SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
1
MAKALAH
“NYERI PUNGGUNG”
OLEH :
DARLIANA DARWIS
( 14120140288 )
KELAS B8
PROGRAM STUDY KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat-nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
NYERI PUGGUNG
Makalah ini di Susun secara sistematis dengan Mengambil materi
dari berbagai sumber yang berkaitan tentang makalah ini yang membahas
tentang nyeri punggung, dengan demikian pembaca lebih mudah
menyerap-nya dan memahami-nya.
Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” maka
penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami harapkan saran dari teman, dan Dosen.
Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih kepada Teman-teman,
dan Dosen yang telah mendukung makalah kami.
21 Mei 2016
Penyusun
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….....i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………............…………………….......1
B. Rumusan Masaah...................................................................... 2
C. Tujuan.........................................................................................2
D. Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. DefinisiNyeri punggung.................……...………………....……. 3
B. Berbagai Jenis Nyeri Punggung.............................……….……..3
C. Pencegahan Nyeri Punggung Untuk Para Pekerja...................10
D. Tinjauan Umum Tentang Umur.................................................10
E. Tinjauan Umum Tentang Indeks Massa Tubuh........................11
F. Tinjauan Umum Tentang Masa Kerja........................................12
G. Tinjauan Umum Tentang Sikap Kerja.......................................12
H. Tinjauan Umum Tentang Manual Material Handling.................14
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………..….........19
B. Saran…………….…………………....……………………….…...19
DAFTAR PUSTAKA …………….………………….......…………….……....20
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang banyak
sekali dijumpai industri-industri yang masih menggunakan tenaga
manusia dalam pemindahan material. Walaupun beberapa industri
yang relatif modern telah banyak menggunakan mesin sebagai alat
bantu dalam pemindahan material, namun aktivitas pemindahan
bahan secara manual (manual material handling) masih sangat
diperlukan karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan
menggunakan alat. Pemindahan material secara manual bisa
dilakukan dalam ruang terbatas dan dimana dalam melakukan
aktivitas pekerja sangat mengandalkan fisik manusia untuk
mengangkat barang. Dalam melakukan pemindahan bahan secara
manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan
kecelakaan dalam industri, yang disebut juga ”Over Exertion–Lifting
and Carying, yaitu kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh
beban angkat yang berlebihan (Eli, 2009).
Penggunaan tenaga manusia sebagai pekerja sangatlah
dominan terutama kegiatan penanganan material secara manual
(manual material handling). Kelebihan manual material handling bila
dibandingkan dengan penangan material menggunakan alat bantu
adalah fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan untuk beban-beban
ringan. Akan tetapi aktivitas manual material handling teridentifikasi
beresiko tinggi sebagai penyebab utama timbulnya penyakit akibat
kerja (Aminah, 2011).
Secara umum masalah yang dihadapi perusahaan dalam
melakukan pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat tujuan
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
5
secara manual adalah cidera tulang belakang. Cidera tulang belakang
merupakan penyakit yang banyak terjadi pada pekerja.
Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 25% cidera yang
diderita oleh pekerja merupakan akibat dari kesalahan penanganan
material handling (Iskia,2013).
Sedangkan hasil studi Departemen Kesehatan RI bahwa 40,5%
pekerja mempunyai keluhan gangguan kesehatan yang diduga terkait
dengan pekerjaan, yaitu16% penyakit otot rangka yang disebut sakit
punggung (Joice, 2014).
Data untuk jumlah penderita nyeri punggung bawah di
Indonesia tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan penderita
nyeri punggung bawah di Indonesia bervariasi antara 7,6% sampai
37% (Tuti, 2013)
B. Rumusan
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari nyeri punggung ?
2. Apa saja jenis nyeri punggung ?
3. Bagaimana Pencegahan nyeri punggung untuk para pekerja ?
4. Bagaimana hubungan umur dengan keluhan nyeri punggung
pada pekerja ?
5. Bagaimana hubungan IMT dengan keluhan nyeri punggung pada
pekerja. ?
6. Bagaimana hubungan masa kerja dengan keluhan nyeri
punggung. ?
7. Bagaimana hubungan sikap kerja dengan keluhan nyeri
punggung. ?
8. Bagaimana hubungan manual material handling dengan keluhan
nyeri punggung ?
9. Bagaimana hubungan determinan k3 dengan keluhan nyeri
punggung pada pekerja ?
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
6
C. Tujuan
tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari nyeri punggung
2. Untuk mengetahui Berbagai jenis nyeri punggung
3. Untuk mengetahui Pencegahan nyeri punggung untuk para
pekerja
4. Untuk mengetahui hubungan umur dengan keluhan nyeri
punggung pada pekerja.
5. Untuk mengetahui hubungan IMT dengan keluhan nyeri punggung
pada pekerja.
6. Untuk mengetahui hubungan masa kerja dengan keluhan nyeri
punggung.
7. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan keluhan nyeri
punggung.
8. Untuk mengetahui hubungan manual material handling dengan
keluhan nyeri punggung
9. Untuk mengetahui hubungan determinan k3 dengan keluhan nyeri
punggung pada pekerja ?
D. Manfaat
Manfaat dalam makalah ini adalah:
Agar kita sebagai mahasiswa dan Tenaga kesehatan masyarakat
bisa mengetahui tentang keterkaitan determinan nyeri punggung
dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nyeri Punggung
Nyeri punggung adalah salah satu kondisi umum yang dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya bisa berupa rasa sakit
yang datang dan pergi, sendi yang terasa kaku atau sulit digerakkan
dan rasa tegang. Nyeri punggung dapat dipicu postur tubuh yang
salah saat duduk, berdiri, membungkuk, atau efek mengangkat benda
yang berat.
Umumnya nyeri punggung akan hilang dalam 2-12 minggu.
Kondisi ini biasanya tidak disebabkan hal serius dan dapat ditangani
hanya dengan terus aktif bergerak dan mengonsumsi obat pereda
rasa sakit. Namun pada beberapa kasus, dapat sangat menyiksa dan
tidak tertahankan hingga menghambat aktivitas sehari-hari.
B. Berbagai Jenis Nyeri Punggung
Nyeri punggung yang dirasakan pada sepanjang tulang
belakang, dari leher hingga panggul. Berikut ini adalah beberapa jenis
nyeri punggung yang sering terjadi:
a. Nyeri leher, yaitu sakit dan kekakuan pada leher
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
8
b. Skiatika, yaitu nyeri karena iritasi dan tekanan pada saraf skiatik
yang menjalar dari punggung bawah hingga telapak kaki
c. Whiplash, yaitu cedera pada leher karena gerakan tiba-tiba
d. Ankylosing spondylitis, yaitu peradangan kronis yang memengaruhi
tulang belakang serta sendi dan otot-otot yang terkait
e. Nyeri bahu, kondisi ini sering menjadi gejala adanya penyakit lain
f. Kekauan pada bahu, yaitu kondisi yang membuat pundak tidak
dapat bergerak secara bebas
g. Slipped disc, yaitu pergeseran cakram sendi tulang punggung yang
menyebabkan sakit yang terus-menerus, sensasi kesemutan dan
bahkan mati rasa
Namun Sakit punggung bagian bawah adalah jenis yang
paling sering terjadi pada pekerja.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
9
1. Nyeri Punggung Bawah
Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain (LBP)
merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan
psikologis dan mobilisasi yang salah (Hartiyah, 2008).
Umumnya LBP berlangsung singkat, namun risiko
kekambuhannya sangat tinggi (Munir, 2012). Penyebab utama
LBP adalah strain pada otot atau jaringan lunak seperti ligamen
dan tendon yang berhubungan dengan tulang belakang. Cidera
otot dapat timbul akibat tekanan langsung oleh karena trauma
ataupun akibat ketegangan otot. Ketegangan otot dapat bersifat
akut ataupun kronis secara terus menerus menyebabkan nyeri
yang progresif. Jaringan otot akan mengalami kerusakan,
pembengkakan dan perdarahan.
Menurut Basuki (2009) LBP menurut perjalanan kliniknya
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Acute Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah Akut)
Rasa nyeri yang menyerang tiba-tiba, rentang
waktunya hanya sebentar antara beberapa hari sampai
beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh.
Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat
melukai otot, ligamendan tendon. Pada kecelakaan yang lebih
serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal masih
dapat sembuh sendiri.
b. Chronic Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah Kronik)
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau
rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase
ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh
pada waktu yang lama. Chronic Low Back Pain dapat terjadi
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
10
karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi
discus intervertebralis dan tumor.
1. Gejala Keluhan
Low Back Pain (LBP) Berdasarkan pemeriksaan,
LBP dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok berikut ini:
