Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan terkait penerimaan peserta didik baru dan tata kelola sekolah di Indonesia, termasuk tentang PPDB, komite sekolah, pencegahan kekerasan di sekolah, dan standar pelayanan minimal pendidikan."
1. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
Penerimaan Peserta Didik Baru
dan Tata Kelola Sekolah
Staf Ahli Menteri Bidang
Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan
• Permendikbud 51/2018 tentang PPDB
• Permendikbud 18/2016 tentang PLS
• Permendikbud 82/2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
• Permendikbud 75/2016 tentang Komite Sekolah
2. Critical Thinking
and Problem
Solving
berpikir kritis dan
menyelesaikan
masalah
Creativity
kreativitas
Communication Skills
Kemampuan berkomunikasi
Collaboration
Kemampuan untuk
bekerja sama
21st Century
Learning Skills
TataKelolaSekolah
Ragam Potensi Masalah dalam Tata Kelola Sekolah:
A. Tidak meratanya kualitas & akses pendidikan
B. Tindak Kekerasan
C. Pungutan Liar
4. PARADIGMA PEMERATAAN PENDIDIKAN INDONESIA
S e k o l a h y a n g b e r m u t u d a p a t d i n i l a i d e n g a n k r i t e r i a y a n g l e b i h o b j e k t i f
A . S e b e l u m K e b i j a k a n Z o n a s i
Sekolah yang disebut ‘favorit’
mendapatkan inputan siswa yang
seluruhnya memiliki nilai tinggi
(karena PPDB melalui seleksi nilai
UN/USBN)
Guru di Sekolah ‘favorit’ memberikan
pengajaran dengan kondisi
kompetensi siswa yang sudah tinggi
Sekolah ‘favorit’ meluluskan siswa
dengan nilai yang tinggi
Seluruh Sekolah Negeri mendapatkan
kesempatan yang sama dalam hal
menerima siswa dengan kompetensi
yang beragam (heterogen)
Guru di Sekolah Negeri mendapatkan
tantangan yang sama dalam mengelola
kompetensi siswa yang beragam agar
seluruh siswa dapat menjadi unggul
‘Sekolah Bermutu’ dapat dilihat secara objektif
melalui inputan yang heterogen dan lulusan
yang memiliki nilai yang baik karena proses
pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah
B . S e t e l a h K e b i j a k a n Z o n a s i
5. • Mendekatkan siswa dengan lingkungan
sekolah
• Peningkatan akses pendidikan
• Kondisi kelas yang heterogen mendorong siswa
untuk bekerja sama
• Peningkatan kapasitas guru
• Mendukung pelaksanaan SPM dan PPK
• Sejalan dengan kebijakan masuk PTN (SNMPTN
atau SBMPTN)
• Menghilangkan praktik jual beli kursi dan
pungli
• Sesuai ketentuan Keterbukaan Informasi Publik,
ketentuan nilai dikecualikan
• Alat ukur intervensi Pemerintah Pusat dan
Pemda
A. TIDAK MERATANYA KUALITAS & AKSES PENDIDIKAN
PPDB Berbasis ZonasiPPDB Berbasis Persaingan UN
• Siswa menempuh perjalanan jauh/tinggal
terpisah dr orangtua
• Penekanan “kompetisi” pd siswa
(eksklusivitas anak dg UN tinggi)
• Ketidakadilan bagi anak yang tidak mampu
• Cap anak bodoh dan pintar hanya
berdasarkan nilai UN (diskriminatif)
• Intervensi Pemerintah Pusat/Pemda hanya
kpd “sekolah favorit”
• Guru kurang termotivasi untuk
meningkatkan kompetensi diri
• Suburnya praktik jual beli kursi & pungli
6. PARADIGMA PEMERATAAN PENDIDIKAN INDONESIA
S t a n d a r P e l a y a n a n M i n i m a l ( S P M )
PP Nomor 2 Tahun 2018, Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018, dan Permendagri Nomor 100 Tahun 2018
• SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal
• Jenis dan Penerima Pelayanan Dasar:
• Kabupaten/Kota: PAUD (usia 5-6), Dikdas (usia 7-15), Kesetaraan (usia 7-18)
• Provinsi: Dikmen (usia 16-18), Khusus (usia 4-18)
• Cakupan Mutu Pelayanan Dasar:
• 8 Standar Nasional Pendidikan
• Standar Biaya Pribadi Peserta Didik
J a l u r M a s u k P e r g u r u a n T i n g g i N e g e r i
• Seleksi masuk PTN tidak lagi berdasarkan asal Sekolah siswa
• Dalam hal siswa dinyatakan lulus PTN, nilai dari hasil seleksi hanya diberikan kepada siswa, tidak
diinformasikan secara terbuka, karena nilai dari hasil ujian tersebut merupakan bagian dari informasi yang
dikecualikan sesuai dengan UU Keterbukaan Informasi Publik, sama hal nya dengan nilai UN/USBN yang tidak
dapat dipublikasikan secara umum, melainkan nilainya hanya terbatas diberikan kepada siswa yang
bersangkutan.
