SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
Amanda Dewi Marcellina
06111404001
Sekolah Sebagai Bagian Sistem
Pendidikan
Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd
Arti dan Makna Pendidikan
Menurut Webster (New World Dictionary:1962) , pendidikan
adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, pikiran, karakter , dst , khususnya lewat
persekolahan formal.
Di dalam dunia pendidikan tumbuh beberapa konsep
pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan Informal
2. Pendidikan Formal
3. Pendidikan Non Formal
Pendidikan yang diharapkan menghasilkan SDM yang berkualitas global,
nasional dan regional membuat lembaga pendidikan mendesain
pendidikannya sehingga mampu menghasilkan SDM dengan kualitas
global, nasional dan regional. Adapun desain pendidikannya sebagai
berikut:
• Global atau internasional
1. Ilmuwan serta para pemikir aktif dalam bidang penelitian dan
pengembangan yang kompetitif pada tingkat global
2. Politisi, negarawan, diplomat, dsb setelah memperoleh ilmu pengetahuan
difasilitasi dengan berbagai kegiatan organisasi sampai pada taraf
internasional
3. Pengusaha seperti pedagang antar negara, ekspor, dan impor juga sektor
usaha lainnya mampu bersaing pada tingkat internasional
4. kesatria atau perwira yang mempunyai tingkat internasional baik
angkatan darat, laut, udara juga kepolisian
5. Agamawan atau ulama yang memiliki kewibawaan pada tingkat
internasional
• Nasional
1. Ilmuwan atau akademisi pada berbagai disiplin ilmu yang mengembangkan ilmunya di
berbagai perguruan tinggi maupun lembaga penelitian dan pengembangan pada instansi
pemerintah maupun swasta yang ada di seluruh Indonesia
2. Politisi, negarawan dsb, yaitu SDM yang menempati posisi eksekutif, legislatif, dan
yudikatif pada tatar nasional
3. Pengusaha seperti pedagang antarpulau, pabrik, industri, jasa, dan berbagai usaha lainnya
yang bertaraf nasional
4. Perwira tinggi dan perwira menengah pada semua angkatan dan Polri yang pada
pengembangan kariernya dapat sampai taraf internasional
5. Ulama sebagai pengawal moral bangsa pada tingkat nasional.
• Regional
1. Intelektual dan ilmuwan berbagai bidang keilmuwan yang berkiprah pada tingkat provinsi
dan kabupaten/kota
2. Politisi oada kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang berkiprah di provinsi dan
kabupaten/kota
3. Pengusaha industri, jasa, pertanian, dan sektor lainnya pada tingkat provinsi dan
kabupaten/kota
4. Perwira pertama, menengah, dan tinggi yang berkiprah di provinsi dan kabupaten/kota
5. Ulama sebagai pengawal idiologi dan moral bangsa yang berkiprah di provinsi dan
kabupaten/kota.
Tujuan Pendidikan
1. Tujuan pendidikan nasional yang hendak dicapai
dalam sistem pendidikan yang berskala nasional
(UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 3)
2. Tujuan institusional
3. Tujuan Kurikulum
4. Tujuan instruksional
Fungsi Pendidikan
Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 menegaskan
bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Sifat dan Produk Pendidikan
Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan (1991:4), sifat
pendidikan adalah:
1. Ilmu pendidikan mengkaji sendiri dan menghasilkan
konsep-konsep dasar, teori-teori tentang pendidikan seperti
belajar berbuat (learning by doing), belajar bebas, pendidikan
sepanjang hidup (longlife education), belajar mencapai
kemandirian
2. Menerapkan konsep-konsep, teori-teori yang dikembangkan
dakam ilmu-ilmu yang lain, seperti filsafat, psikologi,
sosiologi,dsb yang memang diperlukan baik untuk
memperkaya konsep/teori kependidikan yang ada maupun
untuk meningkatkan upaya rekayasa pendidikan.
Proses pengembangan teori-teori pada masing-masing
komponen inti pendidikan yang memerlukan bantuan teori-
teori dari ilmu-ilmu yang telah disebutkan pada sifat
pendidikan poin ke 2 menghasilkan sebuah produk yang sesuai
dengan ilmu-ilmu tersebut.
Sehingga dalam penyelenggaraannya produksi memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan siswa dan
memiliki kemampuan bersaing dengan cara-cara yang sportif
dan bertanggung jawab (G. Molenkopt dan Donald Melville,
1956)
Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan sebagai usaha membantu peserta didik
mencapai kedewasaan, diselenggarakan dalam suatu
kesatuan organisasi, sehingga usaha yang satu dengan
lainnya saling berhubungan dan saling mengisi.
Mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional
dapat dikemukakan unsur-unsur penting dalam sistem
pendidikan nasional, yaitu:
• Pertama, sistem pendidikan mempunyai satuan kegiatan
merupakann alat dan tujuan yang sangat penting
