SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Descargar para leer sin conexión
Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Project Based
Learning (PBL) di Kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya
Rahma Siska Utari, Dra. Trimurti Saleh, M.A., dan Dra. Indaryanti, M.Pd.
Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Unsri
email: ama.utari@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based
Learning di kelas X SMA Negeri I Inderalaya yang dilihat dari aktivitas dan
hasil belajar siswa. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X.D yang
berjumlah 31 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
dan tes. Observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan model Project Based Learning. Tes digunakan untuk
melihat hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning secara
keseluruhan dikategorikan aktif dengan nilai rata-rata 77,91. Hasil belajar siswa
setelah dilaksanakannya pembelajaran matematika dengan model Project Based
Learning dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 78,49. Pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning merupakan
akumulasi dari aktivitas dan hasil belajar siswa, persentase pelaksanaan Project
Based Learning adalah 79,03%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning
di kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya dikategorikan baik.
Kata-kata kunci : pelaksanaan Project Based Learning, aktivitas siswa, hasil
belajar siswa.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu

maupun kegunaannya dalam kehidupan

disiplin ilmu yang dipelajari di lembaga

sehari-hari, serta dengan menggunakan

pendidikan, diberikan kepada siswa sejak

konsep dan prinsip matematika, dapat

tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih

membantu siswa untuk mengkaji sesuatu

tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa

secara logis, kreatif, dan sistematis.

matematika sebagai suatu mata pelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran di

yang memiliki peranan cukup penting,

kelas guru diperkenankan menggunakan

baik

pendekatan multistrategi dan multimedia,

pola

pikir

matematika

dalam

membentuk siswa menjadi berkualitas

sumber

belajar

dan

teknologi

yang

1
memadai, dan memanfaatkan lingkungan

adalah

sekitar sebagai sumber belajar (Depdiknas,

menginduksi kreatifitas siswa, melatih

2006:6). Pemilihan strategi, pendekatan,

siswa dalam berfikir kritis, rasional, dan

model,

meningkatkan

dan

metode

matematika

di

pembelajaran

kelas,

juga

harus

disesuaikan pada kurikulum yang berlaku,
yaitu

Kurikulum

yang

pemahaman

dapat

terhadap

materi yang diajarkan serta memberi
pengalaman nyata terhadap siswa.

Satuan

Dibalik pentingnya pemilihan suatu

bersesuaian

model pembelajaran untuk dilaksanakan

dengan tujuan mata pelajaran matematika

di kelas, perlu juga diperhatikan tingkat

di sekolah untuk masing-masing jenjang

keberhasilan siswa dalam mempelajari

pendidikan.

materi matematika. Studi awal lapangan

Pendidikan

(KTSP)

Tingkat

pembelajaran

serta

Salah satu model pembelajaran yang
inovatif,

mengacu

dan

mata pelajaran matematika di SMA Negeri

bersesuaian dengan tujuan mata pelajaran

I Inderalaya, Ibu Sundari, S.Pd. Beliau

matematika

menyatakan bahwa proses pembelajaran

untuk

pada

KTSP

adalah melakukan wawancara dengan guru

sekolah

menengah

adalah adalah Project Based Learning

matematika

(PBL).

menggunakan pendekatan pembelajaran

Project

Based

Learning

di

pembelajaran, siswa melakukan aktivitas-

Centered Learning). Siswa belajar dengan

aktivitas belajar melalui proyek yang

diberi

sudah dirancang, untuk mengembangkan

refrensi, sumber atau penjelasan dari

pengetahuan mereka agar mendapatkan

materi

pengalaman

kemudian siswa mengkaji isi materi

sepanjang

hayat.

baru

tugas,

yang

seperti:

akan

(Student

mencari

dipelajari,

Mahmudi (2011:1-2) menyatakan bahwa

tersebut

Project

membuat ringkasan dari materi tersebut,

Based

meningkatkan

Learning

pemahaman

dapat

matematika

secara

siswa

sudah

yang

suatu

pada

X

menempatkan siswa sebagai pusat proses

belajar

berpusat

kelas

selanjutnya

berkelompok,

masing-masing

menjelaskan

proyek nyata yang mereka hasilkan.

anggota kelompok yang lain, tetapi guru

Susanti

(2008:107)

menyatakan bahwa hasil belajar siswa

Learning

pada saat latihan soal-soal atau ulangan

menuliskan

Muchtar

Project

Based

tersebut

kelompok

siswa, menjadikan siswa produktif dengan

dan

materi

dan

kepada

2
harian masih tergolong rendah. Guru harus

dengan

mengadakan remidial sebanyak dua kali

berdasarkan pengalaman. Untuk mengatasi

kepada sebagian siswa di salah satu kelas

permasalahan tersebut, guru hendaknya

X, dari kelas tersebut hanya 40% siswa

melakukan inovasi dalam pembelajaran

yang nilainya mencapai KKM yaitu ≥ 70,

matematika

dengan kata lain kurang dari setengah

melaksanakan pembelajaran matematika

siswa yang berhasil dalam mempelajari

dengan model Project Based Learning

materi matematika dan 60% siswa lainnya

(PBL). Pada pembelajaran berbasis proyek

harus mengikuti remidial pertama. Setelah

siswa aktif membangun pengetahuan baru

diadakan remidial pertama ternyata masih

dari pengetahuan yang telah ada, siswa

ada 23% siswa yang harus mengikuti

diberikan kebebasan untuk mengerjakan

remidial kedua, hal ini mengindikasikan

proyek

bahwa proses pembelajaran yang terjadi

pengetahuan yang mereka miliki, siswa

tidak efektif, tidak menarik bagi siswa,

belajar melalui aktivitas-aktivitas untuk

dan tidak melibatkan aktivitas belajar

membangun

siswa secara menyeluruh.

(learning by doing), dan pada akhirnya

Rendahnya hasil belajar siswa dapat

melakukan

di

dan

kelas.

berdasarkan

suatu

belajar

Guru

dapat

pemahaman

dan

pengetahuan

baru

siswa diharapkan menghasilkan suatu

terjadi, karena siswa tidak membangun

produk

yang mengindikasikan bahwa

pengetahuannya sendiri melalui aktivitas

siswa telah memahami materi tersebu.

belajar yang bermakna, siswa hanya
belajar berdasarkan buku dan penjelasan
guru,

tanpa

pembelajaran

Thomas (2000:2) menyatakan model

berakibat

Project Based Learning adalah model

pembelajaran yang terjadi tidak tersimpan

pembelajaran inovatif, yang menekankan

baik

belajar kontekstual

secara

mengalami

Model Project Based Learning (PBL)

langsung,

dimemori

yang

otak.

DePorter

dan

melalui

kegiatan–

Hernacki (2011:38) menyatakan bahwa

kegiatan kompleks. Buck Institute for

otak akan menyimpan ingatan lebih lama

Education

ketika

bahwa

seseorang

mengalami

suatu

(BIE)

(2012)

pembelajaran

menyatakan

berbasis

proyek

kejadian/ peristiwa dengan melakukan

adalah pembelajaran yang berfokus pada

aktivitas

konsep–konsep

yang

nyata,

seperti

belajar

utama

disiplin

ilmu,

3
melibatkan siswa dalam suatu kegiatan
pemecahan

masalah

dan

tugas–tugas

2. Berfokus pada pertanyaan/ masalah
(driving question)

bermakna lainnya, memberi peluang siswa

Proyek berfokus pada pertanyaan atau

bekerja secara otonom mengkonstruksi

masalah, yang mendorong siswa menjalani

belajar mereka sendiri, dan puncaknya

(dengan kerja keras) konsep-konsep dan

menghasilkan produk karya siswa bernilai

prinsip-prinsip

dan realistik

disiplin.

Blumenfeld, dkk., (dalam Thomas,
2000:1) mendefinisikan, “Pembelajaran

inti

atau

pokok

dari

3. Penyelidikan konstruktif/
(constructivisme investigation)

berbasis proyek sebagai suatu pendekatan

Proyek melibatkan siswa dalam investigasi

komperehensif

dan

konstruktif. Investigasi mungkin berupa

pembelajaran yang dirancang agar siswa

proses desain, pengambilan keputusan,

melakukan riset terhadap permasalahan

penemuan masalah, pemecahan masalah,

nyata yang prosesnya berjangka waktu”.

diskoveri,

untuk

pengajaran

Dengan demikian Project Based
Learning

adalah

salah

satu

model

atau

proses

pembangunan

model.
4. Otonomi (autonomy)

pembelajaran yang berfokus pada konsep

Siswa lebih diberikan kesempatan untuk

dan prinsip inti sebuah disiplin ilmu,

mengerjakan proyek sesuai sesuai dengan

memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi,

minat dan kemampuan.

pemecahan

5. Realistik (realism)

masalah,

dan

tugas-tugas

bermakna lainnya yang berpusat pada

Proyek

siswa, menghasilkan produk nyata, dan

proyek memberikan keontentikan pada

prosesnya relatif berjangka waktu.

siswa. Karakteristik ini

Karakteriristik Project Based Learning

Tahap-tahap Project Based Learning

1. Keterpusatan (centrality).

1. Tahap presepsi/ pendahuluan

Proyek dalam Project Based Learning

Untuk menarik minat siswa dalam proses

adalah pusat atau inti kurikulum, bukan

pembelajaran guru memberikan motivasi

pelengkap kurikulum.

kepada siswa, motivasi dapat diberikan
dalam

adalah

bentuk

realistik.

Karakteristik

menyampaikan

tujuan

4
pembelajaran,

serta

memberikan

METODE PENELITIAN

pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan

Penelitian ini merupakan penelitian

kepada materi yang akan dipelajari.

deskriptif

yang

2. Tahap perencanaan proyek

memperoleh

gambaran

tentang

Pada tahap perencanaan proyek langkah

pelaksanaan

pembelajaran

matematika

yang dilakukan siswa adalah mendesain

dengan model Project Based Learning

perencanaan proyek (design a plan for

yang dilihat dari aktivitas dan hasil belajar

project) dan membuat jadwal pelaksanaan

siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah

proyek (creates a schedule).

: (1) Aktivitas belajar siswa adalah

3. Tahap pelaksanaan dan penyelesaian

kegiatan-kegiatan yang terjadi selama

proyek

proses

Pada tahap ini siswa melaksanakan proyek

dilihat dari lima tahap Project Based

sesuai perencanaan yang dibuat sekaligus

Learning yaitu: tahap presepsi, tahap

menyelesaikan proyek di bawah monitor

perencaan proyek, tahap pelaksanaan dan

guru (monitor students and the progress of

penyelesaian proyek, tahap penilaian, dan

the project).

tahap evaluasi, dan (2) Hasil belajar siswa

4. Tahap penilaian

adalah tingkat keberhasilan yang dicapai

Pada tahap ini, guru menilai keseluruhan

siswa dalam pembelajaran matematika

hasil/ produk (assess the outcome), siswa

menggunakan

mempresentasikan hasil kinerja proyek

Learning. Hasil belajar siswa diperoleh

didepan kelas, kemudian guru menilai

melalui hasil kinerja proyek siswa, hasil

kinerja proyek siswa.

latihan siswa, dan hasil tes akhir siswa.