7. PERPINDAHAN TUGAS/
PEKERJAAN ORANG TUA
PRESTASI
maksimal
ZONASI
1. Domisili calon Siswa di luar zonasi, saat
seleksi prioritas dari jarak.
2. dibuktikan Surat Penugasan Orang Tua
dan Surat Domisili setempat
1. Domisili calon Siswa di luar zonasi
2. Berdasarkan:
a. USBN/UN, dan/atau
b. Hasil perlombaan dan/atau
penghargaan akademik/non akademik
tingkat internasional/nasional/kab/kota
è Contoh penghargaan:
Duta Lingkungan, Duta Pariwisata
1. sekolah negeri wajib menerima calon
Siswa yang berdomisili sesuai zonasi
2. termasuk kuota bagi Siswa:
a. tidak mampu; dan/atau
b. penyandang disabilitas
è sekolah inklusif
3. SMA/SMK Negeri wajib menerima
Siswa dari keluarga tidak mampu
minimal 20% dari daya tampung*
*Pasal 53A PP 17/2010 jo PP 66/2010
JALUR PPDB DALAM RANGKA UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN
Permendikbud 51/2018
minimal
90%
5%
maksimal
5%
jika tidak terpenuhi maka sisa kuota
dialihkan ke jalur zonasi atau prestasi
Calon Siswa hanya memilih
salah 1 jalur dalam satu zonasi
Catatan: Bencana alam/sosial tidak menjadi jalur tersendiri è diskresi
8. 1. Domisili berdasarkan Kartu Keluarga
• diterbitkan minimal 1 tahun sebelum PPDB
(utk TA 2019/2020 dapat diterbitkan minimal 6 bulan
sblm PPDB)
2. KK dapat diganti Surat Keterangan domisili dari RT/RW
yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa
• menerangkan siswa ybs telah berdomisili minimal 1
tahun sejak diterbitkannya Surat Keterangan
• contoh: anak tentara yang sejak lama dititipkan ke
sanak keluarga tanpa mengubah KK
3. Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki
Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dalam
satu wilayah kab/kota yang sama dengan Sekolah asal
1. Sekolah wajib melapor ke Dinas Pendidikan jika
berdasarkan hasil seleksi jumlah calon siswa
pada Sekolah ybs melebihi daya tampung
2. Dinas pendidikan wajib menyalurkan kelebihan
calon Siswa ke Sekolah lain dalam zonasi yang
sama
• Jika dalam zonasi yang sama tidak tersedia,
Siswa tsb disalurkan ke Sekolah lain dalam
zonasi terdekat
BUKTI DOMISILI PENYALURAN KELEBIHAN SISWA
JALUR ZONASI (Permendikbud 51/2018)
9. 1.wajib memastikan semua
wilayah administrasi masuk
dalam penetapan zonasi
sesuai jenjang
2.wajib memperhatikan jumlah
ketersediaan daya tampung
yang disesuaikan dengan
ketersediaan jumlah anak
usia Sekolah pada setiap
jenjang di daerah tersebut
• Ditetapkan
s e t i a p
jenjang oleh
Pemda
• Melibatkan
KKS/MKKS
dapat dilakukan
berdasarkan
kesepakatan secara
tertulis antar Pemda
bagi Sekolah yang
berada di daerah
perbatasan
Prov/Kab/Kota
1. wajib
diumumkan
paling lama 1
bulan sebelum
pengumuman
PPDB
2. Wajib
dilaporkan ke
LPMP
PENETAPAN ZONASI (Permendikbud 51/2018)
Penetapan
semua wilayahPenetapan Wilayah Kerja Sama Pemda PengumumanPelibatan MKKS
Prinsip: “Mendekatkan Domisili Peserta Didik Dengan Sekolah”
10. JENJANG USIA JALUR Rekomendasi
SD Tidak
dicantumkan
a. Tahap I : Jalur lokal (zonasi)
b. Tahap II : Jalur Umum
c. Tahap III : Jalur umum
d. Tahap IV : Jalur Umum, Jika masih tersedia bangku kosong.
