SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Uji T Independen
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data yang independen.
Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan
berat badan bayi yang dilahirkan. Respondan terbagi dalam dua kelompok, yauti mereka yang
merokok dan yang tidak merokok.
Uji T independen ini memiliki asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu :
1. Datanya berdistribusi normal.
2. Kedua kelompok data independen (bebas)
3. variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2
kelompok)
Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji T independen, yaitu uji T yang
variannya sama dan uji T yang variannya tidak sama.
Untuk varian sama gunakan formulasi berikut :
Dimana Sp :
KETERANGAN :
Xa = rata-rata kelompok a
Xb = rata-rata kelompok b
Sp = Standar Deviasi gabungan
Sa = Standar deviasi kelompok a
Sb = Standar deviasi kelompok b
na = banyaknya sampel di kelompok a
nb = banyaknya sampel di kelompok b
DF = na + nb -2
Sedangkan untuk varian yang tidak sama gunakan formulasi berikut :
Untuk DF (degrre of freedom) uji T independen yang variannya tidak sama itu berbeda
dengan yang di atas (DF= Na + Nb -2), tetapi menggunakan rumus :
Nah... untuk menentukan apakah varian sama atau beda, maka menggunaka rumus :
Bila nilai P > α , maka variannya sama, namun bila nilai P <= α, berati variannya berbeda.
Contoh perhitungan secara manual, saya tidak akan berikan disini...capek...hehe. Mungkin
akan saya berikan dalam aplikasi di SPSS atau STATA (lebih mudah tidak perlu pake
kalkulator).
Uji T Independen dengan SPSS
Kesempatan ini akan saya gunakan untuk memberikan contoh penerapan Uji T (T-test)
independen di SPSS. Sebagaimana diketahui bahwa uji ini digunakan, bila kita memiliki data
kategorik dan numerik.
Sebagai contoh misalnya kita ingin mengetahui apakah ada pengaruh ibu yang merokok dan
ibu yang tidak merokok (status merokok merupakan data kateorik) terhadap berat bayi yang
dilahirkan (berat bayi lahir merupakan data numerik).Kebetulan saya memiliki filenya, jadi
file ini akan saya gunakan untuk tutorial kali ini.
Langkahnya sebagi berikut :
Buka/aktifkan SPSS anda. Kemudian pada menu utama klik File --> Open --> Data, sampai
muncul layar seperti di bawah ini :
Pilih file "bbay.sav" dan klik open, akan muncul layar di bawah ini :
Yang perlu diperhatikan pada layar di atas adalah variabel "rokok" dan "bbayi". Karena
kedua variabel ini yang akan kita uji.
Selanjutnya klik pada menu utama SPSS anda Analyze --> Compare Means--
>Independent-Samples-T Test :
Lalu akan muncul layar seperti ini :
Pilih variabel "bbayi" dengan cara mengklik variabel tersebut.
Kemudian klik tanda segitiga paling atas untuk memasukan variabel tersebut ke kotak Test
variable(s).
Klik variabel "rokok' dan masukan ke kotak Grouping variable.
Kemudian klik tombol Define Group, dan isi angka "0" pada kotak Group 1 dan angka "1"
pada kotak Group 2. Lalu klik Continue.
Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar output akan nampak hasil seperti berikut :
Dari tabel Group Statistics, terlihat bahwa rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
tidak merokok adalah 3054,96 gram, sedangkan berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
perokok sebesar 2773,24 gram. Namun apakah perbedaan ini berbeda juga secara statistik ?
Untuk melihat perbedaan ini kita lihat pada tabel Independent Samples Test. Pada tabel
tersebut ada dua baris (sel), sel pertama dengan asumsi bahwa varian kedua kelompok
tersebut sama, sedangkan pada sel kedua dengan asumsi bahwa varians kedua kelompok
tersebut tidak sama. Untuk memilih sel mana yang akan kita gunakan sebagai uji, maka kita
lihat pada kolom uji F, jika Signifikansinya > 0,05 maka asumsinya varian sama sebaliknya
jika Sig. <=0,05 maka variannya tidak sama. Dari uji F menunjukan kalau varian kedua
kelompok tersebut sama (P-value = 0,221), sehingga sel akan dibaca adlah sel pertama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,009 untuk uji 2-sisi . Karena P-value lebih
kecil dari
α = 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada
perbedaan yang bermakna rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok dengan
ibu yang tidak merokok dengan kata lain ada pengaruh merokok terhadap berat bayi lahir.
Uji tersebut di atas adalah uji 2-sisi, bagaimana kalau uji 1-sisi ? Bila uji yang kita lakukan
adalah uji 1-sisi maka nilai P harus dibagi 2 sehingga menjadi P-value = 0,0045.
Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar output akan nampak hasil seperti berikut :
Dari tabel Group Statistics, terlihat bahwa rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
tidak merokok adalah 3054,96 gram, sedangkan berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
perokok sebesar 2773,24 gram. Namun apakah perbedaan ini berbeda juga secara statistik ?
Untuk melihat perbedaan ini kita lihat pada tabel Independent Samples Test. Pada tabel
tersebut ada dua baris (sel), sel pertama dengan asumsi bahwa varian kedua kelompok
tersebut sama, sedangkan pada sel kedua dengan asumsi bahwa varians kedua kelompok
tersebut tidak sama. Untuk memilih sel mana yang akan kita gunakan sebagai uji, maka kita
lihat pada kolom uji F, jika Signifikansinya > 0,05 maka asumsinya varian sama sebaliknya
jika Sig. <=0,05 maka variannya tidak sama. Dari uji F menunjukan kalau varian kedua
kelompok tersebut sama (P-value = 0,221), sehingga sel akan dibaca adlah sel pertama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,009 untuk uji 2-sisi . Karena P-value lebih
kecil dari
α = 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada
perbedaan yang bermakna rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok dengan
ibu yang tidak merokok dengan kata lain ada pengaruh merokok terhadap berat bayi lahir.
Uji tersebut di atas adalah uji 2-sisi, bagaimana kalau uji 1-sisi ? Bila uji yang kita lakukan
adalah uji 1-sisi maka nilai P harus dibagi 2 sehingga menjadi P-value = 0,0045.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
raysa hasdi
 

