SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam
Abstrak—Sebuah percobaan mengenai sistem osilasi
teredam telah selesai dilakukan. Tujuan dilakukannya
percobaan ini adalah untuk mengetahui persamaan sistem
osilasi dan untuk mengetahui sifat fisis osilasi redaman dan
mengetahui besar koefisien redamannya.. Pada percobaan
ini, sistem yang digunakan adalah bidang miring dengan
ketinggian yang tidak ditentukan dan bagian ujung bidang
tersebut diletakkan pegas. Benda menggelinding yang
digunakan adalah sebuah bola dari bahan yang padat.
Benda tersebut diluncurkan tanpa adanya gaya luar, yang
berarti dilepas bebas. Percobaan diulang sebanyak 11 kali
untuk masing-masing titik. Dan banyak titik yang diberikan
yakni 6 titik pantulan. Dan hasilnya nanti berupa data
waktu pantulan dan besar jarak pantulan dan dihasilkan
dalam percobaan ini yakni bahwa fenomena osilasi terdam
ditunjukkan dengan penurunan amplitudo atau simpangan
dengan penurunan sebsar koefisien redamannya perwaktu.
Dan koefisien redamannya yakni 0,311 persatuan waktunya.
Serta persamaan osilasi nya redamanya yakni sebesar
S=72,227e-0,331t
Kata Kunci—osilasi,pantulan, redaman.
I. PENDAHULUAN
Bergetar atau peristiwa getaran bolak balik
disekitar daerah keseimbangan merupakan gejala fisis
yang terjadi di kebanyakan sistem fisis.ada banyak sekali
getaran yang terjadi di alam ini misal getaran pada bandul
yang diayunkan atau pun pegas yang bergetar. Namun
pada kenyataannya bila dianalisa secara fisis maka akan
menimbulkan beberapa jenis getaran. Dalam sistem fisis
tersebut secara garis besar getaran digolongkan menjadi
getaran harmonik sederhana dan getaran teredam dan
getaran paksa.
Namun pada kali ini yang akan ditinjau yakni
getaran teredam , getaran teredam sendiri merupakan
getarann yang secara nyata ada karena dialam ini
kebanyakan getaran suatu benda itu teredam alias akan
berhenti pada waktu tertentu. Sehingga untuk memeahami
hal tersebut perlu dilakukan percobaan mengenai getaran
teredam ata osilasi teredam tersebut yang akan mendasari
terjadinya praktikum ini.
A. Getaran
Gerakan periodik atau getaran merupakan
gerakan sebuah objek secara berulang ulang yang dimana
objek secara berulang ulang yang dimana objek kembali
ke posisi awal setelah beberapa waktu. Dalam identifikasi
kehidupan sehari-hari misal posisi bumi ketika setelah
mengelilingi matahari. Dan pada suatu kasus khusus
terdapat gejala getaran pada suatu sistem mekanik yang
diakibatkan oleh sebuah gaya pemulih dari sebuah objek
tersebut yang selalu mengembalikan objek
keposisi semula dan gerakan itu disebut getaran harmonis
sederhana[1].
B. Getaran harmonik sederhana
Bentuk dari getaran harmonik sederhana yakni
ketika sebuah pegas digetarkan maka pegas tersebut akan
berosilasi disekitar daerah keseimbangan . hal ini
dikarenakan terdapat gaya pemulih yang melawan arah
pergerakan pegas tersebut sehingga sistem akan berulang-
ulang atau bersoilasi. Dan secara umum persamaan
harmonik sederhana diturunkan dari sistem berikut ini.
Gambar 1. Getaran harmonis sederhana
Dan bila dianalisa dengan persaman hukum
newton ke II di hasilkan persamaan sebagai berikut.
..................................(1)
Dimana, percepatan merupakan
....................................(2)
Persamaan 3 tersebut memberikan bahwa
................................(3)
Persamaan 5 merupakan persamaan diferensial getaran
harmonik. Dalam persamaan terhadap dapat ditulis
yang berarti frekuensi angular yang dimiliki sistem.[2]
C. Getaran teredam
Pada awalnya setelah getaran harmonik
sederhana dimana total energi yang dihasilkan konstan
dan perubahan simpangan berupa kurva sinusoidal dan
untuk waktu tek hingga. Namun pada kenyataannya
terdapat energi yang terbuang akibat hambatan atau
kekentalan misal sebuah bandul yang diayunkan maka
lama-kelamaan akan berhenti akibat energi yang hilang.
Sistem Osilasi Teredam
Aris Widodo, Stevanus Kristianto Nugroho, Muhammad Nashrullah, Drs. M. Zainuri
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: aris.prof@yahoo.co.id
JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam
Karena adanya energi yang hilang dalam geraknya,
berarti bahwa adanya gaya lain yang aktif, yang sebanding
dengan kecepatannya. Adanya gaya pergeseran pada
sistem sehingga menyebabkan persamaan Hukum II
Newton menjadi
..........................(4)
Dimana r merupakan konstanta kesebandingan dengan
kecepatan. m, r, dan s merupakan nilai yang konstan.
Pernyataan getaran teredam digambarkan dengan gambar
2.
Gambar 2. Getaran harmonis teredam
Dari Hukum II Newton pada persamaan 6
.............................(5)
Dengan :
 , yang merupakan faktor redaman

