SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Descargar para leer sin conexión
I Wayan Sudiarta
Digital technology change our life
Belanja online, kebutuhan hiburan online melalui
streaming atau on-demand. Media konvensional semakin
ditinggalkan. Cara kita bekerja juga berubah melalui
interaksi virtual. Demikian juga pendidikan dan pelatihan.
Lifestyle change, work & education change
Komunikasi instan, lebih mudah, lebih murah dengan
berbagai aplikasi. Koneksi dan interaksi sosial berpindah
melalui platform digital. Melampui keterbatasan jarak dan
waktu.
Change the way we communicate & connect
Fake news bertebaran, asli dan palsu seringkali blur,
dapat berdampak pada dunia yang chaos. Risiko
kesehatan meningkat baik fisik maupun mental.
Side effect : trust & privacy, physical & mental
helath
Digital Tech Impact
Digital Activities
3. Fintech & e-Services
Ride hailing, online food, e-travel, e-
ticket, penginapan online, dompet
online, bank online dan investasi
online
2. Digital Media &
Digital Advertising
Video on-demand/
streaming, vlogs, music
streaming, movie on
demand/streaming,
search, games online
1. Communication & Social
Networking
Komunikasi online ( Whatsapp,
Google, Line, dll), Social media
(facebook, Instagram,
Snapchat, dll)
4. E-Commerce
The booming sector
E-commerce grow faster than retail
APAC growth is about 25% in 2019
Perdagangan online, baik
platform luar negeri maupun
dalam negeri, online diskon,
logistik online.
Perkembangan Digital Dunia
Sumber : wearesocial.com
Kondisi Digital Indonesia
175,4 juta
The number of internet users in
Indonesia increased by 25 million (+17%) between 2019 and
2020. Internet penetration in Indonesia stood at 64%
The number of mobile connections in
Indonesia increased by 15 million (+4.6%) between January
2019 and January 2020.
The number of mobile connections in Indonesia in January
2020 was equivalent to 124% of the total population
Internet users
8
jam
Internet dalam
sehari
Social Media
sehari
3,5
jam
Data per Januari 2020
Mobile connection
338,2 juta
Social Media users
160 juta
The number of social media users in
Indonesia increased by 12 million (+8.1%) between April
2019 and January 2020.
Social media penetration in Indonesia stood at 59%
Console Game
sehari
1,5
jam
• 80% users 16-64
tahun pernah
berbelanja online.
• Streaming content
terus meningkat Sumber : wearesocial.com
Perkembangan e-commerce Indonesia
Sumber : www.statista.com
2019 : sekitar Rp285 triliun
Digitalisasi : perubahan business model
Analytics
Roadmap Bank
Service
Decision Knowledge
Interaksi dan transaksi berpindah dari fisik to digital
Digitalisasi membawa perubahan fundamental terhadap model bisnis,
cara berbisnis. Fasilitas fisik menjadi kurang penting, teknologi menjadi
kekuatan utama menjangkau pelanggan.
Terjadinya peningkatan perdagangan global tanpa sekat (borderless)
Teknologi mengatasi keterbatasan jarak dan waktu sehingga dapat
menjangkau pasar di seluruh dunia meskipun tanpa keberadaan
usaha/kantor di suatu negara pasar.
Terkonsentrasinya big-tech companies di beberapa negara
Perusahaan teknologi besar umumnya berdomisili hanya di beberapa
negara seperti Amerika Serikat dan China. Negara-negara lain praktis
hanya menjadi pasar (market country) dari perusahaan teknologi.
Tantangan terhadap kebijakan publik untuk mengikuti perkembangan
Laju digitalisasi memaksa pemerintah terus memikirkan kebijakan-
kebijakan baru yang sesuai sehingga potensi dan ancaman digitalisasi
dapat ditangani dengan baik
Cross border digital activities model
X Corp
Host country Market country
X Corp PE
(branch)
PT X Ind
(subsidiary/
agency)
Other country
X Corp
SERVER
2
1
Brick &
mortar
economy
Digital
economy
POS
B2C
B2B
POS
The tax challenges of digital transaction
03
04
05
02 Alokasi hak pemajakan dari transaksi digital cross-border
Model konvensi pamajakan terutama mengenai ketentuan
Bentuk Usaha Tetap (Permanent Establishment) tidak relevan
lagi dengan model bisnis digital
Kecenderungan big-tech melakukan BEPS
Tax collection vs tax preferences, to boost development of
local digital companies
01 Keadilan ekonomi bagi negara yang menjadi pasar
Digital value creation vs users
Companies (MNE) is taxed where its value is created (host/domicile country) not in the market country.
Market country is allowed to tax when the MNC operates in that country through a Permanent
Establishment
Sumber : www.taxfoundation.org
The tax challenges response
Various types of tax mechanism
Potensi munculnya berbagai struktur
pajak digital yang kompleks .
Compliance cost for MNE
Biaya tinggi dalam melaksanakan
kewajiban pajak digital yang berbeda-beda.
Double Taxation
Potensi terjadinya pajak berganda
karena tidak terlindungi oleh tax treaty
Kebutuhan penerimaan negara
meningkat, digital economy,
utamanya cross-border digital
activities adalah potensi besar
belum tersentuh.
Namun pelaksanaan aturan
pemajakan melalui Pajak
Penghasilan terkendala
kesepakatan dalam tax treaty.
Dirumuskan pajak baru, yaitu pajak
digital.
Aksi unilateral market country untuk
memungut pajak transaksi digital
cross border (“pajak digital”)
Possible consequences
