SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
MENCINTAI KARAKTERISTIK
BIOGEOGRAFI
DAN
SOSIOANTROPOLOGI
JAWA BARAT
SDA Jawa Barat
Kesenian dan Kebudayaan Jawa Barat
Ajeng Putri Clarassati
Hudzaifah
Jeffri Norris
Nila Antika
Sari Ramadhani
Setyowati Dewi
Sintia Lisdayanti
Syahrudin Holid Amin
XI SCIENCE 4
SMAN 7 BEKASI
Sumber Daya Alam Jawa Barat
 FLORA
Flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang
bunga. Flora dapat merujuk kepada sekelompok
tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok
tanaman, serta bakteri.
Jawa barat mempunyai keanekaragaman tumbuhan.
Setidaknya terdapat 3.882 spesies tumbuhan berbunga
dan tumbuhan paku asli Jawa Barat dan 258 jenis yang
berasal dari luar Jawa Barat. Di Jawa barat juga terdapat
248 jenis anggrek dari 642 jenis yang berada di pulau
Jawa ini.
Tumbuhan yang termasuk pohon di Jawa
Barat terdapat 1.106 jenis, dengan 51 jenis
disebut dengan pohon-pohon penting,
diantaranya Jati, rasamala, bakau, dsb.
Menurut Van Steenis, di pulau Jawa
terdapat 23,4 % tanaman budidaya (1.523
Jenis), sisanya adalah tumbuhan liar (4.598
jenis), dan tumbuhan asing yang
ternaturalisasi(413 jenis).
Sebagian dari tumbuhan alami terdapat di
kawasan konservasi, yaitu hutan lindung, cagar
alam, suaka margasatwa dan taman nasional.
Tipe-tipe Vegetasi yang ada di Jawa Barat:
Vegetasi Litoral
Hutan bakau (mangrove)
Formasi pantai
Hutan rawa dataran rendah
Hutan hujan dataran rendah dan perbukitan
Hutan hujan pegunungan
Danau dan rawa pegunungan
Vegetasi sub-alpin
1. Rafflessia Arnoldi
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan
tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena
memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan
merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh
di jaringan tumbuhan merambat dan tidak
memiliki daun sehingga tidak mampu
berfotosintesis.
2. Mangrove
Mangrove adalah hutan yang dapat tumbuh di daerah
tropis maupun sub-tropis. Hutan mangrove merupakan
suatu ekosistem yang kompleks dan labil. Daerah
pertumbuhan mangrove merupakan suatu ekosistem
yang spesifik. Hal ini disebabkan oleh adanya proses
kehidupan biota (flora dan fauna) yang saling berkaitan,
baik yang terdapat di daratan maupun di lautan.
Manfaat ekosistem mangrove sebagai habitat berperan
penting untuk tempat berpijah dan tempat asuhan
berbagai jenis ikan, udang dan biota lainnya.
3. Rumput Laut
Seaweed ( rumput laut ) merupakan salah satu
komoditi ekspor Indonesia untuk memasok
pasar internasional. Rumput laut yang
diperdagangkan ini merupakan makro algae
multiseluler dan dalam taksonomi
diklarifikasikan ke dalam division thalophyta.
Sebaran jenis-jenis rumput laut di perairan
ditentukan oleh kecocokan habitatnya. Habitat-
habitat rumput laut umumnya adalah pada
rataan terumbu karang.
Jenis-jenis rumput laut di Indonesia:
Karagenofit, yaitu penghasil keragian
(mara Euchema dan hypnea)
Agarofit, yaitu penghasil agar
(gracilaria dan gelidium)
Alginofit, yaitu penghasil alginat
(sargassum dan turbinaria)
FAUNA
Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang
klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan.
Beberapa jenis Fauna di Indonesia, yaitu:
 Serangga
Kelompok serangga memiliki berbagai macam manfaat. Salah
satu peranan penting secara ekologis adalah dalam proses
penyerbukan (polinasi) yang dilakukan oleh kupu-kupu.
Di habitat alami, belalang dan jangkrik adalah kelompok
serangga yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan
burung, reptil dan amfibi.
Siklus hidup serangga, biasanya mengalami proses
metamorfosis. Dalam hal ini, ada fase-fase tertentu yang
kurang disukai oleh manusia, yaitu pada fase larva (ulat)
karena dapat merusak tanaman.
Amfibi dan Reptil
Beberapa jenis amfibi dan reptil masih sering dijumpai di
beberapa daerah di Jawa Barat adalah biawak (di sekitar
aliran sungai Citarum , danau Sanghyang di Tasikmalaya),
kura-kura (di sekitar aliran sungai Citarum, sungai di
