SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Descargar para leer sin conexión
5/4/2021 1
1
1
I m p l e m e n t a s i K e b i j a k a n F i s k a l d a l a m M e n d u k u n g
P e m u l i h a n d a n R e f o r m a s i S t r u k t u r a l
Dirjen Perimbangan Keuangan
4 Mei 2021
Astera Primanto Bhakti
M U S R E N B A N G N A S 2 0 2 1
Disampaikan oleh:
1
5/4/2021 2
2
2
Meskipun ada pandemi, Indonesia harus tetap
berada dalam trajektori menuju negara maju
Pandemi Covid-19 memberikan tekanan besar bagi perekonomian Indonesia
AFC GFC Covid-19
REFORMASI PASCA
KRISIS KEUANGAN
GLOBAL 2009
Perbaikan tata Kelola
sektor keuangan,
termasuk melalui
Pembentukan OJK
dan Komite Stabilitas
Sistem Keuangan
REFORMASI PASCA KRISIS
EKONOMI ASIA 1998
 Reformasi menuju tatanan
politik yang lebih demokratis
dan otonomi daerah
 Tata Kelola Perbankan (UU BI)
 Tata Kelola Keuangan Negara
(UU Keuangan Negara)
REFORMASI PASCA-COVID-19, mutlak diperlukan
untuk meningkatkan potensi ekonomi dari sisi
supply: kualitas SDM, infrastruktur dan reformasi
birokrasi/regulasi.
REFORMASI FUNDAMENTAL telah dimulai. UU Cipta
Kerja, pembangunan Infrastruktur dan peningkatan
kualitas SDM (melalui reformasi Perlinsos, Kesehatan
dan Pendidikan) terus diperkuat untuk
meningkatkan produktivitas.
Sumber: World Bank dan BPS, diolah. Dampak Covid-19, diperkirakan PDB per capita 2020
kembali ke sedikit di bawah USD4.000
1990-1996: 7.2%
2000-2008: 5.2% 2010-2019: 5.4%
-15
-10
-5
0
5
10
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Pertumbuhan Ekonomi
Rata-rata
Proyeksi
BAGI INDONESIA, KRISIS SELALU MENJADI MOMENTUM UNTUK REFORMASI
Pandemi Covid-19 memperkuat langkah reformasi struktural, dimulai dengan UU Ciptaker
5/4/2021 3
3
3
• PKH Rp28,71 T
• Kartu Sembako Rp45,12 T
• Bantuan Sosial Tunai Rp12 T
• Pra Kerja Rp20 T
• BLT Dana Desa Rp14,4 T
• Perlinsos lainnya Rp37,18 T
PEN 2021 sebesar Rp699,43 T atau naik sebesar 21% dari Realisasi Sementara 2020 (Rp579,78 T)
PEN 2021 MEMBANTU MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA: PROGRAM PRIORITAS &
DUNIA USAHA
2021
Akselerasi
Pemulihan Ekonomi Nasional
PERLINDUNGAN SOSIAL
Rp157,41 T 2020 : Rp220,39 T
• Padat Karya K/L Rp27,33 T
• Ketahanan pangan Rp47,1 T
• Kawasan Industri Rp11,22 T
• Pinjaman Daerah Rp 10 T
• ICT Rp16,65 T
• Pariwisata Rp8,66 T
• Prioritas lainnya Rp1,47 T
PROGRAM PRIORITAS
Rp122,42 T 2020 : Rp66,59 T
Fokus pada penciptaan lapangan kerja,
namun program perlinsos tetap dilakukan
khususnya untuk kebutuhan dasar
• PPh 21 DTP Rp5,78 T
• Pembebasan PPh 22 Impor Rp13,08 T
• Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp19,71 T
• PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Rp2,99 T
• PPN DTP Perumahan Rp4,62 T
• Insentif lainnya Rp12,3 T
INSENTIF USAHA
Rp58,47 T 2020 : Rp56,12 T
• Subsidi Bunga UMKM Rp31,95 T
• BPUM Rp15,36 T
• Subsidi IJP Rp8,51 T
• PMN BUMN, LPEI, dan LPI Rp58,76 T
• Penempatan Dana Rp66,99 T
• Dukungan lainnya Rp3,27 T
Dukungan Dunia Usaha naik 5%
dibandingkan dengan 2020 untuk
mendukung jump start ekonomi
DUKUNGAN UMKM DAN KORPORASI
Rp184,83 T 2020 : Rp173,17T
• Diagnostik untuk Testing dan Tracing Rp9,91 T
• Therapeutic (a.l. biaya perawatan) Rp61,94 T
• Program Vaksinasi Rp58,18 T
• Insentif Pajak Kesehatan Rp18,61 T
• Penanganan lainnya Rp27,67 T
KESEHATAN
Rp176,30 T 2020 : Rp63,51T
Meningkat 178% jika dibandingkan tahun 2020
5/4/2021 4
4
4
EVALUASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
 Sampai dengan bulan Oktober 2020, penyaluran TKDD sudah 91,4% (Rp697,9 T), sedangkan belanja daerah baru mencapai 53,3% (Rp693,4
T), disamping itu saldo kas masih terus meningkat menjadi Rp247,5 T dibandingkan posisi Juni 2020 sebesar Rp196,2 T.
 Grafik di atas memberikan signal bahwa belanja daerah cenderung mengandalkan TKDD sedangkan PAD disimpan sebagai saldo kas di bank.
Perlu percepatan belanja daerah terutama pada Q1 s.d. Q3 agar tidak terjadi penumpukan saldo simpanan di Bank
4
762.5
248.3
1,026.7
94.0
0.0
200.0
400.0
600.0
800.0
1,000.0
1,200.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
TKDD PAD Pendapatan Daerah Belanja Daerah Saldo Kas
Realisasi TKDD, APBD dan Saldo Simpanan Pemda Periode Januari 2020 s.d Maret 2021
5/4/2021 5
5
5
POLA BELANJA PEMERINTAH DAERAH
Belanja Pegawai Pemda Banyak Didukung DAU dari APBN
Sumber: DJPK
(Triliun rupiah)
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
350.0
400.0
450.0
DAU DBH Belanja Pegawai Belanja Modal
Sumber : DJPK
(Triliun rupiah)
DATA ANGGARAN DATA REALISASI
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2017 2018 2019 2020 2021
DAU DBH DAU + DBH Belanja Daerah
Terdapat kesamaan pola antara realisasi DAU dan belanja pegawai daerah menunjukan DAU merupakan sumber utama belanja pegawai. Sedangkan realisasi
belanja modal Pemerintah Daerah cenderung sejalan dengan DBH artinya sebagian porsi dari DBH digunakan untuk belanja modal
5
5/4/2021 6
6
6
Pembangunan
SDM
Pembangunan
Infrastruktur
Reformasi
Birokrasi
Penyederhanaan
Regulasi
Transformasi
Ekonomi
5 ARAHAN STRATEGIS
PRESIDEN
AGENDA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
HUMAN CAPITAL
Pendidikan | Kesehatan | Perlindungan Sosial
PHYSICAL CAPITAL
Infrastruktur Dasar dan Digital (Public + Private)
INSTITUTIONAL DEVELOPMENT
Reformasi Birokrasi & Regulasi
5
AKSELERASI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENUJU
INDONESIA
MAJU
Fokus pada modal manusia dan institusi memperkuat dampak investasi fisik yang sudah berjalan
Reformasi Fundamental sebagai Fondasi Baru
Ekonomi untuk Transformasi Ekonomi
5/4/2021 7
7
7
7
EXTRAORDINARY
POLICY
REOPENING
POLICY
RECOVERY & REFORM
POLICY
IMMEDIATE RESPONSE: PEMBERIAN STIMULUS:
MENDUKUNG REOPENING
AKSELERASI RECOVERY &
REFORMASI
• Perpu No.1/2020  UU
No.2/2020;
• Stimulus penanganan
Covid-19 dan Program
PEN, defisit APBN
melebar 6,34% PDB
Komite PC-PEN, Perluasan
stimulus dan rekontruksi
program agar lebih simple dan
implementatif sehingga dapat
segera mungkin dapat
dieksekusi dan menjaga daya
tahan, untuk dipulihkan
• Penanganan Pandemi dan Program
Vaksinasi
• Mengakselerasi recovery melalui
keberlanjutan PEN
• Transformasi melalui reformasi
2020 2021-2022
Dampak Covid-19 luar biasa,
harus direspon dengan
extraordinary policy
Komitmen untuk dapat
mengatasi Covid-19 dan
pemulihan ekonomi
Penguatan daya ungkit recovery
dan reformasi penguatan fondasi
RESPON KEBIJAKAN FISKAL DI MASA PANDEMI
Konsolidasi fiskal merupakan upaya menjaga konsistensi dari serangkaian kebijakan sebelumnya
FISCAL
CONSOLIDATION
PENDISIPLINAN FISKAL UNTUK
KEBERLANJUTAN JANGKA PANJANG
• Defisit kembali maksimal 3% PDB 2023
• Risiko utang terkendali
Konsolidasi fiskal bertahap yang
disertai reformasi
2023
5/4/2021 8
8
8
PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL
8
REFORMASI STRUKTURAL
PENGUATAN
PENGANGGARAN DAN DATA
HUMAN CAPITAL
TRANSFORMASI EKONOMI
• Pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing
• Sistem kesehatan yang terintegrasi dan handal
• Perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif
• Dukungan sektoral untuk mendorong pertumbuhan
(al.infrastruktur konektivitas, mobilitas dan produktivitas)
• Birokrasi yang profesional dan berintegritas penguatan
SDM (a.l Reformasi Gaji dan Pensiun), dan sistem (a.l
simplifikasi kelembagaan dan prosedur)
BREAKTHROUGH POLICY
a. Reformasi penganggaran baik di pusat
dan di daerah (zero based budgeting) :
