SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
MAKALAH FUNGSI RASIONAL
DISUSUN OLEH :
1. Wiwin Ria Utami (06081381419056)
2. Diana Putri Puspita Dewi (06081381419057)
3. Sri Utami (06081381419058)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKANMATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FUNGSI RASIONAL
Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah hasilbagi dua fungsi suku banyak
(polinom). Mislanya
1. 𝑦 =
2
(π‘₯+1)3
2. 𝑦 =
2π‘₯+2
π‘₯2βˆ’4π‘₯+8
Fungsi 1 dan 2 dinamakan fungsi rasioanal sejati karena derajat pembilang kurang
dari derajat penyebut. Sedangkan fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai
jumlah fungsi suku banyak dan fungsi rasional sejati . Misalnya:
𝑦 =
π‘₯5
+ 2π‘₯3
βˆ’ π‘₯ + 1
π‘₯3 + 5π‘₯
= π‘₯2
βˆ’ 3 +
14π‘₯ + 1
π‘₯3 + 5π‘₯
Hasil di atas diperoleh dengan melakukan pembagian pembilang oleh penyebut.
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa jenis fungsi rasional dan cara menggambar
grafiknya.
1. Fungsi π’š =
𝒄
𝒙
Fungsi ini tidak memiliki titik potong , nilai dari variable tergantung pada x dan c
Jika : 𝑐 = +, π‘₯ = +, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = +
𝑐 = +, π‘₯ = βˆ’, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = βˆ’
𝑐 = βˆ’, π‘₯ = +, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = βˆ’
𝑐 = βˆ’, π‘₯ = βˆ’, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = +
Contoh soal: Buat grafik fungsi π‘₯ =
9
𝑦
Penyelesaian : π‘₯ =
8
𝑦
𝑦 = + , π‘₯ = +
𝑦 = βˆ’, π‘₯ = βˆ’
π‘‡π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘’ ∢ 𝑦 = Β±2 , π‘₯ = Β±4
𝑦 = Β±1 , π‘₯ = Β±8
π΄π‘ π‘–π‘ π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘ π‘›π‘¦π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Ž 𝑑𝑖 (0,0)
πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ 𝑓𝑒𝑛𝑔𝑠𝑖 π‘₯ =
8
𝑦
∢
2. Fungsi 𝑦 =
𝑐
π‘₯ 2
Fungsi ini tidak memenuhi untuk menentkan titik potong. X akan selalu positif karena
merupakan dalam bentuk kauadrat yang menentukan adalah nilai dari C
Jika: 𝑐 = +, 𝑦 = +
𝑐 = βˆ’, 𝑦 = βˆ’
Contoh soal :
Buat grafik fungsi 𝑦 =
25
π‘₯2
Penyelesaian: 𝑦 =
25
π‘₯2
π½π‘–π‘˜π‘Ž ∢ π‘₯ = +, 𝑦 = + π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = βˆ’, 𝑦
= + π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘– π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’ 𝐼 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐼𝐼
π‘‡π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘’ π‘₯ = Β±1, 𝑦 = 25 π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = Β±5, 𝑦 = 5
Gambar π‘₯ =
8
𝑦
πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ 𝑓𝑒𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑦 =
25
π‘₯2 ∢
3. Fungsi 𝑦 =
π‘Žπ‘₯+𝑏
𝑝π‘₯+π‘ž
𝑝 β‰  0, jika 𝑝 = 0 maka bentuk ini disebut fungsi linier .
π‘Ž
𝑝
β‰ 
𝑏
π‘ž
, jika
π‘Ž
𝑝
=
𝑏
π‘ž
maka pecahan
tersebut harus disederhanakan. Langkah dalam membuat grafik dengan menentukan:
ο‚· Titik potong sumbu x , 𝑦 = 0
π‘Žπ‘₯ + 𝑏 = 0
π‘₯ =
βˆ’π‘
π‘Ž
(
βˆ’π‘
π‘Ž
, 0)
ο‚· Titik potong sumbu y, π‘₯ = 0
𝑦 =
0 + 𝑏
0 + π‘ž
𝑦 =
𝑏
π‘ž
(0,
𝑏
π‘ž
)
ο‚· Asimtot datar
𝑦 =
π‘Ž
𝑝
Gambar 𝑦 =
25
π‘₯2
ο‚· Asimtot
𝑝π‘₯ + π‘ž = 0
π‘₯ =
βˆ’π‘ž
𝑝
Contoh soal : 𝑦 =
2π‘₯βˆ’5
5π‘₯+3
Penyelesaian: 𝑦 =
2π‘₯βˆ’5
5π‘₯+3
ο‚· Titik potong terhadap sumbu x, 𝑦 = 0
2π‘₯ βˆ’ 5 = 0
π‘₯ =
5
2
(
5
2
, 0)
ο‚· Titik potong terhadap sumbu y, π‘₯ = 0
𝑦 =
0 βˆ’ 5
0 + 3
𝑦 =
βˆ’5
3
(0,
βˆ’5
3
)
ο‚· Asimtot datar
𝑦 =
2
5
ο‚· Asimtot tegak
5π‘₯ + 3 = 0
π‘₯ =
βˆ’3
5
Grafik fungsi =
2π‘₯βˆ’5
5π‘₯+3
:
Gambar 𝑦 =
2π‘₯βˆ’5
5π‘₯+3
4. Fungsi y =
ax2
+bx+c
px+q
Fungsi 𝑦 =
π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐
𝑝π‘₯+π‘ž
merupakan bentuk yang ke empat dari macam-macam bentuk fungsi
pecahan. Bentuk fungsi ini sedikit berbeda dari bentuk fungsi sebelumnya, karena fungsi ini
tidak memiliki asimtot datar. Pada fungsi ini hanya memiliki asimtot tegak dan asimtot
miring. Cara mencari asimtot tegak dapat dengan menggunakan rumus 𝑝π‘₯ + π‘ž = 0, dimana
akan didapatkan nilai x dengan rumus π‘₯ =
βˆ’π‘ž
𝑝
, selain itu cara mencari nilai dari asimtot
miring ialah dengan menggunakan rumus 𝑦 =
π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐
𝑝π‘₯+π‘ž
dimana 𝑦 = ( π‘šπ‘₯ + 𝑛) +
𝑐
𝑝π‘₯+π‘ž
dari
rumus itu yang menjadi asimtot miringnya adalah 𝑦 = π‘šπ‘₯ + 𝑛. Misalkan 𝑦 =
4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49
4π‘₯βˆ’12
Harga pembilang positif untuk tiap harga x, maka fungsi tidak mempunyai titik nol, lalu
dapat dicari asimtot tegaknya, dari soal itu dapatkan nilai asimtot tegaknya yaitu π‘₯ = 3 cara
mencarinya juga menggunakan rumus asimtot tegak. Tititk potong fungsi dengan sumbu y
adalah (0 , 4
1
2
). Sedangkan asimtot miringnya dapat dicari dengan membagi antara
pembilang dengan penyebut, setelah itu akan didapatkan persamaan 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 +
25
4π‘₯βˆ’12
dari
persamaan itu didapatkan asimtot miringnya yaitu 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 , apabila R itu sesuatu titik pada
