SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Apresiasi
 Karya
  Seni
 Teater
Teater        Teater        Teater        Teater        Teater
                                                                         Teater
 Indonesia     Indonesia     Indonesia     Indonesia     Indonesia
                                                                      kontemporer
tahun 1920-   tahun 1940-   tahun 1950-   tahun 1970-   tahun 1980-
                                                                       Indonesia
     an            an            an            an         1990-an




   Periodisasi Teater
Teater Indonesia tahun 1920-an



  Teater pada masa kesusasteraaan angkatan Pujangga Baru
     kurang berarti jika dilihat dari konteks sejarah teater
    modern Indonesia tetapi cukup penting dilihat dari sudut
  kesusastraan. Naskah-naskah drama tersebut belum mencapai
  bentuk sebagai drama karena masih menekankan unsur sastra
    dan sulit untuk dipentaskan. Drama-drama Pujangga Baru
     ditulis sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual
    dimasa itu karena penindasan pemerintahan Belanda yang
  amat keras terhadap kaum pergerakan sekitar tahun 1930-an.
. Teater Indonesia tahun
1940-an
Semua unsur kesenian dan kebudayaan pada kurun waktu
  penjajahan Jepang dikonsentrasikan untuk mendukung
  pemerintahan totaliter Jepang.
Segala daya kreasi seni secara sistematis di arahkan untuk
  menyukseskan pemerintahan totaliter Jepang. Namun
  demikian, dalam situasi yang sulit dan gawat serupa
  itu, dua orang tokoh, yaitu Anjar Asmara dan Kamajaya
  masih sempat berpikir bahwa perlu didirikan Pusat
  Kesenian Indonesia yang bertujuan menciptakan
  pembaharuan kesenian yang selaras dengan
  perkembangan zaman sebagai upaya untuk melahirkan
  kreasi – kreasi baru dalam wujud kesenian nasional
  Indonesia.
Teater Indonesia Tahun
1950-an
 Setelah tokohg kemerdekaan, peluang terbuka bagi
  seniman untuk merenungkan perjuangan dalam tokohg
  kemerdekaan, juga sebaliknya, mereka merenungkan
  peristiwa tokohg
  kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan, keberanian dan
  nilai
  kemanusiaan, pengkhianatan, kemunafikan, kepahlawanan
  dan tindakan pengecut, keiklasan sendiri dan
  pengorbanan, dan lain-lain. Peristiwa tokohg secara khas
  dilukiskan dalam lakon Fajar Sidik (Emil
  Sanossa, 1955), Kapten Syaf (Aoh
  Kartahadimaja, 1951), Pertahanan Akhir (Sitor
  Situmorang, 1954), Titik-titik Hitam (Nasyah Jamin, 1956)
  Sekelumit Nyanyian Sunda (Nasyah Jamin, 1959).
  Sementara ada lakon yang bercerita tentang kekecewaan
  paska tokohg, seperti korupsi, oportunisme politis, erosi
  ideologi, kemiskinan, Islam dan Komunisme, melalaikan
  penderitaan korban tokohg, dan lain-lain.
Teater Indonesia Tahun 1970-an
Jim Adi Limas mendirikan Studiklub Teater Bandung dan mulai
   mengadakan eksperimen dengan menggabungkan unsur-unsur teater
   etnis seperti gamelan, tari topeng Cirebon, longser, dan dagelan
   dengan teater Barat. Pada akhir 1950-an JIm Lim mulai dikenal oleh
   para aktor terbaik
dan para sutradara realisme konvensional. Karya penyutradaraanya, yaitu
   Awal dan Mira (Utuy T. Sontani) dan Paman Vanya (Anton Chekhov).
   Bermain dengan akting realistis dalam lakon The Glass Menagerie
   (Tennesse William, 1962), The Bespoke Overcoat (Wolf mankowitz ).
   Pada tahun 1960, Jim Lim menyutradari Bung Besar, (Misbach Yusa
   Biran) dengan gaya longser, teater rakyat Sunda.
   Tahun 1962 Jim Lim menggabungkan unsur wayang kulit dan musik
   dalam karya penyutradaraannya yang berjudul Pangeran Geusan Ulun
   (Saini KM., 1961). Mengadaptasi lakon Hamlet dan diubah judulnya
   menjadi Jaka Tumbal (1963/1964). Menyutradarai dengan gaya
   realistis tetapi isinya absurditas pada lakon Caligula (Albert
   Camus, 1945), Badak-badak (Ionesco, 1960), dan Biduanita Botak
   (Ionesco, 1950). Pada tahun 1967 Jim Lim belajar teater dan menetap
   di Paris. Suyatna Anirun, salah satu aktor dan juga teman Jim
   Lim, melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jim Lim yaitu
   mencampurkan unsur-unsur teater Barat dengan teater etnis.
Teater Indonesia Tahun 1980
– 1990-an
 Tahun 1980-1990-an situasi politik Indonesia kian
  seragam melalui pembentukan lembaga-lembaga
  tunggal di tingkat nasional. Ditiadakannya kehidupan
  politik kampus sebagai akibat peristiwa Malari 1974.
  Dewan-dewan Mahasiswa ditiadakan. Dalam latar situasi
  seperti itu lahir beberapa kelompok teater yang sebagian
  merupakan produk festival teater. Di Jakarta dikenal
  dengan Festival Teater Jakarta (sebelumnya disebut
  Festival Teater Remaja). Beberapa jenis festival di
  Yogyakarta, di antaranya Festival Seni Pertunjukan
  Rakyat yang diselenggarakan Departemen Penerangan
  Republik Indonesia (1983). Di Surabaya ada Festival
  Drama Lima Kota yang digagas oleh Luthfi
  Rahman, Kholiq Dimyati dan Mukid F.
Teater Kontemporer
Indonesia
 Teater Kontemporer Indonesia mengalami
  perkembangan yang sangat membanggakan. Sejak
  munculnya eksponen 70 dalam seni teater, kemungkinan
  ekspresi artistik dikembangkan dengan gaya khas
  masing-masing seniman. Gerakan ini terus berkembang
  sejak tahun 80- an sampai saat ini. Konsep dan gaya
  baru saling bermunculan. Meksipun seni teater
  konvensional tidak pernah mati tetapi teater
  eksperimental terus juga tumbuh. Semangat kolaboratif
  yang terkandung dalam seni teater dimanfaatkan secara
  optimal dengan menggandeng beragam unsur
  pertunjukan yang lain. Dengan demikian, wilayah jelajah
  ekspresi menjadi semakin luas dan kemungkinan bentuk
  garap semakin banyak.
PENGERTIAN TEATER
NONTRADISIONAL




