Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen mutu, termasuk dimensi mutu, pilar manajemen mutu, standar mutu, hambatan dalam manajemen mutu, dan model proses manajemen mutu.
Teks tersebut meringkas konsep dan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) yang mencakup komitmen manajemen, fokus pada pelanggan, hubungan dengan pemasok, perbaikan proses, dan pengukuran kualitas. TQM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
TQM merupakan proses pengurusan kualiti yang berorientasikan pelanggan, penambahbaikan berterusan, dan penglibatan semua pihak. Ia berjaya mempengaruhi pengurus untuk menukar cara pengurusan tradisional kepada pendekatan TQM yang lebih efektif untuk meningkatkan kualiti dan produktiviti.
Berbagai sumber memberikan definisi kualitas sebagai kesesuaian untuk digunakan, kesesuaian dengan spesifikasi, karakteristik yang memuaskan pelanggan, dan penilaian subyektif yang bergantung pada konteks. Kualitas juga dijelaskan sebagai proses manajemen mutu untuk mempertahankan tingkat keunggulan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen mutu, termasuk dimensi mutu, pilar manajemen mutu, standar mutu, hambatan dalam manajemen mutu, dan model proses manajemen mutu.
Teks tersebut meringkas konsep dan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) yang mencakup komitmen manajemen, fokus pada pelanggan, hubungan dengan pemasok, perbaikan proses, dan pengukuran kualitas. TQM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
TQM merupakan proses pengurusan kualiti yang berorientasikan pelanggan, penambahbaikan berterusan, dan penglibatan semua pihak. Ia berjaya mempengaruhi pengurus untuk menukar cara pengurusan tradisional kepada pendekatan TQM yang lebih efektif untuk meningkatkan kualiti dan produktiviti.
Berbagai sumber memberikan definisi kualitas sebagai kesesuaian untuk digunakan, kesesuaian dengan spesifikasi, karakteristik yang memuaskan pelanggan, dan penilaian subyektif yang bergantung pada konteks. Kualitas juga dijelaskan sebagai proses manajemen mutu untuk mempertahankan tingkat keunggulan.
Kepentingan Pengurusan TQM dan Lean dalam Organisasi abad ke21Timothy Wooi
Ceramah ini membincangkan pentingnya pengurusan TQM dan Lean dalam organisasi abad ke-21. Ia menekankan lima prinsip utama TQM yaitu penglibatan pekerja, penambahbaikan berterusan, kerja berpasukan, kepuasan pelanggan, dan pengubahan budaya. Ceramah ini juga menjelaskan konsep Lean manufacturing untuk menghapuskan pembaziran melalui pendekatan 5S+1S dan penambahbaikan berterusan.
TQM memerlukan perubahan struktur organisasi, sistem, dan teknologi untuk mencapai tujuan berterusan dalam peningkatan kualiti. Prinsip-prinsip TQM seperti sokongan manajemen tinggi dan memfokuskan pada pelanggan membantu organisasi untuk bertransformasi. Implementasi TQM juga melibatkan penglibatan seluruh kakitangan dan pengurusan perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management System (TQMS) yang mencakup pengertian, tujuan, sejarah, dan prinsip-prinsip TQMS serta alat-alat manajemen mutu seperti PDCA cycle dan 5S process."
Dokumen ini membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, proses, dan lingkungan kerja. TQM berfokus pada kepuasan pelanggan, prinsip-prinsipnya mencakup kepuasan pelanggan, respek terhadap orang lain, berdasarkan fakta, dan perbaikan berkelanjutan. Penerapan TQM memberikan manfaat
Manajemen mutu merupakan proses manajemen yang bertujuan menjaga mutu dari suatu produk atau jasa. Dokumen ini membahas perkembangan manajemen mutu, mulai dari era inspeksi, pengendalian mutu, penjaminan mutu, hingga manajemen mutu terpadu. Era-era tersebut ditandai dengan perkembangan pendekatan dan metode pengendalian mutu.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Pentingnya Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATT, APEC, WTO, dan sebagainya menciptakan kompetisi yang semakin bebas dan ketat. Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku bisnis maupun produsen, yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar dari arena kompetisi. Memasuki iklim kompetisi dan perdagangan bebas seperti itu, maka strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan oleh pelaku bisnis adalah Strategi Kualitas.
