1. Dalil Aqli dan Dalil Naqli, mengapa Babi Haram bagi ummat Islam untuk
Dikonsumsi?
Dalam beberapa hari belakangan dunia dikejutkan oleh adanya penyakit “FLU
BABI”, bahkan Badan kesehatan dunia WHO memperingatkan potensi Flu Babi di Meksiko
Menjadi pandemi dunia. Mereka meminta warga dunia waspada.
Penyakit ini diakibatkan virus flu yang merupakan kombinasi material genetik dari babi,
burung, dan manusia. Efeknya lebih ganas daripada virus flu burung. Di Meksiko, setidaknya
sudah lebih dari 100 orang tewas dan lebih dari seribu orang dirawat akibat flu babi.
Pemerintah setempat pun telah memutuskan menutup sementara sejumlah fasilitas publik
seperti sekolah, museum, perpustakaan, dan bioskop untuk mencegah penyebaran virus.
Pemerintah juga membagikan masker dan aktif melakukan pembersihan di area-area publik.
Berikut ini adalah Dalil Aqli dan Dalil Naqli , mengapa Daging Babi Haram untuk
Dikonsumsi? Sekedar informasi, dalil Aqli adalah keterangan yang berlandaskan akal /
rasional, sedangkan dalil Naqli adalah keterangan yang bersumber dari Alqur'an dan Hadits.
Islam telah melarang segala macam darah, analisis kimia dari darah menunjukkan adanya
kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat ), suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, bersifat racun. Dengan kata lain uric acid sampah dalam darah yang
terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang diakibatkan oleh kandungan
purine dalam makanan.Dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan
98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal,dan dibuang keluar
tubuh melalui air seni. Dalam Islam dikenal prosedur khusus dalam penyembelihan hewan,
yaitu menyebut nama Allah Yang MahaKuasa dan membuat irisan memotong urat nadi leher
hewan, sembari membiarkan urat-urat danorgan organ lainnya utuh.
Dengan cara ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya
karena cedera pada organ vitalnya, sebab jika organ-organ misalnya jantung, hati, atau otak
dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam
urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging, mengakibatkan daging hewan akan tercemar
oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun, dan pada masa-masa kini lah para ahli
makanan baru menyadari akan hal ini, subhanallah.
Apakah kita tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher ? karena mereka tidak memiliki
leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya? Bagi orang muslim beranggapan kalau babi
memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan
merancang hewan ini dengan memiliki leher.
Ilmu kedokteran mengetahui bahwa babi sebagai inang dari banyak macam parasit dan
penyakit berbahaya, sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh
2. kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Dalil Naqli, sudah jelas sekali bahwa Allah SWT jelas telah MENGHARAMKANNYA
BABI, berdasarkan firmanNya dalam surat :
1. QS. Al Baqarah (2) : 173
:”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. Tetapi barangsiapa
dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”.
2. QS. Al Maa'idah (5) : 3
:” Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari iniorang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3. QS. Al An `am (6) : 145
:”Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau
darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang
yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang
dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
4. QS. An Nahl (16) : 115
:” Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi
dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang
terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Rasulullah SAW juga telah menegaskan babi lebih banyak mudharatnya.
3. KENYATAAN DILAPANGAN TENTANG BABI :
Babi adalah binatang yang paling jorok dan kotor, Suka memakan bangkai dan kotorannya
sendiri & kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada pada tempat yang kotor,
tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering. Babi hewan pemalas dan tidak suka
bekerja (mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit, tapi makannya
rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara hewan jinak lainnya. Jika
tambah umur, jadi makin malas & lemah (tidak berhasrat menerkam dan membela diri). Suka
dengan sejenis dan tidak pencemburu. A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov (Buku :
Adaptive physiology on mammals and birds). Konsumen daging babi sering mengeluhkan
bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tsb. disebabkan karena
praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging). Lemak punggung
babi tebal, babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal. Konsumen babi
sering memilih daging babi yg lemak punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak
punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah mudah
mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi.
Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan
semua makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah
habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan
kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan
semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah
kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak
ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Kadang ia mengencingi kotorannya dan
memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan
sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan
tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang
yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Penelitian ilmiah modern di
dua negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia, menyatakan:
"Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus & kolon". Persentase
penderita penyakit ini di negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara
drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti
Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar
1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia
tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo. Babi banyak mengandung
parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir
Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1
dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia. Virus AI mati dengan
pemanasan 60 ºC lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih.Bila ada babi, maka dalam tubuh
babi, Virus AI dapat melakukan mutasi & tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi
H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968
menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong).
4. Daging babi adalah daging yang sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak.
Meskipun empuk dan terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi sulit dicerna.
Ibaratnya racun, seperti halnya kholesterol! Selain itu, daging babi menyebabkan banyak
penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam
(angina pectoris) , dan radang pada sendi-sendi.
Sekitar th 2001 pernah terjadi para dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang
berkembang di otak seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan
kesehatan yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal
berupa daging babi, hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger adalah dari daging
babi). Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih) selama 3
pekan setelah makan daging babi. Telur cacing tsb menempel di dinding usus pada tubuh
sang perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah sampai ke
ujungnya, yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di otak, maka ia menyebabkan sakit yang
ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa keluar darinya. Hal ini
menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada susunan organ di daerah yang mengelilingi
cacing itu di otak. Penyakit-penyakit "cacing pita" merupakan penyakit yang sangat
berbahaya yang terjadi melalui konsumsi daging babi. Ia berkembang di bagian usus 12 jari
di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita
bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 - 10 meter”, dan terus hidup di
tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Dalam sebuah artikel yang mengatakan : ”Bahwa seseorang itu berkelakuan sesuai dengan
apa yang dimakannya.” Melihat tayangan di salah satu TV swasta, seorang profesor dari IPB
(lupa namanya) telah meneliti struktur DNA babi. Sesuatu yang mengejutkan ternyata,
struktur gen babi itu mirip dengan struktur gen manusia. Jadi dapat dikatakan gen babi = gen
manusia, jadi sama dengan kita memakan daging manusia (=kanibal), subhanallah. Jadi ada
betulnya artikel tadi mengatakan kalau kita memakan babi bukan tidak mungkin karakter babi
menempel pada kita, tidak pada kita, bisa jadi pada keturunan kita ! wallahu a’lam.
Keharaman Babi
Pemanfaatan babi hukumnya haram, baik atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya.
Firman Allah SWT dalam QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi.
Demikian juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115, mengharamkan
konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Dalil-dalil pada beberapa ayat ini merupakan nash
yang jelas, yang menegaskan tentang keharaman, antara lain mengkonsumsi babi. Al-Qur’an
menggunakan kata lakhma (daging) karena sebagian besar pengambilan manfaat dari babi
adalah daging. Selain itu, dalam daging babi selalu terdapat lemak.
Kendati Al-Qur’an menggunakan kata lakhma, pengharaman babi bukan hanya dagingnya.
Tetapi seluruh tubuh hewan babi. Pandangan ini sesuai dengan kaidah ushul fiqh: min
dzikri’l-juz I wa iradati’l kulli. Artinya yang disebutkan sebagian dan dikehendaki
seluruhnya.Bahwa daging babi mengandung cacing pita (taenia solium), hampir semua orang
sudah mengenalnya. Ternyata tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan babi.
5. Lemak babi mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan lainnya.
Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam urat merupakan bahan yan jika
terdapat dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia. Sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa sedikitnya 70 jenis penyakit yang lazim diidap hewan babi dan
beberapa diantaranya dapat ditularkan manusia yang memakannya.
Hikmah diharamkannya daging babi, terutama keberadaan cacing pita, seringkali disanggah
oleh para ahli kesehatan modern. Mereka mengatakan bahwa cacing tersebut mudah
dihilangkan bahkan dengan teknik pemasakan yang paling sederhana. Pandangan ini sungguh
menyesatkan karena babi itu sendiri menjijikkan bagi orang yang bersih jiwanya. Allah SWT
mengharamkan sejak masa silam untuk waktu yang lama agar manusia mengetahui. Manusia
kini baru mengenal sedikit bahayanya, yakni cacing pita, namun demikian jauh sebelum itu
Allah SWT telah mengharamkannya. Mungkin sekarang orang menganggap bahwa peralatan
masak modern telah mengalami kemajuan, sehingga ada asumsi kalau daging babi tidak lagi
membahayakan dan bukan merupakan sumber ancaman bagi manusia. Dengan teknologi
pengolahan makanan dan teknik pemanasan yang canggih, bahaya itu sudah bisa dihilangkan.
