SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
Descargar para leer sin conexión
SISTEM EKONOMI ISLAM
Dialektika Antara Thesis, Antitesis dan Plagiatis
Nasrulloh Ali Munif
Mahasiswa S-2 IAIN Tulungagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46
Email: ali_munib@ymail.com
Abstract
Discourses in Islamic economic system are not new in economic study. There
is always a big question behind Islamic economic system, what makes Islamic
economic system with capitalism economic system and socialism economic system
different! Historically, Moslems had explained earlier before middle century
then developed by modern economic theorist. Al Qur’an and Al Hadits have
explained how a Moslem must undertake two orientation in his economic
activity, there are material orientation and religious orientation. Religious
orientation that will be a Moslem can be justful in economic capitalism practice.
Even if Moslem has a claim to property but every Moslem is very aware if
his property is just a mandate and in property have right a poor and he must
distribute zakat/ sadaqah mechanism. Because, zakat/ sadaqah is a social
responsibility for a Moslem. so, Islamic economic system look from historical
and conceptual view based on al Qur’an and al Hadits that have strong
fundamental, so Islamic economic system is believed to be same with conceptual
capitalism economic system and socialism economic system.
Keyword: Islam Economy System, Zakat, capitalism economic
Abstrak
Wacana sistem ekonomi Islam bukan merupakan hal yang baru dalam
kajian ilmu ekonomi. Pertanyaan besar selalu mengiringi keberadaanya, yakni
dimanakah letak sistem ekonomi Islam dengan dua sistem ekonomi yang ada
320 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
(kapitalis dan sosialis). Jika dilihat dari konteks kesejarahan, jauh sebelum
abad pertengahan para pemikir ekonomi Islam sebenarnya sudah mencetuskan
gagasan dan teori tentang ekonomi yang kemudian dikembangkan lagi oleh
para pemikir ekonomi modern. Selain itu gagasan konseptual yang terkandung
di dalam al Qur’an dan al Hadits juga menunjukkan bahwa Islam pada
dasarnya juga memberikan perhatian khusus terhadap aktifitas bermuamalah
(aktifitas ekonomi). Di dalam kedua sumber hukum Islam tersebut dijelaskan
bahwa bagi seorang muslim harus memiliki dua orentasi dalam menjalankan
segala bentuk aktifitas perekonomianya, yakni orentasi materi dan dan
orentasi ibadah. Orentasi ibadah inilah yang nantinya menjadikan seorang
muslim bisa berbuat adil dan terhindar dari sikap curang yang biasa kita
temui pada praktek ekonomi kapitalis dan sosialis. Meski Islam mengakui
hak kepemilikan, namun setiap muslim sadar apabila hartanya tidak lebih
dari sebuah amanat yang didalamnya terdapat hak dari orang-orang miskin
yang harus dikeluarkan melalui mekanisme zakat. Mekanisme Zakat/
sadaqah inilah yang merupakan bentuk dari kepedulian sosial yang harus
dipraktikan oleh umat Islam. Jadi sistem ekonomi Islam jika dilihat dari
sejarah dan landasan konseptualnya yang didasarkan pada al Qur’an dan al
Hadits mempunyai pondasi yang sangat kuat, sehingga sistem ekonomi Islam
mampu disejajarkan (berdiri sendiri) dengan bangunan konseptual yang ada
pada sistem ekonomi kapitalis atau sosialis.
Kata Kunci: Sistem Ekonomi Islam, zakat, ekonomi kapitalis
Pendahuluan
Bagaikan pisau bermata dua hadirnya wacana sistem ekonomi
Islam ditengah-tengah dua sistem ekonomi yang sudah mapan yakni
sistem ekonomi kapitalis dan sosialis tidak sedikit menimbulkan pro
kontra dikalangan para cendekiawan. Para pakar ekonomi umumnya
masih ragu dengan bangunan kerangka konseptual yang diusung oleh
sistem ekonomi Islam. Kebanyakan dari mereka beranggapan apabila
sistem ekonomi Islam hanya sebuah rumusan-rumusan yang diambil
dari kedua sistem ekonomi yang sudah ada dan bukan berdasarkan atas
landasan dari ajaran Islam itu sendiri.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 321
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Keraguan besar atas bangunan sistem ekonomi Islam ini memang
bukan tanpa alasan. Pasalnya sampai saat ini banyak literatur/ refrensi
terkait sejarah pemikiran ekonomi yang tidak memasukkan fase kejayaan
Islam dalam periodisasi perkembangan pemikiran ekonomi. Sebagai
contoh, sejarawan sekaligus ekonomi terkemuka Joseph Schumpeter sama
sekali mengabaikan peranan kaum muslimin. Ia memulai penulisan sejarah
ekonominya dari para filosof Yunani dan langsung melakukan loncatan
jauh selama beberapa abad yang dikenal dengan istilah The Great Gap
menuju zaman St. Thomas Aquinas (1225-1274 M).
Padahal, pada masa perkembangan Islam antara abad ke- 6 hingga
akhir abad ke- 12 banyak para pemikir ekonomi Islam yang menelurkan
hasil pemikiranya dibidang ekonomi. Bahkan tak sedikit pula dari mereka
yang mncetuskan teori yang nantinya dikembangkan oleh pakar ekonomi
modern. seperti halnya al Maqrizi dengan gamblangnya ia memaparkan
konsep inflasi jauh sebelum abad ke- 19 yang dikemukakan oleh Milton
Friedman.1
Kasus al Maqrizi yang tidak mendapatkan apresiasi dari
sarjana ekonomi modern hanya sebagian kecil kasus yang dialami
oleh para pemikir ekonomi muslim. Jika kita telusuri lebih dalam
lagi, sebenarnya Islam memiliki banyak tokoh pemikir ekonomi
beserta dengan kitab karanganya dan teori yang dicetuskan.2
Akan tetapi untuk menjustifikasi apakah sistem ekonomi Islam
merupakan sistem ekonomi murni dari ajaran Islam tidak cukup
hanya dengan mengklaim sejarah bahwa para pemikir Islam juga ikut
memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan pemikiran ekonomi
1
  Meski indikator yag digunakan berbeda namun konsep inflasi yang
dikemukakan oleh al Maqrizi mengakibatkan problematika yang sama, yakni sama terjaid
kejala naiknya harga-harga. lihat, Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), hal. 234.
2
  Pembahasan tentang sejarah para pemikir ekonomi muslim dapat ditelusuri
dari bukunya Adiwarman Azwar Karim yang berjudul ‘Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam’. Disitu akan ditemukan berbagai macam tokoh pakar ekonomi Islam sebelum
abad pertengahan beserta karya pemikiranya.
322 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
modern. Butuh kajian secara mendalam terlebih pada dua sumber hukum
Islam yakni Al Qur’an dan Al Hadits. Dari kedua sumber hukum itulah
nantinya kita akan tahu bagaimana bangunan dari sistem ekonomi Islam
yang sesungguhnya, sehingga dari kajian tersebut kita bisa mengambil
kesimpulan dimana letak sistem ekonomi Islam terhadap terminologi
tesis, antitesis, dan plagiatis terhadap dua sistem ekonomi yang ada saat ini
yakni sistem ekonomi kapitalis dan sosialis.
Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem merupakan praktek ilmu yang berkembang di mana sistem
tersebut terbentuk. Pemahaman akan manfaat dan dampak positif yang
dirasakan oleh masyarakat merupakan faktor utama kenapa sebuah
Negara menganut sistem ekonomi tertentu. Keberagaman pengalaman
dari masyarakat sedikit banyak juga akan memberikan pandangan yang
berbeda dalam mengartikan sistem ekonomi. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat para tokoh mengenai definisi dari sistem ekonomi itu sendiri:
J.A. Schumpeter
“Sistem ekonomi adalah komposisi satuan ekonomi yang
kompreherensif yang di dalamnya terdiri dari kekuatan yang pasti
terhadap prinsip ekonomi liberal dan sosialisme dan lain-lain”.3
Ediem dan Votti
“Sistem ekonomi adalah jaringan kerja suatu institusi dan
pengaturan langsung terhadap sumber daya yang langka dalam
sebuah organisasi.”4
Paul R. Gregory dan Robert C. Stuart
“Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga
pengambil keputusan yang mengimplementasikan keputusan
terhadap produksi, pendapatan dan konsumsi di dalam suatu
3
  J. A. Schumpeter, History of Economic Anaysis, (Oxford: 1995), Hal. 136.
4
  R. Eidem and S. Viotti, Economic System, (Martin Robertson: 1978), Hal. 1.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 323
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
daerah.”5
Meski memiliki pengertian yang berbeda-beda namun secara
substansial defenisi yang diuangkapkan para tokoh tersebut memiliki
maksud yang sama yakni sistem ekonomi adalah tata cara untuk
mengkoordinasikan antara prilaku masyarakat (produsen, konsumen,
distributor dan lain sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi sistem ekonomi ini akan mengatur
pemerintah untuk menelurkan kebijakan-kebijakan perekonomian secara
khusus atau umum. Sedangkan apabila kita kaitkan dengan pengertian
sistem ekonomi Islam maka apa yang menjadi objek kajian dari pengertian
sistem ekonomi diatas dikaji dalam sudut pandang Islam.
Ada perbedaan yang mendasar yang harus kita ketahui antara
pengertuian ekonomi dengan sistem ekonomi. Jika ekonomi dapat
diartikansebagaipengetahuantentangkegiatanyangmengatururusanharta
kekayaan,baikyangmenyangkutsektorproduksi,distribusi,dankonsumsi.6
Sementara itu sistem ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
pembahasanya akan dibatasi seputar bagaimana konsep dari kepemilikan
(individu, umum dan negara) serta bagaimana peran negara dalam
perekonomian, distribusi kekayaan termasuk produksi dan konsumsi.
Sistem Ekonomi Muncul Sebagai Proses Dialektika
Sama dengan bidang ilmu lainya sitem ekonomi tidak muncul begitu
saja dengan sendirinya. Ada proses dialektika yang cukup panjang dari
masa kemasa sehingga bisa terbentuk beberapa sistem ekonomi yang
kita kenal saat ini. Dalam literatur ekonomi modern, secara garis besar
perkembangan dinamika sistem ekonomi dapat dikelompokan menjadi 5
masa atau fase yakni masa Yunani kuno, Skolastik, Merkantilisme, Fisiokrat,
Kapitalis/Liberalis, dan Sosialis/Kapitalis.
5
 Paul R Gregory and Robert C Stuart, Competitive Economic System, (Boston:
Houghton Miffin Company, 1981), Hal. 16.
6
  Junus Gozali, Etika Ekonomi Islam: Telaah Teoritis Tentang Pemerataan Pendapatan,
(Serang: Saudara, 2001), hal. 2.
324 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Masa Yunani Kuno
Masa ini diawali pada sekitar tahun 400 SM. Pada masa Yunani kuno
sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa, tenaga kerja
manusia baik dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang keberadaan
itu dapat dilihat dari buku republika karangan Plato. Namun sayangnya
pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara
khusus dan masih menjadi satu dengan pembahasan filsafat. Oleh
karenanya pemikiran ekonomi pada masa ini lebih cenderung ke tatanan
masyarakat yang sempurna atau utopis. Perlu dicatat, pada masa ini orang
sudah megenal paham hedonis. meski beberapa filsuf menentangnya
seperti Plato dan Aristoteles, namun paham ini yang nantinya akan
menjadi cikal bakal paham materialis di Eropa pada abad ke- 17 dan 18- an.7
Masa Skolastik
Masa skolastik (scholasticim) menurut Landert paham ini ada sekitar
abad ke-15 M. Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi ini adalah kuatnya
hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian
pada masalah keadilan. Hal ini tak lain karena ajaran skolastik mendapat
pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja. Asumsi-asumsi mereka pada
saat itu adalah kepentigan ekonomi merupajan sub-ordinat dari sebuah
pengorbanan dan prilaku ekonomi merupakan salah satu aspek prilaku
pribadi yang terikat dengan aturan-aturan norma. Maka jangan heran jika
pada masa ini banyak para pemikir ekonomi yang beranggapan praktik
riba adalah haram.8
Masa Merkantilisme
Masa merkantilisme dimulai pada sekitar abad ke- 18. Pandangan
ekonomi ini memiliki paham bahwa negara yang memiliki keinginan untuk
maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain. Sumber kekayaan
7
 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009),
hal. 12-13
8
  Ibid, hal. 17-18
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 325
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang akan
diterima dalam bentuk emas dan perak. Karena perdagangan luar negeri
dianggap sebagai sumber utama kemakmuran, sebagai konsekuensinya
kedudukan kaum saudagar semakin penting. dalam praktik ekonomi
banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan para penguasa. Kaum
saudagar memperkuat dan mendukung penguasa, begitu juga sebaliknya
penguasa memberikan perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan
keistimewaan-keistimewaan lainnya pada para suadagar. Bahkan pada
abad ke- 17 M dan abad ke- 18 M di Eropa dianggap sebagai zaman
kapitalisme komersial (commercial capitalism) dan terkadang juga disebut
sebagai kapitalisme saudagar (merchan capitalism).9
Masa Fisiokrat
Madzhab Fisiokrat ada sekitar abad ke–18 M. Berbeda dengan
kaum merkantilesme, kaum fisiokrat menganggap jika sumber kekayaan
bukanlah perdagangan luar negeri namun sumber daya alam (antitesa dari
paham merkentilisme). Kaum fisiokrat sangat percaya jika alam diciptakan
Tuhan penuh keharmonisan dan keselarasan. Tokoh kaum Fisiokrat
Quesnay menganggap kaum petanilah yang paling produktif diantara
gologan masyarakat yang ada. Oleh karena itu kebijaka-kebijakan yang
diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan
taraf hidup para petani, bukan malah ditujukan untuk para pemilik tanah
atau para saudagar seperti yang dilakukan oleh kaum merkantilisme. Kaum
merkantilis juga memiliki pandangan jika sumber utama kemakmuran
negara adalah surplus yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, namun
hal itu dianggap sebagai pandangan yang salah oleh kaum fisiokrat.
Karena mereka beranggapan bahwa yang paling bertanggungjawab atas
mahalnya barang-barang dan jasa dengan menetapkan pajak yang terlalu
tinggi adalah mereka para kaum merkantilisme.10
9
  Ibid, hal. 20-22.
10
  Ibid, hal. 24-25.
326 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Masa Kapitalisme/ Liberalisme
Tokoh yang paling berpengaruh dalam paham kapitalis adalah
Adam Smith (1723-1790 M). Paham ini tidak mementingkan surplus
perdagangan atau pertanian, ia menitik beratkan pada pekerjaan (arbeid)
dan kepentingan secara pribadi. Jika seorang dibebaskan untuk melakukan
usaha, maka ia harus dibebaskan pula dalam mengatur kepentingan
dirinya sendiri dalam aktifitas ekonomi. Oleh karena itu ajaran “laisser aller,
laisser passer” (merdeka berbuat dan bertindak) merupakan jargon yang
mereka usung. Adam smith juga berpendapat bahwa hakikat manusia itu
adalah rakus, serakah dan egois. Dengan sifat keserakahan yang dimiliki
oleh manusia Smith justru beranggapan jika sifat alamiah tersebut akan
memberikan dampak positif selama ada persaingan bebas. Menurutnya
setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang tidak akan
pernah menaikan harga diatas tingkat harga pasar. Maka disinilih terjadi
sebuah keseimbangan yang sering disebut oleh kaum kapitalis sebagai
invisible hands (tangan yang tak terlihat).11
Namun kenyataan yang terjadi dilapangan justru sebaliknya,
orang yang memiliki kapital justru bersekongkol dengan beberapa
pemilik kapital lainya dan memonopoli sumber prduksi, alat dan human
resource (sumberdaya manusia). Akibatnya masyarakat terbelah menjadi
dua strata yang menurut Karl Marx disebut dengan kaum borjuis (para
pemilik modal/ alat produksi) dan kaum proletar (kaum biruh). Inilah
yang nantinya menjadi cikal bakal dari teori komunis yang dicetuskan
oleh Karl Marx.
Masa Sosialisme/Komunisme
Tokoh yang paling di sentralkan dari paham sosialis adalah Karl
Heinrich Marx (1818-1883). Pendapat Marx berangkat dari ketimpangan
yang ada pada sistem ekonomi Kapitalis. Menurutnya sistem kapitalis
11
  Zainal Abidin Ahmad, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1979), hal. 61-62. Lihat dan bandingkan dengan bukunya Deliarnov, Perkembangan
Pemikiran Ekonomi.....hal. 27-37.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 327
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
mewarisi ketidak adilan dari dalam. Keadaan ini yang akhirnya akan
membawa masyarakat kapitalis kearah kondisi ekonomi dan sosial
yang tidak bisa dipertahankan. Hal itu karena sistem ekonomi kapital
tidak peduli tentang masalah kepincangan dan kesenjangan sosial yang
diakibatkan olehnya. Oleh karena itu keadilan hanya bisa tercapai apabila
alat-alat kekayaan produktif, terutama modal dan tanah secara beransur-
ansur harus dikuasai oleh kaum proletar dan diserahkan pada negara.
Negaralah yang nanti mendistribusikan alat-alat kekayaan produktuf
tersebut untuk digunakan dan hasilnya dibagi secara merata kepada
seluruh lapisan masyarakat. Untuk pengambil alihan alat-alat produksi,
modal, atau tanah perlu tindakan revolusiner.
Tahapan puncak dari sistem ekonomi sosialis adalah
tahap komunis. Pada tahap ini manusia akan bekerja secara suka
rela sesuai dengan kemampuan tanpa mengharapkan imbalan
sepeserpun, dan hasil produksi akan didistribusikan melalui negara.12
Namun untuk mencapai tahap tersebut negara harus memberlakukan
disiplin ketat terhadap kehidupan masyarakat. Tidak ada hak milik atas
harta/ lahan, tidak ada hak waris, sama rata dan sama rasa. Maka tak heran
jika paham komunis sedikit radikal, karena hal ini untuk merelisasikan
disiplin ketat guna menuju masyarakat yang dicita-citakan.
Bagaimana Dengan Sistem Ekonomi Islam?
Pertanyaan yang cukup menarik jika kita membahas sejarah
pemikiran ekonomi. Karena hampir disetiap literatur sejarah pemikiran
ekonomi kita selalu dihadapkan kenyataan pahit bahwa umat Islam seakan
tidak memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran ekonomi
dunia. Bahkan dalam bukunya Joseph Schumpeter seorang sejarawan dan
ekonomi Barat yang cukup ternama, dalam buku karanganya ia tidak
menulis pemikiran para tokoh ekonomi muslim pada zamanya. Ia
12
  Lihat dan bandingan dengan urain yang ditulis oleh Deliarnov tentang ‘Sosialis
Marx’ dalam bukunya ‘perkembangan pemikiran ekonomi’. Deliarnov, Perkembangan
Pemikiran Ekonomi.....hal. 71-88.
328 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
melakukan lompatan jauh dari zaman Yunani menuju zaman St. Thomas
Aquinas (1225-1274 M) dalam penulisan bukunya. Dan yang lebih
disayangkan lagi hampir semua penulis sejarah ekonomi tidak merekam
jejak pemikir ekonomi Muslim dan menyebutnya sebagai masa Dark Age
atau Great Gap.
Kita tahu bahwa peradaban Islam muncul sekitar abad ke- 6 M
hingga akhir masa kejayaanya Bani Abbasiyah abad ke- 12 M. Pada
kurun waktu itu banyak cendekiawan muslim yang mengkaji dan
menelorkan karya hampir disegala bidang ilmu pengetahuan tak terkecuali
dalam bidang ilmu ekonomi. Meski tidak sedetail urain para pemikir
ekonomi abad pertengahan, namun beberapa tokoh ekonomi muslim
mengemukakan beberapa gagasan baru tentang praktek ekonomi baik
ditinjau dari aktifitas perekonomian pada saat itu hingga anlisa teks-teks
al Qur’an dan al hadits. Bahkan seorang ekonom sekaligus fuqaha yakni