Teater non tradisional juga di sebut teater modern ataupun
teater naska. Secara tehnik dan pola pikiran teater modern
mengikuti konsep dan budaya barat.
Dalam teater modrn di indonesia
 mengenal dua jenis teater:

                • Adalah teater
                  yang bertolak dari
   Teater         lakon drama yang
konvensional      di pentaskan
                  secara
                  konvensional




                                       • Adalah teater yang
                                         penuh dengan hal-
                  Teater                 hal baru, ide-ide
                                         baru, cara penyajian
               kontemporer               baru, dan
                                         menggabungkan
                                         antara konsep tradisi
                                         dan konsep barat.
UNSUR ESTETIS
                                 PERTUNJUKAN
                                    TEATER
                               NONTRADISIONAL

        Unsur estetis
          setting                                 unsur estetis cerita




Unsur estetis alur
                                                           Unsur estetis tokoh
     cerita




                     Unsur estetis         Unsur estetis
                     perwatakan            perwatakan
PESAN MORAL PERTUNJUKAN
    TEATER NONTRADISIONAL


 Dalam pertunjukan karya teater mengandung pesan
  moral yang ingin di sampaikan kepada penonton
  khususnya dan masyarakat umumnya. Pesan moral ini si
  ketahui melalui cerita yang di pentaskan .
                        Contoh :
 Teater “TOLONG” karya putu wijaya mempunyai peasan
moral tentang realita kebenaran atau kebenaran nyata yang
       harus dapat di terima dengan perasaan ikhlas.
BERKARYA SENI
   TEATER
PENGERTIAN TEATER




 Kata teater berasal dari bahasa Yunani Theatron yang
     berarti tempat pertunjukan atau tampat untuk
   menonton. Jadi, teater adalah tempat pertunjukan.
SEJARAH PERKEMBANGAN
       TEATER TRADISIONAL


