SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Descargar para leer sin conexión
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
TNSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI
(BATTE,RY ELECTRIC WHICLEI SEBAGAI KENDARAAN DINAS OPERASIONAL
DAN/ATAU KENDARAAN PERORANGAN DINAS INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah
pusat dan pemerintahan daerah, dengan ini menginstruksikan:
Kepada 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
2. Sekretaris Kabinet;
3. Kepala Staf Kepresidenan;
4. Jaksa Agung Republik Indonesia;
5. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian;
8. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara;
9. Para Gubernur; dan
10. Para Bupati/Wali Kota.
Untuk:...
SK No 141403 A
Untuk
PERTAMA
1
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas
pokok, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk
melakukan percepatan pelaksanaan program penggunaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau
kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah menggantikan kendaraan dinas
operasional danlatau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah saat ini, sebagai
berikut:
men5rusun dan menetapkan regulasi dan/atau kebijakan
untuk mendukung percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electric uehicle) sebagai kendaraan dinas
operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas
instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah;
men5rusun dan menetapkan alokasi anggaran untuk
mendukung percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas
operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas
instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; dan
meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah di seluruh wilayah Indonesia
melalui pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel dan/atau program
konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel.
2
3
SK No 141404 A
KEDUA: . . .
KEDUA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Khusus kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
untuk:
a. melakukan koordinasi, sinkronisasi, monitoring,
evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan
Instrr.rksi Presiden ini;
b. melakukan penyelesaian permasalahan yang
menghambat implementasi percepatan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional danl atau kendaraan perorangan
dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah; dan
c. melaporkan pelaksanaan Instruksi Presiden ini
kepada Presiden secara berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
2. Menteri Dalam Negeri untuk:
a. melakukan sinkronisasi peraturan perrrndang-
undangan terkait norma, standar, prosedur, dan
kriteria pelayanan publik pemerintah daerah dalam
rangka mendukung percepatan pelaksanaan
program penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehicle) sebagai
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintahan daerah;
b. mendorong gubernur dan bupati/wali kota untuk
men5rusun dan menetapkan peraturan kepala
daerah dalam rangka mendukung percepatan
pelaksanaan program penggunaan kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintahan daerah dan badan usaha milik
daerah;
SK No 141405 A
c. melaksanakan
d
c.
e
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
melaksanakan sosialisasi secara rrrtin atas Instruksi
Presiden ini agar gubernur dan bupati/wali kota
beserta jajarannya mulai beralih menggunakan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintahan daerah;
mendorong pemerintah daerah untuk
mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah untuk pengalihan penggunaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintahan daerah dan memberikan alasan
pendukung kepada Kementerian Dalam Negeri
dalam hal masih membutuhkan pengadaan
kendaraan dinas selain kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electic uehiclel;
melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada gubernur dan bupati/wali kota terkait
peningkatan jumlah penggunaan berbagai jenis
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintahan daerah dan badan usaha milik
daerah; dan
memberikan laporan berkala terkait perkembangan
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional danl atau kendaraan perorangan
dinas instansi pemerintahan daerah setiap 3 (tiga)
bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi dengan tembusan kepada Kepala Staf
Kepresidenan.
f,
SK No 141406 A
3. Menteri. . .
3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
Menteri Pertahanan dan Panglima Tentara Nasional
Indonesia untuk:
a. men5rusun dan menetapkan regulasi dan alokasi
anggaran dalam rangka mendukung percepatan
pelaksanaan program penggunaan kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electic
uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas Kementerian
Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia;
b. memprioritaskan secara bertahap pengadaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas Kementerian
Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; dan
c. mendorong Pusat Pengkajian Strategis, Penelitian
dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia,
Dinas Penelitan dan Pengembangan Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, Dinas Penelitan
dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut, dan Dinas Penelitan dan
Pengembangan Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Udara untuk mewujudkan program
pelaksanaan konversi kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas Tentara
Nasional Indonesia dari kendaraan bermotor bakar
menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electic uehicle).
Menteri Keuangan untuk:
a. melakukan penyempurnaan regulasi terkait dengan
Standar Biaya untuk pemerintah pusat dan daerah
dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan
program penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah;
4
SK No 141407 A
b. melakukan
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
-6-
b. melakukan penelaahan usulan anggaran pengadaan
kendaraan dinas operasional instansi pemerintah
pada kementerian/lembaga dengan mengutamakan
usulan anggaran pengadaan kendaraan bermotor
listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel dan
menelaah alasan pendukung apabila pengadaan
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintah pusat selain
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electic uehiclel;