garis lengkung yang absisnya x, tentulah ordinatnya π‘₯ βˆ’ 2 +
25
4π‘₯βˆ’12
, apabila S menyatakan
asimtot miringnya adalah 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 yang absisnya sama tentulah ordinat S sama dengan π‘₯ βˆ’
2. Hanya 2 asimtot itu sajalah yang ada pada bentuk keempat dari fungsi pecahan. Adapun
sebab-sebabnya adalah agar supaya titik 𝑅 = (π‘₯, 𝑦) dapat bergerak melalui garis lengkung
ketempat yang jauhnya tak terhingga, mestilah x atau y menjadi besar tak terhingga. Harga 𝑦
hanyalah tak berhingga, apabila harga pembilang fungsi yang ditentukan itu menjadi tak
berhingga, ataupun jika penyebutnya mendekati nol tak bersyarat. Bagaimanapun juga, harga
π‘₯ mestilah menjadi besar tak berhingga, ataupun mendekati 3 tak bersyarat. Dalam hal yang
pertama jarak R terhadap asimtot miring mendekati harga nol dan dalam hal yang kedua,
jarak R terhadap asimtot tegak π‘₯ = 3, selain itu tidak akan ada lagi asimtot yang lainnya.
Selain asimtot hal yang harus dicari adalah harga-harga ekstrim. Yang dapat digunakan untuk
mencari harga-harga ekstrim itu ialah bahwa dikatakan bahwa sesuatu harga x yang riil yang
menghasilkan harga y tersebut, bahwa y umpamanya tidak mungkin sama dengan nol. Harga-
harga x yang dalam hal ini menghasilkan harga-harga y yang ditanyakan itu, dapat dicari
dengan persamaan
4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49
4π‘₯βˆ’12
= 𝑦 persamaan ini ekivalen dengan
4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49βˆ’π‘¦(4π‘₯βˆ’12)
4π‘₯βˆ’12
= 0 dan oleh karena 4π‘₯2
βˆ’ 20π‘₯ + 49 tidak dapat dibagi dengan
π‘₯ βˆ’ 3 , persamaan itu ekivalen pula dengan persamaan
4π‘₯2
βˆ’ 4( 𝑦 + 5) π‘₯ + 12𝑦 + 49 = 0 ........................................ (1)
Akar-akar persamaan ini riil, apabila dipenuhi syarat :
1
16
𝐷 = (𝑦 + 5)2
βˆ’ (12𝑦 + 49) =
𝑦2
βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 24 = ( 𝑦 βˆ’ 6)( 𝑦 + 4) β‰₯ 0 π‘—π‘Žπ‘‘π‘– π‘Žπ‘π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘Ž 𝑦 β‰₯ 6 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑦 ≀ βˆ’4.Untuk 𝑦 =
6 π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘₯ = 5
1
2
, sedangkan untuk 𝑦 = βˆ’4 diperoleh π‘₯ =
1
2
. Untuk harga y ini
diskriminan D dari persamaan (1) sama dengan nol, sehingga yang perlu dihitung hanyalah
separuhnya dari hasil jumlah akar-akar pada persamaan (1). Untuk βˆ’4 < 𝑦 < 6 persamaan
(1) tidak menghasilkan akar-akar yang riil. Dengan demikian ruang diantara garis 𝑦 =
βˆ’4 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑦 = 6 tidak mengandung titik-titik garis lengkung. Dari situ diperoleh bahwa titik
yang serendah-rendahnya adalah (5
1
2
, 6) semua titik yang lain pada cabang atasnya terletak
diatas garis 𝑦 = 6, dan yang tertinggi adalah (
1
2
, βˆ’4) semua titik yang lain pada cabang
bawahnya terletak dibawah garis 𝑦 = βˆ’4. Itulah yang merupakan titik ekstrim dari
persamaan yang telah dibuat tadi.
Contoh Soal:
Gambarkan sketsa grafik 𝑦 =
π‘₯2βˆ’2π‘₯βˆ’3
2π‘₯βˆ’9
Penyelesaian :
ο‚· Titik potong sumbu x
Untuk 𝑦 = 0
π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 3 = 0 diperoleh akar-akarnya ( π‘₯ βˆ’ 3) π‘‘π‘Žπ‘› (π‘₯ + 1) jadi x1 =
3 dan x2 = -1, maka (3,0) π‘‘π‘Žπ‘› (0,βˆ’1)
ο‚· Titik potong sumbu y
Untuk π‘₯ = 0
𝑦 =
(0)2βˆ’2(0)βˆ’3
2(0)βˆ’9
jadi 𝑦 =
βˆ’3
βˆ’9
atau 𝑦 = βˆ’
1
3
, maka (0, βˆ’
1
3
)
ο‚· Asimtot tegak
𝑝π‘₯ + π‘ž = 0 , jadi π‘₯ = βˆ’
π‘ž
𝑝
2π‘₯ βˆ’ 9 = 0, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯ =
9
2
ο‚· Asimtot miring
𝑦 =
π‘₯2βˆ’2π‘₯βˆ’3
2π‘₯βˆ’9
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑦 = (0,5π‘₯ + 1,25)
8,25
2π‘₯βˆ’9
maka asimtot miringnya adalah
𝑦 = 0,5π‘₯ +1,25
5. Fungsi
ax2
+bx+c
px2+qx+r
Fungsi 𝑦 =
π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐
𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ
merupakan bentuk yang ke lima dari macam-macam bentuk fungsi
pecahan. Pada fungsi ini memiliki asimtot datar dan asimtot tegak, namun selain itu bentuk
fungsi ini juga memiliki titik potong asimtot datar. Cara mencari asimtot tegak π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ +
𝑐 = 0, selain itu cara mencari nilai dari asimtot datar 𝑦 =
π‘Ž
𝑝
. Titik-titik nol 𝑦 =
π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐
𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ
diperoleh dengan jalan mencari harga-harga x dari persamaan π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 dengan
demikian mungkin terdapat dua titik nol yang berlainan dan mungkin juga dua titik nol yang
berimpit, tapi mungkin pula perhitungan sama sekali tidak menghasilkan titik nol. Ordinat
titik potong sumbu y ialah
𝑐
π‘Ÿ
π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘Ÿ = 0 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑐 β‰  0 titik itu terletak pada tempat yang
jauhnya tak berhingga maka dalam hal ini sumbu y merupakan asimtot dari pada fungsi.
Berbicara mengenai kutub berimpit, apabila penyebut fungsi mempunyai bentuk (π‘˜π‘₯ + 1)2