a. Simple Back Pain (Low Back Pain sederhana) dengan
karakteristik:
1) Adanya nyeri pada daerah lumbal atau lumbosakral
tanpa penjalaran atau keterlibatan neurologis
2) Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap
waktu, dan tergantung dari aktivitas fisik
3) Kondisi kesehatan pasien secara umum adalah
baik
b. Low Back Pain
Dengan keterlibatan neurologis, dibuktikan
dengan adanya 1 atau lebih tanda atau gejala yang
mengindikasikan adanya keterlibatan neurologis
1) Gejala : nyeri yang menjalar ke lutut, tungkai, kaki,
ataupun adanya rasa baal di daerah nyeri
2) Tanda : adanya tanda iritasi radikular, gangguan
motorik maupun sensorik atau refleks
c. Low Back Pain dengan kecurigaan mengenai adanya
cedera atau kondisi patologis yang beratpada spinal.
Karakteristik umum:
1) Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian
ataupun kecelakaan kendaraan bermotor
2) Nyeri non-mekanik yang konstan dan progresif
3) Ditemukan nyeri abdominal dan atau torakal
4) Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik
dengan posisi telentang
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
11
5) Riwayat atau ada kecurigaan kanker, HIV, atau
keadaan patologis lainnya yang dapat
menyebabkan kanker
6) Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
7) Penurunan berat badan yang tidak diketahui
sebabnya, menggigil, dan atau demam
8) Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
9) Saddle anesthesia, dan atau adanya inkotinensia
urin
10) Risiko untuk terjadinya kondisi yang lebih berat
adalah wanita NPB pada usia kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 55 tahun
2. Mekanisme Terjadinya Low Back Pain
LBP biasanya terjadi akibat tekanan pada susunan
saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan pada
saraf ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan
jaringan sekitarnya, gangguan pada saraf, kelainan tulang
belakang maupun kelainan di tempat lain, misalnya infeksi
atau batu ginjal.
Low back pain (LBP) juga dapat disebabkan oleh
banyak hal, termasuk merosotnya kekuatan tulang
belakang, infeksi, tumor, terlalu letih, atau benturan.
Ketegangan otot merupakan penyebab terbanyak LBP.
Hal ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu
mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot
tersebut.
Nyeri pinggang menjalar karena proses degenerasi
pada diskus Inverted Berkurangnya cairan dan
Mukopolisakarida akan menyebabkan Penyempitan
diskus sehingga bantalan di antara tulang-tulang vertebra
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
12
menjadi berkurang. Selain itu penyempitan diskus terjadi
karena kompresi saraf spinalis yang keluar dari foramina
intervertebralis. Pada daerah vertebra lumbal biasanya
terdapat kalsifikasi vertebra yang dapat menyebabkan
iritasi jaringan lunak di sekitarnya sehingga terjadi nyeri
pinggang menahun.
Nyeri pinggang juga dapat disebabkan oleh otot
mengalami ketegangan yang dinyatakan sebagai nyeri
pegal. Keadaan tersebut dapat terjadi akibat sikap duduk,
tidur dan berdiri yang salah. Ciri khas nyeri pinggang
akibat spasmus otot tersebut ditandai dengan posisi
lordosis. Gerakan Hiperfleksi kedepan dan hiperekstensi
ke belakang dapat menimbulkan nyeri tanpa
kelainanmotorik dan sensorik.
Seorang tenaga kerja yang melakukan satu
gerakan berulang-ulang (repetitive motions) atau
melakukan pekerjaan fisik berat atau mengalami stress
mekanik atau berada dalam posisi statis untuk waktu lama
maupun vibrasi setempat mengakibatkan inflamasi
tendon, insersio dan persendian sehingga menjepit saraf
akhirnya timbullah keluhan nyeri, kelemahan/kerusakan
(impairment) dan kerusakan fisik (Andersson GBJ, 1995
dan Danakusuma S, 1999 dalam Munir, 2012
2. Nyeri Punggung Atas atau Tengah
Punggung bagian atas dan tengah disebut sebagai
punggung bagian toraks.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
13
Rasa nyeri biasanya dirasakan dari bagian bawah leher
hingga bagian bawah tulang rusuk.
Kasus nyeri punggung bagian ini tidak sebanyak kasus
nyeri punggung bawah karena area ini memang tidak
sefleksibel punggung bawah dan leher. Nyeri punggung bagian
toraks dapat muncul sebagai akibat beberapa hal, di antaranya:
a. Trauma atau cedera tiba-tiba seperti jatuh saat berolahraga
atau kecelakaan saat berkendara
b. Postur tubuh yang buruk sepanjang waktu
c. Duduk terus-menerus di depan komputer
d. Mengenakan tas ransel, terutama dengan beban yang berat
e. Gerakan buruk yang dilakukan berulang-ulang
Umumnya nyeri punggung atas dan tengah muncul dari
iritasi otot atau jaringan halus lain. Jika Anda pernah cedera
pada punggung atau tulang rusuk bagian belakang, rasa nyeri
dapat menjalar ke sekitar dada, lengan, dan kaki. Penyakit ini
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
14
dapat mengakibatkan otot terasa tegang atau kaku, serta nyeri
yang menusuk, dan sensasi rasa terbakar.
Segera konsultasikan kepada dokter jika Anda
merasakan gejala-gejala mati rasa pada lengan, kaki, dada,
atau perut, lengan dan kaki lemas, serta tidak bisa menahan
buang air kecil dan besar.
Kadang-kadang nyeri punggung atas, kaki, leher, dan
pundak disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut ini:
a. Faktor Resiko Nyeri Punggung
a) Usia
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang berkaitan erat
dengan umur. Secara teori, nyeri pinggang atau nyeri
punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja, pada
umur berapa saja. Namun demikian keluhan ini jarang
dijumpai pada kelompok umur 0-10 tahun, hal ini
mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologik
tertentu yag lebih sering dijumpai pada umur yang lebih
tua. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka
yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi
dijumpai pada dekade kelima.1 Bahkan keluhan nyeri
pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga
umur sekitar 55 tahun. .
b) Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama
terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 60
tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin
seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan
nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
15
sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus
menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat
menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat
penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan
terjadinya nyeri pinggang. .
c) Status Antropometri
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih
resiko timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena
beban pada sendi penumpu berat badan akan
meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya
nyeri pinggang.Tinggi badan berkaitan dengan
panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban
anterior maupun lengan posterior untuk mengangkat
beban tubuh.
d) Pekerjaan
Faktor risiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan
gangguan otot rangka terutama adalah kerja fisik berat,
penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan
berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja
(awkward posture), getaran, dan kerja statis. Oleh
karena itu, riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam
penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan
ini.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
16
e) Aktivitas / olahraga
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri
pinggang yang sering tidak disadari oleh penderitanya.
Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan.
Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur,
mengangkat beban pada posisi yang salah dapat
menimbulkan nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja
kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung
yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang
mahasiswa yang seringkali membungkukkan
punggungnya pada waktu menulis. Posisi berdiri yang
salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk
ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada
kasur yang tidak menopang tulang belakang. Kasur
yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada
tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi
mengangkat beban dari posisi berdiri langsung
membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang
salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah
jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah
yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas
berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri
lebih dari 1 jam dalam sehari, melakukan aktivitas
dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam
dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak
tangga dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 km dalam
sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri
pinggang.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
17
f) Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok diketahui menimbulkan berbagai
dampak pada kesehatan. Hubungannya dengan
kejadian NPB, diduga karena perokok memiliki
kecenderungan untuk mengalami gangguan pada
peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang.
g) Abnormalitas struktur
Ketidaknormalan struktur tulang belakang seperti pada
skoliosis, lorodosis, maupun kifosis, merupakan faktor
risiko untuk terjadinya NPB. Kondisi menjadikan beban
