SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Fungsi sintaksis unsur-unsur
kalimat
1. Fungsi predikat
 Predikat merupakan konstituen pokok yang
 disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan, jika
 ada, konstituen objek, pelengkap, dan/atau
 keterangan wajib di sebelah kanan. Predikat
 kalimat biasanya berupa frase verbal atau frasa
 adjectival. Pada kalimat yang berpola SP,
 predikat dapat pula berupa frasa nominal,
 numeral, atau preposisional, di samping frasa
 verbal dan frasa adjectival.
Contoh :
 1.a. Ayahnya guru bahasa Inggris. (P=FN)
    b. Adiknya dua orang . (P=FNum)
    c. Ibu sedang ke pasar . (P=FPrep)
    d. Dia sedang tidur . (P=FV)
    e. Gadis itu cantik sekali . (P=FAdj)
Kalimat (a) yang subjeknya FN dan predikatnya
FN relatif sukar bagi kita untuk mengetahui
apakah kalimat itu berpola
S-P ataukah P-S. Ada dua cara untuk mengenal
subjek dan predikatnya.
Pertama adalah melihat FN yang dilekati
partikel –lah, kalau partikel itu hadir. FN yang
dilekati –lah, selalu berfungsi sebagai predikat.
• Cara kedua adalah memperhatikan pola
 intonasi yang digunakan. Unsur predikat
 pada kalimat mempunyai pola intonasi
 menurun, yaitu (2) 3 1 pada pola S-P dan
 (2) 32 pada pola P-S.
Perhatikan contoh berikut :

2. a.i. Pencurinya dia. S-P
    ii. Anak itu teman Tono.S-P
         2- 23 / 2 - 31 #
  b. i. Dialah pencurinya. P-S
     ii. Teman Tono anak itu. P-S
          2 - 3 2(2) / 2 - 21#
Predikat dalam bahasa Indonesia dapat
    mengisyaratkan makna “jumlah” FN subjek.
    1) Penumpang bus itu bergantung.
    2) Penumpang bus itu bergantungan.
•   Pada (1)FN penumpang bus itu cenderung
    bermakna tunggal, tetapi pada (2) FN
    penumpang bus itu bermakna jamak oleh
    kehadiran bentuk verba predikat
    bergantungan .
2. Fungsi subjek
   Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting
   kedua setelah predikat. Pada umumnya subjek
   berupa nomina, frasa nominal, atau seperti
   tampak pada contoh berikut.
1. a. Harimau binatang liar.
   b. Anak itu belum makan.
   c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak.
• Subjek sering juga berupa frasa verbal.
  Perhatikan contoh berikut.
2. a. Membangun gedung bertingkat
      mahal sekali.
  b. Berjalan kaki menyehatkan badan.
Pada umumnya, subjek terletak di sebelah
  kiri predikat. Jika unsur subjek panjang
  dibandingkan dengan unsur predikat,
  subjek sering juga diletakkan di akhir
  kalimat seperti pada contoh beriku
3.a. Manusia yang mampu tinggal
  dalam kesendirian tidak banyak.
  b. Tidak banyak manusia yang mampu
  tinggal dalam kesendirian.
Subjek pada kalimat imperative adalah
  orang kedua atau orang pertama jamak
  dan biasanya tidak hadir. Contoh :
4.a. Tolong (kamu) bersihkan meja ini.
  b. Mari (kita) makan.
3. Fungsi Objek
 Objek adalah konstituen kalimat yang
 kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa
 verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu
 setelah langsung predikatnya. Contoh :
 1. Morten menundukkan Icuk.
 Icuk merupakan objek yang dapat dikenali oleh
 kehadiran verba transitif bersufiks –kan :
 menundukkan.
• Objek biasanya berupa nomina atau frasa
  nominal. Jika objek tergolong nomina, frasa
  nominal tak bernyawa, atau persona ketiga
  tunggal, nomina objek itu dapat diganti dengan
  pronominal –nya; dan jika berupa pronominal
  aku atau kamu (tunggal), bentuk –ku dan –mu
  dapat digunakan. Contoh:
Contoh :
2.a. Adi mengunjungi Pak Rustam.
   b. Adi mengunjunginya.
3.a. Beliau mengatakan (bahwa) Ali tidak akan
   datang.
   b. Beliau mengatakannya.
4. a. Saya ingin menemui kamu/-mu.
   b. Ina mencintai dia/ -nya.
   c. Ibu mengasihi aku/-ku.
4. Fungsi pelengkap
  Orang sering mencampuradukkan pengertian
  objek dan pelengkap. Hal itu dapat dimengerti
  karena antara kedua konsep itu terdapat
  kemiripan. Baik objek maupun pelengkap sering
  berwujud nomina, dan keduanya juga sering
  menduduki tempat yang sama, yakni di
  belakang verba. Contoh :
1.a. Dia mendagangkan barang-barang elektronik
  di Glodok.
  b. Dia berdagang barang-barang elektronik di
  Glodok.
• Pada kedua contoh di atas tampak bahwa
 barang-barang elektronik adalah fasa
 nominal dan berdiri di belakang verba
 mendagangkan dan berdagang. Akan
 tetapi, pada kalimat (1a) frasa nominal itu
 dinamakan objek , sedangkan pada (1b)
 disebut pelengkap , yang juga
 dinamakan komplemen.
Ciri objek

