SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
ISPS CODE
(The International Ship and Port
Facility Security) Code
Apa yang dimaksud dengan ISPS Code?
• merupakan aturan yang menyeluruh mengenai langkah-langkah
untuk meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas
pelabuhan, aturan ini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap
ancaman yang dirasakan dapat terjadi terhadap kapal dan fasilitas
pelabuhan pasca serangan 11 september di amerika Serikat
Siapa yang harus mematuhi ISPS Code?
• ISPS Code merupakan bagian dari SOLAS sehingga kepatuhan adalah
wajib bagi 148 negara-negara/pihak yg mengakui perjanjian SOLAS
Apakah ada daftar hitam terhadap Negara
yang tidak memenuhi ISPS code?
• Tidak. IMO tidak mengeluarkan “daftar hitam” dalam bentuk apapun.
Tidak ada daftar IMO untuk pelabuhan atau Negara bendera yang
tidak memenuhi.
• Database ISPS Code berisi informasi yang diperlukan oleh peraturan
SOLAS XI-2/13 seperti yang disediakan oleh pihak Pemerintah.
Kurangnya data yang dimasukkan dalam database tidak boleh
ditafsirkan secara otomatis sebagai kegagalan dalam mematuhi
persyaratan dalam SOLAS.
Dasar Hukum ISPS Code di Indonesia.
• Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
• Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Ratifikasi SOLAS –
74
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 33 Tahun 2003 tentang
Pemberlakuan Amandemen SOLAS 1974 tentang Pengamanan Kapal
dan Fasilitas Pelabuhan (International Ships and Port Facility Security /
ISPS Code) di wilayah Indonesia.
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 3 Tahun 2004 tentang
Penunjukan Desaignated Authority.
Apakah semua Negara-negara anggota IMO
berkewajiban untuk mematuhi ISPS Code?
• Tidak. Hanya Negara yang setuju terhadap SOLAS memiliki kewajiban
hukum untuk mematuhi persyaratan ISPS Code dan menyerahkan
informasi kepada IMO.
Apa yang dimaksud perbedaan tingkat keamanan
sebagaimana dimaksud dalam ISPS Code?
• Security level 1: berarti normal, tingkat di mana kapal atau fasilitas
pelabuhan biasanya beroperasi. Tingkat keamanan 1 berarti langkah-
langkah perlindungan keamanan minimum yang sesuai harus dipelihara
setiap saat
• Security level 2: berarti meningkat, tingkat keamanan 2 diterapkan selama
ada peningkatan risiko terjadinya insiden keamanan. Tingkat keamanan 2
berarti tingkat dimana langkah-langkah perlindungan keamanan tambahan
yang sesuai harus dipertahankan untuk jangka waktu sebagai akibat dari
peningkatan risiko insiden keamanan
• Security level 3: berarti luar biasa, penerapan tingkat keamanan untuk
periode waktu ketika ada risiko yang mungkin atau segera terjadinya
insiden keamanan.
Jenis-jenis Ancaman apa saja yang ditetapkan
ISPS Code?
• 1. Kerusakan atau penghancuran terhadap fasilitas pelabuhan atau kapal, misalnya oleh bahan
peledak, pembakaran, sabotase atau vandalisme.
• 2. Pembajakan atau perampasan terhadap kapal dan orang-orang di kapal.
• 3. Perusakan muatan, peralatan kapal yang penting atau sistem-sistem dalam kapal atau bahan
persediaan kapal
• 4. Penggunaan akses oleh orang-orang yang tidak berwenang termasuk adanya penumpang gelap
• 5. Penyelundupan persenjataan atau peralatan termasuk persenjataan pemusnah masal
• 6. Penggunaan kapal untuk pengangkutan yang dimaksudkan membuat insiden keamanan dan
insiden terhadap peralatan keamanan
• 7. Penggunaan kapal sebagai senjata atau sebagai alat pembuat kerusakan atau penghancuran
• 8. Penutupan, jalan-jalan ke pelabuhan, penguncian, alur masuk pelabuhan dsb.
• 9. Serangan senjata nuklir, biologi dan kimia.
Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan
• Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan (Port Facility Security Assessment)
dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan/kekurangan yang mungkin
terjadi pada bagian pengamanan (Security) Fasilitas Pelabuhan dan
kemungkinan untuk mengurangi atau mitigasi kelemahan/kekurangan
dimaksud. Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh IMO sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam ISPS Code Part.A.15.
• Penilaian keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSA) dapat dilaksanakan oleh
Recognized Security Organization (RSO) yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Perhubungan Laut, dengan mengembangkan methodology yang
dapat dipertanggungjawabkan serta melakukan penilaian kritis terhadap
asset yang penting sesuai dengan ISPS Code Part B 15.7 dan melakukan
penilaian ancaman sesuai ISPS Code Part B 15.11
DAFTAR ISTILAH
• 1. Designated Authority (DA) adalah Penyelenggara yang dikenal didalam Pemerintah yang mengadakan
perjanjian sebagai yang bertanggung jawab untuk memastikan Implementasi dari ketentuan-ketentuan pasal
ini yang menyinggung tentang keamanan fasilitas pelabuhan dan hubungan kapal/pelabuhan dari sudut