catatan: jalur zonasi tidak dijelaskan mekanisme penentuan zonasinya.
• Usia sebaiknya dicantumkan
sesuai dengan Permendikbud
• Jalur seleksi tidak sesuai
dengan Permendikbud,
sebaiknya disesuaikan dengan
Permendikbud dan diberi
Persentase per jalur.
SMP dan
SMA
Sesuai a. Jalur lokal (zonasi): minimal 55%
b. Jalur umum: 35%
• domisili DKI, namun tidak masuk dalam zonasi: 30%
• Domisili di luar DKI: 5%
c. Jalur Umum:
• Dilaksanakan apabila terdapat sisa kuota setelah pelaksanaan PPDB
tahap Kedua Jalur Umum
• Domisili DKI, dengan ketentuan:
1. Tidak diterima pada PPDB tahap pertama maupun tahap kedua
2. Belum mendaftar PPDB tahap pertama maupun tahap kedua
3. Diterima tetapi tidak lapor diri pada tahap pertama maupun
tahap kedua
• Jalur dan persentase tidak
tepat. Jalur seleksi dan
persentase sebaiknya
disesuaikan dengan
Permendikbud yaitu Zonasi
90%, Prestasi 5%, Perpindahan
Orangtua/Wali 5%.
• Metode zonasi yang dibuat
tidak dijelaskan rinci, Dalam
zonasi, tidak menggunakan
nilai UN, melainkan domisili
Keputusan Kadisdik No 623 Tahun 2018 tentang Juknis PPDB 2018/2019
EVALUASI PERATURAN PPDB PROV DKI JAKARTA TA 2018/2019
11. CONTOH PENETAPAN ZONASI PROV DKI JAKARTA (PPDB 2018)
Kepdisdik Prov DKI Jakarta No 525 Tahun 2018
SD
12. CONTOH PENETAPAN ZONASI PROV DKI JAKARTA (PPDB 2018)
Kepdisdik Prov DKI Jakarta No 525 Tahun 2018
SMP
SMA
13. CONTOH PENETAPAN ZONASI
No Kelurahan Kecamatan SD SMP SMA
1. Kelurahan A Kecamatan 1 SDN 1
SDN 2
SDN 3
SMPN 1
SMPN 2
SMAN 1
SMAN 22. Kelurahan B
3. Kelurahan C
4. Kelurahan D
5. Kelurahan X Kecamatan 2 SDN 4
SDN 5
SDN 6
SMPN 3
SMPN 46. Kelurahan Y
7. Kelurahan Z
14. NO NO DAFTAR NIK NAMA
JARAK
DOMISILI KE
SEKOLAH
TANGGAL
DAFTAR
1 47910320092 327006982
3547890
CAESAR APRILIO 300 meter 3 Mei
2 47910320081 356124568
9001024
MANDIRA ELVIRA 500 meter 4 Mei
3 47910320077 389709658
4529010
DIEGO
ALCANTARA
800 meter 2 Mei
4 47910320095 352867400
9302019
WICAKSANA
ADJIE
1 kilometer 2 Mei
5 47910320079 375624315
6700362
BIENNA
PURNAMA
1 kilometer 5 Mei
Contoh Pengumuman Hasil Seleksi pada Laman PPDB
Pada Tahun Ajaran 2019
1. Wajib mengumumkan
hasil seleksi untuk setiap
jalur PPDB
2. Penetapan hasil PPDB
berdasarkan hasil rapat
dewan guru yang
dipimpin Kepsek dan
ditetapkan melalui
Keputusan Kepsek*
*Pasal 74 dan Pasal 82
PP Nomor 17 Tahun 2010
PENGUMUMAN HASIL PPDB
Jalur Zonasi
15. NO URUT
PRESTASI
NO DAFTAR NIK NAMA
1 47910329009 3268754002103579 PUTU BUDHI
2 47910329092 3200479943001289 SISKA SIREGAR
3 47910320087 3276540020576683 EVAWATI
4 47910320025 3258876500425204 LUTHFI PUTRA
5 47910320068 3246200478901103 RYAN PRATAMA
Contoh Pengumuman Hasil Seleksi pada Laman PPDB
Pada Tahun Ajaran 2019
PENGUMUMAN HASIL PPDB
Jalur Prestasi
16. NO NO DAFTAR NIK NAMA
JARAK DOMISILI KE
SEKOLAH
1 47910320077 3250463259804
021
SUSI BUDIMAN 400 meter
2 47910320006 3276890204657
