[REFERENSI] Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase - Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
3. IIIPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten
untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan
kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam
pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk
teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam
kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih
memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi;
yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten.
Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Jakarta, November 2009
Tim Penyusun
4.
5. VPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................III
DAFTAR ISI ............................................................................................................. V
Bab I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
Bab II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN ............... 5
Bab III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE
PERKOTAAN .................................................................................. 25
Bab IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE
PERKOTAAN ........................................................................... 37
Bab V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE
PERKOTAAN ........................................................................... 63
Bab VI PENUTUP ............................................................................... 99
LAMPIRAN A
HARGA SATUAN .................................................................................. 101
LAMPIRAN B
TABEL INDEKS HARGA .........................................................................105
LAMPIRAN C
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PEMELIHARAAN DI SATU KOTA
DI INDONESIA ..................................................................................... 117
7. 1PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Untuk menjaga keseimbangan prasarana dan
sarana drainase perkotaan yang telah ada maka
kegiatan operasi dan pemeliharaan merupakan
kegiatan yang penting untuk dilakukan, agar
prasarana dan sarana drainase dapat terus
berfungsi untuk mengalirkan air permukaan
dan genangan sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif.
2. MAKSUD
Tersedianya pedoman pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan prasarana dan sarana
drainase perkotaan yang mandiri dan
berkesinambungan.
3. TUJUAN
Tersedianya standar operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase perkotaan yang
dapat digunakan sebagai acuan penyelenggara,
baik pemerintah pusat, pemerintah daerah
maupun swasta.
4. RUANG LINGKUP
Mencakup prasarana dan sarana drainase
perkotaan, operasi, pemeliharaan dan
pembiayaan.
5. PENGERTIAN
(1). Operasi adalah menjalankan atau
memfungsikan prasarana dan sarana
drainase perkotaan sesuai dengan maksud
dan tujuannya.
(2). Pemeliharaan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menjamin fungsi
prasarana dan sarana drainase bekerja
sesuai dengan rencana
(3). Drainase adalah prasarana yang berfungsi
mengalirkan air permukaan ke badan
air atau ke bangunan resapan buatan.
(4). Drainase perkotaan adalah sistem
pembuangan air yang berfungsi
mengeringkan bagian-bagian wilayah
administrasi kota dan daerah urban dari
genangan air, baik dari hujan lokal dan
pasang air laut yang masuk di wilayah
kota sehingga tidak mengganggu
masyarakat dan dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia.
(5). Sistem Polder adalah sistem penanganan
drainase perkotaan dengan cara
mengisolasi daerah yang dilayani dari
pengaruh limpasan air hujan dan pasang
air laut dengan tanggul atau prasarana
lain yang dapat difungsikan sebagai
tanggul.
(6). Kolam Retensi/Tandon adalah kolam/
waduk penampungan air hujan dalam
jangka waktu tertentu yang berfungsi
untuk memotong puncak banjir dan
menyimpan air sementara pada saat air
laut pasang.
(7). Bangunan pelengkap adalah bangunan
yang dibuat dan berfungsi sebagai
pelengkap sistem drainase perkotaan,
antara lain : bangunan perlintasan, pintu
air, stasiun pompa, bak penampung, bak
pengontrol, trash rack dan bangunan
terjunan.
8. 2 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB I PENDAHULUAN
(8). Trash Rack adalah bangunan saringan
sampah yang dapat dioperasikan secara
mekanik atau manual.
(9). Bangunan Perlintasan adalah bangunan
yang berfungsi untuk menyalurkan air
dari satu saluran ke saluran yang lain
yang melintasi suatu bangunan tertentu.
(10). PompaBanjiradalahpompayangberfungsi
memindahkan air ke badan air penerima.
(11). Rumah pompa adalah bangunan
pelengkap untuk melindungi peralatan
seperti genset, panel-panel, pompa
banjir, ruang operasi dan pemeliharaan
(12). Pompa Lumpur adalah pompa yang
berfungsi menyedot air dan lumpur
untuk membantu mengoptimalkan fungsi
pompa banjir.
11. 5PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
A. PRINSIP DASAR DRAINASE
PERKOTAAN
Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu
diresapkan, ditampung sementara dan
dialirkan. Caranya yaitu dengan pembuatan
fasilitas resapan, tampungan dan saluran
drainase. Sistem saluran drainase di atas
selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar
yaitu ke badan air penerima.
B. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
SECARA UMUM :
(1). Meresapkan air permukaan untuk
menjaga kelestarian air tanah (konservasi
air).
(2). Mengendalikan kelebihan air permukaan
yang dapat dimanfaatkan untuk
persediaan air dan kehidupan akuatik.
(3). Mengeringkan bagian wilayah kota dari
genangan sehingga tidak menimbulkan
gangguan atau kerugian terhadap
lingkungan.
(4). Mengalirkan air permukaan ke badan air
penerima terdekat.
(5). Melindungi prasarana dan sarana
perkotaan yang sudah terbangun.
C. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
BERDASARKAN FUNGSI LAYANAN :
(1). Sistem drainase lokal :
Yang termasuk sistem drainase lokal
adalah sistem drainase terkecil yang
melayani suatu kawasan kota tertentu
seperti komplek, areal pasar, perkantoran,
areal industri dan komersial. Pengelolaan
sistem drainase lokal menjadi tanggung
jawab masyarakat, pengembang atau
instansi terkait.
(2). Sistem drainase utama :
Yang termasuk dalam sistem drainase
utama adalah saluran drainase primer,
sekunder, tersier beserta bangunan
pelengkapnya yang menerima aliran
dari sistem drainase lokal. Pengelolaan
sistem drainase utama merupakan
tanggung jawab pemerintah kota.
D. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
BERDASARKAN FISIKNYA :
(1). Saluran primer :
Adalah saluran utama yang menerima
masukan aliran dari saluran sekunder
dan/atau saluran tersier. Saluran primer
bermuara di badan penerima air.
(2). Saluran sekunder :
Adalah saluran terbuka atau tertutup
yang berfungsi menerima aliran air dari
saluran tersier dan limpasan air dari
permukaan sekitarnya, dan meneruskan
air ke saluran primer.
(3). saluran tersier :
Adalah saluran drainase yang menerima
air dari saluran drainase lokal dan
meneruskan ke saluran sekunder/primer
12. 6 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
2. PERENCANAAN O & P
Untuk dapat memperoleh hasil seperti yang
diharapkan maka sebelum melaksanakan
kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan
perencanaan, pemrograman dan perhitungan
biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Gambar 2.1 Sistem Drainase Perkotaan
13. 7PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Perencanaan dalam kegiatan operasi dan
pemeliharaan drainasenya sama dengan
perencanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan
O & P bidang yang lain. Diperlukan dokumentasi
prasarana dan sarana drainase seperti gambar-
gambar sistem drainase pada outlineplan atau
masterplan drainase perkotaan.
Gambar 2.2 Flowchart Perencanaan O&P
14. 8 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
3. JENIS PEMELIHARAAN
Jenis pemeliharaan meliputi :
(1). Pemeliharaan rutin adalah pekerjaan yang
selaludilakukanberulang-ulangpadawaktu
tertentu, misalnya setiap hari, minggu
dan bulan
(2). Pemeliharaan berkala merupakan
pekerjaan yang dilakukan pada waktu
tertentu, misalnya setahun sekali atau
setahun dua kali.
(3). Pemeliharaan khusus dapat dilakukan
apabila prasarana dan sarana mengalami
kerusakan yang sifatnya mendadak.
(4). Rehabilitasi, dilakukan apabila prasarana
dan sarana mengalami kerusakan yang
menyebabkan bangunan tidak berfungsi.
4. PRASARANA DAN SARANA
DRAINASE PERKOTAAN
Prasaranadansaranadrainaseperkotaanterdiri
dari bangunan-bangunan seperti berikut
(1). Saluran terbuka dan tertutup
(2). Bangunan persilangan : gorong-gorong,
dan siphon drainase.
(3). Bangunan terjun
(4). Tanggul
(5). Bangunan penangkap pasir
(6). Pintu air
(7). Kolam retensi/tandon
(8). Pompa dan rumah pompa
(9). Trash rack
(10). Sumur resapan dan kolam resapan
A. SALURAN
Saluran drainase berfungsi mengalirkan air dari
satu tempat ke tempat lain, mengendalikan
banjir atau penggelontoran dengan aliran
sistem gravitasi.
(1). Saluran terbuka primer dan sekunder
Ukuran saluran primer dan sekunder
Ukuran panjang saluran tidak dapat
distandarisasi, sebab tergantung dari
bentuk dan besar kecilnya daerah
pengaliran sungai (DPS).
- DPS berbentuk daun lonjong akan
menyebabkan saluran primer menjadi
lebih panjang.
- DPS berbentuk daun bundar
menyebabkan saluran primer menjadi
lebih pendek.
Ukuran penampang saluran primer dan
sekunder
Penampang saluran tIdak dapat di
standarisasi tergantung dari :
- Luas daerah pengalirannya
- Periode ulang (return period)
- Tata guna lahan
- Bentuk daerah pengaliran
Bentuk penampang saluran primer dan
sekunder
- Trapesium
Bentuk trapesium adalah bentuk
penampang saluran yang terbentuk
secara alami dimana kemiringan talud
mengikuti kemiringan dari jenis tanah
asli.
15. 9PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
menerima aliran dari rumah-rumah
sekitar saluran dan mengalirkan air
alirannya ke saluran sekunder. Selain
itu juga merupakan saluran kiri dan
kanan jalan yang biasaanya
saluran tersebut dapat di standarisasi
dengan ukuran tertentu tergantung
dari daerah pengaliran saluran/jalan
• Saluran trapesium dengan perkuatan
talud dari pasangan batu kali.
• Saluran trapesium dengan perkuatan
talud dari beton dan balok beton.
- Jenis saluran segi empat :
Bentuk penampang saluran segi empat
adalah bentuk yang dibuat dengan
syarat perkuatan talud. Kecuali tanah
padat :
Jenis saluran segi empat:
• Perkuatan dari pasangan batu pecah
• Perkuatan talud dengan beton
bertulang
• Perkuatan talud dengan site pile
beton bertulang
• Perkuatan dengan tiang pancang
- Saluran terbuka tersier
Saluran tersier adalah saluran yang
Gambar 2.3 Saluran Trapesium
Gambar 2.4 Saluran Tipe Segi Empat
16. 10 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
• Penampang saluran tersier adalah
penampang saluran terkecil
dibandingkan dengan saluran lainnya
dan berfungsi mengalirkan aliran air
hujan dari jalan dan rumah.
• Saluran tersier umumnya dibuat dari
pasangan batu bata, batu pecah dan
plat beton.
• Bentuk penampang saluran adalah
segi empat dengan lantai berbentuk
setengah lingkaran atau trapesium.