5. Evaluasi

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

Pada tahap ini, guru menilai keseluruhan

siswa di kelas X.D SMA Negeri 1

hasil/ produk (assess the outcome), siswa

Inderalaya yang berjumlah 31 siswa.

mempresentasikan hasil kinerja proyek

Penelitian dibagi menjadi 3 tahapan yaitu

didepan kelas, kemudian guru menilai

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan

kinerja proyek siswa.

tahap analisis data. Teknik pengumpulan

belajar

bertujuan

mengajar

model

untuk

berlangsung,

Project

Based

data yang digunakan yaitu Observasi dan
Tes.

Observasi

digunakan

untuk

5
mengetahui gambaran

aktivitas

siswa

Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

selama proses pembelajaran dengan model

Pertemuan Kedua (1 Februari 2013)

Project Based Learning. Tes digunakan

85-100

8

25,81%

Sangat Aktif

untuk melihat hasil belajar siswa setelah

70-84

18

58,06%

Sktif

dilaksanakannya pembelajaran matematika

56-69

5

16,13%

Cukup

dengan model Project Based Learning.

41-55

0

0%

Kurang

Pelaksanaan

0-40

0

0%

Tidak Aktif

dengan model Project Based Learning

Jumlah

31

100%

merupakan

Rata-rata

pembelajaran

rata-rata

matematika

dari

frekuensi

78,03

Aktif

aktivitas dan hasil belajar siswa secara
Nilai

keseluruhan untuk setiap kategori.

f

Perentas (%)

Kategori

Pertemuan Ketiga (6 Frbruari 2013)
85-100

Deskripsi dan Analisis Data Observasi
Hasil

observasi

aktivitas

siswa

selama dilakasanakannya pembelajaran
matematika dengan model project based

29,03%

Sangat Aktif

70-84

HASIL DAN PEMBAHASAN

9
16

51,61%

Sktif

56-69

6

19,36%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang

0-40

0

0%

Tidak Aktif

Jumlah

31

100%

learning di kelas X SMA Negeri 1

77,11

Rata-rata

Aktif

Inderalaya dapat dilihat pada tabel 1
berikut.

Nilai

Tabel 1 . Hasil Observasi Aktivitas
Siswa
Nilai

f

f

Perentas (%)

Kategori

Pertemuan Keempat (8 Februari 2013)
85-100

Perentas (%)

Pertemuan Pertama (30 Januari 2013)

29,03%

Sangat Aktif

70-84

18

58,06%

Sktif

56-69

Kategori

9

4

12,91%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang
Tidak Aktif

85-100

9

29,03%

Sangat Aktif

70-84

13

41,94%

Sktif

56-69

9

29,03%

Cukup

0-40

0

0%

41-55

0

0%

Kurang

Jumlah

31

100%

0-40

0

0%

Tidak Aktif

Jumlah

31

100%

Rata-rata

76,51

Rata-rata

78,34

Aktif

Aktif

6
Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

Pertemuan Kelima (13 Februari 2013)

kategori sangat aktif, 16 siswa atau
51,61% termasuk kategori aktif, dan 6

85-100

12

38,71%

Sangat Aktif

70-84

14

45,16%

Sktif

56-69

5

16,13%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang

0-40

0

0%

Tidak Aktif

Jumlah

31

100%

Rata-rata

79,88

siswa atau 19,36% termasuk kategori
cukup aktif dan nilai rata-rata observasi
aktivitas siswa pada hari pertama adalah
77,11 termasuk kategori aktif.
Pada pertemuan keempat jumlah

Aktif

siswa yang hadir 31 orang terdapat 9 siswa
atau 29,03% termasuk kategori sangat

Berdasarkan tabel 1 hasil observasi
aktivitas siswa, pada pertemuan pertama
jumlah siswa yang hadir 31 siswa, terdapat
9 siswa atau 29,03% termasuk kategori
sangat aktif, 13 siswa atau 41,94%
termasuk kategori aktif, dan 9 siswa atau
29,03% termasuk kategori cukup aktif dan
nilai rata-rata observasi aktivitas siswa
pada pertemuan pertama adalah 76,50
termasuk kategori aktif.
Pada pertemuan kedua jumlah siswa
yang hadir 31 orang terdapat 8 siswa atau
25,84% termasuk kategori sangat aktif, 18
siswa atau 58,06% termasuk kategori
aktif, 5 siswa atau 16,13% termasuk
kategori cukup aktif dan niali rata-rata
observasi aktivitas siswa pada hari kedua
adalah 78,03 termasuk aktegori aktif.
Untuk pertemuan ketiga dengan
jumlah siswa yang hadir 31 orang
diketahui 9 siswa atau 29,03% termasuk

aktif, 18 siswa atau 58,06% termasuk
kategori aktif, dan 4 siswa atau 12,91%
termasuk kategori cukup aktif dan nilai
rata-rata observasi aktivitas siswa pada
pertemua keempat adalah 78,34 termasuk
kategori aktif.
Untuk pertemuan kelima jumlah
siswa yang hadir 31 orang, terdapat 12
siswa atau 38,71% termasuk kategori
sangat aktif, 14 siswa atau 45, 16%
termasuk kategori aktif, dan 5 siswa atau
16,18% termasuk kategori cukup aktif dan
nilai rata-rata observasi aktivitas siswa
pada pertemuan kelima yang didapatkan
adalah 79,88 termausk kategori aktif.
Rata-rata aktivitas siswa selama lima
kali pertemuan berdasarkan hasil observasi
dapat dilihat pada tabel 2 Distribusi
Aktivitas Siswa dengan Model Project
Based Learning Secara Keseluruhan di
bawah ini.

7
Tabel 2. Distribusi Aktivitas

Tabel 3. Distribusi Nilai Latihan Siswa

Siswa dengan Model Project Based

Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

Learning Secara Keseluruhan

85-100

8

25,81%

Sangat Baik

70-84

15

48,38%

Baik

56-69

8

25,81%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang

0-40

0
31

0%
100%

Sangat Kurang

Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

85-100

9

29,03%

Sangat Aktif

70-84

16

51,61%

Sktif

56-69

6

19,36%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang

0-40

0

0%

Tidak Aktif

Jumlah

31

100%

Jumlah

77,09

Rata-rata

77,91

Rata-rata

Baik

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat

Aktif

diketahui bahwa selama lima kali latihan
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
diketahui

bahwa

selama

pelaksanaan

pembelajaran matematika dengan model
Project Based Learning terdapat 9 siswa
atau 29,03% termasuk kategori aktif, 16
siswa atau 51,61% termasuk kategori

ada 8 siswa atau 25,81% termasuk
kategori sangat baik, 15 siswa atau
48,38% termasuk kategori baik, dan 8
siswa atau 25,81% termasuk kategori
cukup, serta nilai rata-rata latihan yang
diperoleh adalah 77,09.
Tabel 4 di bawah merupakn tabel

aktif, dan 6 siswa atau 19,36% termasuk
kategori

cukup,

serta

nilai

rata-rata

aktivitas siswa secara keseluruhan adalah

distribusi nilai tugas proyek siswa.
Tabel 4. Distribusi Nilai Tugas Proyek
Siswa

77,91 termasuk dalam kategori aktif.
Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

85-100

5

16,13%

Sangat Baik

70-84

26

83,87%

Baik

56-69

0

0%

Cukup

merupakan

41-55

0

0%

Kurang

akumulasi dari nilai latihan siswa selama

0-40
Jumlah

0%
100%

Sangat Kurang

lima kali pertemuan, nilai tugas proyek

0
31

Deskripsi dan Analisis Data Hasil
Belajar Siswa
Hasil

belajar

sisiwa

siswa, dan nilai tes akhir.

Rata-rata

80,42

Baik

Di bawah ini disajikan tabel 3, yaitu
tabel distribusi nilai latihan siswa.
8
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat

Nilai hasil belajar siswa adalah 3 x

diketahui bahwa terdapat 5 siswa atau

nilai latihan, 2 x nlai tugas proyek, dan 5 x

16,13% mendapatkan nilai tugas proyek

nilai tes akhir kemudian dibagi 10. Untuk

dengan kategori sangat baik, dan 26 siswa

melihat nilai hasil belajar siswa dengan

atau 83,87% mendapatkan nilai tugas

model Project Based Learning dapat

proyek dengan kategori baik. Nilai rata-

dilihat pada tabel 6 berikut ini.

rata tugas proyek siswa adalah 80,42

Tabel 6. Distribusi Nilai Hasil Belajar

dengan kategori baik.

Siswa

Tabel 5 di bawah merupakan tabel

Tabel 5. Distribusi Nilai Tes Akhir
Siswa

f

Perentas (%)

Kategori

85-100

distribusi nilai tes akhir siswa.

Nilai

9

29,03%

Sangat Baik

70-84

15

48,39%

Baik

56-69

7

22,58%

Cukup

41-55

0

0%

Kurang

Nilai

f

Perentas (%)

Kategori

0-40

0

0%

Sangat Kurang

85-100

9

29,03%

Sangat Baik

Jumlah

31

51,62%

Baik

70-84

16

100%
78,49

Rata-rata

56-69

6

19,35%

41-55

0

0%

Kurang

0-40

0

0%

Sangat Kurang

Jumlah

31

Baik

Cukup

perolehan nilai hasil belajar siswa dapat

100%
78,57

Rata-rata

Berdasarkan tabel 6 di atas, untuk

diketahui bahwa terdapat 9 siswa atau

Baik

29,03% dengan kategori sangat baik, 15
Berdasarkan tabel 5 di atas, pada

siswa atau 48,39% dengan kategori baik

saat tes akhir dapat diketahui bahwa

dan 7 siswa atau 22,58% mendapatkan

terdapat

29,03%

dengan kategori cukup. Nilai rata-rata

mendapatkan nilai tes akhir sangat baik,

hasil belajar siswa secara keseluruhan

16 siswa atau 51,67% mendapatkan nilai

adalah 78,49 dan dikategorikan baik.

9

siswa

atau

tes akhir dengan kategori baik dan 6 siswa
atau 19,35% mendapatkan nilai tes akhir

Deskripsi dan Analisis Pelakasanaan

dengan kategori cukup. Nilai rata-rata tes

Pembelajaran

akhir

siswa

adalah

dikategorikan baik.

