SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Descargar para leer sin conexión
1 of 11




                                  UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                        NOMOR 9 TAHUN 2002
                                                  TENTANG
                                  PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO
                                   DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

                                 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang       :    a. bahwa dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada
                        umumnya, dan Kabupaten Kupang pada khususnya, serta adanya aspirasi yang
                        berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan
                        pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin
                        kesejahteraan masyarakat;
                    b.    bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan perkembangan kemampuan
                         ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah,
                         dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu membentuk Kabupaten Rote-Ndao sebagai
                         pemekaran Kabupaten Kupang;
                    c.    bahwa pembentukan Kabupaten Rote-Ndao akan dapat mendorong peningkatan
                         pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta
                         memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah;
                    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu
                       membentuk undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Rote-Ndao;

Mengingat   :       1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18 A, Pasal 18 B, dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar
                        Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
                    2. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I
                       Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
                       Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);
                    3.   Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II
                         dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara
                         Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
                         Lembaran Negara Nomor 1655);
                    4.   Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
                         Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
                    5.   Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara
                         Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3810)
                         sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 (Lembaran
                         Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor
                         3959);
                    6.   Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis
                         Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat
                         Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan
                         Lembaran Negara Nomor 3811);
                    7.   Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
                         Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor
2 of 11

                  3839);
                  8.    Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
                       Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
                       Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

                                       Dengan Persetujuan Bersama
                           DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
                                                   dan
                                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

                                             MEMUTUSKAN :

Menetapkan   :   UNDANG–UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI
                 NUSA TENGGARA TIMUR.

                                                BAB I
                                           KETENTUAN UMUM

                                                 Pasal 1

                 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
                 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22
                      Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

                 2.    Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Daerah Otonom, sebagaimana dimaksud dalam
                        Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I
                        Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
                 3.    Kabupaten Kupang adalah Daerah Otonom, sebagaimana dimaksud dalam Undang-
                       undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam
                       wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

                                            BAB II
                            PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA

                                                 Pasal 2

                 Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Rote-Ndao di wilayah Provinsi Nusa
                 Tenggara Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

                                                 Pasal 3

                 Kabupaten Rote-Ndao berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kupang yang terdiri atas:
                  a. Kecamatan Rote Timur;
                  b. Kecamatan Pantai Baru;
                  c. Kecamatan Rote Tengah;
                  d. Kecamatan Lobalain;
                  e. Kecamatan Rote Barat Daya; dan
                  f. Kecamatan Rote Barat Laut.

                                                 Pasal 4

                 Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah
                  Kabupaten Kupang dikurangi dengan wilayah Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana
                  dimaksud dalam Pasal 3.

                                                 Pasal 5

                  (1) Kabupaten Rote-Ndao mempunyai batas-batas wilayah:
3 of 11

       a. sebelah utara berbatasan dengan Laut Sawu dan Teluk Ungga;
       b. sebelah timur Teluk berbatasan dengan Tanjung Pukuafu, dan Laut Timor;
       c. sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dan
       d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Sawu.
(2) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta yang
    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
(3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Rote-Ndao secara pasti di lapangan, sebagaimana
     dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

                                 Pasal 6

 (1)    Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao
       menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan
       peraturan perundang-undangan.

(2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud
     pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
     Provinsi serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di
     sekitarnya.

                                 Pasal 7

Ibu Kota Kabupaten Rote-Ndao berkedudukan di Baa.

                               BAB III
                         KEWENANGAN DAERAH

                                 Pasal 8

Kewenangan Kabupaten Rote-Ndao mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
 sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

                               BAB IV
                        PEMERINTAHAN DAERAH

                           Bagian Pertama
                    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

                                 Pasal 9

 (1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao dibentuk sesuai dengan
      peraturan perundang-undangan yang harus dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan
      setelah peresmian Kabupaten Rote-Ndao.
(2) Pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao untuk
      pertama kali dilakukan dengan cara:
     a. penetapan berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara partai politik peserta
          Pemilihan Umum Tahun 1999 yang dilaksanakan di daerah tersebut; dan
    b. pengangkatan anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
          Indonesia.
 (3) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
      Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan sesuai dengan
      peraturan perundang-undangan.

