SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
1
Makalah
Perhitungan Pendapatan Nasional
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro
Progam Studi Ekonomi Syariah
STAI Muhammadiyah Tulungagung
Dosen Pengampu:
Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H
Oleh:
Muhammad Widiyan Akbar
NIM: 2016470122
PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH
STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG
2018
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah, guna memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Makro.
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besar nya kepada:.
1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung
2. Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Makro.
3. Orang tua yang selalu memberi dukungan pada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah
proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tulungagung, 27 Februari 2018
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
Bab II : Pembahasan
A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional……………………………..……3
1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran……………………………………..4
2. Perhitungan II: Cara Produk Neto…………………………………....6
3. Perhitungan III: Cara Pendapatan……………………………………7
B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel…………………………8
C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi………………………...….10
Bab III : Penutup
Kesimpulan.....................................................................................................13
Daftar pustaka.......................................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha.
Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan,
industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-
lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang
mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian
yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan
pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa
yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah
Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan
nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat
sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat
di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia
pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat)
banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis
kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa
pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan
perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode
satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar
daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat
disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada
suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan
2
pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pengeluaran?
2. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
produk neto?
3. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pendapatan?
4. Apa yang dimaksud dengan pendapatan pribadi dan pendapatan
disposebel?
5. Bagaimana menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi?
C. Tujuan
1. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pengeluaran
2. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
produk neto
3. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pendapatan
4. Mengetahui pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel
5. Mengetahui cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu
tahun.
Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur
lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu
Negara dari waktu ke waktu. Dengan pendapatan nasional juga dapat
diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara.
Metode perhitungan pendapatan nasional merupakan salah satu cara
untuk menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional tersebut.
Selain untuk mengetahui jumlah pendapatan nasional suatu negara, metode
perhitungan pendapatan nasional juga bisa dijadikan alat evaluasi. Di mana,
Negara bisa menilai dan mengevaluasi kinerja para sumber daya manusianya
dan mengukur produktivitas negaranya.
Terdapat 3 (tiga) metode perhitungan yang bisa digunakan untuk
mengetahui jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, yaitu metode
perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran, cara produk neto,
dan cara pendapatan.1
Ada beberapa istilah dalam pendapatan nasional yaitu:
a. Produk domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut
dalam satu tahun tertentu.
b. Produk nasional bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang
1 https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-nasional
diakses pada 26 Februari 2018
4
diproduksikan oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga
Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.2
1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah
jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang
dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan
metode pengeluaran, pendapatan nasional merupakan penjumlahan seluruh
pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi
(Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri) dalam
suatu negara selama satu periode tertentu biasanya setahun. Hasil
perhitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP). Metode penghitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran dihitung melalui rumus sebagai berikut:
NI = C+I+G+(X-M)
Keterangan:
NI = National Income (pendapatan nasional)
C = Consumption (konsumsi)
I = Investment (investasi)
G = Government Expenditure (pengeluaran pemerintah)
X-M = Export-Import (Ekspor - Impor)
Contoh: Diketahui data dari pemerintah pada tahun 2015 sebagai berikut.
2 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Makroekonomi (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,
