SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 117
Descargar para leer sin conexión
www.dadang-solihin.blogspot.com   2
Nama                       : Dr Dadang Solihin, SE, MA
                                Dr.       Solihin SE
   Tempat/Tgl Lahir           : Bandung 6 November 1961
   Pekerjaan                  : Direktur Evaluasi Kinerja
                                Pembangunan Daerah
                                Bappenas
   Alamat Kantor              : Jl. Taman Suropati No. 2
                                Jakarta 10310
   Telp/Fak Kantor            : (021) 392 6248
   HP                         : 0812 932 2202
   PIN BB                     : 277878F0
   Email                      : dadangsol@yahoo.com
   Website                    :
      http://dadang-solihin.blogspot.com

dadang-solihin.blogspot.com                           3
Materi
                        M t i
•   Tupoksi DPRD
•   Orientasi Dasar Politik DPRD
•   Tujuan dan Permasalahan Pembangunan
    Daerah
•   Perencanaan Pembangunan Daerah
•   Fungsi DPRD di Bidang Legislasi
•   Fungsi DPRD di Bidang Anggaran
•   Fungsi DPRD di Bidang Pengawasan




                     www.dadang-solihin.blogspot.com   4
www.dadang-solihin.blogspot.com   5
Wadah P
W d h Perwakilan Rakyat
           kil R k t
Pemerintah Daerah yang dipimpin                   Mana yang paling dekat
oleh Kepala Daerah yang dipilih                    dengan rakyat dan secara
secara langsung oleh rakyat                        nyata sering memperjuangkan
                                                   kepentingan rakyat?
DPRD sebagai organisasi politik                   Organisasi mana yang terkait
Negara yang berpihak dan berjuang                  langsung memperjuangkan
untuk kepentingan rakyat                           kepentingan rakyat?
Berbagai partai politik yang                      Lembaga dan organisasi mana
seharusnya menjadi organisasi politik              yang mempunyai sumberdaya
                                                                   i   b d
sipil tertinggi dari rakyat                        pembangunan yang dapat
                                                   didayagunakan untuk secara
LSM dan berbagai bentuk asosiasi                   nyata dan cepat memenuhi
                                                       t d       t         hi
yang menjadi wadah fungsional atas                 kebutuhan hidup rakyat?
perjuangan kepentingan tertentu
                                                  Organisasi mana yang
Berbagai organisasi kemasyarakatan                 mempunyai dasar pijakan kuat
yang dibentuk mulai dari tingkat                   dan konkrit di lingkungan
dusun sampai tingkat nasional                      rakyat?

                    www.dadang-solihin.blogspot.com                               6
Struktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam Pembangunan

                        Bentuk Kebijakan dan Program Pembangunan
         Pemda               DPRD                 Parpol                LSM              Ormas
      Kebijakan dan      Produk-produk        Program partai       Kebijakan dan     Agenda lobi dan
        Program
            g            Fungsi DPRD
                             g                   dan janji
                                                     j j          p g
                                                                  program khusus      tekanan politik
                                                                                              p
      Pembangunan                               kampanye                LSM

                                         Arena Pembangunan
            Sosial                 Ekonomi                  Lingkungan              Kelembagaan
     Kesejahteraan sosial      Pertumbuhan dan             Lingkungan yang         Pembuatan
      bagi seluruh warga         pemerataan                sehat dan lestari   keputusan partisipatif


                                  Lembaga Intermediary
         Pemda               DPRD       Parpol                          LSM              Ormas
       KDH, Sekda,         Pimpinan,          Pimpinan Partai,    Berbagai bentuk    Berbagai bentuk
         SKPD            Komisi, Fraksi,      Biro-biro dalam      dan jenis LSM     dan jenis Ormas
                            Kaukus                 Partai

             Kelompok median pendukung pemilu dan political entrepreneur

                          Warga Negara dan Kepentingan-kepentingannya
         Gender             Ekonomi              Domisili           Keamanan          Organisasi
           Laki               Kaya
                                y                  Tetap
                                                       p               Mapan
                                                                         p              Kelompok
                                                                                             p

                                       www.dadang-solihin.blogspot.com                                  7
       Perempuan              Miskin           Tidak Tetap           Rentan             Individual
     Sumber: ADEKSI, KAS, GTZ, ProLH (2005)
Fungsi DPRD
menurut UU 27/2009

1.
1    Legislasi


2.
2    Anggaran
     A


3.   Pengawasan




     www.dadang-solihin.blogspot.com   8
Fungsi Legislasi
                F ngsi
•   Fungsi Legislasi adalah kewenangan pembuatan Peraturan
    Daerah (Perda), yaitu menginisiasi lahirnya Rancangan Peraturan
    Daerah (Raperda) dan juga membahas dan menyetujui/menolak
    Raperda yang diusulkan oleh eksekutif.
•   Perda k
    P d akan menjaga k b l j t sebuah k bij k di d
                j    keberlanjutan b h kebijakan daerah.
                                                      h
•   Perda menjadi dasar hukum tindakan pemerintahan sekaligus
    menjadi instrumen perlindungan hukum bagi rakyat di daerah
                                                        daerah.
•   Perda dapat difungsikan sebagai instrumen pembangunan.




                       www.dadang-solihin.blogspot.com                9
Fungsi Anggaran
•   Fungsi Anggaran adalahkewenangan menyetujui atau menolak
    dan menetapkan RAPBD menjadi APBD, melalui proses
    pembahasan Arah Kebijakan Umum, pembahasan rancangan
    APBD yang diajukan oleh kepala daerah, dan menerapkan Perda
    tentang APBD.
•   APBD harus semakin berorientasi kepada kepentingan rakyat
    melalui model perencanaan kebijakan yang integratif, antara rakyat,
    DPRD dan pemerintah daerah.
               p
•   APBD merupakan dokumen kebijakan yang memiliki pengaruh
    nyata terhadap prioritas dan arah kebijakan pemerintahan dalam
    satu tahun anggaran.
•   Dari APBD akan sangat mudah diidentifikasi kebijakan politik
    anggaran daerah, dimana di dalamnya terungkap: “kepada
              daerah                                   kepada
    kelompok mana pemerintah berpihak, dan untuk kegiatan apa
    pemerintah bertindak”.
                        www.dadang-solihin.blogspot.com               10
Fungsi Penga asan
            F ngsi Pengawasan
•   Fungsi Pengawasan adalah kewenangan dewan untuk melakukan
    pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya,
    pengawasan pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja
    pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan
    kerjasama internasional di daerah
                                daerah.
•   Adanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkan
    adanya kebijakan daerah y g p g
          y      j             yang progresif memihak masyarakat.
                                                         y
•   Sebagai stakeholder utama dalam penyediaan pelayanan publik
    daerah, DPRD diharapkan mampu mendorong adanya peningkatan
    kualitas pelayanan publik.
•   Sebagai pilar utama dalam pemerintaran daerah, DPRD perlu lebih
    responsif dengan memperkuat fungsi pengawasan terhadap
    penyediaan pelayanan publik di daerah.

                       www.dadang-solihin.blogspot.com            11
Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998)
P     d F      i      (1966-
•   DPRD hanya menyetujui konsep eksekutif karena kapasitas dan
    kewenangannya terbatas untuk menganalisis kebijakan yang
    diprakarsai eksekutif.
•   Anggota dewan saat itu tidak memiliki kekuatan dan keahlian untuk
    melakukan analisa secara independen atau untuk meminta
    masukan dari masyarakat.
•   Hal ini semakin memperlemah fungsi perwakilan DPRD dan
    kemampuan mereka dalam memastikan bahwa program,
    pelayanan, dan anggaran pemerintah daerah telah mencerminkan
    prioritas k
      i it konstituen.
                 tit
•   Pemilihan umum direkayasa secara seksama untuk memilih
    anggota DPRD yang loyal pada rezim
                                   rezim.



                        www.dadang-solihin.blogspot.com             12
Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)
    P     d F      i      (S t I i)
•   DPRD saat ini lebih cerdas dan kompeten dibandingkan di masa
    lalu.
•   Anggota DPRD secara aktif terlibat dalam penyusunan peraturan
    daerah , tidak hanya menyetujui draf yang dipersiapkan oleh
    pemerintah,
    pemerintah dan memainkan peran penting dalam proses
    penganggaran daerah.
•   Pemerintah daerah berkonsultasi dengan DPRD mengenai
    keputusan-keputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara
    aktif mengambil bagian dalam perencanaan untuk pengembangan
    ekonomi d masyarakat di d
      k      i dan          k t daerahnya.
                                      h
•   Melalui pemilihan umum yang jujur dan adil, anggota DPRD kini
    lebih representatif dibandingkan di masa lalu di mana masyarakat
                                             lalu,
    memiliki harapan yang tinggi terhadap lembaga ini.


                        www.dadang-solihin.blogspot.com                13
Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1/2)
    T t       b i            Ef ktif

•   Seperti di banyak tempat lain di dunia, para politisi seringkali
    terlihat sebagai orang-orang yang mengutamakan kepentingan diri
    sendiri dan mereka tidak terjangkau, terpisah dari realita
    kemiskinan dan kesengsaraan lain yang masih mewarnai
    kehidupan sehari-hari di Indonesia.
                sehari hari Indonesia
•   Banyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan
    merasa bahwa sebagai wakil terpilih yang berbicara dan bertindak
    atas nama masyarakat, mereka berhak menuntut perlakuan khusus
    dan kemudian menjauhkan diri dari masyarakat biasa.




                       www.dadang-solihin.blogspot.com             14
Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2/2)
    T t       b i            Ef ktif

•   Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya publik yang
    terus menghiasi catatan DPRD di daerah juga akan dapat mengikis
    kepercayaan publik.
•   Menurut data Indonesian Corruption Watch pada Juni 2006, lebih
    dari 1.000 anggota DPRD di seluruh Indonesia sedang dalam
         1 000
    penyelidikan karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi.
•   DPRD banyak yang kurang efektif. Kebanyakan DPRD hanya
    menyetujui satu atau dua PERDA dalam setahun walaupun
    merencanakan untuk membuat lebih banyak lagi.
•   Anggaran daerah sering pula tertunda karena keterlambatan DPRD
    untuk menyetujuinya.




                       www.dadang-solihin.blogspot.com            15
Mengapa Hal Ini Terjadi?
         M       H l I i T j di?
•   Sistem partai yang terpusat membuat anggota DPR/D menjadi
    lebih berpihak kepada partai sebagai sumber legitimasi daripada
    berpihak pada pemilih dan masyarakat.
•   Partai politik melihat anggotanya sebagai sumber pengumpulan
    dana untuk pemilihan umum berikut sehingga kebanyakan anggota
                                  berikut,
    DPRD memang secara teratur harus memberikan sebagian gaji
    mereka kepada partai.
•   Bagi banyak anggota DPRD, para pemilih hanya perlu dimintai
    pendapat lima tahun sekali, sebagai bagian dari kampanye
    pemilihan k b li
         ilih kembali.
•   “Hubungan Konstituensi” berarti memelihara kelompok kepentingan
    tertentu yang mendukung para anggota DPRD untuk dipilih, dan
                                                        dipilih
    seringkali melibatkan uang.


                       www.dadang-solihin.blogspot.com            16
Kemauan untuk M
     K         t k Mereformasi
                       f     i
•   Anggota DPRD yang progresif dan berpikiran reformis semakin
    sadar bahwa kebutuhan untuk mendengarkan masyarakat tidak
    hanya terjadi selama kampanye saja tetapi dalam praktek sehari-
    hari.
•   Anggota DPRD semakin tanggap dan inovatif serta memahami
    permasalahan yang muncul akibat ketidakpercayaan rakyat pada
    para politisi.
•   DPRD telah melakukan reformasi di beberapa bidang yang
    memungkinkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan
    transparansi.
    t             i




                       www.dadang-solihin.blogspot.com                17
www.dadang-solihin.blogspot.com   18
Agenda Politik Nyata
A   d P litik N t

         Agenda politik yang sangat nyata dan
         langsung memenuhi kebutuhan warga.
             Penanggulangan kemiskinan;
             Peningkatan aksesibilitas dan kualitas
              pendidikan dan kesehatan;
             Pemberantasan k
              P b        t  korupsi d reformasi
                                  i dan f     i
              birokrasi.




    www.dadang-solihin.blogspot.com                19
Argumentasi Politik Mendasar
        Argumentasi politik yang dibangun adalah sangat
        mendasar dan tidak klise.
           Dengan membawa dukungan politik nyata dari
            warga, anggota DPRD akan d
                         t          k dapat memperkuat
                                            t        k t
            pijakan mereka dalam proses politik yang
            berlangsung dalam berbagai sidang DPRD.
                  g   g              g        g
           Dengan informasi dan pengetahuan yang
            langsung diperoleh dari warga masyarakat, para
            anggota DPRD akan mampu membawakan
            semua kepentingan warga ke dalam proses
            pembuatan Peraturan Daerah penentuan APBD
                                 Daerah,
            dan pengawasan politik.




        www.dadang-solihin.blogspot.com             20
Positif dan Konstruktif
Pemikiran yang selalu mencari upaya
           y g                 p y
perbaikan.
    Anggota DPRD akan selalu dituntut
     untuk berpikir positif dan
     konstruktif dalam melaksanakan
     tugas dan fungsinya.
                fungsinya
    Sering tanpa disadari kebiasaan ini
     j
     justru meningkatkan kapasitas
                   g         p
     modal politik yang memang
     dibutuhkan oleh anggota DPRD dan
     struktur politik pendukungnya.
       t kt     litik    d k




                      www.dadang-solihin.blogspot.com   21
Membangun Sistem Umpan Balik
                 Membangun dan memperkokoh sistem
                       g             p
                 umpanbalik yang cepat dan efektif.
                    Para anggota DPRD dan partai
                     politiknya dapat selalu melakukan up-
                     date terhadap informasi dan program
                     kerjanya.
                     kerjanya
                    Partai politik yang diwakili oleh anggota
                     DPRD tersebut juga secara terus
                                      j g
                     menerus mengevaluasi diri apakah
                     mereka mempunyai akar yang kuat di
                     tingkat k
                     ti k t akar rumput atau justru
                                         t t j t
                     berkembang menjadi partai politik yang
                     mengambang.
                          g        g



        www.dadang-solihin.blogspot.com                  22
Siklus R
    Sikl Representasi Wakil Rakyat
                 t i W kil R k t
   Mandat politik yang bersifat sementara mengandung arti bahwa
    rakyat hanya memberikan sebagian hak-haknya untuk diwakili oleh
    anggota DPRD yang terpilih dalam proses pengambilan keputusan.
   Rakyat masih dapat menggunakan haknya secara langsung untuk
    mempengaruhi proses pengambilan keputusan
                                    keputusan.
   Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan
    mereka yang memilihnya maka kekuasaan perwakilan itu dapat
                  memilihnya,
    dicabut oleh para pemilih melalui mekanisme Pemilu lima tahun
    yang akan datang.
   Dalam jeda waktu di antara dua pemilihan umum, apabila seorang
    wakil rakyat tidak dapat mewakili kepentingan para pemilihnya,
    maka secara politik yang bersangkutan akan mengalami
    delegitimasi di mata publik.

                       www.dadang-solihin.blogspot.com               23
Siklus Representasi Wakil Rakyat
                                  RAKYAT

                                     PEMILU

                              Representasi Rakyat
                                (keterwakilan)



     Hubungan dengan                  DPRD
                                                           Fungsi Legislasi
         Pemilih

     Hubungan dengan              MEMBUAT
    media dan kelompok           KEPUTUSAN                 Fungsi Anggaran
                                                            u gs    gga a
       kepentingan                 POLITIK

       Sumber daya
    (anggaran, staf, riset                                 Fungsi Pengawasan
       dan informasi)



                   Perlindungan                 Peningkatan
                 hak-hak Individu         Kesejahteraan Individu
                  dan masyarakat              dan Masyarakat
Sumber: NDI, LGSP        www.dadang-solihin.blogspot.com                       24
1/2
                                                                        1/2
      Indikator P l k
      I dik t Pelaksanaan Mandat yang Baik
                          M d t       B ik

   Dalam pelaksanaan mandat rakyat, dewan selayaknya dapat
    menghasilkan keputusan politik/ kebijakan publik yang berdampak
    positif melalui instrumen fungsi-fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi,
    anggaran dan pengawasan.
 Semua pelaksanaan fungsi tersebut merupakan inti dari politik
  perwakilan.
 DPRD sebagai representasi rakyat menjalankan amanah
  keterwakilan, yang mengharuskan seorang wakil rakyat bersikap
  dan bertindak sesuai dengan kehendak rakyat, yang diartikulasikan
  melalui peran kelompok-kelompok dalam masyarakat maupun
  individu-invidu warga negara.




                         www.dadang-solihin.blogspot.com                    25
2/2
        Indikator P l k
        I dik t Pelaksanaan Mandat yang Baik
                            M d t       B ik

   Secara substansial
       p
        perlindungan hak
                 g
       peningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspek
   Secara prosedural
           p
      mengikuti prosedur hukum yang benar
       melibatkan masyarakat di dalam prosesnya
                      y                p      y
   Komunikasi dan hubungan dengan konstituen, media serikat,
    Ormas, LSM, perguruan tinggi, dan lain-lain.
   Sistem pendukung (supporting system) memadai antara lain
    mencakup anggaran, staf, riset dan informasi.