                                Pasal 10

(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, jumlah dan komposisi anggota Dewan
    Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang tidak berubah sampai dengan
    terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang sebagai hasil
4 of 11

pemilihan umum berikutnya.
                 (2) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang, yang keanggotaannya
                      mewakili kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Rote-Ndao dengan
                      sendirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao.
                 (3) Pengisian kekurangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang
                      ditetapkan berdasarkan jumlah dan komposisi anggota yang berpindah ke Kabupaten
                      Rote-Ndao.
                 (4) Pengisian kekurangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang,
                      sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaksanakan setelah pengucapan sumpah/janji
                      anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao.

                                                Bagian Kedua
                                             Pemerintahan Daerah

                                                   Pasal 11

                 Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao dipilih dan
                 disahkan seorang bupati dan wakil bupati, sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
                 paling lama 1 (satu) tahun sejak terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao.

                                                   Pasal 12

                (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, Penjabat Bupati Rote-Ndao diangkat oleh
                      Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur Nusa Tenggara
                      Timur.
                (2) Peresmian Kabupaten Rote-Ndao serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri
                      Dalam Negeri atas nama Presiden paling lambat 1 (satu) bulan setelah Undang-undang
                      ini diundangkan, di tempat dan pada waktu yang sama.
                  (3) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk pejabat lain untuk meresmikan Kabupaten Rote-
                      Ndao dan/atau melantik Penjabat Bupati.


                                                   Pasal 13

                 Untuk kelengkapan perangkat pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao dibentuk Sekretariat
                  Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, Dinas Kabupaten, dan
                  Lembaga Teknis Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

                                                  BAB V
                                           KETENTUAN PERALIHAN

                                                   Pasal 14

                  (1)     Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao,
                        Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Nondepar-temen yang terkait, Gubernur Nusa
                        Tenggara Timur, dan Bupati Kupang sesuai dengan kewenangannya menginventarisasi
                        dan mengatur penyerahan kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan
                        peraturan perundang-undangan yang meliputi:
                        a.   pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao;
                        b.     barang milik/kekayaan negara/daerah yang berupa tanah, bangunan, barang
                             bergerak, dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan
                             oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Kupang yang
                             berada dalam wilayah Kabupaten Rote-Ndao;
                        c.    Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang
                             yang kedudukan dan kegiatannya berada di Kabupaten Rote-Ndao;

                        d.    utang-piutang Kabupaten Kupang yang kegunaannya untuk Kabupaten Rote-Ndao;
                             serta
5 of 11

                       e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Rote-Ndao.
                  (2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diselesaikan
                       paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak peresmian Kabupaten Rote-
                       Ndao dan pelantikan Penjabat Bupati Rote-Ndao.
                 (3) Inventarisasi dan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh
                       Menteri Dalam Negeri yang pelaksanaannya oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur sesuai
                       dengan peraturan perundang-undangan.

                                                Pasal 15

                 Biaya yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
                 pembangunan, dan pelayanan masyarakat dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
                 Belanja Daerah Kabupaten Kupang terhitung sejak peresmian Kabupaten Rote-Ndao sampai
                 dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Rote-Ndao.

                                                Pasal 16

                  (1) Sebelum Kabupaten Rote-Ndao menetapkan peraturan daerah dan keputusan kepala
                     daerah sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua peraturan daerah dan
                     keputusan kepala daerah Kabupaten Kupang yang berlaku di wilayah Kabupaten Rote-
                     Ndao tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao.
                 (2) Dengan diberlakukannya Undang-undang ini, semua peraturan daerah dan keputusan
                     kepala daerah Kabupaten Kupang harus disesuaikan dengan Undang-undang ini setelah
                     ditetapkannya peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Kabupaten Rote-Ndao.

                                               BAB VI
                                         KETENTUAN PENUTUP

                                                Pasal 17
                 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak
                  sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku.

                                                Pasal 18
                 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai
                  dengan peraturan perundang-undangan.

