SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
BAHAYA PANDANGAN MATERIALISTIS
Pandangan materialistis saat ini, banyak menerpa kehidupan manusia. Bahkan sebagian
kaum muslimin ada yang juga terpengaruh dengan kehidupan yang melalaikan ini. Yaitu
mengedepankan cara pandang tentang kehidupan yang hanya terbatas pada usaha untuk
mendapatkan kenikmatan sesaat di dunia fana ini, sehingga aktifitas hidup yang dijalankan
hanya berkisar pada masalah bagaimana bisa menciptakan lapangan pekerjaan,
mengembangkan ekonomi, membangun rumah dan gedung, memenuhi kepuasan hidup dan
hal-hal lain yang bersifat duniawi, tanpa memikirkan akibat dan sikap yang seharusnya
dilakukan. Seolah menganggap, bahwa kebahagiaan hidup hanya bisa diraih dengan harta.
Alhasil, pandangan materialistis ini mengusik keharmonisan dan ketenangan rumah tangga
seorang muslim. Melalaikan tujuan inti penciptaannya, penghambaan diri kepada Allah
semata dalam setiap aspek kehidupannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
‫م‬
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku
tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya
memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai
Kekuatan lagi Sangat Kokoh". [Adz Dzariyat/51 : 56-58]
Sebagai efeknya, tak jarang wanita juga ikut bekerja membanting tulang, mengerahkan
segala cara untuk mendapatkan harta yang banyak. Dalam benaknya, yang berkembang
hanya bagaimana bisa menguasai dunia dengan harta berlimpah, seolah kebahagiaan dan
ketenangan bergantung dengan harta; padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: “Wahai Abu Dzar. Apakah engkau menyangka karena banyak harta orang menjadi
kaya?” Saya (Abu Dzar) menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda: “Dan engkau
menyangka, karena harta sedikit orang menjadi miskin?” Saya (Abu Dzar) berkata: “Ya,
wahai Rasulullah”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya kekayaan adalah kecukupan dalam
hati, dan kemiskinan adalah miskin hati”. [1]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata". [Al
Hajj/22 : 11]
Allah menciptakan dunia tidak untuk main-main atau sendau gurau, tetapi Allah
menciptakannya untuk suatu hikmah yang agung, sebagaimana firman Allah.
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar
Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya". [Al Kahf/18 :7].
Allah menciptakan dunia tidak lain ialah sebagai ladang kampung akhirat dan kampung
untuk beramal. Sedangkan akhirat sebagai kampung menuai balasan. Barangsiapa mengisi
dunia dengan amal shalih, niscaya ia akan menuai keberuntungan di dua kampung tersebut.
Sebaliknya, barangsiapa yang menyia-nyiakan dunianya, niscaya ia akan kehilangan
akhiratnya.
Pandangan Yang Salah Terhadap Dunia
Allah menjadikan berbagai kenikmatan dunia dan perhiasan lahiriah berupa harta, anak-
anak, isteri, kedudukan, kekuasaan dan berbagai macam kenikmatan lainnya, yang
seharusnya digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat
kelak. Dari Tsauban, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Hendaklah di antara kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan isteri
yang shalihah yang membantu dalam urusan akhirat"[2]
Pada kenyataannya, sebagian besar manusia memusatkan perhatiannya pada aspek lahiriah
dan kenikmatan materi semata. Setiap hari disibukkan dengan bekerja untuk mendapatkan
harta dan kenikmatan dunia, sehingga lupa menyiapkan bekal untuk amal kehidupan
sesudah mati; bahkan ada yang mengingkari kehidupan lain setelah kehidupan di dunia ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Dan tentu mereka akan mengatakan (pula) “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja,
dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan”. *Al-An’am/6 : 29+.
Allah mengancam orang-orang yang memiliki pandangan kerdil terhadap dunia. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan
lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan". [Hud/11 : 15-16].
Ancaman Allah Terhadap Orang-Orang Materialistis
Dampak ancaman di atas berlaku bagi semua orang yang memiliki pandangan materialis,