OECD : global consensus on digital taxes
2015 2017
BEPS Action Plan 1
Digital economy is one of OECD
BEPS concern, further realized
that digital challenges broader
than BEPS
Acceleration of
working on the issue
G20 ask Inclusive Framework to
accelerate timeline on addressing
the tax issue on digital economy
2020 1st 2019
Consensus based is
targeted to achieved
A Policy Note agreed
Grouping proposals into 2 Pillars.
Pillar 1 : nexus & profit allocation.
Pillar 2: ensuring a minimum level
of taxation
- Perumusan kesepakatan global dan solusi permanen pemajakan digital
- Unified approach on reallocating the taxing rights between jurisdictions
- Kesepakatan diharapkan tercapai pada akhir 2020
2018
2nd 2019
Interim Report
In depth analysis of digital business and
impact on international tax system (nexus
& profit allocation rules). Impossible to ring
fence the digital economy. Member didn’t
agree but commit to continue works
A detailed Program of Work
Endorsed by G20 Finance Minister
and Leaders. Public comments for
architecture of Unified Approach
(Pillar 1)
On Unified Approach
(Pillar 1) by the end 2020
Digital Taxes (Pajak Digital)
Include extension of existing tax rules to
apply tax neutral principle/level playing
field like extension VAT to online
services/IP, WHT to digital products
Tax to business that provide products &
services through digital means
(perangkat dan prosedur elektronik –
sistem elektronik)
Also extension of permanent
establishment definition that now cover :
digital presence, virtual presence,
significance economic presence
Using special tax rate or special tax
base ( a new taxes)
Over a certain set of measure (digital
users, total global revenue, total revenue in
the country)
Principles of Digital Taxes
Simplicity
Aturan pajak harus
mudah diterapkan,
meminimalkan
compliance cost,
menghindari
administrasi yang
tidak perlu
Keep it simple
Transparancy
Mengatur jelas
jumlah yang harus
dibayar, waktu dan
tata cara
pembayaran
No hidden cost
Neutrality
Kebijakan pajak
tidak bertujuan
menghukum atau
menguntungkan
satu industry
tertentu
Level playing field
Stability
Mudah diantisipasi
oleh bisnis,
bersifat jangka
panjang dan
predictable
Gain trust
Types of Digital Taxes
Digital Services Tax Equalization Levy Gross Based WHT VAT/GST
Applied to gross revenue
Basically a proxy to income tax
governed by tax treaty. Other
name include Electronic
Transaction Tax
India introduce this tax
Tax base is gross revenue under
certain measure. Actually target
the same object. Introduce the
concept of significance economic
presence
Extension of WHT
WHT is applied to overseas digital
services which has no PE in that
country.
The consumption tax
VAT/GST applied to digital
product, mostly that supplied on
B2C scheme follow OECD guideline
on VAT destination based
DIRECT TAXES (PAJAK LANGSUNG) INDIRECT TAXES
Digital Activities targeted to be taxed
Digital content
streaming & online
gaming
Social Media
Platform
Online intermediation
platforms,including the
operation of online
marketplaces, irrespective of
whether used by businesses or
consumers
Online Search
Online Advertising
Services
Cloud Computing
Digital Taxes di beberapa negara
France
DST – 3%
retroactive since Jan
2019 (postponed)
VAT 10% - reporting
requirement
India
Equalization Levy :6%
for online advertising (2016),
2% on other e-commerce
(2020)
GST
Australia
Wait for global
consensus
GST 10%, turnover
>A$75k –adopted
July 2017
Chile
Digital Tax 10%
(cancelled)
VAT 19% start June
2020 require
registration
Mexico
WHT - variable
VAT 16% start June
2020 require
registration
UK
DST – 2%
VAT liable
Perlakuan Pajak Digital Economy di Indonesia
1
2
3
4
Cakupan
Kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yaitu
transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur
elektronik. Dilakukan oleh subjek pajak luar negeri kepada pembeli di
dalam daerah pabean
Sanksi
Sanksi administrasi sesuai ketentuan UU KUP
Sanksi pemutusan hak akses setelah diberikan teguran
Pengenaan PPN
Atas pemnafaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean melalui PMSE
Pengenaan PPh atau Pajak Transaksi
Elektronik
Pengenaan PPh atau Pajak Transaksi Elektronik apabila subjek pajak luar negeri
memenuhi kriteria kehadiran ekonomi signifikan (significant economic presence)
sehingga dianggap menjadi BUT
Perppu 1/2020 (UU No 2/2020) Psl 4, Psl 6, dan Psl 7
Pengenaan PPh
Pengenalan taxable nexus baru
Pedagang LN, Penyedia Jasa LN,
Penyelenggara PMSE LN diperlakukan
sebagai BUT apabila memenuhi kriteria
kehadiran ekonomi signifikan.
Cakupan
Baik menjual barang atau menyediakan
jasa secara langsung atau tidak langsung
kepada konsumen di Indonesia. Pajak
dibayar dan dilaporkan oleh pedagang LN,
penyedia jasa LN atau Penyelenggara
PMSE LN
Alternative Plan – Pajak Baru
Mengenakan Pajak Transaksi Elektronik
apabila pengenaan PPh terganjal
ketentuan tax treaty. Umumnya pajak
digital baru ini menggunakan gross
revenue sebagai dasar penghitungan.
Perlu ditunggu penerbitan PP mengenai
kejelasan tarif tersebut.
Kriteria kehadiran ekonomi
signifikan
Significance economic presence diukur dari