Mereka lupa bahwa untuk mengatasi bahaya cacing pita saja telah memakan waktu berabad-
abad. Itu hanya untuk mengungkap satu penyakit saja. Siapa yang dapat menjamin bahwa di
luar penyakit itu sudah tidak ada lagi bahaya yang terkandung dalam daging babi. Apakah
tidak selayaknya syari’at yang jauh lebih mendahului kemajuan pengetahuan manusia
puluhan abad yang lalu kita percayai sepenuhnya? Semua keputusan diserahkan pada syari’at.
Kita menghalalkan apa yang dibolehkan dan menghindari apa yang dilarang. Syariat ini
adalah dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui bentuk dan karakteristik
segala makhluk-Nya.
Kini dengan munculnya kasus Japaneese Enchephalitis (JE) di Malaysia, nyaris semua mata
kembali terbuka. Satu lagi bencana mengancam manusia timbul dan bersumber dari babi.
Rupanya Allah masih sayang pada manusia, sehingga sekali lagi manusia diingatkan agar
menjauhi hewan haram itu. Sudah banyak sekali bukti-bukti yang menunjukkan keburukan
babi. Namun sejauh ini manusia tetap nekad memakannya
Hikmah Babi Diharamkan Dalam Islam
Hikmah Pengharaman Babi oleh Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid Hal ini penting untuk
diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan
Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.
Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam
Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia
diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian (umat Islam)
mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita,
mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena
babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi
yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan
6. mikroba lainnya.?”
Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan
kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta
satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.
Mengetahui hal itu, mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi apa
yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia.”Mereka memenuhi apa yang
beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama
satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling
membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari
keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama
dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu
membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa
cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya beliau berkata, “Saudara-saudara, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang yang
memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya
bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara
kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa
rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang
yang memakannya.”
Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam
mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang
memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih
ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga
hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga
perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena
penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang
memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.Ilmu pengetahuan modern
telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi.
Sebagian darinya disebutkan oleh Dr.Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam
bukunya “Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman”, halaman 130-131:
“Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat
menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian
protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit,
eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup
dan berkembang pada musim panas karena medium babi?”
Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al penderita penyakit ini di
negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di
7. negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil
penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit
Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo. Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah
mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak
hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi,
seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya
disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan
hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin
bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh
ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang
melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.
Alasan Pengharaman Babi
1. Babi dilarang dalam Alquran
Alquran melarang konsumsi babi tidak kurang dari 4 tempat yang berbeda-beda. Ia adalah
dilarang dalam surat 2:173, 5:3, 6:145 dan 16:115.
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, " [Al-Qur'an 5:3] ayat-ayat Al Qur'an Di atas cukup untuk
memenuhi baagi Muslim mengapa babi diharamkan.
2. Konsumsi daging babi menyebabkan beberapa penyakit non-Muslim Lainnya dan atheists
akan setuju hanya akan percaya melalui alasan, logika dan ilmu pengetahuan. Memakan babi
dapat menyebabkan tidak kurang dari tujuh puluh berbagai jenis penyakit. Seseorang dapat
memiliki berbagai helminthes(cacingan) seperti cacing gelang, cacing keremi, cacing
tambang, dll Salah satu yang paling berbahaya adalah Taenia Solium, yang dalam
terminologi manusia disebut cacing pita. Ia hidup di usus dan sangat panjang. berkembang
melalui telur, masuk ke aliran darah dan dapat mencapai hampir semua organ tubuh. Jika ia
memasuki otak dapat menyebabkan hilangnya memori. Jika memasuki jantung dapat
menyebabkan serangan jantung, jika memasuki mata dapat menyebabkan kebutaan, jika
memasuki hati itu dapat menyebabkan kerusakan hati. Hal ini dapat merusak hampir semua
organ tubuh.
