SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada acara malam pentas hiburan, panitia seksi kesenian akan
menampilkan hiburan yang terdiri dari penampilan kelompok-kelompok band
dan penampilan kelompok tarian. Untuk menampilkan tida kelompok band
dan satu kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.750.000.
untuk menampilkan dua kelompok band dan dua kelompok tarian, panitia
mengeluarkan biaya Rp 2.500.000. berapakah biaya yang harus dibayar oleh
panitia pada malam pentas tersebut yang ternyata menampilkan dua
kelompok band dan satu kelompok tarian?
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kasus yang sering kita jumpai
seperti di atas yang pemecahannya dapat kita selesaikan dengan
menggunakan sistem persamaan linear dua variabel.
B. Rumusan Masalah
1. Perbedaan persamaan linear dan sistem persamaan linear.
2. Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
3. Cara menyelesaikan sistem persamaan nonlinear.
C. Tujuan
1. Mengenal kembali sistem persamaan linear dua variabel
2. Dapat membedakan persamaan linear dan sistem persamaan linear
3. Dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan non linear

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear Dua Variabel
Dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Persamaan Linear Satu Variabel
1) 2x + 5 = 3
2) 1 – 2y = 6
3) z + 1 = 2z
Variabel pada persamaan (1) adalah x, pada persamaan (2) adalah y, dan pada
persamaan (3) adalah z. Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk
persamaan linear satu variable. karena masing-masing persamaan memiliki
satu variabel dan berpangkat satu. Variabel x, y, dan z adalah variabel pada
himpunan tertentu yang ditentukan dari masing-masing persamaan tersebut.
Persamaan yang memiliki satu variabel dan peubahnya berpangkat satu
disebut persamaan linear dengan satu variabel.
Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax
+ b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu
himpunan.
2. Persamaan Linear Dua Variabel
1) x + 5 = y
2) 2a – b = 1
3) 3p + 9q = 4
Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear dua
variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada
persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p +
9q = 4 adalah p dan q. Persamaan yang memiliki dua variabel dan peubahnya
berpangkat satu disebut persamaan linear dua variabel.
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c
dengan a, b, c ∈ R a, b ≠ 0, c adalah konstanta dan x, y suatu variabel.
2
3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
x + y = 5…………………………………………………. (1)
2x – y = 11 ………………………… …………………..(2)
Persamaan (1) dan (2) merupakan persamaan linear dengan dua variabel yang
saling terkait. Beberapa persamaan yang saling terkait disebut sistem
persamaan linear. Karena kedua persamaan di atas saling terkait, memiliki
dua variabel dan penyelesaian yang sama (x=3 dan y=2) maka disebut sistem
persamaan linear dua variabel.
Sistem persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk berikut
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
dengan a, b 0, x dan y suatu variabel, a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel
x, b1 dan b2 adalah koefisien dari variabel y, dan c1,c2 adalah konstanta.
B. Penyelesaian atau Akar dan Bukan Akar Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel
Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat
pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi kalimat
benar. Pengganti –pengganti variabel yang demnikian disebut penyelesaian
atau akar dari sistem persamaan atau bukan akar dari sistem persamaan
tersebut.
Contoh 1:
Diketahui sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5.
Tunjukkan bahwa x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaiannya!
Jawab:
Nilai x = 4 dan y = 3 disubstitusikkan pada persamaan x + 2y =10 dan 2x–y
=5, diperoleh :
x + 2y = 10
4 + 2(3) = 10
4 + 6 = 10
10 = 10 (benar)

2x – y = 5
2(4) – 3 = 5
8–3=5
5 = 5 (benar)

3
Karena selalu diperoleh kalimat benar, maka x = 4 dan y = 3 merupakan akar
atau penyelesaian dari persamaan x + 2y =10 dan 2x – y = 5.
Contoh 2:
Apakah x = 6 dan y = 2 merupakan penyelesaian dari sistem persamaan x +
2y = 10 dan 2x – y = 5
Nilai x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y
= 5, diperoleh:
x + 2y = 10
6 + 2(2) = 10
6 + 4 = 10
10 = 10 (benar)

2x – y = 5
2(6) – 2 = 5
12 – 2 = 5
10 = 5 (salah)

Pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, x = 6 dan y = 2 disubstitusikan
pada kedua persamaan tersebut, ternyata mengakibatkian salah satu
persamaan menjadi kalimat yang salah. Oleh karena itu, x=6 dan y=2
bukanlah penyelesaian atau akar dari persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5.
C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat
ditentukandengan mencari pasangan bilangan yang memenuhi setiap
persamaan linearnya dan bila pasangan bilangan itu disubstitusikan ke
persamaannya akan menghasilkan pernyataan yang benar.
Penyelesaian pada sistem persamaan linear ax + by = c dan px + qy = r
adalah menentukan pengganti untuk x dan y yang memenuhi kedua
persamaan tersebut sehingga diperoleh suatu bentuk pasangan koordinat x dan
y atau (x,y).
Himpunan peneyelesaian dari sistem persamaan linear dapat dicari
dengan beberapa metode yaitu, metode grafik, metode substitusi, metode
eliminasi dan metode gabungan.
1. Metode Grafik
Salah satu metode penyelesaian sistem persamaan adalah dengan metode
grafik yaitu membaca (menaksir) titik potong kedua persamaan garis pada
bidang kartesius. Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis
4
tersebut. Jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka
himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong.
Contoh 3:
Selesaikan sistem persamaan x + 3y = 5 dan 2x – y = 3 dengan metode
grafik.
Jawab:
Kita tentukan titik potong masing-masing garis tersebut dengan sumbu x dan
sumbu y.
Menggunakan tabel:
x + 3y = 5
2x – y = 3
X
0
5
x
0
Y
0
y
-3
0
(x,y) ( 0,1 ) (5,0)
( x,y ) (0,-3) (1 , 0 )