2013), hlm.34
5
Hitunglah pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran.
Jawab:
NI = C + I + G + (X – M)
NI = 10.000.000.000 + 12.000.000.000 + 4.000.000.000 +
(14.000.000.000 – 5.000.000.000)
NI = 26.000.000.000 + 9.000.000.000
NI = Rp. 17.000.000.000,003
Komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian:
a. Konsumsi rumah tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan
pengeluaran konsumsi rumah tangga atau disebut sebagai konsumsi
rumah tangga.
b. Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji
untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan
infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Pembelian
pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua
golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.
c. Pembentukan modal tetap sektor swasta
Pembentukan modal tetap sektor swasta atau investasi adalah
pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan
produksi barang dan jasa di masa akan datang.
d. Ekspor neto
Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan
ekspor neto.4
3 http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html
diakses pada 26 Februari 2018
4 Sadono, loc.it, 37
6
2. Perhitungan II: Cara Produk Neto
Dalam metode ini dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang
maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan
ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi
tertentu kurang lebih tiap tahun sekali. Cara menghitung pendapatan
nasionalnya yaitu dengan mengalikan jumlah seluruh produk baik barang
ataupun jasa yang telah dihasilkan atau diproduksi dalam kururn waktu
satu tahun dengan harga satuan tiap produknya bisa berbentuk barang
maupun jasa. Misalkan dalam setahun itu produk baik barang maupun jasa
yang bisa diproduksi berjumlah seribu produk, maka hal tersebut harus
dikalikan dengan harga satuan yang mereka miliki untuk mendapatkan
jumlah atau besarnya pendapatan nasional negara tersebut dalam satu
tahunnya.
Hal ini dirumuskan dengan : {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ….. +
(Pn x Qn)}
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
P : Jumlah produk yang diproduksi
Q : Harga satuan suatu produk
Dalam perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
produksi ini ada satu hal penting yang harus diingat yaitu janagan sampai
melakukan penjumlahan berulang (multiple accounting) terhdapat suatu
produk baik barang maupun jasa. Oleh sebab itulah aspek yang harus
dijumlahkan dalam perhitungan yakni nilia tambah (value added) suatu
produk baik brang maupun jasa, bukan dilihat dari nilai akhirnya. Untuk
lebih jelasnya kita akan memberikan beberapa contoh, antara lain :
Harga per unit kapas Rp 10.000, harga benang Rp 15.000/ unit, harga kain
Rp 20.000/ unit, dan harga baju koko Rp 40.000. maka besarnya nilai akhir
dan nilai tambah dari benda-benda ini yaitu : nilai akhir sebasar Rp 85.000
dan nilai tambahnya sebesar Rp 40.000. jadi yang dimasukkan ke dalam
7
hitungan pendapatan nasional adalah nilai tambah yang berjumlah Rp
40.000 bukan nilai akhir yang berjumlah Rp 85.000, karena jika nilai
akhirnya yang dimasukkan ke dalam hitungan maka kita akan melakukan
kesalahan berupa pengulanagan penjumlahan. Hal ini harus dihindari
karen nilai akhir baju koko terdapat nilai akhir dari kain, dan dalam nilai
akhir kain terdapat nilai akhir benang serta dalam nilai akhir benang
terdapat nilai akhir kapas, inilah yang disebut penjumlahan berulang.5
3. Perhitungan III: Cara Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan
dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan
pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan
terhadap proses produksi.
Metode cara pendapatan adalah pendapatan nasionl dari hasil penjumlahan
dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam
suatu negara selama satu tahun.
Pendekatan ini mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor
produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah,
dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing factor produksi akan
menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,tenaga kerja akan
memperoleh gaji/upah, pemilik modal akan mendapatkan bunga, pemilik
tanah akan memperoleh sewa, dan keahlian atau skill akan memperoleh
laba.
a. Kompensasi/gaji untuk pekerja
Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti
pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.
b. Keuntungan/laba Perusahaan
Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena
mengelola sumber daya yang dimilikinya
5 https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan-
pendapatan-nasionaldiakses pada 26 Februari 2018
8
c. Pendapatan Usaha Perorangan
Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan
hasil usaha orangan, seperti petani
d. Pendapatan Sewa
Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang
digunakan untuk kegiatan ekonomi.
e. Bunga
Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang
diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri.
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
I = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan6
B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel
1. Pendapatan pribadi
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan
apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara. Dalam pendapatan
pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut
merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada
berbagai golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu
memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.
6 http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-
nasional.html diakses pada 26 Februari 2018
9
a. Bunga pinjaman konsumen dan pemerintah
Pendapatan masyarakat lain yang tidak tergolong kepada
pendapatan nasional tetapi termasuk di dalam pendapatan pribadi