pandang fasilitas pelabuhan, dalam hal ini Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
• 2. Ship Security Plan (SSP) atau Rancangan Keamanan Kapal adalah suatu rancangan yang dibuat untuk
memastikan penerapannya terhadap langkah/tindakan diatas kapal yang dirancang bangun untuk
melindungi manusia diatas kapal, muatannya, unit transportasi muatan, perbekalan kapal atau kapalnya
sendiri dari resiko peristiwa/kejadian keamanan.
• 3. Port Facility Security Plan (PFSP) atau Rancangan Keamanan Fasilitas Pelabuhan adalah suatu
rancangan yang dibangun untuk memastikan penerapannya terhadap langkah/tindakan yang dirancang
bangun untuk melindungi fasilitas pelabuhan dan kapal-kapal, manusia, muatannya, unit transportasi
muatan dan perbekalan kapal didalam fasilitas pelabuhan dari resiko peristiwa/kejadian keamanan.
• 4. Ship Security Officer (SSO) atau Perwira Keamanan Kapal adalah personil diatas kapal, yang
bertanggung jawab kepada Nakhoda, yang ditunjuk oleh Perusahaan sebagai penanggung jawab terhadap
keamanan kapal, termasuk implementasi dan pemeliharaan dari rancangan keamanan kapal dan untuk
berkoordinasi dengan Petugas Keamanan Perusahaan dan Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan.
DAFTAR ISTILAH
• 5. Company Security Officer (CSO) atau Petugas Keamanan Perusahaan adalah
personil yang ditugaskan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa penilaian keamanan
kapal telah dilaksanakan; bahwa suatu rancangan keamanan kapal diperkuat,
disampaikan untuk persetujuan, dan kemudian menerapkannya dan memeliharanya, dan
untuk berhubungan dengan petugas fasilitas pelabuhan dan petugas keamanan kapal.
• 6. Port Facility Security Officer (PFSO) atau Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan
adalah personil yang ditugaskan sebagai penanggung jawab untuk pengembangan,
penerapan, perubahan dan pemeliharaan dari rancangan keamanan fasilitas pelabuhan
dan untuk berhubungan dengan petugas keamanan kapal dan petugas keamanan
perusahaan.
• 7. Security Level 1 atau Keamanan tingkat 1 adalah tingkat dimana perlindungan
minimum dari langkah keamanan yang tepat semestinya tetap dipelihara setiap saat.
• 8. Security level 2 atau Keamanan tingkat 2 adalah tingkat dimana tambahan
perlindungan dari langkah keamanan yang tepat semestinya tetap dipelihara untuk
jangka waktu tertentu sebagai hasil dari peningkatan resiko dari peristiwa keamanan.
DAFTAR ISTILAH
• 9. Security Level 3 atau Keamanan tingkat 3 adalah tingkat untuk kelanjutan
tindakan perlindungan secara khusus yang semestinya ditetapkan untuk jangka
waktu terbatas ketika suatu peristiwa keamanan dimungkinkan atau nyata,
meskipun bisa jadi tidak mungkin untuk dapat menemukan/mengenali tujuan
sasarannya yang khusus.
• 10. Mobile Offshore Drilling Unit atau Unit Pengeboran Lepas Pantai yang
berpindah pindah adalah suatu unit pengeboran lepas pantai yang digerakan
secaramekanis seperti ditegaskan didalam aturan IX/1, tidak dalam lokasinya.
• 11. Ship to Ship Activity adalah setiap kegiatan yang tidak berkaitan dengan
fasilitas pelabuhan yang meliputi pemindahan muatan dan atau orang dari
sebuah kapal ke kapal lain.
• 12. Ship/Port Interface atau interface Kapal/Pelabuhan adalah interaksi yang
terjadi ketika suatu kapal yang langsung dan segera terkena akibat oleh tindakan
yang melibatkan pergerakan manusia, barang-barang atau perbekalan perbekalan
dari pelayanan pelabuhan ke atau dari kapal.
DAFTAR ISTILAH
• 13. Declaration of Security atau Maklumat Keamanan maksudnya suatu persetujuan yang dicapai
antar suatu kapal dan bias juga suatu fasilitas pelabuhan atau kapal yang lainya dengan yang
mana ia berinteraksi, menetapkan langkah keamanan yang masing-masing akan menerapkannya.
• 14. Recognized Security Organization atau Organisasi keamanan yang diakui maksudnya suatu
Organisasi dengan keahlian yang tepat dalam bidang keamanan dan dengan pengetahuan yang
tepat dalam bidang operasional kapal dan pelabuhan, yang dikuasakan untuk melaksanakan suatu
penilaian, atau suatu pemeriksaan atau suatu persetujuan atau suatu kegiatan sertifikasi,
dipersyaratkan oleh bab ini atau bagian A dari Peraturan ISPS ini.
• 15. Port Security Committee (PSC) atau Komite Keamanan Pelabuhan adalah Organisasi yang
terdiri dari Adpel/Kanpel selaku Koordinator, Kabid/Kasi Penjagaan dan Penyelamatan selaku
Koordinator Pelaksana dan Perwakilan Instansi terkait selaku Anggota.
• 16. Port Security Officer (PSO) adalah pejabat Kabid/Kasi Penjagaan dan Penyelamatan sebagai
Koordinator Keamanan Pelabuhan.
• 17. Verifikasi adalah Pemeriksaan/audit terhadap Rancangan Keamanan Fasilitas Pelabuhan
(PFSP) serta semua ketentuan dan prosedur terkait dalam rancangan keamanan kapal dan
pelabuhan yang harus dipenuhi.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Cargo insurance upload
Cargo insurance uploadCargo insurance upload
Cargo insurance upload
Ridwan Ichsan
 
