Produksi manggis Indonesia tahun 2007 mencapai 112.722 ton, namun hanya 5.697 ton yang diekspor. Sementara itu, 66.937 ton (92%) manggis undergrade hanya dipasarkan di dalam negeri dengan harga rendah. Manggis memiliki potensi untuk diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah tinggi.
2. Produksi manggis Indonesia pada tahun 2007 mencapai
112.722 ton namun, hanya sekitar 5.697 ton dari jumlah
total produksi sekitar 72.634 ton yang dapat diekspor
(Anonim, 2008).
Sisanya dipasarkan didalam negeri dengan harga yang
jauh lebih murah. Hal ini dikarenakan buah manggis
tersebut memiliki grade yang rendah dikarenakan cacat
maupun undersize (Anonim, 2008).
Melihat jumlah buah manggis undergrade yang mencapai
66.937 ton atau sebanyak 92% dari total produksi
manggis, maka sangatlah disayangkan bila buah manggis
tersebut tidak diolah lebih lanjut agar memiliki nilai
tambah dengan harga jual yang lebih tinggi.
3.
4. Kandungan Jumlah
Air 5,87 %
Abu 2,17 %
Lemak 0,63%
Protein 0,71%
Total gula 1,17%
Karbohidrat
Antosianin
Xanthone
Total fenol
35,61%
5,7-6,2 mg/g
0,7-34,9 mg/g
50,5-154,6 mg/g
5. Antioksidan yang unik dengan kadar
tinggi pada kulit buah manggis adalah
senyawa xanthone.
Xanthone bermanfaat mencegah
pertumbuhan sel kanker dan tumor.
Nilai ORAC (Oxygen Radical
Absorbance Capacity), yaitu parameter
untuk mengukur kapasitas
antioksidan, wortel sebesar 200,
rasberi 1.220, blueberry 2400, delima
3.037, wolfberry 3.472 dan manggis
17.000
6. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin
C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan
yang paling efektif.
Kandungan alphamangostin dan gamma-maostin pada
buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri.
Alphamagodtin juga diketahui mempunyai efektivitas
yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di
pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Dari hasil penelitian, ternyata kulit
buah manggis memiliki kandungan
Xanthones 27 kali lebih banyak dari
daging buah manggis.
7. Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna
merah sampai biru yang terdapat pada tanaman.
Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan,
sayuran, dan bunga seperti anggur, stroberi, rasberi,
ceri, apel, bunga mawar, dan bunga sepatu.
Dua puluh jenis senyawa antosianin telah ditemukan,
tetapi hanya enam yang berperan penting dalam
bahan pangan, yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin,
peonidin, petunidin, dan malvidin.
Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai
antioksidan dan berperan cukup penting dalam
mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker,
dan diabetes.
8. Proses ekstraksi dilakukan dengan merendam
kulit manggis, di dalam bahan pengekstrak selama
satu malam di dalam lemari es.
Waktu ekstraksi yang relatif lama, ditujukan
untuk mendapatkan rendemen dan total
antosianin yang tinggi, karena dalam ekstraksi
tidak dilakukan pengadukan.
Pengaruh perlakuan pendahuluan dilakukan untuk
mengefektifkan proses ekstraksi.
Ekstraksi pigmen antosianin kulit buah manggis
menggunakan air dengan asam sitrat 5%
menghasilkan rendemen sebesar 13,99%.
11. Pewarna alami dengan menggunakan pigmen antosianin
dari hasil ekstraksi kulit manggis, paling cocok
diaplikasikan sebagai pewarna soft drink karena pada
umumnya soft drink bersifat asam.
Umumnya minuman soft drink berkarbonat mempunyai
pH cukup rendah, berkisar antara 2.0 – 3.5.
Kondisi ini sangat berperan terhadap stabilitas pigmen
antosiani, karena pigmen antosianin bersifat stabil pada
kondisi asam.
Pemakaian pewarna ini tidak disarankan untuk
digunakan dalam pembuatan bolu atau kue karena
makanan tersebut tidak bersifat asam.
12. Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam
menyamak kulit.
Tanin terdiri atas berbagai asam fenolat.
Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas
antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan
menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan
DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan
antihemoroid.
Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tanin mampu
membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga
menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan,
atau bersifat antinutrisi.
Karena itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu
dikurangi sampai kadar aman dan baik untuk
pencernaan.
13. Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya
antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri, salah
satunya Staphylococcus aureus yang resisten terhadap
antibiotik metisilin.
Ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai efek
meredam radikal bebas yang kuat.
5.Anti kanker
Selain sebagai anti antioksidan, khasiat xanthone juga
sebagai anti kanker.
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak
kulit manggis juga bersifat apoptosis, penghancur sel
kanker.