adalah pendapatan yang berupa bunga atas utang negara dan bunga
atas pinjaman untuk konsumsi.
b. Yang tidak ternasuk dalam pendapatan pribadi
i. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
ii. Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan
iii. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja
kepada Dana Pensiun.
Hubungan antara pendapatan nasional dan pendapatan pribadi
Pendapatan Nasional
Dikurangi:
1) Keuntungan perusahaan tak dibagi
2) Pajak keuntungan perusahaan
3) Kontribusi kepada dana pensiun (kalau ada)
Ditambah:
1) Pembayaran pindahan
2) Bunga pinjaman konsumen
3) Bunga pinjaman pemerintah
= Pendapatan Pribadi
2. Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus
dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan
pendapatan disposebel. Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang
dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang
ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposebel
itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan
10
sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang
digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil.
Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i) pendapatan
disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp), dan (ii) pendapatan
disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan, di bawah ini dinyatakan
formula (rumus) dari hubungan tersebut:7
(i) (Yd) = (Yp) – T
(ii) (Yd) = C + S
C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu
negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional
Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil.
Formula perhitungan:
Perhitungan pendapatan nasional ini memungkinkan tingkat pertumbuhan
ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang
tersedia. Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi ialah:
PN-riil1 – PN-riil0
g = x 100
PN-riil0
Dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen.
PN-riil1 adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan
ekonominya dihitung dan PN-riil0 adalah pendapatan nasional pada tahun
sebelumnya.
Dalam keadaan dimana suatu negara tidak melakukan perhitungan
pendapatan nasional menurut harga tetap, untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi perhitungan pendapatan nasional menurut harga tetap :
(i) menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan
7 Sadono, loc.it, 47
11
nasional pada harga masa kini, dan (ii) menghitung tingkat pertumbuhan
ekonomi. Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan
pendapatan nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan
formula berikut:
100
PNriiln = x PN masa ini
HIn
Dimana PNriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n, HIn adalah indeks
harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n, dan
PN masa ini adalah pendapatan nasional pada harga masa ini, yaitu pada
tahun n.
Contoh perhitungan:
Dimisalkan kita dapat memperoleh data Produk Domestik Bruto riil dari
tahun ke tahun. Misalkan kita mendapat data berikut. Pada tahun 2001
pendapatan Nasioal riil adalah Rp.120,2 triliun sedangkan pada tahun 2002
nilainya telah meningkat kepada Rp.128,8 triliun. Dengan demikian tingkat
pertumbuhan yang dicapai negara itu adalah :
g2002 = [(128,8 - 120,2) / 120,2] x 100% = 7,0 %
Dalam contoh diatas kita akan menggunakan pemisalan berikut. Pada tahun
2001 Produk Domestik Bruto menurut harga yang berlaku bernilai Rp. 198,5
triliun dan pada tahun 2002 nilainya menjadi Rp. 225,7 triliun. Indeks harga
tahun 2001 adalah 152 dan dalam tahun 2002 indeks harganya adalah 160.
Dengan data seperti ini terlebih dahulu harus dihitungpendapatan nasional riil
sebagai berikut.
PN-riil2002 = [152/160] x Rp 225,7 triliun = Rp 214,4 triliun
Nilai Rp/ 214,4 triliun tersebut adalah nilai Produk Domestik Bruto tahun
2002 yang dihitung berdasarkan harga harga yang berlaku pada tahun 2001.
12
Dengan demikian sekarang kita telah dapat menghitung tingkat pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2002 yaitu :
Tingkat pertumbuhan ekonomi = [(214,4-198,5) / 198,5] x 100 = 8,0 persen
Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat
digunakan untuk memperbandingkan:
(i) Tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode
tertentu.
(ii) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara.8
8 Ibid, 50
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima
oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu
tahun.
2. Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah
pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode, biasanya satu tahun.
3. Berdasarkan cara produk neto bahwa perhitungan pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang
maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan
ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi
tertentu kurang lebih tiap tahun sekali.
4. Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana
pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari
berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.
5. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang
diterima oleh penduduk sesuatu negara sedangkan pendapatan disposebel
adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua
rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang
dan jasa-jasa yang mereka ingini.
6. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu
negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional Bruto
riil atau Produk Domestik Bruto riil.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-
nasional diakses pada 26 Februari 2018
Sukirno, Sadono.2013. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html
diakses pada 26 Februari 2018
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan-
pendapatan-nasional diakses pada 26 Februari 2018
http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-
nasional.html diakses pada 26 Februari 2018

