SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 54
Descargar para leer sin conexión
dadang-solihin.blogspot.co.id 2
3dadang-solihin.blogspot.co.id
Materi
• Pengintegrasian BSC ke dalam:
– Struktur Organisasi Setjen
– Struktur Organisasi Badan Keahlian
• Penerapan BSC dalam:
– Renstra Setjen
– Pengukuran Kinerja
– Pelaporan Kinerja
dadang-solihin.blogspot.co.id 4
Balanced
Score Cards
Logic Model
Analisis
Beban Kerja
Environmental
Scanning SWOT
Tugas dan
Fungsi
Struktur
Organisasi
Strategy Map
Sasaran
Strategis
Program Kegiatan
Strategi
??
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan
Per-UU-an
SDM
Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan
Publik
Mindset &
Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator
Kinerja Utama
Program/
Kegiatan
Outcome/
Output
Indikator
Baseline
2014
Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
Tujuan
Indikator
Kinerja Utama
Arah Kebijakan
RPJMN 2015-2019
Struktur Organisasi Setjen
dadang-solihin.blogspot.co.id 6
Struktur Organisasi Badan Keahlian
dadang-solihin.blogspot.co.id 7
8dadang-solihin.blogspot.co.id
Analisis Balanced Scorecard
--Robert S. Kaplan & David P. Norton, 1992--
• Analisis berdasarkan BSC bermanfaat sebagai alat bantu (tools)
penyelarasan pola pikir (mind set) di antara pimpinan dan
pegawai dalam menterjemahkan strategi dalam kaitannya
dengan proses penciptaan nilai (value creation process) di dalam
organisasi.
• BSC membantu organisasi menemukan beberapa inisiatif kunci
yang harus dilakukan oleh manajemen puncak beserta seluruh
jajaran pegawai dalam mengoperasionalkan pencapaian visi dan
misi organisasi.
• BSC juga merupakan alat bantu manajemen untuk melakukan
mobilisasi sumber daya (orang, waktu dan anggaran) untuk
merealisasikan strategi organisasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 9
dadang-solihin.blogspot.co.id 10
Balanced Scorecard
(BSC)
 Kartu yang digunakan untuk mencatat
skor hasil kinerja suatu organisasi atau
skor individu.
 Kartu skor dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan.
 Melalui kartu skor, skor yang hendak
diwujudkan organisasi/individu di masa
depan dibandingkan dengan hasil
kinerja sesungguhnya.
 Hasil perbandingan ini digunakan
untuk melakukan evaluasi atas kinerja
organisasi/individu yang bersangkutan.
Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)
 Dimaksudkan untuk menunjukkan
bahwa kinerja organisasi/individu
diukur secara berimbang dari
aspek:
1. Keuangan dan non keuangan,
2. Jangka pendek dan jangka
panjang,
3. Internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.co.id 11
Kartu Skor
(Scorecard)
Visi, Misi, dan Sasaran Strategis
• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan
organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi
menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”
• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud
penjabaran visi yang telah ditetapkan.
• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan
selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).
• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:
– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau
– Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau
– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.co.id 12
Peta Strategi
• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab
akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi
organisasi.
• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan
keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam
rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi
yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki
proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses
internal, dan output/outcome).
dadang-solihin.blogspot.co.id 13
Contoh Peta Strategi
dadang-solihin.blogspot.co.id 14
Perspektif BSC
• Kaplan dan Norton menggunakan empat standar perspektif BSC
yaitu:
1. Financial,
2. Customer,
3. Internal business process, dan
4. Learning and growth.
• Keempat perspektif tsb adalah suatu “model (template)” yang
bersifat fleksibel, baik jumlah maupun penamaannya yang
disesuaikan dengan karakteristik suatu organisasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 15
Perspektif Financial
• BSC dibangun dari studi pengukuran
kinerja di sektor bisnis, sehingga
yang dimaksud perspektif financial di
sini adalah terkait dengan financial
sustainability.
• Perspektif ini digunakan oleh
shareholder dalam rangka
melakukan penilaian kinerja
organisasi.
• Apabila dinarasikan akan berbunyi:
”organisasi harus memenuhi
sebagaimana harapan shareholder
agar dinilai berhasil oleh
shareholder”.
dadang-solihin.blogspot.co.id 16
Perspektif Customer
• Perspektif customer adalah
perspektif yang berorientasi
pada pelanggan karena
merekalah pemakai produk/jasa
yang dihasilkan organisasi.
• Dengan kata lain, organisasi
harus memperhatikan apa yang
diinginkan oleh pelanggan.
• Apa yang ingin dicapai (SS
bersifat output/outcome)
dadang-solihin.blogspot.co.id 17
Perspektif Internal Business Process
• Perspektif internal business
process adalah serangkaian
aktivitas yang ada dalam
organisasi untuk menciptakan
produk/jasa dalam rangka
memenuhi harapan pelanggan.
• Perspektif ini menjelaskan proses
bisnis yang dikelola untuk
memberikan layanan dan nilai-nilai
kepada stakeholder dan customer.
• Apa yang ingin dilakukan (SS
bersifat proses).
dadang-solihin.blogspot.co.id 18
Perspektif Learning & Growth
• Perspektif learning & growth adalah
perspektif yang menggambarkan
kemampuan organisasi untuk
melakukan perbaikan dan perubahan
dengan memanfaatkan sumber daya
internal organisasi.
• Kesinambungan suatu organisasi
dalam jangka panjang sangat
bergantung pada perspektif ini.
• Apa yang seharusnya kita miliki (SS
bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.co.id 19
Indikator Kinerja Utama (IKU)
• Setelah peta strategi disusun, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan IKU untuk setiap SS.
• IKU adalah alat ukur bagi pencapaian SS. IKU dibedakan menjadi
IKU lagging dan IKU leading.
– IKU lagging adalah IKU yang bersifat outcome/output atau yang
