SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
BAB I
                                 PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

       Hubungan Internasional atau hubungan kerjasama yang terjadi diantara dua
negara atau lebih yang didasari kepentingan yang tidak seimbang seringkali
menimbulkan konflik dalam pelaksanaannya, bahkan sering terjadi perang yang
merugikan sebelah pihak maupun keduanya. Diplomasi adalah salah satu cara untuk
melakukan kerjasama tanpa kekerasan yang sangat banyak digunakan negara-negara
di dunia karena dinilai sangat efektif untuk menghindari terjadinya konflik yang
berkepanjangan. Dalam Teori Diplomasi, terdapat banyak strategi yang dapat
digunakan setiap untuk menjalankan politik luar sebuah dan terdapat teori-teori yang
selalu digunakan negara-negara dalam mempertahankan keputusan yang telah
diambil sebagai kebijakan luar negerinya, baik dalam urusan kerjasama yang bersifat
ekonomi, sosial, budaya, biologi dan lain sebagainya.
       Karena hasil sebuah peperangan sering tidak bisa diramalkan, sarana-sarana
diplomatik dapat digunakan sebagai perlindungan untuk menghindari malapetaka
semacam itu sejauh mungkin meskipun hal tersebut tidak merugikan kepentingan
nasional. Tujuan-tujuan politik sebuah negara terlebih dahulu harus sesuai dengan
sumber daya dan kekuatan (power) baik ekonomi maupun militer karena keefektifan
diplomasi suatu negara bergantung pada sejauh mana kekuatan yang dimilikinya.
       Salah   satu   strategi   yang   dapat    digunakan   negara-negara    dalam
mempertahankan kekuatan negaranya saat terjadinya konfik adalah Game Theory
(Teori Permainan) yang di dalamnya terdapat cara dan bagaimana proses penalaran
berlangsung dalam pembuatan keputusan. Untuk menjelaskan Game Theory secara
lebih lengkap akan kita bahas pada Bab II yang merupakan pembahasan tentang
Game Theory yang dijelaskan berdasarkan pendapat para pemikir dan penulis ahli
dalam kajian diplomasi yang menggunakan strategi Game Theory ini, diantaranya:
Mohtar Mas’oed, T.A Couloumbis dan J.H. Wolfe, A.C. Isaak, Garvin McCain,
Erwin Segal dan Robert J. Lieber.

                                                                                  1
1.2 Metode Penulisan

            Metode penulisan yang saya gunakan adalah metode literatur yaitu
      metode yang bersumber dari buku dan teknologi yang tersedia.

1.3 Tujuan Penulisan

      Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulisan maupun pembaca;
    2. Untuk memperlancar proses belajar mengajar; dan
    3. Untuk memperdalam pemahaman dalam mata kuliah Teori Diplomasi
       terutama dalam bahasan Game Theory.


1.4 Manfaat Penulisan

      Adapun manfaat penulisan tugas ini adalah sebagai berikut :

   1. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu;
   2. Lebih memahami pokok bahasan tentang Game Theory.
1.5 Sistematika Penulisan

      Adapun sistematika penulisan tugas ini adalah sebagai berikut :

   1. Kata Pengantar ;
   2. Daftar Isi ;
   3. Bab I yang merupakan pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, metode
      penulisan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan ;
   4. Bab II yang merupakan pembahasan, yang terdiri dari Pengertian Teori,
      Konseptualisasi, Kontekstualisasi dan Dinamika Permainan.
   5. Simpulan ; dan
   6. Daftar Pustaka.




                                                                                    2
BAB II
                                            PEMBAHASAN

2.1 Teori

           Teori merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat”
atau “memperhatikan”.1 Berdasarkan pengertian tersebut bisa dikatakan bahwa teori
adalah suatu pandangan atau persepsi tentang fenomena yang terjadi. Bisa juga
dikatakan bahwa berteori adalah sebuah pekerjaan menonton yang berarti pekerjaan
yang mencoba mendeskripsikan apa yang terjadi, menjelaskan mengapa itu terjadi
dan mungkin juga sebuah pekerjaan meramal kemungkinan berulangnya kejadian itu
di masa yang akan datang.

           Dalam kehidupan sehari-hari sering timbul perbedaan pengertian tentang arti
teori itu. Bahkan selama ini selalu terdapat kekacauan dan kerancuan tentang
penggunaan kata teori. Pertama, di dalam ilmu politik terdapat kekacauan antara
pengertian teori politik dan filsafat politik. Kedua, dalam bahasa sehari-hari kita
dibingungkan oleh pembedaan tentang arti teori dan praktek. Ketiga, kita juga punya
kecenderungan untuk menyamakan antara teoti dengan dugaan.2 Dalam disiplin ilmu
politik terdapat bidang studi yang disebut Teori Politik. Studi ini bersifat normatif,
yaitu memusatkan pada pertanyaan yang bersifat das Sollen: Apa seharusnya tujuan
politik internasional? Sistem internasional apakah yang paling baik digunakan?
Bagaimana sebaiknya hubungan antar negara-negara kaya dan miskin di dunia?
Karena itu yang dipelajari adalah hasil karya dari para tokoh pemikir besar, mulai
dari Thucydides, Huga Grotius, Immanuel Kant, Niccolo Machiavelli, Thomas
Hobbes, Karl Marx.

