Konsepku 131010214842-phpapp01

Ahmad Sulton
Ahmad SultonPublic Relation Division en Yayasan Al Mannan PP. Darul Furqan
Konsepku 131010214842-phpapp01
Tujuan Materi : 
Untuk menanamkan kesadaran, 
pemahaman dan pengetahuan kepada 
masyarakat, pentingnya sebuah Pemilu 
dalam negara Demokrasi.
Makna Pemilu dan Demokrasi 
Demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling 
banyak dianut oleh negara-negara di dunia, termasuk 
Indonesia. 
Pilar yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik 
demokrasi, yaitu : 
1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala. 
2.Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel dan 
responsif. 
3. Adanya perlindungan terhadap HAM. 
4. Berkembangnya civil society dalam masyarakat.
Penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala menjadi 
prasyarat sistem politik demokrasi, karena pemilu merupakan 
salah satu sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih 
wakil dan pemimpin mereka untuk menjalankan pemerintahan. 
Dalam demokrasi rakyat merupakan aktor penting, dengan kata 
lain ; kesadaran demokrasi dikatakan tinggi bilamana partisipasi 
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu juga tinggi.
Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat 
memilih pemimpin politik secara langsung. Yang dimaksud dengan pemimpin politik 
disini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen) 
baik ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga eksekutif atau kepala 
pemerintahan seperti presiden, gubernur, atau bupati/walikota.
Manfaat Pemilu 
1. Sarana perwujudan kedaulatan rakyat. 
2. Sarana untuk melakukan penggantian pemimpin 
secara kontitusional. 
3. Sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh 
legitimasi. 
4. Sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam 
proses politik.
Partisipasi vs Golput 
Kenapa Golput terjadi pada setiap Pemilu ? 
Fenomena ini merupakan wujud apriori rakyat sebagai ketidakpercayaan 
masyarakat pada parpol maupun pada figur-figur Capres, Cawapres atau kandidat 
para calon kepala daerah dan wakilnya. 
Secara umum ada 3 (tiga) klasifikasi kelompok Golput ; 
1. Tidak mengunakan hak pilihnya karena sengaja secara sadar sebagai bentuk rasa 
kecewa dan tidak percaya kepada partai politik atau figur-figur yang tampil dalam 
Pemilu. 
2. Karena tidak terdaftar dalam DPT. 
3. Karena ada unsur keterpaksaan yang berkaitan dengan aktivitasnya. Seperti 
pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Partisipasi Masyarakat 
Pengertian partisipasi sering diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam suatu 
kegiatan. Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat 
dalam suatu kegiatan. 
Tiga faktor pendukung adanya partisipasi : 
(1). Adanya Kemauan, 
(2). Adanya Kemampuan, dan 
(3). Adanya kesempatan. 
Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari dalam atau dari diri sendiri 
masyarakat tersebut. Artinya meskipun diberi kesempatan oleh pemerintah atau Negara 
tetapi kalau kemauan ataupun kemampuan tidak ada maka partisipasi tidak akan 
terwujud. 
Kesempatan berpartisipasi berasal dari luar masyarakat. 
Demikian pula walaupun kemauan dan kemampuan berpartisipasi oleh masyarakat ada 
tetapi kalau tidak diberi kesempatan oleh pemerintah Negara maka partisipasi tidak akan 
terjadi.
Upaya meningkatkan Partisipasi 
