SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
KERANGKA ACUAN
       PELATIHAN PERAWAT NICU
            BAPELKES BATAM
         11 – 18 SEPTEMBER 2011




BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
           SDM KESEHATAN
        KEMENTERIAN KESEHATAN
                 2011
I.   LATAR BELAKANG
             WHO (World Health Organization) sejak tahun 1961 menyatakan bahwa
     semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram
     disebut low birth weight infant (bayi berat badan lahir rendah, BBLR). Definisi WHO
     tersebut dapat disimpulkan secara ringkas sebagai bayi berat badan lahir rendah
     adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram.
     Kelahiran bayi berat badan lahir rendah terus meningkat per tahunnya di negara
     maju seperti Amerika Serikat, sedangkan di Indonesia kelahiran bayi berat badan
     lahir rendah justru diikuti kematian bayi. Angka kematian neonatal di Indonesia
     sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, dalam 1 tahun sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan
     meninggal yang artinya setiap 6 menit ada 1 (satu) neonatus meninggal. Penyebab
     utama kematian neonatal adalah bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak
     29% dan insidensi BBLR di Rumah Sakit di Indonesia berkisar 20%. Kejadian BBLR di
     daerah pedesaan atau rural sebesar 10,5% dan sebagian besar BBLR meninggal dalam
     masa neonatal.
             Bayi yang lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki fungsi sistem
     organ yang belum matur sehingga dapat mengalami kesulitan untuk beradaptasi
     dengan lingkungan. Penatalaksanaan untuk bayi BBLR biasanya mencakup bantuan
     pernapasan, mengupayakan suhu lingkungan yang netral, pencegahan infeksi,
     pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi, penghematan energi bayi agar energi
     yang dimiliki bayi dapat digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,
     perawatan kulit untuk melindungi dan mencegah terjadinya kerusakan integritas
     kulit karena kondisi kulit bayi yang belum matang, pemberian obat-obatan serta
     perlu adanya pemantauan data fisiologis. Masalah yang harus dihadapi oleh bayi
     berat badan lahir rendah misalnya, mereka membutuhkan oksigen tiga kali lebih
     banyak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal, karena
     pusat pernafasan belum sempurna. Bayi berat badan lahir rendah memerlukan
     pemberian makanan yang khusus dengan alat penetes obat atau pipa karena refleks
     menelan dan menghisap yang lemah. Kehangatan BBLR harus diperhatikan,
     sehingga diperlukan peralatan khusus untuk memperoleh suhu yang hampir sama
     dengan suhu dalam rahim. Berdasarkan hal itu, bayi BBLR sangat membutuhkan
     perhatian dan perawatan intensif untuk membantu mengembangkan fungsi
     optimum bayi. Penanganan kasus BBLR harus dilakukan dalam ruang perawatan
     khusus dan mendapatkan perawatan secara intensif. Perawatan secara intensif pada
     neonatal sering dilakukan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan ruang perawatan
      intensif untuk bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna
      mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Bayi-bayi yang
      berada di NICU umumnya adalah bayi dengan risiko tinggi. Bayi risiko tinggi adalah
      bayi yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian
      daripada bayi lain. Istilah bayi risiko tinggi digunakan untuk menyatakan bahwa bayi
      memerlukan perawatan dan pengawasan ketat. Perawatan neonatus di rumah sakit
      untuk bayi yang bermasalah dengan berat badan adalah perawatan secara intensif
      agar neonatus dapat memperoleh berat badan yang ideal. Perawatan ini mencakup
      pula pelayanan dengan berbagai tindakan medik, bedah serta pelayanan
      subspesialistik sehingga perawatan neonatus dapat dilakukan secara komprehensif.
      Perawatan dilakukan di ruang khusus yaitu di ruang Neonatal Intensive Care Unit
      (NICU), karena pada dasarnya, perawatan BBLR selalu merujuk pada upaya
      menstabilkan life sign (tanda-tanda kehidupan bayi) dan berapa banyak kenaikan
      berat tubuh yang harus dicapai setiap minggunya. Upaya menstabilkan life sign
      seringkali dilakukan dalam bentuk perawatan di dalam mesin inkubator di ruang
      NICU (Neonatal Intensif Care Unit).
              Pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi
      pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan sangat penting dalam
      pembentukan perilaku untuk melakukan tindakan resusitasi yang efektif.
      Pengetahuan ini mencakup konsep kegawatan pernafasan, konsep asuhan
      keperawatan pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan, dan konsep
      dasar resusitasi dan konsep tindakan resusitasi yang meliputi tindakan pengelolaan
      jalan nafas (airway), pemberian nafas buatan (breathing) dan tidakan pemijatan
      dada (circulation). maka perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
      konsep resusitasi.
              Berdasarkan    uraian    di   atas   maka   Bapelkes   Batam    bermaksud
      menyelenggarakan Pelatihan Perawat NICU.



