[Ringkasan]
1. Perizinan pertambangan sub-nasional di Bangka dan Kutai Kartanegara mengalami banyak masalah, termasuk praktik pertambangan ilegal yang luas, pengawasan lingkungan dan sosial yang lemah, serta penghindaran pajak.
2. Pemerintah daerah mengalami korupsi dalam pemberian izin dan pengawasan yang lemah, sementara kerangka regulasi memiliki ketidakseragaman dan ruang diskresi yang besar.
3. Diperluk
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
EI1 Perizinan Pertambangan (bahasa)
1. Izin Pertambangan Sub-Nasional:
Hasil Penelitian Dua Kabupaten –
Bangka and Kutai Kartanegara
John Strongman dan Ambarsari DC
Konferensi RWI
Jakarta 22-23 Mei 2012
1
2. Tinjauan Presentasi
A. Tujuan Penelitian: Sebuah Kerangka
untuk Melihat Perizinan Tingkat
Sub-Nasional
B. Aplikasi di Bangka dan Kutai Kartanegara
C. Ringkasan Temuan Utama
D. Pendahuluan untuk Implikasi Kebijakan
2
3. Latar Belakang dan Tujuan
Latar Belakang
• Beberapa negara termasuk Indonesia telah melakukan
desentralisasi pada perizinan pertambangan
• Sejak tahun 1999 desentralisasi kekuasaan di Indonesia utamanya
pada tingkat kabupaten
• Dari 10 ribu izin pertambangan, sebagian besar diterbitkan di tingkat
kabupaten – kurang dari separohnya berstatus “Clean and Clear”
Tujuan Penelitian:
• Membangun kerangka untuk menguji potensi manfaat dan potensi
kerentanan dari sistem perizinan desentralisasi.
• Menerapkan kerangka untuk Bangka and Kutai Kartanegara
• Membangun kesimpulan awal dan rekomendasi perbaikan
kebijakan, mengidentifikasi langkah yang mungkin untuk perbaikan
pengaturan desentralisasi perizinan di Indonesia.
3
4. Kerangka untuk Memeriksa
Perizinan Sub-Nasional
Tiga bangunan utama:
1: Kinerja Industri Pertambangan
Pertanyaan kunci: Seberapa baik atau buruk kinerja industri
pertambangan?
Isu – pertambangan ilegal; dampak lingkungan/sosial; penghindaran pajak
2: Kinerja Institusi Pemerintah
Pertanyaan kunci: Apakah mereka bekerja dengan baik atau mengikuti
praktik-praktik yang merugikan?
Isu – tata kelola dan korupsi; izin tumpang-tindih; pencatatan izin, pelaporan
izin, inspeksi lapangan; anggaran dan staf; koordinasi antar dinas
3: Mining Regulatory Framework
Pertanyaan kunci: Apakah peraturan bagian dari solusi atau masalah?
Isu – Perizinan nasional atau lokal dan aturan safeguard, peran
institusi, pelaporan dan persyaratan data sharing termasuk
reporting and data sharing requirements including to badan pemungut
pajak/royalti
4
5. Penerapan di Bangka dan Kukar:
Metodologi
• Metode pengumpulan data
– Desk study dan referensi
– Wawancara
• Tipe data
– IUP berstatus “Clear and Clean”
– Setoran royalti dan anggaran untuk urusan
“energi dan sumber daya mineral” daerah
• Keseluruhan kelayakan data
5
6. Bangunan #1 :
Seberapa Baik atau Buruk
Kinerja Industri Pertambangan?
»Pertambangan Illegal
»Dampak Lingkungan dan Social
»Pungutan Pajak dan Non-Pajak
6
7. Seberapa Baik atau Buruk
Kinerja Industri Pertambangan?
Pertambangan Ilegal
Bangka – Hampir separo dari pertambangan timah kemungkinan adalah
ilegal. Hingga Mei 2012, hanya 20 IUP dari 283 yang diterbitkan oleh
pemerintah kabupaten yang mendapatkan status Clean and Clear (CNC).