Al Syaibani yang hidup pada tahun 750-804 M telah membuat kitab yang
diberinama al khasb (Kerja).13
Sesuai dengan namanya kitab tersebut menguraikan bagaimana
pandangan Islam mengenai konsep dari al khasb (kerja). Tidak cukup
sampai disitu, sorang fuqaha, sejarawan, dan ekonom muslim Al Maqrizi
yang hidup pada tahun 845-1442 M bahkan sudah menemukan teori
inflasi. Namun dalam literatur ekonomi modern kita akan lebih mengenal
Milton Friedman ketimbang Al Maqrizi dalam perihal teori inflasi.14
TidaksedikitpulaparapemikirekonomiIslamyanghiduppadamasa
sebelum abad pertengahan selain dua tokoh tersebut yang mengemukakan
teori ekonomi. Meski teori-teori mereka tidak se-kompreherensif teori
13
  Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam......... hal. 234
14
  Bahkan Adiwarman Karim menyebutkan jika Al Maqrizi dapat disetarakan
dengan para pemikir ekonom Barat abad XIX dan abad XX. Dalam teori inflasi yang
dikemukakan oleh Al Maqrizi penyebab inflasi dibagi menjadi dua yakni karena faktor
alamiah (Natural Inflation) dan kesalahan manusia (Human Error inflation). Sementara
ekonom barat menyebutkan penyebab iflasi juga ada dua yakni cost push inflation dan
demand-pull inflation. Lihat, Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam.........., hal. 395.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 329
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
ekonomi modern paling tidak gagasan mereka menjadi landasan bagi teori
ekonomi yang ada setelahnya. Karena pada dasarnya ilmu pengetahuan
ada karena adanya proses dialektika dari setiap masanya, tak terkecuali
dalam ilmu ekonomi. Dan tidak menutup kemungkinan pula jika dua
sistem ekonomi yang ada saat ini (kapitalis dan sosialis) merupakan hasil
pengembangan dari teori-teori ekonomi Islam yang dikemukakan oleh
para cendekiawan muslim. Namun kenyataan sejarah ini tidak cukup untuk
mengambil kesimpulan dan mengklasifikasikan sistem ekonomi Islam
termasuk tesis, antitesis atau plagiatis dari dua sistem ekonomi yang ada
saat ini. Betuh kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui bagaimana
bangunan konseptual sistem ekonomi Islam baik dari sudut pandang Al
Qur’an maupun Al Hadits. Setelah itu baru kita bisa menentukan dimana
letak letak perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan dua sistem
penguasa dunia yang ada saat ini.
Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi dalam sudut pandang Islam merupakan bentuk
kesinambungan yang adil. Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas pada
pendirian Islam terhadap hak individu dan masyarakat. Kedua pokok
pembahasan tersebut dipaparkan dalam neraca keseimbangan yang adil
antara dunia dan akhirat, jiwa dan hati, perumpamaan dan kenyataan. Hal
ini dapat dilihat dari Al Qur’an Surat Al Qashas ayat 77, yakni:
Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Surat Al Qashas ayat 77)
Selain kita dituntut untuk adil (seimbang) antara kehidupan dunia
dan akhirat. Dalam konsep sistem ekonomi Islam ada beberapa prinsip
dasar yang menjadi pembeda (distinguish) antara sistem ekonomi Islam
dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Berikut prinsip dasar sistem
330 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
ekonomi Islam:
1. Ekonomi sebagai pnunjang aqidah dan aqidah sebagai asas
Di dalam ajaran Islam aqidah merupakan pondasi dasar atas segala
sesuatu yang dilakukan seorang muslim di dunia ini. Begitu juga dalam
praktik sistem ekonomi Islam, aqidah dijadikan sebagai fondasi utama
dalam merealisasikan sistem ini. Dalam kajian sistem ekonomi Islam,
semua bentuk kegiatan ekonomi harus diorentasikan untuk menunjang
aqidah dan aqidah dijadikan sebagai asas dalam kegiatan perekonomian.
Dalam kacamata Islam ekonomi bukanlah tujuan akhir dari
kehidupan manusia, tapi merupakan suatu kelengkapan dalam
kehidupanya, sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, penunjang
dan layanan bagi aqidah serta misi yang diembannya.15
Sementara itu aqidah sebagai asas memiliki arti setiap kegiatan
yang berkaitan dengan ekonomi harus didasarkan pada kaidah-kaidah
aqidah Islam. Tidak hanya dalam urusan perekonomian, dalam semua
kehidupan manusia harus didasarkan pada aqidah Islam. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam Surat Al Fatihah ayat 5:
Artinya: “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada
Engkaulah Kami meminta pertolongan.” (Al Fatihah ayat 5)
2. Kebebasan Individu
Manusia diberi kebebasan untuk berbuat dan mengambil
keputuasan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Meski manusia diberi kebebasan untuk memaksimalkan potensi dirinya,
namun konsep kebebasan individu dalam sistem ekonomi Islam sangat
berbeda dengan konsep kebebasan individu pada sistem ekonomi kapitalis.
Kebebasan manusia dalam frame sistem ekonomi Islam di dasarkan atas
nilai-nilai tauhid. Nilai tauhid ini akan membentuk pribadi manusia yang
berani dengan kepercayaan yang tinggi namun tetap memiliki tanggung
jawab untuk berbuat sesuai dengan koridor ketentuan agama. Karena
15
  Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta, Gema Insani Press,
1997), penerjemah Zainal Arifin, hal. 33.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 331
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
di dalam Islam setiap perbuatan yang dilakukan manusia pasti akan
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Dalam Q.S Al Muddatsir ayat
38 Allah menjelaskan:
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya.”(Al Muddatsir: 38)
Kebebasan manusia yang tunduk pada kekuasaan Allah adalah
modal utama bagi seorang muslim untuk menciptakan kehidupan
ekonomi yang Islami. Tanpa adanya kebebasan tersebut seorang muslim
tidak akan pernah dapat menjalankan kewajibanya sebagai khalifah fil ard.16
Seorang muslim yang taat akan memiliki pandangan jika segala
sesuatunya yang ada dipermukaan bumi ini telah diatur oleh Allah
dengan cara sedemikian rupa dan memberikan manfaat bagi manusia
atau makhluk lainya. Oleh karena itu, bagi seorang muslim segala sesuatu
yang ada di muka bumi ini memiliki manfaat dan akan bermanfaat jika
ada sebuah usaha/ tindakan nyata. Hal ini tergambar jelas melalui firman
Allah:
Q.S. An Najm ayat 39:
Artinya“ :dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya” (An Najm: 39)
Q.S. Ar Ra’d ayat 11:
Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak
ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia”. (Ar Ra’d ayat 11)
3. Hak Terhadap Harta
Berbeda dengan konsep yang diusung oleh sistem ekonomi sosialis
yang tidak mengakui hak kepemilikan pribadi, Islam justru mengakui
16
  Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Ekonisia,
2002), Hal. 95.
332 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
hak individu untuk memiliki harta.17
Islam mengatur kepemilikan
harta berdasarkan atas kemaslahatan masyarakat sehingga keberadaan
harta itu sendiri akan menimbulkan sikap yang saling menghargai serta
menghormati. Karena seorang muslim sadar betul jika harta itu hanya
sekedar titipan dan amanah dari Allah SWT untuk manusia. Seperti firman
Allah dalam QS Al Baqarah ayat 29:
Artinya: “ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al Baqarah:29)
Dengan pemahaman harta tak lebih dari sebuah titipan dan amanah
maka seorang muslim juga akan memiliki pemahaman jika setiap amanat
dari Allah kepada manusia memiliki manfaat. Oleh karena itu sebagai
seorang muslim yang taat ia akan selalu bersyukur atas apa yang diberikan
Allah kepadaya. Tentu hal ini sangat berbeda dengan konsep kepemilikan
harta yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis/ lieberalis.
4. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan memiliki harta antara satu
orang dengan yang lainya. Meski demikian perbedaan status ekonomi
ini tidak sampai menimbulkan kesenjangan seperti yang ada di sistem
ekonomi kapitalis. Selaras dengan hal itu, Allah berfirman pada Al Qur’an
surat Az Zukhruf ayat 32:
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,
dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang
lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
(Az Zukhruf ayat 32)
Ketidaksamaan status ekonomi dalam batas yang wajar ini akan
memberika stimulus bagi manusia untuk lebih aktif dan giat bekerja guna
meningkatkan status sosialnya. Meski demikian berbeda dengan paham
17
  Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,
1991), Hal. 8
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 333
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
ekonomi kapitalis/ liberal Islam tidak memandang orang lain sebagai
lahan untuk dijadikan objek monopoli memperoleh harta yang sebanyak-
banyaknya, akan tetapi mereka akan beranggapan bahwa orang lain akan
dijadikan sebagai partner yang saling membantu satu sama lainya untuk
mendapatkan harta atau kekayaan.
Selain itu Islam juga tidak menganjurkan pemerataan ekonomi
seperti konsep yang di usung oleh sistem ekonomi sosialis. Akan tetapi
Islam mendukung serta menggalakkan semangat kesamaan sosial,
yakni tidak menganjurkan adanya pendiskriminisian pemberlakuan
satu sama lainya dan masing-masing dari mereka memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan.18
Islam juga sangat menegaskan jika kekayaan yang didapat jangan sampai
digunakan untuk keperluan sendiri. Guna menjaga keharmonisan
kehidupan sosial manusia dilarang menumpuk harta pada segelintir orang
(kapaital). Oleh karena itu, kita sangat dituntut untuk membuat sebuah
sistem yang mampu meminimalisir praktek monopoli harta kepada
segelintir orang. Allah menjeleskan persoalan ini secara jelas pada QS
Al Hasyr ayat 7 yaitu:
Artinya ”..… :supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya
saja di antara kamu( ”.Al Hasyr: 7)
Untuk meminimalisir adanya friksi atau praktek monopoli yang
sangat merugikan satu sama lainya. Dalam upayanya meningkatkan
kesejahteraan manusia selalu dituntut untuk bersikap adil. Bersikap adil
dalam prilaku praktek ekonomi merupakan unsur yang tidak bisa ditawar
lagi. Karena dengan bersikap adil manusia akan terhindar dari sifat
merusak dan saling merugikan satu sama lainya. Seperti yang dijelaskan
Allah pada QS Al Hud ayat 85 yaitu:
Artinya“ :dan Syu’aib berkata“ :Hai kaumku ,cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil ,dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap
hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi
dengan membuat kerusakan( .Al Hud85 : )
18
  Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam:....... hal. 96.
334 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
5. Jaminan Sosial
Dalam konsep sistem ekonomi Islam negara memiliki
tanggungjawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Oleh karena
itu sistem ekonomi yang berlandaskan Islam memiliki konsekuensi
logis menjamin kehidupan seluruh masyarakat untuk mendapatkan
kesejaheraan yang sama. Maka Islam sangat memperhatikan pengelolaan
harta melalui regulasi zakat, infaq, shadaqah dan lain sebagainya
untuk mendapatkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.19
Secara eksplisit Allah menjelaska pada QS Adz Dzariyat ayat 19:
Artinya“ :dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Adz Dzariyat:19)
6. Distribusi Kekayaan dan larangan menumpuk kekayaan
Dalam QS Al Hasyr ayat 7 Allah menjelaskan “supaya harta itu janga
hanya beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu”. Secara jelas Allah
melarang penimbunan kekayaan pada segelintir orang (kapital) untuk
menguasai harta. Dari ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa
harta harus didistribusikan secara merata pada semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim selain harus bersikap bijak
harus membuat sebuah regulasi agar tidak hanya segelintir orang yang
bisa menikmati harta yang melimpah dan dapat didistribusikan secara
merata. Inilah poin penting prinsip dasar dari sistem ekonomi Islam.
Dari prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam yang sudah
diuraikan diatas dapat kita ambil kesimpulan jika Islam mengambil sikap
moderat atau tangah-tengah (pertengahan) antara iman dan kekuasaan.
Model Sistem ekonomi yang moderat seperti ini tidak menganiaya
(mendzalimi) masyarakat, terlebih bagi kaum dhu’afa (lemah), sebagaimana
yang terjadi pada sistem ekonomi kapitalis. Akan tetapi Islam juga tidak
mendzalimi hak kepemilikan pribadi sebagaimana dilakukan oleh paham
19
  Syed Nawab Haider Naqvi, Ethics and Economic an Islamic Synthesis, (London:
The Islamic Fondations, 1981), hal. 151.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 335
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
ekonomi sosialis/ komunis, akan tetapi sistem ekonomi Islam berada
di tengah-tengah antara keduanya. Islam mengakui hak individu dan
masyarakat, dan Islam juga meminta mereka melaksanakan kewajiban
masing-masing. Karena itu Islam menjalankan peranannya dengan penuh
keadilan serta kebajikan.
Berdasarakan uraian ditas maka grean desain dari adanya sistem
ekonomi Islam memiliki tujuan:
a. Mencari kesenangan akhirat yang diridhoi Allah SWT, dengan
segala kapital yang diberikan kepada makhluk-Nya.
b. Dianjurkan memperjuangkan nasib sendiri mencari rizki dan
hak milik dengan tidak melupakan hari akhirat, tempat kembali semua
makhluk-Nya.
c. Berbuat baik kepada masyarakat sebagaimana halnya Allah
berbuat baik dengan tanpa hitung-hitungan.
d. Dilarang membuat kerusakan di muka bumi.
Kerangka Konseptual Sistem Ekonomi Islam
Seperti yang telah kita ketahui bersama sistem ekonomi penguasa
dunia saat ini adalah sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.
Akibat dari penjajahan Barat terhadap dunia Islam baik itu dalam bidang
ekonomi, politik ataupun sosial budaya maka kedua sistem ekonomi
tersebut telah diadopsi oleh sebagain besar negara-negara Islam. Kedua
sistem ekonomi ini memiliki perbedaan dan persamaan yang fundamental
antara satu sama lainya. Perbedaanya sistem ekonomi sosial/ komunis
mengusung konsep ekonomi kolektif, sama rata, dan terpusat. Sementara
itu untuk sistem ekonomi kapitalis/ lieberalis mengusung konsep individu
dan bebas (liberalis). Namun keduanya sama-sama memiliki watak yang
sama yakni orentasi perekonomianya adalah materialis murni.20
Berbeda dengan kedua sisem yang ada tersebut, sitem ekonomi
Islam adalah sistem ekonomi yang mengusung konsep ketuhanan. Oleh
20
  Muhammad Syauqi Al-Fanjari, Ekonomi Islam Masa Kini, (Bandung, Mizan,
1988) Penerjemah Husaini, h. 60.
336 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
karena itu aktivitas perekonomian masyarakat muslim disamping memiliki
sifat materialistik namun juga tidak mengabaikan aspek spiritualnya
(ibadah). Sendi dari aspek spiritual adalah kesadaran individu muslim
akan ketaatanya kepada Allah SWT. Implikasi dari pemahaman seperti
ini adalah segala aktivitas manusia tak terkecuali dalam perkara ekonomi
tidak akan terlepas dari pengawasan dan petunjuk yang diberikan di
dalam al Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Baik yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada pada sistem ekonomi yakni masalah kepemilikan,
produksi, distribusi dan konsumsi atau masalah perekonomian lainya.
Berikut kami uraikan ke empat masalah pokok tersebut dalam perseperktif
pandangan Islam sehingga bisa menjadi pembeda antara sistem ekonomi
Islam dengan dua sistem penguasa dunia (sosialis dan kapitalis).
Kepemilikan (property)
Hak milik merupakan masalah pokok yang ada di dunia ekonomi,
dari mana ia memperoleh hak milik tersebut dan sejauh mana hak
kepemilikan itu berada pada manusia serta konsekuensinya yang timbul
dari kepemilikan tersebut. Pada sistem ekonomi kapitalis/ liberal
kepemilikan seseorang terhadap suatu benda bersifat absolut, sementara
itu dalam sistem ekonomi sosialis hak milik hanya untuk kaum proletar
yang diawali oleh kepemimpinan diktator. Oleh karena itu dalam sistem
ekonomi sosialis kepemilikan sangat diatur ketat oleh negara dan secara
individu tidak ada hak kepemilikan.21
Berbeda dengan konsep kepemilikan yang ada pada sistem ekonomi
kapitalis dan sosialis. Islam mengakui adanya hak kepemilikan namun
disisi lain seorang muslim sadar betul jika hartanya hanyalah sebuah
titipan/ amanah dari Allah SWT seperti yang tertuang dalam Al Qur’an
surat Al Baqarah ayat 284:
21
 Bahkan digambarkan oleh Kal Marx ketika fase komunis manusia tidak
akan lagi berharap imbalan/ upah dari apa yang mereka kerjakan. Semuanya akan
didistribusikan oleh negara dengan adil. Lihat, Deliarnov, Perkembangan Pemikiran
Ekonomi.........hal. 27-30 dan 59-67.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 337
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Artinya: “kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu.” (Al Baqarah : 284)
Dari ayat datas Allah memberikan isyarat secara jelas jika
kepemilikan (property) bukan berarti penguasaan secara mutlak terhadap
sumeber-sumber ekonomi akan tetapi hanya sebatas pada kemampuan
daya guna pemanfaatanya. Kepemilikan terhadap sumber-sumber
ekonomi dapat dibagi menjadi tiga macam yakni kepemilikan individu
(private property), kepemilikan umum (collective property) dan kepemilikan
negara (state property).
Salah satu contoh dari kepemilikan individu telah dijelaskan oleh
Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayartkan oleh Yahya Ibn
‘Urwah R.A.
.)‫داود‬ ‫ابو‬ ‫(رواه‬ ‫له‬ ‫فهى‬ ‫ميتة‬ ‫أرضا‬ ‫أحيا‬ ‫من‬
Artinya: “Barang siapa yang memakmurkan tanah kosong yang bukan
menjadi miliki seseorang, maka ia lebih berhak atas tanah tersebut.”(HR.
Abu Dawud)22
Sementara itu untuk ketegori kepemilikan umum (colective property)
yang dikelola oleh negara untuk kepentingan masyarakat dijelaskan
juga dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu
Khaddasy R.A dari seorang sahabat Muhajirrin sebagai berikut:
)‫ثقاى‬‫ورجاله‬‫داود‬‫وابو‬‫احمد‬‫(رواه‬‫والنار‬‫واملاء‬‫الكالء‬‫فى‬،‫ثالثة‬‫فى‬‫شركاء‬‫الناس‬
Artinya“:semua yang berserikat dalam tiga sumber ekonomi ,yakni rumput,
air ,dan api”. (HR. Abu Dawud)23
Adapun yang termasuk ke dalam harta milik umum/ negara (state
property) adalah batul mal (khas negara) yang bersumber dari pajak (kharaj),
pajak jiwa (jizyah), rampasan perang (fa’i), ghanimah dan lain sebagainya.
22
 Abu Dawud Sulaiman Ibn Al-Asy’ats, Sunan Abi Dawud (Beirut, Daar El
Fikr, t.t) Jilid III, hal. 178
23
  Ibid, hal. 278.
338 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Jadi dari model tiga kepemilikan (property) tersebut cukup jelas jika konsep
ketigaya tidak bisa kita temui pada sistem penguasa saat ini (kapitalis dan
sosialis).
Kepemilikan manusia terhadap sumber ekonomi itu terbatas hanya
selama hidupnya. Jika telah meninggal, maka harta itu harus didistribusikan
kepada ahli warisnya berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah
SWT dan Rasulnya. Menurut An Nabhani pembatasan kepemilikan itu
dengan menggunakan mekanisme tertentu, terlihat pada beberapa hal
sebagai berikut:
1. Dengan cara membatasi kepemilikan dari segi cara-cara
memperoleh kepemilikan dan pengembangan hak milik, bukan dengan
merampas harta kekayaan yang telah menjadi milik orang lain.
2. Dengan cara menentukan mekanisme pengelolaannya.
3. Dengan cara menyerahkan tanah kharajiyah sebagai milik negara,
bukan sebagai milik individu.
4. Dengan cara menjadikan hak milik individu sebagai milik umum
secara paksa dalam kondisi tertentu (hak syuf’ah).
5. Dengan cara mensuplai orang yang memiliki keterbatasan faktor
produksi, sehingga bisa memenuhi kebutuhannya sesuai dengan ketentuan
syara’ (zakat).24
Produksi
Sebagaian penulis teori ekonomi Islam mempunyai pendapat jika
dalam konsep ekonomi Islam hanya memfokuskan perhatianya terhadap
distribusi harta dan tidak menyinggung soal masalah produksi. Dengan
kata lain ekonomi Islam hanya memperhatikan distribusi harta secara adil
dan merata akan tetapi sama sekali tidak berhubungan dengan produksi.
Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Apabila yang dimaksud dengan
produksi adalah sarana, pra sarana, dan cara kerja secara umum maka
pendapat tersebut dapat diterima. Namun apabila yang dimaksud dengan
24
 Taqiyuddin An Nabhani, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam.
Penerjemah : Maghfur Wachid (Surabaya, Risalah Gusti, 1996), h. 47
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 339
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
produksi adalah tujuan, etika, serta peraturan yang berhubungan dengan
produksi maka pendapat tersebut sulit untuk diterima.25
Al Qur’an sendiri telah meletakkan landasan yang sangat kuat
terhadap sistem produksi barang. Bahkan petunjuk tersebut secara
langsung disampaikan oleh Allah maupun Rasulnya yang ada di dalam Al
Qur’an dan hadits suoaya umat Islam diperintahkan untuk bekerja keras
dalam mencari penghidupan agar mereka tidak mengalami kegagalan
serta tertinggal dari orang lain untuk berjuang demi keberlangsungan
hidupnya. Dalam kaitanya masalah produksi, secara jelas Allah menyebut
jika bumi beserta segala isinya merupakan lahan bagi manusia untuk bisa
dimanfaatkan. Al Qur’an Surat al Jatsiyah ayat 13 menjelaskan:
Artinya: “dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan
apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.” (Surat al
Jatsiyah: 13)
Dari ayat tersebut sudah cukup jelas jika Allah SWT telah
menyediakan segala sesuatunya bagi kehidupan manusia di dunia ini
baik yang ada di darat, laut, udara bahkan yang ada di perut bumi untuk
dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karenanya seorang muslim harus sadar
penuh atas pentingnya produksi dalam sendi kehidupan manusia. Bahkan
Islam mengajarkan jika pada suatu tempat tidak bisa mengahasilkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup maka dianjurkan untuk pindah
ketempat lain yang lebih menjanjikan.
Jika Islam secara tegas menjelaskan alam beserta isinya
diperuntuhkan untuk manusia dan dikelola sebaik mungkin, lantas yang
menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah apa perbedaan yang mendasar
mengenai konsep produksi yang diusung oleh Islam dengan konsep
produksi yang ada di paham kapitalis dan sosialis? Dalam konsep produksi
pada sistem ekonomi Islam tidak memberikan kebebasan tanpa batas
kepada setiap orang dalam memperjuangkan ekonominya sebagaimana
yang diterapkan pada sistem ekonomi kapitalis yang memungkinkan orang
25
  Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam..... hal. 97.
340 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
dapat memperoleh harta kekayaan sebanyak-banyaknya, serta tidak pula
menekan sebagaimana yang ada pada sistem ekonomi sosilis sehingga
setiap orang kehilangan seluruh hak individunya. Pada sistem ekonomi
Islam telah memberikan keadilan dan persamaan prinsip produksi sesuai
kemampuan masing-masing tanpa menindas orang lain atau merusak
tatanan masyarakat.26
Oleh karena itu segala bentuk produksi yang didapat dari cara-cara
yang tidak adil dan bathil dilarang atau diharamkan dalam sistem ekonomi
Islam. Hanya dengan cara yang adil dan seimbanglah dalam produksi
yang diperbolehkan. Jadi tidak hanya aspek halal haram dzatnya saja
namun bagaimana cara memperolehnya (memproduksinya) juga harus
sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Inilah perbedaan yang fundamental
antara produksi yang ada di sistem ekonomi Islam dengan sistem eonomi
kapatilis atau sosialis.
Konsumsi
Perintah Islam dalam Al Qura’an memberikan kejalas kepada
manusia tentang petunjuk-petunjuk perihal konsumsi. Islam mendorong
menggunakan barang-barang yang baik serta bermanfaat dan melarang
adanya pemborosan dan pengeluaran terhadap hal-hal yang tidak penting.
Selain itu Islam juga melarang seorang muslim makan dan berpakaian
kecuali hanya yang baik. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
konsumsi sekaligus menjadi pembeda anatara konsep konsumsi yang
ada di sistem ekonomi Islam dan dua sistem ekonomi lainya (kapitalis
dan liberalis).
a. Penggunaan barang-barang yang baik dan bermanfaat
Kaum muslimin diperintahkan untuk menggunakan kekayaan
mereka baik langsung maupun tidak langsung pada hal-hal yang mereka
anggap baik serta menyenangkan bagi mereka. akan tetapi Islam juga
tidak melarang kaum muslimin untuk menikmati barang-barang yang
26
  Fazalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam........ hal. 125.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 341
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
bersih dan halal, namun Islam juga tidak memperbolehkan kehidupan
materialisme yang hanya berdasarkan hawa nafsu belaka.
b. Kewajaran dalam membelanjakan harta
Al Qur’an menetapkan mencari jalan tengah-tengah antara
antara kehidupan materialis dan kedzuhudan. Ajaran Islam melarang
umattnya untuk membelanjakan harta secara berlebih-lebihan namun
disisi lain Islam juga mencela kehidupan yang menjauhkan diri dari
kesenangan atau kenikmatan benda-benda yang baik dan halal.27
Seperti dalam firmanya Allah dalam QS al A’raf ayat 31 yakni:
Artinya:”…Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihanSesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan.”
Jadi menyeimbangkan antara dunia materialis dengan kehidupan
akhirat merupakan semangat yang digaungkan dalam konsep konsumsi
pada sistem ekonomi Islam. Hal ini pasti tidak akan pernah kita temui
pada dua sistem yang ada (kapitalis dan sosialis). Karena keduanya jelas
konsep produksinya hanya dilandasi oleh faktor materialisme belaka.
c. Tidak membelanjakan harta kekayaan secara berlebih-lebihan
Islam sangat menganjurkan bagi kaum muslim untuk selalu
menjaga harta serta kekayaan mereka dengan sangat hati-hati dan
membelanjakanya secara adil. Oleh karena itu sifat boros merupakan
hal yang paling dikecam dalam Islam dalam perbuatan ekonomi. Seperti
yang dijelaskan pada firman Allah QS al Isra ayat 26-27.
Artinya: “dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya.
d. Standart hidup dan sikap sederhana
Standart hidup merupakan jumlah kebutuhan-kebutuhan dan
kesenangan minimum yang dianggap sangat penting baik bagi seorang
27
  Ibid, hal. 23.
342 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
dan untuk meningkatkan dia dapat berkoraban untuk itu. Sementara itu
standart kehidupan berhubungan langsung dengan jumlah kebutuhan
dan kesenangan minimal yang dianggap oleh beberapa orang sebagai hal
yang sangat subtansial dalam hidupnya.28
Hidup sederhana dan wajar dicontohkan secara langsung oleh
Nabi Muhammad dan para sahabat terutama mereka yang menjadi
khualafaurasiddin. Meski mereka memiliki harta yang melimpah namun
mereka hidup secara sederhana dan tidak menuntut hawa nafsu untuk
hidup yang berfoya-foya. Secara jelas Rasulullah pernah menyinggung
perihal ini dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Abi Said R.A:
.)‫يعلى‬ ‫ابو‬ ‫(رواه‬ ‫وألهى‬ ‫مماكثر‬ ‫خير‬ ‫وكفى‬ ّ‫ماقل‬
Artinya:“Barang yang sedikit tetap cukup (untuk memenuhi kebutuhan
hidup) adalah lebih baik dari pada banyak (tapi menjadikan mereka lupa
diri) dan menyesatkan (dari jalan hidup yang sederhana)”. (HR. Abu Ya’la)29
Dari sini dapat diambil kesimpulan jika Islam hanya menganjurkan
manusia untuk bersikap wajar dalam menikmati kesenangan dan hidup
dengan sikap yang adil/ bermoral. Manusia boleh menikmati standart
hidup yang tinggi asal itu adalah sebuah tuntutan bukan semata-mata
hanya untuk memenuhi keinginan hawa nafsu. Jadi Islam menganjurakan
hidup wajar sesuai dengan kebutuhan tanpa berlebihan atau berfoya-foya.
Distribusi
Dalam pandangan ekonomi sosialis, produksi akan tunduk pada
peraturan pusat. Seluruh sumber produksi adalah milik negara dan dasar
distribusi barang ditetapkan oleh keputusan sidang di negara tersebut.
Negaralah yang menyusun strategi produksi rakyat dan menentukan
garis-garis besar distribusi. Upah, gaji, bunga, laba, dan para manager
diatur oleh pemerintah.30
28
  Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam........ hal. 64.
29
  Abi Bakr Al-Sayuthi, Al-Jami’ul Al-Shaghir, (Beirut Libanon: Daar Al-Fikr,
t.t), hal. 147.
30
  Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam..... hal. 201.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 343
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
Sedangkan sistem ekonomi kapitalis menerapkan paham yang
sebaliknya. Negara sama sekali tidak mengintervensi prilaku produksi dan
distribusi rakyatnya. Akibatnya persaingan bebas yang berorentasi pada
keuntungan dan uang membuak celah praktek monopoli, penimbunan,
kartel dan praktek-praktek lain yang sangat merugikan konsumen. Bahkan
karena begitu bebasnya Adam Smith yang terkenal sebagai bapak ekonomi
kapitalis memiliki jargon “the road to hell is paved with good intens” (jalan ke
neraka penuh dihiasi dengan maksud-maksud baik).31
Jargon ini dikemukakan oleh Smith untuk menggambarkan
bagaimana persaingan dalam pasar bebas yang ia kemukakan. Tentu kita
bisa membayangkan bagaimana sistem distribusi yang ada pada sistem
ekonomi kapitalis sangat ekstrim dan tak mengenal ampun.
Berbeda dengan tindakan kapitalis dan sosialis, Islam menerapkan
filsafat dan tatanan yang berbeda dari kedua sistem yang ada. Meski
Rasulullah memberikan contoh penetapan harga melalui mekanisme
pasar, namun Islam sangat melarang keras praktek-praktek yang
merugikan pihak konsumen seperti monopoli, menimbun, kartel dan
lain sebagainya. Hal ini secara tegas dijelaskan oleh Allah pada QS At
Taubah ayat 34-35:
Artinya: ”(34)….dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (35) pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri,
Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”
Allah mengancam dengan siksa neraka yang amat pedih bagi orang
yang melakukan penimbunan barang dagangan. Hal ini menunjukkan
Islam sangat melarang keras adanya praktek monopoli yang hanya akan
menguntungkan beberapa pihak saja dan berbuad dzalim kepada yang
31
  Ungkapan ini dikemukakan oleh Adam Smith karena ia melihat bahwa hakikat
manusa adalah serakah. Lihat Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi.........hal. 30.
344 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
lainya. Selain itu, dengan adanya penimbunan serta monopoli arus
perputaran uang atau harta tidak akan pernah terdistribusikan dan hanya
menyentuh kalangan orang kaya saja. Dalam QS Al Hasyr ayat 7 Allah
menjelaskan: “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja
di antara kamu.”
Reposisi Sistem Ekonomi Islam Diantara Dua Sistem Ekonomi
Penguasa (Sosialis dan Kapitalis)
Dari beberapa urain diatas kita dapat menilai jika memang ada
sebuah distinguish (pembeda) antara konsep sitem ekonomi Islam dengan
dua sistem penguasa dunia (kapitalis dan sosialis). Dilihat dari periodesasi
perkembangan pemikiran ekonomi, para pemikir ekonomi muslim sudah
ada jauh sebelum abad pertengahan.32
Meski sederhana, konsep ekonomi yang ditawarkan oleh para
pemikir ekonom muslim menjad pondasi awal untuk dikembangkan
pada masa berikutnya. Hal ini terbukti dengan adanya teori al-kasb
(kerja) oleh As- Syaibani sekitar abad ke- 8 M, adanya kitab ahkam al suq
(hukum pasar) oleh Yahya bin Umar sekitar abad ke- 9 M, teori inflasi
yang dikemukakan oleh Al Maqrizi sekitar abad ke- 9 M dan masih banyak
lagi. Bahkan pada masa al Maqrazi ini tepatnya pada Dinasti Ayyubiyah,
Sultan Muhammad Al Kamil ibn Al Adil Al Ayyubi telah menciptakan
fulus yakni uang campuran antara logam dengan dirham (uang perak).
Dengan adanya fulus ini nilai intrinsik dari uang akan lebih kecil dari nilai
tukarnya, sehingga kedepanya muncullah yang dinamakan uang kertas.
Dari sini nampak jelas jika secara periodisasi sistem ekonomi Islam
atau pemikiran ekonomi Islam memiliki tempat tersendiri dari dua sistem
ekonomi yang ada (kapitalis dan sosialis). Jika kita berpedoman pada
teori filsafat ilmu (ilmu/ pengetahuan bersifat dealiktika) maka sistem
ekonomi yang ada saat ini hasil pengembangan dari masa skolastik (abad
32
  Pada abad pertengahan Barat mengasumsikan sebagai masa rainance
(pencerahan) bagi perkembangan ilmu pengetahuan tak terkecuali perkembangan
pemikiran ekonomi
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 345
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
pertengahan), dan pemikiran ekonomi masa skolastik merupakan hasil
pengembangan dari pemikiran ekonomi orang-orang Islam sebelum abad
pertengahan, dan pemikiran ekonomi Islam merupakan pengembangan
dari pemikiran ekonomi masa Yunani Kuno.
Sementara itu secara konseptual sistem ekonomi Islam juga sangat
berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Pada prinsip
dasarnya antara sistem ekonomi Islam dan dua sistem ekonomi lainya
sangatlah berbeda. Pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis orentasinya
adalah materialis semata, sedangkan dalam pandangan Islam terdapat dua
orentasi dalam kegiatan ekonomi yakni material dan ibadah. Dua elemen
ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainya dan selalu
diterapkan dalam aspek kegiatan ekonomi baik itu produksi, konsumsi
dan distribusi. Sehingga praktek monopoli, kartel, penimbunan dan
praktek-praktek lain yang mengarah keserakahan seperti yang ada pada
praktek ekonomi kapitalis-liberalis tidak akan pernah terjadi di dalam
sistem ekonomi Islam.
Jika konsep kepemilikan dalam sistem ekonomi kapitalis dan sosialis
saling bertolak belakang, Islam justru mengambil tengah-tengahnya.
Meski Islam mengakui hak milik secara individu, namun seorang muslim
selalu sadar jika harta/ kapital yang ia peroleh hanyalah sebuah amanat
dan Allah lah pemilik mutlak atas segala sesuatunya. Selain itu di dalam
harta/ kapital yang kita miliki terdapat hak atas orang miskin dan anak
yatim yang harus disalurkan melalui mekanisme zakat, infaq atau sadaqah.
Inilah tindakan nyata yang dilakukan oles sistem ekonomi Islam atas
kepedulianya terhadap orang-orang yang kurang mampu. Jadi dari segi
sosialnya Islam pun juga tidak kalah dengan kaum sosialis yang selalu
memperhatikan rakyat kecil.
Jadi cukup jelas kiranya sistem ekonomi Islam memang benar-
benar memiliki landasan historis dan bangunan konseptual yang diambil
dari Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena itu sistem ekonomi Islam
bukanlah sebuah plagiasi atas dua konsep sistem ekonomi yang ada saat
346 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
ini. Bahkan sistem ekonomi Islam dapat dikatakan sebagai tesis (bangunan
konseptual yang berdiri sendiri) atas dua sistem ekonomi yang ada saat
ini. Meski secara konseptual bangunan sistem ekonomi Islam memiliki
paham yang moderat antara paham kapitalis dan sosialis, namun bukan
berarti sistem ekonomi Islam merupakan hasil plagiasi atas keduanya.
Justru keberadaan ekonomi modern ini ada karena jauh-jauh hari para
pemikir ekonom muslim telah meletakkan dasar-dasar ilmu ekonomi
sehingga bisa dikembangkan seperti yang ada saat ini.
Kesimpulan
Sistem ekonomi Islam merupakan bangunan sistem ekonomi
yang memiliki landasan historis dan filosofis yang kuat. Secara historis
pemikiran ekonomi ada sejak abad ke-7 M beserta dengan teori-teori
yang dikemukakan oleh para tokoh-tokohnya. Sementara itu untuk
kerangka konseptualnya sistem ekonomi Islam memiliki konsep yang
berbeda dengan dua sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Jika kedua
sistem tersebut hanya berorentasi pada materialistis, Islam memiliki dua
dimensi yakni dimensi materialistik dan dimensi ibadah pada setiap
kegiatan ekonomi. Sehinggap praktik monopoli, penimbunan, kartel yag
sering kali ditemui pada sistem ekonomi kapitalis sangat dilarang dalam
praktik ekonomi Islam. Sedangkan dalam hal sosial, orang Islam percaya
jika didalam hartanya ada sebagian hak dari orang miskin atau yang lebih
membutuhkanya. Oleh karena itu sistem ekonomi Islam dapat dikatakan
sebagai tesis (bangunan konseptual yang berdiri sendiri) atas dua sistem
ekonomi yang ada saat ini.
AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 347
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zainal Abidin, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: Bulan Bintang,
1979.
Al-Asy’ats, Abu Dawud Sulaiman Ibn, Sunan Abi Dawud Jilid III, Beirut:
Daar El Fikr, t.t.
Al-Sayuthi, Abi Bakr, Al-Jami’ul Al-Shaghir, Beirut Libanon: Daar Al-
Fikr, t.t.
An Nabhani, Taqiyuddin, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,
Ter. : Maghfur Wachid, Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
Departemen Agama RI, Al Qur’an Terjemahan,Bandung: Diponegoro,2008.
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Eidem, R. and S. Viotti, Economic System, Martin Robertson: 1978.
Gozali, Junus, Etika Ekonomi Islam: Telaah Teoritis Tentang Pemerataan
Pendapatan, Serang: Saudara, 2001.
Gregory, Paul R and Robert C Stuart, Competitive Economic System, Boston:
Houghton Miffin Company, 1981.
Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta:
Rajawali Pers, 2004.
Muhammad Syauqi Al-Fanjari, Ekonomi Islam Masa Kini, Ter. Husainu,
Bandung, Mizan, 1988.
Naqvi, Syed Nawab Haider, Ethics and Economic an Islamic Synthesis, London:
The Islamic Fondations, 1981.
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,
1991.
Schumpeter, J. A, History of Economic Anaysis, Oxford: 1995.
Sudarsono, Heri, Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, Yogyakarta:
Ekonisia, 2002.
Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam,Ter. Zainal Arifin,
Jakarta, Gema Insani Press, 1997.
348 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015
Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPerbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPawit Supriyani
 
