1. RUMPUT LAUT /ALGA/GANGGANG LAUT
Istilah
Rumput laut kadang menimbulkan kerancuan karena menyebut dua kelompok tanaman laut yang
berbeda, yaitu lamun/lamin (sea grass) dan gulma laut (sea weld). Di Indonesia istilah rumput
laut umumnya untuk gulma laut (sea weld), meskipun secara botani rumput laut bukan termasuk
golongan rumput – rumputan. Sebagaimana layaknya alga, rumput laut tidak memiliki akar,
batang dan daun sejati. Seluruh bagian tanaman disebut talus (thalus) ada yang bercabang-cabang
ada yang tidak dengan tekstur yang lunak,keras hingga berserabut. Indonesia mempunyai
555 jenis rumput laut dan yang dibudidaya hanya 3 atau 5 jenis, adalah :
Eucheuma sp, Cattonii umumnya untuk agar dan media (bakteri).
Sargassum sp, sebagai penghasil alginat/pengental/penstabil.
2. Gracilaria sp, Gellidium sp, sebagai penghasil agar dan herbal.
Komposisi
Rumput laut dan jenis Eucheuma/Cattonii yang sering di budidaya di Indonesia mempunyai
kandungan pitokimia (senyawa metabolit primer ataupun sekunder yang mempunyai sifat baik
bagi tubuh) yaitu adalah karbohidrat, protein/asam amino,alkaloid,saponin, glycoside,
phytosterol, senyawa phenol, flavonoid, terpenoid, tannins dan mineral-mineral.
Oleh karena itu dia disebut bersifat biogenic yang artinya mempunyai sifat anti bakteri,anti jamur
dan anti fungi. Hal ini disebabkan karena cattonii mempunyai gugus senyawa
terpenoid,phlorotannin serta phenol. Peneliti – peneliti dalam bidang pithokimia telah
membuktikan (secara invivo maupun invitro) bahwa ekstak Cattonii dapat menghambat bahkan
membunuh bakteri serta jamur pathogen dari jenis S.Aureus, Micrococcus leuteus, Bacillus
cereous, Klebsiella pheneumonia, E.coli, P. Araginossa, Aspergillus flavue, A.Niger, A.
Fumigate, Klebsiella albican dan C. Tropicals.
Lamminaria japonica/Brown sea weld dan Porphyra Columbia/Red sea weld mempunyai efek
terapi karena keduanya mengandung exopolisaccarida fucoidan yang melindungi sel-sel dari
kerusakan. Senyawa ini diyakini dapat membunuh virus, anti inflamasi, menstimulasi dan
menyeimbangkan sistem kekebalan, mencegah penyumbatan pembuluh darah, anti tumor serta
anti racun / carcinogenic.
Pada tahun 2011 dan tahun 2012 telah ditemukan dan telah terbukti bahwa Fucoidan
(Exopolisacharida) dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker paru,meningkatkan aktivitas
sel darah putih, anti inflamasi, anti diabetes dan penyerap bakteri patogen.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi dalam keadaan segar dan dalam jumlah cukup,tetapi harus
berhati-hati karena sifat dari rumput laut sebagai penyerap pollutan yang dapat menyebabkan
keracunan. Oleh karena itu faktor budidaya sangat berperan terhadap hasil akhirnya.
3. Pengembangan
Metode ekstraksi yang efisien,murah dan mudah serta aman dan optimal sangat diperlukan.
Penggunaan rumput laut bukan hanya untuk makanan dan minuman serta media tumbuh
(bakteri) tetapi lebih jauh lagi. Dari rumput laut diperoleh senyawa – senyawa metabolit
sekunder baik yang berasal dari rumput laut itu ataupun gabungan dari satu atau lebih bahan
alam lain, sehingga menghasilkan senyawa metabolit yang baru.
Salah satu contohny adalah kombinasi rumput laut dengan Cow-urine, setelah difermentasi pada
suhu 20°C dalam waktu tertentu akan menghasilkan senyawa yang terbukti dapat mencegah dan
mengobati penyakit kanker.
Pembuatan bioethanol serta High quality pulp untuk kertas dari Cattonii untuk 1000kg rumput
laut dapat menghasilkan 110L bioethanol dan 225Kg high quality paper, jenis kualitas paper ini
masih impor dan mahal umumnya untuk confectionary.
Penutup
Rumput laut saat ini bukan hanya untuk makanan, minuman dan media tumbuh, tetapi lebih baik
lagi yaitu telah digunakan sebagai bioenergy, kertas, pupuk organik dan obat-obatan.
Diperlukan kerjasama yang erat antara pembudidaya, peneliti dan pelaku usaha serta pemerintah
setempat.
Terima kasih