La actualidad más candente (20)

Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
T test
T testT test
T test
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
uji-t-berpasangan
uji-t-berpasanganuji-t-berpasangan
uji-t-berpasangan
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
Bnp.01.uji tanda (sign test) - 2
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 

Similar a Uji t-independen (1)

statisitik (1).docx
statisitik (1).docxstatisitik (1).docx
statisitik (1).docx
LaruiHania
 
Independet t test
Independet t   testIndependet t   test
Independet t test
Abduh Ridha
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Dewi Arofah
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalah
ghavinomum
 
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontrasPerbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
najmudin57
 

Similar a Uji t-independen (1) (20)

Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerikAnalisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
 
Sesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f testSesi iii t test & f test
Sesi iii t test & f test
 
Uji Independent T Statistik Kesehatan untuk kuliah
Uji Independent T Statistik Kesehatan untuk kuliahUji Independent T Statistik Kesehatan untuk kuliah
Uji Independent T Statistik Kesehatan untuk kuliah
 
statisitik (1).docx
statisitik (1).docxstatisitik (1).docx
statisitik (1).docx
 
UJI T BERPASANGAN DAN INDEPENDEN
UJI T BERPASANGAN DAN INDEPENDENUJI T BERPASANGAN DAN INDEPENDEN
UJI T BERPASANGAN DAN INDEPENDEN
 
UJI ANOVA DAN REPEATED ANOVA_KELOMPOK 3_BIOSTATISTIK.pptx
UJI ANOVA DAN REPEATED ANOVA_KELOMPOK 3_BIOSTATISTIK.pptxUJI ANOVA DAN REPEATED ANOVA_KELOMPOK 3_BIOSTATISTIK.pptx
UJI ANOVA DAN REPEATED ANOVA_KELOMPOK 3_BIOSTATISTIK.pptx
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
T test
T testT test
T test
 
Independet t test
Independet t   testIndependet t   test
Independet t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
 
STATISTIKA 6 neww-1.pptx
STATISTIKA 6 neww-1.pptxSTATISTIKA 6 neww-1.pptx
STATISTIKA 6 neww-1.pptx
 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
 
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorikAnalisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
Analisis bivariat chi_square_data_kategorik_dan_kategorik
 
Statistika uji parametrik
Statistika uji parametrikStatistika uji parametrik
Statistika uji parametrik
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalah
 
Narasi
NarasiNarasi
Narasi
 
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontrasPerbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
 
Pengantar Uji T
Pengantar Uji TPengantar Uji T
Pengantar Uji T
 

Último

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Uji t-independen (1)