c. membuat kebijakan untuk percepatan pengadaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel melalui kebijakan moratorium
pengadaan kendaraan konvensional, baik baru
maupun penggantian, dengan tetap memperhatikan
kondisi Barang Milik Negara yang ada serta prinsip
efisiensi dan efektivitas penganggaran; dan
d. memberikan fasilitasi dan dukungan teknis
penganggaran yang diperlukan dalam rangka
percepatan pengadaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk
melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
penguatan dan pengembangan ekosistem riset kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel.
6. Menteri Perindustrian untuk:
a. melakukan percepatan produksi berbagai jenis
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electic uehicle), baik sepeda motor maupun
kendaraan bermotor roda empat atau lebih, untuk
memenuhi kebutuhan transformasi kendaraan
bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehicte);
SK No 141408 A
b.memberikan...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
7
b. memberikan dukungan teknis untuk pendalaman
strrrktur industri kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehicle) dalam negeri
agar mampu memenuhi target capaian Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN);
c. melakukan percepatan pengembangan komponen
utama dan komponen pendukung industri
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel; dan
d. melakukan percepatan produksi peralatan pengisian
daya (charging stationl dan komponen penunjang
industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electric uehiclel.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk:
a. melakukan sinkronisasi peraturan perundang-
undangan terkait norma, standar, prosedur, dan
kriteria dalam rangka mendukung percepatan
pelaksanaan program penggunaan kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electic
uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah;
b. mendorong percepatan pembangunan infrastruktur
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik
Umum (SPBKLU) dalam rangka mendukung
konektivitas transportasi kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel di dalam
kota/kabupaten maupun antarkota/kabupaten
antarprovinsi;
c. memberikan kemudahan dan percepatan perizinan
berusaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai
Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) melalui
optimalisasi Sistem Online Single Submission,
penyediaan sarana dan prasarana pemeriksaan dan
pengujian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU), dan pemberian insentif tarif listrik
untuk pengusaha Stasiun Pengisian Kendaraan
Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran
Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU);
SK No 141409 A
d. mengoordinasikan
8
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
d. mengoordinasikan penetapan lokasi dan
infrastruktur penunjang ketenagalistrikan untuk
penempatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai
Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU); dan
e. melakukan percepatan program bantuan konversi
kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehiclel dalam rangka transformasi energi.
Menteri Perhubungan untuk:
a. mendorong implementasi peta jalan transformasi
kendaraan dinas operasional dari kendaraan
bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel;
b. memberikan laporan berkala terkait perkembangan
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional danl atau kendaraan perorangan
dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan kepada Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
dengan tembusan kepada Kepala Staf Kepresidenan;
dan
c mendorong terlaksananya pemeriksaan dan
pengujian fisik kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric uehiclel khususnya pada
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah di seluruh provinsi dan/atau
kabupaten/kota.
SK No 1414l0 A
9. Menteri. . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
9. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk:
a. melakukan penJrusunan perencanaan percepatan
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric uehiclel, perkembangan
industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electic uehicle), dan ekosistem kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehiclel secara terintegrasi sebagai bagian dari
perencanaan pembangunan nasional; dan
b. men5rusun skema atau transisi subsidi yang
dimungkinkan dari sebelumnya diberikan kepada
pengguna kendaraan bermotor berbahan bakar
minyak menjadi kepada pengguna kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehiclel dalam rangka mendorong percepatan
transformasi energi.
10. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk:
a. men5rusun dan menetapkan regulasi dalam rangka
mendukung percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional Badan Usaha Milik Negara;
b. mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk
meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai lbattery electic
uehiclel;
c. mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk
mengalokasikan anggaran dalam rangka
mendukung percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional Badan Usaha Milik Negara;
SK No l4l4ll A
d. mendorong . .
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10-
d. mendorong PT PLN (Persero) dan PT Pertamina
(Persero) bersinergi dengan Badan Usaha Milik
Negara terkait lainnya untuk menyiapkan
infrastruktur pendukung berupa Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun
Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum
(SPBKLU) khususnya pada sektor-sektor yang
dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara
antara lain tempat istirahat (rest areal jalan tol,
bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api,
kawasan pariwisata, dan Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU); dan
e. mendorong Badan Usaha Milik Negara di sektor
perbankan memberikan dukungan kemudahan
pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric uehiclel sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk:
a. mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel oleh
aparatur pembina program pariwisata setempat
dalam rangka mendukung green touism di destinasi
pariwisata seluruh Indonesia;
b. mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehiclel di destinasi
pariwisata seluruh Indonesia;
c. mendorong penyediaan fasilitas pengisian daya