hal itu sesuai dengan pengertian titik berimpit (titik singgung dengan sumbu-x), yang
dipergunakan apabila pembilang fungsi merupakan kuadrat dari pada suatu bentuk linear
dalam x.
Fungsi itu dapat ditulis dalam bentuk :
𝑝 =
π‘Ž+
𝑏
π‘₯
+
𝑐
π‘₯2
𝑝+
π‘ž
π‘₯
+
π‘Ÿ
π‘₯2
π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ | π‘₯| β†’ ∞ π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘‘π‘›π‘¦π‘Ž π‘ π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›
π‘Ž
𝑝
apabila x itu melukiskan
suatu absis yang tertentu, maka selisih diantara ordinat pada garis lengkung yang
bergandengan dan
π‘Ž
𝑝
sama dengan
1
𝑝2
.
1
π‘₯
.
π‘π‘βˆ’π‘Žπ‘ž+
π‘π‘βˆ’π‘Žπ‘Ÿ
π‘₯
1+
π‘ž
𝑝π‘₯
+
π‘Ÿ
𝑝π‘₯2
untuk | π‘₯| β†’ ∞ mempunyai limit nol.
Dengan demikian 𝑦 =
π‘Ž
𝑝
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Žπ‘ π‘–π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘ π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Ÿ.
Pada fungsi ini, garis lengkung ittu pada umumnya dipotong pula oleh asimtot datar
𝑦 =
π‘Ž
𝑝
. Absis titik potong itu dapat ditemukan dari persamaan
π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐
𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ
=
π‘Ž
𝑝
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ ∢
( 𝑏𝑝 βˆ’ π‘Žπ‘ž) π‘₯ + 𝑐𝑝 βˆ’ π‘Žπ‘Ÿ = 0. Sebelum grafik digambar, hendaklah ditetapkan dahulu
dititik nol, titik potong dengan sumbu y, asimtot-asimtot, titik potog dengan asimtot datar,
kemudian tempat garis lengkung disekitar asimtot-asimtot itu, dan tidak lupa menghitung
harga dari titik ekstrimnya.
Contoh Soal :
Gambarkan grafik dari fungsi 𝑦 =
3π‘₯2βˆ’18π‘₯βˆ’21
2π‘₯2βˆ’17π‘₯+30
Penyelesaian :
𝑦 =
3π‘₯2
βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21
2π‘₯2 βˆ’ 17π‘₯ + 30
ο‚· Titik potong sumbu x
Untuk y = 0
π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 maka 3π‘₯2
βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21 = 0 untuk memudahkan mencari akar-akarnya
maka bilang tersebut harus dibagi 3 hingga diperoleh π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ βˆ’ 7 maka akar-akarnya adalah
( π‘₯ βˆ’ 7) π‘‘π‘Žπ‘› (π‘₯ + 1) jadi diperoleh x1 = 7 dan x2 = -1
ο‚· Titik potong sumbu y
Untuk x = 0
𝑦 =
𝑐
π‘Ÿ
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝑦 =
βˆ’21
30
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’
βˆ’7
10
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž (0,βˆ’
7
10
)
ο‚· Asimtot tegak
2π‘₯2
βˆ’ 17π‘₯ + 30 = 0 π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘–π‘‘π‘’ (2π‘₯ βˆ’ 5)( π‘₯ βˆ’ 6) dengan x1 =
5
2
atau x2 = 6
ο‚· Asimtot datar
𝑦 =
π‘Ž
𝑝
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝑦 =
3
2
ο‚· Titik potong asimtot datar
3π‘₯2
βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21
2π‘₯2 βˆ’ 17π‘₯ + 30
=
3
2
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž
6π‘₯2
βˆ’ 36π‘₯ βˆ’ 42 = 6π‘₯2
βˆ’ 51π‘₯ + 90 π‘™π‘Žπ‘™π‘’ π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž
15π‘₯ βˆ’ 132 = 0 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯ =
132
15
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ =
44
5
π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž (
44
5
,
3
2
)
LATIHAN
1. Sketsakan grafik 𝑦 =
16
π‘₯2
2. Gambarkan grafik fungsi 𝑦 =
βˆ’2π‘₯+7
3π‘₯βˆ’5
, kemudian tentukanlah titik-titik potong
grafik itu dengan garis 2π‘₯ + 3𝑦 = 13
3. Tentukan Asimtot dari 𝑦 =
2π‘₯2
βˆ’20π‘₯+32
π‘₯2βˆ’16π‘₯+60
4. Gambarkan grafik 𝑦 =
π‘₯2
βˆ’6π‘₯βˆ’7
π‘₯2βˆ’7π‘₯+6
5. Gambarlah grafik 𝑦 = 2π‘₯ + 3 dan 𝑦 =
18
π‘₯
; pada salib sumbu itu juga gambarlah
grafik 𝑦 = 2π‘₯ + 3 +
18
π‘₯
6. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 =
π‘₯2
+3π‘₯+6
π‘₯+5
7. Carilah asimtot-asimtot dari fungsi 𝑦 = π‘₯ +
1
π‘₯
dan gambarkan grafiknya
8. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 =
1
(π‘₯βˆ’5)2
9. Grafik 𝑦 =
2π‘₯2
+5π‘¦βˆ’10
𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ
berasimtot garis y=2, x=1, x=-2 . hitunglah nilai p, q, dan r
serta gambar sketsa grafiknya?
10. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 =
2π‘₯2
βˆ’21π‘₯+52
2π‘₯βˆ’9
Kunci
1. 𝑦 =
16
π‘₯2
2. 𝑦 =
βˆ’2π‘₯+7
3π‘₯βˆ’5
dan 2π‘₯ + 3𝑦 = 13
Titik-titik potongnya adalah (2,3) dan (7,17 ; -0,44)
3. Asimtot tegak π‘₯ = 10 dan π‘₯ = 6 ; Asimtot datar 𝑦 = 2
4. 𝑦 =
π‘₯2
βˆ’6π‘₯βˆ’7
π‘₯2βˆ’7π‘₯+6
5. 𝑦 = 2π‘₯ + 3 +
18
π‘₯
6. 𝑦 =
π‘₯2
+3π‘₯+6
π‘₯+5
7. Asimtottegak π‘₯ = 0danasimtotdatar y=x
Grafik: 𝑦 = π‘₯ +
1
π‘₯
8. Sketsagrafik 𝑦 =
1
(π‘₯βˆ’5)2
9. Nilai : 𝑝 = 1, π‘ž = 1, π‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿ = βˆ’2
Grafiknya:
𝑦 =
2π‘₯2
+ 5𝑦 βˆ’ 10
π‘₯2 + π‘₯ βˆ’ 2
10. 𝑦 =
2π‘₯2
βˆ’21π‘₯+52
2π‘₯βˆ’9
DAFTAR PUSTAKA
Kuipers.L dan Rawuh.1963.Aldjabar Rendah.Jakarta.:Pradnjaparamita
Purcell.Edwin J. dan Dale Varberg. 1987.Kalkulus dan Geometri Analitik.Jakarta:Erlanggai
Irawan.Rully.2014.Grafik Fungsi Rasional. http://soulmath4u.blogspot.com/2013/10/grafik-
fungsi-rasional.html (online).diakses 13 mei 2015

