SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
DINAMIKA GERAK

Agenda :
 Jenis-jenis gaya
  Konsep hukum Newton
   hukum Newton I
   hukum Newton II
   hukum Newton III
   diagram bebas benda
  Aplikasi & latihan Soal




                            Physics 207: Lecture 4, Pg 1
Kinematika – Dinamika

Kinematika : - posisi, perpindahan, jarak.
             - kelajuan, kecepatan
             - percepatan
         Berperan sebagai ‘bahasa’ untuk mendeskripsikan
          gerak benda tanpa mempersoalkan ‘apa’ dan
          ‘mengapa’ benda tersebut bergerak.

Dinamika : - Inersia / kelembaman (Hukum Newton I)
        - Hukum Newton II
         - Hukum Newton III

        Pembahasan mengenai gerak benda dan penyebab
         gerak benda

                                      Physics 207: Lecture 4, Pg 2
Jenis-jenis Gaya

Gaya berat (w) : diakibatkan gravitasi bumi (arahnya selalu
menuju pusat bumi)
Gaya normal (N) : Gaya sentuh yang arahnya tegak lurus
bidang sentuh.

                                                           N=-mg




      w=mg

                                         Physics 207: Lecture 4, Pg 3
Jenis-jenis Gaya (lanjutan)

Gaya gesekan (Friction) : diakibatkan interaksi “mikroskopis”
dua permukaan
f gesek = μ N




                                         Physics 207: Lecture 4, Pg 4
Hukum Newton I (prinsip Kelembaman)
   Pra-Galileo : ada anggapan umum bahwa tidak mungkin ada gerak
                       tanpa adanya suatu ‘sebab’.

   Galileo : melalui sejumlah percobaan berkesimpulan : benda yang
bergerak akan mempertahankan geraknya sepanjang garis lurus tanpa
mengalami perubahan kecepatan asalkan tidak ada pengaruh luar yang
   bekerja pada benda. Keadaan ‘diam’ atau ‘bergerak lurus dengan
kecepatan tetap’ di atas dinamakan ‘keadaan gerak alamiah’ dari benda
                                tersebut.
Pengaruh luar apapun yang mampu mengubah keadaan gerak alamiah
                      suatu benda dinamakan ‘gaya’

Gagasan Galileo disebut HUKUM KELEMBAMAN (INERSIA) .
Istilah ‘inersia’ berkaitan erat dengan sifat resistansi (perlawanan) benda
   terhadap pengaruh luar yang mencoba mengubah keadaan gerak alamiahnya,
   dan sifat tersebut diukur dengan besaran yang dinamakan massa inersial.
   JADI, massa inersial suatu benda melukiskan seberapa sulit mengubah
   keadaan gerak alamiah benda tersebut.
                                                Physics 207: Lecture 4, Pg 5
Isaac Newton mengadopsi hukum Inersia Galileo dalam
                      Hukum Newton I :

Setiap benda akan mempertahankan keadaan gerak alamiahnya (diam atau
bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap) selama ia tidak dipengaruhi
oleh gaya total dari luar.                            
Dalam ungkapan matematis:      v = kons tan bila Ft =           0
                             
Perhatikan ! keadaan diam v = 0 merupakan kasus khusus saja.
Benda yang dapat mempertahankan keadaan gerak alamianya dikatakan
dalam keadaan setimbang. JADI setimbang tidak selalu berarti diam !
Syarat Setimbang :                
                       F =
                        t ∑ 0
                           F =
                            i
                                 i



Pengertian momentum linier
Melalui pengamatan dapat dipastikan bahwa tingkat kesulitan untuk mengubah
keadaan gerak suatu benda tidak hanya bergantung pada massa benda
tersebut, tetapi juga tergantung pada kecepatan benda tersebut. Kedua
besaran fisis tsb secara bersama-sama menjadi ukuran kualitas gerak benda



                                              Physics 207: Lecture 4, Pg 6
    
momentum linier :         p = mv

                    
Momentum linier     p merupakan besaran vektor yang searah
                        
dengan vektor kecepatan v
Dapat disimpulkan bahwa :   Bila gaya luar total yang bekerja
                                             
pada benda bermassa m dan berkecepatan v sama dengan
nol maka momentumnya akan konstan.
                                              
Secara matematis: p = mv = kons tan bila       F =    0
                                                   t



                           
   ptotal = kons tan
                   bila     Ft =0           dinamakan hukum
kekekalan momentum .




