SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
HALO ALKANA
Kelompok:
1. Alberta Aurora (03)
2. Anastasia Fernanda (06)
3. Engelberta Widi (17)
4. Maura Lyvia (27)
5. Wiwid Wijayanti (36)
Pengertian Halo Alkana
Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen.
Haloalkana memiliki rumus umum:
CnH2n+1X
X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain,
haloalkana adalah senyawa karbon turunan alkana yang atom H-
nya diganti oleh atom halogen.
TATANAMA HALOALKANA
1. Aturan Penamaan / Tata Nama Halo alkana
Tata nama senyawa halo alkana diawali dengan kata fluoro, kloro,
bromo, atau iodo dan diikuti nama alkana yang mengikatnya.
2. Isomer Haloalkana
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
susunan atom-atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti isomer
posisi, isomer struktur, isomer fungsional, dan isomer cistrans.
Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural.
Perhatikan struktur haloalkana berikut.
Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi
posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon
nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2.
Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi.
Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang
memiliki rumus molekul sama.
Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul sama, yakni
C4H9Cl.
Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh
karena itu, ketiga senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan
rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur molekulnya). Disamping itu, 1–
klorobutana dan 2–klorobutana berisomer posisi.
3. Sifat Haloalkana
Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar
dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah
menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut:
primer > sekunder > tersier
Dapat dilihat pada tabel berikut:
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C–
Br = 284; C–I = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana
paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C–F adalah paling
kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak
digunakan sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol.
Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika
diolah dengan basa alkali berair. Persamaan reaksinya:
Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom
halogen pada haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan
cara pemanasan. Contohnya, bromopropana dicampurkan dengan
kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk propanonitril dan
kalium bromida.
Persamaan reaksinya:
Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah
tertutup akan dihasilkan amina.
Persamaan reaksinya :
Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu distilasi yang
disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan
terus-menerus kembali ke dalam wadah.
Kegunaan Haloalkana
 Kloroform (CHCl3)
Kloroform biasa digunakan untuk obat bius
dan pelarut zat-zat organik. Namun, kloroform
memiliki sifat yang sangat beracun dan
merusak hati sehingga untuk saat ini jarang
digunakan lagi dalam dunia medis.
 Karbon Tetra Klorida (CCl4)
Karbon tetra klorida biasanya digunakan oleh
pemadam kebakaran dan menjadi bahan dalam
pembuatan pelarut lemak dan dry cleaning.
Cairan tidak berwarna dengan bau sedikit
tidak enak ini tidak mudah terbakar sehingga
digunakan dalam pemadaman kebakaran.
 Freon (CFC)
Senyawa floro fluoro karbon (CFC)
kerap disebut dengan merek
dagangnya dari perusahaan Dupont,
yaitu Freon. Freon adalah gas-gas
tidak berwarna, tidak beracun, tidak
mudah terbakar, dan tidak
menyebabkan karat, serta bertitik didih
rendah. Freon sering ditemui dalam
penggunaan pendingin pada AC atau
kulkas
CARA PEMBUATAN HALOALKANA
1. Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana.
2. Alkohol direaksikan dengan tionil klorida. Pada pembuatan dengan cara
ini, dihasilkan hidrogen klorida dan belerang dioksida yang berupa gas dan
mudah menguap dari campuran reaksi, sehingga akan meninggalkan alkil
klorida.
3. Alkana direaksikan dengan gas halida melalui reaksi substitusi
4. Adisi asam halida terhadap alkuna atau alkena dengan aturan
Markovnikov. Atom H dari asam halida akan berikatan dengan atom C
dari alkena atau alkuna yang mengikat lebih banyak atom H, atau atom
halida akan berikatan dengan atom C dari alkena atau alkuna yang
mengikat lebih sedikit atom H. Jika atom H yang diikat oleh ikatan
rangkap sama banyaknya, maka atom X akan terikat pada atom yang
mengikat unsur alkil lebih panjang (karena semakin panjang alkil semakin
kuat menolak elektron)
Fungsi Halo Alkana
HALO ALKANA.pptx
HALO ALKANA.pptx
HALO ALKANA.pptx

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenRama Dewantara
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AAditya Hidayatullah
 
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan kevinengel
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 
Halogen
HalogenHalogen
HalogenSu To
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaUNESA
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 

La actualidad más candente (20)

Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
 
Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
 
Ion kompleks
Ion kompleksIon kompleks
Ion kompleks
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Titanium ppt
Titanium pptTitanium ppt
Titanium ppt
 
Unsur Halogen
Unsur HalogenUnsur Halogen
Unsur Halogen
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Kimia - Halogen
Kimia - HalogenKimia - Halogen
Kimia - Halogen
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 

Similar a HALO ALKANA.pptx

Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonkimyuki444
 
kimia organik-1 Revisi.pptx
kimia organik-1 Revisi.pptxkimia organik-1 Revisi.pptx
kimia organik-1 Revisi.pptxRiskiMaulana49
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiSinta Sry
 
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02sanoptri
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanawafiqasfari
 