II.   TUJUAN
      1. Tujuan Umum:
         Peserta latih mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada neonatus yang di
         rawat di ruang NICU
2. Tujuan Khusus:
      Peserta latih mampu:
       a) Memahami tentang konsep kegawatan neonatus
       b) Memahami prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus yang dirawat di
             NICU
       c) Memberikan nutrisi parenteral dan enteral pada pasien NICU
       d) Merawat neonatus dengan alat bantu nafas mekanik
       e) Melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
             NICU.


III. PESERTA
   1. Kriteria Peserta
      a. Rumah sakit:
          Pegawai Negeri Sipil
          Pendidikan Minimal D3 Keperawatan
          Pengalaman bekerja di NICU minimal 2 tahun
          Diusulkan untuk mengikuti pelatihan oleh institusi yang bersangkutan.
          Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis.

      b. Poltekkes:
           Pegawai Negeri Sipil
           Pendidikan Minimal S1
           Mengampu mata kuliah Perawat NICU
           Diusulkan untuk mengikuti pelatihan oleh institusi yang bersangkutan.
           Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis.

   2. Jumlah Peserta
     Dalam satu kelas / angkatan maksimal sebanyak 30 orang, yang terdiri dari:

      1.    RSUD Zainoel Abidin Aceh                          : 1 orang
      2.    RSUD Arifin Achmad Pekanbaru                      : 1 orang
      3.    RSUD Pirngadi Medan                               : 1 orang
      4.    RS Otorita Batam                                  : 1 orang
      5.    RSUD Embung Fatimah                               : 1 orang
      6.    RSUD Kota Tanjung Pinang                          : 1 orang
      7.    RSUD Tanjung Uban                                 : 1 orang
      8.    RSUD Dabo Lingga                                  : 1 orang
      9.    RSUD Karimun                                      : 1 orang
      10.   RS Lapangan Natuna                                : 1 orang
      11.   RS Lapangan Anambas                               : 1 orang
      12.   RSUD Bari Palembang                               : 1 orang
      13.   RSUD Kuala Tungkal Jambi                          : 1 orang
      14.   RSUD Yogyakarta                                   : 1 orang
15.   RSUD Kota Semarang                                    : 1 orang
       16.   RSUD M. Yunus Bengkulu                                : 1 orang
       17.   RSUD Muh. Soewandi Surabaya                           : 1 orang
       18.   RSUD Dr. Rasidin Padang                               : 1 orang
       19.   RSUD Adjidarmo Banten                                 : 1 orang
       20.   RSUD Abdul Azis Singkawang                            : 1 orang
       21.   RSUD Kapal Badung                                     : 1 orang
       22.   Poltekkes Aceh                                        : 1 orang
       23.   Poltekkes Medan                                       : 1 orang
       24.   Poltekkes Pekanbaru                                   : 1 orang
       25.   Poltekkes Prodi Keperawatan Tanjung Pinang            : 1 orang
       26.   Bapelkes Batam                                        : 1 orang
       27.   Ditbuk                                                : 4 orang



IV. TENAGA PELATIH
     1. Asal instansi
       Tenaga pelatih Pelatiahan Perawat NICU terdiri dari :
          a. Dityanwat & KM
          b.Organisasi profesi
          c. Praktisi keperawatan rumah sakit
          d.Pejabat Sruktural di lingkungan Badan PSSDM.
          e. Bapelkes Batam


     2. Persyaratan pelatih
          a. Menguasai materi yang diajarkan.
          b. Terampil mengajar secara sistematik, efektif dan efisien.
          c. Mampu menggunakan metode dan media yang relevan dengan TPU dan TPK
             mata pelatihannya.
          d. Telah mengikuti TOT Widyaiswara / Pelatihan sejenis dalam mata diklat yang
             diajarkan atau telah berpengalaman mengampu mata pelajaran dengan baik.