Peningkatan Partisipasi Pemilih dalam PEMILU, 
merupakan tanggung jawab Stakeholder PEMILU dan 
seluruh elemen masyarakat : 
1. Penyelenggara PEMILU 
2. Partai Politik 
3. Pemerintah 
4. Sekolah / Perguruan Tinggi 
5. Ormas / Tokoh Agama 
6. Masyarakat
Upaya KPU dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih : 
1. Pendidikan Pemilih (vote education), yaitu : 
- Tata cara dan Peran masyarakat dalam Pemilu. 
- Pemahaman mengenai demokrasi dan pentingnya partisipasi masyarakat. 
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu yang berkualitas 
2. Pendidikan Elektoral (electoral education), yaitu : 
- Kegiatan yang bertujuan memberi pemahaman mengenai fungsi pemilihan 
dalam suatu sistem negara demokrasi. 
3. Pendidikan Pemilih Pemula, yaitu : 
- Memberikan pemahaman dan pendidikan Pemilu, sehingga Pemilih Pemula 
tidak akan sembarangan dalam menentukan pilihannya.
Peran Partai Politik dalam Partisipasi : 
Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang No.02 tahun 2008 : 
Tujuan khusus Partai Politik adalah : 
a. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka 
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; 
b. memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, 
berbangsa, dan bernegara; dan 
c. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, 
berbangsa dan bernegara.
Pasal 11 Undang-Undang No.2 tahun 2011, ayat a : 
Partai Politik berfungsi sebagai sarana : 
a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga 
negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Pendidikan Politik oleh Parpol : 
1. Kader Partai Politik itu sendiri, 
2. Konstituennya, 
3. Masyarakat. 
Pemahaman Politik yang benar akan menghasilkan : 
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat, 
2. Menekan munculnya Golput. 
Saran : 
Sebaiknya motivasi yang diberikan Partai Politik kepada masyarakat tidak hanya 
untuk kepentingan politik semata (mencari kemenangan dalam pemilu), tetapi 
memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat sehingga Pemilu 
semakin berkualitas.
Bentuk Partisipasi Masyarakat 
Pasal 246 Undang-Undang No.8 tahun 2012 (Pemilu Legislatif) 
(1) Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. 
(2) Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan 
dalam bentuk : 
sosialisasi Pemilu, 
pendidikan politik bagi Pemilih, 
survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, 
dan penghitungan cepat hasil Pemilu.
Partisipasi aktif masyarakat, dapat diwujudkan: 
o Memantau penghitungan suara di TPS 
o Menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS 
o Menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan 
dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS 
o Mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS 
melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila 
terhadap hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 
o Berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei 
atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu
“Negara konstitusional sama seperti 
makanan setiap hari, seperti air untuk 
minum dan udara untuk nafas, dan yang 
terbaik berkaitan dengan demokrasi 
adalah bahwa ia merupakan satu-satunya 
sistem yang mampu menjamin 
Negara Konstitusional” (Gustav 
Radbruch)
Sekian 
Dan 
Terima Kasih 
Indralaya, Oktober 2013 
KPU KABUPATEN OGAN ILIR 
Armin nofirman, SE
1 de 17