(charging stationl di destinasi pariwisata seluruh
Indonesia untuk menunjang operasionalisasi
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel; dan
d. memfasilitasi penyediaan skema rute green tourism
melalui penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electic uehiclel di berbagai
destinasi pariwisata di Indonesia sekaligus
memberikan edukasi maupun promosi secara rutin.
SK No l4l4l2 A
12.Menteri...
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 11-
12. Menteri Investasi lKepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal untuk:
a. men5rusun perencanaan yang diarahkan pada
strategi percepatan investasi melalui mekanisme
yang berbasis pada sistem kemudahan berrrsaha
untuk mendukung program produksi dari hulu ke
hilir dan penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electic uehicle); dan
b. mengoptimalkan penggunaan Sistem Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online
Single Submissionl dalam penerbitan perizinan
berusaha bagi penanaman modal terkait kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electic
uehiclel dengan berkoordinasi dengan
kementerian/ lembaga terkait.
13. Menteri Perhubungan, Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral, dan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia untuk menyiapkan dan melakukan integrasi
sistem informasi terpadu berbasis teknologi informasi
dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan
program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
14. Kepala Staf Kepresidenan untuk:
a. mendukung pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan
pengendalian atas pelaksanaan Instruksi Presiden
ini; dan
b. melakukan penyelesaian permasalahan yang
menghambat dalam implementasi percepatan
program penggunaan kendaraan bermotor listrik
berbasis baterai (battery electric uehicte) sebagai
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah.
SK No l4l4l3 A
15.Menteri...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t2-
15. Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan, dan Kepala
l,embaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
untuk:
a. memberikan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis
kepada pelaku usaha di bidang kendaraan bermotor
listrik dan fasilitas pendukung kendaraan bermotor
listrik dalam rangka kemudahan dan percepatan
kendaraan listrik masuk dalam katalog elektronik;
dan
b. memberikan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis
kepada kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah mengenai berbagai jenis produk kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehicle) yang sudah tayang dalam katalog elektronik
dalam rangka kemudahan dan percepatan
pengadaan kendaraan dinas operasional dan/atau
kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah
pusat dan pemerintahan daerah.
16. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk:
a. memprioritaskan secara bertahap penggunaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. melakukan penJrusunan dan penetapan regulasi dan
alokasi anggaran dalam rangka mendukung
percepatan pelaksanaan program penggunaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electic uehiclel untuk kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
c. mendorong Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk
mewujudkan program pelaksanaan konversi
kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan
peroranga.n dinas Kepolisian Negara Republik
Indonesia dari kendaraan bermotor bakar menjadi
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electric uehicle) dengan men5rusun standardisasi dan
spesifikasinya; dan
SK No l4l4l4A
d.memberikan...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
d. memberikan pelayanan skala prioritas proses
registrasi, identifikasi, dan perr.rbahan Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor (TNKB), dan Buku Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB) hasil konversi kendaraan bermotor
bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (b attery electric uehiclel .
17. Para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk:
a. men)rusun dan menetapkan Peraturan Kepala
Daerah dan alokasi anggaran dalam rangka
mendukung percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan
dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan
dinas instansi pemerintahan daerah;
b. mendorong Badan Usaha Milik Daerah untuk
meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehicle);
c. melakukan sinergi dan pengawasan kepada tiap
satuan kerja perangkat daerah untuk memantau
perkembangan penggunaan kendaraan bermotor
listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel
sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau
kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan
daerah di daerah masing-masing;
d. memberikan laporan perkembangan penggunaan
kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery
electic uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi
pemerintahan daerah di daerah masing-masing
kepada Menteri Dalam Negeri secara berkala setiap
3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan; dan
SK No 141415 A
e.memberikan...
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-t4-
e. memberikan insentif fiskal dan nonfiskal bempa
kemudahan dan prioritas bagi pengguna kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai (battery electric
uehicle) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah
pusat dan pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui
skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan
bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis
baterai (battery electic uehiclel sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah
pusat dan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada
Diktum Ketiga mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa
pemerintah.
Pendanaan untuk percepatan pelaksanaan program
penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional
dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah
pusat dan pemerintahan daerah bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung
jawab.
SK No 141416 A
Instruksi . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-15-
Instruksi Presiden ini
dikeluarkan.
mulai berlaku pada tanggal
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 13 September 2022
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Perundang-undangan
Hukum,
Djaman
SK No l4l40l A