, yang merupakan frekuensi natural
Sehingga, persamaan 7 dapat ditulis
...........................(6)
Persamaan diatas merupakan persamaan diferensial
getaran dengan redaman.[3]
D. Solusi persamaan diferensial getaran
harmonis teredam
Untuk mendapatkan solusi pada persamaan 8,
maka penyelesaiannya adalah berikut :
Misal:
Substitusi ketiga persamaan tersebut ke persamaan 8,
menjadi
........................(7)
Maka akar dari persamaan tersebut untuk
adalah
....................(8)
Yang besarnya bergantung pada besarnya faktor redaman
 relatif terhadap besar frekuensi natural . Ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi dari solusi akar
persamaan diatas, yaitu
 untuk redaman kecil
 untuk redaman besar
 untuk redaman kritis
a. Redaman kecil [ ]
Kondisi tersebut menyebabkan nilai p dari persamaan 10
adalah
Dengan:
dan
Sehingga:
Bila konstanta M dituliskan sebagai maka
atau .......................(9)
Dengan amplitudo =
b. Redaman besar [ ]
Dengan syarat pada persamaan 10, akan menghasilkan
dua nilai, yaitu P1 dan P2. Sehingga didapat solusi getaran
dengan redaman besar adalah
.................(10)
Ternyata dari solusi persamaan 12, terlihat bahwa tidak
menggambarkan suatu fungsi harmonik (fungsi sinus
maupun cosinus), artinya tidak menggambarkan sesuatu
yang berosilasi. Karena itu, maka tidak terdapat
periodisitas dan gerakannya pun dinamakan gerakan
aperiodik.
JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam
c. Redaman kritis [ ]
Redaman kritis adalah kondisi dengan derajat redaman
yang menyebabkan osilasi tepat tidak terjadi. Jadi, secara
matematis juga bukan fungsi harmonik yang akan
didapatkan. Jika maka dan
akibatnya solusinya adalah
....................(11)
yang merupakan persamaan getaran dengan redaman
kritis.
Bila gerakan dimulai dari simpangan awal A tanpa
kecepatan awal, maka secara matematis dapat dituliskan
bila t=0, maka x=A dan v=0. Bila syarat batas t=0, x=A
dimasukkan ke dalam persamaan 13, maka didapatkan
Dan kecepatannya adalah
.....(12)
Selanjutnya bila syarat batas kedua yaitu t=0 dan v=0,
dimasukkan ke persamaan14, maka didapatkan
maka
sehingga didapatkan solusi persamaan getaran dengan
redaman kritis, yaitu
...................(13)
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk
mengetahui persamaan sistem osilasi serta untuk
mengetahui sifat fisis melalui grafik sistem
II. METODE
Percobaan sistem osilasi teredam ini akan
menghasilkan output berupa data kuantitatif, karena pada
praktikum ini didapatkan data berupa nilai waktu (s) dan
nilai simpangan (cm).Data waktu dan jarak tersebut dicari
untuk digunakan dalam mengidentifikasi sistem ini jenis
teredamnya.
Praktikum ini dilakukan dengan cara menyiapkan alat
dan bahan yang digunakan yakni satu buah bola besi,
bidang miring yang dilengkapi dengan rol meter lalu
terdapat pegas di ujung lintasan bidang miring serta
stopwatch untuk mencatat waktu pergerakan bola.
Langkah kedua yaitu diatur kemiringan dari papan luncur,
kemiringan papan disesuaikan dengan kecepatan bola
dengan batas bola tidak sampai terjadi loncatan. Lalu
mengatur posisi bola dengan cara bola diletakkan pada
ujung bidang miring, bola harus diletakkan sama pada
setiap pengambilan data.Dan tidak boleh terdapat gaya
tambahan dari dorongan waktu melempar , bola ini harus
murni menggelinding akibat gravitasi. Langkah ketiga
yaitu diukur simpangan pergerakan bola setelah
dipantulkan oleh pegas dan dicatat waktu tempuh bola
saat mencapai simpangan tertentu. Data simpangan
sebanyak enam kali. Dan untuk validasi data dengan cara
Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak sebelas kali.
Dihitung nilai ralat mutlak pada masing-masing titik,
selanjutnya dibuat grafik antara ln s dan t dengan
mencantumkan regresi tak berbobot dan regresi berbobot
pada grafik. Regresi tak berbobot diperoleh dari nilai
regresi linier pada grafik. Grafik kedua adalah grafik
antara s (simpangan) dan t (detik), dengan adanya grafik
kedua maka akan dapat dianalisa gerakan yang terjadi
pada sistem. Persamaan getaran teredam yang akan
dihasilkan dalam percobaan ini adalah
.....................................(14)
Dimana B = ea
dan γ= -b dari hasil regresi linear
grafik sebelumnya.
Gambar 3. Rangkain alat percobaaan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan ini didapatkan data waktu dan
jarak pantul (s) sebagai berikut.
Tabel 1. Data untuk pantulan 1
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 3,5 26
2 3,66 32
3 3,87 28
4 2,97 27
5 3,27 21
6 3,64 29
7 3,53 28
8 3,22 26
9 3,5 27
10 3,43 27
11 3,31 24
JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam
Tabel 2. Data untuk pantulan ke 2
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 5,4 14
2 6,05 17
3 5,67 13