yaitu mereka yang beramal hanya sekedar mencari keuntungan dunia, misalnya: orang-
orang munafik, orang-orang kafir, orang-orang yang menganut faham kapitalisme,
komunisme dan sekulerisme. Allah akan menjadikan kehidupan ini terasa sempit bagi
mereka. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa yang menjadikan dunianya sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan
membuat perkaranya berantakan, kemiskinan berada di depan kedua matanya dan dunia
tidaklah datang, kecuali yang telah ditentukan baginya saja. Dan barangsiapa yang
menjadikan akhirat (sebagai) niatnya, niscaya Allah akan memudahkan urusannya dan
menjadikan rasa kecukupan tertanam dalam dalam hatinya dan dunia akan datang dengan
sendirinya". [3]
Pandangan Yang Benar Terhadap Dunia
Dunia bukanlah segala-galanya, akan mengalami kehancuran. Ia hanya jembatan
penyeberangan belaka. Segala prasarana dan sarana yang Allah adakan di dunia ini, harta,
kekuasaan dan lain-lain, semestinya dioptimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan yang
lebih besar, meraih kehidupan akhirat yang paling baik.
Karena itu, pada hakikatnya dunia tidak tercela dzatnya. Pujian atau celaan tergantung pada
tindak-tanduk seorang hamba dalam menjalani siklus kehidupannya di dunia. Sekali lagi,
dunia, kehidupannya bersifat maya.
Kehidupan yang baik yang diperoleh penduduk surga, tidak lain karena kebaikan dan amal
shalih yang telah mereka tanam ketika di dunia. Maka dunia adalah kampung jihad, shalat,
puasa dan infak di jalan Allah, serta medan untuk berlomba dalam kebaikan. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada penduduk surga, artinya :
"(Kepada mereka dikatakan) “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang
telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (ketika di dunia)”. *Al-Haqqah/69 : 24].
Selayaknya kita bersiap diri meninggalkan kampung dunia menuju kampung akhirat dengan
selalu menambah simpanan amal kebaikan dan bersegera memenuhi panggilan Allah.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu berkata: “Sesungguhnya dunia telah habis berlalu dan
akhirat semakin mendekat. Dan masing-masing mempunyai anak keturunan. Jadilah kalian
anak keturunan akhirat dan jangan menjadi anak keturunan dunia, karena sekarang
kesempatan beramal tanpa ada hisab (peratnggungjawaban) dan besok di akhirat masa
perhitungan amalan dan tidak ada kesempatan beramal”. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
'anhu juga mengatakan: “Halalnya adalah dipertanggungjawabkan, dan haramnya adalah
neraka”.
Wahai saudaraku kaum muslimin, ingatlah terhadap empat hal : Aku tahu bahwa rezekiku
tidak akan dimakan orang lain, maka tenteramlah jiwaku. Aku tahu bahwa amalku tidak akan
dilakukan orang lain, maka akupun disibukkannya. Aku tahu bahwa kematian akan datang
tiba-tiba, maka segera aku menyiapkannya. Dan aku tahu bahwa diriku tidak akan lepas dari
pantauan Allah, maka aku akan merasa malu kepadaNya. [4]
Orang yang mengosongkan hatinya dari keinginan dunia akan merasa ringan tanpa beban,
total menyongsong Allah dan mempersiapkan diri untuk datangnya perjalanan.
Mengosongkan hati untuk dunia yang fana bukan berarti meninggalkan dunia kerja, enggan
mencari kehidupan dunia dan tidak mencoba berusaha. Islam sendiri memerintahkan untuk
bekerja dan menganggapnya sebagai satu jenis jihad, bila dengan niat yang tulus dan
memenuhi syarat amanah dan ikhlas, serta tidak melanggar syariat. (Ummu Ahmad).
Maraji’:
- Kitab Tauhid III, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan.
- Islahul Qulub, karya Syaikh Abdul Hadi Wahbi.
- Faraidul Kalam Lil Khulafail Kiram, karya Syaikh Qasim ‘Asyur.
- Ad Dunya Dhillul Zailun, Abdul Malik bin Muhammad Al Qasim.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah
Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp.
0271-761016]
_______
Footnote
[1]. HR Hakim dan Ibnu Hibban
[2]. HR Ahmad dan Ibnu Majah
[3]. Hadits Ibnu Majah dengan sanad yang shahih
[4]. Lihat Manaqib Al Iman Ahmad, Ibnu Jauzi, Maktabah Al Hany, Bab As Siaru, Vol. 11, hlm.
485 dan Wafayat Al A’yan, Op.Cit, Vol. 2, hlm. 27