Recomendados

PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA... por
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
3.7K vistas18 diapositivas
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan por
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuanPemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuanReedha Williams
11.4K vistas14 diapositivas
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014 por
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Muktar Eneste
3.6K vistas11 diapositivas
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU por
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
23.9K vistas17 diapositivas
Pemilih pemula sosialisasi por
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiMuktar Eneste
17.6K vistas11 diapositivas
Sosialisasi pemilih pemula por
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaChaidir Ayah Dhafin
6.7K vistas11 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hak politik sebagai warga negara por
Hak politik sebagai warga negaraHak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negaraMischaelle
1.8K vistas12 diapositivas
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat por
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatAmka Azril
35.6K vistas18 diapositivas
Presentation11 por
Presentation11Presentation11
Presentation11Muhammad Kurniawan
11K vistas59 diapositivas
Makalah Polemik RUU Pilkada por
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaFariz Arifuddin Arifuddin
7K vistas17 diapositivas
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014 por
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014ginanurulazhar
9.6K vistas13 diapositivas
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia por
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaRiyanto Kasnuri
14K vistas7 diapositivas

La actualidad más candente(19)

Hak politik sebagai warga negara por Mischaelle
Hak politik sebagai warga negaraHak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negara
Mischaelle 1.8K vistas
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat por Amka Azril
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Amka Azril35.6K vistas
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014 por ginanurulazhar
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
ginanurulazhar9.6K vistas
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia por Riyanto Kasnuri
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Riyanto Kasnuri14K vistas
PEMILIH PEMULA por AN ASYUF
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULA
AN ASYUF23.5K vistas
Makalah pemilihan umum online por Puspa Sari
Makalah pemilihan umum onlineMakalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum online
Puspa Sari37.1K vistas
Hubungan kepartaian dan pemilu por niarellyanti
Hubungan kepartaian dan pemiluHubungan kepartaian dan pemilu
Hubungan kepartaian dan pemilu
niarellyanti14.7K vistas
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis por Agus Widiyanto
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
Agus Widiyanto2.4K vistas
Partisipasi pemilu pemilukada-jurnal penelitian por Muhammad Salim
Partisipasi pemilu pemilukada-jurnal penelitianPartisipasi pemilu pemilukada-jurnal penelitian
Partisipasi pemilu pemilukada-jurnal penelitian
Muhammad Salim1.8K vistas
Keterbukaan Informasi Publik por Ahsanul Minan
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
Ahsanul Minan210 vistas

Similar a Konsepku 131010214842-phpapp01

Konsepku 131010214842-phpapp01 (1) por
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Rifky Hidayat
800 vistas17 diapositivas
Makalah pemilu di indonesia por
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
3.4K vistas18 diapositivas
Makalah pemilu di indonesia por
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaSeptian Muna Barakati
835 vistas18 diapositivas
Makalah ilmu politik 2015 por
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
13K vistas7 diapositivas
Kelompok 5 HTN.pptx por
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxSnn27
2 vistas8 diapositivas
Presentasi bab sistem politik por
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikMaeko Kaoin
6.2K vistas46 diapositivas

Similar a Konsepku 131010214842-phpapp01(20)

Konsepku 131010214842-phpapp01 (1) por Rifky Hidayat
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Rifky Hidayat800 vistas
Makalah pemilu di indonesia por Warnet Raha
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
Warnet Raha3.4K vistas
Kelompok 5 HTN.pptx por Snn27
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
Snn272 vistas
Presentasi bab sistem politik por Maeko Kaoin
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
Maeko Kaoin6.2K vistas
Pkn bu evi presentasi!! por jesslynJC
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
jesslynJC764 vistas
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia por vina irodatul afiyah
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
vina irodatul afiyah2.5K vistas
Makalah budaya politik por Warnet Raha
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
Warnet Raha145 vistas