yang ditumpu oleh tulang belakang jatuh tidak pada
tempatnya, sehingga memudahkan timbulnya berbagai
gangguan pada struktur tulang belakang.
h) Riwayat episode NPB sebelumnya
Individu dengan riwayat episode NPB, memiliki
kecenderungan dan risiko untuk berulangnya kembali
gangguan tersebut.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
18
C. Pencegahan Nyeri punggung Untuk Pekerja
1. Pekerja dapat memperbaiki sikap kerja saat bekerja untuk
mengurangi tekanan pada tulang punggung.
2. Pekerja diharapkan untuk bekerja dengan mengurangi postur-postur
yang kurang benar seperti tidak membungkuk saat mengangkat dan
mendorong beban
3. Pekerja harus menjaga berat badan agar ideal, supaya indeks
massa tubuh (IMT) yang tidak berisiko dapat menurunkan risiko
terjadinya keluhan Nyeri punggung bawah.
4. Memperbanyak istirahat atau melakukan peregangan otot saat
bekerja Istirahat peregangan yang dianjurkan yaitu 15 menit setiap 2
jam bekerja dan istirahat panjang yaitu selama 1 jam setiap 4 jam
kerja
5. Berat beban yang diangkat tidak melebihi batas kemampuan tubuh.
Jika beban terlalu berat, gunakan alat bantu yang tersedia.
6. Sebelum memulai bekerja, pekerja harus diberikan arahan mengenai
cara mengangkat dan mendorong beban sehingga dapat mencegah
terjadinya risiko
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
19
D. Tinjauan Umum Tentang Umur
Umur sebagai salah satu sifat karakteristik tentang orang yang
dalam studi epidemiologi merupakan variabel yang cukup penting
karena cukup banyak penyakit ditemukan dengan berbagai variasi
frekuensi yang disebabkan oleh umur. Peranan variabel umur menjadi
sangat penting antara lain karena: pertama, studi tentang hubungan
variasi suatu penyakit dengan umur dapat memberikan gambaran
tentang faktor penyebab penyakit tersebut. Kedua, umur dapat
merupakan faktor sekunder yang harus diperhitungkan dalam
mengamati/meneliti perbedaan frekuensi penyakit terhadap variabel
lainnya (Putranto, 2014).
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam
penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Pada umumnya usia yang
telah lanjut, kemampuan fisiknya juga menurun. Proses menjadi tua
akan disertai dengan kurangnya kemampuan kerja oleh karena
perubahan-perubahan pada fungsi-fungsi tubuh, sistem kardiovaskuler
dan hormonal. Dari umum dapat diketahui ada beberapakapasitas fisik
seperti penglihatan, pendengaran dan kecepatan reaksi menurun
sesudah usia 40 tahun. Makin tua usia, makin sulit bagi seseorang
untuk beradaptasi dan makin cepat menjadi lelah.
Demikian pula makin pendek waktu tidurnya dan makin sulit
untuk tidur (Suma’mur, 2009).
1. Tingkat imunitas atau kekebalan tubuh
2. Potensi untuk terpapar (exposed) oleh suatu penyakit
3. Aktivitas fisiologis macam-macam jaringan yang mempengaruhi
perjalanan penyakit setelah seseorang mengalami suatu penyakit.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
20
E. Tinjauan Umum Tentang Indeks Massa Tubuh (IMT)
Manusia adalah berbeda satu sama lainnya. Setiap manusia
mempunyai bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda, beda seperti
tinggi, pendek, tua, muda, kurus, gemuk, normal, cacat dll, tetapi kita
sering hanya mengatur atau mendesain stasiun kerja dengan salah
satu ukuran untuk semua orang. Sehingga hanya orang dengan ukuran
tubuh tertentu yang sesuai atau tepat untuk menggunakan (Tarwaka
dkk, 2004).
Tubuh sehat ideal secara fisik dapat dilihat dan dinilai dari
penampilan luar. Penilaian setiap orang tentunya berbeda, antara orang
awam dengan orang yang mempunyai latar belakang medis sangat
berbeda. Namun secara umum orang biasanya menilai tubuh secara
sehat dan ideal dilihat dari postur tubuh, sikap dan tutur kata serta
interaksi orang tersebut dengan orang lain. Namun pengertian tubuh
yang sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal yang lebih luas,
yang tidak cukup hanya penilaian secara lahiriah, tetapi memerlukan
pemeriksaan medis yang meliputi pemeriksaan antropometri, fisiologis,
biokimisa dan patologi anatomi. Bila mengacu dari definisi WHO diatas,
untuk menyatakan seseorang mempunyai tubuh sehat ideal,
memerlukan juga penilaian secara psikologi dan psikiatri, apakah orang
tersebut mengalami kelainan kepribadian dan penyimpangan perilaku.
Meskipun secara fisik orang tersebut sehat, namun bila ada kelainan
jiwa yang dapat mengganggu kehidupan orang di lingkungannya, maka
orang tersbut tidak sehat. Salah satu penilaian postur tubuh yang ideal
adalah pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen
tersebut sesuai dengan standar normal atau ideal. Pengukuran
antropometri yang paling sering digunakan adalah rasion antara berat
badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut dengan indeks
massa tubuh (IMT) sebagai berikut (Azwar, 2004): .
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
21
Berat badan yang berlebih (obesitas) menyebabkan tonus otot
abdomen melemah sehingga pusat gravitasi seseorang akan terdorong
kedepan dan menyebabkan lordosis lumbalis akan bertambah yang
kemudian menimbulkan kelelahan pada otot paravertebrata, sedangkan
orang dengan kategori kurang, nutrisi yang dibutuhkan untuk
melakukan kerja tidak mencukupi sehingga energi yang dibutuhkan
tidak dapat dibentuk dan dapat menambah beban kerja pada saat
bekerja yang dapat menyebabkan kelelahan atau nyeri pada otot-otot
tubuh (Widyanti, 2009 dalam Payuk, 2013).
F. Tinjauan Umum Tentang Masa Kerja
Menurut Nitisemito (1996) yang dikutip oleh Rumbayan (2011),
senioritas atau sering disebut dengan istilah “length of service atau
masa kerja adalah lamanya seorang karyawan menyumbangkan
tenaganya pada perusahaan tertentu. Sejauh mana tenaga kerja dapat
mencapai hasil yang memuaskan dalam bekerja tergantung dari
kemampuan, kecakapan dan ketrampilan tertentu agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Makin lama tenaga kerja
bekerja akan makin berpengalaman dalam menghadapi pekerjaan
sehingga makin produktif.
Akan tetapi dampak akumulasi faktor lingkungan akan
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tenaga kerja karena tenaga
kerja akan terpajan di lingkungan kerja selama 8 jam per hari dan 40
jam per minggu. Masa kerja seseorang berpengaruh terhadap sikap
disiplin yang disebabkan karena faktor pengalaman. Jenis pekerjaan
yang menoton seperti yang dilakukan pekerja batik tulis menyebabkan
beban kerja fisik.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
22
Beban kerja fisik dapat mengakibatkan kelelahan pada pekerja
sehingga apabila pekerja dalam kondisi lelah dan tetap bekerja maka
akan berakibat pekerja mengalami keluhan-Keluhan sakit seperti
keluhan otot skeletal (Amaliah, 2014)
G. Tinjauan Umum Tentang Sikap Kerja
Sikap kerja adalah posisi tubuh manusia secara keseluruhan.
Pada saat bekerja posisi tubuh (sikap) tiap pekerja berbeda yaitu sikap
kerja yang merupakan posisi tubuh pada saat pekerja melakukan
aktivitasnya.
Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia yang kelihatan dari
ujung rambut sampai ujung kaki. Sikap tubuh adalah bentuk tubuh atau
sikap badan yang terlihat dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Pertimbangan-pertimbangan ergonomi yang berkaitan dengan sikap
kerja dapat membantu mendapatkan sikap kerja yang nyaman bagi
pekerja, baik itu sikap kerja berdiri, duduk, angkat maupun angkut.
Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap kerja tertentu yang
terkadang tidak menyenangkan. Kondisi kerja seperti ini memaksa
pekerja selalu berada pada sikap kerja yang tidak alami dan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan
mengakibatkan pekerja cepat lelah, adanya keluhan sakit pada bagian
tubuh, cacat produk bahkan cacat tubuh. Untuk menghindari sikap kerja
yang demikian, pertimbangan-Pertimbangan ergonomis antara lain
menyarankan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengurangi keharusan pekerja untuk bekerja dengan sikap kerja
membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau dalam
jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini maka stasiun kerja
harus dirancang terutama sekali dengan memperhatikan fasilitas
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
23
kerja seperti meja, kursi dan lain-lain yang sesuai dengan data
anthropometri agar pekerja dapat menjaga sikap kerjanya tetap
tegak dan normal. Ketentuan ini terutama sekali ditekankan bilamana
pekerjaan harus dilaksanakan dengan sikap berdiri.
b. Pekerja tidak seharusnya menggunakan jarak jangkau maksimum.
Pengaturan sikap kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak
jangkauan normal (konsep/prinsip ekonomi gerakan). Disamping itu
pengaturan ini bisa memberikan sikap kerja yang nyaman. Untuk hal-
hal tertentu pekerja harus mampu dan cukup leluasa mengatur
tubuhnya agar memperoleh sikap kerja yang lebih leluasa dalam
bergerak.
c. Pekerja tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk
waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam
sikap kerja miring.
d. Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam
posisi diatas level siku yang normal.
Beberapa masalah berkenaan dengan sikap kerja yang sering
terjadi sebagai berikut:
a. Hindari kepala dan leher yang mendongak
b. Hindari tungkai yang menaik
c. Hindari tungkai kaki pada posisi terangkat
d. Hindari sikap memutar atau asimetris
e. Sediakan sandaran bangku yang cukup disetiap bangku Kerja