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1sitisarahrahmania
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti HidupDiana Eka
 
PENDIDIKAN ISLAM TING.2
PENDIDIKAN ISLAM TING.2PENDIDIKAN ISLAM TING.2
PENDIDIKAN ISLAM TING.2guestf2d712
 
Alam kehidupan manusia
Alam kehidupan manusiaAlam kehidupan manusia
Alam kehidupan manusiaAsjar Zitus
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajahufronafid07
 
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATIRita NM Radzi
 
Eksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islamEksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islam-
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaTazkirah PTAR
 
Tabahlah menghadapi musibah
Tabahlah menghadapi musibahTabahlah menghadapi musibah
Tabahlah menghadapi musibahHelmon Chan
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiAimanSensei Gta
 
Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga  Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga Masher Zen
 
Kliping tentang hari kiamat
Kliping tentang hari kiamatKliping tentang hari kiamat
Kliping tentang hari kiamatnizmahmail
 
Selamat dari siksa kubur
Selamat dari siksa kuburSelamat dari siksa kubur
Selamat dari siksa kuburHelmon Chan
 
Makalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaMakalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaAhmad Setiawan
 

La actualidad más candente (19)

Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 1
 
Jumat haji
Jumat hajiJumat haji
Jumat haji
 
Kuasa allah itu ketakjuban
Kuasa allah itu ketakjubanKuasa allah itu ketakjuban
Kuasa allah itu ketakjuban
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti Hidup
 
PENDIDIKAN ISLAM TING.2
PENDIDIKAN ISLAM TING.2PENDIDIKAN ISLAM TING.2
PENDIDIKAN ISLAM TING.2
 
Alam kehidupan manusia
Alam kehidupan manusiaAlam kehidupan manusia
Alam kehidupan manusia
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI
99 ASMAUL HUSNA BERSAMA BICARA HATI
 
Eksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islamEksistensi martabat manusia agama islam
Eksistensi martabat manusia agama islam
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan Neraka
 
Tabahlah menghadapi musibah
Tabahlah menghadapi musibahTabahlah menghadapi musibah
Tabahlah menghadapi musibah
 
Kumpulan doa umroh
Kumpulan doa umrohKumpulan doa umroh
Kumpulan doa umroh
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
 
Panduan umroh
Panduan umrohPanduan umroh
Panduan umroh
 
Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga  Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga
 
Kliping tentang hari kiamat
Kliping tentang hari kiamatKliping tentang hari kiamat
Kliping tentang hari kiamat
 
Dasyatnya istighfar
Dasyatnya istighfarDasyatnya istighfar
Dasyatnya istighfar
 
Selamat dari siksa kubur
Selamat dari siksa kuburSelamat dari siksa kubur
Selamat dari siksa kubur
 
Makalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaMakalah taubat dan raja
Makalah taubat dan raja
 

Destacado

Destacado (9)

Raça", sexualidade e gênero na construção da identidade nacional: uma compara...
Raça", sexualidade e gênero na construção da identidade nacional: uma compara...Raça", sexualidade e gênero na construção da identidade nacional: uma compara...
Raça", sexualidade e gênero na construção da identidade nacional: uma compara...
 