mencapai cita-cita nasional
• Kedua, sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara
semesta, menyeluruh dan terpadu
• Ketiga, sebagai suatu sistem pendidikan nasional harus
dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan
kegiatan pendidikan yang ada di nusantara yang saling
berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai Suatu Sistem
• Sistem pendidikan nasional merupakan
perluasan dari pengertian “Sistem pengajaran
nasional” tertuang dalam Ayat 2 Pasal 31 UUD
1945
• Sistem pendidikan dapat dilihar dari dua sisi,
yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka
• Sistem tertutup menggambarkan suatu sistem yang tidak
membuka diri terhadap lingkungan dan juga tuntutan
masyarakat
• Sistem terbuka, memiliki beberapa ciri umum yaitu:
1. mengambil energi (masukan) dari lingkungan baik
internal maupun eksternal
2. mentranformasikan energi yang tersedia
3. memberikan hasil dan manfaat kepada lingkungan
4. sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang
terus berlangsung
5. sistem harus bergerak melawan proses
entropi/kehancuran
6. masukan sistem tidak hanya hal-hal bersifat material,
tetapi juga berupa informasi yang pengambilannya bersifat
selektif dan balikannya merupakan balikan negatif
5. sistem harus bergerak melawan proses
entropi/kehancuran
6. masukan sistem tidak hanya hal-hal bersifat
material, tetapi juga berupa informasi yang
pengambilannya bersifat selektif dan balikannya
merupakan balikan negatif
7. sistem dalam keadaan statis dan keseimbangan
intern (homostatis) yang dinamis
8. sistem bergerak menuju melakukan peranan-
peranan yang makin berdiferensiasi
9. sistem dapat mencapai keadaan akhir yang sama
dengan kondisi awal yang berbeda dengan cara-cara
pencapaian yang tidak sama
Lingkungan Lingkungan
Masukan Hasil
Pendidikan Pendidikan
Input Proses Input
Sistem
Pendidikan
Komponen-komponen dalam Sistem
Pendidikan
• P. H. Coombs (1968) mengemukakan ada 12 komponen utama
sistem pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan dan prioritas
2. Pelajar atau peserta didik
3. Manajemen
4. Struktur dan jadwal waktu
5. Isi bahan belajar
6. Guru dan pelaksana
7. Alat bantu belajar
8. Fasilitas
9. Teknologi
10. Pengawasan mutu
11. Penelitian
12. Ongkos pendidikan
Proses Pendidikan
• Proses pendidikan adalah proses dalam
mempengaruhi peserta didik supaya mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya dan yang akan menimbulkan
perubahan pada dirinya sehingga berfungsi
sesuai kompetensinya dalam kehidupan
masyarakat
• Menurut fungsinya, proses pendidikan dapat
dibedakan dalam dua macam yaitu:
1. Proses manajerial pendidikan yang
menekankan pada proses terlaksananya fungsi-
fungsi kepemimpinan yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
2. proses operasional pendidikan yang
menekankan terlaksananya kegiatan belajar
mengajar dalam segala bentuk dan pendekatannya
yang berlangsung di ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan dan tempat-tempat lain yang
dijadikan tempat kegiatan belajar dan mengajar
tertuju langsung pada pencapaian tujuan
Hierarkhi Profesi Tenaga
Kependidikan
Hierarkhi profesi tenaga kependidikan dapat
dilihat dari sisi kualifikasi latar belakang dan
tingkat pendidikan tenaga kependidikan itu,
dan kualifikasi untuk kerja profesionalnya.
Menurut mutu kemampuan untuk kerja
profesionalnya (yang berlatar tingkat
pendidikan dan pengalaman kerja), hierarkhi
tenaga kependidikan itu adalah:
1. Tenaga profesional penuh, yaitu tenaga
kependidikan yang mampu memberikan sumbangan
terhadap sistem pendidikan, terutama dalam hal
wawasan, konsep, dan dasar implementasi yang
tajam dan komprehensif mengenai ikhwal
pendidikan
2. Tenaga pembaharu, yaitu tenaga kependidikan yang
mampu memberikan sumbangan, terutama dalam
bentuk komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan
sistem pendidikan
3. Tenaga kapabel, yaitu tenaga kependidikan yang
mampu memberikan sumbangan dalam bentuk
partisipasi yang mantap terhadap pelaksaan sistem
pendidikan.
Spektrum Tenaga Kependidikan
Spektrum tenaga kependidikan dengan kemungkinan
kedudukan dan kualifikasinya menurut Makmun
(1996:40) dapatt diidentifikasi sebagai berikut:
1. Tenaga pendidik
2. Tenaga manajemen (manajerial)
3. Tenaga penunjang teknis kependidikan
4. Tenaga peneliti
Pemersiapan Tenaga Kerja Kependidikan Melalui
LPTK
Kualifikasi tenaga kependidikan yang ingin
dihasilkan LPTK, meliputi:
1. Tenaga kependidikan yang bertugas di
lingkungan satuan pendidikan dasar dan
menengah
2. Tenaga kependidikan yang bertugas di
lingkungan LPTK dan noon LPTK