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
mumuh1
 
Blangko blangko cuti pns
Blangko blangko cuti pnsBlangko blangko cuti pns
Blangko blangko cuti pns
Pey Bae
 
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
Abdillah Syafei
 
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
Rahmat Navis
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
deivie rondonuwu
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
ssuser167cff
 

La actualidad más candente (20)

01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
 
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerahPermen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
Permen no.19 th_2016 ttg pedoman pengelolaan barang milik daerah
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Laporan Magang Kementerian Keuangan.pdf
Laporan Magang Kementerian Keuangan.pdfLaporan Magang Kementerian Keuangan.pdf
Laporan Magang Kementerian Keuangan.pdf
 
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJAPERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Blangko blangko cuti pns
Blangko blangko cuti pnsBlangko blangko cuti pns
Blangko blangko cuti pns
 
Berita acara serah terima barang
Berita acara serah terima barangBerita acara serah terima barang
Berita acara serah terima barang
 
SK STAF BPD BUTON TENGAH WAKEAKEA
SK STAF BPD BUTON TENGAH WAKEAKEASK STAF BPD BUTON TENGAH WAKEAKEA
SK STAF BPD BUTON TENGAH WAKEAKEA
 
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
 
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (PARSIAL)
 
Kontrak berdasarkan perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya
Kontrak berdasarkan perpres 54 tahun 2010 dan PerubahannyaKontrak berdasarkan perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya
Kontrak berdasarkan perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya
 
Berita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuanBerita acara serah terima bantuan
Berita acara serah terima bantuan
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambang
 
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
E katalog
E katalogE katalog
E katalog
 

Similar a Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf

Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikanUndang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Andi Widiyatmoko
 

Similar a Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf (20)

Perpres Nomor 55 Tahun 2019
Perpres Nomor 55 Tahun 2019Perpres Nomor 55 Tahun 2019
Perpres Nomor 55 Tahun 2019
 
Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019
 
Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Inpres 013 2011
Inpres 013 2011Inpres 013 2011
Inpres 013 2011
 
Permen esdm nomor 03 tahun 2017
Permen esdm nomor 03 tahun 2017Permen esdm nomor 03 tahun 2017
Permen esdm nomor 03 tahun 2017
 
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
 
Instruksi presiden nomor 7 tahun 2015
Instruksi presiden nomor 7 tahun 2015Instruksi presiden nomor 7 tahun 2015
Instruksi presiden nomor 7 tahun 2015
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
 
