SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 124
Descargar para leer sin conexión
PEDOMAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN PRASARANA DAN
SARANA DRAINASE PERKOTAAN
IIIPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten
untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan
kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam
pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk
teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam
kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih
memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi;
yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten.
Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Jakarta, November 2009
Tim Penyusun
VPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................III
DAFTAR ISI ............................................................................................................. V
	 Bab I 			 PENDAHULUAN .......................................................................	1
	 Bab II			 SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN ...............	 5
	 Bab III		 OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE
					 PERKOTAAN .................................................................................. 25
	 Bab IV		 PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE
					 PERKOTAAN ........................................................................... 37
	 Bab V			 PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE
					 PERKOTAAN ........................................................................... 63
	 Bab VI		 PENUTUP ............................................................................... 99
	 LAMPIRAN A			
	 HARGA SATUAN .................................................................................. 101
	 LAMPIRAN B			
	 TABEL INDEKS HARGA .........................................................................105
	 LAMPIRAN C			
	 CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PEMELIHARAAN DI SATU KOTA
	 DI INDONESIA ..................................................................................... 117
BAB I PENDAHULUAN
Permukiman Layak Huni
Bab I
PENDAHULUAN
1PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB I PENDAHULUAN
1.	 LATAR BELAKANG
Untuk menjaga keseimbangan prasarana dan
sarana drainase perkotaan yang telah ada maka
kegiatan operasi dan pemeliharaan merupakan
kegiatan yang penting untuk dilakukan, agar
prasarana dan sarana drainase dapat terus
berfungsi untuk mengalirkan air permukaan
dan genangan sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif.
2.	 MAKSUD
Tersedianya pedoman pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan prasarana dan sarana
drainase perkotaan yang mandiri dan
berkesinambungan.
3.	 TUJUAN
Tersedianya standar operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase perkotaan yang
dapat digunakan sebagai acuan penyelenggara,
baik pemerintah pusat, pemerintah daerah
maupun swasta.
4.	 RUANG LINGKUP
Mencakup prasarana dan sarana drainase
perkotaan, operasi, pemeliharaan dan
pembiayaan.
5.	 PENGERTIAN
(1).	 Operasi adalah menjalankan atau
	 memfungsikan prasarana dan sarana
	 drainase perkotaan sesuai dengan maksud
	 dan tujuannya.
(2).	 Pemeliharaan adalah kegiatan yang
	 dilakukan untuk menjamin fungsi
	 prasarana dan sarana drainase bekerja
	 sesuai dengan rencana
(3).	 Drainase adalah prasarana yang berfungsi
	 mengalirkan air permukaan ke badan
	 air atau ke bangunan resapan buatan.
(4).	 Drainase perkotaan adalah sistem
	 pembuangan air yang berfungsi
	 mengeringkan bagian-bagian wilayah
	 administrasi kota dan daerah urban dari
	 genangan air, baik dari hujan lokal dan
	 pasang air laut yang masuk di wilayah
	 kota sehingga tidak mengganggu
	 masyarakat dan dapat memberikan
	 manfaat bagi kehidupan manusia.
(5).	 Sistem Polder adalah sistem penanganan
	 drainase perkotaan dengan cara
	 mengisolasi daerah yang dilayani dari
	 pengaruh limpasan air hujan dan pasang
	 air laut dengan tanggul atau prasarana
	 lain yang dapat difungsikan sebagai
	 tanggul.
(6).	 Kolam Retensi/Tandon adalah kolam/
	 waduk penampungan air hujan dalam
	 jangka waktu tertentu yang berfungsi
	 untuk memotong puncak banjir dan
	 menyimpan air sementara pada saat air
	 laut pasang.
(7).	 Bangunan pelengkap adalah bangunan
	 yang dibuat dan berfungsi sebagai
	 pelengkap sistem drainase perkotaan,
	 antara lain : bangunan perlintasan, pintu
	 air, stasiun pompa, bak penampung, bak
	 pengontrol, trash rack dan bangunan
	 terjunan.
2 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB I PENDAHULUAN
(8).	 Trash Rack adalah bangunan saringan
	 sampah yang dapat dioperasikan secara
	 mekanik atau manual.
(9).	 Bangunan Perlintasan adalah bangunan
	 yang berfungsi untuk menyalurkan air
	 dari satu saluran ke saluran yang lain
	 yang melintasi suatu bangunan tertentu.
(10).	PompaBanjiradalahpompayangberfungsi
	 memindahkan air ke badan air penerima.
(11).	Rumah pompa adalah bangunan
	 pelengkap untuk melindungi peralatan
	 seperti genset, panel-panel, pompa
	 banjir, ruang operasi dan pemeliharaan
(12).	Pompa Lumpur adalah pompa yang
	 berfungsi menyedot air dan lumpur
	 untuk membantu mengoptimalkan fungsi
	 pompa banjir.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
SARANA DAN PRASARANA
DRAINASE PERKOTAAN
5PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
1.	 UMUM
A.	 PRINSIP DASAR DRAINASE
	 PERKOTAAN
Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu
diresapkan, ditampung sementara dan
dialirkan. Caranya yaitu dengan pembuatan
fasilitas resapan, tampungan dan saluran
drainase. Sistem saluran drainase di atas
selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar
yaitu ke badan air penerima.
B.	 FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
	 SECARA UMUM :
(1).	 Meresapkan air permukaan untuk
	 menjaga kelestarian air tanah (konservasi
	 air).
(2).	 Mengendalikan kelebihan air permukaan
	 yang dapat dimanfaatkan untuk
	 persediaan air dan kehidupan akuatik.
(3).	 Mengeringkan bagian wilayah kota dari
	 genangan sehingga tidak menimbulkan
	 gangguan atau kerugian terhadap
	 lingkungan.
(4).	 Mengalirkan air permukaan ke badan air
	 penerima terdekat.
(5).	 Melindungi prasarana dan sarana
	 perkotaan yang sudah terbangun.
C.	 FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
	 BERDASARKAN FUNGSI LAYANAN :
(1).	 Sistem drainase lokal :
	 Yang termasuk sistem drainase lokal
	 adalah sistem drainase terkecil yang
	 melayani suatu kawasan kota tertentu
	 seperti komplek, areal pasar, perkantoran,
	 areal industri dan komersial. Pengelolaan
	 sistem drainase lokal menjadi tanggung
	 jawab masyarakat, pengembang atau
	 instansi terkait.
(2).	 Sistem drainase utama :
	 Yang termasuk dalam sistem drainase
	 utama adalah saluran drainase primer,
	 sekunder, tersier beserta bangunan
	 pelengkapnya yang menerima aliran
	 dari sistem drainase lokal. Pengelolaan
	 sistem drainase utama merupakan
	 tanggung jawab pemerintah kota.
D.	 FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN
	 BERDASARKAN FISIKNYA :
(1).	 Saluran primer :
	 Adalah saluran utama yang menerima
	 masukan aliran dari saluran sekunder
	 dan/atau saluran tersier. Saluran primer
	 bermuara di badan penerima air.
(2).	 Saluran sekunder :
	 Adalah saluran terbuka atau tertutup
	 yang berfungsi menerima aliran air dari
	 saluran tersier dan limpasan air dari
	 permukaan sekitarnya, dan meneruskan
	 air ke saluran primer.
(3).	 saluran tersier :
	 Adalah saluran drainase yang menerima
	 air dari saluran drainase lokal dan
	 meneruskan ke saluran sekunder/primer
6 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
2.	 PERENCANAAN O & P
Untuk dapat memperoleh hasil seperti yang
diharapkan maka sebelum melaksanakan
kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan
perencanaan, pemrograman dan perhitungan
biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Gambar 2.1 Sistem Drainase Perkotaan
7PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Perencanaan dalam kegiatan operasi dan
pemeliharaan drainasenya sama dengan
perencanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan
O & P bidang yang lain. Diperlukan dokumentasi
prasarana dan sarana drainase seperti gambar-
gambar sistem drainase pada outlineplan atau
masterplan drainase perkotaan.
Gambar 2.2 Flowchart Perencanaan O&P
8 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
3.	 JENIS PEMELIHARAAN
Jenis pemeliharaan meliputi :
(1).	 Pemeliharaan rutin adalah pekerjaan yang
	 selaludilakukanberulang-ulangpadawaktu
	 tertentu, misalnya setiap hari, minggu
	 dan bulan
(2).	 Pemeliharaan berkala merupakan
	 pekerjaan yang dilakukan pada waktu
	 tertentu, misalnya setahun sekali atau
	 setahun dua kali.
(3).	 Pemeliharaan khusus dapat dilakukan
	 apabila prasarana dan sarana mengalami
	 kerusakan yang sifatnya mendadak.
(4).	 Rehabilitasi, dilakukan apabila prasarana
	 dan sarana mengalami kerusakan yang
	 menyebabkan bangunan tidak berfungsi.
4.	 PRASARANA DAN SARANA
	 DRAINASE PERKOTAAN
Prasaranadansaranadrainaseperkotaanterdiri
dari bangunan-bangunan seperti berikut
(1).	 Saluran terbuka dan tertutup
(2).	 Bangunan persilangan : gorong-gorong,
	 dan siphon drainase.
(3).	 Bangunan terjun
(4).	 Tanggul
(5).	 Bangunan penangkap pasir
(6).	 Pintu air
(7).	 Kolam retensi/tandon
(8).	 Pompa dan rumah pompa
(9).	 Trash rack
(10).	Sumur resapan dan kolam resapan
A.	 SALURAN
Saluran drainase berfungsi mengalirkan air dari
satu tempat ke tempat lain, mengendalikan
banjir atau penggelontoran dengan aliran
sistem gravitasi.
(1).	 Saluran terbuka primer dan sekunder
	 Ukuran saluran primer dan sekunder
	 Ukuran panjang saluran tidak dapat
	 distandarisasi, sebab tergantung dari
	 bentuk dan besar kecilnya daerah
	 pengaliran sungai (DPS).
	 -	 DPS berbentuk daun lonjong akan
			 menyebabkan saluran primer menjadi
			 lebih panjang.
	 -	 DPS berbentuk daun bundar
			 menyebabkan saluran primer menjadi
			 lebih pendek.
	 Ukuran penampang saluran primer dan
	 sekunder
	 Penampang saluran tIdak dapat di
	 standarisasi tergantung dari :
	 -	 Luas daerah pengalirannya
	 -	 Periode ulang (return period)
	 -	 Tata guna lahan
	 -	 Bentuk daerah pengaliran
	 Bentuk penampang saluran primer dan
	 sekunder
	 -	 Trapesium
			 Bentuk trapesium adalah bentuk
			 penampang saluran yang terbentuk
			 secara alami dimana kemiringan talud
			 mengikuti kemiringan dari jenis tanah
			 asli.
9PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
			 menerima aliran dari rumah-rumah
			 sekitar saluran dan mengalirkan air
			 alirannya ke saluran sekunder. Selain
			 itu juga merupakan saluran kiri dan
			 kanan jalan yang biasaanya
			 saluran tersebut dapat di standarisasi
			 dengan ukuran tertentu tergantung
			 dari daerah pengaliran saluran/jalan
			 •	Saluran trapesium dengan perkuatan
				 talud dari pasangan batu kali.
			 •	Saluran trapesium dengan perkuatan
				 talud dari beton dan balok beton.
	 -	 Jenis saluran segi empat :
			 Bentuk penampang saluran segi empat
			 adalah bentuk yang dibuat dengan
			 syarat perkuatan talud. Kecuali tanah
			 padat :
			 Jenis saluran segi empat:
	 		 •	Perkuatan dari pasangan batu pecah
	 		 •	Perkuatan talud dengan beton
				 bertulang
	 		 •	Perkuatan talud dengan site pile
				 beton bertulang
	 		 •	Perkuatan dengan tiang pancang
	 -	 Saluran terbuka tersier
			 Saluran tersier adalah saluran yang
Gambar 2.3 Saluran Trapesium
Gambar 2.4 Saluran Tipe Segi Empat
10 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
	 		 •	Penampang saluran tersier adalah
				 penampang saluran terkecil
				 dibandingkan dengan saluran lainnya
				 dan berfungsi mengalirkan aliran air
				 hujan dari jalan dan rumah.
	 		 •	Saluran tersier umumnya dibuat dari
				 pasangan batu bata, batu pecah dan
				 plat beton.
			 •	Bentuk penampang saluran adalah
				 segi empat dengan lantai berbentuk
				 setengah lingkaran atau trapesium.
(2).	 Saluran tertutup
	 Saluran tertutup merupakan bagian dari
	 saluran sistem drainase yang pada tempat
	 tertentu seperti kawasan pasar,
	 perdagangan dan sebagainya yang
	 tanah permukaannya tidak memungkinkan
	 untuk dibuat saluran terbuka pada saluran
	 tertutup dapat di bedakan menjadi
	 dua macam :
	 -	 Saluran terbuka yang ditutup
	 -	 Saluran tertutup
	 Keuntungan dan kerugian saluran
	 tertutup :
	 -	 Keuntungan adalah bagian atas dari
			 saluran tertutup dapat dimanfaatkan
			 untuk berbagai keperluan.
	 -	 Kerugian adalah pemeliharaan saluran
			 tertutup jauh lebih sulit, apalagi
			 kesadaran masyarakat Indonesia masih
			 rendah dalam hal pembuangan sampah.
Gambar 2.5 Saluran Tersier Terbuka Gambar 2.6 Saluran drainase tipe terbuka yang di tutup
Gambar 2.7 Saluran drainase tipe tertutup
11PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
	 Fasilitas penunjang yang ada adalah pada
	 saluran dilengkapi dengan lubang control
	 atau manhole dan juga terdapat saringan
	 sampah dimulut saluran.
B.	 BANGUNAN PERSILANGAN
Bangunan persilangan pada saluran drainase
perkotaan terdiri dari: gorong-gorong,
jembatan, talang air dan siphon.
(1).	 Gorong-gorong
	 Gorong-gorong adalah saluran yang
	 memotong jalan atau media lain.
	 Bentuk gorong-gorong terdiri dari bentuk
	 lingkaran yang terbuat dari pipa beton
	 dan bentuk segiempat dari beton
	 bertulang.
(2).	 Siphon Drainase
	 Siphon adalah bangunan air yang
	 berfungsi untuk mengalirkan air dengan
	 menggunakan gravitasi yang melewati
	 bagian bawah jalan, jalan kereta api
	 dan bangunan lainnya.
C.	 BANGUNAN TERJUN
Bangunan terjun berfungsi untuk menurunkan
kecepatan aliran air dari hulu. Bangunan
terjun direncanakan pada jalur saluran dengan
kemiringan eksisting yang kritis dan curam,
sehingga kriteria batas kecepatan maksimum
dapat dipertahankan
Gambar 2.8 Bangunan gorong-gorong
Gambar 2.9 Bangunan siphon drainase
Gambar 2.10 Bangunan terjun
siphon
12 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
D.	 TANGGUL
Tanggul banjir adalah konstruksi yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya limpasan air
dari sungai/saluran ke wilayah perkotaan.
Tanggul banjir dapat terdiri dari tanggul tanah,
tanggul pasangan batu kali dan tanggul beton
bertulang.
E.	 BANGUNAN PENANGKAP PASIR
Bangunan penangkap pasir berfungsi untuk
menangkap sedimen pada daerah tertentu
yang alirannya banyak mengandung endapan
layang maupun endapan dasar.
Bangunan ini direncanakan di lokasi sebagai
berikut
	 -	 Saluran inlet sebelum masuk ke kolam
			 retensi/tandon
	 -	 Inlet di gorong gorong
	 -	 inlet di siphon.
Gambar 2.11 Tanggul dari tanah
Gambar 2.12 Tanggul dari beton bertulang
Gambar 2.13 Tanggul dari pasangan batu kali
13PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
F.	 PINTU AIR
Pintu air dipasang pada inlet siphon, inlet dan
outlet waduk (kolam retensi), inlet stasiun
pompa dan di ujung saluran yang berhubungan
dengan badan air.
(1).	 Pintu air menurut jenisnya:
	 -	 Pintu sorong
	 -	 Pintu klep otomatis
	 -	 Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.14 Bangunan penangkap pasir
Gambar 2.15 Pintu air sorong Gambar 2.17 Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.16 Pintu air klep otomatis
14 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Bila ada air mengalir dari dalam maka air akan
menekan sisi dalam dari duckbill sehingga air
dengan mudah keluar melalui celah duckbill.
Bila tekanan air diluar lebih besar maka air
dari luar tidak bisa masuk ke dalam dan air dari
dalam akan tertahan karena tertutupnya celah
duckbill karena tekanan dari luar.
(2).	 Pintu air menurut pengoperasiannya :
	 -	 Pintu air yang dioperasikan secara
			 manual seperti pada Gambar 2.15.
	 -	 Pintu air yang berfungsi terbuka dan
			 menutup secara otomatis seperti pada
			 Gambar 2.16 dan 2.17.
	 -	 Pintu air yang dioperasikan secara
			 mekanik seperti pada Gambar 2.19.
G.	 KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON
	 Ada dua sistem kolam retensi/kolam
	 tendon yaitu:
(1).	 Kolam retensi di samping badan sungai/
	 saluran drainase
Gambar 2.18 Pintu katup karet otomatis
Gambar 2.20 Kolam retensi di samping badan sungai/saluran drainase
Gambar 2.19 Pintu air mekanik
15PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Kolam retensi dalam badan sungai/
	 saluran drainase
H.	 STASIUN POMPA
Stasiun pompa terdiri dari pompa, rumah
pompa dan panel operasi pompa. Pompa terdiri
dari beberapa tipe diantaranya yaitu : Pompa
Archemedian screw, Pompa Rotodynamic,
Pompa Centrifugal (aliran radial) dan Pompa
Axial (baling-baling)
Menurut jenis impeller ada tiga jenis macam
pompa yaitu:
(1).	 Pompa Archemedian Screw.
	 Pompa archemedian screw digunakan
	 untuk kondisi elevasi muka air yang
	 dipompa relatif aman tidak sesuai untuk
	 elevasi muka air yang perubahannya
	 relatif besar.
Gambar 2.21 Kolam retensi dalam badan sungai
Gambar 2.22 Pompa dan rumah pompa Gambar 2.23 Pompa archemedian screw
16 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
	 Pompa ini tidak terganggu dengan
	 adanya tumbuhan air dan sampah, oleh
	 sebab itu pompa ini mampu beroperasi
	 tanpa dijaga dalam jangka waktu yang
	 lama.
(2).	 Pompa Rotodynamic.
	 Pompa rotodynamic dipilih sesuai dengan
	 keperluan perencanaan. Pompa ini terdiri
	 atas :
	 -	 Pompa Centrifugal (aliran radial)
			 Dipergunakan untuk memompa air
			 dengan ketingian yang besar dan
			 aliran sedang.
	 -	 Pompa Axial (baling-baling
			 Dipergunakan untuk memompa air
			 dengan ketinggian yang rendah sampai
			 aliran yang besar.
	 -	 Pompa Aliran campuran Digunakan
			 dengan karakteristik tengah-tengah
			 antara Pompa Centrifugal dengan
			 Pompa Axial.
I.	 TRASH RACK
Trash rack atau saringan sampah adalah salah
satu sarana drainase untuk tetap menjaga
kebersihan saluran.
Menurut jenisnya Terdapat dua jenis Trash rack
yaitu :
(1).	 Type saringan permanen
(2).	 Tipe saringan tidak permanen
	 (dapat di angkat)
Type Horisontal Type Vertikal
Gambar 2.24 Pompa centrifugal
Gambar 2.25 Pompa axial
Gambar 2.26 Pompa aliran campuran
17PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
Menurut pengoperasiannya trash rack dapat
di operasikan secara manual atau mekanik.
Penempatan/ pembangunan trash rack manual
dan mekanik:
(3).	 Trash rack manual
	 - Ditempatkan di hulu bangunan pompa
			 dengan kapasitas kecil
	 -	 Di saluran inlet kolam retensi dengan
			 kapasitas kecil
	 -	 Inlet bangunan siphon
	 -	 Inlet bangunan gorong-gorong
(4).	 Trash rack mekanik
	 - Di tempatkan di hulu bangunan pompa
			 dengan kapasitas besar
	 -	 Saluran inlet kolam retensi dengan
			 kapasitas besar
	 -	 Di hulu pintu air kapasitas besar Gambar 2.29 Trash rack otomatis sistem rottary
					 (tampak samping)
Gambar 2.30 Trash rack otomatis sistem rottary 		
					 (tampak depan)
Gambar 2.27 Trash rack manual
Gambar 2.28 Trash rack mekanik
18 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
J.	 SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
(1).	 Sumur Resapan
	 Persyaratan sumur resapan adalah:
	 -	 Sumur resapan air hujan ditempatkan
	 		 pada lahan yang relatif datar.
	 -	 Air hujan yang masuk ke dalam sumur
	 		 resapan adalah air hujan yang tidak
	 		 tercemar.
	 -	 Penetapan sumur resapan air hujan
	 		 harus mempertimbangkan keamanan
	 		 bangunan sekitarnya.
	 -	 Harus memperhatikan peraturan
	 		 daerah setempat.
(2).	 Kolam Resapan
	 Kolam resapan adalah kolam untuk
	 meresapkan air hujan ke dalam tanah,
	 fungsinya sama seperti sumur resapan.
(1).	 Kolam resapan air hujan di buat di
	 lahan yang cukup luas
(2).	 Direncanakan untuk melayani beberapa
	 rumah, misalnya per blok atau per RT
	 atau kawasan yang lebih luas lagi.
(3).	 Pembuatan sumur resapan sebaiknya di
	 buat di tempat yang paling rendah
	 diantara kawasan yang di layani dan di
	 daerah yang memiliki muka air tanah
	 dangkal (<5m)
(4).	 Pembuatan kolam resapan dapat
	 dipadukan dengan pertamanan dan
	 hutan kota
Gambar 2.31 Sumur resapan
Gambar 2.32 Kolam resapan
19PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
5.	 METODE KERJA
Untuk keselamatan pekerja maka diperlukan
suatu metode kerja yang baik pada saat
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana
dan sarana drainase perkotaan. Salah satu
contoh metode kerja dalam perbaikan gorong-
gorong dapat di lihat pada gambar berikut
Gambar 2.33 Metode Kerja Pekerjaan Crossing
20 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
6.	 KELENGKAPAN O & P
Kelengkapan operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase perkotaan di
sajikan dalam gambar berikut :
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
1 Mobil Keamanan
• Membantu pengamanan pekerjaan di
   jalan raya
2 Dump Truck
• Mengangkut bahan atau material
   pekerjaan
• Mengangkut sedimen atau sampah
3 Excavator • Menggali sedimen
4 Kabel Sling
• Membantu mengangkat dan menarik
   alat atau bahan kontruksi
5 Compressor • Membersihkan areal pekerjaan
6 Baby Roller • Memadatkan tanah
7 Buldozer
• Mendorong dan meratakan permukaan
   tanah atau sedimen
8 Mobil Bak Terbuka
• Untuk mengangkut bahan material dan
   membuang sedimen atau sampah
   volume kecil
Tabel 2. 1 Peralatan pekerjaan Kelengkapan O & P
21PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
9 Pompa
• Menyedot atau mengalirkan air dari
   lokasi pekerjaan (dari saluran)
10 Calm Shell • Mengangkat sedimen dari saluran
11 Excavator Phonton
• Mengeruk sedimen dari dasar kolam
   retensi atau saluran drainase untuk
   dipindahkan. Kondisi dapat
   mengapung di permukaan air
12 Phonton Penampung
• Menampung sedimen (kondisi dapat
   mengapung di permukaan air)