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Power Point Ekonomi Kelas XI
Power Point Ekonomi Kelas XIPower Point Ekonomi Kelas XI
Power Point Ekonomi Kelas XIDian Oktavia
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranSelfia Dewi
 
Proses Akumulasi Indonesia
Proses Akumulasi IndonesiaProses Akumulasi Indonesia
Proses Akumulasi Indonesiajahenfr
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBambang Deswantoro
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasimanajemenmagister
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANVisky Thesophomore
 
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfPPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfErinaDiahNuraini
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALilhampradita
 

La actualidad más candente (20)

Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Power Point Ekonomi Kelas XI
Power Point Ekonomi Kelas XIPower Point Ekonomi Kelas XI
Power Point Ekonomi Kelas XI
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Proses Akumulasi Indonesia
Proses Akumulasi IndonesiaProses Akumulasi Indonesia
Proses Akumulasi Indonesia
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Arus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasionalArus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasional
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfPPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 

Similar a PENDAPATAN NASIONAL

Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalnevi anisa
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxSalehSitompul
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfIndhyPolii
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1AGUS SETIYONO
 
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxMAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxSatreskrimPemalang
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiafebi pristan
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional anditriapriadi
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptxPowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptxBangRio4
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptSmaPgrirks
 

Similar a PENDAPATAN NASIONAL (20)

Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptx
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdf
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Tugas modul pendapatan nasional fix
Tugas modul pendapatan nasional fixTugas modul pendapatan nasional fix
Tugas modul pendapatan nasional fix
 
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxMAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptxPowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 

Más de Amalia Damayanti

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenAmalia Damayanti
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraAmalia Damayanti
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiAmalia Damayanti
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahAmalia Damayanti
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiAmalia Damayanti
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamAmalia Damayanti
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiAmalia Damayanti
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamAmalia Damayanti
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorAmalia Damayanti
 

Más de Amalia Damayanti (17)

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancara
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
 
Biografi ibnu sina
Biografi ibnu sinaBiografi ibnu sina
Biografi ibnu sina
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
 
KONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAHKONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAH
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
 
Makalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islamMakalah berbagai pendekatan studi islam
Makalah berbagai pendekatan studi islam
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 