                         www.dadang-solihin.blogspot.com        26
dadang-solihin.blogspot.com   27
Apa Itu Pembangunan?
Pembangunan adalah:                             Tujuan Pembangunan:
 proses perubahan ke                1.
                                     1    Peningkatan standar hidup (levels
  arah kondisi yang lebih                 of living) setiap orang, baik
  baik                                    pendapatannya, tingkat konsumsi
                                          pangan, sandang, papan,
                                          pangan sandang papan pelayanan
 melalui upaya yang                      kesehatan, pendidikan, dll.
  dilakukan secara                   2.   Penciptaan berbagai kondisi y g
                                               p            g         yang
  terencana.
  t                                       memungkinkan tumbuhnya rasa
                                          percaya diri (self-esteem) setiap
                                          orang.
                                          orang
                                     3.   Peningkatan kebebasan
                                          (freedom/democracy) setiap orang.
                                                                  Todaro, 2000


                            dadang-solihin.blogspot.com                       28
How?
                           Ho ?
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
     antar daerah
     antar sub daerah
     antar warga masyarakat (p
               g     y       (pemerataan dan keadilan).
                                                     )
2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
        p                      p g       j
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
        p                    j g                       y
   agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa
   datang (berkelanjutan).




                       dadang-solihin.blogspot.com            29
Tantangan dalam Pembangunan Daerah
           g               g
                                                                  • Mengurangi
                              Sarana dan
                            Prasarana yang
                            P                                       ketimpangan
                             memadai dan                          • Memberdayakan
                              berkualitas                           masyarakat
                                                                  • Mengentaskan
                                                                    kemiskinan.
                                                                  • Menambah lapangan
                                                                    kerja.
                                                Dunia usaha yg    • Menjaga kelestarian
                                                   kondusif         SDA
                             Pemanfaatan
                          sumber daya secara
                              berkualitas

                Koordinasi yang
               semakin baik antar
                 stakeholders



Peningkatan kapasitas
        SDM
                                    dadang-solihin.blogspot.com                    30
PEMBANGUNAN DAERAH                        PEMBANGUNAN DI DAERAH




   Upaya terencana untuk
                                           Upaya untuk memberdayakan
   meningkatkan kapasitas
                                           masyarakat di seluruh daerah
    Pemerintahan Daerah

    Sehingga tercipta suatu                    Sehingga tercipta suatu
                                               S hi     t i t       t
  kemampuan yang andal dan                lingkungan yang memungkinkan
     p
     profesional dalam:                          masyarakat untuk:
                                                     y



 Memberikan pelayanan kepada             M ik ti k lit k hid
                                           Menikmati kualitas kehidupan
  masyarakat,                              yang lebih baik, maju, dan
                                           tenteram,,
 M
  Mengelola sumber d
       l l     b daya                     Peningkatan harkat, martabat,
  ekonomi daerah.                          dan harga diri.

                        dadang-solihin.blogspot.com                   31
PEMBANGUNAN DAERAH
                         Dilaksanakan Melalui:

Penguatan Otonomi              Pengelolaan
                                                         Good Governance
     Daerah                    Sumberdaya

               Keseimbangan Peran Tiga Pilar
               K   i b      P     Ti Pil

   Pemerintahan
   P    i t h                   Dunia U h
                                D i Usaha                   Masyarakat
                                                            M      k t

   Menjalankan dan
menciptakan lingkungan     Mewujudkan penciptaan         Penciptaan interaksi
politik dan hukum yang       lapangan kerja dan          sosial, ekonomi dan
 kondusif bagi unsur-           pendapatan.                     politik.
       unsur lain.

                           dadang-solihin.blogspot.com                          32
Pergeseran Paradigma:
        From Government to Governance




          Government                                  Governance
 M b ik h k ekslusif b i
  Memberikan hak k l if bagi           P
                                        Persoalan-persoalan publik
                                               l           l     blik
  negara untuk mengatur hal-hal         adalah urusan bersama
  publik,                               pemerintah, civil society dan
 Aktor di luarnya hanya dapat          dunia usaha sebagai tiga aktor
  disertakan sejauh negara              utama.
  mengijinkannya.
  mengijinkannya
                        dadang-solihin.blogspot.com                      33
Pelaku Pembangunan:
                             g
               Paradigma Governance
   Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
    yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
                                     Tenaga Kerja
                      Kontrol                          Kontrol



        Dunia Usaha
                                    Pemerintah                       y
                                                                  Masyarakat
          Swasta
          S    t


                        Nilai                       Redistibusi
                 Pertumbuhan                    Melalui Pelayanan
                                        Pasar

   Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
    Good.
    Good
                                dadang-solihin.blogspot.com                    34
Model Go ernance
               Governance
                Sektor Swasta      Sektor Publik        Sektor Ketiga


   Tingkat        Perusahaan        Organisasi               LSM
Supranasional    transnasional   Antar Pemerintah       Internasional




  Tingkat        Perusahaan
                 P      h                                 Ormas/LSM
  Nasional         Nasional        GOVERNANCE              Nasional



   Tingkat        Perusahaan         Pemerintah           LSM Lokal
 Subnasional         Lokal             Lokal

                                            (Kamarack and Nye Jr., 2002)

                        dadang-solihin.blogspot.com                        35
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
             g

           STATE                       CITIZENS
           Executive
                  i                    organized into:
                                            i di t
           Judiciary         Community-based organizations
            g
          Legislature        Non-governmental organizations
                                Professional Associations
         Public service
                                    Religious groups
            Military                Women’s groups
             Police                       Media

                       BUSINESS
              Small / medium / large enterprises
                 Multinational Corporations
                     Financial institutions
                     Fi     i l i tit ti
                        Stock exchange


              dadang-solihin.blogspot.com                     36
Troika




dadang-solihin.blogspot.com   37
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
  Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
               Swasta



  Masyarakat,
  Bangsa, dan
    Negara                                      Masyarakat

                                                             VISI
                                       Pemerintah

Good Governance            Dunia Usaha




                  dadang-solihin.blogspot.com                       38
Sinergitas Stakeholders




       dadang-solihin.blogspot.com   39
Sinergitas Stakeholders




       dadang-solihin.blogspot.com   40
dadang-solihin.blogspot.com   41
Status Hukum Dokumen Perencanaan
                NASIONAL                                       DAERAH
        Dokumen               Penetapan                 Dokumen             Penetapan
Rencana Pembangunan               UU           Rencana Pembangunan             Perda
Jangka Panjang Nasional      (Ps.
                             ( 13 Ayat 1)
                                     y )       Jangka Panjang Daerah      (Ps.
                                                                          ( 13 Ayat 2)
                                                                                   y )
(RPJP-Nasional)                                (RPJP-Daerah)
Rencana Pembangunan             Per Pres       Rencana Pembangunan        Peraturan KDH
Jangka Menengah N i l
J k M           h Nasional   (Ps. 19 Ayat 1)   Jangka Menengah D
                                               J k M         h Daerah
                                                                    h     (Ps. 19 Ayat 3)
(RPJM-Nasional)                                (RPJM-Daerah)
Renstra Kementerian /          Peraturan       Renstra Satuan Kerja          Peraturan
Lembaga (Renstra KL)          Pimpinan KL      Perangkat Daerah           Pimpinan SKPD
                             (Ps. 19 Ayat 2)   (Renstra SKPD)              (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah        Per Pres       Rencana Kerja Pemerintah   Peraturan KDH
(RKP)                        (Ps. 26 Ayat 1)   Daerah (RKPD)              (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja                  Peraturan       Rencana Kerja Satuan          Peraturan
Kementerian / Lembaga         Pimpinan KL      Kerja Perangkat Daerah     Pimpinan SKPD
(
(Renja KL)
    j    )                   (Ps.
                             (Ps 21 Ayat 1)    (
                                               (Renja SKPD)
                                                   j       )              ( Ps. 21 Ayat 3)
                                                                            Ps
                                 dadang-solihin.blogspot.com                          42
Persyaratan Dokumen Perencanaan:
                    Perencanaan:
             SMART
 SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
 MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured
  g
  gets managed”)
           g )
 ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
  appropriate collection method)
 RELEVANT (information needs of the people who will
  use the data)
 TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
  time to influence many manage decision)

                    dadang-solihin.blogspot.com         43
Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
H        iliki       t h i d          hit   k
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
   mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
   pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan
   pelaksanaannya.
                        dadang-solihin.blogspot.com          44
Fungsi/Manfaat Perencanaan
•   Sebagai alat koordinasi
    seluruh stakeholders
•   Sebagai penuntun arah
•   Minimalisasi ketidakpastian
•   Minimalisasi inefisiensi
    sumberdaya
•   Penetapan standar dan
    P    t       t d d
    pengawasan kualitas




                          dadang-solihin.blogspot.com   45
www.dadang-solihin.blogspot.com   46
Tata Urutan Hukum
                (UU 10/2004 ttg Pembentukan Peraturan PerUU)

No    Produk Hukum        Penetapan Oleh                     Fungsi
1.   UUD 1945             MPR                   Sumber hukum Tertinggi dari segala
                                                hukum
2.   UU                   DPR dan               Pelaksana konstitusi (UUD 1945)
                          ditandatangani oleh
                          Presiden
3.   Peraturan            Presiden               Setingkat dengan undang-undang
     Pemerintah                                  Selanjutnya harus diserahkan
                                                        j y
     Pengganti Undang-                            kepada DPR untuk ditetapkan atau
     Undang (PERPU)                               ditolak menjadi undang-undang
4.
4    Peraturan            Presiden setelah      Pelaksanaan undang undang
                                                            undang-undang
     Pemerintah           disetujui oleh
                          Menteri
5.
5    Peraturan Daerah     DPRD                  Penyelesaian tugas, kewajiban dan
                                                             tugas
                                                hak pemerintah daerah


                              www.dadangsolihin.com                               47
Asas Pembentukan
        Peraturan Perundang-undangan
                  Perundang-

1. Asas Kejelasan Tujuan:
  Harus mempunyai t j
  H             i tujuan yang j l d yang h d k di
                              jelas dan  hendak dicapai.
                                                      i

2.
2 Asas Kelembagaan atau Organ Pembentuk yang tepat:
    Harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan
     p
     perundang-undangan y g berwenang.
              g       g yang             g
    Dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh
     lembaga atau pejabat atau peraturan yang lebih tinggi.

3. Asas Kesesuaian antara Jenis dan Materi Muatan:
  Harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat
  dengan jenis peraturan perundang-undangannya.

                       www.dadangsolihin.com                      48
4. Asas Dapat Dilaksanakan:
  Karena benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur
  kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Asas Kejelasan Rumusan:
    Harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan
     perundang-undangan, sistematika dan pilihan kata atau
     terminologi,
              g
    Bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak
     menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam
     pelaksanaannya.
       l k

6.
6 Asas Keterbukaan:
  Dalam proses perencanaan, persiapan, penyusunan, dan
  pembahasan seluruh lapisan masyarakat perlu diberi kesempatan
  yang seluas-luasnya untuk mengetahui dan memberikan masukan
  dalam proses pembuatan peraturan perundang-undangan.
                      www.dadangsolihin.com                   49
7.   Asas Tata Susunan Peraturan Perundang-undangan atau lex
     superior derogate lex inferiori:
          i d       t l i f i i
     Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh
     bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih
                                   perundang-undangan
     tinggi.


8.   Asas lex specialis derogate lex generalis:
     Peraturan perundang-undangan yang lebih khusus
     mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih
     umum.

9.   Asas lex posterior derogate lex priori:
     Peraturan perundang-undangan yang lahir kemudian
     mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lahir
     terlebih dahulu jika materi yang diatur peraturan perundang
                                                       perundang-
     undangan tersebut sama.

                         www.dadangsolihin.com                      50
10. Asas Keadilan:
    Setiap peraturan perundang-undangan harus mencerminkan
    keadilan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali.


11. Asas kepastian hukum:
    Setiap p
         p peraturan p
                     perundang-undangan harus dapat menjamin
                             g      g           p       j
    kepastian hukum dalam upaya menciptakan ketertiban dalam
    masyarakat.

12. Asas pengayoman:
    Setiap
    S ti peraturan perundang-undangan h
              t          d      d      harus b f
                                             berfungsi
                                                     i
    memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan
    ketentraman masyarakat.
                    y



                       www.dadangsolihin.com                   51
13.
13 Asas Mengutamakan Kepentingan Umum:
   Dalam peraturan perundang-undangan harus memperhatikan
   keseimbangan antara berbagai kepentingan dengan
            g               g     p     g      g
   mengutamakan kepentingan umum.

14. Asas Kenusantaraan:
   Setiap peraturan perundang-undangan merupakan bagian dari
   sistem hukum nasional berdasarkan kesatuan wilayah Indonesia
   atau wilayah tertentu sesuai jenis peraturan perundang-
   undangan.
         g

15. Asas Kebhinekatunggalikaan:
   Materi muatan peraturan perundang-undangan harus
   memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan
   golongan,
   golongan kondisi khusus daerah sistem nilai masyarakat daerah
                            daerah,
   khususnya yang menyangkut masalah-masalah yang sensitif
   dalam kehidupan masyarakat.
                        www.dadangsolihin.com                     52
Syarat Penyusunan Perda
1. Hindari
1 Hi d i pemberian k
               b i kewenangan yang
   berlebihan;
2.
2 Hindari pengaturan dan persyaratan
   yang tidak perlu, berlebihan, dan sulit
   diterapkan;
3. Akomodasi ketetapan yang bersifat
   transparan, akuntabel, dan melewati
   proses pengambilan k
                  bil keputusan yang
                            t
   benar;
4.
4 Libatkan tokoh masyarakat setempat;
5. Gunakan proses pelibatan publik
   y g
   yang luas;
            ;
6. Tingkatkan efektivitas mekanisme
   penegakan hukum.
                          www.dadangsolihin.com   53
Prinsip Dasar
     Proses Penyusunan Perda (1)
1. Transparansi/keterbukaan.
   Informasi tentang akan
    ditetapkannya suatu kebijakan,
   P l
    Peluang bagi masyarakat
             b i          k t
    untuk memberikan masukan
    dan melakukan pengawasan
                    p g
    terhadap pemerintah.




                       www.dadangsolihin.com   54
Prinsip Dasar
    Proses Penyusunan Perda (2)
2. Partisipasi:
      Mendorong terciptanya komunikasi p
                g     p y               publik untuk
       meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses
       pengambilan keputusan pemerintah,
      Mendorong keterbukaan informasi pemerintah yang lebih
       baik untuk kemudian menyediakan gagasan baru dalam
       memperluas pemahaman komprehensif terhadap suatu
       isu.
      Mengurangi kemungkinan terjadinya konflik dalam
           g      g     g        j    y
       menerapkan suatu keputusan dan mendukung penerapan
       akuntabilitas.




                       www.dadangsolihin.com                   55
Prinsip Dasar
                    p
       Proses Penyusunan Perda (3)
3. Koordinasi dan Keterpaduan.
     Koordinasi dan keterpaduan/integrasi berkaitan dengan
      hubungan antara pemerintah dan organisasi dalam
      p
      pemerintah.
     Menyediakan mekanisme yang melibatkan instansi lain dalam
      pengambilan keputusan secara utuh.
     Keterpaduan memerlukan kombinasi yang harmonis antara
      wawasan dan aksi koordinasi, menekan konflik, membatasi
      ketidakefektifan,
      ketidakefektifan dan yang terpenting membatasi jumlah
      produk hukum.




                        www.dadangsolihin.com                   56
Prinsip Dasar Perumusan Substansi (1)

1. Akurasi Ilmiah dan Pertimbangan Sosial-Ekonomi.
      Setiap peraturan hendaknya disusun berdasarkan kajian
       keilmuan di d l
       k il        dalamnya.
      Suatu peraturan tidak bersifat normatif semata, melainkan
       juga harus mencerminkan isu dan permasalahan
       sebenarnya, berikut strategi pemecahan yang dibutuhkan
       masyarakat.
      Untuk dapat memastikan kebutuhan yang sebenarnya dari
       para pemangku kepentingan, suatu kajian akademis
       terhadap
       t h d peraturan yang tengah di
                     t          t    h dirancang atau dit t k
                                                  t ditetapkan
       perlu dilakukan, dengan menekankan pertimbangan ilmiah,
       sosial, dan ekonomi di dalamnya.
             ,                      y



                        www.dadangsolihin.com                      57
Prinsip Dasar Perumusan Substansi (2)

2. Pendanaan Berkelanjutan.
      Diperlukan dukungan pendanaan yang cukup untuk
       mengimplementasikan suatu peraturan.
             i l      t ik       t     t
      Pendanaan tersebut digunakan untuk keperluan
       administrasi dan operasional dan hanya sebagian kecil
                        operasional,
       yang digunakan untuk pelaksanaan program dan
       pembangunan.
      Keterbatasan kemampuan dalam mendukung pendanaan
       merupakan salah satu alasan utama lemahnya penegakan
       hukum di I d
       h k      Indonesia.
                       i




                        www.dadangsolihin.com                  58
Prinsip Dasar Perumusan Substansi (3)

3. Kejelasan.
      Peraturan dapat diterima untuk kemudian dilaksanakan
       dengan b ik h
       d       baik hanya apabila memiliki k j l
                              bil      iliki kejelasan d d
                                                       dan dapat
                                                               t
       dipahami oleh masyarakat.
      Kejelasan mengacu pada bagaimana suatu peraturan
       dirumuskan dan masyarakat mengerti akan kandungan yang
       terdapat di dalamnya.