( 0,1 )
(1 , 0 )
(0,-3)

(5,0)

Dari gambar di samping nterlihat bahwa
titik (2,1) merupakan ntitik potong kedua
garis tersebut. Untuk meyakinkan bahwa
pasangan bilangan berurutan tersebut
merupakan akar penyelesaian sistem
persamaan , kita ndapat mengecek dengan
cara mensubstitusikan titik (2,1) pada
kedua persamaan.
a. x + y = 5
2 + 3(1)=5
2+3=5

b. 2x – y= 3
2(2) – 1 = 3
4–1=3

Jadi jelas bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah {(2,1)}
Contoh 4:
Tentukan penyelesaiansistem persamaan 2x –y = 4 dan x = 3 untuk x,y

R.

Jawab:
Untuk persamaan 2x – y =4
Titik potong pada sumbu x, maka sumbu y = 0, sehingga:
5
2x - 0 = 4
⇔
2x = 4
⇔
x =2
koordinat titik potong pada sumbu y, maka x = 0:
2(0) - y = 4
⇔
-y =4
⇔
y =-4
Koordinat titik potong pada sumbu y adalah (0, -4). atau dengan
menggunakan table:
X
2
0
Y
0
-4
(x,y) (2, 0) (0, -4)
Untuk persamaan x = 3, dapat langsung dibuat grafiknya, yaitu garis yang
sejajar dengan sumbu y dan titik (3,0).
Grafik sistem persamaan tersebut ditunjukan pada gambar disamping
2x – y = 4
x= 3

Karena koordinat titik potongnya
adalah (3,2) maka penyelesaiannya
adalah x = 3 dan y = 2.

(3,2)
(2 , 0)
(0, 4)

Pada kedua contoh di atas dan pembahasan sebelumnya diperoleh
bahwa penyelesaian dari SPLDV yang diberikan hanya memiliki tepat satu
pasangan. Mengingat kedudukan dua garis dalam satu bidang mempunyai 3
kemungkinan, yaitu sejajar, berpotongan dan berimpit, maka:
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang sejajar tidak
mempunyai penyelesaian.
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang saling
berpotongan di satu titik mempunyai satu penyelesaian.
Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang berimpit
mempunyai tak hingga penyelesaian.
6
2. Metode Substitusi
Jika penyelesaian sistem persamaan bilangan berurutan yang relative
besar atau tidak memuat bilangan bulat, maka metode grafik tidak dapat
digunakan dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode substitusi.
Substitusi berarti mengganti. Jadi, untuk menentukan penyelesaian atau
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode
substitusi, kita perlu mengganti salah satu variabel dengan variabel lain.
Contoh 5:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem npersamaan
x + 2y = 8
3x – 5y = 90
Jawab:
Persamaan x + 2y = 8 dapat dinyatakan dalam bentuk x = 8 – 2y, kemudian
pada persamaan 3x – 5y = 90, gantilah x dengan 8 – 2y sehingga diperoleh:
⇔
⇔
⇔
⇔
⇔
⇔

3x – 5y
3(8 – 2y) – 5y
24 – 6y – 5y
24 – 11y
-11y
-11y
y

=
=
=
=
=
=
=

90
90
90
90
90 – 24
66
-6

untuk menentukan nilai x, gantilah y dengan – 6 pada persamaan x + 2y = 8
atau 3x – 5y = 90, sehingga diperoleh
3x – 5y = 90
3x – 5(-6) = 90
3x + 30 = 90
3x = 90 - 30
x = 60/3
x = 20
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan diatas adalah {(20, -6)}
x + 2y
x + 2(-6)
x – 12
x
x

=
=
=
=
=

8
8
8
8 + 12
20

atau

7
Contoh 6 :
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 7x – 4y =2 dan 3x +
2y=12.
Jawab:
Persamaan 3x + 2y = 12 dapat dinyatakan dalam bentuk y = 6 -

.

Kemudian, substitusikan y ke persamaan 7x – 4y = 2 diperoleh :
7x – 4y = 2
⇔ 7x – 4(6 -

= 2

⇔ 7x – 24 – 6x = 2
⇔
7x + 6x = 2 + 24
⇔
13x = 26
⇔
x = 26/13
⇔
x = 2
Selanjutnya, substitusikan x = 2 ke salah satu persamaan, maka di peroleh:
7x – 4y = 2
7(2) – 4y = 2
14 - 2 = 4y
12 = 4y
12/4 = y
3 = y atau y = 3
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(2,3)}
3. Metode Eliminasi
Metode eliminasi berarti penghilangan/pelenyapan salah satu variabel
atau peubah dari sistem persamaan linear dua variabel. Pada metode ini,
angka dari koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama atau dibuat
agar sama. Jika variabelnya x dan y, maka untuk menentukan variabel x kita
harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya.
Jika kokefisien dari salah satu variabel sudah sama maka kita dapat
mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk
selanjutnya menentukan variabel yang lain.
Contoh 7:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x – 4y = -11 dan
4x + 5y =6
8
Jawab:
Langkah I (eliminasi variabel y untuk memperoleh nilai x)
3x – 4y = –11 (x5) ⇒
4x + 5y = 6 (x4) ⇒