801
FITRI PANDORA 500 meter
3 47910320083 3269046003428
957
RIZKI PURWAKA 500 meter
4 47910320042 3290567290253
684
DIKA WILAGA 1 kilometer
5 47910320094 3289573802548
729
RIZAL PUTU 1 kilometer
Contoh Pengumuman Hasil Seleksi pada Laman PPDB
Pada Tahun Ajaran 2019
PENGUMUMAN HASIL PPDB
Jalur Perpindahan Orang Tua
17. PENGECUALIAN JALUR PPDB
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan
dilaporkan kepada Dirjen Dikdasmen
1. Sekolah Swasta
2. SMK Negeri
3. Sekolah Kerja Sama (SPK)
4. Sekolah Indonesia di Luar
Negeri (SILN)
5. Sekolah Pendidikan khusus
6. Sekolah Layanan Khusus
Jalur PPDB dikecualikan bagi
7. Sekolah Berasrama;
8. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan,
dan terluar;
9. Sekolah di daerah yang jumlah
penduduk usia Sekolah tidak dapat
memenuhi ketentuan jumlah peserta
didik dalam 1 Rombel
19. Pelaksanaan PPDB & Proses Pembelajaran
Rentan dengan
Tindak Kekerasan
Rentan dengan
Pungutan Liar
• Pengenalan Lingkungan Sekolah
• Masa Orientasi Ekstrakurikuler
• Seluruh Proses Pembelajaran
20. MASA ORIENTASI SEKOLAH,
SEBELUM DILAKUKAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN
SESUAI PERMENDIKBUD
18/2016 TENTANG
PENGENALAN
LINGKUNGAN SEKOLAH
SMAN Don Bosco Jakarta
https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022853/tragedi-mos-dengan-kekerasan-1
“Ary, siswa baru SMA Don Bosco Jakarta di tahun 2012 mendapatkan kekerasan
dari kakak kelasnya saat kegiatan ‘pengakraban diri’, dengan disundut rokok,
dipaksa minum minuman keras, narkoba, dan siksaan fisik lainnya”.
21. TERMASUK KEKERASAN
PASCA MOS, SAAT MASA
ORIENTASI MASUK
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
Ekskul Pecinta Alam,
SMAN 3 Jakarta
https://news.okezone.com/read/2014/08/11/560/1022856/tragedi-mos-dengan-kekerasan-2
“Arfiand dan Pandian, siswa SMAN 3 Jakarta di tahun 2014
menghembuskan nafas terakhirnya setelah disiksa kakak kelas dan
alumni SMA tersebut saat orientasi ekstrakurikuler Pecinta Alam dengan
ditemukan 37 luka lebam sekujur tubuh karena benda tumpul”
22. PERUBAHAN PARADIGMA DALAM
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Sejumlah murid kelas 7 SMPN 19 Surabaya
melihat isi komposter saat mengikuti Layanan
Orientasi Siswa (LOS) di halaman sekolah
mereka di Surabaya, Jawa Timur, Senin
(17/7/2018)
Sumber: tirto.id
S e j u m l a h m u r i d k e l a s 7 S M P N 3
B a n j a r b a r u K a l i m a n t a n S e l a t a n
mendapatkan penyuluhan tentang Bahaya
Narkoba dan Tertib Lalu Lintas oleh Polres
Banjarbaru, Rabu (4/6/2018)
Sumber: banjarbaru.kalsel.polri.go.id
24. Pengertian & Tujuan PLS
PENGERTIAN
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan
pertama masuk Sekolah untuk pengenalan program,
sarana dan prasarana sekolah, cara belajar,
penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan
awal kultur Sekolah.