           Bidang yang seharusnya disebut sebagai filsafat politik itu di dalam
kurikulum ilmu politik sampai sekarang disebut teori politik. Selain dari teori yang
memiliki pertanyan yang bersifat das Sollen, ada juga teori yang mengandung
1
    T.A Couloubis dan J.H. Wolfe, Introduction to International Relations (Prentice-Hall, 1986), hal. 29

2
 A.C. Isaak, Scope and Methods of Political Science (Dorsey, 1981) hal. 168-169, Vernon van Dyke,
Political Science (Stanforrd, 1965), Bab. 9.

                                                                                                           3
pertanyaan yang bersifat das Sein, tentang hal yang senyatanya, seperti: Bagaimana
sistem internasional berfungsi? Mengapa terjadi ketimpangan hubungan antara
negara-negara Utara dan Selatan? Teori yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini
bersifat empirik. Selain dari Teori Politik, sering juga kita mendengarkan orang yang
mengatakan “Teoritik memang begitu, tetapi bagaimana implementasinya?” dari
pernyataan ini dapat dipandang bahwa seolah-olah teori itu tidak relistik.

        Pada dasarnya teori dan praktek merupakan senyawa yang tidak bisa
dipisahkan. Teori yang baik adalah basis bagi pengembangan pengetahuan yang layak
dipercaya dan berdasarkan realita kongktit. Selanjutnya kita juga sering
mendengarkan orang berkata “ Menurut teori saya, pelaku kejahatan itu adalah si A.
yang tersirat dalam pernyataan orang tersebut adalah dugaan tentang siapa pelaku
kujahatan itu. Dan dalam pembicaraan sehari-hari memang saat banyak orang yang
menggunakan kata teori, tetapi yang dimaksudkan sebenarnya adalah dugaan.

        Menurut buku yang ditulis Mohtar Mas’oed dengan menggabungkan beberapa
pendapat para ahli teori adalah suatu bentuk pernyataan yang menjawab pertanyaan
“mengapa”, yang artinya berteori adalah upaya memberkan makna pada sebuah
fenomena yang terjadi. Pernyataan yang disebut teori ini berwujud sekumpulan
generalisasi dan arena di dalam generalisasi itu terdapat konsep-konsep, bisa juga
diartikan bahwa teori adalah pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep secara
logis.3 Namun, teori bukanlah sekedar generalisasi, tetapi teori adalah pernyataan
yang menjelaskan generalisasi itu. Sebagai sarana eksplanasi, teori adalah yang
paling efektif dan dalam proses eksplanasi itu, teori membantu kita untuk
mengorganisasikan dan menata fakta yang kita teliti.

        Untuk memperdalam pemahaman tentang teori, McCain dan Segal secara
spesifik mendefinisikan teori sebagai serangkaian statemen yang saling berkaitanyang
terdiri dari kalimat-kalimat yang memperkenalkan istilah istilah yang merujuk pada
konsep-konsep dasar teori itu; kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep
3
 Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin Ilmu dan Metodologi (Yogyakarta, LP3ES,
1990). Hal. 188.

                                                                                                 4
dasar itu satu sama lain dan kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa
statemen teoritik itu dengan sekumpulan kemungkinan obyek pengamatan empirik
(yaitu hipotesa).4 Ketika menjelaskan suatu fenomena, teori memerlukan pembuktian
secara sistematik yang berarti, teori harus memalui proses pengujian dengan bukti-
bukti yang sistematik dan teori yang baik adalah teori yang bisa didukung ataupun
ditolak melalui analisa yang jelas dan penggunaan data secara sistematik. Agar dapat
didukung atau ditolak, tentunya teori harus memuat konsep-konsep yang jelas.




2.2 Game Theory (Teori Permainan)

           Para ilmuan hubungan internasional telah menerapkan metafora permasinan
atau game, hubungan antar negara yang bersifat kompetitif atau konfliktual
digambarjan seolah-olah seperti orang yang sedang bermain catur. Model ini disebut
dengan Game Theory yang menggambarkan bagaimana proses penalaran berlangsung
dalam pembuatan sebuah keputusan.5Ada beberapa asumsi menarik yang berkenaan
dengan Game Theory ini: pertama, yang melandasi model ini adalah bahwa para
pemain berprilaku rasional yaitu memilih strategi atas dasar pertimbangan untung-
rugi dalam pencapaian tujuan yang jelas. Kendati demikian, tidak semua perilaku
para pembuat keputusan itu rasional seperti petimbangan-petimbangan moral,
keyakinan dan hal-hal emosional. Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa para aktor
itu dianggap punya kemampuan untuk mengetahui semua kemungkinam situasi yang
dihadapi, untuk menjabarka urutan-urutan prioritas tujuan-tujuan yang hendak dicapai
dan semua kemungkinan sumberdaya yang dimiliki.

           Asumsi kedua adalah bahwa para pemain yang berhadapan itu punya
kepentingan yang bertentangan, walaupun hanya sebagian. Kalau mereka memiliki
4
    Garvin McCain dan Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973) hal. 99.

5
  Anatol Rapoport, Fights, Games and Detabes(Univ of Michigan, 1960); anatol Rapoport,
International Relations and Game Theory”, dalam Frank Barnaby dan Carlo Schaerf Eds.),
Disarmament and Arms Control (Gordon and Breach, 1972); dan Robert J. Lieber, Theory and World
Politics (Winthrop, 1972).