13 Kapal Keruk • Mengeruk sedimen
14 Molen • Mencampur bahan adukan.
Tabel 2. 2 Peralatan pekerjaan pemeliharaan
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
1 Blincong
• Menggali tanah
• Mebuat badan saluran
2 Cangkul
• Menggali tanah
• Memindahkan tanah
• Mengaduk adukan semen
3 Sabit • Membabat rumput dan ilalang
22 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
4 Meteran • Untuk pengukuran
5 Sabit lengan panjang
• Membabat rumput dan ilalang yang
   tidak terjangkau
6 Penggaruk
• Membersihkan sisa potongan rumput di
   daerah sekitar saluran
• Mengangkat sampah dari badan
   saluran
7 Gergaji • Memotong kayu
8 Kampak • Membelah kayu
9 Martil
• Membuat patok
• Pemecah batu
10 Golok
• Membelah kayu
• Membabat rumput
11 Sekop • Memindahkan tanah atau pasir
12 Sendok Tembok • Memplester tembok
13 Gerobak dorong
• Mengangkut bahan atau material
   pekerjaan
• Mengangkut limbah kontruksi atau
   sampah
23PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. G A M B A R N A M A F U N G S I
14 Water pass • Mengukur kerataan permukaan tanah
15 Pengungkit • Mengangkat tutup plat beton
16 Sapu • Membersihkan material
17 Gergaji Besi • Memotong material besi
18 Linggis
• Untuk menggali tanah atau sedimen
   volume kecil
19 Ember • Membawa air atau adukan
20 Kikir
• Untuk mempertajam sabit, cangkul dan
   lain-lain.
21 Dolak
• Mengangkut dan membawa adukan
   atau bahan material
22 Unting-unting • Mengukur ketegakan permukaan
BAB III
OPERASI PRASARANA DAN
SARANA DRAINASE PERKOTAAN
25PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1.	 UMUM
Pedoman hanya dibuat untuk prasarana dan
sarana drainase yang membutuhkan kegiatan
pengoperasian seperti pintu air, stasiun pompa
dan trash rack. Sedangkan pedoman untuk
prasarana dan sarana drainase yang lain seperti
saluran, bangunan silang, bangunan terjunan,
tanggul, bangunan penangkap pasir dan sumur
resapan tidak dibuat karena berfungsi dengan
sendirinya.
Ringkasan kegiatan operasi di uraikan dalam
tabel di bawah ini.
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
1 PINTU AIR
A. Pintu Air Outlet di Bendung
Ketika hujan datang 13.000.000/tahun
Dioperasikan dengan cara
manual maupun mekanik
B. Pintu Air Kolam Retensi Tipe
   di Samping Badan Sungai atau
    Saluran Drainase
C. Pintu Air Kolam Retensi Tipe
    di Dalam Badan Sungai atau
    Saluran Drainase
D. Pintu Air Sistem Polder Dengan
    Pompa Dan Kolam Di Samping
    Saluran Drainase
E. Pintu Air Sistem Polder Dengan
    Pompa dan Kolam di Badan        
    Saluran Drainase.
2 KOLAM RETENSI
Kolam yang tercemar air
limbah B3
Rutin setiap hari 48.900.000/tahun
Dioperasikan secara
mekanik
3 SISTEM POMPA Rutin 45.880.000/m3/dt
- Muka air laut pasang
- Muka air sungai naik
- Terjadi hujan dan
  level muka di kolam
  retensi melebihi
  normal
- Khusus untuk kolam
retensi yang kapasitasnya
  kecil, pompa air
  dihidupkan pada saat
  mendung
4 TRASH RACK MEKANIK Rutin setiap hari
103.500.000/
tahun
5 TRASH RACK MANUAL Rutin setiap hari 28.600.000/tahun
6
LOKASI PEMBUANGAN
SEDIMEN
Rutin setiap hari 67.648/m3
Tabel 3.1 Operasi Prasarana Dan Sarana Drainase
26 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
2.	 PINTU AIR
A.	 PINTU AIR OUTLET DI BENDUNG
Untuk bendung yang terletak di sebelah
hulu kota, bila terjadi hujan lebat di daerah
perkotaan, maka pintu outlet ditutup supaya
air sungai tidak masuk ke saluran drainase di
daerah perkotaan. Bila di daerah perkotaan
tidak terjadi hujan maka pintu outlet dibuka
untuk mengalirkan air ke saluran sebagai
penggelontor.
Gambar 3.1 Pintu air outlet di bendung
27PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Gambar 3.2 Pintu air kolam retensi di samping badan sungai
B.	 PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE
	 DI SAMPING BADAN SUNGAI ATAU
	 SALURAN DRAINASE
(1).	 Pada saat banjir pintu inlet dibuka
	 sehingga air dari sungai atau saluran
	 drainase akan masuk dan mengisi kolam
	 retensi. Muka air dalam kolam retensi
	 harus dijaga agar tetap pada level
	 maksimum. Jika muka air di kolam retensi
	 melebihi level maksimum pintu air outlet
	 dibuka secukupnya sehingga air di kolam
	 retensi bisa keluar ke sungai atau
	 saluran drainase.
(2).	 Pada saat banjir surut maka air di kolam
	 retensi dikeluarkan melalui pintu outlet
	 sampai mencapai level muka air
	 minimum. Hal ini dimaksudkan untuk
	 menerima banjir berikutnya/yang akan
	 datang.
(3).	 Di musim kemarau pintu inlet dan outlet
	 ditutup. Sesekali pintu inlet dibuka untuk
	 memasukan air ke kolam retensi, agar di
	 kolam retensi tetap ada air.
28 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
C.	 PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI
	 DALAM BADAN SUNGAI ATAU
	 SALURAN DRAINASE
(1).	 Pada saat banjir pintu outlet ditutup. Air
	 dari sungai atau saluran drainase akan
	 masuk dan mengisi kolam retensi.
	 Meskipun muka air di kolam retensi
	 telah mencapai level maksimum,
	 pintu air outlet tetap ditutup, sehingga
	 air dari kolam retensi mengalir ke sungai
	 atau saluran drainase melalui pelimpah
	 bendung
(2).	 Pada saat banjir surut, pintu outlet
	 dibuka sampai mencapai level muka air
	 minimum. Hal ini dimaksudkan untuk
	 menerima banjir berikutnya/yang akan
	 datang
(3).	 Di musim kemarau pintu outlet ditutup
	 agar di kolam retensi tetap ada air.
	 Sesekali dibuka untuk kegiatan
	 pemeliharaan.
Gambar 3.3 Pintu air kolam retensi di dalam badan sungai
29PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
D.	 PINTU AIR SISTEM POLDER
	 DENGAN POMPA DAN KOLAM DI
	 SAMPING SALURAN DRAINASE
(1).	 Pada saat banjir di sungai, pintu pembagi
	 danpintuoutletditutup.Pintuinletdibuka,
	 sehingga air dari saluran drainase masuk
	 ke kolam retensi/tandon. Pada saat
	 bersamaan pompa dioperasikan untuk
	 membuang air di kolam retensi/tandon
	 ke sungai.
(2).	 Pada saat banjir di sungai surut, pintu
	 pembagi dibuka dan pintu inlet ditutup
	 agar air di saluran drainase bisa mengalir
	 ke sungai secara gravitasi.
(3).	 Jika di saluran drainase terjadi banjir,
	 sementara sungai dalam keadaan normal
	 (tidak meluap), maka semua puintu
	 pembagi dibuka, sementara pintu
	 inlet dan outlet ditutup. Langkah ini
	 dilakuakn agar air di slauran drainase
	 bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
(4).	 Di musim kemarau pintu inlet dan outlet
	 ditutup, pintu pembagi dibuka. Sesekali
	 pintu inlet dibuka untuk memasukkan air
	 ke kolam retensi, agar di kolam retensi
	 tetap ada air.
Gambar 3.4 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di samping saluran drainase
30 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
E.	 PINTU AIR SISTEM POLDER
	 DENGAN POMPA DAN KOLAM DI
	 BADAN SALURAN DRAINASE.
(1).	 Pada saat banjir di sungai, pintu outlet
	 ditutup. Jika di saluran drainase terjadi
	 hujan pompa dioperasikan untuk
	 membuang air di kolam retensi/tandon
	 ke sungai.
(2).	 Pada saat banjir di sungai surut, pintu
	 outlet dibuka agar air di kolam retensi
	 bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
(3).	 Di musim kemarau pintu outlet ditutup
	 agar di kolam retensi tetap ada air.
	 Sesekali dibuka untuk kegiatan
	 pemeliharaan.
Gambar 3.5 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di badan saluran drainase
31PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
3.	 KOLAM RETENSI
Kolam retensi tercemar limbah B3 maka sistem
pengoperasian untuk menurunkan tingkat
pencemaran adalah sebagai berikut.
(1).	 Memasang blower di kolam retensi.
(2).	 Mengoperasikan blower bila kualitas air
	 pada musim kemarau dan sedimen
	 melebihi ambang batas pencemaran
(3).	 Pada saat pemeriksaan, sedimen yang
	 telah tercemar melebihi batas maka
	 sedimen harus di buang ke tempat
	 pembuangan khusus limbah B3.
4.	 SISTEM POMPA
(1).	 Sistem pompa dioperasikan pada kondisi
	 sebagai berikut :
	 -	 Muka air laut pasang
	 -	 Muka air sungai naik
	 -	 Terjadi hujan dan level muka di kolam
			 retensi melebihi normal
	 -	 Khusus untuk kolam retensi yang
			 kapasitasnya kecil, pompa air
			 dihidupkan pada saat mendung
Gambar 3.6 Contoh denah stasiun pompa
32 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset
(3).	 Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset
(4).	 Jika memakai Genset hidupkan mesin
	 Genset
(5).	 Tekan tombol On di panel genset untuk
	 mengalirkan listrik ke panel utama
(6).	 penggunaan sumber listrik baik dari
	 PLN maupun genset, lakukan langkah
	 sebagai berikut : Tutup pintu outlet
	 dengan menekan tombol pintu berturut-
	 turut (tergantung jumlah pintu di lokasi)
(7).	 Hidupkan pompa lumpur untuk menyedot
	 lumpur yang mengendap di dasar pompa
	 banjir. Lamanya pemompaan sesuai
	 dengan ketentuan (contoh 7 menit).
(8).	 Matikan pompa lumpur
(9).	 Hidupkan berturut-turut pompa banjir
	 sesuai dengan kebutuhan
(10).	Matikanpompabanjirapabilaelevasimuka
	 air di dalam kolam retensi sudah mencapai
	 elevasi normal sesuai dengan ketentuan
	 dalam SOP
(11).	Pintu outlet dibuka kembali sehingga
	 aliran air dari kolam retensi ke sungai/
	 laut dapat mengalir secara gravitasi.
Gambar 3.7 Pemilihan Sumber Listrik
Gambar 3.8 Pintu air mekanik
Gambar 3.9 Proses Pemindahan Air
33PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
5.	 TRASH RACK MEKANIK
(1).	 Nyalakan trash rack mekanik dari kontrol
	 panel, sesuai jumlah rake and arm yang
	 akan digunakan
(2).	 Seluruh sampah yang tersaring pada
	 saringan diangkat ke permukaan saluran
	 dan dimasukkan ke dalam horizontal
	 conveyor.
(3).	 Sampah dari alat pembawa horizontal
	 jatuh ke dalam inclined conveyor
Gambar 3.10 Pengoperasian melalui panel
Gambar 3.11 Tumpukan sampah di trash rack
Gambar 3.12 Arm Rack
Gambar 3.13 Horizontal conveyor
Gambar 3.14 Inclined conveyor
34 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(4).	 Sampah dari inclined conveyor masuk /
	 dimasukan ke bak penampung sampah
	 atau kontainer yang telah disediakan.
6.	 TRASH RACK MANUAL
(1).	 Angkat sampah yang tertahan di saringan
	 sampah dengan alat garu.
(2).	 Tumpuk sampah-sampah yang telah di
	 angkat di tempat yang sudah disediakan
(3).	 Pindahkan sampah yang sudah terkumpul
	 dengan gerobak sampah atau truk sampah
	 untuk dibawa atau diangkut ke TPS atau
	 ke tempat pembuatan kompos untuk
	 dipisahkan antara sampah organik dan
	 anorganik
7.	 LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
(1).	 Di lokasi pembuangan dibuat jalan hantar
	 untuk masuknya dump truk ke lokasi
	 pembuangan sedimen
Gambar 3.15 Bak penampungan sampah
Gambar 3.17 Pengangkutan sampah di tras rack manual
Gambar 3.16 Pembersihan trash rack manual
Gambar 3.18 Lokasi pembuangan sedimen
35PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Setelah jalan dibuat dan bisa dilalui dump
	 truk, secara bertahap sedimen-sedimen
	 dibawa ke tempat pembuangan yang
	 telah ditentukan
(3).	 Buat tanggul pengaman di keliling kolam
(4).	 Sedimen di tumpahkan ke kolam
	 pembuangan yang telah ditentukan
(5).	 Setelah sedimen ditumpahkan, sedimen
	 dipadatkan dan diratakan menggunakan
	 buldozer
Gambar 3.19 Kegiatan pengankutan sedimen
Gambar 3.20 Pembuatan tanggul di penampungan lumpur
Gambar 3.21 Pembuangan sedimen di lokasi TPA sedimen
Gambar 3.22 Perataan sedimen di Tpa
BAB IV
PEMELIHARAAN PRASARANA DAN
SARANA DRAINASE PERKOTAAN
37PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1.	 UMUM
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat
penting dilakukan untuk tetap menjaga kondisi
prasarana dan sarana drainase yang ada.
Proses kegiatan ini terdiri dari beberapa sub
komponen yang perlu di lakukan. Kegiatan
ini dilakukan dengan durasi waktu baik rutin,
berkala maupun khusus tergantung dari
komponen prasarana dan sarana yang ada.
Ringkasan kegiatan pemeliharaan prasarana
dan sarana drainase di sajikan pada tabel
berikut :
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
1 SALURAN
A. PENGERUKAN SEDIMEN
    SALURAN DRAINASE TERSIER
     TIPE TERBUKA DI
     PERUMAHAN MAUPUN
     LINGKUNGAN
     PERMUKIMAN
Rutin 2 - 3 kali /tahun 108.678/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. PENGERUKAN SEDIMEN
    SALURAN DRAINASE TERSIER
    TIPE TERTUTUP DI
    PERUMAHAN MAUPUN
    LINGKUNGAN
    PERMUKIMAN
Berkala 1 - 2 kali /
tahun
106.063/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
C. PENGERUKAN SEDIMEN
    SALURAN DRAINASE
    SEKUNDER/PRIMER TIPE
    TERTUTUP
Berkala 1 kali /tahun 136.834/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
D. PENGERUKAN SEDIMEN
    SALURAN DRAINASE
    SEKUNDER DAN PRIMER
    TIPE TERBUKA DENGAN
    MENGGUNAKAN
    EXCAVATOR
Berkala 1 kali /tahun 160.512/m3
Pijakan excavator harus
berada di tanah yang
keras dan talud yang kuat
E. PENGERUKAN SEDIMEN  
    SALURAN DRAINASE
    SEKUNDER DAN PRIMER
    TIPE TERBUKA DENGAN
    MENGGUNAKAN
    EXCAVATOR PHONTON.
Berkala 1 kali /tahun 169.814/m3
Jika saluran drainase
lebarnya > 6m
Jika menggunakan alat
excavator darat sudah
tidak terjangkau
F. PENGERUKAN SEDIMEN DI
   SALURAN DRAINASE
   DENGAN ALAT BULLDOZER
   KERUK
Berkala 1 kali /tahun 219.727/m3
Tidak ada tempat untuk
operasional excavator
darat duduk dipinggir
saluran
G. PERBAIKAN SALURAN
     DRAINASE PRIMER /
     SEKUNDER  TIPE TERBUKA
Khusus setiap kejadian 1.158.618/m
Jika konstruksi talud
mengalami kerusakan
sebesar 40%
Tabel 4.1 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Drainase Perkotaan
38 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
H. PENGERUKAN SEDIMEN DI
    SALURAN DRAINASE
    DENGAN ALAT CALM SHELL
Khusus setiap kejadian 165.482/m3
Jika elevasi muka air
cukup dalam dari dasar
sungai
I. PERBAIKAN SALURAN
   DRAINASE TERSIER  TIPE
   LINING TERBUKA KARENA
AMBLAS
Khusus setiap kejadian 586.543/m
Jika lining talus amblas
sebesar 40% dari tinggi
saluran
2 SALURAN
A. Mengangkat Sedimen dari
    Gorong-Gorong
Berkala 1 kali /tahun 115.912 /m3
Pekerja/alat bisa masuk ke
gorong-gorong
B. Memperbaiki gorong-gorong
    yang berkarat
Khusus setiap kejadian 1.878.908/m
Pekerja/alat bisa masuk ke
gorong-gorong
C. Pengangkatan Sedimen Di
    Gorong-Gorong Dengan
    Metode Penyemprotan Dan
    Penyedotan
Berkala 1 kali /tahun 1.356.657/m
Diameter gorong-gorong
< 60cm Pekerja tidak bisa
masuk kedalam gorong-
gorong
D. Mengangkat Sedimen dari
    Siphon
Berkala 1 kali /tahun 338.205/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
3 BANGUNAN TERJUN
Mengangkat Sedimen Dari
Bangunan Terjun
Berkala 1 kali /tahun 103.848/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
4 TANGGUL
A. Pemeliharaan Rutin/Berkala
    Tanggul Tanah
Rutin setiap hari 39.350/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Pemeliharaan Khusus Tanggul
    Tanah (kerusakan satu sisi
    talud)
Berkala 1 kali /tahun 176.882/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
C. Pemeliharaan Khusus Tanggul
    Tanah (kerusakan di kedua
    sisinya)
Berkala 1 kali /tahun 148.949/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
D. Rehabilitasi Tanggul Tanah Khusus setiap kejadian 117.627/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
E. Rehabilitasi Tanggul Batu Kali Khusus setiap kejadian 768.980/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
5
BANGUNAN PENANGKAP
PASIR
Pengangkatan Sedimen Bangunan
Penangkap Pasir
Rutin setiap bulan 153.273/m3
Pijakan excavator harus
berada di tanah yang
keras dan talud yang kuat
6 PINTU AIR Perbaikan dan pengecatan Berkala 1 kali /tahun 38.366/m2
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
7
KOLAM  RETENSI / KOLAM
TANDON
A. Pengerukan Sedimen di Kolam
    Retensi (Metode Sling)
Berkala 1 kali /tahun 247.924/m3
Kolam retensiluasnya >
2ha Sedimen dan sampah
menjadi satu
B. Pengerukan Sedimen di Kolam
    Retensi Tipe Estafet
Berkala 1 kali /tahun 237.779/m3
Bentuk kolam retensi
memanjang atau lingkaran
lebarnya 40m
C. PENGERUKAN SEDIMEN
    DI KOLAM RETENSI DENGAN
     KAPAL KERUK (TIPE
    PENGADUK + POMPA)
Berkala 1 kali /tahun 150.066/m3
Khusus sedimen yang tidak
tercampur dengan sampah
D. Pengangkatan sedimen dari
    Kolam Retensi Secara Manual
Berkala 1 kali /tahun 103.574/m3
Kolam retensi dengan luas
> 2ha
E. Pemeliharaan Kolam Retensi
    dari Tanaman Eceng Gondok
Berkala 1 – 2 kali /
tahun
33.630/m3
Eceng gondok 10%  dari
luas kolam retensi
39PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
2.	 SALURAN
A.	 PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
	 DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA
	 DI PERUMAHAN MAUPUN
	 LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Pelaksanaan pengerukan dilakukan satu atau
dua kali dalam setahun, biasanya dilaksanakan
di musim kemarau.
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong, karung plastik, linggis,
tali raffia.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Sedimen yang mengendap di dasar saluran
	 digali dan diangkat ke atas tanggul/
	 tepisalurandenganalatcangkuldansekop.
(2).	 Penggalian sedimen harus benar-benar
	 bersih sampai ke dasar saluran.
(3).	 Jika di dalam saluran drainase terdapat
	 sampah, maka sampah diangkat terlebih
	 dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
	 sedimen
(4).	 Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
Gambar 4.1 Pengangkatan sedimen di saluran
No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p )
K E T E N T U A N
O P E R A S I O N A L
8
POMPA DAN RUMAH
POMPA
A. Pemeliharaan pompa, genset,
    panel
Rutin setiap minggu
210.540.000/
Pekerjaan
Lihat SOP masing-masing
item
B. Pemeliharaan rumah pompa Berkala 1 kali /tahun 3.500.530
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
9 TRASH RACK
A. Trash Rack Mekanik
Berkala/ada
kerusakan
30.274.200
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Trash Rack Manual Berkala 2 kali /tahun 1.535.490
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
10
SUMUR DAN KOLAM
RESAPAN
A. Mengangkat sedimen dan
    sampah yang mengganggu
    dalam sumur resapan
Berkala 1 kali /tahun 49.517/BH
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
B. Mengangkat sedimen dan
    sampah yang mengganggu
    dalam kolam resapan
Berkala 1 kali /tahun 120.280/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia
40 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(5).	 Sedimendansampahdimasukkankedalam
	 karung plastik yang terpisah kemudian
	 diikat.
(6).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
(7).	 Karung sampah yang terkumpul diangkut
	 ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
	 maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
	 dengan menggunakan alat gerobak
	 dorong maupun truk-truk kecil.
(8).	 Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi
	 saluran drainase cukup dirapikan sehingga
	 saluran drainase dapat berfungsi kembali
B.	 PENGERUKAN SEDIMEN
	 SALURAN DRAINASE TERSIER
	 TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN
	 MAUPUN LINGKUNGAN
	 PERMUKIMAN
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong, karung plastic, tali
raffia, linggis.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Angkat penutup saluran
(2).	 Sedimen yang mengendap di dasar saluran
	 digali dan diangkat ke atas tanggul/
	 tepi saluran dengan alat cangkul dan
	 sekop.
Gambar 4.2 Sedimen dimasukan ke dalam karung plastik
Gambar 4.3 Pengangkutan karungsedimen ke TPS
Gambar 4.4 Membuka tutup saluran
41PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3).
(4).	 Penggalian sedimen harus benar-
	 benar bersih sampai ke dasar saluran
(5).	 Jika di dalam saluran drainase terdapat
	 sampah, maka sampah diangkat terlebih
	 dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
	 sedimen
(6).	 Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
(7).	 Sedimen dan sampah dimasukkan ke
	 dalam karung plastik yang terpisah
	 kemudian diikat.
(8).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
(9).	 Karung sampah yang terkumpul diangkut
	 ke TPS maupun TPA
(10).	dengan menggunakan alat gerobak
	 dorong maupun truk-truk kecil.
(11).	Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi
	 saluran drainase cukup dirapikan sehingga
	 saluran drainase dapat berfungsi kembali.
(12).	Tutup kembali penutup saluran
C.	 PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
	 DRAINASE SEKUNDER/PRIMER
	 TIPE TERTUTUP
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, gerobak dorong roda satu, linggis,
ember, tali plastik, karung plastik, lilin, pengki,
dump truck, kipas angin (blower). Selain itu,
peralatan keselamatan kerja antara lain: helm,
oksigen, masker, tali plastik, helm dan sepatu
boots. Langkah-langkah pekerjaan adalah
sebagai berikut ;
(1).	 Angkat semua penutup Manhole di area
	 saluran yang akan dibersihkan
Gambar 4.5 Pembersihan sedimen di saluran tertutup
Gambar 4.6 Pemisahan sampah Gambar 4.7 Pengangkatan tutup manhole
42 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Nyalakan lilin dan masukkan ke dalam
	 manhole. Jika apinya mati artinya di
	 dalam saluran terdapat gas beracun.
	 Lakukan pengecekan ulang hingga lilin
	 tetap menyala. Pekerjaan dilakukan jika
	 sudah dipastikan tidak ada gas beracun
	 di dalam saluran.
(3).	 Pekerja masuk ke manhole
(4).	 Sedimen yang mengendap di dasar saluran
	 digali dengan menggunakan cangkul,
	 kemudian diangkat ke atas menggunakan
	 ember yang diberi tambang
(5).	 Tumpuk sedimen disamping manhole dan
	 ditiriskan selama 1 hari
(6).	 Pindahkan tumpukan sedimen ke dump
	 truck untuk seterusnya dibuang ke tempat
	 pembuangan sedimen
Gambar 4.8 Pekerja masuk ke manhole
Gambar 4.9 Pengangkatan sedimen dari manhole
Gambar 4.10 menumpuk sedimen untuk ditiriskan
Gambar 4.11 Pemindahan sedimen ke dump truck
43PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