                                      Physics 207: Lecture 4, Pg 7
Hukum Newton I
                
    ∑ F = Fnet = ma = 0         (Benda diam atau
                                 bergerak lurus
    ∑ Fx = 0                     beraturan)

    ∑ Fy = 0
y
                  FB,T Normal force is always ⊥ to a surface

                                  ∑ Fy = − mg + N = 0
                  FB,G            N = mg

                                   Physics 207: Lecture 4, Pg 8
Hukum Newton II
Hukum I Newton menegaskan kaitan antara absennya gaya/ pengaruh luar
dengan kekalnya momentum partikel/benda. Oleh sebab itu ‘gaya’ dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang mengubah momentum. Artinya bila
momentum suatu benda berubah maka pada benda tersebut bekerja gaya
luar.                      
Hukum II Newton : bila
                          ∆p     adalah perubahan momentum yang
berlangsung selama selang waktu          maka gaya luar yang bekerja pada
benda adalah :                      ∆t
                
            ∆p                        
                                   ∆p  dp
          F =          = lim it     =
              ∆t  ∆t →0 ∆t →0  ∆t  dt
                                                                    
Bila massa benda konstan maka perubahan momentum                   ∆p     berasal dari
                              
perubahan kecepatan : ∆p = ∆mv = m∆v          
Sehingga :
              
          ∆p                                                  
                               ∆p          m∆v               ∆v     
       F =           = limit     = limit       = m limit       = ma
            ∆t  ∆t →0 ∆t →0  ∆t  ∆t →0  ∆t          ∆t →0
                                                                 ∆t 


                                                      Physics 207: Lecture 4, Pg 9
Hukum Newton II
        
  ∑ F = ma




                          Pe ba lta
                            rc nd n g
                             se su
                               e p in
                                  at g d aya
                                  Re


                                    an e
                                      ge nga
                                        ra n
    Berlaku pada




                                          k
     GLBB (ada
     percepatan)




                   Physics 207: Lecture 4, Pg 10
Hukum Newton III

   Aksi = -Reaksi


FB,M           FB,M : gaya meja yang
                   dikerjakan bola
                FM,B : gaya bola
FM,B            pada meja




                    Physics 207: Lecture 4, Pg 11
Tumbukan elastis 1D


          m1                        m2
sebelum
                      v1b   v2b


                                                                  x



                 m1          m2
sesudah
          v1s                         v2s


                                  Physics 207: Lecture 4, Pg 12
DIAGRAM BEBAS BENDA


Contoh :1 . Balok ditarik dengan gaya F


                      N       F


             ff


                       mg



                                   Physics 207: Lecture 4, Pg 13
DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan)


Contoh : Balok ditarik dengan gaya F

                           Fy = Fsin θ
                 N                                          y
                       F
                                                                   x
ff =μN                 θ     Fx = Fcos θ
  =μmg
      ff
                                       Jika Fx < ff (benda diam)

                  mg                   Jika Fx = ff (benda tepat
                                         akan bergerak)
                                       Jika Fx > ff (benda bergerak)


                                   Physics 207: Lecture 4, Pg 14
DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan)

Contoh: 2. Benda meluncur (tanpa gesekan) pada
                bidang miring




                         N


                                ax


                   mg           θ




                                     Physics 207: Lecture 4, Pg 15
DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan)




                      ax


             mg sin θ
  N   θ
           mg cos θ

      mg                   θ



                               Physics 207: Lecture 4, Pg 16
Sudut kemiringan bidang




                N   θ
                        mg
θ + φ = 90°         φ                θ
                θ