(2). Saluran tertutup
Saluran tertutup merupakan bagian dari
saluran sistem drainase yang pada tempat
tertentu seperti kawasan pasar,
perdagangan dan sebagainya yang
tanah permukaannya tidak memungkinkan
untuk dibuat saluran terbuka pada saluran
tertutup dapat di bedakan menjadi
dua macam :
- Saluran terbuka yang ditutup
- Saluran tertutup
Keuntungan dan kerugian saluran
tertutup :
- Keuntungan adalah bagian atas dari
saluran tertutup dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan.
- Kerugian adalah pemeliharaan saluran
tertutup jauh lebih sulit, apalagi
kesadaran masyarakat Indonesia masih
rendah dalam hal pembuangan sampah.
Gambar 2.5 Saluran Tersier Terbuka Gambar 2.6 Saluran drainase tipe terbuka yang di tutup
Gambar 2.7 Saluran drainase tipe tertutup
17. 11PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Fasilitas penunjang yang ada adalah pada
saluran dilengkapi dengan lubang control
atau manhole dan juga terdapat saringan
sampah dimulut saluran.
B. BANGUNAN PERSILANGAN
Bangunan persilangan pada saluran drainase
perkotaan terdiri dari: gorong-gorong,
jembatan, talang air dan siphon.
(1). Gorong-gorong
Gorong-gorong adalah saluran yang
memotong jalan atau media lain.
Bentuk gorong-gorong terdiri dari bentuk
lingkaran yang terbuat dari pipa beton
dan bentuk segiempat dari beton
bertulang.
(2). Siphon Drainase
Siphon adalah bangunan air yang
berfungsi untuk mengalirkan air dengan
menggunakan gravitasi yang melewati
bagian bawah jalan, jalan kereta api
dan bangunan lainnya.
C. BANGUNAN TERJUN
Bangunan terjun berfungsi untuk menurunkan
kecepatan aliran air dari hulu. Bangunan
terjun direncanakan pada jalur saluran dengan
kemiringan eksisting yang kritis dan curam,
sehingga kriteria batas kecepatan maksimum
dapat dipertahankan
Gambar 2.8 Bangunan gorong-gorong
Gambar 2.9 Bangunan siphon drainase
Gambar 2.10 Bangunan terjun
siphon
18. 12 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
D. TANGGUL
Tanggul banjir adalah konstruksi yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya limpasan air
dari sungai/saluran ke wilayah perkotaan.
Tanggul banjir dapat terdiri dari tanggul tanah,
tanggul pasangan batu kali dan tanggul beton
bertulang.
E. BANGUNAN PENANGKAP PASIR
Bangunan penangkap pasir berfungsi untuk
menangkap sedimen pada daerah tertentu
yang alirannya banyak mengandung endapan
layang maupun endapan dasar.
Bangunan ini direncanakan di lokasi sebagai
berikut
- Saluran inlet sebelum masuk ke kolam
retensi/tandon
- Inlet di gorong gorong
- inlet di siphon.
Gambar 2.11 Tanggul dari tanah
Gambar 2.12 Tanggul dari beton bertulang
Gambar 2.13 Tanggul dari pasangan batu kali
19. 13PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
F. PINTU AIR
Pintu air dipasang pada inlet siphon, inlet dan
outlet waduk (kolam retensi), inlet stasiun
pompa dan di ujung saluran yang berhubungan
dengan badan air.
(1). Pintu air menurut jenisnya:
- Pintu sorong
- Pintu klep otomatis
- Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.14 Bangunan penangkap pasir
Gambar 2.15 Pintu air sorong Gambar 2.17 Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.16 Pintu air klep otomatis
20. 14 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Bila ada air mengalir dari dalam maka air akan
menekan sisi dalam dari duckbill sehingga air
dengan mudah keluar melalui celah duckbill.
Bila tekanan air diluar lebih besar maka air
dari luar tidak bisa masuk ke dalam dan air dari
dalam akan tertahan karena tertutupnya celah
duckbill karena tekanan dari luar.
(2). Pintu air menurut pengoperasiannya :
- Pintu air yang dioperasikan secara
manual seperti pada Gambar 2.15.
- Pintu air yang berfungsi terbuka dan
menutup secara otomatis seperti pada
Gambar 2.16 dan 2.17.
- Pintu air yang dioperasikan secara
mekanik seperti pada Gambar 2.19.
G. KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON
Ada dua sistem kolam retensi/kolam
tendon yaitu:
(1). Kolam retensi di samping badan sungai/
saluran drainase
Gambar 2.18 Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.20 Kolam retensi di samping badan sungai/saluran drainase
Gambar 2.19 Pintu air mekanik
21. 15PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Kolam retensi dalam badan sungai/
saluran drainase
H. STASIUN POMPA
Stasiun pompa terdiri dari pompa, rumah
pompa dan panel operasi pompa. Pompa terdiri
dari beberapa tipe diantaranya yaitu : Pompa
Archemedian screw, Pompa Rotodynamic,
Pompa Centrifugal (aliran radial) dan Pompa
Axial (baling-baling)
Menurut jenis impeller ada tiga jenis macam
pompa yaitu:
(1). Pompa Archemedian Screw.
Pompa archemedian screw digunakan
untuk kondisi elevasi muka air yang
dipompa relatif aman tidak sesuai untuk
elevasi muka air yang perubahannya
relatif besar.
Gambar 2.21 Kolam retensi dalam badan sungai
Gambar 2.22 Pompa dan rumah pompa Gambar 2.23 Pompa archemedian screw
22. 16 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Pompa ini tidak terganggu dengan
adanya tumbuhan air dan sampah, oleh
sebab itu pompa ini mampu beroperasi
tanpa dijaga dalam jangka waktu yang
lama.
(2). Pompa Rotodynamic.
Pompa rotodynamic dipilih sesuai dengan
keperluan perencanaan. Pompa ini terdiri
atas :
- Pompa Centrifugal (aliran radial)
Dipergunakan untuk memompa air
dengan ketingian yang besar dan
aliran sedang.
- Pompa Axial (baling-baling
Dipergunakan untuk memompa air
dengan ketinggian yang rendah sampai
aliran yang besar.
- Pompa Aliran campuran Digunakan
dengan karakteristik tengah-tengah
antara Pompa Centrifugal dengan
Pompa Axial.
I. TRASH RACK
Trash rack atau saringan sampah adalah salah
satu sarana drainase untuk tetap menjaga
kebersihan saluran.
Menurut jenisnya Terdapat dua jenis Trash rack
yaitu :
(1). Type saringan permanen
(2). Tipe saringan tidak permanen
(dapat di angkat)
Type Horisontal Type Vertikal
Gambar 2.24 Pompa centrifugal
Gambar 2.25 Pompa axial
Gambar 2.26 Pompa aliran campuran
23. 17PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Menurut pengoperasiannya trash rack dapat
di operasikan secara manual atau mekanik.
Penempatan/ pembangunan trash rack manual
dan mekanik:
(3). Trash rack manual
- Ditempatkan di hulu bangunan pompa
dengan kapasitas kecil
- Di saluran inlet kolam retensi dengan
kapasitas kecil
- Inlet bangunan siphon
- Inlet bangunan gorong-gorong
(4). Trash rack mekanik
- Di tempatkan di hulu bangunan pompa
dengan kapasitas besar
- Saluran inlet kolam retensi dengan
kapasitas besar
- Di hulu pintu air kapasitas besar Gambar 2.29 Trash rack otomatis sistem rottary
(tampak samping)
Gambar 2.30 Trash rack otomatis sistem rottary
(tampak depan)
Gambar 2.27 Trash rack manual
Gambar 2.28 Trash rack mekanik
24. 18 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
J. SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
(1). Sumur Resapan
Persyaratan sumur resapan adalah:
- Sumur resapan air hujan ditempatkan
pada lahan yang relatif datar.
- Air hujan yang masuk ke dalam sumur
resapan adalah air hujan yang tidak
tercemar.
- Penetapan sumur resapan air hujan
harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya.
- Harus memperhatikan peraturan
daerah setempat.
(2). Kolam Resapan
Kolam resapan adalah kolam untuk
meresapkan air hujan ke dalam tanah,
fungsinya sama seperti sumur resapan.
(1). Kolam resapan air hujan di buat di
lahan yang cukup luas
(2). Direncanakan untuk melayani beberapa
rumah, misalnya per blok atau per RT
atau kawasan yang lebih luas lagi.
(3). Pembuatan sumur resapan sebaiknya di
buat di tempat yang paling rendah
diantara kawasan yang di layani dan di
daerah yang memiliki muka air tanah
dangkal (<5m)
(4). Pembuatan kolam resapan dapat
dipadukan dengan pertamanan dan
hutan kota
Gambar 2.31 Sumur resapan
Gambar 2.32 Kolam resapan
25. 19PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
5. METODE KERJA
Untuk keselamatan pekerja maka diperlukan
suatu metode kerja yang baik pada saat
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana
dan sarana drainase perkotaan. Salah satu
contoh metode kerja dalam perbaikan gorong-
gorong dapat di lihat pada gambar berikut
Gambar 2.33 Metode Kerja Pekerjaan Crossing
26. 20 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
6. KELENGKAPAN O & P
Kelengkapan operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase perkotaan di
sajikan dalam gambar berikut :
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
1 Mobil Keamanan
• Membantu pengamanan pekerjaan di
jalan raya
2 Dump Truck
• Mengangkut bahan atau material
pekerjaan
• Mengangkut sedimen atau sampah
3 Excavator • Menggali sedimen
4 Kabel Sling
• Membantu mengangkat dan menarik
alat atau bahan kontruksi
5 Compressor • Membersihkan areal pekerjaan
6 Baby Roller • Memadatkan tanah
7 Buldozer
• Mendorong dan meratakan permukaan
tanah atau sedimen
8 Mobil Bak Terbuka
• Untuk mengangkut bahan material dan
membuang sedimen atau sampah
volume kecil
Tabel 2. 1 Peralatan pekerjaan Kelengkapan O & P
27. 21PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
9 Pompa
• Menyedot atau mengalirkan air dari
lokasi pekerjaan (dari saluran)
10 Calm Shell • Mengangkat sedimen dari saluran
11 Excavator Phonton
• Mengeruk sedimen dari dasar kolam
retensi atau saluran drainase untuk
dipindahkan. Kondisi dapat
mengapung di permukaan air
12 Phonton Penampung
• Menampung sedimen (kondisi dapat
mengapung di permukaan air)
13 Kapal Keruk • Mengeruk sedimen
14 Molen • Mencampur bahan adukan.
Tabel 2. 2 Peralatan pekerjaan pemeliharaan
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
1 Blincong
• Menggali tanah
• Mebuat badan saluran
2 Cangkul
• Menggali tanah
• Memindahkan tanah
• Mengaduk adukan semen
3 Sabit • Membabat rumput dan ilalang
28. 22 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
4 Meteran • Untuk pengukuran
5 Sabit lengan panjang
• Membabat rumput dan ilalang yang
tidak terjangkau
6 Penggaruk
• Membersihkan sisa potongan rumput di
daerah sekitar saluran
• Mengangkat sampah dari badan
saluran
7 Gergaji • Memotong kayu
8 Kampak • Membelah kayu
9 Martil
• Membuat patok
• Pemecah batu
10 Golok
• Membelah kayu
• Membabat rumput
11 Sekop • Memindahkan tanah atau pasir
12 Sendok Tembok • Memplester tembok
13 Gerobak dorong
• Mengangkut bahan atau material
pekerjaan
• Mengangkut limbah kontruksi atau
sampah
29. 23PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
14 Water pass • Mengukur kerataan permukaan tanah
15 Pengungkit • Mengangkat tutup plat beton
16 Sapu • Membersihkan material
17 Gergaji Besi • Memotong material besi
18 Linggis
• Untuk menggali tanah atau sedimen
volume kecil
19 Ember • Membawa air atau adukan
20 Kikir
• Untuk mempertajam sabit, cangkul dan
lain-lain.