jumlah peredaran bruto konsolidasi grup
usaha, jumlah penjualan di Indonesia,
dan/atau jumlah aktif pengguna media
digital di Indonesia
01 02
03 04
Pengenaan PPN
Tarif
▪ Mengikuti
ketentuan UU PPN
yang berlaku
▪ 10% dari DPP
Tata Cara
▪ Dipungut, disetor,
dan dilaporkan
oleh pedagang LN,
penyedia jasa LN,
penyelenggara
PMSE LN,
penyelenggara
PMSE DN
▪ Dapat menunjuk
perwakilan di
Indonesia
Cakupan
▪ Pemanfaatan BKP
tidak berwujud atau
JKP dari luar daerah
pabean melalui PMSE
▪ Penyerahan oleh
orang pribadi atau
badan yang
bertempat tinggal
atau bertempat
kedudukan di luar
daerah pabean
kepada pembeli di
dalam daerah pabean
Pelaksanaan
▪ Tata cara
penunjukan,
pemungutan,
penyetoran dan
pelaporan PPN
ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
▪ PMK
48/PMK.03/2020
▪ Berlaku 1 Juli 2020
Tata Cara Pemungutan, Penyetoran,
Pelaporan PPN PMSE (PMK-48/PMK.03/2020)
Pelaku usaha PMSE
Pedagang LN, Penyedia Jasa LN, Penyelenggara
PMSE (PPMSE) LN, dan/atau PPMSE DN, yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Penunjukan
sbg Pemungut PPN dilimpahkan kpd Dirjen
Pajak
Mulai kewajiban PPN
Penunjukan sebagai Pemungut PPN
PMSE mulai berlaku awal bulan
berikutnya setelah tanggal ditetapkan
keputusan penunjukannya
Telah memenuhi kriteria tertentu
Pelaku usaha PMSE yang ditunjuk
sebagai Pemungut PPN PMSE adalah
yang telah memenuhi kriteria tertentu
Nomor Identitas Pemungut PPN
Pemungut PPN PMSE diberikan nomor
identitas sebagai sarana administrasi
perpajakan
Kriteria Tertentu Pemungut PPN
Pelaku Usaha PMSE yang memenuhi
kriteria, tetapi belum ditunjuk sebagai
Pemungut PPN PMSE, dapat
menyampaikan pemberitahuan
kepada Dirjen Pajak untuk ditunjuk
sebagai Pemungut PPN PMSE
*) ditetapkan oleh
Dirjen Pajak
nilai transaksi melebihi
jumlah tertentu* dalam
12 bulan
jumlah traffic atau
pengakses melebihi
jumlah tertentu* dalam
12 bulan
Kriteria Pembeli barang/Pengguna Jasa
Tempat tinggal atau tempat
kedudukan di Indonesia:
• alamat korespondensi
atau penagihan
terletak/berlokasi/berada
di Indonesia; dan/atau
• pemilihan negara saat
registrasi adalah
Indonesia
pembayaran menggunakan
fasilitas debit, kredit,
dan/atau fasilitas
pembayaran lainnya yang
disediakan oleh institusi di
Indonesia
menggunakan alamat
internet protocol di
Indonesia atau
menggunakan nomor
telepon dengan kode
telepon negara Indonesia
Pemungut PPN
Pedagang LN
Pembeli barang/Pengguna Jasa
untuk PPN yang tidak dipungut
Penyedia Jasa LN
Penyelenggara PMSE DN
Penyelenggara PMSE LN
Transaksi langsung
Transaksi tidak langsung
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud
Penggunaan pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;
Perolehan seluruhnya/sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak
kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas
Penggunaan/hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah;
Penggunaan/hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuk
siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan
Penggunaan/hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten,
desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merk dagang, atau bentuk hak kekayaan
intelektual/industrial atau hak serupa lainnya
Pemanfaatan terkait hal-hal di atas, berupa:
1. Penerimaan/hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat
melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;
2. Penggunaan/hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio
yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan
3. Penggunaan/hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
PEMUNGUTAN PPN
• Jumlah PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN PMSE:
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yaitu nilai berupa uang yang
dibayar oleh Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa, tidak
termasuk PPN yang dipungut
• Pemungut PPN dilakukan pada saat pembayaran oleh Pembeli
Barang dan/atau Penerima Jasa
10%x Dasar Pengenaan Pajak
Bukti Pungut PPN
Dokumen Sejenis
Merupakan dokumen yang
dipersamakan dengan Faktur
Pajak
01
02
03
04
Commercial Invoice
Billing
Order Receipt
Saat Penyetoran
Saat penyetoran
Paling lama akhir bulan
berikutnya setelah
berakhirnya masa pajak
Setoran menggunakan
a. mata uang Rupiah
(Kurs KMK pada
tanggal setor);
b. mata uang Dollar
Amerika Serikat; atau
c. mata uang asing
lainnya yang
ditetapkan oleh Dirjen
Pajak
Cara penyetoran
Secara elektronik ke kas
negara sesuai ketentuan
setoran secara
elektronik
Pelaporan PPN
Saat laporan
Secara triwulanan,
memuat
a. jumlah Pembeli Barang
dan/atau Penerima Jasa;
b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut;
dan
d. jumlah PPN yang telah
disetor,
Permintaan Laporan
rincian transaksi
DJP dapat meminta
laporan rincian, memuat
a. nomor & tanggal bukti pungut
PPN;
b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut; dan
d. nama & NPWP Pembeli Barang
dan/atau Penerima Jasa dalam
hal bukti pungut PPN
mencantumkan NPWP tersebut
Cara pelaporan
Berbentuk elektronik
sesuai dengan sistem yang
disediakan/ditetapkan
oleh DJP
Thank You…
See you on the next webinar
Digital Tech Impact
Digital Tech Impact
Digital Tech Impact