                             Physics 207: Lecture 4, Pg 17
Latihan 1

Sebuah balok bermassa m melucur (gesekan
diabaikan) pada bidang miring dengan percepatan
a . Sudut kemiringan bidang θ . Berapakah a ?
Berapakah gaya normal N yang bekerja?

            m
                  a


                      θ




                              Physics 207: Lecture 4, Pg 18
Jika balok meluncur (tanpa gesekan)

Komponen gaya-gaya yang bekerja:
Fx i: max = mg sin θ
   i                             ax = g sin θ


Fy j: may = 0 = N – mg cos θ
   j                                    N = mg cos θ

                              max

                                                j
                     mg sin θ
          N   θ
                   mg cos θ
                                                      i
              mg                θ

                                    Physics 207: Lecture 4, Pg 19
Latihan 2
Sebuah balok bermassa m melucur pada bidang
miring kasar ( koefisien gesekan μ ) dengan
percepatan a . Sudut kemiringan bidang θ .
Berapakah a ?
   fgesek
           m
                a


                    θ




                            Physics 207: Lecture 4, Pg 20
Jika balok meluncur (ada gesekan)
  Komponen gaya-gaya yang bekerja:
Σ Fy = 0 ; N –max = 0 ; N – mg cos θ = 0 ;                      N = mg cos θ
ΣFx = max
mg sin θ −μN = max
g sin θ −μ g cos θ = ax
ax = g (sin θ −μ cos θ)

               fgesek
                                          max
                                                            j

                                 mg sin θ
                    N     θ
                               mg cos θ                           i
                          mg                θ

                                                Physics 207: Lecture 4, Pg 21
Contoh: 3. Sistem katrol tanpa gesekan

  N                                                  a
                                                             T
                                               m1            +
      m1
                                                                        T
          m1g                  a                                       m2

                         m2
                                                                   a
                                                               +
                                                                       m2 g
Σ Fx = m1a            Σ Fy = m2a
T = m1a               m2g - T = m2 a

                                       Physics 207: Lecture 4, Pg 22
Analisa Sistem katrol tanpa gesekan

Lihat kembali : Σ Fy = m2 a
            m2 g - T = m2 a       karena : T = m1a
            m2 g – m1 a = m2 a
m2 g = m1 a + m2 a
m2 g = (m1 + m2 )a               a = m2 g / (m1 + m2 )


                                 T = m1m2 g / (m1 + m2 )




                                    Physics 207: Lecture 4, Pg 23
Contoh: 4. Sistem katrol dengan gesekan


         N


ff
             m1


              m1g                      a

                             m2




                          Physics 207: Lecture 4, Pg 24
Contoh: 4. Sistem katrol dengan gesekan
                            (lanjutan)
     Diagram bebas benda :
                    N        a
                                                             T
                                   T
            ff          m1         +                    m2



                             m1g
                                                   a

                                                 +            m2g
ff     = μN = μ m1g
     Hukum Newton II pada arah horizontal:
     Σ Fx = m1a
     T – ff = m1a

                                       Physics 207: Lecture 4, Pg 25
Analisa Sistem katrol dengan gesekan

Hukum Newton II pada arah vertikal:

               Σ Fy =(m1 + m2)a

                (T- ff )+(– T + m2g )=(m1 + m2)a

                  –μm1g + m2g =(m1 + m2)a

                   (m2 – μ m1)g =(m1 + m2)a
                 a = g (m2 – μ m1) / (m1 + m2)
Jika μ = 0, maka percepatan gerak a kembali ke sistem katrol tanpa
   gesekan.