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)rendra visual
 
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.muttaqinamafazah
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamEgi Kuswandi
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamNeyna Fazadiq
 
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islam
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islamPerlunya ushl fiqh dalam ekonomi islam
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islamsalman munthe
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisArly Hidayat
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamRidwan Munir
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam editedardimuluk
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikroNurdin Al-Azies
 
Makalah tentang
Makalah tentangMakalah tentang
Makalah tentangCenk Smart
 
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaSistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaTri Chairani
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )Nurdin Al-Azies
 
Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialisSistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialiscohenpakpahan
 
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAMPRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAMjumiati31
 

La actualidad más candente (20)

Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPerbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Perbandingan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)
Materi ibc 4 (solusi ekonomi islam yang sistemik)
 
Norma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariahNorma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariah
 
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islam
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islam
 
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islam
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islamPerlunya ushl fiqh dalam ekonomi islam
Perlunya ushl fiqh dalam ekonomi islam
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
Definisi sistem ekonomi pancasila
Definisi sistem ekonomi pancasilaDefinisi sistem ekonomi pancasila
Definisi sistem ekonomi pancasila
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Makalah mikro islam
Makalah mikro islamMakalah mikro islam
Makalah mikro islam
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
Makalah tentang
Makalah tentangMakalah tentang
Makalah tentang
 
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi PancasilaSistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila
 
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
 
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaTugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia
 
Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialisSistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialis
 
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAMPRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
 

Destacado

Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...An Nisbah
 
Fs auditor in indonesia
Fs auditor in indonesiaFs auditor in indonesia
Fs auditor in indonesiaiskandark2010
 
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2Raga Yustia
 
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...An Nisbah
 
Importancia de las aplicaciones para blogs
Importancia de las aplicaciones para blogsImportancia de las aplicaciones para blogs
Importancia de las aplicaciones para blogspaula aguilera
 
Carta de recomendacion paty
Carta de recomendacion patyCarta de recomendacion paty
Carta de recomendacion patyJose Roberto Xoy
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaAn Nisbah
 
Aplikom1 microsoft word
Aplikom1 microsoft wordAplikom1 microsoft word
Aplikom1 microsoft wordtyas dyah
 
Presentación point cerebro triuno
Presentación point cerebro triunoPresentación point cerebro triuno
Presentación point cerebro triunoMaria Bravo
 
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...An Nisbah
 
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaJenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaAl Faruqie Faruqie
 
Introduction to Text to Speech Technology and Applications
Introduction to Text to Speech Technology and ApplicationsIntroduction to Text to Speech Technology and Applications
Introduction to Text to Speech Technology and ApplicationsArry Arman
 
Pena de morte
Pena de mortePena de morte
Pena de mortenanasimao
 
Claves de la comunicación efectiva
Claves de la comunicación efectivaClaves de la comunicación efectiva
Claves de la comunicación efectivaJuan Carlos Jiménez
 

Destacado (20)

Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
 
Fs auditor in indonesia
Fs auditor in indonesiaFs auditor in indonesia
Fs auditor in indonesia
 
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2
Materi Perkuliahan Jaringan Komputer Teknik Informatika Chapter 2
 
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...
Peranan baitul maal wattamwil (bmt) terhadap upaya perbaikan moral masyarakat...
 