1. berwujud frasa nominal atau klausa
2. berada langsung di belakang predikat
3. menjadi subjek akibat pemasifan kalimat
4. dapat diganti dengan pronominal - nya
Ciri pelengkap
1. berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa
  adjectival, frasa preposisional, atau klausa
2. berada langsung dibelakang predikat jika tak
  ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini
  hadir
3. tak dapat menjadi subjek akibat pemasifan
  kalimat
4. tidak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam
  kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan
Contoh pelengkap

• Berikut adalah beberapa contoh
  pelengkap dengan predikat yang berupa
  verba taktransitif dan dwitransitif serta
  adjektiva.
1.a. Orang itu bertubuh raksasa.
  b. Negara ini berlandaskan hukum.
  c.Ida benci pada kebohongan.
  d. Dia bertanya kapan kami akan
  menengoknya.
2. a. Ibu mengambilkan saya air minum.
   b. Beliau menyerahkan penyelenggaraan
   pertemuan itu kepada kita.
   c. Dia membeli rumah untuk anaknya.
   d. Dia mencarikan saya pekerjaan.
3. a. Ibu sakit kepala.
   b. Anak itu pandai menari.
   c. Dia sukar sekali diatur.
   d. Beliau senang bermain tennis.
5. Fungsi keterangan

• Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang
  paling beragam dan paling mudah berpindah
  letaknya. Keterangan dapat berada di akhir, di
  awal, dan bahkan di tengah kalimat. Pada
  umumnya, kehadiran keterangan dalam kalimat
  bersifat manasuka. Konstituen keterangan
  biasanya berupa frasa nominal, frasa
  preposisional, atau frasa adverbial. Contoh :
Contoh :

1.a. Dia memotong rambutnya.
 b. Dia memotong rambutnya di kamar.

 c. Dia memotong rambutnya dengan
  gunting.
 d. Dia memotong rambutnya kemarin.
Selain satuan yang berupa kata atau
 frasa, fungsi keterangan dapat pula diisi
 oleh klausa seperti pada contoh berikut.
2.a. Dia memotong rambutnya sebelum dia
 mendapat peringatan dari sekolah .
  b. Dia memotong rambutnya segera
 setelah dia diterima bekerja di bank.
Jenis-jenis keterangan

1.   Tempat : di, ke, dari, (di) dalam, pada.
•      di kamar, di kota
•    ke Medan, ke rumahnya
•    dari Menado, dari sawah
•    (di) dalam rumah, dalam lemari
•    pada saya, pada permukaan
2. Waktu : -, pada, dalam, se-, sebelum,
    sesudah, selama, sepanjang
•   sekarang, kemarin
•   pada pukul 5, pada hari ini
•   dalam minggu ini, dalam dua hari ini
•   setiba di rumah, sepulang dari kantor
•   sebelum pukul 12, sebelum pagi
• sesudah pukul 10, sesudah makan
• selama dua minggu, selama bekerja
• sepanjang tahun, sepanjang hari
3. Alat : dengan
• dengan (memakai) gunting, dengan mobil

