3. DASAR PENGEMBANGAN
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
PP Nomor 43 Tahun 2014 juncto PP Nomor 47 Tahun 2015
tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa.
PP Nomor 60 Tahun 2014 juncto PP Nomor 22 Tahun 2015
tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN.
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa.
PMK Nomor 247 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan
Evaluasi Dana Desa.
5. PENGEMBANGAN aplikasi SISKEUDES
1. Database
Microsoft Acces 2003-2013, bisa HYBRID dg SQL2000
=> dRiver jet ole db 4.0 atau sqlserver
2. Aplikasi => Borland Delphi 7
3. Report => Report builder 10.8
4. Operating Sistem
Windows XP, WINDOWS-7, WINDOWS-8
5
6. SETTING KONEKSI DATABASE
Penggunaan aplikasi dengan mode
ODBC lebih disarankan bila
dibandingkan dengan mode Direct
Acces demi keamanan data. Untuk
komputer yang sudah terlanjut
terpasang Office 2007 s.d 2013 agar
menambahkan office acces 2003
sehingga dapat menggunakan fitur
ODBC.
6
Aplikasi SISKEUDES
dapat berjalan di OS Windows
apapun asal terpasang Driver
ODBC For Microsoft Acces
(Jet OleDB 4.0)
9. PARAMETER UMUM
Pengisian data umum adalah proses pertama
yang harus dilakukan.
Pemerintah Desa tidak diperbolehkan
melakukan pengubahan atau penambahan
tanpa ijin dari administrator
Kabupaten/Kota.
9
10. PARAMETER-1
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. Parameter Kecamatan dan Desa
Nama Kecamatan dan Desa disesuaikan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Kode dan Data
Wilayah Administrasi Pemerintahan
Nomenklatur Kecamatan dan Desa dapat
diganti sesuai dengan istilah yang berlaku
pada wilayah yang bersangkutan
11. PARAMETER-2
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. Parameter Kegiatan
Dalam hal penambahan kegiatan,
pengisian kode kegiatan harus diisi
sesuai dengan kode bidangnya
Nama kegiatan dibakukan untuk setiap
Pemda yang ditetapkan dalam
Peraturan Kepala Daerah
12. PARAMETER-3
Hal-hal yang harus diperhatikan:
C. REFERENSI SUMBER DANA
Referensi sumber dana baku untuk seluruh Pemda
Dalam hal ada penambahan sumber dana yang belum
terakomodasi dalam aplikasi SISKEUDES:
Nomor Urut melanjutkan nomor yang telah ada; dan
Kode Dana menggunakan kode dengan 3 (tiga) huruf
Kode referensi sumber dana seragam dalam satu Pemda dan
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah
13. PARAMETER-4
Hal-hal yang harus diperhatikan:
D. KODE REKENING APB DESA
Kode Rekening APB Desa Baku sampai dengan
tingkat jenis
Penambahan Kode rekening hanya dapat
dilakukan pada tingkatan obyek (kode
rekening sesuai dengan kode rekening pada
tingkatan di atasnya)
Kode Rekening APB Desa seragam dalam satu
Pemda dan ditetapkan dalam Peraturan
Kepala Daerah (untuk memudahkan
kompilasi data)
14. PARAMETER 5
E. PARAMETER STANDAR SATUAN HARGA :
Disusun oleh Admin Kabupaten/Kota
Digunakan sebagai referensi pada saat
penyusunan RAB oleh Desa
Fitur dapat dihidupkan/dimatikan dari
menu Setting Otomasi.