mengukur hasil, umumnya di luar kendali unit yang
bersangkutan.
– IKU leading adalah IKU yang bersifat proses, yang mendorong
pencapaian IKU lagging. Umumnya IKU leading berada di
bawah kendali unit organisasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 20
Karakteristik IKU
• Karakteristik indikator kinerja yang baik menggunakan prinsip
SMART-C, yaitu:
1. Specific, IKU harus mampu menyatakan sesuatu yang khas/unik dalam
menilai kinerja suatu unit kerja.
2. Measurable, IKU yang dirancang harus dapat diukur dengan jelas,
memiliki satuan pengukuran, dan jelas pula cara pengukurannya.
3. Achievable, IKU yang dipilih harus dapat dicapai oleh
penanggungjawab atau Unit In Charge.
4. Relevant, IKU yang dipilih dan ditetapkan harus sesuai dengan visi dan
misi, serta tujuan strategis organisasi.
5. Time-bounded, IKU yang dipilih harus memiliki batas waktu
pencapaian.
6. Continuously Improve, IKU yang dibangun menyesuaikan dengan
perkembangan strategi organisasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 21
Target IKU
• Setelah menentukan IKU untuk setiap SS, organisasi perlu
menetapkan target untuk setiap IKU.
• Target adalah suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
• Berkaitan dengan penerapan BSC, target umumnya ditetapkan
untuk masa 1 tahun.
• Penentuan besarnya target dapat didasarkan pada beberapa hal
seperti pencapaian tahun lalu (baseline), keinginan stakeholder,
atau melihat kepada kondisi internal dan eksternal organisasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 22
23dadang-solihin.blogspot.co.id
Pengertian
• Roadmap K/L merupakan penjabaran Renstra K/L secara lebih rinci yang
berisi program dan kegiatan K/L secara umum dalam jangka waktu 5 tahun.
• BSC sendiri dapat digunakan sebagai alat yang menghasilkan umpan balik
untuk merevisi Renstra.
• Karena mengacu pada Renstra dan Roadmap yang memiliki jangka waktu 5
tahun, maka BSC yang dibangun juga berlaku untuk jangka waktu 5 tahun.
• Namun, setiap akhir tahun dilakukan review atas BSC yang dibangun
sehingga dimungkinkan terjadi perubahan strategi sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal K/L.
dadang-solihin.blogspot.co.id 24
• BSC K/L merupakan alat manajemen strategi yang
menerjemahkan visi, misi dan strategi yang tertuang
dalam Renstra dan Roadmap K/L ke dalam suatu
Peta Strategi.
• Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan
jangka menengah (5 tahun) Kementerian.
Renstra
Roadmap
BSC
Cara Membangun BSC
• Pembangunan suatu peta
strategi hanya dapat
dilakukan secara runtut dari
level tertinggi ke level yang
lebih rendah.
• Jadi, ketika akan membangun
Peta Strategi suatu unit
eselon II, maka syarat
mutlaknya adalah telah
terbangunnya peta strategi
unit eselon I di atasnya.
dadang-solihin.blogspot.co.id 25
Membangun Peta Strategi
1. Pastikan Visi dan Misi organisasi (dapat dilihat pada Renstra).
2. Tentukan stakeholder organisasi:
– Stakeholder adalah pihak yang secara tidak langsung memiliki
kepentingan atas outcome dari suatu unit.
3. Apakah unit tersebut memiliki pelanggan (customer)? Jika ada, perlu dibuat
perspektif customer.
– Customer merupakan pihak yang terkait langsung dengan pelayanan
suatu organisasi.
4. Setiap unit harus memiliki perspektif Internal Business Process.
– Perspektif ini menunjukkan rangkaian proses dalam suatu unit untuk
menciptakan nilai bagi stakeholder dan customer (value chain).
5. Setiap unit harus memiliki perspektif Learning and Growth.
dadang-solihin.blogspot.co.id 26
Membangun Peta Strategi
dadang-solihin.blogspot.co.id 27
No Perspektif Sekretariat Jenderal Badan Keahlian
1 Visi “Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam
mendukung fungsi DPR RI”
Misi Meningkatkan tata kelola
administrasi dan persidangan
yang profesional, andal,
transparan, dan akuntabel
Memperkuat peran keahlian
yang profesional, andal,
transparan, dan akuntabel
2 Stakeholder Masyarakat Masyarakat
3 Customer (Apa yang
ingin dicapai)
4 Internal Business
Process (Apa yang
ingin dilakukan)
5 Learning and
Growth (Apa yang
seharusnya dimiliki)
Temukan Kata Kunci Sasaran dari
Visi dan Misi Organisasi
• Visi:
“Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam
mendukung fungsi DPR RI”
• Misi:
1. Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang
profesional, andal, transparan, dan akuntabel;
2. Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal,
transparan, dan akuntabel.
dadang-solihin.blogspot.co.id 28
Terjemahkan Kata Kunci tersebut ke
dalam Sasaran Strategis
• Berdasarkan kata kunci yang terdapat pada visi dan misi, tentukan
kondisi ideal dan realistis yang ingin dicapai.
• Kondisi tersebut diterjemahkan dalam sejumlah SS.
• Pernyataan SS yang baik yaitu harus singkat dan jelas sehingga
mudah dipahami.
• SS juga merupakan sasaran-sasaran yang bersifat penting dan
memperoleh prioritas tinggi dari jajaran manajemen.
• Setiap SS memiliki satu atau lebih Indikator Kinerja Utama.
dadang-solihin.blogspot.co.id 29
Merumuskan Sasaran Strategis
dadang-solihin.blogspot.co.id 30
No Perspektif Sekretariat Jenderal
1 Stakeholder Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan guna
mendukung fungsi DPR RI yang optimal.
2 Customer
(Apa yang ingin dicapai)
 output/outcome
1. Terfasilitasinya persidangan Komisi-komisi, Paripurna,
Badan Urusan Rumah Tangga, Badan Anggaran, Badan
Musyawarah, Badan Legislasi, Mahkamah Kehormatan
Dewan, Badan Kerja Sama Antar Parlemen, dan
Pimpinan DPR RI, serta terselenggaranya pemberitaan
parlemen secara baik;
2. Tersedianya dukungan teknis dan administrasi, serta
sarana dan prasarana yang memadai;
3. Jumlah rekomendasi hasil pengawasan intern yang
ditindaklanjuti;
4. Tersedianya referensi kepustakaan, infrastruktur
teknologi informasi, kearsipan dan museum, risalah rapat
persidangan, serta terselenggaranya pendidikan dan
pelatihan SDM;
5. Mempertahankan hasil opini BPK berupa “Wajar Tanpa
Pengecualian” (WTP);
6. Meningkatnya penilaian LAKIP.
7. Indeks kepuasan pengguna layanan.
Merumuskan Sasaran Strategis
dadang-solihin.blogspot.co.id 31
No Perspektif Sekretariat Jenderal
3 Internal Business Process
(Apa yang ingin dilakukan)
 proses