78,57

dan

Rusman
bahwa

(2012:395)

pelaksanaan

menyatakan
pembelajaran

9
matematika dengan model Project Based

sekolah yang ingin dijadikan tempat

Learning (PBL)

dapat dilihat dari

penelitian hingga menyusun instrumen

aktivitas dan hasil belajar siswa. Distribusi

penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan

pelaksanaan

matematika

Pembelajaran (RPP), Lembar Aktivitas

dengan model project based learning

Siswa (LAS), Lembar Observasi, Lembar

ditunjukkan pada tabel 7 di bawah.

Kerja Proyek Siswa, dan bahan ajar yang

pembelajaran

. Tabel 7. Distribusi Pelaksanaan

termasuk di dalamnya instrumen tes

Project Based Leaening

kognitif. Kemudian instrumen-instrumen

Perentas

yang telah disusun tersebut divalidasi oleh

Nilai

f

85-100

(%)

para ahli yang kemudian menghasilkan

0-40

9
15,5
6,5
0
0

29,03%
50%
20,97%
0%
0%

Jumlah

31

100%

70-84
56-69
41-55

Kategori

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
-

instrumen yang valid untuk digunakan
untuk tahap pelaksanaan.
Aktivitas siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan model
Project Based Learning dilihat dari lima
tahapan, yaitu:

Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui
29,03% termasuk dalam kategori sangat

1. Tahap pendahuluan/ persepsi
Secara

keseluruhan

rata-rata

aktif dan sangat baik, 50% termasuk

keaktifan siswa pada tahapan ini adalah

dalam kategori aktif dan baik, dan 20,97%

89,68% yang tegolong sangat aktif. Pada

termasuk

Secara

tahapan aktivitas-aktivitas yang dilakukan

pembelajaran

siswa seperti seperti siswa menjawab

matematika dengan model Project Based

pertanyaan dari peneliti, memperhatikan

Learning adalah 79,03% yang termasuk

penjelasan

dalam kategori baik.

kelompok kooperatif, dan membagi tugas

kategori

keseluruhan

cukup,.

pelaksanaan

dari

peneliti,

membentuk

masing-masing anggota.
2. Tahap perencanaan proyek

Pembahasan
Prosedur

dalam

tahap-tahap

Secara

keseluruhan

rata-rata

persiapan telah dilakukan mulai dari

keaktifan siswa pada tahapan ini adalah

melaksanakan studi awal pendahuluan ke

72,47% yang termasuk kategori aktif.

10
Dimana aktivitas-aktivitas yang dilakukan

aktif. Pada tahap ini siswa diminta untuk

siswa adalah: (a) Siswa mongkonstruksi

mempresentasikan hasil kerja kelompok di

desain

berdasarkan

depan kelas. Selain itu, siswa juga diminta

pengalaman yang dimiliki, (b) Siswa

untuk bertanya dengan kelompok lain

melakukan

serta

perencanaan

kajian

perencanaan
membuat

literatur

proyek,
alokasi

dan

terhadap
(c)

waktu

memberikan

pendapat

kepada

Siswa

kelompok lain. Secara keseluruhan rata-

(jadwal

rata keaktifan siswa pada tahap penilaian

pelaksanaan) proyek

adalah 48,82% termasuk kategori kategori

3. Tahap pelaksanaan dan penyelesaian

kurang aktif

proyek

5. Tahap evaluasi

Pada tahapan ini aktivitas-aktivitas

Rata-rata keaktifan siswa untuk

yang dilakukan siswa adalah : (a) Siswa

tahap evaluasi adalah 75,05% termasuk

menstransformasikan pengetahuan kepada

dalam kategori aktif. Aktivitas-aktivitas

teman

Siswa

yang dilakukan siswa pada tahapan ini

proyek

adalah: (a) Siswa memberikan respon atau

kelompoknya,

berinvestigasi
berdasarkan

(b)

mengerjakan
perencanaan,

(c)

Siswa

pendapat

terhadap

pembelajaran,

(b)

bertanggung jawab terhadap tugas masing-

Siswa menyimpulkan hasil kinerja proyek

masing, (d) Siswa ikut berdiskusi dalam

terhadap pembelajaran matematika, dan

menyelesaikan

(c) Siswa mengerjakan latihan individu.

memberikan

proyek,
pendapat

(e)

alternatif

Rata-rata hasil belajar siswa setelah

jawaban dalam menyelesaikan proyek, dan

dilaksanakannya pembelajaran matematika

(f) Siswa menyelesaikan proyek tepat

dengan model Project Based Learning

waktu.

yaitu 78,49 termasuk dalam kategori baik.

Secara

atau

Siswa

keseluruhan

rata-rata

keaktifan siswa pada tahap pelaksanaan

Pada

pertemuan

ketiga,

siswa

dan penyelesaian proyek adalah 84,84%

mengerjakan tugas proyek dengan baik,

dikategorikan sangat aktif.

walaupun terdapat 3 kelompok yang tidak

4. Tahap penilaian

menyajikan hasil kinerja proyek di depan

Tahap penilaian ini merupakan tahap

kelas. Untuk jawaban kinerja proyek

di mana tingkat keaktifan siswa sangat

terdapat

beberapa

kelompok

yang

rendah, dan termasuk kategori kurang

membuat

langkah

perencanaan

dan

11
pembahasan dengan baik yaitu kelompok

langkah-langkah kerja yang digunakan

3,

untuk menyelesaikan proyek berdasarakan

dan

kelompok

6.

Masing-masing

kelompok tersebut merencanakan langkah-

aktivitas-aktivitas

langkah kerja dengan terperinci, dan hasil

direncanakan.

yang didapatkan juga sudah benar.
Untuk

melihat

gambaran

yang

telah

Selanjutnya untuk melihat gambaran
hasil

kinerja proyek matematika 1, dapat dilihat

hasil kinerja proyek matematika 2, dapat
dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 2. Cuplikan Hasil Proyek
Matematika 2

Pada gambar 2 di atas siswa
menyelesaikan
dengan
Gambar 1. Cuplikan Perencanaan

proyek
selain

baik,

matematika
telah

2

membuat

perencanaan dan langkah kerja yang akan

Berdasarkan gambar 1 di atas adalah
hasil perencanaan proyek dari kelompok 3

telah

dapat

menyimpulkan

Proyek Matematika 1 Siswa

dilakukan,

siswa

juga

pembelajaran

dari

aktivitas-aktivitas

belajar

yang

telah

dilakukan.

untuk proyek matematika 1, terlihat bahwa

Tes akhir siswa dilakukan pada

siswa sudah membuat perencanaan yang

pertemuan keenam, siswa diberikan 7 soal

cukup detail dengan membuat alokasi

untuk semua sub materi berikut ini

waktu, tempat, dan tanggal pelaksanaan.

cuplikan beberapa jawaban siswa pada

Selain itu siswa juga telah membuat

saat tes akhir.

12
Berdasarkan gambar 3. siswa hanya

Soal No 4 Tes Akhir
4, Dinda dan Meta mengamati puncak

menuliskan jarak antara tiang bendera ke

tiang bendera pada arah berlawanan.

Dinda,

Dinda melihat dengan sudut 45° dan

ditanyakan adalah jarak antara Dinda dan

Meta

60°

Meta siswa tidak menambahkan jarak

terhadap arah horizontal. Jarak Meta ke

antara Meta ke tiang bendera, sehingga

tiang bendera 10 m. Gambarlah sketsa

hasil yang ditanyakan pada soal no 4.b

pada permasalahan di atas, tanpa

belum benar. Untuk jawaban siswa yang

mengukur

benar pada soal no 4, dapat dilihat pada

melihat

dengan

langsung

sudut

tinggi

tiang

bendera, hitung:
a.

Tinggi

tiang

padahal

menurut

soal

yang

gambar 4. cuplikan jawaban siswa yang
bendera

(Tinggi

benar.

pengamat di abaikan)
b. Jarak antara Dinda dan Meta
Cuplikan jawaban siswa untuk soal
no 4 tes akhir dapat dilihat pada gambar 3.
cuplikan jawaban siswa yang belum benar,
dan gambar 4 adalah cuplikan jawaban
siswa yang benar.

Gambar 4. Cuplikan Jawaban Siswa yang
Benar Soal No 4 Tes Akhir

Soal No 6 Tes Akhir
6. Rangga melihat puncak pohon dengan
sudut elevasi 500. Kemudian Rangga
Gambar 3.. Cuplikan Jawaban Siswa

melangkah maju sejauh 2 m dari posisi

yang Belum Benar Soal No 4 Tes Akhir

semula dan melihat puncak pohon yang
sama dengan sudut elevasi 600. Tanpa
mengukur jarak Rangga ke pohon,

13
tentukanlah

tinggi

pohon

tersebut!

(Tinggi pengamat di abaikan).
Adapun hasil jawaban siswa untuk
soal no 6 tes akhir, dapat dilihat pada
gambar 5 cuplikan jawaban siswa yang
belum benar di bawah Siswa keliru ketika
mengoperasikan bilangan pecahan yang
mengandung pembilang berupa variabel,
dan penyebut dalam bentuk tan 500 dan
tan 600, sehingga pada pengerjaannya
siswa belum bisa menyelesaikan soal
dengan benar.

Gambar 6. Cuplikan Jawaban Siswa
yang Benar Soal No 6 Tes Akhir

Walaupun ada kesalahan dalam
menjawab soal, tetapi dari analisis data
hasil belajar siswa, 9 siswa (29,03%)
mendapatkan nilai di atas 85, 16 siswa
(51,62%) mendapat nilai diantara 70-85,
dan 6 siswa mendapat nilai diantara 56-69,
sehingga dapat diketahui bahwa hasil
belajar

siswa

pada

pelaksanaan

pembelajaran matematika dengan model
Project Based Learning dikatakan baik
dengan rata-rata hasil belajar 78,49.
Gambar 5. Cuplikan Jawaban Siswa
yang Belum Benar Soal No 6 Tes Akhir

Berdasarkan hasil dan pembahasan
di atas, peneliti dapat mengetahui bahwa
ada beberapa hal yang menyebabkan

Untuk melihat cuplikan jawaban
siswa yang benar pada soal no 6 tes akhir
dapat dilihat pada gambar 6 di bawah.

pelaksanaan

pembelajaran

matematika

dengan model Project Based Learning
cukup, yaitu sebesar 20,97%. Keterbatasan

14
kemampuan
mengajar,

peneliti

dan

pengelolaan

pengalaman
kelas,

dan

bekerjasama melakukan kegiatan belajar
dan berkolaborasi dalam kelompok, siswa

melakukan pembelajaran dengan model

dapat

Project Based Learning masih kurang,

temannya, sehingga dia akan mengikuti

sehingga dalam pelaksanaannya masih ada

hal

siswa yang tidak serius dalam mengikuti

kelompok siswa dapat bertanya dengan

pembelajaran, dan manajemen waktu yang

teman sebaya ketika siswa mengalami

belum efektif. Keterbatasan kemampuan

kesulitan dalam mengerjakan aktivitas

peneliti dalam mengenal dan mengetahui

belajar. Ketika siswa sedang latihan soal

gaya

dalam

atau mengerjakan tes, siswa bekerja secara

kelas

individu, sehingga pada saat siswa tidak

kemampuan siswa tidak tersalurkan secara

bisa cara menyelesaikan soal, ia akan

optimal.