                                                                                                 5
kepentingan selaras, maka seorang pemain akan bisa membuat keputusan untuk
dirinya sendiri maupun lawannya. Berdasarkan kedua asumsi tersebut, dapat ditarik
pemahaman bahwa Game Theory adalah suatu studi teoritik tentang cara berinteraksi
diantara aktor-aktor yang rasional untuk menghasilkan keinginan atau keperluan dari
para pelaku. Game Theory juga sering dijabarkan sebagai cabang dari ilmu
matematika terapan dan ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pengambilan
keputusan dakam rangka untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Game Theory
berkembang dan dipakai dalam ekonomi neo-klasik.

       Dalam kajian ilmu politik, Game Theory sangat efektif digunakan dalam
menentukan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan
kepentingan nasional suatu negara. Perkembangan aktor di dalam sistem internasional
yang tidak hanya di domonasi oleh aktor negara bahkan bisa jadi aktor hubungan
internasional di perankan oleh perusahaan bahkan individu, menjadikan Game
Theory sebagai salah salah satu teori aplikatif dalam pengambilan kebijakan secara
ekonomi dan politik oleh aktor-aktor hubungan internasional.

       Game Theory pertamakali ditemukan oleh Jhon Von Neumann seorang Pakar
Ilmu Matematika dan Oskar Morgentstern Pakar Matematika Ekonomi menulis
Game Of Theory and Economic Behaviour. Pusat kajian serius yang membahas Game
Theory adalah perusahaan RAND yang digunakan untuk meneliti strategi nuklir.
Dalam ilmu sosial, Game Theory memiliki peran yang sangat penting dan Game
Theory yang sering digunakan di dalam ilmu-ilmu sosial dan etika adalah, prisoner”s
dilemma, traveler’s dilemma, coordination game, chicken, volunteers’s dilemma,
dollar aution, stag hunt, ultimatum game, minority, rock, paper, scissors, pirate
game, dictator game, public good game, mutual defense, barbarians at the gate,
battle of the network, caveat emptor, conscription, coordination, escape and evasion,
frog call for mates, hawk versus dove, mutually assured destruction, majority rule,
market niche, subsidized small business, tragedy of the commons, ultimatum,
bankruptcy, nash bargaining game,blotto games.



                                                                                    6
Selain memiliki peran yang penting didalam ilmu sosial dan etika, Game
Theory juga memiliki beberapa model, seperti symmetric game, perfect information,
dynamic game, repeated game, signaling game, cheap talk, Zero-Sum Game, non-
Zero Sum Game, mechanism design, stochastic game, nontransitive game.

       Penggunaan Game Theory dalam prosedur dan organisasi yang nyata sering
disebut dengan Gaming The System. Ilmu-ilmu sosial juga telah banyak
menggunakan Game Theory baik Zero Sum Game maupun Non-Zero Sum Game
terutama didalam pengambilan keputusan, pemilihan strategi, kerjasama dan konflik.




2.3 Dinamika Permainan

                                          B

                                    a2               b2

                              a1              b1

                      A
                                   c2                d2

                              c1           d1




       Keempat hasil kemungkinan permainan itu diwujudkan dalam empat pasang
angka yang menunjukkan hasil yang akna diperoleh masing-masing pemain.
Penggunaan angka-angka hanya menunjukkan derajat perolehan nilai, misalnya
angka positif yang paling besar adalah tujuan perolehan utama dari setiap pemain.
Sedangkan angka negatif terbesar merupakan pilihan yang akan dihindari oleh setiap
pemain. Logika matematika yang dipakai tidak mencakup logika matematik secara
mendalam,    namun    lebih    kepada    unsur     penyederhanaan   untuk   membantu
memudahkan analisa.


                                                                                   7
Perolehan angka tersebut dalam lambang-lambang yang diwakili oleh a1, a2,
b1, c1, c2, d1, d2. Angka-angka yang berada disebelah kiri bawah pada kotak sel
ialah pemain A dan angka-angka yang berada disebelah kanan atas ialah pemain B.
Game Theory mengklasifikasikan permainan 2x2 dalam tiga kategori, masing-masing
digambarkan sebagai berikut:




   1. Trivial


                                           B
                                     +10         +7


                                +10         -7
                          A
                                      -3         +5


                                +3          -5

                                  Kategori 1 (Trivial)




       Permainan kategori I tidak menunjukkan danya konflik kepentingan yang
nyata. Kepentingan A dan B bukan identik, yaitu mengarah kepilihan A1B1 yang
menurut keduanya jauh lebih menguntungkan daripada pilihan-pilihan lain dan
permainan ini disebut trivial, bukan benar-benar permainan. Karena itu, kategori ini
tidak terlalu diperhatikan dari segi konflik karena tidak relevan dengan konflik
internasional. Pada saat terjadinya konflik, kedua belah pihak memilih pilihan yang
sama-sama besar keuntungannya yaitu masing-masing mendapatkan +10 , dengan
demikian mereka akan cenderung mamilih a1b1: +10.




                                                                                  8
2. Zero Sum Game


                                            B
                                      +10        -7


                                 -10        +7
                           A
                                       -3        +5


                                 +3         -5
                               Kategori 2 (Zero sum Game)

       Dalam kategori II kepentingan kedeua pemain benar-benar secara diametrik
bertentangan. Semakin banyak kemenangan yang diperoleh satu pemain, maka
semakin besar kurugian yang diderita oleh pemain lain dan menggambarkan sebuah
konflik yang tidak akan terselesaikan.permainan rasional dalam permainan yang
seperti ini akan berusaha memperoleh keuntungan sebanyak mungkindengan cara
merugikan lawannya sebanyak mungkin. Bagi kedua pemain yang berada dikategori
ini, kompromi tidak akan menguntungkan, karena itu tidak akan mungkin terjadinya
kerjasama. Permainan yang disebut zero sum game(kalau satu pemain menang berarti
+1 dan yang kalah -1, maka jumlahnya = 0) ini tidak akan menggambarkan jenis
konflik yang umumnya terjadi dalam kehidupan internasional, dank arena itu tidak
akan dibahas lebih jauh.