daerah Bogor/Sentul).
Di alam terdapat 7 jenis penyu, 6 diantaranya hidup di
perairan Indonesia, yaitu:
Penyu belimbing
Penyu hijau
Penyu sisik
Penyu tempayan
Penyu lakang
Penyu pipih
Aves
Saat ini, di Jawa dan Bali tercatat ada 466 jenis
burung, termasuk tiga jenis yang mungkin sudah
punah, diantaranya adalah endemik jawa, yaitu
trulek jawa (hoplopterus macropterus)
Mentok rimba (Cairina scutulata)
Cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus)
Kelangkaan jenis burung lebih disebabkan karena
nilai ekonomis yang sangat tinggi sebagai hewan
peliharaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
penangkapan liar dan ketersediaan habitat
semakin berkurang.
Mamalia
Di Jawa diketahui terdapat 137 Jenis mamalia
daratan, 22 jenis diantaranya adalah endemik.
Kelangkaan jenis mamalia disebabkan oleh aktifitas
pemburuan sehingga mengganggu habitat aslinya.
Jenis mamalia endemik jawa yang terkenal adalah:
Surili
Owa jawa
Babi jawa
Rusa jawa
 Objek wisata
Jawa barat kaya akan
keindahan alamnya. Hal ini
merupakan aset daerah yang
dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat.
objek-objek wisata
tersebut, yaitu:
 Kawah Putih, Ciwidey, Kab.
Bandung
 Situ
Patenggang, Rancabali, Kab.
Bandung
 Kebun Raya Bogor, Kota Bogor
 Taman Safari
Indonesia, Cisarua, Kab. Bogor
Kesenian dan Kebudayaan Jawa Barat
Jawa barat yang terkenal dengan budaya
sunda, budaya ini sangat kental sekali dan
melekat pada masyarakat jawa barat, mulai
dari bahasa yang unik, tarian jaipongnya yang
terkenal, wayang goleknya yang unik, dan
yang tidak kalah mengagumkan adalah
angklung. Angklung adalah alat musik yang
terbuat dari bambu yang menghasilkan suara
khas yang tiada duanya.
Jawa Barat kaya akan khazanah seni dan budayanya.
Beberapa diantaranya yaitu:
 Angklung
Angklung adalah sebuah alat
musik yang terbuat dari
potongan bambu. Alat musik ini
terdiri dari 2-4 tabung bambu
yang dirangkai menjadi satu
dengan talirotan. Tabung bambu
dikuir detail dan dipotong
sedemikian rupa oleh pengrajin
angklung profesional untuk
menghasilkan nada tertentu
ketika bingkai bambu digoyang.
Di Jawa Barat, angklung telah
dimainkan sejak abad ke-7.
Pada awalnya angklung
hanya bernada pentatonis (da
mi na ti la). Tahun 1938 Daeng
Soetigna memodifikasi suara
angklung menjadi diatonis (do
re me fa so la ti). Beliau
berhasil memodernisasi
Angklung dari nada pentatonis
menjadi nada diatonis. Sejak
saat itu angklung mulai dikenal
secara internasional.
Banggreng
Seni banggreng berasal dari
kabupaten sumedang. Seni
Banggreng adalah pengembangan
dari seni “Terbang “ dan
“Ronggeng”. Seni terbang itu
sendiri merupakan kesenian yang
menggunakan semacam rebana,
tetapi besarnya tiga kali dibanding
rebana. Biasaya di mainkan oleh
lima pemain dan dua orang
penabuh gendang besar dan
kecil,sedangkan Ronggeng adalah
sebutan bagi si penari dan
sekaligus penyanyi atau disebut
pula “Nyi Ronggeng”.
Seni Buhun Tutunggulan
Kata tutunggulan berasal dari kata "nutu" yang artinya
"menumbuk" sesuatu. Sesuatu yang ditumbuk itu biasanya
gabah kering hingga menjadi beras, atau dari beras menjadi
tepung. Menumbuk gabah menjadi beras tersebut biasanya
dikerjakan oleh ibu-ibu antara tiga sampai empat orang dan
ayunan alunya mengenai lesung yang menimbulkan suara khas,
artinya dapat berirama, dengan tujuan agar tidak
membosankan dalam menumbuk padi.
Kesenian tutunggulan dimainkan oleh enam orang ibu-ibu
dan dipertunjukkan kepada masyarakat manakala terjadinya
gerhana bulan di malam hari ataupun sering digunakan untuk
menghadirkan warga agar hadir dalam acara musyawarah di
balai desa.
 Seni Tari Jaipong
Jaipongan adalah sebuah genre kesenian
yang lahir dari kreativitas seorang seniman
Bandung, yakni Gugum Gumbira.
Perhatiannya pada kesenian rakyat yang
salah satunya adalah Ketuk Tilu membuat
seorang Gugum Gumbira mengetahui dan
mengenal betul perbendaharaan pola-pola
gerak tari tradisi yang ada pada
Kiliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-
gerak bukaan, Pencugan, nibakeun dan
beberapa ragam gerak minced dari beberapa
kesenian di atas cukup memiliki inspirasi
untuk mengembangkan tari atau kesenian
yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
 Wayang Golek
Istilah wayang berasal dari Wad
an Hyang. Artinya , leluhur, tetapi
ada juga yang berpendapat
bahwa wayang berasal dari kata
bayangan.
Di Jawa Barat, seni wayang
dinamakan wayang golek.
Artinya, menjalankan seni
wayang dengan menggunakan
boneka dari kayu yang hampir
menyerupai wajah dan tubuh
manusia.
Beberapa figure pada wayang
golek yaitu :
 Rahwana (wayang goleknya
memakai mahkota)
 Arjuna (sosok pejuang
sejati yang tampan
dan gagah berani)
 Garuda Mungkur
 Bineka Sari (wajahnya seperti
pohon cemara yang
di susun ke atas)
 Kuluk (asesorisnya
memakai gambar
garuda/ Sumping)
Tari Blantek
Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Barat
dari daerah Bogor. Di daerah Bogor terdapat
beberapa kesenian teater rakyat. Salah satu
diantaranya seni Blantek. Seni Blantek yang
berada di daerah Bogor ini termasuk rumpun
seni tipeuh, oleh karena itu disebut juga
topeng Blantek.
Istilah Blantek dalam kesenian ini adalah
campur aduk, tidak karuan, tidak semestinya
atau masih dalam tahap belajar. Blantek
dalam arti tidak karuan campur aduk dan
tidak semestinya didasari oleh anggapan
bahwa kesenian ini dalam penyajiannya
memasukkan unsur-unsur kesenian lain
seperti rebana, ketuk tilu, dan topeng.
Demikian pula bentuk kesenian ini tidak jauh
berbeda dengan topeng yang berada di
Cisalak.
Perilaku Perwujudan Iman dan Takwa terhadap
Lingkungan Hidup
Gaya hidup manusia tidak bisa lepas dari alam dan lingkungan
sekitarnya. Perilaku manusia merupakan interaksi manusia dengan
alam atau lingkungan hidup, tempat manusia itu berpijak.
secara umum, interaksi manusia dengan lingkungan hidup dibagi
menjadi dua, yaitu:
 Interaksi Positif
 Penghijauan
 Menciptakan daerah cagar alam dan suaka marga satwa
 Membuat bendungan atau waduk.
 Interaksi Negatif
 Membuka hutan untuk usaha perladangan atau perumahan
 Eksploitasi minyak lepas pantai
Beberapa cuplikan tentang agama yang menyoroti
masalah lingkungan hidup
Islam
Melalui kitab suci Al-
Qur’an, Allah
memperingatkan bahwa
terjadinya kerusakan di
darat dan di laut akibat
ulah manusia
(Q.S. Ar-Rum:40).
Oleh karena itu, Islam
sangat menekankan agar
manusia berlaku arif dan
tidak berbuat kerusakan di
muka bumi ini.
Kristen
Alkitab memperingatkan
bahwa kerusakan alam
selama ini adalah karena
ulah dan kejahatan
manusia.
(Mazmur 107:33-34)
Alkitab tidak menyaksikan
bahwa Tuhan
memberikan hak kepada
manusia untuk menguasai
alam dengan seenaknya.
 Hindu
Di dalam Mahabarata terdapat
keterangan bahwa alam adalah
pemberi segala keingingan
seperti sapi perah yang selalu
mengeluarkan kenikmatan (susu)
yang harus dipelihara dengan
baik sehingga banyak
memberikan kebutuhan yang
diperlukan oleh manusia.
 Budha
Dalam Karaniyametta Sutta
disebutkan :
“…makhluk hidup apapun juga,
yang lemah dan yang kuat
tanpa terkecuali, yang panjang
atau yang besar, yang sedang,
pendek atau gemuk, yang
tampak atau tak tampak, yang
jauh ataupun yang dekat, yang
terlahir ataupun yang akan
lahir, semoga semua makhluk
berbahagia.”
Hal ini mengandung arti
bahwa agama Budha pun
menolak terjadinya perusakan
alam dan segenap potensinya.
Mensyukuri Keanekaragaman
Sumber Daya Alam
Tuhan menciptakan alam beserta isinya tidak lain
hanyalah untuk manusia. Kebutuhan hidup yang kita
perlukan semuanya ada di alam ini, mulai dari
sandang, pangan dan papan.
Gunung-gunung yang tinggi merupakan sumber
kehidupan, disana terdapat kehidupan flora, fauna
ataupun manusia. Demikian pula halnya dengan
sungai-sungai. Disana juga terdapat ekosistem yang
tentunya merupakan SDA.
Sebagai rasa syukur, hendaknya kita dapat
menjaga lingkungan sekitar agar senantiasa
bersih, indah, dan sehat.
TERIMA KASIH..
ATAS…
PERHATIANNYA.
….SELESAI….