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahAkuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahHarisno Al-anshori
 
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendek
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendekAkuntansi keuangan kewajiban jangka pendek
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendekjoni_aprilyanto
 
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...Puji Santoso
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganArif Misgiyanto
 
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)neni anggraini
 
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi Ulmi_Kalsum
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart SariWahyuningsih4
 
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...AprilMurcahyani
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitasahmad aniq azharoni
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...Jiantari Marthen
 
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Widiya Puji Astuti
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
e-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanane-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi LayananMuhammad Fajar
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian internYABES HULU
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansiawalalghali
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INIKasi Irawati
 

La actualidad más candente (20)

Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintahAkuntansi sektor publik  akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
Akuntansi sektor publik akuntansi untuk organisasi non laba non pemerintah
 
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendek
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendekAkuntansi keuangan kewajiban jangka pendek
Akuntansi keuangan kewajiban jangka pendek
 
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
Sim.puji santsos.prof,dr,ir,hapzi ali,mm,cma.implementasi sistem informasi pt...
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)
Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud)
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Adaptive Organization
Adaptive OrganizationAdaptive Organization
Adaptive Organization
 
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi Sistem informasi akuntansi   implementasi sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi implementasi sistem pengolahan transaksi
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...
Laporan Praktik Kerja Industri - Proses Kenaikan Gaji Berkala PNS Pada Badan ...
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Romney ch06
Romney ch06Romney ch06
Romney ch06
 
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politekni...
 