introduction on marine insurance
introduction on marine insuranceintroduction on marine insurance
introduction on marine insurance
Tommy Wibowo
 
Marine hull insurance upload
Marine hull insurance uploadMarine hull insurance upload
Marine hull insurance upload
Ridwan Ichsan
 
Sejarah imo
Sejarah imoSejarah imo
Sejarah imo
unhas
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
Didik Purwiyanto Vay
 

La actualidad más candente (18)

Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
 
Marine cargo
Marine cargo Marine cargo
Marine cargo
 
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
 
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalKerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
 
Cargo insurance upload
Cargo insurance uploadCargo insurance upload
Cargo insurance upload
 
introduction on marine insurance
introduction on marine insuranceintroduction on marine insurance
introduction on marine insurance
 
Marine hull insurance upload
Marine hull insurance uploadMarine hull insurance upload
Marine hull insurance upload
 
Keselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranKeselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran
 
Sejarah imo
Sejarah imoSejarah imo
Sejarah imo
 
International maritime organization
International maritime organizationInternational maritime organization
International maritime organization
 
P2 tl 1972
P2 tl 1972P2 tl 1972
P2 tl 1972
 
Prosedur darurat
Prosedur daruratProsedur darurat
Prosedur darurat
 
Isi dari mlc
Isi dari mlcIsi dari mlc
Isi dari mlc
 
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
 
FOO
FOOFOO
FOO
 
Insurans-Insurans Marin. Perdagangan Tingkatan 5
Insurans-Insurans Marin. Perdagangan Tingkatan 5Insurans-Insurans Marin. Perdagangan Tingkatan 5
Insurans-Insurans Marin. Perdagangan Tingkatan 5
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
 