15. PARAMETER-6
Hal-hal yang harus diperhatikan:
F. Referensi BatasanBelanja Operasional
Referensi Belanja Operasional baku dalam satu
Pemda (ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah)
Pengisian referensi merujuk pada nama kegiatan
yang dikaregorikan sebagai operasional desa
18. PENGANGGARAN
DATA UMUM DESA
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN
RENCANA ANGGARAN BELANJA
PERUBAHAN APB DESA
Posting APB DESA
19. DATA UMUM DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Nama jabatan diisi sesuai dengan jabatan yang
ada (berpengaruh pada laporan)
Status APBDes (dipilih sesuai dengan data yang
akan diinput):
Awal : Untuk APB Desa Induk
PAK : Untuk Perubahan APB Desa
20. RENCANA ANGGARAN
PENDAPATAN
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Pemilihan referensi sumber dana tetap dilakukan dalam
rangka menghasilkan laporan per sumber dana
(kesalahan pemilihan, berakibat pada kesalahan laporan
per sumber dana)
Perbedaan antara APB Desa Awal dan PAK terletak pada
warna tulisan:
APB Desa Awal : Hitam
APB Desa PAK : Merah
Pendapatan Swadaya Masyarakat (Barang &Jasa) tetap
dimasukkan setelah dinilai dengan uang
21. RENCANA ANGGARAN
BELANJA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Pemilihan referensi sumber dana dilakukan dalam rangka
menghasilkan laporan per sumber dana (kesalahan
pemilihan, berakibat pada kesalahan laporan per sumber
dana)
Perbedaan antara APB Desa Awal dan PAK terletak pada
warna tulisan:
APB Desa Awal : Hitam
APB Desa PAK : Merah
Jumlah Total Belanja persumber dana = Pendapatan per
masing-masing sumber dana
22. RENCANA ANGGARAN
BELANJA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Uraian Belanja yang lebih rinci ditambahkan dalam RAB
Rinci (No Urut otomatis)
Belanja Aset Tetap masuk dalam Belanja Modal termasuk
didalamnya belanja lain yang harus dikapitalisasi
Belanja Modal agar dibuatkan Sub Rincian, misalnya lokasi
atau paket proyek.
Satu Rekening Belanja dapat diisi rincian lebih dari satu
sumber dana
23. PERUBAHAN APB DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Perubahan APB Desa hanya dilakukan satu kali dalam
setahun
Tidak ada fasilitas pergeseran APB Desa
Proses penginputan sama dengan pada saat penyusunan
APB Desa Awal (Induk) tetapi dengan terlebih dahulu
merubah status APBDes pada Data Umum Desa menjadi
PAK
Warna tulisan untuk Perubahan APB Desa adalah
berwarna Merah
Pengurangan anggaran dapat dilakukan atas anggaran
yang belum terealisasi
24. POSTING APB DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Posting terdiri dari:
Posting Usulan APB Desa
Posting APB Desa Awal
Posting APB Desa Perubahan
Setiap posting diisi nomor dan tanggal peraturan
Setiap postingan harus dikunci agar data tersimpan dan
dapat digunakan untuk penatausahaan
26. PENERIMAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. Umum
Penginputan data penatausahaan harus urut sesuai
dengan tanggal kejadian
Nomor dokumen prenumber dan otomatis berdasarkan
penginputan bukan berdasarkan tanggal dokumen
(0000/AAA/00.00/0000)
Realisasi Belanja/SPP tidak dapat diisi apabila data
penerimaan belum diisi terlebih dahulu
27. PENERIMAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. Penerimaan Tunai
Tanda Bukti Penerimaan (TBP) diterbitkan setelah
bendahara desa menerima penerimaan desa secara
tunai
Format penomoran TBP dalam aplikasi SISKEUDES
dibakukan dan prenumbered (otomatis)
Oleh karena itu perlu diatur dalam Peraturan Kepala
Daerah
TBP dapat diprint out sebagai bukti penerimaan secara
tunai bendahara desa
28. PENERIMAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
C. Penyetoran
Surat Tanda Setoran (STS) merupakan dokumen yang
diterbitkan bendahara desa ketika melakukan
penyetoran penerimaan tunai ke rekening kas desa
Format penomoran STS dalam aplikasi SISKEUDES
dibakukan dan prenumbered (otomatis)
Rincian STS merujuk pada TBP yang telah diinput
sebelumnya
Satu nomor STS bisa terdiri dari satu TBP atau lebih
29. PENERIMAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