                                                Pasal 19
                Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

                 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
                  penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

                                                              Disahkan di Jakarta
                                                              pada tanggal 10 April 2002

                                                             PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
                                                                        ttd
                                                             MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 April 2002

SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BAMBANG KESOWO


                 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 22
6 of 11


Salinan sesuai denan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II
ttd
Edy Sudibyo



                                           PENJELASAN
                                               ATAS
                               UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                      NOMOR 9 TAHUN 2002
                                             TENTANG
                               PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO
                                DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

I.    UMUM
      Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai luas wilayah 47.350,70 km2 pada umumnya dan
      Kabupaten Kupang pada khususnya, telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan pemerintahan,
      pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan yang dalam perkembangannya perlu
      ditingkatkan sesuai dengan potensi daerah, luas wilayah, dan kebutuhan pada masa mendatang.
      Kabupaten Kupang mempunyai luas wilayah 8.458,28 km2. Dalam rangka membantu tugas pemerintahan,
      pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan, perlu dibentuk Kabupaten Rote-Ndao
      yang terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan
      Rote Tengah, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Barat Daya, dan Kecamatan Rote Barat Laut dengan
      luas wilayah keseluruhan 1.280,0 km2.
      Secara geografis kecamatan-kecamatan di kabupaten tersebut di atas mempunyai kedudukan yang
      strategis jika ditinjau dari segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, telah
      menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat dalam penyelenggaraan pemerintahan,
      pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan, serta diikuti pula dengan peningkatan jumlah
      penduduk sehingga perlu penyesuaian struktur pemerintahannya.
      Pada tahun 1996 penduduk di kecamatan-kecamatan tersebut berjumlah 96.078 jiwa dan pada tahun 2000
      berjumlah 97.974 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,49 % pertahun. Pertambahan jumlah
      penduduk tersebut telah mengakibatkan semakin bertambahnya beban tugas dan volume kerja dalam
      rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di
      kecamatan-kecamatan tersebut.
      Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang dan
      selanjutnya secara formal dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
      Kupang Nomor 17/DPRD/1999 tanggal 8 November 1999 tentang Dukungan Peningkatan Status Wilayah
      Rote-Ndao menjadi Kabupaten Rote-Ndao dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
      Nusa Tenggara Timur tanggal 24 Nopember 1999 Nomor 32/Pimp.DPRD/1999 tentang Dukungan
      Peningkatan Status Wilayah Pemerintah Pembantu Bupati Kupang untuk Rote-Ndao menjadi Kabupaten
      Daerah Tingkat II, untuk lebih meningkatkan daya guna serta hasil guna penyelenggaraan pemerintahan,
      pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan serta untuk lebih meningkatkan peran aktif
      masyarakat, maka dipandang perlu wilayah Kabupaten Kupang ditata menjadi 2 (dua) daerah otonom
      dengan membentuk Kabupaten Rote-Ndao sebagai pemekaran Kabupaten Kupang.
      Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, wilayah Kabupaten Kupang berkurang seluas Kabupaten
      Rote-Ndao.

II.   PASAL DEMI PASAL

      Pasal 1
           Cukup jelas.
7 of 11


Pasal 2
     Cukup jelas.

Pasal 3
     Cukup jelas.

Pasal 4
     Cukup jelas.

Pasal 5
     Ayat (1)
           Cukup jelas.
     Ayat (2)
           Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Rote-Ndao dalam
            bentuk lampiran Undang-undang ini.
     Ayat (3)
           Penentuan batas wilayah Kabupaten Rote-Ndao yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
            dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri dengan peta batas daerah
            Kabupaten Rote-Ndao hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat
            batas.

Pasal 6
     Ayat (1)
           Cukup jelas.

     Ayat (2)
            Dalam rangka pengembangan Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan potensi daerah,
            khususnya guna perencanaan dan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
            pembangunan pada masa yang akan datang, serta pengembangan sarana dan prasarana
            pemerintahan dan pembangunan, diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan.
            Untuk itu, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao harus benar-benar serasi dan
            terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem Rencana Tata Ruang Wilayah yang
            terpadu dengan Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota di sekitarnya.

Pasal 7
     Yang dimaksud dengan Kota Baa sebagai ibu kota Kabupaten Rote-Ndao berada di Kecamatan
     Lobalain.

Pasal 8
     Cukup jelas.

Pasal 9
     Ayat (1)
           Cukup jelas.
     Ayat (2)
           Komposisi perolehan kursi partai politik masing-masing disesuaikan dengan hasil perolehan
            suara partai politik tersebut dalam Pemilihan Umum Tahun 1999 yang dilaksanakan di daerah
            tersebut.
           Pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao diajukan oleh
            pimpinan partai politik peserta Pemilihan Umum Tahun 1999 dengan berpedoman pada daftar
            calon tetap (DCT).
     Ayat (3)
           Jumlah kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao ditetapkan
            berdasarkan jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan.

