SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Oleh : Tutorial 10
•Andrian
•Cut Putri Zakirah
•Faika Detiasari
•Laveine Sukma S
•Muhammad Hamzah
•Dinda Fadhliana
•Nanda Aulia Rahmah
•Fadilla Raifana
•Afrian Syahputra
Struktur Gigi
1. Enamel
• Melapisi seluruh mahkota gigi (secara anatomis) dan
melindungi dentin
• Merupakan bagian yang paling keras dari tubuh
• Dapat menerima tekanan yang besar kira-kira 100,000 psi.
• Dibentuk oleh sel2 epitel (ameloblast) yang kehilangan
fungsinya ketika mahkota telah lengkap
Struktur Enamel antara lain :
A. ENAMEL PRISMATA/ENAMEL ROD
• berjalan ke permukaan gigi
• Hampir tegak lurus dengan arah bergelung (huruf S)
• Penampang melintang hexagonal tak sempurna
(seperti lubang kunci)
B. GARIS RETZIUS
• garis pembentukan email
• garis dari dento enamel junction ke permukaan
gigi
• dentino enamel junction; batas dentin dan
enamel
C. ENAMEL CUTICULA
• membran yang menutupi permukaan enamel
• menghilang sesudah enamel (gigi) menjalankan
fungsinya
D. ENAMEL LAMELLAE
• matriks dentin yang berkembang masuk ke dalam
enamel, panjang lebih dari ½ tebal enamel
E. ENAMEL TUFT
• matriks dentin yang masuk ke
dalam enamel dengan akhiran
mengurai
F. ENAMEL SPINDLE
• matriks dentin yang masuk ke dalam enamel
dengan akhiran menebal
2. Dentin
• Ruang pulpa terletak pada permukaan
dalam dentin
• Lebih keras dari tulang tetapi lebih lunak
dibandingkan enamel
• Mempunyai kemampuan tetap tumbuh dan
memperbaiki
Struktur Dentin :
A. TUBULUS TUBULUS DENTIN
• Canal yang terdapat pada jaringan dentin
• Berjalan dari pulpa ke perifer, s shape
B. INTERGLOBULAR SPACE
• Daerah yang tampak sebagai bercak-bercak hipokalsifikasi
• Pada sediaan gosok nampak sebagai bercak hitam yang
berderet pada daerah di sekitar dento enamel junction à
interglobular dentin
C. TOME’S GRANULAR LAYER
• Bintik-Bintik Hipokalsifikasi Halus Pada Daerah Daerah
Perbatasan Antara Dentin Dengan sementum
D. GARIS OWEN / EBNER
• Cross sections i dentin tubulus
• Identik dg garis2 retzius à garis kontur dr dentin
• Beberapa keadaan à garis ebner jelas
• Sebagai garis2 gelap à garis2 dr owen
Macam-macam Dentin :
• Peritubular dentin ; dinding tubuli ; Kalsifikasi :
tinggi
• Interlobular dentin ; diantara tubuli ;
Kalsifikasi : tinggi
• Mantle dentin Lapisan paling luar Dentin yang
pertama kali terbentuk
• Circumpulpal dentin ; lapisan sekitar pulpa ;
dibentuk setelah mantle dentin
1. Primary dentin
• dibentuk sebelum foramen apical sempurna
• dibentuk leih cepat
• mineralnya lebih banyak dibandingkan
secondary
2. Secondary dentin
• dibentuk setelah foramen apical sempurna
• dibentuk lebih lambat dan mineral lebih
berkurang dibandingkan primary dentin
3. Tertiary dentin ; dibentuk karena ada
rangsangan ; pola tubuli tidak teratur
3. CEMENTUM: seperti jaringan tulang yang melapisi
akar gigi sebagai lapisan tipis
• Berwarna kuning terang, lebih terang daripada
dentin.
• Berhubungan dengan enamel pada
cementoenamel junction (CEJ).
• Fungsi utama : mencengkeram gigi ke dinding
tulang pada soket di jaringan periodontium
• Terbentuk sepanjang gigi masih vital
ADA 2 MACAM :
• CEMENTUM ASELLULER
bagian cementum yang menutupi 1/3 sampai
½ akar, terdiri dari sabut-sabut kolagen
• SEMENTUM SELLULER