D.	 PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
	 DRAINASE SEKUNDER DAN
	 PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
	 MENGGUNAKAN EXCAVATOR
Metode kerja ini diterapkan pada saluran
drainase yang memiliki lebar saluran antara
3-10 meter.
Peralatan yang digunakan adalah : excavator
dan dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Siapkan landasan mesin excavator terlebih
	 dahulu
(2).	 Pastikan alat excavator duduk di landasan
	 yang kuat (tidak longsor) pada pinggir
	 saluran.
(3).	 Excavator berada dipinggir saluran
(4).	 Excavator menggali sedimen di dasar
	 saluran dan langsung ditumpuk dipinggir
	 saluran drainase
(5).	 Tiriskan sedimen dipinggir saluran ± 1 hari
	 sampai cukup kering
(6).	 Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
	 ke dump truck dengan excavator
(7).	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
	 yang telah ditentukan
E.	 PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN
	 DRAINASE SEKUNDER DAN
	 PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
	 MENGGUNAKAN EXCAVATOR
	 PHONTON.
Metode kerja ini diterapkan pada saluran
drainase dengan lebar saluran antara 10-20
meter.
Gambar 4.12 Excavator mengeruk sedimen di pinggir
					 sungai
Gambar 4.13 Proses pemindahan sedimen ke dump truck
Gambar 4.14 Dump truck mengangkut sedimen
44 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, excavator darat, dump truck
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut :
(1).	 Excavator phonton berada di saluran.
(2).	 Excavator phonton mengeruk sedimen
	 dari dasar saluran drainase untuk
	 dipindahkan ke tanggul saluran.
(3).	 Sedimen yang berada dipinggir saluran
	 ditriskan selama 1 hari.
(4).	 Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
	 ke dump truck dengan excavator
F.	 PENGERUKAN SEDIMEN DI
	 SALURAN DRAINASE DENGAN
	 ALAT BULLDOZER KERUK
Peralatan yang digunakan adalah : Buldozer
keruk, Excavator, dump truck, sling
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1)	 Buldozer keruk bekerja mengapung di
	 dalam saluran untuk mendorong sedimen
	 ke tempat yang telah ditentukan
(2)	 Excavator mengangkat sedimen yang telah
	 terkumpul di saluran drainase ke pinggir
	 tanggul
(3)	 Sedimen yang berada dipinggir saluran
	 ditriskan selama 1 hari.
(4)	 Sedimen yang sudah ditiriskan di angkat
	 ke dump truck
(5)	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
	 yang telah ditentukan
G.	 PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
	 PRIMER / SEKUNDER TIPE
	 TERBUKA
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong, karung plastik, golok, palu, gergaji
tangan, molen, pompa air, sendok tembok,
waterpass, kotak adukan
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah :
semen, pasir, batu belah, krikil/split.
Gambar 4.15 pengerukan sedimen dengan excavator
					 phonton
Gambar 4.16 Pengerukan Sedimen Dengan Buldozer
					 Keruk
45PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Bersihkan atau bongkar bagian pasangan
	 talud yang rusak
(2).	 Buat tanggul (kistdam) penahan air
	 ditempat kerja dengan memasangkarung-
	 karung plastik berisi tanah
(3).	 Buang air dengan menggunakan pompa
	 air dibagian dalam kistdam agar tempat
	 kerja jadi kering
(4).	 Gali tanah untuk kepala pondasi sampai
	 pada elevasi yang direncanakan
(5).	 Buat adukan dengan menggunakan alat
	 molen dengan campuran semen dan pasir
	 (perbandingan 1 : 4)
(6).	 Pasang pasangan batu belah untuk kepala
	 pondasi dan buat pasangan dinding
	 dengan siar timbul dan rapihkan kembali
	 sisa-sisa adukan yang tidak terpakai
Gambar 4.17 Pembongkaran talud yang lama
Gambar 4.18 Pembuatan kistdam
Gambar 4.19 Proses pengeringan air dengan pompa
Gambar 4.20 Penggalian tanah pondasi
46 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(7).	 Setelah pasangan selesai dan spesi sudah
	 mengering, bongkar tanggul penahan
	 (kistdam) serta mengangkat karung-
	 karung kistdam tersebut
(8).	 Rapihkan semua pekerjaan perbaikan
	 saluran ini.
H.	 PENGERUKAN SEDIMEN DI
	 SALURAN DRAINASE DENGAN
	 ALAT CALM SHELL
Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin Calm
Shell, dump truck, excavator.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Siapkan landasan mesin calm shell
	 terlebih dahulu
(2).	 Pastikan alat calm shell duduk di landasan
	 yang kuat (tidak longsor) pada pinggir
	 saluran.
(3).	 Mesin Calm Shell berada di pinggir
	 saluran drainase
(4).	 Alat bucket Calm Shell dimasukan ke dasar
	 saluran untuk mengeruk dan mengangkut
	 sedimen yang mengendap
(5).	 Pindahkan sedimen ke pinggir saluran
(6).	 Sedimen yang berada di pinggir saluran
	 ditiriskan selama 1 hari
(7).	 Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
	 ke dum truck dengan menggunakan
	 excavator.
(8).	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
	 yang telah ditentukan
I.	 PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
	 TERSIER TIPE LINING TERBUKA
	 KARENA AMBLAS
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul,
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak
dorong roda satu, karung plastik, golok, palu,
gergaji tangan, katrol, waterpass, sendok
tembok.
Bahan yang diperlukan adalah : pasir, dan
cerucuk dalken.
Gambar 4.21 Pemasangan talud batu kali
Gambar 4.22 Pengangkatan sedimen dengan Calm Shell
47PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 khusus lining saluran yang amblas yang
	 akan diperbaiki.
(2).	 Buat tanggul (kistdam) dari bahan karung-
	 karung plastik berisi tanah sebagai
	 penahan air ditempat kerja dengan
	 memasang di hulu dan di hilir lokasi
	 saluran yang amblas.
(3).	 Buang air dengan menggunakan pompa
	 air dibagian dalam saluran yang amblas
	 agar tempat kerja jadi kering
(4).	 Gali tanah di samping kiri dan kanan lining
	 saluran yang amblas.
(5).	 Angkat lining saluran dengan katrol dan
	 simpan di samping
(6).	 Perbaiki dasar saluran yang amblas dengan
	 mengurug pasir dan dipadatkan. Jika
	 diperlukan dasar saluran di beri perkuatan
	 dengan cerucuk dolken
(7).	 Jika dasar saluran telah rata maka lining
	 saluran di pasang kembali dengan katrol.
(8).	 Urug tanah kembali di samping kiri kanan
	 saluran dan dipadatkan
(9).	 bongkar tanggul penahan (kistdam).
(10).	Rapihkan semua pekerjaan perbaikan
	 saluran ini.
3.	 BANGUNAN SILANG
A.	 MENGANGKAT SEDIMEN DARI
	 GORONG-GORONG
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul
bergagang panjang, sekop, karung plastik, tali
raffia, gerobak dorong, truk kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Gunakancangkulbergagang panjanguntuk
	 mengambil sedimen yang mengendap di
	 dasar gorong-gorong berukuran kecil.
Gambar 4.23 Lining saluran yang amblas
Gambar 4.24 Pengangkatan lining Saluran yang amblas Gambar 4.25 Penggalian sedimen di gorong-gorong
					 berukuran kecil
48 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Gunakan cangkul dan sekop jika
	 gorong-gorong tersebut berukuran besar
	 dan pekerja bisa masuk ke dalamnya
(3).	 Jika di dalam saluran drainase terdapat
	 sampah, maka sampah diangkat terlebih
	 dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
	 sedimen
(4).	 Sedimen ditiriskan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
(5).	 Sedimendansampahdimasukkankedalam
	 karung plastik yang terpisah kemudian
	 diikat.
(6).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
B.	 MEMPERBAIKI GORONG-GORONG
	 YANG BERKARAT
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, tali raffia, pompa air, cangkul, plat baja,
cat, kuas cat, las.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Buat tanggul (kistdam) penahan air
	 ditempat kerja dengan memasang karung-
	 karung plastik berisi tanah di hulu dan di
	 hilir gorong-gorong.
(2).	 Buang air dengan menggunakan pompa
	 air dibagian dalam gorong-gorong agar
	 tempat kerja jadi kering
(3).	 Sedimenyangmengendapdidasargorong-
	 gorong digali dengan menggunakan
	 cangkul, kemudian dibawa dan diangkat
	 ke atas
(4).	 Bersihkan plat baja gorong-gorong dari
	 kotoran
(5).	 Plat baja yang keropos diganti dengan
	 plat baja baru dengan sistem pengelasan.
(6).	 Lakukan pengecatan
(7).	 Setelah proses pengecatan gorong-gorong
	 baja selesai, bongkar tanggul penahan
	 (kistdam).
Gambar 4.26 Gorong-gorong plat baja yang berkarat
Gambar 4.27 Pengecatan gorong-gorong plat baja
49PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
C.	 PENGANGKATAN SEDIMEN DI
	 GORONG-GORONG DENGAN
	 METODE PENYEMPROTAN DAN
	 PENYEDOTAN.
Metode ini diterapkan pada gorong-gorong
atau saluran drainase yang dengan diameter
lingkaran lebih kecil dari 0,5 m dan bila
kondisinya tertutup sedimen.
Peralatan yang digunakan adalah ; Kabel seling,
selang penyemprot air, pipa penyedot, mobil
tangki penyemprot air, mobil tangki penyedot
lumpur.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Masukan kabel sling dari lubang manhole
	 no 1 ke no 2
(2).	 Ujung kabel sling diletakan pada
	 selang penyemprot air tekanan tinggi
(3).	 Tarik kabel sling dari selang penyemprot
	 dari manhole no 2 ke manhole no 1
(4).	 Semprotkan air dari tangki penyemprot
	 ke lumpur yang mengendap
(5).	 Lumpur yang sudah tercampur air akan
	 masuk ke bak penampung manhole no 1.
	 Hisap air yang berlumpur ke tangki
	 penyedot
(6).	 Lakukan pekerjaan no 3-5 berulang-ulang
	 sampai endapan lumpur di gorong-gorong
	 menjadi bersih
(7).	 Air yang tercampur lumpur di buang ke
	 tempat pembuangan sedimen
Lihat gambar 4.28 berikut.
D.	 MENGANGKAT SEDIMEN DARI
	 SIPHON
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, katrol, ember, pengki, sekop, tali raffia,
pompa air, cangkul, dump truk.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Tutup pintu air di hulu dan hilir siphon.
	 Untuk siphon yang tidak dilengkapi
	 dengan pintu air maka buat tanggul
	 (kistdam) penahan air ditempat kerja
	 dengan memasang karung-karung plastik
	 berisi tanah di hulu dan di hilir siphon.
Gambar 4.28 Penyemprotan dan penyedotan gorong-gorong kecil
50 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Buang air dengan menggunakan pompa
	 air dibagian dalam siphon agar tempat
	 kerja jadi kering.
(3).	 Pekerja masuk ke lubang siphon
(4).	 Sedimen yang mengendap di dasar siphon
	 digali dengan menggunakan cangkul,
	 kemudian dibawa dan diangkat ke atas
	 dengan katrol.
(5).	 Tumpuk sedimen di tempat yang telah
	 ditentukan dan ditiriskan selama 1 hari
(6).	 Pindahkan tumpukan sedimen ke dump
	 truck untuk seterusnya dibuang ke tempat
	 pembuangan sedimen
(7).	 Setelah proses pembersihan siphon
	 selesai buka kedua pintu air atau bongkar
	 tanggul penahan (kistdam).
Lihat gambar 4.29
4.	 BANGUNAN TERJUN
Pemeliharaan bangunan terjun dilakukan
dengan metode mengangkat sedimen dari
bangunan terjun.
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul,
sekop, karung plastic, tali raffia, linggis, gerobak
dorong, truk-truk kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Sedimen yang mengendap di dasar
	 bangunan terjun digali dan diangkat ke
	 atas tanggul/tepi bangunan terjun dengan
	 alat cangkul dan sekop.
(2).	 Penggalian sedimen harus benar-benar
Gambar 4.29 Penggalian sedimen di siphon
51PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
	 bersih sampai ke dasar bangunan
(3).	 Jika di dalam saluran drainase terdapat
	 sampah, maka sampah diangkat terlebih
	 dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
	 sedimen.
(4).	 Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
(5).	 Sedimen dan sampah dimasukkan ke
	 dalam karung plastik yang terpisah
	 kemudian diikat.
(6).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
(7).	 Karung sampah yang terkumpul diangkut
	 ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
	 maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
	 dengan menggunakan alat gerobak
	 dorong maupun truk-truk kecil.
(8).	 Perbaiki kerusakan apabila terjadi
	 kerusakan pada konstruksi bangunan
	 terjun
5.	 TANGGUL
A.	 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA
	 TANGGUL TANAH
Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin
pemotong rumput, sabit, cangkul.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Pemotongan rumput liar
(2).	 Pemotongan pohon-pohon yang
	 mengganggu konstruksi tanggul
B.	 REHABILITASI TANGGUL TANAH
Peralatan yang digunakan adalah ; Karung
plastik, tali rafia, sabit, golok, linggis cangkul,
stamper.
Sedangkan bahannya adalah tanah merah
untuk timbunan.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
Gambar 4.30 Memasukan sedimen ke dalam karung di
					 bangunan terjun
Gambar 4.31 Pemindahan karung sedimen ke pinggir
					 saluran
52 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(1).	 Bersihkan permukaan tanggul yang jebol
	 dari rumput-rumput dan pohon-pohon
	 serta akar-akarnya.
(2).	 Kupas atau gali permukaan pondasi hingga
	 mencapai lapisan tanah yang baik.
(3).	 Hamparkan tanah timbunan layer per layer
	 ke lokasi tanggul setinggi 40 cm setiap
	 layernya.
(4).	 Padatkan setiap layer timbunan secara
	 menyeluruh dengan alat pemadat
	 stamper setiap layer harus benar-
	 benar padat, dengan cara alat stemper
	 bekerja memadatkan tanah secara
	 berulang dan konsisten (lakukan bolak-
	 balik sampai tingkat kepadatan yang
	 telah ditentukan)
(5).	 Pemadatan dilakukan sampai pada elevasi
	 tanggul yang direncanakan.
(6).	 Parameter untuk Layer menggunakan
	 faktor CBR yang berlaku di Bina Marga.
C.	 REHABILITASI TANGGUL
	 BATU KALI
Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis
cangkul, ember, waterpass, meteran, benang,
sendok tembok, unting-unting, ember, dolak.
Bahan yang diperlukan adalah: semen, pasir,
batu belah.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Bersihkan bagian batu kali yang rusak.
(2).	 Buat tanggul pasangan batu kali dengan
	 adukan semen dan pasir.
(3).	 Buat siaran timbul.
(4).	 Bersihkan kembali sisa adukan yang tidak
	 terpakai.
6.	 BANGUNAN PENANGKAP PASIR
Pemeliharaandenganpengangkatansedimendi
kolam penangkap pasir dengan menggunakan
excavator :
Peralatan yang digunakan adalah; Excavator,
dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Excavator berdiri dipinggir kolam, Pastikan
	 pondasi pingir kolam benar-benar mampu
	 menopang alat excavator.
Gambar 4.32 Tanggul yang longsor
53PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Excavator menggali sedimen di dasar
	 kolam penangkap pasir dan langsung
	 ditumpuk dipinggir kolam.
(3).	 Tiriskan sedimen dipinggir kolam ± 1 hari
	 sampai cukup kering
(4).	 Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan
	 ke dump truck dengan excavator
(5).	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
	 yang telah ditentukan
7.	 PINTU AIR
Beberapa langkah pekerjaan yang dapat
dilakukan untuk pemeliharaan bangunan pintu
air adalah sebagai berikut ;
(1).	 Melumasi pintu-pintu air seperti batang
	 ulir dan gigi pemutar
(2).	 Pengecatan pintu-pintu air seperti plat
	 daun pintu dan kusen pintu
Gambar 4.33 Pengerukan sedimen di bangunan
					 penangkap pasir
Gambar 4.35 Pintu sorong
Gambar 4.36 Pengecatan Pintu Sorong
Gambar 4.34 Pemindahan sedimen ke dump truck
54 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3).	 Membersihkan sampah atau endapan di
	 pintu-pintu air.
(4).	 Lakukan perbaikan secara berkala untuk
	 pintu-pintu air yang mengalami kerusakan
	 seperti mengganti plat daun pintu yang
	 keropos atau besi kusen pintu
8.	 KOLAM RETENSI / KOLAM
	 TANDON
A.	 PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
	 RETENSI (METODE SLING)
Metode ini diterapkan pada kolam retensi yang
luasnya lebih dari 2 ha.
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, phonton penampungan, kabel sling,
dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Excavator phonton bersama sama
	 dengan phonton penampung bergerak
	 dengan menggunakan lengan excavator
	 dari tepi menuju ke tempat lokasi
	 sedimen yang akan diangkat
(2).	 Keruk sedimen dari dasar kolam retensi
	 dengan menggunakan excavator phonton
	 yang berada di tengah kolam retensi dan
	 langsung dimasukan ke tempat phonton
	 penampungan.
(3).	 Lakukan pekerjaan pengerukan dan
	 pengisian sedimen ke dalam phonton
	 penampung berulang kali sampai bak
	 penampung penuh
Gambar 4.37 Pembersihan endapan dan sampah di
					 pintu air
Gambar 4.38 Pengelasan pintu air yang rusak
Gambar 4.39 Pengerukan sedimen dari kolam retensi ke
					 phonton penampung
55PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(4).	 Tarik excavator phonton dan phonton
	 penampung dengan menggunakan sling
	 ke pinggir spoil bank
(5).	 Pindahkan semua sedimen dari phonton
	 penampung dengan menggunakan
	 excavator ke bak penampung
(6).	 Tiriskansedimendispoilbankselama1hari
(7).	 Masukkan sedimen dari “bak
	 penampungan (spoil bank) ke dalam
	 dump truk dengan menggunakan
	 excavator
(8).	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
yang telah ditentukan
B.	 PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
	 RETENSI TIPE ESTAFET
Metode ini diterapkan pada kolam retensi
berbentuk empat persegi panjang dengan lebar
30 – 40m. atau berbentuk lingkaran dengan
diameter 30-40m
Gambar 4.40 Alat sling penarik phonton excavator
Gambar 4.42 Pemindahan sedimen dari bak penampung
					 ke dump truck
Gambar 4.43 Sedimen di bawa ke tempat pembuangan
					 sedimen dengan dump truck
Gambar 4.41 Pemindahan sedimen ke bak penampung
56 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator
phonton, phonton penampungan, dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Excavator phonton no 1 dan 2 bersama
	 sama dengan phonton penampung
	 bergerak dengan menggunakan lengan
	 excavator dari tepi menuju ke tempat
	 lokasi sedimen yang akan di angkat dengan
	 posisi seperti pada gambar sket
(2).	 Excavator 1 mengeruk sedimen dari dasar
	 kolam retensi untuk dimasukan ke
	 phonton penampungan.
(3).	 Lakukan pekerjaan pengerukan dan
	 pengisian sedimen ke dalam phonton
	 penampung berulang kali oleh excavator
	 no 1 sampai penuh
(4).	 Kemudian sedimen dari ponton
	 penampungan, sedimen dipindahkan lagi
	 ke pinggir kolam dengan excavator no 2
(5).	 Sedimen yang berada dipinggir kolam
	 ditiriskan selama 1 hari
(6).	 Kemudian Sedimen dipindahkan lagi
	 dengan menggunakan Excavator no 3
	 ke dalam dump truk.
(7).	 Angkut sedimen ke tempat pembuangan
	 yang telah ditentukan
C.	 PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM
	 RETENSI DENGAN KAPAL KERUK
	 (TIPE PENGADUK + POMPA)
Peralatan yang digunakan adalah ; Kapal keruk
tipe pengaduk lengkap dengan pompa hisap,
excavator, dump truck
Kapal keruk digunakan pada kondisi kolam
retensi yang bebas hambatan (umunya dari
sampah). Kapal keruk tidak dapat berfungsi
apabila kondisi kolam retensi terhambat oleh
sampah.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Kapal keruk masuk ke tengah kolam
	 retensi
Gambar 4.44 Proses pengerukan Sedimen Tipe Estafet
57PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(2).	 Sedimen yang berada di kolam retensi
	 di aduk dengan alat pengaduk yang
	 berada di kapal keruk
(3).	 Hidupkan pompa hisap untuk menyedot
	 sedimen dan memindahkannya ke
	 tempat “bak penampungan (spoil bank)
(4).	 Sedimen yang berada di bak
	 penampungan kolam ditiriskan selama
	 1 hari
(5).	 Masukkan sedimen dari “bak
	 penampungan (spoil bank) ke dalam
	 dump truk dengan menggunakan
	 excavator
(6).	 Angkut sedimen ke tempat
	 pembuangan yang telah ditentukan
D.	 PENGANGKATAN SEDIMEN DARI
	 KOLAM RETENSI SECARA MANUAL
Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul,
sabit, golok, linggis, karung plastic, tali raffia,
gerobak dorong, truck-truck kecil.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Tutup pintu inlet supaya air tidak masuk ke
	 dalam kolam retensi
(2).	 Buka pintu outlet untuk mengeluarkan
	 air dari kolam retensi ke saluran
	 pembuang
(3).	 Bersihkan atau potong tumbuhan air yang
	 tumbuh di kolam retensi
(4).	 Gali sedimen di kolam retensi dimulai
	 dari tengah menuju ke pinggir kolam
(5).	 Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
(6).	 Sedimen dan sampah dimasukkan ke
	 dalam karung plastik yang terpisah
	 kemudian diikat
(7).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
(8).	 Karung sampah yang terkumpul diangkut
	 ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
	 maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
	 dengan menggunakan alat gerobak
	 dorong maupun truk-truk kecil.
Gambar 4.45 Penyedotan sedimen di kolam retensi
					 dengan kapal keruk
Gambar 4.46 Pembersihan kolam retensi secara manual
58 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
E.	 PEMELIHARAAN KOLAM RETENSI
	 DARI TANAMAN ECENG GONDOK
Peralatan yang digunakan adalah ; Perahu/
sampan, cangkul atau garu.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Siapkan perahu/sampan untuk ke tengah
	 kolam
(2).	 Bersihkan kolam dengan mencabut eceng
	 gondok dan masukan ke dalam perahu.
(3).	 Bawa tumbuhan eceng gondok ke pinggir
	 kolam
(4).	 Tiriskan eceng gondok selama dua hari
	 untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai
	 bahan baku kerajinan industri rumah
	 tangga atau di letakkan di tempat yang
	 telah ditentukan.
9.	 POMPA DAN RUMAH POMPA
Komponen dalam pemeliharaan rumah pompa
adalah ; genset, pompa, dan rumah pompa.
Lakukan pemeliharaan pada masing-masing
komponen sebagai berikut:
(1)	 Pemeliharaan genset :
	 -	 Lakukan pemanasan mesin,
	 -	 Cek saringan udara
	 -	 Cek jumlah air pendingin
	 -	 Cek filter bbm,
	 -	 Penggantian oli secara rutin,
	 -	 Penggantian baterai bila rusak,
	 -	 Overhaul,
	 -	 Pengecatan yang berkarat
(2)	 Pemeliharaan Pompa :
	 -	 Periksa kabel penghubung,
	 -	 Cek konsumsi arus dan tegangan
	 -	 Cek kebersihan panel