MΓ‘s contenido relacionado

La actualidad mΓ‘s candente

Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Raden Ilyas
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
Β 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
Β 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Dian Arisona
Β 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
Β 

La actualidad mΓ‘s candente (20)

Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Β 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Β 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Β 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Β 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
Β 
Ring
RingRing
Ring
Β 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Β 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Β 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
Β 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Β 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
Β 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
Β 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Β 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Β 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
Β 

Similar a Materi Aljabar Fungsi Pecahan Rasional

STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
rimanurmalasarispd
Β 
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier ProgrammingFungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
dikafauzia
Β 

Similar a Materi Aljabar Fungsi Pecahan Rasional (20)

F1041191052.pptx
F1041191052.pptxF1041191052.pptx
F1041191052.pptx
Β 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Β 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
Β 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
Β 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Β 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Β 
Konsep Nilai Mutlak
Konsep Nilai MutlakKonsep Nilai Mutlak
Konsep Nilai Mutlak
Β 
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_14049092010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
2010 fungsi kuadrat han-han anshori_1404909
Β 
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan KuadratMateri Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Materi Pemfaktoran Persamaan Kuadrat
Β 
Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)
Β 
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier ProgrammingFungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
Fungsi Kuadrat dan Sinusoidal Non Linier Programming
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptx
Β 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
Β 
GAR-1.pptx
GAR-1.pptxGAR-1.pptx
GAR-1.pptx
Β 
Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus Persamaan Garis Lurus
Persamaan Garis Lurus
Β 
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Β 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
Β 