Helminthes berbahaya lain adalah Trichura Tichurasis. Umum kesalahpahaman tentang babi
adalah bahwa jika dimasak dengan baik, telur nya akan mati. Dalam sebuah riset penelitian
yang dilakukan di Amerika, telah ditemukan bahwa dari dua puluh empat orang menderita
Trichura Tichurasis, dua puluh dua telah memasak babi dengan sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa telur cacing dalam daging babi tidak mati dimasak dengan suhu normal.
3. Lemak babi mengandung bahan untuk bangunan. Daging Babi mempunyai sedikit otot
(lemak) yang mengandung bahan untuk bangunan dan kelebihan lemak. Lemak ini
mengendap di tubuh dan dapat menyebabkan hipertensi dan serangan jantung. Tidak
8. mengherankan bahwa lebih dari 50% dari Amerika menderita hipertensi.
4. Babi merupakan salah satu binatang terjorok di bumi. Babi yang merupakan salah satu
binatang terjorok di bumi. Ia hidup dan berkembang di kotoran binatang, kotoran manusia
dan kotoran lainnya. Ini adalah jalan terbaik yang saya tahu bahwa Allah menciptakannya. Di
masyarakat desa tidak memiliki toilet modern dan mereka membuang kotoran di udara
terbuka. Sangat sering kotoran mereka akan habis dimakan oleh babi.
Beberapa orang berpendapat bahwa di negara-negara maju seperti Australia, babi dipelihara
sangat bersih dan higienis. Bahkan dalam kondisi higienis ini babi-babi dalam kandang yang
sama. Betapa pun keras Anda mencoba untuk menjaga mereka bersih, mereka jorok secara
alami. Mereka memakan dan menikmati kotoran kawannya sendiri
5. Babi adalah binatang yang paling tak tahu malu. Babi adalah yang paling tak tahu malu
binatang di muka bumi. Ini adalah satu-satunya binatang yang mengundang teman-teman
yang melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Di Amerika, kebanyakan orang
mengkonsumsi babi. Sering kali setelah pesta dansa, mereka saling bertukar isteri; yaitu
banyak yang berkata "Anda tidur dengan istri saya dan saya akan tidur dengan istri anda."
Jika Anda makan babi maka anda berkelakuan seperti babi. Menurut sebuah artikel di
majalah lokal di India, praktek bertukar istri telah menjadi hal yang lumrah di kehidupan
Bombay.
Babi Sebagai Makanan
Dalam al-Quran, sebagai hewan, babi hukumnya najis jika disentuh dan haram untuk
dimakan oleh umat Islam. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di kalangan Kristen.
Namun babi banyak dikonsumsi orang Eropa dan orang Tionghoa. Beberapa suku bangsa di
Indonesia selain suku Tionghoa-Indonesia yang umumnya juga suka mengkonsumsi babi
yaitu suku Bali, Batak dan Manado. Dan dalam bahasa Jawa, babi berarti 'celeng.
Beberapa contoh makanan yang mengandung babi:
• Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa
• Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa
• Sekba (berisi jeroan babi dengan kuah) khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung,
Tangerang)
• Kitoba (irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya
harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor
• Sate babi khas Tionghoa: sama seperti daging sate pada umumnya namun tusukannya lebih
besar dan rasanya manis.
• Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu
tipis. (Jakarta, Bogor, Bandung).
• Babi cin: Hidangan daging babi + minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap
manis.
9. • Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi.
(Dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
• Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli
• Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
• Babi guling: Olahan daging babi khas Bali
• Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan.
Bahaya Daging Babi
Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya memakan segala sesuatu yang
diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia. Secara
psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai matahari, sangat suka makan dan
tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk
membela diri sekalipun.
Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang sama sekali
tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu adalah sebagai berikut:
Cacing Taenia Sollum
Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-
butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan
baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini
akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya
bisa mencapai lebih dari 3 meter. Cacing ini akan melekat pada dinding usus dengan cara
menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu
bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini
bisa mengeluarkan racun. Apabila pada diri seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui
terdapat cacing ini di lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas.
Terkadang larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah
dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-
paru. Dalam kondisi ini dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
Cacing Trichinia Spiralis
Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang
mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung -yang
mengandung larva cacing ini- dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat antara paru-
paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat, ditambah lagi
sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit
pernafasan, yang bisa berakhir dengan kematian.Bisa jadi, cacing jenis ini tidak akan
membuat seseorang meninggal dalam waktu singkat. Namun patut diketahui bahwa cacing-
cacing kecil yang berkembang di otot-otot tubuh seseorang setelah dia mengkonsumsi daging
babi bisa dipastikan akan menetap di sana hingga orang itu meninggal dunia.