mengalami kesulitan dalam menjawab soal

belajar

pelaksanaan

siswa,

sehingga

pembelajaran

di

Dalam beberapa hal ada peristiwa di
mana hasil belajar siswa cukup tetapi

melihat

apa

yang

dilakukan

yang serupa. Selain itu, dalam

tersebut yang berdampak pada hasil
belajar siswa.

siswa aktif pada kegiatan pembelajaran,

Untuk

hal

kedua,

siswa

ada siswa yang cukup aktif selama proses

mendapatkan nilai hasil belajar baik, tetapi

pembelajaran dengan hasil belajar baik,

siswa

dan ada juga siswa yang cukup aktif

pembelajaran. Dalam hal ini, ada kondisi

selama

di mana siswa lebih nyaman ketika ia

proses

pembelajaran

dan

cukup

selama

belajar

juga.

bekerjasama secara kelompok, siswa tidak

saat

terlibat secara keseluruhan selama proses

mendapatkan nilai hasil belajar cukup,

pembelajaran berlangsung. Siswa hanya

tetapi

proses

mengandalkan dan menunggu jawaban

Sadirman

dari temannya yang dianggap lebih bisa,

(2011:96) siswa memiliki tenaga-tenaga

tetapi ia belajar lebih keras di luar jam

untuk

pelajaran di kelas, sehingga pada saat

pembelajaran.

pertama

Pada

siswa

siswa

hal

individu.

proses

mendapatkan hasil belajar yang cukup

Pada

secara

aktif

aktif

selama

Menurut

berkembang

dengan

melihat

petunjuk-petunjuk lebih banyak (adanya

latihan/

mengerjakan

soal

tes

siswa

stimulus) dari lingkungan. Dengan siswa

tersebut mendapatkan nilai yang baik.

15
Untuk hal ketiga, kondisi di mana
siswa yang cukup aktif dengan hasil

kelompok maupun individu, agar hasil
belajar siswa juga baik.

belajar yang cukup juga. Hal ini dapat
disebabkan, selama proses pembelajaran

KESIMPULAN DAN SARAN

siswa terbiasa dengan menunggu dan

Kesimpulan

mengandalkan teman satu kelompoknya,

Berdasarkan hasil analisis data maka

sehingga selama proses pembelajaran

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

berlangsung

terlalu

pembelajaran matematika dengan model

berpartisipasi dalam bembelajaran dan

Project Based Learning di kelas X SMA

berakibat pada saat siswa mengerjakan

Negeri 1 Indralaya dikategorikan baik

soal latihan maupun tes, siswa juga

dengan pelaksanaan 79,03% yang dapat

mendapatkan hasil yang kurang optimal.

dilihat dari aktivitas dan hasil belajar

siswa

Beberapa

tidak

solusi

yang

dapat

siswa. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai

dilakukan guru dalam mengatasi kendala

berikut:

di atas, yaitu : Guru harus memiliki

1.

Aktivitas belajar siswa untuk masing-

kemampuan dalam mengelolah kelas baik

masing tahapan dalam pelaksanaan

dalam

pembelajaran

menguasai

materi

pelajaran,

matematika

dengan

mengenal karakteristik siswa, memberikan

model Project Based Learning, adalah

perhatian

yang

sebagai berikut : tahap persepsi/

semangat belajarnya rendah. Selain itu,

pendahuluan sebesar 89,68%, tahap

dalam pelaksanaan pembelajaran guru

perencanaan sebesar 72,47%, tahap

hendaknya mengetahui syntax/ langkah-

pelaksanaan dan penyelesaian proyek

langkah

sebesar

lebih

kepada

pembelajaran

siswa

dalam

model

84,84%,

tahap

penilaian

Project Based Learning dengan baik agar

sebesar 48,82%, dan tahap evaluasi

tujuan pembelajaran tercapai, serta guru

sebesar 75,05%. Secara keseluruhan

hendaknya mengenal gaya belajar siswa

nilai rata-rata aktivitas siswa adalah

sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran

77,91 yang dikategorikan aktif.

dengan model Project Based Learning,

2. Hasil belajar siswa dalam pelaksanaan

guru dapat membuat suatu pembelajaran

pembelajaran

matematika

dengan

agar siswa dapat belajar aktif baik secara

model Project Based Learning , adalah

16
sebagai berikut: nilai rata-rata latihan

pembelajaran

matematika

sebagai

siswa adalah 77,09 , nilai rata-rata

salah satu alternatif untuk inovasi

tugas proyek siswa adalah 80,42 , dan

dalam belajar, serta meningkatkan

nilai rata-rata tes akhir siswa adalah

aktivitas dan hasil belajar siswa.

78,57. Secara keseluruhan nilai ratarata hasil belajar siswa adalah 78,49

DAFTAR PUSTAKA

yang dikategorikan baik.

Ahmad,
D.
2010.
“Kemampuan
Matematis”.
http://id.shvoong.com/exactsciences/1961504-kemampuanmatematis/#ixzz2NJmEmR00
.
Diakses tanggal 20 Januari 2013.
Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar
Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Buck Institute for Education (BIE). 2012.
“What is Project Based Learning?”.
http://www.bie.org/about/what_is_p
bl . Diakses tanggal 8 November
2012.
Boss, S. 2011. “Project Based Learning :
A
Short
Story”.
http://www.edutopia.org/projectbased-learning-history . Diakses
tanggal 27 Desember 2012.
Chatib, M. 2012. “Multiple Intelligence
Menurut Prespektif Munif Chatib”.
http://munifchatib.com/multipleintelligences-menurut-prespektifmunif-chatib/ Diakses tanggal 30
Desember 2012.
_________. 2012. “Pengertian dan
Definisi Pembelajaran menurut para
Ahli”.
http://carapedia.com/pengertian_defi
nisi_pembelajaran_menurut_para_ah
li_info507.html . Diakses tanggal 30
Desember 2012.

Saran
Adapun beberapa saran yang dapat
peneliti berikan sebagai berikut :
1. Bagi

siswa,

pembelajaran

dalam
matematika

proses
dengan

menggunakan model Project Based
Learning sebaiknya lebih berani dalam
bertanya,

mengemukakan pendapat

baik dengan kelompok lain maupun
dengan guru dan lebih teliti dalam
mengerjakan soal.
2. Bagi

peneliti

lain,

melaksanakan

dalam

pembelajaran

matematika dengan model Project
Based Learning agar merancang secara
detail waktu dalam tahapan-tahapan
Project Based Learning serta dapat
berinovasi
materi-materi

dengan

menggunakan

matematika

yang

lainnya .
3. Bagi guru, agar dapat menggunakan
model Project Based Learning dalam

17
Darmawan, D. 2012. “Konsep Dasar
Pembelajaran”.
http://file.upi.edu/browse.php?dir=D
irektori%2FFIP%2F&search=konse
p_pembelajaran&search_mode=f .
Diakses tanggal 30 Desember 2012
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Matematika
SMA/MA . Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
________. 2006 . Standar Isi. Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
DePorter dan Hernacki. 2011. Quantum
Learning – Membiasakan Belajar
Nyaman
dan
Menyenangkan.
KAIFA: Bandung.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: RINEKA
CIPTA.
Djaali dan Muljono. 2008. Pengukuran
dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Graeber, A. 2012.”Practical PBL Series:
Design an Instructional Unit in
Seven Phases”.
http://www.edutopia.org/blog/practi
cal-pbl-design-amber-graeber .
Diakses tanggal 2 Januari 2013.
Junaidi, W. 2011. “Pengertian Mengajar”.
http://wawanjunaidi.blogspot.com/2011/02/penge
rtian-mengajar.html
.
Diakses
tanggal 2 Januari 2013.
Khamdi, W. 2007. “Pembelajaran
Berbasis Proyek: Model Potensial
untuk
Peningkatan
Mutu Pembelajaran”.
http://lubisgrafura.wordpress.com/20
07/09/23/pembelajaran-berbasisproyek-model-potensial-untukpeningkatan-mutu-pembelajaran/ .
Diakses tanggal 2 Januari 2013.
Lidinillah, D.A.M. 2006. “Strategi
Pembelajaran
Matematika
di

Sekolah
Dasar”.
Makalah
disampaikan
pada
Kegiatan
Pembinaan Profesionalisme Guru
SD pada bulan Maret 2006 di
Kecamatan
Kawalu
Kota
Tasikmalaya.
Maemunah,
S.
2011.
“Model
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
dalam Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi
Matematik
Siswa
SMA”.
UPI:
Bandung.
http://repository.upi.edu/skripsiview.
php?no_skripsi=5560 . Diakses
tanggal 12 Januari 2013.
Mahmudi, A. 2011. “Project BasedLearning”.
http://staff.uny.ac.id/dosen/alimahmudi-spd-mpd-dr . Diakses
tanggal 8 November 2012.
Muliawati, L. 2011. “Meningkatkan
Berpikir
Kritis
Siswa
SMP
Menggunakan Pembelajaran Dengan
Model Project Based Learning
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 26 Bandung) “.
UPI:
Bandung.
http://repository.upi.edu/skripsiview.
php?no_skripsi=4009 . Diakses
tanggal 12 Januari 2013.
Murti,
R.C.
2007.
“Pembelajaran
Matematika Berbasis PAKEM”.
Makalah disampaikan pada Diklat
Pembelajaran Matematika pada
tanggal 7 September 2007 di
Kabupaten Bantul.
Octaviani, T.
2011. “Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa Melalui Model
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
(Project Based Learning)”. UPI:
Bandung.
http://repository.upi.edu/skripsiview.
php?no_skripsi=9442 . Diakses
tanggal 12 Januari 2013.

18
Pangastuti, S. 2011. “Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Matematika
Berdasarkan
Kemandirian Belajar Siswa”. UPI:
Bandung.
http://repository.upi.edu/skripsiview.
php?no_skripsi=9490 . Diakses
tanggal 12 Januari 2013.
Putra,
A.N.
Penerapan
Model
Pembelajaran
Kuantum
pada
Pelajaran Matematika di Kelas VIIi
SMPN 43 Palembang. Indralaya :
UNSRI.

http://www.autodesk.com/foundatio
n . Diakses tanggal 17 November
2012.
Turgut, H. 2008. “Prospective Science
Teachers’ Conceptualizations About
Project
Based
Learning”.
International Journal of Instruction,
1 (1): 61-79.
Universitas Sriwijaya. 2009. Buku
Pedoman Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas
Sriwijaya: Indralaya.

