Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
1. Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia
Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Balai Kota, 15 November 2019
Deputi Gubernur
Bidang Budaya dan Pariwisata
2. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk
semuanya, selamat malam.
Yth.
- Sdr. Beno Rahmat Benyamin, Ketua Yayasan Benyamin Suaeb;
- Para insan seni Budaya Betawi, Tokoh Betawi dan Pelaku Seni Budaya
Betawi;
- Panitia Penyelenggara, Para Pengisi dan Pendukung Acara;
- Warga Jakarta penonton Pergelaran Pesona Seni Budaya Betawi yang
berbahagia.
Alhamdulillah, di malam hari yang penuh semarak dalam suasana kebahagiaan
ini kita dapat hadir, bersilaturahmi bersama dalam sebuah pementasan kolosal
Pergelaran Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia.
Apresiasi dan terima kasih yang tulus kepada Yayasan Benyamin Suaeb, atas
prakarsa menyelenggarakan kegiatan pergelaran seni budaya dalam upaya
terus memperkenalkan kearifal lokal Budaya Betawi kepada generasi muda.
Saya juga menyambut sangat positif inisiatif Yayasan Benyamin Suaeb
memperkenalkan Seni Budaya Betawi kepada wisatawan mancanegara dalam
bentuk pelatihan seni budaya.
Jakarta sebagai simpul kebhinekaan dan keragaman Indonesia. Di kota inilah
Persatuan Indonesia ditalieratkan untuk pertama kalinya. Sejalan
perkembangan dan kemajuannya saat ini Kota Jakarta terus bergerak dinamis
mengikuti peradaban budaya Bangsa Indonesia. Kini Jakarta, tidak hanya
menjadi ‘episentrum’, pusat pertemuan seluruh aspek kehidupan Bangsa
Indonesia, tetapi juga telah melangkah dan berbenah menjadi salah satu ‘Kota
Peradaban Dunia’ tanpa kehilangan jati dirinya mempertahankan akar budaya
bangsa.
Kita ini tuan rumah di tanah kita, jangan kita jadi penonton di tanah kita
sendiri. Alhamdulillah semua yang menjadi kebiasaan, yang jadi tradisi dari
masyarakat Jakarta khususnya masyarkat Betawi dan Umat Islam kita
kembalikan lagi. Sekarang sudah menjadi biasa diawal kita sudah merasakan
dahulu tempat-tempat yang biasa digunakan untuk kegiatan umum dilarang,
Alhamdulillah, Monas dan tempat lain bisa digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan acara untuk setiap kalangan termasuk kegiatan keagamaan,
pentas seni dan kebudayaan.
Hal ini akan terus kita pertahankan, bukan saja dari segi aspek kegiatan
keagamaan, pergelaran seni- budaya tetapi semua kegiatan-kegiatan yang erat
kaitannya dengan unsur keadilan.
Hal yang menjadi fokus dan perhatian kami soal keadilan, begitu banyak
masalah di Jakarta karena ketimpangan. Ketimpangan merupakan salah satu
masalah yang besar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Insya Allah akan bekerja
untuk terus memastikan bahwa perasaan keadilan itu hadir lewat kebijakan-
kebijakan yang kita buat untuk setiap elemen masyarakat, tanpa terkecuali.
Jakarta adalah kota yang menyimpan begitu banyak warisan sejarah, memiliki
Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata
Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia
Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Balai Kota, 15 November 2019
3. daya tarik dengan aneka warisan lokal seni budaya yang beraneka ragam
seperti Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa dan Seni Teater, termasuk aneka
kuliner khas yang dapat menjadi daya tarik dan daya pikat destinasi wisata.
Untuk itulah, tugas kita bersama melalui kegiatan- kegiatan seperti Pergelaran
Seni Budaya malam hari ini, agar bisa terus mempertahankan,
mengembangkan, memperkenalkan beragam seni- budaya Betawi kepada
generasi muda penerus maupun kepada para tamu, wisatawan mancanegara
yang tengah berkunjung di Jakarta.
Kita bersyukur, kita juga memiliki para budayawan, seniman dan pemerhati
seni budaya Betawi yang terus memberi perhatian dan kesaksian mengenai
eksistensi seni dan kebudayaan Betawi di tengah keragaman Jakarta.
Budayawan Betawi yaitu Bang Ridwan Saidi, dalam bukunya Warisan Budaya
Betawi (diterbitkan oleh LSIP bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, Tahun
2000), menyatakan bahwa “dalam kerangka Indonesia Raya, pemahaman
terhadap kebudayaan berbagai etnik sangat penting, agar terjalin pengertian
yang mendalam sehingga mempererat persatuan Nasional”.
J.J. Rizal, seorang Sejarawan muda Betawi menyebut kebanggaan Betawi
muncul antara lain salah satunya karena kontribusi Bang Ali (Gubernur Ali
Sadikin) yang menjadikan kebudayaan Betawi sebagai identitas budaya
Jakarta. Peran tokoh Betawi yang sangat besar seperti Almarhum Benyamin
Suaeb dan Firman Muntaco yang membawa gaya dan tradisi budaya Betawi
menjadi gaya hidup fenomenal.