   3. Non-Zero Sum Game

                                            B




                                                                              9
+5          +7


                                  +5         -7
                            A
                                       -7         -10


                                  +7         -10

                                Kategori Non-Zero Sum Game

       Selanjutnya, dalam kategori III, sebagian kepentingan kedua pemain
bertentangan dan sebagiannya lagi bersesuiaian. Kedua pemain yang berada dalam
kategori III ini lebih memilih strategi A1B1 daripada A2B2. Tetapi, A lebih suka
memperoleh hasil A2B1, sedangkan B lebih suka A1B2. Permainan seperti ini dapat
menggambarkan esensi potensi penyelesaian konflik dan esensi deterens (deterance).
Permainan yang bersifat non-zero sum game, mixed-motive atau mixed-interest ini
mendasari semua permainan yang mensimulasikan perlucutan senjata dan deterens
nuklir. Dua bentuk dasar dari non-zero sum game ini adalah permainan yang disebut
Prisoner”s Dilemma yang berarti permainan yang menggambarkan situasi jalan
buntu (deadlock) dimana dua orang yang berpotensi sebagai rekan tidan bisa
mengadakan kerjasama satu sama lian karena tidak memiliki sikap saling percaya,
dan Chicken (Model “Si Pengecut”) yang di dalamnya berupa permainan yang
terdapat dua pemain yang saling bermusuhan dan bermaksud menunjukkan kekuatan
dan membuktikan siapa yang pemberani dan siapa yang pengecut. Permainan yang
bisa dikatakan gila-gilaan ini dapat kita lihat dari contoh kasus berikut:

       Pertikaian yang terjadi antara dua negara super power, yaitu Amerika dan Uni
Soviet pada waktu Krisis Kuba 1962. Pada saat itu Uni Soviet melakukan provokasi
dengan menempatkan senjata-senjata nuklirnya di Kuba. Amerika menggertak
dengan strategi deterens bahwa tantangan Uni Soviet tetap berkeras dengan
penempatan peluru nuklirnya, maka mungkin hasilnya adalah perang yang
mengerikan dan bisa mengakibatkan kehancuran keduanya. Tanggapan dari Uni


                                                                                10
Soviet pada waktu itu dapat dikatakan cukup rasional, yaitu memilih untuk menarik
kembali senjata-senjata nuklir yang tadinya ditempatkan di Kuba yang merupakan
negara bagian dari Amerika Serikat.




                                                                              11
BAB III
                                   SIMPULAN


       Model game atau yang lebih dikenal dengan Game Theory dikembangkan
untuk memahami hubungan sosial dalam kondisi yang anarki, yaitu suatu kondisi
tidak hanya organ otoritatif yang mengatasi para pelaku dalam hubungan itu.
Hubungan internasional dipandang merupakan hubungan sosial yang seperti itu
karena didasari oleh para pelakunya yang tidak tunduk pada suatu wewenang
pemerintahan yang lebih tinggi. Dalam kondi seperti itu tentu saja kerjasama yang
melintasi batas teritorial suatu negara sangat sulit dilakukan dan seringkali terjadi
konflik yang bukan disebabkan oleh maksud-maksud agresif suatu negara, melainkan
karena kondisi anarki itu.

       Walaupun politik dunia bersifat anarki, yaitu tidak ada penguasa yang
mengatasi negara-negara, kenyataan yang sering kita tonton adalah bahwa kerjasama
antar negara terus berlangsung karena adanya kepentingan yang harus dipenuhi
sebuah negara demi kelangsungan negaranya. Untuk itu, model game ini dapat
membantu kita dalam mengetahui kondisi-kondisi yang memungkinkan tumbuhnya
sebuah kerjasama antar negara dalam suasana yang anarki.




                                                                                  12
DAFTAR PUSTAKA



Barnaby, Frank & Carlo Schaerf Eds.), Disarmament and Arms Control (Gordon and
      Breach, 1972).

Couloumbis, Theadore A & John H. Wolfe, Introduction to International Relations
      (Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1985), hal. 29

Isaak, alan C., Scope and Methods of Political Science (Homewood, III.: Dorsey,
1980).

Lieber, Robert J., Theory and World Politics (Cambridge, Mass.: Winthrop, 1972).

McCain, Garvin & Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973).

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin Ilmu dan Metodologi
      (Yogyakarta, LP3ES, 1990).




                                                                                   13

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliMakalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliUNY
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalEmirita Reta
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIABakhrul Ulum
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)M Abdul Aziz
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2Sunrise James
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publikIhsanFarhan
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3natal kristiono
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Eko Mardianto
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanSiti Rubayati
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanNuzulul Putri
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxJawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxDesi Andrianovita
 

La actualidad más candente (20)

Makalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliMakalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoli
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
 
Dokumen Kontrak: Kepentingan Publik VS Kepentingan Privat
Dokumen Kontrak: Kepentingan Publik VS Kepentingan PrivatDokumen Kontrak: Kepentingan Publik VS Kepentingan Privat
Dokumen Kontrak: Kepentingan Publik VS Kepentingan Privat
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
 
Tabel durbin watson
Tabel durbin watsonTabel durbin watson
Tabel durbin watson
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusan
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docxJawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
Jawaban soal uas kepemimpinan ibeng (pak kaprawi) ...docx
 