seseorang dihasilkan dari tugas pekerjaan, perancangan tempat
kerja dan karakteristik individu seperti ukuran tubuh, bentuk dan
pandangan. Pertimbangan untuk semua komponen dibutuhkan
analisis sikap dan perancangan tempat kerja
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
24
H. Tinjauan Umum Tentang Manual Material Handling
Titik berat bahasan biomekanika adalah pada fisik manusia
khususnya pada saat manusia melakukan kegiatan penanganan
material secara manual (manual material handling) yang biasanya
tanpa menggunakan alat bantu apapun. Manual material handling
adalah pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan
lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Manual material handling
(MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu
pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan pengangkatan,
penurunan, mendorong, menarik, mengangkut dan memindahkan
barang.
Menurut Iskia (2013), pekerjaan penanganan material secara
manual (manual material handling) yang terdiri dari mengangkat,
menurunkan, mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber
utama komplain karyawan di industri. Selama ini pengertian manual
material handling hanya sebatas pada kegiatan mengangkat dan
menurunkan yang melihat aspek kekuatan vertikal. Akan tetapi,
kegiatan manual material handling sebenarnya tidak terbatas pada
Kegiatan diatas, masih ada kegiatan menarik dan mendorong di dalam
kegiatan tersebut. Kegiatan manual material handling yang sering
dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain:
1. Kegiatan pengangkatan benda (Lifting Task)
2. Kegiatan pengantaran benda (Caryying Task)
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
25
3. Kegiatan mendorong benda (Pushing Task)
4. Kegiatan menarik benda (Pulling Task)
Berbeda dengan pendapat di atas Menurut Occupational Safety
and Health Administration (OSHA) mengklasifikasikan kegiatan manual
material handling menjadi lima yaitu:
a. Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering)
Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat yang
lebih tinggi yang masih dapat dijangkau oleh tangan. Kegiatan
lainnya adalah menurunkan barang.
b. Mendorong/Menarik (Push/Pull)
Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah
tubuh dengan usaha yang bertujuan untuk memindahkan obyek.
Kegiatan menarik kebalikan dengan itu.
c. Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan
gerakan memutar tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi,
sementara tubuh bagian bawah berada dalam posisi tetap. Kegiatan
memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.
d. Membawa (Carrying)
Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau
mengambil barang dan memindahkannya. Berat benda menjadi
berat total pekerja.
e. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis)
Pemilihan manusia sebagai tenaga kerja dalam melakukan kegiatan
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
26
penanganan material bukanlah tanpa sebab. Penanganan material
secara manual memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
1) Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan
pemindahan beban pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak
beraturan.
2) Untuk beban ringan akan lebih murah bila dibandingkan
menggunakan mesin.
3) Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat.
Manual material handling (MMH) merupakan sumber utama
terjadinya cedera punggung. MMH meliputi mengangkat,
menurunkan, membawa,mendorong dan menarik barang.
Sementara itu faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri
punggung (back injury), adalah arah beban yang akan diangkat dan
frekuensi aktivitas pemindahan. Risiko-risiko nyeri tersebut banyak
dijumpai pada beberapa industri, antara lain: industri, berat,
pertambangan, konstruksi/bangunan, pertanian, rumah sakit dan
lain-lain. Beberapa perimeter yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
a. Beban yang harus diangkat
b. Perbandingan antara berat badan dan orangnya
c. Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya
d. Ukuran beban yang akan diangkat (beban yang berdimensi
besar akan mempunyai jarak center of gravity (CG) yang lebih
jauh dari tubuh, dan bisa mengganggu jarak pandangannya)
Semua aktivitas Manual material handling melibatkan faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja masing-masing berbeda dan
mempengaruhi jenis dan jumlah pekerjaan yang dapat
dilakukan. Karakteristik pekerja terdiri dari:
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
27
a. Fisik, yang meliputi ukuran pekerja secara umum seperti
usia, jenis kelamin, antropometri dan postur tubuh.
b. Kemampuan sensorik, ukuran kemampuan sensorik
pekerja yang meliputi penglihatan, pendengaran,
kinestetik, sistem keseimbangan dan proprioceptive
c. Motorik, ukuran kemampuan motorik/gerak pekerja yang
meliputi kekuatan, ketahanan, jangkauan dan karakter
kinematis.
d. Psikomotorik, mengukur kemampuan pekerja menghadapi
proses mental dan gerak seperti memproses informasi,
waktu respon dan koordinasi
e. Personal, ukuran nilai dan kepuasan pekerja dengan
melihat tingkah laku, penerimaan risiko, persepsi
kebutuhan ekonomi, dll
f. Training/pelatihan, ukuran kemampuan pendidikan
pekerja dalam training formal atau keterampilan dalam
menangani instruksi MMH.
g. Status kesehatan
h. Aktivitas dalam waktu luang
2. Karakteritik Material
Karakteristik material atau bahan, meliputi:
a. Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk
mengangkat, maupun momen inersia benda.
b. Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal
dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
c. Distribusi beban, ukuran letak unit CG dengan reaksi
pekerja untuk membawa dengan satu atau dua tangan.
d. Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan
dengan tekstur, permukaan atau letak.
e. Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi CG
3. Karakteristik Tugas/Pekerjaan
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
28
Karakteristik tugas yang meliputi kondisi pekerjaan manual
material handling yang akan dilakukan adalah:
a. Geometri tempat kerja, termasuk didalamnya jarak
pergerakan, langkah Yang harus ditempuh, dll.
b. Frekuensi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan termasuk frekuensi pekerjaan yang dilakukan.
c. Kompleksitas pekerjaan, termasuk didalamnya ketepatan
penempatan, tujuan aktivitas maupun komponen
pendukungnya.
d. Lingkungan kerja, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan,
getaran, bau bauan, juga daya tarik kaki.
4. Sikap Kerja
Penanganan manual material handling juga melibatkan
metode kerja atau sikap dalam menyelesaikan
pekerjaan/tugas. Pengamatan meliputi pada:
a. Individu, merupakan ukuran metode operasional, seperti
kecepatan, ketepatan, cara/postur saat memindahkan.
b. Organisasi, berkaitan dengan organisasi kerja seperti luas
bangunan pabrik, keberadaan tenaga medis maupun
utilitas kerjasama tim.
c. Administrasi, seperti sistem insentif untuk keselamatan
kerja, kompensasi, rotasi kerja maupun pengendalian dan
pelatihan keselamatan.
Tarwaka dkk (2004) mengatakan sikap kerja yang tidak
alamiah merupakan sikap kerja yang menyebabkan bagian-
bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah. Misalnya,
pergerakan tangan mengangkat, punggung terlalu
membungkuk, kepala terangkat dan sebagainya. Semakin
jauh posisi tubuh dari pusat gravitasi bumi, maka resiko
terjadinya keluhan otot skeletal semakin tinggi pula. Sikap
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
29
kerja yang alamiah umumnya terjadi karena adanya tuntutan
tugas, alat dan stasiun kerja yang tidak sesuai dengan
kemampuan serta keterbatasan pekerja. Berikut contoh cara
mengangkat beban yang benar.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hubungan karakteristik individu, faktor ergonomi
dan manual material handling terhadap keluhan nyeri punggung pada
pekerja.
1. Pekerja dengan umur tua berhubungan dengan keluhan nyeri
punggung.
2. Pekerja dengan indeks massa tubuh tidak normal berhubungan
dengan keluhan nyeri punggung.
3. Pekerja dengan masa kerja lama berhubungan dengan keluhan
nyeri punggung.
4. Pekerja dengan sikap kerja berisiko berhubungan dengan keluhan
nyeri punggung.
5. Pekerja dengan beban kerja berat berhubungan dengan keluhan
nyeri punggung.
6. Pekerja dengan pekerjaan manual material handling berisiko
berhubungan dengan keluhan nyeri punggung.
B. Saran
Saran yang diberikan yaitu Diharapkan mahasiswa mampu
memahami tentang Nyeri Punggung, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan pekerja yang ada di masyarakat.
NYERI PUNGGUNG
DARLIANA DARWIS
(14120140288)
31
DAFTAR PUSTAKA
http://dokita.co/blog/ikhtisar-nyeri-punggung-bawah-low-back-pain/
https://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanpjj_kemenkes
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingValny Majid
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...riri_hermana
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
skripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanskripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanADRYAN LANGIT
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanWarung Bidan
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiKim Bhie SJs
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 