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) akb78
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Fitroh NH
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Yeni Rahayu
 
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )Khansha Hanak
 
1 m. modul eksponen dan logaritma
1 m. modul eksponen dan logaritma1 m. modul eksponen dan logaritma
1 m. modul eksponen dan logaritmanasrialtanjung1
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Sansanikhs
 
Cover Laporan Kerja Praktek
Cover Laporan Kerja PraktekCover Laporan Kerja Praktek
Cover Laporan Kerja PraktekNur Nugroho
 
Analytical exposition of the way to stop corruption
Analytical exposition of the way to stop corruptionAnalytical exposition of the way to stop corruption
Analytical exposition of the way to stop corruptionAnggita Dwi Lestari Lestari
 
Kolonialisme dan imperialisme voc
Kolonialisme dan imperialisme vocKolonialisme dan imperialisme voc
Kolonialisme dan imperialisme vocsldinrsyldi
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGFirdika Arini
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Hendry Irawan
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak minirissa nabilla hakiki
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Johanes Rionaldo Sitinjak
 

La actualidad más candente (20)

Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
 
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )
 
1 m. modul eksponen dan logaritma
1 m. modul eksponen dan logaritma1 m. modul eksponen dan logaritma
1 m. modul eksponen dan logaritma
 
Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
 
Cover Laporan Kerja Praktek
Cover Laporan Kerja PraktekCover Laporan Kerja Praktek
Cover Laporan Kerja Praktek
 
Analytical exposition of the way to stop corruption
Analytical exposition of the way to stop corruptionAnalytical exposition of the way to stop corruption
Analytical exposition of the way to stop corruption
 