 Menurut sejarah Indonesia, teater sudah lama dikenal oleh
     masyarakat indonesia yang pada awalnya merupakan
           perkembangan dari upacara keagamaan.
   Selanjutnya, berkembang menjadi teater-teater yang di
    sebut teater tradisional yang dalam perkembangannya
   menjadi sasaran hiburan bagi masyarakat dan keperluan
              ekspresi seni bagi para seniman.
Pengertian Pertunjukan
Tradisional
 Teater tradisional adalah merupakan suatu bentuk seni
  teater yang berakar dan bersumber dari tradisi
  masyarakat lingkungannya.
Ciri-ciri teater tradisional :
1. Tidak ada pengarangnya
2. Tidak ada naskah ceritanya
3. Tempat pertunjukan di lapangan atau tempat yang ramai
4. Para pemainnya menggunakan bakatalamiah dalam
   bermain
5. Ceritanya mengambil dari kehidupan masyarakatdaerah
   setempat, legenda, ataupun dongeng yang terdapat di
   daerah setempat.
BENTUK PERTUNJUKAN TEATER
TRADISIONAL
Jenis teater tradisional:
 Teater tutur : merupakan suatu teater tradisional yang
  ceritanya di ambil dari sastra lisan yang dituturkan dan
  dilakukan dengan menyanyi serta diiringi tabuhan.
 Teater rakyat : merupakan salah satu teater teater
  tradisional yang berkembang dan berakar dari masyarakat
  setempat dan di lakukan dengan spontan dan penuh
  improvisasi.
 Teater klasik : merupakan suatu teater tradisional yang
  berkembang dari kerajaan sering di sebut wayang karena
  bercerita mengenai jenis wayang
 Teater bangsawan : merupakan bentuk teater tradisional
  yang mendapat pengaruh dari barat, teater timur teater
  tengah, dan teater melayu.
Teater-teater daerah



 Jawa barat: traling, ogel, topeng cirebon, longser, reeog.
 Jakarta     : lenong.
 Jawa tengah dan jawa timur : ketoprak, wayang
  orang, wayang kulit, ludruk, srandul, reog ponorogo.
 Bali         : sanghyang, barong, arja, kecak.
 Riau         : makyong
Cerita




                                 Alur cerita


                 Unsur-
                  unsur
                 teater
               tradisional
                                 Tokoh-tokoh
Latar/seting                     pada teater
                                  tradisional



               Watak/sifat/kar
                   akter
MENUNJUKKAN PESAN MORAL
TEATER TRADISIONAL
NUSANTARA
 Pesan moral dari teater tradisional adalah merupakan
  suatu pesan yang akan di sampaikan kepada penonton
  tentang nilai-nilai kehidupan sebagai mahlik individu dan
  makhluk sosial.
          contoh moral pada teater tradisional :
                     Teater dari Bali :
                  Cerita mengenai Barong
                      Pesan moral :
                Berani melawan kejahatan
                   Jiwa kepahlawanan
Nama anggota:
                       A. Izzat
                       abidy A.
         Rini dinda                 Devi nur
             A.                     fatimah




     Ninik w.                              Iis s.




          M. Zainul                   Irena
             A.                     frantika

                      M.y. Aditia
Ppt seni budaya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utaraArly Hidayat
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi Fachrul Nita
 
tari tradisional nusantara
tari tradisional nusantaratari tradisional nusantara
tari tradisional nusantarablackpepperspicy
 
Powerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.pptPowerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.pptCGMChannel
 
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smp
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smpSeni Budaya Tentang Tari kelas 7 smp
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smpwahajung
 
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptxPPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptxRestiELF
 
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraanppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraanCha-cha Taulanys
 
power point tari
power point taripower point tari
power point taririnuw
 
Tugas macam macam tarian
Tugas macam macam tarianTugas macam macam tarian
Tugas macam macam tarianSela Unyil
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks dramasuhartonotono9
 
Materi Bahasa Bali Puisi Bali Modern
Materi Bahasa Bali Puisi Bali ModernMateri Bahasa Bali Puisi Bali Modern
Materi Bahasa Bali Puisi Bali ModernRyan Dika
 
Power point seni budaya, hakikat seni tari
Power point seni budaya, hakikat seni tariPower point seni budaya, hakikat seni tari
Power point seni budaya, hakikat seni tariNur Syahwidad
 
Materi musikalisasi puisi power point
Materi musikalisasi puisi power pointMateri musikalisasi puisi power point
Materi musikalisasi puisi power pointPonorogo Hits
 

La actualidad más candente (20)

Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
SENI TARI
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara
 
ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi ppt Seminar Proposal Skripsi
ppt Seminar Proposal Skripsi
 
tari tradisional nusantara
tari tradisional nusantaratari tradisional nusantara
tari tradisional nusantara
 
Powerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.pptPowerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.ppt
 
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smp
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smpSeni Budaya Tentang Tari kelas 7 smp
Seni Budaya Tentang Tari kelas 7 smp
 