                        www.dadangsolihin.com                      59
Prinsip dalam Penerapan Hukum (1)
1. Akuntabilitas
1 Ak t bilit
    Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar
     prosedur pelaksanaan;
    Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian
     dalam pelaksanaan kegiatan;
           p              g     ;
    Adanya output dan outcome yang terukur.
2. Kepastian Hukum
     p
    Adanya peraturan perundang-undangan yang tegas dan
     konsisten;
    Adanya penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif;
    Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum;
    Adanya kesadaran dan kepatuhan kepada hukum.


                        www.dadangsolihin.com                      60
Prinsip dalam Penerapan Hukum (2)
3. Keleluasaan Aministratif
3 K l l        A i i t tif
    Tak satupun peraturan yang dapat secara efektif memprediksi
     semua kegiatan fakta dan situasi yang dibutuhkan
            kegiatan, fakta,               dibutuhkan.
    Keleluasaan dapat dituangkan secara eksplisit dan implisit
     dalam suatu peraturan.
                 p
4. Keadilan
    Setiap warga negara memiliki kedudukan y g sama di depan
          p    g    g                       yang          p
     hukum dan berhak mendapatkan keadilan.
    Hukum ditegakkan bukan atas dasar kepentingan kekuasaan
     ataupun golongan kepentingan tertentu, melainkan demi
     tegaknya keadilan.
    K dil h
     Keadilan harus did k
                    didukung oleh k b d
                              l h keberadaan i tit i h k
                                              institusi hukum d
                                                              dan
     aparat penegak hukum yang jujur, profesional dan tidak
     terpengaruh oleh g
        p g           golongan manapun.
                           g        p
                         www.dadangsolihin.com                      61
Tahapan Penyusunan Perda

                                  2                       3
      1           Identifikasi legal baseline atau    Penyusunan
  Identifikasi        landasan hukum dan
                                  hukum,                Naskah
isu & masalah      bagaimana Perda baru dapat          Akademik
                      memecahkan masalah


                                  5
     6           Penyelenggaraan Konsultasi Publik:       4
                  Revisi Rancangan Perda;
Pembahasan di                                          Penulisan
                  Apabila diperlukan, melakukan
   DPRD             konsultasi publik tambahan         Raperda



                               7
                        Penetapan Perda



                      www.dadangsolihin.com                        62
1.
 1                        Identifikasi isu
                          Id tifik i i & masalah
                                             l h

1.
1 Identikasi isu dan masalah
                     masalah.
2. Identikasi siapa yang terkait dengan masalah.
3.
3 Gunakan metode pemecahan masalah yang sesuai
                                        sesuai.
4. Identikasi dampak pemecahan masalah.
5.
5 Pembuatan skala prioritas masalah yang akan diatasi
                                              diatasi.




                          www.dadangsolihin.com          63
Metode M4E
     M4E = Men, Money, Managerial, Method, Environment


   Men (manusia)
     Dilakukan pengujian bagaimana perilaku manusia (subyek
      hukum)
      h k ) melaksanakan atau b ti d k sehingga ti b l
                 l k    k    t bertindak hi       timbul
      masalah;
   Money (uang/anggaran)
     Pengujian dilakukan dengan mengidentifikasi bagaimana
      kedudukan anggaran dalam p
                    gg          pelaksanaan kegiatan sehingga
                                                g          gg
      menimbulkan masalah;




                      www.dadangsolihin.com                     64
   Managerial
    M      i l
     Dilakukan pengujian dan riset apakah pola managerial baik dari
      sistem maupun sub sistem dapat mendukung atau tidak
      terhadap aturan-aturan yang ada.
     Perlu diperbaharui aturan yang lama atau membentuk aturan
      yang baru.
   Method (metode)
      Terkait dengan hubungan antara subyek hukum (pelaku) dengan
       obyek hukum,
    Bagaimana model dan pola hubungannya tersusun dalam
     sebuah metode.
 E i
  Environment (li k
             t (lingkungan)
                          )
     Lingkungan sangat berpengaruh terhadap hadirnya persoalan
      yang terjadi
           terjadi.
     Lingkungan ini terkait juga pengaruh dari luar (globalisasi).

                           www.dadangsolihin.com                      65
2.
2                       Identifikasi legal b
                        Id tifik i l     l baseline (1)
                                               li

1. Identikasi seluruh peraturan perundang-undangan yang ada
   terkait dengan permasalahan, mulai dari undang-undang sampai
   dengan peraturan perundang-undangan terbawah.
2. Identikasi instansi pelaksana.
3. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada,
   dengan mempertimbangkan penulisannya:
     a. K j l
        Kejelasan pasal d ayat; d
                      l dan     t dan
     b. Kepastian preskripsi hukum.




                         www.dadangsolihin.com                   66
2.
2                      Identifikasi legal b
                       Id tifik i l     l baseline (2)
                                              li

4. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada,
   dengan mempertimbangkan pelaksanaannya:
     a. Ketersediaan dana pelaksanaan;
     b. Kapasitas administrasi; dan
     c. Penegakan hukum.
5. Identikasi peraturan perundang-undangan yang paling berpotensi
   untuk dapat memecahkan masalah, apabila keefektifannya
   ditingkatkan atau dibuat revisi.
6. Identikasi
6 Id tik i macam-macam i t
                       instrumen hukum yang mungkin d
                                 h k            ki dapat
                                                       t
   memecahkan masalah.




                       www.dadangsolihin.com                     67
3
 3.            Penyusunan Naskah Akademik (1)

1. Bentuk tim penyusun secara resmi.
   a.
   a Keanggotaan tidak terlalu besar
   b. Masukkan wakil-wakil stakeholders
   c.
   c Penuhi kebutuhan wakil-wakil
                           wakil wakil
   d. Identifikasi staf pendukung
   e.
   e Formalkan dengan Surat Keputusan
2. Komitmen tim penyusun.
   a.
   a Komitmen waktu memadai
   b. Ruangan – satu ruangan pertemuan
    c.
    c Anggaran – jasa-jasa pendukung
                  jasa jasa
3. Aturan prosedural tim penyusun.

                            www.dadangsolihin.com   68
3
 3.            Penyusunan Naskah Akademik (2)

4. Identifikasi kelompok penasehat/ pengarah.
   a. Id tifik i pakar
      Identifikasi k
   b. Identifikasi stakeholders
   c. T t k cara komunikasi teratur
      Tentukan     k     ik i t t
5. Susun jadwal penyelesaian pekerjaan.
6. Mulai
6 M l i penyusunan (d fti )
                   (drafting)
   a. Identifikasi isu dan masalah
   b. Buat i t
   b B t sistematika, tulis teks
                tik t li t k
   c. Perbaiki terus
   d. Buat t l
   d B t notulensi setiap pertemuan
                 i ti        t


                           www.dadangsolihin.com   69
3
 3.             Penyusunan Naskah Akademik (3)

7. Selenggarakan pertemuan stakeholders dan konsultasi publik untuk
   membahas draft dan memperoleh masukan:
    a. Kirim salinan (copy) draft sebelum pertemuan
    b.
    b Sediakan data pendukung sebelum pertemuan
8. Revisi dan finalisasi.




                            www.dadangsolihin.com                70
4.
 4                                    Penulisan R
                                      P   li    Raperda
                                                     d

1. Penamaan (Judul)
   –   jenis perat ran
             peraturan;
   –   teritorial/wilayah hukum/yuridiksi (negara, daerah, desa dsb);
   –   nomor peraturan;
                p         ;
   –   tahun pembuatan;
   –   nama peraturan.

   Contoh:
                 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR
                         NOMOR 17 TAHUN 2007
                                TENTANG
       PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR
          NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN
         KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                        DAERAH KABUPATEN GIANYAR
                           www.dadangsolihin.com                        71
2. Frase/Klausul Permanen
2 F     /Kl    lP
   Contoh:

             DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
                       BUPATI BEKASI,

3. Pembukaan
   terdiri t konsiderans atau d
   t di i atas k id       t dasar pemikiran, d
                                     iki     dasar h k
                                                   hukum
   pembentukannya dan judul.
4.
4 Batang Tubuh
   1. Ketentuan Umum
    2.
    2 Ketentuan Substansi
    3. Ketentuan Sanksi
5.
5 Penutup
6. Lampiran/Penjelasan

                          www.dadangsolihin.com            72
5.
5           Penyelenggaraan K
            P    l          Konsultasi P blik
                                 lt i Publik

 •   Interaksi dengan masyarakat merupakan upaya yang lentur,
     dan harus diintegrasikan ke dalam p
                     g                 proses p
                                              penulisan
     rancangan Perda.
 •   Proses konsultasi dan penulisan bersifat interaktif, saling
     mengisi dan mempengaruhi.




                          www.dadangsolihin.com                    73
6.
    6                        Pembahasan di DPRD
                             P b h

•   Pembahasan d DPRD merupakan sa a sa u be u da
     e ba asa di           e upa a salah satu bentuk dari
    dilaksanakannya konsultasi publik.
•   Pembahasan di DPRD tidak dilakukan oleh DPRD semata,
    melainkan bekerja sama dengan kepala daerah, seperti apa yang
    diamanatkan dalam UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang
    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
                           Perundang-undangan.




                          www.dadangsolihin.com                     74
7.
7                                          Penetapan P d
                                           P   t     Perda
•   Salah satu faktor penting keberhasilan pelaksanaan sebuah
    Perda baru adalah masa transisinya, yaitu tanggal mulai
    diberlakukannya Perda baru
                            baru.
•   Sebuah Perda baru sebaiknya ada tenggang waktu antara
    disahkannya sebuah Perda dengan tanggal mulai
               y                  g      gg
    diberlakukannya.
•   Hal ini dimaksudkan agar lembaga/instansi pemerintah terkait
    dan masyarakat dapat melakukan persiapan-persiapan yang
    memadai untuk pelaksanaan secara efektif.
•   Persiapan pelaksanaan meliputi pembentukan k
    P i          l k            li ti   b t k kesadarand
    masyarakat tentang ketentuan-ketentuan hukum yang baru,
    serta penyelenggaraan p
          p y      gg       pendidikan dan p
                                           pelatihan bagi instansi
                                                       g
    pelaksana dan aparat penegak hukum mengenai ketentuan-
    ketentuan spesifik dari Perda yang baru tersebut.

                         www.dadangsolihin.com                       75
www.dadang-solihin.blogspot.com   76
Azas Umum Penyusunan RAPBD
No         Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
              y    gg                                       Sumber Dana
1    Kewenangan Daerah.                                         APBD
2    Kewenangan pemerintah di Daerah.                           APBN
3    Pemerintahan Provinsi yang penugasannya                APBD Provinsi
     dilimpahkan kepada Kabupaten/Kota dan/atau Desa.
4    Pemerintahan Kabupaten/Kota yang penugasannya              APBD
     dilimpahkan kepada Desa.                               Kabupaten/Kota
5    Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan            APBD
     daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa.
6    Penganggaran p
        g gg      penerimaan dan p g
                                 pengeluaran APBD harus memiliki dasar
     hukum penganggaran.
7    Anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk melaksanakan kewajiban
     pemerintahan d
          i t h daerah. h



                            www.dadangsolihin.com                          77
Hati-
   Hati-hati…Ada Sanksi Pidana

               Pasal 34 UU 17/2003

1) Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/
   Walikota yang terbukti melakukan penyimpangan
   kebijakan yang telah ditetapkan dalam undang-
   undang tentang APBN/Peraturan Daerah tentang
   APBD diancam dengan pidana penjara dan denda
   sesuai dengan ketentuan undang-undang.
2) Pimpinan Unit Organisasi Kementrian Negara/
   Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
   terbukti
   t b kti melakukan penyimpangan k i t
              l k k       i        kegiatan
   anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-
   undang tentang APBN/ Peraturan Daerah tentang
   APBD diancam dengan pidana penjara dan denda
   sesuai dengan ketentuan undang-undang.
3) Presiden memberi sanksi administrasi sesuai
   dengan ketentuan undang-undang kepada p g
      g                  g      g   p     pegawai
   negeri serta pihak-pihak lain yang tidak
   memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan
   dalam undang-undang ini.

                 www.dadangsolihin.com              78
Alur Penyusunan RAPBD
                         y
                                                                                              Minggu 1
                                Juni                                                          Oktober
                                          pembicaraan pendahuluan RAPBD pertengahan Juni
     Minggu 1          RKUA
     Juli                                                                                  DPRD
                                                           Mei
                                   Rancangan
                                   Kebijakan Umum
KUA                                APBD             RKPD
               Kebijakan Umum
               APBD

        Minggu 2                                    Rencana Kerja
                                                               j
        Juli                                        Pemda


                       Nota                          Pedoman
 PPAS                  Kesepakatan                   Penyusunan
                       KDH-DPRD                      RKA-SKPD
      Prioritas dan Plafon                                  Awal            Raperda        Sosialisasi
      Anggaran Sementara                                    Agustus                        Raperda
                                                                            APBD
       Akhir Juli

                                                     RKA-
 PPA                                                 SKPD
                                                                            Raperkada
                                                    Rencana Kerja dan       Penjabaran
Prioritas dan Plafon                                Anggaran Satuan Kerja
Anggaran                                            Perangkat Daerah
                                                                            APBD



                                           www.dadangsolihin.com                                         79
Langkah Penyusunan APBD
     1         2           3                 4           5                   6                  7                8                   9

                                                                                 SE-KDH
                           Nota                              Nota
         RKP                                                                     Pedoman            Pembahasan       Perbaikan           Rancangan
               KUA         Kesepakatan           PPAS        Kesepakatan
         D                                                                       Penyusunan         RKA SKPD
                                                                                                    RKA-SKPD         RKA SKPD
                                                                                                                     RKA-SKPD            APBD
                           KUA                               PPA
                                                                                 RKA-SKPD



     Bappeda Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)                           Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)


10             11                12                13                 14                       15                      16                      17
                                                                                                                       SK Pimpinan
                                                                                               Pembahasan                                      Penetapan
                                 Penyusunan
                                     y             Evaluasi                                                            DPRD
               Persetujuan                                            SK Mendagri              Pimpinan DPRD Hasil                             Perda dan
Pembahasan                       Rancangan         Raperda APBD                                                        Penyempurnaan
               DPRD                                                   Evaluasi Raperda         Evaluasi Mendagri                               Per-KDH
Rancangan                        Per-KDH           dan Raper KDH                                                       Raperda dan
               Raperda                                                dan Raper KDH            Raperda dan Raper                               Penjabaran
APBD                             Penjabaran        Penjabaran                                                          Raper KDH
               APBD                                                   Penjabaran APBD          KDH Penjabaran                                  APBD oleh
                                 APBD              APBD                                                                Penjabaran
                                                                                               APBD                                            KDH
                                                                                                                       APBD

TAPD                             PPKD


  18                19                20            21                22                23               24             25                26

                                                                                                                                          Penyusunan
  Penyusunan        Verifikasi                                                                           Penyusunan     Penyusunan        Laporan
                                      Pengesahan    Persetujuan       Pendistribusian Pelaksanaan
  Rancangan         Rancangan                                                                            Laporan        Laporan           Keterangan
                                      DPA-SKPD      DPA-SKPD          DPA-SKPD        DPA-SKPD
  DPA SKPD
  DPA-SKPD          DPA SKPD
                    DPA-SKPD                                                                             Keuangan       Kinerja           Pertanggung
                                                                                                                                          jawaban


  SKPD              TAPD              PPKD          Sekda             PPKD              SKPD             PPKD           Bappeda


                                                               www.dadangsolihin.com                                                                 80
RKPD       Rencana Kerja Pemerintah Daerah

• P j b
  Penjabaran d i RPJMD d
              dari        dengan menggunakan b h d i
                                             k bahan dari
  Renja SKPD untuk jangka waktu 1 tahun yang mengacu
  kepada RKP.
    p
• Diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun
  anggaran berkenaan.
Isi:
 Prioritas Pembangunan Daerah
 Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah
 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
 P
  Program SKPD, li t SKPD, k il
          SKPD lintas SKPD kewilayahan, dan lintas
                                    h    d li t
  kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
        Kerangka Regulasi
        Kerangka Anggaran


                         www.dadangsolihin.com               81
KUA        Kebijakan Umum APBD
1. Kepala daerah -dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh Sekda- menyusun
   Rancangan KUA berdasarkan RKPD
                                RKPD.
2. RKUA memuat:
   1. Target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan
      dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah
      yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah,
   2. Alokasi belanja daerah,
   3. Sumber dan penggunaan pembiayaan,
   4. Asumsi dasar (ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang
      ditetapkan oleh pemerintah).
5. RKUA yang telah disusun, disampaikan oleh Sekda selaku koordinator
   pengelola keuangan daerah kepada kepala daerah paling lambat pada awal
                                            daerah,
   bulan Juni.
6. RKUA disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat
   pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam
   pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
7. Pembahasan RKUA tersebut dilakukan oleh TAPD bersama panitia
   anggaran DPRD.
8. RKUA yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA paling lambat
   minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan.