	 -	 Cek semua fungsi sistem keamanan
			 pompa
	 -	 Pengecatan
	 -	 Overhaul
Gambar 4.47 Kolam retensi yang dipenuhi tumbuhan
					 eceng gondok
Gambar 4.48 Proses pembersihan kolam retensi dari eceng
					 gondok
Kolam Retensi Dipenuhi
Eceng Gondok
59PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
(3)	 Pemeliharaan rumah pompa :
	 -	 Pengecatan dinding
	 -	 Perbaikan plafond dan atap
	 -	 Perbaikan pintu dan jendela
10.	 TRASH RACK
Terdapat 2 macam Trash Rack yang maisng-
masing memiliki lagkah pemeliharaan yang
berbeda.
A.	 TRASH RACK MEKANIK
(1).	 Lumasi oli alat-alat seperti engsel-engsel
	 rake and arm dan semua roda-roda di
	 conveyer.
(2).	 Perbaiki alat-alat yang rusak atau di ganti
	 dengan yang baru.
(3).	 Kabel-kabel penghubung dan komponen-
	 komponen di panel, jika ada yang rusak
	 diganti baru.
B.	 TRASH RACK MANUAL
(1).	 Pemeriksaan dan pengecatan bar screen
	 secara berkala
(2).	 Perbaiki bar screen yang rusak atau di
	 ganti dengan yang baru
11.	 SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
A.	 SUMUR RESAPAN
Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat
sedimen dan sampah yang mengganggu
peresapan air dalam sumur resapan.
Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis,
cangkul, karung plastik, tali raffia, ember,
katrol penarik.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Angkat penutup manhole
(2).	 Seorang pekerja masuk ke sumur resapan
(3).	 Galisedimendansampahyangmengendap
	 di sumur resapan dan angkat ke atas
(4).	 Masukan sedimen ke dalam plastik
(5).	 Buang sedimen ke tempat yang telah
	 ditentukan
(6).	 Tutup kembali penutp manhole jika
	 penggalian sedimen dan sampah telah
	 selesai
Gambar 4.49 Pemeliharaan Sumur Resapan
60 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
B.	 KOLAM RESAPAN
Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat
sedimen dan sampah yang mengganggu dalam
kolam resapan.
Peralatan yang digunakan adalah ; Sabit, golok,
cangkul, linggis, karung plastik, tali raffia,
ember, gerobak dorong, truk-truk kecil
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
berikut ;
(1).	 Bersihkan atau potong tumbuhan air yang
	 tumbuh di kolam resapan
(2).	 Gali lumpur di kolam resapan dimulai
	 dari tengah menuju ke pinggir kolam
(3).	 Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
	 cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
	 penggalian).
(4).	 Sedimendansampahdimasukkankedalam
	 karung plastik yang terpisah kemudian
	 diikat
(5).	 Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
	 telah ditentukan dengan menggunakan
	 alat gerobak dorong maupun truk-truk
	 kecil.
(6).	 Karung sampah yang terkumpul diangkut
	 ke tempat pembuangan sementara (tps)
	 maupun tempat pemrosesan akhir (tpa)
	 dengan menggunakan alat gerobak
	 dorong maupun truk-truk kecil.
BAB V
PEMBIAYAAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN DRAINASE
PERKOTAAN
63PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
1.	 UMUM
Sebagian besar penyusunan pembiayaan
operasi dan pemeliharaaan prasarana dan
sarana drainase kota di dalam buku ini
disusun berdasarkan harga satuan pekerjaan.
Sebagai standar digunakan patokan harga
satuan Provinsi DKI Jakarta, yakni berdasarkan
Keputusan Kepala Biro Administrasi Sarana
PerkotaanProvinsiDKIJakartaNomor861/2008
tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah
Pekerjaan Bidang/Jasa Pemborongan Provinsi
DKI Jakarta Periode Januari 2009.
Daftar jenis pekerjaan, harga bahan, upah
dan harga jadi yang didasarkan pada patokan
harga Provinsi DKI Jakarta dipaparkan dalam
Lampiran A. Untuk kepentingan penyusunan
harga di kota/kabupaten lainnya ditetapkan
berdasarkan indeks harga seperti dipaparkan
dalam Lampiran B. Jika di kota/kabupaten
terdapat patokan harga satuan bahan dan
upah, lebih memakai harga patokan tersebut.
Pertimbangan digunakannya patokan harga
satuan adalah sifat dan situasi pekerjaan
operasi dan pemeliharaan drainase, yaitu:
(1).	 pekerjaan operasi dan pemeliharaan tidak
	 dilakukan setiap hari, melainkan dilakukan
	 pada periode tertentu misalnya pada saat
	 menjelangmusimpenghujanatauendapan
	 sedimen telah melampaui batas yang
	 ditentukan;
(2).	 kuantitas pekerjaan sangat besar dan pada
	 situasi tertentu memerlukan peralatan
	 dan alat berat yang memerlukan investasi
	 awal yang sangat besar, misalnya
	 pengadaan ponton dan excavator, dump
	 truck untuk pengerukan kolam retensi;
(3).	 pada situasi lain pekerjaan hanya
	 memerlukan peralatan yang sederhana
	 seperti cangkul dan sekop tetapi
	 membutuhkan tenaga kerja/pekerja dalam
	 jumlah besar dan pada dasarnya tidak
	 memerlukankeahlian/ketrampilankhusus,
	 misalnya pengerukan saluran drainase;
Pengadaan alat berat sendiri dan/atau
rekruitmen pekerja kasar dalam jumlah besar
tidak efisien ditilik dari sisi biaya karena
frekuensi pekerjaan tidak dilakukan setiap hari.
Modelpembiayaanyangsesuaidengansifatdan
situasi pekerjaan seperti adalah menggunakan
perusahaan-perusahaan jasa pemborongan
(kontraktor) dan/atau outsourcing dari pihak
ketiga. Untuk kepentingan tersebut dibutuhkan
standar pembiayaan yang didasarkan pada
harga satuan pekerjaan.
Beberapa pembiayaan pekerjaan lain yang
sifatnya operasi harian (rutin), seperti operasi
pompa, trash rack, pintu air, tidak tepat jika
menggunakan model jasa pemborongan,
karena sifat pekerjaannya harian (daily activity),
membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus
dan tidak memerlukan peralatan tambahan
untuk mengoperasikannya.
Sifat dan situasi pekerjaan seperti ini
lebih sesuai dipenuhi dengan mengangkat
karyawan tetap/honorer atau menggunakan
jasa perusahaan outsourcing tenaga kerja.
Mengacu pada konsep akuntansi biaya, model
64 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
yang sesuai untuk pembiayaan jenis pekerjaan
drainase seperti ini adalah penggolongan biaya
atas dasar obyek pengeluaran.
Penggolongan biaya yang paling sederhana
adalah penggolongan atas dasar obyek
pengeluaran, yaitu berupa penjelasan singkat
obyek suatu pengeluaran. Jika pemerintah
daerah atau dinas mengeluarkan biaya untuk
membayar upah/gaji karyawan maka
pengeluaran tersebut disebut upah/gaji, jika
digunakan untuk membeli bahan/material
maka disebut sebagai biaya bahan/material.
Untuk pekerjaan drainase perkotaan, obyek
pengeluaran dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu: (a) biaya bahan/material; (b) biaya tenaga
kerja; dan (c) biaya administrasi umum (dalam
bidang bisnis/pabrik biaya ini disebut biaya
overhead pabrik/kantor).
Uraian pembiayaan dalam buku ini akan
dipaparkan berdasarkan komponen sistem
drainase. Untuk tiap-tiap elemen pembiayaan
akan ditentukan model pembiayaannya,
yakni pekerjaan bidang/jasa pemborongan
(kontraktor) dan pekerjaan non-kontraktor
(swakelola).
2.	 PEMBIAYAAN KOMPONEN
	 DRAINASE
Perhitungan Biaya berdasarkan Harga Perkiraan
tahun 2009
A.	 KEGIATAN OPERASI
	 (1).	Pintu air
	 (2).	Sistem pompa
	 (3).	Trash rack mekanik
	 (4).	Trash rack manual
	 (5).	Proses tempat pembuangan sedimen
B.	 KEGIATAN PEMELIHARAAN
	 (1).	Saluran
	 (2).	Bangunan silang
	 (3).	Bangunan terjun
	 (4).	Tanggul jalan inspeksi
	 (5).	Bangunan penangkap pasir
	 (6).	Pintu air
	 (7).	Kolam retensi / kolam tandon
	 (8).	Pompa dan rumah pompa
	 (9).	Pemeliharaan sumur resapan
65PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : P I N T U A I R
A S U M S I D I M E N S I : O P E R A S I P I N T U S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Upah operator selama 1 tahun disesuaikan dengan upah yang berlaku 13,00 bulan 1.000.000 13.000.000
2 -
3 -
4 -
5 -
TOTAL 13.000.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S I S T E M P O M P A
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T S T A T I O N P O M P A S E L A M A 1 T A H U N ( K a p a s i t a s
p o m p a 1 m 3 / d e t )
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pengadaan solar 1.200,00 liter 4.500 5.400.000
2 Pengadaan oli 12,00 liter 40.000 480.000
3 Pengadaan Listrik 1,00 tahun 1.000.000 1.000.000
4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000
TOTAL 45.880.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 900.000 10.800.000
2 Upah operator 2 orang 26,00 1.500.000 39.000.000
TOTAL 49.800.000
Tabel 5.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI PINTU AIR
Tabel 5.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI SISTEM POMPA
Tabel 5.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI KOLAM RETENSI YANG TERKENA LIMBAH B3
66 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 1.000.000 12.000.000
2 Pengadaan Cangkul 10,00 bh 50.000 500.000
3 Upah pekerja 4 orang 52,00 bulan 1.000.000 52.000.000
4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000
TOTAL 103.500.000
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M A N U A L
A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M A N U A L S E L A M A 1 T A H U N
P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Upah pekerja 2 orang 26,00 bulan 1.000.000 26.000.000
2 Pengadaan Garu 26,00 bh 50.000 1.300.000
3 Pengadaan Cangkul 26,00 bh 50.000 1.300.000
TOTAL 28.600.000
Tabel 5.4 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI TRASH RACK MEKANIK
Tabel 5.5 Rencana Anggaran Biaya Operasi Trash Rack Manual
67PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : L O K A S I P E M B U A N G A N S E D I M E N
A S U M S I D I M E N S I : P E M B U A T A N J A L A N H A N T A R
L E B A R B = 8 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M
P E M B U A T A N T A N G G U L
L E B A R B = 4 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M
B I A Y A P E R A T A A N S E D I M E N
L E B A R B = 1 0 , 0 0 M
P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M
T I N G G I S E D I M E N = 1 , 5 0 M
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
( R p ) ( R p )
1 Pengukuran waterpass Sedimen 6,00 m 6.830 409.800
2 Pembuatan jalan hantar 240,00 m³ 96.078 23.058.720
3 pembuatan tanggul keliling 120,00 m³ 96.078 11.529.360
4 perataan sedimen 300,00 m³ 6.337 1.901.100
TOTAL 36.898.980
KEUNTUNGAN 10% 3.689.898
TOTAL 40.588.878
PPN 4.058.888
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 44.647.766
BIAYA / M³ 67.648
Tabel 5.6 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
68 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M
L E B A R = 1 , 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R
T I P E T E R B U K A D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N
P E R M U K I M A N
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
2 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
3 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
4 0 0 Pengadaan karung plastik 4.082,00 bh 1.000 4.082.000
5 KLS 1
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran terbuka
300,00 m³ 32.440 9.732.000
6 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082,00 bh 200 816.400
7 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285,00 m³ 28.076 8.001.660
TOTAL 26.945.014
KEUNTUNGAN 10% 2.694.501
TOTAL 29.639.515
PPN 10% 2.963.952
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 32.603.467
BIAYA / M³ 108.678
Tabel 5.7 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN
MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
69PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M
L E B A R = 0 1 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 1 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R
T I P E T E R T U T U P D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N
P E R M U K I M A N
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500 m 6.829 3.414.500
2 00 00 Pengadaan karung plastik 4.082 bh 1.000 4.082.000
3 00 00 Pengangkatan & penutupan plat penutup 250 bh 1.000 250.000
4 KLS 01
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran terbuka
300 m³ 32.440 9.732.000
5 00 00 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082 bh 200 816.400
6 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285 m³ 28.076 8.001.660
TOTAL 26.296.560
KEUNTUNGAN 10% 2.629.656
TOTAL 28.926.216
PPN 10% 2.892.622
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 31.818.838
VOLUME PEKERJAAN / M³ 106.063
Tabel 5.8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN
MAUPUN LINGKUNGAN
70 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M
L E B A R = 2 , 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 5 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R /
P R I M E R T I P E
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,0 m 6.829 3.414.500
2 PD 01 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,0 bh 675.217 675.217
3 PD 02 Dokumentasi Proyek 1,0 ls 223.237 223.237
4 0 0 Pengangkatan & penutupan plat penutup 83,0 bh 1.000 83.000
5 KLS 02
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
saluran tertutup
500,0 m³ 42.803 21.401.500
6 AG 01
Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan
orang
450,0 m³ 23.435 10.545.750
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 450,0 m³ 44.888 20.199.600
TOTAL 56.542.804
KEUNTUNGAN 10% 5.654.280
TOTAL 62.197.084
PPN 10% 6.219.708
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 68.416.793
VOLUME PEKERJAAN / M³ 136.834
Tabel 5.9 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE TERTUTUP
71PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M
L E B A R = 7, 0 0 M
T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M
N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R
D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N
E X C A V A T O R
P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 2.100,00 m³ 44.688 93.844.800
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 1.890,00 m³ 44.688 84.460.320
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 1.890,00 m³ 44.888 84.838.320
TOTAL 278.574.850
KEUNTUNGAN 10% 27.857.485
TOTAL 306.432.335
PPN 10% 30.643.234
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 337.075.569
VOLUME PEKERJAAN / M³ 160.512
Tabel 5.10 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR
72 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 KLS 15 Pengerukan sedimen dengan excavator phonton 3.600,0 m³ 55.437 199.573.200
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3.240,0 m³ 44.688 144.789.120
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3.240,0 m³ 44.888 145.437.120
TOTAL 505.230.850
KEUNTUNGAN 10% 50.523.085
TOTAL 555.753.935
PPN 10% 55.575.394
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 611.329.329
VOLUME PEKERJAAN / M³ 169.814
Tabel 5.11 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN
MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E 	 : 	 S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I 	 : 	 P A N J A N G 	 = 	 5 0 0 , 0 0 	 M
		 L E B A R 	 = 	 1 2 , 0 0 	 M
		 T I N G G I E N D A P A N 	 = 	 0 , 6 0 	 M
N A M A K E G I A T A N 	 : 	 P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R
		 D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N
		 E X C A V A T O R P H O N T O N
P E L A K S A N A K E R J A 	 : 	 K O N T R A K T O R
73PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.0 m2 463,269 11,118,456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500.0 m 6,829 3,414,500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.0 bh 675,217 675,217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.0 ls 223,237 223,237
5 0 0 Pengerukan sedimen dengan bulldozer keruk 3,600.0 m3 52,000 187,200,000
6 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 3,600.0 m3 44,688 160,876,800
7 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3,240.0 m3 44,688 144,789,120
8 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3,240.0 m3 44,888 145,437,120
TOTAL 653,734,450
KEUNTUNGAN 10% 65,373,445
TOTAL 719,107,895
PPN 10% 71,910,790
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 791,018,685
VOLUME PEKERJAAN / M³ 219,727
Tabel 5.12 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER KERUK
K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E 	 : 	 S A L U R A N
A S U M S I D I M E N S I 	 : 	 P A N J A N G 	 = 	 5 0 0 . 0 0 	 M 		
		 L E B A R 	 = 	 1 2 . 0 0 	 M 		
		 T I N G G I E N D A P A N 	 = 	 0 . 6 0 	 M 		
N A M A K E G I A T A N 	 : 	 P E N G E R U K A N S E D I M E N D I S A L U R A N D R A I N A S E
		 D E N G A N A L A T B U L L D O Z E R K E R U K
P E L A K S A N A K E R J A 	 : 	 K O N T R A K T O R
74 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.00 m² 463,269 11,118,456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran  (Uitzet) 200.00 m 6,829 1,365,800
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.00 bh 675,217 675,217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.00 ls 223,237 223,237
5 0 0 Pengadaan karung plastik 17.26 bh 1,000 17,264
6 TN 2 Galian tanah konstruksi 258.89 m³ 40,979 10,608,866
7 BK 1 Pekerjaan pasangan batu belah 238.89 m³ 599,335 143,172,404
8 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 44.00 m 257,154 11,314,776
9 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 24.00 m³ 19,334 464,016
10 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 17.26 bh 200 3,453
11 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 234.89 m³ 44,888 10,543,538
12 0 0 Dewatering selama konstruksi 200.00 m 10,000 2,000,000
TOTAL 191,507,027
KEUNTUNGAN 10% 19,150,703
TOTAL 210,657,730
PPN 10% 21,065,773
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 231,723,503
VOLUME PEKERJAAN / M 1,158,618
Tabel 5.13 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 SALURAN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 200.00	 M		
		 LEBAR	 =	 4.00	 M		
		 TINGGI (H)	 =	 1.70	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.40	 M		
		 H	 =	 2.00	 M		
		 S	 =	 2.24	 M		
		 t	 =	 0.40	 M		
		 h	 =	 0.60	 M					
		 b	 =	 0.50	 M		
		 M	 =	 0.50	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
		 PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
H
M
1
h
S t
b
75PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456
2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran  (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500
3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217
4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
5 0 0 Pengerukan sedimen dengan calm shell 3.000,00 m³ 51.000 153.000.000
6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 2.700,00 m³ 44.688 120.657.600
7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 2.700,00 m³ 44.888 121.197.600
TOTAL 410.286.610
KEUNTUNGAN 10% 41.028.661
TOTAL 451.315.271
PPN 10% 45.131.527
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 496.446.798
VOLUME PEKERJAAN / M³ 165.482
Tabel 5.14 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 SALURAN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 500.00	 M		
		 LEBAR	 =	 10.00	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.60	 M		
PELAKSANA KERJA		 KONTRAKTOR
76 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
2 TN 2 Galian tanah konstruksi 7,20 m³ 40.979 295.049
3 0 0 Angkat dan pasang kembali lining saluran 20,00 m 100.000 2.000.000
4 0 0 Pengadaan dan Pemasangan cerucuk dolken 90,00 bh 13.066 1.175.940
5 0 0 Mengurug Pasir dgn Pasir Urug Darat, tebal 30 cm 16,00 m³ 57.127 914.030
6 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 7,20 m³ 19.334 139.205
7 0 0 Dewatering selama konstruksi 10,00 10.000 100.000
TOTAL 4.847.461
KEUNTUNGAN 10% 484.746
TOTAL 5.332.207
PPN 10% 533.221
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.865.428
VOLUME PEKERJAAN / M 586.543
Tabel 5.15 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 SALURAN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 10.00	 M		
		 LEBAR	 =	 1.00	 M		
		 TINGGI (H)	 =	 1.20	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING
		 TERBUKA KARENA AMBLAS
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
77PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 272,0 bh 1.000 272.000
2 KLS 2a
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
gorong-gorong
20,0 m³ 42.803 856.060
3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 272,0 bh 200 54.400
4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 19,0 m³ 28.076 533.444
5 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000
TOTAL 1.915.904
KEUNTUNGAN 10% 191.590
TOTAL 2.107.494
PPN 10% 210.749
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 2.318.244
VOLUME PEKERJAAN / M³ 115.912
Tabel 5.16 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 BANGUNAN SILANG
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 20.00	 M		
		 LEBAR	 =	 2.00	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.50	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
78 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237
2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 4,00 m 257.154 1.028.616
3 KLS 2a
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
gorong-gorong
31,40 m³ 42.803 1.344.014
4 AG 1
Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan
orang
31,40 m³ 23.435 735.859
5 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 31,40 m³ 44.888 1.409.483
6 0 0 penggantian dan Pengelasan plat baja yang keropos 62,80 m² 400.000 25.120.000
7 PC 19 Pengecatan besi 40,00 m² 24.878 995.120
6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,00 m 10.000 200.000
TOTAL 31.056.329
KEUNTUNGAN 10% 3.105.633
TOTAL 34.161.962
PPN 10% 3.416.196
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 37.578.159
VOLUME PEKERJAAN / M 1.878.908
Tabel 5.17 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 SALURAN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 20.00	 M		
		 DIAMETER	 =	 2.00	 M		
								