4 4,82 15
5 5,32 15
6 5,78 15
7 5,92 14
8 4,81 14
9 5,64 14
10 5,25 14
11 5,19 13
Tabel 3. Data untuk pantulan ke 3
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 6,68 9
2 7,31 10
3 6,6 8
4 6,5 10
5 6,74 9
6 7,27 10
7 7,11 10
8 6,24 9
9 6,19 9
10 6,64 9
11 6,22 9
Tabel 4. Data untuk pantulan ke 4
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 7,43 7
2 8,07 7
3 7,26 7
4 7,62 7
5 7,56 7
6 8,06 7
7 8,1 8
8 7,13 7
9 7,39 8
10 7,67 7
11 7,1 7
Tabel 5. Data untuk pantulan ke 5
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 8,13 6
2 8,81 6
3 7,85 6
4 8,37 6
5 8,3 6
6 8,76 6
7 8,84 6
8 7,77 6
9 7,96 7
10 8,36 6
11 7,64 6
Tabel 6. Data untuk pantulan ke 6
ulang ke
waktui
(s)
jarak
(cm)
1 8,66 5
2 9,53 5
3 8,41 5
4 8,9 5
5 8,77 5
6 9,27 5
7 9,48 5
8 8,2 5
9 8,51 6
10 8,93 5
11 8,11 5
Dari data diatas ternyata didapaykan bahwa
menuju ke pantulan terakhir maka jarak pantul yang
ditempuh semakin kecil sejalan dengan kenaikan waktu ,
sehingga pantuan disini bisa di akibatkan oleh suatu
redaman akibat gaya gesek atau kekakuan pegas (stiffnes)
itu sendiri.atau akbita yang lain. Untuk selanjutnya,Lalu
didapatkan nilai jarak tempuh S rata-rata dan waktu tempu
t rata –rata sebagai berikut.
Tabel 7. Data s dan t rata-rata
pantulan
S ̅ t ̅
1 3,45 26,82
2 5,44 14,36
3 6,68 9,27
4 7,58 7,18
5 8,25 6,09
6 8,80 5,09
JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam
Lalu data diatas di plotkan sehingga membentuk
grafik eksponensial dibawah ini namun yang diharpkan
dari proses ini yakni hasil persamaan yang dihasilkan
seperti persamaan (14) dari grafik terebut. sehingga untuk
mendapatkannya maka denga cara diregresi linear.
Gambar 4. Grafik secara ekponensial.
Namun pada grafik tersebut sudah menunjukkan
bahwa terjadi redaman pada proses ini, redaman ini
mengakibatkan simpangan pada pantulan bola besi ketika
mengenai sebuah pegas berkurang. Hal ini dikarenakan
oleh beberapa faktor diantarnaya sebagian energi untuk
memantulkan bola besi kembali dengan simpangan yang
sama hilang akibat adanya yakni gaya gesek dengan
bidang sehingga bola memantul dengan lambat dan
adapula akibat kekakuan dai pegas itu sendiri yang
mengakibatkan pantulan yang semakin lama semakin
mengecil. Dan ternyata bila dilihat dari grafik akan
membentuk sebua fungsi eksponensial redaman dengan
pangkat eksopensial nya sebagai koefisien redaman
perwaktunya. Dan ada juga faktor koefisian kecepatan
yang berpengaruh pada redaman ini yakni ketika
kecepatannya semakin besar pantulannya hal ini
dikarenakan jarak tempuh untuk menggelinding semakin
cepat sehinnga terdapat gerak GLBB namun ketika sudah
teredam ternyata kecepatannya semakin turun..
Namun secara garis besar dipengaruhi oeh
kekakuan dari pegasnya itu sendiri yang berpengaruh
sangat besar , bila dilihat dari dengan hukum hooke bahwa
jika kekauan semakin besar maka gaya pembaliknya besar
sebanding dengan simpangannya namun ternyata gaya
pembalikknya tidak sebesar untuk melawan adanya gaya
gravitasi dari bola besi untuk melawannya sehingga maka
simpangannya semakin kecil atau pantulannya semakin
kecil. Lalu untuk mengetahui besarnya redamannya maka
di cari regresi linearnya dengan dihasilkan sebagai
berikut.
Tabel 8. Simpangan rata-rata dalam bentuk lnS ̅ dan waktu
rata-rata
pantulan
ln s ̅ t ̅
1 3,29 3,45
2 2,66 5,44
3 2,23 6,68
4 1,97 7,58
5 1,81 8,25
6 1,63 8,80
Gambar 5. Grafik regresi linear lnS(y) dan waktu (x)
Sehingga dengan cara regresi ini didapatkan
besar persamannya yakni y=-0,3108x+4,3467 sehingga
dengan cara sesuai metodologi dapat dicari nilai dari
persamaan (14) yakni y=72,227e-0,311x,
dalam hal ini x=t,
sehingga didapatkan pula koefisien redamannya yakni
0,311 (gamma).sehingga dalam tiap waktu akan terjadi
penerunan simpangann sebesar seper e0,311
, dan persamaan
dari getran teredamnya yakni S=72,227e-0,331t
.
IV. KESIMPULAN
Kseimpulan dari percobaa sistem osilasi teredam
ini yakni bahwa fenomena osilasi terdam ditunjukkan
dengan penurunan amplitudo atau simpangan dengan
penurunan sebsar koefisien redamannya perwaktu. Dan
koefisien redamannya yakni 0,311 persatuan waktunya.
Serta persamaan osilasi nya redamanya yakni sebesar
S=72,227e-0,331t
UCAPAN TERIMA KASIH
Para penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah Gelombang, Bapak Drs. M.
Zainuri dan laboran Gelombang, Bapak Sukir, dan juga
kepada asisten laboratorium yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan percobaan ini, sehingga percobaan
ini dapat berjalan dengan lancar
DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancoli,Fisika jilid 2.Jakarta:Erlangga,2001.
[2] Pain, Physics of vibration and waves.USA:johnwilley,2005.
[3] Serway,Physics for Scientist and engineering.California:Thomson
brook,2004