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxsenyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxMurnisaCyntiaayu
 
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikFransiska Puteri
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANADimah Sakdimah
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanamfebri26
 
Alkuna dan benzena
Alkuna dan benzenaAlkuna dan benzena
Alkuna dan benzenaWandaGobel
 

Similar a HALO ALKANA.pptx (20)

Kanor
KanorKanor
Kanor
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
kimia organik-1 Revisi.pptx
kimia organik-1 Revisi.pptxkimia organik-1 Revisi.pptx
kimia organik-1 Revisi.pptx
 
Bab4 seny
Bab4 senyBab4 seny
Bab4 seny
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
 
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkana
 
Bab4 senyawa turunan Kimia
Bab4 senyawa turunan KimiaBab4 senyawa turunan Kimia
Bab4 senyawa turunan Kimia
 
Kimor
KimorKimor
Kimor
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Alkil Halida-Kimia Organik
Alkil Halida-Kimia OrganikAlkil Halida-Kimia Organik
Alkil Halida-Kimia Organik
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
senyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptxsenyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptx
 
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxsenyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
 
Senyawa karbon
Senyawa karbonSenyawa karbon
Senyawa karbon
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkana
 
Alkuna dan benzena
Alkuna dan benzenaAlkuna dan benzena
Alkuna dan benzena
 

Último

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Último (10)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

HALO ALKANA.pptx

  • 1. HALO ALKANA Kelompok: 1. Alberta Aurora (03) 2. Anastasia Fernanda (06) 3. Engelberta Widi (17) 4. Maura Lyvia (27) 5. Wiwid Wijayanti (36)
  • 2. Pengertian Halo Alkana Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen. Haloalkana memiliki rumus umum: CnH2n+1X X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain, haloalkana adalah senyawa karbon turunan alkana yang atom H- nya diganti oleh atom halogen.
  • 3. TATANAMA HALOALKANA 1. Aturan Penamaan / Tata Nama Halo alkana Tata nama senyawa halo alkana diawali dengan kata fluoro, kloro, bromo, atau iodo dan diikuti nama alkana yang mengikatnya.
  • 4. 2. Isomer Haloalkana Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti isomer posisi, isomer struktur, isomer fungsional, dan isomer cistrans. Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural. Perhatikan struktur haloalkana berikut. Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama.
  • 5. Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl. Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh karena itu, ketiga senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur molekulnya). Disamping itu, 1– klorobutana dan 2–klorobutana berisomer posisi.
  • 6. 3. Sifat Haloalkana Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier Dapat dilihat pada tabel berikut:
  • 7. Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C– Br = 284; C–I = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C–F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak digunakan sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol. Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika diolah dengan basa alkali berair. Persamaan reaksinya:
  • 8. Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom halogen pada haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara pemanasan. Contohnya, bromopropana dicampurkan dengan kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk propanonitril dan kalium bromida. Persamaan reaksinya:
  • 9. Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah tertutup akan dihasilkan amina. Persamaan reaksinya : Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu distilasi yang disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan terus-menerus kembali ke dalam wadah.
  • 10. Kegunaan Haloalkana  Kloroform (CHCl3) Kloroform biasa digunakan untuk obat bius dan pelarut zat-zat organik. Namun, kloroform memiliki sifat yang sangat beracun dan merusak hati sehingga untuk saat ini jarang digunakan lagi dalam dunia medis.  Karbon Tetra Klorida (CCl4) Karbon tetra klorida biasanya digunakan oleh pemadam kebakaran dan menjadi bahan dalam pembuatan pelarut lemak dan dry cleaning. Cairan tidak berwarna dengan bau sedikit tidak enak ini tidak mudah terbakar sehingga digunakan dalam pemadaman kebakaran.  Freon (CFC) Senyawa floro fluoro karbon (CFC) kerap disebut dengan merek dagangnya dari perusahaan Dupont, yaitu Freon. Freon adalah gas-gas tidak berwarna, tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan tidak menyebabkan karat, serta bertitik didih rendah. Freon sering ditemui dalam penggunaan pendingin pada AC atau kulkas
  • 11. CARA PEMBUATAN HALOALKANA 1. Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana. 2. Alkohol direaksikan dengan tionil klorida. Pada pembuatan dengan cara ini, dihasilkan hidrogen klorida dan belerang dioksida yang berupa gas dan mudah menguap dari campuran reaksi, sehingga akan meninggalkan alkil klorida. 3. Alkana direaksikan dengan gas halida melalui reaksi substitusi
  • 12. 4. Adisi asam halida terhadap alkuna atau alkena dengan aturan Markovnikov. Atom H dari asam halida akan berikatan dengan atom C dari alkena atau alkuna yang mengikat lebih banyak atom H, atau atom halida akan berikatan dengan atom C dari alkena atau alkuna yang mengikat lebih sedikit atom H. Jika atom H yang diikat oleh ikatan rangkap sama banyaknya, maka atom X akan terikat pada atom yang mengikat unsur alkil lebih panjang (karena semakin panjang alkil semakin kuat menolak elektron)