SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
MUHARRIR MAISALDI
                                                                       Selasa, 25/10/2011
   Penulisan Angka dan Lambang Bilangan (EYD)

1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
Bentuk angka biasa   : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Bentuk angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L, C, D, M, V

Jika dibandingkan, maka kedua bentuk angka tersebut adalah sebagai berikut:
I =1
II = 2
III = 3
V =5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000

Perlu diingat bahwa penambahan dan pengurangan nilai dengan menuliskan angka tambahan dan
pengurangan di belakang dan depan bilangan sebelumnya hanya dapat dilakukan paling banyak
tiga kali untuk penambahan dan satu kali untuk pengurangan.

Contoh:
V =5
VI = 6 (penambahan satu kali)
VIII = 8 (penambahan tiga kali)
IX = 9 (penambahan satu kali)
X = 10

Demikian juga halnya terhadap lambang bilangan Romawi yang lain.
Contoh:
L         = 50
LI        = 51 (adalah 50 + 1)
XL         = 40 (salah jika XXXX)
LXV         = 65 (adalah 50 + 15)
LIX         = 59 (adalah 50 + 9)
MCMXCIX = 1999


2. Angka digunakan untuk menyatakan:
   a. Ukuran panjang;
   b. Ukuran berat;
   c. Ukuran isi;
   d. Satuan waktu; dan
   e. Nilai uang.
Contoh:
a. Ukuran panjang
   15 meter       (15 m)
   0,5 kilometer (0.5 km)
   123 desimeter (123 dm)

b. Ukuran berat
   145 kilogram    (145 kg)
   1,5 gram       (1,5 g)
   703 kwintal     (703 kw)

c. Ukuran isi
   6 liter        (6 l)
   48 kubik        (48 kubik)

d. Satuan waktu
   2 jam 38 menit
   pukul 13.00
   30 Nopember 1988

e Nilai uang
  1000 rupiah    (Rp 1000,00)
  50 dolar Amerika
  10 pon Inggris

3. Angka juga lazim dipakai untuk menandai nomor rumah, jalan, apartemen, hotel, atau
kamar pada alamat (kediaman seseorang)
Contoh:
Jalan Pahlawan No. 140
Hotel Mesra, Kamar 500
Jalan Sulaksana III No. 54

4. Angka dugunakan juga untuk menomori karangan atau bagian-bagiannya.
Contoh:
Bab V, Pasal 8, halaman 34
Bab XII, Pasal 23, halaman 4

5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan dengan cara memisahkan tiap-tiap
bagian kata.
Contoh:
23 dua puluh tiga      (benar)
     duapuluh tiga    (salah)
134 seratus tiga puluh empat
508 lima ratus delapan

6. Penulisan bilangan pecahan
Contoh:
1/2 = setengah
3/4 = tiga perempat
4/16 = empat perenam belas
3 2/3 = tiga dua pertiga
10% = sepuluh persen
0,2 = dua perpuluh
2,5 = dua lima perpuluh, atau dua setengah
1,09 = satu sembilan perseratus

7. Penulisan kata bilangan tingkat (bertingkat) dapat dilakukan dengan cara memakai
angka biasa, angka Romawi, atau dengan mempergunakan huruf.
Contoh:
a. Dengan angka biasa:
   Dia anak ke-2 dari keluarga Paman
   Bacalah Bab-3!

b. Dengan angka Romawi:
   Ia adalah keturunan Hamengku Buwono IX
   (dibaca Hamngku Buwono kesembilan)
   Kakakku sekarang berkuliah pada tingkat VI
   (dibaca tingkat keenam)

c. Dengan huruf:
   Sekarang masik abad kedua puluh
   Di keluarganya ia termasuk anak kelima
   Ali adalah pemenang keseratus sepuluh

8. Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an.
Contoh:
a. Contoh dengan angka biasa:
   Lagu itu terkenal pada tahun 80-an.
   Tukarkan uang 5.000-an dengan 1.000-an.

b. Contoh dengan huruf:
   Usianya sekitar tujuh puluhan.
   Uangnya jutaan.
   Tukarkan uangku dengan lima ribuan.

9. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf (tidak dengan angka biasa), kecuali jika terdiri atas beberapa lambang bilangan
yang dirinci secara berurutan sebagaimana halnya dalam bentuk paparan.
Contoh:       Dalam sehari ia makan dua kali.
              Usianya dua puluh tahun.
              Dari 50 peserta, 15 orang ikut, dan 35 orang lainnya tidak ikut.
              30 remaja putri, 15 remaja putra, dan 10 balita.
10. Lambang bilangan pada awal kalimat harus senantiasa ditulis dengan huruf.
Contoh:
Enam belas tahun yang lalu ia meninggal.
Lima saudaranya laki-laki semua.
Dua ratus para calon mahasiswa diterima.

Catatan:
Harus diingat bahwa angka biasa tidak dapat diletakkan pada awal kalimat. Oleh sebab itu harus
diupayakan dengan mengubah susunannya sehingga memungkinkan tidak adanya angka biasa
pada awal kalimat.

Perhatikan ketentuan di atas kemudian perhatikan pula contoh kalimat di bawah ini!
15 orang diberangkatkan.               (salah)
Lima belas orang diberangkatkan.         (benar)
Diberangkatkan 15 orang.                (salah)
Diberangkatkan 15 laki-laki, 12 wanita. (benar)
Dipanggil 115 orang.                    (salah)
Seratus lima belas orang dipanggil.       (benar)

11. Angka yang menyatakan bilangan bulat yang nilainya besar dapat dieja sebagian agar
lebih mudah dibaca.
Contoh:
Modal industri kecil mencapai 200 juta rupiah.

12. Khusus untuk dokumen resmi, angkanya perlu dituliskan pula dengan huruf. Misalnya
pada kuitansi atau akta-akta perjanjian.
Contoh:
Pada kuitansi sering ditulis:
Banyaknya uang terbilang : Dua puluh ribu lima ratus rupiah.
Tercatat juga                : Rp. 20.500,00

13. Penulisan lambang bilangan dengan mempergunakan angka dan huruf pada dokumen
atau akta harus secara tepat menunjukkan nilai (jumlah) yang sama.
Contoh:
Bersama ini kami kirim 80.898 (delapan puluh ribu delapan ratus sembilan puluh delapan) bata
merah.

Wallahu'alam bi shawab (takiyo)

Sumber : Http://Tiram untuk Mutiara - 3. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan (EYD).com

Más contenido relacionado

Destacado

Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Saba Software
 

Destacado (20)