Similar a Training intern isps code

BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
 
175-147147169-5-PB (1).pdf
175-147147169-5-PB (1).pdf175-147147169-5-PB (1).pdf
175-147147169-5-PB (1).pdf
Musyadat
 
Istilah operasional terminal pelabuhan
Istilah operasional terminal pelabuhanIstilah operasional terminal pelabuhan
Istilah operasional terminal pelabuhan
Dhamar Pamilih
 

Similar a Training intern isps code (17)

BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
SSO-2014.ppt
SSO-2014.pptSSO-2014.ppt
SSO-2014.ppt
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
KONSULTAN ISMCODE | CONSULTANT MANAGEMENT SAFETY
KONSULTAN ISMCODE | CONSULTANT MANAGEMENT SAFETYKONSULTAN ISMCODE | CONSULTANT MANAGEMENT SAFETY
KONSULTAN ISMCODE | CONSULTANT MANAGEMENT SAFETY
 
175-147147169-5-PB (1).pdf
175-147147169-5-PB (1).pdf175-147147169-5-PB (1).pdf
175-147147169-5-PB (1).pdf
 
MULTIMODA & FREIGHT FORWARDING - ASURANSI MUATAN
MULTIMODA & FREIGHT FORWARDING - ASURANSI MUATANMULTIMODA & FREIGHT FORWARDING - ASURANSI MUATAN
MULTIMODA & FREIGHT FORWARDING - ASURANSI MUATAN
 
Pengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranPengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaran
 
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.docISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
 
Keselamatan penerbangan
Keselamatan penerbanganKeselamatan penerbangan
Keselamatan penerbangan
 
Istilah operasional terminal pelabuhan
Istilah operasional terminal pelabuhanIstilah operasional terminal pelabuhan
Istilah operasional terminal pelabuhan
 
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
 
ISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.docISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.doc
 
Uas
UasUas
Uas
 
anatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubungananatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubungan
 
Pmk 44 tahun 2014 tentang pelabuhan sehat
Pmk 44 tahun 2014 tentang pelabuhan sehatPmk 44 tahun 2014 tentang pelabuhan sehat
Pmk 44 tahun 2014 tentang pelabuhan sehat
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan BerlayarJURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
 