fokus pada program prioritas, efisien, sinergis
dan berbasis hasil;
b. Penguatan Data (akurat, reliable, dan
terintegrasi)
TAHUN 2022 MENJADI FONDASI KONSOLIDASI DAN REFORMASI
5/4/2021 9
9
9
Momentum melaksanakan "Reformasi yang bermutu" atau reformasi tidak boleh gagal:
1) fokus program prioritas
2) quality control terhadap hasil yang solid
3) harus menghasilkan ketangguhan ekonomi, sosial, dan fiskal yang jauh lebih baik
Mengarahkan pemanfaatan anggaran yang lebih fokus untuk pendidikan yang berkualitas
dan berdaya saing (PAUD, link & match, akses, pemerataan & kompetensi guru serta
meningkatkan skor PISA)
Akselerasi reformasi menuju sistem kesehatan yang terintegrasi dan handal (efektivitas
Program JKN serta penguatan health security preparedness)
Akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial sepanjang hayat dan handal
(integrasi data dan program & perlinsos yang adaptatif (jaring pengaman sosial untuk
automatic stabilizer)
Infrastruktur pendukung mobilitas, konektivitas & produktivitas dan melanjutkan PSN
(ICT, energi, konektivitas, pangan dan urban development (perumahan, sanitasi,
transportasi massal perkotaan)
ARAH KEBIJAKAN REFORMASI STRUKTURAL TAHUN 2022
Fokus Reformasi
REFORMASI BERMUTU TINGGI HARUS DIJAGA: TIDAK BOLEH GAGAL
Jaga Komitmen Hindari Moral Hazard Kontrol Hasil
Hindari ego sektoral
9
Belanja Negara
Human Capital -
Pendidikan
Human Capital -
Kesehatan
Human Capital - Perlinsos
Transformasi Ekonomi –
Dukungan Sektoral
5/4/2021 10
10
10
10
RENCANA ARAH KEBIJAKAN TKDD TAHUN 2022
Meningkatkan kualitas belanja daerah untuk
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
antardaerah
Mendorong penggunaan DTU untuk peningkatan
kualitas infrastruktur publik Daerah, perlindungan
sosial, pemulihan ekonomi di daerah, pembangunan
SDM Pendidikan, dan belanja kesehatan prioritas
Melanjutkan kebijakan penyaluran DBH berdasarkan
realisasi penerimaan negara dengan
mempertimbangkan kinerja pemerintah daerah
dalam mendukung optimalisasi penerimaan negara
dan capaian kinerja pemeliharaan lingkungan
Meningkatkan efektifitas penggunaan DTK,
penyaluran DAK Fisik berbasis kontrak untuk
menekan idle cash di daerah, dan DAK Nonfisik untuk
mendorong peningkatan capaian output dan
outcome serta mendukung perbaikan kualitas
layanan
Penguatan Sinergi Belanja TKDD dengan
Belanja K/L
Memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk
pemulihan ekonomi di desa melalui program
perlindungan sosial dan kegiatan penanganan COVID-
19, dan mendukung sektor prioritas.
5/4/2021 11
11
11
KEBIJAKAN DANA ALOKASI UMUM
32%
28%
35.30%
31.60%
30.51%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
350.0
400.0
450.0
500.0
2019 2020 2020 Peny 2021 2021 Peny
DAU Saldo Kas PDN
Sumber: DJPK, 2021
(triliun rupiah)
Perkembangan DAU, PDN, serta Saldo Kas
Pagu DAU 2 tahun terakhir kembali bersifat dinamis sebagai respon untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dinamika perekonomian
Nasional
11
2019
2020
2021
 Alokasi pagu DAU Nasional dalam APBN bersifat Final
 Memperhitungkan formasi CPNSD, Gaji ke-13 dan THR
 Melanjutkan kewajiban 25% DTU untuk Belanja Infrastruktur
 DAU Tambahan untuk bantuan dana kelurahan
 Respon Covid-19 : Penyesuaian alokasi DAU dan pemanfaatan
25% DTU untuk Belanja Infrastruktur
 Penambahan komponen Siltap kepala Desa dan Perangkat Desa
pada DAU tambahan
 DAU bersifat Dinamis
 Penambahan penggunaan 25% dari DTU untuk pemulihan
ekonomi di daerah, dan memperkuat pembangunan SDM
Pendidikan
 Penghapusan alokasi DAU Tambahan (langsung diperhitungkan
dalam formula penghitungan DAU)
5/4/2021 12
12
12
KEBIJAKAN DANA BAGI HASIL
Penyaluran DBH Berbasis Kinerja melalui optimalisasi penyetoran pajak pusat
2019
Penyaluran DBH untuk triwulan IV diprioritaskan untuk penyelesaian kurang bayar DBH
tahun anggaran sebelumnya dan/atau DBH tahun berjalan
2020
 Alokasi DBH berdasarkan realisasi DBH paling kurang 3 tahun terakhir (menghindari
Lebih bayar DBH).
 Distribusi penyaluran jenis-jenis DBH secara bulanan untuk setiap triwulanan.
 Perluasan penggunaan DBH CHT dan DBH DR untuk pemulihan ekonomi dan
penanganan COVID-19
2021
Penyaluran DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara dengan mempertimbangkan
kinerja pemerintah daerah dalam mendukung optimalisasi penerimaan negara dan
capaian kinerja pemeliharaan lingkungan
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
2019 2020 2021
116.3
86.4
102.0
104.0
93.9
30.0
Pagu Realisasi
Perkembangan Dana Bagi Hasil
Sumber: DJPK, 2021
Alokasi dan realisasi DBH mengalami fluktuasi sepanjang
periode 2019-2021. Sampai dengan bulan Maret 2021,
realisasi DBH mencapai 29,45%
12
5/4/2021 13
13
13
KEBIJAKAN UMUM DAK FISIK
13
Beberapa Capaian Output Bidang DAK Fisik
BIDANG PENDIDIKAN
Pembangunan Ruang
Kelas Baru
BIDANG KESEHATAN
Rehabilitasi Puskesmas
 2017 : 5284 ruang
 2018 : 8959 ruang
 2019 : 4772 ruang
 2020 : 6404 ruang
 2017 : 9798 km
 2018 : 7882 km
 2019 : 4346 km
 2020 : 938 km
 2017 : -
 2018 : 201.410 unit
 2019 : 675 unit
 2020 : 124 unit
BIDANG JALAN
Peningkatan Jalan
2019
Kebijakan Umum DAK Fisik 2019 - 2021
2020
2021
 Fokus pada peningkatan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan DAK Fisik
melalui penguatan peran APIP
 Memulai DAK Fisik bersifat tematik (stunting)
 Perubahan fokus kegiatan DAK Fisik pada upaya mendukung penanganan covid melalui
penambahan menu khusus penanganan covid di Bidang Kesehatan dan Penggunaan
CadanganDAK Fisik untuk padat karya
 Relaksasi penyaluran:dilakukandiawal dan sebesar nilai kontrak
 Refocusing dan reclustering DAK Fisik kedalam tema-tema Prioritas Nasional (4
tema utama: SPM & Infrastruktur Dasar, Daerah Prioritas Pariwisata & IKM, Food
estate & Sentra Produksi Pangan, Konektivitas untuk pembangunan Inklusif)
 Fokus pada lokus-lokus utama setiap tema
Isu Strategis DAK FIsik
 Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung
capaian kinerja output
 Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema
Prioritas di DAK Fisik
 Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah sehingga diperlukan
pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK Fisik untuk menghindari
fraud
 Penguatan peranAPIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik
2017 2018 2019 2020 2021
Usulan 511.137 602.322 456.185 424.739 338.035
Pagu Alokasi 69.532 62.436 69.327 53.787 63.648
% Alokasi thd Usulan 13.60% 10.37% 15.20% 13% 18.83%
13.60%
10.37%
15.20%
13%
18.83%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
.0
100.0
200.0
300.0
400.0
500.0
600.0
700.0
DAK FISIK 2017-2021
triliun
rupiah
Adanya keterbatasan alokasi DAK Fisik, sehingga usulan DAK Fisik harus fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah
5/4/2021 14
14
14
KEBIJAKAN UMUM DAK NONFISIK
14
(triliun rupiah)
Difokuskan pada simplifikasi penyaluran (BOS langsung ke sekolah), dukungan penanganan covid (pemberian BOK Tambahan) dan pemulihan ekonomi.
2018 2019 2020 2021
Pagu 123,452 131,042 129,245 130,775
Penyaluran 115,300 120,360 126,403 39,123
Penyerapan 112,735 122,202 120,831
% Salur 93.40 91.85 97.80 29.92
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
DAK Nonfisik 2018-2021
2019
Kebijakan Umum DAK Nonfisik 2019 - 2021
2020
2021
 Perubahanmekanisme PenyaluranDana BOS langsungke rekeningsekolah
 Penambahan menu kegiatan sarana pelayanan farmasi dan industri rumah tangga
pangan pada Dana BantuanOperasional Kesehatan(BOK)