:
1. Mengenali potensi diri (siswa mengenal sekolah, sekolah
mengenal siswa)
2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah
dan sekitarnya
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif
sebagai siswa baru
4. Mengembangkan interaksi dan perilaku positif antar siswa
dan warga sekolah lainnya
PENGERTIAN
TUJUAN
Permendikbud 18/2016
25. Waktu
Pelaksanaan PLS
S S R K J S M
I 3 Hari Minggu I Awal TA
II 8 9 10 11 12 13 14
III 15 16 17 18 19 20 21
IV 22 23 24 25 26 27 28
V 29 30 31 1 2 3 4
1. Maksimal 3 hari, pada minggu
pertama awal tahun pelajaran.
2. Dilaksanakan hanya pada hari
sekolah dan jam pelajaran
Pengecualian: untuk Sekolah Berasrama,
dengan melaporkan kepada Dinas
Pendidikan Daerah disertai rincian
rancangan kegiatannya
Juli Tahun Pelajaran Baru
26. 1
Perencanaan dan
penyelenggaraan
kegiatan HANYA
menjadi HAK GURU
4
WAJIB melakukan
kegiatan yang
bersifat edukatif
7
DILARANG
memberikan tugas
kegiatan maupun
penggunaan
atribut YANG
TIDAK RELEVAN
2
DILARANG
melibatkan senior
(kakak kelas) atau
alumni SEBAGAI
PENYELENGGARA
5
DILARANG
melakukan
PERPELONCOAN
atau TINDAK
KEKERASAN
LAINNYA
8
Dapat melibatkan
tenaga
kependidikan yang
relevan dengan
materi PLS
3
Dilaksanakan di
Sekolah, kecuali
Sekolah tidak
memiliki fasilitas
yang memadai
6
WAJIB
menggunakan
seragam dan
atribut resmi dari
Sekolah
9
DILARANG
melakukan
pungutan
biaya/lainnya.
Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS
!
27. 27
efektivitas
efisiensi
pelaksanaan PLS
menghindari
perpeloncoan
Jika jumlah
guru terbatas
Melibatkan
1. Pengurus OSIS/MPK
maksimal 2 orang
per rombel/kelas;
2. Siswa tidak memiliki
kecenderungan sifat
buruk/riwayat
sebagai pelaku
tindak kekerasan
Melibatkan siswa
1. Tidak memiliki
kecenderungan sifat
buruk/riwayat pelaku
tindak kekerasan
2. Memiliki prestasi
akademik dan
nonakademik
dibuktikan dengan
rapor/penghargaan
Jika belum
memiliki
OSIS/MPK
1 2
Rambu-Rambu
Pelaksanaan PLS
!
28. Bagaimana Dengan
Masa Pengenalan Ekskul?
TUGAS SEKOLAH
1. Wajib MEMINTA dan MENDAPATKAN ijin secara tertulis kepada dan dari
orgtua/wali siswa
2. Wajib MENYERTAKAN RINCIAN KEGIATAN pengenalan anggota baru ekskul
pada saat meminta ijin tertulis kepada orangtua/wali
3. Menugaskan minimal 2 orang guru untuk mendampingi kegiatan
pengenalan anggota baru ekskul
4. Jika terdapat POTENSI RISIKO bagi siswa baru, sekolah wajib membuat
PEMETAAN DAN PENANGAN RISIKO serta memberitahukan kepada
orgtua/wali untuk mendapat persetujuan
Permendikbud 18/2016
30. UPAYA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN
DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
• Wajib memasang PAPAN INFORMASI
tindak kekerasan di serambi sekolah
yang mudah dilihat dan memuat
informasi untuk pelaporan serta
permintaan bantuan.