                                              Physics 207: Lecture 4, Pg 26
PR

Sebuah balok bermassa m pada saat t=0 diam di puncak
bidang miring kasar yang memiliki sudut kemiringan θ terhadap
horizontal. Jika balok dibiarkan bebas maka balok akan
meluncur menuruni bidang miring tersebut dalam waktu t sekon
menempuh jarak Δs meter. (percepatan gravitasi bumi :g).

Carilah : a). Percepatan balok ketika meluncur (gunakan rumus
                      GLBB)

        b). Koefisien gesekan bidang




                                       Physics 207: Lecture 4, Pg 27
PR
                                          N
Dua buah bendaber massa m2 dan
m1(dimana m2 > m1) berada di atas
meja ditarik oleh seutas tali tak ff                m
bermassa melalui katrol tak                             1
bermassa sehingga meluncur ke
bawah dengan percepatan a.                        m1g                       a
(percepatan gravitasi bumi :g).

                                                                        m
Carilah : a). Percepatan balok ketika
               meluncur                                                     2


          b). Koefisien gesekan
               bidang




                                        Physics 207: Lecture 4, Pg 29

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
Paarief Udin
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
baskimia
 
Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4
Arif Wicaksono
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Diana Amrita
 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton
slametwdt
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 

La actualidad más candente (20)

Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Mengenal dinamika partikel
Mengenal dinamika partikel Mengenal dinamika partikel
Mengenal dinamika partikel
 
Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
HUKUM NEWTON
HUKUM NEWTONHUKUM NEWTON
HUKUM NEWTON
 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton
 
Hukum newton
Hukum newton Hukum newton
Hukum newton
 
Fisika 9
Fisika 9Fisika 9
Fisika 9
 
HUKUM NEWTON III- FISIKA DASAR, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
HUKUM NEWTON III- FISIKA DASAR, UNIVERSITAS BORNEO TARAKANHUKUM NEWTON III- FISIKA DASAR, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
HUKUM NEWTON III- FISIKA DASAR, UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIK
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak
 

Destacado

Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
Soim Ahmad
 
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
Soim Ahmad
 
Pertemuan 10 (bab x basis data)
Pertemuan 10 (bab x basis data)Pertemuan 10 (bab x basis data)
Pertemuan 10 (bab x basis data)
Soim Ahmad
 
Materi2(vektor)
Materi2(vektor)Materi2(vektor)
Materi2(vektor)
Soim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
Soim Ahmad
 
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
Soim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
Soim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Soim Ahmad
 

Destacado (19)

Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
Pertemuan 13 (bab xi aplikasi internet untuk bisnis)
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Materi1
Materi1Materi1
Materi1
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 10 (bab x basis data)
Pertemuan 10 (bab x basis data)Pertemuan 10 (bab x basis data)
Pertemuan 10 (bab x basis data)
 
Materi3
Materi3Materi3
Materi3
 
Materi2(vektor)
Materi2(vektor)Materi2(vektor)
Materi2(vektor)
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
perkembangan teknologi informasi
perkembangan teknologi informasiperkembangan teknologi informasi
perkembangan teknologi informasi
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
Pertemuan 2 3 (bab ii sistem komputer)
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Materi6
Materi6Materi6
Materi6
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 

Similar a Materi4

Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
Mrizkyidris
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurus
Ade Hidayat
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
auliarika
 
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khususfisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
arifrahman87863
 

Similar a Materi4 (20)

Dinamika partikel :)
Dinamika partikel :)Dinamika partikel :)
Dinamika partikel :)
 
Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
Hukum newton smpn1 kls 8.10 kelompok 2
 
Mekanika3
Mekanika3Mekanika3
Mekanika3
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurus
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
Rumus hukum newton
Rumus hukum newtonRumus hukum newton
Rumus hukum newton
 
03 hukum-newton-new
03 hukum-newton-new03 hukum-newton-new
03 hukum-newton-new
 
Rumus hukum newton
Rumus hukum newtonRumus hukum newton
Rumus hukum newton
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
gaya- newton - Copy.pdf
gaya- newton - Copy.pdfgaya- newton - Copy.pdf
gaya- newton - Copy.pdf
 