bagian cementum yang menutupi 1/2 sampai
2/3 apeks
PULPA GIGI : merupakan jaringan lunak gigi,
yang berkembang dari jaringan ikat dental
papilla. Terletak dalam mahkota : disebut
ruang pulpa .
Terdapat pembuluh darah dan saraf melalui
foramen apical.
Fungsi utama pulpa membentuk dentin.
Jaringan Periodontal
Periodontium adalah jaringan yang menyangga
atau yang terdapat disekitar gigi. Anatomi
periodontium terdiri dari :
1. Gingiva
2. Ligamen periodontal
3. Sementum
4. Tulang alveolus
1. Gingiva
Gingiva adalah bagian mukosa mulut yang
mengelilingi gigi. Gingiva melekat pada gigi dan
tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum di kedua
rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut
yang lebih dapat bergerak oleh garis yang
bergelombang disebut perlekatan mukogingiva. Garis
demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek
lingual mandibular antara gingival dan mukosa
mulut. Pada palatum, gingiva menyatu dengan
palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang
nyata .
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal
gingival, attached gingival dan gingival interdental.
• Marginal gingival adalah bagian gingival yang terletak
pada daerah korona dan tidak melekat pada gingiva. Dekat
tepi gingiva terdapat suatu alur dangkal yang disebut sulkus
gingiva yang mengelilingi setiap gigi. Pada gigi yang sehat
kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 – 2 m.
• Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal
gingiva. Jaringan padat ini terikat kuat dengan periosteum
tulang alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached
gingiva terus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih
kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut disebut
mucogingival juntion.
• Interdental gingiva mewakili gingiva embrasure, dimana
terdapat ruang interproksimal dibawah tempat
berkontaknya gigi.
2. Ligamen periodontal
Ligamen periodontal adalah suatu jaringan ikat
yang melekatkan gigi ke tulang alveolar.
Ligamen ini berhubungan dengan jaringan ikat
gingiva melalui saluran vaskuler di dalam tulang.
Pada foramen apikal, ligament periodontal
menyatu dengan pulpa.
Ligamen periodontal seperti semua jaringan ikat
lain, mengandung sel, serat-serat dan subtansi
dasar. Serat ligamen periodontal ada yang
berbentuk krista aleveolar, horizontal, oblik dan
apikal. Suplai darah melalui cabang arteri alveolar
yaitu cabang arteri interdental.
3. Sementum
Sementum adalah jaringan terminal yang menutupi akar
gigi yang strukturnya mempunyai beberapa kesamaan
dengan tulang kompakta dengan perbedaan sementum
bersifat avaskuler. Sementum membentuk lapisan yang
sangat tipis pada daerah servikal akar dan tebalnya
bertambah pada daerah apikal.
4. Tulang alveolar
Bagian mandibula atau maksila yang menjadi lokasi gigi
disebut sebagai prosesus alveolar. Alveoli untuk gigi
ditemukan di dalam prosesus alveolar dan tulang yang
membatasi alveoli disebut tulang alveolar. Tulang alveolar
berlubang-lubang karena banyak saluran Volkman
yang mengandung pembuluh darah pensuplai ligamen
periodontal.
Inervasi pada Gigi
Dipersarafi oleh Nervus Trigeminal dan Nervus Facialis.
A.Nervus Trigeminal
Bercabang menjadi 3, yaitu :