Pasal 10
     Cukup jelas.
8 of 11

Pasal 11
     Cukup jelas.

Pasal 12
     Ayat (1)
            Penjabat Bupati Rote-Ndao diusulkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan
            pertimbangan Bupati Kupang dari pegawai negeri sipil yang memiliki kemampuan dan
            memenuhi syarat kepangkatan untuk jabatan itu.
            Penjabat Bupati Rote-Ndao melaksanakan tugas dan kewajiban sampai dengan dilantiknya
            bupati yang merupakan hasil pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-
            Ndao.
     Ayat (2)
           Peresmian dan pelantikan dilakukan secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di
            ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten.
     Ayat (3)
           Cukup jelas.

Pasal 13
     Pembentukan dinas kabupaten dan lembaga teknis kabupaten harus disesuaikan dengan kebutuhan
     dan kemampuan kabupaten.
     Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao memberikan dukungan penyediaan lahan untuk pembangunan
     fasilitas instansi vertikal di bidang penegakan hukum dan keagamaan sesuai dengan kemampuan
     daerah.

Pasal 14
     Ayat (1)
           Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam
            penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan,
            digunakan pegawai, tanah, gedung perkantoran beserta perlengkapannya, dan fasilitas
            pelayanan umum yang telah ada dan dipakai selama ini dalam pelaksanaan tugas di
            Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan
            Lobalain, Kecamatan Rote Barat Daya, dan Kecamatan Rote Barat Laut.
            Dalam rangka tertib administrasi, diperlukan tindakan hukum berupa penyerahan dari
            Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Kupang kepada
            Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao. Demikian pula halnya dengan badan usaha milik daerah
            (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang yang kedudukan dan
            kegiatannya berada di Kabupaten Rote-Ndao, untuk mencapai daya guna dan hasil guna
            dalam penyelenggaraannya, jika dianggap perlu, diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa
            Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Kupang, sesuai dengan wewenang dan lingkup
            tugasnya kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao.
           Begitu juga utang-piutang yang kegunaannya untuk Kabupaten Rote-Ndao diserahkan kepada
            Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao.
           Berkenaan dengan pengaturan penyerahan tersebut, dibuat daftar inventaris.
     Ayat (2)
           Cukup jelas.
     Ayat (3)
           Cukup jelas.

Pasal 15
      Jangka waktu dukungan Kabupaten Kupang paling lama 3 (tiga) tahun, sedangkan besaran
     dukungan pembiayaan didasarkan pada kesepakatan Kabupaten Kupang dengan Kabupaten Rote-
     Ndao.

Pasal 16
     Cukup jelas.

Pasal 17
     Cukup jelas.
9 of 11

Pasal 18
     Cukup jelas.

Pasal 19
     Cukup jelas.


            TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4184




                                              LAMPIRAN
                                              UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                                              NOMOR 9 TAHUN 2002
                                              TANGGAL 10 APRIL 2002
10 of 11




                                 PETA KABUPATEN ROTE NDAO
                                                     skala 1 : 250.000

KETERANGAN :

+-+-+-+           : Batas Kabupaten
-.-.-.-.-.-.-.-   : Batas Kecamatan
11 of 11

                                PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                            ttd

                                 MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI
   Kepala Biro Peraturan
  Perundang-undangan II

        Edy Sudibyo

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (20)

Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Uu 25 2002
Uu 25 2002Uu 25 2002
Uu 25 2002
 
Uu 09 2003
Uu 09 2003Uu 09 2003
Uu 09 2003
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Uu 07 2003
Uu 07 2003Uu 07 2003
Uu 07 2003
 
Uu 11 2000
Uu 11 2000Uu 11 2000
Uu 11 2000
 
Uu 39 2003
Uu 39 2003Uu 39 2003
Uu 39 2003
 
Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
 
Uu 02 2003
Uu 02 2003Uu 02 2003
Uu 02 2003
 
Uu 31 2003
Uu 31 2003Uu 31 2003
Uu 31 2003
 
Uu 37 2003
Uu 37 2003Uu 37 2003
Uu 37 2003
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 
Uu 11 2002
Uu 11 2002Uu 11 2002
Uu 11 2002
 