Rusman.
2012.
Model-model
Pembelajaran. PT RajaGrafindo
Persada: Jakarta.
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Santyasa, I.W. 2006.” Pembelajaran
Inovatif: Model Kolaboratif, Basis
Proyek, dan Orientasi NOS”.
Makalah disajikan dalam seminar di
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Semarapura pada tanggal
27 Desember 2006 di Semarapura.
Sudjana. 2008. Metoda Statistika.
Bandung: Transito.
Susanti dan Muchtar. 2008. “Pendekatan
Project Based Learning untuk
Pembelajaran Kimia Koloid di
SMA“.Pendidikan Matematika dan
Sains, 3 (2): 106–112.
The
George
Lucas
Educational
Foundation. 2007. “How Does
Project Based Learning Work ?”.
http://www.edutopia.org/projectbased-learning-guideimplementation . Diakses tanggal 2
Januari 2013.
Thomas, J. W. 2000. “A Riview of
Research on Project – Based
Learning”.
19
20

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xLembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xMartiwiFarisa
 
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadratRpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadratmohamad muchtar
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPIwan Sumantri
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriksIka Deavy
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
 
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
 
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docFadhilahHaswenova1
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanNia Matus
 

La actualidad más candente (20)

SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xLembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadratRpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Rpp persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
 
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
 
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XISilabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
 
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 

Similar a Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project Based Learning (PBL) di Kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya

Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekPratiwiKartikaSari
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahusSurur19
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxRusyihanAnwary1
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)mamogi
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfMeilanieGitchuu
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...dian fardiani
 
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdfsmkn 1 batam
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptxdwiastuti158748
 
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfLK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
 

Similar a Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project Based Learning (PBL) di Kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya (20)

Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
 
17630173.ppt
17630173.ppt17630173.ppt
17630173.ppt
 
5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rusyihan Anwary Rusdie 2sj (1).pptx
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
3.1 Menyusun Best Practices- Doni Permana.pdf
 
PjBL (2).pdf
PjBL (2).pdfPjBL (2).pdf
PjBL (2).pdf
 
Pengantar pjbl
Pengantar pjblPengantar pjbl
Pengantar pjbl
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
DL X STAD.pdf
DL X STAD.pdfDL X STAD.pdf
DL X STAD.pdf
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx
2.1. Mengenal pembelajaran berbasis projek.pptx
 
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfLK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
 

Más de Rahma Siska Utari

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Rahma Siska Utari
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPARahma Siska Utari
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013Rahma Siska Utari
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas InstrumentRahma Siska Utari
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolRahma Siska Utari
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataRahma Siska Utari
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Rahma Siska Utari
 

Más de Rahma Siska Utari (14)

Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
Laporan PKL Mahasiswa PPs Pend Matematika FKIP UNSRI Angkatan 2013
 
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPASilabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
Silabus Matematika SMA Kelas X Peminatan MIPA
 
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
RPP Kelas X Materi Eksponen - Kurikulum 2013
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas InstrumentLaporan Evaluasi Pembelajaran   Validitas dan Reliabilitas Instrument
Laporan Evaluasi Pembelajaran Validitas dan Reliabilitas Instrument
 
Makalah Analisis varians
Makalah Analisis variansMakalah Analisis varians
Makalah Analisis varians
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Lesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high schoolLesson plan 9th grade junior high school
Lesson plan 9th grade junior high school
 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
Pembuktian Teorema Lima Lingkaran (Proof of Five Circles Theorem - Miquel's P...
 

Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project Based Learning (PBL) di Kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya

  • 1. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Project Based Learning (PBL) di Kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya Rahma Siska Utari, Dra. Trimurti Saleh, M.A., dan Dra. Indaryanti, M.Pd. Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Unsri email: ama.utari@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning di kelas X SMA Negeri I Inderalaya yang dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X.D yang berjumlah 31 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan tes. Observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model Project Based Learning. Tes digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning secara keseluruhan dikategorikan aktif dengan nilai rata-rata 77,91. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 78,49. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning merupakan akumulasi dari aktivitas dan hasil belajar siswa, persentase pelaksanaan Project Based Learning adalah 79,03%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning di kelas X SMA Negeri 1 Inderalaya dikategorikan baik. Kata-kata kunci : pelaksanaan Project Based Learning, aktivitas siswa, hasil belajar siswa. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu maupun kegunaannya dalam kehidupan disiplin ilmu yang dipelajari di lembaga sehari-hari, serta dengan menggunakan pendidikan, diberikan kepada siswa sejak konsep dan prinsip matematika, dapat tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih membantu siswa untuk mengkaji sesuatu tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa secara logis, kreatif, dan sistematis. matematika sebagai suatu mata pelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran di yang memiliki peranan cukup penting, kelas guru diperkenankan menggunakan baik pendekatan multistrategi dan multimedia, pola pikir matematika dalam membentuk siswa menjadi berkualitas sumber belajar dan teknologi yang 1
  • 2. memadai, dan memanfaatkan lingkungan adalah sekitar sebagai sumber belajar (Depdiknas, menginduksi kreatifitas siswa, melatih 2006:6). Pemilihan strategi, pendekatan, siswa dalam berfikir kritis, rasional, dan model, meningkatkan dan metode matematika di pembelajaran kelas, juga harus disesuaikan pada kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum yang pemahaman dapat terhadap materi yang diajarkan serta memberi pengalaman nyata terhadap siswa. Satuan Dibalik pentingnya pemilihan suatu bersesuaian model pembelajaran untuk dilaksanakan dengan tujuan mata pelajaran matematika di kelas, perlu juga diperhatikan tingkat di sekolah untuk masing-masing jenjang keberhasilan siswa dalam mempelajari pendidikan. materi matematika. Studi awal lapangan Pendidikan (KTSP) Tingkat pembelajaran serta Salah satu model pembelajaran yang inovatif, mengacu dan mata pelajaran matematika di SMA Negeri bersesuaian dengan tujuan mata pelajaran I Inderalaya, Ibu Sundari, S.Pd. Beliau matematika menyatakan bahwa proses pembelajaran untuk pada KTSP adalah melakukan wawancara dengan guru sekolah menengah adalah adalah Project Based Learning matematika (PBL). menggunakan pendekatan pembelajaran Project Based Learning di pembelajaran, siswa melakukan aktivitas- Centered Learning). Siswa belajar dengan aktivitas belajar melalui proyek yang diberi sudah dirancang, untuk mengembangkan refrensi, sumber atau penjelasan dari pengetahuan mereka agar mendapatkan materi pengalaman kemudian siswa mengkaji isi materi sepanjang hayat. baru tugas, yang seperti: akan (Student mencari dipelajari, Mahmudi (2011:1-2) menyatakan bahwa tersebut Project membuat ringkasan dari materi tersebut, Based meningkatkan Learning pemahaman dapat matematika secara siswa sudah yang suatu pada X menempatkan siswa sebagai pusat proses belajar berpusat kelas selanjutnya berkelompok, masing-masing menjelaskan proyek nyata yang mereka hasilkan. anggota kelompok yang lain, tetapi guru Susanti (2008:107) menyatakan bahwa hasil belajar siswa Learning pada saat latihan soal-soal atau ulangan menuliskan Muchtar Project Based tersebut kelompok siswa, menjadikan siswa produktif dengan dan materi dan kepada 2
  • 3. harian masih tergolong rendah. Guru harus dengan mengadakan remidial sebanyak dua kali berdasarkan pengalaman. Untuk mengatasi kepada sebagian siswa di salah satu kelas permasalahan tersebut, guru hendaknya X, dari kelas tersebut hanya 40% siswa melakukan inovasi dalam pembelajaran yang nilainya mencapai KKM yaitu ≥ 70, matematika dengan kata lain kurang dari setengah melaksanakan pembelajaran matematika siswa yang berhasil dalam mempelajari dengan model Project Based Learning materi matematika dan 60% siswa lainnya (PBL). Pada pembelajaran berbasis proyek harus mengikuti remidial pertama. Setelah siswa aktif membangun pengetahuan baru diadakan remidial pertama ternyata masih dari pengetahuan yang telah ada, siswa ada 23% siswa yang harus mengikuti diberikan kebebasan untuk mengerjakan remidial kedua, hal ini mengindikasikan proyek bahwa proses pembelajaran yang terjadi pengetahuan yang mereka miliki, siswa tidak efektif, tidak menarik bagi siswa, belajar melalui aktivitas-aktivitas untuk dan tidak melibatkan aktivitas belajar membangun siswa secara menyeluruh. (learning by doing), dan pada akhirnya Rendahnya hasil belajar siswa dapat melakukan di dan kelas. berdasarkan suatu belajar Guru dapat pemahaman dan pengetahuan baru siswa diharapkan menghasilkan suatu terjadi, karena siswa tidak membangun produk yang mengindikasikan bahwa pengetahuannya sendiri melalui aktivitas siswa telah memahami materi tersebu. belajar yang bermakna, siswa hanya belajar berdasarkan buku dan penjelasan guru, tanpa pembelajaran Thomas (2000:2) menyatakan model berakibat Project Based Learning adalah model pembelajaran yang terjadi tidak tersimpan pembelajaran inovatif, yang menekankan baik belajar kontekstual secara mengalami Model Project Based Learning (PBL) langsung, dimemori yang otak. DePorter dan melalui kegiatan– Hernacki (2011:38) menyatakan bahwa kegiatan kompleks. Buck Institute for otak akan menyimpan ingatan lebih lama Education ketika bahwa seseorang mengalami suatu (BIE) (2012) pembelajaran menyatakan berbasis proyek kejadian/ peristiwa dengan melakukan adalah pembelajaran yang berfokus pada aktivitas konsep–konsep yang nyata, seperti belajar utama disiplin ilmu, 3
  • 4. melibatkan siswa dalam suatu kegiatan pemecahan masalah dan tugas–tugas 2. Berfokus pada pertanyaan/ masalah (driving question) bermakna lainnya, memberi peluang siswa Proyek berfokus pada pertanyaan atau bekerja secara otonom mengkonstruksi masalah, yang mendorong siswa menjalani belajar mereka sendiri, dan puncaknya (dengan kerja keras) konsep-konsep dan menghasilkan produk karya siswa bernilai prinsip-prinsip dan realistik disiplin. Blumenfeld, dkk., (dalam Thomas, 2000:1) mendefinisikan, “Pembelajaran inti atau pokok dari 3. Penyelidikan konstruktif/ (constructivisme investigation) berbasis proyek sebagai suatu pendekatan Proyek melibatkan siswa dalam investigasi komperehensif dan konstruktif. Investigasi mungkin berupa pembelajaran yang dirancang agar siswa proses desain, pengambilan keputusan, melakukan riset terhadap permasalahan penemuan masalah, pemecahan masalah, nyata yang prosesnya berjangka waktu”. diskoveri, untuk pengajaran Dengan demikian Project Based Learning adalah salah satu model atau proses pembangunan model. 4. Otonomi (autonomy) pembelajaran yang berfokus pada konsep Siswa lebih diberikan kesempatan untuk dan prinsip inti sebuah disiplin ilmu, mengerjakan proyek sesuai sesuai dengan memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, minat dan kemampuan. pemecahan 5. Realistik (realism) masalah, dan tugas-tugas bermakna lainnya yang berpusat pada Proyek siswa, menghasilkan produk nyata, dan proyek memberikan keontentikan pada prosesnya relatif berjangka waktu. siswa. Karakteristik ini Karakteriristik Project Based Learning Tahap-tahap Project Based Learning 1. Keterpusatan (centrality). 1. Tahap presepsi/ pendahuluan Proyek dalam Project Based Learning Untuk menarik minat siswa dalam proses adalah pusat atau inti kurikulum, bukan pembelajaran guru memberikan motivasi pelengkap kurikulum. kepada siswa, motivasi dapat diberikan dalam adalah bentuk realistik. Karakteristik menyampaikan tujuan 4
  • 5. pembelajaran, serta memberikan METODE PENELITIAN pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan Penelitian ini merupakan penelitian kepada materi yang akan dipelajari. deskriptif yang 2. Tahap perencanaan proyek memperoleh gambaran tentang Pada tahap perencanaan proyek langkah pelaksanaan pembelajaran matematika yang dilakukan siswa adalah mendesain dengan model Project Based Learning perencanaan proyek (design a plan for yang dilihat dari aktivitas dan hasil belajar project) dan membuat jadwal pelaksanaan siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah proyek (creates a schedule). : (1) Aktivitas belajar siswa adalah 3. Tahap pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan-kegiatan yang terjadi selama proyek proses Pada tahap ini siswa melaksanakan proyek dilihat dari lima tahap Project Based sesuai perencanaan yang dibuat sekaligus Learning yaitu: tahap presepsi, tahap menyelesaikan proyek di bawah monitor perencaan proyek, tahap pelaksanaan dan guru (monitor students and the progress of penyelesaian proyek, tahap penilaian, dan the project). tahap evaluasi, dan (2) Hasil belajar siswa 4. Tahap penilaian adalah tingkat keberhasilan yang dicapai Pada tahap ini, guru menilai keseluruhan siswa dalam pembelajaran matematika hasil/ produk (assess the outcome), siswa menggunakan mempresentasikan hasil kinerja proyek Learning. Hasil belajar siswa diperoleh didepan kelas, kemudian guru menilai melalui hasil kinerja proyek siswa, hasil kinerja proyek siswa. latihan siswa, dan hasil tes akhir siswa. 5. Evaluasi Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Pada tahap ini, guru menilai keseluruhan siswa di kelas X.D SMA Negeri 1 hasil/ produk (assess the outcome), siswa Inderalaya yang berjumlah 31 siswa. mempresentasikan hasil kinerja proyek Penelitian dibagi menjadi 3 tahapan yaitu didepan kelas, kemudian guru menilai tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan kinerja proyek siswa. tahap analisis data. Teknik pengumpulan belajar bertujuan mengajar model untuk berlangsung, Project Based data yang digunakan yaitu Observasi dan Tes. Observasi digunakan untuk 5
  • 6. mengetahui gambaran aktivitas siswa Nilai f Perentas (%) Kategori selama proses pembelajaran dengan model Pertemuan Kedua (1 Februari 2013) Project Based Learning. Tes digunakan 85-100 8 25,81% Sangat Aktif untuk melihat hasil belajar siswa setelah 70-84 18 58,06% Sktif dilaksanakannya pembelajaran matematika 56-69 5 16,13% Cukup dengan model Project Based Learning. 41-55 0 0% Kurang Pelaksanaan 0-40 0 0% Tidak Aktif dengan model Project Based Learning Jumlah 31 100% merupakan Rata-rata pembelajaran rata-rata matematika dari frekuensi 78,03 Aktif aktivitas dan hasil belajar siswa secara Nilai keseluruhan untuk setiap kategori. f Perentas (%) Kategori Pertemuan Ketiga (6 Frbruari 2013) 85-100 Deskripsi dan Analisis Data Observasi Hasil observasi aktivitas siswa selama dilakasanakannya pembelajaran matematika dengan model project based 29,03% Sangat Aktif 70-84 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 16 51,61% Sktif 56-69 6 19,36% Cukup 41-55 0 0% Kurang 0-40 0 0% Tidak Aktif Jumlah 31 100% learning di kelas X SMA Negeri 1 77,11 Rata-rata Aktif Inderalaya dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Nilai Tabel 1 . Hasil Observasi Aktivitas Siswa Nilai f f Perentas (%) Kategori Pertemuan Keempat (8 Februari 2013) 85-100 Perentas (%) Pertemuan Pertama (30 Januari 2013) 29,03% Sangat Aktif 70-84 18 58,06% Sktif 56-69 Kategori 9 4 12,91% Cukup 41-55 0 0% Kurang Tidak Aktif 85-100 9 29,03% Sangat Aktif 70-84 13 41,94% Sktif 56-69 9 29,03% Cukup 0-40 0 0% 41-55 0 0% Kurang Jumlah 31 100% 0-40 0 0% Tidak Aktif Jumlah 31 100% Rata-rata 76,51 Rata-rata 78,34 Aktif Aktif 6