Cacing Schistosoma Japonicus
Ini adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dilkenal di Mesir.
10. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung cacing ini. Cacing ini dapat
menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci tangan dengan air yang
mengandung larva cacing yang berasal dari kotoran babi. Cacing ini dapat menyelinap ke
dalam darah, paru-paru, dan hati. Cacing ini berkembang dengan sangat cepat, dalam sehari
bisa mencapai lebih dari 20.000 telur, serta dapat membakar kulit, lambung dan hati.
Terkadang juga menyerang bagian otak dan saraf tulang belakang yang berakibat pada
kelumpuhan dan kematian.
Fasciolepsis Buski
Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran
antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang
bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah
China dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan
pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan kematian.
Cacing Ascaris
Panjang cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru,
radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam
tubuh, kecuali dengan cara operasi.
Cacing Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang
berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan
pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan
protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami
keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa
menyebabkan kematian.
Calornorchis Sinensis
Ini jenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, yang merupakan
sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini terdapat di China dan Asia
Timur, karena orang-orang di sana biasa memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa
menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan diare
yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
Cacing Paragonimus
Cacing ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di China dan Asia Tenggara
tempat di mana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa menyebabkan radang
paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan cara membunuh cacing di dalam paru-paru.
Tapi yang jelas cacing ini tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa
menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa sakit, ludah
berwarna cokelat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru-paru.
11. Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit
manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan
radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.Sedang
kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah
TBC, Cacar (Small pox), gatal-gatal (scabies), dan Kuman Rusiformas N.Dalam berbagai
argumentasi, sebagian orang berpendapat jika peralatan modern sudah jauh lebih maju dan
bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga tidak berbahaya lagi, karena panas tinggi
yang dihasilkan oleh alat tersebut. Namun pengetahuan ini masih memerlukan kajian yang
lebih mendalam. Sampai sekarang belum ada seorang ahli pun yang bisa memastikan dengan
benar berapa derajat panas yang digunakan sebagai ukuran baku untuk membunuh cacing-
cacing ini. Padahal menurut teori, memasak daging yang benar adalah tidak terlalu cepat
namun juga tidak terlalu lama. Karena jika terlalu cepat dikhawatirkan parasit-parasit yang
terdapat dalam daging tidak sempat mati sementara kalau terlalu lama semua kandungan gizi
daging akan hilang dan hanya menyisakan toxic (racun). Kalau sudah demikian siapa yang
berani menjamin kalau daging babi cukup aman untuk dikonsumsi?
Memang benar dalam tubuh sapi juga ada cacing. Cacing tersebut diberi nama T. Saginata.
Tapi babi sendiri kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. Namun demikian ada
perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat pada sapi dan cacing yang ada pada
babi. Saginata yang ada pada babi melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia
sedangkan saginata yang ada pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di
dalam tubuh manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh manusia. Adapun
keberadaan saginata dalam tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak
baik di dalam tubuh babi.
Disamping itu daging babi adalah daging yang paling sulit dicerna, karena kandungan zat
lemaknya sangat tinggi. Tabel berikut akan menjelaskan kadar lemak yang terdapat dalam
daging babi dan hewan lainnya:
Babi gemuk 91%, Kambing gemuk 56%, Sapi gemuk 35%
Babi sedang 60%, Kambing sedang 29%, Sapi sedang 20%
Babi kurus 29%, Kambing kurus 14%, Sapi kurus 6%
Selain itu jika dibiarkan berada di udara terbuka maka daging yang pertama kali busuk adalah
daging babi, diikuti daging domba dan yang terakhir adalah daging sapi. Akan tetapi apabila
daging-daging tersebut dimasak, maka yang paling lambat masaknya adalah daging babi.Dari
hasil penelitian juga diperoleh kesimpulan bahwa daging kambing dan daging sapi berada
dalam lambung selama 3 jam proses pencernaan sempurna, sementara daging babi bisa
berada dalam lambung selama 5 jam hanya untuk memperoleh hasil pencernaan yang
sempurna.Jika ada yang bertanya: buat apa babi diciptakan jika tidak untuk dimakan?