TF 20231019.pdf
TF 20231019.pdfTF 20231019.pdf
TF 20231019.pdf
 
pm 45 tahun 2020
pm 45 tahun 2020pm 45 tahun 2020
pm 45 tahun 2020
 
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdfPermen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
 
Kak plts pangea konstruksi
Kak plts pangea  konstruksiKak plts pangea  konstruksi
Kak plts pangea konstruksi
 
Paparan Audit Kinerja Program SBSN 2023.pptx
Paparan Audit Kinerja Program SBSN 2023.pptxPaparan Audit Kinerja Program SBSN 2023.pptx
Paparan Audit Kinerja Program SBSN 2023.pptx
 
Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005
 
Permen esdm 03 thn 2016
Permen esdm 03 thn 2016Permen esdm 03 thn 2016
Permen esdm 03 thn 2016
 
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang KetenagalistrikanUndang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
 
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikanUndang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Undang undang ri nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
 
Undang undang-nomor-30-tahun-2009-tentang-ketenagalistrikan
Undang undang-nomor-30-tahun-2009-tentang-ketenagalistrikanUndang undang-nomor-30-tahun-2009-tentang-ketenagalistrikan
Undang undang-nomor-30-tahun-2009-tentang-ketenagalistrikan
 
Outlook energi-indonesia-2019
Outlook energi-indonesia-2019Outlook energi-indonesia-2019
Outlook energi-indonesia-2019
 

Más de CIkumparan

SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
CIkumparan
 

Más de CIkumparan (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdf
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
 
Salinan KEPGUB DKI Nomor 636 Tahun 2023
Salinan KEPGUB DKI Nomor 636 Tahun 2023Salinan KEPGUB DKI Nomor 636 Tahun 2023
Salinan KEPGUB DKI Nomor 636 Tahun 2023
 

Último

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Último (10)

