aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
1. Peran Keluarga pada
Penderita Gangguan Jiwa
Azimatul Karimah
(oe_tjie@yahoo.com)
Disampaikan pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional
Rejoso, Nganjuk, 17/11/14 -u c1i-4 Desember 2012 1
2. Gangguan Jiwa
menurut PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa ) III
1. Ada gejala Klinis yang bermakna, berupa :
- Pola perilaku
- Pola Psikologis
2. Gejala tersebut menimbulkan penderitaan
(distress)
3. Gejala tersebut menimbulkan “disabilitas/
ketidakmampuan”
17/11/14 -uci- 2
3. Penyebab Gangguan Jiwa
Faktor Sosial:
-Budaya
-Ekonomi
-Agama/Spiritual
-Pendidikan
-dll
Faktor Psikologis:
-Pola Asuh
-Trauma masa lalu
-Kepribadian
Faktor Biologis
-Genetik
-Penyakit otak
-Cedera kepala
-Penyakit fisik
yang lain
-Obat-obatan
-dll
17/11/14 -uci- 3
5. Macam Gangguan Jiwa
Ringan
(Non psikotik)
Berat
(Psikotik)
S P E K T R U M
17/11/14 -uci- 5
6. Penanganan Gangguan Jiwa
Terapi Sosial:
-Support Group
-Terapi kerja
-Terapi spiritual
-dll
Terapi Psikologis:
-Konseling
-Psikoterapi
-Terapi keluarga
-dll
Terapi Biologis
-Obat-obatan
-TEK
17/11/14 -uci- 6
7. Mengapa keluarga?
• Pasien tinggal dengan keluarga
• Jumlah tenaga kesehatan <<<
• Pasien tidak perlu beradaptasi dengan orang baru
17/11/14 -uci- 7
8. Pasien & keluarga
Perilaku pasien mempengaruhi keluarga
Perilaku keluarga mempengaruhi pasien
17/11/14 -uci- 8
9. Tidak bisa
bekerja
Tidak sempat
mengurus diri
sendiri
diperhatikan
Biaya
Kurang
pengobatan
Korban
kekerasan
pasien
Jenuh
Lelah
(fisik, pikiran,
Keluarga pasien emosional) 17/11/14 -uci- 9
10. Bagaimana perawatan pasien
gangguan jiwa yang efektif?
1. Kenali sakitnya
- jenis gangguan jiwa
- gejala
2. Penatalaksanaannya
- Terapi (obat + psikoterapi)
- Mengurangi pencetus
kekambuhan
- Libatkan keluarga lain atau
teman
17/11/14 -uci- 10
11. Bila pasien kambuh
1. Bicara dengan tenang dan lembut
2. Mengajak berobat
3. Membantu memonitor gejala
4. Membantu opname (bila perlu)
Contoh : mengamuk, usaha bunuh diri, penelantaran
diri
17/11/14 -uci- 11
12. Pasien yang baru sembuh
1. Tanyakan apa yang dibutuhkan
2. Libatkan pasien dalam kegiatan
3. Fokus pada perbaikan perilaku BUKAN problem
perilakunya
4. Dorong pasien untuk melakukan hal-hal kecil yang
mampu dikerjakan
5. Membantu bila mengalami kesulitan
17/11/14 -uci- 12
13. Bantu pasien untuk tetap sembuh
1. Membantu pengobatan (mengingatkan, mengajak
kontrol dll)
2. Mengurangi pencetus
- menemukan pencetus kekambuhan
- Pola perilaku yang sehat (cukup tidur, makanan
sehat, olahraga, hindari kopi, alkohol dll)
- Bantu mengatasi masalah
- Mengurangi konflik
3. Mengenali tanda-tanda kekambuhan
17/11/14 -uci- 13
14. Meningkatkan PD pasien
1. Pasien bisa berfungsi baik dengan sakitnya (bekerja,
belajar, menikah dll)
2. Mengoptimalkan kelebihan
3. Hindari fokus pada sakitnya
4. Bila sudah mampu, dorong pasien untuk lebih mandiri
17/11/14 -uci- 14
16. Caranya
• Belajar beradaptasi dengan situasi (menentukan sikap
terhadap perilaku pasien)
• Atasi masalah segera
• Jaga kesehatan
- cukup istirahat, makan bergizi
- atasi stres (relaksasi, rekreasi, bergaul, hobby dll)
• Pelihara relasi (keluarga, teman, partner bisnis dll)
• Bila tidak mampu, bicarakan dengan dokter
17/11/14 -uci- 16
17. Membantu pasien menghadapi sakitnya
• Membantu menerima sakitnya
• Mendiskusikan seberapa besar keterlibatan keluarga
(me-mandiri-kan pasien)
• Tekankan kerjasama antara pasien-keluarga-dokter
17/11/14 -uci- 17
18. Menghadapi stigma
• Mencari informasi
• Berbaur dengan orang yang bisa menerima pasien
• Berhati-hati dalam berkata-kata
• Beritahukan pada orang lain sesuai batas yang bisa
diterima lingkungan
• Bila ada stigma pada keluarga/teman, cari orang lain
yang bisa mendukung
17/11/14 -uci- 18