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptxPPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx
PPT MATERI PERTEMUAN 1.pptx
 
Seni teater kelas x
Seni teater kelas xSeni teater kelas x
Seni teater kelas x
 
ppt drama
ppt dramappt drama
ppt drama
 
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraanppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan
ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan
 
power point tari
power point taripower point tari
power point tari
 
Tugas macam macam tarian
Tugas macam macam tarianTugas macam macam tarian
Tugas macam macam tarian
 
pola lantai Tari
pola lantai Taripola lantai Tari
pola lantai Tari
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks drama
 
Materi Bahasa Bali Puisi Bali Modern
Materi Bahasa Bali Puisi Bali ModernMateri Bahasa Bali Puisi Bali Modern
Materi Bahasa Bali Puisi Bali Modern
 
Power point seni budaya, hakikat seni tari
Power point seni budaya, hakikat seni tariPower point seni budaya, hakikat seni tari
Power point seni budaya, hakikat seni tari
 
Materi musikalisasi puisi power point
Materi musikalisasi puisi power pointMateri musikalisasi puisi power point
Materi musikalisasi puisi power point
 
SENI MUSIK
SENI MUSIKSENI MUSIK
SENI MUSIK
 
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam DramaMemahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
 

Similar a Ppt seni budaya

MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERppghybrid4
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIdesi239631
 
Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2HasanNz HasanNz
 
Gaya penceritaan
Gaya penceritaanGaya penceritaan
Gaya penceritaanIsmail Noh
 
48891167 jenis-jenis-teater
48891167 jenis-jenis-teater48891167 jenis-jenis-teater
48891167 jenis-jenis-teaterRudi Santoso
 
Format tugas analisis tari
Format tugas analisis tariFormat tugas analisis tari
Format tugas analisis tariDitta Paski
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKAPPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKAppghybrid4
 
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraSeni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraPutri Aisyah
 

Similar a Ppt seni budaya (20)

MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Slide teater
Slide teaterSlide teater
Slide teater
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Ppt hakikat teater
Ppt hakikat teaterPpt hakikat teater
Ppt hakikat teater
 
Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Presentation teater
Presentation teaterPresentation teater
Presentation teater
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Gaya penceritaan
Gaya penceritaanGaya penceritaan
Gaya penceritaan
 
48891167 jenis-jenis-teater
48891167 jenis-jenis-teater48891167 jenis-jenis-teater
48891167 jenis-jenis-teater
 
teater
teaterteater
teater
 
Format tugas analisis tari
Format tugas analisis tariFormat tugas analisis tari
Format tugas analisis tari
 
kritik teater
kritik teaterkritik teater
kritik teater
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKAPPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
 
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraSeni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
 