Kolonialisme dan imperialisme voc
Kolonialisme dan imperialisme vocKolonialisme dan imperialisme voc
Kolonialisme dan imperialisme voc
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
 
9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
ESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman IndonesiaESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman Indonesia
 
Pisang coklat keju
Pisang coklat kejuPisang coklat keju
Pisang coklat keju
 
contoh Proposal praktikum
contoh Proposal praktikumcontoh Proposal praktikum
contoh Proposal praktikum
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak mini
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
 

Similar a karakteristik biogeografi dan sosioantropologi jawa barat

Taman nasional ujung kulon
Taman nasional ujung kulonTaman nasional ujung kulon
Taman nasional ujung kulonLha Nilla II
 
Laporan keg - Kupu-kupu di Buton
Laporan keg - Kupu-kupu di ButonLaporan keg - Kupu-kupu di Buton
Laporan keg - Kupu-kupu di ButonNararya Gunadharma
 
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.pptMarfaNis
 
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahHewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahResdianto Zein
 
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)Muhamad Toha
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaAlfian Isnan
 
Panduan herpetofauna beratus_kalteng
Panduan herpetofauna beratus_kaltengPanduan herpetofauna beratus_kalteng
Panduan herpetofauna beratus_kaltengHendra Dejavu
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuDody Perdana
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Eko Kiswanto
 
Tumbuhan dan hewan langka di indonesia
Tumbuhan dan hewan langka di indonesiaTumbuhan dan hewan langka di indonesia
Tumbuhan dan hewan langka di indonesiaAzahra2010
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Eko Kiswanto
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Eko Kiswanto
 
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20baliAser Aser
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Mujiyanto -
 
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermatamollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermataGeraldy Meyners
 

Similar a karakteristik biogeografi dan sosioantropologi jawa barat (20)

Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Taman nasional ujung kulon
Taman nasional ujung kulonTaman nasional ujung kulon
Taman nasional ujung kulon
 
Laporan keg - Kupu-kupu di Buton
Laporan keg - Kupu-kupu di ButonLaporan keg - Kupu-kupu di Buton
Laporan keg - Kupu-kupu di Buton
 
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
 
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkahHewan langkah dan tumbuhan langkah
Hewan langkah dan tumbuhan langkah
 
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Panduan herpetofauna beratus_kalteng
Panduan herpetofauna beratus_kaltengPanduan herpetofauna beratus_kalteng
Panduan herpetofauna beratus_kalteng
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyu
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2
 
Tumbuhan dan hewan langka di indonesia
Tumbuhan dan hewan langka di indonesiaTumbuhan dan hewan langka di indonesia
Tumbuhan dan hewan langka di indonesia
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2
 
Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2Buku burung-baluran-2
Buku burung-baluran-2
 
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali
14%20jenis jenis%20tumbuhan%20sebagai%20sumber%20pakan%20jalak%20bali
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
 
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermatamollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Tumbuhan langk1
Tumbuhan langk1Tumbuhan langk1
Tumbuhan langk1
 
Tumbuhan langk1
Tumbuhan langk1Tumbuhan langk1
Tumbuhan langk1
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

