Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perseroan, meliputi pengertian perseroan, karakteristiknya, jenis modal perseroan, penerbitan saham, dan contoh kasus penerbitan saham.
2. Agenda Hari Ini
• Presentase Kelompok
• Pengertian Perseroan
• Karakteristik Perseroan
• Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Usaha
Perseroan
• Case Study
Akuntansi Perseroan
3. Pengertian
Perseroan adalah badan hukum yang terpisah dan
berbeda dari pemiliknya. Perseroan memiliki sebagian
besar hak dan tanggung jawab yang dimiliki individu:
mereka dapat membuat dan menandatangani kontrak,
meminjam dan meminjamkan uang, menuntut dan
dituntut, mempekerjakan karyawan, memiliki aset, dan
membayar pajak.
4. Karakteristik Perseroan
Sebuah Badan Hukum yang dibedakan dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan menjalankan
organisasi tersebut.
Sebagai badan hukum, Perseroan harus tunduk pada ketentuan (undang-undang) yang berlaku di masa
perusahaan tersebut didirikan, termasuk ketentuan membayar pajak atas laba yang dihasilkan organisasi
Terdiri minimal 2 orang (tergantung skala usaha)
Perseroan/perusahaan dapat membeli, memiliki dan menjual property atas namanya sendiri
Para pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas/Pemisahan antara harta perusahaan dan
pribadi
Kreditur hanya berhak atau memiliki klaim (tuntutan) terhadap asset perusahaan saja, bukan harta pribadi
pemegang saham) / Tanggung jawab pemegang saham sesuai dengan yang disetorkan terhadap perusahaan
Modal dasarnya berupa saham
5. Jenis Perseroan
Perseroan yg sahamnya
diperdagangkan secara
luas kepada
masyarakat/public di
bursa efek (pasar modal)
Public
Corporation Perseroan yang
sahamnya
diperdagangkan kepada
public, melainkan dimiliki
oleh sekelompok kecil
investor saja
Non Public
(Private
Corporation)
6. Pembentukan Perseroan
Setelah pengajuan aplikasi disetujui Negara akan
mengeluarkan Piagam atau Akta Pendirian Perusahaan
Permohonan aplikasi ke Negara
Setelah memperoleh Akta Pendirian, pendiri
perusahaan menyiapkan AD/ART
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD) UU Nomor 40 Tahun 2007
7. Modal Perseroan
1
Setelah resmi terbentuk, Perseroan akan memulai melakukan
penjualan hak kepemilikan dalam bentuk lembar saham.
2
Jika perseroan hanya memiliki satu jenis saham atau satu
kelas saham, maka saham tersebut dinamakan saham biasa
(common stock)
3
Modal pemilik dalam perseroan dinamana modal pemegang
saham (Stockholders’ Equity)
8. Sumber Utama Modal Perseroan
Modal yg Disetor
(Paid in Capital)
Modal yang disetor atau yang dikontribusikan
oleh pemegang saham
Merupakan keseluruhan jumlah kas atau asset
lainnya yang disetorkan pemegang saham ke
perseroan untuk dipertukarkan dengan saham
Laba Ditahan
(Retained Earning)
Laba bersih yang diperoleh selama periode
berjalan akan ditutup/dimasukkan nilainya dalam
akun laba ditahan
Laba bersih ini akan dibagi kan Sebagian kepada
pemegang saham (sebagai devidenO. Sisanya
diinvestasikan dalam perusahaan tersimpan
dalam akun laba ditahan
9. Penerbitan Saham
Saham memiliki nilai pari, yaitu nilai nominal yang tercantum dalam saham
Nilai pari saham tidak atau belum tentu mencerminkan harga pasarnya
Harga pasar saham adalah harga yang terbentuk dari hasil interaksi penjual
dengan pembeli - harga yang terjadi di pasar
Harga saham cenderung akan mengikuti perkembangan kondisi keuangan
perusahaan, laba perusahaan maupun deviden atau pengaruh factor luar
perusahaan seperti tingkat inflasi, perubahan suku bunga, politik, kondisi
ekonomi Negara dll.
10. Case Study:
Ilustrasi: asumsikan bahwa sebuah perseroan memiliki modal dasar
10.000 lembar saham preferen dengan nilai pari Rp. 100.000 dan
100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari Rp. 20.000. separuh
dari modal dasar untuk masing-masing jenis saham ditempatkan
dan disetor pada nilai pari untuk memperoleh kas.