Apabila pada tahun 1950-an orang Betawi merasa canggung menampilkan
dirinya sebagai anak Betawi, dan lebih bangga menyebut dirinya sebagai Anak
Jakarta, maka tahun 1970-an berbagai organisasi Betawi terang-terangan
ngejembreng nama Betawi. Sebut saja antara lain Lembaga Kebudayaan
Betawi (LKB), Persatuan Wanita Betawi (PWB), Keluarga Mahasiswa Betawi
(KMB), Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), Forum Betawi Rempug
(FBR), Persatuan Orang Betawi (POB) dan lain sebagainya.
Seni budaya betawi itu inklusif, bisa menerima perbedaan namun tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah dan berkeadilan sosial. Inilah nilai BetawiISme yang
diwariskan oleh masyarakat Betawi yang harus terus dilestarikan.
Seni budaya Betawi jika dilihat lebih seksama merupakan silang budaya antara
seni budaya berbagai suku dan bangsa di dunia. Oleh karenanya, pesona Seni
Budaya Betawi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasilia ini, tidak hanya
menjadi sumbangan besar masyarakat Betawi bagi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia namun dapat menjadi inspirasi bagi perdamaian dunia.
Prakarsa yang ditempuh Yayasan Benyamin Suaeb pada malam hari ini perlu
terus kita dukung dalam menyelenggarakan Pergelaran Pesona Seni Budaya
Betawi Untuk Indonesia. Kegiatan ini berarti penting bernilai strategis dan
merupakan kepedulian generasi muda untuk melestarikan seni budaya Betawi,
serta melestarikan kebesaran peran sejarah Kota Jakarta sebagai Kota
Perjuangan, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, serta kecintaan
terhadap NKRI.
Upaya pelestarian seni budaya Betawi melalui kegiatan promosi dan
pemasaran ke berbagai negara akan memberi pesan damai yang sangat
dibutuhkan oleh dunia internasional dewasa ini.
Saya harapkan, event pergelaran seni budaya ini menjadi momentum bagi kita
semua, mewujudkan Ibukota sebagai lambang Budaya Indonesia yang penuh
keragaman dan kebersamaan, menumbuhkan apresiasi, kepedulian dan
kecintaan masyarakat Ibukota terhadap karya seni dan budaya anak bangsa,
khususnya budaya Betawi, serta mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam menjadikan Jakarta sebagai Kota Pusat Bisnis dan Destinasi
Wisata Global.
4. Kebersamaan dan rasa memiliki Jakarta di kalangan masyarakat sama sekali
tidak boleh pudar. Saya bangga generasi muda yang tergabung dalam Yayasan
Benyamin Suaeb beserta seluruh Pelaku Seni Budaya Betawi dan insan seni
budaya Betawi, serta para Tokoh Masyarakat Betawi senantiasa berdiri pada
barisan terdepan untuk terus menumbuhkan dan memantapkan kembali rasa
memiliki terhadap Kota Jakarta dan Indonesia, melalui Pergelaran Pesona Seni
Budaya Betawi Untuk Indonesia hari ini.
Selamat berkarya lewat seni budaya. Selamat menyaksikan pertunjukan Seni
Budaya Betawi kepada masyarakat Jakarta. Semoga kegiatan ini
sukses dan semarak, serta semakin menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi
segenap warga Jakarta terhadap Seni Budaya Betawi, sebagai wujud Jakarta
sebagai Kota Pusat Budaya dan Jakarta Sebagai Lambang Budaya Indonesia.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan kemudahan dan
petunjuk-Nya atas segala ikhtiar kita bersama.
Enjoy Jakarta,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia
Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Balai Kota, 15 November 2019
5. Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia
Prakarsa Yayasan Benyamin Suaeb
Balai Kota, 15 November 2019
6. Pada awal 2019 ia terpilih sebagai Ketua Dewan Riset Daerah DKI periode 2018-2022. Dan pada Agustus 2019 ia lulus
sebagai Peserta Terbaik pada Pelatihan Fungsional Penjenjangan Perencana Utama Angkatan XI dari LPEM-FEB
Universitas Indonesia.
Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata ini adalah seorang Doktor Ilmu
Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran Bandung dan MA in Economics dari University of Colorado
at Denver, USA.
Sebagai PNS, Dadang Solihin sudah berkarir lebih dari 32 tahun. Dimulai dari Bappenas sejak awal
1988, dimana ia pernah menjadi Direktur selama 7 tahun lebih. Ia juga pernah menjadi Rektor
Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta Masa Bakti 2015- 2018.
Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat II
Angkatan XXIX tahun 2010 Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan peserta terbaik Program
Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Ia dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.
Sejak 2015 ia dipercayai menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua Dewan
Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).