MΓ‘s de Sriwijaya University

MΓ‘s de Sriwijaya University (20)

Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Β 
Tangram telur
Tangram telurTangram telur
Tangram telur
Β 
Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1
Β 
modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraan
Β 
Gambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsiGambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsi
Β 
Tugas geometri
Tugas geometriTugas geometri
Tugas geometri
Β 
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdModul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Β 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Β 
Uji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitasUji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitas
Β 
Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1
Β 
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaTugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Β 
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Β 
Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5
Β 
Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematika
Β 
Kurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 smaKurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 sma
Β 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
Β 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Β 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
Β 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Β 
Materi Himpunan
Materi HimpunanMateri Himpunan
Materi Himpunan
Β 

Último

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
rizalhabib4
Β 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
Β 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
Β 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
Β 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
Β 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
Β 

Último (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Β 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Β 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
Β 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
Β 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Β 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
Β 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Β 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Β 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
Β 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
Β 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Β 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Β 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
Β 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
Β 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Β 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Β 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Β 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Β 

Materi Aljabar Fungsi Pecahan Rasional

  • 1. MAKALAH FUNGSI RASIONAL DISUSUN OLEH : 1. Wiwin Ria Utami (06081381419056) 2. Diana Putri Puspita Dewi (06081381419057) 3. Sri Utami (06081381419058) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKANMATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
  • 2. FUNGSI RASIONAL Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah hasilbagi dua fungsi suku banyak (polinom). Mislanya 1. 𝑦 = 2 (π‘₯+1)3 2. 𝑦 = 2π‘₯+2 π‘₯2βˆ’4π‘₯+8 Fungsi 1 dan 2 dinamakan fungsi rasioanal sejati karena derajat pembilang kurang dari derajat penyebut. Sedangkan fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai jumlah fungsi suku banyak dan fungsi rasional sejati . Misalnya: 𝑦 = π‘₯5 + 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯ + 1 π‘₯3 + 5π‘₯ = π‘₯2 βˆ’ 3 + 14π‘₯ + 1 π‘₯3 + 5π‘₯ Hasil di atas diperoleh dengan melakukan pembagian pembilang oleh penyebut. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa jenis fungsi rasional dan cara menggambar grafiknya. 1. Fungsi π’š = 𝒄 𝒙 Fungsi ini tidak memiliki titik potong , nilai dari variable tergantung pada x dan c Jika : 𝑐 = +, π‘₯ = +, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = + 𝑐 = +, π‘₯ = βˆ’, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = βˆ’ 𝑐 = βˆ’, π‘₯ = +, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = βˆ’ 𝑐 = βˆ’, π‘₯ = βˆ’, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑦 = + Contoh soal: Buat grafik fungsi π‘₯ = 9 𝑦 Penyelesaian : π‘₯ = 8 𝑦 𝑦 = + , π‘₯ = + 𝑦 = βˆ’, π‘₯ = βˆ’ π‘‡π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘’ ∢ 𝑦 = Β±2 , π‘₯ = Β±4 𝑦 = Β±1 , π‘₯ = Β±8