NAMA KEGIATAN	 :	 MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
79PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
Upah pekerja 2 org 2,00 hari 65.734 131.468
Sewa tangki penyemprot 1,18 m³ 500.000 588.750
Sewa tangki penyedot lumpur 3,00 m³ 200.000 600.000
TOTAL 1.320.218
KEUNTUNGAN 10% 132.022
TOTAL 1.452.240
PPN 10% 145.224
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 1.597.464
VOLUME PEKERJAAN / M 1.356.657
Tabel 5.18 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE PENYEMPROTAN DAN
PENYEDOTAN
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 SALURAN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 12.00	 M		
		 DIAMETER	 =	 0.50	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.25	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE 		
		 PENYEMPROTAN DAN PENYEDOTAN
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
80 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 218,0 bh 1.000 218.000
2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 6,0 m 257.154 1.542.924
3 KLS 2b
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
siphon
16,0 m³ 42.803 684.848
4 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 218,0 bh 200 43.600
5 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 15,2 m³ 28.076 426.755
6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000
JUMLAH 1.356.000
TOTAL 4.472.127
KEUNTUNGAN 10% 447.213
TOTAL 4.919.340
PPN 10% 491.934
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.411.274
VOLUME PEKERJAAN / M³ 338.205
Tabel 5.19 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 BANGUNAN SILANG
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 20.00	 M		
		 LEBAR	 =	 2.00	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.40	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
81PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pengadaan karung plastik 109,0 bh 1.000 109.000
2 KLS 2c
Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk
bangunan terjun
8,0 m³ 42.803 342.424
3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 109,0 bh 200 21.800
4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 7,6 m³ 28.076 213.378
TOTAL 686.602
KEUNTUNGAN 10% 68.660
TOTAL 755.262
PPN 10% 75.526
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 830.788
VOLUME PEKERJAAN / M³ 103.848
Tabel 5.20 RENCANA ANGGARAN BIAYA
MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 BANGUNAN TERJUN
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 10.00	 M		
		 LEBAR	 =	 4.00	 M		
		 TINGGI ENDAPAN	 =	 0.20	 M		
NAMA KEGIATAN	 :	 MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
82 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
No.
Kode
U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T
h a r g a s a t . J u m l a h
Grup No. ( R p ) ( R p )
1 0 0 Pemotongan rumput 1,278,82 m² 5.000 6.394.113
2 0 0 Pemotongan pohon kecil 2,00 titik 5.000 10.000
3 0 0 Pemotongan pohon besar 1,00 titik 100.000 100.000
JUMLAH 6.504.113
KEUNTUNGAN 10% 650.411
TOTAL 7.154.524
PPN 10% 715.452
JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 7.869.976
VOLUME PEKERJAAN / M 39.350
Tabel 5.21 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH
KOMPONEN SISTEM DRAINASE	 :	 TANGGUL JALAN INSPEKSI
ASUMSI DIMENSI	 :	 PANJANG	 =	 200.00	 M		
		 LEBAR	 =	 3.00	 M		
		 TINGGI (H)	 =	 1.20	 M		
		 S	 =	 1.70	 M		
		 KEMIRINGAN (M)	 =	 1.00			
								