4. Tujuan : agar/supaya, untuk, bagi, demi
• agar/supaya kamu pintar
• untuk kemerdekaan
• bagi masa depanmu
• demi kekasihnya
5. Cara : dengan, secara, dengan cara,
  dengan jalan
• dengan diam-diam
• secara hati-hati
• dengan cara damai
• dengan jalan berunding
6. Penyerta : dengan, bersama, beserta
• dengan adiknya
• bersama orang tuanya
• beserta saudaranya
7. Perbandingan/kemiripan : seperti,
  bagaikan, laksana
• seperti angin
• bagaikan seorang dewi
• laksana bintang di langit
8. Sebab : karena, sebab
• karena perempuan itu
• sebab kecerobohannya
9. Kesalingan : -
• saling (mencintai)
• satu sama lain
Sumber Pustaka

• Hasan Alwi dkk., tata Bahasa Baku.
  Jakarta : Balai Pustaka
• Hal. : 326 - 330

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Ali Murtadho
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
indah pertiwi
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Fakhri Cool
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
rahman rahman
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Riana Arum
 
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
Haidar Bashofi
 

La actualidad más candente (20)

Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
10 khabar kana
10 khabar kana10 khabar kana
10 khabar kana
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
KLAUSA
KLAUSAKLAUSA
KLAUSA
 
Sejarah Linguistik
Sejarah LinguistikSejarah Linguistik
Sejarah Linguistik
 
Pendidik dan Peserta Didik dalam Islam
Pendidik dan Peserta Didik dalam IslamPendidik dan Peserta Didik dalam Islam
Pendidik dan Peserta Didik dalam Islam
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
 
Kemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanKemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa Lisan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
BANI BUWAIHI
BANI BUWAIHIBANI BUWAIHI
BANI BUWAIHI
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
Strategi dan kiat praktis menerjemahkan teks berbahasa arab
Strategi dan kiat praktis menerjemahkan teks berbahasa arabStrategi dan kiat praktis menerjemahkan teks berbahasa arab
Strategi dan kiat praktis menerjemahkan teks berbahasa arab
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Ppt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlakPpt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlak
 
Kohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikalKohesi leksikal dan gramatikal
Kohesi leksikal dan gramatikal
 
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
01 pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam
 

Similar a Fungsi subjek

Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
Kholid Hamdun
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Ismail Bisri
 

Similar a Fungsi subjek (20)

Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 
Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1
 
Imbuhan
ImbuhanImbuhan
Imbuhan
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Bab 3 Sintaksis (1)
Bab 3 Sintaksis (1)Bab 3 Sintaksis (1)
Bab 3 Sintaksis (1)
 
ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
Kata ganti dan kata depan
Kata ganti dan kata depanKata ganti dan kata depan
Kata ganti dan kata depan
 
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiahStruktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Subjek
SubjekSubjek
Subjek
 
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreement
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreementMateri 3 noun phrase dan subject verb agreement
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreement
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
 
WEEK_6_-_SINTAKSIS_2.pptx
WEEK_6_-_SINTAKSIS_2.pptxWEEK_6_-_SINTAKSIS_2.pptx
WEEK_6_-_SINTAKSIS_2.pptx
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kata adjektif
Kata adjektifKata adjektif
Kata adjektif
 
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
 

Más de Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Turunan Fisika
Turunan FisikaTurunan Fisika
Turunan Fisika
 
Photoshop
PhotoshopPhotoshop
Photoshop
 
Tekanan Fisika
Tekanan FisikaTekanan Fisika
Tekanan Fisika
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Fisika SMA
Fisika SMAFisika SMA
Fisika SMA
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 