1. Persidangan komisi dan paripurna
2. Persidangan Badan-badan dan Mahkamah Kehormatan Dewan
3. Fasilitasi kerja sama antarparlemen
4. Fasilitasi Kesekretariatan pimpinan
5. Pemberitaan parlemen
6. Penyelenggaraan Keprotokolan
7. Penyelenggaraan penanganan bidang hukum dan pengelolaan
pengaduan masyarakat
8. Pengelolaan SDM dan Organisasi
9. Perumusan perencanaan dan keuangan
10. Pengelolaan Barang Milik Negara
11. Pengelolaan sarana dan prasarana kantor
12. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur
13. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
14. Pengelolaan data dan informasi
4 Learning and Growth
(Apa yang seharusnya
dimiliki)
 input
1. Peningkatan pemahaman pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI
2. Pengembangan organisasi yang andal dan modern
3. Perwujudan good governance
4. Sistem informasi Sekretariat Jenderal DPR-RI yang handal
Merumuskan Sasaran Strategis
dadang-solihin.blogspot.co.id 32
No Perspektif Badan Keahlian
1 Stakeholder Memperkuat peran keahlian guna mendukung fungsi DPR RI
yang optimal.
2 Customer
(Apa yang ingin dicapai)
 output/outcome
1. Tersedianya Naskah akademik/draf awal RUU/
kajian/analisis/referensi/laporan di bidang legislasi,
anggaran, dan pengawasan serta isu-isu yang terkait
kedewanan;
2. Indeks kepuasan pengguna layanan.
3 Internal Business
Process
(Apa yang ingin dilakukan)
 proses
1. Perancangan peraturan perundang-undangan
2. Pemantauan pelaksanaan Undang-Undang
3. Penyusunan kajian APBN
4. Penyusunan kajian akuntabilitas keuangan negara
5. Penelitian, pengkajian, dan pengembangan
4 Learning and Growth
(Apa yang seharusnya
dimiliki)
 input
1. Peningkatan pemahaman pegawai Badan Keahlian DPR-
RI
2. Pengembangan organisasi yang andal dan modern
3. Perwujudan good governance
4. Sistem informasi Badan Keahlian DPR-RI yang handal
Peta Strategi Sekretariat Jenderal DPR RI
Financial
Perspectives
Learning &
Growth
Internal
Business
Process
Customers
Prespectives
Stakeholders
Prespectives
Anggaran yang
mencukupi
Persidangan
komisi dan
paripurna
Persidangan
Badan-badan
dan Mahkamah
Kehormatan
Dewan
Peningkatan
pemahaman
pegawai Setjen
DPR-RI
Pengembangan
organisasi yang
andal dan
modern
Sistem informasi
Sekretariat Jenderal
DPR-RI yang
handal
Fasilitasi kerja
sama
antarparlemen
“Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPR RI yang
profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam
mendukung fungsi DPR RI”
Terfasilitasinya
persidangan Komisi-
komisi, Paripurna, dst
Tersedianya dukungan
teknis dan administrasi,
serta sarana dan
prasarana yang
memadai
• Masyarakat
• Pemda
• K/L
• SDM
• Organisasi
• TIK
• Perumusan
Kebijakan
• Pelayanan
• Pengelolaan
• Pengembangan
• Pengawasan
Peta Strategi Badan Keahlian DPR RI
Financial
Perspectives
Learning &
Growth
Internal
Business
Process
Customers
Prespectives
Stakeholders
Prespectives
Anggaran yang
mencukupi
Perancangan
peraturan
perundang-
undangan
Pemantauan
pelaksanaan
Undang-Undang
Peningkatan
pemahaman
pegawai Badan
Keahlian DPR-RI
Pengembangan
organisasi yang
andal dan
modern
Sistem informasi
Badan Keahlian
DPR-RI yang
handal
Penyusunan
kajian APBN
“Terwujudnya Badan Keahlian DPR RI yang
profesional, andal, transparan, dan akuntabel
dalam mendukung fungsi DPR RI”
Tersedianya Naskah
akademik/draf awal
RUU/ dst ...
Indeks kepuasan
pengguna layanan
• Masyarakat
• Pemda
• K/L
• SDM
• Organisasi
• TIK
• Perumusan
Kebijakan
• Pelayanan
• Pengelolaan
• Pengembangan
• Pengawasan
Penentuan IKU
1. Menganut prinsip SMART.
2. Memiliki relevansi yang sangat kuat dengan SS. Yang dimaksud dengan
relevansi adalah adanya keterkaitan yang erat antara IKU yang disusun
dengan SS yang telah ditetapkan.
3. Kalimat yang disusun bersifat definitif bukan normatif. Yang dimaksud
dengan definitif adalah kalimat IKU yang disusun harus konkret dan tidak
menimbulkan pengertian ganda. Sedangkan IKU yang bersifat normatif
adalah IKU yang dapat menimbulkan lebih dari satu interpretasi.
4. Memiliki penanggung jawab yang jelas.
5. Mencerminkan keseluruhan tugas dan fungsi organisasi/individu.
6. Dalam satu SS hendaknya terdiri atas 1-2 IKU.
7. Suatu organisasi yang memiliki peta strategi hendaknya memiliki tidak
lebih dari 25 IKU, kecuali memiliki “core business” yang sangat heterogen
dan menjadi fokus suatu unit.
8. Suatu organisasi/individu yang tidak memiliki peta strategi hendaknya
memiliki tidak lebih dari 10 IKU.
dadang-solihin.blogspot.co.id 35
Penentuan Kualitas IKU
1. Tingkat Validitas IKU
‒ Validitas suatu IKU ditentukan berdasarkan tingkat kedekatan IKU
tersebut dengan tujuannya (SS):
a. Exact: ukuran yang ideal untuk mengukur hasil pencapaian SS
yang diharapkan
b. Proxy: indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung,
tetapi lewat sesuatu yang mewakili hasil tersebut.
c. Activity: IKU yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu dari
kegiatan-kegiatan yang berdampak pada SS yang bersangkutan
– IKU yang dipilih seyogyanya merupakan IKU Exact.
dadang-solihin.blogspot.co.id 36
‒ Untuk lebih mudahnya,
validitas IKU tersebut dapat
dibedakan berdasarkan gap
antara IKU dan SS yang
dapat dilihat pada gambar
berikut:
Penentuan Kualitas IKU
Contoh:
• Suatu unit organisasi ingin mendapatkan SDM yang memiliki
kapasitas yang baik dalam kemampuan bahasa Inggris.
• SS yang dibuat adalah “Kompetensi SDM dalam bahasa Inggris”.
• Maka, IKU yang bisa didefinisikan adalah:
a. Jumlah SDM yang memiliki nilai TOEFL di atas 550 (IKU exact)
b. Jumlah SDM yang dapat berbicara bahasa Inggris secara aktif (IKU
proxy)
c. Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan bahasa Inggris lebih dari
100 jamlat (IKU activity)
dadang-solihin.blogspot.co.id 37
Penentuan Kualitas IKU
2. Degree of Controllability
Menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu organisasi dalam
mengontrol/mengelola pencapaian target IKU:
– High: Pencapaian target secara dominan ditentukan oleh
unit/individu ybs.
– Moderate: Pencapaian target juga dipengaruhi unit/individu lain.
– Low: Pencapaian target sangat dipengaruhi secara dominan
oleh unit/individu lain.
dadang-solihin.blogspot.co.id 38