								
								
								
								
								
								
NAMA KEGIATAN	 :	 PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH
PELAKSANA KERJA	 :	 KONTRAKTOR
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 

La actualidad más candente (20)

Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Curah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasanCurah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasan
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Penilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air Lakitan
Penilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air LakitanPenilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air Lakitan
Penilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air Lakitan
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 

Similar a Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan

laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
IlhamPutra96
 
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdfjilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
KevinKharisma
 
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdfPermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
KevinKharisma
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
wahyu kurniawan
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
BungJon
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Muhammmad AlKholif
 

Similar a Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan (20)

05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
 
laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
 
Ribasim
RibasimRibasim
Ribasim
 
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdfjilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
 
bukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdfbukuajar drainase perkotaan.pdf
bukuajar drainase perkotaan.pdf
 
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdfPermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
PermenPU No.12 Tahun 2014 PenyelenggaraanSistemDrainasePerkotaan.pdf
 
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
 
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
Permen pu13 2012 aset irigasiPermen PU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pe...
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
 
Drainase perkotaan
Drainase perkotaanDrainase perkotaan
Drainase perkotaan
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUANBAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
 
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptxBAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
 
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
 

Último

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Último (20)

perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 

Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan

  • 1. PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
  • 2.
  • 3. IIIPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat. Jakarta, November 2009 Tim Penyusun
  • 4.
  • 5. VPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................III DAFTAR ISI ............................................................................................................. V Bab I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 Bab II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN ............... 5 Bab III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN .................................................................................. 25 Bab IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN ........................................................................... 37 Bab V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN ........................................................................... 63 Bab VI PENUTUP ............................................................................... 99 LAMPIRAN A HARGA SATUAN .................................................................................. 101 LAMPIRAN B TABEL INDEKS HARGA .........................................................................105 LAMPIRAN C CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PEMELIHARAAN DI SATU KOTA DI INDONESIA ..................................................................................... 117
  • 6. BAB I PENDAHULUAN Permukiman Layak Huni Bab I PENDAHULUAN
  • 7. 1PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Untuk menjaga keseimbangan prasarana dan sarana drainase perkotaan yang telah ada maka kegiatan operasi dan pemeliharaan merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan, agar prasarana dan sarana drainase dapat terus berfungsi untuk mengalirkan air permukaan dan genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif. 2. MAKSUD Tersedianya pedoman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase perkotaan yang mandiri dan berkesinambungan. 3. TUJUAN Tersedianya standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase perkotaan yang dapat digunakan sebagai acuan penyelenggara, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta. 4. RUANG LINGKUP Mencakup prasarana dan sarana drainase perkotaan, operasi, pemeliharaan dan pembiayaan. 5. PENGERTIAN (1). Operasi adalah menjalankan atau memfungsikan prasarana dan sarana drainase perkotaan sesuai dengan maksud dan tujuannya. (2). Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin fungsi prasarana dan sarana drainase bekerja sesuai dengan rencana (3). Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. (4). Drainase perkotaan adalah sistem pembuangan air yang berfungsi mengeringkan bagian-bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik dari hujan lokal dan pasang air laut yang masuk di wilayah kota sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. (5). Sistem Polder adalah sistem penanganan drainase perkotaan dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani dari pengaruh limpasan air hujan dan pasang air laut dengan tanggul atau prasarana lain yang dapat difungsikan sebagai tanggul. (6). Kolam Retensi/Tandon adalah kolam/ waduk penampungan air hujan dalam jangka waktu tertentu yang berfungsi untuk memotong puncak banjir dan menyimpan air sementara pada saat air laut pasang. (7). Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat dan berfungsi sebagai pelengkap sistem drainase perkotaan, antara lain : bangunan perlintasan, pintu air, stasiun pompa, bak penampung, bak pengontrol, trash rack dan bangunan terjunan.
  • 8. 2 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN (8). Trash Rack adalah bangunan saringan sampah yang dapat dioperasikan secara mekanik atau manual. (9). Bangunan Perlintasan adalah bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan air dari satu saluran ke saluran yang lain yang melintasi suatu bangunan tertentu. (10). PompaBanjiradalahpompayangberfungsi memindahkan air ke badan air penerima. (11). Rumah pompa adalah bangunan pelengkap untuk melindungi peralatan seperti genset, panel-panel, pompa banjir, ruang operasi dan pemeliharaan (12). Pompa Lumpur adalah pompa yang berfungsi menyedot air dan lumpur untuk membantu mengoptimalkan fungsi pompa banjir.
  • 10. BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
  • 11. 5PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN 1. UMUM A. PRINSIP DASAR DRAINASE PERKOTAAN Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu diresapkan, ditampung sementara dan dialirkan. Caranya yaitu dengan pembuatan fasilitas resapan, tampungan dan saluran drainase. Sistem saluran drainase di atas selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar yaitu ke badan air penerima. B. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN SECARA UMUM : (1). Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air). (2). Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik. (3). Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan gangguan atau kerugian terhadap lingkungan. (4). Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat. (5). Melindungi prasarana dan sarana perkotaan yang sudah terbangun. C. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN BERDASARKAN FUNGSI LAYANAN : (1). Sistem drainase lokal : Yang termasuk sistem drainase lokal adalah sistem drainase terkecil yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi terkait. (2). Sistem drainase utama : Yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang menerima aliran dari sistem drainase lokal. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung jawab pemerintah kota. D. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN BERDASARKAN FISIKNYA : (1). Saluran primer : Adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder dan/atau saluran tersier. Saluran primer bermuara di badan penerima air. (2). Saluran sekunder : Adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. (3). saluran tersier : Adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran drainase lokal dan meneruskan ke saluran sekunder/primer
  • 12. 6 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN 2. PERENCANAAN O & P Untuk dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan maka sebelum melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan perencanaan, pemrograman dan perhitungan biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Gambar 2.1 Sistem Drainase Perkotaan
  • 13. 7PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN Perencanaan dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan drainasenya sama dengan perencanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan O & P bidang yang lain. Diperlukan dokumentasi prasarana dan sarana drainase seperti gambar- gambar sistem drainase pada outlineplan atau masterplan drainase perkotaan. Gambar 2.2 Flowchart Perencanaan O&P
  • 14. 8 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN 3. JENIS PEMELIHARAAN Jenis pemeliharaan meliputi : (1). Pemeliharaan rutin adalah pekerjaan yang selaludilakukanberulang-ulangpadawaktu tertentu, misalnya setiap hari, minggu dan bulan (2). Pemeliharaan berkala merupakan pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu, misalnya setahun sekali atau setahun dua kali. (3). Pemeliharaan khusus dapat dilakukan apabila prasarana dan sarana mengalami kerusakan yang sifatnya mendadak. (4). Rehabilitasi, dilakukan apabila prasarana dan sarana mengalami kerusakan yang menyebabkan bangunan tidak berfungsi. 4. PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Prasaranadansaranadrainaseperkotaanterdiri dari bangunan-bangunan seperti berikut (1). Saluran terbuka dan tertutup (2). Bangunan persilangan : gorong-gorong, dan siphon drainase. (3). Bangunan terjun (4). Tanggul (5). Bangunan penangkap pasir (6). Pintu air (7). Kolam retensi/tandon (8). Pompa dan rumah pompa (9). Trash rack (10). Sumur resapan dan kolam resapan A. SALURAN Saluran drainase berfungsi mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain, mengendalikan banjir atau penggelontoran dengan aliran sistem gravitasi. (1). Saluran terbuka primer dan sekunder Ukuran saluran primer dan sekunder Ukuran panjang saluran tidak dapat distandarisasi, sebab tergantung dari bentuk dan besar kecilnya daerah pengaliran sungai (DPS). - DPS berbentuk daun lonjong akan menyebabkan saluran primer menjadi lebih panjang. - DPS berbentuk daun bundar menyebabkan saluran primer menjadi lebih pendek. Ukuran penampang saluran primer dan sekunder Penampang saluran tIdak dapat di standarisasi tergantung dari : - Luas daerah pengalirannya - Periode ulang (return period) - Tata guna lahan - Bentuk daerah pengaliran Bentuk penampang saluran primer dan sekunder - Trapesium Bentuk trapesium adalah bentuk penampang saluran yang terbentuk secara alami dimana kemiringan talud mengikuti kemiringan dari jenis tanah asli.
  • 15. 9PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN menerima aliran dari rumah-rumah sekitar saluran dan mengalirkan air alirannya ke saluran sekunder. Selain itu juga merupakan saluran kiri dan kanan jalan yang biasaanya saluran tersebut dapat di standarisasi dengan ukuran tertentu tergantung dari daerah pengaliran saluran/jalan • Saluran trapesium dengan perkuatan talud dari pasangan batu kali. • Saluran trapesium dengan perkuatan talud dari beton dan balok beton. - Jenis saluran segi empat : Bentuk penampang saluran segi empat adalah bentuk yang dibuat dengan syarat perkuatan talud. Kecuali tanah padat : Jenis saluran segi empat: • Perkuatan dari pasangan batu pecah • Perkuatan talud dengan beton bertulang • Perkuatan talud dengan site pile beton bertulang • Perkuatan dengan tiang pancang - Saluran terbuka tersier Saluran tersier adalah saluran yang Gambar 2.3 Saluran Trapesium Gambar 2.4 Saluran Tipe Segi Empat
  • 16. 10 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN • Penampang saluran tersier adalah penampang saluran terkecil dibandingkan dengan saluran lainnya dan berfungsi mengalirkan aliran air hujan dari jalan dan rumah. • Saluran tersier umumnya dibuat dari pasangan batu bata, batu pecah dan plat beton. • Bentuk penampang saluran adalah segi empat dengan lantai berbentuk setengah lingkaran atau trapesium. (2). Saluran tertutup Saluran tertutup merupakan bagian dari saluran sistem drainase yang pada tempat tertentu seperti kawasan pasar, perdagangan dan sebagainya yang tanah permukaannya tidak memungkinkan untuk dibuat saluran terbuka pada saluran tertutup dapat di bedakan menjadi dua macam : - Saluran terbuka yang ditutup - Saluran tertutup Keuntungan dan kerugian saluran tertutup : - Keuntungan adalah bagian atas dari saluran tertutup dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. - Kerugian adalah pemeliharaan saluran tertutup jauh lebih sulit, apalagi kesadaran masyarakat Indonesia masih rendah dalam hal pembuangan sampah. Gambar 2.5 Saluran Tersier Terbuka Gambar 2.6 Saluran drainase tipe terbuka yang di tutup Gambar 2.7 Saluran drainase tipe tertutup
  • 17. 11PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN Fasilitas penunjang yang ada adalah pada saluran dilengkapi dengan lubang control atau manhole dan juga terdapat saringan sampah dimulut saluran. B. BANGUNAN PERSILANGAN Bangunan persilangan pada saluran drainase perkotaan terdiri dari: gorong-gorong, jembatan, talang air dan siphon. (1). Gorong-gorong Gorong-gorong adalah saluran yang memotong jalan atau media lain. Bentuk gorong-gorong terdiri dari bentuk lingkaran yang terbuat dari pipa beton dan bentuk segiempat dari beton bertulang. (2). Siphon Drainase Siphon adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dengan menggunakan gravitasi yang melewati bagian bawah jalan, jalan kereta api dan bangunan lainnya. C. BANGUNAN TERJUN Bangunan terjun berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran air dari hulu. Bangunan terjun direncanakan pada jalur saluran dengan kemiringan eksisting yang kritis dan curam, sehingga kriteria batas kecepatan maksimum dapat dipertahankan Gambar 2.8 Bangunan gorong-gorong Gambar 2.9 Bangunan siphon drainase Gambar 2.10 Bangunan terjun siphon
  • 18. 12 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN D. TANGGUL Tanggul banjir adalah konstruksi yang berfungsi untuk mencegah terjadinya limpasan air dari sungai/saluran ke wilayah perkotaan. Tanggul banjir dapat terdiri dari tanggul tanah, tanggul pasangan batu kali dan tanggul beton bertulang. E. BANGUNAN PENANGKAP PASIR Bangunan penangkap pasir berfungsi untuk menangkap sedimen pada daerah tertentu yang alirannya banyak mengandung endapan layang maupun endapan dasar. Bangunan ini direncanakan di lokasi sebagai berikut - Saluran inlet sebelum masuk ke kolam retensi/tandon - Inlet di gorong gorong - inlet di siphon. Gambar 2.11 Tanggul dari tanah Gambar 2.12 Tanggul dari beton bertulang Gambar 2.13 Tanggul dari pasangan batu kali
  • 19. 13PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN F. PINTU AIR Pintu air dipasang pada inlet siphon, inlet dan outlet waduk (kolam retensi), inlet stasiun pompa dan di ujung saluran yang berhubungan dengan badan air. (1). Pintu air menurut jenisnya: - Pintu sorong - Pintu klep otomatis - Pintu katup karet otomatis Gambar 2.14 Bangunan penangkap pasir Gambar 2.15 Pintu air sorong Gambar 2.17 Pintu katup karet otomatis Gambar 2.16 Pintu air klep otomatis
  • 20. 14 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN Bila ada air mengalir dari dalam maka air akan menekan sisi dalam dari duckbill sehingga air dengan mudah keluar melalui celah duckbill. Bila tekanan air diluar lebih besar maka air dari luar tidak bisa masuk ke dalam dan air dari dalam akan tertahan karena tertutupnya celah duckbill karena tekanan dari luar. (2). Pintu air menurut pengoperasiannya : - Pintu air yang dioperasikan secara manual seperti pada Gambar 2.15. - Pintu air yang berfungsi terbuka dan menutup secara otomatis seperti pada Gambar 2.16 dan 2.17. - Pintu air yang dioperasikan secara mekanik seperti pada Gambar 2.19. G. KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON Ada dua sistem kolam retensi/kolam tendon yaitu: (1). Kolam retensi di samping badan sungai/ saluran drainase Gambar 2.18 Pintu katup karet otomatis Gambar 2.20 Kolam retensi di samping badan sungai/saluran drainase Gambar 2.19 Pintu air mekanik
  • 21. 15PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Kolam retensi dalam badan sungai/ saluran drainase H. STASIUN POMPA Stasiun pompa terdiri dari pompa, rumah pompa dan panel operasi pompa. Pompa terdiri dari beberapa tipe diantaranya yaitu : Pompa Archemedian screw, Pompa Rotodynamic, Pompa Centrifugal (aliran radial) dan Pompa Axial (baling-baling) Menurut jenis impeller ada tiga jenis macam pompa yaitu: (1). Pompa Archemedian Screw. Pompa archemedian screw digunakan untuk kondisi elevasi muka air yang dipompa relatif aman tidak sesuai untuk elevasi muka air yang perubahannya relatif besar. Gambar 2.21 Kolam retensi dalam badan sungai Gambar 2.22 Pompa dan rumah pompa Gambar 2.23 Pompa archemedian screw
  • 22. 16 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN Pompa ini tidak terganggu dengan adanya tumbuhan air dan sampah, oleh sebab itu pompa ini mampu beroperasi tanpa dijaga dalam jangka waktu yang lama. (2). Pompa Rotodynamic. Pompa rotodynamic dipilih sesuai dengan keperluan perencanaan. Pompa ini terdiri atas : - Pompa Centrifugal (aliran radial) Dipergunakan untuk memompa air dengan ketingian yang besar dan aliran sedang. - Pompa Axial (baling-baling Dipergunakan untuk memompa air dengan ketinggian yang rendah sampai aliran yang besar. - Pompa Aliran campuran Digunakan dengan karakteristik tengah-tengah antara Pompa Centrifugal dengan Pompa Axial. I. TRASH RACK Trash rack atau saringan sampah adalah salah satu sarana drainase untuk tetap menjaga kebersihan saluran. Menurut jenisnya Terdapat dua jenis Trash rack yaitu : (1). Type saringan permanen (2). Tipe saringan tidak permanen (dapat di angkat) Type Horisontal Type Vertikal Gambar 2.24 Pompa centrifugal Gambar 2.25 Pompa axial Gambar 2.26 Pompa aliran campuran
  • 23. 17PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN Menurut pengoperasiannya trash rack dapat di operasikan secara manual atau mekanik. Penempatan/ pembangunan trash rack manual dan mekanik: (3). Trash rack manual - Ditempatkan di hulu bangunan pompa dengan kapasitas kecil - Di saluran inlet kolam retensi dengan kapasitas kecil - Inlet bangunan siphon - Inlet bangunan gorong-gorong (4). Trash rack mekanik - Di tempatkan di hulu bangunan pompa dengan kapasitas besar - Saluran inlet kolam retensi dengan kapasitas besar - Di hulu pintu air kapasitas besar Gambar 2.29 Trash rack otomatis sistem rottary (tampak samping) Gambar 2.30 Trash rack otomatis sistem rottary (tampak depan) Gambar 2.27 Trash rack manual Gambar 2.28 Trash rack mekanik
  • 24. 18 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN J. SUMUR DAN KOLAM RESAPAN (1). Sumur Resapan Persyaratan sumur resapan adalah: - Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar. - Air hujan yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan yang tidak tercemar. - Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya. - Harus memperhatikan peraturan daerah setempat. (2). Kolam Resapan Kolam resapan adalah kolam untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, fungsinya sama seperti sumur resapan. (1). Kolam resapan air hujan di buat di lahan yang cukup luas (2). Direncanakan untuk melayani beberapa rumah, misalnya per blok atau per RT atau kawasan yang lebih luas lagi. (3). Pembuatan sumur resapan sebaiknya di buat di tempat yang paling rendah diantara kawasan yang di layani dan di daerah yang memiliki muka air tanah dangkal (<5m) (4). Pembuatan kolam resapan dapat dipadukan dengan pertamanan dan hutan kota Gambar 2.31 Sumur resapan Gambar 2.32 Kolam resapan
  • 25. 19PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN 5. METODE KERJA Untuk keselamatan pekerja maka diperlukan suatu metode kerja yang baik pada saat pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase perkotaan. Salah satu contoh metode kerja dalam perbaikan gorong- gorong dapat di lihat pada gambar berikut Gambar 2.33 Metode Kerja Pekerjaan Crossing
  • 26. 20 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN 6. KELENGKAPAN O & P Kelengkapan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase perkotaan di sajikan dalam gambar berikut : No. G A M B A R N A M A F U N G S I 1 Mobil Keamanan • Membantu pengamanan pekerjaan di jalan raya 2 Dump Truck • Mengangkut bahan atau material pekerjaan • Mengangkut sedimen atau sampah 3 Excavator • Menggali sedimen 4 Kabel Sling • Membantu mengangkat dan menarik alat atau bahan kontruksi 5 Compressor • Membersihkan areal pekerjaan 6 Baby Roller • Memadatkan tanah 7 Buldozer • Mendorong dan meratakan permukaan tanah atau sedimen 8 Mobil Bak Terbuka • Untuk mengangkut bahan material dan membuang sedimen atau sampah volume kecil Tabel 2. 1 Peralatan pekerjaan Kelengkapan O & P
  • 27. 21PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN No. G A M B A R N A M A F U N G S I 9 Pompa • Menyedot atau mengalirkan air dari lokasi pekerjaan (dari saluran) 10 Calm Shell • Mengangkat sedimen dari saluran 11 Excavator Phonton • Mengeruk sedimen dari dasar kolam retensi atau saluran drainase untuk dipindahkan. Kondisi dapat mengapung di permukaan air 12 Phonton Penampung • Menampung sedimen (kondisi dapat mengapung di permukaan air) 13 Kapal Keruk • Mengeruk sedimen 14 Molen • Mencampur bahan adukan. Tabel 2. 2 Peralatan pekerjaan pemeliharaan No. G A M B A R N A M A F U N G S I 1 Blincong • Menggali tanah • Mebuat badan saluran 2 Cangkul • Menggali tanah • Memindahkan tanah • Mengaduk adukan semen 3 Sabit • Membabat rumput dan ilalang
  • 28. 22 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN No. G A M B A R N A M A F U N G S I 4 Meteran • Untuk pengukuran 5 Sabit lengan panjang • Membabat rumput dan ilalang yang tidak terjangkau 6 Penggaruk • Membersihkan sisa potongan rumput di daerah sekitar saluran • Mengangkat sampah dari badan saluran 7 Gergaji • Memotong kayu 8 Kampak • Membelah kayu 9 Martil • Membuat patok • Pemecah batu 10 Golok • Membelah kayu • Membabat rumput 11 Sekop • Memindahkan tanah atau pasir 12 Sendok Tembok • Memplester tembok 13 Gerobak dorong • Mengangkut bahan atau material pekerjaan • Mengangkut limbah kontruksi atau sampah
  • 29. 23PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN No. G A M B A R N A M A F U N G S I 14 Water pass • Mengukur kerataan permukaan tanah 15 Pengungkit • Mengangkat tutup plat beton 16 Sapu • Membersihkan material 17 Gergaji Besi • Memotong material besi 18 Linggis • Untuk menggali tanah atau sedimen volume kecil 19 Ember • Membawa air atau adukan 20 Kikir • Untuk mempertajam sabit, cangkul dan lain-lain. 21 Dolak • Mengangkut dan membawa adukan atau bahan material 22 Unting-unting • Mengukur ketegakan permukaan
  • 30. BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
  • 31. 25PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 1. UMUM Pedoman hanya dibuat untuk prasarana dan sarana drainase yang membutuhkan kegiatan pengoperasian seperti pintu air, stasiun pompa dan trash rack. Sedangkan pedoman untuk prasarana dan sarana drainase yang lain seperti saluran, bangunan silang, bangunan terjunan, tanggul, bangunan penangkap pasir dan sumur resapan tidak dibuat karena berfungsi dengan sendirinya. Ringkasan kegiatan operasi di uraikan dalam tabel di bawah ini. No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p ) K E T E N T U A N O P E R A S I O N A L 1 PINTU AIR A. Pintu Air Outlet di Bendung Ketika hujan datang 13.000.000/tahun Dioperasikan dengan cara manual maupun mekanik B. Pintu Air Kolam Retensi Tipe di Samping Badan Sungai atau Saluran Drainase C. Pintu Air Kolam Retensi Tipe di Dalam Badan Sungai atau Saluran Drainase D. Pintu Air Sistem Polder Dengan Pompa Dan Kolam Di Samping Saluran Drainase E. Pintu Air Sistem Polder Dengan Pompa dan Kolam di Badan Saluran Drainase. 2 KOLAM RETENSI Kolam yang tercemar air limbah B3 Rutin setiap hari 48.900.000/tahun Dioperasikan secara mekanik 3 SISTEM POMPA Rutin 45.880.000/m3/dt - Muka air laut pasang - Muka air sungai naik - Terjadi hujan dan level muka di kolam retensi melebihi normal - Khusus untuk kolam retensi yang kapasitasnya kecil, pompa air dihidupkan pada saat mendung 4 TRASH RACK MEKANIK Rutin setiap hari 103.500.000/ tahun 5 TRASH RACK MANUAL Rutin setiap hari 28.600.000/tahun 6 LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN Rutin setiap hari 67.648/m3 Tabel 3.1 Operasi Prasarana Dan Sarana Drainase
  • 32. 26 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 2. PINTU AIR A. PINTU AIR OUTLET DI BENDUNG Untuk bendung yang terletak di sebelah hulu kota, bila terjadi hujan lebat di daerah perkotaan, maka pintu outlet ditutup supaya air sungai tidak masuk ke saluran drainase di daerah perkotaan. Bila di daerah perkotaan tidak terjadi hujan maka pintu outlet dibuka untuk mengalirkan air ke saluran sebagai penggelontor. Gambar 3.1 Pintu air outlet di bendung
  • 33. 27PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Gambar 3.2 Pintu air kolam retensi di samping badan sungai B. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI SAMPING BADAN SUNGAI ATAU SALURAN DRAINASE (1). Pada saat banjir pintu inlet dibuka sehingga air dari sungai atau saluran drainase akan masuk dan mengisi kolam retensi. Muka air dalam kolam retensi harus dijaga agar tetap pada level maksimum. Jika muka air di kolam retensi melebihi level maksimum pintu air outlet dibuka secukupnya sehingga air di kolam retensi bisa keluar ke sungai atau saluran drainase. (2). Pada saat banjir surut maka air di kolam retensi dikeluarkan melalui pintu outlet sampai mencapai level muka air minimum. Hal ini dimaksudkan untuk menerima banjir berikutnya/yang akan datang. (3). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet ditutup. Sesekali pintu inlet dibuka untuk memasukan air ke kolam retensi, agar di kolam retensi tetap ada air.
  • 34. 28 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN C. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI DALAM BADAN SUNGAI ATAU SALURAN DRAINASE (1). Pada saat banjir pintu outlet ditutup. Air dari sungai atau saluran drainase akan masuk dan mengisi kolam retensi. Meskipun muka air di kolam retensi telah mencapai level maksimum, pintu air outlet tetap ditutup, sehingga air dari kolam retensi mengalir ke sungai atau saluran drainase melalui pelimpah bendung (2). Pada saat banjir surut, pintu outlet dibuka sampai mencapai level muka air minimum. Hal ini dimaksudkan untuk menerima banjir berikutnya/yang akan datang (3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup agar di kolam retensi tetap ada air. Sesekali dibuka untuk kegiatan pemeliharaan. Gambar 3.3 Pintu air kolam retensi di dalam badan sungai
  • 35. 29PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN D. PINTU AIR SISTEM POLDER DENGAN POMPA DAN KOLAM DI SAMPING SALURAN DRAINASE (1). Pada saat banjir di sungai, pintu pembagi danpintuoutletditutup.Pintuinletdibuka, sehingga air dari saluran drainase masuk ke kolam retensi/tandon. Pada saat bersamaan pompa dioperasikan untuk membuang air di kolam retensi/tandon ke sungai. (2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu pembagi dibuka dan pintu inlet ditutup agar air di saluran drainase bisa mengalir ke sungai secara gravitasi. (3). Jika di saluran drainase terjadi banjir, sementara sungai dalam keadaan normal (tidak meluap), maka semua puintu pembagi dibuka, sementara pintu inlet dan outlet ditutup. Langkah ini dilakuakn agar air di slauran drainase bisa mengalir ke sungai secara gravitasi. (4). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet ditutup, pintu pembagi dibuka. Sesekali pintu inlet dibuka untuk memasukkan air ke kolam retensi, agar di kolam retensi tetap ada air. Gambar 3.4 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di samping saluran drainase
  • 36. 30 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN E. PINTU AIR SISTEM POLDER DENGAN POMPA DAN KOLAM DI BADAN SALURAN DRAINASE. (1). Pada saat banjir di sungai, pintu outlet ditutup. Jika di saluran drainase terjadi hujan pompa dioperasikan untuk membuang air di kolam retensi/tandon ke sungai. (2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu outlet dibuka agar air di kolam retensi bisa mengalir ke sungai secara gravitasi. (3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup agar di kolam retensi tetap ada air. Sesekali dibuka untuk kegiatan pemeliharaan. Gambar 3.5 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di badan saluran drainase
