3. Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961
Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah
Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2
Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248
HP : 0812 932 2202
PIN BB : 277878F0
Email : dadangsol@yahoo.com
Website :
http://dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 3
4. Materi
• Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Pembangunan
• Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
• Indikator Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 4
7. Kedudukan Monev dalam
Perencanaan
Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com 7
8. Definisi Monitoring
• Monitoring secara umum dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen yang dilakukan
pada saat kegiatan sedang berlangsung
mencakup aspek-aspek antara lain:
– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses
dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan
– Indentifikasi masalah-masalah
pengelolaan dan pelaksanaan.
dadang-solihin.blogspot.com 8
9. Definisi Evaluasi
• Proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program.
• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung ataupun
yang telah diselesaikan.
(OECD, 2010)
dadang-solihin.blogspot.com 9
10. Jenis Evaluasi
menurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante):
dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan
untuk memilih dan menentukan:
1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan
2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going)
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai
Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)
dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir
untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan
untuk menilai:
1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan),
2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun
3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com 10
11. Mengapa Perlu Monev
• Review perkembangan/progress
• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi
• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”
• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan
masalah
• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi
• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana
mencapainya
• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam
• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan
pembangunan yang positif
dadang-solihin.blogspot.com 11
12. Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:
Strategi
Apakah yang dilakukan sudah benar?
Operasi
Apakah cara yang ditempuh sudah benar?
Pembelajaran
Apakah ada cara yang lebih baik?
dadang-solihin.blogspot.com 12
13. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Aspek Monitoring Evaluasi
Tujuan Menilai kemajuan dalam Memberikan gambaran pada suatu
pelaksanaan program yang waktu tertentu mengenai suatu
sedang berjalan program
Fokus • Akuntabilitas penyampaian • Akuntablitas penggunaan sumber
input program daya
• Dasar untuk aksi perbaikan • Pembelajaran tentang hal-hal yang
• Penilaian keberlanjutan dapat dilakukan lebih baik di masa
program yang akan datang
Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai • Relevansi
dengan rencana? • Keberhasilan
• Apakah terdapat • Efektifitas biaya
penyimpangan?
• Pembelajaran
• Apakah penyimpangan tersebut
dapat dibenarkan?
Waktu Dilaksanakan terus menerus atau Umumnya dilaksanakan pada
Pelaksanaan secara berkala selama pertengahan atau akhir program
pelaksanaan program
dadang-solihin.blogspot.com 13
14. Fokus Monev
• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari
apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan,
dengan memfokuskan pada:
– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah
sesuai dengan output yang dihasilkan
– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai
tujuan yang ditetapkan
– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan
memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin
diselesaikan
dadang-solihin.blogspot.com 14
15. Tujuan Monitoring
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
dadang-solihin.blogspot.com 15
16. Tujuan Evaluasi
• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala
daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan
diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan
tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika
politik dan penegakkan demokrasi.
• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber
daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda
dan meningkatkan manajemen layanan publik.
• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan
untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.
• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi
pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap
proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka
sendiri.
dadang-solihin.blogspot.com 16
17. 1/2
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif
– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan,
program atau kegiatan).
– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan
kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan
hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian
dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.
2. Evaluasi Sumatif
– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat).
– Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang
kegunaan sebuah program.
dadang-solihin.blogspot.com 17
18. 2/2
Jenis Evaluasi
3. Evaluasi Prospektif.
– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:
• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus
evaluasi?
• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau
sumberdaya yang digunakan?
– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil
monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untuk
menilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program
atau kegiatan yang baru diusulkan.
dadang-solihin.blogspot.com 18
19. Jenis Evaluasi
menurut tujuan
• Evaluasi proses:
Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus
pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
• Evaluasi biaya-manfaat:
Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif
penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.
• Evaluasi dampak:
Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg
diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat,
& kelembagaan.
dadang-solihin.blogspot.com 19
20. Tipe Evaluator
1. Evaluator Internal
– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya,
problem, keberhasilan dan sebagainya.
– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.
2. Evaluator Eksternal
– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih
spesifik.
– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan
keuangan.
3. Evaluator Partisipatif
– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima
manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan
evaluasi.
– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi
internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.com 20
21. Evaluasi Internal dan External
Kelebihan Kekurangan
Evaluasi • Evaluator cukup mengenal dengan • Objektifitas tim evaluasi
Internal lingkungan yang dievaluasi terhadap hasil evaluasi
• Beberapa responden lebih mudah mungkin dapat dipengaruhi
digali informasinya oleh orang berbagai kepentingan
dalam daripada orang luar • Tim evaluasi mungkin
• Biaya lebih rendah dibanding kurang terlatih atau memiliki
eksternal kemampuan dalam bidang
evaluasi
Evaluasi • Evaluasi dapat lebih objektif • Evaluasi eksternal dapat
Eksternal • Evaluator memiliki kemampuan dan memakan biaya yang besar
keterampilan lebih dalam bidang • Evaluator eksternal
evaluasi mungkin salah mengerti
• Beberapa responden lebih mudah keinginan kita terhadap apa
digali informasi oleh orang luar yang ingin dievaluasi
• Menggunakan evaluator eksternal
dapat memberikan kredibilitas lebih
terhadap hasil temuan
dadang-solihin.blogspot.com 21
22. 1/2
Tahapan Evaluasi
1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi
– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi
– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi
– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya
2. Menyusun rencana evaluasi
– Susun pertanyaan evaluasi
– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan
– Tentukan kriteria evaluasi
– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi
didapat
– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 22
23. 2/2
Tahapan Evaluasi
3. Pengumpulan data
– Identifikasi informasi
– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi
– Pilot test untuk menguji instrumen
– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan
4. Analisis dan presentasi data
– Susun metode analisis dan presentasi data
– Buat kesimpulan analisis
– Buat laporan hasil evaluasi
– Presentasikan dan laporkan secara tertulis
5. Pengambilan keputusan
– Tentukan pilihan rekomendasi
– Identifikasi area evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 23
24. Perbedaan Pendekatan Evaluasi
Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi
Goal-based Menilai pencapaian • Apakah tujuan tercapai? Membandingkan baseline dan progres
tujuan dan sasaran Efisienkah? data, menemukan cara-cara dalam
• Apakah tujuan tersebut mengukur indikator
sudah sesuai?
Decision Memberikan • Apakah program • Menilai kisaran opsi yang terkait
making informasi efektif? dengan konteks proyek, input,
• Perlukah dilanjutkan? proses dan hasil.
• Bagaimana jika program • Membuat beberapa cara konsensus
tsb dimodifikasi? pengambilan keputusan
Goal-free Menilai • Apakah hasil • Determinasi independen akan
keseluruhan efek keseluruhan dari kebutuhan dan ukuran dalam
dari proyek baik proyek? menilai kelayakan proyek.
yang diinginkan • Nilai-nilai apakah yang • Teknik kualitatif dan kuantitatif
maupun yang tidak terdapat disana? dalam menemukan berbagai
kemungkinan hasil.
Expert Penggunaan Bagaimana ahli external Review kritis berdasarkan
judgement keahlian menilai proyek ini? pengalaman, survey informal dan
wawasan mendalam yang subjektif
dadang-solihin.blogspot.com 24
25. Kriteria Evaluasi
Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas
dan kebijakan
Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan
mencapai tujuan
Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif,
dalam hubungan dengan masukan.
Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan
oleh sebuah intervensi pembangunan, secara
langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak
Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat
terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan
lagi.
dadang-solihin.blogspot.com 25
27. Pengertian Indikator
Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi
petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
dadang-solihin.blogspot.com 27
28. Pengertian Kinerja
Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan
stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta
kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane
dan Johnson, 1995)
Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu
kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional,
sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada
banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
dadang-solihin.blogspot.com 28
29. Pengertian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan
KEGUNAAN
dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)
petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 29
30. Fungsi Indikator Kinerja
• Memperjelas tentang; what, how,
who, and when suatu kegiatan
dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang
dibangun oleh stakeholders
• Membangun dasar pengukuran,
analisis, dan evaluasi kinerja
program pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com 30
31. Kedudukan Indikator Kinerja
monitoring dan
Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi
Indikator
Kinerja
Kualitatif Kuantitatif
Sasaran dan Tujuan
dadang-solihin.blogspot.com 31
32. 1/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas
institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;
2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda
sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;
3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala
penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara
kuantitas, kualitas atau harga.
– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit
– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional
yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.
dadang-solihin.blogspot.com 32
33. 2/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan
tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi
tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)
– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang
internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30
menit.
– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran kinerja.
– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per
penumpang.