La actualidad más candente (20)

Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan
Pendekatan Dalam Pembangunan KesehatanPendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan
Pendekatan Dalam Pembangunan Kesehatan
 
Makalah Asuransi Kesehatan & BPJS
Makalah Asuransi Kesehatan & BPJSMakalah Asuransi Kesehatan & BPJS
Makalah Asuransi Kesehatan & BPJS
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
 
Konsep personal hygiene
Konsep personal hygieneKonsep personal hygiene
Konsep personal hygiene
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
skripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanskripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratan
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologi
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 

Destacado (13)

Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Hnp
HnpHnp
Hnp
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosis
 
Makalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementerMakalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementer
 
HNP
HNPHNP
HNP
 
Hnp
HnpHnp
Hnp
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
PPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggungPPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggung
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
low Back pain
low Back painlow Back pain
low Back pain
 
Low Back Pain
Low Back Pain Low Back Pain
Low Back Pain
 
Low Back Pain
Low Back PainLow Back Pain
Low Back Pain
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 

Similar a MAKALAH Nyeri punggung

presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxAmelAmeliaPutriAriya
 
HNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptxHNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptxElinAvikaPratiwi1
 
Dkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dDkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dnunung ratna
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluancutrahil
 
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya PencegahannyaGangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannyadentalid
 
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototKb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototpjj_kemenkes
 
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototKb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototpjj_kemenkes
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Yabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnFirman Alpalah
 
Trauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxTrauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxUmmi964001
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdfMuhammadSyarif783439
 
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docx
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docxSarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docx
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docxdradekurnia24
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxyenaharmelayati1
 
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham Reyzer Firmansyah
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalVertilia Desy
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4NahriyahSalsabilah
 

Similar a MAKALAH Nyeri punggung (20)

Lbp
LbpLbp
Lbp
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
HNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptxHNP - elin avika pratiwi.pptx
HNP - elin avika pratiwi.pptx
 
Dkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dDkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas d
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya PencegahannyaGangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
 
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototKb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
 
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera ototKb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
Kb 2 penanganan patah tulang dan cedera otot
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
 
Trauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docxTrauma Abdomen.docx
Trauma Abdomen.docx
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
 
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docx
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docxSarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docx
SarPus Efek Kehamilan dan Persalinan terhadap Otot Dasar Panggul.docx
 
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptxPPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
PPT PATOBIOLOGI G. MUSKOLUSKELETAL.pptx
 
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
 
Amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Amputasi AKPER PEMKAB MUNA Amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Amputasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 4
 
Low back pain
Low back painLow back pain
Low back pain
 
Arth
ArthArth
Arth
 

Más de Darliana Darwis

Más de Darliana Darwis (11)

Ppt kanker prostat
Ppt kanker prostatPpt kanker prostat
Ppt kanker prostat
 
PPT ANALISIS DATA SURVEI
PPT ANALISIS DATA SURVEIPPT ANALISIS DATA SURVEI
PPT ANALISIS DATA SURVEI
 
Makalah KLB DIARE klp 2
Makalah KLB DIARE klp 2Makalah KLB DIARE klp 2
Makalah KLB DIARE klp 2
 
Klb diare kel 2
Klb diare kel 2Klb diare kel 2
Klb diare kel 2
 
Ppt analisis kualiitas lingkungan tentang banjir di garut
Ppt analisis kualiitas lingkungan tentang banjir di garut Ppt analisis kualiitas lingkungan tentang banjir di garut
Ppt analisis kualiitas lingkungan tentang banjir di garut
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
PPT KESEHATAN DARURAT
PPT KESEHATAN DARURATPPT KESEHATAN DARURAT
PPT KESEHATAN DARURAT
 
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
 
MATERI
MATERIMATERI
MATERI
 
Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiriAkhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiri
 
Makanan dan minuman
Makanan dan minuman Makanan dan minuman
Makanan dan minuman
 

Último

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Último (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