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial TermodinamikaMutiara Cess
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 

La actualidad más candente (20)

Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial Termodinamika
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 

Similar a Sistem Osilasi Teredam

Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangianReza Aditya
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...Emanuel Manek
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Nur Latifah
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1555
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkarAgus Purnomo
 
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileSoal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileDemos Wira Arjuna
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Gressi Dwiretno
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptAzkiyaqulbi
 

Similar a Sistem Osilasi Teredam (20)

Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002
 
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Dinamika rotasi
Dinamika rotasiDinamika rotasi
Dinamika rotasi
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfileSoal up 2014 matrikulasi pdfile
Soal up 2014 matrikulasi pdfile
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis SederhanaGerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
 
pertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.pptpertemuan11fisdas.ppt
pertemuan11fisdas.ppt
 
Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013
 

Más de Aris Widodo

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaAris Widodo
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Aris Widodo
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Aris Widodo
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Aris Widodo
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometerAris Widodo
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1Aris Widodo
 

Más de Aris Widodo (17)

Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2
 
Polarimeter
PolarimeterPolarimeter
Polarimeter
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Tetes milikan
Tetes milikanTetes milikan
Tetes milikan
 
Spektrometer
SpektrometerSpektrometer
Spektrometer
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometer
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1
 

Último

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Último (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Sistem Osilasi Teredam