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
Sim, widiya puji astuti, hapzi ali, tugas uts, implementasi sistem informasi ...
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
e-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanane-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanan
 
Pengendalian intern
Pengendalian internPengendalian intern
Pengendalian intern
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
 

Similar a Digital Tech Impact

Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Mayangsari_22
 
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docxCDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docxOpen University Malaysia
 
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...farizsatiano32
 
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...NoveniaSembiring
 
komputer dan pemerintahan
komputer dan pemerintahankomputer dan pemerintahan
komputer dan pemerintahanEcepDenistira
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Kanaidi ken
 
Indonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportIndonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportCIkumparan
 
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisWahyu P. Yudiantoro
 
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxEkosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxErrinaRachmawati
 
Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia
Perpajakan Ekonomi Digital di IndonesiaPerpajakan Ekonomi Digital di Indonesia
Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesiaahmadihbal
 
E commerce pasar digital dan barang digital
E commerce pasar digital dan barang digitalE commerce pasar digital dan barang digital
E commerce pasar digital dan barang digitalrian rian
 
Elektronik dan komersil
Elektronik dan komersilElektronik dan komersil
Elektronik dan komersilviqrialfi
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiIchsan Smith
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiWulan Sari
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptxArdhearixza Laricco
 
E Business Intro
E Business IntroE Business Intro
E Business IntroMrirfan
 

Similar a Digital Tech Impact (20)

Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
 
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docxCDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
 
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
 
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
 
komputer dan pemerintahan
komputer dan pemerintahankomputer dan pemerintahan
komputer dan pemerintahan
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
 
Indonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_reportIndonesia e conomy_sea_2021_report
Indonesia e conomy_sea_2021_report
 
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
 
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxEkosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
 
3124663.ppt
3124663.ppt3124663.ppt
3124663.ppt
 
Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia
Perpajakan Ekonomi Digital di IndonesiaPerpajakan Ekonomi Digital di Indonesia
Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia
 
E commerce pasar digital dan barang digital
E commerce pasar digital dan barang digitalE commerce pasar digital dan barang digital
E commerce pasar digital dan barang digital
 
Elektronik dan komersil
Elektronik dan komersilElektronik dan komersil
Elektronik dan komersil
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
 
E Commerce
E CommerceE Commerce
E Commerce
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx
17Intro to STARTUP (1) copy 2.pptx
 
E Business Intro
E Business IntroE Business Intro
E Business Intro
 

Último

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Último (12)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Digital Tech Impact