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptxgaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 
Fafatio
FafatioFafatio
Fafatio
 
F106 hk newton
F106 hk newtonF106 hk newton
F106 hk newton
 
media ajar ppt siklus II fisika ppg daljab 2023
media ajar ppt siklus II fisika ppg daljab 2023media ajar ppt siklus II fisika ppg daljab 2023
media ajar ppt siklus II fisika ppg daljab 2023
 
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakmateri kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
 
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khususfisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
fisika 5.docx fisika umum dan fisika khusus
 
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 

Más de Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 

Materi4

  • 1. DINAMIKA GERAK Agenda : Jenis-jenis gaya Konsep hukum Newton  hukum Newton I  hukum Newton II  hukum Newton III  diagram bebas benda Aplikasi & latihan Soal Physics 207: Lecture 4, Pg 1
  • 2. Kinematika – Dinamika Kinematika : - posisi, perpindahan, jarak. - kelajuan, kecepatan - percepatan Berperan sebagai ‘bahasa’ untuk mendeskripsikan gerak benda tanpa mempersoalkan ‘apa’ dan ‘mengapa’ benda tersebut bergerak. Dinamika : - Inersia / kelembaman (Hukum Newton I) - Hukum Newton II - Hukum Newton III Pembahasan mengenai gerak benda dan penyebab gerak benda Physics 207: Lecture 4, Pg 2
  • 3. Jenis-jenis Gaya Gaya berat (w) : diakibatkan gravitasi bumi (arahnya selalu menuju pusat bumi) Gaya normal (N) : Gaya sentuh yang arahnya tegak lurus bidang sentuh. N=-mg w=mg Physics 207: Lecture 4, Pg 3
  • 4. Jenis-jenis Gaya (lanjutan) Gaya gesekan (Friction) : diakibatkan interaksi “mikroskopis” dua permukaan f gesek = μ N Physics 207: Lecture 4, Pg 4
  • 5. Hukum Newton I (prinsip Kelembaman) Pra-Galileo : ada anggapan umum bahwa tidak mungkin ada gerak tanpa adanya suatu ‘sebab’. Galileo : melalui sejumlah percobaan berkesimpulan : benda yang bergerak akan mempertahankan geraknya sepanjang garis lurus tanpa mengalami perubahan kecepatan asalkan tidak ada pengaruh luar yang bekerja pada benda. Keadaan ‘diam’ atau ‘bergerak lurus dengan kecepatan tetap’ di atas dinamakan ‘keadaan gerak alamiah’ dari benda tersebut. Pengaruh luar apapun yang mampu mengubah keadaan gerak alamiah suatu benda dinamakan ‘gaya’ Gagasan Galileo disebut HUKUM KELEMBAMAN (INERSIA) . Istilah ‘inersia’ berkaitan erat dengan sifat resistansi (perlawanan) benda terhadap pengaruh luar yang mencoba mengubah keadaan gerak alamiahnya, dan sifat tersebut diukur dengan besaran yang dinamakan massa inersial. JADI, massa inersial suatu benda melukiskan seberapa sulit mengubah keadaan gerak alamiah benda tersebut. Physics 207: Lecture 4, Pg 5