                              www.dadangsolihin.com                            82
PPAS    Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

1. Berdasarkan KUA yang t l h di
1 B d      k            telah disepakati, pemerintah d
                                    k ti       i t h daerah
                                                          h
   menyusun rancangan PPAS, yang disusun dengan tahapan:
    1. menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan;
    2. menentukan urutan program untuk masing-masing urusan; dan
    3. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program.
2. Kepala daerah menyampaikan rancangan PPAS yang telah
   disusun kepada DPRD untuk dibahas paling lambat minggu kedua
   bulan Juli tahun anggaran berjalan.
3.
3 Pembahasan rancangan PPAS tersebut dilakukan oleh TAPD
   bersama panitia anggaran DPRD.
4. Rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati
   menjadi PPA paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran
   berjalan.
5. KUA serta PPA yang telah disepakati masing-masing dituangkan ke
   dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara
   kepala daerah dengan pimpinan DPRD.


                           www.dadangsolihin.com                       83
Penyusunan RKA-SKPD
                       RKA-

1. Berdasarkan nota kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan surat
   edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD
   sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD yang
                                             RKA SKPD,
   mencakup:
   a. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana
      pendapatan dan pembiayaan;
   b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD
      berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan;
   c.
   c batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
                                 RKA SKPD
   d. hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait
      dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi dan
      akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka p
                    p y           gg                 g pencapaian p
                                                                  p     prestasi
      kerja; dan
   e. dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD,
      format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
2. Surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-
   SKPD diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun anggaran
      j
   berjalan.
                             www.dadangsolihin.com                            84
Penyiapan Raperda APBD
              e y apa   ape da
1. RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada
   PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD.
2. Pembahasan oleh TAPD dilakukan untuk menelaah kesesuaian
   antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, prakiraan maju yang telah
   disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen p
         j           gg                 y ,               perencanaan
   lainnya, capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran
   kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan harga, standar
   pelayanan minimal, serta sinkronisasi program dan kegiatan antar
   SKPD.
3. Apabila hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian,
   kepala SKPD melakukan p y p
      p                       penyempurnaan.
4. RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD
   disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan Raperda
   tentang APBD dan Raperkada tentang penjabaran APBD.
5. Raperda tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD
   disosialisasikan kepada masyarakat.
6.
6 Penyebarluasan rancangan peraturan daerah tentang APBD
   dilaksanakan oleh Sekda selaku koordinator pengelolaan
   keuangan daerah.

                          www.dadangsolihin.com                     85
Penyampaian da Pembahasan
         e ya pa a dan e ba asa
           Raperda tentang APBD
1. Kepala daerah menyampaikan Raperda beserta lampirannya
   kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober
   tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk
   mendapatkan persetujuan bersama.
2. Pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala daerah
   terhadap Raperda dilakukan paling lama satu bulan sebelum tahun
   anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.
3. Atas dasar persetujuan bersama, kepala daerah menyiapkan
   Raperkada tentang penjabaran APBD
                                  APBD.
4. Penyampaian Raperda disertai dengan nota keuangan.
5. Pembahasan Raperda berpedoman pada KUA serta PPA yang
   telah disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD.
6. Apabila DPRD sampai batas waktu paling lama satu bulan tidak
   menetapkan p
           p    persetujuan bersama dengan kepala daerah terhadap
                        j               g      p                 p
   Raperda, kepala daerah melaksanakan pengeluaran setinggi-
   tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya untuk
   membiayai keperluan setiap bulan.
                         www.dadangsolihin.com                  86
lanjutan




 7.
 7     Pelampauan b t t ti
       P l           batas tertinggi d i j l h pengeluaran h
                                   i dari jumlah      l     hanya
       diperkenankan apabila ada kebijakan pemerintah untuk kenaikan
       gaji dan tunjangan PNS serta penyediaan dana pendamping atas
       program dan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah serta bagi
       hasil pajak daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam
       undang-undang.
 8.
 8     Rencana pengeluaran di
       R               l       disusun d l
                                        dalam RRaperkada.
                                                    k d
 9.    Raperkada dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan
       dari Mendagri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.
 10.   Penyampaian Raperkada untuk memperoleh pengesahan paling
       lama 15 hari kerja terhitung sejak DPRD tidak menetapkan
       keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap Raperda.
          p                      g     p                  p    p
 11.   Apabila dalam batas waktu 30 hari kerja Mendagri/gubernur tidak
       mengesahkan Raperkada, kepala daerah menetapkan
       Raperkada dimaksud menjadi Perkada.



                           www.dadangsolihin.com                    87
 Evaluasi Raperda dan Raperkada Kabupaten/Kota
             p           p           p
1. Raperda yang telah disetujui bersama DPRD dan Raperkada
   sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 hari kerja
   disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.
2. Evaluasi bertujuan untuk tercapainya keserasian antara kebijakan
   daerah dan kebijakan nasional keserasian antara kepentingan
                          nasional,
   publik dan kepentingan aparatur serta untuk meneliti sejauh mana
   APBD kabupaten/kota tidak bertentangan dengan kepentingan
   umum, peraturan yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah
   lainnya yang ditetapkan oleh kabupaten/kota bersangkutan.
3. Untuk efektivitas pelaksanaan evaluasi, gubernur dapat
   mengundang pejabat pemerintah daerah kabupaten/kota yang
   terkait.
4. Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan gubernur dan
   disampaikan kepada bupati/walikota paling lama 15 hari kerja
   terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.
5. Apabila evaluasi atas Raperda dan Raperkada sudah sesuai
   dengan kepentingan umum dan peraturan perundang undangan
                                              perundang-undangan
   yang lebih tinggi, bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksud
   menjadi Perda dan Perkada.

                         www.dadangsolihin.com                   88
lanjutan

  6. Apabila gubernur menyatakan hasil evaluasi Raperda dan
      Raperkada tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
      p
      perundang-undangan y g lebih tinggi, bupati/walikota bersama
                g        g yang           gg      p
      DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 hari kerja
      terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
  7. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan
        p                                    j           p
      DPRD, dan bupati/walikota tetap menetapkan Raperda dan
      Raperkada menjadi Perda dan Perkada, gubernur membatalkan
      Perda dan Perkada dimaksud sekaligus menyatakan berlakunya
                                           g         y                y
      pagu APBD tahun sebelumnya.
  8. Pembatalan Perda dan Perkada dan pernyataan berlakunya pagu
      APBD tahun sebelumnya ditetapkan dengan p
                              y        p        g peraturan g  gubernur.
  9. Paling lama 7 hari kerja setelah pembatalan, kepala daerah harus
      memberhentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD
      bersama kepala daerah mencabut Perda dimaksud.
  10. Pencabutan Perda tersebut dilakukan dengan peraturan daerah
      tentang pencabutan peraturan daerah tentang APBD.
  11.
  11 Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBD tahun sebelumnya
      ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.


                             www.dadangsolihin.com                       89
Penetapan Perda tentang APBD dan
             p               g
       Perkada tentang Penjabaran APBD

1. Raperda dan Raperkada yang telah dievaluasi ditetapkan oleh
   kepala daerah menjadi Perda tentang APBD dan Perkada tentang
   penjabaran APBD.
2. Penetapan Perda dan Perkada dilakukan paling lambat tanggal 31
   Desember tahun anggaran sebelumnya.
                       gg                y
3. Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat yang
   ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku
   penjabat/pelaksana tugas kepala daerah yang menetapkan Perda
   dan Perkada .
4. Kepala daerah menyampaikan Perda dan Perkada kepada
   Mendagri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota paling
   lama 7 hari kerja setelah ditetapkan.




                         www.dadangsolihin.com                  90
Perubahan APBD




Perubahan APBD hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu
tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.

                      www.dadangsolihin.com                 91
Dasar Perubahan APBD
1   Asumsi KUA sudah       • terjadinya pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan
    tidak sesuai lagi        daerah dan alokasi belanja daerah,
                           • sumber dan penggunaan pembiayaan yang semula ditetapkan dalam
                             KUA.
2   Pergeseran anggaran    • antar unit organisasi, antar kegiatan, antar jenis belanja, antar obyek
                             belanja, antar rincian obyek belanja.
3   Saldo anggaran Iebih   •   membayar bunga dan pokok utang dan/atau obligasi daerah;
    tahun sebelumnya       •   melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok utang;
    harus digunakan        •   mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS;
    dalam tahun berjalan
                           •   mendanai kegiatan lanjutan;
                           •   mendanai program dan kegiatan baru; dan
                           •   mendanai kegiatan-kegiatan yang capaian target kinerjanya
                               ditingkatkan dari yang telah ditetapkan semula dalam DPA-SKPD
                                                                                    DPA SKPD
                               tahun anggaran berjalan.
4   Keadaan darurat        • bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah
                             dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
                                         p     p                     y ;
                           • tidak diharapkan terjadi secara berulang;
                           • berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
                           • memiliki dampak y g signifikan terhadap anggaran dalam rangka
                                          p yang g                    p gg               g
                             pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
5   Keadaan luar biasa     keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran
                           dalam APBD mengalami kenaikan atau p
                                          g                   penurunan lebih besar dari 50%.

                                   www.dadangsolihin.com                                         92
Alur Penyusunan RAPBD Perubahan

 Rancangan
 Kebijakan Umum
 APBD
                                           KUA
                                           Perubahan
 RKUA
 Perubahan

                                           Nota
                                                                    Pedoman
          Minggu 1                         Kesepakatan
                                                                    Penyusunan
          Agustus      DPRD     Minggu 2   KDH-DPRD      Minggu 3   RKA-SKPD
                                Agustus                  Agustus




                                            PPA
 PPAS
 Perubaha
 P b h                                      Perubaha
                                            n                       RKA-
 n                                                                  SKPD
Prioritas dan Plafon
                                                                Rencana Kerja dan
                                                                            j
Anggaran Sementara
                                                                Anggaran Satuan Kerja
                                                                Perangkat Daerah




                              www.dadangsolihin.com                                     93
Penyiapan Raperda Perubahan APBD
   Raperda              Raperkada
   tentang                                                                               Sesuai
                        tentang
   perubahan
                        penjabaran
   APBD
                        perubahan
                        APBD


 Satuan Kerja
 Perangkat          Pejabat Pengelola
 Daerah             Keuangan Daerah                           Tim Anggaran Pemda

   SKPD              PPKD                                           TAPD
                                            •   menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dan DPPA-
                                                SKPD dengan kebijakan umum perubahan APBD serta
  RKA-
  RKA                                           PPA perubahan APBD,
  SKPD                                      •   prakiraan maju yang direncanakan atau yang telah
                                                disetujui dan dokumen perencanaan Iainnya,
Rencana Kerja
                   DPPA-
                                            •   capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis
                                                   p          j ,               j ,
dan Anggaran       SKPD                         belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan
Satuan Kerja
Perangkat Daerah                                minimal.
                   Dokumen Pelaksanaan
                   Perubahan Anggaran


 Disempurnakan lagi                                                                Tidak Sesuai


                                         www.dadangsolihin.com                                         94
Raperda tentang Perubahan APBD
 dan Raperkada tentang Penjabaran Perubahan APBD


1.   Raperda dan Raperkada yang disusun oleh PPKD memuat
     pendapatan, belanja d pembiayaan yang mengalami
         d     t   b l j dan         bi                 l i
     perubahan dan yang tidak mengalami perubahan.
2.   Raperda y g telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada
        p       yang                               p        p
     kepala daerah.
3.   Sebelum disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD
     disosialisasikan kepada masyarakat.
                        p          y
4.   Sosialisasi tersebut bersifat memberikan informasi mengenai hak
     dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam
     pelaksanaan perubahan APBD tahun anggaran yang
     direncanakan.
5.   Penyebarluasan rancangan peraturan daerah tentang perubahan
     APBD dilaksanakan oleh Sekda
                                Sekda.



                          www.dadangsolihin.com                    95
Lampiran Raperda
                    p       p                             Lampiran Raperkada
                                                             p       p
1. Ringkasan perubahan APBD;                              1. Ringkasan penjabaran
2. Ringkasan perubahan APBD menurut urusan                   perubahan anggaran
   pemerintahan daerah dan organisasi;                       pendapatan daerah
                                                                          daerah,
3. Rincian perubahan APBD menurut urusan pemerintahan        belanja daerah dan
   daerah, organisasi, pendapatan, belanja dan               pembiayaan daerah;
   pembahyaan;                                               dan
4. Rekapitulasi perubahan belanja menurut urusan          2. Penjabaran perubahan
   pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan;    APBD menurut
                                                             organisasi, program,
5. Rekapitulasi perubahan belanja daerah untuk               kegiatan, kelompok,
   keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan           jenis, obyek, rincian
   daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan              obyek p
                                                                y pendapatan,
                                                                           p     ,
   keuangan negara;
   k                                                         belanja dan
6. Daftar perubahan jumlah pegawai per golongan dan per      pembiayaan.
   jabatan;
7. Laporan keuangan pemerintah daerah yang telah
   ditetapkan dengan peraturan daerah;
8. Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya
             g       g              gg             y
   yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam
   tahun anggaran ini;
9. Daftar pinjaman daerah.
          p j
                               www.dadangsolihin.com                            96
Raperda Perubahan APBD
           p
1 Penyampaian   • Kepala daerah menyampaikan Raperda tentang
                  perubahan APBD b
                       b h         beserta I
                                           Iampirannya k
                                               i       kepada DPRD
                                                           d
                  paling lambat minggu kedua bulan September tahun
                  anggaran berjalan untuk mendapatkan persetujuan
                  bersama.
                • Penyampaian Raperda disertai dengan nota keuangan
                  perubahan APBD.
                             APBD
2 Pembahasan    DPRD menetapkan agenda pembahasan Raperda.
3 Penetapan     • Pembahasan Raperda berpedoman pada kebijakan
                  umum perubahan APBD serta PPA perubahan APBD
                  yang telah disepakati antara kepala daerah dan
                  pimpinan DPRD
                   i i      DPRD.
                • Pengambilan keputusan DPRD untuk menyetujui
                  Raperda tentang p
                     p           g perubahan APBD p  paling lambat 3
                                                          g
                  bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
                  berakhir.

                       www.dadangsolihin.com                       97
Evaluasi Raperda dan Raperkada Perubahan
 Evaluasi Raperda dan Raperkada Perubahan Kabupaten/Kota

1. Apabila Gubernur menyatakan hasil evaluasi Raperda dan
   Raperkada tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
   perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota bersama
   DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 hari kerja
   terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi
                                       evaluasi.
2. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan
   DPRD, dan bupati/walikota tetap menetapkan Raperda dan
          ,       p                  p        p        p
   Raperkada menjadi Perda dan Perkada, gubernur membatalkan
   Perda dan Perkada dimaksud, sekaligus menyatakan tidak
   diperkenankan melakukan perubahan APBD dan tetap berlaku
   APBD tahun anggaran berjalan.
3.
3 Pembatalan Perda dan Perkada serta pernyataan berlakunya
   APBD tahun berjalan ditetapkan dengan keputusan gubernur.


                           www.dadangsolihin.com                       98
Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD


1. PPKD paling lama 3 hari kerja setelah Perda tentang perubahan
   APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SKPD
   agar menyusun rancangan DPA-SKPD terhadap program dan
                              DPA SKPD
   kegiatan yang dianggarkan dalam perubahan APBD.
2. DPA-SKPD yang mengalami perubahan dalam tahun berjalan
   seluruhnya harus disalin kembali ke dalam Dokumen Pelaksanaan
   Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-
   SKPD).
3.
3 Dalam DPPA SKPD terhadap rincian obyek pendapatan belanja
          DPPA-SKPD                           pendapatan,
   atau pembiayaan yang mengalami penambahan atau pengurangan
   atau pergeseran harus disertai dengan penjelasan latar belakang
   perbedaan jumlah anggaran baik sebelum dilakukan perubahan
   maupun setelah dilakukan perubahan.
4. DPPA-SKPD dapat dilaksanakan setelah dibahas TAPD, dan
   disahkan oleh PPKD berdasarkan persetujuan Sekda
                                                 Sekda.