Uu 06 2000
Uu 06 2000Uu 06 2000
Uu 06 2000
 
Uu 13 2001
Uu 13 2001Uu 13 2001
Uu 13 2001
 
Uu 26 2004
Uu 26 2004Uu 26 2004
Uu 26 2004
 
Uu 05 2003
Uu 05 2003Uu 05 2003
Uu 05 2003
 
Uu no 9_2003
Uu no 9_2003Uu no 9_2003
Uu no 9_2003
 
Uu 02 2001
Uu 02 2001Uu 02 2001
Uu 02 2001
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 

Destacado

Destacado (7)

Uu 12 2004
Uu 12 2004Uu 12 2004
Uu 12 2004
 
Uu 25 2004
Uu 25 2004Uu 25 2004
Uu 25 2004
 
Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998
 
Uu 17 2001 Pjls
Uu 17 2001 PjlsUu 17 2001 Pjls
Uu 17 2001 Pjls
 
Inpres no 5 2008
Inpres no 5 2008Inpres no 5 2008
Inpres no 5 2008
 
Perpu 02 2000
Perpu 02 2000Perpu 02 2000
Perpu 02 2000
 
Kertas Posisi Bencana Ekologis Riau
Kertas Posisi Bencana Ekologis RiauKertas Posisi Bencana Ekologis Riau
Kertas Posisi Bencana Ekologis Riau
 

Similar a Pembentukan Kabupaten

Similar a Pembentukan Kabupaten (12)

Uu 05 2001
Uu 05 2001Uu 05 2001
Uu 05 2001
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Uu 34 2003
Uu 34 2003Uu 34 2003
Uu 34 2003
 
Uu 23 2000
Uu 23 2000Uu 23 2000
Uu 23 2000
 
Uu 11 2001
Uu 11 2001Uu 11 2001
Uu 11 2001
 
Uu 36 2003
Uu 36 2003Uu 36 2003
Uu 36 2003
 
Uu 03 2001
Uu 03 2001Uu 03 2001
Uu 03 2001
 
Uu 10 2003
Uu 10 2003Uu 10 2003
Uu 10 2003
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 12 2000
Uu 12 2000Uu 12 2000
Uu 12 2000
 
Uu 04 2001
Uu 04 2001Uu 04 2001
Uu 04 2001
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
 

Más de People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

Más de People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Pembentukan Kabupaten

  • 1. 1 of 11 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya, dan Kabupaten Kupang pada khususnya, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat; b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan perkembangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu membentuk Kabupaten Rote-Ndao sebagai pemekaran Kabupaten Kupang; c. bahwa pembentukan Kabupaten Rote-Ndao akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu membentuk undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Rote-Ndao; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18 A, Pasal 18 B, dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649); 3. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3810) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3959); 6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811); 7. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor
  • 2. 2 of 11 3839); 8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG–UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Daerah Otonom, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 3. Kabupaten Kupang adalah Daerah Otonom, sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA Pasal 2 Dengan Undang-undang ini dibentuk Kabupaten Rote-Ndao di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 3 Kabupaten Rote-Ndao berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kupang yang terdiri atas: a. Kecamatan Rote Timur; b. Kecamatan Pantai Baru; c. Kecamatan Rote Tengah; d. Kecamatan Lobalain; e. Kecamatan Rote Barat Daya; dan f. Kecamatan Rote Barat Laut. Pasal 4 Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Kupang dikurangi dengan wilayah Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 5 (1) Kabupaten Rote-Ndao mempunyai batas-batas wilayah:
  • 3. 3 of 11 a. sebelah utara berbatasan dengan Laut Sawu dan Teluk Ungga; b. sebelah timur Teluk berbatasan dengan Tanjung Pukuafu, dan Laut Timor; c. sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Sawu. (2) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-undang ini. (3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Rote-Ndao secara pasti di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 6 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 7 Ibu Kota Kabupaten Rote-Ndao berkedudukan di Baa. BAB III KEWENANGAN DAERAH Pasal 8 Kewenangan Kabupaten Rote-Ndao mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV PEMERINTAHAN DAERAH Bagian Pertama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 9 (1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang harus dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah peresmian Kabupaten Rote-Ndao. (2) Pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao untuk pertama kali dilakukan dengan cara: a. penetapan berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara partai politik peserta Pemilihan Umum Tahun 1999 yang dilaksanakan di daerah tersebut; dan b. pengangkatan anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. (3) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 10 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, jumlah dan komposisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang tidak berubah sampai dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang sebagai hasil
  • 4. 4 of 11 pemilihan umum berikutnya. (2) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang, yang keanggotaannya mewakili kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Rote-Ndao dengan sendirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao. (3) Pengisian kekurangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang ditetapkan berdasarkan jumlah dan komposisi anggota yang berpindah ke Kabupaten Rote-Ndao. (4) Pengisian kekurangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaksanakan setelah pengucapan sumpah/janji anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao. Bagian Kedua Pemerintahan Daerah Pasal 11 Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao dipilih dan disahkan seorang bupati dan wakil bupati, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, paling lama 1 (satu) tahun sejak terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao. Pasal 12 (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, Penjabat Bupati Rote-Ndao diangkat oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur Nusa Tenggara Timur. (2) Peresmian Kabupaten Rote-Ndao serta pelantikan Penjabat Bupati dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden paling lambat 1 (satu) bulan setelah Undang-undang ini diundangkan, di tempat dan pada waktu yang sama. (3) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk pejabat lain untuk meresmikan Kabupaten Rote- Ndao dan/atau melantik Penjabat Bupati. Pasal 13 Untuk kelengkapan perangkat pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao dibentuk Sekretariat Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, Dinas Kabupaten, dan Lembaga Teknis Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 (1) Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Rote-Ndao, Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Nondepar-temen yang terkait, Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Bupati Kupang sesuai dengan kewenangannya menginventarisasi dan mengatur penyerahan kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang meliputi: a. pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao; b. barang milik/kekayaan negara/daerah yang berupa tanah, bangunan, barang bergerak, dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Kupang yang berada dalam wilayah Kabupaten Rote-Ndao; c. Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang yang kedudukan dan kegiatannya berada di Kabupaten Rote-Ndao; d. utang-piutang Kabupaten Kupang yang kegunaannya untuk Kabupaten Rote-Ndao; serta
  • 5. 5 of 11 e. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Rote-Ndao. (2) Pelaksanaan penyerahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diselesaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak peresmian Kabupaten Rote- Ndao dan pelantikan Penjabat Bupati Rote-Ndao. (3) Inventarisasi dan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri yang pelaksanaannya oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 15 Biaya yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan masyarakat dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kupang terhitung sejak peresmian Kabupaten Rote-Ndao sampai dengan ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Rote-Ndao. Pasal 16 (1) Sebelum Kabupaten Rote-Ndao menetapkan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, semua peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Kabupaten Kupang yang berlaku di wilayah Kabupaten Rote- Ndao tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao. (2) Dengan diberlakukannya Undang-undang ini, semua peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Kabupaten Kupang harus disesuaikan dengan Undang-undang ini setelah ditetapkannya peraturan daerah dan keputusan kepala daerah Kabupaten Rote-Ndao. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat berlakunya Undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dengan Undang-undang ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 10 April 2002 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 10 April 2002 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 22
