Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi apoteker dalam beberapa bidang seperti administrasi apotek, gudang farmasi, farmasi rumah sakit, dan pendidikan."
2. 1. Kegiatan di bagian administrasi, meliputi :
• Menyusun faktur berdasarkan tanggal, nomer faktur, dan
nama barang yang di pesan oleh outlet.
• Mencatat Barang keluar sesuai faktur yang kemudian dicatat
kembali ke buku penjualan obat maupun alkes.
• Selain menyusun faktur kami di beri kesempatan untuk
membuat faktur secara langsung di komputer, baik faktur
obat, alkes maupun faktur pajak.
3. Lanjutan…
• Membuat laporan dinamika obat dengan memisahkan surat
pesanan, yang di laporkan tiap tiga bulan sekali ke instalasi
pemerintah yang bersangkutan, antara lain Badan POM,
Dinas Kesehatan, Badan POM Pusat, Mentri Kesehatan, dan
PT. Medindo Suya Tama sebagai arsip.
• Menulis surat setoran pajak
4. 2.Kegiatan di bagian gudang obat maupun alkes
1. Melakukan pengecekan barang ( stock opname),
2. Menyiapkan barang pesanan, barang di siapkan sesuai faktur
yang telah di cetak.
3. Mencatat pengeluaran dan pemasukan obat dan alkes di kartu
stok.
5. PERAN FARMASI DI APOTEK
Fungsi dan Tugas APA
1. Membuat visi dan misi.
2. Membuat strategi, tujuan, sasaran dan program kerja.
3. Membuat dan menetapkan peraturan pada setiap fungsi
kegiatan di apotek.
4. Membuat dan menentukan indikator From Record pada
setiap fungsi di kegiatan Apotek.
5. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian dan
program kerja pada setiap fungsi kegiatan di Apotek.
6. NINE STARS FARMASI
a. Care Giver = apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk
informasi obat, efek samping obat dan lain-lain kepada profesi kesehatan.
Perlu ada interaksi dengan individu/kelompok di dalam industri
(regulatory, QA/QC, produksi dll) dan individu/kelompok di luar industri.
b. Decision maker = apoteker sebagai pengambil keputusan yang tepat
untuk mengefisienkan dan mengefektifkan sumber daya yang ada di
industri.
7. c. Communicator = apoteker harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan.
d. Leader = apoteker sebagai pemimpin yang berani mengambil
keputusan dalam mengatasi berbagai permasalahan di industri dan
memberikan bimbingan ke bawahannya dalam mencapai sasaran industri.
e. Manager = apoteker sebagai pengelola seluruh sumber daya yang ada
di industri farmasi dan mampu mengakumulasikannya untuk
meningkatkan kinerja industri dari waktu ke waktu.
f. Long-life learner = apoteker belajar terus menerus untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
8. g.Teacher = bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia industri kepada
sejawat apoteker atau lainnya.
h. Researcher = apoteker sebagai peneliti yang harus selalu melakukan
riset dan mengetahui perkembangan obat baru
i. Entrepreneur = Seorang farmasi/apoteker diharapkan terjun menjadi
wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta membantu
mensejahterakan masyarakat. misalnya dengan mendirikan perusahaan
obat, kosmetik, makanan, minuman, alat kesehatan, baik skala kecil
maupun skala besar, mendirikan apotek, serta bisnis tanaman obat dan
lainnya.
9. FARMASI RUMAH SAKIT
Farmasi Rumah Sakit ialah pekerjaan kefarmasiaan
yang dilakukan di rumah sakit pemerintah maupun
swasta. Fungsi kefarmasian ini yang sudah sangat
berkembang di negara maju, juga sudah mulai dirintis
di Indonesia dengan pembukaan program spesialisasi
Farmasi Rumah Sakit.
10. PERAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT
• Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Apoteker sebagai pimpinan Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus
mampu mengelola Farmasi Rumah Sakit secara keseluruhan dan
bertanggung jawab dalam administrasi, manajemen perencanaan
serta kebijakan Farmasi Rumah Sakit secara terpadu, anggaran biaya,
kontrol persediaan, pemeliharaan catatan dan pembuatan laporan.
11. • Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan pengadaan kebutuhan perbekalan farmasi
memerlukan kajian yang cermat, tepat dan teliti berdasarkan
pada stok yang ada serta dilakukan pengkajian obat yang akan
diadakan sesuai formularium.
• Peranan Dalam Komunikasi - Nasehat – Konsultasi
Sebagai komunikan antara tenaga kefarmasian dengan pasien,
berupa nasehat ataupun konsultasi mengenai keluhan dari pasien
dan menetapkan sesuai KIE.
• Peranan Dalam Farmasi dan terapi Serta Penerbitan
Formularium
Menerbitkan formularium rumah sakit berdasarkan rapat
internal antara Apoteker, Dokter dan Perawat sebagai metode
dan strategi dalam pengadaan obat-obatan di rumah sakit.
12. • Peranan Dalam Pendidikan
Selain sebagai sentral pelayanan kefarmasian di rumah
sakit juga berperan sebagai tempat pendidikan, diantaranya
lapangan praktik untuk calon tenaga kefarmasian yang
sedang menempuh kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
• Peranan dalam Penyimpanan Obat
Pengaturan dan penyimpanan obat langsung dilakukan dan
dikelola di bawah pengawasan dan tanggung jawab Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
13. • Peranan Dalam Distribusi Obat
Peran Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian di IFRS
harus mampu dalam mengatur jalannya pendistribusikan
obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap. Dalam hal
pendistribusian tenaga kefarmasian bisa dibantu oleh
tenaga keperawatan yang berada di counter bangsal pada
pasien rawat inap, hal ini untuk memudahkan tenaga
kefarmasian.
• Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat
Seorang Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian sebagai
pelaku kontrol terhadap kualitas obat galenika, analitik,
biologis, mikrobiologis, fisika, dan kimia. Karena hal ini
dapat mempengaruhi kualitas pelayanan dan juga
pendapatan rumah sakit.
14. PERAN FARMASI DI DALAM
PENDIDIKAN
Selain sebagai sentral pelayanan kefarmasian di rumah sakit juga
berperan sebagai tempat pendidikan, diantaranya lapangan praktik untuk
calon tenaga kefarmasian yang sedang menempuh kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional khususnya dibidang kesehatan yang diharapkan dapat mendukung
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk memperoleh
tenaga kesehatan yang bermutu dan dapat mengembangkan tugas dalam
rangka memenuhi pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
15. • Untuk menyelenggarakan tenaga Farmasi tersebut maka
penyelenggaraan pendidikan terutama proses
pembelajaran perlu ditingkatkan secara terus- menerus.
Selain itu salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan memberikan pengalaman kepada mahasiswa
melalui latihan kerja lapangan yang disebut dengan
Praktek Kerja Lapangan (PKL). Upaya tersebut
diharapkan dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan dibidang keterampilan bagi peserta didik
dan pihak lain.