Destacado

Permainan strategi campuran
Permainan strategi campuranPermainan strategi campuran
Permainan strategi campurangleebelle
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainanmieftahulduila
 
Game Theory Presentation
Game Theory PresentationGame Theory Presentation
Game Theory PresentationMehdi Ghotbi
 
Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Rahma Arzzalindh
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)Nida Shafiyanti
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR alohapoint
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianMoch Rizalti
 
Game theory and its applications
Game theory and its applicationsGame theory and its applications
Game theory and its applicationsEranga Weerasekara
 
An introduction to Game Theory
An introduction to Game TheoryAn introduction to Game Theory
An introduction to Game TheoryPaul Trafford
 

Destacado (15)

Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Permainan strategi campuran
Permainan strategi campuranPermainan strategi campuran
Permainan strategi campuran
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Game Theory Presentation
Game Theory PresentationGame Theory Presentation
Game Theory Presentation
 
Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
 
Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Game theory and its applications
Game theory and its applicationsGame theory and its applications
Game theory and its applications
 
Game Theory
Game TheoryGame Theory
Game Theory
 
An introduction to Game Theory
An introduction to Game TheoryAn introduction to Game Theory
An introduction to Game Theory
 
Game Theory
Game TheoryGame Theory
Game Theory
 

Similar a TEORI PERMAINAN DALAM DIPLOMASI

Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanMasalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanrisaandanii
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.pptLSPP1SMKN1Gondang
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatulfah Nasution
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKARezhaMiftahulHuda
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Kaer Bikers
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafatJennyJenny47
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutModul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutFaiz Sujudi
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout mankoma2013
 
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptx
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptxKelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptx
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptxSaidOmarSyarief
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 

Similar a TEORI PERMAINAN DALAM DIPLOMASI (20)

Sarana ilmiah
Sarana ilmiahSarana ilmiah
Sarana ilmiah
 
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanMasalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukum
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Konsep dasar politik
Konsep dasar politikKonsep dasar politik
Konsep dasar politik
 
Contoh
ContohContoh
Contoh
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutModul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout
 
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptx
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptxKelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptx
Kelompok 1 Landasan Filosofis Ilmu Komunikasi.pptx
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 