11. Ayat Jurnal
Ayat Jurnal perseroan untuk mencatat penerbitan saham adalah sebagai berikut:
Kas
Saham Preferen
Saham Biasa
(Menerbitkan saham preferen
san saham biasa pada nilai pari
untuk memperoleh kas)
1.500.000.000
500.000.000
1.000.000.000
Saham Preferen : 100.000 lbr x 10.000 = Rp. 1.000.000.000: 1/2 = Rp. 500.000.000
Saham Biasa 100.000 lbr x 20.000 = Rp. 2.000.000.000 : ½ = Rp. 1.000.000.000
12. Harga Jual Saham
Kondisi keuangan, catatan laba, dan catatan
deviden perseroan
Harapan investor terhadap kemampuan
perseroan menghasilkan laba potensial
Kondisi dan prosfek bisnis dan ekonomi
secara umum
13. Case Study:
Ilustrasi: Penerbitan saham
• PT. Telkom menerbitkan dan menjual secara tunai 1.000 lembar
saham preferen dan 5.000 lembar saham biasa
• Nilai pari setiap lembar saham preferen Rp. 1.400 dan nilai pari
setiap saham biasa Rp. 600
• Sedangkan harga pasar (harga jual) setiap lembar saham preferen
dan saham biasa masing-masing Rp. 1.700 dan Rp. 800
• Jumlah saham yang diotorisasi sebanyak 3.500 lembar untuk
saham preferen dan 8.000 lembar saham biasa
• Sepanjang periode, tidak ada jumlah saham yang ditarik Kembali
dari tangan pemegang saham.
14. Ayat Jurnal
Ayat Jurnal perseroan untuk mencatat penerbitan saham adalah sebagai berikut:
Kas
Saham Preferen
Saham Biasa
Agio Saham Preferen (Mdl Disetor dlm kelebihan
diatas nilai pari-Preferen)
Agio Saham Biasa (Modal Disetor dlm kbh diatas nilai
pari-Biasa)
5.700.000
1.400.000
3.000.000
300.000
1.000.000
• Nilai Saham Preferen : 1.000 lbr x 1.400 = Rp. 1.400.000
• Nilai Harga Jual Saham Preferen : 1.000 lbr x 1.700 = Rp. 1.700.000
• Kelebihan modal disetor saham Preferen ……………………… ………………..= Rp. 300.000
• Nilai Saham Biasa : 5.000 lbr x 600 = Rp. 3.000.000
• Nilai Harga Jual Saham Biasa : 5.000 lbr x 800 = Rp. 4.000.000
• Kelebihan modal disetor saham Preferen ……………………… ………………..= Rp. 1.000.000
• Kas masuk yang diterima perusahaan Rp, 1.700.000 + Rp. 4.000.000 = Rp. 5.700.000
Agio Saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham diatas nominalnya dalam hal
saham dikeluarkan dengan nilai nominal.
Disagio Saham adalah selisih kurang setoran pemegang saham dibawah nilai nominlanya
dalam hal saham dikeluarkan dengan nilai nominal.
Agio Saham
Agio Saham
15. Ilustrasi:
• Jika pada akhir tahun 2021 perusahaan PT. Telkom memiliki Laba
Ditahan sebesar Rp. 40.000.000, maka bagian modal pemegang
saham yang akan tampak dalam Neraca Perusahaan di bagian
MODAL menjadi sebagai berikut:
16. PT. Telkom
Neraca (Hanya Sebagian)
31 Desember 2021
MODAL PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
Modal Saham
Saham Prefren (nilai pari Rp. 1.400 perlbr, 3.500 lbr
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp. 600 perlbr, 8.000 lbr
diotorisasi, 5.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Total Modal Saham
Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Preferen
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Biasa
Total Tambahan Modal Disetor
Total Modal Disetor
Laba Ditahan
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM
Rp. 1.400.000
Rp. 3.000.000
Rp. 300.000
Rp. 1.000.000
Rp. 4.400.000
Rp. 1.300.000
Rp. 5.700.000
Rp. 40.000.000
Rp. 45.700.000
Tampilan Neraca yang hanya Sebagian di atas, yang hanya menampilkan bagian Modal
Pemegang Saham saja merupakan pula Laporan Modal Pemegang Saham
17. Case Study:
Ilustrasi: Penerbitan saham atas dasar pesanan
• Diakhir tahun 2021 PT. Telkom menerima pesanan saham biasa
sebanyak 2.000 lembar dengan harga pesanan Rp. 770 perlembar
• Nilai pari saham tersebut Rp. 600 per lembarnya
• Dalam hal ini, perusahaan menerima uang muka sebesar 30%
dari total harga pesanan
• Sisanya 70% akan diterima pelunasannya pada tanggal 07 Januari
2022
Penerbitan Saham atas Dasar Pesanan
18. Ayat Jurnal
Ayat akhir tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Kas
Piutang Pesanan Saham Biasa
Pesanan Saham Biasa
Modal Disetor dalam kelebihan di atas
nilai pari-Saham Biasa
Rp. 462.000
Rp. 1.078.000
Rp. 1.200.000
Rp. 340.000