Cascading dan Alignment
• Cascading/vertical alignment merupakan proses menurunkan SS,
IKU, dan inisiatif strategis ke level unit organisasi yang lebih rendah.
• Horizontal alignment (selanjutnya disebut alignment) merupakan
proses untuk menjamin bahwa SS, IKU, dan inisiatif strategis yang
dibangun telah selaras dengan unit yang selevel.
• Proses cascading dan alignment dapat dilakukan dalam dua cara:
1. Secara bersamaan (simultan)
2. Secara berurutan (sekuensial).
• Setelah SS, IKU, dan inisiatif strategis dibangun pada level unit
organisasi yang paling tinggi, maka hal tersebut sebaiknya
diturunkan (cascade) dan diselaraskan (align) sampai dengan level
unit organisasi yang paling rendah, bahkan ke tingkat individu.
dadang-solihin.blogspot.co.id 39
Cascading dan Alignment
dadang-solihin.blogspot.co.id 40
Cascading
Alignment
Langkah Cascading dan Alignment
1. Pelajari BSC pada satu level unit yang lebih tinggi
2. Pelajari tugas, fungsi, dan kondisi internal unit kerja.
3. Identifikasi kontribusi unit/individu terhadap peta strategi
organisasi/unit di atasnya.
4. Tandai dan ambil SS pada peta strategi organisasi/unit di atasnya
yang relevan dengan tugas dan fungsi unit yang bersangkutan.
5. Berdasarkan butir 4, turunkan SS, IKU, dan Inisiatif Strategis
tersebut (direct dan indirect).
6. Jika masih terdapat tugas dan fungsi unit yang belum
terakomodasi, buatlah SS, IKU, dan inisiatif strategis yang baru
(complement).
7. Lakukan alignment.
dadang-solihin.blogspot.co.id 41
Metode Cascading
• Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cascading:
a. Cascading menggunakan metode Top-Down: Cascading SS,
IKU, dan Inisiatif Strategis (IS) ke level organisasi di bawahnya
merupakan suatu proses top-down dengan metode yang
didesain untuk menghubungkan SS, IKU, dan inisiatif strategis
antara level organisasi tertinggi dan level di bawahnya hingga
level individu.
b. SS yang diturunkan ke unit yang lebih rendah harus diletakkan
pada perspektif yang sama atau lebih tinggi dari perspektif
dimana SS tersebut berasal (unit yang lebih tinggi).
dadang-solihin.blogspot.co.id 42
Metode Cascading
Proses cascading dapat dilakukan dalam dua cara:
1. Direct Method
– Metode ini dilakukan dengan langsung menjadikan SS, IKU, dan
inisiatif strategis unit di atasnya sebagai SS, IKU, dan inisiatif
strategis unit tersebut.
– Makna (definisi) maupun penyebutan (penamaan) SS, IKU, dan
inisiatif strategis adalah sama pada kedua unit tersebut. Hal ini
juga berlaku untuk target capaian IKU.
dadang-solihin.blogspot.co.id 43
Metode Cascading
2. Indirect Method
– Penyusunan SS, IKU, dan inisiatif strategis pada suatu unit
dilakukan dengan mengembangkan SS, IKU, dan inisiatif
strategis pada level organisasi yang lebih tinggi dengan
mengacu pada tugas dan fungsi unit yang bersangkutan.
– Seluruh target capaian IKU pada level organisasi yang lebih
tinggi diturunkan (dibagi habis) ke unit dibawahnya sesuai
dengan proporsi masing-masing unit.
– Contoh cascading dengan indirect method dapat dilihat pada
Tabel berikut.
dadang-solihin.blogspot.co.id 44
Cascading dan Alignment
dadang-solihin.blogspot.co.id 45
Eselon 1a Eselon 1b Eselon 2-1 Eselon 2-2
SS
IKU
IS
Target
IKU
Rp 173 M Rp 20 M Rp 122 M Rp 31 M
Cascading dan Alignment
• SS, IKU, dan inisiatif strategis yang telah diturunkan perlu diuji
keselarasannya (alignment) untuk menghindari terjadinya duplikasi
(overlapping) tugas atau pekerjaan yang tidak semestinya.
• Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan alignment
adalah:
– Keseragaman parameter (jenis IKU, jenis periode data, jenis
konsolidasi data, jenis polarisasi data, dan satuan pengukuran)
– Target IKU pada unit yang lebih tinggi harus dibagi habis ke unit-
unit dibawahnya yang bertanggung jawab atas IKU tersebut.
dadang-solihin.blogspot.co.id 46
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring:
• Pengumpulan data capaian kinerja menggunakan metode bottom-
up.
• Data diperoleh dari unit terbawah lalu dikumpulkan di unit di
atasnya.
• Agar mempermudah pengujian ketepatan pengukuran kinerja, maka
data capaian (dan target) harus disampaikan secara lengkap atau
didukung dengan data mentahnya (raw data).
• Formulir/tabel monitoring disusun untuk memastikan bahwa data
realisasi IKU termonitor dengan jelas dan digunakan sebagai dasar
penghitungan skor unit/individu
• Data capaian kinerja suatu periode merupakan data riil periode
tersebut.
dadang-solihin.blogspot.co.id 47
Monitoring dan Evaluasi
Evaluasi:
• Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai dan sesuai dengan rencana,
serta untuk mengetahui dampak dari pencapaian tujuan tersebut.
• Evaluasi berguna bagi pengambil keputusan untuk menetapkan
apakah kegiatan akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas,
atau ditingkatkan.
• Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus.
dadang-solihin.blogspot.co.id 48
Monitoring dan Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.co.id 49
No Level Periode
Monev
Peserta Penanggun
g Jawab
1. Eselon 1a Triwulanan
(Kuartalan)
• Sekretaris Jenderal DPR-RI
• Kepala Badan Keahlian DPR-
RI
2. Eselon 1b Bulanan Masing-masing Pimpinan Unit
Eselon Ia dan Pimpinan Unit
Eselon II-nya
3. Eselon 2a Bulanan Masing-masing Pimpinan Unit
Eselon II dan Pimpinan Unit
Eselon III-nya
50dadang-solihin.blogspot.co.id
Outline LAKIP
(PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010)
1. Executive Summary
2. Bab I Pendahuluan
3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
4. Bab III Akuntabilitas Kinerja
5. Bab IV Penutup
6. Lampiran
dadang-solihin.blogspot.co.id 51
Konsep Dasar SAKIP
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Dokumen
RPJMN dan
Renstra
Dokumen
Rencana Kinerja
Dokumen
Penetapan
Kinerja
Dokumen
LAKIP
dadang-solihin.blogspot.co.id 52
Perencanaan Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Formulir Rencana Kinerja
tahunaan (RKT)
Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Sesuai Dokumen
Renstra
Indikator kinerja
Sasaran Strategis
Target dari masing-
masing Indikator
kinerja Sasaran
Strategis
dadang-solihin.blogspot.co.id 53
dadang-solihin.blogspot.co.id 54