  • 3. π΄π‘ π‘–π‘ π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘ π‘›π‘¦π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Ž 𝑑𝑖 (0,0) πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ 𝑓𝑒𝑛𝑔𝑠𝑖 π‘₯ = 8 𝑦 ∢ 2. Fungsi 𝑦 = 𝑐 π‘₯ 2 Fungsi ini tidak memenuhi untuk menentkan titik potong. X akan selalu positif karena merupakan dalam bentuk kauadrat yang menentukan adalah nilai dari C Jika: 𝑐 = +, 𝑦 = + 𝑐 = βˆ’, 𝑦 = βˆ’ Contoh soal : Buat grafik fungsi 𝑦 = 25 π‘₯2 Penyelesaian: 𝑦 = 25 π‘₯2 π½π‘–π‘˜π‘Ž ∢ π‘₯ = +, 𝑦 = + π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = βˆ’, 𝑦 = + π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘– π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’ 𝐼 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐼𝐼 π‘‡π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘’ π‘₯ = Β±1, 𝑦 = 25 π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = Β±5, 𝑦 = 5 Gambar π‘₯ = 8 𝑦
  • 4. πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“π‘–π‘˜ 𝑓𝑒𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑦 = 25 π‘₯2 ∢ 3. Fungsi 𝑦 = π‘Žπ‘₯+𝑏 𝑝π‘₯+π‘ž 𝑝 β‰  0, jika 𝑝 = 0 maka bentuk ini disebut fungsi linier . π‘Ž 𝑝 β‰  𝑏 π‘ž , jika π‘Ž 𝑝 = 𝑏 π‘ž maka pecahan tersebut harus disederhanakan. Langkah dalam membuat grafik dengan menentukan: ο‚· Titik potong sumbu x , 𝑦 = 0 π‘Žπ‘₯ + 𝑏 = 0 π‘₯ = βˆ’π‘ π‘Ž ( βˆ’π‘ π‘Ž , 0) ο‚· Titik potong sumbu y, π‘₯ = 0 𝑦 = 0 + 𝑏 0 + π‘ž 𝑦 = 𝑏 π‘ž (0, 𝑏 π‘ž ) ο‚· Asimtot datar 𝑦 = π‘Ž 𝑝 Gambar 𝑦 = 25 π‘₯2
  • 5. ο‚· Asimtot 𝑝π‘₯ + π‘ž = 0 π‘₯ = βˆ’π‘ž 𝑝 Contoh soal : 𝑦 = 2π‘₯βˆ’5 5π‘₯+3 Penyelesaian: 𝑦 = 2π‘₯βˆ’5 5π‘₯+3 ο‚· Titik potong terhadap sumbu x, 𝑦 = 0 2π‘₯ βˆ’ 5 = 0 π‘₯ = 5 2 ( 5 2 , 0) ο‚· Titik potong terhadap sumbu y, π‘₯ = 0 𝑦 = 0 βˆ’ 5 0 + 3 𝑦 = βˆ’5 3 (0, βˆ’5 3 ) ο‚· Asimtot datar 𝑦 = 2 5 ο‚· Asimtot tegak 5π‘₯ + 3 = 0 π‘₯ = βˆ’3 5
  • 6. Grafik fungsi = 2π‘₯βˆ’5 5π‘₯+3 : Gambar 𝑦 = 2π‘₯βˆ’5 5π‘₯+3
  • 7. 4. Fungsi y = ax2 +bx+c px+q Fungsi 𝑦 = π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐 𝑝π‘₯+π‘ž merupakan bentuk yang ke empat dari macam-macam bentuk fungsi pecahan. Bentuk fungsi ini sedikit berbeda dari bentuk fungsi sebelumnya, karena fungsi ini tidak memiliki asimtot datar. Pada fungsi ini hanya memiliki asimtot tegak dan asimtot miring. Cara mencari asimtot tegak dapat dengan menggunakan rumus 𝑝π‘₯ + π‘ž = 0, dimana akan didapatkan nilai x dengan rumus π‘₯ = βˆ’π‘ž 𝑝 , selain itu cara mencari nilai dari asimtot miring ialah dengan menggunakan rumus 𝑦 = π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐 𝑝π‘₯+π‘ž dimana 𝑦 = ( π‘šπ‘₯ + 𝑛) + 𝑐 𝑝π‘₯+π‘ž dari rumus itu yang menjadi asimtot miringnya adalah 𝑦 = π‘šπ‘₯ + 𝑛. Misalkan 𝑦 = 4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49 4π‘₯βˆ’12 Harga pembilang positif untuk tiap harga x, maka fungsi tidak mempunyai titik nol, lalu dapat dicari asimtot tegaknya, dari soal itu dapatkan nilai asimtot tegaknya yaitu π‘₯ = 3 cara mencarinya juga menggunakan rumus asimtot tegak. Tititk potong fungsi dengan sumbu y adalah (0 , 4 1 2 ). Sedangkan asimtot miringnya dapat dicari dengan membagi antara pembilang dengan penyebut, setelah itu akan didapatkan persamaan 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 + 25 4π‘₯βˆ’12 dari persamaan itu didapatkan asimtot miringnya yaitu 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 , apabila R itu sesuatu titik pada garis lengkung yang absisnya x, tentulah ordinatnya π‘₯ βˆ’ 2 + 25 4π‘₯βˆ’12 , apabila S menyatakan asimtot miringnya adalah 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 2 yang absisnya sama tentulah ordinat S sama dengan π‘₯ βˆ’ 2. Hanya 2 asimtot itu sajalah yang ada pada bentuk keempat dari fungsi pecahan. Adapun sebab-sebabnya adalah agar supaya titik 𝑅 = (π‘₯, 𝑦) dapat bergerak melalui garis lengkung ketempat yang jauhnya tak terhingga, mestilah x atau y menjadi besar tak terhingga. Harga 𝑦 hanyalah tak berhingga, apabila harga pembilang fungsi yang ditentukan itu menjadi tak berhingga, ataupun jika penyebutnya mendekati nol tak bersyarat. Bagaimanapun juga, harga π‘₯ mestilah menjadi besar tak berhingga, ataupun mendekati 3 tak bersyarat. Dalam hal yang pertama jarak R terhadap asimtot miring mendekati harga nol dan dalam hal yang kedua, jarak R terhadap asimtot tegak π‘₯ = 3, selain itu tidak akan ada lagi asimtot yang lainnya. Selain asimtot hal yang harus dicari adalah harga-harga ekstrim. Yang dapat digunakan untuk mencari harga-harga ekstrim itu ialah bahwa dikatakan bahwa sesuatu harga x yang riil yang menghasilkan harga y tersebut, bahwa y umpamanya tidak mungkin sama dengan nol. Harga-
