1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan di perguruan tinggi menuntut pencapaian kompetensi
mahasiswa secara optimal, baik dalam hal sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan. Pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
tuntutannya lebih banyak lagi, karena LPTK tidak hanya mengemban
tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten pada
bidangnya akan tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi tenaga
profesional di bidang pendidikan.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah
merupakan salah satu LPTK yang bertujuan menghasilkan para calon sarjana
pendidikan. Untuk itu FITK bertanggung jawab untuk membekali para
lulusannya dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan bidang studi,
landasan keilmuan kegiatan mendidik, hingga strategi menerapkannya secara
profesional di lapangan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pencapaian
penguasaan yang dimaksud adalah melalui Program Magang. Program
Magang adalah pembelajaran dengan berbuat (learning by doing) yang
memungkinkan pembentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara
maksimal. Dengan Program Magang, diharapkan terbentuknya pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan melalui pengalaman menyelesaikan
kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi di lapangan.
Sejalan dengan hal itu dan seiring dengan kebijakan penerapan
kurikulum berbasis KKNI, maka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Raden Fatah menetapkan Program Magang sebagai bagian
integral kurikulum yang wajib bagi mahasiswa mulai angkatan 2015.
2. 2
B. TujuanMagang
Magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidik atau tenaga
kependidikan serta memperoleh pemahaman dan/atau keterampilan mengenai
pemanfaatan sarana prasarana, manajemen lembaga, praktik kepemimpinan
efektif, dan kultur lembaga yang menunjang terlaksananya proses
pembelajaran di lembaga pendidikan formal.
C. Manfaat Magang
Program Program Magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa,
lembaga tempat Program Magang, dan FITK UIN Raden Fatah Palembang
yang dijabarkan sebagai berikut.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang
manajemen dan kultur sekolah/madrasah
b. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
membangun kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial di
sekolah/madrasah;
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan
terhadap proses pembelajaran di kelas;
d. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di
sekolah/madrasah;
e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah/madrasah;
f. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah/madrasah; dan
g. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator,
fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai
problemsolver.
3. 3
2. Manfaat bagi Lembaga Tempat Program Magang
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah/madrasah tempat Program Magang dengan FITK UIN Raden
Fatah Palembang;
b. Meperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon
sarjana pendidikan yang berdedikasi dan profesional; dan
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah.
3. Manfaat bagi FITK UIN Raden Fatah Palembang
a. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja;
b. Membangun sinergitas antara sekolah/madrasah dengan FITK UIN
Raden Fatah dalam mempersiapkan lulusan yang bermutu;
c. Mendapatkan umpan-balik tentangkompetensi aka demik mahasiswa
FITK UIN Raden Fatah Palembang; dan
d. Membina jaringan kerjasama dengan sekolah tempat Program Magang
dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara
substansi akademi dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan
masyarakat.
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat
Tempat magang dilaksanakan di MTs Aisyiyah 01 Palembang, Yang
beralamatkan Jl. Jendral Sudirman km 4.5 Komplek Balayudha,
Palembang
b. Waktu
4. 4
Kegitan magang disekolah mitra dilaksanakan selama 7 hari dimulai
dari pukul 06.40 hingga 12.30 wib pada tanggal 23-25 juli 2018 dan pukul
12.45-17.30 pada tanggal 24-30 juli 2018.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Magang
1. Lokasi Lembaga
Madrasah Tsanawiyah Aisyiyah Palembang terletak di jalan Jendral
Sudirman Km 4.5 di kompleks perguruan Muhammadiyah Balayudha
Palembang. Secara rinci letak MTs Aisyiyah sebelah timur berbatasan
dengan LPGTK Aisyiyah Palembang, sebelah selatan dan utara berbatasan
dengan rumah penduduk.
2. Sejarah Lembaga
Madrasah Tsanawiyah Aisyiyah Palembang terletak di jalan Jendral
Sudirman Km 4.5 di komplek perguruan Muhammadiyah Balayudha
Palembang. Secara rinci letak MTs Aisyiyah sebelah timur berbatasan
dengan LPGTK Aisyiyah Palembang, sebelah selatan dan utara berbatasan
dengan rumah penduduk.
Berawal dari dikeluarkannya surat keputusan pimpinan
Muhammadiyah wilayah Sumatera Selatan No. A-3/PWM/088/Y/84,
tanggal 24 Januari 1984 tentang pemberian hak pakai atas sebidang tanah
milik persyarikatan kepada pimpinan Aisyiyah Sumatera Selatan dan itu
digunakan sebagai gedung SPG Aisyiyah.
Pada tahun 1986/1987 ada sinyal dari pemerintah bahwa beberapa
sekolah keguruan seperti SGO, SPG dan PGA akan di hapuskan sebagai
upaya meningkatkan kompetisi guru melalui program Diploma, maka
pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan segera mengalih
fungsikan lembaga tersebut dengan mendirikan MA aisyiyah Plembang
pada tanggal 1 Agustus 1988. Dan kemudian MTs Aisyiyah yaitu tepatnya
pada tanggal 1 julli 1993 mendapatkan piagam madrasah dari Departemen
Agama Sumatera Selatan. Pendirian MTs Palembanng ini baru mendapat
persetujuan pendirian madrasah swasta pada tahun 1994 dengan No Wf/6-
6. 6
1/PP.03.2/066/94. Adapun kepala madrasah pada saat itu di jabat oleh Drs.
H. Inani Mesagur dan Wakil kepala sekolah dijabat oleh Drs. Isnaini.
Tiga tahun kemudian MTs Aisyiyah Palembang memperoleh status
Diakkui. Hal ini seperti tercantun dalam surat keputusan Direktorat
Jenderal Pembinaan kelembagaan Agama Islam yang di tetapkan tanggal
18 Novembar 1997 no. 103/E.IV/PP.03/1997. DAN PADA TAHUN 2007
MTs Aisyiyah Palembang mendapatkan akreditasi nilai Baik (B) dengan
SK akreditasi no.KPTS/Kw.06.4/4/PP.03.2/2007.
3. Visi dan Misi Lembaga
a. Visi
“Mencetak generasi muda muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia,
terampil dan mandiri berguna bagi masyarakat, agama, bangsa, dan
negara serta cinta tanah air”
b. Misi
“Menjadikan madrasah sebagai sarana menimba Ilmu Pengetahuan
dan Keterampilan Islami”.