• Guru/kepsek wajib segera melaporkan
kepada orangtua/wali jika ada
dugaan/gejala kekerasan;
• M e n y u s u n , m e n g u m u m k a n d a n
m e n e r a p k a n P r o s e d u r O p e r a s i
Standar (POS) berisi langkah-
langkah wajib warga sekolah untuk
mencegah tindak kekerasan;
• M e m b e n t u k t i m p e n c e g a h a n
kekerasan: dari unsur guru, siswa dan
orangtua;
• B e k e r j a s a m a d e n g a n l e m b a g a
psikologi, pakar pendidikan dan
• Melaporkan kepada orang
tua/wali siswa setiap
terjadi kekerasan, serta
melapor kepada dinas
pendidikan dan aparat
penegak hukum dalam
hal yang mengakibatkan
l u k a f i s i k
berat/cacat/kematian;
• Melakukan identifikasi
f a k t a k e j a d i a n d a n
menindaklanjuti kasus
secara proporsional sesuai
tingkat kekerasan;
• Menjamin hak siswa tetap
mendapatkan pendidikan.
• M e m f a s i l i t a s i s i s w a
m e n d a p a t k a n
perlindungan hukum atau
• Sanksi kepada Siswa: teguran
lisan/tertulis (yang menjadi
aspek penilaian sikap di rapor
dan menentukan kelulusan
atau kenaikan kelas), dan
tindakan lain yang bersifat
edukatif (seperti konseling
psikolog/guru BK).
• S a n k s i k e p a d a G u r u d a n
Tenaga Kependidikannya:
teguran lisan/tertulis (jika
ringan), pengurangan hak,
p e m b e b a s a n t u g a s ,
p e m b e r h e n t i a n
sementara/tetap dari jabatan
atau pemutusan hubungan
k e r j a ( j i k a k e j a d i a n
berulang/luka berat/cacat
fisik/kematian)
SANKSIPENCEGAHAN PENANGGULANGAN
31. Kawal sekolah aman!
SMAN XX KOTA _____
Kontak pelaporan dan permintaan bantuan:
• Telepon SMAN XX Kota _____: 021-722-XXXX
• Telepon Dinas Pendidikan _____: 021-390-XXXX
• Telepon Polsek Kecamatan _____: 021-739-XXXX
• Laman pengaduan http://sekolahaman.kemdikbud.go.id
• SMS Kemdikbud : 0811-976-929
• Telepon Kemdikbud: 021-5790-3020 atau 021-570-
3303
• Email Kemdikbud: laporkekerasan@kemdikbud.go.id
Jangan diamkan aksi kekerasan seperti penganiayaan,
pelecehan, perpeloncoan, perundungan, pemerasan,
dan tindak kekerasan lainnya, terjadi dan mencemari
sekolah kita.
PAPAN INFORMASI SEKOLAH AMAN
diletakkan di serambi sekolah
80 cm
120 cm
32. UPAYA DINAS/PEMDA DALAM MELAKUKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN
DI SEKOLAH
(Permendikbud 82/2015)
• Membentuk Gugus Pencegahan
Tindak Kekerasan (permanen) yang
t e r d i r i d a r i : g u r u , t e n a g a
kependidikan, perwakilan komite
sekolah, organisasi profesi psikolog,
perangkat daerah pemda setempat,
tokoh masyarakat/agama;
• Mengalokasikan anggaran untuk
p e l a k s a n a a n t u g a s g u g u s
pencegahan.
• B e k e r j a s a m a d e n g a n a p a r a t
k e a m a n a n d a l a m m e l a k u k a n
sosialisasi pencegahan kekerasan;
• Melakukan pemantauan setiap
e n a m b u l a n t e r h a d a p u p a y a
sekolah dalam mencegah dan
menanggulangi tindak kekerasan,
s e r t a m e n g u m u m k a n s e c a r a
terbuka hasil pemantauan.