  • 2. Digital technology change our life Belanja online, kebutuhan hiburan online melalui streaming atau on-demand. Media konvensional semakin ditinggalkan. Cara kita bekerja juga berubah melalui interaksi virtual. Demikian juga pendidikan dan pelatihan. Lifestyle change, work & education change Komunikasi instan, lebih mudah, lebih murah dengan berbagai aplikasi. Koneksi dan interaksi sosial berpindah melalui platform digital. Melampui keterbatasan jarak dan waktu. Change the way we communicate & connect Fake news bertebaran, asli dan palsu seringkali blur, dapat berdampak pada dunia yang chaos. Risiko kesehatan meningkat baik fisik maupun mental. Side effect : trust & privacy, physical & mental helath Digital Tech Impact
  • 3. Digital Activities 3. Fintech & e-Services Ride hailing, online food, e-travel, e- ticket, penginapan online, dompet online, bank online dan investasi online 2. Digital Media & Digital Advertising Video on-demand/ streaming, vlogs, music streaming, movie on demand/streaming, search, games online 1. Communication & Social Networking Komunikasi online ( Whatsapp, Google, Line, dll), Social media (facebook, Instagram, Snapchat, dll) 4. E-Commerce The booming sector E-commerce grow faster than retail APAC growth is about 25% in 2019 Perdagangan online, baik platform luar negeri maupun dalam negeri, online diskon, logistik online.
  • 5. Kondisi Digital Indonesia 175,4 juta The number of internet users in Indonesia increased by 25 million (+17%) between 2019 and 2020. Internet penetration in Indonesia stood at 64% The number of mobile connections in Indonesia increased by 15 million (+4.6%) between January 2019 and January 2020. The number of mobile connections in Indonesia in January 2020 was equivalent to 124% of the total population Internet users 8 jam Internet dalam sehari Social Media sehari 3,5 jam Data per Januari 2020 Mobile connection 338,2 juta Social Media users 160 juta The number of social media users in Indonesia increased by 12 million (+8.1%) between April 2019 and January 2020. Social media penetration in Indonesia stood at 59% Console Game sehari 1,5 jam • 80% users 16-64 tahun pernah berbelanja online. • Streaming content terus meningkat Sumber : wearesocial.com
  • 6. Perkembangan e-commerce Indonesia Sumber : www.statista.com 2019 : sekitar Rp285 triliun
  • 7. Digitalisasi : perubahan business model Analytics Roadmap Bank Service Decision Knowledge Interaksi dan transaksi berpindah dari fisik to digital Digitalisasi membawa perubahan fundamental terhadap model bisnis, cara berbisnis. Fasilitas fisik menjadi kurang penting, teknologi menjadi kekuatan utama menjangkau pelanggan. Terjadinya peningkatan perdagangan global tanpa sekat (borderless) Teknologi mengatasi keterbatasan jarak dan waktu sehingga dapat menjangkau pasar di seluruh dunia meskipun tanpa keberadaan usaha/kantor di suatu negara pasar. Terkonsentrasinya big-tech companies di beberapa negara Perusahaan teknologi besar umumnya berdomisili hanya di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan China. Negara-negara lain praktis hanya menjadi pasar (market country) dari perusahaan teknologi. Tantangan terhadap kebijakan publik untuk mengikuti perkembangan Laju digitalisasi memaksa pemerintah terus memikirkan kebijakan- kebijakan baru yang sesuai sehingga potensi dan ancaman digitalisasi dapat ditangani dengan baik
  • 8. Cross border digital activities model X Corp Host country Market country X Corp PE (branch) PT X Ind (subsidiary/ agency) Other country X Corp SERVER 2 1 Brick & mortar economy Digital economy POS B2C B2B POS
  • 9.
  • 10. The tax challenges of digital transaction 03 04 05 02 Alokasi hak pemajakan dari transaksi digital cross-border Model konvensi pamajakan terutama mengenai ketentuan Bentuk Usaha Tetap (Permanent Establishment) tidak relevan lagi dengan model bisnis digital Kecenderungan big-tech melakukan BEPS Tax collection vs tax preferences, to boost development of local digital companies 01 Keadilan ekonomi bagi negara yang menjadi pasar
  • 11. Digital value creation vs users Companies (MNE) is taxed where its value is created (host/domicile country) not in the market country. Market country is allowed to tax when the MNC operates in that country through a Permanent Establishment Sumber : www.taxfoundation.org
  • 12. The tax challenges response Various types of tax mechanism Potensi munculnya berbagai struktur pajak digital yang kompleks . Compliance cost for MNE Biaya tinggi dalam melaksanakan kewajiban pajak digital yang berbeda-beda. Double Taxation Potensi terjadinya pajak berganda karena tidak terlindungi oleh tax treaty Kebutuhan penerimaan negara meningkat, digital economy, utamanya cross-border digital activities adalah potensi besar belum tersentuh. Namun pelaksanaan aturan pemajakan melalui Pajak Penghasilan terkendala kesepakatan dalam tax treaty. Dirumuskan pajak baru, yaitu pajak digital. Aksi unilateral market country untuk memungut pajak transaksi digital cross border (“pajak digital”) Possible consequences