Importancia de las aplicaciones para blogs
Importancia de las aplicaciones para blogsImportancia de las aplicaciones para blogs
Importancia de las aplicaciones para blogs
 
Postres le gatto
Postres le gattoPostres le gatto
Postres le gatto
 
Carta de recomendacion paty
Carta de recomendacion patyCarta de recomendacion paty
Carta de recomendacion paty
 
exp-united holding
exp-united holdingexp-united holding
exp-united holding
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
 
Aplikom1 microsoft word
Aplikom1 microsoft wordAplikom1 microsoft word
Aplikom1 microsoft word
 
1er informe topografía ii
1er informe topografía ii1er informe topografía ii
1er informe topografía ii
 
Presentación point cerebro triuno
Presentación point cerebro triunoPresentación point cerebro triuno
Presentación point cerebro triuno
 
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...
Pengaruh pengawasan, evaluasi dan audit kinerja karyawan terhadap loyalitas a...
 
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaJenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
 
Introduction to Text to Speech Technology and Applications
Introduction to Text to Speech Technology and ApplicationsIntroduction to Text to Speech Technology and Applications
Introduction to Text to Speech Technology and Applications
 
Petunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail mergePetunjuk membuat mail merge
Petunjuk membuat mail merge
 
Pena de morte
Pena de mortePena de morte
Pena de morte
 
PPT BAB 1
PPT BAB 1PPT BAB 1
PPT BAB 1
 
Mail Merge
Mail MergeMail Merge
Mail Merge
 
Claves de la comunicación efectiva
Claves de la comunicación efectivaClaves de la comunicación efectiva
Claves de la comunicación efectiva
 

Similar a Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis

Sejarah ekonomi islam masa kontemporer
Sejarah ekonomi islam masa kontemporerSejarah ekonomi islam masa kontemporer
Sejarah ekonomi islam masa kontemporerAn Nisbah
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dAnnur D Chani
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islamHerna Ferari
 
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan MasyarakatImplikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan MasyarakatAhmad Bustan Djatmadipura
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)PT. TERSERAH ANDA
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamNisa Ell
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docsholehudin5
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docsholehudin5
 
Sejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqahaSejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqahahasyim asy'ari
 
Materi 1 Mikro Islam UMB 2022.pptx
Materi 1 Mikro Islam  UMB 2022.pptxMateri 1 Mikro Islam  UMB 2022.pptx
Materi 1 Mikro Islam UMB 2022.pptxOjaanX1
 
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamBahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamSita Nurhalimah
 
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPeriodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumAstria Rahmi
 
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptx
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptxRUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptx
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptxSTKhalilahHasbirHasb
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMjuju juhariyah
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlAn Nisbah
 

Similar a Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis (20)

Sejarah ekonomi islam masa kontemporer
Sejarah ekonomi islam masa kontemporerSejarah ekonomi islam masa kontemporer
Sejarah ekonomi islam masa kontemporer
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan MasyarakatImplikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
 
Tugas ekis
Tugas ekisTugas ekis
Tugas ekis
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
 
Sejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqahaSejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqaha
 
Materi 1 Mikro Islam UMB 2022.pptx
Materi 1 Mikro Islam  UMB 2022.pptxMateri 1 Mikro Islam  UMB 2022.pptx
Materi 1 Mikro Islam UMB 2022.pptx
 
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan IslamBahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
Bahan Diskusi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPeriodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Ppt ai anggraeni
Ppt ai anggraeniPpt ai anggraeni
Ppt ai anggraeni
 
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptx
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptxRUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptx
RUANG LINGKUP EKONOMI ISLAM KLP 1.pptx
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
 
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adlMewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
Mewujudkan ekonomi islam dengan ruh al 'adl
 

Más de An Nisbah

Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...
Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...
Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...An Nisbah
 
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...An Nisbah
 
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...An Nisbah
 
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...An Nisbah
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...An Nisbah
 
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...An Nisbah
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...An Nisbah
 
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitri
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitriTinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitri
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitriAn Nisbah
 
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...An Nisbah
 
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islam
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islamPenyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islam
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islamAn Nisbah
 
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...An Nisbah
 
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...An Nisbah
 
Pemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatPemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatAn Nisbah
 
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...An Nisbah
 
Nasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islamNasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islamAn Nisbah
 
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanTinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanAn Nisbah
 
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...An Nisbah
 
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islam
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islamPertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islam
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islamAn Nisbah
 
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakat
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakatPendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakat
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakatAn Nisbah
 
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitasImplementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitasAn Nisbah
 

Más de An Nisbah (20)

Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...
Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...
Respon emosional sebagai mediasi pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap...
 
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...
 
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...
Pengaruh personal selling, direct selling dan hubungan masyarakat terhadap ke...
 
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
Pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan, nisbah bagi hasil deposito dan...
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
 
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...
Analisis fatwa dewan syariah nasional nomor 92 dsn mui 2014 tentang pembiayaa...
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
 
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitri
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitriTinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitri
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitri
 
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...
Studi analisis pembentukan undang undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbanka...
 
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islam
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islamPenyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islam
Penyelesaian kredit macet perbankan dalam pandangan islam
 
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
 
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...
Pengaruh biografis dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi...
 
Pemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatPemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakat
 
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...
Cases based learning dan direct instruction untuk meningkatkan keaktifan sert...
 
Nasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islamNasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islam
 
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanTinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
 
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
 
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islam
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islamPertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islam
Pertanggungjawaban sosial pabrik rokok alaina ditinjau dari etika bisnis islam
 
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakat
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakatPendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakat
Pendekatan psikologi dalam peningkatan fundraising zakat
 
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitasImplementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
Implementasi pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas
 

Último

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Último (20)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis

  • 1. SISTEM EKONOMI ISLAM Dialektika Antara Thesis, Antitesis dan Plagiatis Nasrulloh Ali Munif Mahasiswa S-2 IAIN Tulungagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46 Email: ali_munib@ymail.com Abstract Discourses in Islamic economic system are not new in economic study. There is always a big question behind Islamic economic system, what makes Islamic economic system with capitalism economic system and socialism economic system different! Historically, Moslems had explained earlier before middle century then developed by modern economic theorist. Al Qur’an and Al Hadits have explained how a Moslem must undertake two orientation in his economic activity, there are material orientation and religious orientation. Religious orientation that will be a Moslem can be justful in economic capitalism practice. Even if Moslem has a claim to property but every Moslem is very aware if his property is just a mandate and in property have right a poor and he must distribute zakat/ sadaqah mechanism. Because, zakat/ sadaqah is a social responsibility for a Moslem. so, Islamic economic system look from historical and conceptual view based on al Qur’an and al Hadits that have strong fundamental, so Islamic economic system is believed to be same with conceptual capitalism economic system and socialism economic system. Keyword: Islam Economy System, Zakat, capitalism economic Abstrak Wacana sistem ekonomi Islam bukan merupakan hal yang baru dalam kajian ilmu ekonomi. Pertanyaan besar selalu mengiringi keberadaanya, yakni dimanakah letak sistem ekonomi Islam dengan dua sistem ekonomi yang ada
  • 2. 320 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... (kapitalis dan sosialis). Jika dilihat dari konteks kesejarahan, jauh sebelum abad pertengahan para pemikir ekonomi Islam sebenarnya sudah mencetuskan gagasan dan teori tentang ekonomi yang kemudian dikembangkan lagi oleh para pemikir ekonomi modern. Selain itu gagasan konseptual yang terkandung di dalam al Qur’an dan al Hadits juga menunjukkan bahwa Islam pada dasarnya juga memberikan perhatian khusus terhadap aktifitas bermuamalah (aktifitas ekonomi). Di dalam kedua sumber hukum Islam tersebut dijelaskan bahwa bagi seorang muslim harus memiliki dua orentasi dalam menjalankan segala bentuk aktifitas perekonomianya, yakni orentasi materi dan dan orentasi ibadah. Orentasi ibadah inilah yang nantinya menjadikan seorang muslim bisa berbuat adil dan terhindar dari sikap curang yang biasa kita temui pada praktek ekonomi kapitalis dan sosialis. Meski Islam mengakui hak kepemilikan, namun setiap muslim sadar apabila hartanya tidak lebih dari sebuah amanat yang didalamnya terdapat hak dari orang-orang miskin yang harus dikeluarkan melalui mekanisme zakat. Mekanisme Zakat/ sadaqah inilah yang merupakan bentuk dari kepedulian sosial yang harus dipraktikan oleh umat Islam. Jadi sistem ekonomi Islam jika dilihat dari sejarah dan landasan konseptualnya yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadits mempunyai pondasi yang sangat kuat, sehingga sistem ekonomi Islam mampu disejajarkan (berdiri sendiri) dengan bangunan konseptual yang ada pada sistem ekonomi kapitalis atau sosialis. Kata Kunci: Sistem Ekonomi Islam, zakat, ekonomi kapitalis Pendahuluan Bagaikan pisau bermata dua hadirnya wacana sistem ekonomi Islam ditengah-tengah dua sistem ekonomi yang sudah mapan yakni sistem ekonomi kapitalis dan sosialis tidak sedikit menimbulkan pro kontra dikalangan para cendekiawan. Para pakar ekonomi umumnya masih ragu dengan bangunan kerangka konseptual yang diusung oleh sistem ekonomi Islam. Kebanyakan dari mereka beranggapan apabila sistem ekonomi Islam hanya sebuah rumusan-rumusan yang diambil dari kedua sistem ekonomi yang sudah ada dan bukan berdasarkan atas landasan dari ajaran Islam itu sendiri.
  • 3. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 321 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Keraguan besar atas bangunan sistem ekonomi Islam ini memang bukan tanpa alasan. Pasalnya sampai saat ini banyak literatur/ refrensi terkait sejarah pemikiran ekonomi yang tidak memasukkan fase kejayaan Islam dalam periodisasi perkembangan pemikiran ekonomi. Sebagai contoh, sejarawan sekaligus ekonomi terkemuka Joseph Schumpeter sama sekali mengabaikan peranan kaum muslimin. Ia memulai penulisan sejarah ekonominya dari para filosof Yunani dan langsung melakukan loncatan jauh selama beberapa abad yang dikenal dengan istilah The Great Gap menuju zaman St. Thomas Aquinas (1225-1274 M). Padahal, pada masa perkembangan Islam antara abad ke- 6 hingga akhir abad ke- 12 banyak para pemikir ekonomi Islam yang menelurkan hasil pemikiranya dibidang ekonomi. Bahkan tak sedikit pula dari mereka yang mncetuskan teori yang nantinya dikembangkan oleh pakar ekonomi modern. seperti halnya al Maqrizi dengan gamblangnya ia memaparkan konsep inflasi jauh sebelum abad ke- 19 yang dikemukakan oleh Milton Friedman.1 Kasus al Maqrizi yang tidak mendapatkan apresiasi dari sarjana ekonomi modern hanya sebagian kecil kasus yang dialami oleh para pemikir ekonomi muslim. Jika kita telusuri lebih dalam lagi, sebenarnya Islam memiliki banyak tokoh pemikir ekonomi beserta dengan kitab karanganya dan teori yang dicetuskan.2 Akan tetapi untuk menjustifikasi apakah sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi murni dari ajaran Islam tidak cukup hanya dengan mengklaim sejarah bahwa para pemikir Islam juga ikut memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan pemikiran ekonomi 1   Meski indikator yag digunakan berbeda namun konsep inflasi yang dikemukakan oleh al Maqrizi mengakibatkan problematika yang sama, yakni sama terjaid kejala naiknya harga-harga. lihat, Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), hal. 234. 2   Pembahasan tentang sejarah para pemikir ekonomi muslim dapat ditelusuri dari bukunya Adiwarman Azwar Karim yang berjudul ‘Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam’. Disitu akan ditemukan berbagai macam tokoh pakar ekonomi Islam sebelum abad pertengahan beserta karya pemikiranya.
  • 4. 322 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... modern. Butuh kajian secara mendalam terlebih pada dua sumber hukum Islam yakni Al Qur’an dan Al Hadits. Dari kedua sumber hukum itulah nantinya kita akan tahu bagaimana bangunan dari sistem ekonomi Islam yang sesungguhnya, sehingga dari kajian tersebut kita bisa mengambil kesimpulan dimana letak sistem ekonomi Islam terhadap terminologi tesis, antitesis, dan plagiatis terhadap dua sistem ekonomi yang ada saat ini yakni sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Pengertian Sistem Ekonomi Sistem merupakan praktek ilmu yang berkembang di mana sistem tersebut terbentuk. Pemahaman akan manfaat dan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat merupakan faktor utama kenapa sebuah Negara menganut sistem ekonomi tertentu. Keberagaman pengalaman dari masyarakat sedikit banyak juga akan memberikan pandangan yang berbeda dalam mengartikan sistem ekonomi. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat para tokoh mengenai definisi dari sistem ekonomi itu sendiri: J.A. Schumpeter “Sistem ekonomi adalah komposisi satuan ekonomi yang kompreherensif yang di dalamnya terdiri dari kekuatan yang pasti terhadap prinsip ekonomi liberal dan sosialisme dan lain-lain”.3 Ediem dan Votti “Sistem ekonomi adalah jaringan kerja suatu institusi dan pengaturan langsung terhadap sumber daya yang langka dalam sebuah organisasi.”4 Paul R. Gregory dan Robert C. Stuart “Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambil keputusan yang mengimplementasikan keputusan terhadap produksi, pendapatan dan konsumsi di dalam suatu 3   J. A. Schumpeter, History of Economic Anaysis, (Oxford: 1995), Hal. 136. 4   R. Eidem and S. Viotti, Economic System, (Martin Robertson: 1978), Hal. 1.
  • 5. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 323 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... daerah.”5 Meski memiliki pengertian yang berbeda-beda namun secara substansial defenisi yang diuangkapkan para tokoh tersebut memiliki maksud yang sama yakni sistem ekonomi adalah tata cara untuk mengkoordinasikan antara prilaku masyarakat (produsen, konsumen, distributor dan lain sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi sistem ekonomi ini akan mengatur pemerintah untuk menelurkan kebijakan-kebijakan perekonomian secara khusus atau umum. Sedangkan apabila kita kaitkan dengan pengertian sistem ekonomi Islam maka apa yang menjadi objek kajian dari pengertian sistem ekonomi diatas dikaji dalam sudut pandang Islam. Ada perbedaan yang mendasar yang harus kita ketahui antara pengertuian ekonomi dengan sistem ekonomi. Jika ekonomi dapat diartikansebagaipengetahuantentangkegiatanyangmengatururusanharta kekayaan,baikyangmenyangkutsektorproduksi,distribusi,dankonsumsi.6 Sementara itu sistem ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang pembahasanya akan dibatasi seputar bagaimana konsep dari kepemilikan (individu, umum dan negara) serta bagaimana peran negara dalam perekonomian, distribusi kekayaan termasuk produksi dan konsumsi. Sistem Ekonomi Muncul Sebagai Proses Dialektika Sama dengan bidang ilmu lainya sitem ekonomi tidak muncul begitu saja dengan sendirinya. Ada proses dialektika yang cukup panjang dari masa kemasa sehingga bisa terbentuk beberapa sistem ekonomi yang kita kenal saat ini. Dalam literatur ekonomi modern, secara garis besar perkembangan dinamika sistem ekonomi dapat dikelompokan menjadi 5 masa atau fase yakni masa Yunani kuno, Skolastik, Merkantilisme, Fisiokrat, Kapitalis/Liberalis, dan Sosialis/Kapitalis. 5  Paul R Gregory and Robert C Stuart, Competitive Economic System, (Boston: Houghton Miffin Company, 1981), Hal. 16. 6   Junus Gozali, Etika Ekonomi Islam: Telaah Teoritis Tentang Pemerataan Pendapatan, (Serang: Saudara, 2001), hal. 2.
  • 6. 324 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Masa Yunani Kuno Masa ini diawali pada sekitar tahun 400 SM. Pada masa Yunani kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa, tenaga kerja manusia baik dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang keberadaan itu dapat dilihat dari buku republika karangan Plato. Namun sayangnya pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara khusus dan masih menjadi satu dengan pembahasan filsafat. Oleh karenanya pemikiran ekonomi pada masa ini lebih cenderung ke tatanan masyarakat yang sempurna atau utopis. Perlu dicatat, pada masa ini orang sudah megenal paham hedonis. meski beberapa filsuf menentangnya seperti Plato dan Aristoteles, namun paham ini yang nantinya akan menjadi cikal bakal paham materialis di Eropa pada abad ke- 17 dan 18- an.7 Masa Skolastik Masa skolastik (scholasticim) menurut Landert paham ini ada sekitar abad ke-15 M. Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi ini adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini tak lain karena ajaran skolastik mendapat pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja. Asumsi-asumsi mereka pada saat itu adalah kepentigan ekonomi merupajan sub-ordinat dari sebuah pengorbanan dan prilaku ekonomi merupakan salah satu aspek prilaku pribadi yang terikat dengan aturan-aturan norma. Maka jangan heran jika pada masa ini banyak para pemikir ekonomi yang beranggapan praktik riba adalah haram.8 Masa Merkantilisme Masa merkantilisme dimulai pada sekitar abad ke- 18. Pandangan ekonomi ini memiliki paham bahwa negara yang memiliki keinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain. Sumber kekayaan 7  Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 12-13 8   Ibid, hal. 17-18
  • 7. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 325 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang akan diterima dalam bentuk emas dan perak. Karena perdagangan luar negeri dianggap sebagai sumber utama kemakmuran, sebagai konsekuensinya kedudukan kaum saudagar semakin penting. dalam praktik ekonomi banyak terjadi aliansi antara para saudagar dengan para penguasa. Kaum saudagar memperkuat dan mendukung penguasa, begitu juga sebaliknya penguasa memberikan perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan lainnya pada para suadagar. Bahkan pada abad ke- 17 M dan abad ke- 18 M di Eropa dianggap sebagai zaman kapitalisme komersial (commercial capitalism) dan terkadang juga disebut sebagai kapitalisme saudagar (merchan capitalism).9 Masa Fisiokrat Madzhab Fisiokrat ada sekitar abad ke–18 M. Berbeda dengan kaum merkantilesme, kaum fisiokrat menganggap jika sumber kekayaan bukanlah perdagangan luar negeri namun sumber daya alam (antitesa dari paham merkentilisme). Kaum fisiokrat sangat percaya jika alam diciptakan Tuhan penuh keharmonisan dan keselarasan. Tokoh kaum Fisiokrat Quesnay menganggap kaum petanilah yang paling produktif diantara gologan masyarakat yang ada. Oleh karena itu kebijaka-kebijakan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani, bukan malah ditujukan untuk para pemilik tanah atau para saudagar seperti yang dilakukan oleh kaum merkantilisme. Kaum merkantilis juga memiliki pandangan jika sumber utama kemakmuran negara adalah surplus yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, namun hal itu dianggap sebagai pandangan yang salah oleh kaum fisiokrat. Karena mereka beranggapan bahwa yang paling bertanggungjawab atas mahalnya barang-barang dan jasa dengan menetapkan pajak yang terlalu tinggi adalah mereka para kaum merkantilisme.10 9   Ibid, hal. 20-22. 10   Ibid, hal. 24-25.
  • 8. 326 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Masa Kapitalisme/ Liberalisme Tokoh yang paling berpengaruh dalam paham kapitalis adalah Adam Smith (1723-1790 M). Paham ini tidak mementingkan surplus perdagangan atau pertanian, ia menitik beratkan pada pekerjaan (arbeid) dan kepentingan secara pribadi. Jika seorang dibebaskan untuk melakukan usaha, maka ia harus dibebaskan pula dalam mengatur kepentingan dirinya sendiri dalam aktifitas ekonomi. Oleh karena itu ajaran “laisser aller, laisser passer” (merdeka berbuat dan bertindak) merupakan jargon yang mereka usung. Adam smith juga berpendapat bahwa hakikat manusia itu adalah rakus, serakah dan egois. Dengan sifat keserakahan yang dimiliki oleh manusia Smith justru beranggapan jika sifat alamiah tersebut akan memberikan dampak positif selama ada persaingan bebas. Menurutnya setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang tidak akan pernah menaikan harga diatas tingkat harga pasar. Maka disinilih terjadi sebuah keseimbangan yang sering disebut oleh kaum kapitalis sebagai invisible hands (tangan yang tak terlihat).11 Namun kenyataan yang terjadi dilapangan justru sebaliknya, orang yang memiliki kapital justru bersekongkol dengan beberapa pemilik kapital lainya dan memonopoli sumber prduksi, alat dan human resource (sumberdaya manusia). Akibatnya masyarakat terbelah menjadi dua strata yang menurut Karl Marx disebut dengan kaum borjuis (para pemilik modal/ alat produksi) dan kaum proletar (kaum biruh). Inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari teori komunis yang dicetuskan oleh Karl Marx. Masa Sosialisme/Komunisme Tokoh yang paling di sentralkan dari paham sosialis adalah Karl Heinrich Marx (1818-1883). Pendapat Marx berangkat dari ketimpangan yang ada pada sistem ekonomi Kapitalis. Menurutnya sistem kapitalis 11   Zainal Abidin Ahmad, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal. 61-62. Lihat dan bandingkan dengan bukunya Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi.....hal. 27-37.
  • 9. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 327 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... mewarisi ketidak adilan dari dalam. Keadaan ini yang akhirnya akan membawa masyarakat kapitalis kearah kondisi ekonomi dan sosial yang tidak bisa dipertahankan. Hal itu karena sistem ekonomi kapital tidak peduli tentang masalah kepincangan dan kesenjangan sosial yang diakibatkan olehnya. Oleh karena itu keadilan hanya bisa tercapai apabila alat-alat kekayaan produktif, terutama modal dan tanah secara beransur- ansur harus dikuasai oleh kaum proletar dan diserahkan pada negara. Negaralah yang nanti mendistribusikan alat-alat kekayaan produktuf tersebut untuk digunakan dan hasilnya dibagi secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Untuk pengambil alihan alat-alat produksi, modal, atau tanah perlu tindakan revolusiner. Tahapan puncak dari sistem ekonomi sosialis adalah tahap komunis. Pada tahap ini manusia akan bekerja secara suka rela sesuai dengan kemampuan tanpa mengharapkan imbalan sepeserpun, dan hasil produksi akan didistribusikan melalui negara.12 Namun untuk mencapai tahap tersebut negara harus memberlakukan disiplin ketat terhadap kehidupan masyarakat. Tidak ada hak milik atas harta/ lahan, tidak ada hak waris, sama rata dan sama rasa. Maka tak heran jika paham komunis sedikit radikal, karena hal ini untuk merelisasikan disiplin ketat guna menuju masyarakat yang dicita-citakan. Bagaimana Dengan Sistem Ekonomi Islam? Pertanyaan yang cukup menarik jika kita membahas sejarah pemikiran ekonomi. Karena hampir disetiap literatur sejarah pemikiran ekonomi kita selalu dihadapkan kenyataan pahit bahwa umat Islam seakan tidak memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran ekonomi dunia. Bahkan dalam bukunya Joseph Schumpeter seorang sejarawan dan ekonomi Barat yang cukup ternama, dalam buku karanganya ia tidak menulis pemikiran para tokoh ekonomi muslim pada zamanya. Ia 12   Lihat dan bandingan dengan urain yang ditulis oleh Deliarnov tentang ‘Sosialis Marx’ dalam bukunya ‘perkembangan pemikiran ekonomi’. Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi.....hal. 71-88.