Kita bisa jawab: di dalam tubuh babi ada hal yang bisa kita petik pelajarannya dan kemudian
kita hindari sebagaimana naluri kita selalu berkata untuk sedapat mungkin menghindarkan
12. diri dari pengaruh virus flu atau bibit penyakit lainnya. Namun jika dia masih juga
bersikukuh tentang babi, maka paling tidak dia harus bisa membuktikan bahwa daging
tersebut aman dari pengaruh parasit maupun kandungan lemaknya yang tinggi. Apa dia dapat
melakukannya sementara para ahli saja tidak benar-benar berani menjaminnya?
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi.
Nah, ternyata menurut penelitian ilmiah, hal tsb. disebabkan karena praeputium babi sering
bocor, sehingga urine babi tsb.merembes ke daging.
Lemak punggung babi tebal.
1. Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal.
2. Konsumen babi sering memilih daging babi yg lemak punggungnya tipis, karena semakin
tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya.
3. Sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami oxidative rancidity, shg. secara
struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi.
Fakta-fakta yang membuat seseorang harus segera menjauhi babi
1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia
makan semua makanan di depannya.
2. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya
dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan,
bahkan memakan muntahannya.
3. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di
depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya
sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.
4. Kadang ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian
memakannya kembali.
5. Ia memakan sampah, busuk-busukan, & kotoran hewan.
6. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam
jumlah besar & dalam waktu lama, jika dibiarkan.
7. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
8. Penelitian ilmiah modern di 2 negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia :
Cina & Swedia menyatakan:
“Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus & kolon”.
a. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi,
meningkat secara drastis.
b. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina
dan India ).
c. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
d. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang
Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo . Babi banyak mengandung parasit,
bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit, seperti
: Virus Encephalitis, Virus Ebola, Virus H5N1, cacing pita, dll.
13. 1. Virus Encephalitis menyerang otak kecil
2. Di Malaysia, virus ini pernah menghebohkan karena membunuh 90 orang hanya dalam
waktu 60 hari.
3. Sekarang pemerintah Malaysia melokalisasi babi.
Daging babi adalah tempat persinggahan bagi beberapa jenis cacing yang berbahaya.
1. Cacing pita (Taenia solium),
2. Cacing spiral (Trichinella spinalis),
3. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
4. Cacing paru-paru (Paragonimus),
5. Fasciolepsis busci, Schistosoma japonicum,
6. Chlonorchis sinensis,
7. Erypsipelothrix sp., dll.
CACING PITA (Taenia solium)
1. Larva & cyste cacing pita babi dapat bermigrasi ke tubuh manusia melalui usus &
peredaran darah.
2. Apabila manusia memakan daging babi yg tidak dimasak dgn baik, maka larva-larva
cacing akan masuk, menempel pada dinding, dan berkembang biak di usus manusia.
3. Cacing-cacing tsb. akan menyedot sari-sari makanan.
4. Akibatnya : anemia (kurang darah), gangguan pencernaan, diare, histeria, mudah kaget, dll
Beberapa macam bakteri yang ada pada daging babi :
Gara-gara babi, virus Avian Influenza (AI)jadi ganas
SEBENARNYA.
1. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia.
2. Virus AI mati dengan pemanasan 60 oC lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih.
3. Bila ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi & tingkat
virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1.
4. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia.
5. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000
orang (diberi nama Flu Hongkong).
Demikianlah sekelumit fakta ilmiah mengapa daging babi diharamkam untuk dikonsumsi.
Semoga umat Islam memahami hikmah larangan-larangan haram yang difirmankan oleh
Allah SWT. Sesungguhnya kajian ilmiah yang terkandung dalam berbagai larangan haram
yang tersebut dalam Al-Quran itu sungguh sangat beralasan bila dikaji secara ilmiah
brdasarkan ilmu pengetahuan. Wallahualam bissawab
Semoga tulisan ini bermanfaat! Maaf Kalo Diulang-Ulang!
Sumber: http://daritemanuntukteman.blogspot.com/2009/07/dalil-aqli-dan-dalil-naqli-mengapa-
babi.html