D. Penerimaan Bank
Nomor dokumen yang digunakan adalah TBP yang
berurutan dengan TBP pada Penerimaan Tunai
Tanggal dokumen adalah yang sama dengan tanggal
pada rekening koran kas desa
Bendahara desa harus memantau rekening koran kas
desa agar tidak ada penginputan yang terlewatkan
Setiap penginputan penerimaan bank, otomatis masuk
pada buku pembantu bank
30. PENERIMAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
E. Swadaya Non Kas
Digunakan untuk menginput swadaya dari masyarakat
berupa barang dan jasa yang dinilai dengan uang
Nomor dokumen yang digunakan adalah TBP yang
berurutan dengan TBP pada Penerimaan Tunai dan
Penerimaan Bank
Pada penginputan swadaya non kas, harus memilih
kegiatan apa yang sumber dananya berasal dari swadaya
ini
31. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. UMUM
Dokumen yang digunakan adalah Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)
SPP terdiri atas:
SPP Definitif (untuk permintaan pembayaran yang sudah pasti
dan/atau telah ada bukti pengeluarannya)
Panjar Kegiatan (untuk permintaan panjar dari pelaksana
kegiatan)
SPP Pembiayaan (untuk permintaan pembayaran pengeluaran
pembiayaan)
Satu SPP hanya untuk satu kegiatan
Perlu diperhatikan kas yang tersedia (Bank atau Tunai
Bendahara Desa)
32. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. SPP DEFINITIF
Format penomoran SSP dalam aplikasi SISKEUDES
dibakukan dan prenumbered (otomatis)
Rincian SPP hanya memilih rekening belanja dari suatu
kegiatan
Penambahan rincian hanya tersedia rekening belanja
pada satu kegiatan yang telah dipilih sebelumnya
Pengisian nilai pada rincian SPP hanya dapat diinput
pada bukti pengeluaran
33. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. SPP DEFINITIF
Format penomoran Bukti Pengeluaran (Kuitansi) dalam
aplikasi SISKEUDES dibakukan dan prenumbered
(otomatis)
Satu rekening belanja terdiri dari satu bukti
pengeluaran atau lebih
Print Out dari bukti pengeluaran per nomor kuitansi
Per masing-masing bukti pengeluaran dapat diisi
potongan pajak (apabila diperlukan)
34. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. SPP DEFINITIF
Alur transaksi SPP Definitif pada aplikasi SISKEUDES
sebagai berikut:
1. Pembuatan SPP oleh Pelaksana Kegiatan
2. Verifikasi SPP oleh Sekretaris Desa (TTD pada SPP)
3. Pengesahan SPP oleh Kepala Desa (TTD pada SPP)
4. Pencairan SPP oleh Bendahara Desa
35. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
C. PANJAR KEGIATAN
Panjar Kegiatan diajukan per Kegiatan dan
dirinci sampai rekening objek belanja
Panjar Kegiatan belum membebani anggaran
Nomor dokumen yang digunakan adalah SPP
yang berurutan dengan SPP Definitif
Pertanggungjawaban panjar kegiatan pada SPJ
Panjar, dan tidak dapat mengajukan panjar
kegiatan atas kegiatan yang sama apabila
panjar sebelumnya belum dibuat SPJnya
36. Belanja DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
C. PANJAR KEGIATAN
Alur transaksi panjar kegiatan dalam aplikasi
SISKEUDES adalah sbb:
1.Pembuatan Panjar Kegiatan oleh Pelaksana Kegiatan
2.Verifikasi panjar kegiatan oleh Sekretaris Desa
3.Pengesahan panjar kegiatan oleh Kepala Desa
4.Pencairan panjar kegiatan oleh Bendahara Desa
5.Pelaksanaan Kegiatan
6.Pembuatan SPJ Panjar oleh Pelaksana Kegiatan
37. PEMBIAYAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penginputan Penerimaan Pembiayaan sama
dengan Penerimaan Pendapatan Desa (TBP, STS)
Nomor dokumen yang digunakan adalah TBP yang
berurutan dengan TBP Penerimaan Tunai dan
Bank
Kode Sumber Dana tetap dipilih
38. PEMBIAYAAN DESA
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. PENGELUARAN PEMBIAYAAN
SPP Pembiayaan yang digunakan adalah
SPP Definitif
Nomor dokumen yang digunakan adalah
SPP yang berurutan dengan SPP Definitif
dan Panjar Kegiatan
39. PENCAIRAN SPP-1
Hal-hal yang harus diperhatikan:
SPP Definitif dan Panjar Kegiatan perlu diinput
pencairan SPP yang sesuai dengan tanggal bayar
oleh Bendahara Desa
Format Nomor Bukti pencairan SPP dibakukan
namun tidak dibuat otomatis oleh Aplikasi
SISKEUDES