                         www.dadangsolihin.com                  99
www.dadang-solihin.blogspot.com   100
Pengertian Pengawasan
Pengawasan bermakna
• Proses pengukuran kinerja dan p g
          p g            j       pengambilan tindakan
• Untuk menjamin agar hasil (output and outcomes) sesuai dengan
  yang diinginkan
• Untuk menjamin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya
  sesuai dengan standar yang ditetapkan (on the right track).




                      www.dadang-solihin.blogspot.com             101
Pelaksanaan Penga asan
                Pengawasan
                                                                      Internal-
  Feedforward            Concurrent             Feedback
                                                                      external
 Dilakukan            Memfokuskan          Pengawasan ini       Pengawasan
  sebelum aktivitas     pada apa yang         dilakukan             internal
  dimulai.              terjadi selama        setelah aktivitas     memberikan
 Untuk menjamin        proses b j l
                                 berjalan     selesai
                                                 l   i              kesempatan
                                                                    k        t
  kejelasan            Memonitor             dilaksanakan.         untuk
  sasaran;              aktivitas yang Tujuan untuk                memperbaiki
                        sedang berjalan menyediakan                 sendiri
                                                                        di i
 Tersedianya
  arahan yang           untuk menjamin  informasi yang             Pengawasan
  memadai; ;            segala sesuatu  berguna untuk               eksternal melalui
                        sesuai rencana  meningkatkan                supervisi dan
 Ketersediaan                          kinerja di masa             penggunaan
  sumber daya yang  Untuk
                     mengurangi hasil
                          g    g        depan dan                   administrasi
  dibutuhkan.
  dibutuhkan                            memfokuskan
                                              f k k                 formal.
                                                                    f     l
                     yang yang tidak
 Memfokuskan        diinginkan.        pada kualitas
  pada kualitas                         hasil.
  sumber daya.
          daya
                           www.dadang-solihin.blogspot.com
                                                                                   102
Tahapan Penga asan
                   Pengawasan
 Preliminary Control                    Interim Control                  Post Control
 Merupakan pengawasan               Untuk memastikan layanan       Untuk memastikan layanan
  anggota DPRD pada saat              publik berjalan sesuai          publik berjalan sesuai
  pembahasan anggaran.                standar yang ditetapkan dan     harapan,
 Meneliti setiap usulan              memenuhi harapan               Diperuntukkan atas
  anggaran khususnya dari             masyarakat selama               evaluasi terhadap target
  penyedia layanan publik,            pelayanan dilakukan dalam       yang direncanakan.
  baik dari sisi input, output        jangka waktu tertentu.         Diharapkan akan
  maupun outcomes dari
              t         d i          Di hk t h d
                                      Diarahkan terhadap              menghasilkan rekomendasi
                                                                            h ilk      k     d i
  setiap jenis layanan.               pelaksanaan anggaran atas       mempertahankan,
 Melakukan pengawasan                layanan publik atau             memperbaiki atau
  sejak tahap p
     j       p perencanaan,   ,       p
                                      pelaksanaan sebuah              meningkatkan kualitas
                                                                            g
  sebab apa yang akan                 peraturan.                      layanan.
  dilakukan oleh pemda bisa
  diketahui dari rencana yang
  dibuat oleh pihak eksekutif.
                      eksekutif




                                  www.dadang-solihin.blogspot.com                            103
Ruang Lingkup Pengawasan
R ang Lingk p Penga asan

    Pengawasan Preventif                   Pengawasan Represif

 Pengawasan yang dilakukan          Pengawasan terhadap proses-
  pada t h persiapan d
    d tahap     i     dan             proses aktivitas sebuah
                                              kti it     b h
  perencanaan suatu kegiatan.         lembaga layanan publik.
 Pengawasan ini bertujuan           Pengawasan bertujuan
  pada aspek pencegahan dan           menghentikan pelanggaran
  perbaikan, termasuk pula            dan mengembalikan pada
  pengusulan perbaikan atau           keadaan semula, baik disertai
  pembentukan regulasi baru           atau tanpa sanksi.
  untuk berbaikan.
        berbaikan



                    www.dadang-solihin.blogspot.com                   104
Langkah Penga asan
                  Pengawasan
   Menentukan            Mengukur            Hasil, Sasaran        Tindakan
Sasaran dan Standar    Kinerja Aktual         dan Standar          Perbaikan

 DPRD lebih awal     DPRD memiliki       Membandingkan  Menjadi bahan
  menentukan           informasi atas       hasil               evaluasi untuk
  sasaran yang         kinerja lembaga      pengawasan          perbaikan sistem
  akan dipantau.       yang bersifat        dengan sasaran      layanan atau
 Termasuk pula        faktual.             dan standar         peningkatan
  adanya dokumen      Informasi            yang telah          standar layanan
  atau informasi       tersebut sebagai     ditetapkan          pada lembaga
  tentang standar      masukan bagi        Untuk               atau pelayanan
  kualitas layanan
  k lit l              DPRD d ldalam        memastikan
                                                    tik         publik t t t
                                                                   blik tertentu.
  publik yang          membuat              apakah sudah       Mengambil
  diberlakukan         rekomendasi          berjalan sesuai     tindakan
  selama i i
     l    ini.         perbaikan atas
                           b ik     t       yang dih
                                                  diharapkan.
                                                         k      perbaikan yang
                                                                    b ik
                       pengawasan                               dibutuhkan
                       yang dilakukan
                       di masa depan.
                                 depan
                         www.dadang-solihin.blogspot.com
                                                                                105
1/4
                                                                      1/4
             Jenis Pengawasan
                   Penga asan
1. Pengawasan oleh Pimpinan DPRD yakni pengawasan yang
   dilaksanakan langsung atas nama pimpinan DPRD.
2. Pengawasan oleh anggota DPRD, yakni pengawasan yang
   melekat pada kedudukan setiap anggota DPRD.
3. Pengawasan oleh Komisi, yakni pengawasan yang ruang
   lingkupnya (objeknya) merupakan bidang tugas Komisi dan
   dilaksanakan oleh Komisi
                      Komisi.
4. Pengawasan oleh Gabungan Komisi, yakni pengawasan yang
   ruang lingkupnya (objeknya) merupakan bidang yang menjadi
   tugas lintas Komisi dan dilaksanakan oleh dua Komisi atau lebih.




                       www.dadang-solihin.blogspot.com                106
2/4
            Jenis Pengawasan
                  Penga asan
5. Pengawasan oleh Kelompok Kerja (Pokja) dan pengawasan
   oleh Panitia Khusus (Pansus), yakni pengawasan yang dilakukan
   oleh alat kelengkapan DPRD yang dibentuk khusus untuk
   melakukan pengawasan.
6.
6 Pengawasan oleh Fraksi. Fraksi sesungguhnya perpanjangan
                        Fraksi
   tangan partai politik untuk mengkomunikasikan agenda atau
   kepentingan p
      p     g partai p  politik bersangkutan dalam institusi DPRD.
                                      g
   Hasil Pengawasan oleh Fraksi dapat disampaikan langsung
   melalui alat kelengkapan dewan dan atau induk partai masing-
   masing sebagai sikap politik.




                      www.dadang-solihin.blogspot.com          107
Jenis Pengawasan
                        g                                                   3/4
 Aktor          Tindakan Pasif                        Tindakan Aktif
Personal    Menerima pengaduan              Kunjungan langsung ke lapangan
             melalui posko aspirasi,
                                             Menelpon langsung
             SMS, persuratan, atau
                  ,p          ,
                                              penyelenggaran layanan yang
             informasi melalui media
                                              diadukan
             cetak dan merespon balik
             melalui media                   Melibatkan media
Komisi      Menerima pengaduan, surat,      Kunjungan langsung di lapangan,
             SMS atau informasi media        Rapat Kerja,
             cetak
                                             Hearing dengan pihak terkait serta
                                        Melibatkan media
Gabungan  Menerima pengaduan surat  Kunjungan langsung di lapangan
                     pengaduan, surat,                            lapangan,
Komisi     sms atau informasi media     Rapat Kerja,
           cetak
                                        Hearing pihak terkait dll
                                             Melibatkan media


                         www.dadang-solihin.blogspot.com                    108
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Fungsi DPRD dalam Pengawasan Sesuai Kepmendagri 13/201
Fungsi DPRD dalam Pengawasan Sesuai Kepmendagri 13/201Fungsi DPRD dalam Pengawasan Sesuai Kepmendagri 13/201
Fungsi DPRD dalam Pengawasan Sesuai Kepmendagri 13/201
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Optimalisasi Fungsi dan Wewenang DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
Optimalisasi Fungsi dan Wewenang DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBDOptimalisasi Fungsi dan Wewenang DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
Optimalisasi Fungsi dan Wewenang DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
 
fasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptxfasilitasi dan pembinaan.pptx
fasilitasi dan pembinaan.pptx
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Perumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan DaerahPerumusan Kebijakan Daerah
Perumusan Kebijakan Daerah
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptxISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN  PEMILU 2024.pptx
ISU STRATEGIS DAN POTENSI RAWAN PEMILU 2024.pptx
 
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanPenillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
 
Kewenangan desa
Kewenangan desaKewenangan desa
Kewenangan desa
 
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
 

Destacado

Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Dadang DjokoKaryanto
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
apotek agam farma
 

Destacado (20)

Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...
Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...
Tugas dan Kewenangan Komisi Pembangunan DPRD dalam Melaksanakan Fungsi Pengaw...
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
 
Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Konteks...
Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Konteks...Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Konteks...
Penguatan Tupoksi dan Mekanisme Kerja DPRD dalam Penetapan Perda yang Konteks...
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan PengawasanFungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD Overview atas Fungsi di ...
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
 
Pembentukan perda
Pembentukan perdaPembentukan perda
Pembentukan perda
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Kumpulan Topik Seminar, Workshop, Pelatihan, dan Bintek selama Tahun 2009
Kumpulan Topik Seminar,  Workshop, Pelatihan, dan  Bintek selama Tahun 2009 Kumpulan Topik Seminar,  Workshop, Pelatihan, dan  Bintek selama Tahun 2009
Kumpulan Topik Seminar, Workshop, Pelatihan, dan Bintek selama Tahun 2009
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
 

Similar a Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah

Similar a Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah (20)

Pembangunan Daerah dalam Perspektif Kebersamaan antara Legislatif dan Eksekutif
Pembangunan Daerah dalam Perspektif Kebersamaan antara Legislatif dan Eksekutif Pembangunan Daerah dalam Perspektif Kebersamaan antara Legislatif dan Eksekutif
Pembangunan Daerah dalam Perspektif Kebersamaan antara Legislatif dan Eksekutif
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
 
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
 
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
 
Sistem Permusyawaratan DPRD
Sistem Permusyawaratan DPRDSistem Permusyawaratan DPRD
Sistem Permusyawaratan DPRD
 
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
 
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dan Pembanguan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dan Pembanguan Daerah Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dan Pembanguan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dan Pembanguan Daerah
 
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRDPengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
 
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
 
Peranan DPRD dalam Penetapan APBD berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja
Peranan DPRD dalam Penetapan APBD berdasarkan Anggaran Berbasis KinerjaPeranan DPRD dalam Penetapan APBD berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja
Peranan DPRD dalam Penetapan APBD berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja
 
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
Pengantar Keuangan Daerah dalam rangka Penyusunan APBD 2013 Perencanaan dan K...
 
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
 
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
Kesetaraan dan Kemitraan dalam Hubungan antara Legislatif dan Eksekutif di Da...
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBD...
 