Encontros 2014 Proposta Valduga
Encontros 2014 Proposta ValdugaEncontros 2014 Proposta Valduga
Encontros 2014 Proposta Valduga
 
Birul walidain
Birul walidainBirul walidain
Birul walidain
 
Saudariku
SaudarikuSaudariku
Saudariku
 
Nyanyian
NyanyianNyanyian
Nyanyian
 
Beberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyahBeberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyah
 
Hal ghaib
Hal ghaibHal ghaib
Hal ghaib
 
Jangan marah
Jangan marahJangan marah
Jangan marah
 
Tentang donor darah
Tentang donor darahTentang donor darah
Tentang donor darah
 

Similar a Bahaya pandangan materialistis

Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69
Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69
Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69fptv
 
Generasi rabbani bsi
Generasi rabbani bsiGenerasi rabbani bsi
Generasi rabbani bsiMuhammad Zen
 
Materi aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaMateri aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaAnas Wibowo
 
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77yuniarkowahyu
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmQila Aqila
 
khutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyakhutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyawahyu islami
 
Kunci Kebahagiaan.ppt
Kunci Kebahagiaan.pptKunci Kebahagiaan.ppt
Kunci Kebahagiaan.pptArifSigit3
 
dahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamatdahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari KiamatRendra Visual
 
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Anjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamAnjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamRachardy Andriyanto
 
Bab 1. islam dan syariat islam
Bab 1. islam dan syariat islamBab 1. islam dan syariat islam
Bab 1. islam dan syariat islamDIAHKURNIA4
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirMahda Leni
 

Similar a Bahaya pandangan materialistis (20)

dunia itu fatamorgana
 dunia itu fatamorgana dunia itu fatamorgana
dunia itu fatamorgana
 
Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69
Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69
Suara jumaat untuk edaran e mail staf 69
 
Generasi rabbani bsi
Generasi rabbani bsiGenerasi rabbani bsi
Generasi rabbani bsi
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
Materi aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaMateri aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusia
 
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
Empat butir mutiara indah dalam surat al qashash 77
 
usia manusia
usia   manusiausia   manusia
usia manusia
 
12. Mengatasi Kesulitan Rizqi
12. Mengatasi Kesulitan Rizqi12. Mengatasi Kesulitan Rizqi
12. Mengatasi Kesulitan Rizqi
 
Memahami makna zuhud 01
Memahami makna zuhud 01Memahami makna zuhud 01
Memahami makna zuhud 01
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalm
 
khutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannyakhutbah Ada amal, ada balasannya
khutbah Ada amal, ada balasannya
 
Kunci Kebahagiaan.ppt
Kunci Kebahagiaan.pptKunci Kebahagiaan.ppt
Kunci Kebahagiaan.ppt
 
dahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamatdahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamat
 
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
Anjuranberwirausahadalamislam 130728124646-phpapp01(1)
 
Anjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islamAnjuran berwirausaha dalam islam
Anjuran berwirausaha dalam islam
 
Bab 1. islam dan syariat islam
Bab 1. islam dan syariat islamBab 1. islam dan syariat islam
Bab 1. islam dan syariat islam
 
Dunia jambatan akhirat
Dunia jambatan akhiratDunia jambatan akhirat
Dunia jambatan akhirat
 
Ayat wa hadis ahkam
Ayat wa hadis ahkamAyat wa hadis ahkam
Ayat wa hadis ahkam
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 

Más de Abyanuddin Salam

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfAbyanuddin Salam
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanAbyanuddin Salam
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiAbyanuddin Salam
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimAbyanuddin Salam
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahAbyanuddin Salam
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamAbyanuddin Salam
 

Más de Abyanuddin Salam (20)

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
 
Peristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhirPeristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhir
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahi
 
Introspeksi diri
Introspeksi diriIntrospeksi diri
Introspeksi diri
 
Membina keluarga
Membina keluargaMembina keluarga
Membina keluarga
 
Anak sholeh
Anak sholehAnak sholeh
Anak sholeh
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalim
 
Hati2
Hati2Hati2
Hati2
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
 
Hukum oral seks
Hukum oral seksHukum oral seks
Hukum oral seks
 
Food ingredient numbers
Food ingredient numbersFood ingredient numbers
Food ingredient numbers
 
Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam IslamPemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam
 
Hati yang bersih
Hati yang bersihHati yang bersih
Hati yang bersih
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam Islam
 
Tentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi AnakTentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi Anak
 

Último

Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 

Último (7)

Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 

Bahaya pandangan materialistis

  • 1. BAHAYA PANDANGAN MATERIALISTIS Pandangan materialistis saat ini, banyak menerpa kehidupan manusia. Bahkan sebagian kaum muslimin ada yang juga terpengaruh dengan kehidupan yang melalaikan ini. Yaitu mengedepankan cara pandang tentang kehidupan yang hanya terbatas pada usaha untuk mendapatkan kenikmatan sesaat di dunia fana ini, sehingga aktifitas hidup yang dijalankan hanya berkisar pada masalah bagaimana bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mengembangkan ekonomi, membangun rumah dan gedung, memenuhi kepuasan hidup dan hal-hal lain yang bersifat duniawi, tanpa memikirkan akibat dan sikap yang seharusnya dilakukan. Seolah menganggap, bahwa kebahagiaan hidup hanya bisa diraih dengan harta. Alhasil, pandangan materialistis ini mengusik keharmonisan dan ketenangan rumah tangga seorang muslim. Melalaikan tujuan inti penciptaannya, penghambaan diri kepada Allah semata dalam setiap aspek kehidupannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ‫م‬ "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh". [Adz Dzariyat/51 : 56-58] Sebagai efeknya, tak jarang wanita juga ikut bekerja membanting tulang, mengerahkan segala cara untuk mendapatkan harta yang banyak. Dalam benaknya, yang berkembang hanya bagaimana bisa menguasai dunia dengan harta berlimpah, seolah kebahagiaan dan ketenangan bergantung dengan harta; padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abu Dzar. Apakah engkau menyangka karena banyak harta orang menjadi kaya?” Saya (Abu Dzar) menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda: “Dan engkau menyangka, karena harta sedikit orang menjadi miskin?” Saya (Abu Dzar) berkata: “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya kekayaan adalah kecukupan dalam hati, dan kemiskinan adalah miskin hati”. [1] Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata". [Al Hajj/22 : 11] Allah menciptakan dunia tidak untuk main-main atau sendau gurau, tetapi Allah menciptakannya untuk suatu hikmah yang agung, sebagaimana firman Allah. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar
  • 2. Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya". [Al Kahf/18 :7]. Allah menciptakan dunia tidak lain ialah sebagai ladang kampung akhirat dan kampung untuk beramal. Sedangkan akhirat sebagai kampung menuai balasan. Barangsiapa mengisi dunia dengan amal shalih, niscaya ia akan menuai keberuntungan di dua kampung tersebut. Sebaliknya, barangsiapa yang menyia-nyiakan dunianya, niscaya ia akan kehilangan akhiratnya. Pandangan Yang Salah Terhadap Dunia Allah menjadikan berbagai kenikmatan dunia dan perhiasan lahiriah berupa harta, anak- anak, isteri, kedudukan, kekuasaan dan berbagai macam kenikmatan lainnya, yang seharusnya digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Dari Tsauban, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Hendaklah di antara kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan isteri yang shalihah yang membantu dalam urusan akhirat"[2] Pada kenyataannya, sebagian besar manusia memusatkan perhatiannya pada aspek lahiriah dan kenikmatan materi semata. Setiap hari disibukkan dengan bekerja untuk mendapatkan harta dan kenikmatan dunia, sehingga lupa menyiapkan bekal untuk amal kehidupan sesudah mati; bahkan ada yang mengingkari kehidupan lain setelah kehidupan di dunia ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Dan tentu mereka akan mengatakan (pula) “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan”. *Al-An’am/6 : 29+. Allah mengancam orang-orang yang memiliki pandangan kerdil terhadap dunia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan". [Hud/11 : 15-16]. Ancaman Allah Terhadap Orang-Orang Materialistis Dampak ancaman di atas berlaku bagi semua orang yang memiliki pandangan materialis, yaitu mereka yang beramal hanya sekedar mencari keuntungan dunia, misalnya: orang-