Último

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

PENDAPATAN NASIONAL

  • 1. 1 Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Progam Studi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung Dosen Pengampu: Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H Oleh: Muhammad Widiyan Akbar NIM: 2016470122 PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah, guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro. Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besar nya kepada:. 1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung 2. Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Makro. 3. Orang tua yang selalu memberi dukungan pada kami. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Tulungagung, 27 Februari 2018 Tim Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................................ii Daftar Isi................................................................................................................iii Bab I : Pendahuluan A. Latar belakang.............................................................................................1 B. Rumusan masalah........................................................................................2 C. Tujuan..........................................................................................................2 Bab II : Pembahasan A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional……………………………..……3 1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran……………………………………..4 2. Perhitungan II: Cara Produk Neto…………………………………....6 3. Perhitungan III: Cara Pendapatan……………………………………7 B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel…………………………8 C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi………………………...….10 Bab III : Penutup Kesimpulan.....................................................................................................13 Daftar pustaka.......................................................................................................14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba- lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan
  • 5. 2 pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pengeluaran? 2. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara produk neto? 3. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pendapatan? 4. Apa yang dimaksud dengan pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel? 5. Bagaimana menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi? C. Tujuan 1. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pengeluaran 2. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara produk neto 3. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pendapatan 4. Mengetahui pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel 5. Mengetahui cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu tahun. Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu Negara dari waktu ke waktu. Dengan pendapatan nasional juga dapat diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara. Metode perhitungan pendapatan nasional merupakan salah satu cara untuk menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional tersebut. Selain untuk mengetahui jumlah pendapatan nasional suatu negara, metode perhitungan pendapatan nasional juga bisa dijadikan alat evaluasi. Di mana, Negara bisa menilai dan mengevaluasi kinerja para sumber daya manusianya dan mengukur produktivitas negaranya. Terdapat 3 (tiga) metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mengetahui jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, yaitu metode perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran, cara produk neto, dan cara pendapatan.1 Ada beberapa istilah dalam pendapatan nasional yaitu: a. Produk domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang- barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam satu tahun tertentu. b. Produk nasional bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang 1 https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-nasional diakses pada 26 Februari 2018
  • 7. 4 diproduksikan oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.2 1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional merupakan penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri) dalam suatu negara selama satu periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Metode penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dihitung melalui rumus sebagai berikut: NI = C+I+G+(X-M) Keterangan: NI = National Income (pendapatan nasional) C = Consumption (konsumsi) I = Investment (investasi) G = Government Expenditure (pengeluaran pemerintah) X-M = Export-Import (Ekspor - Impor) Contoh: Diketahui data dari pemerintah pada tahun 2015 sebagai berikut. 2 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Makroekonomi (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.34
  • 8. 5 Hitunglah pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran. Jawab: NI = C + I + G + (X – M) NI = 10.000.000.000 + 12.000.000.000 + 4.000.000.000 + (14.000.000.000 – 5.000.000.000) NI = 26.000.000.000 + 9.000.000.000 NI = Rp. 17.000.000.000,003 Komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian: a. Konsumsi rumah tangga Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga atau disebut sebagai konsumsi rumah tangga. b. Pengeluaran pemerintah Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Pembelian pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. c. Pembentukan modal tetap sektor swasta Pembentukan modal tetap sektor swasta atau investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang. d. Ekspor neto Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto.4 3 http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html diakses pada 26 Februari 2018 4 Sadono, loc.it, 37
  • 9. 6 2. Perhitungan II: Cara Produk Neto Dalam metode ini dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi tertentu kurang lebih tiap tahun sekali. Cara menghitung pendapatan nasionalnya yaitu dengan mengalikan jumlah seluruh produk baik barang ataupun jasa yang telah dihasilkan atau diproduksi dalam kururn waktu satu tahun dengan harga satuan tiap produknya bisa berbentuk barang maupun jasa. Misalkan dalam setahun itu produk baik barang maupun jasa yang bisa diproduksi berjumlah seribu produk, maka hal tersebut harus dikalikan dengan harga satuan yang mereka miliki untuk mendapatkan jumlah atau besarnya pendapatan nasional negara tersebut dalam satu tahunnya. Hal ini dirumuskan dengan : {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ….. + (Pn x Qn)} Keterangan : Y : Pendapatan nasional P : Jumlah produk yang diproduksi Q : Harga satuan suatu produk Dalam perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi ini ada satu hal penting yang harus diingat yaitu janagan sampai melakukan penjumlahan berulang (multiple accounting) terhdapat suatu produk baik barang maupun jasa. Oleh sebab itulah aspek yang harus dijumlahkan dalam perhitungan yakni nilia tambah (value added) suatu produk baik brang maupun jasa, bukan dilihat dari nilai akhirnya. Untuk lebih jelasnya kita akan memberikan beberapa contoh, antara lain : Harga per unit kapas Rp 10.000, harga benang Rp 15.000/ unit, harga kain Rp 20.000/ unit, dan harga baju koko Rp 40.000. maka besarnya nilai akhir dan nilai tambah dari benda-benda ini yaitu : nilai akhir sebasar Rp 85.000 dan nilai tambahnya sebesar Rp 40.000. jadi yang dimasukkan ke dalam