Último

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Fungsi subjek

  • 2. 1. Fungsi predikat Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan, jika ada, konstituen objek, pelengkap, dan/atau keterangan wajib di sebelah kanan. Predikat kalimat biasanya berupa frase verbal atau frasa adjectival. Pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal, numeral, atau preposisional, di samping frasa verbal dan frasa adjectival.
  • 3. Contoh : 1.a. Ayahnya guru bahasa Inggris. (P=FN) b. Adiknya dua orang . (P=FNum) c. Ibu sedang ke pasar . (P=FPrep) d. Dia sedang tidur . (P=FV) e. Gadis itu cantik sekali . (P=FAdj)
  • 4. Kalimat (a) yang subjeknya FN dan predikatnya FN relatif sukar bagi kita untuk mengetahui apakah kalimat itu berpola S-P ataukah P-S. Ada dua cara untuk mengenal subjek dan predikatnya. Pertama adalah melihat FN yang dilekati partikel –lah, kalau partikel itu hadir. FN yang dilekati –lah, selalu berfungsi sebagai predikat.
  • 5. • Cara kedua adalah memperhatikan pola intonasi yang digunakan. Unsur predikat pada kalimat mempunyai pola intonasi menurun, yaitu (2) 3 1 pada pola S-P dan (2) 32 pada pola P-S.
  • 6. Perhatikan contoh berikut : 2. a.i. Pencurinya dia. S-P ii. Anak itu teman Tono.S-P 2- 23 / 2 - 31 # b. i. Dialah pencurinya. P-S ii. Teman Tono anak itu. P-S 2 - 3 2(2) / 2 - 21#
  • 7. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat mengisyaratkan makna “jumlah” FN subjek. 1) Penumpang bus itu bergantung. 2) Penumpang bus itu bergantungan. • Pada (1)FN penumpang bus itu cenderung bermakna tunggal, tetapi pada (2) FN penumpang bus itu bermakna jamak oleh kehadiran bentuk verba predikat bergantungan .
  • 8. 2. Fungsi subjek Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting kedua setelah predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau seperti tampak pada contoh berikut. 1. a. Harimau binatang liar. b. Anak itu belum makan. c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak.
  • 9. • Subjek sering juga berupa frasa verbal. Perhatikan contoh berikut. 2. a. Membangun gedung bertingkat mahal sekali. b. Berjalan kaki menyehatkan badan.
  • 10. Pada umumnya, subjek terletak di sebelah kiri predikat. Jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat seperti pada contoh beriku 3.a. Manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian tidak banyak. b. Tidak banyak manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian.
  • 11. Subjek pada kalimat imperative adalah orang kedua atau orang pertama jamak dan biasanya tidak hadir. Contoh : 4.a. Tolong (kamu) bersihkan meja ini. b. Mari (kita) makan.
  • 12. 3. Fungsi Objek Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu setelah langsung predikatnya. Contoh : 1. Morten menundukkan Icuk. Icuk merupakan objek yang dapat dikenali oleh kehadiran verba transitif bersufiks –kan : menundukkan.
  • 13. • Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Jika objek tergolong nomina, frasa nominal tak bernyawa, atau persona ketiga tunggal, nomina objek itu dapat diganti dengan pronominal –nya; dan jika berupa pronominal aku atau kamu (tunggal), bentuk –ku dan –mu dapat digunakan. Contoh:
  • 14. Contoh : 2.a. Adi mengunjungi Pak Rustam. b. Adi mengunjunginya. 3.a. Beliau mengatakan (bahwa) Ali tidak akan datang. b. Beliau mengatakannya. 4. a. Saya ingin menemui kamu/-mu. b. Ina mencintai dia/ -nya. c. Ibu mengasihi aku/-ku.
  • 15. 4. Fungsi pelengkap Orang sering mencampuradukkan pengertian objek dan pelengkap. Hal itu dapat dimengerti karena antara kedua konsep itu terdapat kemiripan. Baik objek maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba. Contoh : 1.a. Dia mendagangkan barang-barang elektronik di Glodok. b. Dia berdagang barang-barang elektronik di Glodok.
