1. Potensial listrik adalah muatan pada suatu benda, dan beda potensial menyebabkan aliran muatan.
2. Arus listrik adalah aliran elektron dari potensial tinggi ke rendah.
3. Hambatan menentukan besar arus pada penghantar berdasarkan beda potensial dan hukum Ohm.
2. LOGO
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Fisika
Listrik Dinamis
3. 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan berbagai produk
teknologi
4. 5.1Memformulasikan besaran-besaran listrik
rangkaian tertutup sederhana (1 loop)
5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC
dalam kehidupan sehari-hari
5.3 Menggunakan alat ukur listrik
5. 1. Kognitif
Produk
1. Mengidentifikasi besaran-besaran listrik
2. Menentukan besarnya hambatan pengganti pada rangkaian seri dan
paralel
3. Menentukan besarnya arus listrik menggunakan Hukum Kirchoff pada
rangkaian tertutup sederhana (satu loop)
4. Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-
hari
Proses
1. Menganalisis besarnya hambatan total pada rangkaian seri dan
rangkaian paralel
6. 2. Psikomotor
1. Merangkai alat dan bahan untuk membuat suatu
rangkaian listrik tertutup (seri dan paralel) dengan
menggunakan lampu yang mempunyai daya berbeda
3. Afektif
1. Karakter: bersikap jujur, bertanggung jawab,berfikir
kreatif dan logis, serta menghargai pendapat orang lain
2. Ketrampilan Sosial: bekerjasama dalam percobaan serta
mampu menyampaikan pendapat dengan sopan
7. Menjelang malam hari hampir semua rumah, pabrik-pabrik,
dan gedung menyalakan lampu agar keadaan menjadi terang.
Untuk menyalakan bola lampu yang telah terpasang pada
setiap ruangan, maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menekan saklar. Sebelum saklar ditekan lampu tidak
menyala, akan tetapi setelah saklar ditekan maka lampu akan
menyala dan mampu menerangi ruangan.
8. Arus Searah
Arus Bolak-
balik
Arus Listrik
Energi Listrik
Listrik Tegangan
Dinamis
Daya Listrik
Hambatan
9. Potensial listrik adalah banyaknya muatan dalam suatu benda.
Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih
tinggi daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki
muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda
lain.
10. Beda potensial listrik timbul karena dua buah benda yang
mempunyai potensial listrik berbeda dihubungkan melalui
sebuah penghantar atau konduktor. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik
lainnya.
V=
11. Arus sebenarnya merupakan arah
aliran elekton pada suatu konduktor
Arus Sebenarnya dari potensial rendah ke potensial
yang lebih tinggi
Arus konvensional merupakan aliran
muatan positif pada suatu konduktor
Arus Konvensional dari tempat yang memiliki potensial
tinggi menuju tempat yang
berpotensial rendah
12. Arus listrik akan mengalir sepanjang rangkaian tertutup.
Apabila suatu rangkaian belum dihubungkan dengan sumber
tegangan (rangkaian terbuka) maka arus listrik tidak akan
mengalir
13. Besarnya arus listrik (kuat arus listrik) sebanding dengan
banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik
merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan
listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap
satuan waktu.
I = kuat arus listrik (ampere atau A)
I= Q = jumlah muatan listrik (coulomb / C)
t = waktu yang diperlukan (s)
1 coulomb setara dengan 6,25 x 1018 elektron
14. Kuat arus listrik yang mengalir pada
suatu penghantar sebanding dengan
beda potensial antara ujung-ujung
penghantar itu dengan syarat
suhunya konstan atau tetap ( I ∞V)
15. Dari grafik yang terbentuk didapatkan adanya slope atau
kemiringan yang bernilai . Nilai dari slope yang tetap
pada grafik inilah yang kemudian didefinisakan sebagai
hambatan (R) yang diberi satuan Ω atau ohm
16. Berdasarkan Hukum Ohm didapatkan rumusan matematis
sebagai berikut:
V=IR
Setiap penghantar yang dipasang pada suatu rangkaian listrik
mempunyai nilai hambatan (R) yang berbeda-beda antara
satu bahan dengan bahan yang lainnya. Besarnya nilai
hambatan pada suatu kawat penghantar dirumuskan sucara
matetamtis sebagai berikut:
17. R=
R = hambatan kawat penghantar (Ω)
ρ = hambatan jenis kawat penghantar (Ωm)
l = panjang kawat penghantar (m)
A = luas penampang kawat penghantar (m2)
18.