 Pemberian BOK Tambahan untuk Insentif Tenaga Kesehatan terkait penanganan
Covid-19
 Penambahan 4 Jenis DAK Nonfisik baru, yaitu BOP Kesetaraan, BOP Museum dan
Taman Budaya, Dana Pelayanan Kepariwisataan, dan Dana Bantuan Biaya Layanan
PengolahanSampah (BLPS)
 Pengolakasianberbasiskinerja (dimulai denganalokasiBOS berbasis Kinerja Sekolah)
 Dukunganpemulihan ekonomi (penyerapantenaga kerja dan investasi)
 Penambahan DAK Nonfisik jenis baru, yaitu Fasilitasi Penanaman Modal,
PerlindunganPerempuandan Anak dan Ketahanan Pangan dan Pertanian
Isu Strategis DAK Nonfisik
 Sinkronisasi pengalokasian DAK Nonfisik, DAK Fisik dengan belanja sektoral
terkait;
 Penerapan unit cost DAK Nonfisik dengan mempertimbangkan IKK;
 Pengalokasian dan penyaluran DAK Nonfisik berbasis kinerja output;
 Peningkatan Koordinasi antara OPD Teknis dan OPD Pengelola Keuangan
sehingga penyerapan dan pemanfaatan DAK Nonfisik menjadi lebih optimal.
 Rata-rata penyerapan DAK Nonfisik (2018 – 2020) sebesar 92,69% dan sisa DAK
Nonfisik di RKUD cenderung kecil. Sisa tersebut, akan diperhitungkan kembali
pada penyaluran DAK Nonfisik tahun berikutnya.
Tunjangan
Profesi Guru
PNSD untuk
1.117.785 guru
Bantuan
Operasional
Kesehatan
untuk 9.127
Puskesmas
Beberapa Capaian DAK Nonfisik 2020
Bantuan
Operasional
Sekolah
untuk 44.196.897
siswa
5/4/2021 15
15
15
KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH
DID diberikan sebagai Penghargaan atas kinerja daerah, bukan berdasarkan usulan dari Pemda.
Opini WTP BPK dan Penyampaian Perda APBD tepat waktu, merupakan Pre-Requisite Condition untuk dapat dinilai dalam perhitungan DID.
15
0
5
10
15
20
2019 2020 2021
10
18.5
13.5
Perkembangan Alokasi DID
Kendala:
• Output kegiatan yang disampaikan dari Pemda kurang spesifik;
• Terdapat Pemda yang mengarahkan penggunaan DID untuk pembayaran tambahan penghasilan.
Kriteria utama:
Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan E-Budgeting
(Baru)), dan Ketersediaan PTSP (Baru).
Kategori Kinerja
 Terdapat 11 Kelompok Kategori:
Kesehatan Fiskal dan Pengelolaan Keuda,
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Perencanaan Daerah, SAKIP, Inovasi Layanan
Publik, Kemudahan Berusaha, Pengelolaan Sampah,
Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan-
Kesehatan-Infrastruktur, Kesejahteraan Masyarakat
2019
Kriteria utama:
Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan E-Budgeting), dan
Ketersediaan PTSP.
Kategori Kinerja
 Terdapat 9 Kelompok Kategori Kinerja
 Penggabungan 4 kelompok kategori : perencanaan
daerah, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Inovasi Pelayanan Publik, Kemudahan Berusaha
menjadi 2 kelompok kategori yaitu : peningkatan ekspor,
peningkatan Investasi
2020
Kriteria utama:
Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan
E-Budgeting), dan Ketersediaan PTSP.
Kategori Kinerja
 Terdapat 11 kelompok kategori;
 Penambahan 2 kelompok kategori yaitu
pengendalian Inflasi Daerah dan Indeks
Pencegahan Korupsi
2021
(Triliun rupiah)
5/4/2021 16
16
16
KEBIJAKANDANAOTONOMIKHUSUS
16
Perkembangan Alokasi Dana Otonomi Khusus
 Mendorong kualitas penyerapan anggaran, serta penguatan akuntabilitas
pelaporan.
 Refocusing Dana Otsus untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah
melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya Pasar Tradisional.
 Penggunaan Dana Otsus diarahlkan untuk pembangunan sarana dan
prasarana teknologi informasi dan komunikasi (dukungan sector
Pendidikan dan Kesehatan) serta pembangunan infrastruktur listrik
pedesaan di wilayah Papua dan Papua Barat.
 Tahun 2021 merupakan tahun terakhir Dana Otsus Papua. Pemerintah
Pusat saat ini sedang melakukan revisi UU mengenai Otsus.
KEBIJAKAN DANA OTONOMI KHUSUS 2021
Rp15.94 Rp16.06 Rp16.71 Rp15.11 Rp15.11
Rp3.50 Rp4.00 Rp4.27
Rp4.45 Rp4.37
Rp0.00
Rp5.00
Rp10.00
Rp15.00
Rp20.00
Rp25.00
2017 2018 2019 2020 2021
TRILIUN
Otsus DTI
Revisi UU mengenai Otsus dengan fokus Pada Perbaikan Tata Kelola Dana Otsus
1) Regulasi pelaksanaan Otsus belum lengkap dan memadai
2) Laporan penggunaan dana Otsus belum lengkap dan tepat waktu
3) Monev belum memadai
4) Belum ada target capaian terukur
5) Struktur pelaksana pengelolaan Otsus belum memadai
6) Sisa Dana Otsus di RKUD pada setiap akhir tahun anggaran masih
tinggi serta penggunaan sisa dana Otsus belum jelas
EVALUASI PELAKSANAAN DANA OTONOMI KHUSUS 2020
IPM
• Rata-rata peningkatan lebih tinggi dari nasional
• Namun angka indeks masih jauh di bawah rata-rata nasional
Buta
Huruf
• Rata-rata penurunan lebih baik dari nasional
• Namun angka indeks masih jauh di bawah rata-rata nasional
APM
• Rata-rata peningkatan APM lebih baik dari nasional
• Namun angka APM masih jauh di bawah rata-rata nasional
5/4/2021 17
17
17
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN DANA KEISTIMEWAAN DI YOGYAKARTA
Memberikan Dukungan Terhadap Home Industry dan Pemulihan Sektor Pariwisata Sebagai Dukungan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
Melalui Dana Keistimewaan DIY
17
• Penguatan sinergi dengan K/L terkait dalam perencanaan,
penganggaran, dan evaluasi atas capaian kinerja Dana
Keistimewaan,
• Penguatan peran APIP dalam mengevaluasi capaian kinerja
pelaksanaan anggaran dan output Dana Keistimewaan.
• Dukungan Terhadap Home Industry dan Pemulihan Sektor
Pariwisata Sebagai Dukungan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
Melalui Dana Keistimewaan DIYberikan Dukungan Terhadap Home
Industry dan Pemulihan Sektor Pariwisata Sebagai Dukungan
Pemulihan Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Keistimewaan DIY
0.80 T
1.00 T
1.20 T
1.32 T 1.32 T
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
Triliun
Rupiah
• Perlunya grand design Dana Keistimewaan agar selaras dengan
program/kebijakan belanja pemerintah.
• Perlunya kesinambungan pada lokasi-lokasi prioritas sebagai upaya
percepatan penyelesaian program prioritas.
• Belum adanya sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan Dana
Keistimewaan.
EVALUASI PELAKSANAAN DANA KEISTIMEWAAN 2020
KEBIJAKAN DANA KEISTIMEWAAN DI YOGYAKARTA 2021
Perkembangan Dana Keistimewaan DIY
5/4/2021 18
18
18
KEBIJAKAN DANA DESA
Dana Desa untuk pemulihan ekonomi, kesejahteraan sosial dan mendukung sektor prioritas
2019
• Optimalisasi BUMDes, Produk Unggulan Desa, dan akses permodalan
• Peningkatan porsi penggunaan untuk pemberdayaan masyarakat
• Melanjutkan skema padat karya tunai untuk pembangunan infrastruktur/sarana dan
prasarana fisik
2020
• Melanjutkan kebijakan penggunaan Dana Desa TA 2019 dengan tambahan untuk
pemerataan layanan publik antar desa, memajukan perekonomian desa, dan mengurangi
kemiskinan dengan adanya BLT Desa.
• Memberikan pelatihan dan pembinaan aparat desa, peningkatan kompetensi tenaga
pendamping, dan penguatan sistem pengawasan.
2021
• Penggunaan Dana Desa di-earmark untuk Penanganan pandemi Covid sebesar 8%
dari pagu Dana Desa setiap Desa.
• Program prioritas untuk program pemulihan ekonomi desa dan dukungan program
prioritas desa, antara lain program pembangunan infrastruktur desa melalui PKTD,
pengembangan desa wisata dan desa digital, ketahanan pangan dan penurunan stunting
Tetap tercatat
di RKUD
PENYALURAN DANA DESA
RKUN RKUDes
RKUN RKUDes
RKUD
Sumber: DJPK, 2021
Perkembangan Dana Desa
2019
2020
2021
18
Pusat PEMDA DESA
Pusat DESA
5/4/2021 19
19
19
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Sugeng Budiharsono
 
BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013
kppmbone
 

La actualidad más candente (20)

Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
Merenungkan lagi (dan lagi) “Desentralisasi Asimetris”
Merenungkan lagi (dan lagi) “Desentralisasi Asimetris”Merenungkan lagi (dan lagi) “Desentralisasi Asimetris”
Merenungkan lagi (dan lagi) “Desentralisasi Asimetris”
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Pariwisata digital
Pariwisata digitalPariwisata digital
Pariwisata digital
 
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
Analisis Dalam Perencanaan Pembangunan
Analisis Dalam Perencanaan PembangunanAnalisis Dalam Perencanaan Pembangunan
Analisis Dalam Perencanaan Pembangunan
 
BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
 
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangPengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarang
 
Orientasi RPJMD dan Rencana Strategis SKPD
Orientasi RPJMD dan Rencana Strategis SKPD Orientasi RPJMD dan Rencana Strategis SKPD
Orientasi RPJMD dan Rencana Strategis SKPD
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
 

Similar a IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL

Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptxBahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
SafrinArifin
 
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.pptPUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
exis3376
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
KrisEkwanda
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
ssuserf8788c
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
EroikaSariWidiyatni
 
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptxpaparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
RISWIDIANTORO
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Arie Maulana
 

Similar a IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL (20)

Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptxBahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
 
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.pptPUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
PUBLIC-HEARING_3-NOVEMBER-2020-tambah.ppt
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021 Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
 
