1. TEORI TUMBUKAN
ENERGI AKTIVASI
LAJU REAKSI
NAMA :
ANDREAS INOVA TUE
STEVANIA UDA NGOLE
SIMPROSA KRISDAYANTI BUDE
MARIA CAROLINE DEDE UTA
MARIA IA BAY
YOHANES RIFANUS MERE
2. TEORI TUMBUKAN
Menurut teori :reaksi berlangsung sebagai
hasill tumbukan antar partikel pereaksi.
Tetapi tidak setiap tumbukan menghasilkan
reaksi,melainkan hanya tumbukan antar
partikel yang memiliki energi cukup serta arah
tumbukan yang tepat
3. TUMBUKAN DIPENGARUHI:
1.Pengaruh Konsentrasi dan Luas Permukaan.
2.Pengaruh Suhu.
3.Pengaruh Katalisator.
• 1.Pengaruh Konsentrasi dan Luas Permukaan.
Makin besar konsentrasi semakin besar kemungkinan
partikel saling bertumbukan
Molekul
Air
pualam
5. LAJU REAKSI BERGANTUNG PADA:
1.Frekwensi Tumbukan.
2.Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi
cukup.
3.Fraksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan
dengan arah yang tepat.
Tumbukan Efektif:
Tumbukan yang menghasilkan reaksi.
Energi Pengaktifan (Ea= energi aktivasi):
Energi minimum yang harus dilmiliki oleh partikel
pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan
6. Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan
H2.
Konsep Laju Reaksi
7. Lanjutan laju reaksi
Persamaan laju reaksi:
pA + qB → rC + sD
V = k [A]x [B]y
Reaksi:
Ket :
v = laju reaksi (Ms-1)
[A] = konsentrasi zat A (M)
[B] = konsentrasi zat B (M)
k = konstanta laju reaksi
x = orde reaksi zat A
y = orde reaksi zat B
8. Lanjutan laju reaksi
Reaksi: pA + qB → rC + sD
Orde reaksi nol
ex: v = k [A]0
Orde reaksi 1
ex: v = k [A]
Orde reaksi 2
ex: v = k [A]2 ; v = k [A][B]
Orde reaksi 3
ex: v = k [A]3 ; v = k [A]2 [B] ; v = k [A][B]2 ; v = k [B]3
Orde reaksi
9. 2. Suhu
Energi kinetik meningkat dengan meningkatnya suhu.
Oleh karena itu, jumlah molekul yang energinya lebih
tinggi dari energi ambang juga meningkat. Akibatnya,
jumlah tumbukan efektif antara molekul yang bereaksi
juga meningkat. Namun, laju reaksi tidak selalu sama
dengan kenaikan suhu. Reaksi tertentu, seperti reaksi
biologis yang dikatalisis oleh enzim, dapat diperlambat
dengan menaikkan suhu karena enzim dapat kehilangan
aktivitasnya.
• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Beberapa faktor mempengaruhi kecepatan
reaksi.
10. – Konsentrasi reaktan
Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi reaktan. secara teoritis, laju reaksi
harus meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi, karena laju berbanding lurus
dengan frekuensi tumbukan. Laju reaksi
menurun seiring waktu dengan berkurangnya
konsentrasi reaktan.
11. – Luas permukaan
Kecepatan reaksi meningkat ketika luas permukaan
reaktan padat meningkat. Permukaan padat dapat
diperbaiki dengan mengubahnya menjadi bubuk
halus. Misalnya, reaksi antara seng dan asam klorida
terjadi dalam hitungan detik ketika logam seng
direduksi menjadi bubuk halus.
Tetapi reaksinya lebih lambat jika dalam bentuk
kawat seng. Hal ini juga berlaku untuk katalis padat,
yang biasanya digunakan dalam reaksi kimia sebagai
bubuk halus. Misalnya, nikel yang digiling halus
digunakan dalam hidrogenasi minyak mentah.
12. 3. Pengaruh Katalis
• Katalis adalah zat yang mengubah kecepatan reaksi
tanpa mengkonsumsinya atau menyebabkan
perubahan kimia terjadi selama reaksi. Katalis
meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan
jalur baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah
untuk reaksi.
• Dalam reaksi reversibel, katalis menurunkan energi
aktivasi reaksi maju dan reaksi balik pada laju yang
sama dan membantu mencapai keseimbangan yang
benar. Zat tertentu dapat memperlambat laju
reaksi.