Kutai Kartanegara (Kukar) Hingga Mei 2012, terdapat 240 dari total 485
IUP berstatus CNC. Izin baru yang diterbitkan sering tumpang tindih
dengan izin yang ada sehingga kasus tumpang tindih merupakan masalah
yang berkembang di Kukar.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Bangka Baik dampak lingkungan dan sosial kurang dikelola dengan baik.
Ketika praktik tambang ilega merajalela, kerusakan lingkungan meningkat
secara signifikan. Matapencaharian berubah dari pertanian (petani lada)
menjadi pertambangan rakyat.
Kukar Dampak lingkungan kurang dikelola dengan baik. Misalnya
pembuangan air dan stockpile batubara, serta banyak terjadi konflik antara
pemilik operasi tambang dengan masyarakat di sekitar tambang.
7
8. Seberapa Baik atau Buruk
Kinerja Industri Pertambangan?
Pembayaran terkait Pajak Tambang
Bangka - hampir separoh dari produksi timah kemungkinan
diselundupkan dan lepas dari kewajiban pajak dan royalti.
Transit
(Domestic)
Miner TI Owner TI Collector Smelter
Export
Market
Smuggler
Sumber : Cahyani dan Mumbunan, 2012.
8
9. Bangunan #2:
Apakah Dinas Pertambangan
Bekerja dengan Baik atau
Mengikuti Praktik yang Kurang Baik?
»Tata Kelola dan Korupsi
»Anggaran, Staff dan Inspeksi Lapangan
»Pembayaran Royalti
9
10. Apakah Dinas Pertambangan Bekerja dengan Baik
atau Mengikuti Praktik yang Kurang Baik?
Tata Kelola dan Korupsi
Pertambangan tidak legal
Keadaan graft dan bribery dalam penerbitan izin tambang
Menghindari persyaratan analisis dampak lingkungan
Anggaran, Staff dan Inspeksi Lapangan
Ketidakcukupan anggaran Dinas Pertambangan dan Staff
Minimnya inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja
Kurangnya atau tidak adanya mekanisme komplain dan
resolusi konflik
10
11. Bangunan #3:
Apakah Aturan dan Regulasi
Bagian dari Solusi atau
Bagian dari Masalah?
»Prosedur Sub-Nasional dan Nasional
»Prosedur Sub-Nasional yang Berbeda
11
12. Apakah Aturan dan Regulasi
Bagian dari Solusi atau Bagian dari Masalah?
Prosedure untuk IUP dan Kontrak Karya (KK)
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM 1453 tahun 2000
Local
Minister EMR Governor
Investment
Office
Regent/ Regent Local
Mayor parliament
Applicant
MoENR
Applicant
Province
Gambar A – Prosedur untuk IUP Gambar B – Prosedur untuk KK
12
13. Apakah Aturan dan Regulasi
Bagian dari Solusi atau Bagian dari Masalah?
Prosedur Sub-Nasional yang Berbeda
Perda Pertambangan Daerah: perbedaan lebih banyak daripada kesamaan.
Potensial kelemahan dan kerentanan bahwa investor harus memeriksa setiap regulasi di
setiap daerah.
Daerah tidak diminta melaporkan data produksi pada lembaga pengelola keuangan terkait.
Deskripsi Bangka Kutai Kartanegara*
Tahun Terbit 2001 2001
Nama dan jenis izin IUP, PUP, IUPR IUP
Tahap Pemberian Izin 2 (Eksplorasi dan Eksploitasi) 6 (Penyelidikan umum, Eksplorasi,
Eksploitasi, Pengolahan dan
Pemurnian, Transportasi, dan
Penjualan)
Prosedur dan Persyaratan IUP: Cukup rinci dan mudah Kurang rinci dan tidak tampak
dipahami. keterangan menjelaskan rujukan lain
IUPR: Diatur oleh Keputusan
Bupati
Jika ada dua pemohon Tidak diatur (dijelaskan) Prioritas pertama ditetapkan oleh
untuk area yang sama Bupati
13
14. Apakah Aturan dan Regulasi
Bagian dari Solusi atau Bagian dari Masalah?
Dampak Lingkungan dan Sosial
Perlindungan lingkungan dan sosial di tingkat sub-nasional diatur di
kedua kabupaten
Regulasi pertambangan Bangka mengatur hak-hak atas tanah
termasuk hak-hak penguasaan masyarakat dengan hukum adat.