MAKALAH Nyeri punggung

  • 1. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 1 MAKALAH “NYERI PUNGGUNG” OLEH : DARLIANA DARWIS ( 14120140288 ) KELAS B8 PROGRAM STUDY KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2016
  • 2. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 2 KATA PENGANTAR Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang NYERI PUGGUNG Makalah ini di Susun secara sistematis dengan Mengambil materi dari berbagai sumber yang berkaitan tentang makalah ini yang membahas tentang nyeri punggung, dengan demikian pembaca lebih mudah menyerap-nya dan memahami-nya. Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” maka penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami harapkan saran dari teman, dan Dosen. Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih kepada Teman-teman, dan Dosen yang telah mendukung makalah kami. 21 Mei 2016 Penyusun
  • 3. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….....i KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………............…………………….......1 B. Rumusan Masaah...................................................................... 2 C. Tujuan.........................................................................................2 D. Manfaat ..................................................................................... 2 BAB II : PEMBAHASAN A. DefinisiNyeri punggung.................……...………………....……. 3 B. Berbagai Jenis Nyeri Punggung.............................……….……..3 C. Pencegahan Nyeri Punggung Untuk Para Pekerja...................10 D. Tinjauan Umum Tentang Umur.................................................10 E. Tinjauan Umum Tentang Indeks Massa Tubuh........................11 F. Tinjauan Umum Tentang Masa Kerja........................................12 G. Tinjauan Umum Tentang Sikap Kerja.......................................12 H. Tinjauan Umum Tentang Manual Material Handling.................14 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………..….........19 B. Saran…………….…………………....……………………….…...19 DAFTAR PUSTAKA …………….………………….......…………….……....20
  • 4. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang banyak sekali dijumpai industri-industri yang masih menggunakan tenaga manusia dalam pemindahan material. Walaupun beberapa industri yang relatif modern telah banyak menggunakan mesin sebagai alat bantu dalam pemindahan material, namun aktivitas pemindahan bahan secara manual (manual material handling) masih sangat diperlukan karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan alat. Pemindahan material secara manual bisa dilakukan dalam ruang terbatas dan dimana dalam melakukan aktivitas pekerja sangat mengandalkan fisik manusia untuk mengangkat barang. Dalam melakukan pemindahan bahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri, yang disebut juga ”Over Exertion–Lifting and Carying, yaitu kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh beban angkat yang berlebihan (Eli, 2009). Penggunaan tenaga manusia sebagai pekerja sangatlah dominan terutama kegiatan penanganan material secara manual (manual material handling). Kelebihan manual material handling bila dibandingkan dengan penangan material menggunakan alat bantu adalah fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan untuk beban-beban ringan. Akan tetapi aktivitas manual material handling teridentifikasi beresiko tinggi sebagai penyebab utama timbulnya penyakit akibat kerja (Aminah, 2011). Secara umum masalah yang dihadapi perusahaan dalam melakukan pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat tujuan
  • 5. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 5 secara manual adalah cidera tulang belakang. Cidera tulang belakang merupakan penyakit yang banyak terjadi pada pekerja. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 25% cidera yang diderita oleh pekerja merupakan akibat dari kesalahan penanganan material handling (Iskia,2013). Sedangkan hasil studi Departemen Kesehatan RI bahwa 40,5% pekerja mempunyai keluhan gangguan kesehatan yang diduga terkait dengan pekerjaan, yaitu16% penyakit otot rangka yang disebut sakit punggung (Joice, 2014). Data untuk jumlah penderita nyeri punggung bawah di Indonesia tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan penderita nyeri punggung bawah di Indonesia bervariasi antara 7,6% sampai 37% (Tuti, 2013) B. Rumusan Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa definisi dari nyeri punggung ? 2. Apa saja jenis nyeri punggung ? 3. Bagaimana Pencegahan nyeri punggung untuk para pekerja ? 4. Bagaimana hubungan umur dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja ? 5. Bagaimana hubungan IMT dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja. ? 6. Bagaimana hubungan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung. ? 7. Bagaimana hubungan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung. ? 8. Bagaimana hubungan manual material handling dengan keluhan nyeri punggung ? 9. Bagaimana hubungan determinan k3 dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja ?
  • 6. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 6 C. Tujuan tujuan dalam makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui definisi dari nyeri punggung 2. Untuk mengetahui Berbagai jenis nyeri punggung 3. Untuk mengetahui Pencegahan nyeri punggung untuk para pekerja 4. Untuk mengetahui hubungan umur dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja. 5. Untuk mengetahui hubungan IMT dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja. 6. Untuk mengetahui hubungan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung. 7. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung. 8. Untuk mengetahui hubungan manual material handling dengan keluhan nyeri punggung 9. Untuk mengetahui hubungan determinan k3 dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja ? D. Manfaat Manfaat dalam makalah ini adalah: Agar kita sebagai mahasiswa dan Tenaga kesehatan masyarakat bisa mengetahui tentang keterkaitan determinan nyeri punggung dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
  • 7. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 7 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Nyeri Punggung Nyeri punggung adalah salah satu kondisi umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya bisa berupa rasa sakit yang datang dan pergi, sendi yang terasa kaku atau sulit digerakkan dan rasa tegang. Nyeri punggung dapat dipicu postur tubuh yang salah saat duduk, berdiri, membungkuk, atau efek mengangkat benda yang berat. Umumnya nyeri punggung akan hilang dalam 2-12 minggu. Kondisi ini biasanya tidak disebabkan hal serius dan dapat ditangani hanya dengan terus aktif bergerak dan mengonsumsi obat pereda rasa sakit. Namun pada beberapa kasus, dapat sangat menyiksa dan tidak tertahankan hingga menghambat aktivitas sehari-hari. B. Berbagai Jenis Nyeri Punggung Nyeri punggung yang dirasakan pada sepanjang tulang belakang, dari leher hingga panggul. Berikut ini adalah beberapa jenis nyeri punggung yang sering terjadi: a. Nyeri leher, yaitu sakit dan kekakuan pada leher
  • 8. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 8 b. Skiatika, yaitu nyeri karena iritasi dan tekanan pada saraf skiatik yang menjalar dari punggung bawah hingga telapak kaki c. Whiplash, yaitu cedera pada leher karena gerakan tiba-tiba d. Ankylosing spondylitis, yaitu peradangan kronis yang memengaruhi tulang belakang serta sendi dan otot-otot yang terkait e. Nyeri bahu, kondisi ini sering menjadi gejala adanya penyakit lain f. Kekauan pada bahu, yaitu kondisi yang membuat pundak tidak dapat bergerak secara bebas g. Slipped disc, yaitu pergeseran cakram sendi tulang punggung yang menyebabkan sakit yang terus-menerus, sensasi kesemutan dan bahkan mati rasa Namun Sakit punggung bagian bawah adalah jenis yang paling sering terjadi pada pekerja.
  • 9. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 9 1. Nyeri Punggung Bawah Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah (Hartiyah, 2008). Umumnya LBP berlangsung singkat, namun risiko kekambuhannya sangat tinggi (Munir, 2012). Penyebab utama LBP adalah strain pada otot atau jaringan lunak seperti ligamen dan tendon yang berhubungan dengan tulang belakang. Cidera otot dapat timbul akibat tekanan langsung oleh karena trauma ataupun akibat ketegangan otot. Ketegangan otot dapat bersifat akut ataupun kronis secara terus menerus menyebabkan nyeri yang progresif. Jaringan otot akan mengalami kerusakan, pembengkakan dan perdarahan. Menurut Basuki (2009) LBP menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu : a. Acute Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah Akut) Rasa nyeri yang menyerang tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamendan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal masih dapat sembuh sendiri. b. Chronic Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah Kronik) Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic Low Back Pain dapat terjadi
  • 10. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 10 karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor. 1. Gejala Keluhan Low Back Pain (LBP) Berdasarkan pemeriksaan, LBP dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok berikut ini: a. Simple Back Pain (Low Back Pain sederhana) dengan karakteristik: 1) Adanya nyeri pada daerah lumbal atau lumbosakral tanpa penjalaran atau keterlibatan neurologis 2) Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap waktu, dan tergantung dari aktivitas fisik 3) Kondisi kesehatan pasien secara umum adalah baik b. Low Back Pain Dengan keterlibatan neurologis, dibuktikan dengan adanya 1 atau lebih tanda atau gejala yang mengindikasikan adanya keterlibatan neurologis 1) Gejala : nyeri yang menjalar ke lutut, tungkai, kaki, ataupun adanya rasa baal di daerah nyeri 2) Tanda : adanya tanda iritasi radikular, gangguan motorik maupun sensorik atau refleks c. Low Back Pain dengan kecurigaan mengenai adanya cedera atau kondisi patologis yang beratpada spinal. Karakteristik umum: 1) Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian ataupun kecelakaan kendaraan bermotor 2) Nyeri non-mekanik yang konstan dan progresif 3) Ditemukan nyeri abdominal dan atau torakal 4) Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi telentang
  • 11. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 11 5) Riwayat atau ada kecurigaan kanker, HIV, atau keadaan patologis lainnya yang dapat menyebabkan kanker 6) Penggunaan kortikosteroid jangka panjang 7) Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, menggigil, dan atau demam 8) Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten 9) Saddle anesthesia, dan atau adanya inkotinensia urin 10) Risiko untuk terjadinya kondisi yang lebih berat adalah wanita NPB pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun 2. Mekanisme Terjadinya Low Back Pain LBP biasanya terjadi akibat tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan pada saraf, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain, misalnya infeksi atau batu ginjal. Low back pain (LBP) juga dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk merosotnya kekuatan tulang belakang, infeksi, tumor, terlalu letih, atau benturan. Ketegangan otot merupakan penyebab terbanyak LBP. Hal ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Nyeri pinggang menjalar karena proses degenerasi pada diskus Inverted Berkurangnya cairan dan Mukopolisakarida akan menyebabkan Penyempitan diskus sehingga bantalan di antara tulang-tulang vertebra