  • 6. Isaac Newton mengadopsi hukum Inersia Galileo dalam Hukum Newton I : Setiap benda akan mempertahankan keadaan gerak alamiahnya (diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap) selama ia tidak dipengaruhi oleh gaya total dari luar.   Dalam ungkapan matematis: v = kons tan bila Ft = 0  Perhatikan ! keadaan diam v = 0 merupakan kasus khusus saja. Benda yang dapat mempertahankan keadaan gerak alamianya dikatakan dalam keadaan setimbang. JADI setimbang tidak selalu berarti diam ! Syarat Setimbang :   F = t ∑ 0 F = i i Pengertian momentum linier Melalui pengamatan dapat dipastikan bahwa tingkat kesulitan untuk mengubah keadaan gerak suatu benda tidak hanya bergantung pada massa benda tersebut, tetapi juga tergantung pada kecepatan benda tersebut. Kedua besaran fisis tsb secara bersama-sama menjadi ukuran kualitas gerak benda Physics 207: Lecture 4, Pg 6
  • 7.  momentum linier : p = mv  Momentum linier p merupakan besaran vektor yang searah  dengan vektor kecepatan v Dapat disimpulkan bahwa : Bila gaya luar total yang bekerja  pada benda bermassa m dan berkecepatan v sama dengan nol maka momentumnya akan konstan.    Secara matematis: p = mv = kons tan bila F = 0 t   ptotal = kons tan bila Ft =0 dinamakan hukum kekekalan momentum . Physics 207: Lecture 4, Pg 7
  • 8. Hukum Newton I    ∑ F = Fnet = ma = 0 (Benda diam atau bergerak lurus ∑ Fx = 0 beraturan) ∑ Fy = 0 y FB,T Normal force is always ⊥ to a surface ∑ Fy = − mg + N = 0 FB,G N = mg Physics 207: Lecture 4, Pg 8
  • 9. Hukum Newton II Hukum I Newton menegaskan kaitan antara absennya gaya/ pengaruh luar dengan kekalnya momentum partikel/benda. Oleh sebab itu ‘gaya’ dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang mengubah momentum. Artinya bila momentum suatu benda berubah maka pada benda tersebut bekerja gaya luar.  Hukum II Newton : bila ∆p adalah perubahan momentum yang berlangsung selama selang waktu maka gaya luar yang bekerja pada benda adalah : ∆t    ∆p     ∆p  dp F =  = lim it  =  ∆t  ∆t →0 ∆t →0  ∆t  dt  Bila massa benda konstan maka perubahan momentum ∆p berasal dari  perubahan kecepatan : ∆p = ∆mv = m∆v   Sehingga :    ∆p      ∆p   m∆v   ∆v   F =  = limit  = limit  = m limit  = ma  ∆t  ∆t →0 ∆t →0  ∆t  ∆t →0  ∆t  ∆t →0  ∆t  Physics 207: Lecture 4, Pg 9
  • 10. Hukum Newton II   ∑ F = ma Pe ba lta rc nd n g se su e p in at g d aya Re an e ge nga ra n Berlaku pada k GLBB (ada percepatan) Physics 207: Lecture 4, Pg 10
  • 11. Hukum Newton III Aksi = -Reaksi FB,M FB,M : gaya meja yang dikerjakan bola FM,B : gaya bola FM,B pada meja Physics 207: Lecture 4, Pg 11
  • 12. Tumbukan elastis 1D m1 m2 sebelum v1b v2b x m1 m2 sesudah v1s v2s Physics 207: Lecture 4, Pg 12
  • 13. DIAGRAM BEBAS BENDA Contoh :1 . Balok ditarik dengan gaya F N F ff mg Physics 207: Lecture 4, Pg 13
  • 14. DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan) Contoh : Balok ditarik dengan gaya F Fy = Fsin θ N y F x ff =μN θ Fx = Fcos θ =μmg ff Jika Fx < ff (benda diam) mg Jika Fx = ff (benda tepat akan bergerak) Jika Fx > ff (benda bergerak) Physics 207: Lecture 4, Pg 14
  • 15. DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan) Contoh: 2. Benda meluncur (tanpa gesekan) pada bidang miring N ax mg θ Physics 207: Lecture 4, Pg 15