karakteristik biogeografi dan sosioantropologi jawa barat

  • 1. MENCINTAI KARAKTERISTIK BIOGEOGRAFI DAN SOSIOANTROPOLOGI JAWA BARAT SDA Jawa Barat Kesenian dan Kebudayaan Jawa Barat
  • 2. Ajeng Putri Clarassati Hudzaifah Jeffri Norris Nila Antika Sari Ramadhani Setyowati Dewi Sintia Lisdayanti Syahrudin Holid Amin XI SCIENCE 4 SMAN 7 BEKASI
  • 3. Sumber Daya Alam Jawa Barat  FLORA Flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Jawa barat mempunyai keanekaragaman tumbuhan. Setidaknya terdapat 3.882 spesies tumbuhan berbunga dan tumbuhan paku asli Jawa Barat dan 258 jenis yang berasal dari luar Jawa Barat. Di Jawa barat juga terdapat 248 jenis anggrek dari 642 jenis yang berada di pulau Jawa ini.
  • 4. Tumbuhan yang termasuk pohon di Jawa Barat terdapat 1.106 jenis, dengan 51 jenis disebut dengan pohon-pohon penting, diantaranya Jati, rasamala, bakau, dsb. Menurut Van Steenis, di pulau Jawa terdapat 23,4 % tanaman budidaya (1.523 Jenis), sisanya adalah tumbuhan liar (4.598 jenis), dan tumbuhan asing yang ternaturalisasi(413 jenis). Sebagian dari tumbuhan alami terdapat di kawasan konservasi, yaitu hutan lindung, cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional.
  • 5. Tipe-tipe Vegetasi yang ada di Jawa Barat: Vegetasi Litoral Hutan bakau (mangrove) Formasi pantai Hutan rawa dataran rendah Hutan hujan dataran rendah dan perbukitan Hutan hujan pegunungan Danau dan rawa pegunungan Vegetasi sub-alpin
  • 6. 1. Rafflessia Arnoldi Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.
  • 7. 2. Mangrove Mangrove adalah hutan yang dapat tumbuh di daerah tropis maupun sub-tropis. Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang kompleks dan labil. Daerah pertumbuhan mangrove merupakan suatu ekosistem yang spesifik. Hal ini disebabkan oleh adanya proses kehidupan biota (flora dan fauna) yang saling berkaitan, baik yang terdapat di daratan maupun di lautan. Manfaat ekosistem mangrove sebagai habitat berperan penting untuk tempat berpijah dan tempat asuhan berbagai jenis ikan, udang dan biota lainnya.
  • 8.
  • 9. 3. Rumput Laut Seaweed ( rumput laut ) merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia untuk memasok pasar internasional. Rumput laut yang diperdagangkan ini merupakan makro algae multiseluler dan dalam taksonomi diklarifikasikan ke dalam division thalophyta. Sebaran jenis-jenis rumput laut di perairan ditentukan oleh kecocokan habitatnya. Habitat- habitat rumput laut umumnya adalah pada rataan terumbu karang.
  • 10. Jenis-jenis rumput laut di Indonesia: Karagenofit, yaitu penghasil keragian (mara Euchema dan hypnea) Agarofit, yaitu penghasil agar (gracilaria dan gelidium) Alginofit, yaitu penghasil alginat (sargassum dan turbinaria)
  • 11. FAUNA Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan. Beberapa jenis Fauna di Indonesia, yaitu:  Serangga Kelompok serangga memiliki berbagai macam manfaat. Salah satu peranan penting secara ekologis adalah dalam proses penyerbukan (polinasi) yang dilakukan oleh kupu-kupu. Di habitat alami, belalang dan jangkrik adalah kelompok serangga yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan burung, reptil dan amfibi. Siklus hidup serangga, biasanya mengalami proses metamorfosis. Dalam hal ini, ada fase-fase tertentu yang kurang disukai oleh manusia, yaitu pada fase larva (ulat) karena dapat merusak tanaman.
  • 12.
  • 13. Amfibi dan Reptil Beberapa jenis amfibi dan reptil masih sering dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat adalah biawak (di sekitar aliran sungai Citarum , danau Sanghyang di Tasikmalaya), kura-kura (di sekitar aliran sungai Citarum, sungai di daerah Bogor/Sentul). Di alam terdapat 7 jenis penyu, 6 diantaranya hidup di perairan Indonesia, yaitu: Penyu belimbing Penyu hijau Penyu sisik Penyu tempayan Penyu lakang Penyu pipih
  • 14.