Más de Dadang Solihin

Más de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Último

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah

  • 1.
  • 3. Nama : Dr Dadang Solihin, SE, MA Dr. Solihin SE Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961 Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310 Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248 HP : 0812 932 2202 PIN BB : 277878F0 Email : dadangsol@yahoo.com Website : http://dadang-solihin.blogspot.com dadang-solihin.blogspot.com 3
  • 4. Materi M t i • Tupoksi DPRD • Orientasi Dasar Politik DPRD • Tujuan dan Permasalahan Pembangunan Daerah • Perencanaan Pembangunan Daerah • Fungsi DPRD di Bidang Legislasi • Fungsi DPRD di Bidang Anggaran • Fungsi DPRD di Bidang Pengawasan www.dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 6. Wadah P W d h Perwakilan Rakyat kil R k t Pemerintah Daerah yang dipimpin  Mana yang paling dekat oleh Kepala Daerah yang dipilih dengan rakyat dan secara secara langsung oleh rakyat nyata sering memperjuangkan kepentingan rakyat? DPRD sebagai organisasi politik  Organisasi mana yang terkait Negara yang berpihak dan berjuang langsung memperjuangkan untuk kepentingan rakyat kepentingan rakyat? Berbagai partai politik yang  Lembaga dan organisasi mana seharusnya menjadi organisasi politik yang mempunyai sumberdaya i b d sipil tertinggi dari rakyat pembangunan yang dapat didayagunakan untuk secara LSM dan berbagai bentuk asosiasi nyata dan cepat memenuhi t d t hi yang menjadi wadah fungsional atas kebutuhan hidup rakyat? perjuangan kepentingan tertentu  Organisasi mana yang Berbagai organisasi kemasyarakatan mempunyai dasar pijakan kuat yang dibentuk mulai dari tingkat dan konkrit di lingkungan dusun sampai tingkat nasional rakyat? www.dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Struktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam Pembangunan Bentuk Kebijakan dan Program Pembangunan Pemda DPRD Parpol LSM Ormas Kebijakan dan Produk-produk Program partai Kebijakan dan Agenda lobi dan Program g Fungsi DPRD g dan janji j j p g program khusus tekanan politik p Pembangunan kampanye LSM Arena Pembangunan Sosial Ekonomi Lingkungan Kelembagaan Kesejahteraan sosial Pertumbuhan dan Lingkungan yang Pembuatan bagi seluruh warga pemerataan sehat dan lestari keputusan partisipatif Lembaga Intermediary Pemda DPRD Parpol LSM Ormas KDH, Sekda, Pimpinan, Pimpinan Partai, Berbagai bentuk Berbagai bentuk SKPD Komisi, Fraksi, Biro-biro dalam dan jenis LSM dan jenis Ormas Kaukus Partai Kelompok median pendukung pemilu dan political entrepreneur Warga Negara dan Kepentingan-kepentingannya Gender Ekonomi Domisili Keamanan Organisasi Laki Kaya y Tetap p Mapan p Kelompok p www.dadang-solihin.blogspot.com 7 Perempuan Miskin Tidak Tetap Rentan Individual Sumber: ADEKSI, KAS, GTZ, ProLH (2005)
  • 8. Fungsi DPRD menurut UU 27/2009 1. 1 Legislasi 2. 2 Anggaran A 3. Pengawasan www.dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Fungsi Legislasi F ngsi • Fungsi Legislasi adalah kewenangan pembuatan Peraturan Daerah (Perda), yaitu menginisiasi lahirnya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan juga membahas dan menyetujui/menolak Raperda yang diusulkan oleh eksekutif. • Perda k P d akan menjaga k b l j t sebuah k bij k di d j keberlanjutan b h kebijakan daerah. h • Perda menjadi dasar hukum tindakan pemerintahan sekaligus menjadi instrumen perlindungan hukum bagi rakyat di daerah daerah. • Perda dapat difungsikan sebagai instrumen pembangunan. www.dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Fungsi Anggaran • Fungsi Anggaran adalahkewenangan menyetujui atau menolak dan menetapkan RAPBD menjadi APBD, melalui proses pembahasan Arah Kebijakan Umum, pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kepala daerah, dan menerapkan Perda tentang APBD. • APBD harus semakin berorientasi kepada kepentingan rakyat melalui model perencanaan kebijakan yang integratif, antara rakyat, DPRD dan pemerintah daerah. p • APBD merupakan dokumen kebijakan yang memiliki pengaruh nyata terhadap prioritas dan arah kebijakan pemerintahan dalam satu tahun anggaran. • Dari APBD akan sangat mudah diidentifikasi kebijakan politik anggaran daerah, dimana di dalamnya terungkap: “kepada daerah kepada kelompok mana pemerintah berpihak, dan untuk kegiatan apa pemerintah bertindak”. www.dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. Fungsi Penga asan F ngsi Pengawasan • Fungsi Pengawasan adalah kewenangan dewan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya, pengawasan pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah daerah. • Adanya pelayananan publik yang berkualitas mempersyaratkan adanya kebijakan daerah y g p g y j yang progresif memihak masyarakat. y • Sebagai stakeholder utama dalam penyediaan pelayanan publik daerah, DPRD diharapkan mampu mendorong adanya peningkatan kualitas pelayanan publik. • Sebagai pilar utama dalam pemerintaran daerah, DPRD perlu lebih responsif dengan memperkuat fungsi pengawasan terhadap penyediaan pelayanan publik di daerah. www.dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998) P d F i (1966- • DPRD hanya menyetujui konsep eksekutif karena kapasitas dan kewenangannya terbatas untuk menganalisis kebijakan yang diprakarsai eksekutif. • Anggota dewan saat itu tidak memiliki kekuatan dan keahlian untuk melakukan analisa secara independen atau untuk meminta masukan dari masyarakat. • Hal ini semakin memperlemah fungsi perwakilan DPRD dan kemampuan mereka dalam memastikan bahwa program, pelayanan, dan anggaran pemerintah daerah telah mencerminkan prioritas k i it konstituen. tit • Pemilihan umum direkayasa secara seksama untuk memilih anggota DPRD yang loyal pada rezim rezim. www.dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini) P d F i (S t I i) • DPRD saat ini lebih cerdas dan kompeten dibandingkan di masa lalu. • Anggota DPRD secara aktif terlibat dalam penyusunan peraturan daerah , tidak hanya menyetujui draf yang dipersiapkan oleh pemerintah, pemerintah dan memainkan peran penting dalam proses penganggaran daerah. • Pemerintah daerah berkonsultasi dengan DPRD mengenai keputusan-keputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara aktif mengambil bagian dalam perencanaan untuk pengembangan ekonomi d masyarakat di d k i dan k t daerahnya. h • Melalui pemilihan umum yang jujur dan adil, anggota DPRD kini lebih representatif dibandingkan di masa lalu di mana masyarakat lalu, memiliki harapan yang tinggi terhadap lembaga ini. www.dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1/2) T t b i Ef ktif • Seperti di banyak tempat lain di dunia, para politisi seringkali terlihat sebagai orang-orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan mereka tidak terjangkau, terpisah dari realita kemiskinan dan kesengsaraan lain yang masih mewarnai kehidupan sehari-hari di Indonesia. sehari hari Indonesia • Banyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan merasa bahwa sebagai wakil terpilih yang berbicara dan bertindak atas nama masyarakat, mereka berhak menuntut perlakuan khusus dan kemudian menjauhkan diri dari masyarakat biasa. www.dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2/2) T t b i Ef ktif • Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya publik yang terus menghiasi catatan DPRD di daerah juga akan dapat mengikis kepercayaan publik. • Menurut data Indonesian Corruption Watch pada Juni 2006, lebih dari 1.000 anggota DPRD di seluruh Indonesia sedang dalam 1 000 penyelidikan karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi. • DPRD banyak yang kurang efektif. Kebanyakan DPRD hanya menyetujui satu atau dua PERDA dalam setahun walaupun merencanakan untuk membuat lebih banyak lagi. • Anggaran daerah sering pula tertunda karena keterlambatan DPRD untuk menyetujuinya. www.dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Mengapa Hal Ini Terjadi? M H l I i T j di? • Sistem partai yang terpusat membuat anggota DPR/D menjadi lebih berpihak kepada partai sebagai sumber legitimasi daripada berpihak pada pemilih dan masyarakat. • Partai politik melihat anggotanya sebagai sumber pengumpulan dana untuk pemilihan umum berikut sehingga kebanyakan anggota berikut, DPRD memang secara teratur harus memberikan sebagian gaji mereka kepada partai. • Bagi banyak anggota DPRD, para pemilih hanya perlu dimintai pendapat lima tahun sekali, sebagai bagian dari kampanye pemilihan k b li ilih kembali. • “Hubungan Konstituensi” berarti memelihara kelompok kepentingan tertentu yang mendukung para anggota DPRD untuk dipilih, dan dipilih seringkali melibatkan uang. www.dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Kemauan untuk M K t k Mereformasi f i • Anggota DPRD yang progresif dan berpikiran reformis semakin sadar bahwa kebutuhan untuk mendengarkan masyarakat tidak hanya terjadi selama kampanye saja tetapi dalam praktek sehari- hari. • Anggota DPRD semakin tanggap dan inovatif serta memahami permasalahan yang muncul akibat ketidakpercayaan rakyat pada para politisi. • DPRD telah melakukan reformasi di beberapa bidang yang memungkinkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan transparansi. t i www.dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 19. Agenda Politik Nyata A d P litik N t Agenda politik yang sangat nyata dan langsung memenuhi kebutuhan warga.  Penanggulangan kemiskinan;  Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan;  Pemberantasan k P b t korupsi d reformasi i dan f i birokrasi. www.dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Argumentasi Politik Mendasar Argumentasi politik yang dibangun adalah sangat mendasar dan tidak klise.  Dengan membawa dukungan politik nyata dari warga, anggota DPRD akan d t k dapat memperkuat t k t pijakan mereka dalam proses politik yang berlangsung dalam berbagai sidang DPRD. g g g g  Dengan informasi dan pengetahuan yang langsung diperoleh dari warga masyarakat, para anggota DPRD akan mampu membawakan semua kepentingan warga ke dalam proses pembuatan Peraturan Daerah penentuan APBD Daerah, dan pengawasan politik. www.dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Positif dan Konstruktif Pemikiran yang selalu mencari upaya y g p y perbaikan.  Anggota DPRD akan selalu dituntut untuk berpikir positif dan konstruktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. fungsinya  Sering tanpa disadari kebiasaan ini j justru meningkatkan kapasitas g p modal politik yang memang dibutuhkan oleh anggota DPRD dan struktur politik pendukungnya. t kt litik d k www.dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Membangun Sistem Umpan Balik Membangun dan memperkokoh sistem g p umpanbalik yang cepat dan efektif.  Para anggota DPRD dan partai politiknya dapat selalu melakukan up- date terhadap informasi dan program kerjanya. kerjanya  Partai politik yang diwakili oleh anggota DPRD tersebut juga secara terus j g menerus mengevaluasi diri apakah mereka mempunyai akar yang kuat di tingkat k ti k t akar rumput atau justru t t j t berkembang menjadi partai politik yang mengambang. g g www.dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Siklus R Sikl Representasi Wakil Rakyat t i W kil R k t  Mandat politik yang bersifat sementara mengandung arti bahwa rakyat hanya memberikan sebagian hak-haknya untuk diwakili oleh anggota DPRD yang terpilih dalam proses pengambilan keputusan.  Rakyat masih dapat menggunakan haknya secara langsung untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan keputusan.  Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan mereka yang memilihnya maka kekuasaan perwakilan itu dapat memilihnya, dicabut oleh para pemilih melalui mekanisme Pemilu lima tahun yang akan datang.  Dalam jeda waktu di antara dua pemilihan umum, apabila seorang wakil rakyat tidak dapat mewakili kepentingan para pemilihnya, maka secara politik yang bersangkutan akan mengalami delegitimasi di mata publik. www.dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Siklus Representasi Wakil Rakyat RAKYAT PEMILU Representasi Rakyat (keterwakilan) Hubungan dengan DPRD Fungsi Legislasi Pemilih Hubungan dengan MEMBUAT media dan kelompok KEPUTUSAN Fungsi Anggaran u gs gga a kepentingan POLITIK Sumber daya (anggaran, staf, riset Fungsi Pengawasan dan informasi) Perlindungan Peningkatan hak-hak Individu Kesejahteraan Individu dan masyarakat dan Masyarakat Sumber: NDI, LGSP www.dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 25. 1/2 1/2 Indikator P l k I dik t Pelaksanaan Mandat yang Baik M d t B ik  Dalam pelaksanaan mandat rakyat, dewan selayaknya dapat menghasilkan keputusan politik/ kebijakan publik yang berdampak positif melalui instrumen fungsi-fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.  Semua pelaksanaan fungsi tersebut merupakan inti dari politik perwakilan.  DPRD sebagai representasi rakyat menjalankan amanah keterwakilan, yang mengharuskan seorang wakil rakyat bersikap dan bertindak sesuai dengan kehendak rakyat, yang diartikulasikan melalui peran kelompok-kelompok dalam masyarakat maupun individu-invidu warga negara. www.dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. 2/2 Indikator P l k I dik t Pelaksanaan Mandat yang Baik M d t B ik  Secara substansial  p perlindungan hak g  peningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspek  Secara prosedural p  mengikuti prosedur hukum yang benar  melibatkan masyarakat di dalam prosesnya y p y  Komunikasi dan hubungan dengan konstituen, media serikat, Ormas, LSM, perguruan tinggi, dan lain-lain.  Sistem pendukung (supporting system) memadai antara lain mencakup anggaran, staf, riset dan informasi. www.dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 28. Apa Itu Pembangunan? Pembangunan adalah: Tujuan Pembangunan:  proses perubahan ke 1. 1 Peningkatan standar hidup (levels arah kondisi yang lebih of living) setiap orang, baik baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pangan sandang papan pelayanan  melalui upaya yang kesehatan, pendidikan, dll. dilakukan secara 2. Penciptaan berbagai kondisi y g p g yang terencana. t memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang. orang 3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang. Todaro, 2000 dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. How? Ho ? 1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan  antar daerah  antar sub daerah  antar warga masyarakat (p g y (pemerataan dan keadilan). ) 2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. 3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. p p g j 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. 5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam p j g y agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan). dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Tantangan dalam Pembangunan Daerah g g • Mengurangi Sarana dan Prasarana yang P ketimpangan memadai dan • Memberdayakan berkualitas masyarakat • Mengentaskan kemiskinan. • Menambah lapangan kerja. Dunia usaha yg • Menjaga kelestarian kondusif SDA Pemanfaatan sumber daya secara berkualitas Koordinasi yang semakin baik antar stakeholders Peningkatan kapasitas SDM dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 31. PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DI DAERAH Upaya terencana untuk Upaya untuk memberdayakan meningkatkan kapasitas masyarakat di seluruh daerah Pemerintahan Daerah Sehingga tercipta suatu Sehingga tercipta suatu S hi t i t t kemampuan yang andal dan lingkungan yang memungkinkan p profesional dalam: masyarakat untuk: y  Memberikan pelayanan kepada  M ik ti k lit k hid Menikmati kualitas kehidupan masyarakat, yang lebih baik, maju, dan tenteram,,  M Mengelola sumber d l l b daya  Peningkatan harkat, martabat, ekonomi daerah. dan harga diri. dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. PEMBANGUNAN DAERAH Dilaksanakan Melalui: Penguatan Otonomi Pengelolaan Good Governance Daerah Sumberdaya Keseimbangan Peran Tiga Pilar K i b P Ti Pil Pemerintahan P i t h Dunia U h D i Usaha Masyarakat M k t Menjalankan dan menciptakan lingkungan Mewujudkan penciptaan Penciptaan interaksi politik dan hukum yang lapangan kerja dan sosial, ekonomi dan kondusif bagi unsur- pendapatan. politik. unsur lain. dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Pergeseran Paradigma: From Government to Governance Government Governance  M b ik h k ekslusif b i Memberikan hak k l if bagi  P Persoalan-persoalan publik l l blik negara untuk mengatur hal-hal adalah urusan bersama publik, pemerintah, civil society dan  Aktor di luarnya hanya dapat dunia usaha sebagai tiga aktor disertakan sejauh negara utama. mengijinkannya. mengijinkannya dadang-solihin.blogspot.com 33
  • 34. Pelaku Pembangunan: g Paradigma Governance  Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb. Tenaga Kerja Kontrol Kontrol Dunia Usaha Pemerintah y Masyarakat Swasta S t Nilai Redistibusi Pertumbuhan Melalui Pelayanan Pasar  Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good. Good dadang-solihin.blogspot.com 34
  • 35. Model Go ernance Governance Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga Tingkat Perusahaan Organisasi LSM Supranasional transnasional Antar Pemerintah Internasional Tingkat Perusahaan P h Ormas/LSM Nasional Nasional GOVERNANCE Nasional Tingkat Perusahaan Pemerintah LSM Lokal Subnasional Lokal Lokal (Kamarack and Nye Jr., 2002) dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Pelaku Pembangunan: Stakeholders g STATE CITIZENS Executive i organized into: i di t Judiciary Community-based organizations g Legislature Non-governmental organizations Professional Associations Public service Religious groups Military Women’s groups Police Media BUSINESS Small / medium / large enterprises Multinational Corporations Financial institutions Fi i l i tit ti Stock exchange dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 38. Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat Swasta Masyarakat, Bangsa, dan Negara Masyarakat VISI Pemerintah Good Governance Dunia Usaha dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Sinergitas Stakeholders dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Sinergitas Stakeholders dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 42. Status Hukum Dokumen Perencanaan NASIONAL DAERAH Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan Rencana Pembangunan UU Rencana Pembangunan Perda Jangka Panjang Nasional (Ps. ( 13 Ayat 1) y ) Jangka Panjang Daerah (Ps. ( 13 Ayat 2) y ) (RPJP-Nasional) (RPJP-Daerah) Rencana Pembangunan Per Pres Rencana Pembangunan Peraturan KDH Jangka Menengah N i l J k M h Nasional (Ps. 19 Ayat 1) Jangka Menengah D J k M h Daerah h (Ps. 19 Ayat 3) (RPJM-Nasional) (RPJM-Daerah) Renstra Kementerian / Peraturan Renstra Satuan Kerja Peraturan Lembaga (Renstra KL) Pimpinan KL Perangkat Daerah Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 2) (Renstra SKPD) (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah Per Pres Rencana Kerja Pemerintah Peraturan KDH (RKP) (Ps. 26 Ayat 1) Daerah (RKPD) (Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Peraturan Rencana Kerja Satuan Peraturan Kementerian / Lembaga Pimpinan KL Kerja Perangkat Daerah Pimpinan SKPD ( (Renja KL) j ) (Ps. (Ps 21 Ayat 1) ( (Renja SKPD) j ) ( Ps. 21 Ayat 3) Ps dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. Persyaratan Dokumen Perencanaan: Perencanaan: SMART  SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi  MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured g gets managed”) g )  ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)  RELEVANT (information needs of the people who will use the data)  TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision) dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. Syarat Perencanaan Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: H iliki t h i d hit k 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Masalah-masalah yang dihadapi. 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. 6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya. 8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. Fungsi/Manfaat Perencanaan • Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholders • Sebagai penuntun arah • Minimalisasi ketidakpastian • Minimalisasi inefisiensi sumberdaya • Penetapan standar dan P t t d d pengawasan kualitas dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 47. Tata Urutan Hukum (UU 10/2004 ttg Pembentukan Peraturan PerUU) No Produk Hukum Penetapan Oleh Fungsi 1. UUD 1945 MPR Sumber hukum Tertinggi dari segala hukum 2. UU DPR dan Pelaksana konstitusi (UUD 1945) ditandatangani oleh Presiden 3. Peraturan Presiden  Setingkat dengan undang-undang Pemerintah  Selanjutnya harus diserahkan j y Pengganti Undang- kepada DPR untuk ditetapkan atau Undang (PERPU) ditolak menjadi undang-undang 4. 4 Peraturan Presiden setelah Pelaksanaan undang undang undang-undang Pemerintah disetujui oleh Menteri 5. 5 Peraturan Daerah DPRD Penyelesaian tugas, kewajiban dan tugas hak pemerintah daerah www.dadangsolihin.com 47