1.Nervus Ophtalmicus
2.Nervus Maxillaris
3.Nervus Mandibularis
2. Nervus Maxillaris
Bercabang menjadi :
• Nervus Zygomaticus
Bercabang lagi menjadi nervus zygomatico
facialis dan nervus zygomatico temporalis.
•Nervus Infraorbitalis
Bercabang lagi menjadi nervus alveolaris
superior anterior dan nervus alveolaris superior
media.
•Nervus Alveolaris Superior Posterior
•Nervus Palatinus Mayus
•Nervus Palatinus Minus
•Nervus Nasopalatina
3. Nervus Mandibula
Bercabang menjadi :
• Nervus Buccalis
• Percabangan dari otot-otot
• Nervus Auriculotemporalis
• Nervus Lingualis
• Nervus Alveolaris Inferior
Bercabang lagi menjadi nervus mentalis,
nervus insisiv, dan nervus mylohyoid.
B. Nervus Facialis
Bercabang menjadi 2, yaitu :
•Nervus Petrosal Mayus
•Nervus Corda Timpani
Vaskularisasi Pada Gigi
Disuplai oleh arteri carotis comunis.
A. Arteri Carotis Interna
tidak memiliki cabang pada leher; langsung
masuk ke tengkorak. Percabangannya
mensuplai darah ke mata, otak, dan daerah
yang menutupi otak.
B. Arteri Carotis Eksternal
•Percabangan anterior :
a.Arteri superior tiroid
b.Arteri lingualis
c.Arteri facialis
• Percabangan mesial : ascending pharyngeal
artery.
• Percabangan posterior :
a. Arteri occipitalis
b.Posterior Aucular Artery
Gigi Mandibula
Eksternal carotis arteri  Arteri facialis :
a. A. Angular
b. A. Labialis superior
c. A. labialis inferior
d. A. submental
Gigi Maksila
a. A. Maksillaris  a. alveolaris superior posterior
b. A. infraorbital  a. alveolaris superior anterior
Material Logam
Logam atau metal mememiliki beberapa
karakter umum yaitu wujud padat,
menunjukkan kilap, massa jenis tinggi, titik
didih dan titik lebur tinggi, konduktor panas
dan listrik yang baik, kuat atau keras namun
mudah dibentuk misalnya dapat ditempa
(malleable) dan direnggangkan (ductile).
Ruang Pulpa
Ruang pulpa adalah rongga di dalam gigi yang berisi
jaringan pulpa dan seluruhnya tertutup oleh
dentin kecuali foramen apikal.
1. Kamar Pulpa
Kamar pulpa adalah rongga yang berisi jaringan
pulpa di daerah mahkota gigi. Jaringan pulpa
terdiri dari substansi dasar yang bersifat gelatin,
kolagen, serabut argirofil, sel-sel elemen, serta
sistem mikrovaskular dan serabut saraf yang
bersifat terminal.
2. Saluran Akar
Saluran akar terdiri dari saluran akar utama dan
saluran akar tambahan. Saluran akar utama adalah
saluran sepanjang akar gigi yang berisi jaringan
pulpa, saraf, dan pembuluh darah.Saluran akar
tambahan adalah cabang dari saluran akar utaman
yang berhubungan dengan permukaan luar akar.
3. Foramen
Foramen adalah lubang pada gigi tempat masuknya
pembuluh darah, saraf, atau limfe ke dalam saluran
akar.
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
cephalometry seminar_110714.ppt
cephalometry seminar_110714.pptcephalometry seminar_110714.ppt
cephalometry seminar_110714.pptYunAkbar
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi PSPDG-UNUD
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalBudionno Abdulloh
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atashasril hasanuddin
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiwahyuni majid
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawahhasril hasanuddin
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 