  • 16. DIAGRAM BEBAS BENDA (Lanjutan) ax mg sin θ N θ mg cos θ mg θ Physics 207: Lecture 4, Pg 16
  • 17. Sudut kemiringan bidang N θ mg θ + φ = 90° φ θ θ Physics 207: Lecture 4, Pg 17
  • 18. Latihan 1 Sebuah balok bermassa m melucur (gesekan diabaikan) pada bidang miring dengan percepatan a . Sudut kemiringan bidang θ . Berapakah a ? Berapakah gaya normal N yang bekerja? m a θ Physics 207: Lecture 4, Pg 18
  • 19. Jika balok meluncur (tanpa gesekan) Komponen gaya-gaya yang bekerja: Fx i: max = mg sin θ i ax = g sin θ Fy j: may = 0 = N – mg cos θ j N = mg cos θ max j mg sin θ N θ mg cos θ i mg θ Physics 207: Lecture 4, Pg 19
  • 20. Latihan 2 Sebuah balok bermassa m melucur pada bidang miring kasar ( koefisien gesekan μ ) dengan percepatan a . Sudut kemiringan bidang θ . Berapakah a ? fgesek m a θ Physics 207: Lecture 4, Pg 20
  • 21. Jika balok meluncur (ada gesekan) Komponen gaya-gaya yang bekerja: Σ Fy = 0 ; N –max = 0 ; N – mg cos θ = 0 ; N = mg cos θ ΣFx = max mg sin θ −μN = max g sin θ −μ g cos θ = ax ax = g (sin θ −μ cos θ) fgesek max j mg sin θ N θ mg cos θ i mg θ Physics 207: Lecture 4, Pg 21
  • 22. Contoh: 3. Sistem katrol tanpa gesekan N a T m1 + m1 T m1g a m2 m2 a + m2 g Σ Fx = m1a Σ Fy = m2a T = m1a m2g - T = m2 a Physics 207: Lecture 4, Pg 22
  • 23. Analisa Sistem katrol tanpa gesekan Lihat kembali : Σ Fy = m2 a m2 g - T = m2 a karena : T = m1a m2 g – m1 a = m2 a m2 g = m1 a + m2 a m2 g = (m1 + m2 )a a = m2 g / (m1 + m2 ) T = m1m2 g / (m1 + m2 ) Physics 207: Lecture 4, Pg 23
  • 24. Contoh: 4. Sistem katrol dengan gesekan N ff m1 m1g a m2 Physics 207: Lecture 4, Pg 24
  • 25. Contoh: 4. Sistem katrol dengan gesekan (lanjutan) Diagram bebas benda : N a T T ff m1 + m2 m1g a + m2g ff = μN = μ m1g Hukum Newton II pada arah horizontal: Σ Fx = m1a T – ff = m1a Physics 207: Lecture 4, Pg 25
  • 26. Analisa Sistem katrol dengan gesekan Hukum Newton II pada arah vertikal: Σ Fy =(m1 + m2)a (T- ff )+(– T + m2g )=(m1 + m2)a –μm1g + m2g =(m1 + m2)a (m2 – μ m1)g =(m1 + m2)a a = g (m2 – μ m1) / (m1 + m2) Jika μ = 0, maka percepatan gerak a kembali ke sistem katrol tanpa gesekan. Physics 207: Lecture 4, Pg 26
  • 27. PR Sebuah balok bermassa m pada saat t=0 diam di puncak bidang miring kasar yang memiliki sudut kemiringan θ terhadap horizontal. Jika balok dibiarkan bebas maka balok akan meluncur menuruni bidang miring tersebut dalam waktu t sekon menempuh jarak Δs meter. (percepatan gravitasi bumi :g). Carilah : a). Percepatan balok ketika meluncur (gunakan rumus GLBB) b). Koefisien gesekan bidang Physics 207: Lecture 4, Pg 27
  • 28. PR N Dua buah bendaber massa m2 dan m1(dimana m2 > m1) berada di atas meja ditarik oleh seutas tali tak ff m bermassa melalui katrol tak 1 bermassa sehingga meluncur ke bawah dengan percepatan a. m1g a (percepatan gravitasi bumi :g). m Carilah : a). Percepatan balok ketika meluncur 2 b). Koefisien gesekan bidang Physics 207: Lecture 4, Pg 29