Konsepku 131010214842-phpapp01

  • 2. Tujuan Materi : Untuk menanamkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat, pentingnya sebuah Pemilu dalam negara Demokrasi.
  • 3. Makna Pemilu dan Demokrasi Demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling banyak dianut oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Pilar yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik demokrasi, yaitu : 1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala. 2.Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel dan responsif. 3. Adanya perlindungan terhadap HAM. 4. Berkembangnya civil society dalam masyarakat.
  • 4. Penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala menjadi prasyarat sistem politik demokrasi, karena pemilu merupakan salah satu sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih wakil dan pemimpin mereka untuk menjalankan pemerintahan. Dalam demokrasi rakyat merupakan aktor penting, dengan kata lain ; kesadaran demokrasi dikatakan tinggi bilamana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu juga tinggi.
  • 5. Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung. Yang dimaksud dengan pemimpin politik disini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen) baik ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga eksekutif atau kepala pemerintahan seperti presiden, gubernur, atau bupati/walikota.
  • 6. Manfaat Pemilu 1. Sarana perwujudan kedaulatan rakyat. 2. Sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara kontitusional. 3. Sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi. 4. Sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik.
  • 7. Partisipasi vs Golput Kenapa Golput terjadi pada setiap Pemilu ? Fenomena ini merupakan wujud apriori rakyat sebagai ketidakpercayaan masyarakat pada parpol maupun pada figur-figur Capres, Cawapres atau kandidat para calon kepala daerah dan wakilnya. Secara umum ada 3 (tiga) klasifikasi kelompok Golput ; 1. Tidak mengunakan hak pilihnya karena sengaja secara sadar sebagai bentuk rasa kecewa dan tidak percaya kepada partai politik atau figur-figur yang tampil dalam Pemilu. 2. Karena tidak terdaftar dalam DPT. 3. Karena ada unsur keterpaksaan yang berkaitan dengan aktivitasnya. Seperti pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
  • 8. Partisipasi Masyarakat Pengertian partisipasi sering diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam suatu kegiatan. Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat dalam suatu kegiatan. Tiga faktor pendukung adanya partisipasi : (1). Adanya Kemauan, (2). Adanya Kemampuan, dan (3). Adanya kesempatan. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari dalam atau dari diri sendiri masyarakat tersebut. Artinya meskipun diberi kesempatan oleh pemerintah atau Negara tetapi kalau kemauan ataupun kemampuan tidak ada maka partisipasi tidak akan terwujud. Kesempatan berpartisipasi berasal dari luar masyarakat. Demikian pula walaupun kemauan dan kemampuan berpartisipasi oleh masyarakat ada tetapi kalau tidak diberi kesempatan oleh pemerintah Negara maka partisipasi tidak akan terjadi.
  • 9. Upaya meningkatkan Partisipasi Peningkatan Partisipasi Pemilih dalam PEMILU, merupakan tanggung jawab Stakeholder PEMILU dan seluruh elemen masyarakat : 1. Penyelenggara PEMILU 2. Partai Politik 3. Pemerintah 4. Sekolah / Perguruan Tinggi 5. Ormas / Tokoh Agama 6. Masyarakat
  • 10. Upaya KPU dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih : 1. Pendidikan Pemilih (vote education), yaitu : - Tata cara dan Peran masyarakat dalam Pemilu. - Pemahaman mengenai demokrasi dan pentingnya partisipasi masyarakat. - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu yang berkualitas 2. Pendidikan Elektoral (electoral education), yaitu : - Kegiatan yang bertujuan memberi pemahaman mengenai fungsi pemilihan dalam suatu sistem negara demokrasi. 3. Pendidikan Pemilih Pemula, yaitu : - Memberikan pemahaman dan pendidikan Pemilu, sehingga Pemilih Pemula tidak akan sembarangan dalam menentukan pilihannya.
  • 11. Peran Partai Politik dalam Partisipasi : Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang No.02 tahun 2008 : Tujuan khusus Partai Politik adalah : a. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; b. memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan c. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • 12. Pasal 11 Undang-Undang No.2 tahun 2011, ayat a : Partai Politik berfungsi sebagai sarana : a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
  • 13. Pendidikan Politik oleh Parpol : 1. Kader Partai Politik itu sendiri, 2. Konstituennya, 3. Masyarakat. Pemahaman Politik yang benar akan menghasilkan : 1. Meningkatnya partisipasi masyarakat, 2. Menekan munculnya Golput. Saran : Sebaiknya motivasi yang diberikan Partai Politik kepada masyarakat tidak hanya untuk kepentingan politik semata (mencari kemenangan dalam pemilu), tetapi memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat sehingga Pemilu semakin berkualitas.
  • 14. Bentuk Partisipasi Masyarakat Pasal 246 Undang-Undang No.8 tahun 2012 (Pemilu Legislatif) (1) Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. (2) Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk : sosialisasi Pemilu, pendidikan politik bagi Pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu.
  • 15. Partisipasi aktif masyarakat, dapat diwujudkan: o Memantau penghitungan suara di TPS o Menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS o Menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada KPPS o Mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila terhadap hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. o Berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu
  • 16. “Negara konstitusional sama seperti makanan setiap hari, seperti air untuk minum dan udara untuk nafas, dan yang terbaik berkaitan dengan demokrasi adalah bahwa ia merupakan satu-satunya sistem yang mampu menjamin Negara Konstitusional” (Gustav Radbruch)
  • 17. Sekian Dan Terima Kasih Indralaya, Oktober 2013 KPU KABUPATEN OGAN ILIR Armin nofirman, SE