Dokumen tersebut membahas tentang flammable gas atau gas yang mudah terbakar, yang merupakan gas terkompresi yang bila bercampur dengan udara akan membentuk campuran yang mudah terbakar. Dokumen juga membahas resiko kebakaran dan ledakan dari gas mudah terbakar, serta cara penyimpanan dan dampak negatif bahan kimia termasuk kebakaran, ledakan, keracunan, dan luka bakar.
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Bahan mudah terbakar (flammable)
1. Flammable
Kelompok 4 :
• Niky Kurnia P. (6713040039)
• M Ainur Rochman (6713040041)
• Yunandra Ismatullah (6713040063)
2. Definisi:
Flammable gas atau gas yang mudah terbakar adalah
gas yang terkompresi yang bila bercampur dengan udara
(oksigen) dan dengan komposisi yang tepat akan
membentuk combustible atmosphere dan akan mudah
terbakar. Selain dalam bentuk compressed gas, flammable
gas bisa juga berupa vapor dari suatu bahan bakar
berbentuk cair.
Resiko paling besar dari gas dan uap yang mudah
terbakar (combustible gases dan vapor) adalah kemungkinan
untuk terjadinya kebakaran atau ledakan. Kebakaran dan
ledakan pada gas yang mudah terbakar membutuhkan tiga
elemen atau yang sering disebut dengan segitiga api yaitu
Fuel (Bahan yang mudah terbakar), Oxygen (O2), dan
sumber pematik api (ignition source).
3. Berikut adalah table dari komposisi beberapa flammable gas, vapor yang sering ditemui:
4. Cara penyimpanan
• Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk mencegah penyalaan
tidak sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar dan udara
• Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang cukup, untuk
mencegah percikan api
• Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah yang ada bahaya
kebakarannya
• Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan
yang mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yang bereaksi
dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
• Di sekitar tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api
• Singkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan
• Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
• Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta
dilengkapi alat deteksi asap atau api otomatis dan diperiksa secara
periodik
5. Dampak Negatif Bahan Kimia
1.Dampak negative penggunaan bahan kimia yang tidak tepat di laboratorium
a.Kebakaran
- padat : (belerang, fosfor, logam alkali)
- Cair (eter, alkohol, benzen)
- Gas (asetilena, hidrogen)
b. Peledakan
Peledakan terjadi karena reaksi sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Bahan kimia
tertentu akan mengakibatkan peledakan apabila terkena benturan, gesekan atau panas. Contohnya bahan
oksidator kuat akan meledak jika dicampur dengan bahan kimia reduktor kuat seperti etanol, aseton, asam aseta
pekat akan meledak jika dicampur dengan hydrogen peroksida (H2O2).
c. Keracunan
Akibat keracunan bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu efek akut dan efek kronis.
Efek akut : keracunan bahan kimia dalam dosisi tinggi, bisa sampai menyebabkan kematian.
Efek Kronis : keracunan bahan kimia dalam dosis kecil, efek dirasakan dalam jangka lama
d.Luka Bakar/Iritasi Kulit dan Mata
Terjadi apabila ada kontak antara kulit dengan bahan kimia korosif (asam sulfat, kalium hidroksida, kalium
cianida, asam trikloroasetat, perak nitrat, fosfor). Iritasi dapat berupa luka, peradangan kulit, saluran pernapasan
dan mata. Bahan kimia yang dapat mengakibatkan iritasi dibedakan menjadi :
a. Padat : NaOH, KOH, CaO, CaC2
b. Cair : NaNO3, H2SO4, HCl, HF
c. Gas : amonia dan gas asam asetat
6. 2.Dampak Negatif Bahan Kimia dalam
Kehidupan sehari-hari
• keracunan atau gangguan kesehatan
• pencemaran air, tanah dan udara
• timbulnya penyakit minamata di Jepang setelah
mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg
• pembuangan limbah seperti air cucian (deterjen)