15x – 20y = – 55
16x + 20y = 24
31x
= –31
x
= –1

+

Langkah II (eliminasi variabel x untuk memperoleh nilai y)
3x – 4y = –11 (x4) ⇒
4x + 5y = 6 (x3) ⇒

12x – 16y = – 44
12x + 15y = 18 _
–31y = –62
y = 2

Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(–1, 2)}

4. Metode Gabungan
Metode ini biasanya lebih banyak dipergunakan untuk menyelesaikan
persoalan yang berkaitan dengan bsistempersamaan linear. Dengan
mengeliminasi salah satu variabel, kemudian nilai salah satu variabel yang
diperoleh disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan itu sehingga dapat
diperoleh nilai variabel yang lain.
Contoh 8:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y=2 dan x+5y=
6, jika x,y R.
Langkah I (metode eliminasi)
2x – 5y = 2 (x -1) ⇒ -2x + 5y = -2
x + 5y = 6 (x 1) ⇒ x + 5y = 6 _
-3x
= –8
x
= 8/3
x

= 2

karena variabel y sudah sama
maka dapat langsung dikerjakan
2x – 5y = 2
x + 5y = 6 +
3x

= 8

x

=

Langkah II (metode substitusi)
Substitusikan nilai x ke salah satu persamaan 2x – 5y = 2 atau x + 5y = 6.
9
2x – 5y = 2
2(8/3) –5y = 2
16/3 – 5y = 2
–5y = 2 –
–5y = –
y =–

(– )

y =
jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 adalah
{(2 , )}

D. Sistem Persamaan Linear Dua Variable Dengan Pecahan
Dalam sistem persamaan, jika pada salah satu atau kedua persamaan
terdapat pecahan, maka persamaan yang mengandung pecahan itu harus
dijadikan persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi mengandung
pecahan. Pengubahan itu dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap
persamaan itu dengan KPK dari bilangan penyebut masing-masing pecahan.
Setelah persamaan-persamaannya tidak lagi memuat pecahan, maka untuk
menyelesaikanya dapat dikerjakan dengan menggunakan salah satu metode
yang telah dipelajari
Contoh 9:
Tentukan penyelesaian sistem persamaan 3x + 2y = 17 dan x – y = –1!
Jawab:
Langkah I
Persamaan x – y = –1 diubah sehingga tidak jlagi mengandung pecahan
x – y = –1

(dikalikan dengan 6 yaitu KPK dari 3dan 2)

⇔ 6( x – y) = (–1)6
⇔

2x – 3y = – 6

Langkah II (kerjakan dengan salah satu metode yang telah dipelajari)
10
Misalnya menggunakan metode gabungan:
3x + 2y = 17 (x2) ⇒
2x – 3y = – 6 (x3) ⇒

6x + 4y = 34
6x – 9y = – 18 _
13y = 52
y = 52/13 = 4

jadi y = 4

3x + 2y = 17
3x + 2(4) = 17
3x + 8 = 17
3x = 17 – 8
3x = 9
x =3
jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 4.

E. Penerapan/Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variable
dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang dapat
diselesaikan dengan menerapkan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel. Masalah-masalah ini biasanya berbertuk soal cerita. Pada bagian ini
akan membahas bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah seperti ini.
Contoh 10:
Harga dua baju dan tiga kaos adalah Rp 85.000, sedangkan harga tiga baju
dan satu kaos jenis yang sama adalah Rp 75.000. Tentukan harga sebuah baju
dan harga sebuah kaos!
Jawab:
Terlebih dahulu kita terjemahkan permasalahannya ke dalam kalimat
matematika sehingga diperoleh formulasi untuk mendapatkan pemecahan
(solusi) atas permasalahan yang terjadi.
Pada soal cerita ini ada dua besaran yang belum diketahui, yaitu harga sebuah
baju dan harga sebuah kaos. Dimisalkan:
Harga sebuah baju = x rupiah, dan
Harga sebuah kaos = y rupiah, maka
Harga 2 baju dan 3 kaos: 2x + 3y = 85.000
Harga 3 baju dan 1 kaos: 3x + y = 75.000.
11
Sehingga, didapat sistem persamaannya adalah 2x + 3y = 85.000 dan
3x + y = 75.000.
kemudian kerjakan dengan menggunakan salah satu metode penyelesaian.,
maka:
2x + 3y = 85.000 (x1)
⇒ 2x + 3y = 85.000
3x + y = 75.000 (x3)
⇒ 9x + 3y = 225.000 _
– 7x = –140.000
x = 20.000
2x + 3y = 85.000
2(20.000) + 3 y = 85.000
40.000 + 3 y = 85.000
3y = 85.000 – 40.000
3x = 45.000
x = 15.000
jadi harga sebuah baju = x rupiah = Rp 20.000 dan
harga sebuah kaos = y rupiah = Rp 15.000
Contoh 11:
Perbandingan umur ayah dan ibu adalah 4:3. Enam tahun yang lalu,
perbandingan umur mereka adalah 7:5. Berapakah perbandingan umur
mereka enam tahun yang akan datang ?
Jawab:
Misalkan umur ayah sekarang adalh x tahun dan umur ibu sekarang adalah y
tahun, maka diperoleh sistem persamaan x : y = 4 : 3 atau y = x dan (x – 6) :
(y – 6) = 7 : 5 atau 5x – 7y = –12.
y = x di substitusikan ke persamaan 5x – 7y = –12. Diperoleh:
5x – 7y = –12
5x – 21( x) = –12
5x – x = –12