19. Resistor
Resistor tetap biasanya dibuat dari karbon
atau kawat nikrom tipis. Nilai hambatannya
Resistor Tetap
disimbolkan dengan warna-warna yang
melingkar pada kulit luarnya. Simbol-simbol
warna tersebut mempunyai arti sesuai
dengan tempatnya.
Resistor variabel ada dua, yaitu resistor
Resistor Variabel
variabel tipe berputar dan bergeser
(rheostat).
20. Warna pita ke-1 menunjukkan
angka pertama, warna pita ke-
2 menunjukkan angka kedua,
warna pita ke-3 menunjukkan
banyaknya angka nol, dan
warna pita ke-4 menunjukkan
tingkat akurasi
21. Pada rangkaian hambatan seri yang dihubungkan dengan
suatu sumber tegangan, besar kuat arus di setiap titik dalam
rangkaian tersebut adalah sama.
22. Bila salah satu hambatan ada yang putus, maka arus listrik
pada rangkaian tersebut juga putus/tidak mengalir.
Besarnya hambatan totol pada rangkaian seri adalah :
Rtot = R1 + R2 + R3 + .....................
23.
24. Jika hambatan yang dirangkai secara paralel dihubungkan
dengan suatu sumber tegangan, maka tegangan pada
ujung-ujung tiap hambatan adalah sama.
Pada rangkaian paralel, apabila salah satu hambatan
diputus, maka arus tetap akan mengalir pada hambatan
yang lainnya.
25. Apabila dalam suatu rangkaan terdapat dua buah resistor yang
disusun secara paralel, maka hambatan totalnya adalah:
Rtot =
Tetapi, jika terdapat lebih dari dua resistor yang disusun
secara paralel maka hambatan totalnya adalah:
26. Hukum I Kirchoff
“ Pada setiap titik cabang, jumlah semua
arus yang memasuki cabang harus sama
dengan semua arus yang meninggalkan
cabang tersebut”.
Hukum II Kirchoff
“Jumlah perubahan potensial
mengelilingi lintasan tertutup pada
suatu rangkaian harus nol”.
28. Hukum II Kirchoff
Secara matematis, Hukum II Kirchoff dapat dituliskan sebagai
berikut:
Aplikasi dari Hukum II Kirchoff banyak digunakan untuk
menentukan besarnya arus pada suatu rangkaian tertutup.
29. Aturan Hukum II Kirchoff pada rangkaian tertutup:
1. Pilih loop untuk masing-masing
lintasan tertutup dengan arah
tertentu. Pada dasarnya, pemilihan
loop bebas, namun jika
memungkinkan usahakan searah
dengan arus.
2. Jika pada suatu cabang, arah loop
sama dengan arah arus, maka
penurunan tegangan (IR) bertanda
positif, sedangkan bila berlawana
arah, maka penurunan tegangan (IR)
bertanda negative.
30. 3. Bila saat mengikuti arah loop, kutub
sumber tegangan lebih dahulu
dijumpai adalah kutub positif, maka
ggl bertanda positif, sebaliknya bila
yang lebih dahulu dijumpai adalah
kutub negative, maka ggl bertanda
negative
31. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau cahaya
pada alat-alat elektronik, karena terjadi banyak tumbukan
antara elektron dan atom pada kawat. Pada setiap tumbukan,
terjadi transfer energi dari elektron ke atom yang ditumbuknya,
sehingga energi kinetik atom bertambah dan menyebabkan
suhu elemen kawat semakin tinggi.
32. Besarnya energi listrik dinyatakan dengan:
W = V.I.t.
Energi listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
oleh pelanggan listrik diukur dengan satuan kWh (kilowatt-
hour). Dimana 1 kWh= 3,6 x 106 J.
33. Daya yang diubah oleh peralatan listrik merupakan energi yang
diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial
sebesar V. Daya listrik merupakan kecepatan perubahan
energi tiap satuan waktu.
P=
Satuan daya listrik dalam SI adalah watt dimana 1W = 1 J/s
34. Untuk mengalirkan arus listrik dalam suatu konduktor
diperlukan tenaga untuk mendorong atau menggerakkan
muatan-muatan listrik didalam konduktor. Apabila suatu
sumber tegangan misalnya saja baterai dihubungkan pada
suatu rangkaian, arus akan mengalir dengan tetap pada satu
arah yang disebut dengan arus searah atau direct current.