  • 7. Nilai f Perentas (%) Kategori Pertemuan Kelima (13 Februari 2013) kategori sangat aktif, 16 siswa atau 51,61% termasuk kategori aktif, dan 6 85-100 12 38,71% Sangat Aktif 70-84 14 45,16% Sktif 56-69 5 16,13% Cukup 41-55 0 0% Kurang 0-40 0 0% Tidak Aktif Jumlah 31 100% Rata-rata 79,88 siswa atau 19,36% termasuk kategori cukup aktif dan nilai rata-rata observasi aktivitas siswa pada hari pertama adalah 77,11 termasuk kategori aktif. Pada pertemuan keempat jumlah Aktif siswa yang hadir 31 orang terdapat 9 siswa atau 29,03% termasuk kategori sangat Berdasarkan tabel 1 hasil observasi aktivitas siswa, pada pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir 31 siswa, terdapat 9 siswa atau 29,03% termasuk kategori sangat aktif, 13 siswa atau 41,94% termasuk kategori aktif, dan 9 siswa atau 29,03% termasuk kategori cukup aktif dan nilai rata-rata observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama adalah 76,50 termasuk kategori aktif. Pada pertemuan kedua jumlah siswa yang hadir 31 orang terdapat 8 siswa atau 25,84% termasuk kategori sangat aktif, 18 siswa atau 58,06% termasuk kategori aktif, 5 siswa atau 16,13% termasuk kategori cukup aktif dan niali rata-rata observasi aktivitas siswa pada hari kedua adalah 78,03 termasuk aktegori aktif. Untuk pertemuan ketiga dengan jumlah siswa yang hadir 31 orang diketahui 9 siswa atau 29,03% termasuk aktif, 18 siswa atau 58,06% termasuk kategori aktif, dan 4 siswa atau 12,91% termasuk kategori cukup aktif dan nilai rata-rata observasi aktivitas siswa pada pertemua keempat adalah 78,34 termasuk kategori aktif. Untuk pertemuan kelima jumlah siswa yang hadir 31 orang, terdapat 12 siswa atau 38,71% termasuk kategori sangat aktif, 14 siswa atau 45, 16% termasuk kategori aktif, dan 5 siswa atau 16,18% termasuk kategori cukup aktif dan nilai rata-rata observasi aktivitas siswa pada pertemuan kelima yang didapatkan adalah 79,88 termausk kategori aktif. Rata-rata aktivitas siswa selama lima kali pertemuan berdasarkan hasil observasi dapat dilihat pada tabel 2 Distribusi Aktivitas Siswa dengan Model Project Based Learning Secara Keseluruhan di bawah ini. 7
  • 8. Tabel 2. Distribusi Aktivitas Tabel 3. Distribusi Nilai Latihan Siswa Siswa dengan Model Project Based Nilai f Perentas (%) Kategori Learning Secara Keseluruhan 85-100 8 25,81% Sangat Baik 70-84 15 48,38% Baik 56-69 8 25,81% Cukup 41-55 0 0% Kurang 0-40 0 31 0% 100% Sangat Kurang Nilai f Perentas (%) Kategori 85-100 9 29,03% Sangat Aktif 70-84 16 51,61% Sktif 56-69 6 19,36% Cukup 41-55 0 0% Kurang 0-40 0 0% Tidak Aktif Jumlah 31 100% Jumlah 77,09 Rata-rata 77,91 Rata-rata Baik Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat Aktif diketahui bahwa selama lima kali latihan Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning terdapat 9 siswa atau 29,03% termasuk kategori aktif, 16 siswa atau 51,61% termasuk kategori ada 8 siswa atau 25,81% termasuk kategori sangat baik, 15 siswa atau 48,38% termasuk kategori baik, dan 8 siswa atau 25,81% termasuk kategori cukup, serta nilai rata-rata latihan yang diperoleh adalah 77,09. Tabel 4 di bawah merupakn tabel aktif, dan 6 siswa atau 19,36% termasuk kategori cukup, serta nilai rata-rata aktivitas siswa secara keseluruhan adalah distribusi nilai tugas proyek siswa. Tabel 4. Distribusi Nilai Tugas Proyek Siswa 77,91 termasuk dalam kategori aktif. Nilai f Perentas (%) Kategori 85-100 5 16,13% Sangat Baik 70-84 26 83,87% Baik 56-69 0 0% Cukup merupakan 41-55 0 0% Kurang akumulasi dari nilai latihan siswa selama 0-40 Jumlah 0% 100% Sangat Kurang lima kali pertemuan, nilai tugas proyek 0 31 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar sisiwa siswa, dan nilai tes akhir. Rata-rata 80,42 Baik Di bawah ini disajikan tabel 3, yaitu tabel distribusi nilai latihan siswa. 8
  • 9. Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat Nilai hasil belajar siswa adalah 3 x diketahui bahwa terdapat 5 siswa atau nilai latihan, 2 x nlai tugas proyek, dan 5 x 16,13% mendapatkan nilai tugas proyek nilai tes akhir kemudian dibagi 10. Untuk dengan kategori sangat baik, dan 26 siswa melihat nilai hasil belajar siswa dengan atau 83,87% mendapatkan nilai tugas model Project Based Learning dapat proyek dengan kategori baik. Nilai rata- dilihat pada tabel 6 berikut ini. rata tugas proyek siswa adalah 80,42 Tabel 6. Distribusi Nilai Hasil Belajar dengan kategori baik. Siswa Tabel 5 di bawah merupakan tabel Tabel 5. Distribusi Nilai Tes Akhir Siswa f Perentas (%) Kategori 85-100 distribusi nilai tes akhir siswa. Nilai 9 29,03% Sangat Baik 70-84 15 48,39% Baik 56-69 7 22,58% Cukup 41-55 0 0% Kurang Nilai f Perentas (%) Kategori 0-40 0 0% Sangat Kurang 85-100 9 29,03% Sangat Baik Jumlah 31 51,62% Baik 70-84 16 100% 78,49 Rata-rata 56-69 6 19,35% 41-55 0 0% Kurang 0-40 0 0% Sangat Kurang Jumlah 31 Baik Cukup perolehan nilai hasil belajar siswa dapat 100% 78,57 Rata-rata Berdasarkan tabel 6 di atas, untuk diketahui bahwa terdapat 9 siswa atau Baik 29,03% dengan kategori sangat baik, 15 Berdasarkan tabel 5 di atas, pada siswa atau 48,39% dengan kategori baik saat tes akhir dapat diketahui bahwa dan 7 siswa atau 22,58% mendapatkan terdapat 29,03% dengan kategori cukup. Nilai rata-rata mendapatkan nilai tes akhir sangat baik, hasil belajar siswa secara keseluruhan 16 siswa atau 51,67% mendapatkan nilai adalah 78,49 dan dikategorikan baik. 9 siswa atau tes akhir dengan kategori baik dan 6 siswa atau 19,35% mendapatkan nilai tes akhir Deskripsi dan Analisis Pelakasanaan dengan kategori cukup. Nilai rata-rata tes Pembelajaran akhir siswa adalah dikategorikan baik. 78,57 dan Rusman bahwa (2012:395) pelaksanaan menyatakan pembelajaran 9
  • 10. matematika dengan model Project Based sekolah yang ingin dijadikan tempat Learning (PBL) dapat dilihat dari penelitian hingga menyusun instrumen aktivitas dan hasil belajar siswa. Distribusi penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan pelaksanaan matematika Pembelajaran (RPP), Lembar Aktivitas dengan model project based learning Siswa (LAS), Lembar Observasi, Lembar ditunjukkan pada tabel 7 di bawah. Kerja Proyek Siswa, dan bahan ajar yang pembelajaran . Tabel 7. Distribusi Pelaksanaan termasuk di dalamnya instrumen tes Project Based Leaening kognitif. Kemudian instrumen-instrumen Perentas yang telah disusun tersebut divalidasi oleh Nilai f 85-100 (%) para ahli yang kemudian menghasilkan 0-40 9 15,5 6,5 0 0 29,03% 50% 20,97% 0% 0% Jumlah 31 100% 70-84 56-69 41-55 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang - instrumen yang valid untuk digunakan untuk tahap pelaksanaan. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning dilihat dari lima tahapan, yaitu: Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui 29,03% termasuk dalam kategori sangat 1. Tahap pendahuluan/ persepsi Secara keseluruhan rata-rata aktif dan sangat baik, 50% termasuk keaktifan siswa pada tahapan ini adalah dalam kategori aktif dan baik, dan 20,97% 89,68% yang tegolong sangat aktif. Pada termasuk Secara tahapan aktivitas-aktivitas yang dilakukan pembelajaran siswa seperti seperti siswa menjawab matematika dengan model Project Based pertanyaan dari peneliti, memperhatikan Learning adalah 79,03% yang termasuk penjelasan dalam kategori baik. kelompok kooperatif, dan membagi tugas kategori keseluruhan cukup,. pelaksanaan dari peneliti, membentuk masing-masing anggota. 2. Tahap perencanaan proyek Pembahasan Prosedur dalam tahap-tahap Secara keseluruhan rata-rata persiapan telah dilakukan mulai dari keaktifan siswa pada tahapan ini adalah melaksanakan studi awal pendahuluan ke 72,47% yang termasuk kategori aktif. 10
  • 11. Dimana aktivitas-aktivitas yang dilakukan aktif. Pada tahap ini siswa diminta untuk siswa adalah: (a) Siswa mongkonstruksi mempresentasikan hasil kerja kelompok di desain berdasarkan depan kelas. Selain itu, siswa juga diminta pengalaman yang dimiliki, (b) Siswa untuk bertanya dengan kelompok lain melakukan serta perencanaan kajian perencanaan membuat literatur proyek, alokasi dan terhadap (c) waktu memberikan pendapat kepada Siswa kelompok lain. Secara keseluruhan rata- (jadwal rata keaktifan siswa pada tahap penilaian pelaksanaan) proyek adalah 48,82% termasuk kategori kategori 3. Tahap pelaksanaan dan penyelesaian kurang aktif proyek 5. Tahap evaluasi Pada tahapan ini aktivitas-aktivitas Rata-rata keaktifan siswa untuk yang dilakukan siswa adalah : (a) Siswa tahap evaluasi adalah 75,05% termasuk menstransformasikan pengetahuan kepada dalam kategori aktif. Aktivitas-aktivitas teman Siswa yang dilakukan siswa pada tahapan ini proyek adalah: (a) Siswa memberikan respon atau kelompoknya, berinvestigasi berdasarkan (b) mengerjakan perencanaan, (c) Siswa pendapat terhadap pembelajaran, (b) bertanggung jawab terhadap tugas masing- Siswa menyimpulkan hasil kinerja proyek masing, (d) Siswa ikut berdiskusi dalam terhadap pembelajaran matematika, dan menyelesaikan (c) Siswa mengerjakan latihan individu. memberikan proyek, pendapat (e) alternatif Rata-rata hasil belajar siswa setelah jawaban dalam menyelesaikan proyek, dan dilaksanakannya pembelajaran matematika (f) Siswa menyelesaikan proyek tepat dengan model Project Based Learning waktu. yaitu 78,49 termasuk dalam kategori baik. Secara atau Siswa keseluruhan rata-rata keaktifan siswa pada tahap pelaksanaan Pada pertemuan ketiga, siswa dan penyelesaian proyek adalah 84,84% mengerjakan tugas proyek dengan baik, dikategorikan sangat aktif. walaupun terdapat 3 kelompok yang tidak 4. Tahap penilaian menyajikan hasil kinerja proyek di depan Tahap penilaian ini merupakan tahap kelas. Untuk jawaban kinerja proyek di mana tingkat keaktifan siswa sangat terdapat beberapa kelompok yang rendah, dan termasuk kategori kurang membuat langkah perencanaan dan 11
  • 12. pembahasan dengan baik yaitu kelompok langkah-langkah kerja yang digunakan 3, untuk menyelesaikan proyek berdasarakan dan kelompok 6. Masing-masing kelompok tersebut merencanakan langkah- aktivitas-aktivitas langkah kerja dengan terperinci, dan hasil direncanakan. yang didapatkan juga sudah benar. Untuk melihat gambaran yang telah Selanjutnya untuk melihat gambaran hasil kinerja proyek matematika 1, dapat dilihat hasil kinerja proyek matematika 2, dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 2. Cuplikan Hasil Proyek Matematika 2 Pada gambar 2 di atas siswa menyelesaikan dengan Gambar 1. Cuplikan Perencanaan proyek selain baik, matematika telah 2 membuat perencanaan dan langkah kerja yang akan Berdasarkan gambar 1 di atas adalah hasil perencanaan proyek dari kelompok 3 telah dapat menyimpulkan Proyek Matematika 1 Siswa dilakukan, siswa juga pembelajaran dari aktivitas-aktivitas belajar yang telah dilakukan. untuk proyek matematika 1, terlihat bahwa Tes akhir siswa dilakukan pada siswa sudah membuat perencanaan yang pertemuan keenam, siswa diberikan 7 soal cukup detail dengan membuat alokasi untuk semua sub materi berikut ini waktu, tempat, dan tanggal pelaksanaan. cuplikan beberapa jawaban siswa pada Selain itu siswa juga telah membuat saat tes akhir. 12
  • 13. Berdasarkan gambar 3. siswa hanya Soal No 4 Tes Akhir 4, Dinda dan Meta mengamati puncak menuliskan jarak antara tiang bendera ke tiang bendera pada arah berlawanan. Dinda, Dinda melihat dengan sudut 45° dan ditanyakan adalah jarak antara Dinda dan Meta 60° Meta siswa tidak menambahkan jarak terhadap arah horizontal. Jarak Meta ke antara Meta ke tiang bendera, sehingga tiang bendera 10 m. Gambarlah sketsa hasil yang ditanyakan pada soal no 4.b pada permasalahan di atas, tanpa belum benar. Untuk jawaban siswa yang mengukur benar pada soal no 4, dapat dilihat pada melihat dengan langsung sudut tinggi tiang bendera, hitung: a. Tinggi tiang padahal menurut soal yang gambar 4. cuplikan jawaban siswa yang bendera (Tinggi benar. pengamat di abaikan) b. Jarak antara Dinda dan Meta Cuplikan jawaban siswa untuk soal no 4 tes akhir dapat dilihat pada gambar 3. cuplikan jawaban siswa yang belum benar, dan gambar 4 adalah cuplikan jawaban siswa yang benar. Gambar 4. Cuplikan Jawaban Siswa yang Benar Soal No 4 Tes Akhir Soal No 6 Tes Akhir 6. Rangga melihat puncak pohon dengan sudut elevasi 500. Kemudian Rangga Gambar 3.. Cuplikan Jawaban Siswa melangkah maju sejauh 2 m dari posisi yang Belum Benar Soal No 4 Tes Akhir semula dan melihat puncak pohon yang sama dengan sudut elevasi 600. Tanpa mengukur jarak Rangga ke pohon, 13