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdfCALK 2022 DI UPLOAD.pdf
CALK 2022 DI UPLOAD.pdf
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
S-54 Lengkap.pptx
S-54 Lengkap.pptxS-54 Lengkap.pptx
S-54 Lengkap.pptx
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptxpaparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
paparan-kementerian-keuangan-dalam-musrenbang-prov-bali-2019-60.pptx
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
 
Perkembangan Ekonomi Terkini dan RAPBN 2022
Perkembangan Ekonomi Terkini dan RAPBN 2022Perkembangan Ekonomi Terkini dan RAPBN 2022
Perkembangan Ekonomi Terkini dan RAPBN 2022
 
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
 
Tugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskalTugas kebijakan fiskal
Tugas kebijakan fiskal
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
 
Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx
Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptxTayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx
Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx
 

Más de BappedaLampungUtara

KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptxKONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
BappedaLampungUtara
 

Más de BappedaLampungUtara (20)

KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptxKONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
KONSEP AKSI PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR 2024 EDIT.pptx
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
Penyusunan RPJP Lampung.pdf
Penyusunan RPJP Lampung.pdfPenyusunan RPJP Lampung.pdf
Penyusunan RPJP Lampung.pdf
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
 
PAPARAN BPKP.pdf
PAPARAN BPKP.pdfPAPARAN BPKP.pdf
PAPARAN BPKP.pdf
 
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdfPAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
 
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdfPAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
 
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
 
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
 
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
 
tata cara pengusulan dak 2022 dan manual pengusulan krisna
tata cara pengusulan dak 2022 dan manual pengusulan krisnatata cara pengusulan dak 2022 dan manual pengusulan krisna
tata cara pengusulan dak 2022 dan manual pengusulan krisna
 
sambutan menteri ppn sosialisasi dak 2022
sambutan menteri ppn sosialisasi dak 2022sambutan menteri ppn sosialisasi dak 2022
sambutan menteri ppn sosialisasi dak 2022
 
Pengarahan Kepala Bappeda Propinsi Lampung
Pengarahan Kepala Bappeda Propinsi Lampung Pengarahan Kepala Bappeda Propinsi Lampung
Pengarahan Kepala Bappeda Propinsi Lampung
 
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMAS...
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMAS...PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMAS...
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMAS...
 
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
 
Rencana pengembangan industri
Rencana pengembangan industriRencana pengembangan industri
Rencana pengembangan industri
 
New bahan dir pi diseminasi permenperin 30 lampung-28-04-21
New bahan dir pi   diseminasi permenperin 30 lampung-28-04-21New bahan dir pi   diseminasi permenperin 30 lampung-28-04-21
New bahan dir pi diseminasi permenperin 30 lampung-28-04-21
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
 
Sk indeks inovasi daerah provinsi, kabupaten, dan kota tahun 2020
Sk indeks inovasi daerah provinsi, kabupaten, dan kota tahun 2020Sk indeks inovasi daerah provinsi, kabupaten, dan kota tahun 2020
Sk indeks inovasi daerah provinsi, kabupaten, dan kota tahun 2020
 

Último (7)