V.   STRUKTUR PROGRAM
     Materi pelatihan Perawat NICU sebanyak 80 JPL selama 8 hari efektif dengan durasi
     setiap JPL 45 menit, adapun materi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:
                                                                      ALOKASI WAKTU
     NO                           MATERI
                                                                    T    P    PL JML
      A      Materi Dasar
      1      Konsep dasar sistem Diklat                             2    -     -   2
      2      Kebijakan Penyelenggaraan Diklat di Bidang             2    -     -   2
             Kesehatan
Total                                                 4      -     -      4
         B   Materi Inti
         1   Konsep kegawatan neonatus                                          -
         2   Prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus
                                                                                -
             yang di rawat di NICU
         3   Nutrisi parenteral dan enteral pada pasien NICU                    -
         4   Perawatan neonatus dengan alat bantu nafas
                                                                                -
             mekanik
         5   Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di
                                                                                -
             ruang NICU
             Total
         C   Materi Penunjang
         1   Building           Learning          Commitment
                                                                    -    3      -      3
             (BLC)
         2   Rencana Tindak Lanjut (RTL)                           1      2     -       3
         3   Basic Life Support (BLS)                              2     8      -      10
             Total                                                 3     13            16
             JUMLAH                                                             -

Keterangan : 1 JPL = 45 menit
             T : Teori , P : Penugasan , PL : Praktek Lapangan


VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
    1. Waktu Pelatihan
         Pelatihan akan dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 18 September 2011 selama 8 hari
         efektif dengan jumlah jam pelatihan sebanyak 80 JPL.


    2. Tempat Pelatihan
         Penyelenggaraan pelatihan bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Batam, Jalan
         Marina City, Tanjung Uncang – Sekupang Kel. Tanjung Uncang Sekupang, Kec.
         Sekupang, Kota Batam, Telp/fax: 0778 – 381662.


VII. DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN

     - Peserta                   -   Curah pendapat             Peserta dapat memahami
     - Materi                    -   CTJ                        materi pelatihan sesuai TPU
     - Fasilitator               -   Diskusi kelompok           & TPK dan dapat melakukan
     - Media                     -   Penugasan                  asuhan keperawatan pada
     - Fasilitas                 -   RTL                        neonates yang di rawat di
     - penyelenggaraan                                          NICU
VIII. PEMBIAYAAN
    Sumber pembiayaan penyelenggaraan Pelatihan Perawat NICU ini dibebankan pada
    DIPA Bapelkes Batam tahun 2011 termasuk biaya konsumsi dan biaya-biaya lain
    sesuai kebutuhan diklat selama 8 hari pelatihan.


IX. EVALUASI
    1. Evaluasi terhadap peserta
       Evaluasi pada peserta dilakukan melalui pre-post test dari seluruh materi, absensi
       kehadiran, sikap dan perilaku, jumlah pelanggaran atas peraturan yang dibuat
       atau disepakati pada saat membuat tata tertib yang dibuat oleh peserta sendiri.

    2. Evaluasi terhadap fasilitator
       Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh seorang fasilitator
       atau Narasumber melaksanakan tugasnya dalam arti bahwa fasilitator mampu
       menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dengan baik,
       dapat dipahami dan diserap oleh peserta pelatihan. Disamping itu juga
       dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pelatihan dalam pelaksanaan proses
       pembelajaran. Evaluasi ini dapat dilihat melalui nilai rata – rata yang diberikan
       oleh peserta pelatihan dengan menggunakan Lembar Penilaian Pelatih/
       fasilitator.
       Aspek yang dinilai :
       a. Penguasaan materi.
       b. Sistematika pelajaran.
       c. Ketepatan waktu.
       d. Penggunaan metode dan alat bantu.
       e. Gaya dan sikap terhadap peserta latih.
       f. Penggunaan bahasa.
       g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta latih.
       h. Pencapaian tujuan pembelajaran.
       i. Kerapian pakaian.
       j. Cara menjawab pertanyaan peserta pelatihan.