Ppt seni budaya

  • 1. Apresiasi Karya Seni Teater
  • 2. Teater Teater Teater Teater Teater Teater Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia kontemporer tahun 1920- tahun 1940- tahun 1950- tahun 1970- tahun 1980- Indonesia an an an an 1990-an Periodisasi Teater
  • 3. Teater Indonesia tahun 1920-an  Teater pada masa kesusasteraaan angkatan Pujangga Baru kurang berarti jika dilihat dari konteks sejarah teater modern Indonesia tetapi cukup penting dilihat dari sudut kesusastraan. Naskah-naskah drama tersebut belum mencapai bentuk sebagai drama karena masih menekankan unsur sastra dan sulit untuk dipentaskan. Drama-drama Pujangga Baru ditulis sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual dimasa itu karena penindasan pemerintahan Belanda yang amat keras terhadap kaum pergerakan sekitar tahun 1930-an.
  • 4. . Teater Indonesia tahun 1940-an Semua unsur kesenian dan kebudayaan pada kurun waktu penjajahan Jepang dikonsentrasikan untuk mendukung pemerintahan totaliter Jepang. Segala daya kreasi seni secara sistematis di arahkan untuk menyukseskan pemerintahan totaliter Jepang. Namun demikian, dalam situasi yang sulit dan gawat serupa itu, dua orang tokoh, yaitu Anjar Asmara dan Kamajaya masih sempat berpikir bahwa perlu didirikan Pusat Kesenian Indonesia yang bertujuan menciptakan pembaharuan kesenian yang selaras dengan perkembangan zaman sebagai upaya untuk melahirkan kreasi – kreasi baru dalam wujud kesenian nasional Indonesia.
  • 5. Teater Indonesia Tahun 1950-an  Setelah tokohg kemerdekaan, peluang terbuka bagi seniman untuk merenungkan perjuangan dalam tokohg kemerdekaan, juga sebaliknya, mereka merenungkan peristiwa tokohg kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan, keberanian dan nilai kemanusiaan, pengkhianatan, kemunafikan, kepahlawanan dan tindakan pengecut, keiklasan sendiri dan pengorbanan, dan lain-lain. Peristiwa tokohg secara khas dilukiskan dalam lakon Fajar Sidik (Emil Sanossa, 1955), Kapten Syaf (Aoh Kartahadimaja, 1951), Pertahanan Akhir (Sitor Situmorang, 1954), Titik-titik Hitam (Nasyah Jamin, 1956) Sekelumit Nyanyian Sunda (Nasyah Jamin, 1959). Sementara ada lakon yang bercerita tentang kekecewaan paska tokohg, seperti korupsi, oportunisme politis, erosi ideologi, kemiskinan, Islam dan Komunisme, melalaikan penderitaan korban tokohg, dan lain-lain.
  • 6. Teater Indonesia Tahun 1970-an Jim Adi Limas mendirikan Studiklub Teater Bandung dan mulai mengadakan eksperimen dengan menggabungkan unsur-unsur teater etnis seperti gamelan, tari topeng Cirebon, longser, dan dagelan dengan teater Barat. Pada akhir 1950-an JIm Lim mulai dikenal oleh para aktor terbaik dan para sutradara realisme konvensional. Karya penyutradaraanya, yaitu Awal dan Mira (Utuy T. Sontani) dan Paman Vanya (Anton Chekhov). Bermain dengan akting realistis dalam lakon The Glass Menagerie (Tennesse William, 1962), The Bespoke Overcoat (Wolf mankowitz ). Pada tahun 1960, Jim Lim menyutradari Bung Besar, (Misbach Yusa Biran) dengan gaya longser, teater rakyat Sunda. Tahun 1962 Jim Lim menggabungkan unsur wayang kulit dan musik dalam karya penyutradaraannya yang berjudul Pangeran Geusan Ulun (Saini KM., 1961). Mengadaptasi lakon Hamlet dan diubah judulnya menjadi Jaka Tumbal (1963/1964). Menyutradarai dengan gaya realistis tetapi isinya absurditas pada lakon Caligula (Albert Camus, 1945), Badak-badak (Ionesco, 1960), dan Biduanita Botak (Ionesco, 1950). Pada tahun 1967 Jim Lim belajar teater dan menetap di Paris. Suyatna Anirun, salah satu aktor dan juga teman Jim Lim, melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jim Lim yaitu mencampurkan unsur-unsur teater Barat dengan teater etnis.
  • 7. Teater Indonesia Tahun 1980 – 1990-an  Tahun 1980-1990-an situasi politik Indonesia kian seragam melalui pembentukan lembaga-lembaga tunggal di tingkat nasional. Ditiadakannya kehidupan politik kampus sebagai akibat peristiwa Malari 1974. Dewan-dewan Mahasiswa ditiadakan. Dalam latar situasi seperti itu lahir beberapa kelompok teater yang sebagian merupakan produk festival teater. Di Jakarta dikenal dengan Festival Teater Jakarta (sebelumnya disebut Festival Teater Remaja). Beberapa jenis festival di Yogyakarta, di antaranya Festival Seni Pertunjukan Rakyat yang diselenggarakan Departemen Penerangan Republik Indonesia (1983). Di Surabaya ada Festival Drama Lima Kota yang digagas oleh Luthfi Rahman, Kholiq Dimyati dan Mukid F.