  • 48. Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Perundang- 1. Asas Kejelasan Tujuan: Harus mempunyai t j H i tujuan yang j l d yang h d k di jelas dan hendak dicapai. i 2. 2 Asas Kelembagaan atau Organ Pembentuk yang tepat:  Harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan p perundang-undangan y g berwenang. g g yang g  Dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh lembaga atau pejabat atau peraturan yang lebih tinggi. 3. Asas Kesesuaian antara Jenis dan Materi Muatan: Harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya. www.dadangsolihin.com 48
  • 49. 4. Asas Dapat Dilaksanakan: Karena benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5. Asas Kejelasan Rumusan:  Harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, sistematika dan pilihan kata atau terminologi, g  Bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya. l k 6. 6 Asas Keterbukaan: Dalam proses perencanaan, persiapan, penyusunan, dan pembahasan seluruh lapisan masyarakat perlu diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengetahui dan memberikan masukan dalam proses pembuatan peraturan perundang-undangan. www.dadangsolihin.com 49
  • 50. 7. Asas Tata Susunan Peraturan Perundang-undangan atau lex superior derogate lex inferiori: i d t l i f i i Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih perundang-undangan tinggi. 8. Asas lex specialis derogate lex generalis: Peraturan perundang-undangan yang lebih khusus mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih umum. 9. Asas lex posterior derogate lex priori: Peraturan perundang-undangan yang lahir kemudian mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang lahir terlebih dahulu jika materi yang diatur peraturan perundang perundang- undangan tersebut sama. www.dadangsolihin.com 50
  • 51. 10. Asas Keadilan: Setiap peraturan perundang-undangan harus mencerminkan keadilan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. 11. Asas kepastian hukum: Setiap p p peraturan p perundang-undangan harus dapat menjamin g g p j kepastian hukum dalam upaya menciptakan ketertiban dalam masyarakat. 12. Asas pengayoman: Setiap S ti peraturan perundang-undangan h t d d harus b f berfungsi i memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan ketentraman masyarakat. y www.dadangsolihin.com 51
  • 52. 13. 13 Asas Mengutamakan Kepentingan Umum: Dalam peraturan perundang-undangan harus memperhatikan keseimbangan antara berbagai kepentingan dengan g g p g g mengutamakan kepentingan umum. 14. Asas Kenusantaraan: Setiap peraturan perundang-undangan merupakan bagian dari sistem hukum nasional berdasarkan kesatuan wilayah Indonesia atau wilayah tertentu sesuai jenis peraturan perundang- undangan. g 15. Asas Kebhinekatunggalikaan: Materi muatan peraturan perundang-undangan harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan golongan, golongan kondisi khusus daerah sistem nilai masyarakat daerah daerah, khususnya yang menyangkut masalah-masalah yang sensitif dalam kehidupan masyarakat. www.dadangsolihin.com 52
  • 53. Syarat Penyusunan Perda 1. Hindari 1 Hi d i pemberian k b i kewenangan yang berlebihan; 2. 2 Hindari pengaturan dan persyaratan yang tidak perlu, berlebihan, dan sulit diterapkan; 3. Akomodasi ketetapan yang bersifat transparan, akuntabel, dan melewati proses pengambilan k bil keputusan yang t benar; 4. 4 Libatkan tokoh masyarakat setempat; 5. Gunakan proses pelibatan publik y g yang luas; ; 6. Tingkatkan efektivitas mekanisme penegakan hukum. www.dadangsolihin.com 53
  • 54. Prinsip Dasar Proses Penyusunan Perda (1) 1. Transparansi/keterbukaan.  Informasi tentang akan ditetapkannya suatu kebijakan,  P l Peluang bagi masyarakat b i k t untuk memberikan masukan dan melakukan pengawasan p g terhadap pemerintah. www.dadangsolihin.com 54
  • 55. Prinsip Dasar Proses Penyusunan Perda (2) 2. Partisipasi:  Mendorong terciptanya komunikasi p g p y publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan pemerintah,  Mendorong keterbukaan informasi pemerintah yang lebih baik untuk kemudian menyediakan gagasan baru dalam memperluas pemahaman komprehensif terhadap suatu isu.  Mengurangi kemungkinan terjadinya konflik dalam g g g j y menerapkan suatu keputusan dan mendukung penerapan akuntabilitas. www.dadangsolihin.com 55
  • 56. Prinsip Dasar p Proses Penyusunan Perda (3) 3. Koordinasi dan Keterpaduan.  Koordinasi dan keterpaduan/integrasi berkaitan dengan hubungan antara pemerintah dan organisasi dalam p pemerintah.  Menyediakan mekanisme yang melibatkan instansi lain dalam pengambilan keputusan secara utuh.  Keterpaduan memerlukan kombinasi yang harmonis antara wawasan dan aksi koordinasi, menekan konflik, membatasi ketidakefektifan, ketidakefektifan dan yang terpenting membatasi jumlah produk hukum. www.dadangsolihin.com 56
  • 57. Prinsip Dasar Perumusan Substansi (1) 1. Akurasi Ilmiah dan Pertimbangan Sosial-Ekonomi.  Setiap peraturan hendaknya disusun berdasarkan kajian keilmuan di d l k il dalamnya.  Suatu peraturan tidak bersifat normatif semata, melainkan juga harus mencerminkan isu dan permasalahan sebenarnya, berikut strategi pemecahan yang dibutuhkan masyarakat.  Untuk dapat memastikan kebutuhan yang sebenarnya dari para pemangku kepentingan, suatu kajian akademis terhadap t h d peraturan yang tengah di t t h dirancang atau dit t k t ditetapkan perlu dilakukan, dengan menekankan pertimbangan ilmiah, sosial, dan ekonomi di dalamnya. , y www.dadangsolihin.com 57
  • 58. Prinsip Dasar Perumusan Substansi (2) 2. Pendanaan Berkelanjutan.  Diperlukan dukungan pendanaan yang cukup untuk mengimplementasikan suatu peraturan. i l t ik t t  Pendanaan tersebut digunakan untuk keperluan administrasi dan operasional dan hanya sebagian kecil operasional, yang digunakan untuk pelaksanaan program dan pembangunan.  Keterbatasan kemampuan dalam mendukung pendanaan merupakan salah satu alasan utama lemahnya penegakan hukum di I d h k Indonesia. i www.dadangsolihin.com 58
  • 59. Prinsip Dasar Perumusan Substansi (3) 3. Kejelasan.  Peraturan dapat diterima untuk kemudian dilaksanakan dengan b ik h d baik hanya apabila memiliki k j l bil iliki kejelasan d d dan dapat t dipahami oleh masyarakat.  Kejelasan mengacu pada bagaimana suatu peraturan dirumuskan dan masyarakat mengerti akan kandungan yang terdapat di dalamnya. www.dadangsolihin.com 59
  • 60. Prinsip dalam Penerapan Hukum (1) 1. Akuntabilitas 1 Ak t bilit  Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan;  Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan; p g ;  Adanya output dan outcome yang terukur. 2. Kepastian Hukum p  Adanya peraturan perundang-undangan yang tegas dan konsisten;  Adanya penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif;  Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum;  Adanya kesadaran dan kepatuhan kepada hukum. www.dadangsolihin.com 60
  • 61. Prinsip dalam Penerapan Hukum (2) 3. Keleluasaan Aministratif 3 K l l A i i t tif  Tak satupun peraturan yang dapat secara efektif memprediksi semua kegiatan fakta dan situasi yang dibutuhkan kegiatan, fakta, dibutuhkan.  Keleluasaan dapat dituangkan secara eksplisit dan implisit dalam suatu peraturan. p 4. Keadilan  Setiap warga negara memiliki kedudukan y g sama di depan p g g yang p hukum dan berhak mendapatkan keadilan.  Hukum ditegakkan bukan atas dasar kepentingan kekuasaan ataupun golongan kepentingan tertentu, melainkan demi tegaknya keadilan.  K dil h Keadilan harus did k didukung oleh k b d l h keberadaan i tit i h k institusi hukum d dan aparat penegak hukum yang jujur, profesional dan tidak terpengaruh oleh g p g golongan manapun. g p www.dadangsolihin.com 61
  • 62. Tahapan Penyusunan Perda 2 3 1 Identifikasi legal baseline atau Penyusunan Identifikasi landasan hukum dan hukum, Naskah isu & masalah bagaimana Perda baru dapat Akademik memecahkan masalah 5 6 Penyelenggaraan Konsultasi Publik: 4  Revisi Rancangan Perda; Pembahasan di Penulisan  Apabila diperlukan, melakukan DPRD konsultasi publik tambahan Raperda 7 Penetapan Perda www.dadangsolihin.com 62
  • 63. 1. 1 Identifikasi isu Id tifik i i & masalah l h 1. 1 Identikasi isu dan masalah masalah. 2. Identikasi siapa yang terkait dengan masalah. 3. 3 Gunakan metode pemecahan masalah yang sesuai sesuai. 4. Identikasi dampak pemecahan masalah. 5. 5 Pembuatan skala prioritas masalah yang akan diatasi diatasi. www.dadangsolihin.com 63
  • 64. Metode M4E M4E = Men, Money, Managerial, Method, Environment  Men (manusia)  Dilakukan pengujian bagaimana perilaku manusia (subyek hukum) h k ) melaksanakan atau b ti d k sehingga ti b l l k k t bertindak hi timbul masalah;  Money (uang/anggaran)  Pengujian dilakukan dengan mengidentifikasi bagaimana kedudukan anggaran dalam p gg pelaksanaan kegiatan sehingga g gg menimbulkan masalah; www.dadangsolihin.com 64
  • 65. Managerial M i l  Dilakukan pengujian dan riset apakah pola managerial baik dari sistem maupun sub sistem dapat mendukung atau tidak terhadap aturan-aturan yang ada.  Perlu diperbaharui aturan yang lama atau membentuk aturan yang baru.  Method (metode)  Terkait dengan hubungan antara subyek hukum (pelaku) dengan obyek hukum, Bagaimana model dan pola hubungannya tersusun dalam sebuah metode.  E i Environment (li k t (lingkungan) )  Lingkungan sangat berpengaruh terhadap hadirnya persoalan yang terjadi terjadi.  Lingkungan ini terkait juga pengaruh dari luar (globalisasi). www.dadangsolihin.com 65
  • 66. 2. 2 Identifikasi legal b Id tifik i l l baseline (1) li 1. Identikasi seluruh peraturan perundang-undangan yang ada terkait dengan permasalahan, mulai dari undang-undang sampai dengan peraturan perundang-undangan terbawah. 2. Identikasi instansi pelaksana. 3. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada, dengan mempertimbangkan penulisannya: a. K j l Kejelasan pasal d ayat; d l dan t dan b. Kepastian preskripsi hukum. www.dadangsolihin.com 66
  • 67. 2. 2 Identifikasi legal b Id tifik i l l baseline (2) li 4. Evaluasi efektivitas peraturan perundang-undangan yang ada, dengan mempertimbangkan pelaksanaannya: a. Ketersediaan dana pelaksanaan; b. Kapasitas administrasi; dan c. Penegakan hukum. 5. Identikasi peraturan perundang-undangan yang paling berpotensi untuk dapat memecahkan masalah, apabila keefektifannya ditingkatkan atau dibuat revisi. 6. Identikasi 6 Id tik i macam-macam i t instrumen hukum yang mungkin d h k ki dapat t memecahkan masalah. www.dadangsolihin.com 67
  • 68. 3 3. Penyusunan Naskah Akademik (1) 1. Bentuk tim penyusun secara resmi. a. a Keanggotaan tidak terlalu besar b. Masukkan wakil-wakil stakeholders c. c Penuhi kebutuhan wakil-wakil wakil wakil d. Identifikasi staf pendukung e. e Formalkan dengan Surat Keputusan 2. Komitmen tim penyusun. a. a Komitmen waktu memadai b. Ruangan – satu ruangan pertemuan c. c Anggaran – jasa-jasa pendukung jasa jasa 3. Aturan prosedural tim penyusun. www.dadangsolihin.com 68
  • 69. 3 3. Penyusunan Naskah Akademik (2) 4. Identifikasi kelompok penasehat/ pengarah. a. Id tifik i pakar Identifikasi k b. Identifikasi stakeholders c. T t k cara komunikasi teratur Tentukan k ik i t t 5. Susun jadwal penyelesaian pekerjaan. 6. Mulai 6 M l i penyusunan (d fti ) (drafting) a. Identifikasi isu dan masalah b. Buat i t b B t sistematika, tulis teks tik t li t k c. Perbaiki terus d. Buat t l d B t notulensi setiap pertemuan i ti t www.dadangsolihin.com 69
  • 70. 3 3. Penyusunan Naskah Akademik (3) 7. Selenggarakan pertemuan stakeholders dan konsultasi publik untuk membahas draft dan memperoleh masukan: a. Kirim salinan (copy) draft sebelum pertemuan b. b Sediakan data pendukung sebelum pertemuan 8. Revisi dan finalisasi. www.dadangsolihin.com 70
  • 71. 4. 4 Penulisan R P li Raperda d 1. Penamaan (Judul) – jenis perat ran peraturan; – teritorial/wilayah hukum/yuridiksi (negara, daerah, desa dsb); – nomor peraturan; p ; – tahun pembuatan; – nama peraturan. Contoh: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GIANYAR www.dadangsolihin.com 71
  • 72. 2. Frase/Klausul Permanen 2 F /Kl lP Contoh: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, 3. Pembukaan terdiri t konsiderans atau d t di i atas k id t dasar pemikiran, d iki dasar h k hukum pembentukannya dan judul. 4. 4 Batang Tubuh 1. Ketentuan Umum 2. 2 Ketentuan Substansi 3. Ketentuan Sanksi 5. 5 Penutup 6. Lampiran/Penjelasan www.dadangsolihin.com 72
  • 73. 5. 5 Penyelenggaraan K P l Konsultasi P blik lt i Publik • Interaksi dengan masyarakat merupakan upaya yang lentur, dan harus diintegrasikan ke dalam p g proses p penulisan rancangan Perda. • Proses konsultasi dan penulisan bersifat interaktif, saling mengisi dan mempengaruhi. www.dadangsolihin.com 73
  • 74. 6. 6 Pembahasan di DPRD P b h • Pembahasan d DPRD merupakan sa a sa u be u da e ba asa di e upa a salah satu bentuk dari dilaksanakannya konsultasi publik. • Pembahasan di DPRD tidak dilakukan oleh DPRD semata, melainkan bekerja sama dengan kepala daerah, seperti apa yang diamanatkan dalam UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Perundang-undangan. www.dadangsolihin.com 74
  • 75. 7. 7 Penetapan P d P t Perda • Salah satu faktor penting keberhasilan pelaksanaan sebuah Perda baru adalah masa transisinya, yaitu tanggal mulai diberlakukannya Perda baru baru. • Sebuah Perda baru sebaiknya ada tenggang waktu antara disahkannya sebuah Perda dengan tanggal mulai y g gg diberlakukannya. • Hal ini dimaksudkan agar lembaga/instansi pemerintah terkait dan masyarakat dapat melakukan persiapan-persiapan yang memadai untuk pelaksanaan secara efektif. • Persiapan pelaksanaan meliputi pembentukan k P i l k li ti b t k kesadarand masyarakat tentang ketentuan-ketentuan hukum yang baru, serta penyelenggaraan p p y gg pendidikan dan p pelatihan bagi instansi g pelaksana dan aparat penegak hukum mengenai ketentuan- ketentuan spesifik dari Perda yang baru tersebut. www.dadangsolihin.com 75
  • 77. Azas Umum Penyusunan RAPBD No Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan y gg Sumber Dana 1 Kewenangan Daerah. APBD 2 Kewenangan pemerintah di Daerah. APBN 3 Pemerintahan Provinsi yang penugasannya APBD Provinsi dilimpahkan kepada Kabupaten/Kota dan/atau Desa. 4 Pemerintahan Kabupaten/Kota yang penugasannya APBD dilimpahkan kepada Desa. Kabupaten/Kota 5 Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan APBD daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa. 6 Penganggaran p g gg penerimaan dan p g pengeluaran APBD harus memiliki dasar hukum penganggaran. 7 Anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk melaksanakan kewajiban pemerintahan d i t h daerah. h www.dadangsolihin.com 77
  • 78. Hati- Hati-hati…Ada Sanksi Pidana Pasal 34 UU 17/2003 1) Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/ Walikota yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang telah ditetapkan dalam undang- undang tentang APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang. 2) Pimpinan Unit Organisasi Kementrian Negara/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terbukti t b kti melakukan penyimpangan k i t l k k i kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam undang- undang tentang APBN/ Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang. 3) Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan undang-undang kepada p g g g g p pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini. www.dadangsolihin.com 78
  • 79. Alur Penyusunan RAPBD y Minggu 1 Juni Oktober pembicaraan pendahuluan RAPBD pertengahan Juni Minggu 1 RKUA Juli DPRD Mei Rancangan Kebijakan Umum KUA APBD RKPD Kebijakan Umum APBD Minggu 2 Rencana Kerja j Juli Pemda Nota Pedoman PPAS Kesepakatan Penyusunan KDH-DPRD RKA-SKPD Prioritas dan Plafon Awal Raperda Sosialisasi Anggaran Sementara Agustus Raperda APBD Akhir Juli RKA- PPA SKPD Raperkada Rencana Kerja dan Penjabaran Prioritas dan Plafon Anggaran Satuan Kerja Anggaran Perangkat Daerah APBD www.dadangsolihin.com 79
  • 80. Langkah Penyusunan APBD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SE-KDH Nota Nota RKP Pedoman Pembahasan Perbaikan Rancangan KUA Kesepakatan PPAS Kesepakatan D Penyusunan RKA SKPD RKA-SKPD RKA SKPD RKA-SKPD APBD KUA PPA RKA-SKPD Bappeda Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) 10 11 12 13 14 15 16 17 SK Pimpinan Pembahasan Penetapan Penyusunan y Evaluasi DPRD Persetujuan SK Mendagri Pimpinan DPRD Hasil Perda dan Pembahasan Rancangan Raperda APBD Penyempurnaan DPRD Evaluasi Raperda Evaluasi Mendagri Per-KDH Rancangan Per-KDH dan Raper KDH Raperda dan Raperda dan Raper KDH Raperda dan Raper Penjabaran APBD Penjabaran Penjabaran Raper KDH APBD Penjabaran APBD KDH Penjabaran APBD oleh APBD APBD Penjabaran APBD KDH APBD TAPD PPKD 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Penyusunan Penyusunan Verifikasi Penyusunan Penyusunan Laporan Pengesahan Persetujuan Pendistribusian Pelaksanaan Rancangan Rancangan Laporan Laporan Keterangan DPA-SKPD DPA-SKPD DPA-SKPD DPA-SKPD DPA SKPD DPA-SKPD DPA SKPD DPA-SKPD Keuangan Kinerja Pertanggung jawaban SKPD TAPD PPKD Sekda PPKD SKPD PPKD Bappeda www.dadangsolihin.com 80
  • 81. RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah • P j b Penjabaran d i RPJMD d dari dengan menggunakan b h d i k bahan dari Renja SKPD untuk jangka waktu 1 tahun yang mengacu kepada RKP. p • Diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun anggaran berkenaan. Isi:  Prioritas Pembangunan Daerah  Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah  Arah Kebijakan Keuangan Daerah  P Program SKPD, li t SKPD, k il SKPD lintas SKPD kewilayahan, dan lintas h d li t kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:  Kerangka Regulasi  Kerangka Anggaran www.dadangsolihin.com 81
  • 82. KUA Kebijakan Umum APBD 1. Kepala daerah -dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh Sekda- menyusun Rancangan KUA berdasarkan RKPD RKPD. 2. RKUA memuat: 1. Target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, 2. Alokasi belanja daerah, 3. Sumber dan penggunaan pembiayaan, 4. Asumsi dasar (ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah). 5. RKUA yang telah disusun, disampaikan oleh Sekda selaku koordinator pengelola keuangan daerah kepada kepala daerah paling lambat pada awal daerah, bulan Juni. 6. RKUA disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. 7. Pembahasan RKUA tersebut dilakukan oleh TAPD bersama panitia anggaran DPRD. 8. RKUA yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA paling lambat minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan. www.dadangsolihin.com 82