  • 37. 31PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 3. KOLAM RETENSI Kolam retensi tercemar limbah B3 maka sistem pengoperasian untuk menurunkan tingkat pencemaran adalah sebagai berikut. (1). Memasang blower di kolam retensi. (2). Mengoperasikan blower bila kualitas air pada musim kemarau dan sedimen melebihi ambang batas pencemaran (3). Pada saat pemeriksaan, sedimen yang telah tercemar melebihi batas maka sedimen harus di buang ke tempat pembuangan khusus limbah B3. 4. SISTEM POMPA (1). Sistem pompa dioperasikan pada kondisi sebagai berikut : - Muka air laut pasang - Muka air sungai naik - Terjadi hujan dan level muka di kolam retensi melebihi normal - Khusus untuk kolam retensi yang kapasitasnya kecil, pompa air dihidupkan pada saat mendung Gambar 3.6 Contoh denah stasiun pompa
  • 38. 32 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset (3). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset (4). Jika memakai Genset hidupkan mesin Genset (5). Tekan tombol On di panel genset untuk mengalirkan listrik ke panel utama (6). penggunaan sumber listrik baik dari PLN maupun genset, lakukan langkah sebagai berikut : Tutup pintu outlet dengan menekan tombol pintu berturut- turut (tergantung jumlah pintu di lokasi) (7). Hidupkan pompa lumpur untuk menyedot lumpur yang mengendap di dasar pompa banjir. Lamanya pemompaan sesuai dengan ketentuan (contoh 7 menit). (8). Matikan pompa lumpur (9). Hidupkan berturut-turut pompa banjir sesuai dengan kebutuhan (10). Matikanpompabanjirapabilaelevasimuka air di dalam kolam retensi sudah mencapai elevasi normal sesuai dengan ketentuan dalam SOP (11). Pintu outlet dibuka kembali sehingga aliran air dari kolam retensi ke sungai/ laut dapat mengalir secara gravitasi. Gambar 3.7 Pemilihan Sumber Listrik Gambar 3.8 Pintu air mekanik Gambar 3.9 Proses Pemindahan Air
  • 39. 33PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 5. TRASH RACK MEKANIK (1). Nyalakan trash rack mekanik dari kontrol panel, sesuai jumlah rake and arm yang akan digunakan (2). Seluruh sampah yang tersaring pada saringan diangkat ke permukaan saluran dan dimasukkan ke dalam horizontal conveyor. (3). Sampah dari alat pembawa horizontal jatuh ke dalam inclined conveyor Gambar 3.10 Pengoperasian melalui panel Gambar 3.11 Tumpukan sampah di trash rack Gambar 3.12 Arm Rack Gambar 3.13 Horizontal conveyor Gambar 3.14 Inclined conveyor
  • 40. 34 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (4). Sampah dari inclined conveyor masuk / dimasukan ke bak penampung sampah atau kontainer yang telah disediakan. 6. TRASH RACK MANUAL (1). Angkat sampah yang tertahan di saringan sampah dengan alat garu. (2). Tumpuk sampah-sampah yang telah di angkat di tempat yang sudah disediakan (3). Pindahkan sampah yang sudah terkumpul dengan gerobak sampah atau truk sampah untuk dibawa atau diangkut ke TPS atau ke tempat pembuatan kompos untuk dipisahkan antara sampah organik dan anorganik 7. LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN (1). Di lokasi pembuangan dibuat jalan hantar untuk masuknya dump truk ke lokasi pembuangan sedimen Gambar 3.15 Bak penampungan sampah Gambar 3.17 Pengangkutan sampah di tras rack manual Gambar 3.16 Pembersihan trash rack manual Gambar 3.18 Lokasi pembuangan sedimen
  • 41. 35PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Setelah jalan dibuat dan bisa dilalui dump truk, secara bertahap sedimen-sedimen dibawa ke tempat pembuangan yang telah ditentukan (3). Buat tanggul pengaman di keliling kolam (4). Sedimen di tumpahkan ke kolam pembuangan yang telah ditentukan (5). Setelah sedimen ditumpahkan, sedimen dipadatkan dan diratakan menggunakan buldozer Gambar 3.19 Kegiatan pengankutan sedimen Gambar 3.20 Pembuatan tanggul di penampungan lumpur Gambar 3.21 Pembuangan sedimen di lokasi TPA sedimen Gambar 3.22 Perataan sedimen di Tpa
  • 42. BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
  • 43. 37PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 1. UMUM Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan untuk tetap menjaga kondisi prasarana dan sarana drainase yang ada. Proses kegiatan ini terdiri dari beberapa sub komponen yang perlu di lakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan durasi waktu baik rutin, berkala maupun khusus tergantung dari komponen prasarana dan sarana yang ada. Ringkasan kegiatan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase di sajikan pada tabel berikut : No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p ) K E T E N T U A N O P E R A S I O N A L 1 SALURAN A. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Rutin 2 - 3 kali /tahun 108.678/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia B. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Berkala 1 - 2 kali / tahun 106.063/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia C. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE TERTUTUP Berkala 1 kali /tahun 136.834/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia D. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR Berkala 1 kali /tahun 160.512/m3 Pijakan excavator harus berada di tanah yang keras dan talud yang kuat E. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON. Berkala 1 kali /tahun 169.814/m3 Jika saluran drainase lebarnya > 6m Jika menggunakan alat excavator darat sudah tidak terjangkau F. PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER KERUK Berkala 1 kali /tahun 219.727/m3 Tidak ada tempat untuk operasional excavator darat duduk dipinggir saluran G. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA Khusus setiap kejadian 1.158.618/m Jika konstruksi talud mengalami kerusakan sebesar 40% Tabel 4.1 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Drainase Perkotaan
  • 44. 38 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p ) K E T E N T U A N O P E R A S I O N A L H. PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL Khusus setiap kejadian 165.482/m3 Jika elevasi muka air cukup dalam dari dasar sungai I. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS Khusus setiap kejadian 586.543/m Jika lining talus amblas sebesar 40% dari tinggi saluran 2 SALURAN A. Mengangkat Sedimen dari Gorong-Gorong Berkala 1 kali /tahun 115.912 /m3 Pekerja/alat bisa masuk ke gorong-gorong B. Memperbaiki gorong-gorong yang berkarat Khusus setiap kejadian 1.878.908/m Pekerja/alat bisa masuk ke gorong-gorong C. Pengangkatan Sedimen Di Gorong-Gorong Dengan Metode Penyemprotan Dan Penyedotan Berkala 1 kali /tahun 1.356.657/m Diameter gorong-gorong < 60cm Pekerja tidak bisa masuk kedalam gorong- gorong D. Mengangkat Sedimen dari Siphon Berkala 1 kali /tahun 338.205/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 3 BANGUNAN TERJUN Mengangkat Sedimen Dari Bangunan Terjun Berkala 1 kali /tahun 103.848/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 4 TANGGUL A. Pemeliharaan Rutin/Berkala Tanggul Tanah Rutin setiap hari 39.350/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia B. Pemeliharaan Khusus Tanggul Tanah (kerusakan satu sisi talud) Berkala 1 kali /tahun 176.882/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia C. Pemeliharaan Khusus Tanggul Tanah (kerusakan di kedua sisinya) Berkala 1 kali /tahun 148.949/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia D. Rehabilitasi Tanggul Tanah Khusus setiap kejadian 117.627/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia E. Rehabilitasi Tanggul Batu Kali Khusus setiap kejadian 768.980/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 5 BANGUNAN PENANGKAP PASIR Pengangkatan Sedimen Bangunan Penangkap Pasir Rutin setiap bulan 153.273/m3 Pijakan excavator harus berada di tanah yang keras dan talud yang kuat 6 PINTU AIR Perbaikan dan pengecatan Berkala 1 kali /tahun 38.366/m2 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 7 KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON A. Pengerukan Sedimen di Kolam Retensi (Metode Sling) Berkala 1 kali /tahun 247.924/m3 Kolam retensiluasnya > 2ha Sedimen dan sampah menjadi satu B. Pengerukan Sedimen di Kolam Retensi Tipe Estafet Berkala 1 kali /tahun 237.779/m3 Bentuk kolam retensi memanjang atau lingkaran lebarnya 40m C. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM RETENSI DENGAN KAPAL KERUK (TIPE PENGADUK + POMPA) Berkala 1 kali /tahun 150.066/m3 Khusus sedimen yang tidak tercampur dengan sampah D. Pengangkatan sedimen dari Kolam Retensi Secara Manual Berkala 1 kali /tahun 103.574/m3 Kolam retensi dengan luas > 2ha E. Pemeliharaan Kolam Retensi dari Tanaman Eceng Gondok Berkala 1 – 2 kali / tahun 33.630/m3 Eceng gondok 10% dari luas kolam retensi
  • 45. 39PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN 2. SALURAN A. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Pelaksanaan pengerukan dilakukan satu atau dua kali dalam setahun, biasanya dilaksanakan di musim kemarau. Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, gerobak dorong, karung plastik, linggis, tali raffia. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Sedimen yang mengendap di dasar saluran digali dan diangkat ke atas tanggul/ tepisalurandenganalatcangkuldansekop. (2). Penggalian sedimen harus benar-benar bersih sampai ke dasar saluran. (3). Jika di dalam saluran drainase terdapat sampah, maka sampah diangkat terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan sedimen (4). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). Gambar 4.1 Pengangkatan sedimen di saluran No. J E N I S K O M P O N E N S U B K O M P O N E N D U R A S I B I A Y A ( R p ) K E T E N T U A N O P E R A S I O N A L 8 POMPA DAN RUMAH POMPA A. Pemeliharaan pompa, genset, panel Rutin setiap minggu 210.540.000/ Pekerjaan Lihat SOP masing-masing item B. Pemeliharaan rumah pompa Berkala 1 kali /tahun 3.500.530 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 9 TRASH RACK A. Trash Rack Mekanik Berkala/ada kerusakan 30.274.200 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia B. Trash Rack Manual Berkala 2 kali /tahun 1.535.490 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia 10 SUMUR DAN KOLAM RESAPAN A. Mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu dalam sumur resapan Berkala 1 kali /tahun 49.517/BH Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia B. Mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu dalam kolam resapan Berkala 1 kali /tahun 120.280/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
  • 46. 40 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (5). Sedimendansampahdimasukkankedalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat. (6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (7). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (8). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi saluran drainase cukup dirapikan sehingga saluran drainase dapat berfungsi kembali B. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, gerobak dorong, karung plastic, tali raffia, linggis. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Angkat penutup saluran (2). Sedimen yang mengendap di dasar saluran digali dan diangkat ke atas tanggul/ tepi saluran dengan alat cangkul dan sekop. Gambar 4.2 Sedimen dimasukan ke dalam karung plastik Gambar 4.3 Pengangkutan karungsedimen ke TPS Gambar 4.4 Membuka tutup saluran
  • 47. 41PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (3). (4). Penggalian sedimen harus benar- benar bersih sampai ke dasar saluran (5). Jika di dalam saluran drainase terdapat sampah, maka sampah diangkat terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan sedimen (6). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). (7). Sedimen dan sampah dimasukkan ke dalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat. (8). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (9). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke TPS maupun TPA (10). dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (11). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi saluran drainase cukup dirapikan sehingga saluran drainase dapat berfungsi kembali. (12). Tutup kembali penutup saluran C. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE TERTUTUP Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, gerobak dorong roda satu, linggis, ember, tali plastik, karung plastik, lilin, pengki, dump truck, kipas angin (blower). Selain itu, peralatan keselamatan kerja antara lain: helm, oksigen, masker, tali plastik, helm dan sepatu boots. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Angkat semua penutup Manhole di area saluran yang akan dibersihkan Gambar 4.5 Pembersihan sedimen di saluran tertutup Gambar 4.6 Pemisahan sampah Gambar 4.7 Pengangkatan tutup manhole
  • 48. 42 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Nyalakan lilin dan masukkan ke dalam manhole. Jika apinya mati artinya di dalam saluran terdapat gas beracun. Lakukan pengecekan ulang hingga lilin tetap menyala. Pekerjaan dilakukan jika sudah dipastikan tidak ada gas beracun di dalam saluran. (3). Pekerja masuk ke manhole (4). Sedimen yang mengendap di dasar saluran digali dengan menggunakan cangkul, kemudian diangkat ke atas menggunakan ember yang diberi tambang (5). Tumpuk sedimen disamping manhole dan ditiriskan selama 1 hari (6). Pindahkan tumpukan sedimen ke dump truck untuk seterusnya dibuang ke tempat pembuangan sedimen Gambar 4.8 Pekerja masuk ke manhole Gambar 4.9 Pengangkatan sedimen dari manhole Gambar 4.10 menumpuk sedimen untuk ditiriskan Gambar 4.11 Pemindahan sedimen ke dump truck
  • 49. 43PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN D. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR Metode kerja ini diterapkan pada saluran drainase yang memiliki lebar saluran antara 3-10 meter. Peralatan yang digunakan adalah : excavator dan dump truck. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Siapkan landasan mesin excavator terlebih dahulu (2). Pastikan alat excavator duduk di landasan yang kuat (tidak longsor) pada pinggir saluran. (3). Excavator berada dipinggir saluran (4). Excavator menggali sedimen di dasar saluran dan langsung ditumpuk dipinggir saluran drainase (5). Tiriskan sedimen dipinggir saluran ± 1 hari sampai cukup kering (6). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan ke dump truck dengan excavator (7). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan E. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON. Metode kerja ini diterapkan pada saluran drainase dengan lebar saluran antara 10-20 meter. Gambar 4.12 Excavator mengeruk sedimen di pinggir sungai Gambar 4.13 Proses pemindahan sedimen ke dump truck Gambar 4.14 Dump truck mengangkut sedimen
  • 50. 44 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator phonton, excavator darat, dump truck Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut : (1). Excavator phonton berada di saluran. (2). Excavator phonton mengeruk sedimen dari dasar saluran drainase untuk dipindahkan ke tanggul saluran. (3). Sedimen yang berada dipinggir saluran ditriskan selama 1 hari. (4). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan ke dump truck dengan excavator F. PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER KERUK Peralatan yang digunakan adalah : Buldozer keruk, Excavator, dump truck, sling Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1) Buldozer keruk bekerja mengapung di dalam saluran untuk mendorong sedimen ke tempat yang telah ditentukan (2) Excavator mengangkat sedimen yang telah terkumpul di saluran drainase ke pinggir tanggul (3) Sedimen yang berada dipinggir saluran ditriskan selama 1 hari. (4) Sedimen yang sudah ditiriskan di angkat ke dump truck (5) Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan G. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak dorong, karung plastik, golok, palu, gergaji tangan, molen, pompa air, sendok tembok, waterpass, kotak adukan Sedangkan bahan yang diperlukan adalah : semen, pasir, batu belah, krikil/split. Gambar 4.15 pengerukan sedimen dengan excavator phonton Gambar 4.16 Pengerukan Sedimen Dengan Buldozer Keruk
  • 51. 45PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Bersihkan atau bongkar bagian pasangan talud yang rusak (2). Buat tanggul (kistdam) penahan air ditempat kerja dengan memasangkarung- karung plastik berisi tanah (3). Buang air dengan menggunakan pompa air dibagian dalam kistdam agar tempat kerja jadi kering (4). Gali tanah untuk kepala pondasi sampai pada elevasi yang direncanakan (5). Buat adukan dengan menggunakan alat molen dengan campuran semen dan pasir (perbandingan 1 : 4) (6). Pasang pasangan batu belah untuk kepala pondasi dan buat pasangan dinding dengan siar timbul dan rapihkan kembali sisa-sisa adukan yang tidak terpakai Gambar 4.17 Pembongkaran talud yang lama Gambar 4.18 Pembuatan kistdam Gambar 4.19 Proses pengeringan air dengan pompa Gambar 4.20 Penggalian tanah pondasi
  • 52. 46 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (7). Setelah pasangan selesai dan spesi sudah mengering, bongkar tanggul penahan (kistdam) serta mengangkat karung- karung kistdam tersebut (8). Rapihkan semua pekerjaan perbaikan saluran ini. H. PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin Calm Shell, dump truck, excavator. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Siapkan landasan mesin calm shell terlebih dahulu (2). Pastikan alat calm shell duduk di landasan yang kuat (tidak longsor) pada pinggir saluran. (3). Mesin Calm Shell berada di pinggir saluran drainase (4). Alat bucket Calm Shell dimasukan ke dasar saluran untuk mengeruk dan mengangkut sedimen yang mengendap (5). Pindahkan sedimen ke pinggir saluran (6). Sedimen yang berada di pinggir saluran ditiriskan selama 1 hari (7). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan ke dum truck dengan menggunakan excavator. (8). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan I. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak dorong roda satu, karung plastik, golok, palu, gergaji tangan, katrol, waterpass, sendok tembok. Bahan yang diperlukan adalah : pasir, dan cerucuk dalken. Gambar 4.21 Pemasangan talud batu kali Gambar 4.22 Pengangkatan sedimen dengan Calm Shell
  • 53. 47PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). khusus lining saluran yang amblas yang akan diperbaiki. (2). Buat tanggul (kistdam) dari bahan karung- karung plastik berisi tanah sebagai penahan air ditempat kerja dengan memasang di hulu dan di hilir lokasi saluran yang amblas. (3). Buang air dengan menggunakan pompa air dibagian dalam saluran yang amblas agar tempat kerja jadi kering (4). Gali tanah di samping kiri dan kanan lining saluran yang amblas. (5). Angkat lining saluran dengan katrol dan simpan di samping (6). Perbaiki dasar saluran yang amblas dengan mengurug pasir dan dipadatkan. Jika diperlukan dasar saluran di beri perkuatan dengan cerucuk dolken (7). Jika dasar saluran telah rata maka lining saluran di pasang kembali dengan katrol. (8). Urug tanah kembali di samping kiri kanan saluran dan dipadatkan (9). bongkar tanggul penahan (kistdam). (10). Rapihkan semua pekerjaan perbaikan saluran ini. 3. BANGUNAN SILANG A. MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul bergagang panjang, sekop, karung plastik, tali raffia, gerobak dorong, truk kecil. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Gunakancangkulbergagang panjanguntuk mengambil sedimen yang mengendap di dasar gorong-gorong berukuran kecil. Gambar 4.23 Lining saluran yang amblas Gambar 4.24 Pengangkatan lining Saluran yang amblas Gambar 4.25 Penggalian sedimen di gorong-gorong berukuran kecil
  • 54. 48 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Gunakan cangkul dan sekop jika gorong-gorong tersebut berukuran besar dan pekerja bisa masuk ke dalamnya (3). Jika di dalam saluran drainase terdapat sampah, maka sampah diangkat terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan sedimen (4). Sedimen ditiriskan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). (5). Sedimendansampahdimasukkankedalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat. (6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. B. MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT Peralatan yang digunakan adalah ; Karung plastik, tali raffia, pompa air, cangkul, plat baja, cat, kuas cat, las. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Buat tanggul (kistdam) penahan air ditempat kerja dengan memasang karung- karung plastik berisi tanah di hulu dan di hilir gorong-gorong. (2). Buang air dengan menggunakan pompa air dibagian dalam gorong-gorong agar tempat kerja jadi kering (3). Sedimenyangmengendapdidasargorong- gorong digali dengan menggunakan cangkul, kemudian dibawa dan diangkat ke atas (4). Bersihkan plat baja gorong-gorong dari kotoran (5). Plat baja yang keropos diganti dengan plat baja baru dengan sistem pengelasan. (6). Lakukan pengecatan (7). Setelah proses pengecatan gorong-gorong baja selesai, bongkar tanggul penahan (kistdam). Gambar 4.26 Gorong-gorong plat baja yang berkarat Gambar 4.27 Pengecatan gorong-gorong plat baja
  • 55. 49PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN C. PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE PENYEMPROTAN DAN PENYEDOTAN. Metode ini diterapkan pada gorong-gorong atau saluran drainase yang dengan diameter lingkaran lebih kecil dari 0,5 m dan bila kondisinya tertutup sedimen. Peralatan yang digunakan adalah ; Kabel seling, selang penyemprot air, pipa penyedot, mobil tangki penyemprot air, mobil tangki penyedot lumpur. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Masukan kabel sling dari lubang manhole no 1 ke no 2 (2). Ujung kabel sling diletakan pada selang penyemprot air tekanan tinggi (3). Tarik kabel sling dari selang penyemprot dari manhole no 2 ke manhole no 1 (4). Semprotkan air dari tangki penyemprot ke lumpur yang mengendap (5). Lumpur yang sudah tercampur air akan masuk ke bak penampung manhole no 1. Hisap air yang berlumpur ke tangki penyedot (6). Lakukan pekerjaan no 3-5 berulang-ulang sampai endapan lumpur di gorong-gorong menjadi bersih (7). Air yang tercampur lumpur di buang ke tempat pembuangan sedimen Lihat gambar 4.28 berikut. D. MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON Peralatan yang digunakan adalah ; Karung plastik, katrol, ember, pengki, sekop, tali raffia, pompa air, cangkul, dump truk. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Tutup pintu air di hulu dan hilir siphon. Untuk siphon yang tidak dilengkapi dengan pintu air maka buat tanggul (kistdam) penahan air ditempat kerja dengan memasang karung-karung plastik berisi tanah di hulu dan di hilir siphon. Gambar 4.28 Penyemprotan dan penyedotan gorong-gorong kecil
  • 56. 50 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Buang air dengan menggunakan pompa air dibagian dalam siphon agar tempat kerja jadi kering. (3). Pekerja masuk ke lubang siphon (4). Sedimen yang mengendap di dasar siphon digali dengan menggunakan cangkul, kemudian dibawa dan diangkat ke atas dengan katrol. (5). Tumpuk sedimen di tempat yang telah ditentukan dan ditiriskan selama 1 hari (6). Pindahkan tumpukan sedimen ke dump truck untuk seterusnya dibuang ke tempat pembuangan sedimen (7). Setelah proses pembersihan siphon selesai buka kedua pintu air atau bongkar tanggul penahan (kistdam). Lihat gambar 4.29 4. BANGUNAN TERJUN Pemeliharaan bangunan terjun dilakukan dengan metode mengangkat sedimen dari bangunan terjun. Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul, sekop, karung plastic, tali raffia, linggis, gerobak dorong, truk-truk kecil. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Sedimen yang mengendap di dasar bangunan terjun digali dan diangkat ke atas tanggul/tepi bangunan terjun dengan alat cangkul dan sekop. (2). Penggalian sedimen harus benar-benar Gambar 4.29 Penggalian sedimen di siphon
  • 57. 51PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN bersih sampai ke dasar bangunan (3). Jika di dalam saluran drainase terdapat sampah, maka sampah diangkat terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan sedimen. (4). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). (5). Sedimen dan sampah dimasukkan ke dalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat. (6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (7). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (8). Perbaiki kerusakan apabila terjadi kerusakan pada konstruksi bangunan terjun 5. TANGGUL A. PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin pemotong rumput, sabit, cangkul. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Pemotongan rumput liar (2). Pemotongan pohon-pohon yang mengganggu konstruksi tanggul B. REHABILITASI TANGGUL TANAH Peralatan yang digunakan adalah ; Karung plastik, tali rafia, sabit, golok, linggis cangkul, stamper. Sedangkan bahannya adalah tanah merah untuk timbunan. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; Gambar 4.30 Memasukan sedimen ke dalam karung di bangunan terjun Gambar 4.31 Pemindahan karung sedimen ke pinggir saluran
  • 58. 52 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (1). Bersihkan permukaan tanggul yang jebol dari rumput-rumput dan pohon-pohon serta akar-akarnya. (2). Kupas atau gali permukaan pondasi hingga mencapai lapisan tanah yang baik. (3). Hamparkan tanah timbunan layer per layer ke lokasi tanggul setinggi 40 cm setiap layernya. (4). Padatkan setiap layer timbunan secara menyeluruh dengan alat pemadat stamper setiap layer harus benar- benar padat, dengan cara alat stemper bekerja memadatkan tanah secara berulang dan konsisten (lakukan bolak- balik sampai tingkat kepadatan yang telah ditentukan) (5). Pemadatan dilakukan sampai pada elevasi tanggul yang direncanakan. (6). Parameter untuk Layer menggunakan faktor CBR yang berlaku di Bina Marga. C. REHABILITASI TANGGUL BATU KALI Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis cangkul, ember, waterpass, meteran, benang, sendok tembok, unting-unting, ember, dolak. Bahan yang diperlukan adalah: semen, pasir, batu belah. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Bersihkan bagian batu kali yang rusak. (2). Buat tanggul pasangan batu kali dengan adukan semen dan pasir. (3). Buat siaran timbul. (4). Bersihkan kembali sisa adukan yang tidak terpakai. 6. BANGUNAN PENANGKAP PASIR Pemeliharaandenganpengangkatansedimendi kolam penangkap pasir dengan menggunakan excavator : Peralatan yang digunakan adalah; Excavator, dump truck. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Excavator berdiri dipinggir kolam, Pastikan pondasi pingir kolam benar-benar mampu menopang alat excavator. Gambar 4.32 Tanggul yang longsor
  • 59. 53PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Excavator menggali sedimen di dasar kolam penangkap pasir dan langsung ditumpuk dipinggir kolam. (3). Tiriskan sedimen dipinggir kolam ± 1 hari sampai cukup kering (4). Pindahkan sedimen yang sudah ditiriskan ke dump truck dengan excavator (5). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan 7. PINTU AIR Beberapa langkah pekerjaan yang dapat dilakukan untuk pemeliharaan bangunan pintu air adalah sebagai berikut ; (1). Melumasi pintu-pintu air seperti batang ulir dan gigi pemutar (2). Pengecatan pintu-pintu air seperti plat daun pintu dan kusen pintu Gambar 4.33 Pengerukan sedimen di bangunan penangkap pasir Gambar 4.35 Pintu sorong Gambar 4.36 Pengecatan Pintu Sorong Gambar 4.34 Pemindahan sedimen ke dump truck
  • 60. 54 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (3). Membersihkan sampah atau endapan di pintu-pintu air. (4). Lakukan perbaikan secara berkala untuk pintu-pintu air yang mengalami kerusakan seperti mengganti plat daun pintu yang keropos atau besi kusen pintu 8. KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON A. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM RETENSI (METODE SLING) Metode ini diterapkan pada kolam retensi yang luasnya lebih dari 2 ha. Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator phonton, phonton penampungan, kabel sling, dump truck. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Excavator phonton bersama sama dengan phonton penampung bergerak dengan menggunakan lengan excavator dari tepi menuju ke tempat lokasi sedimen yang akan diangkat (2). Keruk sedimen dari dasar kolam retensi dengan menggunakan excavator phonton yang berada di tengah kolam retensi dan langsung dimasukan ke tempat phonton penampungan. (3). Lakukan pekerjaan pengerukan dan pengisian sedimen ke dalam phonton penampung berulang kali sampai bak penampung penuh Gambar 4.37 Pembersihan endapan dan sampah di pintu air Gambar 4.38 Pengelasan pintu air yang rusak Gambar 4.39 Pengerukan sedimen dari kolam retensi ke phonton penampung
  • 61. 55PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (4). Tarik excavator phonton dan phonton penampung dengan menggunakan sling ke pinggir spoil bank (5). Pindahkan semua sedimen dari phonton penampung dengan menggunakan excavator ke bak penampung (6). Tiriskansedimendispoilbankselama1hari (7). Masukkan sedimen dari “bak penampungan (spoil bank) ke dalam dump truk dengan menggunakan excavator (8). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan B. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM RETENSI TIPE ESTAFET Metode ini diterapkan pada kolam retensi berbentuk empat persegi panjang dengan lebar 30 – 40m. atau berbentuk lingkaran dengan diameter 30-40m Gambar 4.40 Alat sling penarik phonton excavator Gambar 4.42 Pemindahan sedimen dari bak penampung ke dump truck Gambar 4.43 Sedimen di bawa ke tempat pembuangan sedimen dengan dump truck Gambar 4.41 Pemindahan sedimen ke bak penampung
