Dokumen tersebut membahas tentang konsep audit internal yang meliputi tujuan, manfaat, dan dasar penetapan tujuan audit internal untuk memastikan pelayanan kesehatan bermutu di fasilitas kesehatan."
2. Biodata
◦ Nama : drg Retno Lukitawati, M.Pd
◦ No HP : 081578687050
◦ Email : lukitawatiwijaya@gmail.com
◦ Riwayat Pekerjaan:
✓ Dokter gigi fungsional di Puskesmas : akhir 1984 sd 1996
✓Staf Dinkes DIY dan UPTD Dinkes DIY : 1996 sd 2017
✓ Surveior FKTP : 2014 sd sekarang
✓TOT Surveior : Februari 2015
3. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan
perlu dikelola dengan
baik berdasarkan konsep
manajemen
Diterapkan konsep MANAJEMEN MUTU untuk memastikan pelayanan yang
bermutu/kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
dapat menimbulkan kepuasan
sesuai kebutuhan dan harapan
pengguna jasa,
tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan.
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
KINERJA SECARA PERIODIK
MASALAH
4. MEKANISME PEMANTAUAN dan PENILAIAN KINERJA
DAPAT DILAKUKAN DENGAN
◦ Supervisi
◦ Laporan Capaian Kinerja
◦ Audit Internal
◦ Lokakarya Mini Bulanan
◦ Lokakarya Mini Triwulan
◦ Penilaian Kinerja Semester
◦ Penilaian Kinerja Tahunan
Audit internal dan Pertemuan Tinjauan
Manajemen merupakan salah satu
mekanisme untuk menilai adanya upaya
peningkatan mutu dan kinerja Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
5. 1.6.3. AUDIT INTERNAL DAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1.6.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian
kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan
manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah
kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan
POKOK PIKIRAN
• Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang
ditetapkan, yang dapat dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang
dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan
tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti
• Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti.
6. Lanjutan
• Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara periodik melakukan
pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan,
keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan proses
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil
pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
• Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggung jawab Mutu
7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN AUDIT
PENGERTIAN AUDIT
AUDIT adalah kegiatan
mengumpulkan informasi faktual
dan signifikan (dapat dipertanggung
jawabkan) melalui interaksi
(pemeriksaan, pengukuran dan
penilaian yang berujung pada
penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif, dan
terdokumentasi yang berorientasi
pada azas penggalian nilai atau
manfaat
Audit merupakan instrumen bagi manajemen
untuk membantu mencapai visi, misi dan
tujuan organisasi
8. ISTILAH
ISTILAH YANG
HARUS
DIPAHAMI
1. Kriteria audit:Kumpulan kebijakan, prosedur atau
persyaratan yang dipakai sebagai acuan pembanding
terhadap bukti audit
2. Lingkup Audit yaitu unit yang akan di lakukan Audit
3. Objek Audit yaitu apa saja yang akan di audit
4. Bukti audit :Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain
yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi
5. Temuan audit: Hasil evaluasi bukti audit yang
terkumpulkan terhadap kriteria audit
Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian dengan kriteria audit, atau peluang
perbaikan.
9. DIMANA AUDIT
INTERNAL
DILAKUKAN DAN
SIAPA YANG
MELAKUKAN
AUDIT INTERNAL
?
◦ Audit internal:
✓ dilakukan di dalam suatu organisasi oleh
auditor internal yang juga karyawan
organisasi itu sendiri
✓ dilakuan untuk kepentingan internal
organisasi
◦ Siapa yang melakukan Audit Internal?
AUDITOR INTERNAL
◦ Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum
kepada publik atas apa yang dilakukan dan
dilaporkannya sebagai termuan
◦ Auditor internal bisa berbentuk tim atau
individu.
10. sepuluh
Esensi
AUDIT
1. Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee (pihak
yang diaudit)
2. Adalah kegiatan sistematis: direncanakan,
dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan secara
efisien
3. Dilakukan dengan azas manfaat
4. Dilakukan secara objektif
5. Berpijak pada fakta dan kebenaran
6. Melibatkan proses penilaian/pengujian, evaluasi, analisis
7. Bermuara pada pengambilan keputusan
8. Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu
9. Merupakan kegiatan berulang
10. Menghasilkan laporan
11. Tujuan Umum
◦ untuk memastikan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memantau
kesesuaian antara kondisi aktual dengan regulasi maupun standar yang telah ditetapkan, agar
manajemen dapat melakukan upaya peningkatan mutu pelayanankesehatan di FKTP.
Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pemantauan implementasi sistem manajemen mutu yang
diterapkan di FKTP dengan persyaratan atau kriteria audit.
b. Tersedianya data yang valid
c. Teridentifikasinya peluang yang cukup untuk melakukan perbaikan terus-menerus
(Continuous Improvement)
d. Terukurnya kinerja individu, maupun kinerja unit dan institusi.
12. TUJUAN AUDIT INTERNAL
1. Untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan berupa data, hasil analisis, hasil penilaian, dan
rekomendasi tim audit internal sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan atau perubahan baik pada sistem pelayanan
maupun sistem manajemen mutu.
2. Membantu menyelesaikan permasalahan organisasi,
dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja
organisasi secara OBYEKTIF
13. APA DASAR
PENETAPAN
TUJUAN
AUDIT
INTERNAL
1. Prioritas permasalahan yang dihadapi organisasi
2. Rencana pengembangan pelayanan
3. Persyaratan suatu sistem manajemen (misal:
standar akreditasi, Peraturan yang telah
ditetapkan) yang digunakan sebagai acuan
4. Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
5. Evaluasi terhadap rekanan
6. Adanya potensi risiko kegiatan organisasi
14. Menetapkan
tingkat
kepentingan
proses
1. Prioritas utama: proses-proses yang memenuhi ke-empat kategori:
3H + 1 P (High risk, high cost, high volume, and problem prone)
2. Prioritas berikutnya adalah proses-proses yang memenuhi tiga
kategori dengan urutan sebagai berikut:
a. High risk, problem prone, high volume
b. High risk, problem prone, high cost
c. High risk, high volume, high cost
d. Problem prone, high volume, high cost
3. Prioritas selanjutnya dalah proses-proses yang memenuhi dua
kategori dengan urutan sebagai berikut:
a. High risk, problem prone
b. High volume, problem prone
c. High cost, problem prone
d. High risk, high volume
e. High risk, high cost
f. High volume, high cost
16. DASAR PENETAPAN TUJUAN AUDIT
INTERNAL
CONTOH TUJUAN AUDIT INTERNAL
Permasalahan prioritas yang dihadapi
organisasi
Menganalisis banyak terjadi complain pasien
pada pelayanan
Rencana pengembangan pelayanan Mengidentifikasi peluang inovasi pada
pelayanan pasien
Persyaratan suatu system manajemen
yang diacu
Mengetahui kesesuaian proses pelaksanaan
pembangunan / renovasi Gedung dengan
standar PPI
Persyaratan regulasi atau persyaratan
kontrak
Mengetahui kesesuaian SDM sesuai dengan
Permenkes 43/ 2019
Evaluasi terhadap rekanan Mengevaluasi perjanjian kerjasama dengan
Rekanan Pembuangan limbah medis padat
Potensi risiko kegiatan pelayanan Mengidentifikasi potensi risiko pelayanan
pasien TB
17. APA MANFAAT AUDIT INTERNAL
◦ BAGI PIMPINAN: sebagai Referensi dalam membuat keputusan (mengambil atau
merubah kebijakan agar lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka Panjang)
◦ BAGI UNIT OPERASIONAL: Mengidentifikasi dan memahami permasalahan yang ada
dalam organisasi secara keseluruhan ataupun secara spesifik pada unit operasional
sehingga dapat mengambil langkah langkah perbaikan
◦ BAGI UNIT PENGELOLA MUTU: Membatu pengendalian mekanisme jaminan mutu baik
pada tahap input, proses, maupun hasil
◦ BAGI KARYAWAN : Proses pembelajaran dan pertumbuhan serta pembangunan
budaya organisasi: budaya mutu, budaya taat prosedur, budaya perbaikan, budaya
kerja sistematis
◦ BAGI AUDITOR : Proses pembelajaran dan pengembangan
◦ BAGI PELANGGAN : memberikan kepuasan dan keamanan pada pelanggan karena
Audit internal merupakan proses pendeteksian segala kemungkinan yang dapat
menciptakan ketidak puasan pelanggan (dan juga risiko) dan dilanjutkan dengan
tindakan perbaikan dan pencegahan.
◦ BAGI REKANAN : Memberi umpan balik terhadap kinerja rekanan