  • 10. 7 hitungan pendapatan nasional adalah nilai tambah yang berjumlah Rp 40.000 bukan nilai akhir yang berjumlah Rp 85.000, karena jika nilai akhirnya yang dimasukkan ke dalam hitungan maka kita akan melakukan kesalahan berupa pengulanagan penjumlahan. Hal ini harus dihindari karen nilai akhir baju koko terdapat nilai akhir dari kain, dan dalam nilai akhir kain terdapat nilai akhir benang serta dalam nilai akhir benang terdapat nilai akhir kapas, inilah yang disebut penjumlahan berulang.5 3. Perhitungan III: Cara Pendapatan Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi. Metode cara pendapatan adalah pendapatan nasionl dari hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu tahun. Pendekatan ini mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing factor produksi akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,tenaga kerja akan memperoleh gaji/upah, pemilik modal akan mendapatkan bunga, pemilik tanah akan memperoleh sewa, dan keahlian atau skill akan memperoleh laba. a. Kompensasi/gaji untuk pekerja Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya. b. Keuntungan/laba Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya 5 https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan- pendapatan-nasionaldiakses pada 26 Februari 2018
  • 11. 8 c. Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani d. Pendapatan Sewa Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi. e. Bunga Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri. Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = r + w + i + p Keterangan : Y = Pendapatan Nasional r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya w = Pendapatan bersih dari sewa I = Pendapatan dari bunga p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan6 B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel 1. Pendapatan pribadi Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara. Dalam pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya. 6 http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan- nasional.html diakses pada 26 Februari 2018
  • 12. 9 a. Bunga pinjaman konsumen dan pemerintah Pendapatan masyarakat lain yang tidak tergolong kepada pendapatan nasional tetapi termasuk di dalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga atas utang negara dan bunga atas pinjaman untuk konsumsi. b. Yang tidak ternasuk dalam pendapatan pribadi i. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan ii. Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan iii. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja kepada Dana Pensiun. Hubungan antara pendapatan nasional dan pendapatan pribadi Pendapatan Nasional Dikurangi: 1) Keuntungan perusahaan tak dibagi 2) Pajak keuntungan perusahaan 3) Kontribusi kepada dana pensiun (kalau ada) Ditambah: 1) Pembayaran pindahan 2) Bunga pinjaman konsumen 3) Bunga pinjaman pemerintah = Pendapatan Pribadi 2. Pendapatan Disposebel Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel. Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposebel itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan
  • 13. 10 sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil. Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i) pendapatan disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp), dan (ii) pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan, di bawah ini dinyatakan formula (rumus) dari hubungan tersebut:7 (i) (Yd) = (Yp) – T (ii) (Yd) = C + S C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil. Formula perhitungan: Perhitungan pendapatan nasional ini memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang tersedia. Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah: PN-riil1 – PN-riil0 g = x 100 PN-riil0 Dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen. PN-riil1 adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung dan PN-riil0 adalah pendapatan nasional pada tahun sebelumnya. Dalam keadaan dimana suatu negara tidak melakukan perhitungan pendapatan nasional menurut harga tetap, untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi perhitungan pendapatan nasional menurut harga tetap : (i) menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan 7 Sadono, loc.it, 47
  • 14. 11 nasional pada harga masa kini, dan (ii) menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi. Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan formula berikut: 100 PNriiln = x PN masa ini HIn Dimana PNriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n, HIn adalah indeks harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n, dan PN masa ini adalah pendapatan nasional pada harga masa ini, yaitu pada tahun n. Contoh perhitungan: Dimisalkan kita dapat memperoleh data Produk Domestik Bruto riil dari tahun ke tahun. Misalkan kita mendapat data berikut. Pada tahun 2001 pendapatan Nasioal riil adalah Rp.120,2 triliun sedangkan pada tahun 2002 nilainya telah meningkat kepada Rp.128,8 triliun. Dengan demikian tingkat pertumbuhan yang dicapai negara itu adalah : g2002 = [(128,8 - 120,2) / 120,2] x 100% = 7,0 % Dalam contoh diatas kita akan menggunakan pemisalan berikut. Pada tahun 2001 Produk Domestik Bruto menurut harga yang berlaku bernilai Rp. 198,5 triliun dan pada tahun 2002 nilainya menjadi Rp. 225,7 triliun. Indeks harga tahun 2001 adalah 152 dan dalam tahun 2002 indeks harganya adalah 160. Dengan data seperti ini terlebih dahulu harus dihitungpendapatan nasional riil sebagai berikut. PN-riil2002 = [152/160] x Rp 225,7 triliun = Rp 214,4 triliun Nilai Rp/ 214,4 triliun tersebut adalah nilai Produk Domestik Bruto tahun 2002 yang dihitung berdasarkan harga harga yang berlaku pada tahun 2001.
  • 15. 12 Dengan demikian sekarang kita telah dapat menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2002 yaitu : Tingkat pertumbuhan ekonomi = [(214,4-198,5) / 198,5] x 100 = 8,0 persen Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat digunakan untuk memperbandingkan: (i) Tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode tertentu. (ii) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara.8 8 Ibid, 50
  • 16. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan: 1. Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu tahun. 2. Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. 3. Berdasarkan cara produk neto bahwa perhitungan pendapatan nasional dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi tertentu kurang lebih tiap tahun sekali. 4. Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi. 5. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara sedangkan pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. 6. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan- nasional diakses pada 26 Februari 2018 Sukirno, Sadono.2013. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html diakses pada 26 Februari 2018 https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan- pendapatan-nasional diakses pada 26 Februari 2018 http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan- nasional.html diakses pada 26 Februari 2018