  • 3. orang munafik, orang-orang kafir, orang-orang yang menganut faham kapitalisme, komunisme dan sekulerisme. Allah akan menjadikan kehidupan ini terasa sempit bagi mereka. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang menjadikan dunianya sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan membuat perkaranya berantakan, kemiskinan berada di depan kedua matanya dan dunia tidaklah datang, kecuali yang telah ditentukan baginya saja. Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat (sebagai) niatnya, niscaya Allah akan memudahkan urusannya dan menjadikan rasa kecukupan tertanam dalam dalam hatinya dan dunia akan datang dengan sendirinya". [3] Pandangan Yang Benar Terhadap Dunia Dunia bukanlah segala-galanya, akan mengalami kehancuran. Ia hanya jembatan penyeberangan belaka. Segala prasarana dan sarana yang Allah adakan di dunia ini, harta, kekuasaan dan lain-lain, semestinya dioptimalkan sebesar-besarnya untuk kepentingan yang lebih besar, meraih kehidupan akhirat yang paling baik. Karena itu, pada hakikatnya dunia tidak tercela dzatnya. Pujian atau celaan tergantung pada tindak-tanduk seorang hamba dalam menjalani siklus kehidupannya di dunia. Sekali lagi, dunia, kehidupannya bersifat maya. Kehidupan yang baik yang diperoleh penduduk surga, tidak lain karena kebaikan dan amal shalih yang telah mereka tanam ketika di dunia. Maka dunia adalah kampung jihad, shalat, puasa dan infak di jalan Allah, serta medan untuk berlomba dalam kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada penduduk surga, artinya : "(Kepada mereka dikatakan) “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (ketika di dunia)”. *Al-Haqqah/69 : 24]. Selayaknya kita bersiap diri meninggalkan kampung dunia menuju kampung akhirat dengan selalu menambah simpanan amal kebaikan dan bersegera memenuhi panggilan Allah. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu berkata: “Sesungguhnya dunia telah habis berlalu dan akhirat semakin mendekat. Dan masing-masing mempunyai anak keturunan. Jadilah kalian anak keturunan akhirat dan jangan menjadi anak keturunan dunia, karena sekarang kesempatan beramal tanpa ada hisab (peratnggungjawaban) dan besok di akhirat masa perhitungan amalan dan tidak ada kesempatan beramal”. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu juga mengatakan: “Halalnya adalah dipertanggungjawabkan, dan haramnya adalah neraka”.
  • 4. Wahai saudaraku kaum muslimin, ingatlah terhadap empat hal : Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka tenteramlah jiwaku. Aku tahu bahwa amalku tidak akan dilakukan orang lain, maka akupun disibukkannya. Aku tahu bahwa kematian akan datang tiba-tiba, maka segera aku menyiapkannya. Dan aku tahu bahwa diriku tidak akan lepas dari pantauan Allah, maka aku akan merasa malu kepadaNya. [4] Orang yang mengosongkan hatinya dari keinginan dunia akan merasa ringan tanpa beban, total menyongsong Allah dan mempersiapkan diri untuk datangnya perjalanan. Mengosongkan hati untuk dunia yang fana bukan berarti meninggalkan dunia kerja, enggan mencari kehidupan dunia dan tidak mencoba berusaha. Islam sendiri memerintahkan untuk bekerja dan menganggapnya sebagai satu jenis jihad, bila dengan niat yang tulus dan memenuhi syarat amanah dan ikhlas, serta tidak melanggar syariat. (Ummu Ahmad). Maraji’: - Kitab Tauhid III, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan. - Islahul Qulub, karya Syaikh Abdul Hadi Wahbi. - Faraidul Kalam Lil Khulafail Kiram, karya Syaikh Qasim ‘Asyur. - Ad Dunya Dhillul Zailun, Abdul Malik bin Muhammad Al Qasim. [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] _______ Footnote [1]. HR Hakim dan Ibnu Hibban [2]. HR Ahmad dan Ibnu Majah [3]. Hadits Ibnu Majah dengan sanad yang shahih [4]. Lihat Manaqib Al Iman Ahmad, Ibnu Jauzi, Maktabah Al Hany, Bab As Siaru, Vol. 11, hlm. 485 dan Wafayat Al A’yan, Op.Cit, Vol. 2, hlm. 27