x–

x = –12
– x = – 12
x = 48

Substitusikan x = 48 ke salah satu persamaan yang diperoleh y = 36 sehingga
dapat diperoleh perbandingan umur ayah dan ibu pada 6 tahun mendatang
adalah (x + 6) : (y + 6) = 54 : 42
= 9 :7
12
F. Sistem Persamaan Nonlinear
1. Sistem persamaan bentuk pecahan sederhana
Contoh 12:
+ = 1 dan

- = - 16

Dengan memisalkan = a dan = b. diperoleh sistem persamaan linear dua
variabel dengan variabel a dan b yaitu, 4a + 3b = 1 dan 5a – 2b = –16
4a + 3b = 1 (x2) ⇒
5a – 2b = –16 (x3) ⇒

4a + 3b = 1
4(-2) + 3b = 1
-8 + 3b = 1
3b = 1 + 8
3b = 9
b=3

8a + 6b = 2
15a – 6b = – 48 +
23a
= –46
a
= –2

Gantikan nilai a = -2 dab b= 3 ke pemisahan mula-mula
dan diperoleh = -2 ⇔ x = - dan = 3 ⇔ y = .
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
diatas adalah {(- , )}

2. Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat terdiri dari fungsi linear dan fungsi
kuadrat dengan dua peubah yang mempunyai bentuk umum
y = ax + b
y = px2 + qx + r

dengan p

0.

Himpunan penyelesaian dari sistem linear-kuadrat dapat ditentukan dengan
menggunakan metode substitusi.
Contoh 13:
Tentukan hjimpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear-kuadrat
y = x + 2 dan y = x2
Jawab:
Substitusikan y = x + 2 ke persamaan y = x2

13
x2 = X + 2
x2 – x – 2 = 0
(x + 1) ( x – 2) = 0
x1 = -1 atau x2 = 2
substitusikan x1 dan x2 sehingga diperoleh y1= 1 dan y2 = 4. Jadi, himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat diatas adalah {(-1,1),(2,4)}
3. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat
Sistem sistem persamaan kuadrat-kuadrat dngan dua peubah terdiri dari
dua fungsi kuadrat. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat mempunyai bentuk
umum
y = ax2 + bx + c
y = px2 + qx + r
dengan a 0 dan p 0.
Himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat dapat
ditentukan dengan menggunakan metode dubdtitusi atau eliminasi.
Contoh 14:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan kuadrat-kuadrat
y = x2 + 4x + 4
y = 10 - x2
Jawab:
Substitusikan y = 10 – x2 ke y = x2 + 4x +4, kemudian selesaikan dan
diperoleh:
10 – x2 = x2 + 4 + 4
2x2 + 4x – 6 = 0 (x )
x2 + 2x – 3 = 0
(x + 3)(x – 1) = 0
x1 = – 3 atau x2 = 1
y1 =1 atau y2 = 9
jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat di atas adalah
{(–3,1),(1,9)}.

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b
atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x
variabel pada suatu himpunan.
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by
= c dengan a, b, c R, a, b 0, dan x, y suatu variabel.
Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yang berbentuk ax
+ by = c dan px + qy = r maka dikatakan dua persamaan tersebut
membentuk sistem persamaan linear dua variabel.
Pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan di atas
disebut penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat
dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode
gabungan.
Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, terlebih dahulu ubahlah soal cerita
tersebut menjadi beberapa kalimat atau model matematika, kemudian
selesaikan sistem persamaan tersebut.
Sistem persamaan nonlinear dua variabel dapat diselesaikan dengan
cara mengubahnya terlebih dahulu ke bentuk sistem persamaan linear
dua variabel, yaitu dengan pemisalan sehingga terbentuk variabelvariabel baru. Selanjutnya kembalikan penyelesaian variabel-variabel
baru tersebut ke variabel semula.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2007.Matematika untuk KelasVIII.
Jakarta: Erlangga
Nuharini, Dewi dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rahaju, E. Budi dkk.2008.Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas
VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Saleh, N. Taufiq dkk.2005. Fokus Matematika untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: PT. Pabelan

16

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Dian Arisona
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
dina_usiani
 

La actualidad más candente (20)

Bab v kemiringan dan keruncingan
Bab v kemiringan dan keruncinganBab v kemiringan dan keruncingan
Bab v kemiringan dan keruncingan
 
metode numerik kurva fitting dan regresi
metode numerik kurva fitting dan regresimetode numerik kurva fitting dan regresi
metode numerik kurva fitting dan regresi
 
Kalkulus ppt
Kalkulus pptKalkulus ppt
Kalkulus ppt
 
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
makalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabolamakalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabola
 
Remidi matematika Bab Integral
Remidi matematika Bab IntegralRemidi matematika Bab Integral
Remidi matematika Bab Integral
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2014
soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2014soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2014
soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2014
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Menguak penemu rumus determinan
Menguak penemu rumus determinanMenguak penemu rumus determinan
Menguak penemu rumus determinan
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
 
