Kurikulum pendidikan Islam memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: (1) mementingkan tujuan agama dan akhlak, (2) meliputi pengembangan segala aspek pribadi siswa, dan (3) menekankan konsep menyeluruh dan keseimbangan kandungan. Kurikulum ini juga didasarkan pada empat asas, yaitu agama, falsafah, psikologi, dan sosial. Ruang lingkupnya mencakup hakikat manusia,
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Resume Filsafat Pendidikan Kel6.docx
1. Resume Filsafat Pendidikan
Hakikat Kurikulum Pendidikan dalam Islam
Dhinda Vadya Izmi ( 202127020 )
1. Pengertian Hakikat Kurikulum Pendidikan
Kurikulum berasal dari kata curriculum yang berarti “rencana pelajaran” (John M. Echols,
2000:160). Sedangkan pengertian kurikulum atau dalam Bahasa Arab disebut manhaj menurut
Muhammad Ali al-Khouly adalah seperangkat perencanaan untuk mengantarkan lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Pandangan yang menyatakan
kurikulum adalah rencana pelajaran disuatu sekolah yang sering dikenal sebagai pandangan lama
atau tradisional. Dengan pandangan tersebut seolah- olah belajar disekolah hanya sekedar
membaca buku-buku teks yang sudah ditentukan sebagai sumber bahan pelajaran.
Kurikulum menurut pandangan ini membagi kegiatan belajar kedalam kegiatan kurikulum
(intra curricular). Kegiatan penyertaan kurikulum (co-curriculum) dan di luar kegiatan kurikulum
(ekstrakurikuler). Sedangkan menurut pandangan baru atau modern, kurikulum tidak hanya
sekedar rencana pelajaran. Kurikulum diartikan sebagai sesuatu yang nyata yang terjadi dalam
proses pendidikan di sekolah, baik dalam kelas, diluar kelas, dalam pergaulam mereka, olahraga,
pramuka dan sebagainya yang diorganisir oleh sekolah. Semua pengalaman tersebut menurut
pandangan baru dianggap sebagai kurikulum (Mahmud & Tedi Priatna, 2005:135-137).
Dalam hal ini Addamardasyi Sarhan dan Munir Kamil juga mengemukakan bahwa
kurikulum adalah “Sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga dan kesenian
yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud
menolong untuk berkembang secara menyeluruh dalam segala segi dan dapat mengantarkan
adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik sesuai dengan tujuan– tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
2. Asas-asas Kurikulum Pendidikan islam
Secara etimologi, asas bermakna hukum dasar, dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir,
atau dasar cita-cita. Kata ini sebenarnya berasal dari kosa kata bahasa Arab, yaitu al-asas yang
bermakna fundamen (alas, dasar) bangunan atau dapat juga berarti asal, pangkal, atau dasar dari
segala sesuatu. Karenanya, yang dimaksud dengan asas dalam bahasan ini adalah landasan yang
menjadi dasar dalam pembentukan kurikulum Pendidikan Islami.
Dalam Pendidikan Islam ada usaha-usaha untuk mentransfer dan menanamkan nilai-nilai
agama sebagai titik sentral tujuan dan proses Pendidikan Islam. Oleh karena itu, Al-Syaibany30
memberikan kerangka dasar yang jelas tentang kurikulum Islam, yaitu :
2. Dasar agama : Dasar ini hendaknya menjadi ruh dan target tertinggi dalam kurikulum
yang mana didasarkan pada Al- Qur’an, al-sunnah dan sumber-sumber yang bersifat furu’
lainnya.
Dasar falsafah : Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan Pendidikan Islam secara
filosofis, sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan
pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran.
Dasar Psikologis : Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang
sejalan dengan ciri-ciri perkembangan psikis peserta didik, sesuai dengan tahap
kematangan dan bakatnya, memperhatikan kecakapan pemikiran dan perbedaan
perorangan antara satu peserta didik dengan lainnya.
Dasar sosial : Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum Pendidikan Islam yang
tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri masyarakat Islam dan
kebudayaannya, baik dari segi pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat
kebiasaan serta seni.
3. Ruang Lingkup Kurikulum pendidikan islam
Hakikat manusia sebagai: (a) Kreasi atau makhluk yang diciptakan Allah SWT; (b)
Makhluk yang dianugrahi potensi jismiyah dan ruhiyah sehingga berkemampuan
membelajarkan diri, dan (c) Makhluk yang dipilih sebagai khalifah dimuka bumi yang
diberi tugas untuk memimpin dan memakmurkan kehidupan di dalamnya.
Kapasitas atau kemampuan manusia dalam meneladani dan mengembangkan sifat-sifat
ketuhanan yang tersimpul dalam al-asmâ al-husna ke dalam dirinya.
Adab atau akhlaq al-karimah, yakni nilai-nilai universal untuk menata kehidupan diri
sendiri, masyarakat dan alam semesta yang sejahtera, anggun dan mulia.
Al-‘ilm, yaitu ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk mampu menjalankan
tugas kekhalifahannya, baik ilmu-ilmu yang didatangkan Allah SWT melalui Nabi dan
Rasul-Nya dialam semesta dan dalam diri manusia, yang dapat didekati manusia lewat
pengindraan, pemikiran dan eksperimentasi ilmiah. Karenanya, dalam konteks ini,
kurikulum Pendidikan Islam harus memuat ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu terapan.
Sunnah Allah, yaitu perubahan dan perkembangan alam serta kehidupan manusia dimana
mereka dipersyaratkan untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan kepribadian agar mampu menyiasati dan mewarnai perubahan tersebut kearah yang
lebih baik.
4. Karakteristik Kurikulum pendidikan islam
Menurut Al-Syaibaniy, diantara ciri-ciri kurikulum Pendidikan Islam itu adalah :
Mementingkan tujuan agama dan akhlak dalam berbagai hal seperti tujuan dan
kandungan, kaedah, alat dan tekhniknya.
3. Meluaskan perhatian dan kandungan hingga mencakup perhatian, pengembangan serta
bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologi, sosial
dan spiritual.
Adanya prinsip keseimbangan antara kandungan kurikulum tentang ilmu dan seni,
pengalaman dan kegiatan pengajaran yang bermacam-macam.
Menekankan konsep menyeluruh dan keseimbangan pada kandungannya yang tidak
hanya terbatas pada ilmu-ilmu teoritis, baik yang bersifat aqli maupun naqli, tetapi
meliputi seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer dan bahasa asing.
Keterkaitan antara kurikulum penddidikan Islam dengan minat, kemampuan, keperluan,
dan perbedaan individu antara siswa.
Karekteristik dari kurikulum terutama stated curriculum ialah :
Kurikulum harus bersifat fleksibel, mudah diubah menuju kesempurnaan, sesuai dengan
kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kurikulum adalah merupakan deskripsi atau uraian tentang rencana atau program yang
akan dilaksanakan.
Kurikulum biasanya berisi tentang bermacam-macam bidang studi (areas of learning).
Kurikulum dapat diperuntukkan bagi seorang pelajar saja atau disusun bagi sutau
kelompok yang besar.
Kurikulum selalu berhubungan dengan atau merupakan program dari sutau lembaga
pendidikan (educational centre).