  • 12. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 12 menjadi berkurang. Selain itu penyempitan diskus terjadi karena kompresi saraf spinalis yang keluar dari foramina intervertebralis. Pada daerah vertebra lumbal biasanya terdapat kalsifikasi vertebra yang dapat menyebabkan iritasi jaringan lunak di sekitarnya sehingga terjadi nyeri pinggang menahun. Nyeri pinggang juga dapat disebabkan oleh otot mengalami ketegangan yang dinyatakan sebagai nyeri pegal. Keadaan tersebut dapat terjadi akibat sikap duduk, tidur dan berdiri yang salah. Ciri khas nyeri pinggang akibat spasmus otot tersebut ditandai dengan posisi lordosis. Gerakan Hiperfleksi kedepan dan hiperekstensi ke belakang dapat menimbulkan nyeri tanpa kelainanmotorik dan sensorik. Seorang tenaga kerja yang melakukan satu gerakan berulang-ulang (repetitive motions) atau melakukan pekerjaan fisik berat atau mengalami stress mekanik atau berada dalam posisi statis untuk waktu lama maupun vibrasi setempat mengakibatkan inflamasi tendon, insersio dan persendian sehingga menjepit saraf akhirnya timbullah keluhan nyeri, kelemahan/kerusakan (impairment) dan kerusakan fisik (Andersson GBJ, 1995 dan Danakusuma S, 1999 dalam Munir, 2012 2. Nyeri Punggung Atas atau Tengah Punggung bagian atas dan tengah disebut sebagai punggung bagian toraks.
  • 13. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 13 Rasa nyeri biasanya dirasakan dari bagian bawah leher hingga bagian bawah tulang rusuk. Kasus nyeri punggung bagian ini tidak sebanyak kasus nyeri punggung bawah karena area ini memang tidak sefleksibel punggung bawah dan leher. Nyeri punggung bagian toraks dapat muncul sebagai akibat beberapa hal, di antaranya: a. Trauma atau cedera tiba-tiba seperti jatuh saat berolahraga atau kecelakaan saat berkendara b. Postur tubuh yang buruk sepanjang waktu c. Duduk terus-menerus di depan komputer d. Mengenakan tas ransel, terutama dengan beban yang berat e. Gerakan buruk yang dilakukan berulang-ulang Umumnya nyeri punggung atas dan tengah muncul dari iritasi otot atau jaringan halus lain. Jika Anda pernah cedera pada punggung atau tulang rusuk bagian belakang, rasa nyeri dapat menjalar ke sekitar dada, lengan, dan kaki. Penyakit ini
  • 14. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 14 dapat mengakibatkan otot terasa tegang atau kaku, serta nyeri yang menusuk, dan sensasi rasa terbakar. Segera konsultasikan kepada dokter jika Anda merasakan gejala-gejala mati rasa pada lengan, kaki, dada, atau perut, lengan dan kaki lemas, serta tidak bisa menahan buang air kecil dan besar. Kadang-kadang nyeri punggung atas, kaki, leher, dan pundak disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut ini: a. Faktor Resiko Nyeri Punggung a) Usia Nyeri pinggang merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Secara teori, nyeri pinggang atau nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja, pada umur berapa saja. Namun demikian keluhan ini jarang dijumpai pada kelompok umur 0-10 tahun, hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologik tertentu yag lebih sering dijumpai pada umur yang lebih tua. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima.1 Bahkan keluhan nyeri pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun. . b) Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih
  • 15. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 15 sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang. . c) Status Antropometri Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban anterior maupun lengan posterior untuk mengangkat beban tubuh. d) Pekerjaan Faktor risiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja (awkward posture), getaran, dan kerja statis. Oleh karena itu, riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini.
  • 16. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 16 e) Aktivitas / olahraga Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis. Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang tulang belakang. Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari, melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang.
  • 17. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 17 f) Kebiasaan merokok Kebiasaan merokok diketahui menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan. Hubungannya dengan kejadian NPB, diduga karena perokok memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pada peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang. g) Abnormalitas struktur Ketidaknormalan struktur tulang belakang seperti pada skoliosis, lorodosis, maupun kifosis, merupakan faktor risiko untuk terjadinya NPB. Kondisi menjadikan beban yang ditumpu oleh tulang belakang jatuh tidak pada tempatnya, sehingga memudahkan timbulnya berbagai gangguan pada struktur tulang belakang. h) Riwayat episode NPB sebelumnya Individu dengan riwayat episode NPB, memiliki kecenderungan dan risiko untuk berulangnya kembali gangguan tersebut.
  • 18. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 18 C. Pencegahan Nyeri punggung Untuk Pekerja 1. Pekerja dapat memperbaiki sikap kerja saat bekerja untuk mengurangi tekanan pada tulang punggung. 2. Pekerja diharapkan untuk bekerja dengan mengurangi postur-postur yang kurang benar seperti tidak membungkuk saat mengangkat dan mendorong beban 3. Pekerja harus menjaga berat badan agar ideal, supaya indeks massa tubuh (IMT) yang tidak berisiko dapat menurunkan risiko terjadinya keluhan Nyeri punggung bawah. 4. Memperbanyak istirahat atau melakukan peregangan otot saat bekerja Istirahat peregangan yang dianjurkan yaitu 15 menit setiap 2 jam bekerja dan istirahat panjang yaitu selama 1 jam setiap 4 jam kerja 5. Berat beban yang diangkat tidak melebihi batas kemampuan tubuh. Jika beban terlalu berat, gunakan alat bantu yang tersedia. 6. Sebelum memulai bekerja, pekerja harus diberikan arahan mengenai cara mengangkat dan mendorong beban sehingga dapat mencegah terjadinya risiko
  • 19. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 19 D. Tinjauan Umum Tentang Umur Umur sebagai salah satu sifat karakteristik tentang orang yang dalam studi epidemiologi merupakan variabel yang cukup penting karena cukup banyak penyakit ditemukan dengan berbagai variasi frekuensi yang disebabkan oleh umur. Peranan variabel umur menjadi sangat penting antara lain karena: pertama, studi tentang hubungan variasi suatu penyakit dengan umur dapat memberikan gambaran tentang faktor penyebab penyakit tersebut. Kedua, umur dapat merupakan faktor sekunder yang harus diperhitungkan dalam mengamati/meneliti perbedaan frekuensi penyakit terhadap variabel lainnya (Putranto, 2014). Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Pada umumnya usia yang telah lanjut, kemampuan fisiknya juga menurun. Proses menjadi tua akan disertai dengan kurangnya kemampuan kerja oleh karena perubahan-perubahan pada fungsi-fungsi tubuh, sistem kardiovaskuler dan hormonal. Dari umum dapat diketahui ada beberapakapasitas fisik seperti penglihatan, pendengaran dan kecepatan reaksi menurun sesudah usia 40 tahun. Makin tua usia, makin sulit bagi seseorang untuk beradaptasi dan makin cepat menjadi lelah. Demikian pula makin pendek waktu tidurnya dan makin sulit untuk tidur (Suma’mur, 2009). 1. Tingkat imunitas atau kekebalan tubuh 2. Potensi untuk terpapar (exposed) oleh suatu penyakit 3. Aktivitas fisiologis macam-macam jaringan yang mempengaruhi perjalanan penyakit setelah seseorang mengalami suatu penyakit.
  • 20. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 20 E. Tinjauan Umum Tentang Indeks Massa Tubuh (IMT) Manusia adalah berbeda satu sama lainnya. Setiap manusia mempunyai bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda, beda seperti tinggi, pendek, tua, muda, kurus, gemuk, normal, cacat dll, tetapi kita sering hanya mengatur atau mendesain stasiun kerja dengan salah satu ukuran untuk semua orang. Sehingga hanya orang dengan ukuran tubuh tertentu yang sesuai atau tepat untuk menggunakan (Tarwaka dkk, 2004). Tubuh sehat ideal secara fisik dapat dilihat dan dinilai dari penampilan luar. Penilaian setiap orang tentunya berbeda, antara orang awam dengan orang yang mempunyai latar belakang medis sangat berbeda. Namun secara umum orang biasanya menilai tubuh secara sehat dan ideal dilihat dari postur tubuh, sikap dan tutur kata serta interaksi orang tersebut dengan orang lain. Namun pengertian tubuh yang sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal yang lebih luas, yang tidak cukup hanya penilaian secara lahiriah, tetapi memerlukan pemeriksaan medis yang meliputi pemeriksaan antropometri, fisiologis, biokimisa dan patologi anatomi. Bila mengacu dari definisi WHO diatas, untuk menyatakan seseorang mempunyai tubuh sehat ideal, memerlukan juga penilaian secara psikologi dan psikiatri, apakah orang tersebut mengalami kelainan kepribadian dan penyimpangan perilaku. Meskipun secara fisik orang tersebut sehat, namun bila ada kelainan jiwa yang dapat mengganggu kehidupan orang di lingkungannya, maka orang tersbut tidak sehat. Salah satu penilaian postur tubuh yang ideal adalah pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tersebut sesuai dengan standar normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasion antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut dengan indeks massa tubuh (IMT) sebagai berikut (Azwar, 2004): .
  • 21. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 21 Berat badan yang berlebih (obesitas) menyebabkan tonus otot abdomen melemah sehingga pusat gravitasi seseorang akan terdorong kedepan dan menyebabkan lordosis lumbalis akan bertambah yang kemudian menimbulkan kelelahan pada otot paravertebrata, sedangkan orang dengan kategori kurang, nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan kerja tidak mencukupi sehingga energi yang dibutuhkan tidak dapat dibentuk dan dapat menambah beban kerja pada saat bekerja yang dapat menyebabkan kelelahan atau nyeri pada otot-otot tubuh (Widyanti, 2009 dalam Payuk, 2013). F. Tinjauan Umum Tentang Masa Kerja Menurut Nitisemito (1996) yang dikutip oleh Rumbayan (2011), senioritas atau sering disebut dengan istilah “length of service atau masa kerja adalah lamanya seorang karyawan menyumbangkan tenaganya pada perusahaan tertentu. Sejauh mana tenaga kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam bekerja tergantung dari kemampuan, kecakapan dan ketrampilan tertentu agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Makin lama tenaga kerja bekerja akan makin berpengalaman dalam menghadapi pekerjaan sehingga makin produktif. Akan tetapi dampak akumulasi faktor lingkungan akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tenaga kerja karena tenaga kerja akan terpajan di lingkungan kerja selama 8 jam per hari dan 40 jam per minggu. Masa kerja seseorang berpengaruh terhadap sikap disiplin yang disebabkan karena faktor pengalaman. Jenis pekerjaan yang menoton seperti yang dilakukan pekerja batik tulis menyebabkan beban kerja fisik.