Manfaat pokok implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi kerja,efektivitas dan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
d. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
e. Struktur kerja lebih jelas dan transparan
f. Meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terprogram
g. Lingkungan kerja lebih rapi dan bersih
h. Dokumentasi lebih teliti
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan melakukan perbaikan berkelanjutan pada mutu produk, layanan, proses, dan lingkungan kerja. TQM melibatkan seluruh karyawan dalam perusahaan dan membutuhkan komitmen penuh dari manajemen puncak. Penerapan TQM berhasil jika didukung enam prinsip dasar yaitu keterlibatan seluruh pendukung organisasi, fokus p
Definisi kualitas dalam dokumen tersebut membahas 10 pandangan berbeda mengenai kualitas, mulai dari Kotler hingga Kadir. Definisi yang dianggap paling tepat adalah menurut Goetsch dan Davis karena mempertimbangkan berbagai faktor dinamis seperti produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dalam menentukan kualitas."
TQM adalah : “ Suatu sistem manajemen yang melibatkan semua level karyawan untuk terlibat dalam melakukan perbaikan terus menerus untuk memberikan pelayanan terbaikan untuk konsumen & menghasilkan produk yang berkualitas, zero defect, optimal/efektif dan mempunyai ratio reject yang kecil yang sesuai harapan konsumen”.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas yang mencakup definisi kualitas, prinsip-prinsip manajemen kualitas seperti fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang lain, pendekatan proses, sistem manajemen, perbaikan berkelanjutan, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, hubungan dengan pemasok, serta manajemen kualitas total yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Pengurusan TQM & Lean dalam Organasi untuk KWSPTimothy Wooi
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut menyenaraikan latar belakang dan kualifikasi Timothy Wooi sebagai konsultan kepimpinan pendidikan internasional, inovator, pendiri organisasi non-pemerintah, dan pelatih bersertifikat HRDF.
Total Quality Control adalah sistem manajemen mutu yang melibatkan seluruh karyawan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan guna memenuhi kepuasan pelanggan."
Kotter's 8-step model provides a framework for leading organizational change. The 8 steps are: (1) increase urgency, (2) build guiding teams, (3) create a change vision, (4) communicate for buy-in, (5) enable action, (6) create short-term wins, (7) don't let up, and (8) make it stick. Each step includes strategies for implementation such as setting goals, removing obstacles, recognizing achievements, and reinforcing new values through hiring and training. The model was developed based on Kotter's study of successful change initiatives and is designed to drive organizational transformation through engaging employees and establishing the necessary conditions for change to take hold.
Optimise-GB presents the stages of change management and how you can use programme and project tools to ensure delivery. This presentation also takes you through the elements of change resistance and what can be done about it. Thank you Simon Misiewicz
Kepentingan Pengurusan TQM dan Lean dalam Organisasi abad ke21Timothy Wooi
Ceramah ini membincangkan pentingnya pengurusan TQM dan Lean dalam organisasi abad ke-21. Ia menekankan lima prinsip utama TQM yaitu penglibatan pekerja, penambahbaikan berterusan, kerja berpasukan, kepuasan pelanggan, dan pengubahan budaya. Ceramah ini juga menjelaskan konsep Lean manufacturing untuk menghapuskan pembaziran melalui pendekatan 5S+1S dan penambahbaikan berterusan.
TQM memerlukan perubahan struktur organisasi, sistem, dan teknologi untuk mencapai tujuan berterusan dalam peningkatan kualiti. Prinsip-prinsip TQM seperti sokongan manajemen tinggi dan memfokuskan pada pelanggan membantu organisasi untuk bertransformasi. Implementasi TQM juga melibatkan penglibatan seluruh kakitangan dan pengurusan perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management System (TQMS) yang mencakup pengertian, tujuan, sejarah, dan prinsip-prinsip TQMS serta alat-alat manajemen mutu seperti PDCA cycle dan 5S process."