Presentation03 ss
Presentation03 ssPresentation03 ss
Presentation03 ss
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Pertemuan 1. kemonotonan
Pertemuan 1. kemonotonanPertemuan 1. kemonotonan
Pertemuan 1. kemonotonan
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidangPemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
 

Destacado

Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan MutlakPertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
arifakartikasari
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Rahmah Salsabila
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritma
vionk
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
RyunRun
 

Destacado (13)

Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan MutlakPertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
Pertidaksamaan Rasional, Irrasional dan Mutlak
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan PecahanPertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Irasional, dan Pecahan
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
 
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
Bahan Ajar Fungsi Logaritma dan Eksponen (Kelas XII)
 
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkatPersamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
Persamaan dan pertidaksamaan eksponen, logaritma, akar dan pangkat
 
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONALPERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN, MUTLAK, DAN IRRASIONAL
 
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelRpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritma
 
Persamaan logaritma
Persamaan logaritmaPersamaan logaritma
Persamaan logaritma
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 

Similar a Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
eky45
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
Mawar Defi Anggraini
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Nadyla Nizz
 

Similar a Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Bab v spldv
Bab v spldvBab v spldv
Bab v spldv
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
PPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.pptPPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
PPT - Sistem Persamaan Linear.ppt
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
 
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
Tugas Bahan Ajar MK Matematika "Persamaan dan Fungsi Linear"
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
 

Más de Christian Lokas (11)

Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloPenyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Leading / Kepemimpinan
Leading / KepemimpinanLeading / Kepemimpinan
Leading / Kepemimpinan
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada acara malam pentas hiburan, panitia seksi kesenian akan menampilkan hiburan yang terdiri dari penampilan kelompok-kelompok band dan penampilan kelompok tarian. Untuk menampilkan tida kelompok band dan satu kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.750.000. untuk menampilkan dua kelompok band dan dua kelompok tarian, panitia mengeluarkan biaya Rp 2.500.000. berapakah biaya yang harus dibayar oleh panitia pada malam pentas tersebut yang ternyata menampilkan dua kelompok band dan satu kelompok tarian? Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kasus yang sering kita jumpai seperti di atas yang pemecahannya dapat kita selesaikan dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel. B. Rumusan Masalah 1. Perbedaan persamaan linear dan sistem persamaan linear. 2. Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 3. Cara menyelesaikan sistem persamaan nonlinear. C. Tujuan 1. Mengenal kembali sistem persamaan linear dua variabel 2. Dapat membedakan persamaan linear dan sistem persamaan linear 3. Dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan non linear 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Persamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear Dua Variabel Dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 1. Persamaan Linear Satu Variabel 1) 2x + 5 = 3 2) 1 – 2y = 6 3) z + 1 = 2z Variabel pada persamaan (1) adalah x, pada persamaan (2) adalah y, dan pada persamaan (3) adalah z. Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear satu variable. karena masing-masing persamaan memiliki satu variabel dan berpangkat satu. Variabel x, y, dan z adalah variabel pada himpunan tertentu yang ditentukan dari masing-masing persamaan tersebut. Persamaan yang memiliki satu variabel dan peubahnya berpangkat satu disebut persamaan linear dengan satu variabel. Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu himpunan. 2. Persamaan Linear Dua Variabel 1) x + 5 = y 2) 2a – b = 1 3) 3p + 9q = 4 Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentuk persamaan linear dua variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p + 9q = 4 adalah p dan q. Persamaan yang memiliki dua variabel dan peubahnya berpangkat satu disebut persamaan linear dua variabel. Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan a, b, c ∈ R a, b ≠ 0, c adalah konstanta dan x, y suatu variabel. 2
  • 3. 3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel x + y = 5…………………………………………………. (1) 2x – y = 11 ………………………… …………………..(2) Persamaan (1) dan (2) merupakan persamaan linear dengan dua variabel yang saling terkait. Beberapa persamaan yang saling terkait disebut sistem persamaan linear. Karena kedua persamaan di atas saling terkait, memiliki dua variabel dan penyelesaian yang sama (x=3 dan y=2) maka disebut sistem persamaan linear dua variabel. Sistem persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk berikut a1x + b1y = c1 a2x + b2y = c2 dengan a, b 0, x dan y suatu variabel, a1 dan a2 adalah koefisien dari variabel x, b1 dan b2 adalah koefisien dari variabel y, dan c1,c2 adalah konstanta. B. Penyelesaian atau Akar dan Bukan Akar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) terdapat pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan menjadi kalimat benar. Pengganti –pengganti variabel yang demnikian disebut penyelesaian atau akar dari sistem persamaan atau bukan akar dari sistem persamaan tersebut. Contoh 1: Diketahui sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5. Tunjukkan bahwa x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaiannya! Jawab: Nilai x = 4 dan y = 3 disubstitusikkan pada persamaan x + 2y =10 dan 2x–y =5, diperoleh : x + 2y = 10 4 + 2(3) = 10 4 + 6 = 10 10 = 10 (benar) 2x – y = 5 2(4) – 3 = 5 8–3=5 5 = 5 (benar) 3
  • 4. Karena selalu diperoleh kalimat benar, maka x = 4 dan y = 3 merupakan akar atau penyelesaian dari persamaan x + 2y =10 dan 2x – y = 5. Contoh 2: Apakah x = 6 dan y = 2 merupakan penyelesaian dari sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5 Nilai x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, diperoleh: x + 2y = 10 6 + 2(2) = 10 6 + 4 = 10 10 = 10 (benar) 2x – y = 5 2(6) – 2 = 5 12 – 2 = 5 10 = 5 (salah) Pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, x = 6 dan y = 2 disubstitusikan pada kedua persamaan tersebut, ternyata mengakibatkian salah satu persamaan menjadi kalimat yang salah. Oleh karena itu, x=6 dan y=2 bukanlah penyelesaian atau akar dari persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5. C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat ditentukandengan mencari pasangan bilangan yang memenuhi setiap persamaan linearnya dan bila pasangan bilangan itu disubstitusikan ke persamaannya akan menghasilkan pernyataan yang benar. Penyelesaian pada sistem persamaan linear ax + by = c dan px + qy = r adalah menentukan pengganti untuk x dan y yang memenuhi kedua persamaan tersebut sehingga diperoleh suatu bentuk pasangan koordinat x dan y atau (x,y). Himpunan peneyelesaian dari sistem persamaan linear dapat dicari dengan beberapa metode yaitu, metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi dan metode gabungan. 1. Metode Grafik Salah satu metode penyelesaian sistem persamaan adalah dengan metode grafik yaitu membaca (menaksir) titik potong kedua persamaan garis pada bidang kartesius. Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis 4