  • 1. Uji T Independen Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Respondan terbagi dalam dua kelompok, yauti mereka yang merokok dan yang tidak merokok. Uji T independen ini memiliki asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu : 1. Datanya berdistribusi normal. 2. Kedua kelompok data independen (bebas) 3. variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok) Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji T independen, yaitu uji T yang variannya sama dan uji T yang variannya tidak sama. Untuk varian sama gunakan formulasi berikut : Dimana Sp : KETERANGAN : Xa = rata-rata kelompok a Xb = rata-rata kelompok b Sp = Standar Deviasi gabungan Sa = Standar deviasi kelompok a Sb = Standar deviasi kelompok b na = banyaknya sampel di kelompok a nb = banyaknya sampel di kelompok b DF = na + nb -2 Sedangkan untuk varian yang tidak sama gunakan formulasi berikut :
  • 2. Untuk DF (degrre of freedom) uji T independen yang variannya tidak sama itu berbeda dengan yang di atas (DF= Na + Nb -2), tetapi menggunakan rumus : Nah... untuk menentukan apakah varian sama atau beda, maka menggunaka rumus : Bila nilai P > α , maka variannya sama, namun bila nilai P <= α, berati variannya berbeda. Contoh perhitungan secara manual, saya tidak akan berikan disini...capek...hehe. Mungkin akan saya berikan dalam aplikasi di SPSS atau STATA (lebih mudah tidak perlu pake kalkulator).
  • 3. Uji T Independen dengan SPSS Kesempatan ini akan saya gunakan untuk memberikan contoh penerapan Uji T (T-test) independen di SPSS. Sebagaimana diketahui bahwa uji ini digunakan, bila kita memiliki data kategorik dan numerik. Sebagai contoh misalnya kita ingin mengetahui apakah ada pengaruh ibu yang merokok dan ibu yang tidak merokok (status merokok merupakan data kateorik) terhadap berat bayi yang dilahirkan (berat bayi lahir merupakan data numerik).Kebetulan saya memiliki filenya, jadi file ini akan saya gunakan untuk tutorial kali ini. Langkahnya sebagi berikut : Buka/aktifkan SPSS anda. Kemudian pada menu utama klik File --> Open --> Data, sampai muncul layar seperti di bawah ini : Pilih file "bbay.sav" dan klik open, akan muncul layar di bawah ini :
  • 4. Yang perlu diperhatikan pada layar di atas adalah variabel "rokok" dan "bbayi". Karena kedua variabel ini yang akan kita uji. Selanjutnya klik pada menu utama SPSS anda Analyze --> Compare Means-- >Independent-Samples-T Test : Lalu akan muncul layar seperti ini : Pilih variabel "bbayi" dengan cara mengklik variabel tersebut. Kemudian klik tanda segitiga paling atas untuk memasukan variabel tersebut ke kotak Test variable(s). Klik variabel "rokok' dan masukan ke kotak Grouping variable. Kemudian klik tombol Define Group, dan isi angka "0" pada kotak Group 1 dan angka "1" pada kotak Group 2. Lalu klik Continue.
  • 5. Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar output akan nampak hasil seperti berikut : Dari tabel Group Statistics, terlihat bahwa rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok adalah 3054,96 gram, sedangkan berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang perokok sebesar 2773,24 gram. Namun apakah perbedaan ini berbeda juga secara statistik ? Untuk melihat perbedaan ini kita lihat pada tabel Independent Samples Test. Pada tabel tersebut ada dua baris (sel), sel pertama dengan asumsi bahwa varian kedua kelompok tersebut sama, sedangkan pada sel kedua dengan asumsi bahwa varians kedua kelompok tersebut tidak sama. Untuk memilih sel mana yang akan kita gunakan sebagai uji, maka kita lihat pada kolom uji F, jika Signifikansinya > 0,05 maka asumsinya varian sama sebaliknya jika Sig. <=0,05 maka variannya tidak sama. Dari uji F menunjukan kalau varian kedua kelompok tersebut sama (P-value = 0,221), sehingga sel akan dibaca adlah sel pertama. Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,009 untuk uji 2-sisi . Karena P-value lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang bermakna rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok dengan ibu yang tidak merokok dengan kata lain ada pengaruh merokok terhadap berat bayi lahir. Uji tersebut di atas adalah uji 2-sisi, bagaimana kalau uji 1-sisi ? Bila uji yang kita lakukan adalah uji 1-sisi maka nilai P harus dibagi 2 sehingga menjadi P-value = 0,0045.
  • 6. Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar output akan nampak hasil seperti berikut : Dari tabel Group Statistics, terlihat bahwa rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok adalah 3054,96 gram, sedangkan berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang perokok sebesar 2773,24 gram. Namun apakah perbedaan ini berbeda juga secara statistik ? Untuk melihat perbedaan ini kita lihat pada tabel Independent Samples Test. Pada tabel tersebut ada dua baris (sel), sel pertama dengan asumsi bahwa varian kedua kelompok tersebut sama, sedangkan pada sel kedua dengan asumsi bahwa varians kedua kelompok tersebut tidak sama. Untuk memilih sel mana yang akan kita gunakan sebagai uji, maka kita lihat pada kolom uji F, jika Signifikansinya > 0,05 maka asumsinya varian sama sebaliknya jika Sig. <=0,05 maka variannya tidak sama. Dari uji F menunjukan kalau varian kedua kelompok tersebut sama (P-value = 0,221), sehingga sel akan dibaca adlah sel pertama. Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,009 untuk uji 2-sisi . Karena P-value lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang bermakna rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok dengan ibu yang tidak merokok dengan kata lain ada pengaruh merokok terhadap berat bayi lahir. Uji tersebut di atas adalah uji 2-sisi, bagaimana kalau uji 1-sisi ? Bila uji yang kita lakukan adalah uji 1-sisi maka nilai P harus dibagi 2 sehingga menjadi P-value = 0,0045.