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 

Salinan Inpres Nomor 7 Tahun 2022.pdf

  • 1. PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA TNSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI (BATTE,RY ELECTRIC WHICLEI SEBAGAI KENDARAAN DINAS OPERASIONAL DAN/ATAU KENDARAAN PERORANGAN DINAS INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah, dengan ini menginstruksikan: Kepada 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Maju; 2. Sekretaris Kabinet; 3. Kepala Staf Kepresidenan; 4. Jaksa Agung Republik Indonesia; 5. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian; 8. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 9. Para Gubernur; dan 10. Para Bupati/Wali Kota. Untuk:... SK No 141403 A
  • 2. Untuk PERTAMA 1 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -2- Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas pokok, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah menggantikan kendaraan dinas operasional danlatau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah saat ini, sebagai berikut: men5rusun dan menetapkan regulasi dan/atau kebijakan untuk mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; men5rusun dan menetapkan alokasi anggaran untuk mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; dan meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah di seluruh wilayah Indonesia melalui pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel dan/atau program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel. 2 3 SK No 141404 A KEDUA: . . .
  • 3. KEDUA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- Khusus kepada: 1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk: a. melakukan koordinasi, sinkronisasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan Instrr.rksi Presiden ini; b. melakukan penyelesaian permasalahan yang menghambat implementasi percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional danl atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; dan c. melaporkan pelaksanaan Instruksi Presiden ini kepada Presiden secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. 2. Menteri Dalam Negeri untuk: a. melakukan sinkronisasi peraturan perrrndang- undangan terkait norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan publik pemerintah daerah dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah; b. mendorong gubernur dan bupati/wali kota untuk men5rusun dan menetapkan peraturan kepala daerah dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah dan badan usaha milik daerah; SK No 141405 A c. melaksanakan
  • 4. d c. e PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- melaksanakan sosialisasi secara rrrtin atas Instruksi Presiden ini agar gubernur dan bupati/wali kota beserta jajarannya mulai beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah; mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pengalihan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah dan memberikan alasan pendukung kepada Kementerian Dalam Negeri dalam hal masih membutuhkan pengadaan kendaraan dinas selain kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel; melakukan pembinaan dan pengawasan kepada gubernur dan bupati/wali kota terkait peningkatan jumlah penggunaan berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah dan badan usaha milik daerah; dan memberikan laporan berkala terkait perkembangan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional danl atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan tembusan kepada Kepala Staf Kepresidenan. f, SK No 141406 A 3. Menteri. . .
  • 5. 3 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- Menteri Pertahanan dan Panglima Tentara Nasional Indonesia untuk: a. men5rusun dan menetapkan regulasi dan alokasi anggaran dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; b. memprioritaskan secara bertahap pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; dan c. mendorong Pusat Pengkajian Strategis, Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia, Dinas Penelitan dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Dinas Penelitan dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, dan Dinas Penelitan dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara untuk mewujudkan program pelaksanaan konversi kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas Tentara Nasional Indonesia dari kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle). Menteri Keuangan untuk: a. melakukan penyempurnaan regulasi terkait dengan Standar Biaya untuk pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; 4 SK No 141407 A b. melakukan
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK TNDONESIA -6- b. melakukan penelaahan usulan anggaran pengadaan kendaraan dinas operasional instansi pemerintah pada kementerian/lembaga dengan mengutamakan usulan anggaran pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel dan menelaah alasan pendukung apabila pengadaan kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat selain kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel; c. membuat kebijakan untuk percepatan pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel melalui kebijakan moratorium pengadaan kendaraan konvensional, baik baru maupun penggantian, dengan tetap memperhatikan kondisi Barang Milik Negara yang ada serta prinsip efisiensi dan efektivitas penganggaran; dan d. memberikan fasilitasi dan dukungan teknis penganggaran yang diperlukan dalam rangka percepatan pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penguatan dan pengembangan ekosistem riset kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel. 6. Menteri Perindustrian untuk: a. melakukan percepatan produksi berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle), baik sepeda motor maupun kendaraan bermotor roda empat atau lebih, untuk memenuhi kebutuhan transformasi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicte); SK No 141408 A b.memberikan...
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 - 7 b. memberikan dukungan teknis untuk pendalaman strrrktur industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) dalam negeri agar mampu memenuhi target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN); c. melakukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel; dan d. melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging stationl dan komponen penunjang industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk: a. melakukan sinkronisasi peraturan perundang- undangan terkait norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah; b. mendorong percepatan pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dalam rangka mendukung konektivitas transportasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel di dalam kota/kabupaten maupun antarkota/kabupaten antarprovinsi; c. memberikan kemudahan dan percepatan perizinan berusaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) melalui optimalisasi Sistem Online Single Submission, penyediaan sarana dan prasarana pemeriksaan dan pengujian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan pemberian insentif tarif listrik untuk pengusaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU); SK No 141409 A d. mengoordinasikan