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Lim Othe
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 

La actualidad más candente (20)

Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
Overview RJPP dan RKAP _ BimTek "Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perus...
Overview RJPP dan RKAP  _ BimTek "Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perus...Overview RJPP dan RKAP  _ BimTek "Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perus...
Overview RJPP dan RKAP _ BimTek "Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perus...
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
 
Penyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetPenyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan Target
 
Identifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategisIdentifikasi dan kerangka isu strategis
Identifikasi dan kerangka isu strategis
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDKebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
 

Destacado

Destacado (20)

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
 
Pengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
Pengembangan Fungsional Perencana di IndonesiaPengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
Pengembangan Fungsional Perencana di Indonesia
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
 
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahPercepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RKPD
 
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter PositifBerfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
 
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis SistemStrategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
Strategi Percepatan Pembangunan berbasis Sistem
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
 
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
 
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
 
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
 
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
 
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur pada 2021
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...
Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...
Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa guna Peningkatan Bela Negara dalam rangka Ke...
 

Similar a Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR

Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
AaySuwardie
 

Similar a Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR (20)

Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Fungsi & Indikator Balanced Scorecard (BSC)_Materi Training CREDIT SCORING
Fungsi & Indikator Balanced Scorecard (BSC)_Materi Training CREDIT SCORINGFungsi & Indikator Balanced Scorecard (BSC)_Materi Training CREDIT SCORING
Fungsi & Indikator Balanced Scorecard (BSC)_Materi Training CREDIT SCORING
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptxPPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PAK RICARD.pptx
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
 
PERTEMUAN 6 BSC.ppt
PERTEMUAN 6 BSC.pptPERTEMUAN 6 BSC.ppt
PERTEMUAN 6 BSC.ppt
 
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced ScorecardFungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Perusahaan _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Perusahaan _Training BALANCED SCORECARDMenyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Perusahaan _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Perusahaan _Training BALANCED SCORECARD
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Balanced scorecard amin subiyakto
Balanced scorecard   amin subiyaktoBalanced scorecard   amin subiyakto
Balanced scorecard amin subiyakto
 
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja PembangunanAnalisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
 
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
 
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerjaPengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
Pengelolaan Kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui aplikasi e-kinerja
 
BSC.pptx
BSC.pptxBSC.pptx
BSC.pptx
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
 