  • 15. Aves Saat ini, di Jawa dan Bali tercatat ada 466 jenis burung, termasuk tiga jenis yang mungkin sudah punah, diantaranya adalah endemik jawa, yaitu trulek jawa (hoplopterus macropterus) Mentok rimba (Cairina scutulata) Cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus) Kelangkaan jenis burung lebih disebabkan karena nilai ekonomis yang sangat tinggi sebagai hewan peliharaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penangkapan liar dan ketersediaan habitat semakin berkurang.
  • 16. Mamalia Di Jawa diketahui terdapat 137 Jenis mamalia daratan, 22 jenis diantaranya adalah endemik. Kelangkaan jenis mamalia disebabkan oleh aktifitas pemburuan sehingga mengganggu habitat aslinya. Jenis mamalia endemik jawa yang terkenal adalah: Surili Owa jawa Babi jawa Rusa jawa
  • 17.
  • 18.  Objek wisata Jawa barat kaya akan keindahan alamnya. Hal ini merupakan aset daerah yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. objek-objek wisata tersebut, yaitu:  Kawah Putih, Ciwidey, Kab. Bandung  Situ Patenggang, Rancabali, Kab. Bandung  Kebun Raya Bogor, Kota Bogor  Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kab. Bogor
  • 19.
  • 20. Kesenian dan Kebudayaan Jawa Barat Jawa barat yang terkenal dengan budaya sunda, budaya ini sangat kental sekali dan melekat pada masyarakat jawa barat, mulai dari bahasa yang unik, tarian jaipongnya yang terkenal, wayang goleknya yang unik, dan yang tidak kalah mengagumkan adalah angklung. Angklung adalah alat musik yang terbuat dari bambu yang menghasilkan suara khas yang tiada duanya.
  • 21. Jawa Barat kaya akan khazanah seni dan budayanya. Beberapa diantaranya yaitu:  Angklung Angklung adalah sebuah alat musik yang terbuat dari potongan bambu. Alat musik ini terdiri dari 2-4 tabung bambu yang dirangkai menjadi satu dengan talirotan. Tabung bambu dikuir detail dan dipotong sedemikian rupa oleh pengrajin angklung profesional untuk menghasilkan nada tertentu ketika bingkai bambu digoyang. Di Jawa Barat, angklung telah dimainkan sejak abad ke-7. Pada awalnya angklung hanya bernada pentatonis (da mi na ti la). Tahun 1938 Daeng Soetigna memodifikasi suara angklung menjadi diatonis (do re me fa so la ti). Beliau berhasil memodernisasi Angklung dari nada pentatonis menjadi nada diatonis. Sejak saat itu angklung mulai dikenal secara internasional.
  • 22. Banggreng Seni banggreng berasal dari kabupaten sumedang. Seni Banggreng adalah pengembangan dari seni “Terbang “ dan “Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan semacam rebana, tetapi besarnya tiga kali dibanding rebana. Biasaya di mainkan oleh lima pemain dan dua orang penabuh gendang besar dan kecil,sedangkan Ronggeng adalah sebutan bagi si penari dan sekaligus penyanyi atau disebut pula “Nyi Ronggeng”.
  • 23.
  • 24. Seni Buhun Tutunggulan Kata tutunggulan berasal dari kata "nutu" yang artinya "menumbuk" sesuatu. Sesuatu yang ditumbuk itu biasanya gabah kering hingga menjadi beras, atau dari beras menjadi tepung. Menumbuk gabah menjadi beras tersebut biasanya dikerjakan oleh ibu-ibu antara tiga sampai empat orang dan ayunan alunya mengenai lesung yang menimbulkan suara khas, artinya dapat berirama, dengan tujuan agar tidak membosankan dalam menumbuk padi. Kesenian tutunggulan dimainkan oleh enam orang ibu-ibu dan dipertunjukkan kepada masyarakat manakala terjadinya gerhana bulan di malam hari ataupun sering digunakan untuk menghadirkan warga agar hadir dalam acara musyawarah di balai desa.
  • 25.  Seni Tari Jaipong Jaipongan adalah sebuah genre kesenian yang lahir dari kreativitas seorang seniman Bandung, yakni Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu membuat seorang Gugum Gumbira mengetahui dan mengenal betul perbendaharaan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kiliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak- gerak bukaan, Pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak minced dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