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL

  • 1. 5/4/2021 1 1 1 I m p l e m e n t a s i K e b i j a k a n F i s k a l d a l a m M e n d u k u n g P e m u l i h a n d a n R e f o r m a s i S t r u k t u r a l Dirjen Perimbangan Keuangan 4 Mei 2021 Astera Primanto Bhakti M U S R E N B A N G N A S 2 0 2 1 Disampaikan oleh: 1
  • 2. 5/4/2021 2 2 2 Meskipun ada pandemi, Indonesia harus tetap berada dalam trajektori menuju negara maju Pandemi Covid-19 memberikan tekanan besar bagi perekonomian Indonesia AFC GFC Covid-19 REFORMASI PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL 2009 Perbaikan tata Kelola sektor keuangan, termasuk melalui Pembentukan OJK dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan REFORMASI PASCA KRISIS EKONOMI ASIA 1998  Reformasi menuju tatanan politik yang lebih demokratis dan otonomi daerah  Tata Kelola Perbankan (UU BI)  Tata Kelola Keuangan Negara (UU Keuangan Negara) REFORMASI PASCA-COVID-19, mutlak diperlukan untuk meningkatkan potensi ekonomi dari sisi supply: kualitas SDM, infrastruktur dan reformasi birokrasi/regulasi. REFORMASI FUNDAMENTAL telah dimulai. UU Cipta Kerja, pembangunan Infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM (melalui reformasi Perlinsos, Kesehatan dan Pendidikan) terus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas. Sumber: World Bank dan BPS, diolah. Dampak Covid-19, diperkirakan PDB per capita 2020 kembali ke sedikit di bawah USD4.000 1990-1996: 7.2% 2000-2008: 5.2% 2010-2019: 5.4% -15 -10 -5 0 5 10 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Proyeksi BAGI INDONESIA, KRISIS SELALU MENJADI MOMENTUM UNTUK REFORMASI Pandemi Covid-19 memperkuat langkah reformasi struktural, dimulai dengan UU Ciptaker
  • 3. 5/4/2021 3 3 3 • PKH Rp28,71 T • Kartu Sembako Rp45,12 T • Bantuan Sosial Tunai Rp12 T • Pra Kerja Rp20 T • BLT Dana Desa Rp14,4 T • Perlinsos lainnya Rp37,18 T PEN 2021 sebesar Rp699,43 T atau naik sebesar 21% dari Realisasi Sementara 2020 (Rp579,78 T) PEN 2021 MEMBANTU MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA: PROGRAM PRIORITAS & DUNIA USAHA 2021 Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional PERLINDUNGAN SOSIAL Rp157,41 T 2020 : Rp220,39 T • Padat Karya K/L Rp27,33 T • Ketahanan pangan Rp47,1 T • Kawasan Industri Rp11,22 T • Pinjaman Daerah Rp 10 T • ICT Rp16,65 T • Pariwisata Rp8,66 T • Prioritas lainnya Rp1,47 T PROGRAM PRIORITAS Rp122,42 T 2020 : Rp66,59 T Fokus pada penciptaan lapangan kerja, namun program perlinsos tetap dilakukan khususnya untuk kebutuhan dasar • PPh 21 DTP Rp5,78 T • Pembebasan PPh 22 Impor Rp13,08 T • Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp19,71 T • PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Rp2,99 T • PPN DTP Perumahan Rp4,62 T • Insentif lainnya Rp12,3 T INSENTIF USAHA Rp58,47 T 2020 : Rp56,12 T • Subsidi Bunga UMKM Rp31,95 T • BPUM Rp15,36 T • Subsidi IJP Rp8,51 T • PMN BUMN, LPEI, dan LPI Rp58,76 T • Penempatan Dana Rp66,99 T • Dukungan lainnya Rp3,27 T Dukungan Dunia Usaha naik 5% dibandingkan dengan 2020 untuk mendukung jump start ekonomi DUKUNGAN UMKM DAN KORPORASI Rp184,83 T 2020 : Rp173,17T • Diagnostik untuk Testing dan Tracing Rp9,91 T • Therapeutic (a.l. biaya perawatan) Rp61,94 T • Program Vaksinasi Rp58,18 T • Insentif Pajak Kesehatan Rp18,61 T • Penanganan lainnya Rp27,67 T KESEHATAN Rp176,30 T 2020 : Rp63,51T Meningkat 178% jika dibandingkan tahun 2020
  • 4. 5/4/2021 4 4 4 EVALUASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA  Sampai dengan bulan Oktober 2020, penyaluran TKDD sudah 91,4% (Rp697,9 T), sedangkan belanja daerah baru mencapai 53,3% (Rp693,4 T), disamping itu saldo kas masih terus meningkat menjadi Rp247,5 T dibandingkan posisi Juni 2020 sebesar Rp196,2 T.  Grafik di atas memberikan signal bahwa belanja daerah cenderung mengandalkan TKDD sedangkan PAD disimpan sebagai saldo kas di bank. Perlu percepatan belanja daerah terutama pada Q1 s.d. Q3 agar tidak terjadi penumpukan saldo simpanan di Bank 4 762.5 248.3 1,026.7 94.0 0.0 200.0 400.0 600.0 800.0 1,000.0 1,200.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 TKDD PAD Pendapatan Daerah Belanja Daerah Saldo Kas Realisasi TKDD, APBD dan Saldo Simpanan Pemda Periode Januari 2020 s.d Maret 2021
  • 5. 5/4/2021 5 5 5 POLA BELANJA PEMERINTAH DAERAH Belanja Pegawai Pemda Banyak Didukung DAU dari APBN Sumber: DJPK (Triliun rupiah) 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0 DAU DBH Belanja Pegawai Belanja Modal Sumber : DJPK (Triliun rupiah) DATA ANGGARAN DATA REALISASI 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2017 2018 2019 2020 2021 DAU DBH DAU + DBH Belanja Daerah Terdapat kesamaan pola antara realisasi DAU dan belanja pegawai daerah menunjukan DAU merupakan sumber utama belanja pegawai. Sedangkan realisasi belanja modal Pemerintah Daerah cenderung sejalan dengan DBH artinya sebagian porsi dari DBH digunakan untuk belanja modal 5
  • 6. 5/4/2021 6 6 6 Pembangunan SDM Pembangunan Infrastruktur Reformasi Birokrasi Penyederhanaan Regulasi Transformasi Ekonomi 5 ARAHAN STRATEGIS PRESIDEN AGENDA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH HUMAN CAPITAL Pendidikan | Kesehatan | Perlindungan Sosial PHYSICAL CAPITAL Infrastruktur Dasar dan Digital (Public + Private) INSTITUTIONAL DEVELOPMENT Reformasi Birokrasi & Regulasi 5 AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI MENUJU INDONESIA MAJU Fokus pada modal manusia dan institusi memperkuat dampak investasi fisik yang sudah berjalan Reformasi Fundamental sebagai Fondasi Baru Ekonomi untuk Transformasi Ekonomi
  • 7. 5/4/2021 7 7 7 7 EXTRAORDINARY POLICY REOPENING POLICY RECOVERY & REFORM POLICY IMMEDIATE RESPONSE: PEMBERIAN STIMULUS: MENDUKUNG REOPENING AKSELERASI RECOVERY & REFORMASI • Perpu No.1/2020  UU No.2/2020; • Stimulus penanganan Covid-19 dan Program PEN, defisit APBN melebar 6,34% PDB Komite PC-PEN, Perluasan stimulus dan rekontruksi program agar lebih simple dan implementatif sehingga dapat segera mungkin dapat dieksekusi dan menjaga daya tahan, untuk dipulihkan • Penanganan Pandemi dan Program Vaksinasi • Mengakselerasi recovery melalui keberlanjutan PEN • Transformasi melalui reformasi 2020 2021-2022 Dampak Covid-19 luar biasa, harus direspon dengan extraordinary policy Komitmen untuk dapat mengatasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi Penguatan daya ungkit recovery dan reformasi penguatan fondasi RESPON KEBIJAKAN FISKAL DI MASA PANDEMI Konsolidasi fiskal merupakan upaya menjaga konsistensi dari serangkaian kebijakan sebelumnya FISCAL CONSOLIDATION PENDISIPLINAN FISKAL UNTUK KEBERLANJUTAN JANGKA PANJANG • Defisit kembali maksimal 3% PDB 2023 • Risiko utang terkendali Konsolidasi fiskal bertahap yang disertai reformasi 2023
  • 8. 5/4/2021 8 8 8 PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL 8 REFORMASI STRUKTURAL PENGUATAN PENGANGGARAN DAN DATA HUMAN CAPITAL TRANSFORMASI EKONOMI • Pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing • Sistem kesehatan yang terintegrasi dan handal • Perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif • Dukungan sektoral untuk mendorong pertumbuhan (al.infrastruktur konektivitas, mobilitas dan produktivitas) • Birokrasi yang profesional dan berintegritas penguatan SDM (a.l Reformasi Gaji dan Pensiun), dan sistem (a.l simplifikasi kelembagaan dan prosedur) BREAKTHROUGH POLICY a. Reformasi penganggaran baik di pusat dan di daerah (zero based budgeting) : fokus pada program prioritas, efisien, sinergis dan berbasis hasil; b. Penguatan Data (akurat, reliable, dan terintegrasi) TAHUN 2022 MENJADI FONDASI KONSOLIDASI DAN REFORMASI