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 

Penulisan angka dan lambang bilangan

  • 1. MUHARRIR MAISALDI Selasa, 25/10/2011 Penulisan Angka dan Lambang Bilangan (EYD) 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Bentuk angka biasa : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Bentuk angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L, C, D, M, V Jika dibandingkan, maka kedua bentuk angka tersebut adalah sebagai berikut: I =1 II = 2 III = 3 V =5 X = 10 L = 50 C = 100 D = 500 M = 1000 Perlu diingat bahwa penambahan dan pengurangan nilai dengan menuliskan angka tambahan dan pengurangan di belakang dan depan bilangan sebelumnya hanya dapat dilakukan paling banyak tiga kali untuk penambahan dan satu kali untuk pengurangan. Contoh: V =5 VI = 6 (penambahan satu kali) VIII = 8 (penambahan tiga kali) IX = 9 (penambahan satu kali) X = 10 Demikian juga halnya terhadap lambang bilangan Romawi yang lain. Contoh: L = 50 LI = 51 (adalah 50 + 1) XL = 40 (salah jika XXXX) LXV = 65 (adalah 50 + 15) LIX = 59 (adalah 50 + 9) MCMXCIX = 1999 2. Angka digunakan untuk menyatakan: a. Ukuran panjang; b. Ukuran berat; c. Ukuran isi; d. Satuan waktu; dan e. Nilai uang.
  • 2. Contoh: a. Ukuran panjang 15 meter (15 m) 0,5 kilometer (0.5 km) 123 desimeter (123 dm) b. Ukuran berat 145 kilogram (145 kg) 1,5 gram (1,5 g) 703 kwintal (703 kw) c. Ukuran isi 6 liter (6 l) 48 kubik (48 kubik) d. Satuan waktu 2 jam 38 menit pukul 13.00 30 Nopember 1988 e Nilai uang 1000 rupiah (Rp 1000,00) 50 dolar Amerika 10 pon Inggris 3. Angka juga lazim dipakai untuk menandai nomor rumah, jalan, apartemen, hotel, atau kamar pada alamat (kediaman seseorang) Contoh: Jalan Pahlawan No. 140 Hotel Mesra, Kamar 500 Jalan Sulaksana III No. 54 4. Angka dugunakan juga untuk menomori karangan atau bagian-bagiannya. Contoh: Bab V, Pasal 8, halaman 34 Bab XII, Pasal 23, halaman 4 5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan dengan cara memisahkan tiap-tiap bagian kata. Contoh: 23 dua puluh tiga (benar) duapuluh tiga (salah) 134 seratus tiga puluh empat 508 lima ratus delapan 6. Penulisan bilangan pecahan
  • 3. Contoh: 1/2 = setengah 3/4 = tiga perempat 4/16 = empat perenam belas 3 2/3 = tiga dua pertiga 10% = sepuluh persen 0,2 = dua perpuluh 2,5 = dua lima perpuluh, atau dua setengah 1,09 = satu sembilan perseratus 7. Penulisan kata bilangan tingkat (bertingkat) dapat dilakukan dengan cara memakai angka biasa, angka Romawi, atau dengan mempergunakan huruf. Contoh: a. Dengan angka biasa: Dia anak ke-2 dari keluarga Paman Bacalah Bab-3! b. Dengan angka Romawi: Ia adalah keturunan Hamengku Buwono IX (dibaca Hamngku Buwono kesembilan) Kakakku sekarang berkuliah pada tingkat VI (dibaca tingkat keenam) c. Dengan huruf: Sekarang masik abad kedua puluh Di keluarganya ia termasuk anak kelima Ali adalah pemenang keseratus sepuluh 8. Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an. Contoh: a. Contoh dengan angka biasa: Lagu itu terkenal pada tahun 80-an. Tukarkan uang 5.000-an dengan 1.000-an. b. Contoh dengan huruf: Usianya sekitar tujuh puluhan. Uangnya jutaan. Tukarkan uangku dengan lima ribuan. 9. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf (tidak dengan angka biasa), kecuali jika terdiri atas beberapa lambang bilangan yang dirinci secara berurutan sebagaimana halnya dalam bentuk paparan. Contoh: Dalam sehari ia makan dua kali. Usianya dua puluh tahun. Dari 50 peserta, 15 orang ikut, dan 35 orang lainnya tidak ikut. 30 remaja putri, 15 remaja putra, dan 10 balita.
  • 4. 10. Lambang bilangan pada awal kalimat harus senantiasa ditulis dengan huruf. Contoh: Enam belas tahun yang lalu ia meninggal. Lima saudaranya laki-laki semua. Dua ratus para calon mahasiswa diterima. Catatan: Harus diingat bahwa angka biasa tidak dapat diletakkan pada awal kalimat. Oleh sebab itu harus diupayakan dengan mengubah susunannya sehingga memungkinkan tidak adanya angka biasa pada awal kalimat. Perhatikan ketentuan di atas kemudian perhatikan pula contoh kalimat di bawah ini! 15 orang diberangkatkan. (salah) Lima belas orang diberangkatkan. (benar) Diberangkatkan 15 orang. (salah) Diberangkatkan 15 laki-laki, 12 wanita. (benar) Dipanggil 115 orang. (salah) Seratus lima belas orang dipanggil. (benar) 11. Angka yang menyatakan bilangan bulat yang nilainya besar dapat dieja sebagian agar lebih mudah dibaca. Contoh: Modal industri kecil mencapai 200 juta rupiah. 12. Khusus untuk dokumen resmi, angkanya perlu dituliskan pula dengan huruf. Misalnya pada kuitansi atau akta-akta perjanjian. Contoh: Pada kuitansi sering ditulis: Banyaknya uang terbilang : Dua puluh ribu lima ratus rupiah. Tercatat juga : Rp. 20.500,00 13. Penulisan lambang bilangan dengan mempergunakan angka dan huruf pada dokumen atau akta harus secara tepat menunjukkan nilai (jumlah) yang sama. Contoh: Bersama ini kami kirim 80.898 (delapan puluh ribu delapan ratus sembilan puluh delapan) bata merah. Wallahu'alam bi shawab (takiyo) Sumber : Http://Tiram untuk Mutiara - 3. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan (EYD).com