• Wajib membentuk tim
adhoc penanggulangan yang
independen untuk
melakukan tindakan awal
penanggulangan, juga
berkoordinasi dengan
aparat penegak hukum. Tim
ini melibatkan tokoh
masyarakat, pemerhati
pendidikan, dan/atau
psikolog;
• Wajib memantau dan
membantu upaya
penanggulangan tindak
kekerasan oleh sekolah;
• Menjamin terlaksananya
pemberian hak siswa untuk
mendapatkan perlindungan
hukum, hak pendidikan,
• Sanksi dari Pemda kepada
G u r u d a n T e n a g a
K e p e n d i d i k a n ( S e k o l a h
N e g e r i ) : t e g u r a n l i s a n /
t e r t u l i s ( j i k a r i n g a n ) ,
penundaan atau pengurangan
h a k , p e m b e b a s a n t u g a s ,
pemberhentian sementara /
t e t a p d a r i j a b a t a n ( j i k a
kejadian berulang / luka berat
/ cacat fisik/kematian).
• Sanksi dari Pemda kepada
S e k o l a h : p e m b e r h e n t i a n
b a n t u a n , p e n g g a b u n g a n
( u n t u k s e k o l a h n e g e r i ) ,
penutupan sekolah.
SANKSIPENCEGAHAN PENANGGULANGAN
33. PENERAPAN BEBERAPA PPDBPeran Komite Sekolah (Permendikbud 75/2016)
1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan
2. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari
masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas
kinerja Sekolah
34. Rp40,1 T
Rp40,4 T
Rp52,7 T
K/L Lain
Rp12,7 T
BA BUN
Rp0,7 T
Belanja Pemerintah Pusat
DAU
DAK FISIK
TUNJ PROFESI GURU
BOS
Rp153,1 T
Rp9,1 T
Rp58,3 T
Rp46,7 T
Rp279,3 T
63%
Rp146,6 T
33%
4%
APBN 2018
Rp2204,2 T
Rp440,9 T
20%
POSTUR ANGGARAN PENDIDIKAN
PP 48/2008
• Pasal 80 ayat (1) Anggaran belanja pada
sektor pendidikan dalam APBN setiap
tahun anggaran sekurang-kurangnya
dialokasikan 20% dari belanja negara
• Pasal 81 ayat (1): Anggaran belanja pada
sektor pendidikan dalam APBD setiap
tahun anggaran sekurang-kurangnya
dialokasikan 20% dari belanja daerah
35. Rincian Dana Transfer Daerah
Bidang Pendidikan
Sumber:
npd.kemdikbud.go.id
Trend Alokasi Anggaran Pendidikan
Dalam APBD
NERACA PENDIDIKAN APBD FUNGSI PENDIDIKAN
DAK Fisik 146,69 M
TPG 1184,88 M
Tamsil 0,76 M
Tunjangan Khusus
Guru
0,00 M
DAU (Gaji PTK PNSD) 1604,11 M
BOS 5632,72 M
2016 2017 2018
1,69% 9,33% 10,89%
Contoh: Prov Jawa Timur
38. MODUS PUNGUTAN LIAR OLEH SEKOLAH/KOMITE
SEKOLAH
https://www.liputan6.com/regional/read/3593419/temuan-
mengejutkan-dalam-sidak-pungli-sekolah-negeri-di-banyumas
Pungli PPDB di SMPN Banyumas:
Komite Sekolah meminta “sumbangan” dengan
nominal dan waktu yang telah ditentukan
Pungli PPDB di SMPN Cianjur:
Pungli PPDB agar meloloskan calon siswa
39. MODUS PUNGUTAN LIAR OLEH SEKOLAH/KOMITE
SEKOLAH
Pungutan melalui jalur Mandiri PPDB Mandiri
40. METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016)
Definisi: Pemberian
uang/barang/jasa
oleh pemangku
kepentingan satuan
pendidikan di luar
peserta didik atau
orang tua/wali,
dengan syarat yang
disepakati para
pihak
BANTUAN
Definisi: Penarikan uang oleh
Sekolah (bukan oleh Komite
Sekolah) kepada peserta didik,
orangtua/walinya yang bersifat
wajib, mengikat, serta jumlah
dan jangka waktu
pemungutannya ditentukan
Definisi: Pemberian
uang/barang/jasa oleh
peserta didik, orang
tua/wali baik
perseorangan maupun
bersama-sama,
masyarakat atau lembaga
secara sukarela, dan tidak
mengikat satuan
pendidikan
PUNGUTAN
SUMBANGAN
YANG DAPAT MEMUNGUT HANYA:
SMA/SMK NEGERI DI DAERAH YG TIDAK
MELAKSANAKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN &
SEKOLAH SWASTA
BUKAN
• Sumbangan oleh KS tidak boleh untuk membayar
gaji/honor guru dan tendik. (Permendagri Nomor 31
Tahun 2016 APBD untuk Guru PNS).