  • 8. 8 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- d. mengoordinasikan penetapan lokasi dan infrastruktur penunjang ketenagalistrikan untuk penempatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU); dan e. melakukan percepatan program bantuan konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel dalam rangka transformasi energi. Menteri Perhubungan untuk: a. mendorong implementasi peta jalan transformasi kendaraan dinas operasional dari kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel; b. memberikan laporan berkala terkait perkembangan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional danl atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu- waktu apabila diperlukan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan tembusan kepada Kepala Staf Kepresidenan; dan c mendorong terlaksananya pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel khususnya pada kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah di seluruh provinsi dan/atau kabupaten/kota. SK No 1414l0 A 9. Menteri. . .
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -9- 9. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk: a. melakukan penJrusunan perencanaan percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel, perkembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle), dan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel secara terintegrasi sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional; dan b. men5rusun skema atau transisi subsidi yang dimungkinkan dari sebelumnya diberikan kepada pengguna kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kepada pengguna kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel dalam rangka mendorong percepatan transformasi energi. 10. Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk: a. men5rusun dan menetapkan regulasi dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional Badan Usaha Milik Negara; b. mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai lbattery electic uehiclel; c. mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional Badan Usaha Milik Negara; SK No l4l4ll A d. mendorong . .
  • 10. FRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 10- d. mendorong PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara terkait lainnya untuk menyiapkan infrastruktur pendukung berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) khususnya pada sektor-sektor yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara antara lain tempat istirahat (rest areal jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, kawasan pariwisata, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU); dan e. mendorong Badan Usaha Milik Negara di sektor perbankan memberikan dukungan kemudahan pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 11. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk: a. mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel oleh aparatur pembina program pariwisata setempat dalam rangka mendukung green touism di destinasi pariwisata seluruh Indonesia; b. mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel di destinasi pariwisata seluruh Indonesia; c. mendorong penyediaan fasilitas pengisian daya (charging stationl di destinasi pariwisata seluruh Indonesia untuk menunjang operasionalisasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel; dan d. memfasilitasi penyediaan skema rute green tourism melalui penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel di berbagai destinasi pariwisata di Indonesia sekaligus memberikan edukasi maupun promosi secara rutin. SK No l4l4l2 A 12.Menteri...
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK TNDONESIA - 11- 12. Menteri Investasi lKepala Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk: a. men5rusun perencanaan yang diarahkan pada strategi percepatan investasi melalui mekanisme yang berbasis pada sistem kemudahan berrrsaha untuk mendukung program produksi dari hulu ke hilir dan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle); dan b. mengoptimalkan penggunaan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submissionl dalam penerbitan perizinan berusaha bagi penanaman modal terkait kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel dengan berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait. 13. Menteri Perhubungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menyiapkan dan melakukan integrasi sistem informasi terpadu berbasis teknologi informasi dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. 14. Kepala Staf Kepresidenan untuk: a. mendukung pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan Instruksi Presiden ini; dan b. melakukan penyelesaian permasalahan yang menghambat dalam implementasi percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicte) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. SK No l4l4l3 A 15.Menteri...
  • 12. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -t2- 15. Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan, dan Kepala l,embaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk: a. memberikan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis kepada pelaku usaha di bidang kendaraan bermotor listrik dan fasilitas pendukung kendaraan bermotor listrik dalam rangka kemudahan dan percepatan kendaraan listrik masuk dalam katalog elektronik; dan b. memberikan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah mengenai berbagai jenis produk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) yang sudah tayang dalam katalog elektronik dalam rangka kemudahan dan percepatan pengadaan kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. 16. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk: a. memprioritaskan secara bertahap penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. melakukan penJrusunan dan penetapan regulasi dan alokasi anggaran dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel untuk kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia; c. mendorong Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk mewujudkan program pelaksanaan konversi kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan peroranga.n dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia dari kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) dengan men5rusun standardisasi dan spesifikasinya; dan SK No l4l4l4A d.memberikan...
  • 13. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -13- d. memberikan pelayanan skala prioritas proses registrasi, identifikasi, dan perr.rbahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), dan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) hasil konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (b attery electric uehiclel . 17. Para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk: a. men)rusun dan menetapkan Peraturan Kepala Daerah dan alokasi anggaran dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah; b. mendorong Badan Usaha Milik Daerah untuk meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle); c. melakukan sinergi dan pengawasan kepada tiap satuan kerja perangkat daerah untuk memantau perkembangan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah di daerah masing-masing; d. memberikan laporan perkembangan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah di daerah masing-masing kepada Menteri Dalam Negeri secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan; dan SK No 141415 A e.memberikan...
  • 14. KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM PRESIDEN REPUELIK INDONESIA -t4- e. memberikan insentif fiskal dan nonfiskal bempa kemudahan dan prioritas bagi pengguna kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehicle) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah. Pendanaan untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electic uehiclel sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab. SK No 141416 A Instruksi . . .
  • 15. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -15- Instruksi Presiden ini dikeluarkan. mulai berlaku pada tanggal Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 13 September 2022 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO ttd Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Perundang-undangan Hukum, Djaman SK No l4l40l A