Dokumen tersebut membahas tentang penerapan strategi pembelajaran berbasis multikultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian siswa. Dibahas pula tentang pentingnya pendidikan multikultural untuk mencegah konflik serta perlunya strategi pembelajaran yang melibatkan toleransi, solidaritas, dan penghargaan perbedaan untuk membentuk siswa menjadi demokratis dan pluralis.
1. 1
Tugas ke 2
Topik Pendidikan Multikultural dan Pembentukan Kepribadian
Siswa
Nama Kelompok A1
Anggota Kelompok Ali Murfi Ketua Kelompok
Danu Ady Setyawan
Khafidatul Qiromah
Bana Betinangima
Adita Pramanasari
Syarif Hidayatullah
Muhammad Zainal Abidin
Wirdatul Muniroh
Miss Komareeya Sulong
Miss Kallaya Tayeh
Mulyadi
M. Iqbal Maulana Nugraha
Noneng Siti Rosidah
Arini Husnia
M. Fahmi Alfuqoha
Erhat Zakiatul Aini
Muhammad Afiful Latif
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya konflik yang bernuansa SARA pada bebearapa daerah di
Indonesia, salah satu penyebabnya adalah akibat dari lemahnya pemahaman dan
pemaknaan tentang konsep kearifan budaya. Dalam konteks pendidikan, bahwa
semua persoalan dalam masyarakat akan dapat diperbaiki melalui proses
pendidikan. Artinya, kegagalan masyarakat adalah kegagalan pendidikan dan
sebaliknya, terwujudnya ketenangan dan ketentraman dalam masyarakat adalah
keberhasilan pendidikan.
Pendidikan adalah suatu cara untuk membentuk kepribadian siswa
dalam penerapan nilai-nilai social pada masyarakat yang natinya akan berguna
bagi bekal siswa di masa yang akan datang. Pendidikan multicultural sangat
penting diterapkan guna membantu individu memahami diri sendiri dari kaca
mata budaya lain (to help individuals gain greater self-understanding by viewing
themselves from the perspective of other cultures)1
. Hal tersebut pada giliranya
akan menghapuskan prasangka social.
Dengan demikian, dalam mengatasi segala problematika masyarakat
sebaiknya dimulai dari penataan secara sistematis dan metodologis dalam
pendidikan. Salah satu komponen dalam pendidikan adalah proses belajar
mengajar (pembelajaran). Multikultural dapat dibentuk melalui proses
pembelajaran, yaitu dengan menggunakan pembelajaran berbasis multicultural.
Yaitu proses pembelajaran yang mampu mengakomodir segala perbedaan, baik
1
James A. Banks “Child, family, school, community: Socialization and support” dalam
Tatang M. Amirin, Implementasi Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal di
Indonesia, (Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, Vol 1, No 1, Juni, 2012), hal. 3
3. 3
itu dari segi cultural, etnis, ras, kelompok keagamaan dalam sebuah wadah yang
harmonis, toleran, dan saling menghargai.
Terobosan baru untuk mengatasi terjadinya konflik tersebut dengan
pendidikan multicultural atau topic pendidikan multicultural ini ternyata sudah
dibahas oleh beberapa orang dalam penelitianya.
Akbar Wahyu Riyadi2
menyatakan bahwa pendidikan multicultural
sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya
konflik, melalui pendekatan multicultural yang diberikan oleh guru dalam
menyampaiakan pelajaran, peserta didik diberi pemahaman bahwa manusia
adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain sehingga
mampu mewujudkan keselarasan dalam hidup.
Sedangkan Ruslan Ibrahim3
menyatakan bahwa problema yang paling
sering terjadi dalam kehidupan era pluralitas agama adalah maraknya konflik
yang terjadi di masyarakat. Konflik yang terjadi dalam era pluralitas tidak akan
bisa dimusnahkan selama masih ada perbedaan. Solusi yang bisa dilakukan
adalah dengan melibatkan kaum elite agama serta melalui pendekatan
multidimentional yang menjadi agenda pendidikan multicultural sebagai jalan
alternative untuk mengurangi prejudice yang memicu konflik.
Sementara itu Tatang M. Amirin4
menyatakan bahwa karakteristik
multicultural Indonesia ada Dua. Pertama, kebudayaan Indonesia dari sisi statis.
Yang terbagi menjadi Dua tipe, yaitu Isolated culture; kebudayaan yang hidup
2
Akbar Wahyu Riyadi, Pendekatan Pendidikan Multicultural pada Mata Pelajaran Sosiologi
SMA Kelas XI, (Jurnal Komunitas, Vol. 3, Februari, 2011), hal. 88-196
3
Ruslan Ibrahim, Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik Era
Pluralitas Agama, (El-Tarbawi, Vol 1, 2008), hlm. 115-125
4
Tatang M. Amirin, Implementasi Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan
Lokal di Indonesia, (Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, Vol 1, No 1, Juni, 2012), hal.