  • 8. harga x yang dalam hal ini menghasilkan harga-harga y yang ditanyakan itu, dapat dicari dengan persamaan 4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49 4π‘₯βˆ’12 = 𝑦 persamaan ini ekivalen dengan 4π‘₯2βˆ’20π‘₯+49βˆ’π‘¦(4π‘₯βˆ’12) 4π‘₯βˆ’12 = 0 dan oleh karena 4π‘₯2 βˆ’ 20π‘₯ + 49 tidak dapat dibagi dengan π‘₯ βˆ’ 3 , persamaan itu ekivalen pula dengan persamaan 4π‘₯2 βˆ’ 4( 𝑦 + 5) π‘₯ + 12𝑦 + 49 = 0 ........................................ (1) Akar-akar persamaan ini riil, apabila dipenuhi syarat : 1 16 𝐷 = (𝑦 + 5)2 βˆ’ (12𝑦 + 49) = 𝑦2 βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 24 = ( 𝑦 βˆ’ 6)( 𝑦 + 4) β‰₯ 0 π‘—π‘Žπ‘‘π‘– π‘Žπ‘π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘Ž 𝑦 β‰₯ 6 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑦 ≀ βˆ’4.Untuk 𝑦 = 6 π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘₯ = 5 1 2 , sedangkan untuk 𝑦 = βˆ’4 diperoleh π‘₯ = 1 2 . Untuk harga y ini diskriminan D dari persamaan (1) sama dengan nol, sehingga yang perlu dihitung hanyalah separuhnya dari hasil jumlah akar-akar pada persamaan (1). Untuk βˆ’4 < 𝑦 < 6 persamaan (1) tidak menghasilkan akar-akar yang riil. Dengan demikian ruang diantara garis 𝑦 = βˆ’4 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑦 = 6 tidak mengandung titik-titik garis lengkung. Dari situ diperoleh bahwa titik yang serendah-rendahnya adalah (5 1 2 , 6) semua titik yang lain pada cabang atasnya terletak diatas garis 𝑦 = 6, dan yang tertinggi adalah ( 1 2 , βˆ’4) semua titik yang lain pada cabang bawahnya terletak dibawah garis 𝑦 = βˆ’4. Itulah yang merupakan titik ekstrim dari persamaan yang telah dibuat tadi. Contoh Soal: Gambarkan sketsa grafik 𝑦 = π‘₯2βˆ’2π‘₯βˆ’3 2π‘₯βˆ’9 Penyelesaian : ο‚· Titik potong sumbu x Untuk 𝑦 = 0 π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 3 = 0 diperoleh akar-akarnya ( π‘₯ βˆ’ 3) π‘‘π‘Žπ‘› (π‘₯ + 1) jadi x1 = 3 dan x2 = -1, maka (3,0) π‘‘π‘Žπ‘› (0,βˆ’1) ο‚· Titik potong sumbu y Untuk π‘₯ = 0
  • 9. 𝑦 = (0)2βˆ’2(0)βˆ’3 2(0)βˆ’9 jadi 𝑦 = βˆ’3 βˆ’9 atau 𝑦 = βˆ’ 1 3 , maka (0, βˆ’ 1 3 ) ο‚· Asimtot tegak 𝑝π‘₯ + π‘ž = 0 , jadi π‘₯ = βˆ’ π‘ž 𝑝 2π‘₯ βˆ’ 9 = 0, π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯ = 9 2 ο‚· Asimtot miring 𝑦 = π‘₯2βˆ’2π‘₯βˆ’3 2π‘₯βˆ’9 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑦 = (0,5π‘₯ + 1,25) 8,25 2π‘₯βˆ’9 maka asimtot miringnya adalah 𝑦 = 0,5π‘₯ +1,25
  • 10. 5. Fungsi ax2 +bx+c px2+qx+r Fungsi 𝑦 = π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐 𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ merupakan bentuk yang ke lima dari macam-macam bentuk fungsi pecahan. Pada fungsi ini memiliki asimtot datar dan asimtot tegak, namun selain itu bentuk fungsi ini juga memiliki titik potong asimtot datar. Cara mencari asimtot tegak π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0, selain itu cara mencari nilai dari asimtot datar 𝑦 = π‘Ž 𝑝 . Titik-titik nol 𝑦 = π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐 𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ diperoleh dengan jalan mencari harga-harga x dari persamaan π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 dengan demikian mungkin terdapat dua titik nol yang berlainan dan mungkin juga dua titik nol yang berimpit, tapi mungkin pula perhitungan sama sekali tidak menghasilkan titik nol. Ordinat titik potong sumbu y ialah 𝑐 π‘Ÿ π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘Ÿ = 0 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑐 β‰  0 titik itu terletak pada tempat yang jauhnya tak berhingga maka dalam hal ini sumbu y merupakan asimtot dari pada fungsi. Berbicara mengenai kutub berimpit, apabila penyebut fungsi mempunyai bentuk (π‘˜π‘₯ + 1)2 hal itu sesuai dengan pengertian titik berimpit (titik singgung dengan sumbu-x), yang dipergunakan apabila pembilang fungsi merupakan kuadrat dari pada suatu bentuk linear dalam x. Fungsi itu dapat ditulis dalam bentuk : 𝑝 = π‘Ž+ 𝑏 π‘₯ + 𝑐 π‘₯2 𝑝+ π‘ž π‘₯ + π‘Ÿ π‘₯2 π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ | π‘₯| β†’ ∞ π‘™π‘–π‘šπ‘–π‘‘π‘›π‘¦π‘Ž π‘ π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘Ž 𝑝 apabila x itu melukiskan suatu absis yang tertentu, maka selisih diantara ordinat pada garis lengkung yang bergandengan dan π‘Ž 𝑝 sama dengan 1 𝑝2 . 