Training intern isps code

  • 1. ISPS CODE (The International Ship and Port Facility Security) Code
  • 2. Apa yang dimaksud dengan ISPS Code? • merupakan aturan yang menyeluruh mengenai langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, aturan ini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ancaman yang dirasakan dapat terjadi terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan pasca serangan 11 september di amerika Serikat
  • 3. Siapa yang harus mematuhi ISPS Code? • ISPS Code merupakan bagian dari SOLAS sehingga kepatuhan adalah wajib bagi 148 negara-negara/pihak yg mengakui perjanjian SOLAS
  • 4. Apakah ada daftar hitam terhadap Negara yang tidak memenuhi ISPS code? • Tidak. IMO tidak mengeluarkan “daftar hitam” dalam bentuk apapun. Tidak ada daftar IMO untuk pelabuhan atau Negara bendera yang tidak memenuhi. • Database ISPS Code berisi informasi yang diperlukan oleh peraturan SOLAS XI-2/13 seperti yang disediakan oleh pihak Pemerintah. Kurangnya data yang dimasukkan dalam database tidak boleh ditafsirkan secara otomatis sebagai kegagalan dalam mematuhi persyaratan dalam SOLAS.
  • 5. Dasar Hukum ISPS Code di Indonesia. • Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran • Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Ratifikasi SOLAS – 74 • Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 33 Tahun 2003 tentang Pemberlakuan Amandemen SOLAS 1974 tentang Pengamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan (International Ships and Port Facility Security / ISPS Code) di wilayah Indonesia. • Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 3 Tahun 2004 tentang Penunjukan Desaignated Authority.
  • 6. Apakah semua Negara-negara anggota IMO berkewajiban untuk mematuhi ISPS Code? • Tidak. Hanya Negara yang setuju terhadap SOLAS memiliki kewajiban hukum untuk mematuhi persyaratan ISPS Code dan menyerahkan informasi kepada IMO.
  • 7. Apa yang dimaksud perbedaan tingkat keamanan sebagaimana dimaksud dalam ISPS Code? • Security level 1: berarti normal, tingkat di mana kapal atau fasilitas pelabuhan biasanya beroperasi. Tingkat keamanan 1 berarti langkah- langkah perlindungan keamanan minimum yang sesuai harus dipelihara setiap saat • Security level 2: berarti meningkat, tingkat keamanan 2 diterapkan selama ada peningkatan risiko terjadinya insiden keamanan. Tingkat keamanan 2 berarti tingkat dimana langkah-langkah perlindungan keamanan tambahan yang sesuai harus dipertahankan untuk jangka waktu sebagai akibat dari peningkatan risiko insiden keamanan • Security level 3: berarti luar biasa, penerapan tingkat keamanan untuk periode waktu ketika ada risiko yang mungkin atau segera terjadinya insiden keamanan.
  • 8. Jenis-jenis Ancaman apa saja yang ditetapkan ISPS Code? • 1. Kerusakan atau penghancuran terhadap fasilitas pelabuhan atau kapal, misalnya oleh bahan peledak, pembakaran, sabotase atau vandalisme. • 2. Pembajakan atau perampasan terhadap kapal dan orang-orang di kapal. • 3. Perusakan muatan, peralatan kapal yang penting atau sistem-sistem dalam kapal atau bahan persediaan kapal • 4. Penggunaan akses oleh orang-orang yang tidak berwenang termasuk adanya penumpang gelap • 5. Penyelundupan persenjataan atau peralatan termasuk persenjataan pemusnah masal • 6. Penggunaan kapal untuk pengangkutan yang dimaksudkan membuat insiden keamanan dan insiden terhadap peralatan keamanan • 7. Penggunaan kapal sebagai senjata atau sebagai alat pembuat kerusakan atau penghancuran • 8. Penutupan, jalan-jalan ke pelabuhan, penguncian, alur masuk pelabuhan dsb. • 9. Serangan senjata nuklir, biologi dan kimia.
  • 9. Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan • Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan (Port Facility Security Assessment) dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan/kekurangan yang mungkin terjadi pada bagian pengamanan (Security) Fasilitas Pelabuhan dan kemungkinan untuk mengurangi atau mitigasi kelemahan/kekurangan dimaksud. Penilaian Keamanan Fasilitas Pelabuhan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh IMO sebagaimana yang dipersyaratkan dalam ISPS Code Part.A.15. • Penilaian keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSA) dapat dilaksanakan oleh Recognized Security Organization (RSO) yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, dengan mengembangkan methodology yang dapat dipertanggungjawabkan serta melakukan penilaian kritis terhadap asset yang penting sesuai dengan ISPS Code Part B 15.7 dan melakukan penilaian ancaman sesuai ISPS Code Part B 15.11