TEORI PERMAINAN DALAM DIPLOMASI

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Internasional atau hubungan kerjasama yang terjadi diantara dua negara atau lebih yang didasari kepentingan yang tidak seimbang seringkali menimbulkan konflik dalam pelaksanaannya, bahkan sering terjadi perang yang merugikan sebelah pihak maupun keduanya. Diplomasi adalah salah satu cara untuk melakukan kerjasama tanpa kekerasan yang sangat banyak digunakan negara-negara di dunia karena dinilai sangat efektif untuk menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan. Dalam Teori Diplomasi, terdapat banyak strategi yang dapat digunakan setiap untuk menjalankan politik luar sebuah dan terdapat teori-teori yang selalu digunakan negara-negara dalam mempertahankan keputusan yang telah diambil sebagai kebijakan luar negerinya, baik dalam urusan kerjasama yang bersifat ekonomi, sosial, budaya, biologi dan lain sebagainya. Karena hasil sebuah peperangan sering tidak bisa diramalkan, sarana-sarana diplomatik dapat digunakan sebagai perlindungan untuk menghindari malapetaka semacam itu sejauh mungkin meskipun hal tersebut tidak merugikan kepentingan nasional. Tujuan-tujuan politik sebuah negara terlebih dahulu harus sesuai dengan sumber daya dan kekuatan (power) baik ekonomi maupun militer karena keefektifan diplomasi suatu negara bergantung pada sejauh mana kekuatan yang dimilikinya. Salah satu strategi yang dapat digunakan negara-negara dalam mempertahankan kekuatan negaranya saat terjadinya konfik adalah Game Theory (Teori Permainan) yang di dalamnya terdapat cara dan bagaimana proses penalaran berlangsung dalam pembuatan keputusan. Untuk menjelaskan Game Theory secara lebih lengkap akan kita bahas pada Bab II yang merupakan pembahasan tentang Game Theory yang dijelaskan berdasarkan pendapat para pemikir dan penulis ahli dalam kajian diplomasi yang menggunakan strategi Game Theory ini, diantaranya: Mohtar Mas’oed, T.A Couloumbis dan J.H. Wolfe, A.C. Isaak, Garvin McCain, Erwin Segal dan Robert J. Lieber. 1
  • 2. 1.2 Metode Penulisan Metode penulisan yang saya gunakan adalah metode literatur yaitu metode yang bersumber dari buku dan teknologi yang tersedia. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulisan maupun pembaca; 2. Untuk memperlancar proses belajar mengajar; dan 3. Untuk memperdalam pemahaman dalam mata kuliah Teori Diplomasi terutama dalam bahasan Game Theory. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu; 2. Lebih memahami pokok bahasan tentang Game Theory. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Kata Pengantar ; 2. Daftar Isi ; 3. Bab I yang merupakan pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, metode penulisan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan ; 4. Bab II yang merupakan pembahasan, yang terdiri dari Pengertian Teori, Konseptualisasi, Kontekstualisasi dan Dinamika Permainan. 5. Simpulan ; dan 6. Daftar Pustaka. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Teori merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat” atau “memperhatikan”.1 Berdasarkan pengertian tersebut bisa dikatakan bahwa teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang fenomena yang terjadi. Bisa juga dikatakan bahwa berteori adalah sebuah pekerjaan menonton yang berarti pekerjaan yang mencoba mendeskripsikan apa yang terjadi, menjelaskan mengapa itu terjadi dan mungkin juga sebuah pekerjaan meramal kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa yang akan datang. Dalam kehidupan sehari-hari sering timbul perbedaan pengertian tentang arti teori itu. Bahkan selama ini selalu terdapat kekacauan dan kerancuan tentang penggunaan kata teori. Pertama, di dalam ilmu politik terdapat kekacauan antara pengertian teori politik dan filsafat politik. Kedua, dalam bahasa sehari-hari kita dibingungkan oleh pembedaan tentang arti teori dan praktek. Ketiga, kita juga punya kecenderungan untuk menyamakan antara teoti dengan dugaan.2 Dalam disiplin ilmu politik terdapat bidang studi yang disebut Teori Politik. Studi ini bersifat normatif, yaitu memusatkan pada pertanyaan yang bersifat das Sollen: Apa seharusnya tujuan politik internasional? Sistem internasional apakah yang paling baik digunakan? Bagaimana sebaiknya hubungan antar negara-negara kaya dan miskin di dunia? Karena itu yang dipelajari adalah hasil karya dari para tokoh pemikir besar, mulai dari Thucydides, Huga Grotius, Immanuel Kant, Niccolo Machiavelli, Thomas Hobbes, Karl Marx. Bidang yang seharusnya disebut sebagai filsafat politik itu di dalam kurikulum ilmu politik sampai sekarang disebut teori politik. Selain dari teori yang memiliki pertanyan yang bersifat das Sollen, ada juga teori yang mengandung 1 T.A Couloubis dan J.H. Wolfe, Introduction to International Relations (Prentice-Hall, 1986), hal. 29 2 A.C. Isaak, Scope and Methods of Political Science (Dorsey, 1981) hal. 168-169, Vernon van Dyke, Political Science (Stanforrd, 1965), Bab. 9. 3
  • 4. pertanyaan yang bersifat das Sein, tentang hal yang senyatanya, seperti: Bagaimana sistem internasional berfungsi? Mengapa terjadi ketimpangan hubungan antara negara-negara Utara dan Selatan? Teori yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bersifat empirik. Selain dari Teori Politik, sering juga kita mendengarkan orang yang mengatakan “Teoritik memang begitu, tetapi bagaimana implementasinya?” dari pernyataan ini dapat dipandang bahwa seolah-olah teori itu tidak relistik. Pada dasarnya teori dan praktek merupakan senyawa yang tidak bisa dipisahkan. Teori yang baik adalah basis bagi pengembangan pengetahuan yang layak dipercaya dan berdasarkan realita kongktit. Selanjutnya kita juga sering mendengarkan orang berkata “ Menurut teori saya, pelaku kejahatan itu adalah si A. yang tersirat dalam pernyataan orang tersebut adalah dugaan tentang siapa pelaku kujahatan itu. Dan dalam pembicaraan sehari-hari memang saat banyak orang yang menggunakan kata teori, tetapi yang dimaksudkan sebenarnya adalah dugaan. Menurut buku yang ditulis Mohtar Mas’oed dengan menggabungkan beberapa pendapat para ahli teori adalah