  • 62. 56 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator phonton, phonton penampungan, dump truck. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Excavator phonton no 1 dan 2 bersama sama dengan phonton penampung bergerak dengan menggunakan lengan excavator dari tepi menuju ke tempat lokasi sedimen yang akan di angkat dengan posisi seperti pada gambar sket (2). Excavator 1 mengeruk sedimen dari dasar kolam retensi untuk dimasukan ke phonton penampungan. (3). Lakukan pekerjaan pengerukan dan pengisian sedimen ke dalam phonton penampung berulang kali oleh excavator no 1 sampai penuh (4). Kemudian sedimen dari ponton penampungan, sedimen dipindahkan lagi ke pinggir kolam dengan excavator no 2 (5). Sedimen yang berada dipinggir kolam ditiriskan selama 1 hari (6). Kemudian Sedimen dipindahkan lagi dengan menggunakan Excavator no 3 ke dalam dump truk. (7). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan C. PENGERUKAN SEDIMEN DI KOLAM RETENSI DENGAN KAPAL KERUK (TIPE PENGADUK + POMPA) Peralatan yang digunakan adalah ; Kapal keruk tipe pengaduk lengkap dengan pompa hisap, excavator, dump truck Kapal keruk digunakan pada kondisi kolam retensi yang bebas hambatan (umunya dari sampah). Kapal keruk tidak dapat berfungsi apabila kondisi kolam retensi terhambat oleh sampah. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Kapal keruk masuk ke tengah kolam retensi Gambar 4.44 Proses pengerukan Sedimen Tipe Estafet
  • 63. 57PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (2). Sedimen yang berada di kolam retensi di aduk dengan alat pengaduk yang berada di kapal keruk (3). Hidupkan pompa hisap untuk menyedot sedimen dan memindahkannya ke tempat “bak penampungan (spoil bank) (4). Sedimen yang berada di bak penampungan kolam ditiriskan selama 1 hari (5). Masukkan sedimen dari “bak penampungan (spoil bank) ke dalam dump truk dengan menggunakan excavator (6). Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan D. PENGANGKATAN SEDIMEN DARI KOLAM RETENSI SECARA MANUAL Peralatan yang digunakan adalah ; Cangkul, sabit, golok, linggis, karung plastic, tali raffia, gerobak dorong, truck-truck kecil. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Tutup pintu inlet supaya air tidak masuk ke dalam kolam retensi (2). Buka pintu outlet untuk mengeluarkan air dari kolam retensi ke saluran pembuang (3). Bersihkan atau potong tumbuhan air yang tumbuh di kolam retensi (4). Gali sedimen di kolam retensi dimulai dari tengah menuju ke pinggir kolam (5). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). (6). Sedimen dan sampah dimasukkan ke dalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat (7). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (8). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. Gambar 4.45 Penyedotan sedimen di kolam retensi dengan kapal keruk Gambar 4.46 Pembersihan kolam retensi secara manual
  • 64. 58 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN E. PEMELIHARAAN KOLAM RETENSI DARI TANAMAN ECENG GONDOK Peralatan yang digunakan adalah ; Perahu/ sampan, cangkul atau garu. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Siapkan perahu/sampan untuk ke tengah kolam (2). Bersihkan kolam dengan mencabut eceng gondok dan masukan ke dalam perahu. (3). Bawa tumbuhan eceng gondok ke pinggir kolam (4). Tiriskan eceng gondok selama dua hari untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan industri rumah tangga atau di letakkan di tempat yang telah ditentukan. 9. POMPA DAN RUMAH POMPA Komponen dalam pemeliharaan rumah pompa adalah ; genset, pompa, dan rumah pompa. Lakukan pemeliharaan pada masing-masing komponen sebagai berikut: (1) Pemeliharaan genset : - Lakukan pemanasan mesin, - Cek saringan udara - Cek jumlah air pendingin - Cek filter bbm, - Penggantian oli secara rutin, - Penggantian baterai bila rusak, - Overhaul, - Pengecatan yang berkarat (2) Pemeliharaan Pompa : - Periksa kabel penghubung, - Cek konsumsi arus dan tegangan - Cek kebersihan panel - Cek semua fungsi sistem keamanan pompa - Pengecatan - Overhaul Gambar 4.47 Kolam retensi yang dipenuhi tumbuhan eceng gondok Gambar 4.48 Proses pembersihan kolam retensi dari eceng gondok Kolam Retensi Dipenuhi Eceng Gondok
  • 65. 59PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN (3) Pemeliharaan rumah pompa : - Pengecatan dinding - Perbaikan plafond dan atap - Perbaikan pintu dan jendela 10. TRASH RACK Terdapat 2 macam Trash Rack yang maisng- masing memiliki lagkah pemeliharaan yang berbeda. A. TRASH RACK MEKANIK (1). Lumasi oli alat-alat seperti engsel-engsel rake and arm dan semua roda-roda di conveyer. (2). Perbaiki alat-alat yang rusak atau di ganti dengan yang baru. (3). Kabel-kabel penghubung dan komponen- komponen di panel, jika ada yang rusak diganti baru. B. TRASH RACK MANUAL (1). Pemeriksaan dan pengecatan bar screen secara berkala (2). Perbaiki bar screen yang rusak atau di ganti dengan yang baru 11. SUMUR DAN KOLAM RESAPAN A. SUMUR RESAPAN Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu peresapan air dalam sumur resapan. Peralatan yang digunakan adalah ; Linggis, cangkul, karung plastik, tali raffia, ember, katrol penarik. Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Angkat penutup manhole (2). Seorang pekerja masuk ke sumur resapan (3). Galisedimendansampahyangmengendap di sumur resapan dan angkat ke atas (4). Masukan sedimen ke dalam plastik (5). Buang sedimen ke tempat yang telah ditentukan (6). Tutup kembali penutp manhole jika penggalian sedimen dan sampah telah selesai Gambar 4.49 Pemeliharaan Sumur Resapan
  • 66. 60 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN B. KOLAM RESAPAN Pemeliharaan dilakukan dengan mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu dalam kolam resapan. Peralatan yang digunakan adalah ; Sabit, golok, cangkul, linggis, karung plastik, tali raffia, ember, gerobak dorong, truk-truk kecil Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ; (1). Bersihkan atau potong tumbuhan air yang tumbuh di kolam resapan (2). Gali lumpur di kolam resapan dimulai dari tengah menuju ke pinggir kolam (3). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai cukup kering (kira-kira 3 jam setelah penggalian). (4). Sedimendansampahdimasukkankedalam karung plastik yang terpisah kemudian diikat (5). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (6). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke tempat pembuangan sementara (tps) maupun tempat pemrosesan akhir (tpa) dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil.
  • 67.
  • 68. BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN
  • 69. 63PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN 1. UMUM Sebagian besar penyusunan pembiayaan operasi dan pemeliharaaan prasarana dan sarana drainase kota di dalam buku ini disusun berdasarkan harga satuan pekerjaan. Sebagai standar digunakan patokan harga satuan Provinsi DKI Jakarta, yakni berdasarkan Keputusan Kepala Biro Administrasi Sarana PerkotaanProvinsiDKIJakartaNomor861/2008 tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang/Jasa Pemborongan Provinsi DKI Jakarta Periode Januari 2009. Daftar jenis pekerjaan, harga bahan, upah dan harga jadi yang didasarkan pada patokan harga Provinsi DKI Jakarta dipaparkan dalam Lampiran A. Untuk kepentingan penyusunan harga di kota/kabupaten lainnya ditetapkan berdasarkan indeks harga seperti dipaparkan dalam Lampiran B. Jika di kota/kabupaten terdapat patokan harga satuan bahan dan upah, lebih memakai harga patokan tersebut. Pertimbangan digunakannya patokan harga satuan adalah sifat dan situasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan drainase, yaitu: (1). pekerjaan operasi dan pemeliharaan tidak dilakukan setiap hari, melainkan dilakukan pada periode tertentu misalnya pada saat menjelangmusimpenghujanatauendapan sedimen telah melampaui batas yang ditentukan; (2). kuantitas pekerjaan sangat besar dan pada situasi tertentu memerlukan peralatan dan alat berat yang memerlukan investasi awal yang sangat besar, misalnya pengadaan ponton dan excavator, dump truck untuk pengerukan kolam retensi; (3). pada situasi lain pekerjaan hanya memerlukan peralatan yang sederhana seperti cangkul dan sekop tetapi membutuhkan tenaga kerja/pekerja dalam jumlah besar dan pada dasarnya tidak memerlukankeahlian/ketrampilankhusus, misalnya pengerukan saluran drainase; Pengadaan alat berat sendiri dan/atau rekruitmen pekerja kasar dalam jumlah besar tidak efisien ditilik dari sisi biaya karena frekuensi pekerjaan tidak dilakukan setiap hari. Modelpembiayaanyangsesuaidengansifatdan situasi pekerjaan seperti adalah menggunakan perusahaan-perusahaan jasa pemborongan (kontraktor) dan/atau outsourcing dari pihak ketiga. Untuk kepentingan tersebut dibutuhkan standar pembiayaan yang didasarkan pada harga satuan pekerjaan. Beberapa pembiayaan pekerjaan lain yang sifatnya operasi harian (rutin), seperti operasi pompa, trash rack, pintu air, tidak tepat jika menggunakan model jasa pemborongan, karena sifat pekerjaannya harian (daily activity), membutuhkan pekerja dengan keahlian khusus dan tidak memerlukan peralatan tambahan untuk mengoperasikannya. Sifat dan situasi pekerjaan seperti ini lebih sesuai dipenuhi dengan mengangkat karyawan tetap/honorer atau menggunakan jasa perusahaan outsourcing tenaga kerja. Mengacu pada konsep akuntansi biaya, model
  • 70. 64 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN yang sesuai untuk pembiayaan jenis pekerjaan drainase seperti ini adalah penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran. Penggolongan biaya yang paling sederhana adalah penggolongan atas dasar obyek pengeluaran, yaitu berupa penjelasan singkat obyek suatu pengeluaran. Jika pemerintah daerah atau dinas mengeluarkan biaya untuk membayar upah/gaji karyawan maka pengeluaran tersebut disebut upah/gaji, jika digunakan untuk membeli bahan/material maka disebut sebagai biaya bahan/material. Untuk pekerjaan drainase perkotaan, obyek pengeluaran dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: (a) biaya bahan/material; (b) biaya tenaga kerja; dan (c) biaya administrasi umum (dalam bidang bisnis/pabrik biaya ini disebut biaya overhead pabrik/kantor). Uraian pembiayaan dalam buku ini akan dipaparkan berdasarkan komponen sistem drainase. Untuk tiap-tiap elemen pembiayaan akan ditentukan model pembiayaannya, yakni pekerjaan bidang/jasa pemborongan (kontraktor) dan pekerjaan non-kontraktor (swakelola). 2. PEMBIAYAAN KOMPONEN DRAINASE Perhitungan Biaya berdasarkan Harga Perkiraan tahun 2009 A. KEGIATAN OPERASI (1). Pintu air (2). Sistem pompa (3). Trash rack mekanik (4). Trash rack manual (5). Proses tempat pembuangan sedimen B. KEGIATAN PEMELIHARAAN (1). Saluran (2). Bangunan silang (3). Bangunan terjun (4). Tanggul jalan inspeksi (5). Bangunan penangkap pasir (6). Pintu air (7). Kolam retensi / kolam tandon (8). Pompa dan rumah pompa (9). Pemeliharaan sumur resapan
  • 71. 65PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : P I N T U A I R A S U M S I D I M E N S I : O P E R A S I P I N T U S E L A M A 1 T A H U N P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Upah operator selama 1 tahun disesuaikan dengan upah yang berlaku 13,00 bulan 1.000.000 13.000.000 2 - 3 - 4 - 5 - TOTAL 13.000.000 K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S I S T E M P O M P A A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T S T A T I O N P O M P A S E L A M A 1 T A H U N ( K a p a s i t a s p o m p a 1 m 3 / d e t ) P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Pengadaan solar 1.200,00 liter 4.500 5.400.000 2 Pengadaan oli 12,00 liter 40.000 480.000 3 Pengadaan Listrik 1,00 tahun 1.000.000 1.000.000 4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000 TOTAL 45.880.000 K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 900.000 10.800.000 2 Upah operator 2 orang 26,00 1.500.000 39.000.000 TOTAL 49.800.000 Tabel 5.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI PINTU AIR Tabel 5.3 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI SISTEM POMPA Tabel 5.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI KOLAM RETENSI YANG TERKENA LIMBAH B3
  • 72. 66 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M E K A N I K A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M E K A N I K S E L A M A 1 T A H U N P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Pembayaran Listrik 12,00 bulan 1.000.000 12.000.000 2 Pengadaan Cangkul 10,00 bh 50.000 500.000 3 Upah pekerja 4 orang 52,00 bulan 1.000.000 52.000.000 4 Upah operator 2 orang 26,00 bulan 1.500.000 39.000.000 TOTAL 103.500.000 K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : T R A S H R A C K M A N U A L A S U M S I D I M E N S I : 1 U N I T T R A S H R A C K M A N U A L S E L A M A 1 T A H U N P E L A K S A N A K E R J A : S W A K E L O L A No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Upah pekerja 2 orang 26,00 bulan 1.000.000 26.000.000 2 Pengadaan Garu 26,00 bh 50.000 1.300.000 3 Pengadaan Cangkul 26,00 bh 50.000 1.300.000 TOTAL 28.600.000 Tabel 5.4 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI TRASH RACK MEKANIK Tabel 5.5 Rencana Anggaran Biaya Operasi Trash Rack Manual
  • 73. 67PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : L O K A S I P E M B U A N G A N S E D I M E N A S U M S I D I M E N S I : P E M B U A T A N J A L A N H A N T A R L E B A R B = 8 , 0 0 M P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M P E M B U A T A N T A N G G U L L E B A R B = 4 , 0 0 M P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M T I N G G I U R U G A N = 1 , 5 0 M B I A Y A P E R A T A A N S E D I M E N L E B A R B = 1 0 , 0 0 M P A N J A N G B 2 = 2 0 , 0 0 M T I N G G I S E D I M E N = 1 , 5 0 M P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R No. U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h ( R p ) ( R p ) 1 Pengukuran waterpass Sedimen 6,00 m 6.830 409.800 2 Pembuatan jalan hantar 240,00 m³ 96.078 23.058.720 3 pembuatan tanggul keliling 120,00 m³ 96.078 11.529.360 4 perataan sedimen 300,00 m³ 6.337 1.901.100 TOTAL 36.898.980 KEUNTUNGAN 10% 3.689.898 TOTAL 40.588.878 PPN 4.058.888 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 44.647.766 BIAYA / M³ 67.648 Tabel 5.6 RENCANA ANGGARAN BIAYA OPERASI LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
  • 74. 68 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M L E B A R = 1 , 0 0 M T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R T I P E T E R B U K A D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N P E R M U K I M A N P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500 2 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217 3 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 4 0 0 Pengadaan karung plastik 4.082,00 bh 1.000 4.082.000 5 KLS 1 Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk saluran terbuka 300,00 m³ 32.440 9.732.000 6 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082,00 bh 200 816.400 7 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285,00 m³ 28.076 8.001.660 TOTAL 26.945.014 KEUNTUNGAN 10% 2.694.501 TOTAL 29.639.515 PPN 10% 2.963.952 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 32.603.467 BIAYA / M³ 108.678 Tabel 5.7 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
  • 75. 69PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M L E B A R = 0 1 M T I N G G I E N D A P A N = 0 1 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E T E R S I E R T I P E T E R T U T U P D I P E R U M A H A N M A U P U N L I N G K U N G A N P E R M U K I M A N P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500 m 6.829 3.414.500 2 00 00 Pengadaan karung plastik 4.082 bh 1.000 4.082.000 3 00 00 Pengangkatan & penutupan plat penutup 250 bh 1.000 250.000 4 KLS 01 Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk saluran terbuka 300 m³ 32.440 9.732.000 5 00 00 Pemasukan sedimen ke dalam karung 4.082 bh 200 816.400 6 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 285 m³ 28.076 8.001.660 TOTAL 26.296.560 KEUNTUNGAN 10% 2.629.656 TOTAL 28.926.216 PPN 10% 2.892.622 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 31.818.838 VOLUME PEKERJAAN / M³ 106.063 Tabel 5.8 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN
  • 76. 70 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 M L E B A R = 2 , 0 0 M T I N G G I E N D A P A N = 0 , 5 0 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R / P R I M E R T I P E P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 04 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,0 m 6.829 3.414.500 2 PD 01 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,0 bh 675.217 675.217 3 PD 02 Dokumentasi Proyek 1,0 ls 223.237 223.237 4 0 0 Pengangkatan & penutupan plat penutup 83,0 bh 1.000 83.000 5 KLS 02 Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk saluran tertutup 500,0 m³ 42.803 21.401.500 6 AG 01 Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan orang 450,0 m³ 23.435 10.545.750 7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 450,0 m³ 44.888 20.199.600 TOTAL 56.542.804 KEUNTUNGAN 10% 5.654.280 TOTAL 62.197.084 PPN 10% 6.219.708 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 68.416.793 VOLUME PEKERJAAN / M³ 136.834 Tabel 5.9 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE TERTUTUP
  • 77. 71PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M L E B A R = 7, 0 0 M T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N E X C A V A T O R P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456 2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500 3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217 4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 5 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 2.100,00 m³ 44.688 93.844.800 6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 1.890,00 m³ 44.688 84.460.320 7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 1.890,00 m³ 44.888 84.838.320 TOTAL 278.574.850 KEUNTUNGAN 10% 27.857.485 TOTAL 306.432.335 PPN 10% 30.643.234 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 337.075.569 VOLUME PEKERJAAN / M³ 160.512 Tabel 5.10 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR
  • 78. 72 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456 2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500 3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217 4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 5 KLS 15 Pengerukan sedimen dengan excavator phonton 3.600,0 m³ 55.437 199.573.200 6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3.240,0 m³ 44.688 144.789.120 7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3.240,0 m³ 44.888 145.437.120 TOTAL 505.230.850 KEUNTUNGAN 10% 50.523.085 TOTAL 555.753.935 PPN 10% 55.575.394 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 611.329.329 VOLUME PEKERJAAN / M³ 169.814 Tabel 5.11 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 , 0 0 M L E B A R = 1 2 , 0 0 M T I N G G I E N D A P A N = 0 , 6 0 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N S A L U R A N D R A I N A S E S E K U N D E R D A N P R I M E R T I P E T E R B U K A D E N G A N M E N G G U N A K A N E X C A V A T O R P H O N T O N P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
  • 79. 73PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.0 m2 463,269 11,118,456 2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500.0 m 6,829 3,414,500 3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.0 bh 675,217 675,217 4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.0 ls 223,237 223,237 5 0 0 Pengerukan sedimen dengan bulldozer keruk 3,600.0 m3 52,000 187,200,000 6 KLS 4 Pengerukan sedimen dengan excavator 3,600.0 m3 44,688 160,876,800 7 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 3,240.0 m3 44,688 144,789,120 8 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 3,240.0 m3 44,888 145,437,120 TOTAL 653,734,450 KEUNTUNGAN 10% 65,373,445 TOTAL 719,107,895 PPN 10% 71,910,790 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 791,018,685 VOLUME PEKERJAAN / M³ 219,727 Tabel 5.12 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER KERUK K O M P O N E N S I S T E M D R A I N A S E : S A L U R A N A S U M S I D I M E N S I : P A N J A N G = 5 0 0 . 0 0 M L E B A R = 1 2 . 0 0 M T I N G G I E N D A P A N = 0 . 6 0 M N A M A K E G I A T A N : P E N G E R U K A N S E D I M E N D I S A L U R A N D R A I N A S E D E N G A N A L A T B U L L D O Z E R K E R U K P E L A K S A N A K E R J A : K O N T R A K T O R
  • 80. 74 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24.00 m² 463,269 11,118,456 2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 200.00 m 6,829 1,365,800 3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1.00 bh 675,217 675,217 4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1.00 ls 223,237 223,237 5 0 0 Pengadaan karung plastik 17.26 bh 1,000 17,264 6 TN 2 Galian tanah konstruksi 258.89 m³ 40,979 10,608,866 7 BK 1 Pekerjaan pasangan batu belah 238.89 m³ 599,335 143,172,404 8 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 44.00 m 257,154 11,314,776 9 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 24.00 m³ 19,334 464,016 10 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 17.26 bh 200 3,453 11 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 234.89 m³ 44,888 10,543,538 12 0 0 Dewatering selama konstruksi 200.00 m 10,000 2,000,000 TOTAL 191,507,027 KEUNTUNGAN 10% 19,150,703 TOTAL 210,657,730 PPN 10% 21,065,773 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 231,723,503 VOLUME PEKERJAAN / M 1,158,618 Tabel 5.13 RENCANA ANGGARAN BIAYA PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 200.00 M LEBAR = 4.00 M TINGGI (H) = 1.70 M TINGGI ENDAPAN = 0.40 M H = 2.00 M S = 2.24 M t = 0.40 M h = 0.60 M b = 0.50 M M = 0.50 M NAMA KEGIATAN : PERBAIKAN SALURAN DRAINASE PRIMER / SEKUNDER TIPE TERBUKA PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR H M 1 h S t b
  • 81. 75PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 3 Penyediaan Direksiket 4 x 6 m 24,00 m² 463.269 11.118.456 2 PD 4 Pengukuran waterpass saluran (Uitzet) 500,00 m 6.829 3.414.500 3 PD 1 Pemasangan Papan Nama Proyek 1,00 bh 675.217 675.217 4 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 5 0 0 Pengerukan sedimen dengan calm shell 3.000,00 m³ 51.000 153.000.000 6 KLS 4a Memindahkan sedimen ke dump truck dengan excavator 2.700,00 m³ 44.688 120.657.600 7 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 2.700,00 m³ 44.888 121.197.600 TOTAL 410.286.610 KEUNTUNGAN 10% 41.028.661 TOTAL 451.315.271 PPN 10% 45.131.527 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 496.446.798 VOLUME PEKERJAAN / M³ 165.482 Tabel 5.14 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 500.00 M LEBAR = 10.00 M TINGGI ENDAPAN = 0.60 M PELAKSANA KERJA KONTRAKTOR
  • 82. 76 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 2 TN 2 Galian tanah konstruksi 7,20 m³ 40.979 295.049 3 0 0 Angkat dan pasang kembali lining saluran 20,00 m 100.000 2.000.000 4 0 0 Pengadaan dan Pemasangan cerucuk dolken 90,00 bh 13.066 1.175.940 5 0 0 Mengurug Pasir dgn Pasir Urug Darat, tebal 30 cm 16,00 m³ 57.127 914.030 6 TN 15 Urugan tanah kembali dan pemadatan 7,20 m³ 19.334 139.205 7 0 0 Dewatering selama konstruksi 10,00 10.000 100.000 TOTAL 4.847.461 KEUNTUNGAN 10% 484.746 TOTAL 5.332.207 PPN 10% 533.221 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.865.428 VOLUME PEKERJAAN / M 586.543 Tabel 5.15 RENCANA ANGGARAN BIAYA PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 10.00 M LEBAR = 1.00 M TINGGI (H) = 1.20 M NAMA KEGIATAN : PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA KARENA AMBLAS PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 83. 77PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 0 0 Pengadaan karung plastik 272,0 bh 1.000 272.000 2 KLS 2a Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk gorong-gorong 20,0 m³ 42.803 856.060 3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 272,0 bh 200 54.400 4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 19,0 m³ 28.076 533.444 5 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000 TOTAL 1.915.904 KEUNTUNGAN 10% 191.590 TOTAL 2.107.494 PPN 10% 210.749 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 2.318.244 VOLUME PEKERJAAN / M³ 115.912 Tabel 5.16 RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN SILANG ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M LEBAR = 2.00 M TINGGI ENDAPAN = 0.50 M NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI GORONG-GORONG PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 84. 78 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 PD 2 Dokumentasi Proyek 1,00 ls 223.237 223.237 2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 4,00 m 257.154 1.028.616 3 KLS 2a Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk gorong-gorong 31,40 m³ 42.803 1.344.014 4 AG 1 Pemindahan tumpukan sedimen ke dump truck dengan orang 31,40 m³ 23.435 735.859 5 AG 11 Pengangkutan sedimen dengan dump truck /20 Km 31,40 m³ 44.888 1.409.483 6 0 0 penggantian dan Pengelasan plat baja yang keropos 62,80 m² 400.000 25.120.000 7 PC 19 Pengecatan besi 40,00 m² 24.878 995.120 6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,00 m 10.000 200.000 TOTAL 31.056.329 KEUNTUNGAN 10% 3.105.633 TOTAL 34.161.962 PPN 10% 3.416.196 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 37.578.159 VOLUME PEKERJAAN / M 1.878.908 Tabel 5.17 RENCANA ANGGARAN BIAYA MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M DIAMETER = 2.00 M NAMA KEGIATAN : MEMPERBAIKI GORONG-GORONG YANG BERKARAT PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 85. 79PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) Upah pekerja 2 org 2,00 hari 65.734 131.468 Sewa tangki penyemprot 1,18 m³ 500.000 588.750 Sewa tangki penyedot lumpur 3,00 m³ 200.000 600.000 TOTAL 1.320.218 KEUNTUNGAN 10% 132.022 TOTAL 1.452.240 PPN 10% 145.224 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 1.597.464 VOLUME PEKERJAAN / M 1.356.657 Tabel 5.18 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE PENYEMPROTAN DAN PENYEDOTAN KOMPONEN SISTEM DRAINASE : SALURAN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 12.00 M DIAMETER = 0.50 M TINGGI ENDAPAN = 0.25 M NAMA KEGIATAN : PENGANGKATAN SEDIMEN DI GORONG-GORONG DENGAN METODE PENYEMPROTAN DAN PENYEDOTAN PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 86. 80 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 0 0 Pengadaan karung plastik 218,0 bh 1.000 218.000 2 TN 37 Pembongkaran & pemasangan kistdam 6,0 m 257.154 1.542.924 3 KLS 2b Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk siphon 16,0 m³ 42.803 684.848 4 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 218,0 bh 200 43.600 5 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 15,2 m³ 28.076 426.755 6 0 0 Dewatering selama konstruksi 20,0 m 10.000 200.000 JUMLAH 1.356.000 TOTAL 4.472.127 KEUNTUNGAN 10% 447.213 TOTAL 4.919.340 PPN 10% 491.934 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 5.411.274 VOLUME PEKERJAAN / M³ 338.205 Tabel 5.19 RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN SILANG ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 20.00 M LEBAR = 2.00 M TINGGI ENDAPAN = 0.40 M NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI SIPHON PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 87. 81PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 0 0 Pengadaan karung plastik 109,0 bh 1.000 109.000 2 KLS 2c Pengerukan sedimen dengan cangkul dan sekop untuk bangunan terjun 8,0 m³ 42.803 342.424 3 0 0 Pemasukan sedimen ke dalam karung 109,0 bh 200 21.800 4 AG 10 Pengangkutan sedimen keluar lokasi /500 m 7,6 m³ 28.076 213.378 TOTAL 686.602 KEUNTUNGAN 10% 68.660 TOTAL 755.262 PPN 10% 75.526 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 830.788 VOLUME PEKERJAAN / M³ 103.848 Tabel 5.20 RENCANA ANGGARAN BIAYA MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN KOMPONEN SISTEM DRAINASE : BANGUNAN TERJUN ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 10.00 M LEBAR = 4.00 M TINGGI ENDAPAN = 0.20 M NAMA KEGIATAN : MENGANGKAT SEDIMEN DARI BANGUNAN TERJUN PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR
  • 88. 82 PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN BAB V PEMBIAYAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE PERKOTAAN No. Kode U R A I A N P E K E R J A A N V o l . S A T h a r g a s a t . J u m l a h Grup No. ( R p ) ( R p ) 1 0 0 Pemotongan rumput 1,278,82 m² 5.000 6.394.113 2 0 0 Pemotongan pohon kecil 2,00 titik 5.000 10.000 3 0 0 Pemotongan pohon besar 1,00 titik 100.000 100.000 JUMLAH 6.504.113 KEUNTUNGAN 10% 650.411 TOTAL 7.154.524 PPN 10% 715.452 JUMLAH BIAYA PELAKSANAAN 7.869.976 VOLUME PEKERJAAN / M 39.350 Tabel 5.21 RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH KOMPONEN SISTEM DRAINASE : TANGGUL JALAN INSPEKSI ASUMSI DIMENSI : PANJANG = 200.00 M LEBAR = 3.00 M TINGGI (H) = 1.20 M S = 1.70 M KEMIRINGAN (M) = 1.00 NAMA KEGIATAN : PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TANGGUL TANAH PELAKSANA KERJA : KONTRAKTOR