• Nilai Pesanan : 2.000 lbr x Rp. 770 = 1.540.000
• Kas yang diterima adalah uang muka sebesar 30% dari Pesanan, yaitu sebesar = 30% x (2.000 lbr x Rp. 770 ) = Rp. 462.000
• Maka sisa pesanana yang belum terbayar = Rp. 1.540.000 – 462.000 = 1.078.000
• Nilai Saham Biasa yang dipesan = 2.000 lbr x Rp. 770 = Rp. 1.540.000
• Nila Pari Saham Biasa yang dipesan = 2.000 lbr x Rp. 600 = Rp. 1. 200.000
• Agio Saham Biasa ………………………………………….. = Rp. 340.000
19. Ilustrasi:
• Dengan melanjutkan data dari Neraca Parsial PT. Telkom diatas
(slide 17), maka pengaruh pesanan saham terhadap besanya
modal pemegang saham adalah sebagai berikut:
• Atau
• Laporan Modal Pemegang Saham dapat dilihat sebagai berikut:
20. PT. Telkom
Neraca (Hanya Sebagian)
31 Desember 2021
MODAL PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
Modal Saham
Saham Prefren (nilai pari Rp. 1.400 perlbr, 3.500 lbr
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp. 600 perlbr, 8.000 lbr
diotorisasi, 5.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Pesanan Saham Biasa
Total Modal Saham
Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Preferen
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Biasa
Total Tambahan Modal Disetor
Dikurangi: Piutang Pesanan Saham Biasa
Total Modal Disetor
Laba Ditahan
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM
Rp. 1.400.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 300.000
Rp. 1.340.000
Rp. 5.600.000
Rp. 1.640.000
(Rp. 1.078.000)
Rp. 6.162.000
Rp. 40.000.000
Rp. 46.162.000
Tampilan Neraca yang hanya Sebagian di atas, yang hanya menampilkan bagian Modal
Pemegang Saham saja merupakan pula Laporan Modal Pemegang Saham
21. Ilustrasi:
• Dengan melanjutkan data dari Neraca Parsial PT. Telkom diatas
(slide 17), maka pengaruh pesanan saham terhadap besanya
modal pemegang saham adalah sebagai berikut:
• Atau
• Laporan Modal Pemegang Saham dapat dilihat sebagai berikut:
22. Ayat Jurnal
Pada tanggal 07 Januari 2022, PT. Telkom mencatat jurnal pelunasan pesanan biasa dan
penerbitan saham tersebut sebagai berikut:
Jan 07 Kas
Piutang Pesanan Saham
Biasa
(Pelunasan Piutang Pesanan
Saham)
Rp. 1.078.000
Rp. 1.078.000
Penerbitan Saham Biasa
Jan 07 Pesanan Saham Biasa
Saham Biasa
Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000
Maka, setelah pelunasan, … Laporan Pemegang Saham yang kita buat akhir
bulan 31 Januari 2022, atau yang dapat juga kita lihat dalam Neraca per 31
Desember 2021 dibagian Modal Pemegang Saham sebagai berikut:
23. PT. Telkom
Laporan Pemegang Saham
31 Januari 2022
MODAL PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
Modal Saham
Saham Prefren (nilai pari Rp. 1.400 perlbr, 3.500 lbr
diotorisasi, 1.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Saham Biasa (nilai pari Rp. 600 perlbr, 8.000 lbr
diotorisasi, 7.000 lbr diterbitkan dan beredar)
Total Modal Saham
Tambahan Modal Disetor:
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Preferen
Kelebihan diatas nilai pari-Saham Biasa
Total Tambahan Modal Disetor
Total Modal Disetor
Laba Ditahan
TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM
Rp. 1.400.000
Rp. 4.200.000
Rp. 300.000
Rp. 1.340.000
Rp. 5.600.000
Rp. 1.640.000
Rp. 7.240.000
Rp. 40.000.000
Rp. 47.240.000
24. Latihan
1.Pada tanggal 22 Januari, PT. Kurnia Prima menerbitkan 180.000 lembar
saham biasa tanpa nilai pari seharga Rp 4.000 untuk mendapatkan kas.
Pada tanggal 14 Februari, perusahaan menerbitkan 44.000 lembar saham
preferen 2% dengan nilai pari Rp 55.000 untuk memperoleh kas. Pada
tanggal 30 Agustus, perusahaan menerbitkan 9.000 lembar saham preferen
2% dengan nilai pari Rp 55.000 seharga Rp 60.000 untuk mendapatkan kas.
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 22 Januari, 14
Februari, dan 30 Agustus.
2.Pada tanggal 11 Juli, PT. Ekuator Lift, pemasok alat angkut hidrolik,
menerbitkan saham sebanyak 5.000 lembar saham biasa dengan nilai pari
sebesar Rp 5.000 yang memiliki harga pasar saat ini sebesar Rp 32.000
untuk tanah. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.