  • 9. 5/4/2021 9 9 9 Momentum melaksanakan "Reformasi yang bermutu" atau reformasi tidak boleh gagal: 1) fokus program prioritas 2) quality control terhadap hasil yang solid 3) harus menghasilkan ketangguhan ekonomi, sosial, dan fiskal yang jauh lebih baik Mengarahkan pemanfaatan anggaran yang lebih fokus untuk pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing (PAUD, link & match, akses, pemerataan & kompetensi guru serta meningkatkan skor PISA) Akselerasi reformasi menuju sistem kesehatan yang terintegrasi dan handal (efektivitas Program JKN serta penguatan health security preparedness) Akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial sepanjang hayat dan handal (integrasi data dan program & perlinsos yang adaptatif (jaring pengaman sosial untuk automatic stabilizer) Infrastruktur pendukung mobilitas, konektivitas & produktivitas dan melanjutkan PSN (ICT, energi, konektivitas, pangan dan urban development (perumahan, sanitasi, transportasi massal perkotaan) ARAH KEBIJAKAN REFORMASI STRUKTURAL TAHUN 2022 Fokus Reformasi REFORMASI BERMUTU TINGGI HARUS DIJAGA: TIDAK BOLEH GAGAL Jaga Komitmen Hindari Moral Hazard Kontrol Hasil Hindari ego sektoral 9 Belanja Negara Human Capital - Pendidikan Human Capital - Kesehatan Human Capital - Perlinsos Transformasi Ekonomi – Dukungan Sektoral
  • 10. 5/4/2021 10 10 10 10 RENCANA ARAH KEBIJAKAN TKDD TAHUN 2022 Meningkatkan kualitas belanja daerah untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah Mendorong penggunaan DTU untuk peningkatan kualitas infrastruktur publik Daerah, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi di daerah, pembangunan SDM Pendidikan, dan belanja kesehatan prioritas Melanjutkan kebijakan penyaluran DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara dengan mempertimbangkan kinerja pemerintah daerah dalam mendukung optimalisasi penerimaan negara dan capaian kinerja pemeliharaan lingkungan Meningkatkan efektifitas penggunaan DTK, penyaluran DAK Fisik berbasis kontrak untuk menekan idle cash di daerah, dan DAK Nonfisik untuk mendorong peningkatan capaian output dan outcome serta mendukung perbaikan kualitas layanan Penguatan Sinergi Belanja TKDD dengan Belanja K/L Memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi di desa melalui program perlindungan sosial dan kegiatan penanganan COVID- 19, dan mendukung sektor prioritas.
  • 11. 5/4/2021 11 11 11 KEBIJAKAN DANA ALOKASI UMUM 32% 28% 35.30% 31.60% 30.51% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0 500.0 2019 2020 2020 Peny 2021 2021 Peny DAU Saldo Kas PDN Sumber: DJPK, 2021 (triliun rupiah) Perkembangan DAU, PDN, serta Saldo Kas Pagu DAU 2 tahun terakhir kembali bersifat dinamis sebagai respon untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dinamika perekonomian Nasional 11 2019 2020 2021  Alokasi pagu DAU Nasional dalam APBN bersifat Final  Memperhitungkan formasi CPNSD, Gaji ke-13 dan THR  Melanjutkan kewajiban 25% DTU untuk Belanja Infrastruktur  DAU Tambahan untuk bantuan dana kelurahan  Respon Covid-19 : Penyesuaian alokasi DAU dan pemanfaatan 25% DTU untuk Belanja Infrastruktur  Penambahan komponen Siltap kepala Desa dan Perangkat Desa pada DAU tambahan  DAU bersifat Dinamis  Penambahan penggunaan 25% dari DTU untuk pemulihan ekonomi di daerah, dan memperkuat pembangunan SDM Pendidikan  Penghapusan alokasi DAU Tambahan (langsung diperhitungkan dalam formula penghitungan DAU)
  • 12. 5/4/2021 12 12 12 KEBIJAKAN DANA BAGI HASIL Penyaluran DBH Berbasis Kinerja melalui optimalisasi penyetoran pajak pusat 2019 Penyaluran DBH untuk triwulan IV diprioritaskan untuk penyelesaian kurang bayar DBH tahun anggaran sebelumnya dan/atau DBH tahun berjalan 2020  Alokasi DBH berdasarkan realisasi DBH paling kurang 3 tahun terakhir (menghindari Lebih bayar DBH).  Distribusi penyaluran jenis-jenis DBH secara bulanan untuk setiap triwulanan.  Perluasan penggunaan DBH CHT dan DBH DR untuk pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19 2021 Penyaluran DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara dengan mempertimbangkan kinerja pemerintah daerah dalam mendukung optimalisasi penerimaan negara dan capaian kinerja pemeliharaan lingkungan 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 2019 2020 2021 116.3 86.4 102.0 104.0 93.9 30.0 Pagu Realisasi Perkembangan Dana Bagi Hasil Sumber: DJPK, 2021 Alokasi dan realisasi DBH mengalami fluktuasi sepanjang periode 2019-2021. Sampai dengan bulan Maret 2021, realisasi DBH mencapai 29,45% 12
  • 13. 5/4/2021 13 13 13 KEBIJAKAN UMUM DAK FISIK 13 Beberapa Capaian Output Bidang DAK Fisik BIDANG PENDIDIKAN Pembangunan Ruang Kelas Baru BIDANG KESEHATAN Rehabilitasi Puskesmas  2017 : 5284 ruang  2018 : 8959 ruang  2019 : 4772 ruang  2020 : 6404 ruang  2017 : 9798 km  2018 : 7882 km  2019 : 4346 km  2020 : 938 km  2017 : -  2018 : 201.410 unit  2019 : 675 unit  2020 : 124 unit BIDANG JALAN Peningkatan Jalan 2019 Kebijakan Umum DAK Fisik 2019 - 2021 2020 2021  Fokus pada peningkatan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan DAK Fisik melalui penguatan peran APIP  Memulai DAK Fisik bersifat tematik (stunting)  Perubahan fokus kegiatan DAK Fisik pada upaya mendukung penanganan covid melalui penambahan menu khusus penanganan covid di Bidang Kesehatan dan Penggunaan CadanganDAK Fisik untuk padat karya  Relaksasi penyaluran:dilakukandiawal dan sebesar nilai kontrak  Refocusing dan reclustering DAK Fisik kedalam tema-tema Prioritas Nasional (4 tema utama: SPM & Infrastruktur Dasar, Daerah Prioritas Pariwisata & IKM, Food estate & Sentra Produksi Pangan, Konektivitas untuk pembangunan Inklusif)  Fokus pada lokus-lokus utama setiap tema Isu Strategis DAK FIsik  Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung capaian kinerja output  Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema Prioritas di DAK Fisik  Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah sehingga diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK Fisik untuk menghindari fraud  Penguatan peranAPIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik 2017 2018 2019 2020 2021 Usulan 511.137 602.322 456.185 424.739 338.035 Pagu Alokasi 69.532 62.436 69.327 53.787 63.648 % Alokasi thd Usulan 13.60% 10.37% 15.20% 13% 18.83% 13.60% 10.37% 15.20% 13% 18.83% 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% .0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 700.0 DAK FISIK 2017-2021 triliun rupiah Adanya keterbatasan alokasi DAK Fisik, sehingga usulan DAK Fisik harus fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah
  • 14. 5/4/2021 14 14 14 KEBIJAKAN UMUM DAK NONFISIK 14 (triliun rupiah) Difokuskan pada simplifikasi penyaluran (BOS langsung ke sekolah), dukungan penanganan covid (pemberian BOK Tambahan) dan pemulihan ekonomi. 2018 2019 2020 2021 Pagu 123,452 131,042 129,245 130,775 Penyaluran 115,300 120,360 126,403 39,123 Penyerapan 112,735 122,202 120,831 % Salur 93.40 91.85 97.80 29.92 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 DAK Nonfisik 2018-2021 2019 Kebijakan Umum DAK Nonfisik 2019 - 2021 2020 2021  Perubahanmekanisme PenyaluranDana BOS langsungke rekeningsekolah  Penambahan menu kegiatan sarana pelayanan farmasi dan industri rumah tangga pangan pada Dana BantuanOperasional Kesehatan(BOK)  Pemberian BOK Tambahan untuk Insentif Tenaga Kesehatan terkait penanganan Covid-19  Penambahan 4 Jenis DAK Nonfisik baru, yaitu BOP Kesetaraan, BOP Museum dan Taman Budaya, Dana Pelayanan Kepariwisataan, dan Dana Bantuan Biaya Layanan PengolahanSampah (BLPS)  Pengolakasianberbasiskinerja (dimulai denganalokasiBOS berbasis Kinerja Sekolah)  Dukunganpemulihan ekonomi (penyerapantenaga kerja dan investasi)  Penambahan DAK Nonfisik jenis baru, yaitu Fasilitasi Penanaman Modal, PerlindunganPerempuandan Anak dan Ketahanan Pangan dan Pertanian Isu Strategis DAK Nonfisik  Sinkronisasi pengalokasian DAK Nonfisik, DAK Fisik dengan belanja sektoral terkait;  Penerapan unit cost DAK Nonfisik dengan mempertimbangkan IKK;  Pengalokasian dan penyaluran DAK Nonfisik berbasis kinerja output;  Peningkatan Koordinasi antara OPD Teknis dan OPD Pengelola Keuangan sehingga penyerapan dan pemanfaatan DAK Nonfisik menjadi lebih optimal.  Rata-rata penyerapan DAK Nonfisik (2018 – 2020) sebesar 92,69% dan sisa DAK Nonfisik di RKUD cenderung kecil. Sisa tersebut, akan diperhitungkan kembali pada penyaluran DAK Nonfisik tahun berikutnya. Tunjangan Profesi Guru PNSD untuk 1.117.785 guru Bantuan Operasional Kesehatan untuk 9.127 Puskesmas Beberapa Capaian DAK Nonfisik 2020 Bantuan Operasional Sekolah untuk 44.196.897 siswa
  • 15. 5/4/2021 15 15 15 KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH DID diberikan sebagai Penghargaan atas kinerja daerah, bukan berdasarkan usulan dari Pemda. Opini WTP BPK dan Penyampaian Perda APBD tepat waktu, merupakan Pre-Requisite Condition untuk dapat dinilai dalam perhitungan DID. 15 0 5 10 15 20 2019 2020 2021 10 18.5 13.5 Perkembangan Alokasi DID Kendala: • Output kegiatan yang disampaikan dari Pemda kurang spesifik; • Terdapat Pemda yang mengarahkan penggunaan DID untuk pembayaran tambahan penghasilan. Kriteria utama: Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan E-Budgeting (Baru)), dan Ketersediaan PTSP (Baru). Kategori Kinerja  Terdapat 11 Kelompok Kategori: Kesehatan Fiskal dan Pengelolaan Keuda, Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Perencanaan Daerah, SAKIP, Inovasi Layanan Publik, Kemudahan Berusaha, Pengelolaan Sampah, Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan- Kesehatan-Infrastruktur, Kesejahteraan Masyarakat 2019 Kriteria utama: Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan E-Budgeting), dan Ketersediaan PTSP. Kategori Kinerja  Terdapat 9 Kelompok Kategori Kinerja  Penggabungan 4 kelompok kategori : perencanaan daerah, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inovasi Pelayanan Publik, Kemudahan Berusaha menjadi 2 kelompok kategori yaitu : peningkatan ekspor, peningkatan Investasi 2020 Kriteria utama: Penggunaan E-Gov (E-Procurement, dan E-Budgeting), dan Ketersediaan PTSP. Kategori Kinerja  Terdapat 11 kelompok kategori;  Penambahan 2 kelompok kategori yaitu pengendalian Inflasi Daerah dan Indeks Pencegahan Korupsi 2021 (Triliun rupiah)
  • 16. 5/4/2021 16 16 16 KEBIJAKANDANAOTONOMIKHUSUS 16 Perkembangan Alokasi Dana Otonomi Khusus  Mendorong kualitas penyerapan anggaran, serta penguatan akuntabilitas pelaporan.  Refocusing Dana Otsus untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya Pasar Tradisional.  Penggunaan Dana Otsus diarahlkan untuk pembangunan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (dukungan sector Pendidikan dan Kesehatan) serta pembangunan infrastruktur listrik pedesaan di wilayah Papua dan Papua Barat.  Tahun 2021 merupakan tahun terakhir Dana Otsus Papua. Pemerintah Pusat saat ini sedang melakukan revisi UU mengenai Otsus. KEBIJAKAN DANA OTONOMI KHUSUS 2021 Rp15.94 Rp16.06 Rp16.71 Rp15.11 Rp15.11 Rp3.50 Rp4.00 Rp4.27 Rp4.45 Rp4.37 Rp0.00 Rp5.00 Rp10.00 Rp15.00 Rp20.00 Rp25.00 2017 2018 2019 2020 2021 TRILIUN Otsus DTI Revisi UU mengenai Otsus dengan fokus Pada Perbaikan Tata Kelola Dana Otsus 1) Regulasi pelaksanaan Otsus belum lengkap dan memadai 2) Laporan penggunaan dana Otsus belum lengkap dan tepat waktu 3) Monev belum memadai 4) Belum ada target capaian terukur 5) Struktur pelaksana pengelolaan Otsus belum memadai 6) Sisa Dana Otsus di RKUD pada setiap akhir tahun anggaran masih tinggi serta penggunaan sisa dana Otsus belum jelas EVALUASI PELAKSANAAN DANA OTONOMI KHUSUS 2020 IPM • Rata-rata peningkatan lebih tinggi dari nasional • Namun angka indeks masih jauh di bawah rata-rata nasional Buta Huruf • Rata-rata penurunan lebih baik dari nasional • Namun angka indeks masih jauh di bawah rata-rata nasional APM • Rata-rata peningkatan APM lebih baik dari nasional • Namun angka APM masih jauh di bawah rata-rata nasional
  • 17. 5/4/2021 17 17 17 PERKEMBANGAN KEBIJAKAN DANA KEISTIMEWAAN DI YOGYAKARTA Memberikan Dukungan Terhadap Home Industry dan Pemulihan Sektor Pariwisata Sebagai Dukungan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Keistimewaan DIY 17 • Penguatan sinergi dengan K/L terkait dalam perencanaan, penganggaran, dan evaluasi atas capaian kinerja Dana Keistimewaan, • Penguatan peran APIP dalam mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan anggaran dan output Dana Keistimewaan. • Dukungan Terhadap Home Industry dan Pemulihan Sektor Pariwisata Sebagai Dukungan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Keistimewaan DIYberikan Dukungan Terhadap Home Industry dan Pemulihan Sektor Pariwisata Sebagai Dukungan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Melalui Dana Keistimewaan DIY 0.80 T 1.00 T 1.20 T 1.32 T 1.32 T 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 Triliun Rupiah • Perlunya grand design Dana Keistimewaan agar selaras dengan program/kebijakan belanja pemerintah. • Perlunya kesinambungan pada lokasi-lokasi prioritas sebagai upaya percepatan penyelesaian program prioritas. • Belum adanya sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan Dana Keistimewaan. EVALUASI PELAKSANAAN DANA KEISTIMEWAAN 2020 KEBIJAKAN DANA KEISTIMEWAAN DI YOGYAKARTA 2021 Perkembangan Dana Keistimewaan DIY
  • 18. 5/4/2021 18 18 18 KEBIJAKAN DANA DESA Dana Desa untuk pemulihan ekonomi, kesejahteraan sosial dan mendukung sektor prioritas 2019 • Optimalisasi BUMDes, Produk Unggulan Desa, dan akses permodalan • Peningkatan porsi penggunaan untuk pemberdayaan masyarakat • Melanjutkan skema padat karya tunai untuk pembangunan infrastruktur/sarana dan prasarana fisik 2020 • Melanjutkan kebijakan penggunaan Dana Desa TA 2019 dengan tambahan untuk pemerataan layanan publik antar desa, memajukan perekonomian desa, dan mengurangi kemiskinan dengan adanya BLT Desa. • Memberikan pelatihan dan pembinaan aparat desa, peningkatan kompetensi tenaga pendamping, dan penguatan sistem pengawasan. 2021 • Penggunaan Dana Desa di-earmark untuk Penanganan pandemi Covid sebesar 8% dari pagu Dana Desa setiap Desa. • Program prioritas untuk program pemulihan ekonomi desa dan dukungan program prioritas desa, antara lain program pembangunan infrastruktur desa melalui PKTD, pengembangan desa wisata dan desa digital, ketahanan pangan dan penurunan stunting Tetap tercatat di RKUD PENYALURAN DANA DESA RKUN RKUDes RKUN RKUDes RKUD Sumber: DJPK, 2021 Perkembangan Dana Desa 2019 2020 2021 18 Pusat PEMDA DESA Pusat DESA