  • 1. JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam Abstrak—Sebuah percobaan mengenai sistem osilasi teredam telah selesai dilakukan. Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui persamaan sistem osilasi dan untuk mengetahui sifat fisis osilasi redaman dan mengetahui besar koefisien redamannya.. Pada percobaan ini, sistem yang digunakan adalah bidang miring dengan ketinggian yang tidak ditentukan dan bagian ujung bidang tersebut diletakkan pegas. Benda menggelinding yang digunakan adalah sebuah bola dari bahan yang padat. Benda tersebut diluncurkan tanpa adanya gaya luar, yang berarti dilepas bebas. Percobaan diulang sebanyak 11 kali untuk masing-masing titik. Dan banyak titik yang diberikan yakni 6 titik pantulan. Dan hasilnya nanti berupa data waktu pantulan dan besar jarak pantulan dan dihasilkan dalam percobaan ini yakni bahwa fenomena osilasi terdam ditunjukkan dengan penurunan amplitudo atau simpangan dengan penurunan sebsar koefisien redamannya perwaktu. Dan koefisien redamannya yakni 0,311 persatuan waktunya. Serta persamaan osilasi nya redamanya yakni sebesar S=72,227e-0,331t Kata Kunci—osilasi,pantulan, redaman. I. PENDAHULUAN Bergetar atau peristiwa getaran bolak balik disekitar daerah keseimbangan merupakan gejala fisis yang terjadi di kebanyakan sistem fisis.ada banyak sekali getaran yang terjadi di alam ini misal getaran pada bandul yang diayunkan atau pun pegas yang bergetar. Namun pada kenyataannya bila dianalisa secara fisis maka akan menimbulkan beberapa jenis getaran. Dalam sistem fisis tersebut secara garis besar getaran digolongkan menjadi getaran harmonik sederhana dan getaran teredam dan getaran paksa. Namun pada kali ini yang akan ditinjau yakni getaran teredam , getaran teredam sendiri merupakan getarann yang secara nyata ada karena dialam ini kebanyakan getaran suatu benda itu teredam alias akan berhenti pada waktu tertentu. Sehingga untuk memeahami hal tersebut perlu dilakukan percobaan mengenai getaran teredam ata osilasi teredam tersebut yang akan mendasari terjadinya praktikum ini. A. Getaran Gerakan periodik atau getaran merupakan gerakan sebuah objek secara berulang ulang yang dimana objek secara berulang ulang yang dimana objek kembali ke posisi awal setelah beberapa waktu. Dalam identifikasi kehidupan sehari-hari misal posisi bumi ketika setelah mengelilingi matahari. Dan pada suatu kasus khusus terdapat gejala getaran pada suatu sistem mekanik yang diakibatkan oleh sebuah gaya pemulih dari sebuah objek tersebut yang selalu mengembalikan objek keposisi semula dan gerakan itu disebut getaran harmonis sederhana[1]. B. Getaran harmonik sederhana Bentuk dari getaran harmonik sederhana yakni ketika sebuah pegas digetarkan maka pegas tersebut akan berosilasi disekitar daerah keseimbangan . hal ini dikarenakan terdapat gaya pemulih yang melawan arah pergerakan pegas tersebut sehingga sistem akan berulang- ulang atau bersoilasi. Dan secara umum persamaan harmonik sederhana diturunkan dari sistem berikut ini. Gambar 1. Getaran harmonis sederhana Dan bila dianalisa dengan persaman hukum newton ke II di hasilkan persamaan sebagai berikut. ..................................(1) Dimana, percepatan merupakan ....................................(2) Persamaan 3 tersebut memberikan bahwa ................................(3) Persamaan 5 merupakan persamaan diferensial getaran harmonik. Dalam persamaan terhadap dapat ditulis yang berarti frekuensi angular yang dimiliki sistem.[2] C. Getaran teredam Pada awalnya setelah getaran harmonik sederhana dimana total energi yang dihasilkan konstan dan perubahan simpangan berupa kurva sinusoidal dan untuk waktu tek hingga. Namun pada kenyataannya terdapat energi yang terbuang akibat hambatan atau kekentalan misal sebuah bandul yang diayunkan maka lama-kelamaan akan berhenti akibat energi yang hilang. Sistem Osilasi Teredam Aris Widodo, Stevanus Kristianto Nugroho, Muhammad Nashrullah, Drs. M. Zainuri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: aris.prof@yahoo.co.id