Sebagai lembaga pendidikan tinggi LPTK berfungsi:
1. Mengkoordinasikan upaya pendidikan langsung
atau melalui jurusan-jurusan yang dibawahinya,
dalam berbagai cabang ilmu dan bidang profesi yang
diselenggerakan oleh program studi pada masing-
masing fakultas
2. Menyediakan layanan langsung atau melalui
jurusan-jurusan yang dbawahinya, terhadap upaya
pendidikan yang diselenggarakan oleh program studi
3. Mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan
berbagai cabang ilmu dan profesi kependidikan
Teori Ilmu Pengetahuan dalam
Sturktur Ilmu Pendidikan
Teori-teori ilmu pengetahuan yang dapat digunakan
bidang keahlian struktur internal ilmu pendidikan ini
antara lain:
1. Filsafat, agar memahami ontologi, epistemologi,
dan aksiologi ilmu pendidikan)
2. Psikologi, agar memahami perilaku dan fenomena
psikhis dalam belajar
3. Sosiologi, agar memahami lingkungan sosial
masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan
4. Antropologi, agar mengenal ekstitensi anak
sebagai manusia yang berbudaya
5. Ekonomi, agar menghitung unit cost dan
anggaran yang diperlukan dalam pengelolaan
pendidikan juga dapat menghitung tingkat
pengembaliannya dakan bentuk penyediaan
sumber daya manusia
Problematika Administrasi dan
Manajemen Sekolah
• Team Working Sekolah
Berbagai penelitian yang berkaitan dengan keefektifan
sekolah menyimpulkan bahwa kelemahan utama
manajemen pendidikan adalah pada team working yang
tidak solid. Sehingga hal ini berimplikasi pada
lemahnya manajemen institusi. Tujuan dan target
menjadi tidak jelas, visi dan misi organisasi menjadi
tidak jelas, tujuan dan target berubah menjadi
pemenuhan keinginan pimpinan dan orang kepercayaan
saja yang berakibat pada mutu, yaitu rendahnya mutu
proses dilihat dari sudut manajemen dn rendahnya
kemampuan kompetisi dilihat dari layanan belajar dan
hasilnya.
• Kompleksitas Birokrasi Pendidikan
Seringkali perbaikan dan perawatan sarana dan
prasarana serta perlengkapan pendidikan yang
diajukan kepala sekolah kepada pemerintah
tidak ada respon dan penyelesaian yang
memadai dari pemerintah. Tidak adanya
keprofesionalan kependidikan juga bukan
berlatar belakang tenaga pendidikan pada
formasi pemerintahan membuat pendidikan
pada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
tidak jelas atau kabur.
• Sekolah dalam Birokrasi Pemerintah
Rendahnya biaya pendidikan yang disediakan
negara pada negara berkembang menjadi alasan
klasik rendahnya kemampuan pemerintah
mendukung penyelenggaraan pendidikan yang
memenuhi kebutuhan sekolah yang sangat
mempengaruhi kualitas pendidikan. Kepala
sekolah hanya dianggap sebagai pelaksana teknis
dari unit kerja Dinas Pendidikan di provinsi atau
kabupaten/kota. Posisi kepala sekolah yang
gamang membuat tidak terlaksananya tugas
dengan optimal sehingga hal ini menjadi sebab
rendahnya mutu dan martabat pendidikan, juga
rendahnya kualitas SDM Indonesia.
• Kinerja Guru
Kinerja guru selama ini terkesan tidak optimal.
Guru melaksanakan tugasnya hanya sebagai
kegiatan rutin, ruang kreativitas.
Pengembangan kreativitas guru dianggap
membuang waktu dan biaya sehingga jarang
sekali digunakan. Penataran yang dilakukan
tidak memiliki hasil yang jelas. Institusi yang
membina kinerja guru dan tenaga
kependidikan pun tidak diketahui
kejelasannya.
• Kinerja Pengawas Sekolah
Hasil kerja pengawas sekolah yang melakukan
kunjungan diserahkan ke Dinas Pendidikan
kemudian disimpan dan diarsipkan. Ketika Dinas
Pendidikan menyusun rencana strategis hasil kerja
pengawas tidak menjadi bahan pertimbangan
yang penting untuk menyusun rencana kerja
selanjutnya sebagai upaya perbaikan mutu
pendidikan. Kinerja guru lebih banyak dinilai dari
aspek administratif sehingga motivasi guru untuk
melaksanakan tugas pedagogisnya menjadi
lemah.
• Manajemen Sekolah
Masalah yang dihadapi sekolah, antara lain:
1. Administrasi yang belum dibenahi dengan baik
2. Team working yang lemah
3. Kurangnya kelengkapan kearsipan sekolah
4. Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap
pembangunan pendidikan di daerahnya
5. Kurangnya fasilitas dan kelengkapan belajar di
kelas
6. rendahnya kualitas SDM di beberapa daerah
7. Kesibukan masyarakat terdidik di sekitar
sekolah dalam menjalankan aktivitas
8. Karang taruna sebagai wadah bagi pemuda
desa untuk mengembangkan kreativitas dalam
menunjang pembangunan desa.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniyani12345
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Yaser Lopekabausirah
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMichant Lhoo
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalDoanks
 
PPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanPPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanYahrif Yahrif
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalSekar Tani
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Dadang DjokoKaryanto
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalrinoarpa
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALNovi Kristanti
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Dadang DjokoKaryanto
 
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALUniversitas Negeri Makassar
 
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulum
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulumIsu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulum
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulumErik Kuswanto
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISusi Novita
 

La actualidad más candente (20)

Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
 
PPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi PendidikanPPt Teknologi Pendidikan
PPt Teknologi Pendidikan
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
 
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
UNSUR-UNSUR PENDIDIKANUNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
 
Unit 1 final
Unit 1 finalUnit 1 final
Unit 1 final
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
Hafil krk 2013
Hafil krk 2013Hafil krk 2013
Hafil krk 2013
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
 
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulum
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulumIsu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulum
Isu-isu global, perkembangna mutakir dan kebijakan kurikulum
 
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
 
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARANPENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
 
Tugas makalah-inovasi
Tugas makalah-inovasiTugas makalah-inovasi
Tugas makalah-inovasi
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
 

Destacado

Rangkuman profker lngkp
Rangkuman profker lngkpRangkuman profker lngkp
Rangkuman profker lngkpAndi Amman'k
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Nurul Cahaya Hatimu
 
Kuliah i profesi kependidikan.ppt
Kuliah i profesi kependidikan.pptKuliah i profesi kependidikan.ppt
Kuliah i profesi kependidikan.pptDanna Cungkring
 
Ppt Profesi Kependidikan dewi
Ppt Profesi Kependidikan dewiPpt Profesi Kependidikan dewi
Ppt Profesi Kependidikan dewiDewi_Sejarah
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 
Power point pribadi guru
Power point pribadi guruPower point pribadi guru
Power point pribadi guruNur Wajdii
 
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanRIZKA2013
 

Destacado (7)

Rangkuman profker lngkp
Rangkuman profker lngkpRangkuman profker lngkp
Rangkuman profker lngkp
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)
 
Kuliah i profesi kependidikan.ppt
Kuliah i profesi kependidikan.pptKuliah i profesi kependidikan.ppt
Kuliah i profesi kependidikan.ppt
 
Ppt Profesi Kependidikan dewi
Ppt Profesi Kependidikan dewiPpt Profesi Kependidikan dewi
Ppt Profesi Kependidikan dewi
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 
Power point pribadi guru
Power point pribadi guruPower point pribadi guru
Power point pribadi guru
 
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
 

Similar a 1.amanda dewi m. (06111404001)

PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxhasrinafebriani06
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe180590
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe180590
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaninilarahmadhani
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikanFreddy Indra
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumSri Damanik
 
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...Ade Sandmand
 
1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-aSudi Yana
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumSita Nurhalimah
 
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 abelly22bitung
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Gus Fendi
 
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garudaEKO SUPRIYADI
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanBayu13
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8srimutiaracantik
 

Similar a 1.amanda dewi m. (06111404001) (20)

PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
 
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A PeIrma Irmayani Kelas 2 A Pe
Irma Irmayani Kelas 2 A Pe
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Sma
SmaSma
Sma
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah Kurikulum
 
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...
13strategipeningkatanmutupendidikanmelaluipenerapanmbskonsepmbsmerupakankebij...
 
Makalah bk
Makalah bkMakalah bk
Makalah bk
 
1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
 
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
 
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
 
Kurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan PembelajaraanKurikulum Dan Pembelajaraan
Kurikulum Dan Pembelajaraan
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8
 

Más de Dewi_Sejarah

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismeDewi_Sejarah
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanDewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataDewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoDewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoDewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPDewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individuDewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoDewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VDewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarahDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyDewi_Sejarah
 

Más de Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 

1.amanda dewi m. (06111404001)

  • 1. Amanda Dewi Marcellina 06111404001 Sekolah Sebagai Bagian Sistem Pendidikan Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd
  • 2. Arti dan Makna Pendidikan Menurut Webster (New World Dictionary:1962) , pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter , dst , khususnya lewat persekolahan formal. Di dalam dunia pendidikan tumbuh beberapa konsep pendidikan, yaitu: 1. Pendidikan Informal 2. Pendidikan Formal 3. Pendidikan Non Formal
  • 3. Pendidikan yang diharapkan menghasilkan SDM yang berkualitas global, nasional dan regional membuat lembaga pendidikan mendesain pendidikannya sehingga mampu menghasilkan SDM dengan kualitas global, nasional dan regional. Adapun desain pendidikannya sebagai berikut: • Global atau internasional 1. Ilmuwan serta para pemikir aktif dalam bidang penelitian dan pengembangan yang kompetitif pada tingkat global 2. Politisi, negarawan, diplomat, dsb setelah memperoleh ilmu pengetahuan difasilitasi dengan berbagai kegiatan organisasi sampai pada taraf internasional 3. Pengusaha seperti pedagang antar negara, ekspor, dan impor juga sektor usaha lainnya mampu bersaing pada tingkat internasional 4. kesatria atau perwira yang mempunyai tingkat internasional baik angkatan darat, laut, udara juga kepolisian 5. Agamawan atau ulama yang memiliki kewibawaan pada tingkat internasional
  • 4. • Nasional 1. Ilmuwan atau akademisi pada berbagai disiplin ilmu yang mengembangkan ilmunya di berbagai perguruan tinggi maupun lembaga penelitian dan pengembangan pada instansi pemerintah maupun swasta yang ada di seluruh Indonesia 2. Politisi, negarawan dsb, yaitu SDM yang menempati posisi eksekutif, legislatif, dan yudikatif pada tatar nasional 3. Pengusaha seperti pedagang antarpulau, pabrik, industri, jasa, dan berbagai usaha lainnya yang bertaraf nasional 4. Perwira tinggi dan perwira menengah pada semua angkatan dan Polri yang pada pengembangan kariernya dapat sampai taraf internasional 5. Ulama sebagai pengawal moral bangsa pada tingkat nasional. • Regional 1. Intelektual dan ilmuwan berbagai bidang keilmuwan yang berkiprah pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota 2. Politisi oada kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang berkiprah di provinsi dan kabupaten/kota 3. Pengusaha industri, jasa, pertanian, dan sektor lainnya pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota 4. Perwira pertama, menengah, dan tinggi yang berkiprah di provinsi dan kabupaten/kota 5. Ulama sebagai pengawal idiologi dan moral bangsa yang berkiprah di provinsi dan kabupaten/kota.
  • 5. Tujuan Pendidikan 1. Tujuan pendidikan nasional yang hendak dicapai dalam sistem pendidikan yang berskala nasional (UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 3) 2. Tujuan institusional 3. Tujuan Kurikulum 4. Tujuan instruksional
  • 6. Fungsi Pendidikan Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • 7. Sifat dan Produk Pendidikan Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan (1991:4), sifat pendidikan adalah: 1. Ilmu pendidikan mengkaji sendiri dan menghasilkan konsep-konsep dasar, teori-teori tentang pendidikan seperti belajar berbuat (learning by doing), belajar bebas, pendidikan sepanjang hidup (longlife education), belajar mencapai kemandirian 2. Menerapkan konsep-konsep, teori-teori yang dikembangkan dakam ilmu-ilmu yang lain, seperti filsafat, psikologi, sosiologi,dsb yang memang diperlukan baik untuk memperkaya konsep/teori kependidikan yang ada maupun untuk meningkatkan upaya rekayasa pendidikan.
  • 8. Proses pengembangan teori-teori pada masing-masing komponen inti pendidikan yang memerlukan bantuan teori- teori dari ilmu-ilmu yang telah disebutkan pada sifat pendidikan poin ke 2 menghasilkan sebuah produk yang sesuai dengan ilmu-ilmu tersebut. Sehingga dalam penyelenggaraannya produksi memiliki beberapa fungsi, yaitu: berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan siswa dan memiliki kemampuan bersaing dengan cara-cara yang sportif dan bertanggung jawab (G. Molenkopt dan Donald Melville, 1956)
  • 9. Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan sebagai usaha membantu peserta didik mencapai kedewasaan, diselenggarakan dalam suatu kesatuan organisasi, sehingga usaha yang satu dengan lainnya saling berhubungan dan saling mengisi. Mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional dapat dikemukakan unsur-unsur penting dalam sistem pendidikan nasional, yaitu:
  • 10. • Pertama, sistem pendidikan mempunyai satuan kegiatan merupakann alat dan tujuan yang sangat penting mencapai cita-cita nasional • Kedua, sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh dan terpadu • Ketiga, sebagai suatu sistem pendidikan nasional harus dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan yang ada di nusantara yang saling berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.
  • 11. Pendidikan sebagai Suatu Sistem • Sistem pendidikan nasional merupakan perluasan dari pengertian “Sistem pengajaran nasional” tertuang dalam Ayat 2 Pasal 31 UUD 1945 • Sistem pendidikan dapat dilihar dari dua sisi, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka
  • 12. • Sistem tertutup menggambarkan suatu sistem yang tidak membuka diri terhadap lingkungan dan juga tuntutan masyarakat • Sistem terbuka, memiliki beberapa ciri umum yaitu: 1. mengambil energi (masukan) dari lingkungan baik internal maupun eksternal 2. mentranformasikan energi yang tersedia 3. memberikan hasil dan manfaat kepada lingkungan 4. sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung 5. sistem harus bergerak melawan proses entropi/kehancuran 6. masukan sistem tidak hanya hal-hal bersifat material, tetapi juga berupa informasi yang pengambilannya bersifat selektif dan balikannya merupakan balikan negatif
  • 13. 5. sistem harus bergerak melawan proses entropi/kehancuran 6. masukan sistem tidak hanya hal-hal bersifat material, tetapi juga berupa informasi yang pengambilannya bersifat selektif dan balikannya merupakan balikan negatif 7. sistem dalam keadaan statis dan keseimbangan intern (homostatis) yang dinamis 8. sistem bergerak menuju melakukan peranan- peranan yang makin berdiferensiasi 9. sistem dapat mencapai keadaan akhir yang sama dengan kondisi awal yang berbeda dengan cara-cara pencapaian yang tidak sama
  • 14. Lingkungan Lingkungan Masukan Hasil Pendidikan Pendidikan Input Proses Input Sistem Pendidikan
  • 15. Komponen-komponen dalam Sistem Pendidikan • P. H. Coombs (1968) mengemukakan ada 12 komponen utama sistem pendidikan, yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan dan prioritas 2. Pelajar atau peserta didik 3. Manajemen 4. Struktur dan jadwal waktu 5. Isi bahan belajar 6. Guru dan pelaksana 7. Alat bantu belajar
  • 16. 8. Fasilitas 9. Teknologi 10. Pengawasan mutu 11. Penelitian 12. Ongkos pendidikan
  • 17. Proses Pendidikan • Proses pendidikan adalah proses dalam mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat
  • 18. • Menurut fungsinya, proses pendidikan dapat dibedakan dalam dua macam yaitu: 1. Proses manajerial pendidikan yang menekankan pada proses terlaksananya fungsi- fungsi kepemimpinan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan 2. proses operasional pendidikan yang menekankan terlaksananya kegiatan belajar mengajar dalam segala bentuk dan pendekatannya yang berlangsung di ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan tempat-tempat lain yang dijadikan tempat kegiatan belajar dan mengajar tertuju langsung pada pencapaian tujuan
  • 19. Hierarkhi Profesi Tenaga Kependidikan Hierarkhi profesi tenaga kependidikan dapat dilihat dari sisi kualifikasi latar belakang dan tingkat pendidikan tenaga kependidikan itu, dan kualifikasi untuk kerja profesionalnya. Menurut mutu kemampuan untuk kerja profesionalnya (yang berlatar tingkat pendidikan dan pengalaman kerja), hierarkhi tenaga kependidikan itu adalah:
  • 20. 1. Tenaga profesional penuh, yaitu tenaga kependidikan yang mampu memberikan sumbangan terhadap sistem pendidikan, terutama dalam hal wawasan, konsep, dan dasar implementasi yang tajam dan komprehensif mengenai ikhwal pendidikan 2. Tenaga pembaharu, yaitu tenaga kependidikan yang mampu memberikan sumbangan, terutama dalam bentuk komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan sistem pendidikan 3. Tenaga kapabel, yaitu tenaga kependidikan yang mampu memberikan sumbangan dalam bentuk partisipasi yang mantap terhadap pelaksaan sistem pendidikan.
  • 21. Spektrum Tenaga Kependidikan Spektrum tenaga kependidikan dengan kemungkinan kedudukan dan kualifikasinya menurut Makmun (1996:40) dapatt diidentifikasi sebagai berikut: 1. Tenaga pendidik 2. Tenaga manajemen (manajerial) 3. Tenaga penunjang teknis kependidikan 4. Tenaga peneliti
  • 22. Pemersiapan Tenaga Kerja Kependidikan Melalui LPTK Kualifikasi tenaga kependidikan yang ingin dihasilkan LPTK, meliputi: 1. Tenaga kependidikan yang bertugas di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah 2. Tenaga kependidikan yang bertugas di lingkungan LPTK dan noon LPTK
  • 23. Sebagai lembaga pendidikan tinggi LPTK berfungsi: 1. Mengkoordinasikan upaya pendidikan langsung atau melalui jurusan-jurusan yang dibawahinya, dalam berbagai cabang ilmu dan bidang profesi yang diselenggerakan oleh program studi pada masing- masing fakultas 2. Menyediakan layanan langsung atau melalui jurusan-jurusan yang dbawahinya, terhadap upaya pendidikan yang diselenggarakan oleh program studi 3. Mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan berbagai cabang ilmu dan profesi kependidikan
  • 24. Teori Ilmu Pengetahuan dalam Sturktur Ilmu Pendidikan Teori-teori ilmu pengetahuan yang dapat digunakan bidang keahlian struktur internal ilmu pendidikan ini antara lain: 1. Filsafat, agar memahami ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu pendidikan) 2. Psikologi, agar memahami perilaku dan fenomena psikhis dalam belajar 3. Sosiologi, agar memahami lingkungan sosial masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan
  • 25. 4. Antropologi, agar mengenal ekstitensi anak sebagai manusia yang berbudaya 5. Ekonomi, agar menghitung unit cost dan anggaran yang diperlukan dalam pengelolaan pendidikan juga dapat menghitung tingkat pengembaliannya dakan bentuk penyediaan sumber daya manusia
  • 26. Problematika Administrasi dan Manajemen Sekolah • Team Working Sekolah Berbagai penelitian yang berkaitan dengan keefektifan sekolah menyimpulkan bahwa kelemahan utama manajemen pendidikan adalah pada team working yang tidak solid. Sehingga hal ini berimplikasi pada lemahnya manajemen institusi. Tujuan dan target menjadi tidak jelas, visi dan misi organisasi menjadi tidak jelas, tujuan dan target berubah menjadi pemenuhan keinginan pimpinan dan orang kepercayaan saja yang berakibat pada mutu, yaitu rendahnya mutu proses dilihat dari sudut manajemen dn rendahnya kemampuan kompetisi dilihat dari layanan belajar dan hasilnya.
  • 27. • Kompleksitas Birokrasi Pendidikan Seringkali perbaikan dan perawatan sarana dan prasarana serta perlengkapan pendidikan yang diajukan kepala sekolah kepada pemerintah tidak ada respon dan penyelesaian yang memadai dari pemerintah. Tidak adanya keprofesionalan kependidikan juga bukan berlatar belakang tenaga pendidikan pada formasi pemerintahan membuat pendidikan pada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tidak jelas atau kabur.
  • 28. • Sekolah dalam Birokrasi Pemerintah Rendahnya biaya pendidikan yang disediakan negara pada negara berkembang menjadi alasan klasik rendahnya kemampuan pemerintah mendukung penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi kebutuhan sekolah yang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Kepala sekolah hanya dianggap sebagai pelaksana teknis dari unit kerja Dinas Pendidikan di provinsi atau kabupaten/kota. Posisi kepala sekolah yang gamang membuat tidak terlaksananya tugas dengan optimal sehingga hal ini menjadi sebab rendahnya mutu dan martabat pendidikan, juga rendahnya kualitas SDM Indonesia.
  • 29. • Kinerja Guru Kinerja guru selama ini terkesan tidak optimal. Guru melaksanakan tugasnya hanya sebagai kegiatan rutin, ruang kreativitas. Pengembangan kreativitas guru dianggap membuang waktu dan biaya sehingga jarang sekali digunakan. Penataran yang dilakukan tidak memiliki hasil yang jelas. Institusi yang membina kinerja guru dan tenaga kependidikan pun tidak diketahui kejelasannya.
  • 30. • Kinerja Pengawas Sekolah Hasil kerja pengawas sekolah yang melakukan kunjungan diserahkan ke Dinas Pendidikan kemudian disimpan dan diarsipkan. Ketika Dinas Pendidikan menyusun rencana strategis hasil kerja pengawas tidak menjadi bahan pertimbangan yang penting untuk menyusun rencana kerja selanjutnya sebagai upaya perbaikan mutu pendidikan. Kinerja guru lebih banyak dinilai dari aspek administratif sehingga motivasi guru untuk melaksanakan tugas pedagogisnya menjadi lemah.
  • 31. • Manajemen Sekolah Masalah yang dihadapi sekolah, antara lain: 1. Administrasi yang belum dibenahi dengan baik 2. Team working yang lemah 3. Kurangnya kelengkapan kearsipan sekolah 4. Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan pendidikan di daerahnya 5. Kurangnya fasilitas dan kelengkapan belajar di kelas 6. rendahnya kualitas SDM di beberapa daerah
  • 32. 7. Kesibukan masyarakat terdidik di sekitar sekolah dalam menjalankan aktivitas 8. Karang taruna sebagai wadah bagi pemuda desa untuk mengembangkan kreativitas dalam menunjang pembangunan desa.