1 π‘₯ . π‘π‘βˆ’π‘Žπ‘ž+ π‘π‘βˆ’π‘Žπ‘Ÿ π‘₯ 1+ π‘ž 𝑝π‘₯ + π‘Ÿ 𝑝π‘₯2 untuk | π‘₯| β†’ ∞ mempunyai limit nol. Dengan demikian 𝑦 = π‘Ž 𝑝 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Žπ‘ π‘–π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘ π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Ÿ. Pada fungsi ini, garis lengkung ittu pada umumnya dipotong pula oleh asimtot datar 𝑦 = π‘Ž 𝑝 . Absis titik potong itu dapat ditemukan dari persamaan π‘Žπ‘₯2+𝑏π‘₯+𝑐 𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ = π‘Ž 𝑝 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ ∢ ( 𝑏𝑝 βˆ’ π‘Žπ‘ž) π‘₯ + 𝑐𝑝 βˆ’ π‘Žπ‘Ÿ = 0. Sebelum grafik digambar, hendaklah ditetapkan dahulu dititik nol, titik potong dengan sumbu y, asimtot-asimtot, titik potog dengan asimtot datar, kemudian tempat garis lengkung disekitar asimtot-asimtot itu, dan tidak lupa menghitung harga dari titik ekstrimnya.
  • 11. Contoh Soal : Gambarkan grafik dari fungsi 𝑦 = 3π‘₯2βˆ’18π‘₯βˆ’21 2π‘₯2βˆ’17π‘₯+30 Penyelesaian : 𝑦 = 3π‘₯2 βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21 2π‘₯2 βˆ’ 17π‘₯ + 30 ο‚· Titik potong sumbu x Untuk y = 0 π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 maka 3π‘₯2 βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21 = 0 untuk memudahkan mencari akar-akarnya maka bilang tersebut harus dibagi 3 hingga diperoleh π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ βˆ’ 7 maka akar-akarnya adalah ( π‘₯ βˆ’ 7) π‘‘π‘Žπ‘› (π‘₯ + 1) jadi diperoleh x1 = 7 dan x2 = -1 ο‚· Titik potong sumbu y Untuk x = 0 𝑦 = 𝑐 π‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝑦 = βˆ’21 30 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ βˆ’7 10 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž (0,βˆ’ 7 10 ) ο‚· Asimtot tegak 2π‘₯2 βˆ’ 17π‘₯ + 30 = 0 π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘¦π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘–π‘‘π‘’ (2π‘₯ βˆ’ 5)( π‘₯ βˆ’ 6) dengan x1 = 5 2 atau x2 = 6 ο‚· Asimtot datar 𝑦 = π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝑦 = 3 2 ο‚· Titik potong asimtot datar 3π‘₯2 βˆ’ 18π‘₯ βˆ’ 21 2π‘₯2 βˆ’ 17π‘₯ + 30 = 3 2 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž 6π‘₯2 βˆ’ 36π‘₯ βˆ’ 42 = 6π‘₯2 βˆ’ 51π‘₯ + 90 π‘™π‘Žπ‘™π‘’ π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž
  • 12. 15π‘₯ βˆ’ 132 = 0 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘₯ = 132 15 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 44 5 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ( 44 5 , 3 2 )
  • 13. LATIHAN 1. Sketsakan grafik 𝑦 = 16 π‘₯2 2. Gambarkan grafik fungsi 𝑦 = βˆ’2π‘₯+7 3π‘₯βˆ’5 , kemudian tentukanlah titik-titik potong grafik itu dengan garis 2π‘₯ + 3𝑦 = 13 3. Tentukan Asimtot dari 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’20π‘₯+32 π‘₯2βˆ’16π‘₯+60 4. Gambarkan grafik 𝑦 = π‘₯2 βˆ’6π‘₯βˆ’7 π‘₯2βˆ’7π‘₯+6 5. Gambarlah grafik 𝑦 = 2π‘₯ + 3 dan 𝑦 = 18 π‘₯ ; pada salib sumbu itu juga gambarlah grafik 𝑦 = 2π‘₯ + 3 + 18 π‘₯ 6. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 = π‘₯2 +3π‘₯+6 π‘₯+5 7. Carilah asimtot-asimtot dari fungsi 𝑦 = π‘₯ + 1 π‘₯ dan gambarkan grafiknya 8. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 = 1 (π‘₯βˆ’5)2 9. Grafik 𝑦 = 2π‘₯2 +5π‘¦βˆ’10 𝑝π‘₯2+π‘žπ‘₯+π‘Ÿ berasimtot garis y=2, x=1, x=-2 . hitunglah nilai p, q, dan r serta gambar sketsa grafiknya? 10. Gambarlah sketsa grafik 𝑦 = 2π‘₯2 βˆ’21π‘₯+52 2π‘₯βˆ’9
  • 14. Kunci 1. 𝑦 = 16 π‘₯2 2. 𝑦 = βˆ’2π‘₯+7 3π‘₯βˆ’5 dan 2π‘₯ + 3𝑦 = 13 Titik-titik potongnya adalah (2,3) dan (7,17 ; -0,44) 3. Asimtot tegak π‘₯ = 10 dan π‘₯ = 6 ; Asimtot datar 𝑦 = 2
  • 16. 6. 𝑦 = π‘₯2 +3π‘₯+6 π‘₯+5 7. Asimtottegak π‘₯ = 0danasimtotdatar y=x Grafik: 𝑦 = π‘₯ + 1 π‘₯
  • 17. 8. Sketsagrafik 𝑦 = 1 (π‘₯βˆ’5)2 9. Nilai : 𝑝 = 1, π‘ž = 1, π‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿ = βˆ’2 Grafiknya: 𝑦 = 2π‘₯2 + 5𝑦 βˆ’ 10 π‘₯2 + π‘₯ βˆ’ 2
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Kuipers.L dan Rawuh.1963.Aldjabar Rendah.Jakarta.:Pradnjaparamita Purcell.Edwin J. dan Dale Varberg. 1987.Kalkulus dan Geometri Analitik.Jakarta:Erlanggai Irawan.Rully.2014.Grafik Fungsi Rasional. http://soulmath4u.blogspot.com/2013/10/grafik- fungsi-rasional.html (online).diakses 13 mei 2015