  • 83. PPAS Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara 1. Berdasarkan KUA yang t l h di 1 B d k telah disepakati, pemerintah d k ti i t h daerah h menyusun rancangan PPAS, yang disusun dengan tahapan: 1. menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan; 2. menentukan urutan program untuk masing-masing urusan; dan 3. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program. 2. Kepala daerah menyampaikan rancangan PPAS yang telah disusun kepada DPRD untuk dibahas paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan. 3. 3 Pembahasan rancangan PPAS tersebut dilakukan oleh TAPD bersama panitia anggaran DPRD. 4. Rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi PPA paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan. 5. KUA serta PPA yang telah disepakati masing-masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD. www.dadangsolihin.com 83
  • 84. Penyusunan RKA-SKPD RKA- 1. Berdasarkan nota kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD yang RKA SKPD, mencakup: a. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan; b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan; c. c batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD; RKA SKPD d. hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka p p y gg g pencapaian p p prestasi kerja; dan e. dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga. 2. Surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA- SKPD diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun anggaran j berjalan. www.dadangsolihin.com 84
  • 85. Penyiapan Raperda APBD e y apa ape da 1. RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD. 2. Pembahasan oleh TAPD dilakukan untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen p j gg y , perencanaan lainnya, capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan harga, standar pelayanan minimal, serta sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD. 3. Apabila hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian, kepala SKPD melakukan p y p p penyempurnaan. 4. RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan Raperda tentang APBD dan Raperkada tentang penjabaran APBD. 5. Raperda tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat. 6. 6 Penyebarluasan rancangan peraturan daerah tentang APBD dilaksanakan oleh Sekda selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah. www.dadangsolihin.com 85
  • 86. Penyampaian da Pembahasan e ya pa a dan e ba asa Raperda tentang APBD 1. Kepala daerah menyampaikan Raperda beserta lampirannya kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan bersama. 2. Pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala daerah terhadap Raperda dilakukan paling lama satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan. 3. Atas dasar persetujuan bersama, kepala daerah menyiapkan Raperkada tentang penjabaran APBD APBD. 4. Penyampaian Raperda disertai dengan nota keuangan. 5. Pembahasan Raperda berpedoman pada KUA serta PPA yang telah disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD. 6. Apabila DPRD sampai batas waktu paling lama satu bulan tidak menetapkan p p persetujuan bersama dengan kepala daerah terhadap j g p p Raperda, kepala daerah melaksanakan pengeluaran setinggi- tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan. www.dadangsolihin.com 86
  • 87. lanjutan 7. 7 Pelampauan b t t ti P l batas tertinggi d i j l h pengeluaran h i dari jumlah l hanya diperkenankan apabila ada kebijakan pemerintah untuk kenaikan gaji dan tunjangan PNS serta penyediaan dana pendamping atas program dan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah serta bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam undang-undang. 8. 8 Rencana pengeluaran di R l disusun d l dalam RRaperkada. k d 9. Raperkada dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Mendagri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota. 10. Penyampaian Raperkada untuk memperoleh pengesahan paling lama 15 hari kerja terhitung sejak DPRD tidak menetapkan keputusan bersama dengan kepala daerah terhadap Raperda. p g p p p 11. Apabila dalam batas waktu 30 hari kerja Mendagri/gubernur tidak mengesahkan Raperkada, kepala daerah menetapkan Raperkada dimaksud menjadi Perkada. www.dadangsolihin.com 87
  • 88.  Evaluasi Raperda dan Raperkada Kabupaten/Kota p p p 1. Raperda yang telah disetujui bersama DPRD dan Raperkada sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 hari kerja disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi. 2. Evaluasi bertujuan untuk tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional keserasian antara kepentingan nasional, publik dan kepentingan aparatur serta untuk meneliti sejauh mana APBD kabupaten/kota tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnya yang ditetapkan oleh kabupaten/kota bersangkutan. 3. Untuk efektivitas pelaksanaan evaluasi, gubernur dapat mengundang pejabat pemerintah daerah kabupaten/kota yang terkait. 4. Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan gubernur dan disampaikan kepada bupati/walikota paling lama 15 hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud. 5. Apabila evaluasi atas Raperda dan Raperkada sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang undangan perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi Perda dan Perkada. www.dadangsolihin.com 88
  • 89. lanjutan 6. Apabila gubernur menyatakan hasil evaluasi Raperda dan Raperkada tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan p perundang-undangan y g lebih tinggi, bupati/walikota bersama g g yang gg p DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi. 7. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan p j p DPRD, dan bupati/walikota tetap menetapkan Raperda dan Raperkada menjadi Perda dan Perkada, gubernur membatalkan Perda dan Perkada dimaksud sekaligus menyatakan berlakunya g y y pagu APBD tahun sebelumnya. 8. Pembatalan Perda dan Perkada dan pernyataan berlakunya pagu APBD tahun sebelumnya ditetapkan dengan p y p g peraturan g gubernur. 9. Paling lama 7 hari kerja setelah pembatalan, kepala daerah harus memberhentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama kepala daerah mencabut Perda dimaksud. 10. Pencabutan Perda tersebut dilakukan dengan peraturan daerah tentang pencabutan peraturan daerah tentang APBD. 11. 11 Pelaksanaan pengeluaran atas pagu APBD tahun sebelumnya ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. www.dadangsolihin.com 89
  • 90. Penetapan Perda tentang APBD dan p g Perkada tentang Penjabaran APBD 1. Raperda dan Raperkada yang telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah menjadi Perda tentang APBD dan Perkada tentang penjabaran APBD. 2. Penetapan Perda dan Perkada dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. gg y 3. Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat/pelaksana tugas kepala daerah yang menetapkan Perda dan Perkada . 4. Kepala daerah menyampaikan Perda dan Perkada kepada Mendagri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota paling lama 7 hari kerja setelah ditetapkan. www.dadangsolihin.com 90
  • 91. Perubahan APBD Perubahan APBD hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa. www.dadangsolihin.com 91
  • 92. Dasar Perubahan APBD 1 Asumsi KUA sudah • terjadinya pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan tidak sesuai lagi daerah dan alokasi belanja daerah, • sumber dan penggunaan pembiayaan yang semula ditetapkan dalam KUA. 2 Pergeseran anggaran • antar unit organisasi, antar kegiatan, antar jenis belanja, antar obyek belanja, antar rincian obyek belanja. 3 Saldo anggaran Iebih • membayar bunga dan pokok utang dan/atau obligasi daerah; tahun sebelumnya • melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok utang; harus digunakan • mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS; dalam tahun berjalan • mendanai kegiatan lanjutan; • mendanai program dan kegiatan baru; dan • mendanai kegiatan-kegiatan yang capaian target kinerjanya ditingkatkan dari yang telah ditetapkan semula dalam DPA-SKPD DPA SKPD tahun anggaran berjalan. 4 Keadaan darurat • bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya; p p y ; • tidak diharapkan terjadi secara berulang; • berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan • memiliki dampak y g signifikan terhadap anggaran dalam rangka p yang g p gg g pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat. 5 Keadaan luar biasa keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau p g penurunan lebih besar dari 50%. www.dadangsolihin.com 92
  • 93. Alur Penyusunan RAPBD Perubahan Rancangan Kebijakan Umum APBD KUA Perubahan RKUA Perubahan Nota Pedoman Minggu 1 Kesepakatan Penyusunan Agustus DPRD Minggu 2 KDH-DPRD Minggu 3 RKA-SKPD Agustus Agustus PPA PPAS Perubaha P b h Perubaha n RKA- n SKPD Prioritas dan Plafon Rencana Kerja dan j Anggaran Sementara Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah www.dadangsolihin.com 93
  • 94. Penyiapan Raperda Perubahan APBD Raperda Raperkada tentang Sesuai tentang perubahan penjabaran APBD perubahan APBD Satuan Kerja Perangkat Pejabat Pengelola Daerah Keuangan Daerah Tim Anggaran Pemda SKPD PPKD TAPD • menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dan DPPA- SKPD dengan kebijakan umum perubahan APBD serta RKA- RKA PPA perubahan APBD, SKPD • prakiraan maju yang direncanakan atau yang telah disetujui dan dokumen perencanaan Iainnya, Rencana Kerja DPPA- • capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis p j , j , dan Anggaran SKPD belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah minimal. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Disempurnakan lagi Tidak Sesuai www.dadangsolihin.com 94
  • 95. Raperda tentang Perubahan APBD dan Raperkada tentang Penjabaran Perubahan APBD 1. Raperda dan Raperkada yang disusun oleh PPKD memuat pendapatan, belanja d pembiayaan yang mengalami d t b l j dan bi l i perubahan dan yang tidak mengalami perubahan. 2. Raperda y g telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada p yang p p kepala daerah. 3. Sebelum disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat. p y 4. Sosialisasi tersebut bersifat memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan perubahan APBD tahun anggaran yang direncanakan. 5. Penyebarluasan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dilaksanakan oleh Sekda Sekda. www.dadangsolihin.com 95
  • 96. Lampiran Raperda p p Lampiran Raperkada p p 1. Ringkasan perubahan APBD; 1. Ringkasan penjabaran 2. Ringkasan perubahan APBD menurut urusan perubahan anggaran pemerintahan daerah dan organisasi; pendapatan daerah daerah, 3. Rincian perubahan APBD menurut urusan pemerintahan belanja daerah dan daerah, organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah; pembahyaan; dan 4. Rekapitulasi perubahan belanja menurut urusan 2. Penjabaran perubahan pemerintahan daerah, organisasi, program dan kegiatan; APBD menurut organisasi, program, 5. Rekapitulasi perubahan belanja daerah untuk kegiatan, kelompok, keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan jenis, obyek, rincian daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan obyek p y pendapatan, p , keuangan negara; k belanja dan 6. Daftar perubahan jumlah pegawai per golongan dan per pembiayaan. jabatan; 7. Laporan keuangan pemerintah daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah; 8. Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya g g gg y yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini; 9. Daftar pinjaman daerah. p j www.dadangsolihin.com 96
  • 97. Raperda Perubahan APBD p 1 Penyampaian • Kepala daerah menyampaikan Raperda tentang perubahan APBD b b h beserta I Iampirannya k i kepada DPRD d paling lambat minggu kedua bulan September tahun anggaran berjalan untuk mendapatkan persetujuan bersama. • Penyampaian Raperda disertai dengan nota keuangan perubahan APBD. APBD 2 Pembahasan DPRD menetapkan agenda pembahasan Raperda. 3 Penetapan • Pembahasan Raperda berpedoman pada kebijakan umum perubahan APBD serta PPA perubahan APBD yang telah disepakati antara kepala daerah dan pimpinan DPRD i i DPRD. • Pengambilan keputusan DPRD untuk menyetujui Raperda tentang p p g perubahan APBD p paling lambat 3 g bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berakhir. www.dadangsolihin.com 97
  • 98. Evaluasi Raperda dan Raperkada Perubahan  Evaluasi Raperda dan Raperkada Perubahan Kabupaten/Kota 1. Apabila Gubernur menyatakan hasil evaluasi Raperda dan Raperkada tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota bersama DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi evaluasi. 2. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikota dan DPRD, dan bupati/walikota tetap menetapkan Raperda dan , p p p p Raperkada menjadi Perda dan Perkada, gubernur membatalkan Perda dan Perkada dimaksud, sekaligus menyatakan tidak diperkenankan melakukan perubahan APBD dan tetap berlaku APBD tahun anggaran berjalan. 3. 3 Pembatalan Perda dan Perkada serta pernyataan berlakunya APBD tahun berjalan ditetapkan dengan keputusan gubernur. www.dadangsolihin.com 98
  • 99. Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD 1. PPKD paling lama 3 hari kerja setelah Perda tentang perubahan APBD ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar menyusun rancangan DPA-SKPD terhadap program dan DPA SKPD kegiatan yang dianggarkan dalam perubahan APBD. 2. DPA-SKPD yang mengalami perubahan dalam tahun berjalan seluruhnya harus disalin kembali ke dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA- SKPD). 3. 3 Dalam DPPA SKPD terhadap rincian obyek pendapatan belanja DPPA-SKPD pendapatan, atau pembiayaan yang mengalami penambahan atau pengurangan atau pergeseran harus disertai dengan penjelasan latar belakang perbedaan jumlah anggaran baik sebelum dilakukan perubahan maupun setelah dilakukan perubahan. 4. DPPA-SKPD dapat dilaksanakan setelah dibahas TAPD, dan disahkan oleh PPKD berdasarkan persetujuan Sekda Sekda. www.dadangsolihin.com 99
  • 101. Pengertian Pengawasan Pengawasan bermakna • Proses pengukuran kinerja dan p g p g j pengambilan tindakan • Untuk menjamin agar hasil (output and outcomes) sesuai dengan yang diinginkan • Untuk menjamin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan standar yang ditetapkan (on the right track). www.dadang-solihin.blogspot.com 101
  • 102. Pelaksanaan Penga asan Pengawasan Internal- Feedforward Concurrent Feedback external  Dilakukan  Memfokuskan  Pengawasan ini  Pengawasan sebelum aktivitas pada apa yang dilakukan internal dimulai. terjadi selama setelah aktivitas memberikan  Untuk menjamin proses b j l berjalan selesai l i kesempatan k t kejelasan  Memonitor dilaksanakan. untuk sasaran; aktivitas yang Tujuan untuk memperbaiki sedang berjalan menyediakan sendiri di i  Tersedianya arahan yang untuk menjamin informasi yang  Pengawasan memadai; ; segala sesuatu berguna untuk eksternal melalui sesuai rencana meningkatkan supervisi dan  Ketersediaan kinerja di masa penggunaan sumber daya yang  Untuk mengurangi hasil g g depan dan administrasi dibutuhkan. dibutuhkan memfokuskan f k k formal. f l yang yang tidak  Memfokuskan diinginkan. pada kualitas pada kualitas hasil. sumber daya. daya www.dadang-solihin.blogspot.com 102
  • 103. Tahapan Penga asan Pengawasan Preliminary Control Interim Control Post Control  Merupakan pengawasan  Untuk memastikan layanan  Untuk memastikan layanan anggota DPRD pada saat publik berjalan sesuai publik berjalan sesuai pembahasan anggaran. standar yang ditetapkan dan harapan,  Meneliti setiap usulan memenuhi harapan  Diperuntukkan atas anggaran khususnya dari masyarakat selama evaluasi terhadap target penyedia layanan publik, pelayanan dilakukan dalam yang direncanakan. baik dari sisi input, output jangka waktu tertentu.  Diharapkan akan maupun outcomes dari t d i  Di hk t h d Diarahkan terhadap menghasilkan rekomendasi h ilk k d i setiap jenis layanan. pelaksanaan anggaran atas mempertahankan,  Melakukan pengawasan layanan publik atau memperbaiki atau sejak tahap p j p perencanaan, , p pelaksanaan sebuah meningkatkan kualitas g sebab apa yang akan peraturan. layanan. dilakukan oleh pemda bisa diketahui dari rencana yang dibuat oleh pihak eksekutif. eksekutif www.dadang-solihin.blogspot.com 103
  • 104. Ruang Lingkup Pengawasan R ang Lingk p Penga asan Pengawasan Preventif Pengawasan Represif  Pengawasan yang dilakukan  Pengawasan terhadap proses- pada t h persiapan d d tahap i dan proses aktivitas sebuah kti it b h perencanaan suatu kegiatan. lembaga layanan publik.  Pengawasan ini bertujuan  Pengawasan bertujuan pada aspek pencegahan dan menghentikan pelanggaran perbaikan, termasuk pula dan mengembalikan pada pengusulan perbaikan atau keadaan semula, baik disertai pembentukan regulasi baru atau tanpa sanksi. untuk berbaikan. berbaikan www.dadang-solihin.blogspot.com 104
  • 105. Langkah Penga asan Pengawasan Menentukan Mengukur Hasil, Sasaran Tindakan Sasaran dan Standar Kinerja Aktual dan Standar Perbaikan  DPRD lebih awal  DPRD memiliki  Membandingkan  Menjadi bahan menentukan informasi atas hasil evaluasi untuk sasaran yang kinerja lembaga pengawasan perbaikan sistem akan dipantau. yang bersifat dengan sasaran layanan atau  Termasuk pula faktual. dan standar peningkatan adanya dokumen  Informasi yang telah standar layanan atau informasi tersebut sebagai ditetapkan pada lembaga tentang standar masukan bagi  Untuk atau pelayanan kualitas layanan k lit l DPRD d ldalam memastikan tik publik t t t blik tertentu. publik yang membuat apakah sudah  Mengambil diberlakukan rekomendasi berjalan sesuai tindakan selama i i l ini. perbaikan atas b ik t yang dih diharapkan. k perbaikan yang b ik pengawasan dibutuhkan yang dilakukan di masa depan. depan www.dadang-solihin.blogspot.com 105
  • 106. 1/4 1/4 Jenis Pengawasan Penga asan 1. Pengawasan oleh Pimpinan DPRD yakni pengawasan yang dilaksanakan langsung atas nama pimpinan DPRD. 2. Pengawasan oleh anggota DPRD, yakni pengawasan yang melekat pada kedudukan setiap anggota DPRD. 3. Pengawasan oleh Komisi, yakni pengawasan yang ruang lingkupnya (objeknya) merupakan bidang tugas Komisi dan dilaksanakan oleh Komisi Komisi. 4. Pengawasan oleh Gabungan Komisi, yakni pengawasan yang ruang lingkupnya (objeknya) merupakan bidang yang menjadi tugas lintas Komisi dan dilaksanakan oleh dua Komisi atau lebih. www.dadang-solihin.blogspot.com 106
  • 107. 2/4 Jenis Pengawasan Penga asan 5. Pengawasan oleh Kelompok Kerja (Pokja) dan pengawasan oleh Panitia Khusus (Pansus), yakni pengawasan yang dilakukan oleh alat kelengkapan DPRD yang dibentuk khusus untuk melakukan pengawasan. 6. 6 Pengawasan oleh Fraksi. Fraksi sesungguhnya perpanjangan Fraksi tangan partai politik untuk mengkomunikasikan agenda atau kepentingan p p g partai p politik bersangkutan dalam institusi DPRD. g Hasil Pengawasan oleh Fraksi dapat disampaikan langsung melalui alat kelengkapan dewan dan atau induk partai masing- masing sebagai sikap politik. www.dadang-solihin.blogspot.com 107
  • 108. Jenis Pengawasan g 3/4 Aktor Tindakan Pasif Tindakan Aktif Personal  Menerima pengaduan  Kunjungan langsung ke lapangan melalui posko aspirasi,  Menelpon langsung SMS, persuratan, atau ,p , penyelenggaran layanan yang informasi melalui media diadukan cetak dan merespon balik melalui media  Melibatkan media Komisi  Menerima pengaduan, surat,  Kunjungan langsung di lapangan, SMS atau informasi media  Rapat Kerja, cetak  Hearing dengan pihak terkait serta  Melibatkan media Gabungan  Menerima pengaduan surat  Kunjungan langsung di lapangan pengaduan, surat, lapangan, Komisi sms atau informasi media  Rapat Kerja, cetak  Hearing pihak terkait dll  Melibatkan media www.dadang-solihin.blogspot.com 108