21 Dolak
• Mengangkut dan membawa adukan
atau bahan material
22 Unting-unting • Mengukur ketegakan permukaan
31. 25PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
Pedoman hanya dibuat untuk prasarana dan
sarana drainase yang membutuhkan kegiatan
pengoperasian seperti pintu air, stasiun pompa
dan trash rack. Sedangkan pedoman untuk
prasarana dan sarana drainase yang lain seperti
saluran, bangunan silang, bangunan terjunan,
tanggul, bangunan penangkap pasir dan sumur
resapan tidak dibuat karena berfungsi dengan
sendirinya.
Ringkasan kegiatan operasi di uraikan dalam
tabel di bawah ini.
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
1 PINTU AIR
A. Pintu Air Outlet di Bendung
Ketika hujan datang 13.000.000/tahun
Dioperasikan dengan cara
manual maupun mekanik
B. Pintu Air Kolam Retensi Tipe
di Samping Badan Sungai atau
Saluran Drainase
C. Pintu Air Kolam Retensi Tipe
di Dalam Badan Sungai atau
Saluran Drainase
D. Pintu Air Sistem Polder Dengan
Pompa Dan Kolam Di Samping
Saluran Drainase
E. Pintu Air Sistem Polder Dengan
Pompa dan Kolam di Badan
Saluran Drainase.
2 KOLAM RETENSI
Kolam yang tercemar air
limbah B3
Rutin setiap hari 48.900.000/tahun
Dioperasikan secara
mekanik
3 SISTEM POMPA Rutin 45.880.000/m3/dt
- Muka air laut pasang
- Muka air sungai naik
- Terjadi hujan dan
level muka di kolam
retensi melebihi
normal
- Khusus untuk kolam
retensi yang kapasitasnya
kecil, pompa air
dihidupkan pada saat
mendung
4 TRASH RACK MEKANIK Rutin setiap hari
103.500.000/
tahun
5 TRASH RACK MANUAL Rutin setiap hari 28.600.000/tahun
6
LOKASI PEMBUANGAN
SEDIMEN
Rutin setiap hari 67.648/m3
Tabel 3.1 Operasi Prasarana Dan Sarana Drainase
32. 26 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
2. PINTU AIR
A. PINTU AIR OUTLET DI BENDUNG
Untuk bendung yang terletak di sebelah
hulu kota, bila terjadi hujan lebat di daerah
perkotaan, maka pintu outlet ditutup supaya
air sungai tidak masuk ke saluran drainase di
daerah perkotaan. Bila di daerah perkotaan
tidak terjadi hujan maka pintu outlet dibuka
untuk mengalirkan air ke saluran sebagai
penggelontor.
Gambar 3.1 Pintu air outlet di bendung
33. 27PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Gambar 3.2 Pintu air kolam retensi di samping badan sungai
B. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE
DI SAMPING BADAN SUNGAI ATAU
SALURAN DRAINASE
(1). Pada saat banjir pintu inlet dibuka
sehingga air dari sungai atau saluran
drainase akan masuk dan mengisi kolam
retensi. Muka air dalam kolam retensi
harus dijaga agar tetap pada level
maksimum. Jika muka air di kolam retensi
melebihi level maksimum pintu air outlet
dibuka secukupnya sehingga air di kolam
retensi bisa keluar ke sungai atau
saluran drainase.
(2). Pada saat banjir surut maka air di kolam
retensi dikeluarkan melalui pintu outlet
sampai mencapai level muka air
minimum. Hal ini dimaksudkan untuk
menerima banjir berikutnya/yang akan
datang.
(3). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet
ditutup. Sesekali pintu inlet dibuka untuk
memasukan air ke kolam retensi, agar di
kolam retensi tetap ada air.
34. 28 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
C. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI
DALAM BADAN SUNGAI ATAU
SALURAN DRAINASE
(1). Pada saat banjir pintu outlet ditutup. Air
dari sungai atau saluran drainase akan
masuk dan mengisi kolam retensi.
Meskipun muka air di kolam retensi
telah mencapai level maksimum,
pintu air outlet tetap ditutup, sehingga
air dari kolam retensi mengalir ke sungai
atau saluran drainase melalui pelimpah
bendung
(2). Pada saat banjir surut, pintu outlet
dibuka sampai mencapai level muka air
minimum. Hal ini dimaksudkan untuk
menerima banjir berikutnya/yang akan
datang
(3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup
agar di kolam retensi tetap ada air.
Sesekali dibuka untuk kegiatan
pemeliharaan.
Gambar 3.3 Pintu air kolam retensi di dalam badan sungai
35. 29PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
D. PINTU AIR SISTEM POLDER
DENGAN POMPA DAN KOLAM DI
SAMPING SALURAN DRAINASE
(1). Pada saat banjir di sungai, pintu pembagi
danpintuoutletditutup.Pintuinletdibuka,
sehingga air dari saluran drainase masuk
ke kolam retensi/tandon. Pada saat
bersamaan pompa dioperasikan untuk
membuang air di kolam retensi/tandon
ke sungai.
(2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu
pembagi dibuka dan pintu inlet ditutup
agar air di saluran drainase bisa mengalir
ke sungai secara gravitasi.
(3). Jika di saluran drainase terjadi banjir,
sementara sungai dalam keadaan normal
(tidak meluap), maka semua puintu
pembagi dibuka, sementara pintu
inlet dan outlet ditutup. Langkah ini
dilakuakn agar air di slauran drainase
bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
(4). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet
ditutup, pintu pembagi dibuka. Sesekali
pintu inlet dibuka untuk memasukkan air
ke kolam retensi, agar di kolam retensi
tetap ada air.
Gambar 3.4 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di samping saluran drainase
36. 30 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
E. PINTU AIR SISTEM POLDER
DENGAN POMPA DAN KOLAM DI
BADAN SALURAN DRAINASE.
(1). Pada saat banjir di sungai, pintu outlet
ditutup. Jika di saluran drainase terjadi
hujan pompa dioperasikan untuk
membuang air di kolam retensi/tandon
ke sungai.
(2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu
outlet dibuka agar air di kolam retensi
bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
(3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup
agar di kolam retensi tetap ada air.
Sesekali dibuka untuk kegiatan
pemeliharaan.
Gambar 3.5 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di badan saluran drainase
37. 31PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
3. KOLAM RETENSI
Kolam retensi tercemar limbah B3 maka sistem
pengoperasian untuk menurunkan tingkat
pencemaran adalah sebagai berikut.
(1). Memasang blower di kolam retensi.
(2). Mengoperasikan blower bila kualitas air
pada musim kemarau dan sedimen
melebihi ambang batas pencemaran
(3). Pada saat pemeriksaan, sedimen yang
telah tercemar melebihi batas maka
sedimen harus di buang ke tempat
pembuangan khusus limbah B3.
4. SISTEM POMPA
(1). Sistem pompa dioperasikan pada kondisi
sebagai berikut :
- Muka air laut pasang
- Muka air sungai naik
- Terjadi hujan dan level muka di kolam
retensi melebihi normal
- Khusus untuk kolam retensi yang
kapasitasnya kecil, pompa air
dihidupkan pada saat mendung
Gambar 3.6 Contoh denah stasiun pompa
38. 32 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset
(3). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset
(4). Jika memakai Genset hidupkan mesin
Genset
(5). Tekan tombol On di panel genset untuk
mengalirkan listrik ke panel utama
(6). penggunaan sumber listrik baik dari
PLN maupun genset, lakukan langkah
sebagai berikut : Tutup pintu outlet
dengan menekan tombol pintu berturut-
turut (tergantung jumlah pintu di lokasi)
(7). Hidupkan pompa lumpur untuk menyedot
lumpur yang mengendap di dasar pompa
banjir. Lamanya pemompaan sesuai
dengan ketentuan (contoh 7 menit).
(8). Matikan pompa lumpur
(9). Hidupkan berturut-turut pompa banjir
sesuai dengan kebutuhan
(10). Matikanpompabanjirapabilaelevasimuka
air di dalam kolam retensi sudah mencapai
elevasi normal sesuai dengan ketentuan
dalam SOP
(11). Pintu outlet dibuka kembali sehingga
aliran air dari kolam retensi ke sungai/
laut dapat mengalir secara gravitasi.
Gambar 3.7 Pemilihan Sumber Listrik
Gambar 3.8 Pintu air mekanik
Gambar 3.9 Proses Pemindahan Air
39. 33PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
5. TRASH RACK MEKANIK
(1). Nyalakan trash rack mekanik dari kontrol
panel, sesuai jumlah rake and arm yang
akan digunakan
(2). Seluruh sampah yang tersaring pada
saringan diangkat ke permukaan saluran
dan dimasukkan ke dalam horizontal
conveyor.
(3). Sampah dari alat pembawa horizontal
jatuh ke dalam inclined conveyor
Gambar 3.10 Pengoperasian melalui panel
Gambar 3.11 Tumpukan sampah di trash rack
Gambar 3.12 Arm Rack
Gambar 3.13 Horizontal conveyor
Gambar 3.14 Inclined conveyor
40. 34 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(4). Sampah dari inclined conveyor masuk /
dimasukan ke bak penampung sampah
atau kontainer yang telah disediakan.
6. TRASH RACK MANUAL
(1). Angkat sampah yang tertahan di saringan
sampah dengan alat garu.