  • 10. 328 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... melakukan lompatan jauh dari zaman Yunani menuju zaman St. Thomas Aquinas (1225-1274 M) dalam penulisan bukunya. Dan yang lebih disayangkan lagi hampir semua penulis sejarah ekonomi tidak merekam jejak pemikir ekonomi Muslim dan menyebutnya sebagai masa Dark Age atau Great Gap. Kita tahu bahwa peradaban Islam muncul sekitar abad ke- 6 M hingga akhir masa kejayaanya Bani Abbasiyah abad ke- 12 M. Pada kurun waktu itu banyak cendekiawan muslim yang mengkaji dan menelorkan karya hampir disegala bidang ilmu pengetahuan tak terkecuali dalam bidang ilmu ekonomi. Meski tidak sedetail urain para pemikir ekonomi abad pertengahan, namun beberapa tokoh ekonomi muslim mengemukakan beberapa gagasan baru tentang praktek ekonomi baik ditinjau dari aktifitas perekonomian pada saat itu hingga anlisa teks-teks al Qur’an dan al hadits. Bahkan seorang ekonom sekaligus fuqaha yakni Al Syaibani yang hidup pada tahun 750-804 M telah membuat kitab yang diberinama al khasb (Kerja).13 Sesuai dengan namanya kitab tersebut menguraikan bagaimana pandangan Islam mengenai konsep dari al khasb (kerja). Tidak cukup sampai disitu, sorang fuqaha, sejarawan, dan ekonom muslim Al Maqrizi yang hidup pada tahun 845-1442 M bahkan sudah menemukan teori inflasi. Namun dalam literatur ekonomi modern kita akan lebih mengenal Milton Friedman ketimbang Al Maqrizi dalam perihal teori inflasi.14 TidaksedikitpulaparapemikirekonomiIslamyanghiduppadamasa sebelum abad pertengahan selain dua tokoh tersebut yang mengemukakan teori ekonomi. Meski teori-teori mereka tidak se-kompreherensif teori 13   Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam......... hal. 234 14   Bahkan Adiwarman Karim menyebutkan jika Al Maqrizi dapat disetarakan dengan para pemikir ekonom Barat abad XIX dan abad XX. Dalam teori inflasi yang dikemukakan oleh Al Maqrizi penyebab inflasi dibagi menjadi dua yakni karena faktor alamiah (Natural Inflation) dan kesalahan manusia (Human Error inflation). Sementara ekonom barat menyebutkan penyebab iflasi juga ada dua yakni cost push inflation dan demand-pull inflation. Lihat, Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.........., hal. 395.
  • 11. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 329 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... ekonomi modern paling tidak gagasan mereka menjadi landasan bagi teori ekonomi yang ada setelahnya. Karena pada dasarnya ilmu pengetahuan ada karena adanya proses dialektika dari setiap masanya, tak terkecuali dalam ilmu ekonomi. Dan tidak menutup kemungkinan pula jika dua sistem ekonomi yang ada saat ini (kapitalis dan sosialis) merupakan hasil pengembangan dari teori-teori ekonomi Islam yang dikemukakan oleh para cendekiawan muslim. Namun kenyataan sejarah ini tidak cukup untuk mengambil kesimpulan dan mengklasifikasikan sistem ekonomi Islam termasuk tesis, antitesis atau plagiatis dari dua sistem ekonomi yang ada saat ini. Betuh kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui bagaimana bangunan konseptual sistem ekonomi Islam baik dari sudut pandang Al Qur’an maupun Al Hadits. Setelah itu baru kita bisa menentukan dimana letak letak perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan dua sistem penguasa dunia yang ada saat ini. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam Sistem ekonomi dalam sudut pandang Islam merupakan bentuk kesinambungan yang adil. Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas pada pendirian Islam terhadap hak individu dan masyarakat. Kedua pokok pembahasan tersebut dipaparkan dalam neraca keseimbangan yang adil antara dunia dan akhirat, jiwa dan hati, perumpamaan dan kenyataan. Hal ini dapat dilihat dari Al Qur’an Surat Al Qashas ayat 77, yakni: Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Surat Al Qashas ayat 77) Selain kita dituntut untuk adil (seimbang) antara kehidupan dunia dan akhirat. Dalam konsep sistem ekonomi Islam ada beberapa prinsip dasar yang menjadi pembeda (distinguish) antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Berikut prinsip dasar sistem
  • 12. 330 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... ekonomi Islam: 1. Ekonomi sebagai pnunjang aqidah dan aqidah sebagai asas Di dalam ajaran Islam aqidah merupakan pondasi dasar atas segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim di dunia ini. Begitu juga dalam praktik sistem ekonomi Islam, aqidah dijadikan sebagai fondasi utama dalam merealisasikan sistem ini. Dalam kajian sistem ekonomi Islam, semua bentuk kegiatan ekonomi harus diorentasikan untuk menunjang aqidah dan aqidah dijadikan sebagai asas dalam kegiatan perekonomian. Dalam kacamata Islam ekonomi bukanlah tujuan akhir dari kehidupan manusia, tapi merupakan suatu kelengkapan dalam kehidupanya, sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, penunjang dan layanan bagi aqidah serta misi yang diembannya.15 Sementara itu aqidah sebagai asas memiliki arti setiap kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi harus didasarkan pada kaidah-kaidah aqidah Islam. Tidak hanya dalam urusan perekonomian, dalam semua kehidupan manusia harus didasarkan pada aqidah Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al Fatihah ayat 5: Artinya: “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.” (Al Fatihah ayat 5) 2. Kebebasan Individu Manusia diberi kebebasan untuk berbuat dan mengambil keputuasan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Meski manusia diberi kebebasan untuk memaksimalkan potensi dirinya, namun konsep kebebasan individu dalam sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan konsep kebebasan individu pada sistem ekonomi kapitalis. Kebebasan manusia dalam frame sistem ekonomi Islam di dasarkan atas nilai-nilai tauhid. Nilai tauhid ini akan membentuk pribadi manusia yang berani dengan kepercayaan yang tinggi namun tetap memiliki tanggung jawab untuk berbuat sesuai dengan koridor ketentuan agama. Karena 15   Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta, Gema Insani Press, 1997), penerjemah Zainal Arifin, hal. 33.
  • 13. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 331 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... di dalam Islam setiap perbuatan yang dilakukan manusia pasti akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Dalam Q.S Al Muddatsir ayat 38 Allah menjelaskan: Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”(Al Muddatsir: 38) Kebebasan manusia yang tunduk pada kekuasaan Allah adalah modal utama bagi seorang muslim untuk menciptakan kehidupan ekonomi yang Islami. Tanpa adanya kebebasan tersebut seorang muslim tidak akan pernah dapat menjalankan kewajibanya sebagai khalifah fil ard.16 Seorang muslim yang taat akan memiliki pandangan jika segala sesuatunya yang ada dipermukaan bumi ini telah diatur oleh Allah dengan cara sedemikian rupa dan memberikan manfaat bagi manusia atau makhluk lainya. Oleh karena itu, bagi seorang muslim segala sesuatu yang ada di muka bumi ini memiliki manfaat dan akan bermanfaat jika ada sebuah usaha/ tindakan nyata. Hal ini tergambar jelas melalui firman Allah: Q.S. An Najm ayat 39: Artinya“ :dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (An Najm: 39) Q.S. Ar Ra’d ayat 11: Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Ar Ra’d ayat 11) 3. Hak Terhadap Harta Berbeda dengan konsep yang diusung oleh sistem ekonomi sosialis yang tidak mengakui hak kepemilikan pribadi, Islam justru mengakui 16   Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Ekonisia, 2002), Hal. 95.
  • 14. 332 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... hak individu untuk memiliki harta.17 Islam mengatur kepemilikan harta berdasarkan atas kemaslahatan masyarakat sehingga keberadaan harta itu sendiri akan menimbulkan sikap yang saling menghargai serta menghormati. Karena seorang muslim sadar betul jika harta itu hanya sekedar titipan dan amanah dari Allah SWT untuk manusia. Seperti firman Allah dalam QS Al Baqarah ayat 29: Artinya: “ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al Baqarah:29) Dengan pemahaman harta tak lebih dari sebuah titipan dan amanah maka seorang muslim juga akan memiliki pemahaman jika setiap amanat dari Allah kepada manusia memiliki manfaat. Oleh karena itu sebagai seorang muslim yang taat ia akan selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepadaya. Tentu hal ini sangat berbeda dengan konsep kepemilikan harta yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis/ lieberalis. 4. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar Islam mengakui adanya ketidaksamaan memiliki harta antara satu orang dengan yang lainya. Meski demikian perbedaan status ekonomi ini tidak sampai menimbulkan kesenjangan seperti yang ada di sistem ekonomi kapitalis. Selaras dengan hal itu, Allah berfirman pada Al Qur’an surat Az Zukhruf ayat 32: Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Az Zukhruf ayat 32) Ketidaksamaan status ekonomi dalam batas yang wajar ini akan memberika stimulus bagi manusia untuk lebih aktif dan giat bekerja guna meningkatkan status sosialnya. Meski demikian berbeda dengan paham 17   Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1991), Hal. 8
  • 15. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 333 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... ekonomi kapitalis/ liberal Islam tidak memandang orang lain sebagai lahan untuk dijadikan objek monopoli memperoleh harta yang sebanyak- banyaknya, akan tetapi mereka akan beranggapan bahwa orang lain akan dijadikan sebagai partner yang saling membantu satu sama lainya untuk mendapatkan harta atau kekayaan. Selain itu Islam juga tidak menganjurkan pemerataan ekonomi seperti konsep yang di usung oleh sistem ekonomi sosialis. Akan tetapi Islam mendukung serta menggalakkan semangat kesamaan sosial, yakni tidak menganjurkan adanya pendiskriminisian pemberlakuan satu sama lainya dan masing-masing dari mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan.18 Islam juga sangat menegaskan jika kekayaan yang didapat jangan sampai digunakan untuk keperluan sendiri. Guna menjaga keharmonisan kehidupan sosial manusia dilarang menumpuk harta pada segelintir orang (kapaital). Oleh karena itu, kita sangat dituntut untuk membuat sebuah sistem yang mampu meminimalisir praktek monopoli harta kepada segelintir orang. Allah menjeleskan persoalan ini secara jelas pada QS Al Hasyr ayat 7 yaitu: Artinya ”..… :supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu( ”.Al Hasyr: 7) Untuk meminimalisir adanya friksi atau praktek monopoli yang sangat merugikan satu sama lainya. Dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan manusia selalu dituntut untuk bersikap adil. Bersikap adil dalam prilaku praktek ekonomi merupakan unsur yang tidak bisa ditawar lagi. Karena dengan bersikap adil manusia akan terhindar dari sifat merusak dan saling merugikan satu sama lainya. Seperti yang dijelaskan Allah pada QS Al Hud ayat 85 yaitu: Artinya“ :dan Syu’aib berkata“ :Hai kaumku ,cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil ,dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan( .Al Hud85 : ) 18   Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam:....... hal. 96.
  • 16. 334 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... 5. Jaminan Sosial Dalam konsep sistem ekonomi Islam negara memiliki tanggungjawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Oleh karena itu sistem ekonomi yang berlandaskan Islam memiliki konsekuensi logis menjamin kehidupan seluruh masyarakat untuk mendapatkan kesejaheraan yang sama. Maka Islam sangat memperhatikan pengelolaan harta melalui regulasi zakat, infaq, shadaqah dan lain sebagainya untuk mendapatkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.19 Secara eksplisit Allah menjelaska pada QS Adz Dzariyat ayat 19: Artinya“ :dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Adz Dzariyat:19) 6. Distribusi Kekayaan dan larangan menumpuk kekayaan Dalam QS Al Hasyr ayat 7 Allah menjelaskan “supaya harta itu janga hanya beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu”. Secara jelas Allah melarang penimbunan kekayaan pada segelintir orang (kapital) untuk menguasai harta. Dari ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa harta harus didistribusikan secara merata pada semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim selain harus bersikap bijak harus membuat sebuah regulasi agar tidak hanya segelintir orang yang bisa menikmati harta yang melimpah dan dapat didistribusikan secara merata. Inilah poin penting prinsip dasar dari sistem ekonomi Islam. Dari prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam yang sudah diuraikan diatas dapat kita ambil kesimpulan jika Islam mengambil sikap moderat atau tangah-tengah (pertengahan) antara iman dan kekuasaan. Model Sistem ekonomi yang moderat seperti ini tidak menganiaya (mendzalimi) masyarakat, terlebih bagi kaum dhu’afa (lemah), sebagaimana yang terjadi pada sistem ekonomi kapitalis. Akan tetapi Islam juga tidak mendzalimi hak kepemilikan pribadi sebagaimana dilakukan oleh paham 19   Syed Nawab Haider Naqvi, Ethics and Economic an Islamic Synthesis, (London: The Islamic Fondations, 1981), hal. 151.
  • 17. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 335 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... ekonomi sosialis/ komunis, akan tetapi sistem ekonomi Islam berada di tengah-tengah antara keduanya. Islam mengakui hak individu dan masyarakat, dan Islam juga meminta mereka melaksanakan kewajiban masing-masing. Karena itu Islam menjalankan peranannya dengan penuh keadilan serta kebajikan. Berdasarakan uraian ditas maka grean desain dari adanya sistem ekonomi Islam memiliki tujuan: a. Mencari kesenangan akhirat yang diridhoi Allah SWT, dengan segala kapital yang diberikan kepada makhluk-Nya. b. Dianjurkan memperjuangkan nasib sendiri mencari rizki dan hak milik dengan tidak melupakan hari akhirat, tempat kembali semua makhluk-Nya. c. Berbuat baik kepada masyarakat sebagaimana halnya Allah berbuat baik dengan tanpa hitung-hitungan. d. Dilarang membuat kerusakan di muka bumi. Kerangka Konseptual Sistem Ekonomi Islam Seperti yang telah kita ketahui bersama sistem ekonomi penguasa dunia saat ini adalah sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Akibat dari penjajahan Barat terhadap dunia Islam baik itu dalam bidang ekonomi, politik ataupun sosial budaya maka kedua sistem ekonomi tersebut telah diadopsi oleh sebagain besar negara-negara Islam. Kedua sistem ekonomi ini memiliki perbedaan dan persamaan yang fundamental antara satu sama lainya. Perbedaanya sistem ekonomi sosial/ komunis mengusung konsep ekonomi kolektif, sama rata, dan terpusat. Sementara itu untuk sistem ekonomi kapitalis/ lieberalis mengusung konsep individu dan bebas (liberalis). Namun keduanya sama-sama memiliki watak yang sama yakni orentasi perekonomianya adalah materialis murni.20 Berbeda dengan kedua sisem yang ada tersebut, sitem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mengusung konsep ketuhanan. Oleh 20   Muhammad Syauqi Al-Fanjari, Ekonomi Islam Masa Kini, (Bandung, Mizan, 1988) Penerjemah Husaini, h. 60.
  • 18. 336 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... karena itu aktivitas perekonomian masyarakat muslim disamping memiliki sifat materialistik namun juga tidak mengabaikan aspek spiritualnya (ibadah). Sendi dari aspek spiritual adalah kesadaran individu muslim akan ketaatanya kepada Allah SWT. Implikasi dari pemahaman seperti ini adalah segala aktivitas manusia tak terkecuali dalam perkara ekonomi tidak akan terlepas dari pengawasan dan petunjuk yang diberikan di dalam al Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Baik yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada sistem ekonomi yakni masalah kepemilikan, produksi, distribusi dan konsumsi atau masalah perekonomian lainya. Berikut kami uraikan ke empat masalah pokok tersebut dalam perseperktif pandangan Islam sehingga bisa menjadi pembeda antara sistem ekonomi Islam dengan dua sistem penguasa dunia (sosialis dan kapitalis). Kepemilikan (property) Hak milik merupakan masalah pokok yang ada di dunia ekonomi, dari mana ia memperoleh hak milik tersebut dan sejauh mana hak kepemilikan itu berada pada manusia serta konsekuensinya yang timbul dari kepemilikan tersebut. Pada sistem ekonomi kapitalis/ liberal kepemilikan seseorang terhadap suatu benda bersifat absolut, sementara itu dalam sistem ekonomi sosialis hak milik hanya untuk kaum proletar yang diawali oleh kepemimpinan diktator. Oleh karena itu dalam sistem ekonomi sosialis kepemilikan sangat diatur ketat oleh negara dan secara individu tidak ada hak kepemilikan.21 Berbeda dengan konsep kepemilikan yang ada pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Islam mengakui adanya hak kepemilikan namun disisi lain seorang muslim sadar betul jika hartanya hanyalah sebuah titipan/ amanah dari Allah SWT seperti yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 284: 21  Bahkan digambarkan oleh Kal Marx ketika fase komunis manusia tidak akan lagi berharap imbalan/ upah dari apa yang mereka kerjakan. Semuanya akan didistribusikan oleh negara dengan adil. Lihat, Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi.........hal. 27-30 dan 59-67.
  • 19. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 337 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Artinya: “kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.” (Al Baqarah : 284) Dari ayat datas Allah memberikan isyarat secara jelas jika kepemilikan (property) bukan berarti penguasaan secara mutlak terhadap sumeber-sumber ekonomi akan tetapi hanya sebatas pada kemampuan daya guna pemanfaatanya. Kepemilikan terhadap sumber-sumber ekonomi dapat dibagi menjadi tiga macam yakni kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (collective property) dan kepemilikan negara (state property). Salah satu contoh dari kepemilikan individu telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayartkan oleh Yahya Ibn ‘Urwah R.A. .)‫داود‬ ‫ابو‬ ‫(رواه‬ ‫له‬ ‫فهى‬ ‫ميتة‬ ‫أرضا‬ ‫أحيا‬ ‫من‬ Artinya: “Barang siapa yang memakmurkan tanah kosong yang bukan menjadi miliki seseorang, maka ia lebih berhak atas tanah tersebut.”(HR. Abu Dawud)22 Sementara itu untuk ketegori kepemilikan umum (colective property) yang dikelola oleh negara untuk kepentingan masyarakat dijelaskan juga dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Khaddasy R.A dari seorang sahabat Muhajirrin sebagai berikut: )‫ثقاى‬‫ورجاله‬‫داود‬‫وابو‬‫احمد‬‫(رواه‬‫والنار‬‫واملاء‬‫الكالء‬‫فى‬،‫ثالثة‬‫فى‬‫شركاء‬‫الناس‬ Artinya“:semua yang berserikat dalam tiga sumber ekonomi ,yakni rumput, air ,dan api”. (HR. Abu Dawud)23 Adapun yang termasuk ke dalam harta milik umum/ negara (state property) adalah batul mal (khas negara) yang bersumber dari pajak (kharaj), pajak jiwa (jizyah), rampasan perang (fa’i), ghanimah dan lain sebagainya. 22  Abu Dawud Sulaiman Ibn Al-Asy’ats, Sunan Abi Dawud (Beirut, Daar El Fikr, t.t) Jilid III, hal. 178 23   Ibid, hal. 278.