    3. Evaluasi terhadap penyelenggaraan
       Evaluasi dilakukan oleh pembelajar/ peserta latih terhadap penyelenggaraan
       pelatihan. Evaluasi dilakukan sebagai upaya mengukur tingkat akreditasi institusi
       penyelenggara pelatihan. Pengukuran tingkat penyelenggaraan/ pengelolaan
       pelatihan dapat dilihat melalui nilai rata – rata yang diberikan oleh peserta
pelatihan diakhir penyelenggaran dengan menggunakan Lembar Penilaian
        Penyelenggaraan Pelatihan meliputi :
        a. Tujuan diklat.
        b. Relevansi program diklat dengan tugas.
        c. Manfaat materi pelatihan bagi peserta latih dan Bapelkes Batam.
        d. Mekanisme pelaksanaan pelatihan.
        e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan.
        f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta.
        g. Pelayanan akomodasi, konsumsi dan lainnya.
        h. Pelayanan kesehatan terhadap peserta.
        i. Saran perbaikan.


X.   SERTIFIKASI
     Kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan ini sekurang-kurangnya 90% dari
     alokasi waktu pelatihan dinyatakan berhasil menurut hasil evaluasi belajar,
     mendapat 1 angka kredit dan kepada peserta akan diberikan sertifikat pelatihan dari
     Pusdiklat Aparatur.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
citramedika3
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
Esa Muktiaji
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 

La actualidad más candente (20)

(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
Bagan Pasca Salin.pptx
Bagan Pasca Salin.pptxBagan Pasca Salin.pptx
Bagan Pasca Salin.pptx
 
Panduan Kontrak Klinis dan Manjemen.docx
Panduan Kontrak Klinis dan Manjemen.docxPanduan Kontrak Klinis dan Manjemen.docx
Panduan Kontrak Klinis dan Manjemen.docx
 
Pedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesiPedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesi
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
 
Buku ponek 2008
Buku ponek 2008Buku ponek 2008
Buku ponek 2008
 
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
(Lamp 1.29) standar pelayanan perinatologi
 
Kumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponekKumpulan sop tindakan ponek
Kumpulan sop tindakan ponek
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
 
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
 
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptxMateri pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxPENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
 
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medisTahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
 
Buku pintar pmkp
Buku pintar pmkpBuku pintar pmkp
Buku pintar pmkp
 
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Sk kebijakan gizi
Sk kebijakan giziSk kebijakan gizi
Sk kebijakan gizi
 

Destacado

Destacado (10)

Bapelkes batam
Bapelkes batamBapelkes batam
Bapelkes batam
 
Kerangka acuan toc
Kerangka acuan tocKerangka acuan toc
Kerangka acuan toc
 
Public training schedule jadi 2016
Public training schedule jadi 2016Public training schedule jadi 2016
Public training schedule jadi 2016
 
Hemodialyzer
HemodialyzerHemodialyzer
Hemodialyzer
 
Artikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisisArtikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisis
 
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...
 
Presentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSPPresentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSP
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar a Kerangka Acuan Pelatihan NICU

Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Purwaningsih Rahayu
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptx
RMP086
 

Similar a Kerangka Acuan Pelatihan NICU (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Panduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desaPanduan manajemen bblr untuk bidan desa
Panduan manajemen bblr untuk bidan desa
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusarKb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Pedoman ponek
Pedoman ponekPedoman ponek
Pedoman ponek
 
PENGUATAN PERAN BIDAN DLM PENERAPAN PATIENT SAFETY LL 14 Sept.pdf
PENGUATAN PERAN BIDAN DLM PENERAPAN PATIENT SAFETY LL 14 Sept.pdfPENGUATAN PERAN BIDAN DLM PENERAPAN PATIENT SAFETY LL 14 Sept.pdf
PENGUATAN PERAN BIDAN DLM PENERAPAN PATIENT SAFETY LL 14 Sept.pdf
 
SISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptxSISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptx
 
PANDUAN PKK
PANDUAN PKKPANDUAN PKK
PANDUAN PKK
 
ppt laporan kegiatan komunitas dan manajemen kebidanan MILDA FANLAY.pptx
ppt laporan kegiatan komunitas dan manajemen kebidanan MILDA FANLAY.pptxppt laporan kegiatan komunitas dan manajemen kebidanan MILDA FANLAY.pptx
ppt laporan kegiatan komunitas dan manajemen kebidanan MILDA FANLAY.pptx
 