Dokumen ini membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, proses, dan lingkungan kerja. TQM berfokus pada kepuasan pelanggan, prinsip-prinsipnya mencakup kepuasan pelanggan, respek terhadap orang lain, berdasarkan fakta, dan perbaikan berkelanjutan. Penerapan TQM memberikan manfaat
Manajemen mutu merupakan proses manajemen yang bertujuan menjaga mutu dari suatu produk atau jasa. Dokumen ini membahas perkembangan manajemen mutu, mulai dari era inspeksi, pengendalian mutu, penjaminan mutu, hingga manajemen mutu terpadu. Era-era tersebut ditandai dengan perkembangan pendekatan dan metode pengendalian mutu.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Pentingnya Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATT, APEC, WTO, dan sebagainya menciptakan kompetisi yang semakin bebas dan ketat. Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku bisnis maupun produsen, yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar dari arena kompetisi. Memasuki iklim kompetisi dan perdagangan bebas seperti itu, maka strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan oleh pelaku bisnis adalah Strategi Kualitas.
Manfaat pokok implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi kerja,efektivitas dan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
d. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
e. Struktur kerja lebih jelas dan transparan
f. Meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terprogram
g. Lingkungan kerja lebih rapi dan bersih
h. Dokumentasi lebih teliti
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan melakukan perbaikan berkelanjutan pada mutu produk, layanan, proses, dan lingkungan kerja. TQM melibatkan seluruh karyawan dalam perusahaan dan membutuhkan komitmen penuh dari manajemen puncak. Penerapan TQM berhasil jika didukung enam prinsip dasar yaitu keterlibatan seluruh pendukung organisasi, fokus p
Definisi kualitas dalam dokumen tersebut membahas 10 pandangan berbeda mengenai kualitas, mulai dari Kotler hingga Kadir. Definisi yang dianggap paling tepat adalah menurut Goetsch dan Davis karena mempertimbangkan berbagai faktor dinamis seperti produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dalam menentukan kualitas."
TQM adalah : “ Suatu sistem manajemen yang melibatkan semua level karyawan untuk terlibat dalam melakukan perbaikan terus menerus untuk memberikan pelayanan terbaikan untuk konsumen & menghasilkan produk yang berkualitas, zero defect, optimal/efektif dan mempunyai ratio reject yang kecil yang sesuai harapan konsumen”.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas yang mencakup definisi kualitas, prinsip-prinsip manajemen kualitas seperti fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang lain, pendekatan proses, sistem manajemen, perbaikan berkelanjutan, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, hubungan dengan pemasok, serta manajemen kualitas total yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Pengurusan TQM & Lean dalam Organasi untuk KWSPTimothy Wooi
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut menyenaraikan latar belakang dan kualifikasi Timothy Wooi sebagai konsultan kepimpinan pendidikan internasional, inovator, pendiri organisasi non-pemerintah, dan pelatih bersertifikat HRDF.
Total Quality Control adalah sistem manajemen mutu yang melibatkan seluruh karyawan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan guna memenuhi kepuasan pelanggan."
Kotter's 8-step model provides a framework for leading organizational change. The 8 steps are: (1) increase urgency, (2) build guiding teams, (3) create a change vision, (4) communicate for buy-in, (5) enable action, (6) create short-term wins, (7) don't let up, and (8) make it stick. Each step includes strategies for implementation such as setting goals, removing obstacles, recognizing achievements, and reinforcing new values through hiring and training. The model was developed based on Kotter's study of successful change initiatives and is designed to drive organizational transformation through engaging employees and establishing the necessary conditions for change to take hold.
Optimise-GB presents the stages of change management and how you can use programme and project tools to ensure delivery. This presentation also takes you through the elements of change resistance and what can be done about it. Thank you Simon Misiewicz
The document outlines John Kotter's 8-step process for leading organizational change, which includes establishing a sense of urgency, forming a powerful coalition, creating a vision for change, communicating the vision, empowering others to act on the vision, planning for and creating short-term wins, consolidating improvements and producing still more change, and institutionalizing new approaches. The document provides contact information for a learning and development consultant who facilitates the Kotter change model.