  • 20. 338 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Jadi dari model tiga kepemilikan (property) tersebut cukup jelas jika konsep ketigaya tidak bisa kita temui pada sistem penguasa saat ini (kapitalis dan sosialis). Kepemilikan manusia terhadap sumber ekonomi itu terbatas hanya selama hidupnya. Jika telah meninggal, maka harta itu harus didistribusikan kepada ahli warisnya berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulnya. Menurut An Nabhani pembatasan kepemilikan itu dengan menggunakan mekanisme tertentu, terlihat pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Dengan cara membatasi kepemilikan dari segi cara-cara memperoleh kepemilikan dan pengembangan hak milik, bukan dengan merampas harta kekayaan yang telah menjadi milik orang lain. 2. Dengan cara menentukan mekanisme pengelolaannya. 3. Dengan cara menyerahkan tanah kharajiyah sebagai milik negara, bukan sebagai milik individu. 4. Dengan cara menjadikan hak milik individu sebagai milik umum secara paksa dalam kondisi tertentu (hak syuf’ah). 5. Dengan cara mensuplai orang yang memiliki keterbatasan faktor produksi, sehingga bisa memenuhi kebutuhannya sesuai dengan ketentuan syara’ (zakat).24 Produksi Sebagaian penulis teori ekonomi Islam mempunyai pendapat jika dalam konsep ekonomi Islam hanya memfokuskan perhatianya terhadap distribusi harta dan tidak menyinggung soal masalah produksi. Dengan kata lain ekonomi Islam hanya memperhatikan distribusi harta secara adil dan merata akan tetapi sama sekali tidak berhubungan dengan produksi. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Apabila yang dimaksud dengan produksi adalah sarana, pra sarana, dan cara kerja secara umum maka pendapat tersebut dapat diterima. Namun apabila yang dimaksud dengan 24  Taqiyuddin An Nabhani, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam. Penerjemah : Maghfur Wachid (Surabaya, Risalah Gusti, 1996), h. 47
  • 21. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 339 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... produksi adalah tujuan, etika, serta peraturan yang berhubungan dengan produksi maka pendapat tersebut sulit untuk diterima.25 Al Qur’an sendiri telah meletakkan landasan yang sangat kuat terhadap sistem produksi barang. Bahkan petunjuk tersebut secara langsung disampaikan oleh Allah maupun Rasulnya yang ada di dalam Al Qur’an dan hadits suoaya umat Islam diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar mereka tidak mengalami kegagalan serta tertinggal dari orang lain untuk berjuang demi keberlangsungan hidupnya. Dalam kaitanya masalah produksi, secara jelas Allah menyebut jika bumi beserta segala isinya merupakan lahan bagi manusia untuk bisa dimanfaatkan. Al Qur’an Surat al Jatsiyah ayat 13 menjelaskan: Artinya: “dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.” (Surat al Jatsiyah: 13) Dari ayat tersebut sudah cukup jelas jika Allah SWT telah menyediakan segala sesuatunya bagi kehidupan manusia di dunia ini baik yang ada di darat, laut, udara bahkan yang ada di perut bumi untuk dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karenanya seorang muslim harus sadar penuh atas pentingnya produksi dalam sendi kehidupan manusia. Bahkan Islam mengajarkan jika pada suatu tempat tidak bisa mengahasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup maka dianjurkan untuk pindah ketempat lain yang lebih menjanjikan. Jika Islam secara tegas menjelaskan alam beserta isinya diperuntuhkan untuk manusia dan dikelola sebaik mungkin, lantas yang menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah apa perbedaan yang mendasar mengenai konsep produksi yang diusung oleh Islam dengan konsep produksi yang ada di paham kapitalis dan sosialis? Dalam konsep produksi pada sistem ekonomi Islam tidak memberikan kebebasan tanpa batas kepada setiap orang dalam memperjuangkan ekonominya sebagaimana yang diterapkan pada sistem ekonomi kapitalis yang memungkinkan orang 25   Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam..... hal. 97.
  • 22. 340 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... dapat memperoleh harta kekayaan sebanyak-banyaknya, serta tidak pula menekan sebagaimana yang ada pada sistem ekonomi sosilis sehingga setiap orang kehilangan seluruh hak individunya. Pada sistem ekonomi Islam telah memberikan keadilan dan persamaan prinsip produksi sesuai kemampuan masing-masing tanpa menindas orang lain atau merusak tatanan masyarakat.26 Oleh karena itu segala bentuk produksi yang didapat dari cara-cara yang tidak adil dan bathil dilarang atau diharamkan dalam sistem ekonomi Islam. Hanya dengan cara yang adil dan seimbanglah dalam produksi yang diperbolehkan. Jadi tidak hanya aspek halal haram dzatnya saja namun bagaimana cara memperolehnya (memproduksinya) juga harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Inilah perbedaan yang fundamental antara produksi yang ada di sistem ekonomi Islam dengan sistem eonomi kapatilis atau sosialis. Konsumsi Perintah Islam dalam Al Qura’an memberikan kejalas kepada manusia tentang petunjuk-petunjuk perihal konsumsi. Islam mendorong menggunakan barang-barang yang baik serta bermanfaat dan melarang adanya pemborosan dan pengeluaran terhadap hal-hal yang tidak penting. Selain itu Islam juga melarang seorang muslim makan dan berpakaian kecuali hanya yang baik. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam konsumsi sekaligus menjadi pembeda anatara konsep konsumsi yang ada di sistem ekonomi Islam dan dua sistem ekonomi lainya (kapitalis dan liberalis). a. Penggunaan barang-barang yang baik dan bermanfaat Kaum muslimin diperintahkan untuk menggunakan kekayaan mereka baik langsung maupun tidak langsung pada hal-hal yang mereka anggap baik serta menyenangkan bagi mereka. akan tetapi Islam juga tidak melarang kaum muslimin untuk menikmati barang-barang yang 26   Fazalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam........ hal. 125.
  • 23. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 341 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... bersih dan halal, namun Islam juga tidak memperbolehkan kehidupan materialisme yang hanya berdasarkan hawa nafsu belaka. b. Kewajaran dalam membelanjakan harta Al Qur’an menetapkan mencari jalan tengah-tengah antara antara kehidupan materialis dan kedzuhudan. Ajaran Islam melarang umattnya untuk membelanjakan harta secara berlebih-lebihan namun disisi lain Islam juga mencela kehidupan yang menjauhkan diri dari kesenangan atau kenikmatan benda-benda yang baik dan halal.27 Seperti dalam firmanya Allah dalam QS al A’raf ayat 31 yakni: Artinya:”…Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih- lebihanSesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan.” Jadi menyeimbangkan antara dunia materialis dengan kehidupan akhirat merupakan semangat yang digaungkan dalam konsep konsumsi pada sistem ekonomi Islam. Hal ini pasti tidak akan pernah kita temui pada dua sistem yang ada (kapitalis dan sosialis). Karena keduanya jelas konsep produksinya hanya dilandasi oleh faktor materialisme belaka. c. Tidak membelanjakan harta kekayaan secara berlebih-lebihan Islam sangat menganjurkan bagi kaum muslim untuk selalu menjaga harta serta kekayaan mereka dengan sangat hati-hati dan membelanjakanya secara adil. Oleh karena itu sifat boros merupakan hal yang paling dikecam dalam Islam dalam perbuatan ekonomi. Seperti yang dijelaskan pada firman Allah QS al Isra ayat 26-27. Artinya: “dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. d. Standart hidup dan sikap sederhana Standart hidup merupakan jumlah kebutuhan-kebutuhan dan kesenangan minimum yang dianggap sangat penting baik bagi seorang 27   Ibid, hal. 23.
  • 24. 342 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... dan untuk meningkatkan dia dapat berkoraban untuk itu. Sementara itu standart kehidupan berhubungan langsung dengan jumlah kebutuhan dan kesenangan minimal yang dianggap oleh beberapa orang sebagai hal yang sangat subtansial dalam hidupnya.28 Hidup sederhana dan wajar dicontohkan secara langsung oleh Nabi Muhammad dan para sahabat terutama mereka yang menjadi khualafaurasiddin. Meski mereka memiliki harta yang melimpah namun mereka hidup secara sederhana dan tidak menuntut hawa nafsu untuk hidup yang berfoya-foya. Secara jelas Rasulullah pernah menyinggung perihal ini dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Abi Said R.A: .)‫يعلى‬ ‫ابو‬ ‫(رواه‬ ‫وألهى‬ ‫مماكثر‬ ‫خير‬ ‫وكفى‬ ّ‫ماقل‬ Artinya:“Barang yang sedikit tetap cukup (untuk memenuhi kebutuhan hidup) adalah lebih baik dari pada banyak (tapi menjadikan mereka lupa diri) dan menyesatkan (dari jalan hidup yang sederhana)”. (HR. Abu Ya’la)29 Dari sini dapat diambil kesimpulan jika Islam hanya menganjurkan manusia untuk bersikap wajar dalam menikmati kesenangan dan hidup dengan sikap yang adil/ bermoral. Manusia boleh menikmati standart hidup yang tinggi asal itu adalah sebuah tuntutan bukan semata-mata hanya untuk memenuhi keinginan hawa nafsu. Jadi Islam menganjurakan hidup wajar sesuai dengan kebutuhan tanpa berlebihan atau berfoya-foya. Distribusi Dalam pandangan ekonomi sosialis, produksi akan tunduk pada peraturan pusat. Seluruh sumber produksi adalah milik negara dan dasar distribusi barang ditetapkan oleh keputusan sidang di negara tersebut. Negaralah yang menyusun strategi produksi rakyat dan menentukan garis-garis besar distribusi. Upah, gaji, bunga, laba, dan para manager diatur oleh pemerintah.30 28   Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam........ hal. 64. 29   Abi Bakr Al-Sayuthi, Al-Jami’ul Al-Shaghir, (Beirut Libanon: Daar Al-Fikr, t.t), hal. 147. 30   Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam..... hal. 201.
  • 25. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 343 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... Sedangkan sistem ekonomi kapitalis menerapkan paham yang sebaliknya. Negara sama sekali tidak mengintervensi prilaku produksi dan distribusi rakyatnya. Akibatnya persaingan bebas yang berorentasi pada keuntungan dan uang membuak celah praktek monopoli, penimbunan, kartel dan praktek-praktek lain yang sangat merugikan konsumen. Bahkan karena begitu bebasnya Adam Smith yang terkenal sebagai bapak ekonomi kapitalis memiliki jargon “the road to hell is paved with good intens” (jalan ke neraka penuh dihiasi dengan maksud-maksud baik).31 Jargon ini dikemukakan oleh Smith untuk menggambarkan bagaimana persaingan dalam pasar bebas yang ia kemukakan. Tentu kita bisa membayangkan bagaimana sistem distribusi yang ada pada sistem ekonomi kapitalis sangat ekstrim dan tak mengenal ampun. Berbeda dengan tindakan kapitalis dan sosialis, Islam menerapkan filsafat dan tatanan yang berbeda dari kedua sistem yang ada. Meski Rasulullah memberikan contoh penetapan harga melalui mekanisme pasar, namun Islam sangat melarang keras praktek-praktek yang merugikan pihak konsumen seperti monopoli, menimbun, kartel dan lain sebagainya. Hal ini secara tegas dijelaskan oleh Allah pada QS At Taubah ayat 34-35: Artinya: ”(34)….dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (35) pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” Allah mengancam dengan siksa neraka yang amat pedih bagi orang yang melakukan penimbunan barang dagangan. Hal ini menunjukkan Islam sangat melarang keras adanya praktek monopoli yang hanya akan menguntungkan beberapa pihak saja dan berbuad dzalim kepada yang 31   Ungkapan ini dikemukakan oleh Adam Smith karena ia melihat bahwa hakikat manusa adalah serakah. Lihat Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi.........hal. 30.
  • 26. 344 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... lainya. Selain itu, dengan adanya penimbunan serta monopoli arus perputaran uang atau harta tidak akan pernah terdistribusikan dan hanya menyentuh kalangan orang kaya saja. Dalam QS Al Hasyr ayat 7 Allah menjelaskan: “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.” Reposisi Sistem Ekonomi Islam Diantara Dua Sistem Ekonomi Penguasa (Sosialis dan Kapitalis) Dari beberapa urain diatas kita dapat menilai jika memang ada sebuah distinguish (pembeda) antara konsep sitem ekonomi Islam dengan dua sistem penguasa dunia (kapitalis dan sosialis). Dilihat dari periodesasi perkembangan pemikiran ekonomi, para pemikir ekonomi muslim sudah ada jauh sebelum abad pertengahan.32 Meski sederhana, konsep ekonomi yang ditawarkan oleh para pemikir ekonom muslim menjad pondasi awal untuk dikembangkan pada masa berikutnya. Hal ini terbukti dengan adanya teori al-kasb (kerja) oleh As- Syaibani sekitar abad ke- 8 M, adanya kitab ahkam al suq (hukum pasar) oleh Yahya bin Umar sekitar abad ke- 9 M, teori inflasi yang dikemukakan oleh Al Maqrizi sekitar abad ke- 9 M dan masih banyak lagi. Bahkan pada masa al Maqrazi ini tepatnya pada Dinasti Ayyubiyah, Sultan Muhammad Al Kamil ibn Al Adil Al Ayyubi telah menciptakan fulus yakni uang campuran antara logam dengan dirham (uang perak). Dengan adanya fulus ini nilai intrinsik dari uang akan lebih kecil dari nilai tukarnya, sehingga kedepanya muncullah yang dinamakan uang kertas. Dari sini nampak jelas jika secara periodisasi sistem ekonomi Islam atau pemikiran ekonomi Islam memiliki tempat tersendiri dari dua sistem ekonomi yang ada (kapitalis dan sosialis). Jika kita berpedoman pada teori filsafat ilmu (ilmu/ pengetahuan bersifat dealiktika) maka sistem ekonomi yang ada saat ini hasil pengembangan dari masa skolastik (abad 32   Pada abad pertengahan Barat mengasumsikan sebagai masa rainance (pencerahan) bagi perkembangan ilmu pengetahuan tak terkecuali perkembangan pemikiran ekonomi
  • 27. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 345 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... pertengahan), dan pemikiran ekonomi masa skolastik merupakan hasil pengembangan dari pemikiran ekonomi orang-orang Islam sebelum abad pertengahan, dan pemikiran ekonomi Islam merupakan pengembangan dari pemikiran ekonomi masa Yunani Kuno. Sementara itu secara konseptual sistem ekonomi Islam juga sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Pada prinsip dasarnya antara sistem ekonomi Islam dan dua sistem ekonomi lainya sangatlah berbeda. Pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis orentasinya adalah materialis semata, sedangkan dalam pandangan Islam terdapat dua orentasi dalam kegiatan ekonomi yakni material dan ibadah. Dua elemen ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainya dan selalu diterapkan dalam aspek kegiatan ekonomi baik itu produksi, konsumsi dan distribusi. Sehingga praktek monopoli, kartel, penimbunan dan praktek-praktek lain yang mengarah keserakahan seperti yang ada pada praktek ekonomi kapitalis-liberalis tidak akan pernah terjadi di dalam sistem ekonomi Islam. Jika konsep kepemilikan dalam sistem ekonomi kapitalis dan sosialis saling bertolak belakang, Islam justru mengambil tengah-tengahnya. Meski Islam mengakui hak milik secara individu, namun seorang muslim selalu sadar jika harta/ kapital yang ia peroleh hanyalah sebuah amanat dan Allah lah pemilik mutlak atas segala sesuatunya. Selain itu di dalam harta/ kapital yang kita miliki terdapat hak atas orang miskin dan anak yatim yang harus disalurkan melalui mekanisme zakat, infaq atau sadaqah. Inilah tindakan nyata yang dilakukan oles sistem ekonomi Islam atas kepedulianya terhadap orang-orang yang kurang mampu. Jadi dari segi sosialnya Islam pun juga tidak kalah dengan kaum sosialis yang selalu memperhatikan rakyat kecil. Jadi cukup jelas kiranya sistem ekonomi Islam memang benar- benar memiliki landasan historis dan bangunan konseptual yang diambil dari Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena itu sistem ekonomi Islam bukanlah sebuah plagiasi atas dua konsep sistem ekonomi yang ada saat
  • 28. 346 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... ini. Bahkan sistem ekonomi Islam dapat dikatakan sebagai tesis (bangunan konseptual yang berdiri sendiri) atas dua sistem ekonomi yang ada saat ini. Meski secara konseptual bangunan sistem ekonomi Islam memiliki paham yang moderat antara paham kapitalis dan sosialis, namun bukan berarti sistem ekonomi Islam merupakan hasil plagiasi atas keduanya. Justru keberadaan ekonomi modern ini ada karena jauh-jauh hari para pemikir ekonom muslim telah meletakkan dasar-dasar ilmu ekonomi sehingga bisa dikembangkan seperti yang ada saat ini. Kesimpulan Sistem ekonomi Islam merupakan bangunan sistem ekonomi yang memiliki landasan historis dan filosofis yang kuat. Secara historis pemikiran ekonomi ada sejak abad ke-7 M beserta dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para tokoh-tokohnya. Sementara itu untuk kerangka konseptualnya sistem ekonomi Islam memiliki konsep yang berbeda dengan dua sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Jika kedua sistem tersebut hanya berorentasi pada materialistis, Islam memiliki dua dimensi yakni dimensi materialistik dan dimensi ibadah pada setiap kegiatan ekonomi. Sehinggap praktik monopoli, penimbunan, kartel yag sering kali ditemui pada sistem ekonomi kapitalis sangat dilarang dalam praktik ekonomi Islam. Sedangkan dalam hal sosial, orang Islam percaya jika didalam hartanya ada sebagian hak dari orang miskin atau yang lebih membutuhkanya. Oleh karena itu sistem ekonomi Islam dapat dikatakan sebagai tesis (bangunan konseptual yang berdiri sendiri) atas dua sistem ekonomi yang ada saat ini.
  • 29. AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 ж 347 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam...... DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Zainal Abidin, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Al-Asy’ats, Abu Dawud Sulaiman Ibn, Sunan Abi Dawud Jilid III, Beirut: Daar El Fikr, t.t. Al-Sayuthi, Abi Bakr, Al-Jami’ul Al-Shaghir, Beirut Libanon: Daar Al- Fikr, t.t. An Nabhani, Taqiyuddin, Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Ter. : Maghfur Wachid, Surabaya: Risalah Gusti, 1996. Departemen Agama RI, Al Qur’an Terjemahan,Bandung: Diponegoro,2008. Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Eidem, R. and S. Viotti, Economic System, Martin Robertson: 1978. Gozali, Junus, Etika Ekonomi Islam: Telaah Teoritis Tentang Pemerataan Pendapatan, Serang: Saudara, 2001. Gregory, Paul R and Robert C Stuart, Competitive Economic System, Boston: Houghton Miffin Company, 1981. Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2004. Muhammad Syauqi Al-Fanjari, Ekonomi Islam Masa Kini, Ter. Husainu, Bandung, Mizan, 1988. Naqvi, Syed Nawab Haider, Ethics and Economic an Islamic Synthesis, London: The Islamic Fondations, 1981. Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1991. Schumpeter, J. A, History of Economic Anaysis, Oxford: 1995. Sudarsono, Heri, Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, Yogyakarta: Ekonisia, 2002. Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam,Ter. Zainal Arifin, Jakarta, Gema Insani Press, 1997.
  • 30. 348 ж AN-NISBAH, Vol. 02, No. 01, Oktober 2015 Nasrulloh Ali Munif: Sistem Ekonomi Islam......