  • 10. DAFTAR ISTILAH • 1. Designated Authority (DA) adalah Penyelenggara yang dikenal didalam Pemerintah yang mengadakan perjanjian sebagai yang bertanggung jawab untuk memastikan Implementasi dari ketentuan-ketentuan pasal ini yang menyinggung tentang keamanan fasilitas pelabuhan dan hubungan kapal/pelabuhan dari sudut pandang fasilitas pelabuhan, dalam hal ini Direktur Jenderal Perhubungan Laut. • 2. Ship Security Plan (SSP) atau Rancangan Keamanan Kapal adalah suatu rancangan yang dibuat untuk memastikan penerapannya terhadap langkah/tindakan diatas kapal yang dirancang bangun untuk melindungi manusia diatas kapal, muatannya, unit transportasi muatan, perbekalan kapal atau kapalnya sendiri dari resiko peristiwa/kejadian keamanan. • 3. Port Facility Security Plan (PFSP) atau Rancangan Keamanan Fasilitas Pelabuhan adalah suatu rancangan yang dibangun untuk memastikan penerapannya terhadap langkah/tindakan yang dirancang bangun untuk melindungi fasilitas pelabuhan dan kapal-kapal, manusia, muatannya, unit transportasi muatan dan perbekalan kapal didalam fasilitas pelabuhan dari resiko peristiwa/kejadian keamanan. • 4. Ship Security Officer (SSO) atau Perwira Keamanan Kapal adalah personil diatas kapal, yang bertanggung jawab kepada Nakhoda, yang ditunjuk oleh Perusahaan sebagai penanggung jawab terhadap keamanan kapal, termasuk implementasi dan pemeliharaan dari rancangan keamanan kapal dan untuk berkoordinasi dengan Petugas Keamanan Perusahaan dan Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan.
  • 11. DAFTAR ISTILAH • 5. Company Security Officer (CSO) atau Petugas Keamanan Perusahaan adalah personil yang ditugaskan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa penilaian keamanan kapal telah dilaksanakan; bahwa suatu rancangan keamanan kapal diperkuat, disampaikan untuk persetujuan, dan kemudian menerapkannya dan memeliharanya, dan untuk berhubungan dengan petugas fasilitas pelabuhan dan petugas keamanan kapal. • 6. Port Facility Security Officer (PFSO) atau Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan adalah personil yang ditugaskan sebagai penanggung jawab untuk pengembangan, penerapan, perubahan dan pemeliharaan dari rancangan keamanan fasilitas pelabuhan dan untuk berhubungan dengan petugas keamanan kapal dan petugas keamanan perusahaan. • 7. Security Level 1 atau Keamanan tingkat 1 adalah tingkat dimana perlindungan minimum dari langkah keamanan yang tepat semestinya tetap dipelihara setiap saat. • 8. Security level 2 atau Keamanan tingkat 2 adalah tingkat dimana tambahan perlindungan dari langkah keamanan yang tepat semestinya tetap dipelihara untuk jangka waktu tertentu sebagai hasil dari peningkatan resiko dari peristiwa keamanan.
  • 12. DAFTAR ISTILAH • 9. Security Level 3 atau Keamanan tingkat 3 adalah tingkat untuk kelanjutan tindakan perlindungan secara khusus yang semestinya ditetapkan untuk jangka waktu terbatas ketika suatu peristiwa keamanan dimungkinkan atau nyata, meskipun bisa jadi tidak mungkin untuk dapat menemukan/mengenali tujuan sasarannya yang khusus. • 10. Mobile Offshore Drilling Unit atau Unit Pengeboran Lepas Pantai yang berpindah pindah adalah suatu unit pengeboran lepas pantai yang digerakan secaramekanis seperti ditegaskan didalam aturan IX/1, tidak dalam lokasinya. • 11. Ship to Ship Activity adalah setiap kegiatan yang tidak berkaitan dengan fasilitas pelabuhan yang meliputi pemindahan muatan dan atau orang dari sebuah kapal ke kapal lain. • 12. Ship/Port Interface atau interface Kapal/Pelabuhan adalah interaksi yang terjadi ketika suatu kapal yang langsung dan segera terkena akibat oleh tindakan yang melibatkan pergerakan manusia, barang-barang atau perbekalan perbekalan dari pelayanan pelabuhan ke atau dari kapal.
  • 13. DAFTAR ISTILAH • 13. Declaration of Security atau Maklumat Keamanan maksudnya suatu persetujuan yang dicapai antar suatu kapal dan bias juga suatu fasilitas pelabuhan atau kapal yang lainya dengan yang mana ia berinteraksi, menetapkan langkah keamanan yang masing-masing akan menerapkannya. • 14. Recognized Security Organization atau Organisasi keamanan yang diakui maksudnya suatu Organisasi dengan keahlian yang tepat dalam bidang keamanan dan dengan pengetahuan yang tepat dalam bidang operasional kapal dan pelabuhan, yang dikuasakan untuk melaksanakan suatu penilaian, atau suatu pemeriksaan atau suatu persetujuan atau suatu kegiatan sertifikasi, dipersyaratkan oleh bab ini atau bagian A dari Peraturan ISPS ini. • 15. Port Security Committee (PSC) atau Komite Keamanan Pelabuhan adalah Organisasi yang terdiri dari Adpel/Kanpel selaku Koordinator, Kabid/Kasi Penjagaan dan Penyelamatan selaku Koordinator Pelaksana dan Perwakilan Instansi terkait selaku Anggota. • 16. Port Security Officer (PSO) adalah pejabat Kabid/Kasi Penjagaan dan Penyelamatan sebagai Koordinator Keamanan Pelabuhan. • 17. Verifikasi adalah Pemeriksaan/audit terhadap Rancangan Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSP) serta semua ketentuan dan prosedur terkait dalam rancangan keamanan kapal dan pelabuhan yang harus dipenuhi.