Regulasi pertambangan di kedua kabupaten mengatur kompensasi
untuk pemilikan lahan, pengelolaan lingkungan dan reklamasi
Bangka mengatur tentang kemitraan dengan penduduk
lokal, sementara Kukar mengatur pemberdayaan masyarakat untuk
penduduk sekitar kawasan tambang
15. Ringkasan dari Temuan Utama
Kinerja Industri Tambang
1. Praktik yang luas pada pertambangan tidak legal dan penyelundupan
termasuk memasuki kawasan lindung
2. Penanganan dampak lingkungan dan sosial kurang baik
3. Penghindaran pajak dan royalti baik oleh pemilik izin tambang legal atau tidak
legal
Institusi Pertambangan Pemerintah
1. Korupsi – indikasi praktik penyuapan dan kroni pada pemberian izin
2. Pencatatan perizinan tambang tidak memadai
3. Izin baru yang diterbitkan tumpang tindih dengan izin yang lain atau di
kawasan lindung
4. Inspeksi lapangan kurang cukup dan lemahnya pengawasan terhadap praktik
pertambangan
Kerangka Peraturan Pertambangan
1. Aturan dan prosedur inkonsisten dan tidak memadai dalam mengatur
perizinan, safeguards, termasuk resolusi konflik.
2. Kekuasaan diskresi yang sangat besar oleh dinas terkait dan kepala daerah
3. Transparansi secara penuh terhadap pemberian izin serta pencatatan
perizinan.
15
16. Isu Kinerja Pertambangan dan Pemerintah
Potensi langkah ke depan untuk memperbaiki kinerja masa lalu yang
buruk dari banyaknya operator pertambangan yang kecil dan dinas
daerah dan pejabat daerah, sehingga moratorium izin pertambangan
dapat diakhiri
– Secara segera dan efektif melaksanakan UU 4/2009 dan
peraturan pemerintah terkait yang memerlukan kemauan politik
(political will) dan mobilisasi sejumlah dana yang cukup besar
untuk dinas di daerah.dalam hal :
• Staff yang lebih banyak dan lebih baik
• Perbaikan system khususnya pencatatan izin
• Inspeksi secara reguler
– Pelaporan, khusus kepada Pemerintah Nasional
– Keterbukaan yang luas dan transparansi perizinan
– Resolusi perizinan yang Clean and Clear
– Pelibatan masyarakat sipil untuk mendukung hal ini.
17. Isu Kerangka Kerja Regulasi
• Sebuah awal yang penting telah dilakukan untuk memperbaiki keterbatasan
yang ada di UU dan peraturan sebelumnya terkait perizinan
- UU Mineral dan Batubara 4/2009
- Program Clean dan Clear
• Tapi tetap masih ada kerentanan.
• Reformasi hukum lebih jauh berkenaan dengan mendukung hukum dan
peraturan yang diperlukan adalah
– Mengurangi diskresi kekuasaan dari pejabat pemberi izin.
– Membuat transparansi penuh menjadi suatu yang wajib berkenaan
dengan pengajuan izin, pemrosesan, keputusan, pencatatan dst.
– Mengalokasikan bagian dari pembayaran terkait pertambangan oleh
pemegang izin untuk mendukung anggaran dinas pertambangan daerah
– Memberikan sanksi (seperti moratorium perizinan saat ini) untuk
pemerintah daerah yang tidak patuh dengan UU 4/2009 dan aturan serta
regulasi yang lain.
17
Notas del editor
SelamatpagiBapak, Ibu, danSaudarasekalian. Terimakasihkamikepadapanitia yang sudahmengundang Ambarsari dansayasendiriuntukpresentasipadakesempatanini. Iniadalahmengenaipenelitian yang telahdilakukantentangPerizinanPertambanganditingkat Sub-Nasionaldankhususnyahasilpenelitian yang telahdilakukandiduakabupaten, yaitu Bangka danKutaiKartanegara. Sayaakanmempresentasikankerangkadaripenelitian yang kamitelahkamisusun. Kemudian, sayaakanmemberikankepada Ambarsari yang akanmempresentasikanhasilnya, sesuaikerangka yang diterapkanpadakeduakabupatentersebut.Setelahitu, sayaakanmenutupdenganbeberapapemikiranawalterkaitdenganimplikasikebijakannya.