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balitaAskeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
Askeb Komunitas_Bab i-iii pelayanan kesehatan bayi & balita
 
Kb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukanKb 1 konsep dasar rujukan
Kb 1 konsep dasar rujukan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
MODUL PEMERIKSAAN FISIK BBL.pdf
MODUL PEMERIKSAAN FISIK BBL.pdfMODUL PEMERIKSAAN FISIK BBL.pdf
MODUL PEMERIKSAAN FISIK BBL.pdf
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 
Kb 3 rujukan kasus gadar neonatal
Kb 3 rujukan kasus gadar neonatalKb 3 rujukan kasus gadar neonatal
Kb 3 rujukan kasus gadar neonatal
 
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptxmateri bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
 
Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptx
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 

Último

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Último (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 

Kerangka Acuan Pelatihan NICU

  • 1. KERANGKA ACUAN PELATIHAN PERAWAT NICU BAPELKES BATAM 11 – 18 SEPTEMBER 2011 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2011
  • 2. I. LATAR BELAKANG WHO (World Health Organization) sejak tahun 1961 menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat badan lahir rendah, BBLR). Definisi WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas sebagai bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram. Kelahiran bayi berat badan lahir rendah terus meningkat per tahunnya di negara maju seperti Amerika Serikat, sedangkan di Indonesia kelahiran bayi berat badan lahir rendah justru diikuti kematian bayi. Angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, dalam 1 tahun sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal yang artinya setiap 6 menit ada 1 (satu) neonatus meninggal. Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 29% dan insidensi BBLR di Rumah Sakit di Indonesia berkisar 20%. Kejadian BBLR di daerah pedesaan atau rural sebesar 10,5% dan sebagian besar BBLR meninggal dalam masa neonatal. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki fungsi sistem organ yang belum matur sehingga dapat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Penatalaksanaan untuk bayi BBLR biasanya mencakup bantuan pernapasan, mengupayakan suhu lingkungan yang netral, pencegahan infeksi, pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi, penghematan energi bayi agar energi yang dimiliki bayi dapat digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, perawatan kulit untuk melindungi dan mencegah terjadinya kerusakan integritas kulit karena kondisi kulit bayi yang belum matang, pemberian obat-obatan serta perlu adanya pemantauan data fisiologis. Masalah yang harus dihadapi oleh bayi berat badan lahir rendah misalnya, mereka membutuhkan oksigen tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal, karena pusat pernafasan belum sempurna. Bayi berat badan lahir rendah memerlukan pemberian makanan yang khusus dengan alat penetes obat atau pipa karena refleks menelan dan menghisap yang lemah. Kehangatan BBLR harus diperhatikan, sehingga diperlukan peralatan khusus untuk memperoleh suhu yang hampir sama dengan suhu dalam rahim. Berdasarkan hal itu, bayi BBLR sangat membutuhkan perhatian dan perawatan intensif untuk membantu mengembangkan fungsi optimum bayi. Penanganan kasus BBLR harus dilakukan dalam ruang perawatan khusus dan mendapatkan perawatan secara intensif. Perawatan secara intensif pada neonatal sering dilakukan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