Kaizen is a Japanese philosophy that focuses on continuous improvement of processes through small, incremental changes. It has three main principles: consider the process and results, evaluate the entire process to find the best way to do a job, and make changes without blaming individuals. Kaizen aims to generate quick, measurable results and involve cross-functional teams and top management participation. It can reduce waste and improve quality, productivity, employee morale and retention. Common methods include individual vs team approaches and day-to-day vs special event formats. The 5S methodology organizes the workplace through sorting, simplifying, sweeping, standardizing and sustaining clean and efficient processes. Potential pitfalls include resistance to change, lack of implementation procedures, and
The document summarizes a presentation given by Group 5 on the topic of Kaizen. It defines Kaizen as the Japanese philosophy of continuous improvement and outlines its key elements and methodology. It provides examples of how Toyota implemented Kaizen techniques to improve processes, reduce waste, and increase productivity, quality, and customer satisfaction. The main benefits realized from Kaizen include reduced waste, improved space utilization, quality, capital usage, and production capacity.
John Kotter's 8-Step Change Model provides a framework for successfully implementing organizational change. The 8 steps are: 1) Create urgency, 2) Form a powerful coalition, 3) Create a vision, 4) Communicate the vision, 5) Remove obstacles, 6) Create short-term wins, 7) Build on the change, 8) Anchor the changes in corporate culture. Following these steps helps ensure that necessary changes are properly defined, communicated, and guided to completion through leadership and employee buy-in at all levels of the organization.
Kaizen is a Japanese philosophy that focuses on continuous incremental improvements involving all employees. It has 3 main principles: consider the process and results, evaluate the entire job process to find the best way, and approach it without blame to establish the best process. Kaizen events follow phases of selecting an event, planning, implementing, and follow up. It aims to reduce waste and improve productivity, quality, and employee satisfaction through small, ongoing changes.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Total Quality Management (TQM). TQM adalah pendekatan manajemen untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh bagian organisasi. Prinsip-prinsip TQM meliputi fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, keterlibatan seluruh karyawan, dan pengukuran kinerja. Penerapan TQM diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan keuntun
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
1. PENGERTIAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Mengerjakan segala sesuatu dengan baik, sejak awal sampai akhir untuk kepuasaan pelanggan.
Mendekatan untuk melaksanakan bisnis yang maksimum dalam organisasi melalui perbaikan terus menerus terhadap mutu produk, layanan, orang, proses dan lingkungan.
Semua orang dalam perusahaan tidak boleh menyerahkan produk cacat pada pelanggan.
Penerapan metode kuantitatif dan sumberdaya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi organisasi dan proses organisasi pada tingkatan tertentu.
KARAKTERISTIK TQM
Fokus pada pelanggan terutama pada proses akhir yang menikmati out put dari proses perusahaan.
Terobsesi dengan mutu yaitu menjadikan mutu sebagai pegangan/pandangan hidup.
Pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
Komitmen jangka panjang yang merupakan perbaikan mutu untuk jangka panjang.
Kerja Tim merupakan kegiatan kerja yang dikerjakan bersama-sama.
Continual proses improvement merupakan pencapaian mutu dengan adanya penyempurnaan dan perbaikan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan sesuatu untuk lebih bermutu.
Pengendalian yang tidak terfokus pada statistikal proses kontrol yang merupakan penilaian produk akhir.
Adanya keseragaman tujuan yang merupakan kesamaan tujuan dan tidak adanya pertentangan dalam pelaksanaannya.
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
KONSEP DASAR
Memfokuskan pada produk
Kepemimpinan dalam organisasi jasa yang mendukung pelaksanaan TQM
Budaya organisasi berorientasi pada mutu
Komunikasi yang efektif antar personil
Keahlian karyawan dalam melaksanakan TQM
Tanggung jawab pada karyawan
Manajemen berdasarkan kata atau fakta
Sudut pandang jangka panjang
KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TQM merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasaan atas pekerjaannya dan kerja tim atas kelompoknnya.
TQM merupakan komitmen total dari management sebagai pemimpin organisasi.
TQM bukan merupakan program atau sistem tapi merupakan budaya yang harus di bangun.
TQM menjadikan mutu sebagai the way of life
TQM melibatkan seluruh anggota organisasi/seluruh anggotaubah perusahaan untuk merubah budaya lama menjadi budaya baru.