4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya
peningkatan pelayanan/kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 33
34. 3/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti
perubahan tingkatan kinerja;
6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang
digunakan untuk menghasilkan indikator;
7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya
pengumpulan data.
dadang-solihin.blogspot.com 34
35. Logic Model Theory
Hasil pembangunan yang
Apa yang ingin
DAMPAK diperoleh dari pencapaian
outcome diubah
Manfaat yang diperoleh dalam
Apa yang ingin
Metode Penyusunan
jangka menengah untuk
OUTCOME
beneficieries tertentu sebagai dicapai
hasil dari output
Apa yang dihasilkan
Produk/barang/jasa akhir yang
OUTPUT (barang) atau
dihasilkan
dilayani (jasa)
Proses/kegiatan
menggunakan input Apa yang
KEGIATAN menghasilkan output yang dikerjakan
diinginkan
Metode
Pelaksanaan
Sumberdaya yang memberikan Apa yang
INPUT kontribusi dalam digunakan dalam
menghasilkan output bekerja
dadang-solihin.blogspot.com
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007 35
36. Indikator Kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
stratejik yang ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah bahan yang digunakan
dadang-solihin.blogspot.com 36
37. Indikator Kinerja OUTPUT
• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang
terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
instansi.
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
dadang-solihin.blogspot.com 37
38. Indikator Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran
indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara
outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi
yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil
yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan
yang besar bagi masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 38
39. Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
dadang-solihin.blogspot.com 39
40. Indikator Kinerja IMPACT
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan.
• Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.
• Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan
dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan
kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.
Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
dadang-solihin.blogspot.com 40
42. Evaluasi Kinerja Pembangunan
Daerah (EKPD)
• Evaluasi yang dilakukan untuk menilai hasil kerja pembangunan
daerah
• EKPD dilakukan oleh Bappenas sejak tahun 2006
• Tujuan EKPD adalah untuk mengevaluasi capaian RPJMN di
daerah khususnya provinsi
• Bekerja sama dengan 33 Perguruan Tinggi Negeri di 33 provinsi
dadang-solihin.blogspot.com 42
43. Tim EKPD Provinsi
• Tim EKPD Provinsi merupakan dosen PTN yang ditunjuk oleh rektor
PTN yang bersangkutan
• Terdiri dari 8 orang
• Bekerjasama dengan Bappenas dalam melaksanakan EKPD
• Penunjukan sebagai Tim hanya dilakukan sekali (tidak berubah)
hingga kegiatan evaluasi berakhir kecuali berhalangan tetap
dadang-solihin.blogspot.com 43
44. Struktur Organisasi EKPD
Penanggungjawab
Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan
Bappenas
Sekretariat Tim Pelaksana
Provinsi:
Ketua: Bappeda,
Direktur EKPD SKPD, BPS
Bappenas
Tim Sekretariat Tim Penghubung Tim EKPD Provinsi
Nasional Provinsi (33 Perguruan Tinggi)
Keterangan: = garis pertanggungjawaban = garis koordinasi
dadang-solihin.blogspot.com 44
45. Komponen Pelaksanaan EKPD 2011
1. Evaluasi capaian prioritas Nasional 2010 dan 2011 berdasarkan
RPJMN 2010 – 2014
2. Relevansi isu strategis, sasaran, arahkebijakan dan strategi
pengembangan dalam RPJMN 2010 – 2014
3. Evaluasi Tematik
dadang-solihin.blogspot.com 45
46. Evaluasi Capaian Prioritas Nasional
RPJMN 2010 - 2014
• mengidentifikasi sejumlah indikator kinerja yang akan dievaluasi
dalam EKPD
• mengidentifikasi capaian indikator kinerja pembangunan tahun
2009, 2010 dan 2011
• Analisis
– Menganalisis faktor-faktor penyebab tercapai atau tidaknya
target indikator kinerja tersebut (jika indikator memiliki target)
– Menganalisis faktor-faktor menurunnya indikator kinerja dari
tahun sebelumnya (jika indikator tidak memiliki target)
dadang-solihin.blogspot.com 46
47. Indikator Capaian Prioritas Nasional
RPJMN 2010 – 2014
• Menggunakan indikator kinerja pembangunan berdasarkan 11
prioritas nasional dan 3 prioritas nasional lainnya.