Selamaduadekadeterakhirini, sejumlahnegaratelahbergerakkearahdesentralisasiperizinantambang. Indonesia adalahsalahsatucontoh yang paling menonjol. Negara lainnyatermasuk Argentina, Filipina, dan Laos. Sebelumdesentralisasipadatahun 1999, Indonesia memilikisistemperizinanditingkatnasionaldanmerupakansalahsatunegara yang paling suksesditahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an dalammenarikinvestasipertambanganbaikdomestikdanasing, sertamengembangkanpertambangankelasdunia. Desentralisasi kekuasaan yang terjadi pada tahun 1999 menggeser kewewenangan dari pemerintahantingkatnasionalke, terutama, tingkat kabupaten. Tapi terdapatkekosongan dalam hal panduandalamprosedur perizinan dantiap-tiapkabupaten mengembangkan peraturan dan prosedurnyasendiri-sendiri.Sejak itu tidak ada investasi skalabesar yang baru. Malah 10.235 izin pertambangan telah diterbitkan oleh kabupaten,disisi lain audit nasional hingga Mei 2012 menunjukkan hanya 41% berstatus"Clean and Clear". UU Pertambangan yang barutahun2009 ini membantumemperbaiki situasi ini, tetapi moratoriumperizinan saat ini berjalandi tempat.Dengan latar belakang ini, tujuan dari penelitian adalah untuk:Mengembangkan konseptual; kerangka kerja untuk meneliti potensi manfaat dan potensi kerentanan daridesentralisasisistemperizinanTerapkan kerangkainiuntuk Bangka dan Kutai Kartanegara sebagaiaplikasiawal, uji cobadan mengidentifikasi langkah-langkahyang mungkin untuk memperbaikipengaturanperizinandi Indonesia.Mengembangkan kesimpulan-kesimpulanawal dan rekomendasi mengenaiperbaikan kebijakan
Kerangkakerja yang diusulkanterdiridaritigabangunanutama, yaitu:Pertama: KinerjaIndustriPertambanganPertanyaankuncinyaadalahseberapabagusatauseberapaburuk?Khususnya, berkenaandenganpertambanganilegal; dampaklingkungandansosial; danpembayaranpajak. Kedua: KinerjadanKapasitasdariInstitusiPertambanganPemerintahPertanyaankuncinyaadalahseberapabaikpekerjaanyang mereka lakukan dalam mengawasi dan mengelola sektor ini? Apakah mereka bekerja dengan baik atau mengikuti praktik yang buruk?Isukuncinyadisiniberkaitandengantatakeloladankorupsi; pencatatanizin, izin yang tumpangtindih, laporan; inspeksi; anggaran; stafdankoordinasi.Ketiga : KondisiPeraturanPertambangan– yaitu aturan dan peraturan yang mengatur baik bagaimana industri beroperasi dan bagaimana institusisektortersebutdiorganisir dan beroperasi.Pertanyaan kuncinya adalah apakah peraturanbagian dari solusi atau bagian dari masalah?Aspek-aspek pentingmeliputiapakah peraturan yang ditetapkan pada tingkat nasional atau sub nasional? Apakah itucukupmemadai?Apakah peran kelembagaan jelas dan cukup didefinisikan? Apakah persyaratan pelaporan mencukupitermasuk sharing data dengan otoritas terkaitperpajakan.
Penerapandi Bangka danKukarmeliputitinjauanpustakatermasuk, khususnya, laporandari media tentangaktifitaspertambangandariduakabupatentersebut.Tinjauanliteraturinikemudiandiikutiolehserangkaianwawancaradenganstakeholder termasuk pejabat pemerintah, wakil masyarakat pertambangan, organisasi masyarakat sipil dan perusahaan tambang di masing-masing kabupaten. Data kuantitatifmeliputi data izin yang telahditerbitkan, anggaran, staf, danpenerimaanterkaittambang. Sementara berdasarkan sifatnya, data yang terkumpullebihbanyakbersifatkualitatif dan subjektif, keseluruhan darikesimpulandianggap cukupkuat dan untuk mewakili kondisiyang sedang terjadi di kabupaten lain di seluruh Indonesia.