  • 14. tentukanlah tinggi pohon tersebut! (Tinggi pengamat di abaikan). Adapun hasil jawaban siswa untuk soal no 6 tes akhir, dapat dilihat pada gambar 5 cuplikan jawaban siswa yang belum benar di bawah Siswa keliru ketika mengoperasikan bilangan pecahan yang mengandung pembilang berupa variabel, dan penyebut dalam bentuk tan 500 dan tan 600, sehingga pada pengerjaannya siswa belum bisa menyelesaikan soal dengan benar. Gambar 6. Cuplikan Jawaban Siswa yang Benar Soal No 6 Tes Akhir Walaupun ada kesalahan dalam menjawab soal, tetapi dari analisis data hasil belajar siswa, 9 siswa (29,03%) mendapatkan nilai di atas 85, 16 siswa (51,62%) mendapat nilai diantara 70-85, dan 6 siswa mendapat nilai diantara 56-69, sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning dikatakan baik dengan rata-rata hasil belajar 78,49. Gambar 5. Cuplikan Jawaban Siswa yang Belum Benar Soal No 6 Tes Akhir Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, peneliti dapat mengetahui bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan Untuk melihat cuplikan jawaban siswa yang benar pada soal no 6 tes akhir dapat dilihat pada gambar 6 di bawah. pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning cukup, yaitu sebesar 20,97%. Keterbatasan 14
  • 15. kemampuan mengajar, peneliti dan pengelolaan pengalaman kelas, dan bekerjasama melakukan kegiatan belajar dan berkolaborasi dalam kelompok, siswa melakukan pembelajaran dengan model dapat Project Based Learning masih kurang, temannya, sehingga dia akan mengikuti sehingga dalam pelaksanaannya masih ada hal siswa yang tidak serius dalam mengikuti kelompok siswa dapat bertanya dengan pembelajaran, dan manajemen waktu yang teman sebaya ketika siswa mengalami belum efektif. Keterbatasan kemampuan kesulitan dalam mengerjakan aktivitas peneliti dalam mengenal dan mengetahui belajar. Ketika siswa sedang latihan soal gaya dalam atau mengerjakan tes, siswa bekerja secara kelas individu, sehingga pada saat siswa tidak kemampuan siswa tidak tersalurkan secara bisa cara menyelesaikan soal, ia akan optimal. mengalami kesulitan dalam menjawab soal belajar pelaksanaan siswa, sehingga pembelajaran di Dalam beberapa hal ada peristiwa di mana hasil belajar siswa cukup tetapi melihat apa yang dilakukan yang serupa. Selain itu, dalam tersebut yang berdampak pada hasil belajar siswa. siswa aktif pada kegiatan pembelajaran, Untuk hal kedua, siswa ada siswa yang cukup aktif selama proses mendapatkan nilai hasil belajar baik, tetapi pembelajaran dengan hasil belajar baik, siswa dan ada juga siswa yang cukup aktif pembelajaran. Dalam hal ini, ada kondisi selama di mana siswa lebih nyaman ketika ia proses pembelajaran dan cukup selama belajar juga. bekerjasama secara kelompok, siswa tidak saat terlibat secara keseluruhan selama proses mendapatkan nilai hasil belajar cukup, pembelajaran berlangsung. Siswa hanya tetapi proses mengandalkan dan menunggu jawaban Sadirman dari temannya yang dianggap lebih bisa, (2011:96) siswa memiliki tenaga-tenaga tetapi ia belajar lebih keras di luar jam untuk pelajaran di kelas, sehingga pada saat pembelajaran. pertama Pada siswa siswa hal individu. proses mendapatkan hasil belajar yang cukup Pada secara aktif aktif selama Menurut berkembang dengan melihat petunjuk-petunjuk lebih banyak (adanya latihan/ mengerjakan soal tes siswa stimulus) dari lingkungan. Dengan siswa tersebut mendapatkan nilai yang baik. 15
  • 16. Untuk hal ketiga, kondisi di mana siswa yang cukup aktif dengan hasil kelompok maupun individu, agar hasil belajar siswa juga baik. belajar yang cukup juga. Hal ini dapat disebabkan, selama proses pembelajaran KESIMPULAN DAN SARAN siswa terbiasa dengan menunggu dan Kesimpulan mengandalkan teman satu kelompoknya, Berdasarkan hasil analisis data maka sehingga selama proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berlangsung terlalu pembelajaran matematika dengan model berpartisipasi dalam bembelajaran dan Project Based Learning di kelas X SMA berakibat pada saat siswa mengerjakan Negeri 1 Indralaya dikategorikan baik soal latihan maupun tes, siswa juga dengan pelaksanaan 79,03% yang dapat mendapatkan hasil yang kurang optimal. dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa Beberapa tidak solusi yang dapat siswa. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai dilakukan guru dalam mengatasi kendala berikut: di atas, yaitu : Guru harus memiliki 1. Aktivitas belajar siswa untuk masing- kemampuan dalam mengelolah kelas baik masing tahapan dalam pelaksanaan dalam pembelajaran menguasai materi pelajaran, matematika dengan mengenal karakteristik siswa, memberikan model Project Based Learning, adalah perhatian yang sebagai berikut : tahap persepsi/ semangat belajarnya rendah. Selain itu, pendahuluan sebesar 89,68%, tahap dalam pelaksanaan pembelajaran guru perencanaan sebesar 72,47%, tahap hendaknya mengetahui syntax/ langkah- pelaksanaan dan penyelesaian proyek langkah sebesar lebih kepada pembelajaran siswa dalam model 84,84%, tahap penilaian Project Based Learning dengan baik agar sebesar 48,82%, dan tahap evaluasi tujuan pembelajaran tercapai, serta guru sebesar 75,05%. Secara keseluruhan hendaknya mengenal gaya belajar siswa nilai rata-rata aktivitas siswa adalah sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran 77,91 yang dikategorikan aktif. dengan model Project Based Learning, 2. Hasil belajar siswa dalam pelaksanaan guru dapat membuat suatu pembelajaran pembelajaran matematika dengan agar siswa dapat belajar aktif baik secara model Project Based Learning , adalah 16
  • 17. sebagai berikut: nilai rata-rata latihan pembelajaran matematika sebagai siswa adalah 77,09 , nilai rata-rata salah satu alternatif untuk inovasi tugas proyek siswa adalah 80,42 , dan dalam belajar, serta meningkatkan nilai rata-rata tes akhir siswa adalah aktivitas dan hasil belajar siswa. 78,57. Secara keseluruhan nilai ratarata hasil belajar siswa adalah 78,49 DAFTAR PUSTAKA yang dikategorikan baik. Ahmad, D. 2010. “Kemampuan Matematis”. http://id.shvoong.com/exactsciences/1961504-kemampuanmatematis/#ixzz2NJmEmR00 . Diakses tanggal 20 Januari 2013. Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Buck Institute for Education (BIE). 2012. “What is Project Based Learning?”. http://www.bie.org/about/what_is_p bl . Diakses tanggal 8 November 2012. Boss, S. 2011. “Project Based Learning : A Short Story”. http://www.edutopia.org/projectbased-learning-history . Diakses tanggal 27 Desember 2012. Chatib, M. 2012. “Multiple Intelligence Menurut Prespektif Munif Chatib”. http://munifchatib.com/multipleintelligences-menurut-prespektifmunif-chatib/ Diakses tanggal 30 Desember 2012. _________. 2012. “Pengertian dan Definisi Pembelajaran menurut para Ahli”. http://carapedia.com/pengertian_defi nisi_pembelajaran_menurut_para_ah li_info507.html . Diakses tanggal 30 Desember 2012. Saran Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut : 1. Bagi siswa, pembelajaran dalam matematika proses dengan menggunakan model Project Based Learning sebaiknya lebih berani dalam bertanya, mengemukakan pendapat baik dengan kelompok lain maupun dengan guru dan lebih teliti dalam mengerjakan soal. 2. Bagi peneliti lain, melaksanakan dalam pembelajaran matematika dengan model Project Based Learning agar merancang secara detail waktu dalam tahapan-tahapan Project Based Learning serta dapat berinovasi materi-materi dengan menggunakan matematika yang lainnya . 3. Bagi guru, agar dapat menggunakan model Project Based Learning dalam 17
  • 18. Darmawan, D. 2012. “Konsep Dasar Pembelajaran”. http://file.upi.edu/browse.php?dir=D irektori%2FFIP%2F&search=konse p_pembelajaran&search_mode=f . Diakses tanggal 30 Desember 2012 Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMA/MA . Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ________. 2006 . Standar Isi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. DePorter dan Hernacki. 2011. Quantum Learning – Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. KAIFA: Bandung. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: RINEKA CIPTA. Djaali dan Muljono. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Graeber, A. 2012.”Practical PBL Series: Design an Instructional Unit in Seven Phases”. http://www.edutopia.org/blog/practi cal-pbl-design-amber-graeber . Diakses tanggal 2 Januari 2013. Junaidi, W. 2011. “Pengertian Mengajar”. http://wawanjunaidi.blogspot.com/2011/02/penge rtian-mengajar.html . Diakses tanggal 2 Januari 2013. Khamdi, W. 2007. “Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran”. http://lubisgrafura.wordpress.com/20 07/09/23/pembelajaran-berbasisproyek-model-potensial-untukpeningkatan-mutu-pembelajaran/ . Diakses tanggal 2 Januari 2013. Lidinillah, D.A.M. 2006. “Strategi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar”. Makalah disampaikan pada Kegiatan Pembinaan Profesionalisme Guru SD pada bulan Maret 2006 di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Maemunah, S. 2011. “Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMA”. UPI: Bandung. http://repository.upi.edu/skripsiview. php?no_skripsi=5560 . Diakses tanggal 12 Januari 2013. Mahmudi, A. 2011. “Project BasedLearning”. http://staff.uny.ac.id/dosen/alimahmudi-spd-mpd-dr . Diakses tanggal 8 November 2012. Muliawati, L. 2011. “Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa SMP Menggunakan Pembelajaran Dengan Model Project Based Learning (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung) “. UPI: Bandung. http://repository.upi.edu/skripsiview. php?no_skripsi=4009 . Diakses tanggal 12 Januari 2013. Murti, R.C. 2007. “Pembelajaran Matematika Berbasis PAKEM”. Makalah disampaikan pada Diklat Pembelajaran Matematika pada tanggal 7 September 2007 di Kabupaten Bantul. Octaviani, T. 2011. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)”. UPI: Bandung. http://repository.upi.edu/skripsiview. php?no_skripsi=9442 . Diakses tanggal 12 Januari 2013. 18
  • 19. Pangastuti, S. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa”. UPI: Bandung. http://repository.upi.edu/skripsiview. php?no_skripsi=9490 . Diakses tanggal 12 Januari 2013. Putra, A.N. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum pada Pelajaran Matematika di Kelas VIIi SMPN 43 Palembang. Indralaya : UNSRI. http://www.autodesk.com/foundatio n . Diakses tanggal 17 November 2012. Turgut, H. 2008. “Prospective Science Teachers’ Conceptualizations About Project Based Learning”. International Journal of Instruction, 1 (1): 61-79. Universitas Sriwijaya. 2009. Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Sriwijaya: Indralaya. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta. Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Santyasa, I.W. 2006.” Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan Orientasi NOS”. Makalah disajikan dalam seminar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura pada tanggal 27 Desember 2006 di Semarapura. Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Transito. Susanti dan Muchtar. 2008. “Pendekatan Project Based Learning untuk Pembelajaran Kimia Koloid di SMA“.Pendidikan Matematika dan Sains, 3 (2): 106–112. The George Lucas Educational Foundation. 2007. “How Does Project Based Learning Work ?”. http://www.edutopia.org/projectbased-learning-guideimplementation . Diakses tanggal 2 Januari 2013. Thomas, J. W. 2000. “A Riview of Research on Project – Based Learning”. 19
  • 20. 20