• Indikator Kinerja: alat ukur keberhasilan suatu
pembangunan/kebijakan/program/kegiatan
• Kriteria indikator kinerja: SMART
• Jenis Indikator:
1. Indikator utama (U): indikator yang harus dianalisis capaiannya
2. Indikator pendukung (P) : indikator yang mendukung analisis
capaian indikator utama
dadang-solihin.blogspot.com 47
48. Prioritas Nasional
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
11 Prioritas Nasional 5 Ketahanan Pangan
Kabinet Indonesia Bersatu II 6 Infrastruktur
2009-2014 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Prioritas Lainnya 13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
dadang-solihin.blogspot.com 48
49. Indikator Capaian Prioritas
Nasional RPJMN 2010 – 2014
Prioritas Keterangan
No Indikator Satuan
Nasional Indikator
1 Reformasi Persentase kasus korupsi yang tertangani dibandingkan % U
Birokrasi dan Tata dengan yang dilaporkan
Kelola Persentase kab/ kota yang memiliki peraturan daerah % U
pelayanan satu atap
Persentase kab/kota yang memiliki pelaporan Wajar Tanpa % U
Pengecualian (WTP)
Persentase kab/kota yang telah memiliki e-procurement % U
Persentase kab/kota yang telah memiliki Perda % U
Transparansi
2 Pendidikan Rata-rata Lama Sekolah Tahun U
Angka Partisipasi Murni (SD/MI) % P
Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) % P
Angka melek aksara 15 tahun keatas % P
3 Kesehatan Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran U
hidup
Angka Harapan Hidup Tahun U
Persentase penduduk ber-KB (contraceptive prevalence % U
rate)
Laju pertumbuhan penduduk % P
dadang-solihin.blogspot.com 49
50. Indikator Capaian Prioritas
Nasional RPJMN 2010 – 2014
Keterangan
No Prioritas Nasional Indikator Satuan
Indikator
4 Penanggulangan Persentase penduduk miskin % U
Kemiskinan
Tingkat pengangguran terbuka % U
5 Ketahanan Pangan PDRB Sektor Pertanian Rp U
Nilai Tukar Petani Rp P
Produksi Padi Ton P
Jumlah Penyuluh Pertanian Orang P
6 Infrastruktur % panjang jalan nasional Baik % U
dalam kondisi:
Sedang % U
Buruk % U
Jumlah Pembangunan Rumah Unit U
Sederhana/Provinsi
Perda RTRW Provinsi Unit U
Persentase kab/kota yang telah mensahkan % P
Perda RTRW
dadang-solihin.blogspot.com 50
51. Indikator Capaian Prioritas
Nasional RPJMN 2010 – 2014
Keterangan
No Prioritas Nasional Indikator Satuan
Indikator
7 Iklim Investasi dan Iklim Persentase kredit UMKM % U
Usaha Nilai Realisasi Investasi PMA US$ Juta U
Nilai Realisasi Investasi PMDN Rp Milyar U
Jumlah alokasi kredit perbankan Rp M P
Jumlah tabungan masyarakat Rp M P
8 Energi Rasio Elektrifikasi % U
9 Lingkungan Hidup dan Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan % U
Pengelolaan Bencana terhadap lahan kritis
Frekuensi terjadi bencana Kali/Thn P
Persentase ruang terbuka hijau (RTH) di % P
Ibukota Provinsi
Persentase pembentukan Badan % P
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di
kab/kota/provinsi
10 Daerah Tertinggal, Indeks Gini U
Terdepan, Terluar, dan Jumlah Kabupaten Tertinggal Kab U
Pasca Konflik Kemiskinan % P 51
dadang-solihin.blogspot.com
52. Indikator Capaian Prioritas Nasional
RPJMN 2010 – 2014
Keterangan
No Prioritas Nasional Indikator Satuan
Indikator
11 Kebudayaan, Jumlah paten (HAKI) Unit U
Kreatifitas, Inovasi Jumlah dosen peneliti PTN/PTS Orang P
dan Teknologi Jumlah perpustakaan Buah P
Jumlah hasil riset dari lembaga riset Buah P
Prioritas Lainnya
1 Kesejahteraan IPM Indeks U
rakyat Pendapatan per kapita Rp juta / tahun U
Penyandang masalah sosial % P
Gizi Buruk % P
2 Politik, Hukum, dan Indeks kriminalitas Indeks U
Keamanan Persentase penyelesaian kasus kejahatan % P
konvensional
Persentase penyelesaian kasus kejahatan % P
transnasional
3 Perekonomian Pertumbuhan ekonomi % U
Inflasi % P
Perkembangan PAD % P
Pertumbuhan Ekspor
dadang-solihin.blogspot.com % P52
Pertumbuhan Impor % P
53. Relevansi Isu Strategis
• Identifikasi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan strategi
pengembangan RPJMN 2010-2014
• Analisis relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan strategi
pengembangan dengan kondisi provinsi
• Analisis terhadap arah kebijakan dan strategi pengembangan yang
ada dalam Buku III RPJMN 2010-2014, untuk mengetahui apakah
arah kebijakan dan strategi pelaksanaan relevan dengan RKPD
2010 dan 2011 di Provinsi.