La actualidad más candente (20)

Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
cephalometry seminar_110714.ppt
cephalometry seminar_110714.pptcephalometry seminar_110714.ppt
cephalometry seminar_110714.ppt
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
 
Lesi dasar mulut
Lesi dasar mulutLesi dasar mulut
Lesi dasar mulut
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 

Destacado

Destacado (7)

Resin akrilik
Resin akrilikResin akrilik
Resin akrilik
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
Topik 2
Topik 2Topik 2
Topik 2
 
Struktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigiStruktur jaringan gigi
Struktur jaringan gigi
 
Lymphatic drainage of head & neck
Lymphatic drainage of head & neckLymphatic drainage of head & neck
Lymphatic drainage of head & neck
 
Histology of Enamel
Histology of EnamelHistology of Enamel
Histology of Enamel
 

Similar a Sk 3

Anatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalAnatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalMellaniCindera
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiPSPDG-UNUD
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalAnna Lestari
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxResii1
 
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptAnatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptMuhammadAldyan
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigiFerdiana Agustin
 
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kananhasril hasanuddin
 
Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut wayan sugiritama
 
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesStruktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
 
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptx
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptxAnatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptx
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptxssuserdeaa22
 
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxGangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxrhesyatitaniasimboh
 
Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut PSPDG-UNUD
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarFerdiana Agustin
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Izmoend Dy
 

Similar a Sk 3 (20)

Anatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalAnatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normal
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga Gigi
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinal
 
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptxANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
ANFIS PERSEPSI SENSORI.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.pptAnatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
Anatomi dan Fisiologi GIGI.ppt
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigi
 
Primary teeth original
Primary teeth originalPrimary teeth original
Primary teeth original
 
Anatomi septum
Anatomi septumAnatomi septum
Anatomi septum
 
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
1. anatomi gigi insisivus sentral atas kanan
 
Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
 
Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut
 
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesStruktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes
 
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptx
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptxAnatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptx
Anatomi Tulang Temporal dan Dasar Tengkorak.pptx
 
Makalah Gingiva
Makalah GingivaMakalah Gingiva
Makalah Gingiva
 
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docxGangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
Gangguan_Pendengaran_Akibat_Bising.docx
 
Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolar
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
 