suatu bentuk pernyataan yang menjawab pertanyaan “mengapa”, yang artinya berteori adalah upaya memberkan makna pada sebuah fenomena yang terjadi. Pernyataan yang disebut teori ini berwujud sekumpulan generalisasi dan arena di dalam generalisasi itu terdapat konsep-konsep, bisa juga diartikan bahwa teori adalah pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep secara logis.3 Namun, teori bukanlah sekedar generalisasi, tetapi teori adalah pernyataan yang menjelaskan generalisasi itu. Sebagai sarana eksplanasi, teori adalah yang paling efektif dan dalam proses eksplanasi itu, teori membantu kita untuk mengorganisasikan dan menata fakta yang kita teliti. Untuk memperdalam pemahaman tentang teori, McCain dan Segal secara spesifik mendefinisikan teori sebagai serangkaian statemen yang saling berkaitanyang terdiri dari kalimat-kalimat yang memperkenalkan istilah istilah yang merujuk pada konsep-konsep dasar teori itu; kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep 3 Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin Ilmu dan Metodologi (Yogyakarta, LP3ES, 1990). Hal. 188. 4
  • 5. dasar itu satu sama lain dan kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa statemen teoritik itu dengan sekumpulan kemungkinan obyek pengamatan empirik (yaitu hipotesa).4 Ketika menjelaskan suatu fenomena, teori memerlukan pembuktian secara sistematik yang berarti, teori harus memalui proses pengujian dengan bukti- bukti yang sistematik dan teori yang baik adalah teori yang bisa didukung ataupun ditolak melalui analisa yang jelas dan penggunaan data secara sistematik. Agar dapat didukung atau ditolak, tentunya teori harus memuat konsep-konsep yang jelas. 2.2 Game Theory (Teori Permainan) Para ilmuan hubungan internasional telah menerapkan metafora permasinan atau game, hubungan antar negara yang bersifat kompetitif atau konfliktual digambarjan seolah-olah seperti orang yang sedang bermain catur. Model ini disebut dengan Game Theory yang menggambarkan bagaimana proses penalaran berlangsung dalam pembuatan sebuah keputusan.5Ada beberapa asumsi menarik yang berkenaan dengan Game Theory ini: pertama, yang melandasi model ini adalah bahwa para pemain berprilaku rasional yaitu memilih strategi atas dasar pertimbangan untung- rugi dalam pencapaian tujuan yang jelas. Kendati demikian, tidak semua perilaku para pembuat keputusan itu rasional seperti petimbangan-petimbangan moral, keyakinan dan hal-hal emosional. Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa para aktor itu dianggap punya kemampuan untuk mengetahui semua kemungkinam situasi yang dihadapi, untuk menjabarka urutan-urutan prioritas tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan semua kemungkinan sumberdaya yang dimiliki. Asumsi kedua adalah bahwa para pemain yang berhadapan itu punya kepentingan yang bertentangan, walaupun hanya sebagian. Kalau mereka memiliki 4 Garvin McCain dan Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973) hal. 99. 5 Anatol Rapoport, Fights, Games and Detabes(Univ of Michigan, 1960); anatol Rapoport, International Relations and Game Theory”, dalam Frank Barnaby dan Carlo Schaerf Eds.), Disarmament and Arms Control (Gordon and Breach, 1972); dan Robert J. Lieber, Theory and World Politics (Winthrop, 1972). 5
  • 6. kepentingan selaras, maka seorang pemain akan bisa membuat keputusan untuk dirinya sendiri maupun lawannya. Berdasarkan kedua asumsi tersebut, dapat ditarik pemahaman bahwa Game Theory adalah suatu studi teoritik tentang cara berinteraksi diantara aktor-aktor yang rasional untuk menghasilkan keinginan atau keperluan dari para pelaku. Game Theory juga sering dijabarkan sebagai cabang dari ilmu matematika terapan dan ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pengambilan keputusan dakam rangka untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Game Theory berkembang dan dipakai dalam ekonomi neo-klasik. Dalam kajian ilmu politik, Game Theory sangat efektif digunakan dalam menentukan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan kepentingan nasional suatu negara. Perkembangan aktor di dalam sistem internasional yang tidak hanya di domonasi oleh aktor negara bahkan bisa jadi aktor hubungan internasional di perankan oleh perusahaan bahkan individu, menjadikan Game Theory sebagai salah salah satu teori aplikatif dalam pengambilan kebijakan secara ekonomi dan politik oleh aktor-aktor hubungan internasional. Game Theory pertamakali ditemukan oleh Jhon Von Neumann seorang Pakar Ilmu Matematika dan Oskar Morgentstern Pakar Matematika Ekonomi menulis Game Of Theory and Economic Behaviour. Pusat kajian serius yang membahas Game Theory adalah perusahaan RAND yang digunakan untuk meneliti strategi nuklir. Dalam ilmu sosial, Game Theory memiliki peran yang sangat penting dan Game Theory yang sering digunakan di dalam ilmu-ilmu sosial dan etika adalah, prisoner”s dilemma, traveler’s dilemma, coordination game, chicken, volunteers’s dilemma, dollar aution, stag hunt, ultimatum game, minority, rock, paper, scissors, pirate game, dictator game, public good game, mutual defense, barbarians at the gate, battle of the network, caveat emptor, conscription, coordination, escape and evasion, frog call for mates, hawk versus dove, mutually assured destruction, majority rule, market niche, subsidized small business, tragedy of the commons, ultimatum, bankruptcy, nash bargaining game,blotto games. 6
  • 7. Selain memiliki peran yang penting didalam ilmu sosial dan etika, Game Theory juga memiliki beberapa model, seperti symmetric game, perfect information, dynamic game, repeated game, signaling game, cheap talk, Zero-Sum Game, non- Zero Sum Game, mechanism design, stochastic game, nontransitive game. Penggunaan Game Theory dalam prosedur dan organisasi yang nyata sering disebut dengan Gaming The System. Ilmu-ilmu sosial juga telah banyak menggunakan Game Theory baik Zero Sum Game maupun Non-Zero Sum Game terutama didalam pengambilan keputusan, pemilihan strategi, kerjasama dan konflik. 2.3 Dinamika Permainan B a2 b2 a1 b1 A c2 d2 c1 d1 Keempat hasil kemungkinan permainan itu diwujudkan dalam empat pasang angka yang menunjukkan hasil yang akna diperoleh masing-masing pemain. Penggunaan angka-angka hanya menunjukkan derajat perolehan nilai, misalnya angka positif yang paling besar adalah tujuan perolehan utama dari setiap pemain. Sedangkan angka negatif terbesar merupakan pilihan yang akan dihindari oleh setiap pemain. Logika matematika yang dipakai tidak mencakup logika matematik secara mendalam, namun lebih kepada unsur penyederhanaan untuk membantu memudahkan analisa. 7