• Rekomendasi tindaklanjut atau perbaikan sasaran, arah kebijakan
dan strategi pengembangan
dadang-solihin.blogspot.com 53
54. Relevansi Isu Strategis
• Isu Strategis
(4) (5)
(1) (2) (3)
Analisis Rekomendasi
RPJMN 2010-2014 RKPD 2010 RKPD 2011
Relevansi Isu Strategis RKP/RKPD 2013
(masukkan isu strategis Isu strategis yang Isu strategis yang (Lakukan analisis Rekomendasi isu strategis
berdasarkan wilayah ke relevan: relevan: relevansi berdasarkan ke pemerintah:
dalam kolom ini. Lihat (identifikasi isu (identifikasi isu isu strategis pada kolom
Lampiran 1) strategis dalam strategis (1), (2), dan (3))
RKPD 2010 yang dalam RKPD
relevan dengan isu 2011 yang
strategis dalam relevan
RPJMN 2010- dengan isu Rekomendasi isu strategis
2014) strategis ke pemerintah provinsi:
Isu strategis yang tidak dalam RPJMN
relevan: 2010-2014)
(identifikasi isu Isu strategis yang
strategis yang ada tidak relevan:
dalam RKPD 2010 (identifikasi isu
namun tidak ada strategis yang
dalam RPJMN ada dalam
2010-2014) RKPD 2011
namun tidak
ada dalam
RPJMN 2010-
dadang-solihin.blogspot.com
2014) 54
55. Relevansi Isu Strategis
• Sasaran
Rekomendasi
RPJMN 2010- RKPD RKPD Analisis Sasaran
2014 2010 2011 Relevansi RKP/RKPD
2013
Analisis seperti isu
strategis di atas
dadang-solihin.blogspot.com 55
56. Relevansi Isu Strategis
• Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Rekomendasi
RKPD RKPD Analisis Kebijakan dan
RPJMN 2010-2014
2010 2011 Relevansi Strategi
RKP/RKPD 2013
Idem dengan isu strategis
dadang-solihin.blogspot.com 56
57. Evaluasi Tematik
• Mengidentifikasi dokumen hasil evaluasi yang telah dilaksanakan
• Untuk mengakomodasi usulan kebijakan yang akan disampaikan ke
pemerintah dari hasil kajian/evaluasi yang telah dilaksanakan oleh
Perguruan Tinggi
dadang-solihin.blogspot.com 57
58. Diagram Alir Komponen EKPD 2011
1 2 3
Evaluasi Terhadap Capaian Relevansi Isu Strategis dsb
Evaluasi Tematik
Prioritas RPJMN 2010-2014 dalam RPJMN 2010-2014
Identifikasi
Identifikasi isu strategis, sasaran,
Identifikasi Capaian 2009, 2010, arah kebijakan dan strategi Identifikasi dokumen hasil
2011 dan Target 2010 dan 2011 pengembangan dalam RPJMN evaluasi yg telah dilaksanakan
2010-2014
Analisis Capaian Analisis capaian
2010 2010 Analisis relevansi isu
dibandingkan dibandingkan strategis, sasaran, arah
Penyusunan Laporan Hasil
capaian 2009 dan target 2010 dan kebijakan dan strategi
Analisis
capaian 2011 capaian 2011 Identifikasi Dokumen
pengembangan dengan
dibandingkan dibandingkan
kondisi provinsi
capaian 2010 target 2011
Rekomendasi
Rekomendasi kebijakan sesuai
Rekomendasi Tindaklanjut atau
Rekomendasi Berdasarkan 11 dengan isi dokumen hasil
Perbaikan Sasaran, Kebijakan
+3 Prioritas Nasional Lainnya evaluasi yg telah dilaksanakan
dan strategi pengembangan
oleh PT sebelumnya
dadang-solihin.blogspot.com 58