  • 5. tersebut. Jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Contoh 3: Selesaikan sistem persamaan x + 3y = 5 dan 2x – y = 3 dengan metode grafik. Jawab: Kita tentukan titik potong masing-masing garis tersebut dengan sumbu x dan sumbu y. Menggunakan tabel: x + 3y = 5 2x – y = 3 X 0 5 x 0 Y 0 y -3 0 (x,y) ( 0,1 ) (5,0) ( x,y ) (0,-3) (1 , 0 ) ( 0,1 ) (1 , 0 ) (0,-3) (5,0) Dari gambar di samping nterlihat bahwa titik (2,1) merupakan ntitik potong kedua garis tersebut. Untuk meyakinkan bahwa pasangan bilangan berurutan tersebut merupakan akar penyelesaian sistem persamaan , kita ndapat mengecek dengan cara mensubstitusikan titik (2,1) pada kedua persamaan. a. x + y = 5 2 + 3(1)=5 2+3=5 b. 2x – y= 3 2(2) – 1 = 3 4–1=3 Jadi jelas bahwa penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah {(2,1)} Contoh 4: Tentukan penyelesaiansistem persamaan 2x –y = 4 dan x = 3 untuk x,y R. Jawab: Untuk persamaan 2x – y =4 Titik potong pada sumbu x, maka sumbu y = 0, sehingga: 5
  • 6. 2x - 0 = 4 ⇔ 2x = 4 ⇔ x =2 koordinat titik potong pada sumbu y, maka x = 0: 2(0) - y = 4 ⇔ -y =4 ⇔ y =-4 Koordinat titik potong pada sumbu y adalah (0, -4). atau dengan menggunakan table: X 2 0 Y 0 -4 (x,y) (2, 0) (0, -4) Untuk persamaan x = 3, dapat langsung dibuat grafiknya, yaitu garis yang sejajar dengan sumbu y dan titik (3,0). Grafik sistem persamaan tersebut ditunjukan pada gambar disamping 2x – y = 4 x= 3 Karena koordinat titik potongnya adalah (3,2) maka penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 2. (3,2) (2 , 0) (0, 4) Pada kedua contoh di atas dan pembahasan sebelumnya diperoleh bahwa penyelesaian dari SPLDV yang diberikan hanya memiliki tepat satu pasangan. Mengingat kedudukan dua garis dalam satu bidang mempunyai 3 kemungkinan, yaitu sejajar, berpotongan dan berimpit, maka: Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang sejajar tidak mempunyai penyelesaian. Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang saling berpotongan di satu titik mempunyai satu penyelesaian. Grafik penyelesaian suatu SPLDV berupa dua garis yang berimpit mempunyai tak hingga penyelesaian. 6
  • 7. 2. Metode Substitusi Jika penyelesaian sistem persamaan bilangan berurutan yang relative besar atau tidak memuat bilangan bulat, maka metode grafik tidak dapat digunakan dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode substitusi. Substitusi berarti mengganti. Jadi, untuk menentukan penyelesaian atau himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode substitusi, kita perlu mengganti salah satu variabel dengan variabel lain. Contoh 5: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem npersamaan x + 2y = 8 3x – 5y = 90 Jawab: Persamaan x + 2y = 8 dapat dinyatakan dalam bentuk x = 8 – 2y, kemudian pada persamaan 3x – 5y = 90, gantilah x dengan 8 – 2y sehingga diperoleh: ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ ⇔ 3x – 5y 3(8 – 2y) – 5y 24 – 6y – 5y 24 – 11y -11y -11y y = = = = = = = 90 90 90 90 90 – 24 66 -6 untuk menentukan nilai x, gantilah y dengan – 6 pada persamaan x + 2y = 8 atau 3x – 5y = 90, sehingga diperoleh 3x – 5y = 90 3x – 5(-6) = 90 3x + 30 = 90 3x = 90 - 30 x = 60/3 x = 20 Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan diatas adalah {(20, -6)} x + 2y x + 2(-6) x – 12 x x = = = = = 8 8 8 8 + 12 20 atau 7
  • 8. Contoh 6 : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 7x – 4y =2 dan 3x + 2y=12. Jawab: Persamaan 3x + 2y = 12 dapat dinyatakan dalam bentuk y = 6 - . Kemudian, substitusikan y ke persamaan 7x – 4y = 2 diperoleh : 7x – 4y = 2 ⇔ 7x – 4(6 - = 2 ⇔ 7x – 24 – 6x = 2 ⇔ 7x + 6x = 2 + 24 ⇔ 13x = 26 ⇔ x = 26/13 ⇔ x = 2 Selanjutnya, substitusikan x = 2 ke salah satu persamaan, maka di peroleh: 7x – 4y = 2 7(2) – 4y = 2 14 - 2 = 4y 12 = 4y 12/4 = y 3 = y atau y = 3 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(2,3)} 3. Metode Eliminasi Metode eliminasi berarti penghilangan/pelenyapan salah satu variabel atau peubah dari sistem persamaan linear dua variabel. Pada metode ini, angka dari koefisien variabel yang akan dihilangkan harus sama atau dibuat agar sama. Jika variabelnya x dan y, maka untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Jika kokefisien dari salah satu variabel sudah sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain. Contoh 7: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x – 4y = -11 dan 4x + 5y =6 8
  • 9. Jawab: Langkah I (eliminasi variabel y untuk memperoleh nilai x) 3x – 4y = –11 (x5) ⇒ 4x + 5y = 6 (x4) ⇒ 15x – 20y = – 55 16x + 20y = 24 31x = –31 x = –1 + Langkah II (eliminasi variabel x untuk memperoleh nilai y) 3x – 4y = –11 (x4) ⇒ 4x + 5y = 6 (x3) ⇒ 12x – 16y = – 44 12x + 15y = 18 _ –31y = –62 y = 2 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(–1, 2)} 4. Metode Gabungan Metode ini biasanya lebih banyak dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan bsistempersamaan linear. Dengan mengeliminasi salah satu variabel, kemudian nilai salah satu variabel yang diperoleh disubstitusikan ke dalam salah satu persamaan itu sehingga dapat diperoleh nilai variabel yang lain. Contoh 8: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y=2 dan x+5y= 6, jika x,y R. Langkah I (metode eliminasi) 2x – 5y = 2 (x -1) ⇒ -2x + 5y = -2 x + 5y = 6 (x 1) ⇒ x + 5y = 6 _ -3x = –8 x = 8/3 x = 2 karena variabel y sudah sama maka dapat langsung dikerjakan 2x – 5y = 2 x + 5y = 6 + 3x = 8 x = Langkah II (metode substitusi) Substitusikan nilai x ke salah satu persamaan 2x – 5y = 2 atau x + 5y = 6. 9
  • 10. 2x – 5y = 2 2(8/3) –5y = 2 16/3 – 5y = 2 –5y = 2 – –5y = – y =– (– ) y = jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 adalah {(2 , )} D. Sistem Persamaan Linear Dua Variable Dengan Pecahan Dalam sistem persamaan, jika pada salah satu atau kedua persamaan terdapat pecahan, maka persamaan yang mengandung pecahan itu harus dijadikan persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi mengandung pecahan. Pengubahan itu dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap persamaan itu dengan KPK dari bilangan penyebut masing-masing pecahan. Setelah persamaan-persamaannya tidak lagi memuat pecahan, maka untuk menyelesaikanya dapat dikerjakan dengan menggunakan salah satu metode yang telah dipelajari Contoh 9: Tentukan penyelesaian sistem persamaan 3x + 2y = 17 dan x – y = –1! Jawab: Langkah I Persamaan x – y = –1 diubah sehingga tidak jlagi mengandung pecahan x – y = –1 (dikalikan dengan 6 yaitu KPK dari 3dan 2) ⇔ 6( x – y) = (–1)6 ⇔ 2x – 3y = – 6 Langkah II (kerjakan dengan salah satu metode yang telah dipelajari) 10