Kita sekarangmelihatpadabangunanpertama : yaituseberapabaikatauburukkahkinerjaindustripertambangan?Akanditunjukkanolehtigaaspekutama, yaituPertambanganIlegalDampakLingkungandanSosialPembayaranpajakdan non pajak.
Penelitianmengindikasikanbahwasekitarseparohdaripertambangantimahkemungkinanadalahilegaldi Bangka. Per Mei 2012, hanya 17 IUP dari 283 yang diterbitkanpemerintahdaerahtelahberstatusClean and Clear (CNC). Di Kukar, per Mei 2012, kurangdariseparoh, yaitu 240 IUP dari 485 IUP yang diterbitkanpemdatelahberstatus CNC. Masalah yang signifikandiKukaradalahbahwaizin-izinbaru yang diterbitkantumpangtindihdenganizin-izin yang sudahada, sehinggakondisiizintumpangtindihadalahmasalah yang berkembangdiKukar. Berkenaandengandampaklingkungandansosial, masyarakatlokalmelihatbahwadampaklingkungandandampaksosialtidakdikeloladenganbaik, baikdi Bangka danKukar. Di Bangka, praktekpertambanganilegalcukupmerajalela, menyebabkankerusakanlingkunganmeningkatsecarasignifikan. Inijugatercermindarikecenderungan yang tampak dari kehidupan masyarakat lokal bergeser dari pertanian (khususnya, pertanianlada) kepertambangan rakyat. Ada juga orang luar masuk ke Bangka untuk melakukan pertambangan rakyat tanpaizin.DampaklingkungandikeloladengankurangbaikdiKukar, khususnyapenangananlimbah air tercemardanpencemarandaritimbunanbatubara yang tidakdikeloladenganbaik. Baikdi Bangka danKukar, seringterjadikonflikantaraoperasipertambangandanmasyarakat yang tinggaldisekitartambang.
TI adalahtambangtimahinkonvensional yang terdiridarisekelompokpenambang, umumnyakurangdarisepuluhorang. Pertambangantimahinisecara manual ataudenganperlengkapan yang sangatsederhana. Timahilegaldiselundupkankeluarsecaralangsungataudijualkepadapenambang lain, pengumpul, atau smelter yang sangatmungkindicampurkandenganstok yang legal, ataujugakemungkinandieksporsecarailegalsebagaitimahselundupan.
Bangunankeduaadalahkinerjainstusitambang – apakahDinasPertambangantelahbekerjadenganbaikataumengikutipraktik-praktik yang kurangbaik?Inisepertiditunjukkanpadatigaaspekutama, yaitu:Tata keloladankorupsi; danAnggaran, Staf, danInspeksiLapanganPembayaranRoyalti
Adabanyakkekhawatiranberkenaandengantatakelola yang kurangbaikdankorupsi. Mafia disektorpertambangandi Bangka dilaporkancukupmasifdenganketerkaitan yang cukupdenganpadapejabatpublik yang mendapatkanmanfaatdarihubungan mafia dantidakberhasilmembawaoperasi mafia inikepolisi. Pemberianizintidaktransparandanpunyakecenderunganuntukkorupsidibaik Bangka danKukar. Di Kukarpersetujuanizinnormalnyamemerlukanwaktu 9 bulanataulebihtetapibeberapapemohonbisamemperolehperlakuankhususditerbitkanhanyadalamhitunganhari. BeberapapemohondiKukardiperbolehkanuntukmengajukanpada area yang salingberdekatandenganwilayah yang kurangdari 100 ha dandengandemikian, mengabaikanpersyaratanperlindunganlingkungan yang disyaratkanuntukizin-izinlebihdariluasantersebut. Di keduakabupaten, anggarandanstafDinasPertambangandanEnergicukupkeciluntuksecarawajarmelakukanpengawasanaktifitaspertambangan. Sebagaicontoh, ditahun 2011, inspeksiuntukkeselamatandankesehatankerjahanyadapatdilakukanpada 65 dari 285 IUP operasiproduksidiKukar, dikarenakankurangnyaanggarandanstaf. Hanyaterdapat 16 pejabatdiKukar yang memilikikualifikasitambang, geologi, danlingkunganpadalatarbelakangpendidikanmereka. Kukarmemilikipenanganganmekanismekomplainuntukisulingkungan, namuntidakadamekanismepenanganganatauresolusikonflikdengan operator pertambangan. Demikian pula Bangka jugatidakpunyamekanismetersebut.