36. Untuk sumber tegangan yang lainnya, misalnya saja generator
listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik menghasilkan arus
bolak-balik (alternating current). Arus listrik bolak-balik
arahnya selalu berubah secara periodik terhadap waktu. Nilai
arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut
waktu, dan mempunyai pola grafik simetris berupa fugsi
sinusoidal.
39. Untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada
suatu rangkaian, maka Amperemeter dipasang secara seri.
Sedangkan untuk mengukur beda potensial atau tegangan
Voltmeter dipasang secara paralel dengan Resistor. Besarnya
kuat arus ataupun tegangan akan dapat terbaca dari pergerakan
jarum penunjuk pada skala.
40. Tujuan: Menganalisis besarnya hambatan total pada rangkaian
seri dan paralel melalui nyala lampu
Alat dan Bahan:
Lampu 3,8 volt 1 buah
Lampu 2,5 volt 1 buah
Baterai1,5 volt 3 buah
Kabel konektor
KIT Rangkaian
41. Cara Kerja:
1. Menyusun batu baterai dan kedua lampu secara seri pada
KIT rangkaian
2. Membandingkan nyala kedua lampu pada rangkaian
3. Mencatat pada tabel pengamatan
4. Menyusun btu baterai dan kedua lampu secara paralel pada
KIT rangkaian
5. Membandingkan nyala kedua lampu pada rangkaian dan
kemudian mencata hasilnya pada tabel pengamatan
42. Tabel Pengamatan:
Nyala lampu
Rangkaian
Lampu I (3,8 volt) Lampu II (2,5 volt)
Seri
Paralel
43. Potensial listrik adalah banyaknya muatan dalam suatu benda. Suatu
benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda
lain, jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada
muatan positif benda lain
Arus listrik merupakan banyaknya elektron yang mengalir tiap satuan
waktu
Hambatan dapat didefinisikan sebagai hasil bagi antara beda potensial
antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar tersebut.
44. Pada rangkaian hambatan seri yang dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan, besar kuat arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah
sama.
Pada hambatan yang dirangkai secara paralel dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan, maka tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah
sama
Energi listrik pada suatu sumber arus listrik dengan beda potensial
selama selang waktu tertentu dinyatakan dengan: W = V.I.t.
Daya listrik merupakan kecepatan perubahan energi tiap satuan waktu. P
= I. V
45. Tugas I
Siswa diminta untuk menyelesaikan soal-soal tentang konsep yang sedang
dipelajari. Soal-soalnya seperti pada terlampir.
Tugas II
Siswa diminta untuk mengidentifikasi penerapan listik DC (Direct Current)
dan listrik AC (Alternating Current) yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
(Ranah Kognitif C2)
Tugas III
Siswa diminta untuk mengidentifikasi besarnya daya, tegangan, dan kuat
arus pada peralatan elektronik dalam rumah tangga beserta penjelasan
fisisnya. (Ranah Kognitif C2)
46. Contoh Soal pada Tugas I
1.Amperemeter dan voltmeter ideal masing-masing
memiliki hambatan dalam......
a. Besar dan kecil d. Kecil dan besar
b. Nol dan kecil e. Kecil dan nol
c. Nol dan tak terhingga
2.Dalam seutas kawat mengalir muatan listrik sebesar 6
µC setiap detik. Kuat arus listrik rata-rata yang melalui
penampang kawat adalah.....
a. 6 µA d. 10 µA
b. 60 µA e. 100 µA
c. 600 µA
47. 3. Sebuah lampu senter menggunakan tiga baterai masing-
masing1,5 V;0,5 Ω yang disusun seri. Lampu senter tersebut
menggunakan sebuah lampu pijar berhambatan 21 ohm. Beda
potensial pada lampu pijar tersebut adalah...
a. 1,4 volt d. 2,0 volt
b. 3,6 volt e. 4,2 volt
c. 4,5 volt
4.Sebuah pembangkit tenaga listrik mikrohido menghasilkan
daya listrik sebesar 10 kW. Daya listrik tersebut akan
ditransmisikan dengan sebuah kabel bertegangan 200 V pada
jarak 5 km. Jika hambatan jenis kawat 2 x 10 ohmm . Energi
listrik yang berubah menjadi kalor dalam satu sekon selama
transmisi adalah....
a. 1 kJ d. 2 kJ
b. 3 kJ e. 4 kJ
c. 5 kJ