  • 2. JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam Karena adanya energi yang hilang dalam geraknya, berarti bahwa adanya gaya lain yang aktif, yang sebanding dengan kecepatannya. Adanya gaya pergeseran pada sistem sehingga menyebabkan persamaan Hukum II Newton menjadi ..........................(4) Dimana r merupakan konstanta kesebandingan dengan kecepatan. m, r, dan s merupakan nilai yang konstan. Pernyataan getaran teredam digambarkan dengan gambar 2. Gambar 2. Getaran harmonis teredam Dari Hukum II Newton pada persamaan 6 .............................(5) Dengan :  , yang merupakan faktor redaman  , yang merupakan frekuensi natural Sehingga, persamaan 7 dapat ditulis ...........................(6) Persamaan diatas merupakan persamaan diferensial getaran dengan redaman.[3] D. Solusi persamaan diferensial getaran harmonis teredam Untuk mendapatkan solusi pada persamaan 8, maka penyelesaiannya adalah berikut : Misal: Substitusi ketiga persamaan tersebut ke persamaan 8, menjadi ........................(7) Maka akar dari persamaan tersebut untuk adalah ....................(8) Yang besarnya bergantung pada besarnya faktor redaman  relatif terhadap besar frekuensi natural . Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi dari solusi akar persamaan diatas, yaitu  untuk redaman kecil  untuk redaman besar  untuk redaman kritis a. Redaman kecil [ ] Kondisi tersebut menyebabkan nilai p dari persamaan 10 adalah Dengan: dan Sehingga: Bila konstanta M dituliskan sebagai maka atau .......................(9) Dengan amplitudo = b. Redaman besar [ ] Dengan syarat pada persamaan 10, akan menghasilkan dua nilai, yaitu P1 dan P2. Sehingga didapat solusi getaran dengan redaman besar adalah .................(10) Ternyata dari solusi persamaan 12, terlihat bahwa tidak menggambarkan suatu fungsi harmonik (fungsi sinus maupun cosinus), artinya tidak menggambarkan sesuatu yang berosilasi. Karena itu, maka tidak terdapat periodisitas dan gerakannya pun dinamakan gerakan aperiodik.
  • 3. JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam c. Redaman kritis [ ] Redaman kritis adalah kondisi dengan derajat redaman yang menyebabkan osilasi tepat tidak terjadi. Jadi, secara matematis juga bukan fungsi harmonik yang akan didapatkan. Jika maka dan akibatnya solusinya adalah ....................(11) yang merupakan persamaan getaran dengan redaman kritis. Bila gerakan dimulai dari simpangan awal A tanpa kecepatan awal, maka secara matematis dapat dituliskan bila t=0, maka x=A dan v=0. Bila syarat batas t=0, x=A dimasukkan ke dalam persamaan 13, maka didapatkan Dan kecepatannya adalah .....(12) Selanjutnya bila syarat batas kedua yaitu t=0 dan v=0, dimasukkan ke persamaan14, maka didapatkan maka sehingga didapatkan solusi persamaan getaran dengan redaman kritis, yaitu ...................