Bangunanketigaadalah : apakahaturandanregulasimenjadibagiansolusiataubagiandarimasalah?Iniditunjukkanolehduaaspek, yaitu: Prosedur Sub-Nasionaldan NasionalProseur Sub-Nasional yang berbeda-beda
Diagram diatasmenggambarkanaturanuntukmenerbitkan IUP untukmayoritasperusahaan Indonesia yang melibatkankeputusandariBupatiditingkatKabupatendanWalikotadiKotamadya. Diagram jugamenunjukkanprosedurpengajuanuntukkontrakkerjauntukperusahaanasing. Padakondisiini, Bupatiakanmendapatkanpersetujuandarikantorpengelolainvestasidaerahdan DPRD sebagaibagiandarikeputusanpermohonanizin. Poin lain untukdicatatadalah:Pertama, prosedurdanperaturanperizinanditingkatdaerahmengangkathal-halyaituseberapabaikkahregulasidirancang (berkenaandenganrinciandanketerkaitandengan UU danregulasi yang lain sepertilingkungandanperlindungansosial)Kedua, apakahtransparansijugamenjadisyaratdalamperaturandaerahKetiga, seberapaluasotoritasdiskresidiberikankepadaWalikotaatauBupatidalammenerbitkanizintambangKeempat, apakahpermintaan/ persyaratantentangpelaporandanpembukaaninformasisecarajelasditetapkan
Perbedaanantaraaturanpertambangandijuridiksi yang berbeda-bedadapatdigambarkanantara Bangka danKukar. Di keduakasusregulasiditerbitkanpadatahun 2001. Pertama, Bangka memilikitigatipeizin, yaitu IUP, PUP (Perjanjian Usaha Pertambangan) dan IUPR (IUP –Rakyat) sementaraKukarhanyamenggunakansatujenis, yaitu IUP. Kedua, Bangka menerbitkanizin-izinuntukduatahapanpertambangan – eksplorasidanproduksi. Kukarmenerbitkanizinuntukenamtahapan – penyelidikanumum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahandanpemurnian; transportasi, danpenjualan. Ketiga, prosedurperizinan Bangka ditunjukkansecaralebih detail danlebihmudahdipahami, sementaraKukarkurangspesifikdanmenunjukkanadanyakurangketerkaitandenganperaturan lain. Di kasusKukar, banyak investor yang sahmungkintidakakanmengajukanizinkarenatakutadanyakorupsiatautakutjikapemberianizindikaitkandenganpreferensipadakepentinganpihaktertentu, kerabat, ataukronidariotoritaspenerbitizin. Inimencerminkantingginyaderajatdiskresikekuasaanberkenaandenganizin-izin yang diterbitkan. Sebagaipembanding, padakasus Bangka investor yang sahtidakakanmengajukanizinkarenapengaruhadanya mafia.
Masalahdalampertambanganilegaldankinerjalingkungandansosial yang kurangbaiktelahdilaporkansecaraluas. Penambangilegaldapatmenghindaripembayaranterkaitproduksi – terkaitpajakdanroyaltikarenaproduksitidakdilaporkan. Mendasarimasalahkinerjaindustriadalahtidakmemadainyakinerjainstitusipemerintahantermasukotoritaspenegakmenutupmataterhadappertambanganilegalkhususnyadi Bangka. Adaindikasidarikorupsidalambentuk bribery dankroni-smedikeduanya Bangka danKukar. Tampakbanyakcontohizin yang tumpangtindih – tidakhanyaizin yang tumpangtindihdenganizinlainnyatetapidibeberapakasusjugaizin yang melanggarbatasdanizintambangdikawasanlindung. Beberapakarenapencatatan yang tidakakurat, lainnyakarenamalpraktik. Hal yang mendasarirendahnyakeberadaaninstitusipemerintahadalahkerangka legal yang adadiaturandanprosedurperizinan sub-nasionaltermasukperlindugnansosial yang secaraumumdikeduakabupatenini, masihinkonsistendankurangmemadai. Hal-halkhusus yang menjadiperhatianadalahbahwaaturanperizinanmemberikandiskresikekuasaanpadaBupatidalammenerbitkanizindantidakmembuatDistambenakuntabeluntukprosesperizinan yang transparan, untukmemjaga agar pencatatantetap up-to-date danakurat, danuntukmembukadanmendiseminasi data perizinandankinerjanyakeinstansipemerintah yang lain. Hal paling terpentingadalahpemerintah sub-nasionaltidakmemberikan data perizinannyakePemerintahNasional, secaratepatwaktudanbenar.