  • 22. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 22 Beban kerja fisik dapat mengakibatkan kelelahan pada pekerja sehingga apabila pekerja dalam kondisi lelah dan tetap bekerja maka akan berakibat pekerja mengalami keluhan-Keluhan sakit seperti keluhan otot skeletal (Amaliah, 2014) G. Tinjauan Umum Tentang Sikap Kerja Sikap kerja adalah posisi tubuh manusia secara keseluruhan. Pada saat bekerja posisi tubuh (sikap) tiap pekerja berbeda yaitu sikap kerja yang merupakan posisi tubuh pada saat pekerja melakukan aktivitasnya. Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia yang kelihatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sikap tubuh adalah bentuk tubuh atau sikap badan yang terlihat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pertimbangan-pertimbangan ergonomi yang berkaitan dengan sikap kerja dapat membantu mendapatkan sikap kerja yang nyaman bagi pekerja, baik itu sikap kerja berdiri, duduk, angkat maupun angkut. Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap kerja tertentu yang terkadang tidak menyenangkan. Kondisi kerja seperti ini memaksa pekerja selalu berada pada sikap kerja yang tidak alami dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan mengakibatkan pekerja cepat lelah, adanya keluhan sakit pada bagian tubuh, cacat produk bahkan cacat tubuh. Untuk menghindari sikap kerja yang demikian, pertimbangan-Pertimbangan ergonomis antara lain menyarankan hal-hal sebagai berikut: a. Mengurangi keharusan pekerja untuk bekerja dengan sikap kerja membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini maka stasiun kerja harus dirancang terutama sekali dengan memperhatikan fasilitas
  • 23. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 23 kerja seperti meja, kursi dan lain-lain yang sesuai dengan data anthropometri agar pekerja dapat menjaga sikap kerjanya tetap tegak dan normal. Ketentuan ini terutama sekali ditekankan bilamana pekerjaan harus dilaksanakan dengan sikap berdiri. b. Pekerja tidak seharusnya menggunakan jarak jangkau maksimum. Pengaturan sikap kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal (konsep/prinsip ekonomi gerakan). Disamping itu pengaturan ini bisa memberikan sikap kerja yang nyaman. Untuk hal- hal tertentu pekerja harus mampu dan cukup leluasa mengatur tubuhnya agar memperoleh sikap kerja yang lebih leluasa dalam bergerak. c. Pekerja tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap kerja miring. d. Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas level siku yang normal. Beberapa masalah berkenaan dengan sikap kerja yang sering terjadi sebagai berikut: a. Hindari kepala dan leher yang mendongak b. Hindari tungkai yang menaik c. Hindari tungkai kaki pada posisi terangkat d. Hindari sikap memutar atau asimetris e. Sediakan sandaran bangku yang cukup disetiap bangku Kerja seseorang dihasilkan dari tugas pekerjaan, perancangan tempat kerja dan karakteristik individu seperti ukuran tubuh, bentuk dan pandangan. Pertimbangan untuk semua komponen dibutuhkan analisis sikap dan perancangan tempat kerja
  • 24. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 24 H. Tinjauan Umum Tentang Manual Material Handling Titik berat bahasan biomekanika adalah pada fisik manusia khususnya pada saat manusia melakukan kegiatan penanganan material secara manual (manual material handling) yang biasanya tanpa menggunakan alat bantu apapun. Manual material handling adalah pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut dan memindahkan barang. Menurut Iskia (2013), pekerjaan penanganan material secara manual (manual material handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri. Selama ini pengertian manual material handling hanya sebatas pada kegiatan mengangkat dan menurunkan yang melihat aspek kekuatan vertikal. Akan tetapi, kegiatan manual material handling sebenarnya tidak terbatas pada Kegiatan diatas, masih ada kegiatan menarik dan mendorong di dalam kegiatan tersebut. Kegiatan manual material handling yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain: 1. Kegiatan pengangkatan benda (Lifting Task) 2. Kegiatan pengantaran benda (Caryying Task)
  • 25. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 25 3. Kegiatan mendorong benda (Pushing Task) 4. Kegiatan menarik benda (Pulling Task) Berbeda dengan pendapat di atas Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mengklasifikasikan kegiatan manual material handling menjadi lima yaitu: a. Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering) Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi yang masih dapat dijangkau oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan barang. b. Mendorong/Menarik (Push/Pull) Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha yang bertujuan untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan dengan itu. c. Memutar (Twisting) Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah berada dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam. d. Membawa (Carrying) Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan memindahkannya. Berat benda menjadi berat total pekerja. e. Menahan (Holding) Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis) Pemilihan manusia sebagai tenaga kerja dalam melakukan kegiatan
  • 26. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 26 penanganan material bukanlah tanpa sebab. Penanganan material secara manual memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: 1) Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak beraturan. 2) Untuk beban ringan akan lebih murah bila dibandingkan menggunakan mesin. 3) Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat. Manual material handling (MMH) merupakan sumber utama terjadinya cedera punggung. MMH meliputi mengangkat, menurunkan, membawa,mendorong dan menarik barang. Sementara itu faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung (back injury), adalah arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktivitas pemindahan. Risiko-risiko nyeri tersebut banyak dijumpai pada beberapa industri, antara lain: industri, berat, pertambangan, konstruksi/bangunan, pertanian, rumah sakit dan lain-lain. Beberapa perimeter yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Beban yang harus diangkat b. Perbandingan antara berat badan dan orangnya c. Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya d. Ukuran beban yang akan diangkat (beban yang berdimensi besar akan mempunyai jarak center of gravity (CG) yang lebih jauh dari tubuh, dan bisa mengganggu jarak pandangannya) Semua aktivitas Manual material handling melibatkan faktor- faktor sebagai berikut: 1. Karakteristik Pekerja Karakteristik pekerja masing-masing berbeda dan mempengaruhi jenis dan jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan. Karakteristik pekerja terdiri dari:
  • 27. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 27 a. Fisik, yang meliputi ukuran pekerja secara umum seperti usia, jenis kelamin, antropometri dan postur tubuh. b. Kemampuan sensorik, ukuran kemampuan sensorik pekerja yang meliputi penglihatan, pendengaran, kinestetik, sistem keseimbangan dan proprioceptive c. Motorik, ukuran kemampuan motorik/gerak pekerja yang meliputi kekuatan, ketahanan, jangkauan dan karakter kinematis. d. Psikomotorik, mengukur kemampuan pekerja menghadapi proses mental dan gerak seperti memproses informasi, waktu respon dan koordinasi e. Personal, ukuran nilai dan kepuasan pekerja dengan melihat tingkah laku, penerimaan risiko, persepsi kebutuhan ekonomi, dll f. Training/pelatihan, ukuran kemampuan pendidikan pekerja dalam training formal atau keterampilan dalam menangani instruksi MMH. g. Status kesehatan h. Aktivitas dalam waktu luang 2. Karakteritik Material Karakteristik material atau bahan, meliputi: a. Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen inersia benda. b. Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll. c. Distribusi beban, ukuran letak unit CG dengan reaksi pekerja untuk membawa dengan satu atau dua tangan. d. Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan dengan tekstur, permukaan atau letak. e. Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi CG 3. Karakteristik Tugas/Pekerjaan
  • 28. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 28 Karakteristik tugas yang meliputi kondisi pekerjaan manual material handling yang akan dilakukan adalah: a. Geometri tempat kerja, termasuk didalamnya jarak pergerakan, langkah Yang harus ditempuh, dll. b. Frekuensi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk frekuensi pekerjaan yang dilakukan. c. Kompleksitas pekerjaan, termasuk didalamnya ketepatan penempatan, tujuan aktivitas maupun komponen pendukungnya. d. Lingkungan kerja, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau bauan, juga daya tarik kaki. 4. Sikap Kerja Penanganan manual material handling juga melibatkan metode kerja atau sikap dalam menyelesaikan pekerjaan/tugas. Pengamatan meliputi pada: a. Individu, merupakan ukuran metode operasional, seperti kecepatan, ketepatan, cara/postur saat memindahkan. b. Organisasi, berkaitan dengan organisasi kerja seperti luas bangunan pabrik, keberadaan tenaga medis maupun utilitas kerjasama tim. c. Administrasi, seperti sistem insentif untuk keselamatan kerja, kompensasi, rotasi kerja maupun pengendalian dan pelatihan keselamatan. Tarwaka dkk (2004) mengatakan sikap kerja yang tidak alamiah merupakan sikap kerja yang menyebabkan bagian- bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah. Misalnya, pergerakan tangan mengangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat dan sebagainya. Semakin jauh posisi tubuh dari pusat gravitasi bumi, maka resiko terjadinya keluhan otot skeletal semakin tinggi pula. Sikap
  • 29. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 29 kerja yang alamiah umumnya terjadi karena adanya tuntutan tugas, alat dan stasiun kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan pekerja. Berikut contoh cara mengangkat beban yang benar.
  • 30. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 30 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hubungan karakteristik individu, faktor ergonomi dan manual material handling terhadap keluhan nyeri punggung pada pekerja. 1. Pekerja dengan umur tua berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. 2. Pekerja dengan indeks massa tubuh tidak normal berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. 3. Pekerja dengan masa kerja lama berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. 4. Pekerja dengan sikap kerja berisiko berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. 5. Pekerja dengan beban kerja berat berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. 6. Pekerja dengan pekerjaan manual material handling berisiko berhubungan dengan keluhan nyeri punggung. B. Saran Saran yang diberikan yaitu Diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang Nyeri Punggung, sehingga dapat meningkatkan kesehatan pekerja yang ada di masyarakat.
  • 31. NYERI PUNGGUNG DARLIANA DARWIS (14120140288) 31 DAFTAR PUSTAKA http://dokita.co/blog/ikhtisar-nyeri-punggung-bawah-low-back-pain/ https://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/diagnosis-dan- penatalaksanaan-nyeri-punggung-bawah-di-puskesmas/