  • 13. OECD : global consensus on digital taxes 2015 2017 BEPS Action Plan 1 Digital economy is one of OECD BEPS concern, further realized that digital challenges broader than BEPS Acceleration of working on the issue G20 ask Inclusive Framework to accelerate timeline on addressing the tax issue on digital economy 2020 1st 2019 Consensus based is targeted to achieved A Policy Note agreed Grouping proposals into 2 Pillars. Pillar 1 : nexus & profit allocation. Pillar 2: ensuring a minimum level of taxation - Perumusan kesepakatan global dan solusi permanen pemajakan digital - Unified approach on reallocating the taxing rights between jurisdictions - Kesepakatan diharapkan tercapai pada akhir 2020 2018 2nd 2019 Interim Report In depth analysis of digital business and impact on international tax system (nexus & profit allocation rules). Impossible to ring fence the digital economy. Member didn’t agree but commit to continue works A detailed Program of Work Endorsed by G20 Finance Minister and Leaders. Public comments for architecture of Unified Approach (Pillar 1) On Unified Approach (Pillar 1) by the end 2020
  • 14. Digital Taxes (Pajak Digital) Include extension of existing tax rules to apply tax neutral principle/level playing field like extension VAT to online services/IP, WHT to digital products Tax to business that provide products & services through digital means (perangkat dan prosedur elektronik – sistem elektronik) Also extension of permanent establishment definition that now cover : digital presence, virtual presence, significance economic presence Using special tax rate or special tax base ( a new taxes) Over a certain set of measure (digital users, total global revenue, total revenue in the country)
  • 15. Principles of Digital Taxes Simplicity Aturan pajak harus mudah diterapkan, meminimalkan compliance cost, menghindari administrasi yang tidak perlu Keep it simple Transparancy Mengatur jelas jumlah yang harus dibayar, waktu dan tata cara pembayaran No hidden cost Neutrality Kebijakan pajak tidak bertujuan menghukum atau menguntungkan satu industry tertentu Level playing field Stability Mudah diantisipasi oleh bisnis, bersifat jangka panjang dan predictable Gain trust
  • 16. Types of Digital Taxes Digital Services Tax Equalization Levy Gross Based WHT VAT/GST Applied to gross revenue Basically a proxy to income tax governed by tax treaty. Other name include Electronic Transaction Tax India introduce this tax Tax base is gross revenue under certain measure. Actually target the same object. Introduce the concept of significance economic presence Extension of WHT WHT is applied to overseas digital services which has no PE in that country. The consumption tax VAT/GST applied to digital product, mostly that supplied on B2C scheme follow OECD guideline on VAT destination based DIRECT TAXES (PAJAK LANGSUNG) INDIRECT TAXES
  • 17. Digital Activities targeted to be taxed Digital content streaming & online gaming Social Media Platform Online intermediation platforms,including the operation of online marketplaces, irrespective of whether used by businesses or consumers Online Search Online Advertising Services Cloud Computing
  • 18. Digital Taxes di beberapa negara France DST – 3% retroactive since Jan 2019 (postponed) VAT 10% - reporting requirement India Equalization Levy :6% for online advertising (2016), 2% on other e-commerce (2020) GST Australia Wait for global consensus GST 10%, turnover >A$75k –adopted July 2017 Chile Digital Tax 10% (cancelled) VAT 19% start June 2020 require registration Mexico WHT - variable VAT 16% start June 2020 require registration UK DST – 2% VAT liable
  • 19. Perlakuan Pajak Digital Economy di Indonesia 1 2 3 4 Cakupan Kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yaitu transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik. Dilakukan oleh subjek pajak luar negeri kepada pembeli di dalam daerah pabean Sanksi Sanksi administrasi sesuai ketentuan UU KUP Sanksi pemutusan hak akses setelah diberikan teguran Pengenaan PPN Atas pemnafaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean melalui PMSE Pengenaan PPh atau Pajak Transaksi Elektronik Pengenaan PPh atau Pajak Transaksi Elektronik apabila subjek pajak luar negeri memenuhi kriteria kehadiran ekonomi signifikan (significant economic presence) sehingga dianggap menjadi BUT Perppu 1/2020 (UU No 2/2020) Psl 4, Psl 6, dan Psl 7
  • 20. Pengenaan PPh Pengenalan taxable nexus baru Pedagang LN, Penyedia Jasa LN, Penyelenggara PMSE LN diperlakukan sebagai BUT apabila memenuhi kriteria kehadiran ekonomi signifikan. Cakupan Baik menjual barang atau menyediakan jasa secara langsung atau tidak langsung kepada konsumen di Indonesia. Pajak dibayar dan dilaporkan oleh pedagang LN, penyedia jasa LN atau Penyelenggara PMSE LN Alternative Plan – Pajak Baru Mengenakan Pajak Transaksi Elektronik apabila pengenaan PPh terganjal ketentuan tax treaty. Umumnya pajak digital baru ini menggunakan gross revenue sebagai dasar penghitungan. Perlu ditunggu penerbitan PP mengenai kejelasan tarif tersebut. Kriteria kehadiran ekonomi signifikan Significance economic presence diukur dari jumlah peredaran bruto konsolidasi grup usaha, jumlah penjualan di Indonesia, dan/atau jumlah aktif pengguna media digital di Indonesia 01 02 03 04