(13) Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui persamaan sistem osilasi serta untuk mengetahui sifat fisis melalui grafik sistem II. METODE Percobaan sistem osilasi teredam ini akan menghasilkan output berupa data kuantitatif, karena pada praktikum ini didapatkan data berupa nilai waktu (s) dan nilai simpangan (cm).Data waktu dan jarak tersebut dicari untuk digunakan dalam mengidentifikasi sistem ini jenis teredamnya. Praktikum ini dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yakni satu buah bola besi, bidang miring yang dilengkapi dengan rol meter lalu terdapat pegas di ujung lintasan bidang miring serta stopwatch untuk mencatat waktu pergerakan bola. Langkah kedua yaitu diatur kemiringan dari papan luncur, kemiringan papan disesuaikan dengan kecepatan bola dengan batas bola tidak sampai terjadi loncatan. Lalu mengatur posisi bola dengan cara bola diletakkan pada ujung bidang miring, bola harus diletakkan sama pada setiap pengambilan data.Dan tidak boleh terdapat gaya tambahan dari dorongan waktu melempar , bola ini harus murni menggelinding akibat gravitasi. Langkah ketiga yaitu diukur simpangan pergerakan bola setelah dipantulkan oleh pegas dan dicatat waktu tempuh bola saat mencapai simpangan tertentu. Data simpangan sebanyak enam kali. Dan untuk validasi data dengan cara Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak sebelas kali. Dihitung nilai ralat mutlak pada masing-masing titik, selanjutnya dibuat grafik antara ln s dan t dengan mencantumkan regresi tak berbobot dan regresi berbobot pada grafik. Regresi tak berbobot diperoleh dari nilai regresi linier pada grafik. Grafik kedua adalah grafik antara s (simpangan) dan t (detik), dengan adanya grafik kedua maka akan dapat dianalisa gerakan yang terjadi pada sistem. Persamaan getaran teredam yang akan dihasilkan dalam percobaan ini adalah .....................................(14) Dimana B = ea dan γ= -b dari hasil regresi linear grafik sebelumnya. Gambar 3. Rangkain alat percobaaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan ini didapatkan data waktu dan jarak pantul (s) sebagai berikut. Tabel 1. Data untuk pantulan 1 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 3,5 26 2 3,66 32 3 3,87 28 4 2,97 27 5 3,27 21 6 3,64 29 7 3,53 28 8 3,22 26 9 3,5 27 10 3,43 27 11 3,31 24
  • 4. JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam Tabel 2. Data untuk pantulan ke 2 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 5,4 14 2 6,05 17 3 5,67 13 4 4,82 15 5 5,32 15 6 5,78 15 7 5,92 14 8 4,81 14 9 5,64 14 10 5,25 14 11 5,19 13 Tabel 3. Data untuk pantulan ke 3 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 6,68 9 2 7,31 10 3 6,6 8 4 6,5 10 5 6,74 9 6 7,27 10 7 7,11 10 8 6,24 9 9 6,19 9 10 6,64 9 11 6,22 9 Tabel 4. Data untuk pantulan ke 4 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 7,43 7 2 8,07 7 3 7,26 7 4 7,62 7 5 7,56 7 6 8,06 7 7 8,1 8 8 7,13 7 9 7,39 8 10 7,67 7 11 7,1 7 Tabel 5. Data untuk pantulan ke 5 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 8,13 6 2 8,81 6 3 7,85 6 4 8,37 6 5 8,3 6 6 8,76 6 7 8,84 6 8 7,77 6 9 7,96 7 10 8,36 6 11 7,64 6 Tabel 6. Data untuk pantulan ke 6 ulang ke waktui (s) jarak (cm) 1 8,66 5 2 9,53 5 3 8,41 5 4 8,9 5 5 8,77 5 6 9,27 5 7 9,48 5 8 8,2 5 9 8,51 6 10 8,93 5 11 8,11 5 Dari data diatas ternyata didapaykan bahwa menuju ke pantulan terakhir maka jarak pantul yang ditempuh semakin kecil sejalan dengan kenaikan waktu , sehingga pantuan disini bisa di akibatkan oleh suatu redaman akibat gaya gesek atau kekakuan pegas (stiffnes) itu sendiri.atau akbita yang lain. Untuk selanjutnya,Lalu didapatkan nilai jarak tempuh S rata-rata dan waktu tempu t rata –rata sebagai berikut. Tabel 7. Data s dan t rata-rata pantulan S ̅ t ̅ 1 3,45 26,82 2 5,44 14,36 3 6,68 9,27 4 7,58 7,18 5 8,25 6,09 6 8,80 5,09