(2). Tumpuk sampah-sampah yang telah di
angkat di tempat yang sudah disediakan
(3). Pindahkan sampah yang sudah terkumpul
dengan gerobak sampah atau truk sampah
untuk dibawa atau diangkut ke TPS atau
ke tempat pembuatan kompos untuk
dipisahkan antara sampah organik dan
anorganik
7. LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
(1). Di lokasi pembuangan dibuat jalan hantar
untuk masuknya dump truk ke lokasi
pembuangan sedimen
Gambar 3.15 Bak penampungan sampah
Gambar 3.17 Pengangkutan sampah di tras rack manual
Gambar 3.16 Pembersihan trash rack manual
Gambar 3.18 Lokasi pembuangan sedimen
41. 35PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Setelah jalan dibuat dan bisa dilalui dump
truk, secara bertahap sedimen-sedimen
dibawa ke tempat pembuangan yang
telah ditentukan
(3). Buat tanggul pengaman di keliling kolam
(4). Sedimen di tumpahkan ke kolam
pembuangan yang telah ditentukan
(5). Setelah sedimen ditumpahkan, sedimen
dipadatkan dan diratakan menggunakan
buldozer
Gambar 3.19 Kegiatan pengankutan sedimen
Gambar 3.20 Pembuatan tanggul di penampungan lumpur
Gambar 3.21 Pembuangan sedimen di lokasi TPA sedimen
Gambar 3.22 Perataan sedimen di Tpa
43. 37PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat
penting dilakukan untuk tetap menjaga kondisi
prasarana dan sarana drainase yang ada.
Proses kegiatan ini terdiri dari beberapa sub
komponen yang perlu di lakukan. Kegiatan
ini dilakukan dengan durasi waktu baik rutin,
berkala maupun khusus tergantung dari
komponen prasarana dan sarana yang ada.
Ringkasan kegiatan pemeliharaan prasarana
dan sarana drainase di sajikan pada tabel
berikut :
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
1 SALURAN
A. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE TERSIER
TIPE TERBUKA DI
PERUMAHAN MAUPUN
LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
Rutin 2 - 3 kali /tahun 108.678/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE TERSIER
TIPE TERTUTUP DI
PERUMAHAN MAUPUN
LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
Berkala 1 - 2 kali /
tahun
106.063/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
C. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE
SEKUNDER/PRIMER TIPE
TERTUTUP
Berkala 1 kali /tahun 136.834/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
D. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE
SEKUNDER DAN PRIMER
TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN
EXCAVATOR
Berkala 1 kali /tahun 160.512/m3
Pijakan excavator harus
berada di tanah yang
keras dan talud yang kuat
E. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE
SEKUNDER DAN PRIMER
TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN
EXCAVATOR PHONTON.
Berkala 1 kali /tahun 169.814/m3
Jika saluran drainase
lebarnya > 6m
Jika menggunakan alat
excavator darat sudah
tidak terjangkau
F. PENGERUKAN SEDIMEN DI
SALURAN DRAINASE
DENGAN ALAT BULLDOZER
KERUK
Berkala 1 kali /tahun 219.727/m3
Tidak ada tempat untuk
operasional excavator
darat duduk dipinggir
saluran
G. PERBAIKAN SALURAN
DRAINASE PRIMER /
SEKUNDER TIPE TERBUKA
Khusus setiap kejadian 1.158.618/m
Jika konstruksi talud
mengalami kerusakan
sebesar 40%
Tabel 4.1 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Drainase Perkotaan
44. 38 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
H. PENGERUKAN SEDIMEN DI
SALURAN DRAINASE
DENGAN ALAT CALM SHELL
Khusus setiap kejadian 165.482/m3
Jika elevasi muka air
cukup dalam dari dasar
sungai
I. PERBAIKAN SALURAN
DRAINASE TERSIER TIPE
LINING TERBUKA KARENA
AMBLAS
Khusus setiap kejadian 586.543/m
Jika lining talus amblas
sebesar 40% dari tinggi
saluran
2 SALURAN
A. Mengangkat Sedimen dari
Gorong-Gorong
Berkala 1 kali /tahun 115.912 /m3
Pekerja/alat bisa masuk ke
gorong-gorong
B. Memperbaiki gorong-gorong
yang berkarat
Khusus setiap kejadian 1.878.908/m
Pekerja/alat bisa masuk ke
gorong-gorong
C. Pengangkatan Sedimen Di
Gorong-Gorong Dengan
Metode Penyemprotan Dan
Penyedotan
Berkala 1 kali /tahun 1.356.657/m
Diameter gorong-gorong
< 60cm Pekerja tidak bisa
masuk kedalam gorong-
gorong
D. Mengangkat Sedimen dari
Siphon
Berkala 1 kali /tahun 338.205/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
3 BANGUNAN TERJUN
Mengangkat Sedimen Dari
Bangunan Terjun
Berkala 1 kali /tahun 103.848/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
4 TANGGUL
A. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Tanggul Tanah
Rutin setiap hari 39.350/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Pemeliharaan Khusus Tanggul
Tanah (kerusakan satu sisi
talud)
Berkala 1 kali /tahun 176.882/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
C. Pemeliharaan Khusus Tanggul
Tanah (kerusakan di kedua
sisinya)
Berkala 1 kali /tahun 148.949/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
D. Rehabilitasi Tanggul Tanah Khusus setiap kejadian 117.627/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
E. Rehabilitasi Tanggul Batu Kali Khusus setiap kejadian 768.980/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
5
BANGUNAN PENANGKAP
PASIR
Pengangkatan Sedimen Bangunan
Penangkap Pasir
Rutin setiap bulan 153.273/m3
Pijakan excavator harus
berada di tanah yang
keras dan talud yang kuat
6 PINTU AIR Perbaikan dan pengecatan Berkala 1 kali /tahun 38.366/m2
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
7
KOLAM RETENSI / KOLAM
TANDON
A. Pengerukan Sedimen di Kolam
Retensi (Metode Sling)
Berkala 1 kali /tahun 247.924/m3
Kolam retensiluasnya >
2ha Sedimen dan sampah
menjadi satu
B. Pengerukan Sedimen di Kolam
Retensi Tipe Estafet
Berkala 1 kali /tahun 237.779/m3
Bentuk kolam retensi
memanjang atau lingkaran
lebarnya 40m
C. PENGERUKAN SEDIMEN
DI KOLAM RETENSI DENGAN
KAPAL KERUK (TIPE
PENGADUK + POMPA)
Berkala 1 kali /tahun 150.066/m3
Khusus sedimen yang tidak
tercampur dengan sampah
D. Pengangkatan sedimen dari
Kolam Retensi Secara Manual
Berkala 1 kali /tahun 103.574/m3
Kolam retensi dengan luas
> 2ha
E. Pemeliharaan Kolam Retensi
dari Tanaman Eceng Gondok
Berkala 1 – 2 kali /
tahun
33.630/m3
Eceng gondok 10% dari
luas kolam retensi
45. 39PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
2. SALURAN
A. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA
DI PERUMAHAN MAUPUN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Pelaksanaan pengerukan dilakukan satu atau
dua kali dalam setahun, biasanya dilaksanakan
di musim kemarau.
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong, karung plastik, linggis,
tali raffia.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Sedimen yang mengendap di dasar saluran
digali dan diangkat ke atas tanggul/
tepisalurandenganalatcangkuldansekop.
(2). Penggalian sedimen harus benar-benar
bersih sampai ke dasar saluran.
(3). Jika di dalam saluran drainase terdapat
sampah, maka sampah diangkat terlebih
dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
sedimen
(4). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
Gambar 4.1 Pengangkatan sedimen di saluran
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
8
POMPA DAN RUMAH
POMPA
A. Pemeliharaan pompa, genset,
panel
Rutin setiap minggu
210.540.000/
Pekerjaan
Lihat SOP masing-masing
item
B. Pemeliharaan rumah pompa Berkala 1 kali /tahun 3.500.530
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
9 TRASH RACK
A. Trash Rack Mekanik
Berkala/ada
kerusakan
30.274.200
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Trash Rack Manual Berkala 2 kali /tahun 1.535.490
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
10
SUMUR DAN KOLAM
RESAPAN
A. Mengangkat sedimen dan
sampah yang mengganggu
dalam sumur resapan
Berkala 1 kali /tahun 49.517/BH
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Mengangkat sedimen dan
sampah yang mengganggu
dalam kolam resapan
Berkala 1 kali /tahun 120.280/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
46. 40 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(5). Sedimendansampahdimasukkankedalam
karung plastik yang terpisah kemudian
diikat.
(6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
(7). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
dengan menggunakan alat gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
(8). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi
saluran drainase cukup dirapikan sehingga
saluran drainase dapat berfungsi kembali
B. PENGERUKAN SEDIMEN
SALURAN DRAINASE TERSIER
TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN
MAUPUN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong, karung plastic, tali
raffia, linggis.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Angkat penutup saluran
(2). Sedimen yang mengendap di dasar saluran
digali dan diangkat ke atas tanggul/
tepi saluran dengan alat cangkul dan
sekop.
Gambar 4.2 Sedimen dimasukan ke dalam karung plastik
Gambar 4.3 Pengangkutan karungsedimen ke TPS
Gambar 4.4 Membuka tutup saluran
47. 41PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3).
(4). Penggalian sedimen harus benar-
benar bersih sampai ke dasar saluran
(5). Jika di dalam saluran drainase terdapat
sampah, maka sampah diangkat terlebih
dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
sedimen
(6). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
(7). Sedimen dan sampah dimasukkan ke
dalam karung plastik yang terpisah
kemudian diikat.
(8). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
(9). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke TPS maupun TPA
(10). dengan menggunakan alat gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
(11). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi
saluran drainase cukup dirapikan sehingga
saluran drainase dapat berfungsi kembali.
(12). Tutup kembali penutup saluran
C. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
DRAINASE SEKUNDER/PRIMER
TIPE TERTUTUP
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong roda satu, linggis,
ember, tali plastik, karung plastik, lilin, pengki,
dump truck, kipas angin (blower). Selain itu,
peralatan keselamatan kerja antara lain: helm,
oksigen, masker, tali plastik, helm dan sepatu
boots. Langkah-langkah pekerjaan adalah
sebagai berikut ;
(1). Angkat semua penutup Manhole di area
saluran yang akan dibersihkan
Gambar 4.5 Pembersihan sedimen di saluran tertutup
Gambar 4.6 Pemisahan sampah Gambar 4.7 Pengangkatan tutup manhole
48. 42 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Nyalakan lilin dan masukkan ke dalam
manhole. Jika apinya mati artinya di
dalam saluran terdapat gas beracun.
Lakukan pengecekan ulang hingga lilin
tetap menyala. Pekerjaan dilakukan jika
sudah dipastikan tidak ada gas beracun
di dalam saluran.