PERUBAHAN BUDAYA PADA BUDAYA TQM
Komunikasi tertutup menjadi komunikasi terbuka.
Pengendalian menjadi pemberdayaan.
Inspeksi menjadi pencegahan.
Fokus internal menjadi fokus eksternal.
Biaya dan penjadwalan menjadi kesesuaian terhadap mutu.
Stabilitas menjadi perubahan dan perbaikan secara terus menerus.
Hubungan yang bersifat persaingan menjadi hubungan kerjasama.
Pengalokasian dan melemparkan hal-hal yang tidak diketahui menjadi penyelesaian semua masalah sampai ke akar-akarnya.
KOMITMEN TERHADAP TQM
Komitmen manajemen puncak mendukung pembentukan mutu dalam seluruh kegiatan yang dimulai dari proses perancangan dan menjamin hubungan antar kelompok fungsional.
Kesadaran merubah budaya sehingga timbul rasa saling percaya.
Perusahaan yang menggun
Dokumen tersebut membahas tentang konsep biaya kualitas dan produktivitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena adanya produk berkualitas rendah, yang terdiri dari biaya pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi kualitas rendah, serta biaya kegagalan akibat produk berkualitas rendah. Sedangkan produktivitas adalah tingkat efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa."
Biaya kualitas merupakan biaya yang bisa lebih besar dari estimasi karena kurang pengetahuannya seorang manager dalam menganalisis biaya kualitas. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan system informasi biaya kualitas, diharapkan seorang manager nantinya mampu mengestimasi biaya kualits dengan baik. Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi akan lebih efisien biaya jika seorang manager / akuntannya sudah mampu menelusuri biaya kualitas yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi.
Informasi biaya kualitas dapat berguna untuk seorang manajer dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja program peningkatan kualitas secara menyeluruh dan membantu perbaikan berbagai keputusan manajerial. Karena begitu pentingnya biaya kualitas wajib bagi sebuah perusahaan untuk menelusuri biaya kualitasnya.
Selain pentingnya biaya kualitas, perusahaan juga harus memperhatikan hubungan output maupun input dalam sebuah kegiatan produktivitas. Karena akan mempengaruhi harga, laba usaha, dan insentif bagi karyawan. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial. Sedangkan, pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total. Dengan adanya kombinasi antara biaya kualitas dan produktifitas maka perusahaan akan mampu mengalokasikan biaya-biaya secara efektif dan efisien.
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh karyawan dalam perbaikan berkelanjutan. TQM menekankan pada kepuasan pelanggan, pendekatan ilmiah, dan komitmen jangka panjang untuk perubahan.
Dokumen tersebut menjelaskan sistem Lean pada bisnis sebagai metode untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan nilai tambah guna memberikan nilai kepada pelanggan. Prinsip utama Lean adalah fokus pada pelanggan, penghilangan pemborosan, meningkatkan aliran material dan informasi, serta kualitas sebagai tujuan utama.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mutu dan sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS) menurut beberapa sumber. Disebutkan pula tujuan penerapan QMS, manfaatnya, tahapan penerapannya, serta ISO 9001 sebagai standar internasional untuk QMS.
2. LATAR BELAKANG:
Kaizen menekankan bahwa tahap pemrosesan dalam
perusahaan harus disempurnakan agar hasil dapat
meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa filsafat
ini mengutamakan proses. Dalam kaizen dipercaya
bahwa proses yang baik akan memberikan hasil yang
baik pula.
3. Sasaran akhir kaizen adalah tercapainya Kualitas, Biaya,
Distribusi (Quality, Cost, Delivery -- QCD), sehingga pada
praktiknya kaizen menempatkan kualitas pada prioritas
tertinggi.Kaizen mengajarkan bahwa perusahaan tidak akan
mampu bersaing jika kualitas produk dan pelayanannya tidak
memadai, sehingga komitmen manajemen terhadap kualitas
sangat dijunjung tinggi.Kualitas yang dimaksud dalam QCD
bukan sekedar kualitas produk melainkan termasuk kualitas
proses yang ditempuh dalam menghasilkan produknya.