Más de Dadang Solihin

Más de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR

  • 1.
  • 4. Materi • Pengintegrasian BSC ke dalam: – Struktur Organisasi Setjen – Struktur Organisasi Badan Keahlian • Penerapan BSC dalam: – Renstra Setjen – Pengukuran Kinerja – Pelaporan Kinerja dadang-solihin.blogspot.co.id 4
  • 5. Balanced Score Cards Logic Model Analisis Beban Kerja Environmental Scanning SWOT Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Strategy Map Sasaran Strategis Program Kegiatan Strategi ?? Tujuan Organisasi Tatalaksana Peraturan Per-UU-an SDM Aparatur Pengawasan Akuntabilitas Pelayanan Publik Mindset & Cultural Set Aparatur Role Indikator Kinerja Utama Program/ Kegiatan Outcome/ Output Indikator Baseline 2014 Target Kinerja 2015-2019 Mental Model Nilai Norma Tujuan Indikator Kinerja Utama Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
  • 7. Struktur Organisasi Badan Keahlian dadang-solihin.blogspot.co.id 7
  • 9. Analisis Balanced Scorecard --Robert S. Kaplan & David P. Norton, 1992-- • Analisis berdasarkan BSC bermanfaat sebagai alat bantu (tools) penyelarasan pola pikir (mind set) di antara pimpinan dan pegawai dalam menterjemahkan strategi dalam kaitannya dengan proses penciptaan nilai (value creation process) di dalam organisasi. • BSC membantu organisasi menemukan beberapa inisiatif kunci yang harus dilakukan oleh manajemen puncak beserta seluruh jajaran pegawai dalam mengoperasionalkan pencapaian visi dan misi organisasi. • BSC juga merupakan alat bantu manajemen untuk melakukan mobilisasi sumber daya (orang, waktu dan anggaran) untuk merealisasikan strategi organisasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 9
  • 10. dadang-solihin.blogspot.co.id 10 Balanced Scorecard (BSC)  Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu.  Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.  Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.  Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan. Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)  Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari aspek: 1. Keuangan dan non keuangan, 2. Jangka pendek dan jangka panjang, 3. Internal dan eksternal.
  • 12. Visi, Misi, dan Sasaran Strategis • Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?” • Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud penjabaran visi yang telah ditetapkan. • Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS). • SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang: – Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau – Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau – Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input). dadang-solihin.blogspot.co.id 12
  • 13. Peta Strategi • Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. • Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. • Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome). dadang-solihin.blogspot.co.id 13
  • 15. Perspektif BSC • Kaplan dan Norton menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu: 1. Financial, 2. Customer, 3. Internal business process, dan 4. Learning and growth. • Keempat perspektif tsb adalah suatu “model (template)” yang bersifat fleksibel, baik jumlah maupun penamaannya yang disesuaikan dengan karakteristik suatu organisasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 15
  • 16. Perspektif Financial • BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability. • Perspektif ini digunakan oleh shareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi. • Apabila dinarasikan akan berbunyi: ”organisasi harus memenuhi sebagaimana harapan shareholder agar dinilai berhasil oleh shareholder”. dadang-solihin.blogspot.co.id 16
  • 17. Perspektif Customer • Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi. • Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan. • Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome) dadang-solihin.blogspot.co.id 17
  • 18. Perspektif Internal Business Process • Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. • Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer. • Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses). dadang-solihin.blogspot.co.id 18
  • 19. Perspektif Learning & Growth • Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi. • Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini. • Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input). dadang-solihin.blogspot.co.id 19
  • 20. Indikator Kinerja Utama (IKU) • Setelah peta strategi disusun, maka langkah selanjutnya adalah menentukan IKU untuk setiap SS. • IKU adalah alat ukur bagi pencapaian SS. IKU dibedakan menjadi IKU lagging dan IKU leading. – IKU lagging adalah IKU yang bersifat outcome/output atau yang mengukur hasil, umumnya di luar kendali unit yang bersangkutan. – IKU leading adalah IKU yang bersifat proses, yang mendorong pencapaian IKU lagging. Umumnya IKU leading berada di bawah kendali unit organisasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 20
  • 21. Karakteristik IKU • Karakteristik indikator kinerja yang baik menggunakan prinsip SMART-C, yaitu: 1. Specific, IKU harus mampu menyatakan sesuatu yang khas/unik dalam menilai kinerja suatu unit kerja. 2. Measurable, IKU yang dirancang harus dapat diukur dengan jelas, memiliki satuan pengukuran, dan jelas pula cara pengukurannya. 3. Achievable, IKU yang dipilih harus dapat dicapai oleh penanggungjawab atau Unit In Charge. 4. Relevant, IKU yang dipilih dan ditetapkan harus sesuai dengan visi dan misi, serta tujuan strategis organisasi. 5. Time-bounded, IKU yang dipilih harus memiliki batas waktu pencapaian. 6. Continuously Improve, IKU yang dibangun menyesuaikan dengan perkembangan strategi organisasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 21
  • 22. Target IKU • Setelah menentukan IKU untuk setiap SS, organisasi perlu menetapkan target untuk setiap IKU. • Target adalah suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. • Berkaitan dengan penerapan BSC, target umumnya ditetapkan untuk masa 1 tahun. • Penentuan besarnya target dapat didasarkan pada beberapa hal seperti pencapaian tahun lalu (baseline), keinginan stakeholder, atau melihat kepada kondisi internal dan eksternal organisasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 22
  • 24. Pengertian • Roadmap K/L merupakan penjabaran Renstra K/L secara lebih rinci yang berisi program dan kegiatan K/L secara umum dalam jangka waktu 5 tahun. • BSC sendiri dapat digunakan sebagai alat yang menghasilkan umpan balik untuk merevisi Renstra. • Karena mengacu pada Renstra dan Roadmap yang memiliki jangka waktu 5 tahun, maka BSC yang dibangun juga berlaku untuk jangka waktu 5 tahun. • Namun, setiap akhir tahun dilakukan review atas BSC yang dibangun sehingga dimungkinkan terjadi perubahan strategi sesuai dengan kondisi internal dan eksternal K/L. dadang-solihin.blogspot.co.id 24 • BSC K/L merupakan alat manajemen strategi yang menerjemahkan visi, misi dan strategi yang tertuang dalam Renstra dan Roadmap K/L ke dalam suatu Peta Strategi. • Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) Kementerian. Renstra Roadmap BSC
  • 25. Cara Membangun BSC • Pembangunan suatu peta strategi hanya dapat dilakukan secara runtut dari level tertinggi ke level yang lebih rendah. • Jadi, ketika akan membangun Peta Strategi suatu unit eselon II, maka syarat mutlaknya adalah telah terbangunnya peta strategi unit eselon I di atasnya. dadang-solihin.blogspot.co.id 25
