Metodologi desain terdiri dari 5 tahapan yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test. Pada pembelajaran, mahasiswa dibagi menjadi designer dan klien untuk merancang dompet ideal melalui 9 tahapan desain thinking. Tahapan tersebut meliputi wawancara, menggali informasi, menangkap temuan, membuat konsep, membuat sketsa, mendapatkan umpan balik, merevisi desain, mewujudkan desain, dan mendap
2. Menurut Institute of
Design at Stanford,
Metodologi Desain
atau yang juga disebut
Design Thinking dibagi
menjadi 5 tahapan.
Emphatize, Define,
Ideate, Prototype, dan
Test.
Emphatize
Define
IdeatePrototype
Test
3. Emphatize : Menggali apa yang user/klien
inginkan
Define : menjelaskan keinginan klien dengan
sebuah kalimat yang jelas
Ideate : Designer membuat sketsa produk
Prototype : Visualisasi produk. Pada tahap ini
klien bisa memberikan feedback.
Test : Tahapan akhir membuat produk.
4. Pada sesi selanjutnya, diadakan pembelajaran
An Introduction to Design Thinking dengan
menerapkan 5 tahapan yang dijabarkan
menjadi 9 tahapan (Interview – Dig Deeper – Capture Finding –Take a
Stand –Sketch – Feedback –Reflect and Generate new Solution – Build your Solution –
Share your solution and get Feedback)
Pada pembelajaran ini, dibentuk partner.
Dengan satu orang sebagai designer, dan
satu orang lagi sebagai klien.
Tema yang diambil yaitu membuat sebuah
DOMPET IDEAL
5. Sebagai pembuka, disediakan waktu 3 menit,
agar designer mendesain dompet ideal menurut
mereka.
Lalu menuju tahap pertama, yaitu Interview yang
dilakukan selama 8 menit. Disini designer
mencoba menggali lebih banyak tentang
bagaimana dompet ideal menurut klien.
Tahap kedua yaitu Dig Deeper yang dilakukan
selama 6 menit. Designer menggali lebih dalam
apa makna khusus dari sebuah dompet bagi
klien.
6. Tahap ketiga yaitu Capture Finding (3 menit).
Pada tahap ini designer sudah menemukan
‘bagaimana dompet yang akan mereka buat’
Designer menggunakan satu kalimat jelas
untuk mendeskripsikan dompet ideal sesuai
keinginan klien.
Tahap keempat yaitu Take a Stand (3 menit).
Pada tahap ini designer lebih menganalisa
secara khusus pada dompet ideal keinginan
klien beserta hambatan apa saja yang
biasanya terjadi.
7. Tahap kelima yaitu Sketch. Setelah designer
menemukan gambaran dompet ideal untuk klien.
Designer membuat 5 rancangan dompet.
Tahap keenam yaitu Feedback (10 menit). Pada
tahap ini Klien diberi kesempatan memberikan
komentar pada desain dompet atau
menambahkan saran.
Tahap ketujuh yaitu Reflect and Generate a new
Solution. Pada tahap ini designer
menyempurnakan sketsa setelah mendapatkan
masukan atau saran dari klien.
8. Tahap kedelapan adalah Build your Solution.
Dimana designer memvisualisasikan desain.
Dalam pembelajaran ini bahan untuk
memvisualisasikan dompet ideal adalah
kertas.
Tahap kesembilan sekaligus tahap terakhir
yaitu Share your solution and get feedback.
Pada tahap ini klien bisa mengomentari dan
kembali memberikan feedback pada
visualisasi dompet yang telah dibuat oleh
designer.
9. Penggunaan Metode Design Thinking cukup
efektif dalam Pembuatan suatu produk. Karena
pada Design Thinking sangat difokuskan pada
keinginan klien / sasaran penjualan.
Dalam desain barang ada yang namanya
Maksimum Revisi. Dimana batasan maksimus
klien memberikan feedback pada desain yang
telah dibuat.
Hal-hal yang bisa digarisbawahi dalam membuat
atau mendesain produk adalah : Dengarkan
reaksi dan pertanyaan klien, Bukan hanya tentang
validasi ide, Tidak memaksakan ide, dan
bagaimana memahami klien.