  • 21. Pengenaan PPN Tarif ▪ Mengikuti ketentuan UU PPN yang berlaku ▪ 10% dari DPP Tata Cara ▪ Dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh pedagang LN, penyedia jasa LN, penyelenggara PMSE LN, penyelenggara PMSE DN ▪ Dapat menunjuk perwakilan di Indonesia Cakupan ▪ Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean melalui PMSE ▪ Penyerahan oleh orang pribadi atau badan yang bertempat tinggal atau bertempat kedudukan di luar daerah pabean kepada pembeli di dalam daerah pabean Pelaksanaan ▪ Tata cara penunjukan, pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN ditetapkan oleh Menteri Keuangan ▪ PMK 48/PMK.03/2020 ▪ Berlaku 1 Juli 2020
  • 22. Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Pelaporan PPN PMSE (PMK-48/PMK.03/2020) Pelaku usaha PMSE Pedagang LN, Penyedia Jasa LN, Penyelenggara PMSE (PPMSE) LN, dan/atau PPMSE DN, yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Penunjukan sbg Pemungut PPN dilimpahkan kpd Dirjen Pajak Mulai kewajiban PPN Penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE mulai berlaku awal bulan berikutnya setelah tanggal ditetapkan keputusan penunjukannya Telah memenuhi kriteria tertentu Pelaku usaha PMSE yang ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE adalah yang telah memenuhi kriteria tertentu Nomor Identitas Pemungut PPN Pemungut PPN PMSE diberikan nomor identitas sebagai sarana administrasi perpajakan
  • 23. Kriteria Tertentu Pemungut PPN Pelaku Usaha PMSE yang memenuhi kriteria, tetapi belum ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE, dapat menyampaikan pemberitahuan kepada Dirjen Pajak untuk ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE *) ditetapkan oleh Dirjen Pajak nilai transaksi melebihi jumlah tertentu* dalam 12 bulan jumlah traffic atau pengakses melebihi jumlah tertentu* dalam 12 bulan
  • 24. Kriteria Pembeli barang/Pengguna Jasa Tempat tinggal atau tempat kedudukan di Indonesia: • alamat korespondensi atau penagihan terletak/berlokasi/berada di Indonesia; dan/atau • pemilihan negara saat registrasi adalah Indonesia pembayaran menggunakan fasilitas debit, kredit, dan/atau fasilitas pembayaran lainnya yang disediakan oleh institusi di Indonesia menggunakan alamat internet protocol di Indonesia atau menggunakan nomor telepon dengan kode telepon negara Indonesia
  • 25. Pemungut PPN Pedagang LN Pembeli barang/Pengguna Jasa untuk PPN yang tidak dipungut Penyedia Jasa LN Penyelenggara PMSE DN Penyelenggara PMSE LN Transaksi langsung Transaksi tidak langsung
  • 26. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud Penggunaan pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial; Perolehan seluruhnya/sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas Penggunaan/hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah; Penggunaan/hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan Penggunaan/hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merk dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya Pemanfaatan terkait hal-hal di atas, berupa: 1. Penerimaan/hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; 2. Penggunaan/hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan 3. Penggunaan/hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;
  • 27. PEMUNGUTAN PPN • Jumlah PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN PMSE: Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yaitu nilai berupa uang yang dibayar oleh Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa, tidak termasuk PPN yang dipungut • Pemungut PPN dilakukan pada saat pembayaran oleh Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa 10%x Dasar Pengenaan Pajak
  • 28. Bukti Pungut PPN Dokumen Sejenis Merupakan dokumen yang dipersamakan dengan Faktur Pajak 01 02 03 04 Commercial Invoice Billing Order Receipt
  • 29. Saat Penyetoran Saat penyetoran Paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak Setoran menggunakan a. mata uang Rupiah (Kurs KMK pada tanggal setor); b. mata uang Dollar Amerika Serikat; atau c. mata uang asing lainnya yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak Cara penyetoran Secara elektronik ke kas negara sesuai ketentuan setoran secara elektronik
  • 30. Pelaporan PPN Saat laporan Secara triwulanan, memuat a. jumlah Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa; b. jumlah pembayaran; c. jumlah PPN yang dipungut; dan d. jumlah PPN yang telah disetor, Permintaan Laporan rincian transaksi DJP dapat meminta laporan rincian, memuat a. nomor & tanggal bukti pungut PPN; b. jumlah pembayaran; c. jumlah PPN yang dipungut; dan d. nama & NPWP Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa dalam hal bukti pungut PPN mencantumkan NPWP tersebut Cara pelaporan Berbentuk elektronik sesuai dengan sistem yang disediakan/ditetapkan oleh DJP
  • 31. Thank You… See you on the next webinar