  • 8. Teater Kontemporer Indonesia  Teater Kontemporer Indonesia mengalami perkembangan yang sangat membanggakan. Sejak munculnya eksponen 70 dalam seni teater, kemungkinan ekspresi artistik dikembangkan dengan gaya khas masing-masing seniman. Gerakan ini terus berkembang sejak tahun 80- an sampai saat ini. Konsep dan gaya baru saling bermunculan. Meksipun seni teater konvensional tidak pernah mati tetapi teater eksperimental terus juga tumbuh. Semangat kolaboratif yang terkandung dalam seni teater dimanfaatkan secara optimal dengan menggandeng beragam unsur pertunjukan yang lain. Dengan demikian, wilayah jelajah ekspresi menjadi semakin luas dan kemungkinan bentuk garap semakin banyak.
  • 9. PENGERTIAN TEATER NONTRADISIONAL Teater non tradisional juga di sebut teater modern ataupun teater naska. Secara tehnik dan pola pikiran teater modern mengikuti konsep dan budaya barat.
  • 10. Dalam teater modrn di indonesia mengenal dua jenis teater: • Adalah teater yang bertolak dari Teater lakon drama yang konvensional di pentaskan secara konvensional • Adalah teater yang penuh dengan hal- Teater hal baru, ide-ide baru, cara penyajian kontemporer baru, dan menggabungkan antara konsep tradisi dan konsep barat.
  • 11. UNSUR ESTETIS PERTUNJUKAN TEATER NONTRADISIONAL Unsur estetis setting unsur estetis cerita Unsur estetis alur Unsur estetis tokoh cerita Unsur estetis Unsur estetis perwatakan perwatakan
  • 12. PESAN MORAL PERTUNJUKAN TEATER NONTRADISIONAL  Dalam pertunjukan karya teater mengandung pesan moral yang ingin di sampaikan kepada penonton khususnya dan masyarakat umumnya. Pesan moral ini si ketahui melalui cerita yang di pentaskan . Contoh : Teater “TOLONG” karya putu wijaya mempunyai peasan moral tentang realita kebenaran atau kebenaran nyata yang harus dapat di terima dengan perasaan ikhlas.
  • 13. BERKARYA SENI TEATER
  • 14. PENGERTIAN TEATER  Kata teater berasal dari bahasa Yunani Theatron yang berarti tempat pertunjukan atau tampat untuk menonton. Jadi, teater adalah tempat pertunjukan.
  • 15. SEJARAH PERKEMBANGAN TEATER TRADISIONAL  Menurut sejarah Indonesia, teater sudah lama dikenal oleh masyarakat indonesia yang pada awalnya merupakan perkembangan dari upacara keagamaan. Selanjutnya, berkembang menjadi teater-teater yang di sebut teater tradisional yang dalam perkembangannya menjadi sasaran hiburan bagi masyarakat dan keperluan ekspresi seni bagi para seniman.
  • 16. Pengertian Pertunjukan Tradisional  Teater tradisional adalah merupakan suatu bentuk seni teater yang berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat lingkungannya. Ciri-ciri teater tradisional : 1. Tidak ada pengarangnya 2. Tidak ada naskah ceritanya 3. Tempat pertunjukan di lapangan atau tempat yang ramai 4. Para pemainnya menggunakan bakatalamiah dalam bermain 5. Ceritanya mengambil dari kehidupan masyarakatdaerah setempat, legenda, ataupun dongeng yang terdapat di daerah setempat.
  • 17. BENTUK PERTUNJUKAN TEATER TRADISIONAL Jenis teater tradisional:  Teater tutur : merupakan suatu teater tradisional yang ceritanya di ambil dari sastra lisan yang dituturkan dan dilakukan dengan menyanyi serta diiringi tabuhan.  Teater rakyat : merupakan salah satu teater teater tradisional yang berkembang dan berakar dari masyarakat setempat dan di lakukan dengan spontan dan penuh improvisasi.  Teater klasik : merupakan suatu teater tradisional yang berkembang dari kerajaan sering di sebut wayang karena bercerita mengenai jenis wayang  Teater bangsawan : merupakan bentuk teater tradisional yang mendapat pengaruh dari barat, teater timur teater tengah, dan teater melayu.
  • 18. Teater-teater daerah  Jawa barat: traling, ogel, topeng cirebon, longser, reeog.  Jakarta : lenong.  Jawa tengah dan jawa timur : ketoprak, wayang orang, wayang kulit, ludruk, srandul, reog ponorogo.  Bali : sanghyang, barong, arja, kecak.  Riau : makyong
  • 19. Cerita Alur cerita Unsur- unsur teater tradisional Tokoh-tokoh Latar/seting pada teater tradisional Watak/sifat/kar akter
  • 20. MENUNJUKKAN PESAN MORAL TEATER TRADISIONAL NUSANTARA  Pesan moral dari teater tradisional adalah merupakan suatu pesan yang akan di sampaikan kepada penonton tentang nilai-nilai kehidupan sebagai mahlik individu dan makhluk sosial. contoh moral pada teater tradisional : Teater dari Bali : Cerita mengenai Barong Pesan moral :  Berani melawan kejahatan  Jiwa kepahlawanan
  • 21. Nama anggota: A. Izzat abidy A. Rini dinda Devi nur A. fatimah Ninik w. Iis s. M. Zainul Irena A. frantika M.y. Aditia