SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 1
Descargar para leer sin conexión
Penulis : Safarullah, S.H.
                                                                                                  Fakultas : Hukum
                                                                                   Program Studi : Magister Hukum
                                                                                                          IPK : 3.28
                                                                          Pembimbing I : Radian Salman, S.H., LL.M.
                                                                               Pembimbing II : DR.Sukardi.SH.MH.


  Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Penyelesaian Sengketa
       Pemilukada (Studi Kasus Pemilukada Konawe Utara)
Abstrak :

  ABSTRAKS
  Pemilihan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dipilih langsung oleh rakyat pertama kali
  dilaksanakan Tahun 2005 dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Jo Peraturan
  Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005.
  Sejak saat itu setiap perselisihan terhadap hasil Pemungutan Suara diajukan, diperiksa, dan diputus oleh
  Mahkamah Agung untuk Pemilihan Gubernur, sementara untuk Pemilihan Bupati/Walikota diajukan,
  diperiksa dan diputus di Pengadilan Tinggi sesuai wilayah hukumnya, hal ini sesuai dengan Peraturan
  Mahkamah Agung Repoblik Indonesia Nomor 02 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Pengajuan Upaya
  Hukum Keberatan Terhadap Penetapan Hasil Pilkada dan Pilwakada Dari KPUD Provinsi Dan KPUD
  Kabupaten/Kota
  Bahwa dalam perkembangannya sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
  Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, maka
  kewenangan memeriksa dan memutus perkara Sengketa pemilukada beralih ke Mahkamah Konstitusi.
  Dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara sengketa pemilukada, banyak kalangan menganggap
  bahwa Mahkamah Konstitusi telah melenceng jauh dari apa yang digariskan oleh Peraturan
  Perundang-Undangan, sehingga tidak sedikit dari kalangan masyarakat, baik dari Akademisi maupun
  Praktisi yang menghendaki agar sebaiknya kewenangan memeriksa, mengadili dan memutus perkara
  sengketa Pemilukada dikembalikan kepada Mahkamah Agung.
  Bahwa anggapan tentang putusan-putusan Mahkamah konstitusi yang telah memutus perkara sengketa
  Pemilukada diluar dari penghitungan suara perlu dikaji lebih mendalam, apakah memang benar
  Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memutus perkara Pemilukada diluar dari Penghitungan Suara,
  ataukah pada dasarnya Mahkamah Konstitusi mempunyai wewenang untuk memeriksa, mengadili, dan
  memutus perkara diluar dari penghitungan suara.
  Meskipun dalam kenyataannya bahwa sejak dialihkannya pemeriksaan sengketa Pemilukada dari
  Mahkamah Agung ke Mahkamah Konstitusi, telah semakin memperpanjang proses penetapan dan
  pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, namun diasatu sisi, bahwa proses demokrasi yang
  terjadi dalam pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah telah mengarah keproses yang lebih
  baiki, paling tidak telah membuat calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk berhati-hati dan
  sedapat mungkin tidak melakukan pelanggaran yang bersifat tersruktur, sistematis dan masiv,
  sebagaimana dasar pertimbangan hakim Mahkamah Konstitusi dalam memutus perkara sengketa
  Pemilukada.


Keyword :

  kendari2009




                                                  Page 1

Más contenido relacionado

Similar a Sengketa pemilu

Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptPower point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptjosen sembiring
 
Power point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptPower point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptjosen sembiring
 
Jannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paperJannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas papernatal kristiono
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumDian Permata Sari
 
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...ELSAM
 
Makalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatMakalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatZainal Abidin
 
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptx
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptxPERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptx
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptxIlyasAlbar
 
1. dimyati
1. dimyati1. dimyati
1. dimyatirizquna
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II PembahasanRezki2704
 

Similar a Sengketa pemilu (15)

Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.pptPower point Ketua PWI - tesis na.ppt
Power point Ketua PWI - tesis na.ppt
 
Power point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.pptPower point TESIS 2010.ppt
Power point TESIS 2010.ppt
 
Jannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paperJannah 6411413047 tugas paper
Jannah 6411413047 tugas paper
 
PELANGGARAN-PEMILU.pptx
PELANGGARAN-PEMILU.pptxPELANGGARAN-PEMILU.pptx
PELANGGARAN-PEMILU.pptx
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Syllabus Mata Kuliah Filsafat Hukum
Syllabus Mata Kuliah Filsafat HukumSyllabus Mata Kuliah Filsafat Hukum
Syllabus Mata Kuliah Filsafat Hukum
 
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...
Penjelasan Presiden RI mengenai Revisi Undang-undang Perlindungan Saksi dan K...
 
Makalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi AdvokatMakalah Etika Profesi Advokat
Makalah Etika Profesi Advokat
 
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptx
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptxPERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptx
PERANAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL.pptx
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
1. dimyati
1. dimyati1. dimyati
1. dimyati
 
6 suparman marzuki
6 suparman marzuki6 suparman marzuki
6 suparman marzuki
 
Mengenal Hukum
Mengenal Hukum Mengenal Hukum
Mengenal Hukum
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 
Bab II Pembahasan
Bab II PembahasanBab II Pembahasan
Bab II Pembahasan
 

Sengketa pemilu

  • 1. Penulis : Safarullah, S.H. Fakultas : Hukum Program Studi : Magister Hukum IPK : 3.28 Pembimbing I : Radian Salman, S.H., LL.M. Pembimbing II : DR.Sukardi.SH.MH. Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Penyelesaian Sengketa Pemilukada (Studi Kasus Pemilukada Konawe Utara) Abstrak : ABSTRAKS Pemilihan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dipilih langsung oleh rakyat pertama kali dilaksanakan Tahun 2005 dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005. Sejak saat itu setiap perselisihan terhadap hasil Pemungutan Suara diajukan, diperiksa, dan diputus oleh Mahkamah Agung untuk Pemilihan Gubernur, sementara untuk Pemilihan Bupati/Walikota diajukan, diperiksa dan diputus di Pengadilan Tinggi sesuai wilayah hukumnya, hal ini sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Repoblik Indonesia Nomor 02 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Terhadap Penetapan Hasil Pilkada dan Pilwakada Dari KPUD Provinsi Dan KPUD Kabupaten/Kota Bahwa dalam perkembangannya sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan memeriksa dan memutus perkara Sengketa pemilukada beralih ke Mahkamah Konstitusi. Dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara sengketa pemilukada, banyak kalangan menganggap bahwa Mahkamah Konstitusi telah melenceng jauh dari apa yang digariskan oleh Peraturan Perundang-Undangan, sehingga tidak sedikit dari kalangan masyarakat, baik dari Akademisi maupun Praktisi yang menghendaki agar sebaiknya kewenangan memeriksa, mengadili dan memutus perkara sengketa Pemilukada dikembalikan kepada Mahkamah Agung. Bahwa anggapan tentang putusan-putusan Mahkamah konstitusi yang telah memutus perkara sengketa Pemilukada diluar dari penghitungan suara perlu dikaji lebih mendalam, apakah memang benar Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memutus perkara Pemilukada diluar dari Penghitungan Suara, ataukah pada dasarnya Mahkamah Konstitusi mempunyai wewenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara diluar dari penghitungan suara. Meskipun dalam kenyataannya bahwa sejak dialihkannya pemeriksaan sengketa Pemilukada dari Mahkamah Agung ke Mahkamah Konstitusi, telah semakin memperpanjang proses penetapan dan pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, namun diasatu sisi, bahwa proses demokrasi yang terjadi dalam pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah telah mengarah keproses yang lebih baiki, paling tidak telah membuat calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk berhati-hati dan sedapat mungkin tidak melakukan pelanggaran yang bersifat tersruktur, sistematis dan masiv, sebagaimana dasar pertimbangan hakim Mahkamah Konstitusi dalam memutus perkara sengketa Pemilukada. Keyword : kendari2009 Page 1