  • 3. Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan ruang perawatan intensif untuk bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Bayi-bayi yang berada di NICU umumnya adalah bayi dengan risiko tinggi. Bayi risiko tinggi adalah bayi yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Istilah bayi risiko tinggi digunakan untuk menyatakan bahwa bayi memerlukan perawatan dan pengawasan ketat. Perawatan neonatus di rumah sakit untuk bayi yang bermasalah dengan berat badan adalah perawatan secara intensif agar neonatus dapat memperoleh berat badan yang ideal. Perawatan ini mencakup pula pelayanan dengan berbagai tindakan medik, bedah serta pelayanan subspesialistik sehingga perawatan neonatus dapat dilakukan secara komprehensif. Perawatan dilakukan di ruang khusus yaitu di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU), karena pada dasarnya, perawatan BBLR selalu merujuk pada upaya menstabilkan life sign (tanda-tanda kehidupan bayi) dan berapa banyak kenaikan berat tubuh yang harus dicapai setiap minggunya. Upaya menstabilkan life sign seringkali dilakukan dalam bentuk perawatan di dalam mesin inkubator di ruang NICU (Neonatal Intensif Care Unit). Pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan sangat penting dalam pembentukan perilaku untuk melakukan tindakan resusitasi yang efektif. Pengetahuan ini mencakup konsep kegawatan pernafasan, konsep asuhan keperawatan pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan, dan konsep dasar resusitasi dan konsep tindakan resusitasi yang meliputi tindakan pengelolaan jalan nafas (airway), pemberian nafas buatan (breathing) dan tidakan pemijatan dada (circulation). maka perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep resusitasi. Berdasarkan uraian di atas maka Bapelkes Batam bermaksud menyelenggarakan Pelatihan Perawat NICU. II. TUJUAN 1. Tujuan Umum: Peserta latih mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada neonatus yang di rawat di ruang NICU
  • 4. 2. Tujuan Khusus: Peserta latih mampu: a) Memahami tentang konsep kegawatan neonatus b) Memahami prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus yang dirawat di NICU c) Memberikan nutrisi parenteral dan enteral pada pasien NICU d) Merawat neonatus dengan alat bantu nafas mekanik e) Melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang NICU. III. PESERTA 1. Kriteria Peserta a. Rumah sakit:  Pegawai Negeri Sipil  Pendidikan Minimal D3 Keperawatan  Pengalaman bekerja di NICU minimal 2 tahun  Diusulkan untuk mengikuti pelatihan oleh institusi yang bersangkutan.  Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis. b. Poltekkes:  Pegawai Negeri Sipil  Pendidikan Minimal S1  Mengampu mata kuliah Perawat NICU  Diusulkan untuk mengikuti pelatihan oleh institusi yang bersangkutan.  Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis. 2. Jumlah Peserta Dalam satu kelas / angkatan maksimal sebanyak 30 orang, yang terdiri dari: 1. RSUD Zainoel Abidin Aceh : 1 orang 2. RSUD Arifin Achmad Pekanbaru : 1 orang 3. RSUD Pirngadi Medan : 1 orang 4. RS Otorita Batam : 1 orang 5. RSUD Embung Fatimah : 1 orang 6. RSUD Kota Tanjung Pinang : 1 orang 7. RSUD Tanjung Uban : 1 orang 8. RSUD Dabo Lingga : 1 orang 9. RSUD Karimun : 1 orang 10. RS Lapangan Natuna : 1 orang 11. RS Lapangan Anambas : 1 orang 12. RSUD Bari Palembang : 1 orang 13. RSUD Kuala Tungkal Jambi : 1 orang 14. RSUD Yogyakarta : 1 orang
  • 5. 15. RSUD Kota Semarang : 1 orang 16. RSUD M. Yunus Bengkulu : 1 orang 17. RSUD Muh. Soewandi Surabaya : 1 orang 18. RSUD Dr. Rasidin Padang : 1 orang 19. RSUD Adjidarmo Banten : 1 orang 20. RSUD Abdul Azis Singkawang : 1 orang 21. RSUD Kapal Badung : 1 orang 22. Poltekkes Aceh : 1 orang 23. Poltekkes Medan : 1 orang 24. Poltekkes Pekanbaru : 1 orang 25. Poltekkes Prodi Keperawatan Tanjung Pinang : 1 orang 26. Bapelkes Batam : 1 orang 27. Ditbuk : 4 orang IV. TENAGA PELATIH 1. Asal instansi Tenaga pelatih Pelatiahan Perawat NICU terdiri dari : a. Dityanwat & KM b.Organisasi profesi c. Praktisi keperawatan rumah sakit d.Pejabat Sruktural di lingkungan Badan PSSDM. e. Bapelkes Batam 2. Persyaratan pelatih a. Menguasai materi yang diajarkan. b. Terampil mengajar secara sistematik, efektif dan efisien. c. Mampu menggunakan metode dan media yang relevan dengan TPU dan TPK mata pelatihannya. d. Telah mengikuti TOT Widyaiswara / Pelatihan sejenis dalam mata diklat yang diajarkan atau telah berpengalaman mengampu mata pelajaran dengan baik. V. STRUKTUR PROGRAM Materi pelatihan Perawat NICU sebanyak 80 JPL selama 8 hari efektif dengan durasi setiap JPL 45 menit, adapun materi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut: ALOKASI WAKTU NO MATERI T P PL JML A Materi Dasar 1 Konsep dasar sistem Diklat 2 - - 2 2 Kebijakan Penyelenggaraan Diklat di Bidang 2 - - 2 Kesehatan