(3). Pekerja masuk ke manhole
(4). Sedimen yang mengendap di dasar saluran
digali dengan menggunakan cangkul,
kemudian diangkat ke atas menggunakan
ember yang diberi tambang
(5). Tumpuk sedimen disamping manhole dan
ditiriskan selama 1 hari
(6). Pindahkan tumpukan sedimen ke dump
truck untuk seterusnya dibuang ke tempat
pembuangan sedimen
Gambar 4.8 Pekerja masuk ke manhole
Gambar 4.9 Pengangkatan sedimen dari manhole
Gambar 4.10 menumpuk sedimen untuk ditiriskan
Gambar 4.11 Pemindahan sedimen ke dump truck
49. 43PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
D. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
DRAINASE SEKUNDER DAN
PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR
Metode kerja ini diterapkan pada saluran
drainase yang memiliki lebar saluran antara
3-10 meter.
Peralatan yang digunakan adalah : excavator
dan dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Siapkan landasan mesin excavator terlebih
dahulu
(2). Pastikan alat excavator duduk di landasan
yang kuat (tidak longsor) pada pinggir
saluran.
(3). Excavator berada dipinggir saluran
(4). Excavator menggali sedimen di dasar
saluran dan langsung ditumpuk dipinggir
saluran drainase
(5). Tiriskan sedimen dipinggir saluran ± 1 hari
sampai cukup kering
(6). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
ke dump truck dengan excavator
(7). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
E. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
DRAINASE SEKUNDER DAN
PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR
PHONTON.
Metode kerja ini diterapkan pada saluran
drainase dengan lebar saluran antara 10-20
meter.
Gambar 4.12 Excavator mengeruk sedimen di pinggir
sungai
Gambar 4.13 Proses pemindahan sedimen ke dump truck
Gambar 4.14 Dump truck mengangkut sedimen
50. 44 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, excavator darat, dump truck
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut :
(1). Excavator phonton berada di saluran.
(2). Excavator phonton mengeruk sedimen
dari dasar saluran drainase untuk
dipindahkan ke tanggul saluran.
(3). Sedimen yang berada dipinggir saluran
ditriskan selama 1 hari.
(4). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
ke dump truck dengan excavator
F. PENGERUKAN SEDIMEN DI
SALURAN DRAINASE DENGAN
ALAT BULLDOZER KERUK
Peralatan yang digunakan adalah : Buldozer
keruk, Excavator, dump truck, sling
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1) Buldozer keruk bekerja mengapung di
dalam saluran untuk mendorong sedimen
ke tempat yang telah ditentukan
(2) Excavator mengangkat sedimen yang telah
terkumpul di saluran drainase ke pinggir
tanggul
(3) Sedimen yang berada dipinggir saluran
ditriskan selama 1 hari.
(4) Sedimen yang sudah ditiriskan di angkat
ke dump truck
(5) Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
G. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
PRIMER / SEKUNDER TIPE
TERBUKA
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong, karung plastik, golok, palu, gergaji
tangan, molen, pompa air, sendok tembok,
waterpass, kotak adukan
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah :
semen, pasir, batu belah, krikil/split.
Gambar 4.15 pengerukan sedimen dengan excavator
phonton
Gambar 4.16 Pengerukan Sedimen Dengan Buldozer
Keruk
51. 45PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Bersihkan atau bongkar bagian pasangan
talud yang rusak
(2). Buat tanggul (kistdam) penahan air
ditempat kerja dengan memasangkarung-
karung plastik berisi tanah
(3). Buang air dengan menggunakan pompa
air dibagian dalam kistdam agar tempat
kerja jadi kering
(4). Gali tanah untuk kepala pondasi sampai
pada elevasi yang direncanakan
(5). Buat adukan dengan menggunakan alat
molen dengan campuran semen dan pasir
(perbandingan 1 : 4)
(6). Pasang pasangan batu belah untuk kepala
pondasi dan buat pasangan dinding
dengan siar timbul dan rapihkan kembali
sisa-sisa adukan yang tidak terpakai
Gambar 4.17 Pembongkaran talud yang lama
Gambar 4.18 Pembuatan kistdam
Gambar 4.19 Proses pengeringan air dengan pompa
Gambar 4.20 Penggalian tanah pondasi
52. 46 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(7). Setelah pasangan selesai dan spesi sudah
mengering, bongkar tanggul penahan
(kistdam) serta mengangkat karung-
karung kistdam tersebut
(8). Rapihkan semua pekerjaan perbaikan
saluran ini.
H. PENGERUKAN SEDIMEN DI
SALURAN DRAINASE DENGAN
ALAT CALM SHELL
Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin Calm
Shell, dump truck, excavator.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Siapkan landasan mesin calm shell
terlebih dahulu
(2). Pastikan alat calm shell duduk di landasan
yang kuat (tidak longsor) pada pinggir
saluran.
(3). Mesin Calm Shell berada di pinggir
saluran drainase
(4). Alat bucket Calm Shell dimasukan ke dasar
saluran untuk mengeruk dan mengangkut
sedimen yang mengendap
(5). Pindahkan sedimen ke pinggir saluran
(6). Sedimen yang berada di pinggir saluran
ditiriskan selama 1 hari
(7). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
ke dum truck dengan menggunakan
excavator.
(8). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
I. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
TERSIER TIPE LINING TERBUKA
KARENA AMBLAS
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong roda satu, karung plastik, golok, palu,
gergaji tangan, katrol, waterpass, sendok
tembok.
Bahan yang diperlukan adalah : pasir, dan
cerucuk dalken.
Gambar 4.21 Pemasangan talud batu kali
Gambar 4.22 Pengangkatan sedimen dengan Calm Shell
53. 47PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). khusus lining saluran yang amblas yang
akan diperbaiki.
(2). Buat tanggul (kistdam) dari bahan karung-
karung plastik berisi tanah sebagai
penahan air ditempat kerja dengan
memasang di hulu dan di hilir lokasi
saluran yang amblas.
(3). Buang air dengan menggunakan pompa
air dibagian dalam saluran yang amblas
agar tempat kerja jadi kering
(4). Gali tanah di samping kiri dan kanan lining
saluran yang amblas.
(5). Angkat lining saluran dengan katrol dan
simpan di samping
(6). Perbaiki dasar saluran yang amblas dengan
mengurug pasir dan dipadatkan. Jika
diperlukan dasar saluran di beri perkuatan
dengan cerucuk dolken
(7). Jika dasar saluran telah rata maka lining
saluran di pasang kembali dengan katrol.
(8). Urug tanah kembali di samping kiri kanan
saluran dan dipadatkan
(9). bongkar tanggul penahan (kistdam).
(10). Rapihkan semua pekerjaan perbaikan
saluran ini.
3. BANGUNAN SILANG
A. MENGANGKAT SEDIMEN DARI
GORONG-GORONG
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul
bergagang panjang, sekop, karung plastik, tali
raffia, gerobak dorong, truk kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Gunakancangkulbergagang panjanguntuk
mengambil sedimen yang mengendap di
dasar gorong-gorong berukuran kecil.
Gambar 4.23 Lining saluran yang amblas
Gambar 4.24 Pengangkatan lining Saluran yang amblas Gambar 4.25 Penggalian sedimen di gorong-gorong
berukuran kecil
54. 48 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Gunakan cangkul dan sekop jika
gorong-gorong tersebut berukuran besar
dan pekerja bisa masuk ke dalamnya
(3). Jika di dalam saluran drainase terdapat
sampah, maka sampah diangkat terlebih
dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
sedimen
(4). Sedimen ditiriskan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
(5). Sedimendansampahdimasukkankedalam
karung plastik yang terpisah kemudian
diikat.
(6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
B. MEMPERBAIKI GORONG-GORONG
YANG BERKARAT
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, tali raffia, pompa air, cangkul, plat baja,
cat, kuas cat, las.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Buat tanggul (kistdam) penahan air
ditempat kerja dengan memasang karung-
karung plastik berisi tanah di hulu dan di
hilir gorong-gorong.
(2). Buang air dengan menggunakan pompa
air dibagian dalam gorong-gorong agar
tempat kerja jadi kering
(3). Sedimenyangmengendapdidasargorong-
gorong digali dengan menggunakan
cangkul, kemudian dibawa dan diangkat
ke atas
(4). Bersihkan plat baja gorong-gorong dari
kotoran
(5). Plat baja yang keropos diganti dengan
plat baja baru dengan sistem pengelasan.
(6). Lakukan pengecatan
(7). Setelah proses pengecatan gorong-gorong
baja selesai, bongkar tanggul penahan
(kistdam).
Gambar 4.26 Gorong-gorong plat baja yang berkarat
Gambar 4.27 Pengecatan gorong-gorong plat baja
55. 49PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
C. PENGANGKATAN SEDIMEN DI
GORONG-GORONG DENGAN
METODE PENYEMPROTAN DAN
PENYEDOTAN.
Metode ini diterapkan pada gorong-gorong
atau saluran drainase yang dengan diameter
lingkaran lebih kecil dari 0,5 m dan bila
kondisinya tertutup sedimen.
Peralatan yang digunakan adalah ; Kabel seling,
selang penyemprot air, pipa penyedot, mobil
tangki penyemprot air, mobil tangki penyedot
lumpur.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Masukan kabel sling dari lubang manhole
no 1 ke no 2
(2). Ujung kabel sling diletakan pada
selang penyemprot air tekanan tinggi
(3). Tarik kabel sling dari selang penyemprot
dari manhole no 2 ke manhole no 1
(4). Semprotkan air dari tangki penyemprot
ke lumpur yang mengendap
(5). Lumpur yang sudah tercampur air akan
masuk ke bak penampung manhole no 1.
Hisap air yang berlumpur ke tangki
penyedot
(6). Lakukan pekerjaan no 3-5 berulang-ulang
sampai endapan lumpur di gorong-gorong
menjadi bersih
(7). Air yang tercampur lumpur di buang ke
tempat pembuangan sedimen
Lihat gambar 4.28 berikut.
D. MENGANGKAT SEDIMEN DARI
SIPHON
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, katrol, ember, pengki, sekop, tali raffia,
pompa air, cangkul, dump truk.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Tutup pintu air di hulu dan hilir siphon.
Untuk siphon yang tidak dilengkapi
dengan pintu air maka buat tanggul
(kistdam) penahan air ditempat kerja
dengan memasang karung-karung plastik
berisi tanah di hulu dan di hilir siphon.
Gambar 4.28 Penyemprotan dan penyedotan gorong-gorong kecil
56. 50 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Buang air dengan menggunakan pompa
air dibagian dalam siphon agar tempat
kerja jadi kering.
(3). Pekerja masuk ke lubang siphon
(4). Sedimen yang mengendap di dasar siphon
digali dengan menggunakan cangkul,
kemudian dibawa dan diangkat ke atas
dengan katrol.
(5). Tumpuk sedimen di tempat yang telah
ditentukan dan ditiriskan selama 1 hari
(6). Pindahkan tumpukan sedimen ke dump
truck untuk seterusnya dibuang ke tempat
pembuangan sedimen
(7). Setelah proses pembersihan siphon
selesai buka kedua pintu air atau bongkar
tanggul penahan (kistdam).