  • 26. Membangun Peta Strategi 1. Pastikan Visi dan Misi organisasi (dapat dilihat pada Renstra). 2. Tentukan stakeholder organisasi: – Stakeholder adalah pihak yang secara tidak langsung memiliki kepentingan atas outcome dari suatu unit. 3. Apakah unit tersebut memiliki pelanggan (customer)? Jika ada, perlu dibuat perspektif customer. – Customer merupakan pihak yang terkait langsung dengan pelayanan suatu organisasi. 4. Setiap unit harus memiliki perspektif Internal Business Process. – Perspektif ini menunjukkan rangkaian proses dalam suatu unit untuk menciptakan nilai bagi stakeholder dan customer (value chain). 5. Setiap unit harus memiliki perspektif Learning and Growth. dadang-solihin.blogspot.co.id 26
  • 27. Membangun Peta Strategi dadang-solihin.blogspot.co.id 27 No Perspektif Sekretariat Jenderal Badan Keahlian 1 Visi “Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR RI” Misi Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel 2 Stakeholder Masyarakat Masyarakat 3 Customer (Apa yang ingin dicapai) 4 Internal Business Process (Apa yang ingin dilakukan) 5 Learning and Growth (Apa yang seharusnya dimiliki)
  • 28. Temukan Kata Kunci Sasaran dari Visi dan Misi Organisasi • Visi: “Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR RI” • Misi: 1. Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel; 2. Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel. dadang-solihin.blogspot.co.id 28
  • 29. Terjemahkan Kata Kunci tersebut ke dalam Sasaran Strategis • Berdasarkan kata kunci yang terdapat pada visi dan misi, tentukan kondisi ideal dan realistis yang ingin dicapai. • Kondisi tersebut diterjemahkan dalam sejumlah SS. • Pernyataan SS yang baik yaitu harus singkat dan jelas sehingga mudah dipahami. • SS juga merupakan sasaran-sasaran yang bersifat penting dan memperoleh prioritas tinggi dari jajaran manajemen. • Setiap SS memiliki satu atau lebih Indikator Kinerja Utama. dadang-solihin.blogspot.co.id 29
  • 30. Merumuskan Sasaran Strategis dadang-solihin.blogspot.co.id 30 No Perspektif Sekretariat Jenderal 1 Stakeholder Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan guna mendukung fungsi DPR RI yang optimal. 2 Customer (Apa yang ingin dicapai)  output/outcome 1. Terfasilitasinya persidangan Komisi-komisi, Paripurna, Badan Urusan Rumah Tangga, Badan Anggaran, Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Mahkamah Kehormatan Dewan, Badan Kerja Sama Antar Parlemen, dan Pimpinan DPR RI, serta terselenggaranya pemberitaan parlemen secara baik; 2. Tersedianya dukungan teknis dan administrasi, serta sarana dan prasarana yang memadai; 3. Jumlah rekomendasi hasil pengawasan intern yang ditindaklanjuti; 4. Tersedianya referensi kepustakaan, infrastruktur teknologi informasi, kearsipan dan museum, risalah rapat persidangan, serta terselenggaranya pendidikan dan pelatihan SDM; 5. Mempertahankan hasil opini BPK berupa “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP); 6. Meningkatnya penilaian LAKIP. 7. Indeks kepuasan pengguna layanan.
  • 31. Merumuskan Sasaran Strategis dadang-solihin.blogspot.co.id 31 No Perspektif Sekretariat Jenderal 3 Internal Business Process (Apa yang ingin dilakukan)  proses 1. Persidangan komisi dan paripurna 2. Persidangan Badan-badan dan Mahkamah Kehormatan Dewan 3. Fasilitasi kerja sama antarparlemen 4. Fasilitasi Kesekretariatan pimpinan 5. Pemberitaan parlemen 6. Penyelenggaraan Keprotokolan 7. Penyelenggaraan penanganan bidang hukum dan pengelolaan pengaduan masyarakat 8. Pengelolaan SDM dan Organisasi 9. Perumusan perencanaan dan keuangan 10. Pengelolaan Barang Milik Negara 11. Pengelolaan sarana dan prasarana kantor 12. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur 13. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan 14. Pengelolaan data dan informasi 4 Learning and Growth (Apa yang seharusnya dimiliki)  input 1. Peningkatan pemahaman pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI 2. Pengembangan organisasi yang andal dan modern 3. Perwujudan good governance 4. Sistem informasi Sekretariat Jenderal DPR-RI yang handal
  • 32. Merumuskan Sasaran Strategis dadang-solihin.blogspot.co.id 32 No Perspektif Badan Keahlian 1 Stakeholder Memperkuat peran keahlian guna mendukung fungsi DPR RI yang optimal. 2 Customer (Apa yang ingin dicapai)  output/outcome 1. Tersedianya Naskah akademik/draf awal RUU/ kajian/analisis/referensi/laporan di bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan serta isu-isu yang terkait kedewanan; 2. Indeks kepuasan pengguna layanan. 3 Internal Business Process (Apa yang ingin dilakukan)  proses 1. Perancangan peraturan perundang-undangan 2. Pemantauan pelaksanaan Undang-Undang 3. Penyusunan kajian APBN 4. Penyusunan kajian akuntabilitas keuangan negara 5. Penelitian, pengkajian, dan pengembangan 4 Learning and Growth (Apa yang seharusnya dimiliki)  input 1. Peningkatan pemahaman pegawai Badan Keahlian DPR- RI 2. Pengembangan organisasi yang andal dan modern 3. Perwujudan good governance 4. Sistem informasi Badan Keahlian DPR-RI yang handal
  • 33. Peta Strategi Sekretariat Jenderal DPR RI Financial Perspectives Learning & Growth Internal Business Process Customers Prespectives Stakeholders Prespectives Anggaran yang mencukupi Persidangan komisi dan paripurna Persidangan Badan-badan dan Mahkamah Kehormatan Dewan Peningkatan pemahaman pegawai Setjen DPR-RI Pengembangan organisasi yang andal dan modern Sistem informasi Sekretariat Jenderal DPR-RI yang handal Fasilitasi kerja sama antarparlemen “Terwujudnya Sekretariat Jenderal DPR RI yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR RI” Terfasilitasinya persidangan Komisi- komisi, Paripurna, dst Tersedianya dukungan teknis dan administrasi, serta sarana dan prasarana yang memadai • Masyarakat • Pemda • K/L • SDM • Organisasi • TIK • Perumusan Kebijakan • Pelayanan • Pengelolaan • Pengembangan • Pengawasan
  • 34. Peta Strategi Badan Keahlian DPR RI Financial Perspectives Learning & Growth Internal Business Process Customers Prespectives Stakeholders Prespectives Anggaran yang mencukupi Perancangan peraturan perundang- undangan Pemantauan pelaksanaan Undang-Undang Peningkatan pemahaman pegawai Badan Keahlian DPR-RI Pengembangan organisasi yang andal dan modern Sistem informasi Badan Keahlian DPR-RI yang handal Penyusunan kajian APBN “Terwujudnya Badan Keahlian DPR RI yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR RI” Tersedianya Naskah akademik/draf awal RUU/ dst ... Indeks kepuasan pengguna layanan • Masyarakat • Pemda • K/L • SDM • Organisasi • TIK • Perumusan Kebijakan • Pelayanan • Pengelolaan • Pengembangan • Pengawasan
  • 35. Penentuan IKU 1. Menganut prinsip SMART. 2. Memiliki relevansi yang sangat kuat dengan SS. Yang dimaksud dengan relevansi adalah adanya keterkaitan yang erat antara IKU yang disusun dengan SS yang telah ditetapkan. 3. Kalimat yang disusun bersifat definitif bukan normatif. Yang dimaksud dengan definitif adalah kalimat IKU yang disusun harus konkret dan tidak menimbulkan pengertian ganda. Sedangkan IKU yang bersifat normatif adalah IKU yang dapat menimbulkan lebih dari satu interpretasi. 4. Memiliki penanggung jawab yang jelas. 5. Mencerminkan keseluruhan tugas dan fungsi organisasi/individu. 6. Dalam satu SS hendaknya terdiri atas 1-2 IKU. 7. Suatu organisasi yang memiliki peta strategi hendaknya memiliki tidak lebih dari 25 IKU, kecuali memiliki “core business” yang sangat heterogen dan menjadi fokus suatu unit. 8. Suatu organisasi/individu yang tidak memiliki peta strategi hendaknya memiliki tidak lebih dari 10 IKU. dadang-solihin.blogspot.co.id 35