7. 7
4. Gambaran Umum
1. Profil MTs. Aisyiyah 1 Palembang
a. Sejarah Berdirinya dan Letak Geografis MTs. Aisyiyah 1 Palembang
Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah ‘Aisyiyah Palembang
terletak di jalan Jendral Sudriman KM 4,5 di Komplek Balayudha.
Secara rinci letak MTs/MA ‘Aisyiyah sebalah Timur berbatasan
dengan SMA Muhammadiyah 1, sebelah Barat berbatasan dengan
LPGTK ‘Aisyiyah, sebelah Selatan dan Utara berbatasan dengan
rumah penduduk.
Berawal dari keluarkannya surat keputusan pimpinan
Muhammadiyah wilayah Sumatera Selatan No. A-3/PMW/088/Y/84,
tanggal 24 Januari 1984 tentang pemberian hak pakai hak atas
sebidang tanah milik perserikatan kepada pimpinan ‘Aisyiyah Sum-
sel, dan saat itu digunakan sebagai gedung SPG ‘Aisyiyah. Setelah
melalui perjalanan cukup panjang akhirnya badan pengurus ‘Aisyiyah
Sum-Sel dapat memenuhi syarat untuk mendirikan Madrasah Aliyah
swasta pada tanggal 1 Agustus 1988 dan kemudian mendappat piagam
madrsah dai DEPAG Sum-Sel. Pendirian MTs/ MA ini baru dapat
persetujuan dari DEPAG pada tanggal 19 Januari 1999 melalui
keputusan kepala kantor wilayah DEPAG propinsi Sum-Sel NO:
KPTS/WR/6-8/PP.0-3/01/1989 tentang persetujuan pendirian
madrasah swasta.
Tiga tahun kemudian MTs/MA ‘Aisyiyah pun memperoleh
status diakui. Hal ini seperti tercantum dalam surat keputusan
direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam yang
ditetapkan tanggal 18 November 1992 No: 103/E.IV/PP.03/F/1992.
Saat ini MTs Aisyiyah 1 Palembang dipimpin oleh Ibu Dra. Hj.
Sukesi Kumalayanti, MM
2. Identitas Madrasah
a. Keadaan Yayasan
8. 8
Nama Yayasan : Aisyiyah
Alamat Yayasan : Jalan Jenderal Sudirman Km.4,5
Palembang.
b. Keadaan Madrasah
Nama Madrasah : MTs Aisyiyah 1 Palembang
NPSN : 69941471
NSM : 121216710023
Akreditasi tahun : 2016
Nilai Akreditasi : A (Amat baik)
c. Alamat Madrasah
Jalan : Jendral Sudirman KM. 4,5
Komplek : Balayudha Perguruan Muhammadiyah
Kabupaten/Kota : Palembang
Telepon :
Pelaksanaan Belajar : Pukul 12.45-17.45 WIB.
1 Jampel = 40 Menit
3. Kondisi Objektif dan Subjektif MTs. Aisyiyah 1 Palembang
a. Keadaan Guru
Guru di suatu lembaga pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting karena tanpa ada seorang guru, kegiatan belajar
mengajar di sebuah lembaga tidak dapat terlaksana dengan baik.
Selain itu, guru juga berperan sebagai orang tua kedua di lingkungan
sekolah bagi peserta didik karena guru juga di beri tanggung jawab
para orang tua.
Berikut adalah jumlah guru dan staf yang ada di MTs Aisyiyah 1
Palembang:
No. Nama Mata Pelajaran Jabatan
1.
Dra. Hj. Sukesi Kumalayanti,
MM
Kep. Madrasah
9. 9
2. Dra. Nurhapani Idris, MM Matematika WK. Kurikulum
3. Dra. Sri Kusniati IPA Terpadu WK. Kesiswaan
4. Ahmad Fauzi, S.Pd.I Fiqih WK. Ismuba
5. Lestari Andini Utami, S. Pada Matematika WK. Sapras
6. Nova Mirsivia, S. Pada Bahasa Indonesia WK. Humas
7. Dra. Hj. Hanifah IPS Terpadu Guru
8. Hj. Iswarita, S. Pd. Imam
Akidah Akhlak
Guru
SKI
9. Amir. AGAMAMU Penjaskes Guru
10. Fembi Winata, S. Pada Penjaskes Guru
11.
Liza Anggraini,
SESEORANG
Bahasa Arab Bendahara
12. Nurhikmawati, S. Si IPA Terpadu Guru
13. Sarwan Effendi, S. Pd., MM IPS Terpadu Guru
14.
Anugrah Intan Permata Sari,
S. Pd. Imam
Kemuhammadiyahan
Guru
Quran Hadits
15. Deka Husna Mulyati, S. Pada Bahasa Indonesia Guru/Perpustakaan
16. Halima Tusa’da, S.Pd Seni Budaya Guru
17. Milda Erviana, S. Pd. Imam
Prakarya
Guru
SKI
18. Srikandi, S. Pada PKN Guru
19. Gunawan, S. Pd. Imam TIK Guru/Kepala TU
10. 10
SKI
20. Harpansyah
Kemuhammadiyah
GuruFqih
Aqidah Akhlak
21. Sutaria, S. Agamamu Bahasa Arab Guru
22. Wira Lestari, S. Pada Bahasa Inggris Guru
23. Rosmala Dewi, S. Pada Bahasa Inggris Guru
24. Depy Arianti, S. Pd.,MM Matematika Guru
25. Ely Suryani M. Pada Bahasa Indonesia Guru
26. Fauziah Bahasa Arab Guru
27. Herli Noviyanta, S.Pd IPA Guru
28. Abimanyu Pembina Futsal Pembina Futsal
29. Sudyanto, S.Pd.I Operator Operator
30. Juandri Andra, S.Pd Penjaskes/Pembina TS Guru/Pembina TS
31. Eko Purnomo Penjaga Madrasah Penjaga Madrasah
(Sumber Data: Dokumentasi MTs Aisyiyah 1 Palembang)
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, MTs Aisyiyah 1
Palembang telah memiliki guru yang cukup berkompeten dalam bidang
tugasnya masing-masing, hampir seluruh guru di MTs Aisyiyah 1
Palembang telah menyelesaikan Pendidikan S1.
b. Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kelas
Jumlah
ROMBEL
Siswa Jumlah
siswaLaki-laki perempuan
1. VII 3 41 37 78
11. 11
2. VIII 3 42 28 70
3. IX 3 35 36 71
Jumlah 219
(Sumber Data: Dokumentasi MTs Aisyiyah 1 Palembang)
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kelas VII
berjumlah 78 siswa yang terdiri dari 41 laki-laki dan 37 perempuan. Kelas VIII
berjumlah 70 siswa yang terdiri dari 42 laki-laki dan 28 perempuan. Sedangkan
kelas IX berjumlah 71 siswa yang terdiri dari 35 laki-laki dan 36 perempuan.
Jumlah ini bisa mengalami perubahan setiap tahun atau ajaran baru.
c. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat ke-
lengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah. Adapun sarana dan Prasarana yang ada
di Mts Aisyiyah 1 Palembang sebagai berikut:
1) Sarana
No
Sarana Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang
2 Ruang Guru 1 Ruang
3 Ruang Kelas 10 Ruang
4 Ruang TU 1 Ruang
5 Ruang UKS 1 Ruang
6 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
7 Ruang Komputer 1 Ruang
8 Ruang Lab. IPA 1 Ruang
9 Ruang Satpam 1 Ruang
10 Kantin 1 Ruang
12. 12
11 WC Siswa 10 Ruang
12 WC Guru 2 Ruang
2) Prasarana
Adapun prasarana yang dapat mendukung proses belajar
mengajar di MTs Aisyiyah 1 Palembang yaitu:
a. Lapangan Olahraga
Halaman sekolah MTs Aisyiyah 1 Palembang selan
berfungsi sebagai tempat upacara, juga digunakan sebagai
tempat latihan olahraga bagi siswa-siswi. Berbagai peralatan
olahraga yang dimiliki sekolah MTs Aisyiyah 1 Palembang
cukup memadai, sehingga para siswa merasa senang dan
gembira dalam mengekspresikan bakat dan potensi yang
meraka miliki dalam berbagai bidang olahraga seperti : Bola
Volly, Futsal, Bola Basket, Catur, dan berbagai macam
olahraga lainnya.
b. Penerangan
Penerangan di MTs Aisyiyah 1 Palembang sangat penting
sekali dan disalurkan melalui kabel listrik PLN dengan instlasi
yang teratur, sehingga memudahkan proses belajar mengajar,
di setiap kelas terdapat lampu neon sehingga ketika musim
hujan yang biasanya gelap dapat memudahkan siswa untuk
tetap belajar lewat penerangan lampu yang ada di setiap
ruangan.
c. Fasilitas-fasilitas Sekolah
Sekolah MTs Aisyiyah 1 Palembang mempunyai fasilitas-
fasilitas yang cukup memadai yang sangat mendukung dalam
menempuh dan mencapai tujuan pendidikan, penggunaaan dan
pemeliharaannya cukup terjaga dengan baik, karena pihak
internal sekolah menjalin kerjasama yang erat dan baik dengan
13. 13
masyarakat sekitar dan para wali siswa dan dengan petugas
(penjaga sekolah). Sehingga berbagai fasilitas yang ada tetap
terjaga, terpelihara dan terus bisa dimanfaatkan secara terus
menerus.
14. 14
5. STRUKTUR KEPENGURUSAN
MADRASAH TSANAWIYAH ‘AISYIYAH 1 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A.
PWA MAJELIS
DIK DASMEN
KEMENTERIAN AGAMA
KOTA PALEMBANG
DINAS DIKPORA
KOTA PALEMBANG
KEPALA MADRASAH
Dra. Hj. Sukesi Kumalayanti, MM
WAKA KURIKULUM
Dra. Nurharpani Idris, MM
WAKA ISMUBA
Ahmad Fauzi, S.Pd.I
WAKA KESISWAAN
Dra. Sri Kusnanti
KAUR TU
Gunawan, S.Pd.I
BENDAHARA
Liza Anggraini, SE
OPERATOR MADRASAH
Sudyanto, S.Pd.I
WALI KELAS VIII A
Fauziah Utami Rauf
WALI KELAS IX A
Dra. Hj. Hanifah
WALI KELAS VII A
Anugrah Intan PS, S.Pd.I
WALI KELAS VIII
Rosmala Dewi, S.Pd
WALI KELAS IX B
Ely Suryani, M.Pd
WALI KELAS VII B
Halimah Tusa’da, S.Pd
WALI KELAS VIII C
Gunawan, S.Pd.I
ROSMALA DEWI, S.Pd
WALI KELAS IX C
Nova Misrivia, S.Pd
WALI KELAS VII C
Herli Noviyanta, S.Pd
SISWA
GURU BP / BK
Hj. Iswarita, S.Pd.I
DEWAN GURU
PEMBINA IPM
Harpansyah, S.Pd
WAKA SAPRAS
Lestari Andini U, S.Pd
WAKA HUMAS
Nova Mirsivia S.Pd
15. 15
B. Sistem yang Sedang Berjalan
Adapun sistem yang sedang berjalan pada MTs Aisyiyah 1 Palembang
berdasarkan fokus permasalahan yang penulis lakukan sebagai berikut:
1. Manajemen Pengarsipan
Manajemen pengarsipan di MTs Aisyiyah 1 Palembang dilakukan oleh
kepala tata usaha dan di bantu oleh seorang guru operator/staf TU.
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen perpustakaan di MTs Aisyiyah 1 di kelola oleh kepala
perpuskaan yang bertanggung jawab penuh atas aktivitas yang ada di
dalam perpustakaan. Yang boleh meminjam buku adalah seluruh warga
sekolah seperti kepala sekolah, guru dan semua siswa MTs Aisyiyah 1.
3. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan berkaitan dengan aktivitas siswa sehari-hari
mulai, membuat daftar penilaian siswa, daftar mutasi dan administrasi
lainnya yang berkaitan dengan keiswaan. Tugas ini di emban oleh waka
kesiswaan.
4. Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling di MTs Aisyiyah 1 tidak berjalan dengan
semestinya. Setiap ada masalah atau pengaduan dari siswa kembali kepada
wali kelas atau guru yang mengajar.
B. Pelaksanaan Kegiatan Magang
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
a. Kegiatan Magang
Dalam kegiatan Magang mengamati tentang Kultur Lembaga
dan Sarana Prasarana Sekolah
1) Pengamatan terhadap Kultur Lembaga
a) Kegiatan Siswa
Dalam perilaku siswa terhadap guru yang di amati pada
tanggal 23 juli 2018 sudah baik, perilaku siswa terhadap
guru pada kelas VII dalam proses belajar mengajar sangat
16. 16
baik. Dalam interaksinya antara siswa dan guru siswa
menyimak, memperhatikan dan mendengarkan dengan baik
apa yang di sampaikan oleh gurunya. Pada kelas VIII dalam
proses belajar mengajarnya lumayan aktif dan ada beberapa
siswa yang masih pasif (maasih bermain sendiri di
belakang), suasana kelas lebih mencair antara siswa dan
guru, dan mulai terlihat kemenonjolan siswa ( mulai berani
menjawab apa yang guru katakan/kritis). Pada kelas IX
keharmonisan antara siswa dan guru terpancar jelas dan
saling mengerti antara sikap mengajar dan cara mengajar
guru.
Memang benar, seharusnya memang siswa itu harus
bersikap baik kepada gurunya denngan menyimak dan
memperhatikan guru saat menjelaskan, sudah
mencerminkan sikap baik terhaap guru. Karena guru adalah
orang tua yang ada di sekolah untuk ditiru dan digugu dan
begitupun sebagai Guru, seharusnya seorang orang guru
harus selalu memperhatikan siswanya agar siswa merasa
tidak di abaikan. Tetapi sebagian siswa ada yang menuruti
perkataan guru, ada juga yang tidak menuruti. Misalnya,
guru menyuruh untuk membersihkan halaman,
memasukkan baju ketika berada dilingkungan sekolah dan
juga hal lainnya. Perilaku yang baik yaitu ketika siswa
yang datang kesekolah jika bertemu dengan salah seorang
guru atau lewat di depan guru selalu menundukkan kepala
dan bersalaman dengan guru tersebut. Perilaku tersebut
bertujuan untuk membentuk karakter siswa menjadi pribadi
yang baik. Untuk mengatassi siswa yang tidak menuruti
perkataan guru, seharusnya guru agar bertindak lebih tegas
karena jika tidak siswa akan berbuat semena-mena dan
memiliki moral yang tidak baik.
17. 17
Perilaku sisswa terhadap siswa lainnya sudah dinilai
baik, dalam perilaku tersebut. Kami melihat cara
kepemimpinan dikelas (ketua kelas) baik dalam tutur
katannya untuk memimppin teman-temannya, tegas dalam
cara memimpinnya tidak memakai emosi dan tidak pilih
kassih. Disini ketua kelas VIII dan IX menertibkan teman-
teman yang lain saat jam ke-0 untuk membaca Al-Qur’an
dalam posisi tidak ada guru pembimbing (pelajaran ke-1).
Dalam perilaku tersebut sudah jelas bahwa sisswa
berperilaku baik terhadap siswa lainnya, tetapi ketika tidak
ada guru. Sebaiknya guru untuk jam ke-1 harus datang tepat
waktu untuk membimbing siswanya dalam mengawasi
pembacaan juz ama dikelas.
Perilaku siswa diluar kelas juga baik, kami mengamati
cara siswa-siswi berteman dengan teman yang lainnya saat
diluar kelas, mereka selalu bersikap baik dengan teman-
temannya, gurunya bahkan kepala sekolahnya. Ntuk kelas
VII interaksi antara guru dan siswa diluar kelas lumayan
baik karena masih ada siswa yang merasa canggung untuk
bertegur sapa dengan gurunya karena belum terlalu
mengenal dan tergolong masik anak baru. Untuk kelas VIII
mulai ada inisiatif dalam interaksi (menolong dan tegur
sapa) dan ada siswa yang menghindar ketika mereka
melakukan kesalahan. Untuk kelas IX mulai berani dengan
adik kelasnya ( karena mungkin merasa menjadi yang
paling tinggi) , tidak merasa canggung lagi dengan gurunya
dan juga mulai mendekati guru karena mulai mendekati
UN. Dalam perilaku siswa terhadap guru memang benar
jikalau siswa kelas VII lebih canggung terhadap Guru
karena tergolong masih baru. Seharusnya guru-guru lebih
yang mendekatkan diri kepada siswanya agar mereka dapat
18. 18
mengenal lingkungan sekolah dengan baik, untuk
menunjang proses belajar mengajar dengan baik apalagi
untuk kelas VII yang masih tergolong baru. Seperti dalam
teori humanistik “belajar dianggap berhasil jika memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Para pendididk
membantu siswanya untuk mengembangkan dirinya”.
Perilaku siswa terhadap Civitas Akademika sudah baik.
Saat proses penyambutan siswa saat masuk sekoalh siswa-
siswinya sopan dan segan dengan satpam dan staf sekolah
(karyawan) yang menyambutnya. Dengan petugas TU siswa
bersikap sopan saat berurusan mengurus data/biodata (untuk
siswa baru/kelas VII). Sebagian siswa ada yang menuruti
perkataan guru, ada juga yang tidak menuruti. Misalnya,
guru menyuruh untuk membersihkan halaman,
memasukkan baju ketika berada dilingkungan sekolah dan
juga hal lainnya. Perilaku yang baik yaitu ketika siswa
yang datang kesekolah jika bertemu dengan salah seorang
guru atau lewat di depan guru selalu menundukkan kepala
dan bersalaman dengan guru tersebut. Perilaku tersebut
bertujuan untuk membentuk karakter siswa menjadi pribadi
yang baik. Untuk mengatassi siswa yang tidak menuruti
perkataan guru, seharusnya guru agar bertindak lebih tegas
karena jika tidak siswa akan berbuat semena-mena dan
memiliki moral yang tidak baik.
b) Pelaksanaan Pembelajaran
Ketepatan waktu proses pembelajaran memang
sangatlah penting dalam pembelajaran, dalam pengamatan
yang kami lakukan pada saat itu ketetapan waktu memulai
proses pembelajaran, ketetapan waktu pergantian mata
pelajaran, serta ketetapan waktu dalam mengakhiri proses
19. 19
pembelajaran pada waktu memulai proses pembelajaran saat
pagi yaitu masuk pada pukul 06.40 sudah dilakukan dengan
baik tapi saat mengakhiri proses pembelajaran juga berjalan
cukup baik, namun waktunya terkadan saat pulang yaitu
waktu pulangnya pukul 12.30 terkadang lebih cepat 5 menit
dari waktunya, mungkin dikarenakan di MTs Aisyiyah 1
Palembang ini ada yang masuk siang yaitu pukul 12.40
makanya terjadi proses pengakhiran pelajaran yang sedikit
lebih cepat. Namun walaupun begitu tetap proses
pembelajaran tidak mengurangi apapun semangat dari siswa
siswinya. Untuk ketepatan waktu dalam pergantian mata
pelajaran sudah berjalan dengan baik sebagaimana
mestinya, saat mata pelajaran pertama berakhir langsung
dilanjutkan dengan mata pelajaran berikutnya. Namun,
untuk hal ini mungkin ada sebagian guru yang telat
memasuki ruang kelas pada saat pergantian mata pelajaran
hal ini cukup wajar karena sanng guru harus menghabiskan
waktu beberapa menit untuk berjalan dari kantor menuju
kelas. Untuk pengakhiran proses pelajaran saat waktu siswa
yang bagian siang mereka pulang pukul 17.30 wib tersebut
dilakukan dengan sangat baik yaitu tepat waktu.
c) Tata Tertib
Dalam pelaksanaan tata tertib meliputi kegiatan
menerapkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan
santun) serta menerapkan budaya 7K (kebersihan, kerapian,
keindahan, kedisiplinan, keamanan, kesopanan, dan
kesehatan). Dari hasil pengamatan yang didapat siswa MTs
Aisyiyah 1 Palembang telah melaksanakan dengan baik
budaya 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun
sebagaimana hal ini tercantum dalam misi MTs yakni
20. 20
menerapkan kebiasaan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan
santun) dilingkungan madrasah mengenai hal penerapan
budaya 7K yaitu kebersihan, kerapian, keindahan,
kedisiplinan, keamanan, kesopanan, dan kesehatan, siswa
MTs Aisyiyah 1 Palembang telah berjalan sesuai misi MTs
yakni membuat dan melaksanakan program 7K disetiap
kelas.
2). Pengamatan dan refleksi pemanfaatan sarana dan prasarana
penunjang proses pembelajaran
a). Sarana prasarana pembelajaran
Mengenai sarana dan prasarana pembelajaran telah
diamati tentang pemanfaatan ruang kelas dan ruang
laboratorium. Berdasarkan pengamatan yang terdapat di
MTs Aisyiyah 1 Palembang sudah memasuki kategori layak
untuk digunakan. Dimana jumlah kelas yang tersedia
sebanyak 10 ruangan, yang terdiri dari 3 ruang kelas VII, 4
ruang kelas VIII, dan 3 ruang kelas IX. Dengan memiliki
luas satu ruangannya sekitar 63 m2 dan dipergunakan untuk
jumlah siswa sebanyak 30-36 orang perkelasnya. Dengan
memiliki jumlah meja sebanyak
b). Sarana prasarana penunjang
Sarana prasana penunjang yang telah diamati adalah
pemanfaatan perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru,
tempat beribadah, ruang konseling, ruang OSIS, ruang
UKS, jamban, gudang, dan tempat bermain dan
berolahraga. Setelah diamatai ternyata ruang perpusatakaan
dan ruang UKS berada dalam satu ruang yang sama. Hal ini
membuat nilai pemanfaatannya menjadi berkurang. Luas
ruangannya sekitar 15 m2 harus dibagi dua kegunaannya
21. 21
perpustakaan dan UKS. Dengan perlengkapan didalamnya
terdapat sebuah ranjang dan bantal serta P3K berisi obat-
obatan ringan, dan sebagian ruangan dipenuhi dengan
beberapa buku yang tersusun dan sebuah meja. Apabila ada
yang sedang sakit dan perpustakaan ramai dikunjungi maka
akan menyebabkan pasien yang sakit terganggu. Tetapi
dalam kenyataannya pepustakaan sering dikunci dan hanya
digunakan untuk menyimpan buku saja.
2. Kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya
Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa magang 1 di MTs ‘Aisyiyah
1 palembang adalah kemacetan yang terjadi dalam perjalan menuju
MTs ‘Aisyiyah 1 Palembang. Dan saat waktu siang masuknya
bertepatan dengan jam istirahat siswa-siswa SMA Aisyiyah 1
Palembang yaitu pukul 12.40 WIB sehingga banyak orang yan
memanfaatkan jam istirahat untuk ISOMA dan banyaknya siswa-siswi
yang masuk pada jam pagi baru pulang sekolah pada jam tersebut.
Upaya untuk mengatasi keadaan tersebut adalah sebaiknya berangkat
lebih awal dari jam masuk tersebut karena menghindari kemacetan yang
terjadi.
3. Hal yang Mendukung
Kegiatan magang 1 yang diadakan oleh UIN Raden Fatah
Palembang melalui kurikulum K3NI banyak mendapat dukungan,
dukungan yang pertama dan paling utama tentunya dari diri sendiri dan
orang tua yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi yang
sangat luar biasa. Selain itu hal yang mendukung selama pelaksanaan
magang 1 di MTs ‘Aisyiyah 1 palembang yaitu :
a. Pihak FITK UIN Raden Fatah Palembang memberikan dukungan
berupa pembekalan, bimbingan dan motivasi sebelum magang
dimulai;
22. 22
b. Pihak MTs ‘Aisyiyah 1 Palembang sangat menyambut dengan baik
dan sangat terbuka dengan peserta magang serta senantiasa
memberikan dukungan arahan dan bimbingan selama
dilaksanakannya magang.
23. 23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan magang I dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan ini bertujuan agar dapat membangun jati diri
mahasiswa sebagai calon pendidik nantinya dan mampu memperoleh
pemahaman dan keterampilan mengenai pemanfaat kultur lembaga dan
sarana prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar. Dalam hal kultur lembaga MTs ‘Aisyiyah 1 palembang telah
sesuai sebagai mestinya sedangkan mengenai pemanfataan sarana dan
prasarana masih dapat kurang memadai. Hal yang perlu adanya perbaikan lagi
dalam hal pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana demi tercapainya
misi madrasah.
B. SARAN
Penulis merasa bahwa laporan magang ini masih memiliki banyak
kesalahan hal ini terjadi karena pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
masih kurang. Diharapkan agar unit pelaksanaan magang dapat lebih baik lagi
kedepannya dalam hal mengembangakan pemahaman dan keterampilan yang
menjadi faktor penunjang terlaksananya dengan baik proses pembelajaran di
lembaga informal bagi seorang pendidik.
24. 24
LAMPIRAN I
AKTIVITAS HARIAN MAGANG
Nama Lembaga : MTs ‘Aisyiyah 1 Palembang
Nama Mahasiswa : Siti Rohma Yulis
NIM : 1730202274
Waktu Pelaksanaan : 23 Juli 2018 – 31 juli 2018
No Kegiatan Keterangan
1 Survey lingkungan sekolah tempat 19 juli 2018
2 Pembekalan magang 20 juli 2018
3
Penyerahan surat izin dan pembuatan
instrumen magang
21 juli 2018
4
Silahturahmi, serah terima, pengarahan,
perkenalan, dan pembagian tugas
observasi
23 juli 2018
5 Observasi lingkungan sekolah 24 juli 2018
6 Observasi lingkungan sekolah 25 juli 2018
7 Penyusunan data kelas VII,VIII,IX 26 juli 2018
8
pemantapan, peninjauan kembali dan
pembenahan hasil observasi yang telah
dilakukan
27 juli 2018
9
Peninjauan kembali, penambahan dan
pemantapan hasil observasi yang telah
dilakukan.
28 juli 2018
10 Mengisi kelas kosong 30 juli 2018
11 Penutupan 31 juli 2018
12 Pembuatan Laporan 1 Agustus 2018
13 Pembuatan Laporan 1 Agustus 2018
14 Pembuatan Laporan 1 Agustus 2018
15 Pembuatan Laporan 1 Agustus 2018
16 Pembuatan Laporan 1 Agustus 2018
26. 26
Lampiran : 2
LEMBAR PENGAMATAN & REFLEKSI
TERHADAP KULTUR LEMBAGA
No Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan Hasil Refleksi
1. perilaku siswa
terhadap guru
Perilaku siswa terhadap
guru sangat baik, sopan
santun dan patuh
terhadap gutu
Guru memiliki peranan
besar dalam
keberhasilan siswanya.
Maka hendaknya
mampu sopan, santun,
dan menghormati guru
begitu juga mampu
berinteraksi dengan
baik walaupun ada rasa
takut untuk berbicara.
2. Prilaku siswa
terhadap siswa
lainnya
Berdasarkan hasil
pengamatan perilaku
siswa terhadap siswa
lainya menunjukan hal-
hal yang memang
sewajarnya bagi seorang
anak terhadap anak
lainnya, bermain
bersama, belajar
bersama, dan interaksi-
interaksi lainya yang
biasa menujukan
seorang anak kepada
teman-temannya.
Perilaku siswa
terhadap siswa lainnya
sudah cukup baik akan
tetapi sebaiknya ketika
bermain ataupun
bercanda pada
temannya seorang
siswa tidak boleh
menyakiti hati ataupun
perasaan temannya.
3. Prilaku siswa di luar Berdasarkan Perilaku siswa
27. 27
kelas pengamatan prilaku
siswa di luar kelas lebih
dominan menunjukan
sikap yang baik, hal ini
dibuktikan ketika di luar
kelas saat mereka
berpapasan kepada
temannya biasanya
mereka saling tenegur
menegur, memberikan
senyuman.
terhadap siswa lainnya
sudah cukup baik akan
tetapi sebaiknya ketika
bermain ataupun
bercanda pada
temannya seorang
siswa tidak boleh
menyakiti hati ataupun
perasaan temannya.
4. Prilaku siswa
terhadap civitas
akademika sekolah
lainnya (seperti
kepala sekolah,
karyawan, TU,
satpam dan lain-lain)
Berdasarkan hasil
pengamatan prilaku
siswa terhadap civititas
akademika sekolah
lainnya menujukan
sikap yang baik seperti
mematuhi, sopan ketika
bicara, menyalami dan
mencium tangan ketika
bertemu.
Perilaku baik harus
dilakukan kepada semua
elemen baik kepada guru,
maupun civitas
akademika karena tanpa
mereka sekolah tidak
akan mampu berjalan
dengan baik.
5. Ketepatan waktu
memulai proses
pembelajaran
Berdasarkan hasil
pengamatan ketepatan
waktu memulai proses
pembelajaran sudah
sesuai dengan peraturan
sekolah, dan bel sudah
dibunyikan sesuai
dengan jam yang sudah
ditentuhkan. Tapi yang
Ketepatan waktu
memulai proses
pembelajaran sudah
cukup baik hanya saja
yang mungkin perlu
diperbaiki adalah
bagaimana caranya
menumbukan
kesadaran parasiswa
28. 28
mungkin perlu
diperbaiki adalah
bagaimana caranya agar
menumbukan kesadaran
parasiswa agar segera
berbegas memasuki
kelas untuk memulai
proses pemebelajaran
sebab terkadang ada
saja siswa yang masih
berada di luar kelas
padahal bel pertanda
masuk kelas sudah
berbunyi.
agar segera berbegas
memasuki kelas untuk
memulai proses
pembelajaran.
6. Ketepatan waktu
pergantian mata
pelajaran
Berdasarkan hasil
pengamatan ketepatan
waktu pergantian mata
pembelajaran sudah
tepat, bel pergantian
jam pelajaran sudah
dibunyikan sesuai
dengan jadwal
Dalam hal ketepatan
waktu pergatian mata
pelajaran sudah cukup
baik.
7. Ketepatan dalam
mengakhiri proses
pembelajaran
Ketepatan dalam
mengakhiri proses
pembelajaran di MTs
‘Aisyiyah sudah sesuai
dengan peraturan yang
ada dimana pada hari
Senin sampai Sabtu,pagi
ketepatan dalam
mengakhiri proses
pembelajaran sudah
tepat waktu dan cukup
baik.
29. 29
dan siang. Yaitu pagi
pukul 06.40 WIB, dan
pada hari Jumat proses
pembelajaran berakhir
pukul 11.45 WIB dan
jadwal masuk siang
13.20 – 17.30 WIB
8. Kedisiplinan dalam
mengikuti upacara
bendera setiap hari
Senin dan senan
setiap hari Jumat
Upacara pengibaran
bendera yang biasanya
dilakukan setiap hari senin,
namun selama pelaksanan
magang I kami tidak
melaksanakan upacara
bendera dikarenakan area
lapangan yang dipenuhi
dengan material
pembangunan
Perbaikan tatatertib
upacar memang
langkah yang bagus
untuk menata jalannya
upacara bendera tapi
alangkah baiknya jika
dilakukan secepatnya
agar upacara
pengibaran bendera
hari senin tidak
terlewatkan begitu
saja, namun karena
adanya pembanguna
gedung kelas sehingga
upacara terpaksa tidak
dilaksanakan.
9. Pembinaan dan siswa
(dalam kegiatan
keagamaan dan lain-
lain)
Untuk pembinaan guru dan
siswa (dalam kegiatan
keagamaan dan lain-lain)
hal ini dilakukan secara
rutin oleh piham MTs
Aisiyiyah 1 yaitu sholat
Duha yang dillakukan
peran guru dalam
kegiatan keagamaan dan
lain-lain berjalan dan
terlaksana dengan baik
oleh MTs Aisyiyah.
30. 30
setiap hari, dan pada hari
Jumat melaksanakan
pembacaan Yassin
bersama kemudian
dilanjutkan dengan sholat
Duha.
10. Budaya 3S (Senyum,
Salam, Sapa)
Budaya 3 S pada MTs
Aisyiyah sudah diterapkan
dengan baik oleh para
siswa bahkan di MTs
Aisiyah membiasakan
budaya 4S dimana ketika
mereka bertemu dengan
guru biasanya menyalami,
ketika bertemu teman
saling menyapa dan ketika
bertemu pada yang lebih
tua mereka tersenyum
sekaligus mencium tangan
orang yang lebih tua
tersebut, namun demikian
ada pula siswa yang
kurang menerapkan 3 S,
tapi biasanya hanya
terhadap teman, dan tidak
pada guru, staf dan
pegawai lainnya.
Budaya 3 S sudah
diterapkan dengan cukup
baik oleh para siswa.
11. Budaya4K
(Kebersihan,
Kesehatan,Keindahan,
Di MTs Aisiyiyah tidak
hanya budaya 4K
(kebersihan,Kesehatan,
Budaya 4 K ini haruslah
ditingkatkan kembali
karena seperti yang kita
31. 31
Kesopanan) Keindahan, dan
Kesopanan) yang
diterapkan tapi
menerapkan budaya 7K.
Berdasarkan obsevasi para
siswa sudah cukup
membudayakan dengan
baik, hanya saja untuk
kebersihan ada beberapa
siswa (siswa kelas VII)
mereka masih pasif dan
kurang menyadari
pentingnya kebersihan
demi berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar
karena merupakan bentuk
kenyamanan, para siswa
masih harus disuruh dan
ditegur untuk
memberishkan sekeliling
ataupun membuang
sampah pada tempat
smapah yang sudah
disediakan.
ketahui kebersihan
merupakan sebagian dari
iman bagi seorang
muslim.
12. Pelaksanaan Tata
Tertib Sekolah
Berdasrkan observasi
pelaksanaan tata tertib di
sekolah sudah
dilaksanakan dengan baik
oleh para sisiwa, dan juga
sanksi-sanksi bagi setiap
yang melanggar peraturan
Pelaksanaan tata tertib
sekolah sudah cukup
baik, baik dilaksanakan
oleh siswa maupun
pelaksanaan sanski bagi
yang melanggar.
32. 32
juga sudah diterapkan
tentuh saja sanksi tersebut
bukanlah hal yang negative
atau merugikan para siswa,
seperti misalnya ketika
siswa datang terlambat
maka akan dikenakan
sanksi membersikan
sekeliling sekolah atau
membersihkan WC
sekolah.
33. 33
Lampiran 3:
LEMBAR PENGAMATAN DAN REFLEKSI
PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PENUNJANG PROSES
PEMBELAJARAN
No.
Pemanfaat
an Sarana
Prasarana
Hasil
Pengamatan
Hasil Refleksi
1. Pemanfaat
an ruang
kelas
Pemanfaatan
ruang kelas
sudah berjalan
dengan baik, hal
ini terlihat dari
digunakannya
ruang kelas
untuk proses
belajar
mengajar. Dan
diisi oleh sisiwa
berdasarkan
kapasitas.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui
ruangan kelas telah layak digunakan siswa
dalam proses pembelajaran. Jumlah antara
ruangan kelas dengan kelompok belajar
seimbang. Serta perlengkapan didalam kelas
dapat membantu proses pembelajaran
menjadi lancar.
2. Pemanfaat
an
perpustaka
an
Dalam
pemanfaatan
perpustakaan
menurut
observasi sudah
cukup baik
hanya saja yang perlu dikoreksi adalah
sebaiknya di perpustakan tersedia meja dan
kursi untuk memudahkan para siswa untuk
membaca.
3. Pemanfaat
an
laboratoriu
Ruangan
laboratium IPA
bergabung
Pemanfaatan laboratorium IPA berdasarkan
observasi belum cukup baik hal ini terlihat
masih kurangnya peralatan laboratorium
34. 34
m IPA dengan
laboratuim
komputer.
Sarana dan
prasarana sudah
lengkap namun
untuk
pemanfaatannya
sedikit kurang
karena
sepertinya
ruangan tersebut
jarang digunakan
kegiatan
pembelajaran.
untuk keperluan praktek, hal ini lah yang
mestinya jadi perhatian dan harus segera
diperbaiki, bagaimana proses belajar IPA
bisa berjalan dengan baik jika peralatan
yang diperlukan sangatlah minim dan juga
ruangan yang juga bergabung dengan
laboratorium komputer.