Lihat gambar 4.29
4. BANGUNAN TERJUN
Pemeliharaan bangunan terjun dilakukan
dengan metode mengangkat sedimen dari
bangunan terjun.
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul,
sekop, karung plastic, tali raffia, linggis, gerobak
dorong, truk-truk kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Sedimen yang mengendap di dasar
bangunan terjun digali dan diangkat ke
atas tanggul/tepi bangunan terjun dengan
alat cangkul dan sekop.
(2). Penggalian sedimen harus benar-benar
Gambar 4.29 Penggalian sedimen di siphon
57. 51PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
bersih sampai ke dasar bangunan
(3). Jika di dalam saluran drainase terdapat
sampah, maka sampah diangkat terlebih
dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
sedimen.
(4). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
(5). Sedimen dan sampah dimasukkan ke
dalam karung plastik yang terpisah
kemudian diikat.
(6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
(7). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
dengan menggunakan alat gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
(8). Perbaiki kerusakan apabila terjadi
kerusakan pada konstruksi bangunan
terjun
5. TANGGUL
A. PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA
TANGGUL TANAH
Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin
pemotong rumput, sabit, cangkul.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Pemotongan rumput liar
(2). Pemotongan pohon-pohon yang
mengganggu konstruksi tanggul
B. REHABILITASI TANGGUL TANAH
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, tali rafia, sabit, golok, linggis cangkul,
stamper.
Sedangkan bahannya adalah tanah merah
untuk timbunan.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
Gambar 4.30 Memasukan sedimen ke dalam karung di
bangunan terjun
Gambar 4.31 Pemindahan karung sedimen ke pinggir
saluran
58. 52 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(1). Bersihkan permukaan tanggul yang jebol
dari rumput-rumput dan pohon-pohon
serta akar-akarnya.
(2). Kupas atau gali permukaan pondasi hingga
mencapai lapisan tanah yang baik.
(3). Hamparkan tanah timbunan layer per layer
ke lokasi tanggul setinggi 40 cm setiap
layernya.
(4). Padatkan setiap layer timbunan secara
menyeluruh dengan alat pemadat
stamper setiap layer harus benar-
benar padat, dengan cara alat stemper
bekerja memadatkan tanah secara
berulang dan konsisten (lakukan bolak-
balik sampai tingkat kepadatan yang
telah ditentukan)
(5). Pemadatan dilakukan sampai pada elevasi
tanggul yang direncanakan.
(6). Parameter untuk Layer menggunakan
faktor CBR yang berlaku di Bina Marga.
C. REHABILITASI TANGGUL
BATU KALI
Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis
cangkul, ember, waterpass, meteran, benang,
sendok tembok, unting-unting, ember, dolak.
Bahan yang diperlukan adalah: semen, pasir,
batu belah.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Bersihkan bagian batu kali yang rusak.
(2). Buat tanggul pasangan batu kali dengan
adukan semen dan pasir.
(3). Buat siaran timbul.
(4). Bersihkan kembali sisa adukan yang tidak
terpakai.
6. BANGUNAN PENANGKAP PASIR
Pemeliharaandenganpengangkatansedimendi
kolam penangkap pasir dengan menggunakan
excavator :
Peralatan yang digunakan adalah; Excavator,
dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Excavator berdiri dipinggir kolam, Pastikan
pondasi pingir kolam benar-benar mampu
menopang alat excavator.
Gambar 4.32 Tanggul yang longsor
59. 53PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Excavator menggali sedimen di dasar
kolam penangkap pasir dan langsung
ditumpuk dipinggir kolam.
(3). Tiriskan sedimen dipinggir kolam ± 1 hari
sampai cukup kering
(4). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
ke dump truck dengan excavator
(5). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
7. PINTU AIR
Beberapa langkah pekerjaan yang dapat
dilakukan untuk pemeliharaan bangunan pintu
air adalah sebagai berikut ;
(1). Melumasi pintu-pintu air seperti batang
ulir dan gigi pemutar
(2). Pengecatan pintu-pintu air seperti plat
daun pintu dan kusen pintu
Gambar 4.33 Pengerukan sedimen di bangunan
penangkap pasir
Gambar 4.35 Pintu sorong
Gambar 4.36 Pengecatan Pintu Sorong
Gambar 4.34 Pemindahan sedimen ke dump truck
60. 54 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3). Membersihkan sampah atau endapan di
pintu-pintu air.
(4). Lakukan perbaikan secara berkala untuk
pintu-pintu air yang mengalami kerusakan
seperti mengganti plat daun pintu yang
keropos atau besi kusen pintu
8. KOLAM RETENSI / KOLAM
TANDON
A. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
RETENSI (METODE SLING)
Metode ini diterapkan pada kolam retensi yang
luasnya lebih dari 2 ha.
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, phonton penampungan, kabel sling,
dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Excavator phonton bersama sama
dengan phonton penampung bergerak
dengan menggunakan lengan excavator
dari tepi menuju ke tempat lokasi
sedimen yang akan diangkat
(2). Keruk sedimen dari dasar kolam retensi
dengan menggunakan excavator phonton
yang berada di tengah kolam retensi dan
langsung dimasukan ke tempat phonton
penampungan.
(3). Lakukan pekerjaan pengerukan dan
pengisian sedimen ke dalam phonton
penampung berulang kali sampai bak
penampung penuh
Gambar 4.37 Pembersihan endapan dan sampah di
pintu air
Gambar 4.38 Pengelasan pintu air yang rusak
Gambar 4.39 Pengerukan sedimen dari kolam retensi ke
phonton penampung
61. 55PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(4). Tarik excavator phonton dan phonton
penampung dengan menggunakan sling
ke pinggir spoil bank
(5). Pindahkan semua sedimen dari phonton
penampung dengan menggunakan
excavator ke bak penampung
(6). Tiriskansedimendispoilbankselama1hari
(7). Masukkan sedimen dari “bak
penampungan (spoil bank) ke dalam
dump truk dengan menggunakan
excavator
(8). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
B. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
RETENSI TIPE ESTAFET
Metode ini diterapkan pada kolam retensi
berbentuk empat persegi panjang dengan lebar
30 – 40m. atau berbentuk lingkaran dengan
diameter 30-40m
Gambar 4.40 Alat sling penarik phonton excavator
Gambar 4.42 Pemindahan sedimen dari bak penampung
ke dump truck
Gambar 4.43 Sedimen di bawa ke tempat pembuangan
sedimen dengan dump truck
Gambar 4.41 Pemindahan sedimen ke bak penampung
62. 56 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, phonton penampungan, dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Excavator phonton no 1 dan 2 bersama
sama dengan phonton penampung
bergerak dengan menggunakan lengan
excavator dari tepi menuju ke tempat
lokasi sedimen yang akan di angkat dengan
posisi seperti pada gambar sket
(2). Excavator 1 mengeruk sedimen dari dasar
kolam retensi untuk dimasukan ke
phonton penampungan.
(3). Lakukan pekerjaan pengerukan dan
pengisian sedimen ke dalam phonton
penampung berulang kali oleh excavator
no 1 sampai penuh
(4). Kemudian sedimen dari ponton
penampungan, sedimen dipindahkan lagi
ke pinggir kolam dengan excavator no 2
(5). Sedimen yang berada dipinggir kolam
ditiriskan selama 1 hari
(6). Kemudian Sedimen dipindahkan lagi
dengan menggunakan Excavator no 3
ke dalam dump truk.
(7). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
C. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
RETENSI DENGAN KAPAL KERUK
(TIPE PENGADUK + POMPA)
Peralatan yang digunakan adalah ; Kapal keruk
tipe pengaduk lengkap dengan pompa hisap,
excavator, dump truck
Kapal keruk digunakan pada kondisi kolam
retensi yang bebas hambatan (umunya dari
sampah). Kapal keruk tidak dapat berfungsi
apabila kondisi kolam retensi terhambat oleh
sampah.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Kapal keruk masuk ke tengah kolam
retensi
Gambar 4.44 Proses pengerukan Sedimen Tipe Estafet
63. 57PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2). Sedimen yang berada di kolam retensi
di aduk dengan alat pengaduk yang
berada di kapal keruk
(3). Hidupkan pompa hisap untuk menyedot
sedimen dan memindahkannya ke
tempat “bak penampungan (spoil bank)
(4). Sedimen yang berada di bak
penampungan kolam ditiriskan selama
1 hari
(5). Masukkan sedimen dari “bak
penampungan (spoil bank) ke dalam
dump truk dengan menggunakan
excavator
(6). Angkut sedimen ke tempat
pembuangan yang telah ditentukan
D. PENGANGKATAN SEDIMEN DARI
KOLAM RETENSI SECARA MANUAL
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul,
sabit, golok, linggis, karung plastic, tali raffia,
gerobak dorong, truck-truck kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Tutup pintu inlet supaya air tidak masuk ke
dalam kolam retensi
(2). Buka pintu outlet untuk mengeluarkan
air dari kolam retensi ke saluran
pembuang
(3). Bersihkan atau potong tumbuhan air yang
tumbuh di kolam retensi
(4). Gali sedimen di kolam retensi dimulai
dari tengah menuju ke pinggir kolam
(5). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
(6). Sedimen dan sampah dimasukkan ke
dalam karung plastik yang terpisah
kemudian diikat
(7). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
(8). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
dengan menggunakan alat gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
Gambar 4.45 Penyedotan sedimen di kolam retensi
dengan kapal keruk
Gambar 4.46 Pembersihan kolam retensi secara manual
64. 58 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
E. PEMELIHARAAN KOLAM RETENSI
DARI TANAMAN ECENG GONDOK
Peralatan yang digunakan adalah ; Perahu/
sampan, cangkul atau garu.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Siapkan perahu/sampan untuk ke tengah
kolam
(2). Bersihkan kolam dengan mencabut eceng
gondok dan masukan ke dalam perahu.
(3). Bawa tumbuhan eceng gondok ke pinggir
kolam
(4). Tiriskan eceng gondok selama dua hari
untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai
bahan baku kerajinan industri rumah
tangga atau di letakkan di tempat yang
telah ditentukan.
9. POMPA DAN RUMAH POMPA
Komponen dalam pemeliharaan rumah pompa
adalah ; genset, pompa, dan rumah pompa.
Lakukan pemeliharaan pada masing-masing
komponen sebagai berikut:
(1) Pemeliharaan genset :
- Lakukan pemanasan mesin,
- Cek saringan udara
- Cek jumlah air pendingin
- Cek filter bbm,
- Penggantian oli secara rutin,
- Penggantian baterai bila rusak,
- Overhaul,
- Pengecatan yang berkarat
(2) Pemeliharaan Pompa :
- Periksa kabel penghubung,
- Cek konsumsi arus dan tegangan
- Cek kebersihan panel
- Cek semua fungsi sistem keamanan
pompa
- Pengecatan
- Overhaul
Gambar 4.47 Kolam retensi yang dipenuhi tumbuhan
eceng gondok
Gambar 4.48 Proses pembersihan kolam retensi dari eceng
gondok
Kolam Retensi Dipenuhi
Eceng Gondok
65. 59PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3) Pemeliharaan rumah pompa :
- Pengecatan dinding
- Perbaikan plafond dan atap
- Perbaikan pintu dan jendela
10. TRASH RACK
Terdapat 2 macam Trash Rack yang maisng-
masing memiliki lagkah pemeliharaan yang
berbeda.