  • 36. Penentuan Kualitas IKU 1. Tingkat Validitas IKU ‒ Validitas suatu IKU ditentukan berdasarkan tingkat kedekatan IKU tersebut dengan tujuannya (SS): a. Exact: ukuran yang ideal untuk mengukur hasil pencapaian SS yang diharapkan b. Proxy: indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung, tetapi lewat sesuatu yang mewakili hasil tersebut. c. Activity: IKU yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada SS yang bersangkutan – IKU yang dipilih seyogyanya merupakan IKU Exact. dadang-solihin.blogspot.co.id 36 ‒ Untuk lebih mudahnya, validitas IKU tersebut dapat dibedakan berdasarkan gap antara IKU dan SS yang dapat dilihat pada gambar berikut:
  • 37. Penentuan Kualitas IKU Contoh: • Suatu unit organisasi ingin mendapatkan SDM yang memiliki kapasitas yang baik dalam kemampuan bahasa Inggris. • SS yang dibuat adalah “Kompetensi SDM dalam bahasa Inggris”. • Maka, IKU yang bisa didefinisikan adalah: a. Jumlah SDM yang memiliki nilai TOEFL di atas 550 (IKU exact) b. Jumlah SDM yang dapat berbicara bahasa Inggris secara aktif (IKU proxy) c. Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan bahasa Inggris lebih dari 100 jamlat (IKU activity) dadang-solihin.blogspot.co.id 37
  • 38. Penentuan Kualitas IKU 2. Degree of Controllability Menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu organisasi dalam mengontrol/mengelola pencapaian target IKU: – High: Pencapaian target secara dominan ditentukan oleh unit/individu ybs. – Moderate: Pencapaian target juga dipengaruhi unit/individu lain. – Low: Pencapaian target sangat dipengaruhi secara dominan oleh unit/individu lain. dadang-solihin.blogspot.co.id 38
  • 39. Cascading dan Alignment • Cascading/vertical alignment merupakan proses menurunkan SS, IKU, dan inisiatif strategis ke level unit organisasi yang lebih rendah. • Horizontal alignment (selanjutnya disebut alignment) merupakan proses untuk menjamin bahwa SS, IKU, dan inisiatif strategis yang dibangun telah selaras dengan unit yang selevel. • Proses cascading dan alignment dapat dilakukan dalam dua cara: 1. Secara bersamaan (simultan) 2. Secara berurutan (sekuensial). • Setelah SS, IKU, dan inisiatif strategis dibangun pada level unit organisasi yang paling tinggi, maka hal tersebut sebaiknya diturunkan (cascade) dan diselaraskan (align) sampai dengan level unit organisasi yang paling rendah, bahkan ke tingkat individu. dadang-solihin.blogspot.co.id 39
  • 41. Langkah Cascading dan Alignment 1. Pelajari BSC pada satu level unit yang lebih tinggi 2. Pelajari tugas, fungsi, dan kondisi internal unit kerja. 3. Identifikasi kontribusi unit/individu terhadap peta strategi organisasi/unit di atasnya. 4. Tandai dan ambil SS pada peta strategi organisasi/unit di atasnya yang relevan dengan tugas dan fungsi unit yang bersangkutan. 5. Berdasarkan butir 4, turunkan SS, IKU, dan Inisiatif Strategis tersebut (direct dan indirect). 6. Jika masih terdapat tugas dan fungsi unit yang belum terakomodasi, buatlah SS, IKU, dan inisiatif strategis yang baru (complement). 7. Lakukan alignment. dadang-solihin.blogspot.co.id 41
  • 42. Metode Cascading • Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cascading: a. Cascading menggunakan metode Top-Down: Cascading SS, IKU, dan Inisiatif Strategis (IS) ke level organisasi di bawahnya merupakan suatu proses top-down dengan metode yang didesain untuk menghubungkan SS, IKU, dan inisiatif strategis antara level organisasi tertinggi dan level di bawahnya hingga level individu. b. SS yang diturunkan ke unit yang lebih rendah harus diletakkan pada perspektif yang sama atau lebih tinggi dari perspektif dimana SS tersebut berasal (unit yang lebih tinggi). dadang-solihin.blogspot.co.id 42
  • 43. Metode Cascading Proses cascading dapat dilakukan dalam dua cara: 1. Direct Method – Metode ini dilakukan dengan langsung menjadikan SS, IKU, dan inisiatif strategis unit di atasnya sebagai SS, IKU, dan inisiatif strategis unit tersebut. – Makna (definisi) maupun penyebutan (penamaan) SS, IKU, dan inisiatif strategis adalah sama pada kedua unit tersebut. Hal ini juga berlaku untuk target capaian IKU. dadang-solihin.blogspot.co.id 43
  • 44. Metode Cascading 2. Indirect Method – Penyusunan SS, IKU, dan inisiatif strategis pada suatu unit dilakukan dengan mengembangkan SS, IKU, dan inisiatif strategis pada level organisasi yang lebih tinggi dengan mengacu pada tugas dan fungsi unit yang bersangkutan. – Seluruh target capaian IKU pada level organisasi yang lebih tinggi diturunkan (dibagi habis) ke unit dibawahnya sesuai dengan proporsi masing-masing unit. – Contoh cascading dengan indirect method dapat dilihat pada Tabel berikut. dadang-solihin.blogspot.co.id 44
  • 45. Cascading dan Alignment dadang-solihin.blogspot.co.id 45 Eselon 1a Eselon 1b Eselon 2-1 Eselon 2-2 SS IKU IS Target IKU Rp 173 M Rp 20 M Rp 122 M Rp 31 M
  • 46. Cascading dan Alignment • SS, IKU, dan inisiatif strategis yang telah diturunkan perlu diuji keselarasannya (alignment) untuk menghindari terjadinya duplikasi (overlapping) tugas atau pekerjaan yang tidak semestinya. • Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan alignment adalah: – Keseragaman parameter (jenis IKU, jenis periode data, jenis konsolidasi data, jenis polarisasi data, dan satuan pengukuran) – Target IKU pada unit yang lebih tinggi harus dibagi habis ke unit- unit dibawahnya yang bertanggung jawab atas IKU tersebut. dadang-solihin.blogspot.co.id 46
  • 47. Monitoring dan Evaluasi Monitoring: • Pengumpulan data capaian kinerja menggunakan metode bottom- up. • Data diperoleh dari unit terbawah lalu dikumpulkan di unit di atasnya. • Agar mempermudah pengujian ketepatan pengukuran kinerja, maka data capaian (dan target) harus disampaikan secara lengkap atau didukung dengan data mentahnya (raw data). • Formulir/tabel monitoring disusun untuk memastikan bahwa data realisasi IKU termonitor dengan jelas dan digunakan sebagai dasar penghitungan skor unit/individu • Data capaian kinerja suatu periode merupakan data riil periode tersebut. dadang-solihin.blogspot.co.id 47
  • 48. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi: • Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dan sesuai dengan rencana, serta untuk mengetahui dampak dari pencapaian tujuan tersebut. • Evaluasi berguna bagi pengambil keputusan untuk menetapkan apakah kegiatan akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas, atau ditingkatkan. • Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus. dadang-solihin.blogspot.co.id 48
  • 49. Monitoring dan Evaluasi dadang-solihin.blogspot.co.id 49 No Level Periode Monev Peserta Penanggun g Jawab 1. Eselon 1a Triwulanan (Kuartalan) • Sekretaris Jenderal DPR-RI • Kepala Badan Keahlian DPR- RI 2. Eselon 1b Bulanan Masing-masing Pimpinan Unit Eselon Ia dan Pimpinan Unit Eselon II-nya 3. Eselon 2a Bulanan Masing-masing Pimpinan Unit Eselon II dan Pimpinan Unit Eselon III-nya
  • 51. Outline LAKIP (PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010) 1. Executive Summary 2. Bab I Pendahuluan 3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja 5. Bab IV Penutup 6. Lampiran dadang-solihin.blogspot.co.id 51
  • 52. Konsep Dasar SAKIP Planning Organizing Actuating Controlling Dokumen RPJMN dan Renstra Dokumen Rencana Kinerja Dokumen Penetapan Kinerja Dokumen LAKIP dadang-solihin.blogspot.co.id 52
  • 53. Perencanaan Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Formulir Rencana Kinerja tahunaan (RKT) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Sesuai Dokumen Renstra Indikator kinerja Sasaran Strategis Target dari masing- masing Indikator kinerja Sasaran Strategis dadang-solihin.blogspot.co.id 53