  • 8. Perolehan angka tersebut dalam lambang-lambang yang diwakili oleh a1, a2, b1, c1, c2, d1, d2. Angka-angka yang berada disebelah kiri bawah pada kotak sel ialah pemain A dan angka-angka yang berada disebelah kanan atas ialah pemain B. Game Theory mengklasifikasikan permainan 2x2 dalam tiga kategori, masing-masing digambarkan sebagai berikut: 1. Trivial B +10 +7 +10 -7 A -3 +5 +3 -5 Kategori 1 (Trivial) Permainan kategori I tidak menunjukkan danya konflik kepentingan yang nyata. Kepentingan A dan B bukan identik, yaitu mengarah kepilihan A1B1 yang menurut keduanya jauh lebih menguntungkan daripada pilihan-pilihan lain dan permainan ini disebut trivial, bukan benar-benar permainan. Karena itu, kategori ini tidak terlalu diperhatikan dari segi konflik karena tidak relevan dengan konflik internasional. Pada saat terjadinya konflik, kedua belah pihak memilih pilihan yang sama-sama besar keuntungannya yaitu masing-masing mendapatkan +10 , dengan demikian mereka akan cenderung mamilih a1b1: +10. 8
  • 9. 2. Zero Sum Game B +10 -7 -10 +7 A -3 +5 +3 -5 Kategori 2 (Zero sum Game) Dalam kategori II kepentingan kedeua pemain benar-benar secara diametrik bertentangan. Semakin banyak kemenangan yang diperoleh satu pemain, maka semakin besar kurugian yang diderita oleh pemain lain dan menggambarkan sebuah konflik yang tidak akan terselesaikan.permainan rasional dalam permainan yang seperti ini akan berusaha memperoleh keuntungan sebanyak mungkindengan cara merugikan lawannya sebanyak mungkin. Bagi kedua pemain yang berada dikategori ini, kompromi tidak akan menguntungkan, karena itu tidak akan mungkin terjadinya kerjasama. Permainan yang disebut zero sum game(kalau satu pemain menang berarti +1 dan yang kalah -1, maka jumlahnya = 0) ini tidak akan menggambarkan jenis konflik yang umumnya terjadi dalam kehidupan internasional, dank arena itu tidak akan dibahas lebih jauh. 3. Non-Zero Sum Game B 9
  • 10. +5 +7 +5 -7 A -7 -10 +7 -10 Kategori Non-Zero Sum Game Selanjutnya, dalam kategori III, sebagian kepentingan kedua pemain bertentangan dan sebagiannya lagi bersesuiaian. Kedua pemain yang berada dalam kategori III ini lebih memilih strategi A1B1 daripada A2B2. Tetapi, A lebih suka memperoleh hasil A2B1, sedangkan B lebih suka A1B2. Permainan seperti ini dapat menggambarkan esensi potensi penyelesaian konflik dan esensi deterens (deterance). Permainan yang bersifat non-zero sum game, mixed-motive atau mixed-interest ini mendasari semua permainan yang mensimulasikan perlucutan senjata dan deterens nuklir. Dua bentuk dasar dari non-zero sum game ini adalah permainan yang disebut Prisoner”s Dilemma yang berarti permainan yang menggambarkan situasi jalan buntu (deadlock) dimana dua orang yang berpotensi sebagai rekan tidan bisa mengadakan kerjasama satu sama lian karena tidak memiliki sikap saling percaya, dan Chicken (Model “Si Pengecut”) yang di dalamnya berupa permainan yang terdapat dua pemain yang saling bermusuhan dan bermaksud menunjukkan kekuatan dan membuktikan siapa yang pemberani dan siapa yang pengecut. Permainan yang bisa dikatakan gila-gilaan ini dapat kita lihat dari contoh kasus berikut: Pertikaian yang terjadi antara dua negara super power, yaitu Amerika dan Uni Soviet pada waktu Krisis Kuba 1962. Pada saat itu Uni Soviet melakukan provokasi dengan menempatkan senjata-senjata nuklirnya di Kuba. Amerika menggertak dengan strategi deterens bahwa tantangan Uni Soviet tetap berkeras dengan penempatan peluru nuklirnya, maka mungkin hasilnya adalah perang yang mengerikan dan bisa mengakibatkan kehancuran keduanya. Tanggapan dari Uni 10
  • 11. Soviet pada waktu itu dapat dikatakan cukup rasional, yaitu memilih untuk menarik kembali senjata-senjata nuklir yang tadinya ditempatkan di Kuba yang merupakan negara bagian dari Amerika Serikat. 11
  • 12. BAB III SIMPULAN Model game atau yang lebih dikenal dengan Game Theory dikembangkan untuk memahami hubungan sosial dalam kondisi yang anarki, yaitu suatu kondisi tidak hanya organ otoritatif yang mengatasi para pelaku dalam hubungan itu. Hubungan internasional dipandang merupakan hubungan sosial yang seperti itu karena didasari oleh para pelakunya yang tidak tunduk pada suatu wewenang pemerintahan yang lebih tinggi. Dalam kondi seperti itu tentu saja kerjasama yang melintasi batas teritorial suatu negara sangat sulit dilakukan dan seringkali terjadi konflik yang bukan disebabkan oleh maksud-maksud agresif suatu negara, melainkan karena kondisi anarki itu. Walaupun politik dunia bersifat anarki, yaitu tidak ada penguasa yang mengatasi negara-negara, kenyataan yang sering kita tonton adalah bahwa kerjasama antar negara terus berlangsung karena adanya kepentingan yang harus dipenuhi sebuah negara demi kelangsungan negaranya. Untuk itu, model game ini dapat membantu kita dalam mengetahui kondisi-kondisi yang memungkinkan tumbuhnya sebuah kerjasama antar negara dalam suasana yang anarki. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Barnaby, Frank & Carlo Schaerf Eds.), Disarmament and Arms Control (Gordon and Breach, 1972). Couloumbis, Theadore A & John H. Wolfe, Introduction to International Relations (Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1985), hal. 29 Isaak, alan C., Scope and Methods of Political Science (Homewood, III.: Dorsey, 1980). Lieber, Robert J., Theory and World Politics (Cambridge, Mass.: Winthrop, 1972). McCain, Garvin & Erwin Segal, The Game of Science (Brook/Cole, 1973). Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin Ilmu dan Metodologi (Yogyakarta, LP3ES, 1990). 13