A. TRASH RACK MEKANIK
(1). Lumasi oli alat-alat seperti engsel-engsel
rake and arm dan semua roda-roda di
conveyer.
(2). Perbaiki alat-alat yang rusak atau di ganti
dengan yang baru.
(3). Kabel-kabel penghubung dan komponen-
komponen di panel, jika ada yang rusak
diganti baru.
B. TRASH RACK MANUAL
(1). Pemeriksaan dan pengecatan bar screen
secara berkala
(2). Perbaiki bar screen yang rusak atau di
ganti dengan yang baru
11. SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
A. SUMUR RESAPAN
Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat
sedimen dan sampah yang mengganggu
peresapan air dalam sumur resapan.
Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis,
cangkul, karung plastik, tali raffia, ember,
katrol penarik.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Angkat penutup manhole
(2). Seorang pekerja masuk ke sumur resapan
(3). Galisedimendansampahyangmengendap
di sumur resapan dan angkat ke atas
(4). Masukan sedimen ke dalam plastik
(5). Buang sedimen ke tempat yang telah
ditentukan
(6). Tutup kembali penutp manhole jika
penggalian sedimen dan sampah telah
selesai
Gambar 4.49 Pemeliharaan Sumur Resapan
66. 60 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
B. KOLAM RESAPAN
Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat
sedimen dan sampah yang mengganggu dalam
kolam resapan.
Peralatan yang digunakan adalah ; Sabit, golok,
cangkul, linggis, karung plastik, tali raffia,
ember, gerobak dorong, truk-truk kecil
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1). Bersihkan atau potong tumbuhan air yang
tumbuh di kolam resapan
(2). Gali lumpur di kolam resapan dimulai
dari tengah menuju ke pinggir kolam
(3). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
penggalian).
(4). Sedimendansampahdimasukkankedalam
karung plastik yang terpisah kemudian
diikat
(5). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
telah ditentukan dengan menggunakan
alat gerobak dorong maupun truk-truk
kecil.
(6). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke tempat pembuangan sementara (tps)
maupun tempat pemrosesan akhir (tpa)
dengan menggunakan alat gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
69. 63PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
Sebagian besar penyusunan pembiayaan
operasi dan pemeliharaaan prasarana dan
sarana drainase kota di dalam buku ini
disusun berdasarkan harga satuan pekerjaan.
Sebagai standar digunakan patokan harga
satuan Provinsi DKI Jakarta, yakni berdasarkan
Keputusan Kepala Biro Administrasi Sarana
PerkotaanProvinsiDKIJakartaNomor861/2008
tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah
Pekerjaan Bidang/Jasa Pemborongan Provinsi
DKI Jakarta Periode Januari 2009.
Daftar jenis pekerjaan, harga bahan, upah
dan harga jadi yang didasarkan pada patokan
harga Provinsi DKI Jakarta dipaparkan dalam
Lampiran A. Untuk kepentingan penyusunan
harga di kota/kabupaten lainnya ditetapkan
berdasarkan indeks harga seperti dipaparkan
dalam Lampiran B. Jika di kota/kabupaten
terdapat patokan harga satuan bahan dan
upah, lebih memakai harga patokan tersebut.
Pertimbangan digunakannya patokan harga
satuan adalah sifat dan situasi pekerjaan
operasi dan pemeliharaan drainase, yaitu:
(1). pekerjaan operasi dan pemeliharaan tidak
dilakukan setiap hari, melainkan dilakukan
pada periode tertentu misalnya pada saat
menjelangmusimpenghujanatauendapan
sedimen telah melampaui batas yang
ditentukan;
(2). kuantitas pekerjaan sangat besar dan pada
situasi tertentu memerlukan peralatan
dan alat berat yang memerlukan investasi
awal yang sangat besar, misalnya
pengadaan ponton dan excavator, dump
truck untuk pengerukan kolam retensi;
(3). pada situasi lain pekerjaan hanya
memerlukan peralatan yang sederhana
seperti cangkul dan sekop tetapi
membutuhkan tenaga kerja/pekerja dalam
jumlah besar dan pada dasarnya tidak
memerlukankeahlian/ketrampilankhusus,
misalnya pengerukan saluran drainase;
Pengadaan alat berat sendiri dan/atau
rekruitmen pekerja kasar dalam jumlah besar
tidak efisien ditilik dari sisi biaya karena
frekuensi pekerjaan tidak dilakukan setiap hari.
Modelpembiayaanyangsesuaidengansifatdan
situasi pekerjaan seperti adalah menggunakan
perusahaan-perusahaan jasa pemborongan
(kontraktor) dan/atau outsourcing dari pihak
ketiga. Untuk kepentingan tersebut dibutuhkan
standar pembiayaan yang didasarkan pada
harga satuan pekerjaan.
Beberapa pembiayaan pekerjaan lain yang
sifatnya operasi harian (rutin), seperti operasi
pompa, trash rack, pintu air, tidak tepat jika
menggunakan model jasa pemborongan,
karena sifat pekerjaannya harian (daily activity),
membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus
dan tidak memerlukan peralatan tambahan
untuk mengoperasikannya.
Sifat dan situasi pekerjaan seperti ini
lebih sesuai dipenuhi dengan mengangkat
karyawan tetap/honorer atau menggunakan
jasa perusahaan outsourcing tenaga kerja.
Mengacu pada konsep akuntansi biaya, model
70. 64 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
yang sesuai untuk pembiayaan jenis pekerjaan
drainase seperti ini adalah penggolongan biaya
atas dasar obyek pengeluaran.
Penggolongan biaya yang paling sederhana
adalah penggolongan atas dasar obyek
pengeluaran, yaitu berupa penjelasan singkat
obyek suatu pengeluaran. Jika pemerintah
daerah atau dinas mengeluarkan biaya untuk
membayar upah/gaji karyawan maka
pengeluaran tersebut disebut upah/gaji, jika
digunakan untuk membeli bahan/material
maka disebut sebagai biaya bahan/material.
Untuk pekerjaan drainase perkotaan, obyek
pengeluaran dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu: (a) biaya bahan/material; (b) biaya tenaga
kerja; dan (c) biaya administrasi umum (dalam
bidang bisnis/pabrik biaya ini disebut biaya
overhead pabrik/kantor).
Uraian pembiayaan dalam buku ini akan
dipaparkan berdasarkan komponen sistem
drainase. Untuk tiap-tiap elemen pembiayaan
akan ditentukan model pembiayaannya,
yakni pekerjaan bidang/jasa pemborongan
(kontraktor) dan pekerjaan non-kontraktor
(swakelola).
2. PEMBIAYAAN KOMPONEN
DRAINASE
Perhitungan Biaya berdasarkan Harga Perkiraan
tahun 2009
A. KEGIATAN OPERASI
(1). Pintu air
(2). Sistem pompa
(3). Trash rack mekanik
(4). Trash rack manual
(5). Proses tempat pembuangan sedimen
B. KEGIATAN PEMELIHARAAN
(1). Saluran
(2). Bangunan silang
(3). Bangunan terjun
(4). Tanggul jalan inspeksi
(5). Bangunan penangkap pasir
(6). Pintu air
(7). Kolam retensi / kolam tandon
(8). Pompa dan rumah pompa
(9). Pemeliharaan sumur resapan
71. 65PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : P I N T U A I R
A S U M S I D I M E N S I : O P E R A S I P I N T U S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Upah operator selama 1 tahun disesuaikan dengan upah yang berlaku 13,00 bulan 1.000.000 13.000.000
2 -
3 -
4 -
5 -
TOTAL 13.000.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S I S T E M P O M P A
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T S T A T I O N P O M P A S E L A M A 1 T A H U N ( K a p a s i t a s
p o m p a 1 m 3 / d e t )
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pengadaan solar 1.200,00 liter 4.500 5.400.000
2 Pengadaan oli 12,00 liter 40.000 480.000
3 Pengadaan Listrik 1,00 tahun 1.000.000 1.000.000
4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000
TOTAL 45.880.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 900.000 10.800.000
2 Upah operator 2 orang 26,00 1.500.000 39.000.000
TOTAL 49.800.000
Tabel 5.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI PINTU AIR
Tabel 5.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI SISTEM POMPA
Tabel 5.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI KOLAM RETENSI YANG TERKENA LIMBAH B3
72. 66 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 1.000.000 12.000.000
2 Pengadaan Cangkul 10,00 bh 50.000 500.000
3 Upah pekerja 4 orang 52,00 bulan 1.000.000 52.000.000
4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000
TOTAL 103.500.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M A N U A L
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M A N U A L S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Upah pekerja 2 orang 26,00 bulan 1.000.000 26.000.000
2 Pengadaan Garu 26,00 bh 50.000 1.300.000
3 Pengadaan Cangkul 26,00 bh 50.000 1.300.000
TOTAL 28.600.000
Tabel 5.4 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI TRASH RACK MEKANIK
Tabel 5.5 Rencana Anggaran Biaya Operasi Trash Rack Manual
73. 67PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : L O K A S I P E M B U A N G A N S E D I M E N
A S U M S I D I M E N S I : P E M B U A T A N J A L A N H A N T A R
L E B A R B = 8 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M
P E M B U A T A N T A N G G U L
L E B A R B = 4 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M
B I A Y A P E R A T A A N S E D I M E N
L E B A R B = 1 0 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I S E D I M E N = 1 , 5 0 M
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pengukuran waterpass Sedimen 6,00 m 6.830 409.800
2 Pembuatan jalan hantar 240,00 m³ 96.078 23.058.720
3 pembuatan tanggul keliling 120,00 m³ 96.078 11.529.360
4 perataan sedimen 300,00 m³ 6.337 1.901.100
TOTAL 36.898.980
KEUNTUNGAN 10% 3.689.898
TOTAL 40.588.878
PPN 4.058.888
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 44.647.766
BIAYA / M³ 67.648
Tabel 5.6 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
74. 68 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M
L E B A R = 1 , 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R
T I P E T E R B U K A D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N
P E R M U K I M A N
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
2 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
3 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
4 0 0 Pengadaan karung plastik 4.082,00 bh 1.000 4.082.000
5 KLS 1
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran terbuka
300,00 m³ 32.440 9.732.000
6 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082,00 bh 200 816.400
7 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285,00 m³ 28.076 8.001.660
TOTAL 26.945.014
KEUNTUNGAN 10% 2.694.501
TOTAL 29.639.515
PPN 10% 2.963.952
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 32.603.467
BIAYA / M³ 108.678
Tabel 5.7 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN
MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
75. 69PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M
L E B A R = 0 1 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 1 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R
T I P E T E R T U T U P D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N
P E R M U K I M A N
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500 m 6.829 3.414.500
2 00 00 Pengadaan karung plastik 4.082 bh 1.000 4.082.000
3 00 00 Pengangkatan & penutupan plat penutup 250 bh 1.000 250.000
4 KLS 01
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran terbuka
300 m³ 32.440 9.732.000
5 00 00 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082 bh 200 816.400
6 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285 m³ 28.076 8.001.660
TOTAL 26.296.560
KEUNTUNGAN 10% 2.629.656
TOTAL 28.926.216
PPN 10% 2.892.622
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 31.818.838
VOLUME PEKERJAAN / M³ 106.063
Tabel 5.8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN
MAUPUN LINGKUNGAN
76. 70 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M
L E B A R = 2 , 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 5 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R /
P R I M E R T I P E
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,0 m 6.829 3.414.500
2 PD 01 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,0 bh 675.217 675.217
3 PD 02 Dokumentasi Proyek 1,0 ls 223.237 223.237
4 0 0 Pengangkatan & penutupan plat penutup 83,0 bh 1.000 83.000
5 KLS 02
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran tertutup
500,0 m³ 42.803 21.401.500
6 AG 01
Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan
orang
450,0 m³ 23.435 10.545.750
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 450,0 m³ 44.888 20.199.600
TOTAL 56.542.804
KEUNTUNGAN 10% 5.654.280
TOTAL 62.197.084
PPN 10% 6.219.708
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 68.416.793
VOLUME PEKERJAAN / M³ 136.834
Tabel 5.9 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE TERTUTUP
77. 71PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M
L E B A R = 7, 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R
D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N
E X C A V A T O R
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 2.100,00 m³ 44.688 93.844.800
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 1.890,00 m³ 44.688 84.460.320
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 1.890,00 m³ 44.888 84.838.320
TOTAL 278.574.850
KEUNTUNGAN 10% 27.857.485
TOTAL 306.432.335
PPN 10% 30.643.234
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 337.075.569
VOLUME PEKERJAAN / M³ 160.512
Tabel 5.10 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR
78. 72 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 KLS 15 Pengerukan sedimen dengan excavator phonton 3.600,0 m³ 55.437 199.573.200
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3.240,0 m³ 44.688 144.789.120
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3.240,0 m³ 44.888 145.437.120
TOTAL 505.230.850
KEUNTUNGAN 10% 50.523.085
TOTAL 555.753.935
PPN 10% 55.575.394
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 611.329.329
VOLUME PEKERJAAN / M³ 169.814
Tabel 5.11 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M
L E B A R = 1 2 , 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R
D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N
E X C A V A T O R P H O N T O N
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
79. 73PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.0 m2 463,269 11,118,456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500.0 m 6,829 3,414,500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.0 bh 675,217 675,217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.0 ls 223,237 223,237
5 0 0 Pengerukan sedimen dengan bulldozer keruk 3,600.0 m3 52,000 187,200,000
6 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 3,600.0 m3 44,688 160,876,800
7 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3,240.0 m3 44,688 144,789,120
8 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3,240.0 m3 44,888 145,437,120
TOTAL 653,734,450
KEUNTUNGAN 10% 65,373,445
TOTAL 719,107,895
PPN 10% 71,910,790
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 791,018,685
VOLUME PEKERJAAN / M³ 219,727
Tabel 5.12 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER KERUK
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 . 0 0 M
L E B A R = 1 2 . 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 . 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N D I S A L U R A N D R A I N A S E
D E N G A N A L A T B U L L D O Z E R K E R U K
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
80. 74 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.00 m² 463,269 11,118,456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 200.00 m 6,829 1,365,800
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.00 bh 675,217 675,217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.00 ls 223,237 223,237
5 0 0 Pengadaan karung plastik 17.26 bh 1,000 17,264
6 TN 2 Galian tanah konstruksi 258.89 m³ 40,979 10,608,866
7 BK 1 Pekerjaan pasangan batu belah 238.89 m³ 599,335 143,172,404
8 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 44.00 m 257,154 11,314,776
9 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 24.00 m³ 19,334 464,016
10 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 17.26 bh 200 3,453
11 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 234.89 m³ 44,888 10,543,538
12 0 0 Dewatering selama konstruksi 200.00 m 10,000 2,000,000
TOTAL 191,507,027
KEUNTUNGAN 10% 19,150,703
TOTAL 210,657,730
PPN 10% 21,065,773
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 231,723,503
VOLUME PEKERJAAN / M 1,158,618
Tabel 5.13 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 200.00 M
LEBAR = 4.00 M
TINGGI (H) = 1.70 M
TINGGI ENDAPAN = 0.40 M
H = 2.00 M
S = 2.24 M
t = 0.40 M
h = 0.60 M
b = 0.50 M
M = 0.50 M
NAMA KEGIATAN : PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
H
M
1
h
S t
b
81. 75PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 0 0 Pengerukan sedimen dengan calm shell 3.000,00 m³ 51.000 153.000.000
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 2.700,00 m³ 44.688 120.657.600
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 2.700,00 m³ 44.888 121.197.600
TOTAL 410.286.610
KEUNTUNGAN 10% 41.028.661
TOTAL 451.315.271
PPN 10% 45.131.527
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 496.446.798
VOLUME PEKERJAAN / M³ 165.482
Tabel 5.14 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 500.00 M
LEBAR = 10.00 M
TINGGI ENDAPAN = 0.60 M
PELAKSANA KERJA KONTRAKTOR
82. 76 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
2 TN 2 Galian tanah konstruksi 7,20 m³ 40.979 295.049
3 0 0 Angkat dan pasang kembali lining saluran 20,00 m 100.000 2.000.000
4 0 0 Pengadaan dan Pemasangan cerucuk dolken 90,00 bh 13.066 1.175.940
5 0 0 Mengurug Pasir dgn Pasir Urug Darat, tebal 30 cm 16,00 m³ 57.127 914.030
6 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 7,20 m³ 19.334 139.205
7 0 0 Dewatering selama konstruksi 10,00 10.000 100.000
TOTAL 4.847.461
KEUNTUNGAN 10% 484.746
TOTAL 5.332.207
PPN 10% 533.221
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.865.428
VOLUME PEKERJAAN / M 586.543
Tabel 5.15 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 10.00 M
LEBAR = 1.00 M
TINGGI (H) = 1.20 M
NAMA KEGIATAN : PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING
TERBUKA KARENA AMBLAS
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
83. 77PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 272,0 bh 1.000 272.000
2 KLS 2a
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
gorong-gorong
20,0 m³ 42.803 856.060
3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 272,0 bh 200 54.400
4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 19,0 m³ 28.076 533.444
5 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000
TOTAL 1.915.904
KEUNTUNGAN 10% 191.590
TOTAL 2.107.494
PPN 10% 210.749
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 2.318.244
VOLUME PEKERJAAN / M³ 115.912
Tabel 5.16 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN SILANG
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M
LEBAR = 2.00 M
TINGGI ENDAPAN = 0.50 M
NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
84. 78 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 4,00 m 257.154 1.028.616
3 KLS 2a
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
gorong-gorong
31,40 m³ 42.803 1.344.014
4 AG 1
Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan
orang
31,40 m³ 23.435 735.859
5 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 31,40 m³ 44.888 1.409.483
6 0 0 penggantian dan Pengelasan plat baja yang keropos 62,80 m² 400.000 25.120.000
7 PC 19 Pengecatan besi 40,00 m² 24.878 995.120
6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,00 m 10.000 200.000
TOTAL 31.056.329
KEUNTUNGAN 10% 3.105.633
TOTAL 34.161.962
PPN 10% 3.416.196
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 37.578.159
VOLUME PEKERJAAN / M 1.878.908
Tabel 5.17 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M
DIAMETER = 2.00 M
NAMA KEGIATAN : MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
85. 79PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
Upah pekerja 2 org 2,00 hari 65.734 131.468
Sewa tangki penyemprot 1,18 m³ 500.000 588.750
Sewa tangki penyedot lumpur 3,00 m³ 200.000 600.000
TOTAL 1.320.218
KEUNTUNGAN 10% 132.022
TOTAL 1.452.240
PPN 10% 145.224
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 1.597.464
VOLUME PEKERJAAN / M 1.356.657
Tabel 5.18 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE PENYEMPROTAN DAN
PENYEDOTAN
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 12.00 M
DIAMETER = 0.50 M
TINGGI ENDAPAN = 0.25 M
NAMA KEGIATAN : PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE
PENYEMPROTAN DAN PENYEDOTAN
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
86. 80 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 218,0 bh 1.000 218.000
2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 6,0 m 257.154 1.542.924
3 KLS 2b
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
siphon
16,0 m³ 42.803 684.848
4 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 218,0 bh 200 43.600
5 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 15,2 m³ 28.076 426.755
6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000
JUMLAH 1.356.000
TOTAL 4.472.127
KEUNTUNGAN 10% 447.213
TOTAL 4.919.340
PPN 10% 491.934
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.411.274
VOLUME PEKERJAAN / M³ 338.205
Tabel 5.19 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN SILANG
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M
LEBAR = 2.00 M
TINGGI ENDAPAN = 0.40 M
NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
87. 81PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 109,0 bh 1.000 109.000
2 KLS 2c
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
bangunan terjun
8,0 m³ 42.803 342.424
3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 109,0 bh 200 21.800
4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 7,6 m³ 28.076 213.378
TOTAL 686.602
KEUNTUNGAN 10% 68.660
TOTAL 755.262
PPN 10% 75.526
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 830.788
VOLUME PEKERJAAN / M³ 103.848
Tabel 5.20 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN TERJUN
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 10.00 M
LEBAR = 4.00 M
TINGGI ENDAPAN = 0.20 M
NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
88. 82 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pemotongan rumput 1,278,82 m² 5.000 6.394.113
2 0 0 Pemotongan pohon kecil 2,00 titik 5.000 10.000
3 0 0 Pemotongan pohon besar 1,00 titik 100.000 100.000
JUMLAH 6.504.113
KEUNTUNGAN 10% 650.411
TOTAL 7.154.524
PPN 10% 715.452
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 7.869.976
VOLUME PEKERJAAN / M 39.350
Tabel 5.21 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH
KOMPONEN SISTEM DRAINASE : TANGGUL JALAN INSPEKSI
ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 200.00 M
LEBAR = 3.00 M
TINGGI (H) = 1.20 M
S = 1.70 M
KEMIRINGAN (M) = 1.00
NAMA KEGIATAN : PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH
PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR