1. IMPLEMENTASI KTSP
Kemandirian Guru dan Kepala
sekolah
Nama : Mita Oktarina
Nim: 06111404017
Dosen Pembimbing :
1. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd.
2. Drs. Didi Tahyuddin, M.Pd.
2. Guru merupakan faktor penting
yang perlu diperhatikan dalam
perubahan kurikulum dan
implementasinya dalam
pembelajaran. Oleh karena itu ,
untuk menyukseskan
implemntasi KTSP perlu
ditunjang oleh guru yang
berkualitas, yang mampu
menganalisis, menafsirkan, dan
mengatuaklisasikan pesan-pesan
kurikulum ke dalam pribadi
peserta didik. Ditunjang pula
kepala sekolah yang profesional,
demokratis, dan transparan.
Dalam kerangka ini pentingnya
kemandirian guru dan kepala
sekolah, terutama untuk
melakukan tujuh hal berikut ini.
1. Melakukan analisis SWOT
2. Memahami karakteristik
peserta didik.
3. Membina kemajuan peserta
didik.
4. Memantaukemajuan peserta
didik.
5. Membangun lingkungan yang
kondusif .
6. Merevalitasi forum
musyawarah guru.
7. Memberdayakan tenaga
kependidikan.
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah
3. A. Melakukan Analisis SWOT.
Analisis SWOT ini penting dilakukan
untuk mengetahui kekuatan,
kelamahan, dan peluang, dan
tantangan.
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangangkan dalam
melakukan analisis SWOT, yaitu
dengan mutu lulusan, sistem
evaluasi, guru, tenaga
kependidikan, iklim sekolah,
budaya sekolah, sarana prasarana,
serta sumber belajar yang dapat
didayagunakan dan dikembangkan
oleh sekolah untuk menunjang
implementasi KTSP.
Ada tiga hal berkaitan dengan
kemampuan dan karakteristik
peserta didik yang harus dipahami
dan dipertimbangkan dalam
implentasi KTSP, yaitu
1. Pertumbuhan dan perkembangan
kognitif.
2. Tingkat kecerdasan
3. kreativitas.
B. Memahami
Karakteristik peserta
didik.
4. Membina hasrat belajar ini dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain dengan
mendayagunakan fasilitas dan sumber belajar
secara optimal, agar kurikulum yang sudah
dirancang dapat dilaksanakan secar optimal
pula. Fasilitas itu antara lain laboratorium,
pusat sumber belajar, dan perpustakaan,
serta tenaga pengelola dan peningkatan
kemampuan pengelolaanya. Kemudian
disamping itu juga guru harus mampu
membuat sendiri alat pembelajaran dan alat
peraga yang mendayagunakan lingkungan
sekitar seperti memanfaatkan batu-batuan,
tanah, tumbuh-tumbuhan dll. Untuk
kepentingan itu diupayakan peningkatan
pengetahuan guru yang didorong terus untuk
menajdi guru profesional
Dalam hal ini dapat dilakukan oleh
guru sebagai kegiatan pendahuluan
untuk mengembangkan strategi
pembelajaran, memilih dan
menentukan metode serta media
pembelajaran yang efektif dan
efisien. Pemantauan terhadap
kemajuan belajar peserta didik yang
dilakukan secara konsisten sebagai
dasar untuk memberikan motivasi,
memberikan balikan, bahkan
memberikan hadiah untuk hukuman
secara tepat waktu dan tepat
sasaran.
c. Membina Hasrat Belajar. D. Memantau Kemajuan Belajar.
5. Implementasi KTSP menuntut
kemandirian guru dan kepala sekolah
untuk membangun lingkungan yang
kondusif, baik secara fisik maupun
nonfisik. Lingkungan skolah yang aman,
nyaman, tertib, optimisme dan harapan
yang tinggi dari seluruh warga sekolah ,
kesehatan sekolah, serta kegiatan yang
dapat membangkitkan semangat belajar.
Lingkungan kondusif seperti ituhlah
merupakan faktor pendorong yang dapat
memebrikan daya tarik tersendiri bagi
proses belajar dan sebaliknya.
Lingkungan yang kondusif antara lain dapat
dikembangkan melalui berbagai layanan dan
kegiatan sebagi berikut.
1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang
lambat maupun yang cepat dalam
melakukan tugas pembelajaran.
2. Memberikan pembelajaran remedial bagi
peserta didik yang kurang berprestasi atau
berprestasi rendah.
3. Mengembangkan organisasi kelas yang
efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi
perkembangan potensi seluruh peserta didik
secara optimal.
4. Menciptakan kerja sama saling menghargai.
5. Melibatkan peserta didik dalam proses
perencanaan belajar dan pembelajaran.
6. Mengembangkan proses pembelajaran
sebagai tanggung jawab bersama antara
peserta didik dan guru.
7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan
pembelajaran yang menekankan pada
evaluasi diri.
E. Membangun Lingkungan yang
kondusif .
6. F. Merevitalisasi forum
musyawarah guru
Implementasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan sesuai dengan
standar proses pembelajaran, guru
dituntut untuk melakukan proses
pembelajaran yang memotivasi,
interaktif, inspiratif,menyenangkan,
menantang, dan memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian
peserta didik sesuai dengan bakat,
minat, dan pengembangan fisik
serta psikologisnya. Oleh karena
itu, guru harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran.
Seperti contoh forum Musyawarah Guru
seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) merupakan suatu wadah yang efektif
dalam memantapkan profesi guru, karena di
MGMP guru dapat berdiskusi dan menelaah
mengenai kesulitannya di kelas serta dapat
saling tukar pikiran dalam merancang model
pembelajaran dan implementasi KTSP secara
efektif dan efisien.
7. G. Memberdayakan Tenaga
Kependidikan
Implementasi KTSP menuntut kemandirian guru untuk memberdayakan tenaga
kependidikan, sebab keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh
keterlibatan tenaga kependidikan dalam seluruh kegiatan di sekolah. Peningkatan
produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku
tenaga kependidikan di sekolah melalui aplikasi berbagai konsep dan teknik
manajemen personalia modern.
Pemberdayaan tenaga kependidikan dalam implementasi KTSP dapat dilakukan
melalui
1. strategi umum
2. strategi khusus.