  • 5. JURNAL PRAKTIKUM GELOMBABG- Sistem Osilasi Teredam Lalu data diatas di plotkan sehingga membentuk grafik eksponensial dibawah ini namun yang diharpkan dari proses ini yakni hasil persamaan yang dihasilkan seperti persamaan (14) dari grafik terebut. sehingga untuk mendapatkannya maka denga cara diregresi linear. Gambar 4. Grafik secara ekponensial. Namun pada grafik tersebut sudah menunjukkan bahwa terjadi redaman pada proses ini, redaman ini mengakibatkan simpangan pada pantulan bola besi ketika mengenai sebuah pegas berkurang. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantarnaya sebagian energi untuk memantulkan bola besi kembali dengan simpangan yang sama hilang akibat adanya yakni gaya gesek dengan bidang sehingga bola memantul dengan lambat dan adapula akibat kekakuan dai pegas itu sendiri yang mengakibatkan pantulan yang semakin lama semakin mengecil. Dan ternyata bila dilihat dari grafik akan membentuk sebua fungsi eksponensial redaman dengan pangkat eksopensial nya sebagai koefisien redaman perwaktunya. Dan ada juga faktor koefisian kecepatan yang berpengaruh pada redaman ini yakni ketika kecepatannya semakin besar pantulannya hal ini dikarenakan jarak tempuh untuk menggelinding semakin cepat sehinnga terdapat gerak GLBB namun ketika sudah teredam ternyata kecepatannya semakin turun.. Namun secara garis besar dipengaruhi oeh kekakuan dari pegasnya itu sendiri yang berpengaruh sangat besar , bila dilihat dari dengan hukum hooke bahwa jika kekauan semakin besar maka gaya pembaliknya besar sebanding dengan simpangannya namun ternyata gaya pembalikknya tidak sebesar untuk melawan adanya gaya gravitasi dari bola besi untuk melawannya sehingga maka simpangannya semakin kecil atau pantulannya semakin kecil. Lalu untuk mengetahui besarnya redamannya maka di cari regresi linearnya dengan dihasilkan sebagai berikut. Tabel 8. Simpangan rata-rata dalam bentuk lnS ̅ dan waktu rata-rata pantulan ln s ̅ t ̅ 1 3,29 3,45 2 2,66 5,44 3 2,23 6,68 4 1,97 7,58 5 1,81 8,25 6 1,63 8,80 Gambar 5. Grafik regresi linear lnS(y) dan waktu (x) Sehingga dengan cara regresi ini didapatkan besar persamannya yakni y=-0,3108x+4,3467 sehingga dengan cara sesuai metodologi dapat dicari nilai dari persamaan (14) yakni y=72,227e-0,311x, dalam hal ini x=t, sehingga didapatkan pula koefisien redamannya yakni 0,311 (gamma).sehingga dalam tiap waktu akan terjadi penerunan simpangann sebesar seper e0,311 , dan persamaan dari getran teredamnya yakni S=72,227e-0,331t . IV. KESIMPULAN Kseimpulan dari percobaa sistem osilasi teredam ini yakni bahwa fenomena osilasi terdam ditunjukkan dengan penurunan amplitudo atau simpangan dengan penurunan sebsar koefisien redamannya perwaktu. Dan koefisien redamannya yakni 0,311 persatuan waktunya. Serta persamaan osilasi nya redamanya yakni sebesar S=72,227e-0,331t UCAPAN TERIMA KASIH Para penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Gelombang, Bapak Drs. M. Zainuri dan laboran Gelombang, Bapak Sukir, dan juga kepada asisten laboratorium yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan percobaan ini, sehingga percobaan ini dapat berjalan dengan lancar DAFTAR PUSTAKA [1] Giancoli,Fisika jilid 2.Jakarta:Erlangga,2001. [2] Pain, Physics of vibration and waves.USA:johnwilley,2005. [3] Serway,Physics for Scientist and engineering.California:Thomson brook,2004