Seperti yang kitaketahui, kinerjaindustripertambangandankantorpemerintahantidakbaikberkenaandenganpertambangan, dampaklingkungandansosial, penghindaranpajak, korupsi, pencatatanizin yang tidakmemadai, izin yang tumpangtindihdanminimnyainspeksidansaatinisedangberlaku moratorium perizinan.Adasejumlahcara yang dapatdilakukanuntukperbaikan. Pemerintahmenetapkan UU pertambangan yang baru UU 4 tahun 2009 dantelahmenerbitkansejumlahperaturanuntukmenjalankanhalitu. UU inisekarangperluuntuksecarapenuhdilaksanakan – tetapiinimemerlukankemauanpolitik (political will), demikian pula waktudansumberdaya. Inijugamemerlukananggaran yang besar, kepemimpinan yang profesional, sistem yang lebihbaikdanstaf yang banyakdankompetensertaberkualitas. Inijugamemerlukananggaran yang didedikasikankhusus, berasaldaripembayaranterkaitpertambangan yang dialokasikanuntukmeningkatkananggaraninstansipertambangandidaerah. Perbaikanpelaporandanketerbukaan yang lebihbesarsertatransparansiadalahprakondisiuntukperbaikantatakelolasektorpertambangan. Pemerintahnasionalperlumenyelesaikan program Clean and Clear danmemutuskanlangkah-langkahakhir. Masyarakatsipildapatmemobilisasidiriuntukdapatterlibatpadapoin-pointersebutdiatas.
UU pertambangantahun 2009 telahmembuatsebuahlangkahmaju yang pentingdalammemperbaikiketidakkonsistenandantidak-memadainyaaturanperizinanditingkatdaerah, tetapibahkandiskresikekuasaan yang sangatluasdantidakadanyaketerbukaandanpemberianinformasidan data masihperludiaturmelaluiperubahanpadahukumdanregulasi. IdealnyaHukumPertambanganharusdimodifikasiuntukmembuatpenerbitanizinsecarawajibmemenuhibahwakriteriatelahdiikuti. Secarasamadan paling penting, hukumdanregulasiharusmensyaratkantransparansipenuhberkenaandenganaplikasiperizinan, evaluasi, persetuuandanpencatatantermasukwajibuntukmembukainformasiperizinandanproduksi, serta data kinerjalingkungandansosial. Transparansisecarapenuhadalahperubahanpadaregulasi yang akansangatmembantudalammemperbaikitatakeloladanmengurangikorupsi. Memastikanbahwa data produksidiberikanpadaotoritaspajakakanmembantumengurangimasalahpenghindaranpajak. EITI dapatmemdukungpentingnyatransparansipadapembayarandanpengumpulanpajakindustriektraktif, kemudianseharusnyajugapadatransparansiperizinan. Tapibagaimanajikaotoritas sub-nasionaltidakmengikutiHukumPertambangan yang baruataupersyaratanregulasi yang diajukandisiniuntuktransparansidanpembukaaninformasi. Pemerintahnasionaldapatmelakukanbaikpemberian reward danpaksaanuntukmemperbaikikinerjapemerintahdaerahmelaluipengukuran legal seperti “worteldantongkat”. Inidapatmeliputimoratorium penerbitanizinbagipemerintahdaerah yang tidakberkinerjabaik, danMenyesuaikan transfer pembayaranroyaltikepemerintahdaerahberdasarkankebutuhandankinerjamereka.