  • 26.  Wayang Golek Istilah wayang berasal dari Wad an Hyang. Artinya , leluhur, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa wayang berasal dari kata bayangan. Di Jawa Barat, seni wayang dinamakan wayang golek. Artinya, menjalankan seni wayang dengan menggunakan boneka dari kayu yang hampir menyerupai wajah dan tubuh manusia. Beberapa figure pada wayang golek yaitu :  Rahwana (wayang goleknya memakai mahkota)  Arjuna (sosok pejuang sejati yang tampan dan gagah berani)  Garuda Mungkur  Bineka Sari (wajahnya seperti pohon cemara yang di susun ke atas)  Kuluk (asesorisnya memakai gambar garuda/ Sumping)
  • 27. Tari Blantek Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Barat dari daerah Bogor. Di daerah Bogor terdapat beberapa kesenian teater rakyat. Salah satu diantaranya seni Blantek. Seni Blantek yang berada di daerah Bogor ini termasuk rumpun seni tipeuh, oleh karena itu disebut juga topeng Blantek. Istilah Blantek dalam kesenian ini adalah campur aduk, tidak karuan, tidak semestinya atau masih dalam tahap belajar. Blantek dalam arti tidak karuan campur aduk dan tidak semestinya didasari oleh anggapan bahwa kesenian ini dalam penyajiannya memasukkan unsur-unsur kesenian lain seperti rebana, ketuk tilu, dan topeng. Demikian pula bentuk kesenian ini tidak jauh berbeda dengan topeng yang berada di Cisalak.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Perilaku Perwujudan Iman dan Takwa terhadap Lingkungan Hidup Gaya hidup manusia tidak bisa lepas dari alam dan lingkungan sekitarnya. Perilaku manusia merupakan interaksi manusia dengan alam atau lingkungan hidup, tempat manusia itu berpijak. secara umum, interaksi manusia dengan lingkungan hidup dibagi menjadi dua, yaitu:  Interaksi Positif  Penghijauan  Menciptakan daerah cagar alam dan suaka marga satwa  Membuat bendungan atau waduk.  Interaksi Negatif  Membuka hutan untuk usaha perladangan atau perumahan  Eksploitasi minyak lepas pantai
  • 31. Beberapa cuplikan tentang agama yang menyoroti masalah lingkungan hidup Islam Melalui kitab suci Al- Qur’an, Allah memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan di darat dan di laut akibat ulah manusia (Q.S. Ar-Rum:40). Oleh karena itu, Islam sangat menekankan agar manusia berlaku arif dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini. Kristen Alkitab memperingatkan bahwa kerusakan alam selama ini adalah karena ulah dan kejahatan manusia. (Mazmur 107:33-34) Alkitab tidak menyaksikan bahwa Tuhan memberikan hak kepada manusia untuk menguasai alam dengan seenaknya.
  • 32.  Hindu Di dalam Mahabarata terdapat keterangan bahwa alam adalah pemberi segala keingingan seperti sapi perah yang selalu mengeluarkan kenikmatan (susu) yang harus dipelihara dengan baik sehingga banyak memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia.  Budha Dalam Karaniyametta Sutta disebutkan : “…makhluk hidup apapun juga, yang lemah dan yang kuat tanpa terkecuali, yang panjang atau yang besar, yang sedang, pendek atau gemuk, yang tampak atau tak tampak, yang jauh ataupun yang dekat, yang terlahir ataupun yang akan lahir, semoga semua makhluk berbahagia.” Hal ini mengandung arti bahwa agama Budha pun menolak terjadinya perusakan alam dan segenap potensinya.
  • 33. Mensyukuri Keanekaragaman Sumber Daya Alam Tuhan menciptakan alam beserta isinya tidak lain hanyalah untuk manusia. Kebutuhan hidup yang kita perlukan semuanya ada di alam ini, mulai dari sandang, pangan dan papan. Gunung-gunung yang tinggi merupakan sumber kehidupan, disana terdapat kehidupan flora, fauna ataupun manusia. Demikian pula halnya dengan sungai-sungai. Disana juga terdapat ekosistem yang tentunya merupakan SDA. Sebagai rasa syukur, hendaknya kita dapat menjaga lingkungan sekitar agar senantiasa bersih, indah, dan sehat.