1-16
4. 4
tersendiri tidak berinteraksi kuat dengan kebudayaan lainya, sebagian karena
batas-batas geografisnya. Cosmopolitan multiculture ; kebudayaan yang berbaur
menjadi satu, kadang tanpa batas, sehingga anggota kelompok sudah tidak
terlampaui peduli dengan kebudayaan dan nilai-nilainya sendiri. Kedua,
kebudayaan Indonesia dari sisi dinamis; sejak proklamasi kemerdekaan yang
didahului oleh Sumpah Pemuda telah terikrarkan dari sanubari bangsa Indonesia
itu “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan nasional”.
Kesatubangsaan itu benar-benar mencakup seluruh orang Indonesia, dari
manapun asalnya. Dia juga menjelaskan tentang pentingnya penelitian
multikultur (keberagaman budaya) Indonesia untuk implementasi dan
pengembangan pendekatan pendidikan multikultural ala Indonesia.
Meskipun topik ini sudah dibahas dengan tuntas, akan tetapi ketiga
penulis tersebut lebih banyak menekankan pendidikan multicultural sebagai
pendekatan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan. Mereka
tidak membahas mengenai strategi pembelajaran multicultural, padahal strategi
merupakan langkah untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan hal ini, Gerlach dan Ely5
menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan
oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan
urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
5
Gerlach dan Ely dalam Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hal. 7
5. 5
Strategi pembelajaran berbasis multicultural ini dapat dilihat dalam
pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan apapun materinya, misal
dalam proses pemberian materi apakah ada pemberian toleransi, solidaritas,
musyawarah, dan pengungkapan diri antar siswa, jika ada seperti apa,
bagaimana, dan dalam hal apa toleransi, solidaritas, musyawarah, dan
pengungkapan diri yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam pemberian
materi sehari-hari serta bagaimana penanaman pribadi yang mengharagai
multicultural kepada siswa agar dapat diketahui strategi pembelajaran
multicultural yang dilakukan oleh guru.
Strategi pembelajaran berbasis multicultural yang disampaikan dengan
menginteraksikan dalam materi sehari-hari terutama dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, jika dilaksanakan secara terus menerus maka
akan dapat membentuk pribadi siswa yang kuat untuk selalu bersikap
demokratis, pluralis, dan humanis.
Berdasarkan uraian di atas, secara keseluruhan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran berbasis
multicultural dan pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian peserta didik.
Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk di angkat demi perbaikan
dan perkembangan pendidikan multikutural kedepanya. Selain itu, hasil
penelitian ini akan memberikan manfaat praktis berupa pengetahuan tentang
penyampaian bahan ajar yang telah dibuat oleh guru, serta dapat dijadikan bahan
evaluasi bagi para stakeholders pendidikan terkait pelaksanaan pendidikan
multiultural.
6. 6
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang maslah yang telah diuraikan di atas, berikut adalah
rumusan masalah dalam penelitian ini:
KUAN
1. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran berbasis
multicultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan
terhadap pembentukan kepribadian peserta didik di SMA N 1
Banguntapan ?
2. Adakah hubungan antara strategi pembelajaran berbasis
multicultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan
terhadap pembentukan kepribadian peserta didik di SMA N 1
Banguntapan ?
3. Factor apakah yang berpengaruh secara signifikan terhadap
efektivitas strategi pembelajaran berbasis multicultural pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan terhadap pembentukan
kepribadian peserta didik di SMA N 1 Banguntapan ?
KUAL
1. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran berbasis multicultural
pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan terhadap
pembentukan kepribadian peserta didik di SMA N 1 Banguntapan
?
2. Bagaimana hubungan antara strategi pembelajaran berbasis
multicultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan
7. 7
terhadap pembentukan kepribadian peserta didik di SMA N 1
Banguntapan ?
3. Bagaimana bentuk penerapan strategi pembelajaran berbasis
multicultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
untuk membentuk kepribadian peserta didik di SMA N 1
Banguntapan ?
STUDI PUSTAKA
1. Bagaimana konsep pendidikan multicultural (strategi pembelajaran
berbasis multicultural) menurut H.A.R Tilaar terhadap
pembentukan kepribadian peserta didik ?
2. Bagaimana hubungan antara strategi pembelajaran berbasis
multicultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan
terhadap pembentukan kepribadian peserta didik di SMA N 1
Banguntapan menurut H.A.R Tilaar ?
3. Factor-faktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap
efektivitas strategi pembelajaran berbasis multicultural pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegraraan terhadap pembentukan
kepribadian peserta didik di SMA N 1 Banguntapan menurut
H.A.R Tilaar?