4. Pemanfaat
an
laboratoriu
m bahasa
Belum ada Untuk laboratorium bahasa MTs Aisiyah
tidak memiliki ruang laboratorium bahasa,
tapi seharusnya lab bahasa ini harus ada
karena untuk memudahkan para siswa
bmempelajari bahasa yanng efektif.
5. Pemanfaat
an
laboratoriu
m
komputer
Ruangan
laboratorium
komputer
bergabung
dengan ruangan
laboratorium
IPA. Didalam
laboratorium
komputer
terdapat 4 buah
MTs Aisyiyah memiliki ruang computer
yang bergabung dengan laboratorium IPA .
dan laboratorium komputer jarang di
gunakan karena dalam pelajaran TIK hanya
mempelajari sebatas buku LKS saja.
35. 35
komputer beserta
perlengkapannya
seperti kursi dan
meja.
6. Pemanfaat
an ruang
pimpinan
Baik Pemanfaatan ruang pimpinan sudah baik.
Ruang pimpinan hanya diperuntukkan
khusus untuk kepala sekolah dilengkapi
dengan kursi, meja, dan beberapa sarana
pendukung lainnya.
7. Pemanfaat
an ruang
guru
Cukup baik Untuk pemanfaatan ruang guru MTs
Aisiyiyah sudah cukup baik
8. Pemanfaat
an tempat
beribadah
Baik Pemanfaatan tempat beribadah sudah baik,
baik untuk melaksanakan sholat lima waktu
maupun kegiatan-kegiatan keagama
lainnya, tapi dikarenakan siswa yang cukup
banyak dan apabila siswa melaksanakan
sholat semua maka ruang tidak cukup
sehingga memakan waktu yang cukup lama
sehingga siswa melakukan sholat di dalam
ruang kelas masing-masing secara
bersamaan dengan menggunakan alals tikar.
9. Pemanfaat
an ruang
Konseling
Cukup baik Untuk ruangan konseling di MTs masih
menyatu dengan ruang guru.
10. Pemanfaatan
ruang UKS
Baik Untuk ruang UKS sudah memadai dengan
adanya ranjang, bantal, kipas angin yang
dapat digunakan siswa berbaring ketika
sakit, dan juga terdapat kotak P3K. Namun
ruangannya beergabung dengan ruang
36. 36
perpustakannya sehingga bisa mengganggu
siswa yang sedang sakit.
11. Pemanfaat
an ruang
OSIS
Di MtsAisyiyah
tidak ada OSIS
yang ada yaitu
IPM.
Sebaiknya untuk Ipm harus mempunyai
ruangan sendiri agar memudahkan siswa
untuk melakukan rapat.
12. Pemanfaat
an jamban
Baik, karena
dirawat dengan
baik juga WC
nya bersih.
Pemanfaatan jamban juga sudah baik
dengan WC antara laki-laki dan perempuan
yang terpisah. Namun sebaiknya air di WC
itu ada/kaluar setiap saat karena untuk
kebersihan dan agar siswa tidak perlu pergi
jauh untuk mencari air.
13. Pemanfaat
an Gudang
Baik Karena jika ada barang yangn rusak-rusak
seperti meja, kursi dan lainnya di masukkan
ke dalam gudang dan disusun dengan rapi.
14. Pemanfaat
an tempat
bermain/be
rolah raga
Cukup baik Untuk lapangan tempat
bermain/berolahraga biasanya digunakan
lapangan yang biasanya dipakai untuk
melaksanakn apel pagi oleh para siswa.
Namun selama kami di MTs ‘Aisyiyah 1
Palembang tidak melihat Siswa bermain
bola, dikarenakan area lapangan yang di
penuhi dengan material pembangunan
sehingga menghambat anak dalam bermain.
37. 37
Dan memang sebaiknya disediakan
lapangan khusus yang dapat digunakan
untuk kegiatan olahraga agar ketika para
sisiwa beramian bola tidak mengganggu
para siswa lainnya yang berada di dalam
kelas yang sedang melaksanakan proses
belajar mengajar.
KESIMPULAN:
Dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di MTs ‘Aisyiyah 1
Palembang sudah dimanfaatkan denngan sangat baik walaupun ada beberapa
tempat yang di fungsikan ganda.Dalam memanfaatkan ruang kelas, ruanng
pimpinan dan ruang guru sudah dimanfaatkan dengan baik walaupun mengalami
kendala atau keterbatasan ukuran ruangan yang kurang memadai. Namun ada juga
sarana dan prasarana yanng belum maksimal di manfaatka dengan baik seperti
laboratorium komputer yang jarang digunakan untuk praktek, lab IPA juga belum
dimaksimalkan dengan baik juga perpustakan yanng sering terkuci sehingga para
siswa tidak bisa membaca jika ada sengganng waktu atau jika ada guru yang tidak
masuk. Namun juga ada kendala dari kurangnya fasilitas seperti di lab komputer,
lab IPA dan untuk pemanfaatan WC yaitu jarangnya air keluar sehingga tidak
dapat digunakan dengan sangat baik.
38. 38
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN 4
Gambar 1. Lingkungan MTs ‘Aisyiyah 1 Gambar 2. Ruang kantor
Palembang
Gambar 3. Suasana belajar dikelas Gambar 4. Ruang perpustakaan
39. 39
Gambar 5. Ruang UKS Gambar 6. Kamar mandi guru
Gambar 7. Teras depan kelas Gambar 8. Pelaksanaan
sholat duha
40. 40
Gambar 9. Tempat untuk wudhu Gambar 10. Foto dengan guru
pamong
Gambar 11. Ruang kepala MTs ‘Aisyiyah Gambar 12. Pembukaan magang 1
1 palembang
41. 41
Gambar 13. Penutupan magang 1 Gambar 14. Wc
siswa
Gambar 15. Foto bersama dosen pembimbing dan pihak sekolah
42. 42
DAFTAR PUSTAKA
AR, M. (2009). Manajemen Strategik dalam Pemberdayaan Sekolah. Bandunng:
CV Perdana Mulya Sarana.
Gunawan. (2015). Manajemen Pendidikan. Jakarata: raja Grafindo.
Indrawan, I. (2015). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Yogyakarta:
Deepublish.
Syaifuddin. (2015). Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan. Malanng: UIN
Malang.