  • 11. Misalnya menggunakan metode gabungan: 3x + 2y = 17 (x2) ⇒ 2x – 3y = – 6 (x3) ⇒ 6x + 4y = 34 6x – 9y = – 18 _ 13y = 52 y = 52/13 = 4 jadi y = 4 3x + 2y = 17 3x + 2(4) = 17 3x + 8 = 17 3x = 17 – 8 3x = 9 x =3 jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 4. E. Penerapan/Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variable dalam Kehidupan Sehari-Hari Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menerapkan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Masalah-masalah ini biasanya berbertuk soal cerita. Pada bagian ini akan membahas bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah seperti ini. Contoh 10: Harga dua baju dan tiga kaos adalah Rp 85.000, sedangkan harga tiga baju dan satu kaos jenis yang sama adalah Rp 75.000. Tentukan harga sebuah baju dan harga sebuah kaos! Jawab: Terlebih dahulu kita terjemahkan permasalahannya ke dalam kalimat matematika sehingga diperoleh formulasi untuk mendapatkan pemecahan (solusi) atas permasalahan yang terjadi. Pada soal cerita ini ada dua besaran yang belum diketahui, yaitu harga sebuah baju dan harga sebuah kaos. Dimisalkan: Harga sebuah baju = x rupiah, dan Harga sebuah kaos = y rupiah, maka Harga 2 baju dan 3 kaos: 2x + 3y = 85.000 Harga 3 baju dan 1 kaos: 3x + y = 75.000. 11
  • 12. Sehingga, didapat sistem persamaannya adalah 2x + 3y = 85.000 dan 3x + y = 75.000. kemudian kerjakan dengan menggunakan salah satu metode penyelesaian., maka: 2x + 3y = 85.000 (x1) ⇒ 2x + 3y = 85.000 3x + y = 75.000 (x3) ⇒ 9x + 3y = 225.000 _ – 7x = –140.000 x = 20.000 2x + 3y = 85.000 2(20.000) + 3 y = 85.000 40.000 + 3 y = 85.000 3y = 85.000 – 40.000 3x = 45.000 x = 15.000 jadi harga sebuah baju = x rupiah = Rp 20.000 dan harga sebuah kaos = y rupiah = Rp 15.000 Contoh 11: Perbandingan umur ayah dan ibu adalah 4:3. Enam tahun yang lalu, perbandingan umur mereka adalah 7:5. Berapakah perbandingan umur mereka enam tahun yang akan datang ? Jawab: Misalkan umur ayah sekarang adalh x tahun dan umur ibu sekarang adalah y tahun, maka diperoleh sistem persamaan x : y = 4 : 3 atau y = x dan (x – 6) : (y – 6) = 7 : 5 atau 5x – 7y = –12. y = x di substitusikan ke persamaan 5x – 7y = –12. Diperoleh: 5x – 7y = –12 5x – 21( x) = –12 5x – x = –12 x– x = –12 – x = – 12 x = 48 Substitusikan x = 48 ke salah satu persamaan yang diperoleh y = 36 sehingga dapat diperoleh perbandingan umur ayah dan ibu pada 6 tahun mendatang adalah (x + 6) : (y + 6) = 54 : 42 = 9 :7 12
  • 13. F. Sistem Persamaan Nonlinear 1. Sistem persamaan bentuk pecahan sederhana Contoh 12: + = 1 dan - = - 16 Dengan memisalkan = a dan = b. diperoleh sistem persamaan linear dua variabel dengan variabel a dan b yaitu, 4a + 3b = 1 dan 5a – 2b = –16 4a + 3b = 1 (x2) ⇒ 5a – 2b = –16 (x3) ⇒ 4a + 3b = 1 4(-2) + 3b = 1 -8 + 3b = 1 3b = 1 + 8 3b = 9 b=3 8a + 6b = 2 15a – 6b = – 48 + 23a = –46 a = –2 Gantikan nilai a = -2 dab b= 3 ke pemisahan mula-mula dan diperoleh = -2 ⇔ x = - dan = 3 ⇔ y = . Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan diatas adalah {(- , )} 2. Sistem persamaan linear dan kuadrat Sistem persamaan linear dan kuadrat terdiri dari fungsi linear dan fungsi kuadrat dengan dua peubah yang mempunyai bentuk umum y = ax + b y = px2 + qx + r dengan p 0. Himpunan penyelesaian dari sistem linear-kuadrat dapat ditentukan dengan menggunakan metode substitusi. Contoh 13: Tentukan hjimpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear-kuadrat y = x + 2 dan y = x2 Jawab: Substitusikan y = x + 2 ke persamaan y = x2 13
  • 14. x2 = X + 2 x2 – x – 2 = 0 (x + 1) ( x – 2) = 0 x1 = -1 atau x2 = 2 substitusikan x1 dan x2 sehingga diperoleh y1= 1 dan y2 = 4. Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan linear-kuadrat diatas adalah {(-1,1),(2,4)} 3. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat Sistem sistem persamaan kuadrat-kuadrat dngan dua peubah terdiri dari dua fungsi kuadrat. Sistem persamaan kuadrat-kuadrat mempunyai bentuk umum y = ax2 + bx + c y = px2 + qx + r dengan a 0 dan p 0. Himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat dapat ditentukan dengan menggunakan metode dubdtitusi atau eliminasi. Contoh 14: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan kuadrat-kuadrat y = x2 + 4x + 4 y = 10 - x2 Jawab: Substitusikan y = 10 – x2 ke y = x2 + 4x +4, kemudian selesaikan dan diperoleh: 10 – x2 = x2 + 4 + 4 2x2 + 4x – 6 = 0 (x ) x2 + 2x – 3 = 0 (x + 3)(x – 1) = 0 x1 = – 3 atau x2 = 1 y1 =1 atau y2 = 9 jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan kuadrat-kuadrat di atas adalah {(–3,1),(1,9)}. 14
  • 15. BAB III PENUTUP Kesimpulan Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax + b = c dengan a, b, dan c adalah konstanta, a 0, dan x variabel pada suatu himpunan. Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan a, b, c R, a, b 0, dan x, y suatu variabel. Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yang berbentuk ax + by = c dan px + qy = r maka dikatakan dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linear dua variabel. Pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan di atas disebut penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode gabungan. Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel, terlebih dahulu ubahlah soal cerita tersebut menjadi beberapa kalimat atau model matematika, kemudian selesaikan sistem persamaan tersebut. Sistem persamaan nonlinear dua variabel dapat diselesaikan dengan cara mengubahnya terlebih dahulu ke bentuk sistem persamaan linear dua variabel, yaitu dengan pemisalan sehingga terbentuk variabelvariabel baru. Selanjutnya kembalikan penyelesaian variabel-variabel baru tersebut ke variabel semula. 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2007.Matematika untuk KelasVIII. Jakarta: Erlangga Nuharini, Dewi dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Rahaju, E. Budi dkk.2008.Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Saleh, N. Taufiq dkk.2005. Fokus Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT. Pabelan 16