Metode Pembayaran yang dipilih yaitu Tunai atau
Bank yang berpengaruh pada Buku Kas atau Buku
Bank
Pemilihan metode pembayaran harus
memperhatikan ketersediaan kas baik secara
tunai maupun pada rekening kas desa
40. SPJ Kegiatan-2
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. SPJ PANJAR KEGIATAN
SPJ Panjar Kegiatan merujuk pada nomor
SPP panjar kegiatan yang telah dibuat
Format penomoran SPJ dalam aplikasi
SISKEUDES dibakukan dan prenumbered
(otomatis)
Satu nomor SPJ terdiri atas satu rekening
belanja atau lebih
Satu rekening belanja terdiri atas satu bukti
pengeluaran/kuitansi atau lebih
41. SPJ Kegiatan-3
Hal-hal yang harus diperhatikan:
A. SPJ PANJAR KEGIATAN
Nilai per rekening belanja diinput dalam bukti
pengeluaran dan nilainya tidak boleh melebihi dari
Panjar Kegiatan yang telah diajukan sebelumnya
Apabila bukti pengeluaran atas suatu kegiatan
melebihi panjar yang diajukan sebelumnya (sepanjang
tidak melebihi anggaran) maka sisanya diajukan dalam
SPP Definitif
Per masing-masing bukti pengeluaran dapat diisi
potongan pajak (apabila diperlukan)
Setiap Pemda menetapkan batas waktu SPJ Panjar
dalam Peraturan Kepala Daerah
42. SPJ Kegiatan-4
Hal-hal yang harus diperhatikan:
B. SISA PANJAR
Sisa panjar diinput apabila terdapat sisa kas pada
pelaksana kegiatan atas panjar yang telah diterima
(panjar > bukti/kuitansi)
Pengembalian sisa panjar harus Pas dengan selisih
antara panjar kegiatan dengan bukti
pengeluaran/kuitansinya
Tidak ada menu tambahan untuk sisa panjar yang
dikembalikan lebih dari satu kali
Pengembalian sisa panjar yang tidak pas dengan sisa
seharusnya, dianggap panjar tersebut belum sah
43. SPJ Kegiatan-5
Hal-hal yang harus diperhatikan:
C. SPJ SWADAYA
SPJ Swadaya diinput untuk penggunaan
swadaya berupa barang dan jasa yang
telah diterima oleh Pelaksana Kegiatan
Tidak ada aliran uang dalam SPJ
Swadaya
Penginputan hanya memilih rekening
belanja dimaksud dan nilai barang dan
jasa yang digunakan
44. PENYETORAN PAJAK
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Menu penyetoran pajak digunakan bendahara dalam
melakukan penyetoran pajak ke Kas Umum Negara
Format penomoran SSP dalam aplikasi SISKEUDES
dibakukan dan prenumbered (otomatis)
Kode MAP diotomatiskan sesuai dengan kode potongan
pajak yang dipilih
Pilihan pembayaran pajak yaitu tunai dan bank (default
tunai)
Satu nomor SSP terdiri dari satu atau lebih rincian yang
merujuk pada nomor bukti pengeluaran/kuitansi
sebelumnya (penjumlahan otomatis)
45. Mutasi kas
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Digunakan untuk transaksi antar tunai dan
bank
Penomoran baku namun tidak diotomatiskan
dalam aplikasi SISKEUDES , oleh karena itu
harus diperhatikan nomor pada tanggal
transaksi yang sama agar tidak terjadi saldo
minus dalam laporan buku kas umum dan
buku bank
Penginputan Pendapatan Bunga dan Biaya
Admin Bank pada menu ini (bukan pada
penerimaan bank)
46. PEMBUKUAN
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Menu Pembukuan digunakan untuk menginput
Saldo Awal dan Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian digunakan untuk akun LRA,
Neraca, dan Akun PFK
47. Kompilasi data pemda
APB Desa A
APB Desa B, Dst
TBP, STS
SPP dkk
Saldo + Jurnal
EXIM
EXIM
KOMPILASI
PEMDA
RINGKASAN
APB DESA
PMK
247/2015
LAMPIRAN LKPD
Filter
Dana
48. TOOLS
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Format penomoran dokumen
dilakukan oleh Admin di tingkat
Pemda, agar seragam untuk seluruh
desa
Proses pengosongan data harus dari
bawah meskipun tidak ada data yang
akan dikosongkan
KPK: Laporan pertanggungjawaban yang dibuat desa belum mengikuti standar dan rawan manipulasi” KPK memberi rekomendasi kapada BPKP dan Kemendagri untuk segera menyusun sistem keuangan desa yang sesuai kondisi dan kemampuan desa, termasuk komponen pelaporan pertanggungjawaban keuangan desa. Target Waktu 12 (dua belas) bulan. Selanjutnya kepada pemerintah daerah direkomendasikan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi desa yang mencakup modul keuangan sesuai yang disusun BPKP dan Kemendagri