• Dana BOS/BOSDA diutamakan untuk kebutuhan
pokok sekolah misalkan buku pelajaran, buku di
perpustakaan.
• P u n g u t a n T I D A K D I P E R U N T U K A N u n t u k
pembangunan fisik atau renovasi bangunan (misalkan
tempat ibadah dan ruang kelas), atau untuk
pembelian kendaraan operasional sekolah.
Pasal 10
41. METODE PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
(Permendikbud 75/2016)
ASPEK BANTUAN SUMBANGAN PUNGUTAN
TINDAKAN Pemberian Pemberian Penarikan
BENTUK Uang/Barang/Jasa Uang/Barang/Jasa Uang
PELAKU Pemangku
kepentingan
satuan pendidikan
di luar peserta
didik atau orang
tua/wali
Peserta didik, orang
tua/wali baik
perseorangan maupun
bersama-sama,
masyarakat atau lembaga
Sekolah
SIFAT (SYARAT
DAN
KETENTUAN)
Disepakati para
pihak
Sukarela, dan tidak
mengikat satuan
pendidikan
Wajib, mengikat, serta
jumlah dan jangka waktu
pemungutannya
ditentukan
Sumbangan WAJIB?
Iuran WAJIB?
INI ADALAH
PUNGUTAN
42. LARANGAN UNTUK KOMITE SEKOLAH (Permendikbud
75/2016)
1. Menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan
bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian
seragam di Sekolah;
2. Melakukan pungutan kepada siswa & orangtua siswa;
3. Mencederai integritas evaluasi hasil belajar siswa;
4. Mencederai integritas seleksi pada PPDB;
5. Melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas;
6. Mengambil/mensiasati keuntungan ekonomi dari
pelaksanaan kedudukan;
7. Memanfaatkan aset Sekolah untuk kepentingan
pribadi/kelompok diluar untuk urusan Sekolah;
8. Melakukan kegiatan politik praktis di Sekolah; dan
9. Mengambil keputusan atau tindakan melebihi
kedudukan & tusi KS.
DILARANG menerima
Sumbangan atau Bantuan dari:
Perusahaan rokok
dan/atau lembaga yang menggunakan
merk dagang, logo, semboyan, dan/atau
warna yang diasosiasikan sebagai ciri khas
perusahaan rokok
Perusahaan minuman beralkohol
dan/atau lembaga yang menggunakan
merk dagang, logo, semboyan, dan/atau
warna yang diasosiasikan sebagai ciri khas
perusahaan beralkohol
Partai politikparpol
Larangan Lainnya untuk Komite Sekolah
(juga terdapat pada PP 17/2010)
43. PENERAPAN BEBERAPA PPDBKANAL INFORMASI
021-570 3303
021-5790 3020
ult.kemdikbud.go.id
0812 976 929
021-573 3125
pengaduan@kemdikbud.go.id
0812 976 929
jdih.kemdikbud.go.id npd.kemdikbud.go.id
simdak.dikdasmen.kemdikbud.go.id
bos.kemdikbud.go.id
Data Pendidikan Daerah, Dana Alokasi Khusus
(DAK), dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)Peraturan Terkait Kemdikbud
Unit Layanan Terpadu
Posko Pengaduan Itjen Kemdikbud