  • 16. • Pada kedua contoh di atas tampak bahwa barang-barang elektronik adalah fasa nominal dan berdiri di belakang verba mendagangkan dan berdagang. Akan tetapi, pada kalimat (1a) frasa nominal itu dinamakan objek , sedangkan pada (1b) disebut pelengkap , yang juga dinamakan komplemen.
  • 17. Ciri objek 1. berwujud frasa nominal atau klausa 2. berada langsung di belakang predikat 3. menjadi subjek akibat pemasifan kalimat 4. dapat diganti dengan pronominal - nya
  • 18. Ciri pelengkap 1. berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa adjectival, frasa preposisional, atau klausa 2. berada langsung dibelakang predikat jika tak ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini hadir 3. tak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat 4. tidak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan
  • 19. Contoh pelengkap • Berikut adalah beberapa contoh pelengkap dengan predikat yang berupa verba taktransitif dan dwitransitif serta adjektiva. 1.a. Orang itu bertubuh raksasa. b. Negara ini berlandaskan hukum. c.Ida benci pada kebohongan. d. Dia bertanya kapan kami akan menengoknya.
  • 20. 2. a. Ibu mengambilkan saya air minum. b. Beliau menyerahkan penyelenggaraan pertemuan itu kepada kita. c. Dia membeli rumah untuk anaknya. d. Dia mencarikan saya pekerjaan. 3. a. Ibu sakit kepala. b. Anak itu pandai menari. c. Dia sukar sekali diatur. d. Beliau senang bermain tennis.
  • 21. 5. Fungsi keterangan • Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat berada di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat. Pada umumnya, kehadiran keterangan dalam kalimat bersifat manasuka. Konstituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, atau frasa adverbial. Contoh :
  • 22. Contoh : 1.a. Dia memotong rambutnya. b. Dia memotong rambutnya di kamar. c. Dia memotong rambutnya dengan gunting. d. Dia memotong rambutnya kemarin.
  • 23. Selain satuan yang berupa kata atau frasa, fungsi keterangan dapat pula diisi oleh klausa seperti pada contoh berikut. 2.a. Dia memotong rambutnya sebelum dia mendapat peringatan dari sekolah . b. Dia memotong rambutnya segera setelah dia diterima bekerja di bank.
  • 24. Jenis-jenis keterangan 1. Tempat : di, ke, dari, (di) dalam, pada. • di kamar, di kota • ke Medan, ke rumahnya • dari Menado, dari sawah • (di) dalam rumah, dalam lemari • pada saya, pada permukaan
  • 25. 2. Waktu : -, pada, dalam, se-, sebelum, sesudah, selama, sepanjang • sekarang, kemarin • pada pukul 5, pada hari ini • dalam minggu ini, dalam dua hari ini • setiba di rumah, sepulang dari kantor • sebelum pukul 12, sebelum pagi
  • 26. • sesudah pukul 10, sesudah makan • selama dua minggu, selama bekerja • sepanjang tahun, sepanjang hari 3. Alat : dengan • dengan (memakai) gunting, dengan mobil 4. Tujuan : agar/supaya, untuk, bagi, demi
  • 27. • agar/supaya kamu pintar • untuk kemerdekaan • bagi masa depanmu • demi kekasihnya 5. Cara : dengan, secara, dengan cara, dengan jalan
  • 28. • dengan diam-diam • secara hati-hati • dengan cara damai • dengan jalan berunding 6. Penyerta : dengan, bersama, beserta • dengan adiknya • bersama orang tuanya • beserta saudaranya
  • 29. 7. Perbandingan/kemiripan : seperti, bagaikan, laksana • seperti angin • bagaikan seorang dewi • laksana bintang di langit
  • 30. 8. Sebab : karena, sebab • karena perempuan itu • sebab kecerobohannya 9. Kesalingan : - • saling (mencintai) • satu sama lain
  • 31. Sumber Pustaka • Hasan Alwi dkk., tata Bahasa Baku. Jakarta : Balai Pustaka • Hal. : 326 - 330