  • 6. 6 of 11 Salinan sesuai denan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II ttd Edy Sudibyo PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR I. UMUM Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai luas wilayah 47.350,70 km2 pada umumnya dan Kabupaten Kupang pada khususnya, telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan yang dalam perkembangannya perlu ditingkatkan sesuai dengan potensi daerah, luas wilayah, dan kebutuhan pada masa mendatang. Kabupaten Kupang mempunyai luas wilayah 8.458,28 km2. Dalam rangka membantu tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan, perlu dibentuk Kabupaten Rote-Ndao yang terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Barat Daya, dan Kecamatan Rote Barat Laut dengan luas wilayah keseluruhan 1.280,0 km2. Secara geografis kecamatan-kecamatan di kabupaten tersebut di atas mempunyai kedudukan yang strategis jika ditinjau dari segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, telah menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan, serta diikuti pula dengan peningkatan jumlah penduduk sehingga perlu penyesuaian struktur pemerintahannya. Pada tahun 1996 penduduk di kecamatan-kecamatan tersebut berjumlah 96.078 jiwa dan pada tahun 2000 berjumlah 97.974 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,49 % pertahun. Pertambahan jumlah penduduk tersebut telah mengakibatkan semakin bertambahnya beban tugas dan volume kerja dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di kecamatan-kecamatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang dan selanjutnya secara formal dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang Nomor 17/DPRD/1999 tanggal 8 November 1999 tentang Dukungan Peningkatan Status Wilayah Rote-Ndao menjadi Kabupaten Rote-Ndao dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur tanggal 24 Nopember 1999 Nomor 32/Pimp.DPRD/1999 tentang Dukungan Peningkatan Status Wilayah Pemerintah Pembantu Bupati Kupang untuk Rote-Ndao menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II, untuk lebih meningkatkan daya guna serta hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka dipandang perlu wilayah Kabupaten Kupang ditata menjadi 2 (dua) daerah otonom dengan membentuk Kabupaten Rote-Ndao sebagai pemekaran Kabupaten Kupang. Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, wilayah Kabupaten Kupang berkurang seluas Kabupaten Rote-Ndao. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas.
  • 7. 7 of 11 Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Peta sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peta wilayah Kabupaten Rote-Ndao dalam bentuk lampiran Undang-undang ini. Ayat (3) Penentuan batas wilayah Kabupaten Rote-Ndao yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dilampiri dengan peta batas daerah Kabupaten Rote-Ndao hasil pengukuran di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat batas. Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Dalam rangka pengembangan Kabupaten Rote-Ndao sesuai dengan potensi daerah, khususnya guna perencanaan dan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan pada masa yang akan datang, serta pengembangan sarana dan prasarana pemerintahan dan pembangunan, diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan. Untuk itu, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote-Ndao harus benar-benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu kesatuan sistem Rencana Tata Ruang Wilayah yang terpadu dengan Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota di sekitarnya. Pasal 7 Yang dimaksud dengan Kota Baa sebagai ibu kota Kabupaten Rote-Ndao berada di Kecamatan Lobalain. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Komposisi perolehan kursi partai politik masing-masing disesuaikan dengan hasil perolehan suara partai politik tersebut dalam Pemilihan Umum Tahun 1999 yang dilaksanakan di daerah tersebut. Pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao diajukan oleh pimpinan partai politik peserta Pemilihan Umum Tahun 1999 dengan berpedoman pada daftar calon tetap (DCT). Ayat (3) Jumlah kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote-Ndao ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan. Pasal 10 Cukup jelas.
  • 8. 8 of 11 Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Penjabat Bupati Rote-Ndao diusulkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan pertimbangan Bupati Kupang dari pegawai negeri sipil yang memiliki kemampuan dan memenuhi syarat kepangkatan untuk jabatan itu. Penjabat Bupati Rote-Ndao melaksanakan tugas dan kewajiban sampai dengan dilantiknya bupati yang merupakan hasil pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote- Ndao. Ayat (2) Peresmian dan pelantikan dilakukan secara bersamaan dan tempat pelaksanaannya dapat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu kota kabupaten. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 13 Pembentukan dinas kabupaten dan lembaga teknis kabupaten harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kabupaten. Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao memberikan dukungan penyediaan lahan untuk pembangunan fasilitas instansi vertikal di bidang penegakan hukum dan keagamaan sesuai dengan kemampuan daerah. Pasal 14 Ayat (1) Dengan terbentuknya Kabupaten Rote-Ndao, untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan, digunakan pegawai, tanah, gedung perkantoran beserta perlengkapannya, dan fasilitas pelayanan umum yang telah ada dan dipakai selama ini dalam pelaksanaan tugas di Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Barat Daya, dan Kecamatan Rote Barat Laut. Dalam rangka tertib administrasi, diperlukan tindakan hukum berupa penyerahan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Kupang kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao. Demikian pula halnya dengan badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang yang kedudukan dan kegiatannya berada di Kabupaten Rote-Ndao, untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraannya, jika dianggap perlu, diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Kupang, sesuai dengan wewenang dan lingkup tugasnya kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao. Begitu juga utang-piutang yang kegunaannya untuk Kabupaten Rote-Ndao diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Rote-Ndao. Berkenaan dengan pengaturan penyerahan tersebut, dibuat daftar inventaris. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 15 Jangka waktu dukungan Kabupaten Kupang paling lama 3 (tiga) tahun, sedangkan besaran dukungan pembiayaan didasarkan pada kesepakatan Kabupaten Kupang dengan Kabupaten Rote- Ndao. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas.
  • 9. 9 of 11 Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4184 LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TANGGAL 10 APRIL 2002
  • 10. 10 of 11 PETA KABUPATEN ROTE NDAO skala 1 : 250.000 KETERANGAN : +-+-+-+ : Batas Kabupaten -.-.-.-.-.-.-.- : Batas Kecamatan
  • 11. 11 of 11 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Edy Sudibyo