  • 6. Total 4 - - 4 B Materi Inti 1 Konsep kegawatan neonatus - 2 Prinsip pemberian terapi oksigen pada neonatus - yang di rawat di NICU 3 Nutrisi parenteral dan enteral pada pasien NICU - 4 Perawatan neonatus dengan alat bantu nafas - mekanik 5 Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi di - ruang NICU Total C Materi Penunjang 1 Building Learning Commitment - 3 - 3 (BLC) 2 Rencana Tindak Lanjut (RTL) 1 2 - 3 3 Basic Life Support (BLS) 2 8 - 10 Total 3 13 16 JUMLAH - Keterangan : 1 JPL = 45 menit T : Teori , P : Penugasan , PL : Praktek Lapangan VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN 1. Waktu Pelatihan Pelatihan akan dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 18 September 2011 selama 8 hari efektif dengan jumlah jam pelatihan sebanyak 80 JPL. 2. Tempat Pelatihan Penyelenggaraan pelatihan bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Batam, Jalan Marina City, Tanjung Uncang – Sekupang Kel. Tanjung Uncang Sekupang, Kec. Sekupang, Kota Batam, Telp/fax: 0778 – 381662. VII. DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN - Peserta - Curah pendapat Peserta dapat memahami - Materi - CTJ materi pelatihan sesuai TPU - Fasilitator - Diskusi kelompok & TPK dan dapat melakukan - Media - Penugasan asuhan keperawatan pada - Fasilitas - RTL neonates yang di rawat di - penyelenggaraan NICU
  • 7. VIII. PEMBIAYAAN Sumber pembiayaan penyelenggaraan Pelatihan Perawat NICU ini dibebankan pada DIPA Bapelkes Batam tahun 2011 termasuk biaya konsumsi dan biaya-biaya lain sesuai kebutuhan diklat selama 8 hari pelatihan. IX. EVALUASI 1. Evaluasi terhadap peserta Evaluasi pada peserta dilakukan melalui pre-post test dari seluruh materi, absensi kehadiran, sikap dan perilaku, jumlah pelanggaran atas peraturan yang dibuat atau disepakati pada saat membuat tata tertib yang dibuat oleh peserta sendiri. 2. Evaluasi terhadap fasilitator Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh seorang fasilitator atau Narasumber melaksanakan tugasnya dalam arti bahwa fasilitator mampu menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta pelatihan. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pelatihan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi ini dapat dilihat melalui nilai rata – rata yang diberikan oleh peserta pelatihan dengan menggunakan Lembar Penilaian Pelatih/ fasilitator. Aspek yang dinilai : a. Penguasaan materi. b. Sistematika pelajaran. c. Ketepatan waktu. d. Penggunaan metode dan alat bantu. e. Gaya dan sikap terhadap peserta latih. f. Penggunaan bahasa. g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta latih. h. Pencapaian tujuan pembelajaran. i. Kerapian pakaian. j. Cara menjawab pertanyaan peserta pelatihan. 3. Evaluasi terhadap penyelenggaraan Evaluasi dilakukan oleh pembelajar/ peserta latih terhadap penyelenggaraan pelatihan. Evaluasi dilakukan sebagai upaya mengukur tingkat akreditasi institusi penyelenggara pelatihan. Pengukuran tingkat penyelenggaraan/ pengelolaan pelatihan dapat dilihat melalui nilai rata – rata yang diberikan oleh peserta
  • 8. pelatihan diakhir penyelenggaran dengan menggunakan Lembar Penilaian Penyelenggaraan Pelatihan meliputi : a. Tujuan diklat. b. Relevansi program diklat dengan tugas. c. Manfaat materi pelatihan bagi peserta latih dan Bapelkes Batam. d. Mekanisme pelaksanaan pelatihan. e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan. f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta. g. Pelayanan akomodasi, konsumsi dan lainnya. h. Pelayanan kesehatan terhadap peserta. i. Saran perbaikan. X. SERTIFIKASI Kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan ini sekurang-kurangnya 90% dari alokasi waktu pelatihan dinyatakan berhasil menurut hasil evaluasi belajar, mendapat 1 angka kredit dan kepada peserta akan diberikan sertifikat pelatihan dari Pusdiklat Aparatur.