Sk 3

  • 2. •Andrian •Cut Putri Zakirah •Faika Detiasari •Laveine Sukma S •Muhammad Hamzah •Dinda Fadhliana •Nanda Aulia Rahmah •Fadilla Raifana •Afrian Syahputra
  • 3. Struktur Gigi 1. Enamel • Melapisi seluruh mahkota gigi (secara anatomis) dan melindungi dentin • Merupakan bagian yang paling keras dari tubuh • Dapat menerima tekanan yang besar kira-kira 100,000 psi. • Dibentuk oleh sel2 epitel (ameloblast) yang kehilangan fungsinya ketika mahkota telah lengkap
  • 4. Struktur Enamel antara lain : A. ENAMEL PRISMATA/ENAMEL ROD • berjalan ke permukaan gigi • Hampir tegak lurus dengan arah bergelung (huruf S) • Penampang melintang hexagonal tak sempurna (seperti lubang kunci)
  • 5. B. GARIS RETZIUS • garis pembentukan email • garis dari dento enamel junction ke permukaan gigi • dentino enamel junction; batas dentin dan enamel C. ENAMEL CUTICULA • membran yang menutupi permukaan enamel • menghilang sesudah enamel (gigi) menjalankan fungsinya
  • 6. D. ENAMEL LAMELLAE • matriks dentin yang berkembang masuk ke dalam enamel, panjang lebih dari ½ tebal enamel E. ENAMEL TUFT • matriks dentin yang masuk ke dalam enamel dengan akhiran mengurai
  • 7. F. ENAMEL SPINDLE • matriks dentin yang masuk ke dalam enamel dengan akhiran menebal
  • 8. 2. Dentin • Ruang pulpa terletak pada permukaan dalam dentin • Lebih keras dari tulang tetapi lebih lunak dibandingkan enamel • Mempunyai kemampuan tetap tumbuh dan memperbaiki
  • 9. Struktur Dentin : A. TUBULUS TUBULUS DENTIN • Canal yang terdapat pada jaringan dentin • Berjalan dari pulpa ke perifer, s shape
  • 10. B. INTERGLOBULAR SPACE • Daerah yang tampak sebagai bercak-bercak hipokalsifikasi • Pada sediaan gosok nampak sebagai bercak hitam yang berderet pada daerah di sekitar dento enamel junction à interglobular dentin C. TOME’S GRANULAR LAYER • Bintik-Bintik Hipokalsifikasi Halus Pada Daerah Daerah Perbatasan Antara Dentin Dengan sementum
  • 11. D. GARIS OWEN / EBNER • Cross sections i dentin tubulus • Identik dg garis2 retzius à garis kontur dr dentin • Beberapa keadaan à garis ebner jelas • Sebagai garis2 gelap à garis2 dr owen
  • 12. Macam-macam Dentin : • Peritubular dentin ; dinding tubuli ; Kalsifikasi : tinggi • Interlobular dentin ; diantara tubuli ; Kalsifikasi : tinggi • Mantle dentin Lapisan paling luar Dentin yang pertama kali terbentuk • Circumpulpal dentin ; lapisan sekitar pulpa ; dibentuk setelah mantle dentin
  • 13. 1. Primary dentin • dibentuk sebelum foramen apical sempurna • dibentuk leih cepat • mineralnya lebih banyak dibandingkan secondary 2. Secondary dentin • dibentuk setelah foramen apical sempurna • dibentuk lebih lambat dan mineral lebih berkurang dibandingkan primary dentin 3. Tertiary dentin ; dibentuk karena ada rangsangan ; pola tubuli tidak teratur
  • 14. 3. CEMENTUM: seperti jaringan tulang yang melapisi akar gigi sebagai lapisan tipis • Berwarna kuning terang, lebih terang daripada dentin. • Berhubungan dengan enamel pada cementoenamel junction (CEJ). • Fungsi utama : mencengkeram gigi ke dinding tulang pada soket di jaringan periodontium • Terbentuk sepanjang gigi masih vital
  • 15. ADA 2 MACAM : • CEMENTUM ASELLULER bagian cementum yang menutupi 1/3 sampai ½ akar, terdiri dari sabut-sabut kolagen • SEMENTUM SELLULER bagian cementum yang menutupi 1/2 sampai 2/3 apeks
  • 16. PULPA GIGI : merupakan jaringan lunak gigi, yang berkembang dari jaringan ikat dental papilla. Terletak dalam mahkota : disebut ruang pulpa . Terdapat pembuluh darah dan saraf melalui foramen apical. Fungsi utama pulpa membentuk dentin.
  • 17. Jaringan Periodontal Periodontium adalah jaringan yang menyangga atau yang terdapat disekitar gigi. Anatomi periodontium terdiri dari : 1. Gingiva 2. Ligamen periodontal 3. Sementum 4. Tulang alveolus
  • 18. 1. Gingiva Gingiva adalah bagian mukosa mulut yang mengelilingi gigi. Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih dapat bergerak oleh garis yang bergelombang disebut perlekatan mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual mandibular antara gingival dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata .
  • 19. Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival, attached gingival dan gingival interdental. • Marginal gingival adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi. Pada gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 – 2 m. • Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva. Jaringan padat ini terikat kuat dengan periosteum tulang alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion. • Interdental gingiva mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal dibawah tempat berkontaknya gigi.
  • 20. 2. Ligamen periodontal Ligamen periodontal adalah suatu jaringan ikat yang melekatkan gigi ke tulang alveolar. Ligamen ini berhubungan dengan jaringan ikat gingiva melalui saluran vaskuler di dalam tulang. Pada foramen apikal, ligament periodontal menyatu dengan pulpa. Ligamen periodontal seperti semua jaringan ikat lain, mengandung sel, serat-serat dan subtansi dasar. Serat ligamen periodontal ada yang berbentuk krista aleveolar, horizontal, oblik dan apikal. Suplai darah melalui cabang arteri alveolar yaitu cabang arteri interdental.
  • 21. 3. Sementum Sementum adalah jaringan terminal yang menutupi akar gigi yang strukturnya mempunyai beberapa kesamaan dengan tulang kompakta dengan perbedaan sementum bersifat avaskuler. Sementum membentuk lapisan yang sangat tipis pada daerah servikal akar dan tebalnya bertambah pada daerah apikal. 4. Tulang alveolar Bagian mandibula atau maksila yang menjadi lokasi gigi disebut sebagai prosesus alveolar. Alveoli untuk gigi ditemukan di dalam prosesus alveolar dan tulang yang membatasi alveoli disebut tulang alveolar. Tulang alveolar berlubang-lubang karena banyak saluran Volkman yang mengandung pembuluh darah pensuplai ligamen periodontal.
  • 22. Inervasi pada Gigi Dipersarafi oleh Nervus Trigeminal dan Nervus Facialis. A.Nervus Trigeminal Bercabang menjadi 3, yaitu : 1.Nervus Ophtalmicus 2.Nervus Maxillaris 3.Nervus Mandibularis
  • 23. 2. Nervus Maxillaris Bercabang menjadi : • Nervus Zygomaticus Bercabang lagi menjadi nervus zygomatico facialis dan nervus zygomatico temporalis. •Nervus Infraorbitalis Bercabang lagi menjadi nervus alveolaris superior anterior dan nervus alveolaris superior media. •Nervus Alveolaris Superior Posterior •Nervus Palatinus Mayus •Nervus Palatinus Minus •Nervus Nasopalatina
  • 24. 3. Nervus Mandibula Bercabang menjadi : • Nervus Buccalis • Percabangan dari otot-otot • Nervus Auriculotemporalis • Nervus Lingualis • Nervus Alveolaris Inferior Bercabang lagi menjadi nervus mentalis, nervus insisiv, dan nervus mylohyoid.
  • 25. B. Nervus Facialis Bercabang menjadi 2, yaitu : •Nervus Petrosal Mayus •Nervus Corda Timpani
  • 26.
  • 27. Vaskularisasi Pada Gigi Disuplai oleh arteri carotis comunis. A. Arteri Carotis Interna tidak memiliki cabang pada leher; langsung masuk ke tengkorak. Percabangannya mensuplai darah ke mata, otak, dan daerah yang menutupi otak.
  • 28. B. Arteri Carotis Eksternal •Percabangan anterior : a.Arteri superior tiroid b.Arteri lingualis c.Arteri facialis • Percabangan mesial : ascending pharyngeal artery. • Percabangan posterior : a. Arteri occipitalis b.Posterior Aucular Artery
  • 29. Gigi Mandibula Eksternal carotis arteri  Arteri facialis : a. A. Angular b. A. Labialis superior c. A. labialis inferior d. A. submental Gigi Maksila a. A. Maksillaris  a. alveolaris superior posterior b. A. infraorbital  a. alveolaris superior anterior
  • 30. Material Logam Logam atau metal mememiliki beberapa karakter umum yaitu wujud padat, menunjukkan kilap, massa jenis tinggi, titik didih dan titik lebur tinggi, konduktor panas dan listrik yang baik, kuat atau keras namun mudah dibentuk misalnya dapat ditempa (malleable) dan direnggangkan (ductile).
  • 31.
  • 32. Ruang Pulpa Ruang pulpa adalah rongga di dalam gigi yang berisi jaringan pulpa dan seluruhnya tertutup oleh dentin kecuali foramen apikal. 1. Kamar Pulpa Kamar pulpa adalah rongga yang berisi jaringan pulpa di daerah mahkota gigi. Jaringan pulpa terdiri dari substansi dasar yang bersifat gelatin, kolagen, serabut argirofil, sel-sel elemen, serta sistem mikrovaskular dan serabut saraf yang bersifat terminal.
  • 33. 2. Saluran Akar Saluran akar terdiri dari saluran akar utama dan saluran akar tambahan. Saluran akar utama adalah saluran sepanjang akar gigi yang berisi jaringan pulpa, saraf, dan pembuluh darah.Saluran akar tambahan adalah cabang dari saluran akar utaman yang berhubungan dengan permukaan luar akar. 3. Foramen Foramen adalah lubang pada gigi tempat masuknya pembuluh darah, saraf, atau limfe ke dalam saluran akar.